Menyoroti Penegakan HAM di B Bawah h Pemerintahan P i t h SBY SBY--JK Ifdhal Kasim Disampaikan dalam Seminar “Status Status dan Kondisi Penegakan, Penegakan Perlindungan dan Pemenuhan HAM di Indonesia” oleh Pusham2 se Indonesia dengan NCHR, 14 Maret 2009 di Yogyakarta. Pengantar Sukses terpenting yang dicapai pemerintahan SBY‐‐JK di bidang hak asasi manusia adalah SBY penyelesaian konflik Aceh, Ambon/Maluku dan Poso dengan damai. Selain menangani terorisme. Selesai dan diterimanya laporan KKP. y p Evaluasi ini akan tertuju pada apa yang direncanakan di bidang penegakan HAM, dan i e a a a i i a g pe ega a A , a apa yang dihasilkan. Lingkup Bahasan Melihat apa yang direncanakan dalam bidang penegakan hak asasi manusia, dan gp g , bagaimana pelaksanaannya; Melihat pelaksanaan atas kewajiban Melihat pelaksanaan atas kewajiban internasional di bidang HAM; Melihat respon yang diberikan terhadap kasus‐‐kasus kasus kasus hak asasi manusia yang hak asasi manusia yang signifikan yang muncul. Apa yang Direncanakan? Rencana Aksi Hak Asasi Manusia 2004–2009; Rencana Aksi Nasional Penghapusan Eksploitasi Seksual Komersial Anak; Seksual Komersial Anak; Rencana Aksi Nasional Penghapusan Bentuk‐ bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak; bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak; Mendorong secara konsisten proses rekonsiliasi nasional yang berkelanjutan a io al ya be kela juta RAN--HAM 2004RAN 2004-09 Pil R ifik i Pilar Ratifikasi: ‐ Praktis tidak ada yang diratifikasi dari yang y g y g sudah direncanakan Pilar Harmonisasi: Pilar Harmonisasi: ‐ Praktis tidak berjalan, diperburuk dg munculnya UU dan Perda yang tidak sejalan munculnya UU dan Perda yang tidak sejalan. Pilar Sosialisasi: ‐ Berjalan, dan berdirinya panitia Ran Berjalan, dan berdirinya panitia Ran‐ l d b d ‐ Ham Daerah. Pelaksanaan Kewajiban Int Int’ll Pelaksanaan kewajiban pelaporan atas instrumen internasional HAM yg sudah yg diratifikasi, dan harmonisasinya; Pelaksanaan atas rekomendasi2 yg dibuat oleh treaty bodies oleh treaty bodies, dan oleh Dewan HAM , dan oleh Dewan HAM untuk untuk UPR ( untuk UPR (Universal Periodic Review UPR (Universal (Universal Universal Periodic Review) Periodic Review) Review) Rekonsiliasi Nasional P Proses mulai berjalan, tetapi UU No. l ib j l i UU N 27/2004 dibatalkan oleh MK; Proses rekonsiliasi di Aceh sesuai Proses rekonsiliasi di Aceh, sesuai kesepakatan Helsinky, melalui KKR Aceh tertunda; Proses rekonsiliasi di Papua, sesuai dengan UU Otsus, juga tidak berjalan. Kasus2 Pelanggaran HAM yang Berat K Kerusuhan h Mei M i 1998; 1998 Trisaksi, Semanggi I & II Penghilangan Orang secara Paksa; Talangsari; Kasus Wasior & Wamena; Respon terhadap Kasus2 yang muncul Prosekusi dan Pembubaran Jemaah Ahmadiyah: y 1. Ahmadiyah dikontrol dan dibatasi; 2 P l k 2. Pelaku prosekusi tidak terkena proses hukum k i tid k t k h k Kasus Lumpur Lapindo: 11. Proses pembayaran jual 1. Proses pembayaran jual‐ P b j l‐beli yang tertunda2; b li d 2 2. Arah penyelesaian kasus tidak jelas. Respon terhadap Kasus2 yang muncul Penyelesaian gejolak politik di Papua: ‐ Masih menonjol Pendekatan keamanan; Masih menonjol Pendekatan keamanan; ‐ Instrumentasi hukum pidana yang eksesif. Penggusuran Penggusuran warga dan pasar tradisional warga dan pasar tradisional ‐ Minimnya program2 relokasi yang dapat dite i a diterima Kesimpulan P Perlindungan HAM ada kemajuan, tetapi masih li d HAM d k j i ih banyak yang belum dikerjakan (sesuai dengan yang direncanakan termasuk pelaksanaan atas yang direncanakan, termasuk pelaksanaan atas kewajiban2 internasional HAM); Perlu Perlu dilakukan langkah terobosan untuk dilakukan langkah terobosan untuk penyelesaian kasus2 pelanggaran HAM yang berat (baik Aceh dan Papua), yang korbannya berat (baik Aceh dan Papua), yang korbannya sampai hari ini menunggu keadilan; Rekomendasi2 laporan KKP harus dibuat Rekomendasi2 laporan KKP harus dibuat implementasinya yg terprogram.