BAB V PENUTUP Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada pasien Ny. S dengan Asma Bronkhial di ruang Mawar RSUD Tugurejo Semarang maka pada bab ini penulis dapat mengambil kesimpulan dan memberikan beberapa saran yang mungkin dapat dilaksanakan dan berguna dalam penerapan proses asuhan keperawatan pasien dengan Asma Bronkhial di ruang Mawar RSUD Tugurejo Semarang. A. Kesimpulan Pada pengkajian pasien dengan Asma Bronkhial sangat tepat menggunakan konsep menurut Gordon, karena teori tersebut lebih menekankan pada kesebelas pola fungsional kebutuhan sehari-hari sehingga mempermudah perawat dalam menetapkan diagnosa keperawatan. Diagnosa yang muncul pada Ny. S dengan Asma Bronkhial adalah Bersihan jalan napas tidak efektif behubungan dengan peningkatan produksi sekret, gangguan pola tidur berhubungan dengan batuk yang berlebih, intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik, kurang pengetahuan mengenai kondisi berhubungan dengan kurang informasi Pada langkah ini telah dilakukan sesuai dengan rencana keperawatan yang telah dibuat. Intervensinya yaitu auskultasi bunyi 77 napas, posisi semi fowler, pertahankan lingkungan, memberi air hangat, bantu latihan napas dalam dan batuk efektif, perawatan mulut, kolaborasi obat dan nebulizer. Gangguan pola tidur, intervensinyakaji pola tidur setiap hari, beri posisi yang nyaman, beri lingkungan yang nyaman, anjurkan kepada keluarga dan pengunjung untuk tidak ramai, jelaskan pada pasien pentingnya keseimbangan istirahat dan tidur.Intoleransi aktivitas, intervensinya kaji tingkat kemampuan aktivitas, anjurkan keluarga untuk membantu memenuhi kebutuhaan pasien, tingkatkan aktivitas secara bertahap sesuai toleransi, jelaskan pentingnya istirahat dan aktivitas dalaam proses penyembuhan. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, intervensinya kaji tingkat pengetahuan pasien, jelaskan pada pasien tentang penyakit yang diderita, efek samping dan reaksi yang tidak diinginkan, ajarkan untuk latihan teknik napas dalam dan batuk efektif. Implementasi yang dilakukan udah efektif dan sudah dilakukan sama dengan rencana yang telah ditetapkan. Hal ini dikarenakan adanya kerjasama yang baik antara perawat, pasien dan keluarga pasien. Evaluasi tindakan keperawatan pada Ny. S dengan Asma Bronkhial untuk masalah keperawatan, satu diagnosa teratasi dan tiga diagnosa teratasi sebagian. 78 B. Saran 1. Saran bagi perawat atau tenaga kesehatan Perawat yang memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan Asma Bronkhial harus mengetahui penyebab dari penyakit Asma Bronkhial yang diderita pasien. Dalam hal ini perawat juga harus bekerja sama dengan tenaga kesehatan lainya dalam melakukan pengobatan bagi pasien 2. Saran bagi Rumah sakit Rumah sakit sebaiknya menyediakan atau memberikan fasilitas kesehatan yang memadai seperti kebersihan dan kenyamanan bagi pasien khususnya disini pasien dengan Asma Bronkhial yang alergi dengan debu. Alat-alat kesehatan juga harus diperhatikan seperti alat nebulizer yang sangat dibutuhkan untuk pasien Asma Bronkhial. 3. Saran bagi pasien dan keluarga Bagi pasien hendaknya menghindari faktor penyebab yang dapat menimbulkan serangan Asma, selalu menjaga kebersihan baik itu kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan. Bagi keluarga hendaknya mengetahui tentang penyakit Asma Bronkhial serta mengetahui penyebab yang memungkinkan terjadinya serangan Asma yang berulang, keluarga juga harus siap siaga dalam menjaga dan merawat pasien dengan Asma Bronkhial. 79