HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2013 Andriza Program Studi Kebidanan STIK Bina Husada ABSTRAK Abortus merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang paling sering terjadi dalam kehamilan khususnya pada trimester pertama , di indonesia sekitar 15-20% kematian ibu di sebabkan oleh abortus. Berdasarkan data dari rekammedik rumah sakit Muhammadiyah palembang pada tahun 2012 kasus abortus inkomplit sebanyak 101 kasus (12,4%) dari 809 ibu hamil. Tahun 2013 tercatat jumlah kasus abortus inkomplit sebanyak 92 kasus ( 10,3%) dari 887 ibu hamil. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gembaran umur dan paritas ibu hamil dengan kejadian abortus inkomplit di Rumah sakit Muhamadiyah palembang tahun 2013 . Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil mengalami abortus inkomplit pada status rekam medik Rumah Sakit Muhamadiyah Palembang Tahun 2014 . Besar populasi yang sama dengan besarnya sampel adalah 92 kejadian. Data umur dan paritas pada ibu hamil di kumpulkan , dianalisis dan di sajikan secara tabulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Rumah sakit Muhamadiyah palembang tahun 2013 di temukan ibu hamil dengan abortus inkomplit sebanyak 92 orang. Umur ibu yang mengalami abortus inkomplit lebih banyak pada umur resiko rendah sebanyak 63 responden (68,5%) dan umur resiko tinggi sebanyak 29 responden (31,5%), responden paritas ibu yang mengalami abortus inkomplit lebih banyak pada paritas resiko rendah sebanyak 48 responden (52,2%) dan paritas resiko tinggi sebanyak 44 responden (47,8%). Karena masih tingginya angka kejadian abortus inkomplit di Rumah Muhamaddiyah palembang di harapkan pada ibu hamil agar untuk biasa lebih aktif memeriksakan kehamilannya dan bertanya tentang kehamilannya agar meningkatkan informasi ibu dan mencegah terjadinya kehamilan dengan resiko terjadinya abortus inkomplit. Kata kunci : Umur, paritas dan Abortus Inkomplit 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data dari WHO (World Health Organization) Target AKI ( Angka Kematian Ibu) di Indonesia pada tahun 2015 adalah 102 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Sementara itu pada tahun 2012 Angka Kematian Ibu (AKI) ( yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih cukup jauh dari target yang harus di capai pada tahun 2015. Salah satu cara untuk menurunkan AKI di Indonesia adalah dengan persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih dan melakukan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan. Tenaga kesehatan terlatih yaitu dokter spesialis kebidanan dan kandungan (SpOG) dokter Hasil survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2012 , menunjukkan Angka Kematian Ibu (AKI ) berjumlah 359 [per 100.000 kelahiran hidup. Meningkat tajam di banding 2007 yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup. Melengkapi hal tersebut, data dari laporan daerah yang di terima Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa jumlah ibu yang meninggal karena kehamilan dan persalinan tahun 2013 adalah sebanyak 5019 orang. Di Indonesia di perkirakan sekitar 2-2,5% juga mengalami keguguran setiap tahun. Padahal target Indonesia untuk AKI dalam millennium Development Goald’s (MDG’s) 2015 berkisar 102 per 100.000 kelahiran hidup [2]. Target Millenium Development Goals ( MDGs) tahun 2015 yaitu AKI harus dapat di turunkan menjadi 102 / 100.000 kelahiran hidup. Menurut Depkes pada tahun 2010, penyebab langsung kematian maternal di Indonesia terkait kehamilan dan persalinan terutama yaitu perdarahan sebanyak 28%. Sebab lain, yaitu preeklampsi dan eklampsia sebanyak 24%, infeksi sebanyak 11%, partus lama sebanyak 5%, dan abortus sebanyak 5% [3]. . 81 - Hubungan Umur Dan Paritas Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus Inkomplit ||Andriza Jurnal Harapan Bangsa Vol.1 No. 1, Juli 2013 Menurut Data Dinas Kesehatan provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2013 Angka Kematian Ibu (AKI) di Sumatera Selatan masih terbilang tinggi dimana pada tahun 2011 mencapai 133 kematian per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2012 mencapai 149 kematian per 100.000 kelahiran hidup dan tahun 2013 mencapai 146 kematian per 100.000 kelahiran hidup [4]. Jumlah kematian ibu tahun 2010 di kota Palembang sebanyak 131 orang pada tahun 2011 di kota Palembang sebanyak 120 orang pada tahun 2012 sebanyak 149 orang. Hingga juni 2013 angka kematian ibu mencapai 56 orang. Penyebab kematian ibu di antaranya di sebabkan oleh perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, jantung, sesak nafas dan selebihnya di sebabkan faktor lainnya termasuk abortus [5]. Abortus merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang paling sering terjadi dalam kehamilan khususnya pada trimester pertama. Abortus umumnya di tandai dengan perdarahan yang biasanya sedikit, namun lama kelamaan perdarahan menjadi cukup banyak seperti haid dan keadaan ini merupakan salah satu kegawatdaruratan pada ibu hamil di trisemester pertama yang tidak hanya mengancam janin namun juga ikut serta menambah angka kematian ibu [6] Berdasarkan data dari rekam medik Rumah Sakit Muhamadiyah Palembang tercatat pada tahun 2011 terdapat jumlah ibu hamil yang mengalami abortus inkomplit sebanyak 123 kasus (13,9%) dari 884 ibu hamil. Tahun 2012 tercatat jumlah kasus abortus inkomplit sebanyak 101 kasus (12,4%) dari 809 ibu hamil. Tahun 2013 dari bulan juni-Desember tercatat jumlah kasus abortus inkomplit sebanyak 92 k asus ( 10,3%) dari 887 ibu hamil [7]. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas di dapatkan bahwa abortus inkomplit merupakan salah satu komplikasi dalam kehamilan , dan dari hasil penelitian diatas bahwa angka kejadian abortus inkomplit pada tahun 2013 di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang mengalami penurunan sehingga peneliti tertarik mengambil judul “ Hubungan Umur Dan Paritas Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus Inkomplit Di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2014”. 1.3 Pertanyaan penelitian Bagaimana Hubungan Umur Dan Paritas Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus Inkomplit Di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2014? 1.4 Tujuan penelitian 1.4.1 Tujuan Umum Diketahuinya Hubungan Umur Dan Paritas Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus Inkomplit Di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2014”. 1.4.2 Tujuan Khusus 1. Diketahuinya distribusi frekuensi umur pada ibu pada ibu hamil dengan kejadian abortus inkomplit di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tahun 2014 2. Diketahuinya distribusi frekuensi paritas pada ibu hamil dengan kejadian abortus inkomplit di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tahun 2013 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Bagi Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Hasil penelitian ini di harapkan dapat dijadikan bahan masukan dan sumbangan saran bagi tenaga kesehatan ( bidan) untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya ibu hamil dengan abortus inkomplit. 1.5.2 Bagi Peneliti Merupakan suatu pengalaman yang berharga dan hasil penelitian ini dapat di gunakan untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatkan diperkuliahan khususnya mengenai bagaimana Hubungan Umur dan paritas Ibu Hamil dengan Kejadian Abortus Inkomplit di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tahun 2014 1.5.3 Bagi STIK Bina Husada Palembang Hasil ini sebagai balik dari proses belajar mengajar mahasiswa dapat selama ini, sebagai hasil nyata mahasiswa dan bahan evaluasi serta sebagai referensi bagi Hubungan Umur Dan Paritas Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus Inkomplit ||Andriza 82 Jurnal Harapan Bangsa Vol.1 No. 1, Juli 2013 perpustakaan dan sebagai bahan bacaan mahasiswa khususnya. 1.6 Ruang Lingkup Penelitian ini di lakukan dengan tujuan utama untuk membuat ”Hubungan Umur dan paritas Ibu Hamil dengan Kejadian Abortus Inkomplit di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2014’’. Area masalah pada penelitian ini adalah patologi kebidanan,adapun objek pada penelitian ini adalah hubungan umur dan paritas ibu hamil di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tahun 2014. Sedangkan subjek penelitian adalah ibu hamil dengan abortus inkomplit yang tercatat di rekam medik Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tahun 2014. Lokasi penelitian ini di Rumah Sakit Muhammadiyah, waktu penelitian pada tanggal 24 November 2014. Metode penelitian yang di gunakan adalah deskriktif dan teknik pengambilan sampel adalah data sekunder dengan menggunakan check list. 2. METODE PENELITIAN 2.1 Kerangka Konsep Kerangka konsep penelitian ini adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsepkonsep atau variabel-variabel yang ingin diamati (diukur) melalui penelitian yang dimaksud.26 2.2 Populasi dan Sampel Penelitian Dalam penelitian ini yang termasuk populasi adalah seluruh ibu hamil yang mengalami abortus inkomplit pada status rekam medik di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2013 berjumlah 92 orang. Sampel penelitian ini adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi.28 Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total populasi, yaitu semua ibu hamil yang mengalami abortus inkomplit. 2.3 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 November 2014 di Medical Record Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang yang berada di Jl.A Yani 13 Ulu Palembang. 2.4 Pengumpulan dan Pengolahan Data Agar analisis penelitian menghasilkan informasi yang benar, paling tidak ada empat tahapan dalam pengolahan data yang harus dilalui, yaitu: editing, coding, prosessing dan cleaning. 27 2.5 Analisis Data Analisis Univariat merupakan analisa data yang dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan persentasi dari variabel dependen dan independen. Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendistribusikan karakteristik setiap variabel penelitian 28. pada penelitian ini data dianalisis menggunakan tabel distribusi frekuensi yang dilakukan teradap tiap variabel, yaitu variabel independent (umur dan paritas) dan variabel dependen (Kejadian Abortus Inkomplit) 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan analisa data secara univariat dengan data yang telah dikumpulkan dalam bentuk distribusi frekuensi terhadap variabel penelitian. 3.1.1.1 Umur Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil dengan Abortus Inkomplit Berdasarkan Umur di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2014 No Umur Frekue nsi (n) 1 2 Resiko Tinggi Resiko Rendah Total 29 63 Presen tasi (%) 31,5% 68,5% 92 100 Dari tabel diatas, dapat dilihat dari 92 responden didapatkan hasil bahwa umur resiko tinggi sebanyak 29 orang (31,5%) dan kelompok umur dengan resiko rendah sebanyak 63 orang (68,5%) 3.1.1.2 Paritas Hubungan Umur Dan Paritas Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus Inkomplit ||Andriza 83 Jurnal Harapan Bangsa Vol.1 No. 1, Juli 2013 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil dengan Abortus Inkomplit Berdasarkan Umur di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2014 No Paritas 1 2 Resiko Tinggi Resiko Rendah Total Frek uensi (n) 44 48 92 Presen tasi (%) 47,8% 52,2% 100 Dari tabel diatas, dapat dilihat dari 92 responden didapatkan hasil bahwa paritas resiko tinggi sebanyak 44 orang (47,8%) dan paritas resiko rendah sebanyak 48 orang (52,2%). 3.2 Pembahasan 3.2.1 Umur Berdasarkan hasil penelitian analisis univariat didapatkan hasil bahwa umur resiko rendah sebanyak 63 orang (68,5%) di Rumah Sakit Muhammadiyah Palaembang Tahun 2014. Umur reproduksi yang sehat dan aman adalah umur 20-35 tahun. Kehamilan di usia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun dapat menyebabkan abortus karena pada kehamilan di umur kurang 20 tahun secara biologis belum optimal emosinya, cenderung labil, mentalnya belum matang, belum siap menjadi ibu atau tidak menginginkan kehamilannya sehingga mudah mengalami guncangan yang menyebabkan kurangnya pemenuhan kebutuhan zat-zat gizi selama kehamilannya dan umur blebih dari 35 tahun merupakan kehamilan dengan persalinan beresiko.10 Berdasarkan hasil penelitian peneliti berpendapat bahwa umur beresiko rendah lebih tinggi dari umur resiko tinggi hal ini tidak sejalan dengan teori karena usia ibu akan mempengaruhi pengalaman, perilaku dan psikis dalam menerima kehamilan, hal ini akan menentukan bagaimana sikap ibu dalam mempersiapkan dan menghadapi kehamilannya, beberapa faktor yang berpengaruh terjadinya abortus pada wanita yang tergolong umur beresiko rendah salah satunya adlah status gizi, sosial ekonomi uyang rendah, dan pekerjaan yang membuat ibu beraktivitas berlebihan. 3.2.2 Paritas Berdasarkan hasil penelitian univariat didapatkan bahwa dari 92 responden paritas resiko tinggi sebanyak 44 orang (47,8%) dan paritas rendah sebanyak 48 orang (52,2%) di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2014. Anak lebih dari 4 dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan janin dan perdarahan saat persalinan karena keadaan rahiim biasanya sudah lemah. Paritas 2-3 biasanya paritas yang paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal. Paritas 1 dan paritas tinggi (lebih dari 3) mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi. Lebih tinggi paritas lebih tinggi kematian maternal. Resiko pada paritas 1 dapat ditangani dengan asuhan obstetric lebih baik, sedangkan resiko pada paritas tinggi dapat dikurangi atau dicegah dengan keluarga berencana. Sebagian kehamilan pada peritas tinggi adalah tidak direncakan. 23 Berdasarkan hasil penelitian peneliti berpendapat bahwa paritas resiko rendah lebih tinggi dari paritas resiko tinggi dan hal ini tidak sejalan dengan teori karena slah satu faktor resiko ibu terjaadinya abortus inkomplit dapat dilihat dari riwayat abortus seblumnay, jika ibu memilki riwayat abortus maka kemungkinan akan terjadi lagi, karena alat reproduksi tidak cukup kuat untuk mempertahankan hasil konsepsi ketika seorang ibu mengalami trauma ataupun keadaan yang mengancam kandungannya. Maka diperlukan upaya kerjasama dengan pihak terkait seperti tenaga kesehatan untuk dapat meningkatkan pelayanan kebidanan bagi ibu hamil dan member upaya preventif terhadap faktor-faktor resiko terjadinya abortus inkomplit. SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian terhadap 92 sampel ibu hamil dengan abortus inkomplit di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2014 yang di lakukan pada bulan November 2014 dapat disimpulkan bahwa: 1. Responden umur ibu yang mengalami abortus inkomplitlebih banyak pada umur resiko rendah sebanyak 63 responden (68,5%). 2. Responden paritas ibu yang mengalami abortus inkomplit lebih banyak pada paritas resiko rendahsebanyak 48 responden (52,2%). 4.2 Saran Hubungan Umur Dan Paritas Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus Inkomplit ||Andriza 84 Jurnal Harapan Bangsa Vol.1 No. 1, Juli 2013 4.2.1 Bagi Peneliti Selanjutnya Di harapkan agar dapat meneliti variabel lainnya yang lebih bervariasi dan mencakup penelitian yang lebih luas dengan metode penelitian yang berbeda terutama yang berhubungan dengan kejadian abortusinkomplitsehingga penelitiandapat terus di kembangkan.Dan peneliti mampu menerapkan ilmu yang telah di pelajari. 4.2.2 Bagi Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Diharapkan pada tenaga kesehatan di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang agar dapat meningkatkan pelayanan ANC dan penyuluhan tentang abortus inkomplit kepada masyarakat khususnya pada wanita hamil dengan tujuan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya abortus inkomplit, sehingga angka kejadian abortus inkomplitdapat berkurang. 4.2.3 Bagi Sekolah Tinggi IImu Kesehatan Bina Husada Palembang Diharapkan dapat menambah bahan kepustakaan tentang penelitian terdahulu dan jurnal kesehatan khususnya tentang metologi penelitian dan abortus inkomplit, untuk menambah atau menunjang penelitian selanjutnya dan di gunakan oleh mahasiswa STIK Bina Husada Palembang terutama jurusan kebidanan untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan sebagai informasi untuk penelitian terkait selanjutnya sebagai studi pustaka sehingga dapat menunjang pengetahuan mahasiswa Diunduh dari http// m.palembangpos.com di akses pada tanggal 19/1/2015 Prawirohardjo sarwono.IImu Jakarta:p.t. bina pustaka prawihardjo.2012 Kebidanan. sarwono Muhammadiyah,RS Rekam medik Rumah Muhammadiyah Palembang.2014 Sakit sukarni icesmi,sudarti.Patologi Kehamilan,persalinan, Nifas dan Neonatus Resiko Tinggi Yogyakarta: Nuha Medika.2014 Hani Ummi, Jiarti Kusbandiyah,dkk. Asuhan Kebidanan pada KehamilanFisiologis.jakarta:salemba Medika.2010 Manuaba, Ida Ayu Chandranita, dkk.IImu Kebidanan dan penyakit Kandungan dan KB. Jakarta :EGC.2010 Marmi,Retno Murti Suryaningsing,dkk.Asuhan Kebidanan Patologi.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.2011 Sulistyawati Ari.Asuhan Masa Kehamilan. Kebidanan pada 10 T Standar Pelayanan Antenatal Care. Diunduh dari www.anakciremai.com.tanggal 20/1/2015, pukul 15.21 WIB. Diunduh dari http://www.gizikia.depkes.go.id/ diakses 20/01/2015, pukul 20.00 WIB DAFTAR PUSTAKA WHO 2012.Diunduh dari http:// scribd.com./ di akses_ tanggal 09/2/2015 pukul 10.00 WIB Diunduh dari www.depkes.go.id di akses tanggal 17/1/2015 pukul 19.44 WIB Handono Budi, Firman,dkk. Abortus Berulang. Bandung: Refika Aditama.2009 Fadlun, Achmad Feryanto. Asuhan Kebidanan Patalogis. Jakarta: Salemba Medika .2011 kompas, 2012(http://health.detik.com/read/2014/01/29/1 70552/2482304/763/angka - kematian -ibutinggi-bbkbnserukkan-4jangan-dan-3terlambat- di akses tanggal 14 des 2014). [4] profil kesehatan Kota Palembang. 2013 http:// www.academia. edu/7117185/PROFIL Dinkes di akses tanggal 09 februari 2015 pukul 18.40 wib Sujiatini, Mufdlilah dkk. Asuhan Kebidanan patologi Plus Contoh Asuhan Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika.2009 Norma D Nita, Mustika Dwi S. Asuhan Kebidanan: Teori dan Tinjauan Kasus. Yogyakarta: Nuha Medika.2013 Hubungan Umur Dan Paritas Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus Inkomplit ||Andriza 85 Jurnal Harapan Bangsa Vol.1 No. 1, Juli 2013 Maryunani Anik, Yulianingsih. Asuhan Kegawatdaruratan dalam Kebidanan. Jakarta:Trans Info Media. 2009 Nugroho Taufan. Asuhan Keperawatan Maternitas,Anak,Bedah, dan penyakit dalam. Yogyakarta:Nuha Medika.2011 Pudiastuti Dewi Ratna. Asuhan Kebidanan Pada Hamil Normal Dan Patalogi, Yogyakarta;Nuha Medika.2012 Mocthar. Sinopsis Obstetri.Jakarta: EGC.2005 Wiknjosastro H, Saifuddin AB dan Rachimhadhi T.IImu Kandungan. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.2008 Ismarini Dinia, KTI Tentang Karakteristik Kejadian Abortus Inkomplit pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2014. Palembang: Akademi Kebidanan Siti Khadijah. 2014 Dewi , Ayu Devita Citra. KTI tentang Gambaran Karakteristik Ibu dengan Abortus Inkomplit di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun.2010 . Palembang: Akademi Kebidanan STIK Bina Husad. 2010 Notoatmadjo Soekidjo.Metodeologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:PT.Rineka Cipta.2012 Sibagiriang, Eva Ellya. Buku Saku Metodeologi Penelitian untuk Mahasiswa Diploma Kesehatan. Jakarta: Trans Info Media.2010 Hubungan Umur Dan Paritas Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus Inkomplit ||Andriza 86