Hubungan Umur Dan Paritas Ibu Hamil Dengan Kejadian

advertisement
HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN
KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT
MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2013
Andriza
Program Studi Kebidanan STIK Bina Husada
ABSTRAK
Abortus merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang paling sering terjadi dalam kehamilan
khususnya pada trimester pertama , di indonesia sekitar 15-20% kematian ibu di sebabkan oleh abortus.
Berdasarkan data dari rekammedik rumah sakit Muhammadiyah palembang pada tahun 2012 kasus abortus
inkomplit sebanyak 101 kasus (12,4%) dari 809 ibu hamil. Tahun 2013 tercatat jumlah kasus abortus
inkomplit sebanyak 92 kasus ( 10,3%) dari 887 ibu hamil.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gembaran umur dan paritas ibu hamil dengan kejadian
abortus inkomplit di Rumah sakit Muhamadiyah palembang tahun 2013 . Penelitian ini adalah penelitian
deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil mengalami abortus inkomplit pada
status rekam medik Rumah Sakit Muhamadiyah Palembang Tahun 2014 . Besar populasi yang sama dengan
besarnya sampel adalah 92 kejadian. Data umur dan paritas pada ibu hamil di kumpulkan , dianalisis dan
di sajikan secara tabulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Rumah sakit Muhamadiyah palembang tahun 2013 di
temukan ibu hamil dengan abortus inkomplit sebanyak 92 orang. Umur ibu yang mengalami abortus
inkomplit lebih banyak pada umur resiko rendah sebanyak 63 responden (68,5%) dan umur resiko tinggi
sebanyak 29 responden (31,5%), responden paritas ibu yang mengalami abortus inkomplit lebih banyak
pada paritas resiko rendah sebanyak 48 responden (52,2%) dan paritas resiko tinggi sebanyak 44 responden
(47,8%).
Karena masih tingginya angka kejadian abortus inkomplit di Rumah Muhamaddiyah palembang di
harapkan pada ibu hamil agar untuk biasa lebih aktif memeriksakan kehamilannya dan bertanya tentang
kehamilannya agar meningkatkan informasi ibu dan mencegah terjadinya kehamilan dengan resiko
terjadinya abortus inkomplit.
Kata kunci
: Umur, paritas dan Abortus Inkomplit
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Data
dari
WHO (World Health
Organization) Target AKI ( Angka Kematian
Ibu) di Indonesia pada tahun 2015 adalah 102
kematian per 100.000 kelahiran hidup.
Sementara
itu pada tahun 2012 Angka
Kematian Ibu (AKI) ( yang berkaitan dengan
kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 359
per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih
cukup jauh dari target yang harus di capai
pada tahun 2015. Salah satu cara untuk
menurunkan AKI di Indonesia adalah dengan
persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan
yang terlatih dan melakukan persalinan di
fasilitas
pelayanan
kesehatan.
Tenaga
kesehatan terlatih yaitu dokter spesialis
kebidanan dan kandungan (SpOG) dokter
Hasil survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) pada tahun 2012 ,
menunjukkan Angka Kematian Ibu (AKI )
berjumlah 359 [per 100.000 kelahiran hidup.
Meningkat tajam di banding 2007 yaitu 228
per 100.000 kelahiran hidup. Melengkapi hal
tersebut, data dari laporan daerah yang di
terima
Kementerian
Kesehatan
RI
menunjukkan bahwa jumlah ibu yang
meninggal karena kehamilan dan persalinan
tahun 2013 adalah sebanyak 5019 orang. Di
Indonesia di perkirakan sekitar 2-2,5% juga
mengalami keguguran setiap tahun. Padahal
target Indonesia untuk AKI dalam millennium
Development Goald’s (MDG’s) 2015 berkisar
102 per 100.000 kelahiran hidup [2].
Target
Millenium Development
Goals ( MDGs) tahun 2015 yaitu AKI harus
dapat di turunkan menjadi 102 / 100.000
kelahiran hidup. Menurut Depkes pada tahun
2010, penyebab langsung kematian maternal
di Indonesia terkait kehamilan dan persalinan
terutama yaitu perdarahan sebanyak 28%.
Sebab lain, yaitu preeklampsi dan eklampsia
sebanyak 24%, infeksi sebanyak 11%, partus
lama sebanyak 5%, dan abortus sebanyak 5%
[3].
.
81 - Hubungan Umur Dan Paritas Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus Inkomplit ||Andriza
Jurnal Harapan Bangsa Vol.1 No. 1, Juli 2013
Menurut Data Dinas
Kesehatan
provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2013
Angka Kematian Ibu (AKI) di Sumatera
Selatan masih terbilang tinggi dimana pada
tahun 2011 mencapai
133 kematian per
100.000 kelahiran hidup, tahun 2012 mencapai
149 kematian per 100.000 kelahiran hidup dan
tahun 2013 mencapai 146 kematian per
100.000 kelahiran hidup [4].
Jumlah kematian ibu tahun 2010 di
kota Palembang sebanyak 131 orang pada
tahun 2011 di kota Palembang sebanyak 120
orang pada tahun 2012 sebanyak 149 orang.
Hingga juni 2013 angka kematian ibu
mencapai 56 orang. Penyebab kematian ibu di
antaranya di sebabkan oleh perdarahan,
hipertensi dalam kehamilan, jantung, sesak
nafas dan selebihnya di sebabkan faktor
lainnya termasuk abortus [5].
Abortus merupakan salah satu
komplikasi kehamilan yang paling sering
terjadi dalam kehamilan khususnya pada
trimester pertama. Abortus umumnya di tandai
dengan perdarahan yang biasanya sedikit,
namun lama kelamaan perdarahan menjadi
cukup banyak seperti haid dan keadaan ini
merupakan salah satu kegawatdaruratan pada
ibu hamil di trisemester pertama yang tidak
hanya mengancam janin namun juga ikut serta
menambah angka kematian ibu [6]
Berdasarkan data dari rekam medik
Rumah Sakit
Muhamadiyah Palembang
tercatat pada tahun 2011 terdapat jumlah ibu
hamil yang mengalami abortus inkomplit
sebanyak 123 kasus (13,9%) dari 884 ibu
hamil. Tahun 2012 tercatat jumlah kasus
abortus inkomplit sebanyak 101 kasus (12,4%)
dari 809 ibu hamil. Tahun 2013 dari bulan
juni-Desember tercatat jumlah kasus abortus
inkomplit sebanyak 92 k asus ( 10,3%) dari 887
ibu hamil [7].
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang
di atas di dapatkan bahwa abortus inkomplit
merupakan salah satu
komplikasi dalam
kehamilan , dan dari hasil penelitian diatas
bahwa angka kejadian abortus inkomplit pada
tahun 2013 di Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang mengalami penurunan sehingga
peneliti tertarik mengambil judul “ Hubungan
Umur Dan Paritas Ibu Hamil Dengan Kejadian
Abortus
Inkomplit
Di
Rumah
Sakit
Muhammadiyah Palembang Tahun 2014”.
1.3 Pertanyaan penelitian
Bagaimana Hubungan Umur Dan Paritas Ibu
Hamil Dengan Kejadian Abortus Inkomplit Di
Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang
Tahun 2014?
1.4
Tujuan penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
Diketahuinya Hubungan Umur Dan Paritas
Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus Inkomplit
Di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang
Tahun 2014”.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Diketahuinya distribusi frekuensi umur
pada ibu pada ibu hamil dengan kejadian
abortus inkomplit
di Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang tahun 2014
2. Diketahuinya distribusi frekuensi paritas
pada ibu hamil
dengan kejadian abortus
inkomplit di Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang tahun 2013
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Bagi Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang
Hasil penelitian ini di harapkan dapat
dijadikan bahan masukan dan sumbangan
saran bagi tenaga kesehatan ( bidan) untuk
lebih meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat khususnya ibu hamil dengan
abortus inkomplit.
1.5.2 Bagi Peneliti
Merupakan suatu pengalaman yang
berharga dan hasil penelitian ini dapat di
gunakan untuk mengaplikasikan ilmu yang
didapatkan diperkuliahan khususnya mengenai
bagaimana Hubungan Umur dan paritas Ibu
Hamil dengan Kejadian Abortus Inkomplit di
Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang
tahun 2014
1.5.3 Bagi STIK Bina Husada Palembang
Hasil ini sebagai balik dari proses
belajar mengajar mahasiswa dapat selama ini,
sebagai hasil nyata mahasiswa dan bahan
evaluasi serta sebagai referensi bagi
Hubungan Umur Dan Paritas Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus Inkomplit ||Andriza
82
Jurnal Harapan Bangsa Vol.1 No. 1, Juli 2013
perpustakaan dan sebagai bahan bacaan
mahasiswa khususnya.
1.6 Ruang Lingkup
Penelitian ini di lakukan dengan tujuan
utama untuk membuat ”Hubungan Umur
dan paritas Ibu Hamil dengan Kejadian
Abortus
Inkomplit
di
Rumah
Sakit
Muhammadiyah Palembang Tahun 2014’’.
Area masalah pada penelitian ini adalah
patologi
kebidanan,adapun
objek
pada
penelitian ini adalah hubungan umur dan
paritas ibu hamil di Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang tahun 2014.
Sedangkan subjek penelitian adalah ibu hamil
dengan abortus inkomplit yang tercatat di
rekam medik Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang tahun 2014. Lokasi penelitian ini di
Rumah Sakit Muhammadiyah, waktu penelitian
pada tanggal 24 November 2014. Metode
penelitian yang di gunakan adalah deskriktif
dan teknik pengambilan sampel adalah data
sekunder dengan menggunakan check list.
2. METODE PENELITIAN
2.1 Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian ini adalah
suatu hubungan atau kaitan antara konsepkonsep atau variabel-variabel yang ingin
diamati (diukur) melalui penelitian yang
dimaksud.26
2.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini yang termasuk
populasi adalah seluruh ibu hamil yang
mengalami abortus inkomplit pada status
rekam medik di Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang Tahun 2013 berjumlah 92 orang.
Sampel penelitian ini adalah sebagian yang
diambil dari keseluruhan objek yang diteliti
dan dianggap mewakili seluruh populasi.28
Teknik
pengambilan
sampel
yang
digunakan adalah total populasi, yaitu semua
ibu hamil yang mengalami abortus inkomplit.
2.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal
24 November 2014 di Medical Record Rumah
Sakit Muhammadiyah Palembang yang berada
di Jl.A Yani 13 Ulu Palembang.
2.4 Pengumpulan dan Pengolahan Data
Agar analisis penelitian menghasilkan
informasi yang benar, paling tidak ada empat
tahapan dalam pengolahan data yang harus
dilalui, yaitu: editing, coding, prosessing dan
cleaning. 27
2.5 Analisis Data
Analisis Univariat merupakan analisa
data yang dilakukan untuk mengetahui
distribusi frekuensi dan persentasi dari
variabel dependen dan independen.
Analisis
univariat bertujuan
untuk
menjelaskan
atau
mendistribusikan
karakteristik setiap variabel penelitian 28.
pada penelitian ini data dianalisis
menggunakan tabel distribusi frekuensi
yang dilakukan teradap tiap variabel, yaitu
variabel independent (umur dan paritas)
dan variabel dependen (Kejadian Abortus
Inkomplit)
3.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
3.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan analisa
data secara univariat dengan data yang
telah dikumpulkan dalam bentuk
distribusi frekuensi terhadap variabel
penelitian.
3.1.1.1 Umur
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil
dengan Abortus Inkomplit Berdasarkan
Umur di Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang Tahun 2014
No
Umur
Frekue
nsi (n)
1
2
Resiko Tinggi
Resiko
Rendah
Total
29
63
Presen
tasi
(%)
31,5%
68,5%
92
100
Dari tabel diatas, dapat dilihat dari 92
responden didapatkan hasil bahwa umur resiko
tinggi sebanyak 29 orang (31,5%) dan
kelompok umur dengan resiko rendah sebanyak
63 orang (68,5%)
3.1.1.2 Paritas
Hubungan Umur Dan Paritas Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus Inkomplit ||Andriza
83
Jurnal Harapan Bangsa Vol.1 No. 1, Juli 2013
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil
dengan Abortus Inkomplit Berdasarkan
Umur di Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang Tahun 2014
No
Paritas
1
2
Resiko Tinggi
Resiko Rendah
Total
Frek
uensi
(n)
44
48
92
Presen
tasi
(%)
47,8%
52,2%
100
Dari tabel diatas, dapat dilihat dari 92
responden didapatkan hasil bahwa paritas
resiko tinggi sebanyak 44 orang (47,8%) dan
paritas resiko rendah sebanyak 48 orang
(52,2%).
3.2 Pembahasan
3.2.1 Umur
Berdasarkan hasil penelitian analisis
univariat didapatkan hasil bahwa umur resiko
rendah sebanyak 63 orang (68,5%) di Rumah
Sakit Muhammadiyah Palaembang Tahun
2014.
Umur reproduksi yang sehat dan aman
adalah umur 20-35 tahun. Kehamilan di usia
kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun
dapat menyebabkan abortus karena pada
kehamilan di umur kurang 20 tahun secara
biologis belum optimal emosinya, cenderung
labil, mentalnya belum matang, belum siap
menjadi ibu atau tidak menginginkan
kehamilannya sehingga mudah mengalami
guncangan yang menyebabkan kurangnya
pemenuhan kebutuhan zat-zat gizi selama
kehamilannya dan umur blebih dari 35 tahun
merupakan kehamilan dengan persalinan
beresiko.10
Berdasarkan hasil penelitian peneliti
berpendapat bahwa umur beresiko rendah lebih
tinggi dari umur resiko tinggi hal ini tidak
sejalan dengan teori karena usia ibu akan
mempengaruhi pengalaman, perilaku dan psikis
dalam menerima kehamilan, hal ini akan
menentukan bagaimana sikap ibu dalam
mempersiapkan
dan
menghadapi
kehamilannya,
beberapa
faktor
yang
berpengaruh terjadinya abortus pada wanita
yang tergolong umur beresiko rendah salah
satunya adlah status gizi, sosial ekonomi uyang
rendah, dan pekerjaan yang membuat ibu
beraktivitas berlebihan.
3.2.2
Paritas
Berdasarkan hasil penelitian univariat
didapatkan bahwa dari 92 responden paritas
resiko tinggi sebanyak 44 orang (47,8%) dan
paritas rendah sebanyak 48 orang (52,2%) di
Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang
Tahun 2014.
Anak lebih dari 4 dapat menimbulkan
gangguan pertumbuhan janin dan perdarahan
saat persalinan karena keadaan rahiim biasanya
sudah lemah. Paritas 2-3 biasanya paritas yang
paling aman ditinjau dari sudut kematian
maternal. Paritas 1 dan paritas tinggi (lebih dari
3) mempunyai angka kematian maternal lebih
tinggi. Lebih tinggi paritas lebih tinggi
kematian maternal. Resiko pada paritas 1 dapat
ditangani dengan asuhan obstetric lebih baik,
sedangkan resiko pada paritas tinggi dapat
dikurangi atau dicegah dengan keluarga
berencana. Sebagian kehamilan pada peritas
tinggi adalah tidak direncakan. 23
Berdasarkan hasil penelitian peneliti
berpendapat bahwa paritas resiko rendah lebih
tinggi dari paritas resiko tinggi dan hal ini tidak
sejalan dengan teori karena slah satu faktor
resiko ibu terjaadinya abortus inkomplit dapat
dilihat dari riwayat abortus seblumnay, jika ibu
memilki riwayat abortus maka kemungkinan
akan terjadi lagi, karena alat reproduksi tidak
cukup kuat untuk mempertahankan hasil
konsepsi ketika seorang ibu mengalami trauma
ataupun
keadaan
yang
mengancam
kandungannya. Maka diperlukan upaya
kerjasama dengan pihak terkait seperti tenaga
kesehatan untuk dapat meningkatkan pelayanan
kebidanan bagi ibu hamil dan member upaya
preventif
terhadap
faktor-faktor
resiko
terjadinya abortus inkomplit.
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian terhadap 92
sampel ibu hamil dengan abortus inkomplit di
Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang
Tahun 2014 yang di lakukan pada bulan
November 2014 dapat disimpulkan bahwa:
1. Responden umur ibu yang mengalami
abortus inkomplitlebih banyak pada umur
resiko rendah sebanyak 63 responden (68,5%).
2. Responden paritas ibu yang mengalami
abortus inkomplit lebih banyak pada paritas
resiko rendahsebanyak 48 responden (52,2%).
4.2 Saran
Hubungan Umur Dan Paritas Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus Inkomplit ||Andriza
84
Jurnal Harapan Bangsa Vol.1 No. 1, Juli 2013
4.2.1 Bagi Peneliti Selanjutnya
Di harapkan agar dapat meneliti variabel
lainnya yang lebih bervariasi dan mencakup
penelitian yang lebih luas dengan metode
penelitian yang berbeda terutama yang
berhubungan
dengan
kejadian
abortusinkomplitsehingga penelitiandapat terus
di
kembangkan.Dan
peneliti
mampu
menerapkan ilmu yang telah di pelajari.
4.2.2 Bagi Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang
Diharapkan pada tenaga kesehatan di Rumah
Sakit Muhammadiyah Palembang agar dapat
meningkatkan pelayanan ANC dan penyuluhan
tentang abortus inkomplit kepada masyarakat
khususnya pada wanita hamil dengan tujuan
untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya
abortus inkomplit, sehingga angka kejadian
abortus inkomplitdapat berkurang.
4.2.3 Bagi Sekolah Tinggi IImu Kesehatan
Bina Husada Palembang
Diharapkan
dapat
menambah
bahan
kepustakaan tentang penelitian terdahulu dan
jurnal kesehatan khususnya tentang metologi
penelitian dan abortus inkomplit, untuk
menambah
atau
menunjang
penelitian
selanjutnya dan di gunakan oleh mahasiswa
STIK Bina Husada
Palembang terutama
jurusan kebidanan untuk menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan sebagai informasi untuk
penelitian terkait selanjutnya sebagai studi
pustaka
sehingga
dapat
menunjang
pengetahuan mahasiswa
Diunduh dari http// m.palembangpos.com di
akses pada tanggal 19/1/2015
Prawirohardjo
sarwono.IImu
Jakarta:p.t.
bina
pustaka
prawihardjo.2012
Kebidanan.
sarwono
Muhammadiyah,RS
Rekam
medik
Rumah
Muhammadiyah Palembang.2014
Sakit
sukarni
icesmi,sudarti.Patologi
Kehamilan,persalinan, Nifas dan Neonatus
Resiko Tinggi Yogyakarta: Nuha Medika.2014
Hani Ummi, Jiarti Kusbandiyah,dkk. Asuhan
Kebidanan
pada
KehamilanFisiologis.jakarta:salemba
Medika.2010
Manuaba, Ida Ayu Chandranita, dkk.IImu
Kebidanan dan penyakit Kandungan dan KB.
Jakarta :EGC.2010
Marmi,Retno
Murti
Suryaningsing,dkk.Asuhan
Kebidanan
Patologi.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.2011
Sulistyawati Ari.Asuhan
Masa Kehamilan.
Kebidanan
pada
10 T Standar Pelayanan Antenatal Care.
Diunduh dari www.anakciremai.com.tanggal
20/1/2015, pukul 15.21 WIB.
Diunduh dari http://www.gizikia.depkes.go.id/
diakses 20/01/2015, pukul 20.00 WIB
DAFTAR PUSTAKA
WHO 2012.Diunduh dari http:// scribd.com./
di akses_ tanggal 09/2/2015 pukul 10.00 WIB
Diunduh dari www.depkes.go.id di akses
tanggal 17/1/2015 pukul 19.44 WIB
Handono Budi, Firman,dkk. Abortus Berulang.
Bandung: Refika Aditama.2009
Fadlun,
Achmad
Feryanto.
Asuhan
Kebidanan Patalogis. Jakarta: Salemba Medika
.2011
kompas,
2012(http://health.detik.com/read/2014/01/29/1
70552/2482304/763/angka - kematian -ibutinggi-bbkbnserukkan-4jangan-dan-3terlambat- di akses tanggal 14 des 2014).
[4] profil kesehatan Kota Palembang. 2013
http://
www.academia.
edu/7117185/PROFIL Dinkes di akses tanggal
09 februari 2015 pukul 18.40 wib
Sujiatini, Mufdlilah dkk. Asuhan Kebidanan
patologi Plus Contoh Asuhan Kebidanan.
Yogyakarta: Nuha Medika.2009
Norma D Nita, Mustika Dwi S. Asuhan
Kebidanan: Teori dan Tinjauan Kasus.
Yogyakarta: Nuha Medika.2013
Hubungan Umur Dan Paritas Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus Inkomplit ||Andriza
85
Jurnal Harapan Bangsa Vol.1 No. 1, Juli 2013
Maryunani Anik, Yulianingsih. Asuhan
Kegawatdaruratan
dalam
Kebidanan.
Jakarta:Trans Info Media. 2009
Nugroho Taufan. Asuhan Keperawatan
Maternitas,Anak,Bedah, dan penyakit dalam.
Yogyakarta:Nuha Medika.2011
Pudiastuti Dewi Ratna. Asuhan Kebidanan
Pada
Hamil
Normal
Dan
Patalogi,
Yogyakarta;Nuha Medika.2012
Mocthar. Sinopsis Obstetri.Jakarta: EGC.2005
Wiknjosastro
H,
Saifuddin
AB
dan
Rachimhadhi T.IImu Kandungan. Jakarta :
Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.2008
Ismarini Dinia, KTI Tentang Karakteristik
Kejadian Abortus Inkomplit pada Ibu Hamil di
Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang
Tahun 2014. Palembang: Akademi Kebidanan
Siti Khadijah. 2014
Dewi , Ayu Devita Citra. KTI tentang
Gambaran Karakteristik Ibu dengan Abortus
Inkomplit di Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang Tahun.2010 . Palembang: Akademi
Kebidanan STIK Bina Husad. 2010
Notoatmadjo Soekidjo.Metodeologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta:PT.Rineka Cipta.2012
Sibagiriang,
Eva
Ellya.
Buku
Saku
Metodeologi Penelitian
untuk Mahasiswa
Diploma Kesehatan. Jakarta: Trans Info
Media.2010
Hubungan Umur Dan Paritas Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus Inkomplit ||Andriza
86
Download