strategi komunikasi dalam penguatan kapasitas kelembagaan pada

advertisement
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies
Vol II No 1 Maret 2017
P ISSN : 2356-4490
E ISSN : 2549-693X
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PENGUATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN
PADA PENGELOLAAN LAHAN GAMBUT MELALUI PENINGKATAN
SUMBERDAYA MANUSIA DI SEKTOR PERTANIAN KALIMANTAN SELATAN
1
Mira Yulianti, 3 Muhammad Alif
Faperta, Unlam
3
Prodi Ilmu Komunikasi, FISIP, Unlam
[email protected], [email protected]
Hairi Firmansyah,
2
Abstract
Research communication strategy in strengthening institutional capacity on peat land management through
improving human resources in the agricultural sector in South Kalimantan has the aim of knowing the extent of the
institutional role in peatland management in the agricultural sector, to identify the factors of communication that
influence institutional capacity in peatland management in the agricultural sector .And analyze communication
strategies to strengthen institutional capacity through increased human resources in the management of peatlands in
the sector pertanian.Jumlah informants used in this study there are two groups of farmers, 1, Gapoktan, 1 Institutional
Economics 2 Farmers and agricultural extension. Based on the obtained results of research activities that the farmer
institutions have a role in solving problems of farmers farming, information dissemination and technology of farming,
the cooperative farmer group members group members and a group of cooperation with other parties outside the group
of farmers. All the factors that play a role in communication is the communicant, messages, media dankomunikan.
And communication strategies to strengthen institutional capacity through improving human resources in peatland
management in the agricultural sector is the increased support for agricultural extension as a communicator, an increase
in the dynamics of the group as a study group and dissemination of agricultural information (media), diversification of
sources of information and agricultural technology (material ) and increase the capacity of farmers in extension
activities (communicant).
Keywords: strategy, communication, roles, institutions, farmers' groups, farmers
Abstrak.
Penelitian strategi komunikasi dalam penguatan kapasitas kelembagaan pada pengelolaan lahan gambut
melalui peningkatan sumberdaya manusia di sektor pertanian Kalimantan Selatan memiliki tujuan mengetahui
sejauhmana peran kelembagaan pada pengelolaan lahan gambut di sektor pertanian, mengidentifikasi faktor-faktor
komunikasi yang mempengaruhi kapasitas kelembagaan dalam pengelolaan lahan gambut di sektor pertanian.Dan
menganalisis strategi komunikasi untuk memperkuat kapasitas kelembagaan melalui peningkatan sumberdaya manusia
pada pengelolaan lahan gambut di sektor pertanian.Jumlah informan yang digunakan dalam penelitian ini ada 2
kelompok tani, 1, Gapoktan, 1 Kelembagaan Ekonomi Petani dan 2 orang penyuluh pertanian. Berdasarkan kegiatan
penelitian di peroleh hasil bahwa kelembagaan petani memiliki peran dalam pemecahan masalah usahatani para petani,
penyebarluasan informasi dan teknologi usahatani, tempat kerjasama anggota kelompok anggota kelompok tani dan
tempat kerjasama kelompok dengan pihak lain diluar kelompok tani. Semua faktor komunikasi yang berperan dalam
adalah komunikan, pesan, media dankomunikan. Dan strategi komunikasi untuk memperkuat kapasitas kelembagaan
melalui peningkatan sumberdaya manusia pada pengelolaan lahan gambut di sektor pertanian adalah peningkatan
dukungan penyuluh pertanian sebagai komunikator, peningkatan kedinamisan kelompok sebagai kelompok belajar dan
penyebaran informasi pertanian (media), penganekaragaman sumber-sumber informasi dan teknologi pertanian (materi)
dan peningkatan kapasitas petani dalam kegiatan penyuluhan (Komunikan).
Kata kunci: Strategi, komunikasi, peran, kelembagaan, kelompok tani, petani
petanimerupakan bagian pranata sosial yang
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan komunitas petani,
posisi
dan
fungsi
memfasilitasi interaksi sosial atau social
kelembagaan
interplay dalam suatu komunitas. Kelembagaan
119
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies
Vol II No 1 Maret 2017
P-ISSN : 2356-4490
E-ISSN : 2549-693X
petani juga memiliki titik strategis (entry point)
input,
dalam menggerakkan sistem agribisnis di
penyuluh, dan kelembagaan permodalan) dan
pedesaan. Untuk itu segala sumberdaya yang
diharapkan
ada
position petani.
di
pedesaan
diprioritaskan
perlu
dalam
profesionalisme
diarahkan
rangka
dan posisi
dan
peningkatan
dapat
output,
melindungi
kelembagaan
bargaining
Fungsi kelembagaan dapat berjalan
petani
dengan baik, khususnya dalam pengelolaan
(kelompok tani). Saat ini potret petani dan
lahan gambut apabila memiliki strategi yang
kelembagaan petani di Indonesia diakui masih
tepat.Dengan memperhatikan keadaan dan
belum
perubahan pembangunan pertanian beserta
sebagaimana
tawar
kelembagaan
yang
diharapkan
(Suradisastra, 2008).
Meningkatnya
tantangan-tantangan yang ada, sangat perlu
kepadatan
penduduk
dan
dipersiapkan
strategi
komunikasi
semakin sempitnya areal untuk usaha pertanian,
pembangunan yang efektif dalam menunjang
memaksa
pembangunan.
masyarakat
tani
untuk
mengoptimalkan lahan yang masih tersedia.
Mayoritas
lahan
Selatan
Mengetahui sejauhmana peran kelembagaan
merupakan lahan gambut, dimana pemanfaatan
pada pengelolaan lahan gambut di sektor
lahan gambut khususnya untuk pertanian masih
pertanian.
rawan.
Menurut Limin (2006), pembukaan
1. Mengidentifikasi faktor-faktor komunikasi
hutan rawa gambut untuk pertanian, ternyata
yang mempengaruhi kapasitas kelembagaan
masih lebih dominan menimbulkan masalah
dalam pengelolaan lahan gambut di sektor
lingkungan
pertanian.
dan
di
Kalimantan
Tujuan dari penelitian ini adalah
menyulitkan
kehidupan
Oleh karenanya
2. Menganalisis strategi komunikasi untuk
diperlukan informasi kepada masyarakat tani
memperkuat kapasitas kelembagaan melalui
agar wawasan dan pengetahuan mereka tentang
peningkatan sumberdaya manusia pada
komoditi apa saja yang dapat diusahakan untuk
pengelolaan
mengoptimalkan penggunaan di lahan gambut.
pertanian.
masyarakat disekitarnya.
lahan
gambut
di
sektor
Pada kondisi inilah fungsi kelembagaan
3. Menganalisis strategi komunikasi untuk
ikut berperan. Untuk mengatasi permasalahan
memperkuat kapasitas kelembagaan melalui
di atas perlu melakukan upaya penguatan
peningkatan sumberdaya manusia pada
kelembagaan petani (seperti: kelompoktani,
pengelolaan
lembagatenaga kerja, kelembagaan penyedia
pertanian.
120
lahan
gambut
di
sektor
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies
Vol II No 1 Maret 2017
P-ISSN : 2356-4490
E-ISSN : 2549-693X
tujuan pertama dan tujuan kedua sedangkan
untuk menjawab tujuan ke tiga dilakukan
METODE
Penelitian
dilakukan
di Kabupaten
analisa AHP (Analisis Hirarki Faktor).
Barito Kuala dan Kabupaten Banjar. Penentuan
HASIL DAN PEMBAHASAN
lokasi penelitian dilakukan secara sengaja,
Berdasarkan hasil pengamatan dan
dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut
pengambilan data pada SIMLUHTAN terdapat
merupakan daerah
lahan
tiga jenis kelembagaan masyarakat pertanian
gambut. Kegiatan penelitian dilaksanakan
yang diakui secara nasional yaitu Kelompok
selama tiga
Tani,
yang memiliki
bulan, dimulai
pada bulan
September 2016 sampai bulan November 2016.
Kegiatan
Kelompok
Tani
dan
Kelembagaan Ekonomi Petani, sedangkan
menggunakan
lembaga penyuluhan pertanian adalah lembaga
triangulasi data, yakni penggunaan beragam
milik pemerintah yang memiliki tujuan untuk
sumber
membantu petani dalam memecahkan setiap
data
penelitian
Gabungan
yang
meliputi
komunikasi
dialogis, diskusi (FGD), riwayat hidup topikal,
masalah
serta data sekunder dalam bentuk penelusuran
usahataninya, menyebar luarkan informasi dan
dokumen, laporan, catatan sejarah dan lainnya.
teknologi pertanian dan terus berupaya untuk
Pengumpulan data dilakukan melalui informan
memajukan kondisi pertanian dan kondisi
petani, tokoh petani, aparat desa, petugas
perekonomian para petani yang ada dan
pertanian
tergabung di dalam ketiga jenis kelembagaan
dari
tingkat
desa,
kecamatan,
kabupaten hingga provinsi. Pemilihan informan
yang
dihadapi
petani
dalam
tersebut.
dilakukan secara sengaja (purposive) dengan
Kelembagaan penyuluhan di bawah
metode snowball sampling. Analisis data
Bapeluh adalah kelembagaan penyuluhan
dilakukan dalam bentuk pengkodean (coding)
ditingkat kecamatan-kecamatan yang ada di
yang merupakan proses penguraian data,
wilayah Kalimantan Selatan yang berjumlah
pengonsepan, dan penyusunan kembali dengan
129 BP3K. sama halnya dengan Bapeluh yang
cara baru.
memiliki nama-nama yang berbeda di stiap
Parameter yang diamati di dalam
daerahnyanya BP3K juga memiliki nama-nama
penelitian antara lain Peran kelembagaan
yang berbeda disetiap daerahnya. Ada yang
petani, faktor-faktor komunikasi petani dan
memadukan
strategi komunikasi petani. Analisis data
kehutanan dan peternakan tetapi ada yang
dilakukan secara deskriptif untuk menjawab
hanya
121
antara
pertanian
pertanian,
dan
perikanan,
perikanan
yang
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies
Vol II No 1 Maret 2017
P-ISSN : 2356-4490
E-ISSN : 2549-693X
disesuaikan dengan keadaan dan potensi
luasan lahan pertanian yang diusahakan. Selain
pertanian daerah masing-masing.
itu peran dari Gapoktan adalah tempat
Meski
demikian pelaksanaan tugas dan fungsi dari
disalurkannya
berbagai
program-program
BP3K yang mewadahi 1888 penyuluh baik
pembangunan pertanian tentunya memerlukan
penyuluh PNS maupun penyuluh THL-TBPPN
besaran jumlah anggota dan besaran luasan
yang merupakan ujung tombak pelaksana
lahan pertanian yang lebih besar, salah satu
penyuluhan kepada para petani tetaplah harus
program
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya untuk
(Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan).
kemajuan pertanian dan kesejahteraan petani.
Sedangkan Peran dari Kelembagaan Ekonomi
tersebut
adalah
PUAP
Berdasarkan hasil wawancara dan FGD
Petani (KEP) adalah sebagai tempat dari para
di Kelompok tani Mutiara Desa Andaman
petani anggota KEP untuk memperoleh atau
Kecamatan Anjir Pasar Kabupaten Barito
menambah penghasilan dari kegiatan usaha non
Kuala dan Kelompok Tani Padi Berbungan
pertanian yang dilakukan oleh KEP tersebut.
Desa
Keladan
baru
Kecamatan
Gambut
Menurut Esman dan Uphoff dalam
Kabupaten Banjar diperoleh gambaran peran
Garkovich, 1989 kelembagaan petani dibentuk
kelembagaan
dalam
pada dasarnya mempunyai beberapa peran,
pengelolaan lahan gambut adalah sebagai
tugas dalam organisasi (interorganizational
tempat memecahkan berbagai masalah yang
task) untuk memediasi masyarakat dan negara,
dihadapi dalam usahatani petani, tempat
(b)
penyebar luasan informasi dan teknologi
mencakup mobilisasi sumberdaya lokal (tenaga
terbaru untuk pemanfaatan lahan gambut
kerja,
sebagai lahan petanian, tempat bekerjasama
pengelolaannya
antar anggota kelompok dalam menjalankan
masyarakat, (c) tugas pelayanan (service tasks)
usahatani serta menjadi tempat kerjasama
mungkin mencakup permintaan pelayanan
antara anggota kelompok dengan pihak lain
yang menggambarkan tujuan pembangunan
diluar kelompok tani.
atau koordinasi permintaan masyarakat lokal,
Kelompok
tani
Sedangkan peran
tugas
sumberdaya
modal,
Gapoktan adalah tempat kerjasama antara
dan
kelompok-kelompok
organizational
tani
yang
tergabung
(d)
tugas
(resource
material,
dalam
task)
informasi)
pencapaian
antar
tasks)
dan
tujuan
organisasi
(extra-
memerlukan
adanya
dalam Gapoktan pada kegiatan-kegiatan yang
permintaan lokal terhadap birokrasi atau
memerlukan skala yang lebih besar baik dari
organisasi luar masyarakat terhadap campur
segi jumlah anggota (petani) maupun dari segi
tangan oleh agen-agen luar
122
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies
Vol II No 1 Maret 2017
Faktor-faktor
komunikasi
yang
P-ISSN : 2356-4490
E-ISSN : 2549-693X
Untuk tujuan ketiga diperoleh strategi
berpengaruh terhadap kapasitas kelembagaan
komunikasi
adalah (1) komunikator yang berasal dari para
kelembagaan melalui peningkatan sumberdaya
nara sumber penyuluhan pertanian seperti
manusia pada pengelolaan lahan gambut di
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Kontak
sektor pertanian sebagai berikut :
tani dan petani sendiri ; (2) Media komunikasi,
1. Peningkatan dukungan penyuluh pertanian
media komunikasi yang paling dirasakan oleh
untuk
memperkuat
kapasitas
sebagai komunikator melalui :
komunikator dan komunikan adalah media
a. Meningkatkan kompetensi penyuluh
cetak dan media elektronik dimana media cetak
dalam memfasilitasi petani, meliputi:
seperti leaflet dan selebaran adalah media
penguasaan
komunikasi yang paling sering digunakan oleh
berkomunikasi, sikap terhadap sasaran,
para komunikator dan komunikan dalam
serta
berkomunikasi sedangkan media elektronik
profesi.
adalah
media
komunikasi
yang
materi,
adanya
kemampuan
komitmen
terhadap
sering
b. Penggunaan pendekatan penyuluhan
digunakan bila memerlukan komunikasi yang
yang tepat sesuai dengan karakteristik
cepat dan perlu konfirmasi tentang apa yang
khalayak sasaran, meliputi: kesesuaian
dikomunikasikan sebelumnya baik melalui
informasi,
telpon maupun sosial media; (3) Materi
penggunaan
komunikasi dari berbagi sumber yang sifatnya
penyuluhan, dan penggunaan media
inovatif, akurat dan memberikan keuntungan
dalam penyuluhan.
kepada petani adalah jenis materi yang paling
ketepatan
metode,
berbagai
teknik
c. Penguatan kelembagaan penyuluhan
berpengaruh terhadap kapasitas kelembagaan
pertanian,
meliputi:
ketersediaan
petani di lapangan sedangkan yang ke (4)
programa
penyuluhan,
kemudahan
komunikan yang memiliki sifat terbuka terbuka
akses,
terhadap segala bentuk informasi dan teknologi
diperlukan, dan pelaksanaan program.
dukungan
fasilitas
yang
yang disampaikan oleh komunikator adalah
2. Peningkatan kedinamisan kelompok sebagai
faktor komunikasi yang paling berpengaruh
kelompok belajar dan penyebaran informasi
terhadap proses komunikasi dalam rangka
pertanian (media) melalui :
peningkatan kapasitas kelembagaan di tingkat
a. Peningkatan
petani.
pemahaman
kelompok.
b. Mengembangkan struktur.
123
tujuan
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies
Vol II No 1 Maret 2017
e. Menyediakan sumber-sumber belajar
c. Mengembangkan fungsi tugas.
d. Meningkatkan
P-ISSN : 2356-4490
E-ISSN : 2549-693X
pembinaan
dan
termasuk informasi yang diperlukan
pengembangan kelompok.
oleh petani di luar penyuluh pertanian.
e. Meningkatkan kekompakan kelompok.
f. Mendorong
kekondusifan
Agar
suasana
mendapatkan
tujuan
yang
diinginkan, maka unsur-unsur dalam proses
kelompok.
komunikasi tersebut perlu dikelola dengan
g. Menciptakan ketegangan kelompok.
mengaitkan
h. Mendorong keefektifan kelompok.
Planning,
3. Penganekaragaman
sumber-sumber
dengan
fungsi
Organizing,
manajemen
Actuating,
dan
Controlling (POAC), yakni :
informasi dan teknologi pertanian (materi)1. Menyusun perencanaan untuk komunikator,
melalui :
pesan,
a. Pemanfaatan
internet
untuk
memperkaya materi belajar
3. Menggiatkan komunikator, pesan, media, dan
pengaruh yang diinginkan.
4. Mengontrol/mengawasi
doing
komunikator,
penyajian pesan, pemilihan dan penggunaan
4. Peningkatan kapasitas petani dalam kegiatan
media, pemilihan dan penetapan khalayak, serta
penyuluhan (Komunikan) melalui :
a. Peningkatan pendidikan, baik formal
pengaruh yang diharapkan.
Berdasarkan kondisi riil dilapangan dan
maupun non-formal, bagi petani yang
usaha
urgensi strategi komunikasi di kelembagaan
atau
petani maka disusun strategi komunikasi
agribisnis.
b. Memfasilitasi dalam berbagai kegiatan
menggunakan Analisa Hirarki Faktor (AHP)
sebagai berikut :
agribisnis.
kemampuan
berusaha
untuk meningkatkan pendapatan.
d. Memfasilitasi
rencana
khalayak, dan pengaruh yang diinginkan.
c. Pengembangan metode learning by
bidang
dan
2. Mengorganisasikan komunikator, pesan media,
penyuluh swadaya.
c. Mendorong
khalayak,
pengaruhnya.
b. Peningkatan kapasitas dari penyuluh-
mendukung
media,
penyediaan
sarana
kegiatan agribisnis bagi petani.
124
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies
Vol II No 1 Maret 2017
P-ISSN : 2356-4490
E-ISSN : 2549-693X
Hasil Analisis AHP
Fokus Livel 1
Aktor Level 2
Faktor level 3
Tujuan level 4
Strategi level 5
(LUARAN
PENELITIAN)
Strategi Komunikasi Dalam Penguatan Kapasitas Kelembagaan Pada
Pengelolaan Lahan Gambut Melalui Peningkatan Sumberdaya Manusia
di Sektor Pertanian Kalimantan Selatan
Masyarakat
(Petani)
Komunikator
Peningkatan Efektivitas
Komunikasi
Meningkatkan
dukungan penyuluh
pertanian sebagai
komunikator
Pemerintah Daerah
(Penyuluh)
Media/Saluran
Materi/Isi Pesan
Peningkatan Kapasitas
Kelembagaan
Masyarakat
Meningkatkan
kedinamisan
kelompok sebagai
kelompok belajar
dan penyebaran
informasi
Steakholder
Peningkatan Pengelolaan
Lahan Gambut
Menganekaragamkan
sumber-sumber
informasi dan
teknologi pertanian
yang valid
125
Komunikan
Meningkatkan
kapasitas petani
dalam kegiatan
penyuluhan
(Komunikan)
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies
Vol II No 1 Maret 2017
1.
kelembagaan
Aktor Level 2
Dalam rumusan strategi komunikasi
berdasarkan AHP tersebut terdapat tiga aktor
utama
yang
lahan
gambut di Kalimantan Selatan.
3.
Stakeholder diartikan sebagai lembaga diluar
Kapasitas
maupun ditingkat daerah yang terkait dengan
Kelembagaan dalam Pengelolaan Lahan
isu dan permasalahan yang sedang terjadi.
Gambut
yaitu
Dalam hal ini adalah masalah penguatan
Masyarakat dalam hal ini petani anggota
kapasitas kelembagaan dalam pengelolaan
Kelompoktani, pihak Pemerintah Daerah
lahan gambut di Kalimantan Selatan dan
melalui Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)
pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan
dan juga pihak stakeholder yang bisa
penguatan kapasitas kelembagaan petani.
Penguatan
di
Kalimantan
sebagai
Selatan
dari
Faktor-faktor yang digunakan dalam
keberhasilan dari seluruh program kerja dua
penyusunan skala prioritas dianggap menjadi
aktor
program
faktor-faktor yang mempengaruhi pelaku
penguatan kelembagaan petani di tingkat
dalam penentuan Strategi Komunikasi Dalam
petani.
Penguatan Kapasitas Kelembagaan Pada
utama
Masyarakat
aktor
tersebut
(Petani)
kunci
dalam
diartikan
sebagai
Pengelolaan
Lahan
Gambut
Melalui
anggota masyarakat pelaku utama dalam pola
Peningkatan Sumberdaya Manusia di Sektor
komunikasi
Pertanian Kalimantan Selatan, faktor-faktor
kelembagaan
gambut
2.
dalam
pengelolaan
dari lembaga pemerintah baik di tingkat pusat
berperan
berperan
dalam
kegiatan
Komunikasi
1.
P ISSN : 2356-4490
E ISSN : 2549-693X
di
penguatan
dalam
kapasitas
pengelolaan
lahan
Kalimantan Selatan tempat
tersebut antara lain.
1.
Komunikator diartikan sebagai orang atau
menerapkan berbagai strategi komunikasi
lembaga yang dikatakan sebagai pihak yang
penguatan kapasitas kelembagaan dalam
bertindak sebagai pengirim pesan kepada
pengelolaan lahan gambut di Kalimantan
komunikan (penerima pesan) dalam sebuah
Selatan agar diperoleh strategi komunikasi
proses
yang efektif.
komunikator merupakan seseorang atau
Pemerintah Daerah (Penyuluh Pertanian
sekelompok orang yang berinisiatif untuk
Lapangan)
menjadi sumber dalam sebuah hubungan
diartikan
sebagai
pihak
komunikasi.
sebagai
kata
pihak
lain,
Pemerintah/Instansi yang paling bertanggung
yang
jawab dalam proses penguatan kapasitas
menyampaikan pesan kepada komunikan.
126
berperan
Dengan
yang
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies
Vol II No 1 Maret 2017
2.
3.
Materi atau isi pesan diartikan sebagai setiap
komunikan
pemberitahuan, kata, atau komunikasi baik
penguatan
lisan maupun tertulis, yang dikirimkan dari
pengelolaan
satu orang ke orang lain. Isi pesan menjadi
peningkatan sumberdaya manusia di sektor
inti dari setiap proses komunikasi yang
pertanian di Kalimantan Selatan dengan
terjalin.
memanfaatkan
Media/Saluran
diartikan
sebagai
segala
bentuk dan saluran yang digunakan untuk
4.
tentang
kapasitas
berbagai
upaya
kelembagaan
pada
lahan
gambut
melalui
kelembagaan-kelembagaan
yang ada di masyarakat.
2.
Peningkatan
kapasitas
masyarakat
komunikator ke komunikan
memperkuat kapasitas individu, kelompok
Komunikan diartikan sebagai pihak yang
atau organisasi yang dicerminkan melalui
penerima
pengembangan kemampuan, ketrampilan,
pesan
dalam
sebuah
proses
diartikan
kelembagaan
menyampaikan informasi atau pesan dari
umpan balik kepada komunikator.
kompetensi-kompetensi sehingga individu,
dalam
melaksanakan
Strategi
Lahan
serta
penguasaan
kelompok atau organisasi dapat bertahan dan
mampu mengatasi tantangan perubahan yang
Komunikasi Dalam Penguatan Kapasitas
Kelembagaan Pada Pengelolaan
bakat
upaya
potensi
prioritas
dan
sebagai
komunikasi dan berusaha untuk memberikan
Tujuan-tujuan yang menjadi skala
1.
P-ISSN : 2356-4490
E-ISSN : 2549-693X
terjadi secara cepat dan tak terduga.
3.
Peningkatan
pengelolaan
diartikan
Manusia di Sektor Pertanian Kalimantan
pengetahuan
Selatan antara lain :
masyarakat (petani) dalam upaya pengelolaan
Peningkatan peran serta masyarakat melalui
lahan gambut
komunikasi
melalui
ekosistem yang ada di lahan gambut dan tetap
kelembagaan yang ada dimasyarakat dalam
mampu memberikan hasil yang optimal bagi
upaya
petani.
upaya
efektif
penguatan
kelembagaan pada pengelolaan
kapasitas
lahan
Dalam
dan
upaya
gambut
Gambut Melalui Peningkatan Sumberdaya
yang
sebagai
lahan
meningkatkan
keterampilan
sehingga
rangka
anggota
tidak merusak
mencapai
tujuan-
gambut melalui peningkatan sumberdaya
tujuan tersebut maka alternatif strategi yang
manusia di sektor pertanian diartikan sebagai
dipilih adalah sebagai berikut :
upaya peningkatan pencapaian kesamaan
pemahaman
terhadap
pesan
1.
Meningkatkan dukungan penyuluh sebagai
yang
komunikator adalah upaya meningkat peran
disampaiakan oleh komunikator dengan
dari para Penyuluh Pertanian Lapangan
127
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies
Vol II No 1 Maret 2017
(PPL) dengan cara peningkatan kompetensi
rangka peningkatan kapasitas kelembagaan
penyuluh
atau kelompok di tingkat petani.
dan
penguatan
kelembagaan
penyuluhan.
2.
Meningkatkan
4.
kedinamisan
Meningkatkan
kapasitas
petani
dalam
kelompok
kegiatan penyuluhan adalah upaya untuk
sebagai kelompok belajar dan penyebar
meningkatkan kapasitas individu petani
luasan
untuk
dalam rangka menerima dan memberikan
meningkatkan kedinamisan pada unsur-unsur
respon kepada komunikan tentang materi
yang
seperti
yang diberikan oleh para komunikan berupa
kelompok,
unpan balik (efek komunikasi) melalui
mengembangkan struktur, mengembangkan
peningkatan pendidikan, baik formal maupun
fungsi dan tugas, meningkatkan pembinaan
non-formal, bagi petani yang mendukung
dan pengembangan kelompok, meningkatkan
bidang usaha atau agribisnis, memfasilitasi
kekompakan
dalam
informasi
adalah
membentuk
pemahaman
kekondusifan
menciptakan
3.
P-ISSN : 2356-4490
E-ISSN : 2549-693X
upaya
kelompok
tujuan
kelompok,
suasana
mendorong
kelompok
ketegangan
dan
berbagai
kegiatan
agribisnis,
mendorong kemampuan berusaha untuk
kelompok.
meningkatkan
pendapatan,
memfasilitasi
Mendorong keefektifan kelompok. Selain itu
penyediaan sarana kegiatan agribisnis bagi
fungsi kelompok sebagai media dalam
petani dan menyediakan sumber-sumber
pembelajaran dan penyebar luasan informasi
belajar termasuk informasi yang diperlukan
juga lebih dioptimalkan.
oleh petani di luar penyuluh pertanian.
Mengembangkan sumber-sumber informasi
Berdasarkan urutan prioritas hasil
yang valid adalah upaya untuk memperkaya
pengolahan AHP (Lampiran ), strategi
khasanah sumber-sumber informasi bagi
komunikasi penguatan kelembagaan dalam
petani yang berkaitan dengan inovasi dan
pengelolaan
teknologi pertanian di lahan gambut seperti
peningkatan sumberdaya manusia di sektor
pemanfaatan internet untuk memperkaya
pertanian Kalimantan Selatan adalah sebagai
materi belajar, peningkatan kapasitas dari
berikut
penyuluh-penyuluh
penyuluh pertanian sebagai komunikator
swadaya
dan
:
lahan
(1)
nilai
gambut
Meningkatkan
0,269,
(2)
melalui
dukungan
pengembangan metode learning by doing
dengan
Meningkatkan
dalam rangka peningkatan pengetahuan,
kedinamisan kelompok sebagai kelompok
ketermapilan dan kemampuan petani dalam
belajar dan penyebaran informasi dengan nilai
0,265, (3) Menganekaragamkan sumber-
128
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies
Vol II No 1 Maret 2017
P-ISSN : 2356-4490
E-ISSN : 2549-693X
sumber informasi dan teknologi pertanian
petani sasarannya. Kemampuan komunikasi
yang
(4)
penyuluh yang diperlukan dalam upaya
dalam
mendukung penyuluhan diwujudkan dalam
kegiatan penyuluhan (Komunikan) dengan
bentuk meningkatkan kompetensi penyuluh
nilai 0,206.
dalam
valid
dengan
Meningkatkan
nilai
kapasitas
0,258,
petani
Implikasi dari masing-masing
strategi tersebut dijabarkan sebagai berikut :
memfasilitasi
petani,
meliputi:
penguasaan materi artinya materi penyuluhan
yang dikomunikasikan harus betul-betul
1. Meningkatkan Dukungan Penyuluh Pertanian
dimengerti oleh penyuluh baik manfaat
Sebagai Komunikator
maupun
Tujuan peningkatan efektivitas dari
proses
komunikasi
komunikator
Kemudian
kemampuan
adalah
berkomunikasi artinya penyuluh sebagai
terjadinya kesamaan pemahaman terhadap
komunkator harus mampu menyampaikan isi
pesan atau materi yang dikomunikasikan baik
komunikasi secara jelas untuk menghindari
di pikiran komunikator maupun di pikiran
salah
komunikan serta adanya umpan balik yang
komunikan. Berikutnya adalah sikap baik
diberikan
kepada
terhadap sasaran artinya memperlakukan
komunikator sebagai respon balik terhadap
petani sejajar sebagai mitra dalam melakukan
materi yang disampaikan apakan memang
pekerjaan, petani bukanlah objek tempat
sesuai ataupun tidak sesuai yang diharapkan
dilakukannya
oleh pihak komunikan. Di bidang pertanian
inovasi atau teknologi pertanian serta adanya
banyak
sebagai
komitmen terhadap profesi berupa tanggung
komunikator meski demikian peran penyuluh
jawab baik terhadap keberhasilan maupun
pertanian tetaplah yang paling utama dari
kegagalan terhadap penerapan salah satu
proses komunikasi yang akan di lakukan dan
teknologi atau inovasi yang dia suluhkan.
oleh
pihak
komunikan
sebelum
dikomunikasikan kepada para petani.
yang dijalin antara
dan
penerapannya
komunikan
yang
dibentuk oleh petani.
bertindak
pengertian
dari
percobaan
petani
sebagai
terhadap
satu
Peran penyuluh
Penggunaan pendekatan penyuluhan
pertanian sebagai fasilitaor, motivator dan
yang tepat sesuai dengan karakteristik
dinamisator dari perubahan yang ada di
khalayak
masyarakat
banyaknya
informasi, ketepatan metode, penggunaan
menuntuk penyuluh pertanian mampu untuk
berbagai teknik penyuluhan, dan penggunaan
menjadi komunikator yang baik bagi para
media dalam penyuluhan juga merupakan
petani
sedikit
129
sasaran,
meliputi:
kesesuaian
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies
Vol II No 1 Maret 2017
salah
satu
cara
untuk
meningkatkan
P-ISSN : 2356-4490
E-ISSN : 2549-693X
sumberdaya manusia pada pengelolaan lahan
dukungan penyuluh sebagai komunikator
gambut
dalam proses komunikasi antara petani dan
peningkatan dukungan penyuluh pertanian
penyuluh
sebagai
dan
penguatan
kelembagaan
di
sektor
pertanian
komunikator,
adalah
peningkatan
penyuluhan pertanian, meliputi: ketersediaan
kedinamisan kelompok sebagai kelompok
programa penyuluhan, kemudahan akses,
belajar dan penyebaran informasi pertanian
dukungan fasilitas yang diperlukan, dan
(media), penganekaragaman sumber-sumber
pelaksanaan program penyuluhan adalah
informasi dan teknologi pertanian (materi)
reposisi penguatan kelembagaan penyuluhan
dan peningkatan kapasitas petani dalam
dalam memperkuat posisi penyuluh dalam
kegiatan penyuluhan (Komunikan).
proses komunikasi kepada petani.
DAFTAR PUSTAKA
2. Meningkatkan
Kedinamisan
Kelompok
Budianto, Joko. 1998. Teknologi Tepat
sebagai Kelompok Belajar dan Penyebaran
Guna dan Hubungan Kerjasama
Informasi
Peneliti, Penyuluh, Petani. Makalah
3. Menganekaragamkan
sumber-sumber
disampaikan pada Forum Koordinasi
informasi dan teknologi pertanian yang valid
4. Meningkatkan
kapasitas
petani
PenyuluhanPertanian di BPLP Ciawi.
dalam
Bogor
kegiatan penyuluhan (Komunikan)
Dimyati, A., 2007. Pembinaan Petani dan
Kelembagaan
KESIMPULAN
Petani.
Balitjeruk
1. Kelembagaan petani memiliki peran dalam
Online. Balai Penelitian Tanaman Jeruk
pemecahan masalah usahatani para petani,
dan Buah Subtropika Tlekung-Batu.
penyebarluasan informasi dan teknologi
Jawa Timur
usahatani,
tempat
kerjasama
anggota
Elizabeth,
R.,
2007a.
Penguatan
dan
kelompok anggota kelompok tani dan tempat
Pemberdayaan Kelembagaan Petani
kerjasama kelompok dengan pihak lain diluar
Mendukung Pengembangan Agribisnis
kelompok tani.
Kedelai. Pusat Analisis Sosial Ekonomi
2. Faktor-Faktor komunikasi yang berperan
Dan Kebijakan Pertanian. Bogor.
dalam adalah komunikan, pesan, media dan
Hadi, Agus Purbathin., 1991. Studi Proses
komunikan.
3. Strategi
komunikasi
Adopsi Inovasi (Kasus Supra Insus
untuk
memperkuat
diWKBPP Rumak Kabupaten Lombok
kapasitas kelembagaan melalui peningkatan
130
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies
Vol II No 1 Maret 2017
Barat). Skripsi. Mataram: Fakultas
Pertanian Universitas Mataram.
Harun,
Rochajat.,
1996.
Revitalisasi
Penyuluhan Pertanian (Kebijaksanaan
dan Strategi Penyuluhan Pertanian).
Makalah pada Apresiasi Manajemen
dan Metodologi Penyuluhan. Bogor:
Institut Pertanian Bogor.
Hubies, A.V., Prabowo Tj., Wahyudi R
(Editor),
1995.
Pembangunan
Penyuluhan
di
Indonesia
Menyongsong Abad XXI. Jakarta:
Pustaka
Pembangunan
Swadaya
Nusantara. Limin, Suwido.
Pemanfaatan
Lahan
2006.
Gambut
dan
Permasalahannya.CIMTROP.
Universitas Palangkaraya.
Lionberger, H.F., and Gwin, Paul H., 1982.
Communication Strategies : a Guide for
Agricultural
Change
Agents.
Danville,
Illionis: The Interstate Printers &Publisher.
131
P-ISSN : 2356-4490
E-ISSN : 2549-693X
Download