PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENGARUH CAMPURAN MEDIA TANAM PASIR (REGOSOL) TERHADAP PERTUMBUHAN SERTA HASIL PRODUKSI PADA TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutenscens Linn.) DALAM POLYBAG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Disusun oleh : Reni Astri 111434022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENGARUH CAMPURAN MEDIA TANAM PASIR (REGOSOL) TERHADAP PERTUMBUHAN SERTA HASIL PRODUKSI PADA TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutenscens Linn.) DALAM POLYBAG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Disusun oleh : Reni Astri 111434022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI iii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PERSEMBAHAN Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat -Winston Churchill- Karya ini kupersembahkan untuk : Kedua orang tuaku Semua pihak yang menyayangiku dan Almamaterku iv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI v PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI vi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENGARUH CAMPURAN MEDIA TANAM PASIR (REGOSOL) TERHADAP PERTUMBUHAN SERTA HASIL PRODUKSI PADA TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutenscens Linn.) DALAM POLYBAG Reni Astri Universitas Sanata Dharma ABSTRAK Tidak semua wilayah Indonesia memiliki jenis tanah yang subur. Salah satu contoh jenis tanah yang kurang subur untuk ditanami oleh tanaman adalah pasir (regosol). Ketidaksuburan tanah pada suatu wilayah menjadikan penghambat bagi masyarakat, khusunya yang berprofesi sebagai petani sayur – sayuran dalam memenuhi kebutuhan pangan. Cabai rawit merupakan jenis sayur – sayuran yang diminati oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa media pasir dapat memberikan pengaruh yang baik sebagai campuran media tanam terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit, yang dipadukan dengan pemberian pupuk cair organik. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari tiga perlakuan dan 10 kali pengulangan yaitu P1 merupakan perbandingan antara tanah : pasir adalah 25 : 75 , P2 merupakan perbandingan antara tanah : pasir adalah 50 : 50, P3 merupakan perbandingan antara tanah : pasir adalah 75 : 25, serta kontrol dengan media tanah 100 %. Parameter yang diamati adalah tinggi (cm), jumlah daun, jumlah buah, serta berat buah (gr) pada tanaman cabai rawit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian campuran pasir pada media tanam memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tinggi tanaman; jumlah daun; serta jumlah buah, namun tidak berpengaruh terhadap berat buah cabai rawit. Komposisi perbandingan tanah dan pasir yang baik pada perbandingan 75 : 25 . Kata kunci : Pasir (Regosol), Pertumbuhan, Produksi Cabai Rawit, Pupuk Cair Organik vii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI THE EFFECT OF MIXTURE THE PLANTING MEDIUM SAND (REGOSOL) ABOUT THE GROWTH AND PRODUCTION OF CAYENNE PEPPER (Capsicum Frutescens Linn.) IN POLYBAG Reni Astri Sanata Dharma University ABSTRACT Not all regions of Indonesia have fertile soil type. One example of the less fertile soil type for planting by plant is sand (regosol). Soil infertility on a region making inhibitors of society, especially those living as vegetables farmers in meeting the food needs. Cayenne pepper is a vegetable demanded by almost all Indonesian people. This research provided a proof that sand media can give a good effect as planting mix media towards growth of cayenne pepper plant, combined with organik liquid fertilizer application. The research was implemented in experiment station Biology Education Sanata Dharma University. A Complete Random Design was conducted by undertaking three treathments and ten repetitions namely P1 a comparison between soil : sand is 25 : 75, P2 a comparison between soil : sand is 50 : 50, P3 comparison between soil : sand is 75 : 25, and control with 100 % soil media. The observed parameters were plant high, number of leaves, fruit number and fruit weight of cayenne pepper plant. In conclusion, planting mixed media consisting of sand and soil indicated significant influence on plant high; number of leaves; and fruit number, but there was no effect on fruit weight. The best mixture soil and sand is 75 : 25. Keywords : Sand (Regosol),Growth, Production, Cayenne pepper, Organic Liquid Fertilizer viii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik tentu tidak lepas dari peran serta berbagai pihak yang telah memberikan bantuan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu secara khusus penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku rektor Universitas Sanata Dharma 2. Rohandi, Ph.D., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 3. Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd., selaku Kepala Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 4. Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For. Sc., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi 5. Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S.J ., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan masukan dan dukungan sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik 6. Seluruh dosen beserta staff karyawan Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 7. Kedua orangtua yang selalu mendoakan dan meberikan dukungan penuh kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik ix PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8. Saudara – saudaraku (Yasmine, Reki, Winda, dan Nobi) yang selalu memberikan semangat yang begitu luar biasa 9. Drs. Darmono, Ninda, Luky, Echi, Pasca, Natia, Metta, Vina, Erica, Niken, Ririn, Anis, Rena, dan Putri yang selalu memberikan motivasi sehingga skripsi ini terselesaikan 10. Teman – temanku seperjuangan Galuh, Ricca, Chika, Ela, beserta teman VIRION 2011 yang selalu memberikan bantuan dan menyumbangkan semangat sehingga skripsi ini terselesaikan, terima kasih atas kebersamaan yang telah diberikan dan sukses selalu untuk kita semua. 11. Semua pihak yang tidak dapat dituliskan satu per satu Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis x PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................ii HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA..................................................................v PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI...................................................vi ABSTRAK.............................................................................................................vii ABSTRACT............................................................................................................viii KATA PENGANTAR............................................................................................ix DAFTAR ISI...........................................................................................................xi DAFTAR TABEL.................................................................................................xiv DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xv DAFTAR GRAFIK...............................................................................................xvi DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xvii BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1 A. Latar Belakang.............................................................................................1 B. Rumusan Masalah........................................................................................5 C. Batasan Masalah..........................................................................................5 D. Tujuan Penelitian.........................................................................................6 E. Manfaat Penelitian.......................................................................................6 F. Hipotesis.......................................................................................................7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................9 A. Media Tanam...............................................................................................9 1. Tanah Sebagai Media Tanam.................................................................9 xi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2. Jenis Tanah dan Karakteristiknya........................................................10 B. Pupuk Organik...........................................................................................13 C. Tanaman Cabai Rawit................................................................................17 1. Taksonomi Tanaman Cabai Rawit.......................................................17 2. Morfologi Tanaman Cabai Rawit.........................................................18 3. Jenis dan Varietas Tanaman Cabai Rawit............................................22 4. Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Rawit................................................26 5. Perawatan Tanaman Cabai Rawit........................................................28 6. Hama dan Penyakit Tanaman Cabai Rawit..........................................31 7. Masa Panen..........................................................................................38 D. Polybag.......................................................................................................39 BAB III METODOLOGI.......................................................................................41 A. Jenis Penelitian...........................................................................................41 B. Tempat dan Waktu Penelitian....................................................................41 C. Desain Penelitian........................................................................................42 D. Pelaksanaan Penelitian...............................................................................42 1. Penyiapan Lahan..................................................................................42 2. Penyiapan Media Tanam dalam Polybag.............................................42 3. Penyampuran Medium Tanam.............................................................43 4. Penyiapan bibit Cabai Rawit................................................................44 5. Penanaman Tanaman Cabai Rawit.......................................................44 6. Perawatan dan Pemeliharaan................................................................45 7. Pengambilan Data................................................................................45 E. Cara Analisis Data......................................................................................49 F. Instrumen Penelitian...................................................................................51 xii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................52 A. Hasil...........................................................................................................52 1. Pertumbuhan Tinggi.............................................................................52 2. Jumlah Daun.........................................................................................54 3. Jumlah Buah.........................................................................................57 4. Berat Buah............................................................................................59 B. Pembahasan................................................................................................60 1. Pertumbuhan Fase Vegetatif................................................................60 2. Produksi Buah Cabai............................................................................65 3. Serangan Hama dan Penyakit...............................................................67 BAB V IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN................................................71 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................72 1. Kesimpulan..........................................................................................72 2. Saran.....................................................................................................72 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................73 LAMPIRAN...........................................................................................................76 xiii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 1. Persentase Unsur pada Pupuk..................................................................15 Tabel 2. Pengambilan Data Pertumbuhan Vegetatif..............................................46 Tabel 3. Pengambilan Data Pertumbuhan Generatif..............................................48 Tabel 4. Alat yang Digunakan...............................................................................51 Tabel 5. Bahan yang Digunakan............................................................................51 xiv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Cabai Varietas Nirmalai.......................................................................23 Gambar 2. Cabai Varietas Santika.........................................................................24 Gambar 3. Cabai Varietas Sonar............................................................................25 Gambar 4. Tanaman Kekurangan Unsur N............................................................64 Gambar 5. Busuk pada Buah Cabai.......................................................................67 Gambar 6.Akar.......................................................................................................70 xv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR GRAFIK Grafik 1. Pertumbuhan Tinggi Tanaman...............................................................52 Grafik 2. Tinggi Tanaman Setiap Minggu.............................................................54 Grafik 3. Jumlah Daun...........................................................................................55 Grafik 4. Jumlah Daun setiap Minggu...................................................................57 Grafik 5. Jumlah Buah Cabai Rawit......................................................................57 Grafik 6. Berat Buah Cabai Rawit.........................................................................59 xvi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Uji Statistik Pertumbuhan Tinggi......................................................77 Lampiran 2. Uji Statistik Jumlah Daun..................................................................79 Lampiran 3. Uji Statistik Jumlah Buah..................................................................81 Lampiran 4. Uji Statistik Berat Buah.....................................................................83 Lampiran 5. Data Mentah Pertumbuhan Tinggi....................................................84 Lampiran 6.Data Mentah Jumlah Daun.................................................................86 Lampiran 7. Data Mentah Jumlah & Berat Buah...................................................88 Lampiran 8. Silabus...............................................................................................89 Lampiran 9. RPP....................................................................................................95 Lampiran 10. Lembar Penilaian Sikap.................................................................106 Lampiran 11. Lembar Penilaian Diskusi..............................................................109 Lampiran 12. Lembar Penilaian Praktikum.........................................................111 Lampiran 13. Lembar Penilaian Presentasi.........................................................113 Lampiran 14. Kisi- Kisi Soal...............................................................................116 Lampiran 15. Soal Posttest...................................................................................117 Lampiran 16. LKS................................................................................................120 Lampiran 17. Gambar Tanaman Cabai Rawit......................................................126 Lampiran 18. Gambar Proses Penimbangan Buah...............................................128 Lampiran 19. Gambar Hama dan Penyakit..........................................................129 xvii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Kepadatan penduduk di Indonesia saat ini menjadi salah satu permasalahan yang cukup menjadi perhatian. Hal tersebut dikarenakan meningkatnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, dampak yang terjadi adalah meningkatnya area pemukiman penduduk sehingga tak jarang lahan-lahan kosong bahkan daerah persawahan maupun lahan pertanian kini dijadikan sebagai tempat pemukiman penduduk. Semakin banyak area pemukiman penduduk maka akan semakin berkurang lahan bagi pertanian di Indonesia. Oleh karena itu, masyarakat perlu melakukan sesuatu atau tindakan agar ketersediaan bahan pangan yang dibutuhkan tetap terpenuhi. Dengan adanya permasalahan diatas, akhir - akhir ini masyarakat sudah memulai memutar otak untuk mencari jalan keluar agar ketersediaan bahan pangan di daerahnya tetap tersedia sehingga kebutuhan pangan dapat terpenuhi. Ketersediaan lahan persawahan maupun lahan pertanian yang semakin berkurang, menjadikan masyarakat memunculkan ide – ide atau gagasan baru yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Saat ini, pengembangan wilayah pesisir pantai mulai dilirik oleh masyarakat sebagai lahan pertanian. Kita tahu bahwa tanaman yang sering dijumpai di wilayah pesisir pantai antara lain ialah kelapa, bakau (mangrove), dan jenis 1 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2 tanaman ketelarambat. Jenis tanaman tersebut dapat tumbuh, karena mampu beradaptasi dengan lingkungan pantai. Saat ini di Yogyakarta, tepatnya daerah Bantul dan Kulon Progo masyarakat sudah mencoba menjadikan lahan pesisir pantainya menjadi tempat lahan pertanian. Jenis tanaman yang dibudidayakan oleh masyarakat di sana adalah jenis tanaman sayur-sayuran. Masyarakat setempat membudidayakan tanaman sayur-sayuran dengan membuka lahan layaknya seperti para petani lainnya yang berada di daerah dataran rendah maupun dataran tinggi. Jenis sayuran yang telah dibudidayakan oleh masyarakat di daerah Bantul adalah cabai merah atau biasa yang kita sebut dengan cabai keriting. Cabai adalah jenis tanaman sayur-mayur yang sanga digemari oleh masyarakat, sehingga banyak tersedia di pasaran baik di pasar tradisional maupun di swalayan atau supermarket. Cabai dapat hidup dengan baik di Indonesia dikarenakan cabai mampu tumbuh dan berkembang baik di dataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian kira - kira 300 – 400 dpl ( Prajnanta, 2012 ). Cabai merupakan salah satu jenis sayuran yang sangat dibutuhkan masyarakat yang biasanya di konsumsi sebagai bahan pelengkap agar memberikan sensasi pedas pada sebuah masakan, biasanya disajikan dalam bentuk sambal. Dibalik rasa pedasnya, cabai memiliki kandungan yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Perlu diketahui bahwa cabai mengandung capsaicin yang berfungsi untuk menstimulir detektor panas PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3 dalam kelenjar hypothalmus sehingga mengakibatkan persaan tetap sejuk walaupun berada di udara yang panas. Penelitian lain menunjukkan bahwa capsaicin dapat menghalangi bahaya pada sel trachea, bronchial, dan bronchoconstriction yang disebabkan oleh asap rokok dan polutan lainnya. Hal ini berarti, cabai sangat baik bagi penderita asma atau hipersensistif udara. Capsician juga digunakan dalam pembuatan krim obat gosok antirematik (Prajnanta,2012). Cabai yang memiliki nilai gizi yang tinggi, tak lain didasari dengan buah yang dihasilkan oleh para petani budidaya tanaman cabai. Para petani melakukan budidaya tanaman cabai dengan berbagai cara agar dapat menghasilkan panen cabai yang memilik kualitas yang baik sehingga layak dipasarkan. Dunia pertanian tentu tidak lepas dari metode – metode penanaman agar dapat menghasilkan kualitas tanaman yang baik. Metode – metode penanaman yang dilakukan secara umum diantaranya meliputi : pemilihan lahan yang tepat untuk diadakan penanaman, penyiraman, pemupukan yang tepat, serta penggunaan pestisida untuk membasmi hama atau penyakit pada suatu tanaman tersebut. Mengingat bahwa di Indonesia tidak semua daerahnya memiliki keadaan tanah yang subur, maka hal tersebut menjadi masalah bagi masyarakat khususnya para petani yang tinggal di daerah yang memilik kontur tanah yang tidak subur. Salah satu contoh jenis tanah yang kurang memadai untuk dijadikan sebagai lahan pertanian adalah jenis tanah pasir. Jenis tanah tersebut memiliki struktur kasar dan berfraksi pasir 60 %. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4 Bertajuk pada kegiatan petani di daerah Bantul, Yogyakarta yang menanam sayur – sayuran dengan memanfaatkan lahan pesisir pantai serta berdasarkan permasalahan diatas, peneliti ingin melakukan eksperimen dengan menerapkan sistem budidaya tanaman cabai tanpa harus menyulitkan masyarakat yang tinggal di daerah yang memiliki kontur tanah dengan jenis tanah pasir (regosol). Penelitian penggunaan campuran media tanam pasir tentu perlu, karena kita dapat memanfaatkan jenis tanah pasir sebagai tanah yang kurang subur. Tanah pasir ini memiliki kandungan P (fosfor) dan K (Kalsium) yang tinggi dalam bentuk batuan belum mengalami pelapukan sehingga belum siap diserap oleh akar tanaman. Jenis tanah ini memang masih rendahnya unsur N (Nitrogen), yang merupakan salah satu unsur hara makro yang dibutuhkan tanaman. Ketersediaan unsur P dan K dalam jenis tanah tersebut, memungkinkan diubah menjadi tanah subur yang dapat ditanami oleh tumbuh-tumbuhan. Oleh karena itu, penambahan media tanam pasir ke dalam media tanam baik dilakukan agar tanaman mendapatkan ketersediaan unsur hara yang cukup dibutuhkan untuk kelangsungan metabolismenya, dan tak kalah penting perlunya penambahan pupuk sebagai pembantu dalam penyedia baik unsur makro maupun mikro yang belum terkandung atau masih terbatas, agar menjadi tanah yang subur kaya dengan unsur haranya. Pada penelitian ini menggunakan polybag sebagai tempat penanaman. Penggunaan polybag berguna untuk memudahkan masyarakat yang tidak memiliki lahan yang luas, sehingga menjadikan kegiatan bertani lebih PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5 praktis bagi masyarakat. Polybag sangat mudah didapat, bernilai ekonomis, serta tahan lama apabila dibandingkan dengan menggunakan pot. Oleh karena itu, peneliti mengangkat permasalahan menguji coba menanam tanaman cabai di dalam polybag dengan menambahkan media tanah pasir sebagai campuran media tanam. Jenis cabai yang digunakana adalah jenis cabai rawit (Capsicum frutenscens). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pengaruh campuran media tanam pasir (regosol) terhadap pertumbuhan vegetatif serta hasil produksi tanaman cabai rawit ( Capsicum frutencens ) ? 2. Perbandingan manakah yang paling baik antara campuran media tanam pasir dan tanah dalam pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit ( Capsicum frutencens ) ? C. Batasan Masalah Dalam penulisan ini, penulis memberikan batasan masalah, agar penjelasannya terarah serta sesuai dengan yang diharapkan. Penulis hanya membatasi pada masalah : PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6 1. Pertumbuhan vegetatif yang meliputi : tinggi batang serta jumlah daun. Hasil produksi meliputi jumlah buah dan berat buah cabai rawit (Capsicum frutencens). Berat buah diukur berdasarkan perhitungan berat basah. 2. Media tanam yang digunakan dalam penelitian ini berupa campuran antara tanah dan pasir. Tanah yang digunakan adalah tanah yang berasal dari dari Desa Paingan, Maguwoharjo. Pasir yang digunakan dibeli di TB. Laris Wijaya, Desa Paingan, Maguwoharjo. D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui pengaruh media tanam pasir (regosol) terhadap pertumbuhan vegetatif serta hasil produksi tanaman cabai rawit (Capsicum frutencens). 2. Mengetahui perbandingan komposisi tanah pasir (regosol) terhadap pertumbuhan vegetatif serta hasil produksi tanaman cabai rawit (Capsicum frutencens). E. Manfaat Penelitian - Bagi Peneliti Manfaat penelitian ini bagi peneliti adalah untuk menambah ilmu serta wawasan dalam bidang pertanian khususnya dalam PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7 mengembangkan pengetahuan mengenai pengolahan media tanam terhadap jenis tanah pasir (regosol) - Bagi Dunia Pendidikan Dapat membantu guru dalam memberikan pembelajaran terhadap siswa khususnya pada materi pertumbuhan dan perkembangan melalui pemanfaatan media tanah pasir (regosol). Diharapkan siswa nantinya mampu mengetahui pertumbuhan dan hasil buah tanaman cabai (Capsicum frutenscens) serta dapat membandingkan hasilnya dengan pertumbuhan serta hasil buah yang ditanaman dengan media tanah (aluvial) yang pada umumnya. - Bagi Petani dan Masyarakat Umum Baik petani dan masyarakat umum yang khususnya yang tinggal di daerah yang sebagian besar memiliki kontur tanah pasir (regosol) nantinya dapat mengembangkan tanah pasir menjadi tanah subur yang dapat ditanami tumbuh-tumbuhan, selain itu juga dapat memberikan pengetahuan mengenai penggunaan polybag sebagai solusi dari kurangnya ketersediaan lahan dan kepraktisannya. F. Hipotesis 1. Penambahan tanah pasir (regosol) dalam media tanam dapat memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif serta hasil produksi terhadap tanaman cabai rawit (Capsicum frutenscens). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8 2. Komposisi media tanam yang paling baik untuk pertumbuhan vegetatif serta hasil produksi tanaman cabai rawit adalah perbandingan tanah : pasir = 50 : 50. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Media Tanam Media tanam adalah tempat tumbuhnya tanaman yang terdiri dari bahan padat, cair, dan udara serta jasad – jasad yang berbeda kandungannya untuk setiap jenis tanah (Foth, 1994). Banyak bahan yang dapat digunakan sebagai media tumbuh tanaman, dengan atau tanpa tanah. Media tanam terdiri dari dua tipe yaitu campuran tanah (soil-mixes) yang mengandung tanah alami dan campuran tanpa tanah (soilles-mixes) yang tidak mengandung tanah alami. Pada prinsipnya suatu media tumbuh harus memiliki empat fungsi pokok untuk memberikan pertumbuhan yang baik bagi tanaman, yaitu harus menunjang tanaman, mempunyai aerasi yang baik, menahan air yang tersedia, dan menyimpan hara bagi tanaman. Jenis tanah dengan sifat ideal tersebut sangatlah terbatas , oleh karena itu percampuran tanah dengan bahan-bahan lain seperti kompos, pasir, dan pupuk ditujukan agar keempat fungsi pokok di atas dapat dicapai (Soepardi dalam Cahyati, 2006). 1. Tanah Sebagai Media Tanam Tanah adalah suatu benda alam yang terdapat di permukaan kulit bumi, yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan batuan, dan bahan-bahan organik sebagai hasil pelapukan sisa-sisa tumbuhan dan hewan, yang merupakan medium atau tempat tumbuhnya tanaman dengan sifat-sifat tertentu, yang terjadi akibat dari pengaruh 9 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10 kombinasi faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu pembentukan (Yulipriyanto, 2010). Tanah yang subur yaitu tanah yang mempunyai profit yang dalam (kedalaman yang sangat dalam) melebihi 150 cm, strukturnya gembur remah, pH sekitar 6 - 6,5 , mempunyai aktifitas jasad renik yang tinggi (maksimum). Kandungan unsur haranya yang tersedia bagi tanaman adalah cukup dan tidak terdapat pembatas – pembatas tanah untuk pertumbuhan tanaman (Sutedjo, 2010). Kesuburan tanah ditandai juga dengan adanya ketersediaan unsur hara yang cukup untuk memenuhi siklus hidupnya. Unsur hara yang diperlukan tanaman adalah : Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Sulfur (S), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Seng (Zn), Besi (Fe), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Molibden (Mo), Boron (B), Klor (Cl), Natrium (Na), Kobal (Co), dan Silikon (Si). Apabila unsur hara tersebut tidak terdapat dalam tanaman, maka kegiatan metabolisme akan terganggu atau berhenti sama sekali (Rosmarkan dan Yuwono, 2002). Unsur hara di dalam tanah terdapat dalam bentuk senyawa mineral, senyawa organik, unsur yang terjerap, dan unsur dalam larutan tanah (Sutanto, 2005) 2. Jenis Tanah dan Karakteristiknya a. Tanah pasir (Regosol) Tanah regosol adalah nama lain dari tanah muda karena profil tanahnya belum mengalami diferensiasi horizon (Sumardi, dkk, PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11 2009) dalam (Harini, 2014). Tanah regosol merupakan salah satu jenis tanah yang termasuk kedalam ordo entisol („ent‟= recent, baru). Ordo ini kemungkinan mempunyai epipedon okrik atau horizon albik tanpa menunjukkan perkembangan horizon; terjadi pada alluvium yang muda (Sutanto, 2005). Karakteristik tanaman regosol adalah berbutir kasar, berwarna kelabu sampai kuning, dan bahan organik rendah. Karakteristik yang demikian menjadikan tanah tersebut tidak dapat menanpung air dan mineral yang dibutuhkan tanaman dengan baik. Menurut Brady (1982) dalam Martono (2004) ciri umum perkembangan profil kurang nyata dan perkembangannya ditentukan oleh iklim setempat. Jenis tahan ini mempunyai kandungan bahan organik 1,4% dan nitrogen 0,06% (sangat rendah). Menurut Darmawidjaja (1990) dalam Nugrohotomo (2009) menyatakan bahwa tanah regosol memiliki sifat kimia yang bervariasi sesuai dengan iklim terutama curah hujan dan sifat dasar dari abu vulkanik. Tanah ini memiliki pH sekitar 6 – 7, tanah ini umumnya banyak mengandung unsur hara P (fosfor) dan K (kalium) yang masih dalam bentuk batuan belum mengalami pelapukan sehingga belum siap diserap oleh akar tanaman, tanah ini juga kekurangan unsur N (nitrogen). Jenis tanah regosol banyak tersebar di Jawa, Sumatera, dan Nusa Tenggara yang kesemuanya memiliki gunung berapi. (Nurhalimah, dkk, 2014) walaupun jenis PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12 tanah regosol merupakan salah satu jenis tanah yang memiliki tekstur kasar dan berfraksi pasir 60 % serta mempunyai produktifitas dan kesuburan rendah. Perbaikan regosol perlu dilakukan untuk memperkecil faktor pembatas yang ada pada tanah tersebut sehingga mempunyai tingkat kesesuain yang lebih baik untuk lahan pertanian. Untuk menghindari kerusakan tanah lebih lanjut dan meluas diperlukan usaha konservasi tanah yang lebih baik. Salah satu upaya pengelolaan untuk peningkatan produktifitas sumber daya lahan, perlu diberikan energi kepada lahan – lahan pertanian, antara lain dengan penambahan bahan organik dan pemupukan (Widjaya-Adhi dan Sudjadi, 1987 dalam Helmi (2010). Penambahan bahan organik ke tanah akan berpengaruh terhadap sifat fisik, kimia, dan biologi tanah secara simultan pengaruhnya adalah memperbaiki aerase tanah, menambah kemampuan tanah menahan unsur hara, meningkatkan kapasitas menahan air, meningkatkan daya sanggah tanah, sebagai sumber unsur hara dan sumber energi bagi mikroorganisme tanah (Hardjowigeno, 2003). b. Tanah Alluvial Tanah alluvial seperti halnya dengan tanah regosol yang merupakan salah satu jenis tanah yang termasuk kedalam ordo entisol („ent‟= recent, baru). Salah satu jenis tanah yang termasuk kedalam tanah alluvial adalah tanah lempung vulkanik yang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13 terdapat di Desa Paingan. Pada jenis tanah ini dapat diusahakan dengan baik pertanaman padi sawah, palawija, nanas dan tanaman – tanaman lainnya. Pada jenis tanah ini memiliki pH yang rendah dapat dikendalikan dengan mengusahakan tanah agar selalu penuh air (Harini, 2014). 3. Komposisi Media Tanam Komposisi dalam media tanam perlu diperhatikan. Menurut Haryoto (2009) komposisi campuran media tanam antara pasir dan tanah yaitu dengan perbandingan 1 : 1. Perbandingan tersebut dapat dikatakan memiliki komposisi yang sama besar antara ketersediaan tanah dengan pasir. Pada suatu penelitian Mulyati (2009) yang juga meneliti pengaruh kandungan campuran pasir terhadap persemaian tanaman cabai rawit terhadap penyakit rebah kecambah ( Sclerotium rolfsii Sacc), bahwa pada komposisi antara pasir dan tanah yang memiliki perbandingan 1 : 1 menunjukkan pengaruh yang baik terhadap infeksi patogen rebah kecambah. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa komposisi yang baik terhadap pertumbuhan dan produksi cabai rawit yaitu pada perbandingan 50 : 50 yang memiliki komposisi seimbang antara pasir dan tanah. B. Pupuk Organik Pupuk ialah bahan yang diberikan ke dalam tanah baik yang organik maupun yang anorganik dengan maksud untuk mengganti kehilangan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14 unsur hara dari dalam tanah dan bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman dalam keadaan faktor keliling atau lingkungan yang baik (Sutedjo, 2010). Pupuk organik adalah pupuk yang diproses dari limbah organik seperti kotoran hewan, sampah, sisa tanaman, serbuk gergaji kayu, lumpur aktif, yang kualitasnya tergantung dari proses (tindakan) yang diberikan (Yulipriyanto, 2010). Sedangkan dalam Permentan No. 2 / Pert / Hk . 060 / 2 / 2006, tentang pupuk organik dan pembenahan tanah, dikemukakan bahwa pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan, biologi tanah. Oleh karena itu, dapat dikatakan pupuk organik merupakan pupuk yang ramah lingkungan karena dengan memanfaatkan limbah yang berasal hewani maupun nabati guna untuk meperbaiki sifat fisik, kimia, maupun biologi terhadap tanah, khususnya pada tanah yang kurang subur. Pupuk organik memiliki banyak jenis, namun secara umum dapat dibedakan menjadi 3 yaitu : 1. Pupuk Kandang Pupuk kandang merupakan pupuk yang berasal dari kotoran beserta dengan urinnya baik dari hewan mamalia (contohnya : sapi, kerbau, dan kambing), maupun unggas (contohnya : ayam dan burung puyuh). Pupuk kandang dapat memperbaiki struktur tanah, menambah N- PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15 organik tanah dan merangsang bakteri atau fungi tanah. Adapun kandungan unsur hara yang terdapat pada pupuk kandang yang terdiri dari unsur – unsur makro ( Nitrogen, Fosfor, Kalium, dsb.) dan unsur – unsur mikro (kalsium, magnesium, tembaga, serta sejumlah kecil mangan, tembaga, borium, dll) yang kesemuanya membentuk pupuk, menyediakan unsur – unsur atau zat – zat makanan bagi kepentingan pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Yulipriyanto, 2011). Sutedjo (2010) menyatakan bahwa pupuk kandang dapat berupa bahan padat maupun cair. Pada hewan sapi perah bahan cair mengandung zat N dan K yang lebih besar presentasenya apabila dibandingkan dengan bahan padat. Sebaliknya bahan padat presentase zat P lebih banyak apabila dbandingkan pada bahan cair. Hal tersebut dapat dikemukakan suatu kenyataan yang terdapat pada sapi perah : Tabel 1. Persentase Kandungan Unsur pada Hewan Sapi Persentase Kandungan Unsur – Unsur Macam Bahan N (%) P (%) K (%) Pada susunya 25 28 10 Pada pupuk cair 58 3 75 Pada pupuk padat 14 72 15 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16 2. Pupuk Hijau Pupuk hijau adalah tanaman atau bagian – bagian tanaman yang masih muda terutama yang termasuk famili Leguminosa, yang dibenamkan ke dalam tanah dengan maksud agar dapat meningkatkan tersedianya bahan – bahan organik dan unsur - unsur hara bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang diusahakan. Pupuk hijau dapat digunakan sebagai mulsa. Tanaman – tanaman legum yang telah dicabut atau bagian – bagian hasil pangkasnya sangat baik dijadikan sebagai bahan pemulsa tanah permukaan. Hal tersebut telah terbukti pupuk hijau dapat menguntungkan khususnya dalam usaha mempertahankan tingkat produktifitas tanah (Sutedjo, 2010). 3. Pupuk Kompos Kompos adalah suatu produk yang stabil dan sehat yang diperoleh dari pengomposan limbahorganik padat yang mudah didegradasi secara biologis, bebas dari logam berat, kaca, plastik, kadang-kadang bahan – bahan seluloitik dengan pH sekitar 8 dan merupakan proses mikrobiologis (Yulipriyanto, 2010). Pembuatan kompos pada hakikatnya ialah memupukkan bahan – bahan organik dan membiarkannya terurai menjadi bahan – bahan yang mempunyai perbandingan C/N yang rendah sebelum digunakan (Sutedjo, 2010). Selain ketiga macam pupuk organik yang telah dikembangkan di dunia pertanian, kini telah dikembangkan pula pupuk organik cair yang berasal PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17 dari misalnya : limbah dapur. Salah satu jenis limbah dapur organik yang sering dihasilkan oleh para ibu rumah tangga adalah sisa – sisa sayur – sayuran ataupun sisa – sisa buah-buahan. Limbah organik tersebut tentunya akan menjadi bermanfaat apabila dijadikan sebagai pupuk organik cair yang diberikan pada tanaman. Menurut Alida (2013) limbah dapur yang dijadikan sebagai pupuk organik cair dapat meningkatkan pertumbuhan suatu tanaman. Hal tersebut dikarenakan pemberian pupuk organik cair dapat meningkatkan kandungan unsur N sehingga akan menyebabkan terjadinya perombakan bahan organik tanah menjadi protein yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Sutedjo (2010), menyatakan bahwa nitrogen (N) berasal dari organik (sisa-sia tanaman / sampah tanaman) yang melapuk. Oleh karena itu dapat dikatakan selain urin sapi yang memiliki kandungan unsur N yang tinggi, sampah / limbah tanaman yang melapuk juga memiliki kandungan unsur N yang dapat menyuburkan tanaman sehingga tanah tersebut mampu untuk pertumbuhan tanaman dan dapat memberikan hasil dalam bentuk berupa pupuk organik cair. C. Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutenscens) 1. Taksonomi Tanaman Cabai rawit Tanaman cabai rawit adalah salah satu tanaman yang merupakan tumbuhan yang berasal dari genus Capsicum. Tanaman cabai ini tumbuh subur di Indonesia khususnya pada daerah tropis maupun PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18 subtropis. Menurut Rukmana (2002) adapun klasifikasi dari tanaman cabai rawit (Capsicum frutenscens) adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan) Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji) Subdivisi : Angiosperma (berbiji tertutup) Kelas : Dicotyledoneae (biji berkeping dua) Sub Kelas : Metachlamidae Ordo : Tubiflorae Famili : Solanaceae Genus : Capsicum Spesies : Capsicum frutenscens Linn. 2. Morfologi Tanaman Cabai Rawit Tanaman cabai merupakan tanaman yang berbentu perdu atau setengah perdu. Jenis tanaman cabai yang banyak dikenal dan dibudidayakan di Indonesia selain cabai rawit diantaranya adalah cabai merah, cabai keriting, paprika, dan cabai hias. Menurut Haryoto (2009) menyatakan bahwa diantara jenis cabai lainnya, tanaman cabai rawit termasuk yang berumur paling panjang, bisa mencapai tahunan, sehingga dapat dikategorikan sebagai tanaman tahunan. Ciri-ciri atau morfologi pada tanaman cabai pada umumnya dapat dilihat sebagai berikut : PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19 a. Akar (Radix) Sistem perakarannya agak menyebar, diawali dengan akar tunggang yang sangat kuat, kemudian cabang-cabang akar, dan secara terus menerus tumbuh akar-akar rambut. Karakteristik tipe perakaran cabai rawit dapat dapat diamati pada stadium bibit dan stadium tanaman muda di lapangan (kebun). Perakaran stadium bibit yang akan dipindahkan ke kebun, dapat mengalami kerusakan,tetapi akar-akar samping akan berkembang dari akar utama. Akar-akar baru akan terus dibentuk dari akar utama pada stadium tanaman muda sampai dewasa. Kedua arah pertumbuhan akar tersebut dinamai “diarchous root system”, artinya dua arah sistem perakaran yang berlawanan (Rukmana, 2002). b. Batang (Caulis) Batang tanaman cabai rawit memiliki struktur tegak dan berkayu. Kulit batangnya tipis sampai agak tebal. Pada stadium tanaman muda kulit berwarna hijau, kemudian berubah menjadi hijau kecokelat-cokelatan setelah memasuki stadium tua (dewasa).Batang tanaman ini berbentuk bulat, halus dan bercabang banyak. Batang ini berfungsi sebagai tempat keluarnya cabang, tunas, daun, bunga, dan buah (Rukmana, 2002) . c. Cabang (Ramus) Tipe percabangan tanaman cabai rawit umumnya tegak atau menyebar dengan krakter yang berbeda – beda, tergantung PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20 spesiesnya. Cabang terdiri atas cabang biasa, ranting (ramulus), dan cabang wiwilan atau tunas liar. Percabangan terbentuk setelah batang tanaman mencapai ketinggian bekisar antara 30-45 cm (Rukmana, 2002). d. Daun (Folium) Daun cabai memiliki bentuk yang amat bervariasi, mulai dari lancip sampai bulat bulat telur dengan ujung runcing dan tepi daun rata (tidak bergerigi / berlekuk). Daun berwarna hijau atau hijau tua, mengilap, tumbuh pada tunas – tunas samping berurutan atau tersusun secara spiral pada batang utama. Ukuran daun lebih kecil dibandingkan dengan daun tanaman cabai besar. Daun merupakan daun tunggal dengan kedudukan agak mendatar, memiliki tulang daun menyirip dan tangkai tunggal yang melekat pada batang atau cabang. Jumlah daun cukup banyak sehingga tanaman tampak rimbun (Rukmana, 2002). e. Bunga (Flos) Bunga tanaman cabai rawit merupakan bunga tunggal yang berbentuk bintang. Bunga tumbuh menunduk pada ketiak daun dengan mahkota bunga berwarna putih. Struktur bunga mempunyai 5 – 6 helai mahkota, 5 helai daun bunga, 1 putik (stigma) dengan kepala putik berbentuk bulat, 5 – 8 helai benang sari dengan kepala sari berbentuk lonjong dan berwarna biru keungu – unguan. Tepung sari berbentuk lonjong, terdiri atas tiga segman, berwarna PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21 kuning mengilap. Dalam satu kotak sari berkembang 11.000 – 18.000 butir tepung sari. Penyerbukan bunganya termasuk penyerbukan sendiri (selfpollinated crop), namun dapat juga terjadi secara silang. Penyerbukan silang di lapangan dilakukan oleh serangga dan angin (Rukmana, 2002). Bakal buah (ovarium) berbentuk hampir bulat, tetapi kadangkadang berubah mengikuti proses pembentukan buah. Dari proses penyerbukan akan dihasilkan buah (Rukmana, 2002). f. Buah (Fructus) Buah cabai rawit akan terbentuk setelah terjadi penyerbukan. Buah memiliki keanekaragaman dalam hal ukuran, bentuk, warna dan rasa buah. Buah cabai rawit dapat berbentuk bulat pendek dengan ujung runcing / berbentuk kerucut. Ukuran buah bervariasi, menurut jenisnya cabai rawit yang kecil-kecil memiliki ukuran panjang antara 2-2,5 cm dan lebar 5 mm. Sedangkan cabai rawit yang agak besar memiliki ukuran 3,5 cm dan lebar mencapai 12 mm. Warna buah cabai rawit bervariasi, buah muda berwarna hijau atau putih sedangkan buah yang telah masak berwarna merah menyala atau warna merah jingga (merah agak kuning). Pada saat masih muda,rasa buah cabai rawit kurang pedas, tetapi setelah masak menjadi pedas (Rukmana, 2002). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22 g. Biji (Semen) Biji cabai rawit berwarna kuning padi, melekat didalam buah pada papan biji (placenta). Biji terdiri atas kulit biji (spermodermis), tali pusat (funiculus) dan inti biji (nucleus seminis) (Rukmana, 2002). 3. Jenis dan Varietas Tanaman Cabai Rawit Menurut Rukmana (2002) berdasarkan tampilan buahnya, cabai rawit dibedakan menjadi tiga jenis sebagai berikut : a. Cabai Rawit Jemprit Ciri – ciri buah cabai rawit jemprit adalah kecil dan pendek, berdiri tegak pada ketiak – ketiak daun. Buah memiliki panjang 1 – 2 cm dan lebar atau diameter 0,5 cm – 1 cm. Buah yang masih muda berwarna hijau dan setelah tua (masak) berubah enjadi merah tua. Rasa sangat pedas, hingga dapat merangsang selaput gendang telinga. b. Cabai Rawit Cengek Ciri – ciri buah cabai rawit cengek adalah panjang dan langsing, lebih besar daripada cabai rawit jemprit, berdiri tegak pada ketiak- ketiak daun. Buah memilki panjang 4 cm – 6 cm dan lebar (diamater) 1 cm – 1,5 cm. Buah muda berwarna putih, tetapi setelah tua (matang) berubah menjadi merah kekuning – kuningan. Rasanya pedas, tetapi tidak sepedas cabai jemprit. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23 c. Cabai Rawit Ceplik Ciri – ciri buah cabai rawit ceplik adalah agak besar dan gemuk. Berukuran panjang 3 cm – 4 cm, lebar 1,0 cm – 1,5 cm, lebih besar daripada cabai jemprit. Buah muda berwarna hijau, tetapi setelah tua berubah menjadi merah tua. Rasanya cukup pedas, tetapi tidak sepedas cabai jemprit. Menurut Prajnanta (2012), di Indonesia ada beberapa varietas cabai rawit yang lebih banyak beredar dipasaran. Berikut beberapa varietas cabai rawit yang sangat cocok ditanami di kawasan Indonesia : a. Nirmala Varietas ini merupakan cabai rawit hibrida dengan warna dasar kuning dan menjadi merah pada saat tua. Cabai ini mempunyai pertumbuhan tanaman yang sangat seragam, berbuah banyak, dan sangat bagus untuk disambal. Gb.1. Gambar Cabai Varietas Nirmala PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24 b. Santika Varietas ini merupakan cabai rawit hibrida dengan warna dasar hijau dan menjadi merah pada saat tua. Cabai ini mempunyai ukuran kecil dan cocok sebagai teman makan gorengan Gb.2. Gambar Cabai Varietas Santika c. Sonar Cabai rawit hibrida ini beradaptasi luas di dataran rendah sampai tinggi dan mudah dalam perawatannya. Tanaman tegak dengan ruas pendek dan berbuah sangat lebat. Buah berwarna hijau gelap saat muda dan berubah menjadi merah mengilap setelah masak. Buah berukuran panjang ± 5,5 cm, diameter ± 0,6 cm, dan rasanya sangat pedas. Umur panen ± 73 HST dengan potensi hasil ± 20 ton / ha. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25 Gb.3. Gambar Cabai Varietas Sonar d. Cakra putih Cabai ini termasuk cabai rawit bukan hibrida. Buah berwarna putih kekuningan yang berubah merah cerah saat masak. Pertumbuhan tanaman sangat kuat dengan membentuk banyak percabangan. Posisi buah tegak ke atas dengan bentuk agak pipih dan rasanya sangat pedas. Varietas ini dapat dipanen pada umur ± 105 HST dengan potensi hasil ± 12 ton per ha. Cakra putih tahan serangan penyakit antraknosa. Buah ini memiliki panjang ± 3cm,diameter ± 0,75 cm, dan rasanya pedas. e. Cakra hijau Varietas cabai rawit bukan hibrida ini mampu beradaptasi baik di dataran rendah maupun tinggi. Saat masih muda buahnya berwarna hijau dan setelah masak berubah menjadi merah. Potensi hasilnya 600 g/tanaman atau 12 ton/ha. Rasa buahnya pedas dan tahan terhadap serangan hama serta penyakit ang biasa menyerang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26 cabai. Buah memiliki ukuran panjang ± 3 cm, diameter ± 0,75 cm, dan rasanya sangat pedas. Umur panen ± 85-90 HST. 4. Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens) merupakan salah satu tanaman yang tumbuh dan dikembangkan di daerah tropis terutama sekitar khatulistiwa. Cabai rawit sangat cocok ditanam di dataran rendah dengan ketinggian 200 - 500 meter di atas permukaan laut (dpl) (Haryanto, 2009). Namun, menurut Rukmana (2002) berdasarkan ketinggian tempatnya, tanaman cabai rawit dapat dibudidayakan di Indonesia atas tiga daerah sentrum sayuran, yaitu daerah rendah (0 m – 200 m dpl.), dataran menengah (201 m – 700 m dpl.) dan dataran tinggi (lebih dari 700 m dpl.). Di Pulau Jawa, lahan penanaman cabai meliputi 56 % dataran rendah, 18 % dataran menengah (medium), dan 26 % di dataran tinggi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa di dataran tinggi, tanaman cabai rawit masih dapat tumbuh, hanya saja periode panennya lebih sedikit dibandingkan dataran rendah. Oleh karena itu tidak menutup kemungkinang tanaman cabai yang dibudidayakan di daerah dataran tinggi memiliki produksi biji pada buah cabai rawit lebih sedikit dibandingkan tanaman cabai yang ditanam di daerah dataran rendah. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27 Selain memperhatikan lokasi atau tempat yang cocok untuk dilakukan budidaya tanaman cabai rawit, adapun hal – hal lain yang perlu diperhatikan yaitu : a. Keadaan Iklim Menurut Rukmana (2002) faktor iklim yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi cabai rawit adalah suhu udara, sinar matahari, kelembapan, curah hujan dn tipe iklim. Tanaman cabai rawit dapat tumbuh optimal pada daerah yang mempunyai kisaran suhu udara antara 18°C - 27°C. Pertumbuhan dan pembungaan cabai rawit membutuhkan suhu udara antara 21°C - 27°C dan suhu untuk pembuahan antara 15,5°C – 21°C. Daerah yang mempunyai suhu udara 16°C pada malam hari dan minimal 23°C pada siang hari sangat cocok bagi pertumbuhan cabai rawit. Bila suhu udara malam hari di bawah 16°C dan siang hari di atas 32°C, proses pembungaan dan pembuahan tanaman cabai rawit akan mengalami kegagalan. Curah hujan dan kelembapan yang terlalu tinggi, serta iklim yang basah sangat tidakdi kehendaki oleh tanaman cabai rawit. Hal ini dikarenakan apabila pada keadaan tersebut tanaman akan mudah terserang penyakit, terutama oleh cendawan (fungi). Oleh karena itu, menurut Rukmana (2002) mengatakan bahwa kelembaban udara yang baik bagi pertumbuhan tanaman cabai rawit adalah berkisar antara 50% - 80% dengan curah hujan 600 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28 mm – 1.250 mm mm per tahun. Curah hujan yang terlalu tinggi, dapat menyebabkan gagalnya pembentukan bunga dan buah sedangkan kelembapan yang terlalu rendah dengan suhu udara yang tinggi dapat menghambat pertumbuhan tunas, bunga, dan buah. b. Keadaan Tanah Tanah yang perlu diperhatikan dalam penanaman tanaman cabai rawit diantaranya adalah jenis tanah serta reaksi tanah (pH). Tanaman cabai rawit biasanya cepat berbuah (menghasilkan) pada tanah lempung berpasir. Sedangkan kisaran pH yang baik agar tanaman dapat tumbuh dengan subur ialah 5,5 – 6,5. 5. Perawatan Tanaman Cabai Rawit Setiap tanaman membutuhkan perawatan agar dapat tumbuh dengan baik. Untuk itu ada beberapa yang perlu dilakukan dalam perawatan tanaman cabai, ialah : a. Penyiraman Setiap tanaman tentu membutuhkan air dalam masa pertumbuhan dan produksi. Sehingga diusahakan tanaman dijaga jangan sampai terjadi kekeringan. Menurut Haryoto (2009) penyiraman yang baik dilakukan 1-2 kali penyiraman yaitu apabila dilakukan sehari dan waktu pagi hari sebelum pukul PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29 09.00 dan sore sesudah pukul 15.00. Penyiraman tanaman dengan air sebaiknya dilakukan hingga media tanaman basah merata. Air merupakan salah satu unsur yang sangat penting bagi setiap tanaman, untuk itu dapat dipaparkan mengenai peranan air khususnya dalam membantu perkembangan lapisan tanah yaitu : 1) Air sangat penting untuk kehidupan tumbuhan dan untuk bagia terbesar reaksi kimia dimana terjadi pemecahan mineral. 2) Air dapat mempengaruhi watak horizon tanah. Jika air mudah berpindah dari tempat yang satu ke tempat yang lain meninggalkan daerah penghancuran yang mengandung mineral dan unsur hara yang dioksidasikan, maka air tidak akan menjadi penghalang bagi akar – akar yang sedang menembus tanah ( Yulipriyanto, 2010) 3) Untuk pembentukan glukosa dalam rangka fotosintesis, penegak setiap bagian tanaman, pengatur tekanan turgor dan penyusunan rotoplasma (Daniel, 1979 dan Rismunandar, 1990) dalam Siahaya (2007). b. Pemupukan Kegiatan pemupukan dilakukan bertujuan untuk menyediakan unsur hara yang cukup sesuai kebutuhan tanaman. Apabila, peninjauan pada fase pertumbuhan, seperti tanaman pada umumnya tanaman cabai pun memerlukan suplai unsur nitrogen (N). Apabila telah berkembang dewasa dan menjelang masa PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30 produktif – berbungan dan berbuah diperlukan tambahan unsur fosfor (P) dan kalium (K) (Haryoto, 2009). c. Pemasangan Turus (Ajir) Pemasangan turus (ajir) dilakukan agar memperkokoh batang tanaman cabai untuk menyangga percabangan, daun, serta buah yang lebat. Ajir dapat menggunakan bilah bambu setinggi 100 cm dengan lebar 3-4 cm. Pemasangan ajir dpiasang ketika tanaman sudah besar dan dirasa tidak cukup kuat berdiri tegak. Hal perlu diperhatkan dalam pemasangan ajir adalah dalam melakukan penancapan ajir harus hati – hati karena dapat merusak akar tanaman (Haryoto, 2009). d. Penyiangan Munculnya rumput atau tumbuhan liar pada media tanam baik dalam pot maupun polybag perlu disiangi secara rutin. Apabila dibiarkan, maka gulma tersebut akan menyerap sari – sari makanan yang seharusnya hanya untuk kebutuhan tanaman cabai rawit. Akibatnya, pertumbuhan tanaman cabai rawit dapat terganggu dikarenakan terus bertumbuhnya gulma sehingga terjadi perebutan makanan (Haryoto, 2009). e. Pemangkasan Pemangkasan dilakukan terhadap tunas samping yang muncul pada batang tanaman sebelum fase pembungaan. Pemangkasan tunas bertujuan agar tanaman cabai baik dalam pot maupun PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31 polybag dapat berproduksi secara optimal. Menurut Haryoto (2009) pemangkasan tunas samping dilakukan 2-3 kali hingga terbentuk percabangan utama, ditandai dengan munculnya bunga pertama. Pemangkasan dapat dilakukan langsung dengan tangan atau gunting tajam. Selain tunas samping, pemangkasan dilakukan pula terhadap daun – daun dibawah cabang utama, daun kuning, atau daun yang terserang hama / penyakit yang parah (Haryoto, 2009). 6. Hama dan Penyakit Tanaman Cabai Rawit a. Hama Tanaman Cabai Rawit Menurut Haryoto (2009) hama adalah semua binatang yang mengganggu dan merugikan tanaman yang diusahakan manusia. Sebagian besar hama yang dijumpai oleh tanaman cabai rawit ialah berupa kutu, serangga, ulat, dan kumbang. Diantaranya hama yang memungkinkan menyerang tanaman cabai rawit : 1) Kutu daun Persik (Myzus persicae Sulz.) Ciri – ciri pada hama ini adalah sebagai berikut : a) Ukuran kutu daun yang sangat kecil, yang dewasa besarnya sekitar 2 mm (Haryoto, 2009), selain itu mempunyai sepasang antena yang panjang, dan pada ujung abdomennya terdapat tonjolan yang disebut kornikel (Rukmana, 2002) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32 b) Serangga dewasa memiliki dua bentuk, yaitu kutu daun bersayap (alatae) yang berwarna hitam,serta tidak bersayap (apterae) yang berwarna bervariasi merah, kuning, dan hijau. c) Hama ini berkembangbiak secara tak kawin (partenogenesis) d) Lama periode nimfa lebih kurang 6 hari, sedangkan imagonya 6-17 hari. Selama hidupnya, imago mampu melahirkan 32 nimfa. e) Siklus hidup hama ini berkisar antara 6 – 7 hari (Rukmana, 2002) Menurut Rukmana (2002) adapun gejala serangan yang ditimbulkan olehkutu daun persik, adalah sebagai berikut : a) Kutu daun persik menyerang tanaman inang dengan cara mengisap cairan daun. Gejala serangan ditandai dengan daun yang menjadi keriput, berwarna kekuning – kuningan, terpuntir, dan pertumbuhan tanaman terhambat (kerdil). b) Serangan berat dapat menyebabkan tanaman kayu, daun mengering seperti terbakar sinar matahari,dan akhirnya tanaman mati. c) Kutu daun persik menyebabkan kerugian secara tidak langsung, karena peranannya lebih sebagai vektor penyakit virus. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33 2) Thrips (Thrips parvispinus Karny) Hama thrips merupakan hama yang berukuran kecil. Thrips yang telah dewasa sekitar 1 mm panjangnya. Warna hama ini kuning – cokelat kehitaman. Binatang kecil ini berkembang biak secara partnogenesis, tanpa pembuahan telur. Serangga tersebut meletakkan telurnya di permukaan daun secara terpencar. Hama thrip menyerang daun tanaman, terutama daun – daun muda.Serangga ini kadang – kadang juga berperan sebagai vektor (penular penyakit yang disebabkan oleh virus). Ledakan populasi hama ini terjadi pada musim kemarau. Jika terjadi pada musim kemarau. Jika terjadi hujan lebat, jumahnya agak berkurang dengan sendirinya. Penyebaran hama ini berlangsung cepat atas bantuan angin ataupun manusia. Ciri – ciri tanaman yang terserang hama thrips mula – mula timbul bintik – bintik putih keperakan, mirip bekas tusukan jarum. Noda yang tak beraturan ini akibat dimakan serangga tersebut. Beberapa waktu kemudian, noda tersebut berubah warna menjadi cokelat tembaga. Akibat selanjutnya, daun yang terisap cairannya akan keriput dan menggulung keatas. Helaian daun dan pucuk yang terserang akan mengeriting, berwarna cokelat, dan akhirnya mati (Haryoto, 2009) 3) Tungau Teh Kuning (Polyphagotarsonemus latus Banks.) Tungau teh kuning memiliki ukuran panjang lebih kurang 0, 25 mm, dengan tubuh halus, agak transparan, berwarna hijau PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34 kekuning – kuningan, dan kaki langsing yang mampu bergerak dengan lincah (cepat). Telurnya berukuran kecil, berdiameter lebih kurang 0,1 mm, berwarna kemerah – merahan, yang diletakkan secara tunggal atau berkelompok pada permukaan bawah daun atau celah – celah ranting. Nimfanya terlihat berwarna putih dan transparan (tembus cahaya). Siklus hidupnya berlangsung selama lebih kurang 6 minggu. Gejala serangan yang ditimbulkan oleh tungau teh kuning biasanya menyerang daun – daun muda (pucuk) yang biasanya menunjukkan perubahan warna dari hijau menjadi cokelat mengilap pada permukaan bagian bawah. Kemudian daun akan menjadi kaku dan melengkung ke bawah, menyerupai sendok terbalik. Akibatnya, pertumbuhan pucuk terhambat, kemudian berubah warna menjadi cokelat seperti terbakar, dan akhurnya daun menjadi rontok (Rukmana, 2002). 4) Ulat Grayak (Spodoptera litura Fabricius) Hama ini disebut ulat grayak sebab selalu beramai – ramai jika menyerbu tanaman, menjarah bareng layaknya perampok (Jawa: grayak ). Serangannya terjadi pada malam hari sehingga pagi harinya tanaman sudah rusak. Ciri – ciri ulat grayak yaitu memiliki panjang sekitar 5 cm pada saat berumur 2 minggu. Warna ulat bervariasi, yakni hijau kehitaman, putih kehitaman, dan cokelat kehitaman. Ulat grayak PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35 muda memakan epidermis daun bagian bawah, sedangkan bagian atasnya ditinggalkannya. Namun,setelah tua serangannya bisa membabi buta, melahap seluruh bagian daun, ranting, batang muda, bunga, maupun buah. Stadium ulat berlangsung sekitar 13 – 19 hari, kemudian berkepompong di dalam tanah selama 6 – 10 hari, dan akhirnya berubah wujud menjadi ngengat. Serangan awal ulat grayak ditandai dengan adanya bercak putih yang menerawang pada daun bagian bawah yang dilahapnya. Tahap berikutnya, serangan dapat mengganas dantanaman menjadi gundul tanpa daun. Pada tahap ini buah cabai pun ikut diserbu, ditandai dengan adanya lubang tak beraturan pada permukaan buah (Haryoto,2009). 5) Lalat Buah (Bactrocera dorsalis Hendel) Lalat buah dapat menyerang banyak tanaman hortikultura terutama sayur – sayuran dan buah – buahan, sehingga sulit sekali dikendalikan. Buah cabai yang terserang oleh lalat buah nantinya akan menjadi busuk dan berjatuhan ke tanah. Serangan dilakukan oleh lalat buah betina dewasa yang meletakkan telurnya dengan menyucukkan ovipositor ke dalam buah cabai dan stadia yang merusak buah adalah larva. Larva lalat buah berkembang di dalam buah cabai, sehingga menyebabkan buah menjadi rusak. Kerusakan yang diakibatkan hama ini akan menyebabkan gugrnya buah sebelum mencapai kematangan yang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36 diinginkan, sehingga produksi baik kualitas maupun kuantitasnya menurun (Balitsa, 2014). b. Penyakit Tanaman Cabai Rawit 1) Patek atau Antraknosa Penyakit ini disebabkan oleh serangga cendawan atau jamur Colletrotricum capsici atau Gloesporium piperatum. Serangannya sangat mengganas di kala musim hujan. Cendawan C. capsici menginfeksi cabai dengan membentuk bercak hitam kecokelatan yang kemudian meluas menjadi busuk lunak. Gejalanya terjadi apabila pada fase pembibitan penyakit ini menyebabkan layu kecambah saat disemaikan sedangkan pada fase dewasa menyebabkan mati pucuk, serangan pada daun dan batang menyebabkan busuk kering. Sementara itu apabila serangan berlanjut, maka buah cabai pun akan juga terserang dengan ciri – ciri buah cabai kering dan mengerut seperti mummi. Biasanya cendawan G. piperatum mulai menyerang cabai sejak buah masih hijau dan menyebabkan mati ujung (die back). Buah cabai yang terserang cendawan ini tampak berbintik – bintik kuning yang akan membesar membentuk seperti lingkaran konsetrasi (Prajnanta, 2011). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37 2) Penyakit Layu Penyakit layu merupakan penyakit yang disebabkan oleh beragam jasad pengganggu , antara lain nematoda, cendawan (jamur), bakteri dan serangga. Nematoda merupakan jasad pengganggu tanaman yang berbentuk seperti cacing, tetapi berukuran sangat kecil, bahkan tidak dapat terlihat oleh mata telanjang. Nematoda betina meletakkan telur di dalam perakaran, nematoda ini akan berkembang sehingga menyebabkan luka. Di dalam perakaran, nematoda ini akan berkembang sehingga akan menghambat aliran makanan dari dalam tanah. Akibatnya, tanaman akan tampak segar pada pagi hari, sedangkan siang harinya akan menjadi layu. Sedangkan beberapa cendawan seperti Fusarium oxysporum, Verticillium sp., dan Pellicularia sp. Menyebabkan kelayuan pada cabai (Prajnanta, 2011). 3) Bercak Daun Serkospora Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Cercospora capsici Heald & Wolf. Siklus hidup cendawan ini ialah hidup pada sisa – sisa tanaman dan biji. Penyebaran penyakit ini dibantu oleh angin, alat – alat pertanian, dan aktivitas pekerja. Perkembangan penyakit akan dipacu pada kondisi kelembapan tinggi (RH 90 %) dan suhu antara 28°C - 32°C. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38 Gejala serangan penyakit bercak daun serkospora yaitu daun berbercak – bercak bulat, bagian tengahnya berwarna abu – abu tua, sedangkan bagian luar berwarna coklat tua, seperti bintik – bintik yang disebut penyakit “bintik mata kodok”. Serangan berat menyebabkan daun berbercak mengerng dan retak, dan akhirnya daun gugur atau jatuh ke tanah (Rukmana, 2002). 4) Penyakit Virus atau Mosaik Virus yang menyerang tanaman cabai berasal dari virus yang bisa menyerang tanaman lain, seperti virus mentimun (Cucumber Mosaic Virus / CMV), virus kentang (Potatto Virus / CMV), atau virus tembakau (Tobacco Mosaic Virus/TMV). Penularan terjadi melalui biji yang tercemar virus, alat – alat kerja, akar tanaman yang tercemar, manusia, maupun serangga penular (vektor). Gejala umum yang tampak antara lain pertumbuhan tanaman terhambat, ukuran daun mengecil, daun berbelang – belang hijau tua dan hijau muda, serta tepinya bergelombang (Haryoto, 2009). 7. Masa Panen Panen cabai rawit dapat dilakukan pada buah stadium tua masih hijau dan buah matang berwarna merah. Panen pertama biasanya PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39 dilakukan pada umur 3 – 4 bulan setelah pindah tanam. Pada buah cabai rawit stadium tua hijau dilakukan pada buah yang telah menunjukkan karakteristik ukuran maksimal, struktur buah keras, dan berwarna tua mengilap. Panen buah cabai rawit yang terlalu muda akan mengakibatkan buah mudah layu, bobot maksimal belum tercapai, tidak tahan disimpan, dan rasanya kurang pedas. Sementara, panen buah cabai rawit stadium matang di pohon dilakukan pada buah yang berukuran maksimal, struktur buah keras, dan berwarna sampai merah mengilap. Panen sebaiknya dilakukan pada saat cuaca cerah atau setelah air habis terhempas dari permukaan kulit buah untuk mengurangi kontaminasi mikroba pembusuk (Rukmana, 2002). Pemetikan buah cabai dapat dilakukan dengan tangan langsung atau memakai gunting tajam. Buah cabai harus dipetik bersama tangkai buahnya agar cabai tidak mudah layu (Haryoto, 2009). D. Polybag Polybag adalah kantong plastik berbentuk segi empat, biasanya berwarna hitam (ada juga berwarna lain ,misalnya putih) dan diberi lubang kecil pada setiap sisinya guna untuk sirkulasi air. Polybag digunakan sebagai pengganti pot. Pemilihan polybag sebagai wadah tanam untuk budidaya dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dimilikinya seperti, harga murah; tahan karat; tahan lama; tidah cepat kotor; dan mudah diperoleh pada toko perlengkapan pertanian atau toko plastik. Selain itu, polybag PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40 sangat baik untuk drainase dan aerase sehingga tanaman dapat tumbuh subur seperti dilahan. Beberapa keuntungan menggunakan polybag, antara lain : 1. Biaya lebih murah dibandingkan menggunakan pot 2. Lebih mudah dalam perawatan 3. Memudahkan dalam pengontrolan / pengawasan per individu tanaman bila ada gangguan, misal serangan hama / penyakit, kekurangan unsur hara 4. Dapat menghemat ruang dan tempat penanaman 5. Komposisi media tanam dapat diatur 6. Tanaman mudah dipindahkan di berbagai tempat (Mulyono, 2013) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB III METODOLOGI A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen dengan melakukan percobaan terhadap pertumbuhan vegetatif serta hasil produksi pada tanaman cabai rawit (Capsicum frutenscens) varietas Cempaka, jenis rawit putih F1 . Adapun dalam penelitian ini terdapat tiga jenis variabel, yaitu : 1. Variabel bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan komposisi media tanam pasir (regosol) 2. Variabel terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tinggi batang, jumlah daun, jumlah buah serta berat basah buah 3. Variabel kontrol Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah umur bibit, jumlah air, suhu, intensitas cahaya, pemeliharaan, serta penyiraman. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Pendidikan Biologi yang tepatnya di Desa Paingan, Maguwoharjo, Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan kurang lebih selama empat bulan yaitu pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2015. 41 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 42 C. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian RAL (Rancangan Acak Lengkap). Penelitian dilakukan dengan tiga perlakuan yang dilambangkan dengan P1 sebagai perlakuan pertama ; P2 sebagai perlakuan kedua ; P3 sebagai perlakuan ketiga serta K sebagai lambang terhadap kontrol. Pada penelitian ini dilakukan 10 kali pengulangan sehingga seluruhnya diperoleh 40 satuan percobaan. D. Pelaksanaan Penelitian Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu : 1. Penyiapan lahan Lahan dipersiapkan untuk dijadikan sebagai tempat peletakkan polybag – polybag yang berisi tanaman cabai rawit (Capsicum frutenscens). Persiapan lahan tersebut meliputi pembersihan lahan serta pemasangan paranet sebagai pelindung tanaman cabai rawit (Capsicum frutenscens) dari hama penyakit. Lahan tersebut terletak di Desa Paingan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. 2. Penyiapan media tanam dan polybag Persiapan yang dilakukan adalah menyiapkan media tanam serta polybag yang akan digunakan. Polybag yang digunakan adalah polybag yang berukuran 35 x 35. Media tanam yang dipersiapkan terdiri dari dua jenis tanah yaitu tanah alluvial serta tanah regosol. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43 3. Penyampuran Medium Tanam a. Penyampuran Tanah Alluvial dan Pupuk Kandang Perbandingan yang digunakan antara tanah dengan pupuk kandang adalah 2 : 1 dengan menggunakan takaran ember. Setelah ditakar sesuai dengan perbandingan, kemudian tanah dicampurkan dengan pupuk dengan cara dibolak-balik menggunakan cangkul supaya rata. Apabila masih terdapat pupuk kandang yang menggumpal, maka dihancurkan terlebih dahulu. b. Penyampuran Tanah alluvial dan Tanah Regosol Takaran yang digunakan adalah diukur berdasarkan volume polybag 100 %. Penakaran dilakukan dengan memadatkan tanah sehingga diperoleh volume yang sama pada masing – masing polybag. Perbandingan antara tanah alluvial yang telah dicampur dengan pupuk kandang dengan pasir regosol adalah sebagai berikut : 1) Pada P1 diberikan perbandingan antara tanah alluvial dengan tanah regosol adalah 25 : 75 2) Pada P2 diberikan perbandingan antara tanah alluvial dengan tanah regosol adalah 50 : 50 3) Pada P3 diberikan perbandingan antara tanah alluvial dengan tanah regosol adalah 75 : 25 Pada kontrol diberikan media tanah alluvial dengan volume 100 % PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44 4. Penyiapan bibit tanaman cabai rawit (Capsicum frutenscens) Bibit tanaman cabai rawit yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit yang berumur 2 bulan yang dibeli di Desa Babadan, Sleman Yogyakarta. Pemilihan bibit berdasarkan pertumbuhannya yang normal dan sehat ( batang lurus dan daun hijau segar, minimal memiliki dua helai daun) serta tentunya memiliki varietas yang unggul. 5. Penanaman tanaman cabai rawit (Capsicum frutenscens) Penanaman dilakukan setelah medium tanam telah siap. Berikut langkah – langkah yang dilakukan adalah : a. Bibit yang sudah disediakan kemudian dikeluarkan dari plastik dan segera ditanam ke dalam polybag. Pada saat mengeluarkan bibit dari plastik diusahakan akarnya utuh tidak terputus, supaya pertumbuhannya baik. Oleh karena itu, untuk mencegah agar akarnya tetap utuh maka dilakukan dengan cara mencelupkan bagian akar yang tertanam dalam tanah yang masih didalam plastik tersebut dengan air. b. Setelah semua bibit tertanam dalam polybag, kemudian medium tanam disiram dengan air. c. Meletakkan bibit tanaman cabai di tempat yang tidak terkena cahaya matahari secara langsung hingga 15-30 hari sampai akar tanaman benar-benar kuat dan tumbuh tunas. Setelah itu tanaman cabai dapat dipindahkan di tempat yang memiliki cahaya matahari yang cukup. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 45 6. Perawatan dan pemeliharaan a. Penyiraman Penyiraman dilakukan sebanyak satu kali dalam satu hari saat sore hari dengan pemberian volume air yang sama pada setiap tanaman. b. Pemupukan Tanaman cabai rawit disiram dengan menggunakan pupuk cair yang berasal dari limbah rumah tangga organik (terong, tomat, sawi) yang telah membusuk. Volume pupuk yang diberikan adalah sebanyak 200 ml. Pemberian pupuk dilakukan dua hari sekali. 7. Pengambilan Data Pengambilan data dilakukan baik pada pertumbuhan vegetatif maupun pertumbuhan generatif. Pertumbuhan vegetatif meliputi pengukuran tinggi batang dan jumlah daun. Pengambilan data dilakukan dengan cara : - Pengukuran tinggi batang dilakukan dengan cara mengukur batang tanaman dari batas kotiledon hingga pangkal bawah percabangan pucuk pada tanaman cabai rawit. - Perhitungan jumlah daun dilakukan dengan cara menghitung jumlah daun yang tumbuh di setiap batang utama pada tanaman cabai. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 46 Tabel 2. Instrumen Pengambilan Data Pertumbuhan Vegetatif Hari, Tanggal : ............................ Kelompok Pengulangan A B C D E P1 F G H I J Rata – Rata A B C D E P2 F G H I J Rata – Rata A B P3 C D E Tinggi batang (cm) Jumlah daun Keterangan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Kelompok Pengulangan Tinggi batang (cm) Jumlah daun 47 Keterangan F G P3 H I J A B C D E K F G H I J Rata – Rata Pertumbuhan generatif meliputi perhitungan jumlah buah yang dihasilkan serta berat basah dari hasil panen buah cabai rawit. - Perhitungan jumlah cabai rawit dilakukan tiap kali buah cabai rawit telah menjadi buah yang panjangnya mencapai ± 2 cm . - Pemanenan cabai rawit dilakukan sebagai berikut : Pemanenan diawali dengan pengamatan pada warna buah cabai rawit. Apabila warna cabai rawit yang semula berwarna kuning kemudian berubah menjadi warna merah, maka PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48 pertanda bahwa buah cabai sudah matang dan sudah siap dipetik. Setelah dipetik, buah cabai dikumpulkan dan dimasukkan kedalam kantong plastik dan pada hari yang sama buah cabai ditimbang beratnya. Penimbangan berat buah cabai dilakukan dengan menggunakan timbangan digital yang memakai satuan berat gram. Tabel 3. Instrumen Pengambilan Data Pertumbuhan Generatif Hari, Tanggal : Kelompok Pengulangan a b c d e P1 f g h i j Rata – Rata a b P2 c d e f Jumlah buah Berat buah (g) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Kelompok Pengulangan Jumlah buah 49 Berat buah (g) a b c d e P3 f g h i j Rata – Rata a b c d e K f g h i j Rata – Rata E. Cara Analisis Data Analisis data dilakukan dengan cara menggunakan program SPSS. Data yang telah diperoleh berdasarkan pengamatan yang dilakukan, PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50 merupakan data mentah yang meliputi tinggi batang, jumlah daun, jumlah buah, serta berat basah buah. Analisis data menggunakan uji ANOVA. ANOVA merupakan salah satu uji komparatif yang digunakan untuk menguji perbedaan mean (rata – rata) pada data yang lebih dari dua kelompok. Dalam melakukan analisis data dengan menggunakan uji tersebut tentunya harus didukung dengan pengujian normalitas serta homogenitas, dalam arti bahwa kedua pengujian tersebut merupakan persyaratan analisis data sebelum melakukan uji ANOVA. Uji normalitas merupakan pengujian yang bertujuan untuk memperlihatkan bahwa data penelitian yang dilakukan memiliki distribusi yang normal atau tidak. Normalitas dipenuhi jika hasil uji signifikan dengan taraf signifikan (α = 0,05). Dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas adalah apabila nilai signifikansi lebih besar dari α, maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, apabila nilai signifikansi lebih kecil dari α, maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Setelah dilakukan uji normalitas maka dilanjutkan dengan uji homogeitas. Pengujian tersebut bertujuan untuk mengetahui varian dari beberapa populasi sama atau tidak. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji homogenitas adalah apabila nilai signifikansi lebih kecil dari α, maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah tidak sama. Sedangkan apabila nilai signifikansi lebih besar dari α, maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 51 data adalah sama. Baik uji normalitas maupun uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS. F. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dapat dilihat pada tabel, meliputi : 1. Alat yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada tabel Tabel 4. Alat yang digunakan No. Nama Alat Jumlah 1 Cangkul 1 buah 2 Polybag 40 buah 3 Ember 1 buah 4 Gelas penakar 1 buah 5 Penyemprot 1 buah 6 Meteran 1 buah 2. Bahan yang dignakan dalam penlitian ini dapat dilihat pada tabel Tabel 5. Bahan yang digunakan No. Nama Bahan Jumlah 1 Bibit tanaman cabai rawit 40 bibit 2 Tanah paingan 500 liter 3 Tanah pasir 300 liter 4 Pupuk kandang 150 liter 3 Pupuk cair 300 liter 4 Pestisida 1 buah PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Setelah dilakukan proses pengambilan data, kemudian dilakukan olah data dengan analisis uji ANOVA. Parameter pada penelitian ini meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah, berat buah pasca panen. Berikut sajian data berdasarkan parameter dari masing – masing perlakuan. 1. Pertumbuhan Tinggi Tanaman Cabai Rawit Pertumbuhan tinggi tanaman cabai rawit merupakan salah satu parameter untuk mengetahui adanya proses pertumbuhan vegetatif pada suatu tanaman cabai rawit. Dapat dilihat pada grafik pertambahan tinggi tanaman cabai rawit di bawah ini berdasarkan empat variasi komposisi antara campuran tanah dengan pasir yang berbeda. KETERANGAN : P1 = Perlakuan 1, P2 = Perlakuan 2, P3 = Perlakuan 3 52 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53 Grafik 1. Pertumbuhan tinggi tanaman cabai rawit pada komposisi campuran media pasir yang berbeda Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa pertumbuhan tinggi tanaman pada tanaman cabai rawit yang tertinggi yaitu pada P3 (Perlakuan 3) yang merupakan komposisi antara campuran media tanah : pasir dengan perbandingan 75 : 25 yang mencapai 44,4 cm, kemudian diikuti pada tanaman kontrol yang mencapai 37,62 cm dan pada P2 (Perlakuan 1) dengan komposisi campuran antara media tanam tanah : pasir dengan perbandingan 50 : 50 yang mencapai 33,2 cm. Sedangkan tinggi tanaman yang terendah ditunjukkan pada P1 (Perlakuan 1) yang merupakan komposisi antara campuran media tanam tanah : pasir dengan perbandingan 25 : 75 yang mencapai 31 cm. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa adanya perbedaan signifikan pada pertumbuhan tinggi tanaman terhadap pengaruh campuran pasir pada media tanam cabai rawit. Hal tersebut ditunjukkan berdasarkan hasil uji ANOVA yang diperoleh menunjukkan bahwa p value (sig) = 0.000 < 0,05 maka HO ditolak dan HI diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan signifikan pada pertumbuhan tinggi tanaman terhadap campuran pasir pada media tanam tanaman cabai rawit. Hasil uji ANOVA dapat dilihat pada lampiran 1. Berdasarkan uji ANOVA, menunjukkan bahwa adanya pengaruh pemberian campuran tanah pasir yang diberikan, sehingga dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil yang diperoleh dari uji Duncan adalah pada perlakuan P1 dan P2 tidak menunjukkan perbedaan yang nyata, namun PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 54 apabila dibandingkan dengan kontrol kedua perlakuan tersebut berbeda nyata. Sedangkan pada P3 menunjukkan hasil yang berbeda nyata. Oleh karena itu komposisi yang baik untuk perlakuan tinggi batang adalah pada komposisi antara tanah dan pasir yaitu 75% : 25% (lampiran 1). Dapat dilihat berdasarkan grafik, bahwa pertumbuhan tanaman cabai rawit melalui parameter tinggi batang tanaman pada P3 (Perlakuan 3) yang memiliki pertumbuhan yang baik pada setiap minggunya. KETERANGAN : P1= Perlakuan 1, P2 = Perlakuan 2, P3= Perlakuan 3 Grafik 2. Tinggi tanaman cabai rawit setiap minggu pada masing – masing perlakuan 2. Jumlah Daun Tanaman Cabai Rawit Selain pertumbuhan tinggi tanaman, pertumbuhan jumlah daun juga merupakan salah satu parameter untuk mengetahui bahwa tanaman mengalami proses pertumbuhan vegetatif. Pengumpulan data jumlah daun dilakukan selam 10 minggu. Perhitungan jumlah daun dilakukan pada daun PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 55 yang terletak pada batang utama tanaman cabai rawit. Daun yang sudah menguning dalam arti tidak layu dan masih menempel pada batang tanaman, tetap masuk pada perhitungan dalam proses pengambilan data. Dapat dilihat grafik jumlah daun tanaman cabai rawit di bawah ini berdasarkan empat variasi komposisi antara campuran tanah dengan pasir yang berbeda. KETERANGAN : P1= Perlakuan 1, P2 = Perlakuan 2, P3= Perlakuan 3 Grafik 3. Jumlah daun tanaman cabai rawit pada komposisi campuran media pasir yang berbeda Dapat dilihat pada grafik bahwa pada P3 (Perlakuan 3) memiliki pertumbuhan jumlah daun yang paling banyak dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya maupun kontrol. Pada P2 (Perlakuan 2) memiliki jumlah daun yang yang paling sedikit diantara perlakuan yang lainnya maupun kontrol. Dari hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan pada jumlah daun tanaman cabai rawit terhadap pengaruh pasir sebagai campuran media tanam pada tanaman cabai rawit. Hal tersebut ditunjukkan berdasarkan hasil uji ANOVA yang diperoleh menunjukkan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56 bahwa p value (sig) = .000 < 0,05 maka HO ditolak dan HI diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan signifikan pada jumlah daun tanaman cabai rawit terhadap campuran pasir pada media tanam tanaman cabai rawit. Hasil uji ANOVA dapat dilihat pada lampiran 2. Adanya perbedaan yang signifikan pada komposisi media tanam tanah dengan pasir, maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil yang diperoleh dari uji Duncan bahwa pada perlakuan P1, P2 dan kontrol tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Sedangkan pada P3 menunjukkan hasil yang berbeda nyata. Oleh karena itu komposisi yang baik untuk perlakuan jumlah daun adalah pada komposisi antara tanah dan pasir yaitu 75% : 25% (lampiran 2). Dapat pada grafik.4 mengenai pertambahan jumlah daun setiap minggunya. Dapat dilihat bahwa pertambahan jumlah daun yang selalu meningkat tiap minggunya yaitu pada P3 (Perlakuan 3) yang merupakan jumlah daun yang paling banyak. Hal tersebut menunjukkan bahwa pad P3 memiliki pertumbuhan yang baik. Selain P3 pada P1 (Perlakuan 1) pun selalu mengalami pertambahan jumlah daun setiap minggunya. Sedangkan pada P2 (Perlakuan 2) dan kontrol telah mengalami penurunan jumlah daun. Penurunan jumlah daun pada perlakuan P2 (Perlakuan 2), namun pada minggu ke -9 dan ke -10 kembali mengalami peningkatan jumlah daun, sedangkan pada tanaman kontrol juga terjadi penurunan jumlah daun hingga minggu ke -10. Berikut dapat PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57 dilihat melalui grafik di bawah ini mengenai jumlah daun pada masing – masing percobaan. KETERANGAN : P1= Perlakuan 1, P2 = Perlakuan 2, P3= Perlakuan 3 Grafik 4. Jumlah daun tanaman cabai rawit setiap minggu pada masing – masing perlakuan 3. Jumlah Buah Cabai Rawit Pengamatan jumlah buah cabai rawit merupkan salah satu parameter untuk mengetahui adanya pertumbuhan generatif pada suatu tanaman cabai rawit. Perhitungan jumlah buah dilakukan setelah buah cabai tumbuh dan memiliki panjang buah ± 2 cm. Dapat dilihat di bawah ini grafik jumlah buah pada masing – masing percobaan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58 KETERANGAN : P1= Perlakuan 1, P2 = Perlakuan 2, P3= Perlakuan 3 Grafik 5. Jumlah buah tanaman cabai rawit pada komposisi campuran media pasir yang berbeda Pada grafik, terlihat bahwa jumlah buah yang dihasilkan paling banyak oleh tanaman cabai yaitu pada P3 (Perlakuan 3) dengan rata – rata 31,5 , kemudian diikuti dengan perlakuan kontrol yang memilik rata – rata jumlah buah cabai yang mencapai 25,5 dan P2 (Perlakuan 2) yang memiliki rata – rata jumlah buah cabai yaitu mencapai 11,5. Sedangkan rata – rata jumlah buah terendah adalah pada perlakuan P1 (Perlakuan 1) yang memiliki rata – rata 7,5. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan pada jumlah buah cabai terhadap pengaruh campuran pasir pada media tanam tanaman cabai rawit. Hal tersebut ditunjukkan pada hasil uji ANOVA yang diperoleh menunjukkan bahwa p value (sig) = .032 < 0,05 maka HO ditolak dan HI diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan secara signifikan pada jumlah buah tanaman cabai rawit terhadap pengaruh campuran pasir pada media tanam tanaman cabai rawit.Hasil uji ANOVA dapat dilihat pada lampiran 3. Adanya perbedaan yang signifikan pada komposisi media tanam tanah dengan pasir, maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil yang diperoleh dari uji Duncan bahwa pada perlakuan P1, P2 dan kontrol tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Sedangkan pada P3 menunjukkan hasil yang berbeda nyata. Oleh karena itu komposisi yang baik untuk PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59 perlakuan jumlah buah adalah pada komposisi antara tanah dan pasir yaitu 75% : 25%. Tabel uji Duncan dapat dilihat pada lampiran 3. 4. Berat Buah Cabai Rawit Berat buah merupakan salah satu paramater untuk mengetahui kualitas produksi buah cabai rawit yang dihasilkan oleh masing – masing perlakuan terhadap pengaruhnya campuran pasir pada media tanam tanaman cabai rawit. Proses pemanenan dilakukan dengan cara melakukan pemetikan buah cabai rawit yang warnanya berubah menjadi kemerahan. Pemetikan buah cabai dilakukan pada saat pagi hari yang bertujuan supaya buah agar masih segar saat akan dilakukan proses penimbangan. Dapat dilihat pada grafik di bawah ini mengenai rata – rata berat buah pada masing – masing perlakuan. KETERANGAN : P1= Perlakuan 1, P2 = Perlakuan 2, P3= Perlakuan 3 Grafik 6. Berat buah tanaman cabai rawit pada komposisi campuran media pasir yang berbeda Berdasarkan grafik, pada P3 memiliki rata – rata berat buah tertinggi diantara perlakuan yang lain yaitu mencapai 48,5 gram. Kemudian disusul dengan perlakuan kontrol memiliki rata – rata berat buah yang mencapai 34,5 gram dan pada P2 memiliki rata – rata berat buah 18,5 gram. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 60 Sedangkan berat rata – rata terendan adalah pada P2 yaitu mencapai 12 gram. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang secara signifikan pada berat buah cabai rawit terhadap media pasir sebagai campuraan media tanam tanaman cabai rawit. Hal tersebut ditunjukkan berdasarkan perhitungan uji ANOVA yang hasilnya p value (sig) = .19 > 0,05 maka HO diterima dan HI ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan pada berat buah tanaman cabai rawit terhadap campuran pasir pada media tanam tanaman cabai rawit. B. Pembahasan 1. Pertumbuhan Fase Vegetatif Setelah dilakukan uji statistika dengan uji ANOVA dan diperoleh analisisnya bahwa jenis tanah pasir merupakan jenis tanah yang dapat memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan saat fase vegetatif. Fase vegetatif yang diamati pada pertumbuhan tanaman cabai rawit (Capsicum frutenscens Linn.) adalah meliputi tinggi batang serta jumlah daun. Berdasarkan hasil data yang telah diperoleh terlihat bahwa pada pertumbuhan tinggi batang tanaman cabai rawit telah mengalami pertambahan tinggi pada setiap minggunya. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemberian campuran pasir memberikan pengaruh yang baik bagi pertumbuhan tanaman cabai rawit. Hal ini ditunjukkan pada kelompok tanaman pada P3 dengan komposisi perbandingan tanah dengan pasir adalah 75 : 25 % jika dibandingkan dengan kelompok tanaman dengan perlakuan kontrol yang memiliki komposisi media PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 61 tanam tanahnya 100 %. (Waskito, 2014) tanah pasir merupakan jenis media tanam tambahan yang bersifat anorganik. Pasir memiliki kemampuan airase dan drainase yang baik, meskipun demikian media pasir tidak dapat dijadikan sebagai media tunggal, tetapi lebih cocok dijadikan sebagai media tambahan dikarenakan tanah jenis pasir mampu menyerap banyak air namun mudah juga untuk kering. Apabila tanah pasir dijadikan sebagai media tunggal, maka akan terjadi kesulitan dalam mengatur nutrisi dan air yang dibutuhkan oleh tanaman. Dapat dilihat bahwa pada kelompok tanaman P1 yang memiliki komposisi media pasir 75 % lebih banyak dibandingkan komposisi media tanah 25 %. Pertumbuhan tinggi tanaman pada P1 memiliki rata – rata terendah, setelah itu diikuti oleh kelompok tanaman P2 yang memiliki komposisi seimbang antara media pasir 50 % dengan media tanah 50 % yang memiliki rata – rata rendah setelah kelompok tanaman P1. Dapat dilihat bahwa kelompok tanaman P1 dan P2 memiliki rata – rata pertumbuhan tinggi batang dibawah rata – rata dari pertumbuhan tinggi tanaman pada kelompok kontrol. Hal tersebut dapat disebabkan oleh pemberian air yang berlebihan bagi kelompok P1 dan P2. Hal tersebut dikarenakan struktur pasir yang mudah menyerap air, sehingga kandungan air pada kelompok P1 dan P2 lebih banyak dibandingkan dengan kelompok P3 yang hanya memiliki komposisi pasir yang lebih sedikit. Menurut Munandar (1995) dalam Jasminarni (2008) mengatakan bahwa kelebihan air menyebabkan kurangnya aerase yang akan berdampak hampir sama dengan kekurangan air terhadap tanaman yang menyebabkan pori tanah terisi oleh air. Tanaman yang mengalami kondisi seperti ini akan berdampak PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62 negatif terhadap pertumbuhannya karena mengganggu proses fotosintesa dan metabolisme dari tanaman. Dampak tersebut berpengaruh terhadap efek morfologis pada tanaman. Efek morfologisnya adalah daun tanaman akan mengalami klorosis dan senesens lebih awal, pemanjangan batang berkurang dan pertumbuhan akar menjadi terbatas. Berdasarkan gejala – gejala yang ditimbulkan pada kelompok tanaman P1 dan P2, terlihat bahwa pertumbuhan tinggi batang pada setiap tanaman mengalami pertumbuhan panjang batang yang sangat lambat jika dibandingkan dengan kelompok tanaman lainnya. Adanya kelebihan air dikarenakan pemberian pupuk yang berjenis cair di setiap minggunya disamping itu juga harus dilakukan penyiraman dengan pemberian air. Oleh karena itu, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa jenis tanah pasir mampu menyerap banyak air, maka dapat dikatakan pada tanaman P1 dan P2 mengalami cekaman air yang berlebihan. Fase vegetatif yang dialamai oleh tumbuhan selain ditunjukkan dengan pertumbuhan tinggi batang yaitu jumlah daun yang tumbuh. Berdasrkan hasil data yang diperoleh ditunjukkan bahwa pada kelompok tanaman P3 memiliki jumlah daun terbanyak dibandingkan dengan kelompok tanaman lainnya. Hal tersebut disebabkan terpenuhinya nutrisi yang diperlukan oleh tanaman tersebut. Sedangkan pada kelompok tanaman P2 dan kontrol telah mengalami penurunan jumlah daun dimulai pada minggu ke- 7.Kelompok tanaman P2 mengalami kerontokan daun yang terus menerus. Hal tersebut dikarenakan tanaman terkena serangan penyakit yang menyebabkan daun menjadi berwarna kuning kering dan akhirnya gugur. Penyakit yang diderita tersebut dinamakan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63 layu fusarium. Akibat terserangnya penyakit tersebut, maka dilakukan pencegahan dengan pemberian fuingisida. Selain dilakukan pencegahan, pemberian pupuk cair pun rutin diberikan guna memacu kembali pertumbuhan vegetatifnya. Pada kelompok tanaman kontrol telah mengalami penurunan jumlah daun yang sangat signifikan., tanaman kontrol mengalami kerontokan daun akibat menguningnya warna daun dan akhrinya mengalami kerontokan. Kejadian tersebut dapat dikatakan gejala defisiensi hara tanaman. Berubahnya warna daun yang semula berwarna hijau segar kemudian berubah seketika menjadi warna kekuningan dan keadaan daun seperti terbakar. Gejala seperti ini dapat terjadi dikarenakan kurangnya unsur N (Nitrogen) yang merupakan unsur makro yang sangat dibutuhkan banyak bagi tanaman. Menurut Sutedjo (2010) gejala yang timbul akibat kekurangan unsur hara N dapat terlihat dimulai dari daunnya, warnanya yang hijau agak kekuning – kuningan selanjutnya berubah menjadi kuning lengkap. Jaringan daun mati dan hal tersebut yang menyebabkan daunselanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI (a) 64 (b) Gambar 4 : (a) Tanaman kekurangan unsur hara N daun mulai menguning (b) Daun menguning menyeluruh dan kering Pemberian pupuk cair yang berasal dari limbah dapur organik memberikan pengaruh yang baik bagi pertumbuhan tinggi batang dan jumlah daun (fase vegetatif), hal tersebut dapat ditunjukkan berdasarkan hasil data yang telah diperoleh pada minggu pertama hingga minggu kelima. Setelah minggu kelima kemudian tanaman mulai menimbulkan gejala – gejala yang sudah dijelaskan sebelumnya yaitu pada kelompok tanaman P2 yang mulai terserang penyakit yang disebabkan oleh virus. dan pada kelompok tanaman kontrol telah mengalami gejala defisiensi unsur hara. Oleh sebab itu, dilakukan tindakan lanjutan dengan melakukan pemberian pupuk cair yang berasal dari urine sapi. Pemberian pupuk cair dilakukan karena pada gejala yang muncul pada kelompok tanaman kontrol mengalami kekurangan unsur hara N (Nitrogen). Tindakan pemberian pupuk cair dari urine sapi diberikan pada minggu ke tujuh dan diharapkan pada kelompok tanaman kontrol dapat memberikan dampak yang positif yaitu warna daun kembali menjadi normal yaitu berwarna hijau PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65 segar sedangkan pada kelompok tanaman P2 pemberian pupuk urin sapi yang memiliki kandunga N tinggi memberikan dampak yang positif yaitu dapat memacu kembali pertumbuhan vegetatif yang berupa tunas pucuk sehingga tanaman mampu bertahan hingga masa panen. Setelah diberi perlakuan pupuk cair urine sapi, memberikan dampak yang positif bagi pertumbuhan jumlah daun khususnya pada kelompok tanaman P2 telah kembali muncul tunas dan berkembang menjadi daun baru. Begitu juga pada kelompok tanaman kontrol memberikan dampak yang positif. Hanya saja efek yang ditimbulkan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memulihkan kembali kedalam kondisi normal tanaman cabai tersebut. Tetapi, dapat dijelaskan secara kualitatif yaitu daun yang masih bertahan mulai berkurang warna kuningnya dan selain itu mulai munculnya tunas baru dan berkembang menjadi daun baru yang berwarna hijau segar. 2. Produksi Buah Cabai Rawit Pada produksi buah cabai rawit tidak menunjukkan hasil yang signifikan. Dapat diindikasi bahwa adanya pengaruh serangan penyakit ataupun hama . Adanya serangan penyakit ataupun hama pada tanaman cabai rawit dapat memberikan pengaruh besar terhadap penurunan produksi buah cabai rawit. Penyakit yang telah dijumpai pada setiap tanaman buah cabai, hampir setiap kelompok tanaman cabai rawit terserang penyakit busuk buah. Gejala yang ditimbulkan pada penelitian ini berawal dari timbulnya bercak cokelat kehitaman pada satu titik di permukaan kulit buah, kemudian akan menyebar ke seluruh permukaan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66 kulit buah cabai dan akhirnya buah cabai yang semula berwanra hijau muda segar kemudian berubah menjadi warna cokelat busuk dan sedikit berair dan kemudian akan rontok dari batangnya. Serangan penyakit tersebut dialamai paling banyak pada kelompok tanaman kontrol dibandingkan dengan kelompok tanaman yang lainnya. Hal tersebut disebabkan posisi kelompok tanaman kontrol berdekatan dengan tanaman cabai lain yang terserang busuk buah pula, sehingga dapat menularkan pada tanaman kontrol. Selain akibat serangan busuk buah, dapat juga disebabkan oleh virus yang telah menyerang semenjak masa - masa pertumbuhan vegetatif. Apabila pertumbuhan vegetatif sudah terganggu dengan adanya virus maka akan terganggu pula masa – masa mulai dari perkembangan buang yang muncul hingga sampai proses terbentuknya buah cabai rawit. Contohnya saja pada beberapa kelompok tanaman P2 yang telah terserang penyakit layu pucuk, mengalami hambatan pada saat proses pembentukan bunga dan akhirnya tidak dapat menghasilkan buah cabai yang diharapkan. Selain penyakit, hama yang menyerang saat pertumbuhan vegetatif juga memberikan pengaruh yang besar bagi proses pembentukan buah dan akhirnya terjadi penurunan produksi buah cabai. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67 Gambar 5 : Busuk pada buah cabai 3. Serangan Hama dan Penyakit pada Tanaman Cabai Rawit Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa serangan hama dan penyakit pada tanaman cabai rawit akan menimbulkan dampak negatif baik pada saat pertumbuhan vegetatif hingga proses pembentukan buah. Hal tersebut tentu sangat berpengaruh terhadap hasil panen atau produksi buah cabai rawit yang nantinya akan berdampak pada menurunnya ketersediaan buah cabai di pasaran. Berikut ini beberapa serangan hama dan penyakit yang melanda pada penelitian tanaman cabai rawit : a. Hama 1) Thrips (Thrips parvispinus Karny) Selama penelitian, ada beberapa tanaman yang telah terserang hama thrips. Thrips menyerang daun tanaman,terutama daun – daun muda. Ledakan populasi hama ini terjadi pada musim kemarau. Pada daun yang terserang hama thrips mula – mula akan timbul bintik – bintik putih keperakan, mirip bekas tusukan jarum Noda yang tak beraturan ini akibat dimakan serangga tersebut. Beberapa waktu PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 68 kemudian, noda tersebut berubah warna menjadi cokelat tembaga. Akibat selanjutnya, daun yang terisap cairannya akan keriput dan menggulung ke atas. Helaian daun dan pucuk yang terserang akan mengeriting, berwarna cokelat, dan akhirnya mati. Gambar dapat dilihat pada lampiran 19. Pengendalian hama ini yaitu dengan melakukan penyemprotan pestisida alami secara rutin 2 kali sehair. Penyemprotan dilakukan saat sore hari aktifitas hama dilakukan saat menjelang malam hari. 2) Kepik Kepik merupakan jenis serangga yang lebih banyak menyerang daun pada tanaman cabai rawit. Serangan yang dilakukan oleh binatang kepik yaitu dengan cara menghinggap di permukaan daun tanaman cabai rawit. Akibat dari serangan tersebut, menimbulkan keadaan daun menjadi bolong – bolong. Gambar dapat dilihat pada lampiran 19. Pengendalian hama ini yaitu dengan melakukan penyemprotan pestisida alami secara rutin 2 kali sehair. Penyemprotan dilakukan saat sore hari aktifitas hama dilakukan saat menjelang malam hari. b. Penyakit 1) Fitoptora Penyebab penyakit fitoptora adalah cendawan Phytophthora capsici Leoman. Daun yang terserang diawali dengan gejala terbentuknya bercak – bercak putih berbentuk sirkuler atau tidak PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 69 beraturan dan bagian tersebut tampak seperti tersiram air panas. Bercak akan melebar, mengering seperti kertas dan akhirnya memutih. Gambar dapat dilihat pada lampiran 19. Pengendalian penyakit ini yaitu dengan melakukan penyemprotan fungisida secara rutin 2 kali sehair. Penyemprotan dilakukan saat sore hari aktifitas hama dilakukan saat menjelang malam hari. 2) Layu Fusarium Penyebab penyakit layu fusarium adalah cendawan Fusarium oxysporum var. Vasinfectum Snyder & Hausen. Gejala serangan diawali pada leher batang, yaitu gejala busuk berwarna cokelat. Pengendalian hama ini yaitu dengan melakukan penyemprotan fungisida secara rutin 2 kali sehair. Penyemprotan dilakukan saat sore hari aktifitas hama dilakukan saat menjelang malam hari. Gambar dapat dilihat pada lampiran 19. 3) Penyakit Fisiologis Penyakit fisiologis disebabkan oleh situasi dan keadaan lingkungan hidup tanaman yang kurang memenuhi syarat. Pada penelitian ini gejala penyakit ditunjukkan dengan keadaan daun tanaman yang menguning, sehingga diindikasi kekurangan unsur N (Nitrogen). Gambar keadaan tanaman dapat dilihat pada lampiran 19. Faktor yang mempengaruhi suatu tanaman apabila mengalami penyakit fisiologis selama penelitian ini ditunjukkan dengan tinggi tanah yang ada di dalam polybag kurang dari standar yaitu 20 cm. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 70 Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa pada tanaman yang ditanam dalam polybag akan tersebut mengalami kekurangan unsur hara tertentu (Haryoto, 2009). Selain tinggi tanah, ukuran polybag yang terlalu kecil juga mempengaruhi. Ukuran polybag yang digunakan adalah ukuran 40 x 40 tidak cocok digunakan apabila tanaman sampai masa panen. Maka dari itu pertumbuhan akar didalam polybag menjadi tidak leluasa dan akhirnya akar menembus melalui lubang pada polybag untuk mencari nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Gambar 6: Keluarnya akar pada salah satu lubang polybag Pengendalian penyakit fisiologis dilakukan dengan cara pemberian pupuk cair organik secara rutin dengan konsentrasi yang rendah. Pemberian pupuk dilakukan setiap sore hari. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB V IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN BIOLOGI Penelitian ini memiliki manfaat yang menjadikan masyarakat luas menjadi lebih memahami apa pengaruhnya media tanam terhadap suatu pertumbuhan dan produksi tanaman cabai. Selain itu, bermanfaat pula bagi siswa kelas XII semester 1 yang dapat menambah ilmu pengetahuannya melalui penelitian ini yang kaitannya dengan materi Pertumbuhan dan Perkembangan. Penyampaian penelitian ini terhadap siswa dapat dilakukan saat memasuki materi pertumbuhan dan perkembangan dengan model pembelajaran kooperatif yang menerapkan metode diskusi, eksperimen,dan presentasi yang merujuk pada pendekatan scientific yang dimana pada kurikulum 2013 telah menekankan adanya proses pembelajaran yang mengadopsi langkah – langkah saintis dalam membangun pengetahuan (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terlampir pada lampiran 9). 71 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Penambahan tanah pasir (regosol) dalam media tanam dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan vegetatif namun tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap produksi buah cabai rawit 2. Komposisi media tanam yang paling baik untuk pertumbuhan tinggi batang, jumlah daun, dan jumlah buah adalah komposisi tanah : pasir dengan perbandingan 75 % : 25 % . B. Saran 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai dosis pemberian pupuk cair yang optimal terhadap pengaruhnya campuran media pasir sebagai media tanam pada pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit. Hal tersebut dikarenakan untuk mengetahui seberapa banyak nutrisi yang terkandung dalam dalam pupuk yang dibutuhkan untuk mendukung kualitas tanaman baik agar tidak mengalami defisiense unsur hara pada tanaman cabai rawit. 2. Bagi para petani di wilayah pesisir khususnya yang ingin membudidayakan cabai rawit agar lebih memperhatikan hama dan penyakit yang akan dijumpai pada tanaman cabai rawit. Sebaiknya dilakukan dengan pencegahan dini agar hama dan penyakit yang menyerang tanaman tidak menyebar. Jika tidak dicegah secara dini, maka produksi buah cabai tidak maksimal. 72 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR PUSTAKA Alida, S.N., 2013, Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair dari Sampah Dapur Rumah Tangga dan Top G2 Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea L.), e-journal Universitas Negeri Yogyakarta, Vol 2 (4),1-8. Balitsa, 2014, Teknologi Pengendalian Hama Lalat Buah Pada Tanaman Cabai, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian: Yogyakarta. Cayati, R.E.O., 2006, Dalam Skripsi Pengaruh Media Terhadap Kualitas Cabai Hias (Capsicum sp.) Dalam Pot, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor: Bogor. Dwidjoseputro, D., 1992, Pengantar Fisiologi Tumbuhan, PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. Fahmi, Z.I., 2013, Media Tanam Sebagai Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman, Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan: Surabaya. Foth, H.D., 1994. Dasar – Dasar Ilmu Tanah, Diterjemahkan oleh Soenartono, A. Penerbit Erlangga : Jakarta. Goro, L.G., 2008, Kajian Pengaruh Intensitas Hujan Pada Jenis Tanah Regosol Kelabu Untuk Kemiringan Lereng yang Berbeda, Wahana Teknik Sipil, 13(2), 86-98. Hardjowigeno, 2003, Ilmu Tanah, Penerbit Akademika Pressindo : Jakarta Harini, R., 2014, Kompetensi Dasar Olimpiade Sains Nasional Geografi, Gadjah Mada University Press: Yogyakarta. Haryoto, 2009, Bertanam Cabai Rawit dalam Pot, Kanisius: Yogyakarta. Helmi, 2010, Perubahan Beberapa Sifat Fisika Regosol dan Hasil Kacang Tanah Akibat Pemberian Bahan Organik dan Pupuk Fosfat. Jurnal SAINS Riset, 1(18), 30-39. Jasminarni, 2008, Pengaruh Jumlah Pemberian Air Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Selada (Lactuca sativa L.) di Polybag, Jurnal Agronomi, 12 (1), 30-32. Martono, 2004, Dalam Tesis Pengaruh Intensitas Hujan dan Kemiringan Lereng Terhadap Laju Kehilangan Tanah Pada Tanah Regosol Kelabu. Universitas Diponegoro: Semarang. 73 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74 Mulyati, S., 2009, Pengaruh Kandungan Pasir Pada Media Semai Terhadap Penyakit Rebah Kecambah (Sclerotium rolfsii Sacc) Pada Persemaian Tanaman Cabai, Jurnal Agronomi, 13 (1), 45 – 50. Mulyono, 2013, Pengertian, Fungsi, dan Ukuran Polybag, Diunduh dalam http://www.polybagmurah.com/2013/07/pengertian-fungsi-dan-ukuranpolybag.html pada tanggal 23 Agustus 2015. Nugroho, P., Tanpa Tahun, Panduan Membuat Pupuk Kompos Cair, Pustaka Baru Press: Yogyakarta. Nugrohotomo, Yudono, P., dan Syukur, A., 2009, Upaya Peningkatan Hasil Benih Padi (Oryza sativa. L) Pada berbagai Taraf Genangan Air dan Takaran Vermikompos di Lahan Sawah Irigasi Entisol, Jurnal Ilmu – Ilmu Pertanian, 5 (2), 135 – 149. Nurhalimah, S., Nurhatika, S., Muhibuddin, A., 2014. Eksplorasi Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) Indigenous pada Tanah Regosol di Pamekasan, Madura. Jurnal Sains dan Seni Pomits, 3 (1), 30 – 34. Prajnanta, F., 2012, Mengatasi Permasalahan Bertanam Cabai, Penebar Swadaya: Jakarta. Rajiman, 2012, Pemanfaatan Ampas Kelapa dalam Budidaya Bawang Merah Pada Tanah Regosol, Jurnal Teknologi, No. 2 , 50-65. Rosmarkam, A. dan Yuwono, N.W., 2002, Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius: Yogyakarta. Rukmana, H.R., 2002, Usaha Tani Cabai Rawit, Kanisius: Yogyakarta. Sara, L., 2013, Pengelolaan Wilayah Pesisir, Alfabeta: Bandung. Siahaya, L., 2007, Pengaruh Media Tumbuh dan Frekuensi Penyiraman Terhadap Pertumbuhan Awal Semai Salimuli (Cordia subcordata, Lamk), Jurnal Argoforestri, II (1), 19-25. Supriyanto, A., Umah, F.K., dan Surtiningsih, T., 2014, Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati (Biofertilizer) dan Media Tanam yang Berbeda Pada Pertumbuhan dan Produktifitas Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) di Polybag, Jurnal Ilmiah Biologi, 2 (3), 1-11. Sutanto, R., 2005, Dasar – Dasar Ilmu Tanah, Kanisius: Yogyakarta. Sutedjo, M.M., 2010, Pupuk dan Cara Pemupukan, Penerbit Rineka Cipta: Jakarta. Waskito, K.G., 2014, Bertani di Rumah Sendiri (Bagian 2. Media Tanam), Diunduh dalam http://www.kompasiana.com/napi.plur/bertani-di-rumah- PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI sendiri-bagian-2-media-tanam_552b00b2f17e616860d623ab tanggal 3 Agustus 2015. 75 pada Yulipriyanto, H., 2010, Biologi Tanah dan Strategi Pengelolaannya, Graha Ilmu: Yogyakarta. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 76 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77 Lampiran 1 UJI STATISTIK DATA PERTUMBUHAN TINGGI TANAMAN CABAI RAWIT 1. Uji Normalitas Tests of Normality a Kolmogorov-Smirnov Komposisi tinggi_tanaman Statistic df Shapiro-Wilk Sig. Statistic df Sig. tanah25pasir75 .123 10 .200 * .961 10 .797 tanah50pasir50 .189 10 .200 * .956 10 .745 tanah75pasir25 .148 10 .200 * .959 10 .777 Kontrol .173 10 .200 * .899 10 .215 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. 2. Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances tinggi_tanaman Levene Statistic df1 df2 .065 3. Sig. 3 36 .978 Uji Anova ANOVA tinggi_tanaman Sum of Squares df Mean Square Between Groups 942.825 3 314.275 Within Groups 443.263 36 12.313 1386.088 39 Total F 25.524 Sig. .000 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4. Uji Duncan tinggi_tanaman a Duncan Subset for alpha = 0.05 Komposisi N 1 2 tanah25pasir75 10 31.97 tanah50pasir50 10 33.20 Kontrol 10 tanah75pasir25 10 Sig. 37.63 44.37 .438 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000. 3 1.000 1.000 78 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79 Lampiran 2 UJI STATISTIK DATA JUMLAH DAUN CABAI RAWIT 1. Uji Normalitas Tests of Normality a Kolmogorov-Smirnov komposisi Jumlah_daun Statistic df Shapiro-Wilk Sig. Statistic df Sig. tanah25pasir75 .249 10 .078 .876 10 .116 tanah50pasir50 .125 10 .200 * .977 10 .948 tanah75pasir25 .111 10 .200 * .986 10 .989 kontrol .211 10 .200 * .922 10 .375 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. 2. Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances Jumlah_daun Levene Statistic df1 .616 3. df2 3 Sig. 36 .609 Uji ANOVA ANOVA Jumlah_daun Sum of Squares df Mean Square Between Groups 728.478 3 242.826 Within Groups 110.146 36 3.060 Total 838.624 39 F 79.365 Sig. .000 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4. Uji Duncan Jumlah_daun a Duncan Subset for alpha = 0.05 komposisi N 1 2 tanah50pasir50 10 12.88 tanah25pasir75 10 14.20 kontrol 10 tanah75pasir25 10 Sig. 3 14.20 15.61 23.83 .100 .080 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000. 1.000 80 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 81 Lampiran 3 UJI STATISTIK DATA JUMLAH BUAH CABAI RAWIT 1. Uji Normalitas Tests of Normality a perlaku an SMEAN(jumlah_buah) Kolmogorov-Smirnov Statistic df Shapiro-Wilk Sig. Statistic df Sig. P1 .375 10 .000 .687 10 .001 P2 .294 10 .015 .751 10 .004 P3 .234 10 .128 .898 10 .206 K .215 10 .200 * .892 10 .178 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. 2. Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances SMEAN(jumlah_buah) Levene Statistic df1 df2 Sig. 4.227 3 36 .012 3. Uji ANOVA ANOVA SMEAN(jumlah_buah) Sum of Squares Between Groups df Mean Square 54.473 3 18.158 Within Groups 198.881 36 5.524 Total 253.355 39 F 3.287 Sig. .032 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4. Uji Duncan SMEAN(jumlah_buah) a,,b Duncan Subset for alpha = 0.05 Komposisi N 1 2 tanah25pasir75 11 2.516 tanah50:pasir50 9 2.538 Kontrol 10 4.100 tanah75pasir25 10 Sig. 4.100 5.300 .164 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 9,950. b. The group sizes are unequal. The harmonic mean of the group sizes is used. Type I error levels are not guaranteed. .262 82 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 83 Lampiran 4 UJI STATISTIK DATA BERAT BUAH CABAI RAWIT 1. Uji Normalitas Tests of Normality a Kolmogorov-Smirnov perlaku an SMEAN(berat_buah) Statistic df Shapiro-Wilk Sig. Statistic df Sig. P1 .424 10 .000 .645 10 .000 P2 .229 10 .148 .822 10 .027 P3 .168 10 .200 * .935 10 .499 P4 .172 10 .200 * .917 10 .329 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. 2. Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances SMEAN(berat_buah) Levene Statistic df1 df2 6.246 3 Sig. 36 .002 3. Uji ANOVA ANOVA SMEAN(berat_buah) Sum of Squares df Mean Square Between Groups 104.786 3 34.929 Within Groups 336.182 36 9.338 Total 440.968 39 F 3.740 Sig. .19 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 84 Lampiran 5 DATA MENTAH PERTUMBUHAN TINGGI TANAMAN CABAI RAWIT Tanggal 05/05/2015 12/05/2015 19/05/2015 26/05/2015 02/06/2015 09/06/2015 16/06/2015 23/06/2015 30/06/2015 07/07/2015 Tanggal 05/05/2015 12/05/2015 19/05/2015 26/05/2015 02/06/2015 09/06/2015 16/06/2015 23/06/2015 30/06/2015 07/07/2015 Tanggal 05/05/2015 12/05/2015 19/05/2015 26/05/2015 02/06/2015 09/06/2015 16/06/2015 23/06/2015 30/06/2015 07/07/2015 P1 1 2 3 4 5 6 7 8 16 17 14,5 19,5 16 18 22,5 19,5 17,5 19 17 23 18,3 20,5 25,4 21,5 19 23,1 20,5 26,7 20,8 23,3 27,8 23 22 24 24 28 23,5 26,5 32 27 26 24,3 26 31,3 27,5 29,4 36 30,6 31 25 29 35 31 32,5 39,5 31,5 34 27 35 44,5 38 39,5 42 36 37,5 37 42 50,5 45 45 46 43 41 46,5 45 54,4 47,3 48 48,7 46 41,5 48 45 56,3 49,2 50 50 46,8 9 15,5 17 18,5 20 21,8 23,5 28,7 35 38,5 40 10 20,7 22,7 25,5 27,5 31 34 39 48 50 51 9 17,5 22,1 25 29,2 31,2 33,5 34 35 41,5 44 10 18 22,5 24,5 28 30,5 34 40 48 53,2 55 P2 1 10,7 11,6 15,5 18,5 25,3 31 33,4 37,5 40 44,2 2 19,8 24 27,5 33 34,5 35 36,2 37 44 49 3 18 21,4 24,5 27 28,5 29 30 32 36,5 40 4 14 17 23 26 29,4 35 44,5 50,5 55 58,7 5 17,6 25,5 31,5 37 39 41 43,3 45 50 53 6 13,5 16,5 19,5 22,5 27,5 32,5 38,7 45 49,5 53 7 19,5 23,8 25 30,5 35 39,5 44,3 46 48 50 8 20,5 24 27 31 31 31,5 37,8 43 47 49,5 P3 1 17,5 24 34 42 46,8 53,5 59 64 64,5 65 2 16,5 25 24,5 29 36,5 44 54 63 64 64,3 3 18 26,5 37,5 45 52,4 56 60,5 65 65 65,5 4 16,5 20,3 25,5 32 36,5 38 44,7 54 56 57 5 17,5 27,4 34 42 49,2 52 54 54 56,7 58 6 18,2 26,5 35,5 43,5 47,2 52 55 59 61 62 7 8 9 10 19,5 19 19 19 25,4 23,8 24,4 28,1 31 30 32 39,5 40 38,5 38,5 46,5 44,5 43 44 51 50,5 47,5 48,5 56,5 53,2 51 52 59 55 57 54 61 55,7 60 55 61,3 57,1 61 55,5 62 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tanggal 05/05/2015 12/05/2015 19/05/2015 26/05/2015 02/06/2015 09/06/2015 16/06/2015 23/06/2015 30/06/2015 07/07/2015 K 1 12,5 16,5 25 29,5 33 36,5 39 42 46,5 48 2 17,5 20 25,5 29,2 34,5 38,5 42 44 48 49,9 3 16 27,5 34 39,5 44 47,5 49 54 52,5 54 4 5 6 7 8 9 10 12,4 19,5 15 12,3 17,5 15,2 20 23,4 26 26 21,5 26,7 24 27 30 32 30,5 29,5 29,5 33,5 31 33 42 37,5 36 35,5 40,5 36,5 35 41,6 38 38,5 37 45 40 37 40 40 39 37,5 48 45 38,5 43 42 41,5 39 50,5 47,8 40 48 47 44 44,5 52,5 55 41 52 49 49 47 54 56 42,5 55 50 51 48,5 55,5 58 85 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 6 DATA MENTAH JUMLAH DAUN TANAMAN CABAI RAWIT Tanggal 05/05/2015 12/05/2015 19/05/2015 26/05/2015 02/06/2015 09/06/2015 16/06/2015 23/06/2015 30/06/2015 07/07/2015 Tanggal 05/05/2015 12/05/2015 19/05/2015 26/05/2015 02/06/2015 09/06/2015 16/06/2015 23/06/2015 30/06/2015 07/07/2015 Tanggal 05/05/2015 12/05/2015 19/05/2015 26/05/2015 02/06/2015 09/06/2015 16/06/2015 23/06/2015 30/06/2015 1 6 9 10 12 14 15 14 17 19 22 1 7 9 11 14 16 15 15 12 13 15 1 11 15 18 21 24 27 24 27 29 2 9 8 9 12 13 15 13 15 16 18 2 10 13 14 16 18 19 16 13 15 17 2 8 11 14 17 23 26 28 31 33 3 9 11 13 15 16 16 17 19 20 21 3 8 11 14 17 14 13 12 10 11 13 3 14 19 22 28 30 34 32 32 30 4 10 11 12 15 17 18 17 17 18 20 P1 5 8 10 11 13 14 16 18 19 21 24 6 9 12 13 17 18 16 14 16 18 20 7 8 10 12 13 13 15 12 12 14 16 8 9 12 14 13 15 16 17 18 18 20 9 6 8 8 11 14 11 10 14 16 17 10 7 11 13 13 15 17 16 15 17 19 4 8 11 12 14 13 14 11 9 12 13 P2 5 10 13 15 18 16 16 14 12 11 14 6 7 9 11 14 11 10 10 7 9 11 7 9 14 14 15 13 12 11 8 9 10 8 8 12 14 16 16 16 13 11 12 14 9 11 14 17 18 19 19 17 14 11 15 10 9 12 13 14 15 14 13 10 14 16 4 9 13 15 18 20 24 27 25 28 P3 5 10 15 17 20 23 26 28 31 34 6 12 16 17 19 24 26 29 33 37 7 11 16 19 20 24 27 30 34 32 8 9 13 16 18 22 26 29 32 36 9 11 15 18 22 26 29 32 32 32 10 11 12 16 19 23 28 32 29 28 86 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tanggal 07/07/2015 Tanggal 05/05/2015 12/05/2015 19/05/2015 26/05/2015 02/06/2015 09/06/2015 16/06/2015 23/06/2015 30/06/2015 07/07/2015 1 32 2 31 3 33 4 29 P3 5 6 31 36 7 32 8 38 9 36 10 32 7 10 12 15 17 21 25 22 19 16 12 8 9 12 15 16 19 24 24 23 20 15 9 10 12 13 16 20 19 17 13 9 5 10 8 9 13 14 17 21 24 17 15 11 K 1 9 12 15 17 19 16 13 11 10 7 2 8 11 13 16 19 20 18 16 14 10 3 10 13 15 17 20 24 24 17 15 12 4 10 11 16 18 21 23 25 22 21 17 5 12 17 20 22 26 24 19 14 10 6 6 9 14 15 16 19 18 16 13 10 7 87 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 7 DATA MENTAH JUMLAH BUAH TANAMAN CABAI RAWIT Kelompok P1 P2 P3 K 1 0 1 3 1 2 0 1 11 2 3 0 0 4 3 Jumlah Buah 4 5 6 0 1 1 0 3 3 2 9 1 8 9 4 7 0 0 3 2 8 2 1 10 3 9 1 3 5 5 10 0 1 5 4 DATA MENTAH BERAT BUAH TANAMAN CABAI RAWIT Kelompok P1 P2 P3 K 1 0 3 8 3 2 0 3 8 7 3 4 0 0 0 0 5 2 6 10 Berat Buah (gr) 5 6 7 2 3 0 5 6 0 16 4 5 3 8 3 8 6 2 12 5 9 3 5 10 9 10 0 3 17 5 88 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 89 Lampiran 8 SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Biologi Kelas / Semester : XII / Gasal Kompetensi Inti : KI.1 KI.2 KI.3 KI.4 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, meghitung, menggambar, dan mengarang) terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 90 Kompetensi Dasar 1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi DNA, gen dan kromosom dalam pembentukan dan pewarisan sifat serta pengaturan proses pada mahluk hidup. 1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses. 1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manifes pengamalan ajaran agama yang dianutnya. Materi Pokok 1. Pertumbuhan dan perkembangan Faktor luar & faktor dalam pada pertumbuhan Pembelajaran Penilaian 1. Konsep Pertumbuhan dan Tugas Perkembangan Observasi - Mengamati Portofolio Mengamati pertumbuhan pada tanaman Membaca teks pertumbuhan Tes Konsep pada tumbuhan. pertumbuhan & Menanya perkem Siswa distimulir untuk bangan membuat pertanyaan yang menuntut berfikir kritis tentang konsep pertumbuhan dan perkembangan mahluk hidup dan faktor – faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Mengumpulkan Data (Eksperimen/Eksplorasi) Menggali informasi tentang Alokasi Sumber Waktu Belajar 6 JP Video pertumbu han & perkemba ngan Buku Biologi Campbel PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 91 Kompetensi Dasar 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium. 2.2 Peduli keselamatan lingkungan menerapkan keselamatan terhadap diri dan dengan prinsip kerja saat Materi Pokok Pembelajaran konsep pertumbuhan dan perkem-bangan mahluk hidup melalui tayangan Video. Diskusi tentang konsep pertumbuhan dan perkembangan menggunakan KMS. Diskusi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi petumbuhan. Mengasosiasikan Membaca dan menganalisis grafik pertumbuhan dari KMS untuk mendapatkan konsep pertumbuhan dan perkembangan. Menarik kesimpulan tentang konsep pertumbuhan dan perkembangan serta faktorfaktor yang mempengaruhinya dan mempresentasikan Penilaian Alokasi Sumber Waktu Belajar PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 92 Kompetensi Dasar Materi Pokok melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar. Penilaian Alokasi Sumber Waktu Belajar menggunakan berbagai media. Mengkomunikasikan Presntasi hasil kajian dan diskusi tentang konsep pertumbuhan dan perkembangan. 3.1 Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup berdasarkan hasil percobaan. 4.1 Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang memengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman,dan melaporkan secara tertulis dengan menggunakan ta-ta Pembelajaran 2. Merencanakan dan melaksanakan percobaan 2. Merencanakan dan Melakukan Percobaan tentang Pertumbuh-an dan Perkembangan pada Tumbuhan Tugas - Observasi Mengkaji hasil Kerja Ilmiah, kerja ilmiah Mengamati sikap (contoh kerja il Mengkaji hasil kerja ilmiah ilmiah dan miah) (contoh kerja ilmiah). keselamatan kerja Bagaimana langkah-langkah Makalah, artikel atau laporan hasil penelitian Buku Biologi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 93 Kompetensi Dasar cara penulisan ilmiah yang benar. Materi Pokok Bagaimana Pembelajaran Penilaian melakukan percobaan menurut kerja ilmiah dari hasil diskusi Portofolio dan mengkaji contoh karya Laporan ilmiah dari berbagai sumber. Percobaan langkah-langkah melakukan percobaan menurut kerja ilmiah dari Test hasil diskusi dan Membuat mengkaji contoh outline karya ilmiah dari Menanya perenca Memberikan pertanyaan tennaan berbagai sumber tang langkah-langkah ekspepercobaan rimen dan penyusunan laporan Pemahahasil eksperimen. man tentang Mengumpulkan Data hasil (Eksperimen/Ekplorasi) percobaan Mendiskusikan rancangan dan dan usulan penelitian tentang faktor kesimpulan luar yang mempengaruhi Pemahapertumbuhan pada tumbuhan man Melaksanakan eksperimen tentang sesuai dengan ususlan yang hal-hal disusun dan sudah disepakati yang harus setiap kelompok dilakukan Alokasi Sumber Waktu Belajar SMA Biologi Campbel. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 94 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Melakukan pengamatan eksperimen, mencatat data. Penilaian dalam melakukan percobaan Mengasosiasikan Mengolah data hasil eksperi- Pemaham an tentang men faktor lura Menjawab permasalahan & faktor Menyimpulkan hasil pengamadalam tan terhadap Menarik kesimpulan dari hasil pertumbu diskusi mengenai usulan han penellitian. Mengkomunikasikan Menyusun usulan penelitian ten-tang faktor luar yang mempenga-ruhi pertumbuhan. tanaman dalam bentuk laporan tertulis Melaporkan hasil eksperimen se-cara lisan (presentasi) dan tertulis. Alokasi Sumber Waktu Belajar PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 95 Lampiran 9 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata pelajaran : IPA-BIOLOGI Kelas / semester : X II/ I Alokasi waktu : 6 X 45 menit ( 3 pertemuan ) A. Kompetensi Inti : KI.1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI.2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI.3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI.4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, meghitung, menggambar, dan mengarang) terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 96 keilmuan. B. Kompetensi Dasar : 1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium 2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar. 3.1 Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup berdasarkan hasil percobaan. 4.1 Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang memengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman,dan melaporkan secara tertulis dengan menggunakan tata cara penulisan ilmiah yang benar. C. Indikator : 1.3.1 Menjaga kebersihan dengan cara melestarikan lingkungan sekitar 2.1.1 Jujur dalam mengerjakan soal kegiatan diskusi 2.1.2 Teliti dalam membaca petunjuk dan menjawab soal pada lembar kerja siswa PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 97 2.1.3 Santun dalam bertutur kata ketika sedang menyampaikan pendapat dan berargumentasi saat diskusi kelompok 2.1.4 Kerja sama dalam melakukan kegiatan diskusi kelompok 2.1.5 Tanggung jawab dalam pekerjaan hasil diskusi kelompok 2.2.1 Memperhatikan keselamatan kerja saat menjalankan kegiatan percobaan 3.1.1 Menganalisis hubungan antara faktor internal dan ekseternal dengan proses pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup berdasarkan hasil percobaan. 4.1.1 Melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. 4.1.2 Membuat laporan tertulis dengan menggunakan tata cara penulisan ilmiah yang benar. D. Tujuan : Setelah melakukan proses menggali / meneliti, kaji pustaka, berdiskusi, kerja kelompok, eksperimen siswa mampu : 1.3.1 Menjaga kebersihan saat sedang melakukan kegiatan percobaan 2.1.1 Berperilaku jujur ketika sedang melakukan diskusi bersama teman kelompok 2.1.2 Bersikap teliti dalam membaca petunjuk dan menjawab soal pada lembar kerja siswa 2.1.3 Bersikap santun dalam bertutur kata ketika sedang menyampaikan pendapat dan berargumentasi saat diskusi kelompok PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 98 2.1.4 Bekerja sama dalam melakukan diskusi kelompok 2.2.2 Memperhatikan keselamatan kerja saat menjalankan kegiatan percobaan 3.1.1 Menjelaskan pengertian pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup 3.1.2 Memahami perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup 3.1.3 Menyebutkan faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman 3.1.4 Menganalisis pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman 4.1.1 Melakukan percobaan terkait dengan pengaruh faktor internal dan eksternal pada proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman 4.1.2 Membuat laporan tertulis mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman E. Materi Pembelajaran : 1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan (faktor internal dan eksternal) F. Model dan Metode Pembelajaran : Model Pembelajaran : 1. Pembelajaran kooperatif Metode Pembelajaran : 1. Picture and Picture 2. Diskusi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 99 3. Eksperimen G. Sumber Belajar / Bahan dan Alat Sumber : 1. Sembiring, Langkah & Sudjino. 2009. Biologi Kelas XII untuk SMA dan MA. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional 2. Web / Internet 3. Lembar LKS 1 dan 2 Alat dan Bahan : 1. Kertas 2. Bolpoin 3. Laptop 4. LCD 5. Benih tanaman cabai rawit 6. Polybag 7. Media tanam (tanah dan pasir) H. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I ( 2 JP ) Kegiatan Fase (waktu) Menyiapkan kondisi Pendahuluan (15 menit) belajar Kegiatan Guru dan Siswa 1. Guru mengucap salam kepada siswa dan menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa serta mengecek kehadiran siswa sebelum memulai pelajaran PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Kegiatan (waktu) Fase Melakukan apersepsi , 100 Kegiatan Guru dan Siswa 2. Siswa diminta mencermati menyampaikan tujuan gambar yang ditampilkan pada dan motivasi siswa power point dan guru menanyakan “Apa yang kalian lihat pada pohon kedua pepaya gambar tersebut, adakah perbedaannya ? “ 3. Mengajukan pertanyaan “ Mengapa pada gambar pohon pepaya yang pertama berbatang pendek, kecil, dan belum berbuah sedangkan pada gambar pohon pepaya yang kedua berbatang tinggi, besar, dan berbuah ? “ 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 5. Mengorganisasikan siswa untuk duduk dalam berkelompok dan menyuruh perwakilan kelompok untuk mengambil lembar LKS Inti Mengamati 6. (60 menit) Mengamati gambar mengenai proses pertumbuhan dan perkembangan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menanya 7. Memotivasi siswa untuk PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Kegiatan (waktu) Fase 101 Kegiatan Guru dan Siswa membuat pertanyaan mengenai faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman Mengumpulkan informasi / Mencoba 8. Mengamati ciri – ciri tanaman berdasarkan gambar pada LKS 9. Menalar Berdiskusi dan mengkaji buku sumber 10. Mengaitkan mengenai proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman dengan faktor – faktor yang mempengaruhinya 11. Menjawab / mengisi LKS terkait Mengkomunikasikan dengan pengamatan pada gambar 12. Mempresentasikan hasil diskusi Penutup (15 menit ) Penghargaan 13. Memberikan apresiasi bagi kelompok yang bagus 14. Membimbing siswa untuk merangkum butir-butir pembelajaran 15. Mengajak siswa untuk merefleksikan hasil belajarnya 16. Memberi tugas membentuk kelompok dan mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk percobaan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Kegiatan Fase (waktu) 102 Kegiatan Guru dan Siswa pada minggu depan Pertemuan II ( 2 JP ) Kegiatan Fase (waktu) Menyiapkan kondisi Pendahuluan Kegiatan Guru dan Siswa 1. belajar Guru mengucap salam kepada siswa dan menyuruh salah satu (15 menit) siswa untuk memimpin doa serta mengecek kehadiran siswa sebelum memulai pelajaran Melakukan apersepsi , 2. Guru bertanya kepada siswa menyampaikan tujuan mengenai materi pelajaran dan motivasi siswa yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai Inti (60 menit) Mengamati 4. kepada siswa mengenai kerja Menanya ilmiah percobaan pertumbuhan dan perkemba-ngan tanaman Mengumpulkan informasi / Men- Guru memberikan penjelasan 5. Memberikan pertanyaan mengenai prosedur dalam mela- coba kukan percobaan Menalar 6. Melakukan percobaan penelitian mengenai faktor luar yang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Kegiatan Fase (waktu) 103 Kegiatan Guru dan Siswa Mengkomunikasi- mempengaruhi perkembangan pada tanaman kan 7. Melakukan pengamatan pada percobaan mencatat penelitian hasil data dan yang diperoleh setiap harinya 8. Membuat laporan percobaan secara tertulis mengenai faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman 9. Mempresentasikan hasil percobaan kelompok secara lisan di depan kelas Penutup Rangkuman 10. Membimbing siswa untuk me- (15 menit ) rangkum butir-butir hasil analisis percobaan yang telah dilakukan 11. Mengajak siswa untuk merefleksikan hasil belajarnya Pertemuan III (2 JP) Kegiatan Fase (waktu) Menyiapkan kondisi Pendahuluan (15 menit) belajar Kegiatan Guru dan Siswa 1. Guru mengucap salam kepada siswa dan menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Kegiatan Fase (waktu) 104 Kegiatan Guru dan Siswa serta mengecek kehadiran siswa sebelum memulai pelajaran Melakukan apersepsi , 2. Mengajukan pertanyaan “ Apa menyampaikan tujuan saja yang telah kalian lakukan dan motivasi siswa pada kegiatan praktikum minggu kemarin? “ 3. Mengorganisasikan siswa untuk duduk dalam sesuai kelompok praktikum untuk membuat laporan hasil kegiatan Inti Mengamati 4. (60 menit) Mengamati hasil data yang telah diperoleh Menanya 5. Guru menanyakan bagaimana hasil yang telah diperoleh dari percobaan dilakukan pada telah masing – masing kelompok Mengumpulkan informasi / Mencoba yang 6. Menggali informasi mengenai hasil data yang telah diperoleh untuk dianalisis Menalar 7. Siswa menganalisis dari hasil data yang telah diperoleh Mengkomunikasikan 8. Mempresentasikan hasil depan kelas Evaluasi 9. Memberikan post-test di PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Kegiatan Fase (waktu) Penutup Penghargaan (15 menit ) 105 Kegiatan Guru dan Siswa 10. Memberikan apresiasi bagi kelompok yang bagus 11. Membimbing siswa untuk merangkum butir-butir pembelajaran 12. Mengajak siswa untuk merefleksikan hasil belajarnya I. Penilaian 1. Jenis / Teknik Penilaian - Pengamatan - Tes Tertulis 2. Instrumen Soal , Kunci Jawab , Rubrik Penilaian dan Pedoman Skoring (Terlampir) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 10 LEMBAR PENILAIAN SIKAP Topik : _______________________ Hari / Tanggal : _______________________ Kelas : _______________________ 1 2 3 dst Penilaian : Jumlah Skor 24 X 100 Tanggung Jawab Kepedulian Kejujuran Nama Siswa Kerjasama No. Disiplin Aspek yang dinilai Jumlah Skor Nilai 106 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 107 RUBRIK PENILAIAN SIKAP 1. Jujur Indikator : a. Mengungkapkan perasaan apa adanya b. Membuat pekerjaan berdasarkan informasi yang diperoleh (apa adanya) 2. Teliti Indikator : a. Siswi membaca soal pada LKS dengan saksama b. Siswi betul-betul memperhatikan dengan saksama mengenai pekerjaan yang dikerjakannya (memastikan soal LKS sudah terjawab semua ) 3. Sopan santun Indikator : a. Saat proses pembelajaran siswa dapat berbicara dengan santun dalam bertanya dan menanggapi suatu permasalahan yang timbul dalam proses pembelajaran b. Tidak membuat gaduh / keributan ketika di dalam kelas c. Bertutur kata yang baik dengan guru maupun siswi yang lain d. Siswi dapat menghargai pendapat dari siswi lain 4. Kerja sama Indikator : a. Dalam kegiatan kelompok, siswi bersama-sama saling membantu ketika melakukan pengamatan (observasi) di luar kelas b. Dalam kegiatan diskusi, siswi saling berkomunikasi bersama untuk memecahkan suatu masalah yang didapat berdasarkan hasil pengamatan (observasi) agar tercipta kesepakatan bersama c. Siswi ikut saling bertukar pikiran dengan siswi yang lainnya 5. Tanggung jawab Indikator : a. Siswi dapat menyelesaikan pekerjaan hasil diskusi dengan tepat waktu b. Siswi tidak meninggalkan pelajaran saat jam pelajaran berlangsung c. Siswi dapat menjaga ketenangan kelas baik saat pelajaran berlangsung maupun saat diskusi kelompok PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 108 RAMBU-RAMBU SKORING PENILAIAN SIKAP : Skor 1 2 3 4 5 Penjelasan Siswi sangat kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator Siswi sangat kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator, tetapi belum konsisten Siswi mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indicator Siswi konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indicator Siswi selalu konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indicator PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 11 LEMBAR PENILAIAN DISKUSI Topik : _______________________ Hari / Tanggal : _______________________ Kelas : _______________________ No. Nama Siswa Aspek yang di Nilai 1 2 Total Skor 3 1 2 3 4 dst KETERANGAN : 1. Menyampaikan pendapat 2. Menanggapi 3. Mempertahankan argumentasi Rentan Nilai : 1 - 4 Total skor : Jumlah skor tiap aspek yang dinilai Skor maksimal : 12 Penilaian Batas ketuntasan yang ditetapkan 75% = 75 % x 12 = 9 9 – 12 Tuntas <9 Belum Tuntas Penilaian 109 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI INSTRUMEN PENILAIAN DISKUSI RUBRIK PENILAIAN DISKUSI No. 1 2 3 Kriteria Menyampaikan pendapat Skor Indikator 1 Tidak sesuai masalah 2 Sesuai dengan masalah, tapi belum benar 3 Sesuai dengan masalah, mendekati benar 4 Sesuia dengan masalah dan benar (tepat) 1 Langsung setuju, atau menyanggah tanpa alasan 2 Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar tidak sempurna 3 Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar 4 Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar dengan dukungan referensi 1 Tidak dapat mempertahankan pendapat 2 Mampu mempertahankan pendapat, alasan kurang benar 3 Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar tidak didukung referensi 4 Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar didukung referensi Menanggapi Mempertahankan argumentasi 110 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 12 LEMBAR PENILAIAN MELAKUKAN PRAKTIKUM Kelompok : ______________________ Hari / Tanggal : ______________________ Topik : ______________________ Penilaian No. Aspek yang dinilai 1 1 Merangkai Alat dan Bahan 2 Pengamatan 3 Data yang diperoleh 4 Kesimpulan JUMLAH SKOR NILAI 2 3 111 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 112 RUBRIK PENILAIAN MELAKUKAN PRAKTIKUM Penilaian No. Aspek yang dinilai 1 2 3 1 Merangkai Alat dan Bahan Rangkaian alat dan bahan tidak benar Rangkaian alat dan bahan benar, tapi tidak rapih atau tidak memperhatikan keselamatan kerja Rangkaian alat benar dan memperhati kan keselamatan kerja 2 Pengamatan Pengamatan tidak cermat Pengamatan cermat tetapi tidak mendukung interpretasi Pengamatan cermat mendukung interpretasi 3 Data yang diperoleh Data tidak lengkap Data lengkap, tetapi tidak terorganisir atau ada yang salah tulis Data lengkap, terorganisir, dan ditulis dengan benar 4 Kesimpulan Tidak sesuai tujuan atau tidak benar Sebagian kesimpulan ada yang tidak sesuai tujuan atau ada yang salah Sesuai tujuan dan semua benar PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 13 LEMBAR PENILAIAN PRESENTASI Nama Kelompok : _______________________ Kelas / Semester : _______________________ Hari, Tanggal : _______________________ Materi : _______________________ Skor Penjelasan 1 1. Siswa menyampaikan hasil presentasi dengan percaya diri 2. Kelantangan suara dalam menyampaikan hasil presentasi 3. Siswa menyampaikan hasil presentasi dengan menggunakan bahasa yang jelas dan baku 4. Penguasaan materi saat melakukan presentasi 5. Kesesuaina materi yang disampaikan pada saat presentasi 6. Ketepatan dalam menyampaikan tanggapan atau jawaban dari siswa lain 7. Ketepatan waktu dalam menyampaikan hasil diskusi 8. Kekompakan kelompok dalam mempresentasikan hasil diskusi 9. Kemampuan kelompok dalam mengendalikan situasi (ketenangan) di kelas 10. Sikap siswa dalam menerima masukan dari kelompok lain 2 3 4 113 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 114 RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI 1. Siswa menyampaikan hasil presentasi dengan percaya diri a. Siswa tidak malu – malu ketika maju ke depan kelas b. Pandangan siswa lurus ke depan menatap siswa – siswa yang lain ketika sedang mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas 2. Kelantangan suara dalam menyampaikan hasil presentasi a. Suara siswa dapat terdenga oleh siswa yang lain b. Ketika siswa menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, berbicaranya tidak terbata – bata atau gagap c. Siswa menyampaikan hasil diskusi dengan mengeluarkan suara dengan huruf vokal yang jelas 3. Siswa menyampaikan hasil presentasi dengan menggunakan bahasa yang jelas dan baku a. Siswa menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa yang lain b. Siswa menggunakan kata – kata yang sopan ketika mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas 4. Penguasaan materi saat melakukan presentasi a. Siswa dapat menjelaskan secara detail / lengkap mengenai pembahasan hasil diskusi yang sedang dipresentasikan b. Siswa tidak selalu terpaku pada buku catatan saat mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas 5. Kesesuaian materi yang disampaikan pada saat presentasi a. Materi yang disampaikan berkaitan dengan topik pembahasan diskusi 6. Ketepatan dalam menyampaikan tanggapan atau jawaban dari siswa lain a. Siswa dapat menjawab pertanyaan dari siswa lain dengan tepat tanpa melenceng dari pertanyaan yang diajukan b. Siswa menanggapi pertanyaan dari teman yang sesuai dengan hasil diskusi yang telah di presentasikan bukan hasil dari materi yang tidak disampaikan pada materi hasil diskusi 7. Ketepatan waktu dalam menyampaikan hasil diskusi a. Siswa tidak mengulur – ulur waktu ketika akan memulai presentasi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 115 b. Pada saat menyampaikan hasil diskusi, waktu yang digunakan tidak melampaui dari batas yang telah ditentukan c. Siswa dapat mengolah waktu dalam membuka pertanyaan bagi siswa lain sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan 8. Kekompakan kelompok dalam mempresentasikan hasil diskusi a. Tiap anggota kelompok mendapatkan giliran berbicara untuk menyampaikan hasil diskusi dengan porsi sama rata b. Ketika mendapatkan pertanyaan dari siswa lain, masing – masing anggota ikut andil dalam menjawab pertanyaan yang diberikan 9. Kemampuan kelompok dalam mengendalikan situasi (ketenangan) di kelas a. Kelompok dapat menjaga ketenangan ketika berjalannya presentasi seperti halnya menegur teman lain yang sedang berbicara sendiri (tidak memperhatikan) b. Kelompok dapat mengatur jalannya sesi tanya jawab secara kondusif tanpa adanya perselisihan dan keributan yang dapat menimbulkan kegaduhan kelas 10. Sikap siswa dalam menerima masukan dari kelompok lain a. Siswa tidak terpancing emosi ketika mendapat kritikan dari siswa lain b. Bersikap lapang dada ketika mendapatkan masukan dari siswa lain c. Tidak melontarkan kata – kata yang dapat menyakiti hati siswa lain ketika menanggapi pertanyaan yang diberikan dari kelompok lain RAMBU-RAMBU SKORING PENILAIAN PRESENTASI : Skor 1 2 3 4 5 Penjelasan Siswi sangat kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator Siswi sangat kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator, tetapi belum konsisten Siswi mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator Siswi konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator Siswi selalu konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 116 Lampiran 14 KISI – KISI SOAL POSTTEST Soal Indikator 3.1.1 C1 (Pengetahuan) Menganalisis 1,2 hubungan antara faktor internal dan ekseternal dengan proses pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup berdasarkan percobaan. C2 (Pemahaman) hasil C3 (Penerepan) C4 (AnalisisSintesis) 3,4 C5 (Evaluasi) C6 ( Kreasi ) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 117 Lampiran 15 SOAL POSTTEST No. Butir Soal Jawaban Poin 1. Jelaskan perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan biologis pada makhluk hidup yang berupa pertambahan ukuran (volume; massa; tinggi; dan sebagainya), sedangkan perkembangan adalah proses menuju tingkat kedewasaan pada masing – masing individu. 10 2. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan mana yang menunjukkan adanya pertumbuhan dan mana yang menunjukkan adanya perkembangan ? Yang menunjukkan adanya pertumbuhan adalah tinggi batang dan jumlah daun sedangkan yang menunjukkan adanya perkembangan adalah warna daun dan keadaan daun 5 3. Faktor – faktor apa sajakah yang mempengaruhi pada percobaan yang telah kalian lakukan ? 1. Faktor Internal Meliputi : hormon dan gen 2. Faktor Eksternal Meliputi : suhu, cahaya, air, kelembaban, ph, dan oksigen 10 4. Bagaimanakah kondisi tanaman yang diletakkan pada tempat gelap dalam percobaan kalian ? Tanaman akan mengalami etiolasi dengan ciri batang tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan di tempat yang cukup cahaya. Warna daun pucat. 15 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 118 PEDOMAN PENILAIAN Skor No. Soal dan Jawaban 10 1. Jelaskan perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan ! Jawab : Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan biologis pada makhluk hidup yang berupa pertambahan ukuran (volume; massa; tinggi; dan sebagainya), sedangkan perkembangan adalah proses menuju tingkat kedewasaan pada masing – masing individu. Siswa dapat menjawab perbedaan perttumbuhan dan perkembangan dengan tepat dan benar berdasarkan penjabaran dari pengertian pertumbuhan dan perkembangan 5 2. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan mana yang menunjukkan adanya pertumbuhan dan mana yang menunjukkan adanya perkembangan ? Jawab : Yang menunjukkan adanya pertumbuhan adalah tinggi batang dan jumlah daun sedangkan yang menunjukkan adanya perkembangan adalah warna daun dan keadaan daun 5 Siswa dapat menjawab, namun terjadi kekeliruan dalam menjabarkan antar pertumbuhan dan perkembangan (terbolak-balik). 3 Siswa mampu Siswa mampu menjawab dengan menjawab, tetapi tepat dan lengkap masih kurang tepat dan tidak sempurna. Misalnya jawaban yang ditulis siswa terbolak – balik atau kurang lengkap 1 Siswa tidak dapat menjawab atau menjawab tetapi tidak ada hubungannya. 1 Siswa tidak dapat menjawab atau menjawab tetapi tidak ada hubungannya. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 119 10 3. 4. Faktor – faktor apa sajakah yang mempengaruhi pada percobaan yang telah kalian lakukan ? Jawab : 1. Faktor Internal Meliputi : hormon dan gen 2. Faktor Eksternal Meliputi : suhu, cahaya, air, kelembaban, ph, dan oksigen Bagaimanakah kondisi tanaman yang diletakkan pada tempat gelap dalam percobaan kalian ? Jawab : Tanaman akan mengalami etiolasi dengan ciri batang tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan di tempat yang cukup cahaya. Warna daun pucat. Siswa mampu menyebutkan dua faktor tersebut dengan sempurna meliputi contohcontohnya 8 Siswa mampu menyebutkan dua faktor tersebut dengan sempurna namun, tidak menyebutkan lengkap pada masing contoh-contohnya atau tidak tepat dalam menempatkan contoh – contoh dari masing – masing faktor 15 8 Siswa mampu menjawab dengan tepat dan benar dengan menjabarkan keadaan tanamannya dengan sempurna Siswa mampu menjawab dengan benar tetapi belum tepat, misalnya siswa tidak menjelaskan secara detail tentang keadaan tanamannya 1 Siswa tidak dapat menjawab atau menjawab tetapi tidak ada hubungannya 1 Siswa tidak dapat menjawab atau menjawab tetapi tidak ada hubungannya PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 120 Lampiran 16 LEMBAR KERJA SISWA 1 Judul : Pertumbuhan dan Perkembangan A. Tujuan Mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman B. Alat dan Bahan Alat tulis, gambar C. Cara Kerja 1. Ambilah LKS dan bacalah dengan teliti dan cermat ! 2. Amatilah pada kedua gambar berikut ini ! (a) (b) 3. Diskusikan bersama teman kelompok dengan menjawab pertanyaan – pertanyaan yang telah tertera dalam LKS dengan tepat dan jelas ! 4. Presentasikan hasil diskusi ke depan kelas ! D. Pertanyaan 1. Apa yang membedakan dari kedua tanaman Capsicum frutescens bila dilihat berdasarkan morfologi daunnya ? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 121 ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 2. Faktor – faktor apa sajakah yang mempengaruhi pada keadaan masing – masing tanaman tersebut ? Jelaskan ! ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... E. Kesimpulan ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. Kelompok : _________________ Nama Kelompok / No. Absen : 1. 2. 3. 4. 5. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 122 LEMBAR KERJA SISWA 2 Judul : Faktor – Faktor bagi Pertumbuhan dan Perkembangan A. Tujuan Menganalisis pengaruh faktor eksternal terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. B. Alat dan Bahan 1. Alat a. Kertas b. Penggaris c. Bolpoin 2. Bahan a. Benih Capsicum frutescens b. Tanah c. Pasir d. Pupuk kandang e. Polybag C. Cara Kerja 1. Siapkan 12 benih cabai rawit yang memiliki kondisi baik, 12 buah polybag, serta media tanam (tanah, pasir, dan pupuk kandang) 2. Isilah media tanam dengan ketentuan yaitu 6 polybag diisi dengan tanah, pasir, dan pupuk kandang, serta 6 polybag diisi dengan tanah dan pupuk kandang 3. Tanam benih Capsicum frutescens pada media tanam yang tersedia, kemudian letakkan 3 polybag yang berisi media tanam tanah, pasir, dan pupuk kandang (I) serta 3 polybag yang berisi media tanam tanah dan pupuk kandang (II) di tempat yang kurang terkena cahaya matahari. Sedangkan 3 polybag yang berisi media tanam tanah, pasir, dan pupuk kandang (III) serta 3 polybag yang berisi media tanam tanah dan pupuk kandang (IV) di tempat yang cukup terkena cahaya matahari. 4. Amati perubahan yang terjadi pada masing – masing perlakuan dan lakukanlah penyiraman apabila keadaan tanah kering PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 123 5. Catatlah faktor - faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman 6. Diskusikan bersama teman kelompokmu selain faktor eksternal adakah faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, kemudian presentasikan hasilnya didepan kelas ! D. Pertanyaan 1. Manakah yang menunjukka proses pertumbuhan dan perkembangan ? ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... 2. Faktor eksternal apa sajakah yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman Capsicum frutescens ? ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... E. Kesimpulan ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. Kelompok : _________________ Nama Kelompok / No. Absen : 1. 2. 3. 4. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 124 Lembar Observasi Hari keNo Media Tanah Keterangan 1 1. Tanah, pasir, pupuk kandang (Kurang terkena cahaya ) TB JD WD KD 2. Tanah, pasir, pupuk kandang (Cukup terkena cahaya ) TB JD WD KD 3. Tanah dan pupuk kandang (Kurang terkena caha- TB JD WD 2 3 4 5 6 7 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 125 Hari keNo Media Tanah Keterangan 1 ya ) 4. Tanah dan pupuk kandang (Cukup terkena cahaya ) TB JD WD KD KETERANGAN : TB = Tinggi Batang JD = Jumlah Daun WD = Warna Daun KD = Keadaan Daun 2 3 4 5 6 7 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 17 GAMBAR TANAMAN CABAI RAWIT 1. Penanaman 2. Pertumbuhan 126 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3. Bunga Cabai Rawit 4. Buah Cabai Rawit 127 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 128 Lampiran 18 GAMBAR PROSES PENIMBANGAN BERAT BASAH BUAH CABAI RAWIT PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 19 GAMBAR HAMA DAN PENYAKIT A. Hama Pada Tanaman Cabai Rawit Kepik Daun terserang Thrips 129 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI B. Penyakit Pada Tanaman Cabai Penyakit Fitoptora Penyakit Fisiologis 130 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Layu Fusarium 131