BAB VI. ISU STRATEGIS PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH (KKPD) KABUPATEN ALOR 6.1. Strategi Pengelolaan Kawasan Strategi pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan Daerah di Kabupaten Alor, merupakan penjabaran dari rumusan kebijakan umum pengelolaan kawasan konservasi yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, dimana kebijakan pengelolaan kawasankonservasi tersebut terdiri dari visi, misi, tujuan dan sasaran pengelolaan. Berdasarkan Permen Kelautan dan Perikanan Nomor PER.30/MEN/2010 pasal 6, strategi pengelolaan kawasan konservasi meliputi: 1. Penguatan kelembagaan 2. Penguatan pengelolaan sumber daya kawasan dan atau 3. Penguatan sosial, ekonomi dan budaya. Hubungan antara strategi pengelolaan kawasan tersebut dengan kebijakan umum secara rinci dapat dilihat pada tabel 6.1. Selanjutnya strategi umum pengelolaan kawasan tersebut dijabarkan lagi ke dalam strategi implementasi berdasarkan isuisu prioritas pengelolaan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Isu-isu prioritas pengelolaan KKPD Kabupaten Alor dirumuskan melalui mekanisme konsultasi publik bersama para pemangku kepentingan di sekitar kawasan.Berdasarkan isu-isu prioritas tersebut selanjutnya dirumuskan strategi implementasi dan arah kebijakan berkaitan dengan isu-isu prioritas yang selanjutnya dituangkan dalam rencana pengelolaan yang bersifat teknis operasional.Penggalian isu-isu tersebut juga berdasarkan hasil dari kajian analisis SWOT yang dilakukan bersama oleh para pemangku kepentingan. Adapun strategi pengelolaan kawasan berdasarkan tiap isu strategis adalah sebagai berikut: ISU A RENDAHNYA OPTIMALISASI PEMANFAATAN RUANG KAWASAN DAN SUMBER DAYA ALAM YANG MEMPERHATIKAN KELESTARIAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN Rendahnya optimalisasi pemanfaatan ruang kawasan dan sumber daya alam yang memperhatikan kelestarian sumber daya alam dan lingkungan, terlihat dari penangkapan ikan dan pengumpulan biota akuatik oleh masyarakat melalui kegiatan penangkapan tidak ramah lingkungan, masih dilakukan di dalam kawasan konservasi. Penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan menimbulkan dampak negatif pada beberapa proses diantaranya gangguan terhadap perlindungan proses-proses ekologis yang menunjang kelangsungan hidup dari keseluruhan sumberdaya hayati dan ekosistemnya, dan pengelolaan jenis sumberdaya ikan beserta habitatnya untuk menghasilkan keseimbangan antara populasi dan habitatnya. Selain itu, rendahnya pemanfaatan sumberdaya yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan juga terlihat dari degradasi habitat penting di KKPD Kabupaten Alor. Strategi implementasi dalam pengelolaan KKPD Kabupaten Alor berdasarkan isu strategis ini secara jelas dapat dilihat pada tabel 6.1 berikut. Tabel 6.1 Hubungan antara Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengelolaan KKPD Alor Misi Misi Pertama: Mewujudkan pengelolaan dan pemanfaatan kawasan konservasi dengan memperhatikan kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan dengan melibatkan masyarakat sebagai pemangku kepentingan Tujuan 1. Melakukan optimalisasi pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan kawasan untuk meningkatkan kelestarian sumber daya alam dan lingkungan berbasis masyarakat 2. Meningkatkan kualitas habitat wilayah pesisir di KKPD Alor Sasaran Strategi Umum Pengelolaan 1.1 Meningkatnya usaha perikanan Penguatan pengelolaan tangkap dan budidaya yang ramah sumber daya kawasan lingkungan 1.2 Tercapainya peningkatan kesadaran Penguatan sosial, masyarakat terhadap pentingnya ekonomi dan budaya melakukan kegiatan penangkapan ikan yang ramah lingkungan 1.3 Meningkatnya peran serta aktif masyarakat melalui kelompokkelompok pengawas (sismaswas) dalam melakukan pemantauan dan pengamanan kawasan koservasi 1.4 Tersedianya tapak wisata bahari dalam pengembangan obyek wisata bahari yang bertanggungjawab pada kelestarian lingkungan dan sosialekonomi-budaya masyarakat 2.1 Terwujudnya perlindungan & Penguatan pengelolaan pelestarian kawasan terumbu karang sumber daya kawasan 2.2 Terwujudnya perlindungan dan pelestarian kawasan mangrove 2.3 Terwujudnya perlindungan dan pelestarian kawasan padang lamun Misi Tujuan Sasaran Strategi Umum Pengelolaan 2.4 Perlindungan dan pelestarian Penguatan pengelolaan kawasan pantai berpasir dan berbatu sumber daya kawasan 1. Meningkatkan 1.1 Meningkatnya Penguatan sosial, kualitas sumber daya pengetahuan dan pemahaman terkait ekonomi dan budaya. manusia pengelolaan KKPD Alor melalui pendidikan formal dan non-formal 1.2 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat di kawasan konservasi Misi kedua: Mewujudkan peningkatan dan pemberdayaan sumberdaya manusia melalui transformasi pendidikan formal dan non formal yang didukung dengan peningkatan sarana prasarana yang memadai Misi ketiga: 1. Meningkatkan 1.1 Tercapainya peningkatan pendapatan Penguatan pengelolaan Mewujudkan aktivitas ekonomi hasil usaha perikanan sumber daya kawasan kesejahteraan dan masyarakat kemakmuran berbasiskan masyarakat melalui keberlanjutan optimalisasi sumber daya alam program potensial. pemberdayaan ekonomi masyarakat Misi Tujuan Misi keempat: 1. Mewujudkan Mewujudkan kelembagaan dan peningkatan ketatalaksanaan kemandirian pengelolaan pengelolaan kawasanyang efektif kawasan dan efisien konservasi perairan daerah Kabupaten Alor dengan melibatkan 2. Mengoptimalkan berbagai potensi dan obyek stakeholder wisata bahari secara terintegrasi antar berbagai aktor dan sektor Sasaran 1.1 1.2 1.3 2.1 2.2 3. Meningkatkan 3.1 ketersediaan dan kualitas penataan data dan informasi terkait pengelolaa kawasan Strategi Umum Pengelolaan Terciptanya sistem dan mekanisme Penguatan kelembagaan koordinasi antar instansi dalam pengelolaan usaha perikanan di kawasan konservasi Sistem kolaborasi kegiatan dan pendanaan dalam pengelolaan KKPD Kabupaten Alor Pembentukan Badan Pengelola Kolaborasi KKPD Kabupaten Alor Terbentuknya kepedulian dan partisipasi aktif masyarakat sebagai salah satu pelaku pariwisata Meningkatnya peran perempuan dan pemuda dalam pengelolaan kawasan konservasi, serta perlindungan terhadap perempuan, anak dan pemuda. Tersedianya sistem informasi daya tarik dan obyek wisata bahari secara terpadu guna menunjang kepariwisataan Tabel 6.2 Keterkaitan Isu Strategis Pertama, Misi Pertama, Tujuan, Implementasi Pengelolaan KKPD Kabupaten Alor tahun 2013-2033 Sasaran dan Strategi Isu Strategis I: Rendahnya Optimalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan dan Sumber Daya Alam memperhatikan Kelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Misi 1: yang Mewujudkan Pengelolaan dan Pemanfaatan Kawasan Konservasi dengan Memperhatikan Kelestarian Sumberdaya Alam dan Lingkungan dengan Melibatkan Masyarakat sebagai Pemangku Kepentingan Tujuan Sasaran Indikator Sasaran 1. Melakukan optimalisasi 1.1 Meningkatnya 1) tersedianya sarana prasarana pengelolaan dan usaha usaha perikanan yang ramah pemanfaatan sumber daya perikanan lingkungan alam dan lingkungan tangkap dan 2) Meningkatnya keterampilan kawasan untuk budidaya yang masyarakat dalam usaha meningkatkan kelestarian ramah perikanan sumber daya alam dan lingkungan 3) berkembangnya sistem lingkungan berbasis pemasaran usaha perikanan masyarakat yang memberikan keperpihakan pada nelayan 4) tersedianya akses permodalan bagi nelayan untuk mengembangkan usaha perikanan Strategi Implementasi a. Pengadaan sarana dan prasarana usaha perikanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat berdasarkan hasil musyawarah pengembangan desa b. Mengembangkan skim-skim perkreditan usaha perikanan yang disesuaikan dengan kemampuan nelayan c. Mengembangkan sstem pemasaran usaha perikanan d. Melakukan pelatihan usaha perikanan pada para nelayan Tujuan Sasaran Melakukan optimalisasi 1.2 Tercapainya pengelolaan dan peningkatan pemanfaatan sumber daya kesadaran alam dan lingkungan masyarakat kawasan untuk terhadap meningkatkan kelestarian pentingnya sumber daya alam dan melakukan lingkungan berbasis kegiatan masyarakat penangkapan ikan yang ramah lingkungan 1.3 Meningkatnya peran serta aktif masyarakat melalui kelompokkelompok pengawas Indikator Sasaran Strategi Implementasi 1) Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang arti penting melakukan penangkapan dan pengumpulan biota akuatik yang ramah lingkungan. 2) Menurunnya aktivitas penangkapan dan pengummpulan biota akuatik melalui kegiatan penangkapan yang tidak ramah lingkungan. a. Meningkatkan sosialisasi dan pendampingan pada masyarakat dan/atau kelompok masyarakat di sekitar kawasan b. Mengalokasikan dana khusus untuk pembinaan dan pendampingan pada kelompok-kelompok masyarakat sadar lingkungan yang sudah terbentuk di sekitar kawasan konservasi c. Menganalisis kebutuhan masyarakat melalui kegiatan musrenbangdes kaitannya dengan kegiatan sosialisasi dan pendampingan masyarakat 1) Meningkatnya partisipasi aktif a. Meningkatkan sosialisasi dan masyarakat dalam pengelolaan pendampingan pada kawasan mulai dari proses masyarakat dan/atau perencanaan hingga kelompok masyarakat di pemantauan dan evaluasi yang sekitar kawasan kaitannya ditandai dengan kehadiran dengan pengelolaan kawasan masyarakat dan/atau wakil konservasi masyarakat dalam setiap proses Tujuan Sasaran (sismaswas) dalam melakukan pemantauan dan pengamanan kawasan koservasi 1) 2) 3) 4) 5) 6) Indikator Sasaran Meningkatnya ketrampilan masyarakat dalam melakukan pemantauan dan pengamanan kawasan konservasi Terbentuknya kelompokkelompok masyarakat sadar lingkungan khususnya dalam pengelolaan dan pengawasan kawasan konservasi Terbentuknya desa pesisir mandiri dalam pengelolaan dan pengawasan kawasan konservasi Terbentuknya pos informasi di desa di sekitar kawasan konservasi yang dikelola oleh masyarakat untuk pengembangan pariwisata dengan konsep ekowisata Menurunnya praktik-praktik pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak ramah lingkungan sebesar 10% setiap tahun Tersedianya sistem pemantauan terpadu antara masyarakat, pemerintah dan aparat penegak hukum dalam kegiatan pemantauan kawasan konservasi Strategi Implementasi a) Meningkatkan pelatihan teknis berkaitan dengan teknis pengamanan dan peraturan yang berlaku dalam kegiatan pengamanan kawasan konservasi b) Melibatkan masyarakat dan/atau perwakilan masyarakat dalam penyusunan program kegiatan dan implementasi program yang akan dikembangkan pada kawasan konservasi c) Mengalokasikan dana khusus untuk pembinaan dan pendampingan pada kelompok-kelompok masyarakat sadar lingkungan yang sudah terbentuk di sekitar kawasan konservasi d) Mengimplementasikan rencana pengelolaan kawasan konservasi setelah mendapatkan legalitas dari pemerintah daerah Kabupaten Alor Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Strategi Implementasi 7) Tersedianya sarana dan e) Melakukan kajian tentang prasarana pendukung mata pencarian alternatif yang pemantauan dan pengamanan sesuai dengan cara kawasa konservasi. bekerjasama dengan pihak perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, dan/atau pihak swasta lainnya Menganalisis kebutuhan masyarakat melalui kegiatan musrenbangdes dan/atau kegiatan penelitian tentang dinamika sosial dan kearifan lokal masyarakat di sekitar kawasan konservasi f) Meningkatkan sosialisasi dan pendampingan pada masyarakat dan/atau kelompok masyarakat di sekitar kawasan kaitannya dengan pengelolaan kawasan konservasi g) Melakukan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan mandiri dalam mendukung pengelolaan kawasan sesuai dengan karakteristik budaya dan dinamika sosial yang telah terbentuk di masyarakat Tujuan Sasaran 1.4 Tersedianya tapak wisata bahari dalam pengembangan obyek wisata bahari yang bertanggungjaw ab pada kelestarian lingkungan dan sosial-ekonomibudaya masyarakat 1) 2) 3) 4) Indikator Sasaran Strategi Implementasi Tersedianya tapak dan jalur a. Menyusun dan interpretasi di kawasan mengembangkan informasi konservasi obyek dan daya tarik wisata Tersedianya sumber daya berbasis data dan jaringan manusia yang siap sebagai informasi kepariwisataan pelaku utama kepariwisataan dengan menggunakan media Tersedianya dan terpeliharanya cetak, elektronik, dan fasilitas sarana dan prasarana dasar internet. pariwisata b. Melakukan kajian dan Berkembangnya kekhasan penyusunan tapak dan jalur budaya sebagai daya tarik lokasi intepretasi wisata sesuai kunjungan wisata bahari. dengan potensi dan keruangan berdasarkan potensi setiap titik-titik pengembangan pariwisata bahari c. Melakukan pelatihan dan pendampingan masyarakat kaitannya dengan pengembangan pariwisata bahari dalam kerangka konsep ekowisata d. Membuat sistem pembagian dana secara jelas atas retribusi yang dibayarkan oleh wisatawan, khususnya untuk penyediaan saran dan prasarana penunjang pariwisata bahari Tujuan Sasaran Indikator Sasaran 2. Meningkatkan 2.1 terwujudnya 1) Meningkatnya luasan dan kualitas habitat wilayah perlindungan & tingkat keanekaragaman jenis pesisir di KKPD Alor pelestarian terumbu karang kawasan terumbu 2) Menurunnya frekuensi karang penggunaan bahan peledak dalam melakukan aktivitas penangkapan 3) Meningkatnya hasil tangkapan dalam jumlah dan ukuran 4) Terbentuknya kelompok masyarakat peduli dan pelindung terumbu karang 5) Meningkatnya penyuluhan tentang fungsi dan manfaat terumbu karang 6) Meningkatnya kunjungan wisatawan yang menikmati keindahan terumbu karang 7) Tersedianya tambatan perahu nelayan dan transportasi antar pulau yang ramah lingkungan Strategi Implementasi e. Membentuk kelompokkelompok budaya yang dpersiapkan untuk memperkuat komponen budaya sebagai salah satu daya tari wisata a. Melakukan sosialisasi berkaitan dengan keberadaan dan fungsi terumbu karang sebagai habitat penting di kawasan konservasi b. Melakukan pemantauan dan pengamanan pada zona inti dan zona perlindungan di kawasan konservasi dengan melibatkan masyarakat c. Melakukan pembatasan penangkapan ikan karang melalui penangkapan terbatas d. Mengembangkan pengelolaan rumpon yang dikenal sebagai rumah ikan oleh masyarakat e. Melakukan kegiatan pelatihan berbasis ipteks bagi masyarakat dalam bentuk rehabilitasi terumbu karang Tujuan Sasaran 2.2 Indikator Sasaran 8) Berkurangnya aktivitas penggunaan bahan peledak dalam kegiatan penangkapan dan penggalian karang dalam kegiatan pengumpulan biota akuatik 9) Tersedianya panduan pariwisata yang ramah pada kawasan terumbu karang 10) Tersedianya program pemantauan, rehabilitasi, dan pengawasan terumbu karang secara terpadu di Kabupaten Alor 11) Meningkatnya koordinasi dan kerjasama antara institusi terkait, dalam menanganai permasalahan degradasi terumbu karang Terwujudnya 1) Terbentuknya kelompok perlindungan pengelola mangrove pada dan kawasan konservasi yang pelestarian memiliki kawasan hutan kawasan mangrove mangrove Strategi Implementasi f. Mengembangkan program pendidikan dan pengalihan alternatif mata pencarian bagi nelayan tangkap dengan menggunakan bahan peledak g. Menyediakan tambatan perahu pada lokasi bukan kawasan terumbu karang diperuntukkan bagi masyarakat nelayan dan para wisatawan h. Menyediakan mekanisme pembagian tugas dan dana di antara instasi terkait dalam menangani degradasi terumbu karang i. Membentuk badan pengeloa sebagai salah satu bentuk kelompok kerja anta lembaga dan antar wilayah di Kabupaten Alor dalam pengelolaan terumbu karang a. Melakukan sosialisasi berkaitan dengan keberadaan dan fungsi terumbu karang sebagai habitat penting di kawasan konservasi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran 2.2 Terwujudnya 2) Meningkatnya nilai tambah perlindungan ekosistem mangrove melalui dan wisata mangrove pelestarian 3) Menurunnya aktivitas kawasan pembabatan mangrove sebagai mangrove kayu bangunan dan bahan bakar 4) Meningkatnya luas tanaman mangrove yang ditanam dan dijaga oleh masyarakat 5) Meningkatnya hasil tangkapan di sekitar kawasan mangrove Strategi Implementasi b. Melakukan pemantauan dan pengamanan pada zona inti dan zona perlindungan di kawasan konservasi dengan melibatkan masyarakat c. Melakukan pembatasan penangkapan ikan karang melalui penangkapan terbatas d. Mengembangkan pengelolaan rumpon yang dikenal sebagai rumah ikan oleh masyarakat e. Melakukan kegiatan pelatihan berbasis ipteks bagi masyarakat dalam bentuk rehabilitasi terumbu karang f. Mengembangkan program pendidikan dan pengalihan alternatif mata pencarian bagi nelayan tangkap dengan menggunakan bahan peledak g. Menyediakan tambatan perahu pada lokasi bukan kawasan terumbu karang diperuntukkan bagi masyarakat nelayan dan para wisatawan h. Menyediakan mekanisme pembagian tugas dan dana di antara instasi terkait dalam menangani degradasi terumbu karang Tujuan Sasaran 2.3 Indikator Sasaran Terwujudnya 1) Meningkatnya populasi ikan dan perlindungan biota akuatik lainnya di dan kawasan padang lamun pelestarian 2) Merjaganya kualitas perairan kawasan pada kawasan padang lamun padang 3) Meningkatnya peran serta lamun masyarakat dalam pengelolaan padang lamun 4) Meningkatnya pemanfaatan estetika padang lamun untuk kegiatan pariwisata. Strategi Implementasi i. Membentuk badan pengeloa sebagai salah satu bentuk kelompok kerja anta lembaga dan antar wilayah di Kabupaten Alor dalam pengelolaan terumbu karang a) Mengadakan penyuluhan tentang arti penting dan fungsi padang lamun sebagai salah satu komponen penunjang daya dukung perairan b) Melakukan pengaturan penangkapan ikan di daerah padang lamun c) Melakukan inventarisasi jenis dan potensi padang lamun untuk tujuan konservasi d) Mengadakan bimbingan pengelolaan padang lamun berbasis masyarakat e) Mengembangkan program kerjasama antar lembaga teknis untuk pengelolaan padang lamun di kawasan konservasi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran 2.4 Perlindungan 1) Adanya penegakan hukum bagi dan pelestarian para pemangku kepentingan kawasan pantai yang melakukan penambangan berpasir dan pasir pantai di kawasan berbatu konservasi 2) Adanya lokasi-lokasi perlindungan untuk pelestarian penyu melalui kesepakatan bersama berbagai pihak 3) Adanya upaya perlindungan pantai dari erosi secara terpadu Strategi Implementasi a) Mengadakan penyuluhan terhadap arti penting dan dampak yang ditimbulkan dari penambangan pasir pantai b) Melakukan sosialisasi dan standarisasi konstruksi bangunan pengaman pantai c) Menindak tegas para penambang pasir pantai d) Mengadakan inventarisasi dan pemetaan lokasi-lokasi peneluran penyu e) Melakukan pengawasan terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dikembangkan di daerah pantai berpasir sesuai prosedur AMDAL dan UKL/UPL ISU B RENDAHNYA SUMBER DAYA PENGELOLAAN KKPD KABUPATEN ALOR Rendahnya sumber daya pengelolaan KKPD Kabupaten Alor terlihat dari rendahnya kualitas sumber daya manusia.Sumberdaya manusia di sekitar kawasan meliputi masyarakat sebagai pelaku utama yang bersentuhan langsung dengan sumberdaya alam dan lingkungan, dan sumberdaya manusia (SDM) instansi terkait sebagai pengamat dan pemantau aktivitas pengelolaan kawasan.Rendahnya kualitas sumberdaya manusia, dalam analisis SWOT termasuk dalam tantangan.Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa peningkatan kualitas sumberdaya manusia masih berpeluang untuk ditingkatkan melalui berbagai strategi dan kebijakan. Strategi implementasi dalam pengelolaan KKPD Kabupaten Alor berdasarkan isu strategis ini secara jelas dapat dilihat pada tabel 6.3 berikut. ISU C BELUM TERINTEGRASINYA SEMUA SEKTOR DAN AKTOR DALAM PENGELOLAAN KKPD KABUPATEN ALOR Keberadaan keindahan alam dan panorama bawah air sebagai salah satu daya tarik wisata bahari Kabupaten Alor, telah dikenal baik di tingkat nasional maupun internasional.Keadaan ini sudah seharusnya dilengkapi dengan kesiapan daerah untuk menerima para pengunjung domestik dan/atau mancanegara. Untuk itu diperlukan manajemen pengelolaan yang terintegrasi antara berbagai sektor dan aktor dalam satu mekanisme kelembagaan. Kelembagaan diperlukan dalam pengelolaan KKPD Kabupaten Alor.Kelembagaan yang dimaksud tidak hanya mengatur mekanisme integrasi program dari berbagai instansi terkait, melainkan juga memiliki kewenangan dalam pengelolaan kawasan konservasi.Beberapa mekanisme kelembagaan dapat dikembangkan yaitu pendanaan dan pelaksanaan program kegiatan bersama-sama oleh beberapa instansi dan/atau membentuk badan pengelola kawasan konservasi. Strategi implementasi dalam pengelolaan KKPD Kabupaten Alor berdasarkan isu strategis ini secara jelas dapat dilihat pada tabel 6.4 berikut. Tabel 6.3 Keterkaitan Isu Strategis Kedua, Misi Kedua , Tujuan, Sasaran dan Strategi Implementasi Pengelolaan KKPD Kabupaten Alor tahun 2013-2033 Isu Strategis II : Rendahnya Sumber Daya Pengelolaan KKPD Kabupaten Alor Misi 2: Mewujudkan peningkatan dan pemberdayaan sumberdaya manusia melalui transformasi pendidikan formal dan non formal yang didukung dengan peningkatan sarana prasarana yang memadai Tujuan Sasaran Indikator Sasaran 2. Meningkatkan 2.1 Meningkatnya 1) Meningkatnya jumlah lulusan kualitas pengetahuan dan sampai tingkat SLTA sumber daya pemahanan terkait 2) Tercapainya rasio guru dan manusia pengelolaan KKPD Alor siswa sesuai dengan standar melalui pendidikan formal yang ditetapkan dan non-formal 3) Meningkatnya frekuensi pelatihan dan ketrampilan masyarakat 4) Diterimanya usul untuk memasukkan materi pengelolaan KKPD Kabupaten Alor pada mata pelajaran mulok di tingkat SD 5) Meningkatnya pemahaman masyarakat mengenai perlunya melakukan pengelolaan berwawasan lingkungan, pengawasan dan pemantauan kawasan StrategiImplementasi a) Meningkatkan sarana dan prasarana SD, SLTP, dan SLTA b) Memenuhi kebutuhan guru sesuai dengan rasio guru dan siswa pada standar ideal c) Mengembangkan program pelatihan dan ketrampilan masyarakat dalam pengelolaan kawasan dengan melibatkan kelompok-kelompok masyarakat sadar lingkungan (forum) yang telah terbentuk di sekitar kawasan Tujuan Sasaran Indikator Sasaran 6) Meningkatnya kualitas dan kuantitas staf di institusi yang membidangi pengelolaan kawasan konservasiTerakomodirnya minimal 3 kegiatan sebagai hasil dari musrenbangdes dalam program pemerintah daerah melalui instnasi teknis terkait di Kabupaten Alor. StrategiImplementasi d) Mengusulkan, menyiapkan dan mengimplementasikan materi pelajaran tentang pengelolaan kawasan konservasi pada mata pelajaran kurikulum SD e) Meningkatkan pelatihan teknis pengelolaan, pemantauan dan pengawasan kawasan konservasi f) Mengembangkan kegiatan kurikuler tentang pengelolaan kawasan konsrevasi di tingkat SLTP dan SLTA g) Mengintensifkan dan meningkatkan sosialisasi yang berimplikasi pada kesiapan mental masyarakat untuk bersama-sama pelakukan pengelolaan, pemantauan dan pengawasan kawasan konservasi. Tujuan Sasaran Indikator Sasaran a) 2.2 Meningkatnya derajat 1) Meningkatnya proporsi kesehatan masyarakat di penduduk yang memperoleh kawasan konservasi pelayanan kesehatan di Kawasan konservasi 2) Menurunnya proporsi BALITA berstatus gizi buruk dan gizi kurang melalui peningkatan ketahanan pangan sektor perikanan b) StrategiImplementasi Penyediaan layanan dan akses kesehatan yang bermutu baik sarana, prasarana serta jaminan kesehatan yang memadai dan terjangkau dengan memanfaatkan kemitraan yang efektif dengan berbagai stakeholder Meningkatkan kualitas hidup sehat dengan memanfaatkan kearifan lokal dan budaya daerah dalam penegelolaan dan pemanfaatan KKPD Alor. Tabel 6.4 Keterkaitan Isu Strategis Ketiga , Misi Keempat, Tujuan, Sasaran dan Strategi Implementasi Pengelolaan KKPD Kabupaten Alor tahun 2013-2033 Isu Strategis III: Alor Misi 4: Belum Terintegrasinya Semua Sektor dan Aktor dalam Pengelolaan KKPD Kabupaten Mewujudkan Peningkatan Kemandirian Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan Daerah Kabupaten Alor dengan Melibatkan Berbagai Stakeholder Tujuan Sasaran Indikator Sasaran 1. Mewujudkan 1.1 Terciptanya 1) Berkurangnya konflik kelembagaan sistem dan kepentingan/kewenangan antar dan mekanisme lembaga ketatalaksanaa koordinasi 2) Tersedianya data dan informasi n pengelolaan antar instansi untuk pengelolaan usaha perikanan kawasan yang dalam 3) Tersedianya sistem penyelenggaraan efektif dan pengelolaan prgram dan pendanaan dengan efisien usaha mekanisme pendanaan bersama perikanan di kawasan konservasi 1.2 Sistem 1) Terciptanya sistem pengusulan kolaborasi program berkaitan dengan kegiatan dan pengelolaan kawasan konservasi pendanaan multi sektor dalam 2) Penjaringan program dilakukan pengelolaan berdasarkan aspirasi masyarakat KKPD 3) Terbentuknya management Strategi Implementasi a) Mengembangkan sistem informasi perikanan b) Mengembangkan forum komunikasi antar isntansi terkait dalam pengelolaan usaha perikanan a) Memulai perencanaan program dengan pendekatan kolaborasi oleh instansi terkait pengelolaan kawasan konservasi b) Menginisiasi dan melakukan kordinasi dengan pemerintah pusat tentang kemungkinan Kabupaten Alor pengawasan terpadu multi sektor pendanaan bersama untuk satu kegiatan sebagai bagian dari rencana pengelolaan kawasan konservasi c) Memberikan ruang minimal 1 program sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dengan mekanisme pendanaan bersama antar instansi terkait dalam pengelolaan kawasan konservasi d) Melibatkan masyarakat dan/atau perwakilan masyarakat dalam penyusunan program kegiatan dan implementasi program yang akan dikembangkan pada kawasan konservasi e) Mengalokasikan dana khusus untuk pembinaan dan pendampingan pada kelompokkelompok masyarakat sadar lingkungan yang sudah terbentuk di sekitar kawasan konservasi f) Melakukan pelestarian adat dan budaya masyarakat dan melakukan monitoring dan evaluasi program kegiatan bersama masyarakat 1.3 Pembentukan 1) Terbentuknya badan pengelola a) Membentuk badan pengelola Badan kolaborasi kawasan konservasi melalui kesepakatan bersama para Pengelola perairan dengan anggota perwakilan stakeholders. Kolaborasi KKPD Kabupaten Alor 2.Mengoptimalkan 2.1 Terbentuknya potensi dan kepedulian dan obyek wisata partisipasi bahari secara aktif terintegrasi masyarakat antar berbagai sebagai salah aktor dan sektor satu pelaku pariwisata dari pemerintah daerah, pihak swasta dan masyarakat. 2) Terbentuknya sistem koordinasi antara badan pengelola dengan pemerintah daerah, dan antara badan pengelola dengan instansi terkait pengelolaan kawasan konservasi. 1) Tersedianya hunian di sekitar kawasan zona pariwisata dengan melibatkan permukiman yang dimiliki oleh masayarakat 2) Tersedianya sistem pembagian dana yang dibayarkan oleh wisatawan pada saat melakukan kegiatan wisata 3) Tersedianya mekanisme kepedulian terhadap masyarakat bagi para pelaku pariwisata yang bukan dari masyarakat sekitar 4) Meningkatnya pendapatan masyarakat di sekitar kawasan pariwisata yang berdampak pada keinginan masyarakat untuk mengembangkan dan menjaga obyek dan daya tarik pariwisata (kelestarian sumberdaya alam dan penangkapan ramah lingkungan) 5) Meningkatnya jumlah usaha-usaha ekonomi (kecil dan menengah) dalam bidang ekowisata b) Menetapkan tugas pokok dan fungsi badan pengelola. c) Menetapkan kebijakan berkaitan dengan kewenangan badan pengelola untuk mengelola anggaran dan keuangan yang menjadi kewenangan badan pengelola. a) Menyediakan fasilitas untuk meningkatkan kualitas pelatihan pariwisata terpadu b) Melakukan perencanaan pengembangan desa sadar wisata bersama masyarakat c) Melakukan pengaturan retribusi yang terbagi atas dana untuk perlindungan kawasan konservasi, dana untuk pengembangan masyarakat, dan dana untuk penyediaan sarana dan prasaranan d) Penetapan retribusi dengan peraturan bupati e) Menetapkan pengelolaan satu pintu berkaitan dengan pengembangan pariwisata bahari 2.2 1) Meningkatnya pemberdayaan a) Mendorong kemandirian kaum Meningkatnya perempuan untuk menjelmakan perempuan melalui programperan keadilan dan kesetaraan gender program Pelatihan ketrampilan perempuan dalam pengelolaan kawasan b) Meningkatnya kualitas sarana dan dan pemuda konservasi prasarana aktivitas kepemudaan dalam 2) Meningkatnya peran pemuda dan dalam rangka perwujudan pemuda pengelolaan prestasi olahraga dalam pengelolaan mandiri melalui partisipasi kawasan kawasan konservasi masyarakat konservasi, c) Meningkatnya kuantitas dan serta kualitas olahragawan berprestasi perlindungan secara berkelanjutan melalui terhadap pembinaan kelompok berprestasi perempuan, terkait olah raga air yag dapat anak dan memanfaatakan kawasan pemuda. konservasi 3. Meningkatkan 3.1 Tersedianya 1) Tersedianya data tentang obyek dan a) Menyusun dan mengembangkan ketersediaan dan sistem daya tarik wisata KKPD Kabupaten informasi obyek dan daya tarik kualitas penataan informasi daya Alor wisata berbasis data dan jaringan data dan tarik dan 2) Tersedianya pos-pos informasi dan informasi kepariwisataan dengan informasi terkait obyek wisata intepreter di sekitar kawasan zona menggunakan media cetak, pengelolaa bahari secara pariwisata bahari elektronik, dan fasilitas internet kawasan terpadu guna 3) Tersedianya PIPPDA Kabupaten Alor b) Mengembangkan desa sadar menunjang yang disepakati secara bersama oleh wisata yang dilengkapi dengan kepariwisataan para pemangku kepentingan yang sarana keparwisataan (pos terlibat langsung maupun tidak informasi, intepreter, dan layanan langsung dalam kegiatan penginapan berbasis kearifan pengembangan pariwisata lokal) 4) Tersedianya sarana promosi baik c) Mengkaji ulang RIPPDA Kabupaen dalam bentuk media cetak, Alor dengan proses evaluasi elektronik, dan sistem informasi program dan perencanaan kepariwisataan berbasis web (menggunakan layanan internet) program kerja lanjutan guna meningkatkan evektivitas dan efisiensi program pengembangan pariwisata bahari ISU D RENDAHNYA PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM POTENSIAL KKPD ALOR UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KABUPATEN ALOR Zona perikanan berkelanjutan disediakan untuk pengembangan perikanan tangkap dan budidaya.Kegiatan perikanan di dalam kawasan konservasi perairan daerah khususnya zona perikanan berkelanjutan diharapkan berimplikasi pada peningkatan pendapatan nelayan khususnya dan masyarakat Kabupaten Alor pada umumnya.Kegiatan perikanan diharapkan terus berlanjut dan kelestarian sumberdaya ikan tetap terjaga.Guna meningkatkan kegiatan perikanan tangkap dan budidaya maka strategi dan indikator keberhasilan dalam pengelolaan kawasan konservasi harus dirumuskan dengan jelas. Strategi implementasi dalam pengelolaan KKPD Kabupaten Alor berdasarkan isu strategis ini secara jelas dapat dilihat pada tabel 6.5 berikut. 6.2 Arah Kebijakan Pengelolaan Kawasan Arah kebijakan pengelolaan KKPD Kabupaten Alor adalah penguatan pengelolaan sumberdaya kawasanuntuk meningkatkan fungsi perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan kawasan. Mengacu pada PerMen Nomor PER.30/MEN/2010 tentang Rencana Pengelolaan dan Rencana Zonasi kawasan Konservasi Perairan, maka arah kebijakan pengelolaan KKPD Kabupaten Alor terdiri atas tiga arah kebijakan sebagai berikut: 1. Penguatan dan optimalisasi pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan kawasan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, perekonomian daerah dan kelestarian lingkungan; 2. Menciptakan kemandirian masyarakat dalam aspek sosial, ekonomi dan budaya melalui peningkatan peran serta aktif masyarakat dalam pengelolaan kawasan untuk mencapai pengelolaan kawasan yang berkelanjutan dan lestari. 3. Penguatan kelembagaan pengelola kawasan konservasi dengan memperhatikan keterlibatan perwakilan para pemangku kepentingan dengan pendekatan adaptive collaborative manajemen (ACM)/pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif; Ketiga arah kebijakan tersebut akan dijabarkan dalam langkahlangkah kongkrit dalam bentuk kebijakan teknis pelaksanaan dalam setiap rencana kerja. 1) Penguatan dan optimalisasi pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan kawasan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, perekonomian daerah dan kelestarian lingkungan, melalui langkah-langkah sebagai berikut: a) Meningkatkan populasi ikan. upaya perlindungan habitat dan Pengelolaan kawasan konservasi selalu mengacu pada upaya untuk melindungi habitat-habitat penting dan populasi ikan. Program kerja tahunan yang direncanakan untuk meningkatkan upaya perlindungan habitat dan populasi ikan sebagai berikut: Identifikasi lokasi-lokasi di sekitar kawasan yang belum pernah dilakukan kegiatan sosialisasi tentang terumbu karang Sosialisasi fungsi dan peranan terumbu karang bagi kelestarian perairan (langsung, dan media cetak) Sosialisasi dilakukan oleh kelompok masyarakat yang telah memiliki kesadaran dan keberhasilan melindungi kawasan di sekitar hunia dengan dana bantuan dari instansi terkait Identifikasi lokasi-lokasi sesuai untuk pembuatan tambatan perahu yang tidak merusak kawasan terumbu karang Penyediaan tambatan perahu untuk menghindari pelemparan jangkar pada areal terumbu karang Penyuluhan tentang dampak penambangan pasir laut terhadap topografi pesisir dan kelestarian lingkungan fisik perairan Penegakan hukum berkaitan dengan adanya pelanggaran penambangan pasir laut dan/atau perusakan lingkungan Standarisasi konstruksi bangunan pengaman pantai Implementasi secara tepat peraturan berkaitan dengan kelayakan lingkungan suatu rencana dan/atau kegiatan di wilayah pesisir dan sepadan pantai Sosialisasi fungsi dan peranan mangrove bagi kelestarian lingkungan dan kehidupan manusia Penyuluhan fungsi dan manfaat padang lamun bagi kelstarian sumberdaya alam dan lingkungan Bimbingan teknis pengelolaan padang lamun berbasis masyarakat Tabel 6.5 Keterkaitan Isu Strategis Keempat , Misi Ketiga, Tujuan, Sasaran dan Strategi Implementasi Pengelolaan KKPD Kabupaten Alor tahun 2013-2033 Isu Strategis IV: Rendahnya Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam Potensial KKPD Alor untuk Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Alor Misi 3: Mewujudkan Kesejahteraan dan Kemakmuran Masyarakat melalui Optimalisasi Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Tujuan Sasaran Indikator Sasaran 1. Meningkatkan 1.1 Tercapainya a. Peningkatan aktivitas peningkatan pendapatan nelayan ekonomi pendapatan dari hasil usaha masyarakat hasil usaha perikanan berbasiskan perikanan b. Terciptanya mata keberlanjutan pencaharian sumber daya alternatif sebagai alam potensial. bagian dari usaha perikanan (usaha pengelolaan hasil perikanan) Strategi Implementasi a) Mengembangkan dan memperkenalkan sistem pengolahan hasil perikanan yang higienis dan menghindari penggunaan ikan dari hasil tangkapan dengan menggunakan bahan peledak dan bahan pengawet yang berbahaya bagi kesehatan b) Melakukan pembinaan usaha produksi perikanan berorientasi pasar c) Mengembangkan usaha pertanian sebagai salah satu sumber mata pencarian alternatif d) Mengadakan pelatihan manajemen usaha perikanan skala rumah tangga e) Mengembangkan upaya-upaya perlindungan hak-hak buruh nelayan dan nelayan tradisional dengan pola kemitraan f) Mengadakan penyuluhan tentang arti penting berinvestasi g) Melakukan kajian tentang mata pencarian alternatif yang sesuai dengan cara bekerjasama dengan pihak perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, dan/atau pihak swasta lainnya. b) Melakukan rehabilitasi habitat dan populasi ikan. Pengelolaan kawasan konservasi harus mempertimbangkan peluang pengembangan usaha dan/atau kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan daya dukung habitat dan meningkatkan populasi ikan melalui upaya rehabilitasi habitat dan populasi ikan dengan mengacu pada pengembangan teknologi dan kearifan lokal masyarakat setempat. Program kerja tahunan yang direncanakan untuk melakukan rehabilitasi habitat dan populasi ikan sebagai berikut: Pelatihan teknis tranplantasi karang berbahan dasar lokal, yang murah dan mudah diperoleh dan efisien untuk digunakan. Pelatihan pemantauan pertumbuhan dan keberhasilan tranplantasi karang rehabilitasi sebagai salah satu bentuk rehabilitasi terumbu karang Rehabilitasi kawasan-kawasan ekosistem terumbu karang yang rusak Pelatihan ipteks rehabilitasi mangrove dengan berbagai metode Penyediaan dana rehabilitasi mangrove Pembuat dan/atau mengadobsi panduan praktis pengelolaan mangrove dan mengadakan bimbingan teknis kepada masyarakat Program penumbuhan mangrove dengan melibatkan masyarakat Pengusulan program kegiatan secara kolaboratif untuk menangani degradasi terumbu karang c) Mengembangkan kegiatan penelitian dan pengembangan kegiatan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan secara lestari dan berkelanjutan. Pengelolaan kawasan konservasi perlu didukung dengan kegiatan penelitian dan pengembangan, baik penelitian dasar berkaitan dengan potensi sumberdaya alam dan lingkungan serta perubahannya sesuai dengan pola pemanfaatan yang berkembang, dan upaya-upaya pengembangan teknologi tepat guna untuk mendukung kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan.Kegiatan penelitian dan pengembangan dimungkinkan untuk dilakukan dengan sistem kolaborasi lintas sektor dan dalam bentuk mekanisme pendanaan secara in-kind dengan lembaga non-pemerintah dan masyarakat. Program kerja tahunan yang direncanakan untuk mengembangkan kegiatan penelitian dan pengembangan kegiatan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan secara lestari dan berkelanjutansebagai berikut: Kajian sebaran dan struktur komunitas mangrove di kawasan konservasi perairan Pemetaan sebaran ekosistem mangrove dan struktur komunitas di kawasan konservasi Kajian pola pemanfaatan hutan bakau oleh masyarakat pesisir Identifikasi lokasi-lokasi yang mengalami penurunan luasan mangrove Kajian obyek-obyek wisata dengan menggunakan analisis obyek dan daya tarik wisata Kajian potensi obyek dan daya tarik daratan di sekitar kawasan konservasi, secara terpadu Kajian potensi budaya masyarakat dan dinamika sosial berkaitan dengan pengelolaan kawasan konservasi Kajian potensi ekosistem padang lamun dan persebarannya di kawasan konservasi Kajian lokasi-lokasi penting peneluran penyu Identifikasi tugas pokok dan fungsi masing-masing SKPD yang membidangi penangan degradasi terumbu karang Kajian potensi obyek dan daya tarik wisata secara spesifik pada desa-desa sadar wisata Penetapan tapak dan jalur intepretasi spesifik pada desa-desa wisata di sekitar zona pengembangan pariwisata Penetapan sistem pembagian dana yang diterima oleh masyarakat atas jasa penginapan yang disewa sebagai tempat tinggal sementara para wisatawan Pembuatan sistem terpadu pengelolaan dana dari para wisatawan dan pihak ketiga (donatur) dalam pengembangan pariwisata Mengidentifikasi budaya dan adat istiadat sebagai daya tarik wisata Identifikasi kebutuhan pengembangan sarana dan prasaranan penunjang pariwisata sesuai dengan hasil analisis RIPPDA d) Mengembangkan kegiatan pemanfaatan sumberdaya ikan yang berkelanjutan dan lestari. Pemanfaatan sumberdaya ikan yang dimaksud adalah pengembangan kegiatan perikanan.Kegiatan perikanan yang dikembangkan harus memperhatikan keberlanjutan kegiatan penangkapan dan budidaya dan kelestarian sumberdaya hayati ikan dan biota akuatik lainnya.Guna mengatur kegiatan perikanan sedemikian sehingga dapat dicapai kegiatan perikanan yang berkelanjutan, telah diberikan arahan keruangan wilayah perairan yaitu zona perikanan berkelanjutan. Mengacu pada zonasi KKPD Kabupaten Alor, kegiatan perikanan dapat dikembangkan hanya pada zona tersebut, sedangkan kegiatan perikanan menunjang pariwisata bahari, dapat dilakukan di zona pemanfaatan pariwisata bahari.Pengaturan kuota penangkapan dan perijinan usaha penangkapan dan/atau usaha budidaya dilakukan oleh instansi yang memiliki kewenangan untuk hal tersebut dan dengan mengacu kondisi yang ada. Program kerja tahunan yang direncanakan untuk mengembangkan kegiatan pemanfaatan sumberdaya ikan yang berkelanjutan dan lestari sebagai berikut: Kebijakan yang mendukung pemanfaatan sumberdaya ikan yang berkelanjutan (perijinan dan pendataan penjualan hasil tangkapan) Pendirian tempat pendaratan ikan dan tempat pelelangan ikan Pembangunan sarana penyimpanan ikan (coolstorage) Pembangunan pabrik es dengan melibatkan para investor Mengembangkan sistem informasi perikanan Pelatihan teknis berbagai teknik budidaya perairan Bimbingan teknis budidaya perairan pada daerah yang memiliki potensi pengem-bangan kegiatan budidaya perairan Pembentukan koperasi nelayan Pengaktivan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia di Alor Pendampingan pembentukan usaha kecil menengah Pelatihan akses pasar dan akses permodalan Pembinaan usaha produksi perikanan berorientasi pasar Pengembangan sistem pemasaran usaha perikanan Pelatihan manajemen usaha perikanan skala rumah tangga Mengembangkan upaya-upaya perlindungan hak-hak buruh nelayan dan nelayan tradisional dengan pola kemitraan Mengadakan penyuluhan tentang arti penting berinvestasi Pelarangan penggunaan ikan dari hasil tangkapan dengan menggunakan bahan peledak dan bahan pengawet berbahaya Pelatihan teknik pasca panen hasil perikanan Pelatihan diversifikasi hasil perikanan dalam bentuk olahan lain yang bernilai ekonomis Pelatihan teknis penggunaan lahan pertanian Pelatihan pengolahan hasil pertanian berorientasi pasar Pembentukan industri rumah tangga dengan produk pertanian Pembuatan sistem informasi dan komunikasi perikanan Penyusunan program pengembangan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Sosialisasi peruntukan zona perlindungan di kawasan konservasi pada seluruh masyarakat di Kabupaten Alor Pelatihan identifikasi ikan-ikan karang Penyusunan peraturan daerah mengenai tata pemanfaatan sumberdaya ikan di dan sekitar kawasan ekosistem terumbu Memperkenalkan teknologi teknik rumpon dan pengoprasiannya Pemantauan efektivitas rumpon sebagai rumah ikan yang dilakukan bersama dengan masyarakat Penyediaan alat tangkap yang sesuai untuk dioperasikan di daerah rumpon Peraturan penangkapan ikan di daerah padang lamun melalui penangkapan ikan selektiv Pengaturan alat tangkap yang dioperasikan di daerah padang lamun e) Optimaliasi pengembangan pariwisata dan jasa lingkungan bahari yang terintegrasi berdasarkan konsep ekowisata. Pengembangan pariwisata dan jasa lingkungan diarahkan dengan mengacu pada konsep ekowisata.Konsep ekowisata mengharuskan penyelenggaraan pariwisata memberikan keberpihakan pada kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan, dan konsisi sosial-ekonomi-budaya masayarat.Dengan demikian, pengembangan pariwisata bahari dengan konsep ekowisata memberikan ruang pengembangan kegiatan wisata melibatkan para pemangku kepentingan, khususnya masyarakat dan dan bersifat multi sektor. Oleh karena itu, integrasi pengembangan pariwisata menuntut kebersamaan para pelaku pariwisata secara langsung maupun tidak langsung.Guna mengatur pengembangan pariwisata maka zona pemanfaatan pariwisata bahari telah ditetapkan sebagai bagian dari wilayah KKPD Kabupaten Alor untuk pengembanan pariwisata. Program kerja tahunan yang direncanakan untuk optimaliasi pengembangan pariwisata dan jasa lingkungan bahari yang terintegrasi berdasarkan konsep ekowisatasebagai berikut: Pembuatan sistem informasi berbasis web-site, media cetak dan elektronik Kordinasi dengan berbagai instansi terkait berkaitan dengan pengembangan ekowisata Melengkapi sarana dan prasarana penunjang pada 9 klaster pengembangan pariwisata sebagaimana tertuang dalam RIPPDA Kabupaten Alor, terutama jalan Mendistribusikan secara berkala buku informasi obyek dan tapak wisata ke hotel-hotel dan masyarakat POKDARMIS Melibatkan masyarakat secara langsung sebagai penyedia penginapan Pendampingan pada desa-desa sadar wisata Penyusunan program pengembangan persiapan keparwisisataan di desa-desa sadar wisata Pembentukan desa contoh sadar wisata yang mengintegrasikan pariwisata dengan sektor terkait dalam meningkatkan pendapatan masyarakat Menata keruangan desa-desa contoh tujuan wisata sesuai dengan konsep ekowisata Pemilihan program sesuai prioritas di dalam RIPDA Kabupaten Alor dan analisis kebutuhan Pengajuan dana untuk program pengembangan sesuai dengan prioritas di dalam RIPPDA Kab. Alor Pengembangan tapak dan jalur intepretasi wisata dengan menggunakan konsep ekowisata Mengoptimalkan fungsi POKDARMIS dan PHRI di Kabupaten Alor Pelatihan teknis intepretasi obyek dan daya tarik wisata bagi para anggota kelompok dan masyarakat Menyediakan program terumbu karang binaan, hutan mangrove binaan (promosi) untuk mendapatkan dana pengelolaan lingkungan Penyusunan sistem aliran dana dan penggunaan dana yang disumbangkan oleh para wisatawan untuk pelestarian lingkungan Melengkapi sarana-dan prasarana penunjang pengembangan budaya Mengaktifkan dan menggiatkan kelompok-kelompok budaya secara terjadwal Pembentukan balai pelatihan kepariwisataan di tingkat kabupaten Penyediaan instruktur yang terlatih berkaitan dengan pengembangan pariwisata dengan konsep ekowisata Melatih utusan masyarakat sebagai instruktur pelatihan pariwisata terpadu sebagai intruktur di kelompok mereka Menyediakan petunjuk teknis pelaksanaan kepariwisataan yang mudah dipahami dan dilakukan oleh masyarakat Penetapan jasa wisata dan lingkungan di kawasan konservasi Penyediaan sistem layanan yang mengatur mekanisme kontrol pembayaran jasa pariwisata dan lingkungan Penyusunan mekanisme satu pintu untuk pengembangan pariwisata. f) Melakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pengawasan dan pengendalian. Pengawasan dan pengendalian dengan melibatkan masyarakat perlu dilakukan dengan teknik dan metode yang mudah dipahami dan dilakukan secara bersamasama antara para pemangku kepentingan yang terlibat dalam kegiatan pengawasan dan pengendalian pelestarian dan perlindungan sumberdaya alam dan lingkungan kawasan. Program kerja tahunan yang direncanakan untuk melakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pengawasan dan pengendalian sebagai berikut: Penyusunan panduan pengamanan dan prosedur pelaporan dan penangkapan pelaku kejahatan Kordinasi dengan instnasi pemerintah yang meiliki tupoksi pengawasan perairan untuk melaksanakan pelatihan Menyediakan dana untuk kegiatan pelatihan dan pendampingan kelompok Kajian teknologi pemanfaatan sumberdaya hayati laut yang tepat guna dan ramah lingkungan Percontohan implementasi teknologi pemanfaatan sumberdaya hayati laut yang tepat guna dan ramah lingkungan Bimbingan teknis operasional dan perawatan teknologi pemanfaatan sumberdaya hayati laut yang tepat guna dan ramah lingkungan Sosialisasi rencana pengelolaan kawasan konservasi setelah mendapatkan legalitas dari pemerintah daerah Kabupaten Alor Tersedianya jadwal pemantauan dan pengamanan pada zona perindungan Sistem pelaporan hasil pemantauan kawasan konservasi Pendanaan kegiatan pemantauan dan pengamanan secara terjadwal Kordinasi lintas sektor dan masyarakat untuk penyusunan jadwal pemantauan dan pengamanan Pembentukan kelompok pemantauan dan pengamanan zona perlindungan Melengkapi sarana dan prasarana pemantauan dan pengamanan zona perlindungan di kawasan konservasi Pembentukan Pokmaswas Menyusun mekanisme kerja pomaswas dan sistem pendampingan Penyediaan dana untuk operasional kegiatan Pokmaswas Petunjuk teknis pelaporan hasil pengawasan setiap enam bulan Bimbingan teknis Pokmaswas Mengoptmalkan peran kelompok pelestarian mangrove dalam melakukan pemantauan dan pengamanan areal mangrove g) Monitoring dan evaluasi evektivitas implementasi pelaksanaan program kegiatan tahunan dalam rangka penguatan dan optimalisasi pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan. Pengelolaan kawasan perlu dilengkapi dengan monitoring dan evaluasi.Monitoring dan evaluasi dilakukan bertujuan untuk menilai evektifitas implementasi program kerja tahunan dan perencanaan kegiatan pada tahun berikutnya. Program kerja tahunan yang direncanakan untuk monitoring dan evaluasi evektivitas implementasi pelaksanaan program kegiatan tahunan dalam rangka penguatan dan optimalisasi pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan sebagai berikut: Pembentukan forum pelestarian terumbu karang Penyediaan dana untuk operasional forum pelestarian terumbu karang Penyusunan tugas pokok dan fungsi forum pelestarian terumbu karang Penetapan sanksi hukum dan sanksi sosial yang tegas bagi orang yang merusak ekosistem terumbu karang Penyusunan sistem keamanan lingkungan berbasis masyarakat yang efektif di kawasan ekosistem terumbu karang Koordinasi antar instansi dalam pengelolaan ekosistem padang lamun. 2. Menciptakan kemandirian masyarakat dalam aspek sosial, ekonomi dan budaya melalui peningkatan peran serta aktif masyarakat dalam pengelolaan kawasan untuk mencapai pengelolaan kawasan yang berkelanjutan dan lestari. a) Pengembangan sosial ekonomi masyarakat Pengembangan sosial ekonomi masyarakat dimaksudkan untuk meningkatkan perekonomian dan menjaga dinamika sosial masyarakat sebagai mitra dalam pengelolaan kawasan konservasi yang lestari dan berkelanjutan. Program kerja tahunan yang direncanakan untuk pengembangan sosial ekonomi masyarakat sebagai berikut: Penilaian kebutuhan sekolah dasar dan/atau prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar Pengusulan anggaran untuk pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana Perekrutan guru sesuai dengan ratio ideal Pengusulan anggaran penyusunan bahan ajar berbasis kompetensi kelestarian kawasanuntuk SD Penyusunan tim penyusun bahan ajar pengelolaan kawasan konservasi untuk SD Penyusunan materi dan perijinan serta penggandaan bahan aja Revisi kurikulum khususnya pada mata pelajaran muatan lokal (mulok) Penerbitan SK berkaitan dengan mata pelajaran mulok berbasis konservasi Pelatihan guru untuk menciptakan kreativitas kegiatan kurikuler pengenalan dan pengelolaan kawasan konservasi b) Pengembangan program kawasan binaan sekolah di sekitar kawasan konservasi Program lomba secara terjadwal dengan tema beragam setiap tanggal 5 Juni (Hari Lingkungan Hidup Dunia) Program lomba cinta lingkungan setiap hari pencanangan KKPD Kabupaten Alor Penelitian tentang mata pencarian masyarakat dengan metode PRA Pengembangan usaha alternatif untuk masyarakat pesisir Pelatihan berbagai jenis mata pencarian alternatif yang dapat dikembangkan oleh masyarakat Penyediaan sarana dan prasarana penunjang pengembangan mata pencarian alternatif yang sesuai Pengembangan kerjasama kemitraan dengan industri pariwisata Bimbingan teknis pengembangan produk bernilai tambah dan mendukung pengembangan wisata. Pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat dimaksudkan untuk meningkatkan ketrampilan hidup masyarakat sedemikian sehingga masyarakat memperoleh kesempatan untuk meningkatkan pendapatan.Peningkatan pendapatan tersebut selanjutnya diharapkan mampu meningkatkan kepedulian dan pengetahuan mereka tentang keuntungan menjaga kelestarian kawasan konservasi.Pemberdayaan masyarakat juga diarahkan untuk meningkatkan ketrampilan masyarakat untuk bersama-sama mengelola kawasan konservasi. Program kerja tahunan yang direncanakan pemberdayaan masyarakat sebagai berikut: untuk Pembentukan kelompok-kelompok masyarakat dasar lingkungan pada seluruh kawasan Kajian dinamika sosial dan ketergantungan masyarakat pada wilayah pesisir Kajian tentang permasalahan yang dihadapi masyarakat dalam kaitan ketergantungan pada sumbedaya untuk memenuhi kebutuhan hidup Sosialisasi rencana pengelolaan kawasan konservasi Pendampingan kelompok masyarakat nelayan, petani, budidaya Pelatihan pemantauan kawasan konservasi berbasis masyarakat Penyusunan program kegiatan bersama masyarakat Sosialisasi kegiatan lanjutan dilakukan oleh kelompok masyarakat Pelatihan penilaian kesehatan terumbu karang, keanekaragaman kawasan mangrove dan padang lamun Sosialisasi pada masyarakat di daerah lebih tinggi tentang kawasan koservasi, pemantauan, pengelolaan dan pengawasan Pelibatan masyarakat dalam musrenbangdus dalam menilai kebutuhan dalam kegiatan pengelolaan kawasan konservasi Sosialsiasi tentang praktek penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan dan dampaknya terhadap kegiatan perikanan, pariwisata Sosialiasi kegiatan rehabilitasi dan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan Koordinasi pendampingan kelompok-kelompok sadar lingkungan dalam hal menemukenali penurunan kelestarian lingkungan dan tata cara pelestariannya Pelatihan rehabilitasi terumbu karang dengan metode yang mudah dan murah sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan Pelatihan rehabilitasi kawasan hutan mangrove Fasilitasi bimbingan teknis yang diperlukan dalam upaya partisipasi kegiatan sinergis diperlukan dalam pengelolaan kawasan konservasi Sosialisasi tentang potensi sumberdaya perairan berdasarkan data terbaru Melibatkan masyarakat dalam penyusunan program kegiatan dan implementasi program pada kawasan konservasi. c) Pelestarian adat dan budaya. Pelestarian adat dan budaya diarahkan untuk tetap memberikan rasa nyaman pada masyarakat dan memberikan peluang serta kesempatan pada masyarakat untuk melakukan adaptasi upaya pengelolaan sesuai dengan budata dan adat setempat.Pelestarian adat dan budaya tidak saja untuk menjamin kelangsungan hidup masyarakat secara turun temurun tetapi juga sebagai salah satu obyek dan daya tarik wisata di Kabupaten Alor.Kearifan lokal masyarakat termasuk di dalamnya perubahan pola pengelolaan dari pemanfaatan yang tidak ramah lingkungan ke pola pemanfaatan yang lestari dan berkelanjutan juga merupakan pelestarian adat dan budaya. satu bentuk upaya Program kerja tahunan yang direncanakan untuk pelestarian adat dan budaya sebagai berikut: Identifikasi kearifan lokal pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan terestrial Identifikasi kearifan lokal pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan pesisir dan laut Mendampingi masyarakat untuk menetapkan adat dan budaya dalam bentuk peraturan desa atau perangkat hukum lainnya d) Monitoring dan evaluasi Monitoring dan evaluasi dilarahkan untuk mengkaji efektivitas implementasi program kerja, meningkatkan kemampuan masyarakat untuk melakukan pemantauan pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan kawasan konservasi. Program kerja tahunan yang direncanakan untuk monitoring dan evaluasi sebagai berikut: Pelatihan teknis pemantauan kawasan konservasi terjadwal Membentuk sistem pengawasan terintegrasi dan tertuang dalam Standar Oprasional Prosedure yang diketahui oleh semua pihak Analisis kebutuhan masyarakat berkaitan dengan pengelolaan kawasan konservasi Identifikasi program pengelolaan kawasan berbasis masyarakat Pemilihan program prioritas tahunan melalui musrenbangdus Koordinasi kegiatan multi sektor dengan melibatkan masyarakat Pengadaan sarana dan prasarana pengawasan Kordinasi instnasi yang berwewenang melakukan pengawasan Penyiapan perangkat dan tata laksana pengawasan Mengalokasikan dana khusus untuk kegiatan sosialisasi secara terjadwal untuk seluruh kelompok masyarakat Pengusulan dana dengan menggunakan sistem pendanaan bersama Pelatihan peraturan dan prosedur pengamanan kawasan. 3. Penguatan kelembagaan pengelola kawasan konservasi dengan memperhatikan keterlibatan perwakilan para pemangku kepentingan dengan pendekatan adaptive collaborative manajemen (ACM)/pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif, melalui langkah-langkah sebagai berikut: a) Peningkatan kualitas dan ketersediaan sumberdaya manusia sebagai pengelola kawasan konservasi yang bertugas pada kelembagaan pengelola. Sumberdaya manusia dalam kuantitas dan kualitas sangat menentukan keberhasilan pengelolaan kawasan konservasi. Peningkatan jumlah sumberdaya manusia yang akan ada di dalam lembaga pengelola dapat dilakukan dengan perekrutan secara langsung dengan memperhatikan kemunkinan pendanaan, dan/atau pemilihan pada bidang-bidang yang berada pada instansi teknis daerah Kabupaten Alor yang memiliki tugas dan fungsi pengelolaan kawasan konservasi perairan. Guna meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia, pemilihan keikutsertaan dalam kegiatan pelatihan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia lembaga pengelola dalam melakukan pengelolaan kawasan konservasi. Program kerja tahunan yang telah direncanakan untuk peningkatan kualitas dan ketersediaan sumberdaya manusia sebagai pengelola kawasan adalah pembentukan badan pengelola kawasan konservasi, dilanjutkan dengan rekrutmen staf dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia kelembagaan pengelola KKPD Kabupaten Alor. b) Penatakelola kelembagaan. Pembentukan kelembagaan disesuaikan dengan luasan kawasan konservasi, ketersediaan sumberdaya manusia, peluang perekrutan staf dan ketersediaan dana untuk melakukan inisiasi dan pembentukan serta oprasional kelembagaan. Mengingat pentingnya kelembagaan dan kondisi Kabupaten Alor, maka penatakelola kelembagaan perlu dilakukan. Program kerja tahunan yang direncanakan penatakelola kelembagaan sebagai berikut: untuk Inisiasi pembentukan lembaga kolaboratif pengelolaan kawasan melalui pembentukan tim pengkajian melalui SK Bupati Rapat kerja untuk pemilihan bentuk kelambagaan pengelola kawasan konservasi perairan daerah Konsultasi publik pembentukan lembaga pengelola kawasan konservasi c) Peningkatan prasarana. kapasitas infrastruktur dan sarana Infrastruktur yang dimaksud adalah infrastruktur kelembagaan pengelola KKPD Kabupaten Alor, misalnya ruang kantor dan sarana dan prasarana penunjang operasional perkantoran. Infrastruktur dibutuhkan untuk mendukung kinerja staf yang duduk pada lembaga pengelola yang telah terbentuk. Program kerja tahunan peningkatan kapasitas infrastruktur yang direncanakan adalah Penyediaan sarana dan prasarana kelengkapan perkantoran lembaga sesuai dengan dana yang tersedia dari berbagai sumber dana yang memungkinkan. d) Penyusunan peraturan pengelolaan kawasan. Sistem organisasi dan mekanisme pengelolaan kelembagaan dalam rangka pengelolaan KKPD Kabupaten Alor perlu ditetapkan. Penetapan mekanisme pengelolaan kelembagaan ini akan berdampak pada kinerja pengelola yang selanjutnya memberikan dampak lanjutan pada keberhasilan pengelolaan kawasan konservasi. Oleh karena itu, program kerja setelah kelembagaan terbentuk untuk penyusunan peraturan pengelolaan kawasan adalah penetapkan kebijakan berkaitan dengan kewenangan badan pengelola untuk mengelola anggaran dan keuangan yang menjadi kewenangan badan pengelola e) Pengembangan organisasi/kelembagaan masyarakat. Tahap lanjutan setelah penyusunan peraturan pengelolaan kawasan adalah pengembangan organisasi/kelembagaan masyarakat.Pengembangan organisasi diperlukan mengingat kawasan ini memiliki kompleksitas yang tinggi.Berbagai aktivitas dan kepentingan berada dalam satu kawasan sehingga berpeluang untuk menimbulkan konflik kepentingan antar para pemangku kepentingan.Oleh karena itu, manajemen organisasi dan tata kelola kelembagaan menjadi syarat utama dalam pengembangan organisasi. Program kerja tahunan yang direncanakan pengembangan organiasasi sebagai berikut: untuk Penyusunan keanggotaan badan pengelola Penyusunan tugas pokok dan fungsi badan pengelola KKPD Penyusunan mekanisme pengelolan dana berkaitan dengan retribusi kawasan konservasi. Pembentukan badan pengelola multi stakeholders Penyusunan kepengurusan badan pengelola Penyusunan program kerja sesuai dengan rencana pengelolaan KKPD f) Pengembangan kemitraan Pengembangan kemitraan sangat diperlukan untuk menjaga eksistensi lembaga pengelola kawasan.Melalui mekanisme kemitraan, beberapa hal dapat tercapai diantaranya efisiensi sumberdaya manusia dan pendanaan. Pengembangan kemitraan tidak hanya dilakukan dengan meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam beberapa kegiatan, tetapi juga membuka peluang kerja sama dengan berbagai pihak yang memiliki komitmen yang sama untuk melakukan kegiatan pemanfaatan yang lestari di KKPD Kabupaten Alor, dan bersedia mengikuti semua peraturan yang ditetapkan untuk mengelola kawasan konservasi. Program kerja yang direncanakan dalam upaya pengembangan kemitraan adalah meningkatkan peran serta masyarakat dan membuka peluang kerjasama melalui mekanisme yang memiliki kekuatan hukum. g) Pembentukan jejaring kawasan konservasi perairan. Pembentukan jejaring kawasan konservasi perairan diperlukan untuk membuka kesempatan pihak lain di luar kawasan melakukan kerjasama dan/atau membuka kesempatan para pemangku kepentingan untuk mendapatkan informasi atau pembelajaran tentang keberhasilan pengelolaan kawasan yang dama di wilayah yang lain. Pembentukan jejaring ini dapat dilakukan dengan mencari informasi pada lembaga konservasi perairan di dalam dan di luar negeri, dan/atau membuat media informasi tentang keberadaan KKPD Kabupaten Alor (website). Program kerja tahunan yang direncanakan untuk pembentukan jejaring kawasan konservasi perairan adalah mengadakan studi banding dan penandatangan kerjasama model pengelolaan kawasan konservasi. h) Pengembangan sistem pendanaan berkelanjutan. Pengembangan sistem pendanaan berkelanjutan dilakukan dengan mengkaji peluang-peluang sumber-sumber pendanaan sebagaimana disajikan sebagai bagian dari pada BAB IV dokumen ini.Program kerja yang direncanakan berkaitan dengan pengembangan sistem pendanaan berkelanjutan pengelolaan KKPD Kabupaten Alor adalah kordinasi dengan pemerintah pusat berkaitan dengan bentuk dan bentuk sistem pendanaan. i) Monitoring dan evaluasi Monitoring dan evaluasi strategi dan program kerja berkaitan dengan penguatan kelembagaan pengelola KKPD Kabupaten Alor dimaksudkan untuk menilai keberhasilan pencapaian sesuai pelaksanaan program kerja.Hasil evaluasi selanjutnya dijadkan bahan penyusunan rencana berikutnya dan/atau menetapkan pilihan untuk menganti pilihan program kerja lainnya.