FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE BERDASARKAN PENGETAHUAN DAN SUMBER INFORMASI di RSU Dr.WAHIDIN SUDIRO HUSODO KABUPATEN MOJOKERTO RIZA ALIFATUL UMAMI 1211010032 Subject : Antenatal care, pengetahuan, sumber informasi DESCRIPTION Pemeriksaan antenatal care bertujuan untuk mengetahui deteksi dini terhadap komplikasi pada masa kehamilan. Kunjungan pemeriksaan kehamilan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu: faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi: paritas pendidikan, pekerjaan dan usia ibu. Sedangkan faktor eksternal meliputi : pengetahuan, sikap, ekonomi, sosial budaya, geografis, informasi, dan dukungan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor yang melatarbelakangi kunjungan antenatal care berdasarkan pengetahuan dan sumber informasi di RSU. Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kabupaten Mojokerto Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan desain penelitian survey. Variabel dalam penelitian ini faktor yang melatarbelakngi kunjungan antenatal care berdasarkan pengetahuan dan sumber informasi. Populasi 178 ibu hamil yang berkunjung ke poli kandungan. Teknik sampling yang digunakan adalah nonprobability sampling dengan teknik consecutive. Penelitian dilakukan di poli kandungan RSU. Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kabupaten Mojokerto pada tanggal 25 Mei 2015 -01 Juni 2015. Pengumpulan data dilakukan dengan kuisoner dan wawancara. Pengolahan data dengan editing, coding, entry data dan tabulating. Populasi dalam penelitian sebanyak 178 ibu hamil yang melakukan kunjungan antenatal care sebagian kecil mempunyai pengetahuan cukup tentang antenatal care yaitu (21.9%), dan hampir setengahnya mempunyai pengetahuan kurang tentang antenatal care yaitu (44.9%). sumber informasi yang didapatkan oleh ibu hamil hampir setengahnya kurang mendapatkan sumber informasi tentang antenatal care yaitu (34.8%),dan hampir setengahnya cukup mendapatkan sumber informasi (39.9%). Berdasarkan penelitian tersebut menunjukkan bahwa keteraturan antenatal care dilatarbelakangi oleh kurangnya tingkat pengetahuan dan sumber informasi yang diperoleh ibu hamil. Dari hasil penelitian kurangnya pengetahuan dan sumber informasi mengakibatkan ketidakteraturan melakukan antenatal care, diharapkan bagi tenaga kesehatan untuk lebih memantau keteraturan ibu dalam memeriksakan kehamilanya. ABSTRACT Antenatal care aims to determine the early detection of complications during pregnancy. Antenatal care visits is influenced by two factors: internal factors and external factors. Internal factors include parity, education, occupation and age of the mother, while external factors include knowledge, attitudes, economic, social, cultural, geographic, information, and support. The purpose of this study was to determine the factors behind antenatal care visits based on the knowledge and source of information at RSU. Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto. Type of research has descriptive quantitative with survey research design. Variable in this study was factors behind antenatal care visits based on knowledge and source of information. Population was 178 pregnant mothers who visited obstetric and gynecology room. The sampling technique used was nonprobability with consecutive sampling technique. Research conducted at obstetric and gynecology room of RSU. Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto on 25 May 201501 June 2015. Data was collected with questionnaire and interview. data processed through the editing, coding, data entry, and tabulating. Population in the study was 178 pregnant mother who did antenatal care, small portion of them had sufficient knowledge about the antenatal care about (21.9%), and nearly half of them had less knowledge about antenatal care which about (44.9%). Source of information obtained by nearly half of pregnant mothers lack of antenatal care source of information, namely (34, 8%), and nearly half of respondens received enough source of information (39.9%). Based on this study indicate that the regularity of antenatal care is motivated by the lack of knowledge and source of information gained by pregnant mothers. Based on the research of the lack of knowledge and source of information leads to irregularity to do antenatal care it is expected for health workers to better monitor the regularity of the mother in the antenatal care. Key words: antenatal care, knowledge, source of information. Contributor : 1. Farida Yuliani, S.ST.,M.Kes. 2. Agustin Dwi Syalfina, S.ST.,SKM Date : 19 Juni 2015 Type Material : Laporan Penelitian Identifier : Right : Open Document Summary : LATAR BELAKANG Angka kematian ibu pada saat ini sangat tinggi hal ini dikarenakan Pelayanan antenatal care oleh sejumlah ibu hamil di Indonesia belum sepenuhnya sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan. Hal ini cenderung menyulitkan tenaga kesehatan dalam melakukan pembinaan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil secara teratur dan menyeluruh, seperti deteksi dini terhadap faktor resiko kehamilan yang harus segera ditangani (Jane dkk, 2014). Pemeriksaan kehamilan dilakukan untuk mengetahui kehamilanya berjalan dengan baik atau mengalami keadaan resiko tinggi dan komplikasi obstetrik yang dapat membahayakan kehidupan ibu dan janinya serta dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi (Diyan Lilis, 2014). WHO (2010), angka kematian ibu dalam masa kehamilan, persalinan dan nifas adalah sebesar 500.000 jiwa dan angka kematian bayi sebesar 10.000.000 jiwa,Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih sangat tinggi jika dibandingkan Negara-negara ASEAN, yang berarti kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan masih memerlukan perbaikan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu (Saifuddin 2008 dalam Ni Putu, 2013). Menurut SDKI pada Tahun 2007 sebesar 248 per 100.000 kelahiran hidup menunjukkan bahwa cakupan K1 secara Nasional sebesar 86,76% serta cakupan K4 sebesar 79,44% (Lingga Kurniati, 2013). Menurut Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa di Indonesia 95,4 persen mendapatkan pelayanan ANC. Cakupan K1 ideal secara nasional adalah 81,6 persen dengan cakupan terendah di Papua (56,3%) dan tertinggi di Bali (90,3%). Cakupan K4 secara nasional adalah 70,4 persen dengan cakupan terendah adalah Maluku (41,4%) dan tertinggi di DI Yogyakarta (85,5%). Berdasarkan target provinsi Jawa T imur untuk cakupan pelayanan ibu hamil K1 pada tahun 2012 adalah 99% dengan kondisi 32 kabupaten/kota masih di bawah target provinsi. Capaian cakupan K1 Provinsi Jawa Timur pada tahun 2012 adalah 92,14%. Kota Kediri memiliki capaian terendah sebesar 75,18%, sedangkan Kabupaten Lamongan memiliki capaian tertinggi sebesar 108,57% dan target Provinsi Jawa Timur untuk cakupan pelayanan ibu hamil K4 pada tahun 2012 adalah 92% dengan kondisi 28 kabupaten/kota masih di bawah target provinsi. Capaian cakupan K4 Provinsi Jawa Timur pada tahun 2012 adalah 84,38%. Kabupaten Jember memiliki capaian terendah yakni 70,67%, sedangkan Kabupaten Lamongan memiliki capaian tertinggi sebesar 101,55% (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2012). Berdasarkan studi pendahuluan di ruang poli kandungan RSUD.Dr. Wahidin pada tanggal 9-10 maret diperoleh data primer pada bulan Februari 2014 sampai bulan Februari 2015 ibu hamil yang berkunjung ke poli kandungan dengan rata-rata perbulan sebanyak 178 orang. Dari data tersebut di dapatkan ibu yang berpengetahuan baik dilihat dari segi pendidikan sebanyak 12 (32,4%) orang, dan ibu yang berpengetahuan kurang dilihat dari segi pendidikan sebanyak 25 (67,6%) orang. Dan ibu hamil dilihat dari segi informasi, diperoleh 19 (51,3%) orang yang selalu aktif dalam mendapatkan informasi dari tenaga kesehatan, media elektronik dan media massa, sedangkan ibu hamil yang pasif dalam mendapatkan informasi dari tenaga kesehatan, media elektronik dan media masa sebanyak 18 (48,7%) orang. Kunjungan pemeriksaan kehamilan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu: faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi : paritas dan usia. Sedangkan faktor eksternal meliputi : pengetahuan, sikap, ekonomi, sosial budaya, geografis, informasi, dan dukungan (Hasanah, 2013). Oleh karena itu peran bidan dalam meningkatkan kunjungan antental care, dengan cara memberikan motivasi kepada ibu hamil minimal 4x kunjungan yang dilakukan pada 1x pada trimester pertama, 1x pada trimester kedua dan 2x pada trimester ketiga (Ari Sulistyawati, 2009) serta memberikan pendidikan kesehatan seperti memberikan penyuluhan. Dengan ini peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Faktor yang melatarbelakngi kunjungan antenatal care di RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto. METODOLOGI Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan desain penelitian survey. Variabel dalam penelitian ini faktor yang melatarbelakangi kunjungan antenatal care berdasarkan pengetahuan dan sumber informasi. Populasi 178 ibu hamil yang berkunjung ke poli kandungan. Teknik sampling yang digunakan adalah non probability sampling dengan teknik consecutive. Penelitian dilakukan di poli kandungan RSU. Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kabupaten Mojokerto pada tanggal 25 Mei 2015 – 01 Juni 2015. Pengumpulan data yang dilakukan dengan kuisoner dan wawancara. Pengolahan data dengan editing, coding, entry data dan tabulating. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa pengetahuan tentang kunjungan antenatal care mempunyai pengetahuan baik sebanyak 39 responden (21.9%), pengetahuan cukup sebanyak 59 responden (33.1%), pengetahuan kurang sebanyak 80 responden (44.9%). Menurut Surajiyo (2010), faktor yang mempengaruhi kunjungan pemeriksaan kehamilan / antenatal care adalah pengetahuan ibu tentang antenatal care. pengetahuan merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan perilaku seseorang, karena pengetahuan dapat menimbulkan perubahan persepsi dan kebiasaan masyarakat (Rahayu, 2011). Rendahnya pengetahuan ibu hamil terhadap antenatal care sangat berpengaruh terhadap keteraturan untuk melakukan pemeriksaan antenatal care. Ibu yang berpengetahuan baik akan lebih mengerti apa yang lebih dibutuhkan oleh ibu dan calon janin, salah satunya yaitu melakukan pemeriksaan sesuai standart minimal kunjungan pemeriksaan antenatal care. hal ini juga sesuai dengan pendapat Kusmiyati (2008) bahwa pengetahuan mengenai pemeriksaan kehamilan didapatkan melalui penyuluhan kesehatan sehingga ibu akan termotivasi untuk melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan standart dan ketentuan yang telah ditetapkan. Pada penelitian ini hampir setengahnya responden mempunyai pengetahuan kurang tentang kunjungan antenatal care. Hal ini dipengaruhi oleh faktor usia, pekerjaan dan pendidikan. Usia 20-35 tahun merupakan kategori usia yang sudah matang bagi wanita untuk hamil. Sehingga pada usia tersebut sangat mempengaruhi tingkat keingintahuan dan kepedulian ibu terhadap pentingnya melakukan kunjungan antenatal care. Dari faktor pekerjaan juga mempengaruhi keteraturan ibu melakukan kunjungan antenatal care karena wanita yang bekerja mayoritas mempunyai waktu yang sedikit untuk selalu memperhatikan dirinya dan calon bayinya. Berbeda dengan wanita yang hanya dirumah biasanya lebih memiliki banyak waktu untuk selalu memperhatikan kondisi dirinya dan calon bayinya. Kemudian dari faktor pendidikan, semakin tinggi pendidikan seseorang dapat mempengaruhi dan meningkatkan kunjungan antenatal care, tetapi berbeda dengan kondisi di lapangan ibu hamil yang berpendidikan tinggi cenderung sibuk untuk bekerja dibandingkan dengan ibu yang berpendidikan rendah lebih banyak meluangkan waktunya untuk berada dirumah sehingga lebih memperhatikan keadaan ibu dan calon bayinya. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber informasi yang didapatkan responden tentang kunjungan ANC yaitu sumber informasi baik 62 responden (34.8%), sumber informasi cukup 71 (39.9%), sumber informasi kurang 45 responden (25.3%). Menurut penelitian Ernawati (2009) ketidakteraturan ibu hamil dalam melakukan kunjungan antenatal care dikarenakan masih kurangnya informasi dan pengetahuan ibu hamil tentang gejala kehamilan dan jadwal pemeriksaan. Masih rendahnya kunjungan antenatal care, salah satunya disebabkan karena penyampaian informasi yang kurang jelas oleh tenaga kesehatan tentang pedoman kesehatan ibu dan anak (KIA) khususnya kunjungan pemeriksaan kehamilan yang masih kurang dengan standart minimal pemeriksaan antenatal care , sehingga masih ditemukan ibu hamil yang tidak patuh melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan secara teratur. Pernyataan ini sesuai dengan penjelasan (Suparyanto, 2010) bahwa penyampaian informasi yang dilakukan oleh sejumlah tenaga kesehatan biasanya menggunaan bahasa medis yang sulit dimengerti dan memberikan banyak instruksi yang sulit diingat oleh ibu hamil ( Rahmah, 2013). Pada penelitian ini hampir setengahnya responden mendapatkan sumber informasi dalam kategori cukup tentang antenatal care. Hal ini didukung dengan sumber informasi yang didapatkan ibu dari media elektronik dan petugas kesehatan. Karena pada saat ini semua orang memiliki media elektronik khususnya TV dan banyak dijumpai poliklinik maupun rumah sakit sehingga ibu hamil sangat mudah untuk mendapatkan informasi tentang antenatal care . SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RSU. Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kabupaten Mojokerto pada tanggal 25 Mei – 01 Juni 2015 didapatkan bahwa: Hampir setengahnya responden memiliki pengetahuan kurang tentang kunjungan antenatal care di RSU. Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kabupaten Mojokerto yaitu sebanyak 44.9% (80 responden), dan hampir setengahnya responden cukup mendapatkan sumber informasi tentang kunjungan antenatal care di RSU. Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kabupaten Mojokerto yaitu sebanyak 39.9% ( 71 responden). REKOMENDASI 1. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian sebelumnya. Khususnya tentang faktor yang melatarbelakangi kunjungan antenatal care pada ibu hamil secara analitik dan dengan jumlah responden lebih banyak sehingga penelitian ini dapat berkembang dan lebih bermanfaat, 2. Bagi Institusi Pendidikan Memberikan tambahan referensi dalam memberikan pembelajaran kepada mahasiswa, sehingga dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang kunjungan antenatal care 3. Bagi tenaga kesehatan a. Meningkatkan upaya promotif pada masyarakat tentang resiko pada kehamilan jika kehamilan tidak terdeteksi sedini mungkin, b. Menganjurkan kepada ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur minimal 4 kali kunjungan sesuai standart minimal kunjungan antental care, c. Memberikan informasi dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh ibu hamil agar ibu hamil dapat menerima nasehat atau pesan yang disampaikan oleh tenaga kesehatan, 4. 4. Bagi Responden Diharapkan responden dapat meningkatkan informasi tentang kunjungan antenatal care dan dapat meningkatkan pengetahuan sehingga dapat mendeteksi secara dini adanya komplikasi-komplikasi yang terjadi saat kehamilan, 5. Bagi Tempat Penelitian Memberikan masukan untuk pelaksanaan kunjungan antenatal care. ALAMAT KORESPONDENSI: Email : [email protected] No. Hp : 081803553980 Alamat : Dsn. Sumberejo Desa Umbulsari Kec. Umbulsari Kab. Jember