Abortus - Blog IAIN Tulungagung

advertisement
Abortus dan Menstrual Regulation
Pengertian abortus dan menstrual regulation
 Hukum abortus dan menstrual regulation
menurut hukum di Indonesia
 Hukum abortus dan menstrual regulation
menurut hukum Islam
 Macam dan metode abortus dan menstrual
regulation
 Pandangan para ulama tentang abortus dan
menstrual regulation

Pengertian abortus dan menstrual regulation



Abortus ialah pengakhiran kehamilan atau hasil konsepsi
sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.
Maryono Reksodipura, abortus ialah pengeluaran hasil
konsepsi dari rahim sebelum waktunya (sebelum dapat
lahir secara alamiah)
Menstrual regulation secara harfiah artinya pengaturan
menstruasi/datang bulan/haid, tetapi dalam prakteknya
dilakukan terhadap wanita yang merasa terlambat waktu
menstruasi dan berdasarkan pemeriksaan laboratoris
ternyata positif hamil dan mulai mengandung, kemudian
ia minta agar “dibereskan” janinnya itu.
Beberapa faktor yang mendorong seorang
dokter melakukan Aborsi:
Indikasi medis, yaitu seorang dokter
menggugurkan kandungan seorang ibu, karena
dalam pandangannya nyawa wanita (ibu) yang
bersangkutan tidak dapat tertolong bila
kandungannya dipertahankan.
 Indikasi sosial, yaitu pengguguran kandungan
itu dilakukan karena didorong oleh faktor
kesulitan finansial: banyak anak-miskin, korban
perkosaan, rasa malu.

Metode yang dipakai untuk abortus:

Curratage and Dilatage (C & D)
Dengan alat khusus, mulut rahim dilebarkan
kemudian janin di-curet (dikiret) dengan alat
seperti sendok kecil.
 Aspirasi, yakni penyedotan isi rahim dengan
pompa kecil
 Hysterotomi (melalui operasi)

Ada dua macam abortus
(pengguguran):
Abortus spontan (spontaneus abortus), ialah
abortus yang tidak disengaja. Abortus spontan
bisa terjadi karena penyakit syphilis, kecelakaan,
dan sebagainya.
 Abortus yang disengaja (abortus provacatus/
induced pro abortion). Abortus ini ada dua
macam: Abortus artificialis therapicus dan

Abortus povacatus criminalis.
Hukum Positif:
Berdasarkan KUHP pasal 299, 346, 348 dan
349, negara melarang abortus termasuk
menstrual regulation dan sanksi
hukumannya cukup berat, bahkan
hukumannya tidak hanya ditujukan kepada
wanita yang bersangkutan, tetapi semua
orang yang terlibat dalam kejahatan ini
dapat dituntut.
Pasal-pasal tersebut merumuskan dengan tegas
tanpa pengecualian bahwa barang siapa
memenuhi unsur-unsur kejahatan tersebut
diancam dengan hukuman sampai lima belas
tahun;
bahkan bagi dokter, bidan dan tukang obat yang
melakukan atau membantu melakukan abortus,
pidananya bisa ditambah sepertiga dan bisa
dicabut haknya untuk melakukan praktek
profesinya.
Hukum Islam:
Sebelum diberi ruh/nyawa pada janin (embrio),
yaitu sebelum berumur 4 bulan: Boleh, makruh,
haram
 Sesudah janin bernyawa atau berumur 4 bulan,
haram (ijma’ ulama).
 Islam membolehkan pengguguran itu, jika
dilakukan karena benar-benar terpaksa demi
melindungi/menyelamatkan si ibu, bahkan Islam
mengharuskannya.

Lanjutan...
Menstrual regulation, Islam juga melarangnya,
karena pada hakekatnya sama dengan abortus.
Keduanya sama-sama merusak/menghancurkan
janin calon manusia yang dimuliakan Allah Swt.
Eugenetika, artinya seleksi ras unggul, dengan
tujuan agar janin yang dikandung oleh ibu dapat
diharapkan lahir sebagai bayi yang normal dan
sehat fisik, mental dan intelektual.
Download