buletin prioritas

advertisement
USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru,
Tenaga Kependidikan, dan Siswa
BULETIN PRIORITAS
Volume 1/X/2014
Media Informasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan Dasar yang Baik di Provinsi Papua
Catatan Redaksi
P
uji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas terbitnya buletin edisi pertama
ini. Saya berharap artikel dan informasi yang
ada dapat memperkaya pengetahuan para
pembaca tentang program pendidikan yang
dilaksanakan Yayasan Kristen Wamena
(YKW) di Pegunungan Tengah Papua,
khususnya di Kabupaten Jayawijaya.
Dosriana Bakara
Kepala Kantor YKW
Visi YKW adalah meningkatkan sumber daya
manusia yang berpengetahuan tinggi, professional dan mempunyai disiplin kerja yang mendasarkan pada kebenaran firman Tuhan. YKW berkomitmen membangun masyarakat lewat
pendidikan yang berkualitas. Sejak 2005, YKW memberikan layanan
pendidikan langsung kepada masyarakat melalui sekolah dari tingkat
pendidikan usia dini, Sekolah Dasar dan Sekolah Tinggi Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (STKIP).
Salah satu program YKW adalah pelatihan guru. YKW menyadari
bahwa guru berperan penting dalam pembentukan karakter, pembinaan dan pendidikan anak. Mengingat hal tersebut, kita perlu meningkatkan kualitas dan kompetensi guru serta membangun komitmen
dalam diri guru itu sendiri. Untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat di Pegunungan Tengah Papua dan kualitas pendidikan
dasar di Kabupaten Jayawijaya, pada 2014 YKW dan YASUMAT yang
bekerja sama dengan Badan Bantuan Pembangunan Internasional
Amerika (USAID) melalui program USAID PRIORITAS melaksanakan
program pelatihan guru dan penyaluran Buku Paket Kontekstual
Papua di Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Yahukimo. Program
tersebut diharapkan dapat membuka peluang kerjasama yang lebih
luas lagi dengan pihak lain yang peduli dengan pendidikan di Papua.
Daftar Isi:
Catatan Redaksi
1
Pendidikan di Pegunungan
Tengah Papua
2
Perhatian Pemerintah Pada
Kemampuan Calistung Anak
3
Dukungan Dinas P dan P
Kabupaten Jayawijaya
3
Bersama Guru Mengembangkan Pendidikan
4
Membentuk Kerjasama
Orang Tua dan Sekolah
4
Tentang Yayasan Kristen
Wamena
5
STKIP Kristen Wamena:
Membangun Pendidikan di
5
Sekolah Koinonia untuk
Anak Pegunungan Tengah
6
Tentang Yayasan Sosial Untuk Masyarakat Terpencil
7
Lensa Prioritas
8
Hasil Survei Data Kemampuan Calistung Anak
10
Pendidikan Untuk Masa Depan
10
BULETIN PRIORITAS
2
P
Pendidikan di Pegunungan Tengah Papua
endidikan merupakan salah satu hak anak yang universal dan menjadi
tanggung jawab negara. Sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945, pemerintah wajib mencerdaskan kehidupan bangsa yang di dalamnya termasuk anak-anak Indonesia. Karena itu, pendidikan adalah salah satu prioritas pembangunan yang fundamental untuk membangun sumber daya
manusia (SDM) yang berkualitas.
Di Indonesia, pembangunan kurang merata, termasuk di bidang pendidikan. Pegunungan Tengah Papua merupakan salah satu wilayah yang termasuk daerah terpencil. Saya melihat adanya terjadi gap (kesenjangan) antara
daerah kota dan daerah yang terpencil. Hal tersebut dapat menghambat
kemajuan proses pembangunan.
Gaad Piranid Tabuni, SP., MM.
Asisten II Sekda
Kabupaten Jayawijaya
Dalam dunia pendidikan, ilmu tidak secara otomatis berpindah dari guru
ke siswa. Supaya proses penyampaian ilmu berjalan dengan baik diperlukan banyak cara, metode, kesiapan
guru, bangunan sekolah dan peraturan pemerintah yang mendukung. Faktanya sekarang ini di Pegunungan
Tengah Papua banyak anak yang sudah lulus SD tetapi belum bisa baca tulis, padahal calistung (baca, tulis,
hitung) adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki setiap anak di sini. Hal tersebut disinyalir karena
kurangnya penyerapan metodologi dasar pendidikan oleh para guru.
Apresiasi Program YKW-USAID PRIORITAS
YKW sudah mulai dengan suatu upaya luar biasa untuk menyesuaikan penerapan pendidikan melalui konteks lokal di daerah Papua. Saya melihat YKW telah berusaha menjawab kesenjangan dalam bidang pendidikan dengan membuat BPKP (Buku Paket Kontekstual Papua) yang sudah disesuaikan dengan konteks
lokal. Bahasanya sederhana dan sesuai dengan keadaan di Papua. BPKP akan sangat cocok untuk membantu
guru dalam melaksanakan kurikulum 2013. Hal itu akan membantu guru untuk mentransfer atau memindahkan ilmu dari guru ke siswa dengan menggunakan metodologi yang tepat guna.
Saya mengapresiasi program Pelatihan Guru dan Penyaluran BPKP yang dibuat oleh YKW dan USAID PRIORITAS. Melalui program tersebut pemerintah berharap YKW dapat membantu melatih guru-guru di Kabupaten Jayawijaya agar mempunyai keterampilan dan mental yang baik untuk mengajar. Upaya YKW dan
USAID PRIORITAS ini membantu pemerintah Kabupaten Jayawijaya untuk mencapai moto Kabupaten Jayawijaya “Yogotak Hubuluk Motok Hanorogo” yang artinya “Hari esok harus lebih baik dari hari ini” di
bidang pendidikan. Itu bukan bicara tentang bangunan fisik tetapi untuk generasi yang akan datang. (RD)
Volume 1/X/2014
3
Perhatian Pemerintah pada Kemampuan Calistung Anak
T
ahun 2014-2015, Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P dan P) Kabupaten Jayawijaya fokus dalam perbaikan pola pembelajaran di
Sekolah Dasar, terutama untuk calistung (baca, tulis, hitung). Kurangnya
guru terampil dan banyaknya guru yang mangkir menjadi hambatan terbesar. Untuk mengatasi hal tersebut, Dinas P dan P Kabupaten Jayawijaya menyambut baik program YKW dan USAID PRIORITAS yang diharapkan menambah keterampilan mengajar guru melalui pelatihanMurjono Murib, S.Pd
pelatihan. “Setelah pelatihan, harus ada pendampingan, khususnya unKepala Dinas Pendidikan dan
Pengajaran Kabupaten Jayawijaya
tuk sekolah-sekolah di ring 2 dan 3. Harus lihat apa guru menerapkan
yang dilatihkan atau tidak. Jangan sampai latihan lain, main lain,” papar
Kepala Dinas P dan P Kabupaten Jayawijaya, Murjono Murib.
Ia juga mengingatkan bahwa menjadi seorang guru bukan permintaan dari pemerintah, tetapi dari diri
sendiri. Karena itu, diharapkan guru-guru bekerja dengan hati. Walaupun demikian, pendidikan anak bukan hanya tanggung jawab guru tetapi juga orang tua. “Kalau babi hilang, orang perkarakan ke polisi, tapi
kalau anak tidak sekolah, orang diam saja. Faktor ekonomi lebih penting daripada pendidikan anak,” tuturnya. Menurutnya, perhatian orang tua untuk anak-anak yang bersekolah di ring 1 sudah cukup, namun
keadaan berbeda di ring 2 dan 3.
Selain itu, YKW mengenalkan Buku Paket Kontekstual Papua
(BPKP) yang menurut Murjono Murib sejalan dengan kurikulum
2013 dan sangat cocok digunakan untuk sekolah-sekolah di ring
2 dan 3. “Kurikulum 2013 merupakan rambu-rambu dan payung
saja, tetapi guru yang harus pintar mengembangkan,” tegasnya.
Dengan BPKP ini guru dibantu untuk menerapkan kurikulum
2013 yang sudah disesuaikan dengan konteks Papua. (RD/JP)
“Kurikulum 2013 merupakan
rambu-rambu dan payung saja,
tetapi guru yang harus pintar
mengembangkan,”
Dukungan Dinas P dan P Kabupaten Jayawijaya
Salah satu pengawas sekolah, Yohanes Elopere, S.Ag berdiskusi
dengan peserta Training of Trainers di Yayasan Kristen Wamena tentang keadaan pendidikan dasar di Kabupaten Jayawijaya. Kehadiran
guru dalam proses belajar mengajar di sekolah menjadi salah satu
fokus diskusi. Hadirnya pengawas sekolah dalam diskusi ini menunjukkan kepedulian dinas P dan P Kabupaten Jayawijaya terhadap
perkembangan pendidikan di Pegunungan Tengah Papua.
Drs. Jonat Goris, koordinator pengawas dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Jayawijaya, menyampaikan materi supervisi akademik
dalam kegiatan Training of Trainers di Yayasan Kristen Wamena. Hal ini
merupakan salah satu bentuk dukungan dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Jayawijaya terhadap pelaksanaan program pelatihan
guru yang diselenggarakan YKW dan YASUMAT bersama USAID PRIORITAS. (RD/JP)
BULETIN PRIORITAS
4
Bersama Guru Mengembangkan Pendidikan
2 (1) Petrus Hubi dari SD YPPK Elagaima praktik mengajar dinding matematika
(2) Anita Erlina dari SD YPPK Kama mengenal BPKP
(3) Dari kiri ke kanan: James Hesegem (SD YPPGI Pugima), Petrus Hubi (SD YPPK
Elagaima), Editha (SD Inpres Wesaput), Sujono (SD YPPGI Pugima mendiskusikan
BPKP
1
3
G
uru SD kelas 1, 2, 3 dan kepala sekolah dari 20 sekolah mendapat pelatihan
metode mengajar dan penggunaan buku paket kontekstual Papua (BPKP) di
Yayasan Kristen Wamena (YKW) pada 25 – 29 Agustus dan 1 – 5 September.
Pelatihan tersebut merupakan salah satu kegiatan dari program pelatihan guru dan
penyaluran BPKP oleh YKW bersama USAID PRIORITAS.
Peserta pelatihan mendapat penjelasan format dan cara menggunakan BPKP. Mereka secara langsung mengamati cara penyampaian dinding bahasa dan dinding matematika kelas 1 dan 2 di SD Koinonia. Mereka
juga belajar menerapkan dasar mengajar, seperti motivasi pembelajaran, komunikasi di dalam kelas, penanganan kelas, cara belajar, PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan), serta
alat peraga. Dengan bekal tersebut, peserta bermain peran sebagai guru dan siswa.
“Setelah pelatihan ini diharapkan guru dapat menerapkan pola pembelajaran yang lebih sesuai dan menyenangkan di dalam kelas, juga menggunakan BPKP,” jelas Eirene Mary, koordinator tim pelatihan YKW.
Mengingat kondisi sekolah yang berbeda-beda, tim pelatihan YKW akan mengunjungi masing-masing sekolah untuk melihat apakah materi dalam pelatihan sudah dapat diterapkan kepada siswa-siswi atau masih
butuh penyesuaian. “Jika masih perlu penyesuaian, kami akan mendampingi masing-masing guru secara personal agar tujuan yang diinginkan tercapai,” tegas Eirene. (JP)
Membentuk Kerja Sama Orang Tua dan Sekolah
K
enyataan bahwa peran orang tua dalam pendidikan anak sangat besar,
Yayasan Kristen Wamena (YKW) dan USAID PRIORITAS mengadakan
pembekalan orang tua di 20 sekolah dasar di Kabupaten Jayawijaya dalam
bulan Agustus dan September. Tim pelatih YKW bekerja sama dengan
masing-masing sekolah mengundang orang tua untuk berbagi mengenai
pentingnya pendidikan dan peran serta orang tua.
Pada saat pembekalan tersebut, orang tua tahu bahwa jumlah waktu yang dihabiskan di rumah lebih banyak daripada di sekolah, maka sikap dan kebiasaan anak dipengaruhi oleh orang tua. “Banyak orang tua tidak kenal huruf
dan tidak tahu harus mengajar apa kepada anak. Jika tidak bisa mengajar di
rumah, orang tua harus memberi jam belajar dan mengingatkan anak untuk
belajar,” tutur Grandy Muaja, salah satu pelatih.
Tim pelatih YKW juga menggunakan kesempatan tersebut untuk memper
kenalkan program pelatihan guru yang sedang dilaksanakan di Kabupaten Jayawijaya. (RD/JP)
Pembekalan Orang Tua di Sekolah Sinar Baliem
Pembekalan Orang Tua di SD
YPPK St. Stevanus Wouma
Volume 1/X/2014
5
Tentang Yayasan Kristen Wamena
P
ada 2003 YKW bermula di Pass Valley, sebuah kampung kecil di
daerah Yalimo, sekitar 60 kilometer dari Wamena. Di tempat itu
saya mengundang sekitar 25 guru lokal dan melatih mereka. Sejak itu,
dalam kurun waktu 2 tahun, saya mengadakan pelatihan selama 10
minggu. Pelatihan tersebut berisi tentang cara mengajar yang berkualitas dan menyenangkan bagi anak-anak. Selain itu para peserta juga belajar penanganan kelas.
Setelah memberikan pelatihan kepada para guru-guru tersebut, saya
merasa bahwa pelatihan yang berdiri sendiri tidak cukup untuk memNetty Baan
perbaiki mutu pendidikan di pegunungan tengah Papua. Oleh karena itu Pendiri YKW dan perwakilan Yayasan
Oikonomos
saya bersama dengan teman-teman Papua lainnya berusaha menyelenggarakan sekolah tinggi keguruan. Maka pada tahun 2006 berdirilah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen Wamena (STKIP KW). Melalui sekolah tersebut diharapkan dapat memberdayakan mahasiswa yang akan menjadi guru baru yang bisa memberikan pelayanan pendidikan berkualitas di pegunungan tengah Papua.
Peningkatan mutu pendidikan di Pegunungan Tengah Papua
Selain STKIP Kristen Wamena, YKW juga menyelenggarakan program-program lain yang saling berkaitan
untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak
dan Sekolah Dasar Koinonia. Disamping itu YKW juga menjalankan program pengembangan Buku Paket
Kontekstual Papua (BPKP). Buku tersebut kemudian diuji coba di SD dan diajarkan juga kepada mahasiswa
STKIP Kristen Wamena. Hasilnya sangat menyenangkan.
Sekarang ini YKW didukung oleh USAID PRIORITAS menjalankan program pelatihan guru dan penyaluran
Buku Paket Kontekstual Papua di Kabupaten Jayawijaya. Melalui pelatihan guru dan Buku Paket Kontekstual Papua, kami berharap dapat membantu peningkatan mutu pendidikan di pegunungan tengah
Papua. (Netty Baan)
STKIP Kristen Wamena: Membangun Pendidikan di
Pegunungan Tengah Papua
K
Samuel Udau
Ketua STKIP KW
ebutuhan tenaga pengajar yang berkualitas di Pegunungan Tengah Papua membuat Yayasan Kristen Wamena (YKW) mendirikan sebuah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) pada 2006. Visi STKIP Kristen Wamena adalah
meningkatkan mutu pendidikan di Pegunungan Tengah. Untuk mencapai visi tersebut,
STKIP Kristen Wamena bekerja sama dengan berbagai instansi pemerintah dan non
pemerintah seperti LSM yang memiliki tujuan sama.
Lulusan STKIP Kristen Wamena diharapkan menjadi guru yang berkualitas baik dalam
mutu mengajar maupun karakter. Pembentukan karakter bagi mahasiswa dan mahasiswi STKIP Kristen
Wamena didukung dengan pola pendidikan berasrama. Di dalam asrama, mahasiswa dan mahasiswi STKIP
Kristen Wamena mendapatkan pembinaan mental, karakter, dan rohani secara teratur. Peraturan di
dalam asrama dan kampus yang konsisten juga membentuk karakter yang baik. (Samuel Udau)
BULETIN PRIORITAS
6
TK-SD Koinonia untuk Anak Pegunungan Tengah Papua
teknis tentang kurikulum 2013 dan buku-buku kurikulum 2013 belum ada.
Damaris Rindi
Wakil Kepala Sekolah Koinonia
S
ejak didirikan pada 2007, Sekolah Koinonia
mengusung visi untuk berkontribusi terhadap
peningkatan kualitas pendidikan di Pegunungan
Tengah, khususnya di Kabupaten Jayawijaya dengan metode interaktif dan kontekstual. Untuk
mencapai visi tersebut, kami memiliki beberapa
misi, yaitu meningkatkan motivasi komitmen
guru, meningkatkan kerjasama antara orang tua,
guru, dan anak, meningkatkan kemampuan calistung (baca, tulis, hitung), dan meningkatkan kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan
dasar di pegunungan tengah Papua.
Proses belajar mengajar yang diterapkan di sekolah Koinonia berfokus pada siswa. Siswa dimotivasi untuk berperan aktif di dalam kelas sehingga
proses belajar mengajar menjadi menyenangkan.
Selain itu, guru menggunakan alat peraga yang
disesuaikan dengan konteks Papua sehingga siswa
lebih mudah memahami materi ajar. Kami menggunakan perpaduan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan kurikulum kontekstual
Papua yang sedang dikembangkan oleh YKW. Kurikulum 2013 yang dikembangkan pemerintah belum dapat diterapkan karena kurangnya informasi
Tujuh puluh lima persen siswa di Sekolah Koinonia
merupakan anak-anak Pegunungan Tengah, sedangkan 25% lainnya dari luar Wamena. Kami menerima
siswa baru di tingkat PAUD. Kami percaya bahwa
PAUD hingga selesai SD merupakan pendidikan yang
selalu berkaitan. Jika siswa sudah mengikuti pola ajar
di PAUD Koinonia, anak tidak akan kesulitan mengikuti pola dan bahan ajar di SD. Terlebih lagi, guru
akan lebih mudah mengarahkan siswa ke karakter
yang lebih baik.
Tantangan yang harus dihadapi oleh sekolah ini
adalah kurangnya kerjasama dan dukungan orang tua
dan kurangnya kualitas tenaga pendidik. Untuk mengatasi tantangan tersebut, kami secara rutin mengadakan pertemuan orang tua. Sebagai upaya meningkatkan kualitas guru, kami bekerja sama dengan
dinas P dan P untuk mengikuti pelatihan baik secara
internal maupun eksternal. Pelatihan internal diadakan dua kali dalam satu tahun dan disampaikan oleh
tim pelatihan YKW. Kami juga aktif mencari informasi dan mengikuti pelatihan lain (eksternal) yang
berhubungan dengan pendidikan. (Damaris Rindi)
Siswa Taman Kanak-Kanak Koinonia
sedang belajar
Siswa kelas 2 SD
Koinonia belajar
Matematika dari BPKP
Salah satu kegiatan siswa/siswi PAUD
Koinonia
Volume 1/X/2014
7
Tentang Yayasan Sosial untuk Masyarakat Terpencil (YASUMAT)
Y
asumat
dimulai
dan
ditetapkan
pada 1994 dan dipertanggungjawabkan
oleh orang dari Yahukimo diawasi Badan
Pengurus dan Pembina. Yasumat terdaftar (Yayasan Yasumat)
di provinsi sebagai
yayasan yang berbadan
hukum oleh kantor
Ester Magho Naga
Akta Notaris Provinsi
Program Manager Yasumat
Papua nomor 48 tanggal 14 Desember 1994. Yayasan ini merupakan
perpanjangan tangan Gereja Injili Di Indonesia
(GIDI) sebagai lembaga yang dilahirkan di lingkungan gereja sendiri di wilayah Yahukimo yang
sekarang menjadi Kabupaten Yahukimo. Karena
itu, Yayasan sendiri dan semua tenaga mengenal
kondisi geografik, kebudayaan, bahasa, latar belakang dan semua perkembangan daerah.
Saat ini ada 4 program berjalan di Yasumat: (1) Kesehatan (HIV/AIDS dukungan ODHA dan kesadaran HIV/AIDS, koordinasi darurat dari pos-pos,
pendidikan kesehatan masyarakat), (2) Pemberdayaan Masyarakat
(memperkuat kepimpinan,
pemberdayaan perempuan, perkembangan ekonomi masyarakat), (3) Pendidikan (44 sekolah
paralel dan kira-kira 73 kelompok pemberantasan
buta huruf) dan (4) Kehutanan dan Hak Tanah.
Tema yang menjadi perhatian tajam adalah Mobilisasi Gereja, gender dan budaya. Semua progam
Yayasan ini merupakan
perpanjangan tangan Gereja Injili
Di Indonesia (GIDI)
tersebut diatur oleh program manager masingmasing. Proyek-proyek dalam program di koordinasi oleh koordinator dan dibantu oleh staf lapangan yang tinggal bersama masyarakat, berasal dari
masyarakat, dan dipilih oleh masyarakat. (Ester
Magho Naga)
Yasumat fokus pada 9 Klasis GIDI di Yahukimo
(21 distrik). Kantor pusat Yasumat saat ini ada di
Kota Wamena dan memiliki kantor di Ibu Kota
Yahukimo Dekai (Sumohai). Yasumat dipimpin
oleh satu Direktur yang dibantu oleh administrator atau financial manager.
Tim Yasumat praktik permainan dalam BPKP
saat Training of Trainers (ToT) tahap I
Survei data awal kemampuan baca, tulis, hitung
anak di Sekolah Dasar di Distrik Soya oleh Tim
Yasumat
Salah satu kegiatan pelatihan guru di Kabupaten
Yahukimo
BULETIN PRIORITAS
8
Lensa Prioritas
1
2
3
1
2
Sambutan Stuart Weston , Chief of Party USAID PRIORITAS (1) dan Laurens Wantik, M.Pd, KaBid PKLK Dinas P dan K Provinsi Papua (2) dalam peluncuran Program
Pelatihan Guru dan Penyaluran Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) di Kabupaten
Jayawijaya dan Yahukimo, 11 Juni 2014 di Hotel Baliem Pilamo, Wamena
1
Siswa belajar Matematika (1 dan 2)
dan Bahasa Indonesia (3) di SD Inpres
Wesaput
2
Pendampingan langsung oleh tim pelatihan YKW kepada guru SD Alfa Agape
Musaima (1) dan SD YPPGI Pugima (2)
Pengemasan Buku Paket Kontekstual Papua
(BPKP)
1
2
3
4
5
6
7
8
(1) Martijn van Driel, konsultan pendidikan YKW, menyampaikan materi pelatihan guru. (2) Jessica Permata Sari memberikan
materi Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan dalam pelatihan guru. (3) Jacomien van der Wilt memperkenalkan Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) kepada orang tua siswa di SD YPPGI Hitigima. (4) Nugroho mendampingi
anak saat survei data awal di SD YPPK Mulima. (5) Agustina Kosay memperagakan cara mengajar menggunakan BPKP dalam
pelatihan guru. (6) Arniati Kogoya mengajak peserta pelatihan guru menyanyikan lagu di dalam BPKP. (7) Grandy Muaja mendampingi anak saat survei data awal di SD YPPK Mulima. (8) Eirene Mary, koordinator tim pelatih YKW menyampaikan materi
pembekalan orang tua di SD Inpres Moai.
Volume 1/X/2014
9
Lensa Prioritas
Survei data awal
kemampuan calistung (baca, tulis,
hitung) siswa kelas
1, 2, dan 3 Sekolah
Dasar di Distrik
Soya oleh tim Yasumat
Seorang guru di Owitlep,
Kabupaten Yahukimo,
saat pelatihan tentang
Buku Paket Kontekstual
Papua (BPKP) oleh Tim
Yasumat
Tim Yasumat ke Owitlep untuk mengadakan pelatihan
guru kelas awal
Tim Yasumat bersama Stuart Weston, Chief
of Party USAID PRIORITAS, saat peluncuran
program pelatihan guru dan penyaluran
Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP)
BULETIN PRIORITAS
10
Hasil Survei Data Kemampuan Calistung Anak
D
alam proses implementasi program pelatihan dan
bimbingan guru, YKW telah mengumpulkan informasi tentang kemampuan anak-anak pada awal program.
Tes yang diambil adalah tes kecepatan membaca dan berhitung.
Hasil survei menunjukkan bahwa sekolah-sekolah yang
sudah memakai BPKP selama 2 tahun, para peserta
didiknya mempunyai kemampuan membaca dan berhitung lebih baik daripada peserta didik di sekolah-sekolah
yang belum memakai BPKP.
Keterangan
Sekolah yang sudah
memakai BPKP selama 2
tahun
Sekolah yang belum
memakai BPKP
Kemampuan
Membaca
Kemampuan
Berhitung
37 - 71 kata
26 - 32 soal
0 - 20 kata
2 - 19 soal
Tim pengembang Buku Paket Kontekstual Papua
(BPKP)
Pendidikan untuk Masa Depan
P
endidikan adalah salah satu hal yang sangat penting bagi kehidupan
anak. Membaca, menulis dan berhitung merupakan pengetahuan
dasar yang harus dimiliki seorang anak. Jika anak bisa membaca, menulis, dan berhitung dengan baik, ia bisa belajar ilmu pengetahuan yang
lebih tinggi.
Anak-anak di Pegunungan Tengah Papua memerlukan pelayanan pendidikan yang berkualitas. Jika kita ingin membangun Pegunungan
Radja Doly
Tengah Papua, pengembangan pendidikan adalah salah satu cara yang
Koordinator
Program
bisa kita lakukan demi mempersiapkan generasi masa depan Papua
YKW Prioritas
yang lebih baik dan diberkati Tuhan. Untuk mewujudkan pendidikan
yang berkualitas kita semua perlu bergandengan tangan dan bekerjasama sesuai dengan kemampuan kita.
Program pelatihan guru dan penggunaan buku paket yang sesuai dengan konteks di Papua adalah salah
satu upaya yang dilakukan oleh YKW bersama USAID PRIORITAS dan YASUMAT. (RD)
Buletin PRIORITAS diterbitkan oleh YKW, Yasumat, dan USAID PRIORITAS sebagai media penyebarluasan informasi dan
praktik yang baik dalam bidang pendidikan. USAID PRIORITAS adalah program lima tahun yang didanai oleh USAID, dirancang
untuk meningkatkan akses pendidikan dasar berkualitas di Indonesia. USAID PRIORITAS bekerja sama dengan YKW dan Yasumat selama dua tahun (2014 s.d 2016) mengimplementasikan program peningkatan mutu pendidikan dasar di Provinsi Papua.
Informasi hubungi: Yayasan Kristen Wamena, Jalan Jenderal Sudirman, Potikelek, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Kode
Pos 99511. HP. 0821 9881 1655, email: [email protected].
Kunjungi: www.prioritaspendidikan.org
Download