SIARAN PERS Biro Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id Pantau Stok Daging di DKI, Mendag Blusukan ke Sejumlah Pasar Jakarta, 12 Januari 2017 - Memperkuat implementasi amanat Presiden Joko Widodo, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita kembali blusukan ke pasar. Hari ini, Kamis (12/1), Mendag memastikan ketersediaan daging cukup di DKI Jakarta dengan blusukan ke tiga pasar di DKI, yaitu Pasar Koja Baru, Pasar Rawamangun, dan Pasar Jatinegara. Blusukan ini juga untuk melihat perkembangan pelaksanaan nota kesepahaman pendistribusian daging beku antara Perum BULOG dan Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI). Pada saat yang bersamaan, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan diperintahkan melakukan pemantauan harga dan pasokan barang kebutuhan pokok di tiga pasar rakyat lainnya yaitu Pasar Senen, Pasar Grogol, dan Pasar Minggu. "Stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok di DKI Jakarta merupakan barometer perekonomian nasional yang perlu dijaga dengan baik. Fokus pemantauan pada komoditas daging, cabai, bawang, gula, dan beras," tegas Mendag. Daging, lanjut Mendag, menjadi komoditas prioritas karena harganya yang belum kunjung turun hingga saat ini. "Stabilitas harga dan ketersedian pasokan daging menjadi prioritas karena daging merupakan komoditas yang harganya belum juga turun jika dibandingkan dengan komoditas lainnya seperti beras, bawang merah, gula, daging ayam, dan telur," imbuhnya. Menurut Mendag, tidak ada kekhawatiran atas pasokan daging hingga Lebaran di wilayah DKI Jakarta. "Kemendag telah menugaskan Perum BULOG untuk menjamin pasokan hingga Lebaran berapa pun jumlah yang diperlukan. Saat ini, daging sapi beku yang sudah masuk ke Indonesia sebanyak 70 ribu ton. Jika ada kekurangan, akan dipersiapkan pasokan dari India. Sedangkan daging beku dari Australia, Spanyol, dan negara lain juga sudah tersedia di gudang-gudang," jelas Mendag. Jaminan ketersedian pasokan daging sapi beku untuk saat ini masih terbatas di wilayah DKI Jakarta karena mayoritas penyerapan daging sapi ada di Jakarta. "Jika penyerapan di DKI Jakarta sudah terpenuhi, maka di daerah lain tidak akan kekurangan. Namun, tetap akan kita pantau perkembangannya. Apabila dibutuhkan, ketersediaan stok akan diperluas ke beberapa daerah lain," tandas Mendag. Kebutuhan daging sapi saat ini memang masih dipenuhi dari daging sapi beku impor. Namun, sifatnya hanya sementara dan bukan semata-mata hanya impor. "Impor daging sapi beku dilakukan sambil menunggu proses penambahan populasi sapi para peternak dan petani. Program sapi indukan juga tetap kita jalankan," tuturnya. Harga Cabai Rawit Merah Segera Turun Selain daging, Mendag juga memantau pedasnya harga cabai rawit dan dan mengambil langkah taktis untuk meredamnya. "Pemerintah telah turun tangan dan bekerja mengatasi masalah ini. Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Perum BULOG, dan PT PPI bekerja sama melakukan pengiriman stok cabai dari daerah yang berlebih pasokannya untuk didistribusikan ke daerah yang kekurangan," ujar Mendag Enggar. Harga cabai terpantau masih cukup pedas. Khususnya harga cabai rawit merah yang masih berada di kisaran Rp110.000-130.000/kg, lebih tinggi dibanding rata-rata nasional di kisaran Rp88.500/kg. Sedangkan harga cabai merah keriting di kisaran Rp45.000-60.000/kg dan harga cabai merah besar Rp30.000-50.000/kg. Untuk harga bawang merah stabil di kisaran Rp35.000-40.000/kg, harga gula berkisar antara Rp12.500-14.000/kg, dan harga beras Rp10.000-11.500/kg. Harga cabai rawit merah di Pasar Induk Kramat Jati juga masih perlu intervensi serius. Harganya mencapai Rp99.000/kg, naik 4,21% dibanding minggu lalu Rp95.000/kg. Menurut Mendag, pasokan cabai di Pasar Induk Kramat Jati dalam seminggu terakhir sebesar 64 ton/hari, lebih rendah dibanding pasokan normal 150-200 ton/hari. Cuaca membuat panen gagal dan harga langsung meroket. "Turunnya pasokan cabai ke pasar ini disebabkan oleh kondisi curah hujan yang tinggi di beberapa daerah sentra produksi," jelas Mendag. Selain itu, lanjut Mendag, kemarin (Rabu, 11/1), Kementan bersama PT PPI dan Perum BULOG juga telah melakukan pendistribusian cabai rawit merah dari Kec. Ngantang, Kab. Malang sebanyak 1,83 ton dengan rincian 1 ton dibeli oleh PT PPI untuk didistribusikan ke wilayah DKI Jakarta; 5 kuintal dibeli oleh Perum BULOG Subdivre Malang; dan 3,3 kuintal dibeli oleh Ditjen Hortikultura, dengan harga beli sebesar Rp35.000/kg. "Diperkirakan harga cabe rawit merah akan turun pada Februari-Maret karena intensitas curah hujan diharapkan sudah menurun dan produksi kembali normal," pungkas Mendag optimis. --selesai-Informasi lebih lanjut hubungi: Luther Palimbong Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perdagangan Telp/Fax: 021-3860371/021-3508711 Email: [email protected] Indrasari Wisnu Wardhana Plt. Direktur Bahan Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Telp/Fax: 021-3858210, 021-3858171 Email: [email protected]