Mimbar 3_Vol 17 - cover.indd

advertisement
Saya Senantiasa Mengutamakan Kesehatan Penderita
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya
www.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id
Lawan Mitos Kanker
(Debunk the Myths)
HARI KANKER SEDUNIA, 04 FEBRUARI 2014
insert
I No. 26
kes R
Permen
:
g
tenrataan nPekerjaan dan
lengga Tenaga Gizi
Praktik
Penye
Kanker Prostat,
Dapat Ditemukan
pada Stadium Dini / 07
Januari 2014 Vol.18 No. 1
Keperawatan Pada
Pasien Kanker / 10
013
2
Tahun
10 Tanaman
Penyerap Polutan
Berbahaya / 30
ISSN : 14106450
Presiden RI berkunjung ke IRD RSUD Dr. Soetomo
Dalam rangka mengawasi langsung pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Sabtu Tanggal 4 Januari 2014
Tampak kiri Direktur beserta ibu dan pejabat lainnya bersiap menyambut kedatangan Presiden RI
dan kanan saat Presiden RI tiba dihalaman depan IRD RSUD Dr. Soetomo.
Tampak dari kiri Kepala Bidang Perawatan beserta staf memberikan handuk steril. Direktur RSUD Dr. Soetomo saat memberikan penjelasan.
Ibu Ani Yudhoyono didampingi Presiden RI saat berdialog dengan pasien peserta JKN di IRD RSUD Dr. Soetomo.
Tampak kiri ketua BPJS menunjukkan langsung pencetakan kartu JKN atas nama beliau.
dan kanan pesan untuk RSUD Dr. Soetomo yang ditulis langsung oleh Presiden RI.
daftar isi
januari 2014 Vol. 18 No. 1
BERITA UTAMA
02
Lawan Mitos Kanker
(Debunk the Myths)
Tema Hari Kanker Sedunia,
4 Februari 2014
34 RUANG WANITA
•
•
07
ARTIKEL KESEHATAN
1. Kanker Prostat
2. Keperawatan Pada Pasien Kanker
3. Multipel Sialolithiasis Glandula Sub Mandibula
Sinistra
15
BERITA BAGIAN
1. Profil Instalasi Radioterapi
18
berita foto
1.
2.
3.
4.
5.
25
26
Seputar Soetomo
Aksi Solidaritas Dokter-dokter RSUD Dr. Soetomo
Peluncuran Pelaksanaan JKN oleh BPJS Kesehatan
Di Propinsi Jatim
Peringatan HUT Dharmawanita Persatuan & Hari
Ibu
Penilaian Akreditasi RS
RUANG SENI
1. Kisah tentang Ibu
35
36
Bola-bola Sweet
Fantasi
Jus Tofu Rempah
RUANG UNIK & LUCU
kuis mimbar
COVER :
Presiden RI DR. Susilo B. Yudhoyono
beserta ibu Ani (tengah) saat
berkunjung ke IRD RSUD Dr. Soetomo
dalam rangka mengawasi langsung
pelaksanaan program Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) pada Sabtu,
4 Januari 2014. Tampak dari kiri Ketua
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Dr. Fahmi Idris, Direktur RSUD
Dr. Soetomo Dr. Dodo Anondo, MPH,
Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan
Ibu Nina Soekarwo dan paling kanan
Kepala Instalasi Rawat Darurat Urip
Murtedjo, dr., SpBKL.
Dari Redaksi
”Lawan Mitos Kanker (Debunk the myths)” merupakan tema
Hari Kanker Sedunia 4 Februari 2014 dan kita ambil juga sebagai
tema Majalah Mimbar Januari 2014 ini. Kita ketahui selama ini
pasien kanker yang datang ke RS banyak sekali yang terlambat
telah ke stadium lanjut, semuanya karena mereka tidak tahu atau
karena malu dan percaya adanya mitos yang ada di masyarakat.
Untuk itu bacalah di berita utama dan juga artikel kesehatan
mengenai kanker prostat dan keperawatan pada pasien kanker,
juga diit untuk kanker di Ruang Wanita.
Di Sekilas Info untuk menyambut Hari Gizi maka WHO
mengeluarkan lima kunci untuk keamanan pangan. Juga untuk
meningkatkan toleransi beragama dan Indonesia sebagai negeri
penganut pluralisme maka bacalah The controversy over ’Merry
Xmas’, sehingga kaum intelektual/cendekiawan tetap sebagai
penggerak toleransi di semua bidang dan menjaga Indonesia
tetap penganut pluralisme dengan dasar negara Pancasila.
Masih banyak artikel-artikel yang menarik yang dapat dibaca
untuk menambah pengetahuan kita. Selamat membaca dan
mengisi tiga kuis Mimbar terutama sudoku sebagai senam otak,
obat anti pikun.
Susunan Redaksi
Pelindung : Dodo Anondo, dr, MPh - Direktur RSUDD Dr. Soetomo
Penasehat : Drs. Pungky Hendriastjarjo, MAk - Wakil Direktur Umum dan Keuangan • Dr. Kohar
SEKILAS INFO
Hari Santoso, dr., SpAn, KIC, KAP - Wakil Direktur Pelayanan Medik & Keperawatan • Dra.
Sri Widayati, Apt, SpFRS - Wakil Direktur Penunjang Medik • Bangun Trapsila Purwaka, dr.,
SpOG(K) - Wakil Direktur Pendidikan Profesi & Penelitian.
Pimpinan Redaksi : Sunarso Suyoso, dr., Sp.KK(K) - Kepala Instalasi PKRS & Humas
Wakil Redaksi : Didi Aryono Budiyono, dr., Sp.KJ(K) - Wakil Kepala Instalasi PKRS & Humas
Dewan Redaksi : Roestiniadi Djoko Soemantri, dr., Sp.THT (K) • Pranawa, dr., Sp.PD.KGH,
Agus Hariyanto, dr., SpA (K), Syaiful Islam, dr., Sp.S, Dr. Esti Handayani, dra. Apt.MARS
1.
2.
3.
4.
The Controversy Over ‘Merry Xmas’
RS Karang Menjangan Tempo Doeloe
10 Tanaman penyerap polutan berbahaya
Lima Kunci WHO untuk Keamanan Pangan
Redaksi Pelaksana : Moegiono M. Oetomo, dr., Sp.M • Rahayu Warni Kusasih, SKM • Rama
Krishna, SKM • Tutik Murniati, SE. • Ruri Mustikarani, S.Sos • Yasta Dwi Amanda, SKM
Tata Usaha : Widyowati, Zainal Mutakin, S.Sos, Susana Shinta A.
Alamat : Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo 6 - 8 Surabaya • Telp. 5501086, 5501088, 5501123
• eMail: [email protected] • Website: www.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id •
Foto-foto : ZM
32
TOKOH
Suwanto, SH, MH
Redaksi menerima sumbangan foto atau karangan, berupa tulisan ilmiah,
pengalaman kerja, ide cerita, anekdot, suka duka dan lain-lain yang
menyangkut kesehatan. Redaksi berhak mengurangi atau menambah,
tanpa mengubah isi.
januari 2014 mimbar 1
berita utama
Lawan Mitos Kanker
(Debunk the Myths)
HARI KANKER SEDUNIA - 04 FEBRUARI 2014
H
ari Kanker se Dunia 2014 (4 Februari 2014) akan
membangun
kesuksesan
kampanye
tahun
lalu, dengan kembali berfokus pada Target
5 dari Deklarasi Kanker Dunia : Mengurangi stigma
dan menghilangkan mitos tentang kanker, di bawah
tema “Lawan Mitos Kanker (Debunk the Myths)“.
Hari Kanker se Dunia adalah kesempatan meningkatkan
suara kolektif untuk meningkatkan pengetahuan umum
mengenai kanker dan memberhentikan kesalahpahaman
tentang penyakit ini. Dari tingkat global, kami memfokuskan
pesan kami pada empat mitos di atas. Selain menjadi in-line
dengan tujuan advokasi global kami, ini mitos menyeluruh
meninggalkan banyak fleksibilitas bagi anggota, mitra dan
pendukung untuk beradaptasi dan memperluas untuk
kebutuhan mereka sendiri.
Berbicara tentang Kanker
KETIKA ANDA ATAU ORANG LAIN TAHU HAL KANKER
• Bagi kebanyakan orang, diagnosis kanker adalah
peristiwa yang mengubah hidup yang bisa
membangkitkan perasaan shock, takut, marah, sedih,
kesepian dan kecemasan. Berbicara tentang kanker
kepada mitra, anggota keluarga, teman dan kolega
dapat membantu untuk meringankan perasaan ini,
namun banyak orang merasa sulit.
• Dalam banyak hal, kanker masih tabu dan orangorang dengan kanker bahkan tunduk pada stigma dan
diskriminasi yang dapat menghentikan mereka dari
mengakui mereka menderita kanker.
• Persepsi publik yang negatif mengenai kanker dapat
menahan pembahasan publik dan melanggengkan
lingkaran ketakutan dan misinformasi yang
menghalangi meningkatkan kesadaran tentang
pencegahan kanker dan pentingnya deteksi dini.
Melawan hambatan budaya untuk berbicara tentang
kanker dan menyadarkan informasi yang salah oleh
karenanya sangat penting.
• Bahkan dalam masyarakat yang sangat terlibat,
tingkat pengetahuan tentang kanker dan kemauan
WE DON'T NEED TO TALK
untuk berbicara tentang hal itu dengan teman-teman
ABOUT CANCER
dan keluarga bisa rendah.
• Ada kampanye yang secara khusus menantang tabu
dan malu pada sekitarnya untuk beberapa jenis kanker
Jangan Takut Bicara
laki-laki (prostat, testis dan kanker kolorektal) dan
Kanker
menciptakan kesadaran tanda-tanda dan gejala awal.
Pengasuhan Kanker dan Dukungan
• Pengasuhan Kanker juga dapat memiliki pengaruh
yang sangat besar terhadap kesehatan fisik dan mental.
Penjaga Kanker - mitra paling umum, anggota keluarga
atau teman - sering menerima sedikit informasi atau
dukungan, dan sebagai konsekuensi banyak dari
mereka mengalami gangguan emosi, dan depresi.
Mitos 1 : Kami tidak perlu bicara tentang kanker
Fakta : Meskipun kanker bisa menjadi topik yang sulit • Memberikan dukungan yang tepat untuk kedua
penjaga dan orang yang hidup dengan kanker dapat
untuk mengatasi , terutama di beberapa budaya dan
membantu dengan mengatasi dan meningkatkan
aturan, berurusan dengan penyakit ini secara terbuka dapat
kualitas hidup. Partners, teman, dan anggota keluarga
meningkatkan hasil pada tingkat individu , masyarakat dan
dapat membantu dengan cara mereka sendiri,
kebijakan.
2 mimbar januari 2014
misalnya, dengan memilih untuk bergabung dengan
kelompok pendukung.
• Kelompok dukungan dapat menyediakan lingkungan
yang peduli dan mendukung bagi orang yang hidup
dengan kanker untuk mengekspresikan perasaan
mereka dan mengurangi kecemasan dan ketakutan
serta tempat untuk berbagi informasi tentang pilihan
pengobatan kanker dan efek sampingnya.
Kanker dan Tempat Kerja
• Ada beban keuangan yang cukup besar terkait dengan
pasien kanker dan wali mereka baik dalam biaya
pengeluaran, pendapatan dan keuntungan yang
hilang.
• Untuk kedua pasien dan wali mereka, menerima
dukungan di tempat kerja dapat menjadi faktor yang
signifikan. Pendekatan yang mendukung dari majikan
dapat mengurangi kecemasan dan memberikan
keterampilan dan kepercayaan diri untuk menangani
kanker di tempat kerja. Membuat penyesuaian seperti
mendukung bertahap untuk kembali bekerja, dapat
menjadi faktor penting agar orang tersebut kembali
bekerja dengan sukses. Suatu pekerjaan dapat
mengembalikan normalitas, rutin, stabilitas, kontak
sosial dan pendapatan.
• Dalam pengaturan sumber daya yang rendah,
biaya kanker dapat menjadi bencana bagi keluarga,
dengan tingginya biaya pengobatan kanker dan
ketidakhadiran kerja, sehingga memiskinkan keluarga.
Kanker, Bentuk tubuh dan Kehidupan Seksual
• Dampak terhadap kehidupan seksual, bagi banyak
orang, salah satu konsekuensi yang paling berat dari
diagnosis kanker.
• Masalah citra tubuh dan seksualitas dapat memiliki
dampak yang signifikan terhadap hubungan mitra
dan dalam beberapa kasus dapat menjadi penyebab
penolakan dari pasangan. Isu-isu ini tidak terbatas pada
wanita. Pria menghadapi kanker, terutama prostat dan
kanker testis, mempengaruhi harga diri dan keintiman
seksual juga.
• Komunitas kesehatan global harus mengatasi masalah
dan isu-isu yang berdampak pada kesehatan fisik,
mental dan kesejahteraan pasien kanker dan wali
mereka agar tetap layak.
“ Karena kurangnya pengetahuan, ketika mereka mendengar
kata ‘ kanker ‘ mereka takut , beberapa menyembunyikannya
dan beberapa menggunakan obat tradisional sampai
menjadi terlambat untuk pengobatan . “
PESAN ADVOKASI SECARA GLOBAL :
• Berbicara tentang kanker akan melawan
keyakinan yang negatif, sikap dan perilaku
yang mengabadikan mitos tentang kanker,
menyebabkan ketakutan dan stigma dan
mencegah orang mencari deteksi dini dan
pengobatan.
• Pemerintah, masyarakat, pengusaha dan media
semua memiliki peran untuk bermain untuk
menantang persepsi tentang kanker untuk
menciptakan budaya di mana orang diberdayakan
untuk mengakses pencegahan kanker kualitas
dan perawatan.
PERCAKAPAN KANKER SECARA GLOBAL
• Kanker merupakan tantangan besar bagi pembangunan,
merusak kemajuan sosial dan ekonomi di seluruh dunia.
Pada tahun 2030, negara-negara berkembang akan
menanggung beban diperkirakan 21,4 juta kasus kanker
baru per tahun. Namun, masih ada kemauan politik
terbatas untuk memasukkan pengendalian kanker dalam
kerangka pembangunan global.
• Risiko mengejutkan bahwa dampak kanker untuk
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan masih belum
diakui meskipun fakta bahwa kita tahu bahwa risiko
ini dapat dikelola secara efektif dan perlu investasi di
bidang kesehatan.
• Biaya kanker diperkirakan mencapai USD 458 miliar per
tahun pada tahun 2030.
• Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan bahwa
paket dasar strategi biaya yang efektif untuk mengatasi
faktor-faktor risiko kanker umum (penggunaan
tembakau, penyalahgunaan alkohol, diet yang tidak
sehat dan kurangnya aktivitas fisik) akan biaya hanya Rp
2 miliar per tahun.
- Rencana Aksi Global untuk penyakit tidak menular
PESAN ADVOKASI SECARA GLOBAL:
Investasi dalam pencegahan dan deteksi dini kanker
lebih murah daripada berurusan dengan penyakit
kankernya.
Gejala Dini Sering Tidak Jelas
Mitos 2 : Tidak ada tanda-tanda atau gejala kanker
Kebenaran : Bagi banyak kanker, ada tanda-tanda dan
gejala peringatan dan manfaat dari deteksi dini yang tak
terbantahkan.
Mengakui TANDA DAN GEJALA
Hal ini penting bagi individu, masyarakat, profesional
kesehatan dan pembuat kebijakan untuk menyadari, dan
dididik dalam mengenali tanda dan gejala kanker (jika
mungkin).
• Memang benar bahwa tanda-tanda dan gejala awal tidak
dikenal untuk semua kanker, tapi bagi banyak kanker,
termasuk payudara, serviks, kulit, kanker mulut dan
kolorektal, dan beberapa kanker pada anak, manfaat
deteksi dini yang tak terbantahkan.
• Kesadaran adalah langkah pertama untuk deteksi dini dan
meningkatkan hasil kanker. Sementara beberapa kanker
dengan tingkat kelangsungan hidup miskin, seperti
kanker indung telur dan pankreas, jarang menunjukkan
tanda-tanda dini, peneliti kanker secara global sedang
mencari cara-cara inovatif untuk meningkatkan deteksi
dini dan mengembangkan tes baru untuk diagnosis dini
untuk kanker ini.
• Dengan beberapa pengecualian, kanker tahap awal lebih
berhasil diobati daripada kanker stadium akhir.
• Melengkapi pekerja kesehatan primer dengan
pengetahuan dan alat untuk mengenali tanda-tanda
januari 2014 mimbar 3
berita utama
peringatan dan gejala kanker yang tepat sangat penting
untuk mengurangi kemungkinan misdiagnosis dan
memastikan cepat rujukan ke perawatan medis spesialis
pada tahap awal penyakit.
• Strategi untuk perilaku mencari bantuan harus didorong.
• Pengakuan tanda-tanda peringatan dini dari beberapa
kanker sangat relevan dalam pengaturan sumber daya
yang rendah - itu adalah biaya - efektif dan dalam
beberapa kasus tidak memerlukan teknologi diagnostik
spesialis. Misalnya Pemeriksaan payudara klinis yang
dilakukan oleh petugas kesehatan primer memiliki
potensi untuk mendeteksi kanker sebelumnya, terutama
di daerah di mana sebagian besar kanker payudara yang
didiagnosis pada stadium lanjut.
DETEKSI DINI
Deteksi dini adalah sangat berguna. Strategi yang
meningkatkan kesadaran tentang kanker dan pentingnya
mencari perawatan ketika ada gejala, bersama dengan
intervensi untuk diagnosis dini memiliki kesempatan
terbesar untuk meningkatkan hasil penyembuhan kanker.
MENCAPAI BAGIAN DETEKSI DINI
Mencapai keberhasilan dalam deteksi dini kanker dan
perawatan harus menjadi prioritas.
• Dalam pengaturan sumber daya yang rendah, banyak
kanker didiagnosa pada tahap akhir karena :
o Kurangnya fasilitas dalam layanan kanker, terutama di
tingkat layanan kesehatan primer.
o Terbatas kesadaran tentang nilai diagnosis dini
dan pentingnya mencari perawatan ketika tandatanda dan gejala yang timbul, bahkan di kalangan
profesional kesehatan.
o Proliferasi mitos dan kesalahpahaman tentang
diagnosis kanker dan pengobatan, serta stigma,
gender dan ketidakadilan sosial, dapat menyebabkan
individu untuk mencari perawatan alternatif di
tempat pengobatan standar atau untuk menghindari
perawatan sama sekali.
• Untuk kanker serviks, penelitian telah menunjukkan
bahwa bahkan skrining tunggal antara usia 30 dan 40
dapat mengurangi risiko seumur hidup seorang wanita
dari kanker serviks dengan sepertiga.
• Untuk kanker kolorektal, ada berbagai dan berkembang
dari pilihan pengujian yang dapat disesuaikan dengan
sumber daya suatu negara dan beban penyakit.
• Isu-isu penting untuk semua program skrining adalah
untuk memilih tes yang paling tepat untuk konteks
dalam rangka untuk mencapai cakupan skrining tinggi,
pengujian kualitas tinggi dan dapat diandalkan tindak
lanjut.
PESAN ADVOKASI SECARA GLOBAL
Keberhasilan program deteksi dini dapat diukur
dengan penurunan stadium kanker saat diagnosis
dengan diagnosis dini dikaitkan dengan penurunan
risiko kematian akibat kanker.
BANGUNAN KAPASITAS KESEHATAN PEKERJA
Bagi banyak negara berkembang, penyediaan tenaga kerja
terampil untuk mendiagnosa kanker dan mengelola kanker
tetap tantangan, dengan sebagian besar menghadapi
kekurangan banyak sekali ahli kanker, dan spesialis lain
termasuk patolog .
• Sementara perawatan khusus sangat penting, hal ini
dapat dilengkapi dengan tenaga kerja terampil di tingkat
4 mimbar januari 2014
perawatan primer, memfasilitasi akses yang lebih besar
untuk mengontrol kanker dan inisiatif perawatan.
• Hal ini dimungkinkan untuk tugas-tugas yang akan
dibagi di antara petugas kesehatan dengan tingkat
yang berbeda dari pelatihan untuk secara efektif
terlibat pekerja kesehatan masyarakat, asisten
kesehatan klinis, perawat dan dokter yang bekerja di
fasilitas tingkat perawatan primer.
o petugas kesehatan primer dapat dilatih untuk
melakukan pemeriksaan payudara klinis efektif,
terutama di mana tujuannya adalah untuk
mengurangi jumlah sangat terlambat kasus yang
mudah dideteksi dengan pemeriksaan klinis.
o Untuk kanker kolorektal, penelitian telah
menunjukkan bahwa perawat dan endoscopists
non - medis memuaskan dapat melakukan tes
diagnostik tersebut.
• Potensi ada untuk mengatasi kesenjangan dalam
pelatihan petugas layanan kesehatan dengan
meningkatkan penggunaan Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) termasuk pendekatan mobile
dan online untuk melengkapi metode pengajaran
tradisional.
• Mengembangkan program pendidikan dan pelatihan
untuk petugas kesehatan yang dibangun pada bahan
yang ada, jaringan pelatihan dan infrastruktur sangat
penting.
PESAN ADVOKASI SECARA GLOBAL
Penyediaan tenaga kerja terampil dan pemeriksaan
khusus untuk kanker sangat penting untuk
keberhasilan program deteksi dini untuk kanker.
Usaha Lawan Kanker
Mitos 3 :Tidak ada yang bisa saya lakukan tentang kanker
Fakta: Ada banyak yang bisa dilakukan di tingkat individu,
masyarakat dan kebijakan, dan dengan strategi yang tepat,
sepertiga dari kanker yang paling umum dapat dicegah.
MEMPROMOSIKAN GAYA HIDUP SEHAT
Kondisi di mana orang-orang tinggal dan bekerja, dan
gaya hidup mereka, mempengaruhi kesehatan dan
kualitas hidup mereka.
• Kebijakan dan program global, regional dan nasional
yang mempromosikan gaya hidup sehat sangat
penting untuk mengurangi kanker yang disebabkan
oleh faktor-faktor seperti penggunaan alkohol, diet
yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik.
• Penggunaan tembakau, faktor risiko yang paling
umum, terkait dengan 71% dari kematian akibat kanker
paru-paru dan menyumbang sedikitnya 22% dari
semua kematian akibat kanker. Berdasarkan tren saat
ini , penggunaan tembakau diperkirakan membunuh
satu miliar orang pada abad ke-21.
• Alkohol merupakan faktor risiko yang diketahui untuk
kanker. Hal ini sangat terkait dengan peningkatan
risiko kanker mulut, faring, laring, esofagus, usus dan
payudara, dan juga dapat meningkatkan risiko kanker
hati dan kanker usus pada wanita.
• Kegemukan dan obesitas meningkat secara global pada
tingkat yang mengkhawatirkan, termasuk kalangan
anak-anak dan remaja. Juga menjadi perhatian
adalah tingginya proporsi orang yang kelebihan berat
tinggal di pengaturan sumber daya yang rendah (duapertiga dari total global). Kegemukan dan obesitas
juga sangat terkait dengan peningkatan risiko kanker
usus, payudara, rahim, pankreas, esofagus, ginjal dan
kandung empedu.
• Meningkatnya tingkat obesitas akan menyebabkan
tingkat kanker meningkat kecuali kebijakan dan
tindakan yang diambil untuk meningkatkan diet dan
tingkat aktivitas fisik masyarakat .
PESAN ADVOKASI SECARA GLOBAL :
Pelaksanaan kebijakan dan program yang
mendukung pendekatan hidup - kursus untuk
pencegahan , dan memperkuat kapasitas individu
untuk mengadopsi pilihan gaya hidup sehat
dapat membawa perubahan perilaku, yang dapat
membantu mencegah kanker.
Tempat kerja yang sehat
• Organisasi dari semua ukuran dapat menciptakan
lingkungan yang melindungi dan meningkatkan
kesehatan karyawan mereka , dengan menyediakan :
o 100 % lingkungan bebas rokok dan asap rokok
o Penyediaan dan akses ke pilihan makanan sehat
o Tempat Kerja program pendidikan kesehatan dan
kebijakan yang menciptakan kesadaran faktor
risiko kanker dan pentingnya deteksi dini.
• Upaya-upaya khusus juga dibutuhkan untuk
mengurangi beban kerja global risiko kanker.
• Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan
bahwa 177.000 kematian akibat kanker setiap tahun
terkait dengan pajanan karsinogen yang dipilih,
dengan satu dari setiap tiga kematian diperkirakan
disebabkan oleh asbes.
• Dikenal paparan di tempat rekreasi dan tempat kerja
lainnya adalah sinar ultraviolet (UV), biasanya dari
sinar matahari. Paparan sinar UV merupakan penyebab
utama kanker kulit.
PESAN ADVOKASI SECARA GLOBAL
Pencegahan adalah cara yang paling hemat biaya
dan berkelanjutan untuk mengurangi beban
kanker global dalam jangka panjang. Pencegahan
kanker yang efektif di tingkat nasional dimulai
dengan rencana pengendalian kanker nasional yang merespon beban kanker suatu negara dan
faktor prevalensi risiko kanker. Harus mencakup
sumber daya sesuai kebijakan dan program
berbasis bukti yang mengurangi tingkat paparan
faktor risiko untuk kanker dan memperkuat
kapasitas individu untuk mengadopsi pilihan gaya
hidup yang mempromosikan kesehatan yang baik
bagi kehidupan.
MENGURANGI RESIKO KANKER INFEKSI TERKAIT
Untuk negara-negara berkembang, situasi sering
melampaui mengatasi perubahan perilaku, dengan
banyak negara menghadapi ‘beban ganda’ eksposur, yang
paling umum digunakan adalah infeksi penyebab kanker.
• Infeksi kronis diperkirakan menyebabkan sekitar 16%
dari semua kanker secara global, dengan angka ini
meningkat menjadi hampir 23% di negara-negara
berkembang.
• Beberapa jenis kanker yang paling umum di negaranegara berkembang seperti kanker hati, kanker serviks
dan perut berhubungan dengan infeksi dengan virus
hepatitis B (HBV), human papillomavirus (HPV), dan
bakteri Helicobacter pylori (H. pylori), masing-masing.
PESAN ADVOKASI SECARA GLOBAL
Dua vaksin yang aman dan efektif dapat mencegah
infeksi terkait kanker: kanker hati dengan vaksin
hepatitis B, dan kanker serviks dengan vaksin
human papillomavirus. Vaksin ini menawarkan solusi
untuk mengurangi beban kanker global dan harus
dimasukkan dalam jadwal imunisasi nasional dan
sebagai bagian dari rencana pengendalian kanker
nasional.
KEKUATAN BERSAMA
Sebagian besar kematian dini akibat kanker dapat dicegah
dengan mempengaruhi kebijakan di sektor-sektor di luar
kesehatan daripada dengan membuat perubahan dalam
kebijakan kesehatan saja.
• Seluruh pendekatan pemerintah yang mempromosikan
tindakan multisektoral dan kemitraan termasuk dengan
sektor swasta sangat penting untuk mengembangkan
dan melaksanakan kebijakan berbasis bukti yang efektif,
undang-undang dan program:
o Portal Kemitraan Pengendalian Kanker Internasional
( http://www.iccp-portal.org ) menampilkan praktik
terbaik dalam perencanaan pengendalian kanker di
tingkat nasional.
o Pusat Hukum McCabe dan Kanker membantu
membangun kapasitas global dalam penggunaan
hukum yang efektif untuk pencegahan kanker,
pengobatan, perawatan suportif dan penelitian.
o NCD Alliance menghubungkan penyakit tidak
menular secara global dengan masyarakat untuk
mengangkat kanker dan penyakit tidak menular
dalam agenda kesehatan dan pembangunan global .
PESAN ADVOKASI SECARA GLOBAL
Memperluas masa depan tujuan pembangunan telah disepakati secara internasional untuk
memasukkan intervensi ekonomi - suara yang
menjangkau seluruh pengendalian kanker dan
perawatan terus menerus dapat memperkuat sistem
kesehatan dan meningkatkan kapasitas untuk
menanggapi semua tantangan pembangunan.
Tanggung jawab sekarang di komunitas kanker
untuk mendorong kanker diutamakan dalam agenda
pembangunan pasca - 2015.
Pasien Kanker Berhak
Mendapat Perawatan
Mitos 4 : Saya tidak punya hak untuk perawatan kanker
Kebenaran: Semua orang memiliki hak untuk mengakses
perawatan dan layanan kanker yang terbukti dan efektif
pada istilah yang sama, dan tanpa mengalami kesulitan
sebagai konsekuensinya.
januari 2014 mimbar 5
berita utama
AKSES KEPERAWATAN KANKER ADALAH MASALAH
KEADILAN SOSIAL
Perbedaan dalam hasil kanker memang ada antara dunia
maju dan berkembang untuk sebagian besar kanker.
• Pasien dalam pengaturan sumber daya yang rendah yang
kanker mungkin disembuhkan di negara maju, sering
menderita dan mati sia-sia karena kurangnya kesadaran,
sumber daya dan akses ke layanan, terjangkau dan
berkualitas.
• Ketidakadilan gender dalam kekuasaan, sumber daya,
budaya dan investasi yang tidak memadai pada tingkat
kesehatan primer membatasi perempuan dalam
pengaturan sumber daya yang rendah dari mengakses
layanan kanker yang penting, misalnya pencegahan
kanker dan program deteksi dini.
• Lebih dari 85% dari 275.000 wanita yang meninggal
setiap tahun akibat kanker serviks berasal dari negaranegara berkembang.
• Lebih dari 70% dari 160.000 kasus baru didiagnosa
kanker anak di seluruh dunia setiap tahun tidak memiliki
akses terhadap pengobatan yang efektif. Hasilnya adalah
tingkat kelangsungan hidup dapat diterima rendah ~
10% di beberapa negara-negara berpenghasilan rendah
dan menengah dibandingkan dengan ~ 90% di beberapa
negara berpenghasilan tinggi.
• Populasi miskin dan rentan tidak mampu membeli obat
kanker yang mahal dan perawatan yang harus sering
dibayar oleh pasien sendiri, mendorong keluarga lebih
jauh ke dalam kemiskinan.
PESAN ADVOKASI SECARA GLOBAL
Kanker bukan hanya masalah kesehatan. Ini memiliki
implikasi sosial, ekonomi dan manusia yang
luas, dan merupakan hambatan yang signifikan
untuk mencapai pembangunan yang inklusif dan
berkeadilan. Ketimpangan yang memperdalam
faktor sosial dan lingkungan dan beban penyakit
ganda terpapar di banyak negara berpenghasilan
rendah dan menengah yang menjaga ‘bottom miliar‘
terkunci dalam kemiskinan kronis dan mengancam
perekonomian nasional.
AKSES KELAYANAN KANKER TERJANGKAU YANG
EFEKTIF, BERKUALITAS ADALAH HAK SEMUA ORANG
Semua orang harus memiliki akses, tanpa diskriminasi, untuk
kebutuhan pelayanan kesehata, dan aman, terjangkau, obatobatan dan teknologi yang efektif.
“Pelayanan maksimal pada standar kesehatan merupakan
salah satu hak dasar setiap manusia.“
- Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia
• Adanya kesenjangan dalam perawatan kanker. Dalam
banyak kasus kurangnya perawatan paliatif yang
memadai dan akses ke penghilang nyeri.
• Obat dapat mengontrol rasa sakit selama hampir
90% dari semua orang dengan nyeri kanker termasuk
anak-anak, namun masih sedikit atau tidak ada akses
terhadap pengobatan nyeri yang memadai adalah
umum di banyak negara.
• Ketidakadilan ketersediaan layanan kanker yang terkait
erat dengan status sosial ekonomi dengan masyarakat
miskin dan tidak dapat membayar obat kanker
yang mahal, serta mengalami hambatan lain untuk
mengakses seperti jarak ke fasilitas yang berkualitas.
• Perbedaan dalam pekerjaan, jenis kelamin , etnisitas dan
pendidikan khusus, juga dikaitkan dengan faktor risiko
kanker yang umum misalnya gizi buruk, penggunaan
6 mimbar januari 2014
tembakau dan perokok pasif, dan penggunaan
berbahaya alkohol, terlepas dari pengaturan sumber
daya.
• Di banyak negara, tidak relevan dari pengaturan
sumber daya mereka, kurangnya asuransi kesehatan
dan hambatan lainnya mencegah orang dari
mendapatkan akses ke pelayanan kesehatan bahkan
yang dasar saja.
• Cakupan kesehatan universal untuk memastikan
bahwa semua orang memiliki akses ke layanan
kesehatan tanpa kesulitan keuangan adalah
komponen penting dari pembangunan berkelanjutan
dan pengurangan kemiskinan, dan elemen kunci dari
setiap upaya untuk mengurangi ketidakadilan sosial
dalam penyakit kanker.
• Ada pengendalian kanker dan program perawatan
yang sukses di banyak rangkaian sumber daya yang
rendah masih di tempat , dengan menggunakan solusi
setempat yang tepat yang menyediakan layanan
kanker yang berkelanjutan dan adil, dari pencegahan
untuk deteksi dini, pengobatan dan perawatan paliatif.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),
cakupan universal adalah ciri khas dari komitmen
pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan
semua warganya.
PESAN ADVOKASI SECARA GLOBAL
Intervensi biaya - efektif harus tersedia secara merata
melalui akses ke informasi dan pendidikan tentang
kanker di tingkat pelayanan kesehatan dasar, serta
program deteksi dini dan terjangkau, kualitas obatobatan, vaksin dan teknologi, disampaikan sebagai
bagian dari rencana pengendalian kanker nasional.
Tindakan
perlindungan
sosial,
termasuk
jaminan kesehatan universal, sangat penting
untuk memastikan bahwa semua individu dan
keluarga memiliki akses penuh terhadap layanan
kesehatan dan kesempatan untuk mencegah dan
mengendalikan kanker.
“Pelayanan maksimal pada standar kesehatan merupakan
salah satu hak dasar setiap manusia.“
- Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia
Deklarasi Kanker Dunia
• program pengendalian kanker yang efektif
• mengurangi faktor risiko seperti penggunaan tembakau,
konsumsi alkohol dan kegemukan (obesitas)
• Program vaksinasi universal
• informasi publik yang lebih baik
• perbaikan metode diagnosis
• tersedia kontrol nyeri yang universal
• meningkatkan pelatihan bagi staf medis
• tingkat ketahanan hidup yang lebih baik bagi pasien
kanker
Untuk mencapai target tersebut kami akan
mengambil tindakan untuk :
• menempatkan masalah kanker dalam agenda politik
• meningkatkan pencegahan kanker dan deteksi dini
• meningkatkan akses dan pengobatan bagi pasien kanker
Bersama-sama kita lebih kuat sekarang untuk dunia
yang bebas dari kanker !
Sumber : www.worldcancerday.org
artikel kesehatan
Kanker Prostat:
dapatkah ditemukan pada stadium dini?
Oleh : Wahjoe Djatisoesanto, Departemen/SMF Urologi RSUD Dr. Soetomo
Pendahuluan
Prostat adalah kelenjar yang bentuknya seperti
buah kemiri terletak tersembunyi dibawah kandung
kemih di depan rektum, yang merupakan bagian
dari system reproduksi pada kaum laki laki. Kelenjar
tersebut terdiri dari dua lobus/regio yang dibungkus
oleh jaringan sebagai kapsulnya (pseudocapsule) dan
ditengahnya dilewati uretra sebagai jalan keluarnya urine
dari buli2. Besarnya prostat bervariasi sesuai dengan
usianya. Kelenjar prostat mulai berkembang pada saat
bayi belum lahir dan tumbuh dengan cepat pada saat
pubertas karena pengaruh hormon laiki-laki (disebut
hormon androgen) yang ada di dalam tubuh, Hormone
androgen yang utama adalah testosterone yang dibuat
di testis (buah zakar). Untuk menjadi aktif harus dirubah
menjadi dihidrotestosteron oleh enzim 5-alpha reduktase
sehingga dapat mempengaruhi bertambah besarnya
kelenjar prostat. Fungsi kelenjar prostat belum diketahui
secara pasti, salah satunya adalah mengeluarkan cairan
yang berfungsi mengencerkan cairan semen pada saat
ejakulasi dan merubah situasi vagina menjadi sedikit asam
sehingga memungkinkan sel sperma bertahan hidup di
dalam lingkungan tersebut.
Dengan bertambahnya usia prostat juga bertambah
besar sehingga menekan uretra yang menyebabkan proses
miksi menjadi terhambat sampai terjadi retensio urine
(air kencing tertahan di dalam buli2 (kandung kencing). Bertambahnya volume prostat ini disebut pembesaran
kelenjar prostat jinak (benign prostate hyperplasia/BPH).
Pembesaran kelenjar prostat jinak (benign
prostatic hyperplasia/BPH)
Pada bagian dalam dari prostat (di sekitar uretra)
merupakan bagian yang selalu tumbuh membesar dengan
bertambahnya usia yang disebut dengan pembesaran
kelenjar prostat jinak (BPH) yang dapat menekan uretra
sehingga menimbulkan masalah proses miksi. BPH bukan
merupakan kanker dan tidak berkembang menjadi kanker
tetapi dapat menyebabkan gangguan proses miksi
sehingga perlu mendapatkan pengobatan bahkan perlu
dilakukan tindakan operasi apabila gangguannya sangat
berat.
Kanker prostat
Terdapat beberapa tipe sel ditemukan di dalam
prostat, tetapi hampir semua kanker prostat berasal dari
sel kelenjar prostat. Sel-sel kelenjar tersebut menghasilkan
cairan yang berfungsi mengencerkan semen. Tumbuhnya
kanker yang berasal dari sel kelenjar prostat tersebut
adalah adenocarcinoma.
Kanker tipe lainnya juga dapat ditemukan dalam
kelenjar prostat seperti sarcoma, small cell carcinoma dan
transitional cell carcinoma, tetapi kasusnya sangat jarang
sehingga apabila ditemukan kanker prostat hampir pasti
adalah adenocarcinoma.
Terdapat beberapa kasus kanker prostat tumbuh
dan menyebar dengan cepat, tetapi pada umumnya
pertumbuhan kanker prostat itu lambat. Pada beberapa
penelitian terhadap kasus otopsi pada orangtua laki laki
yang meninggal karena penyakit lainnya juga ditemukan
kanker prostat pada orang tersebut yang tidak pernah
terdeteksi dan mengganggu kesehatan orang tersebut
pada saat masih hidup.
Gambar 1: Anatomi kelenjar dan tumor prostat
Penemuan kanker prostat stadium dini
Terdapat beberapa macam kanker dalam masyarakat
yang tidak menimbulkan gejala klinis pada stadium dini
sehingga untuk menemukannya perlu dilakukan skrining
tes dan dapat segera diberikan terapi untuk mencegah
penyakitnya bertambah parah. Tujuan dari skrining
tersebut adalah agar orang tersebut dapat hidup sehat dan
memperpanjang usia.
Tujuan utama skrining pada kanker prostat adalah
untuk menemukan kasus sedini mungkin dengan harapan
mendapatkan terapi yang paling efektif. Stadium dini
kanker prostat dapat ditemukan dengan melakukan
pemeriksaan petanda tumor yang disebut prostate specific
antigen (PSA) yang diambil dari sampel darah penderita. Cara lainnya adalah dengan melakukan pemeriksaan colok
dubur. Apabila salah satu dari kedua pemeriksaan tersebut
ditemukan tidak normal maka perlu dilakukan pemeriksaan
lanjutan untuk menentukan kepastian bahwa memang
benar orang tersebut menderita kanker prostat setelah itu
baru dilakukan tindakan definitive terhadap kankernya.
Hal lain yang perlu diperhatikan berkenaan dengan
skrining adalah seringkali dokter tidak bisa menjelaskan
tentang bahayanya kanker prostat tersebut, karena kanker
prostat itu pertumbuhannya lambat yang kemungkinan
pada stadium dini tidak menimbulkan masalah bagi pasien
dalam kehidupannya sehari hari. Secara umum skrining
dimulai pada usia 50 tahun kecuali pada kelompok beresiko
tinggi (terdapat keluarga dekat yang menderita kanker
prostat) skriningnya dimulai pada usia 40-45 tahun.
Pemeriksaan prostate specific antigen (PSA)
PSA merupakan petanda tumor untuk kelenjar prostat
yang dapat diperiksa dari serum dalam darah. Nilai normal
PSA adalah lebih kecil atau sama dengan 4 ng/ml. Apabila
menderita kanker prostat maka nilai PSA nya akan meningkat
lebih dari 4 ng/ml, tetapi apabila nilai PSA kurang dari 4 ng/
ml bukan jaminan bahwa orang tersebut tidak menderita
kanker prostat karena sekitar 15% laki laki dengan PSA
dibawah 4 ng/ml ditemukan kanker prostat pada saat
biopsi. Laki laki dengan nilai PSA antara 4 – 10ng/ml, sekitar
seperempatnya menderita kanker prostat dan bila nilai PSA
lebih dari 10 kemungkinan menderita kanker prostat sekitar
50%.
Seperti petanda tumor pada umumnya bahwa apabila
terjadi peningkatan nilai PSA bukan berarti orang tersebut
menderita kanker prostat, masih perlu pemeriksaan
selanjutnya yaitu dilakukan biopsi untuk memastikan
kebenarannya. Terdapat beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi peningkatan nilai PSA, diantaranya adalah
januari 2014 mimbar 7
artikel kesehatan
prostatitis, usia tua, volume prostat yang besar, setelah
ejakulasi, setelah mengendarai sepeda dan lainnya. Tetapi
juga terdapat beberapa faktor yang dapat menurunkan nilai
PSA (sehingga dapat mengaburkan diagnosa kanker prosta)
seperti obesitas, mengkonsumsi obat2an tertentu (5-alpha
reductase inhibitor; obat campuran herbal; obat penurun
kolesterol/golongan statin; aspirin dan obat diuretik
golongan thiazide).
Pemeriksaan
colok
dubur
(digital
rectal
examination/DRE)
Yang perlu diperhatikan pada saat melakukan colok
dubur adalah ditemukannya area yang teraba menonjol
dan keras, kemungkinan daerah tersebut adalah kanker
prostat. Sebagian besar kanker prostat berada di bagian
posterior dari kelenjar prostat sehingga mudah sekali
diraba pada saat melakukan colok dubur. Pemeriksaan ini
menimbulkan ketidaknyamanan bagi penderita terutama
bila terdapat hemorrhoid, oleh karena itu perlu penjelasan
dan komunikasi yang baik terhadap penderita sebelum
melakukan pemeriksaan colok dubur. Pemeriksaan
colok dubur ini kurang efektif bila dibandingkan dengan
pemeriksaan PSA karena keakuratannya sangat tergantung
pada pemeriksanya.
Apabila ditemukan hasil pemeriksaan yang tidak normal
(peningkatan PSA atau terdapat nodul pada pemeriksaan
colok dubur atau kedua duanya) maka tindakan berikutnya
adalah melakukan pemeriksaan ultrasonografi prostat
lewat dubur (transrectal ultrasound/TRUS) dan dilanjutkan
tindakan biopsy prostat.
patologi anatomi sebagai penentu ada tidaknya kanker
prostat. Tindakan biopsi tersebut dilakukan oleh ahli
urologi dan dapat dilakukan secara poliklinis. Setelah
dilakukan biopsi kadang kadang penderita merasakan
sakit pada daerah rektum dan juga kadang terdapat darah
pada urinenya serta sedikit darah pada daerah rektum.
Kadang kadang juga terdapat darah pada cairah sperma,
hal tersebut tidak membahayakan karena sebelum dan
setelah dilakukan tindakan biopsi penderita diberi obat
antibiotik. Untuk menghindari rasa sakit pada saat dan
setelah tindakan biopsi maka perlu diberikan anestesi
blok di daerah sekitar vesikula seminalis. Pemeriksaan
hasil biopsi kadang kadang juga tidak menunjukkan
adanya tumor pada sediaan tersebut karena kemungkinan
jarum biopsinya tidak tepat mengenai daerah tumor.
Dalam kondisi demikian apabila ahli urologinya masih
mencurigai terdapat kanker dalam prostatnya (misalnya
karena nilai PSA sangat tinggi) maka perlu diulangi lagi
tindakan biopsinya.
Gambar 3: Pemeriksaan ultrasonografi trans rektal.
Gambar 2: Pemeriksaan colok dubur
Ultrasonografi transrektal (Trans rectal ultrasound/
TRUS)
Prosedur pemeriksaan ini sebenarnya tidak terlalu
lama hanya sekitar 15 menit dan pasien tidak perlu rawat
inap. Probe kira kira sebesar ibu jari yang diberi jelly sebagai
pelumas dimasukkan ke dubur penderita, biasanya tidak
menimbulkan rasa sakit. Kemudian kondisi prostat dapat
dilihat di layar monitor, dapat diukur besarnya, dapat
melihat daerah yang mencurigakan tumor prostat dan
juga berfungsi sebagai penuntun melakukan biopsi secara
sistematis.
Ultrasonografi transrektal ini tidak dipakai sebagai alat
skrining untuk kanker prostat, karena alat ini tidak selalu
dapat membedakan antara jaringan prostat normal dan
kanker.
Biopsy prostat merupakan prosedur untuk mengambil
sampel jaringan prostat yang akan diperiksakan di bagian
8 mimbar januari 2014
Tanda dan gejala menderita kanker prostat
Pada stadium dini kanker prostat tidak menimbulkan
gejala yang jelas, tetapi stadium lanjut dapat memberikan
gejala seperti berikut:
− Timbul masalah berkemih, diantaranya pancaran
lambat dan melemah, sering berkemih terutama pada
malam hari sehingga mengganggu tidurnya.
− Terdapat darah dalam urine (hematuria)
− Terjadi penurunan gairah seksual (impotensi)
− Terasa nyeri di daerah panggul, tulang belakang, tulang
iga karena penyebaran tumornya.
− Kelemahan ekstremitas inferior atau terjadi
inkontinensia urine dan atau alvi karena penyebaran
tumor di tulang belakang menekan syaraf yang ada di
dalamnya.
Apabila terjadi gejala gejala seperti tersebut di atas
segera periksa ke dokter urologi untuk mendapatkan
penanganan secepatnya.
Faktor resiko menderita kanker prostat
Setiap jenis kanker terdapat beberapa faktor resiko
dan masing masing terdapat perbedaan resiko. Resiko
menderita kanker prostat sampai saat ini belum diketahui
secara pasti, tetapi berdasarkan hasil beberapa penelitian
menunjukkan terdapat beberapa faktor yang beresiko
menderita kanker prostat, diantaranya adalah:
− Faktor usia
oKanker prostat jarang sekali terjadi pada usia
dibawah 40 tahun, tetapi kemungkinan meningkat
dengan cepat setelah usia diatas 50 tahun.
− Faktor ras/etnik
oKanker prostat lebih sering terjadi pada laki laki
keturunan Afro-Amerika dan Jamaika keturunan
Afrika dibandingkan dengan laki laki kulit putih. Penduduk keturunan Asia dan Amerika-Latin lebih
jarang kasusnya. Studi literatur belum ada yang
dapat menjelaskan kenapa terjadi perbedaan ini.
− Asal warganegara
oKanker prostat lebih sering terjadi di daerah Amerika
Utara, Eropa Barat,Australia dan daerah kepulauan
Karibia. Jarang sekali terjadi pada daerah Asia,
Afrika, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Alasannya juga belum diketahui dengan pasti, tetapi
kemungkinannya adalah faktor gaya hidup. Sebagai
contoh, orang laki laki Asia yang tinggal di Amerika
Serikat mempunyai resiko terkena kanker prostat
lebih rendah dibandingkan dengan orang Amerika
kulit putih tetapi beresiko lebih tinggi dibandingkan
dengan yang tinggal di Asia.
− Riwayat keluarga
oTimbulnya kanker prostat dipercaya ada hubungannya
dengan riwayat keluarga (berhubungan dengan
factor genetik). Apabila dalam keluarga baik ayah
atau saudara laki laki menderita kanker prostat,
maka resiko dirinya untuk menderita kanker prostat
dua kali lipat dibandingkan dengan keluarga yang
tidak menderita kanker tersebut.
− Genetik
oBeberapa peneliti telah menemukan perubahan
gen yang diturunkan dan perubahan tersebut akan
meningkatkan resiko menderita kanker prostat,
tetapi alat pemeriksaan untuk perubahan gen
tersebut belum ada di laboratorium umum.
− Faktor makanan
oPeranan pasti jenis makanan yang berpengaruh
terhadap kanker prostat belum jelas, tetapi beberapa
peneliti mangatakan bahwa diit daging merah atau
produk makanan tinggi lemak serta diit rendah buah
dan sayuran beresiko menderita kanker prostat.
Apakah kanker prostat bisa dicegah?
Penyebab kanker prostat belum diketahui dengan
pasti, oleh karena itu hingga saat ini sebagian besar
kasus tidak dapat dicegah terjadinya penyakit tersebut. Beberapa faktor resiko seperti usia, etnik dan riwayat
keluarga tidak mungkin dikontrol, tetapi masih terdapat
beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menurunkan
resiko menderita kanker prostat, seperti tersebut di bawah
ini:
Hubungan antara kanker prostat dengan berat badan,
aktifitas fisik dan pola makan memang belum jelas, tetapi
terdapat beberapa hal yang mingkin dapat menurunkan
resiko menderita penyakit tersebut.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kelebihan
berat badan mengakibatkan resiko menderita kanker
prostat sedikit lebih rendah, tetapi apabila ditemukan
resiko yang lainnya (misalnya karena keturunan) maka bila
menderita kanker prostat akibatnya akan lebih fatal.
Dari hasil penelitian juga menunjukkan bahwa mereka
yang banyak melakukan aktifitas fisik resiko menderita
penyakit ini juga lebih rendah, tetapi aktifitas fisik tersebut
tidak boleh terlalu berlebihan (harus proporsional).
Diit dengan jenis sayuran tertentu (seperti tomat,
kubis, brokoli, bunga kol, kacang kedelai dan juga kacang
polong), atau jenis ikan membantu menurunkan resiko
terkena kanker prostat.
Beberapa tips dalam usaha untuk menghindari atau
paling tidak menurunkan resiko terkena kanker prostat
diantaranya adalah:
− Makan berbagai sayuran dan buah minimal dua
mangkok sehari.
−
−
−
−
Selalu melakukan aktifitas fisik setiap hari.
Mempertahankan berat badah yang ideal.
Membatasi konsumsi suplemen kalsium.
Mengkonsumsi vitamin E dan selenium.
Penutup
Kanker prostat stadium dini adalah apabila sel sel
kankernya hanya terdapat di dalam kelenjar prostat (belum
keluar ke tempat lainnya. Kanker prostat tumbuh sangat
lambat bila dibandingkan dengan beberapa jenis kanker
yang lain, artinya bahwa pertumbuhan dan penyebaran
kanker prostat memerlukan waktu antara 10 sampai 30
tahun sehingga dapat memperlihatkan gejala gejala klinis.
Sebagian besar laki laki yang menderita kanker prostat,
biasanya penyebab meninggalnya adalah penyakit lainnya
(bukan karena kanker prostatnya).
Namun demikian bukan berarti bahwa kanker prostat
tidak perlu mendapatkan perhatian pengobatan yang serius.
Semua penderita kanker prostat perlu dikelompokkan
menjadi 3 kelompok yaitu kelompok dengan resiko rendah,
resiko sedang dan resiko tinggi. Pengelompokan resiko
tersebut untuk menentukan jenis pengobatannya, mulai
dari observasi saja, perlu tindakan operasi atau radiasi dan
pengobatan paliatif dengan memberikan obat anti androgen.
Selain menentukan jenis pengobatan, pengelompokan
tersebut juga untuk menentukan prognosa dan follow-up
selanjutnya.
Daftar Pustaka
1. Schroder FH, Hugosson J, Roobol MJ et al: Screening and
prostate-cancer mortality in a randomized European study. N Engl J Med 2009; 360: 1320
2. Schroder FH, Hugosson J, Roobol MJ et al: Prostate-cancer
mortality at 11 years of follow-up. N Engl J Med 2012; 366:
981.
3. Heijnsdijk EAM, der Kinderen A, Wever EM et al:
Overdetection, overtreatment and costs in prostate-specific
antigen screening for prostate cancer. Br J Cancer 2009:
101: 1833.
4. Draisma G, etzioni R, Tsodikov A et al: Lead time and
overdiagnosis in prostate-specific antigen screening:
important of metode and context. JNCI 2009: 101: 374.
5. Center MM, Jemal A, Lortet-Tieulent J et al: International
variation in prostate cancer incidence and mortality rates. Eur Urol 2012; 61: 1079.
6. Etzioni R, Cha R, Cowen ME: Serial prostate specific antigen
screening for prostate cancer: a computer model evaluates
competing strategies. J Urol 1999;162: 741.
7. Labrie F, Canda SB, Cusan L et al: screening decreases
prostate cancer mortality: 11-year follow-up of the 1988
Quebec prospective randomized controlled trial. Prostate
2004; 59: 311.
8. Berger AP et al: Complication rate of transrectal ultrasound
guided prostate biopsy: a comparison among 3 protocols
with 6, 10 and 15 cores. J Urol 2004; 171: 1478.
9. Rodriguez LV and Terris MK: Risks and complications of
transrectal ultrasound guided prostate needle biopsy:
a prospective study and review of the literature. J Urol
1998;160: 2115.
10.Hayes JH, Ollendorf DA, Pearson SD et al: Active
surveillance compared with initial treatment for men with
low-risk prostate cancer: a decision analysis. JAMA 2010;
304: 2373.
11.Wolf AM, Wender RC, Etzioni RB et al: American Cancer
Society guideline for the early detection of prostate cancer.
CA Cancer J Clin 2010;60: 70.
januari 2014 mimbar 9
artikel kesehatan
Keperawatan Pada Pasien Kanker
Oleh : Hana Dodik Pramiasti, Staff Perawat Onkologi Instalasi Radioteraphy
A
rtikel keperawatan ini dipersembahkan dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia yang akan jatuh pada
tanggal 4 Februari 2014 dimana para komunitas Onkologi dan beserta jajaran Direksi rumah Sakit Dr. Soetomo akan
ikut berperan serta dalam mengkampanyekan Gerakan Nasional Kanker.
Di bawah ini beberapa artikel secara umum bisa ikut membantu para pasien ataupun orang-orang yang membutuhkan
informasi tentang keperawatan pada pasien kanker.
Memperbaiki dan Memperoleh Kembali Kemampuan
Bergerak
Kondisi sakit menyebabkan pasien sulit/tidak mampu
bergerak, kaki dan lengan dirasakan berat dan bila berjalan
pasien merasa akan jatuh sehingga pasien memerlukan
bantuan keluarga/orang lain untuk dapat kembali bergerak/
beraktivitas
1. Saat baring datar, dengan kedua lutut ditekuk, putar
seluruh tubuh/berguling ke salah satu sisi
2. Angkat bahu dan badan dengan cara menekan tempat
tidur dengan kedua siku dan tangannya. Pada saat
bersamaan, ayunkan kaki melewati tepi tempat tidur
3. Tegakkan bahu dan badan sampai dapat duduk di tepi
tempat tidur dengan kedua kaki datar / menapak di
lantai
4. Atur posisi tubuh di tepi tempat tidur, jaga keseimbangan
dengan menggunakan tangan.
Pada pasien dengan keadaan umum lemah (latihan
dengan bantuan) :
1. Minta pasien memegang pinggang penolong
2. Angkat tubuh pasien ke arah duduk dengan cara
menaruh lengan di belakang leher dan bahu pasien (sisi
bawah) serta tangan lainnya menekan pinggul pasien
atau memegang kedua lutut pasien dari belakang
3. Proses selanjutnya lakukanlah hal yang sama dengan
nomor 3 dan 4 sebelumnya.
Latihan Berpindah pada Keadaan Lemah
1. Jepit kedua lutut pasien dengan lutut penolong
2. Pasien diminta memegang bahu/lengan/pinggul/
10 mimbar januari 2014
pinggang penolong
3. Pasien diangkat dan dipindah ke kursi dengan
memegangnya pada bagian badan/pinggul.
Latihan Berdiri
1. Pasien di tepi tempat tidur/kursi, kedua kaki menapak
di lantai
2. Tekukkan badan ke depan dan angkat tubuh ke posisi
berdiri dengan menggunakan dorongan dari tangan
dan kaki pasien
3. Jaga keseimbangan tubuh dengan melebarkan kedua
kaki.
Apabila Lengan dan Tungkai Bengkak
Pembengkakan pada lengan/tungkai (limfedema),
merupakan salah satu komplikasi dari penyakit kanker
yang dapat terjadi karena adanya gangguan pada sistem
saluran pembuluh limfe akibat dari:
• Kanker pada area-area : dada (payudara), ketiak,
rongga perut, dan paha
• Penanganan penyakit kanker di daerah ketiak/lipat
paha : operasi, radiasi
• Luka dan infeksi lengan/tungkai.
Bengkak dapat menimbulkan berbagai keluhan yang
dapat mengganggu aktivitas dan kualitas hidup pasien,
seperti :
• Adanya rasa tidak nyaman akibat dari rasa nyeri, kulit
tegang dan kaku, serta lengan/tungkai terasa berat • Gangguan menggerakan lengan/tungkai • Gangguan penampilan Gangguan psikis dan sosialisasi.
Bagaimana Mengatasi Limfedema?
1. Ikuti informasi dan edukasi pencegahan dan
penanganan limfedema
2. Datang ke Rehabilitasi Medik untuk mendapatkan:
a. Terapi mengurangi dan mempertahankan besar
ukuran lengan/tungkai yang sakit
b. Terapi aktivitas.
Edukasi Lengan dan Tungkai Bengkak
1. Gunakan/gerakkan lengan/tungkai sakit senormal
mungkin sesuai kemampuan
2. Jangan membawa/mendorong/mengangkat barang
berat pada sisi sakit
3. Hindari pemakaian alat dan bahan ketat seperti cincin/
perhiasan, jam, pita/gelang baju pada lengan sisi sakit
4. Hindari pemakaian sepatu dan celana sempit, serta
ikat pinggang yang kuat pada kaki bengkak
5. Jangan ukur tekanan darah pada sisi sakit
6. Hindari suntikan di sisi sakit
7. Hindari cedera yang dapat menyebabkan luka lecet/
goresan/tekanan di sisi sakit
8. Jaga kebersihan dan keutuhan kulit, hindari kosmetik
yang dapat mengiritasi kulit
9. Jangan memegang benda panas di sisi sakit
10.Hindari pemanasan langsung: mandi, sauna, oven
11.Hindari menggantung lengan dalam waktu lama,
angkat lengan ke atas/taruh di atas bantal atau
pegangan kursi. Pada kaki bengkak, hindari berdiri/
duduk dengan kaki menggantung dalam waktu lama
12.Gunakan selalu bebat/elastic verband dan hand
stocking, kecuali saat mandi/gatal
13.Hubungi dokter bila sisi sakit terasa panas, merah, nyeri
atau bila bertambah bengkak
14.Ukur lingkar lengan/tungkai secara berkala, bila
terdapat perbedaan lebih atau sama dengan 2 cm
kunjungi dokter Anda/datang ke Instalasi Rehabilitasi
Medik.
• Gangguan lain akibat kanker: anemia, emboli, kelemahan
otot atau saraf pernafasan
• Efek samping pengobatan.
Penyakit lain yang menyertai seperti asma, infeksi
atau penyakit lain pada paru atau penyakit jantung.
Sesak nafas dapat dicetuskan atau diperberat oleh :
• Kecemasan atau kepanikan.
• Nyeri atau gejala lain
• Kondisi umum yang lemah
• Faktor lingkungan seperti pengap atau kurang udara.
Cara mengatasi sesak nafas:
1. Pengobatan kanker (operasi, radiasi, kemoterapi, obat
lain)
2. Mengatasi gangguan lain dengan
a. Obat obatan
b. Oksigen
c. Penguapan
d. Alat bantu pernafasan
e. Fisioterapi
f. Transfusi
3. Memperbaiki lingkungan
4. COPING MECHANISM
5. RELAKSASI
6. TEHNIK BERNAFAS
Perawatan Luka Kanker
Cara Mengatasi Sesak Nafas pada Pasien Kanker
Apa yang dimaksud dengan luka kanker?Luka terbuka
akibat pecahnya massa kanker.
Sesak nafas adalah rasa tidak nyaman pada saat
bernafas yang dapat dialami pasien dengan tingkatan dan
kualitas yang berbeda.
Sesak nafas pada pasien kanker dapat terjadi
akibat dari :
• Kanker
Masalah apa yang sering timbul pada luka kanker?
Luka kanker mudah basah, mudah berdarah, berbau
tidak sedap, jaringannya sangat rapuh, dan sulit untuk
disembuhkan.
Bagaimana prinsip utama perawatan luka kanker?
Prinsip utama perawatan luka kanker adalah
meningkatkan kualitas hidup pasien dengan luka kanker.
Dengan memberikan balutan:
• Mencegah perdarahan
• Menjaga tingkat kelembapan luka / mampu menyerap
januari 2014 mimbar 11
artikel kesehatan
cairan luka
• Mampu menghilangkan bau
• Mampu memberikan rasa aman dan nyaman.
perdarahan, lalu segera mencari pertolongan ke klinik luka
terdekat atau ke rumah sakit yang memiliki klinik luka.
Siapa saja yang boleh merawat luka kanker?
• Perawat yang telah mendapat pendidikan khusus
tentang perawatan luka, dan telah mendapatkan lisensi
dari konsil internasional WECT (Enterostoma Stomal
Therapy Nurse)
• Perawat terlatih yang bekerja di bawah tanggung jawab
seorang ETN
• Pasien dan keluarga yang telah diajarkan seorang ETN
khusus untuk kondisi pasien tersebut.
Bagaimana cara merawat luka kanker?
Luka kanker dibersihkan dengan menggunakan cairan
non toksik (normal saline) hingga bersih dari jaringan mati,
bekuan darah, dan sisa-sisa obat luka.
Kemudian luka dirawat sesuai dengan kondisinya
dengan menggunakan Topical Therapy yang sesuai:
1. Menyerap cairan luka dengan baik
2. Mampu mencegah dan menghentikan pendarahan
3. Mampu mencegah luka terkontaminasi jamur dan
bakteri
4. Mampu menjaga kelembapan luka
5. Mampu menjaga luka dari trauma
6. Mampu menekan dan menghilangkan bau
7. Mampu melisiskan jaringan mati.
Selanjutnya luka ditutup dengan teknik “Oclusive” yang
dapat menunjang tujuan perawatan luka kanker.
Bagaimana cara menangani balutan yang basah saat
pasien di rumah?
Buka balutan bagian luar dari luka kemudian tutup
kembali dengan kassa kering dan balut tertutup dengan
ketebalan sesuai.
Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan pasien
dengan luka kanker di rumah?
• Menjaga balutan luka tetap kering (tidak terkena cairan
dari luar luka)
• Menjaga luka dari benturan / trauma
• Bila luka di daerah payudara tetap menggunakan
penyangga payudara / bra tanpa kawat penyangga.
• Makan makanan yang bergizi 4 sehat 5 sempurna,
tidak ada pantangan selama tidak ada diet khusus dari
dokter
• Menjaga kebersihan tubuh (personal hygiene)
• Tetap melakukan kegiatan sehari-hari sesuai
kemampuan.
Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan pada
pasien luka kanker dengan radiasi
• Menjaga balutan luka tetap kering (tidak terkena cairan
dari luar luka)
• Menjaga area radiasi sekitar luka kanker dalam keadaan
kering
• Tidak menghilangkan tanda/marker area radiasi.
Belajar untuk dapat melakukan perawatan luka secara
mandiri pada luka sederhana dengan evaluasi secara
berkesinambungan oleh perawat luka.
Semoga artikel keperawatan ini bermanfaat pada
pasien kanker dan para teman-teman sejawat.
Apa yang harus dilakukan bila terjadi perdarahan
pada luka?
Segera lakukan penekanan di daerah yang terjadi
HIMPONI – HIMPUNAN PERAWAT ONKOLOGI
INDONESIA
RSUD Dr. SOETOMO – JAWA TIMUR
SEKRETARIAT : POLI ONKOLOGI SATU ATAP
Pergantian Pejabat Struktural RSUD Dr. Soetomo
Februari 2014
NO
JABATAN
PEJABAT LAMA
PEJABAT BARU
1
Kepala Bagian Perencanaan Program Ir. Enny Soesilowati, MM (Purnatugas)
Ir. Hoirun Nawalah, M.Kes
2
Kepala Bagian Tata Usaha
Drs. Heru Mistiyono (Purnatugas)
Shinta Widyansih M, drg, MM
3
Kepala Seksi Pelayanan Diagnostik
Moch. Yusuf, dr, SKM
Reza Dharmayanda, dr, MQIH
4
Kepala Seksi Pelayanan khusus
Reza Dharmayanda, dr, MQIH
Edy Suyanto, SpF, SH
5
Kepala Sub.Bagian Umum dan
Rumah Tangga
Abd. Rahman M, S.Sos,SE,MIA,MM
(Purnatugas)
Moch. Yusuf, dr, SKM
12 mimbar januari 2014
Multipel Sialolithiasis Glandula Sub Mandibula Sinistra
Oleh : Drg. Ronny Baehaqi, SpBM
Divisi Bedah Mulut dan Maksilofasial Instalasi Gigi dan Mulut RSUD Dr. Soetomo
B
atu kelenjar liur (Sialolithiasis) merupakan suatu
kelainan yang sering terjadi pada kelenjar saliva
yang terjadi pada setiap 2 dari 1000 orang dewasa.
Insidensi pada laki-laki dua kali lebih banyak daripada
wanita. Sedangkan anak-anak jarang terjadi meskipun
pada beberapa literatur disebutkan pernah terjadi 100
kasus pada anak usia 3 minggu hingga 15 tahun1,2,3.
Jumlah kasus sialolithiasis sekitar 50% terjadi pada
kelenjar liur mayor yang disebabkan oleh infeksi akut
maupun kronis.Predileksi 80% terjadi pada kelenjar liur
sub mandibula, 6% pada kelenjar parotis, dan 2% pada
kelenjar sub lingual atau kelenjar liur minor lainnya.
Sangat jarang terjadi pembentukkan batu kelenjar liur
yang multipel pada kelenjar sub mandibula seperti halnya
proses pembentukkan batu pada kelenjar liur lainnya. 40%
dari parotis dan 20% batu kelenjar sub mandibula tidak
menunjukkan opaksitas pada pemeriksaan sialografi yang
diperlukan untuk menentukan lokasi batu tersebut.3,5,7
Batu kelenjar liur pada umumnya unilateral dan tidak
menyebabkan gejala mulut kering. Secara klinis umumnya
berbentuk bulat atau ovoid, berwarna kekuningan
dengan permukaan yang kasar ataupun halus. Kandungan
utama terdiri atas komponen kalsium fosfat dengan
sedikit karbonat yang membentuk hidroksiapatit, juga didapatkan magnesium, potasium dan amonia. Batu
kelenjar sub mandibula 82% terdiri atas komponen in
organik dan 18% komponen organik, sedangkan pada
kelenjar parotis terdiri atas 49% komponen organik dan
51% komponen an organik, komponen organik terbentuk
dari karbohidrat dan asam amino. Bakteri tidak didapatkan
pada inti dari batu kelenjar ini.4,6,8
ETIOLOGI DAN FAKTOR PREDISPOSISI
Etiologi dan patogenesa dari pembentukkan batu
kelenjar liur sampai saat ini tidak diketahui secara pasti.
Pembentukkan batu terjadi pada area yang kaya akan
calsium di saliva yang relatif stagnan. Kemudian terjadi
deposisi dari garam kalsium dan perubahan mucin, bakteri
dan sel epitel yang mengalami deskuamasi menyebabkan
perubahan organik. Batu terbentuk karena stasis yang
intermiten yang menyebabkan perubahan mucoid dari
saliva menjadi bentuk gel(jeli). Jeli ini merupakan tempat
terjadinya deposisi dari garam dan substansi organik
pembentuk batu. 8,9,10
Pada teori tradisional terdapat dua fase yakni inti
ditengah dan dilapisi oleh lapisan perifer. Inti dibagian
tengah dibentuk oleh presipitasi dari garam yang
mengandung substansi organik. Fase kedua adalah
pembentukan lapisan oleh deposisi bahan organik dan
non organik. Batu kelenjar liur sub mandibula dibentuk
oleh mukus, sedangkan batu pada kelenjar parotis lebih
sering diakibatkan oleh sel radang atau benda asing.9,11,12
Teori lain mengatakan bahwa fenomena metabolik
yang tidak diketahui dapat meningkatkan kadar bikarbonat
pada saliva yang dapat mengubah kelarutan kalsium
fosfat dan ion fosfat. Sebuah teori retrograde mengatakan
bahwa substansi atau bakteri pada rongga mulut dapat
bermigrasi ke saluran kelenjar dan menjadi penyebab dari
proses kalsifikasi.Stasis dari saliva meningkatkan alkalinitas
dari saliva, infeksi atau inflamasi pada saluran dan kelenjar
liur. Trauma fisik pada kelenjar atau saluran kelenjar dapat
menjadi faktor predisposisi dari pembentukkan batu. Pada
umumnya batu kelenjar liur sub mandibula pada saliva
lebih basa, konsentrasi kalsium dan fosfat dan lebih banyak
mengandung mukus daripada saliva seperti di kelenjar
parotis atau sub lingual. Ductus sub mandibula lebih panjang
dan tidak memiliki aliran anti gravitasi. Formasi dari batu
tidak berkaitan dengan kelainan sistemik dari metabolisme
kalsium.13,14,16
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan pada penderita batu kelenjar sub
mandibula meliputi pemeriksaan klinis, diagnostik dan
terapi.
Pada pemeriksaan klinis umumnya didapatkan benjolan
yang keras tergantung pada letak batu kelenjar. Letak dari
batu ini bisa dideteksi melalui pemeriksaan radiologis,
baik berupa foto panoramik, skull AP/Lat maupun dengan
sialografi.
Pada beberapa kasus gambaran batu kelenjar ini sangat
jelas dengan pemeriksaan panoramik foto. Gambar 1. Panoramik foto gambaran massa radioopak di
regio angulus mandibula kiri Tatalaksana untuk terapi batu kelenjar sub mandibula
ini adalah dengan extraxi dari batu kelenjar ini. Apabila
letaknya di muara ductus sub mandibula terkadang dapat
dikeluarkan dengan palpasi. Bila letaknya didalam glandula
maka perlu tindakan operasi untuk mengeluarkan batu ini.
Pemeriksaan penunjang yang dikerjakan pasca extraksi
batu ini adalah analisa batu pasca extraxi batu/litotripsi,
untuk menentukan tipe materi organik dan an organik.
januari 2014 mimbar 13
artikel kesehatan
Gambar 2. Hasil operasi, tampak dua buah batu berwarna
kuning kecoklatan
KESIMPULAN
Batu kelenjar liur sering terjadi karena aliran yang stasis
dari saliva pada muara kelenjar liur yang tidak memiliki daya
anti gravitasi.
Batu kelenjar liur dapat berukuran besar dan multipel
tergantung pada kandungan kalsium fosfat, alkalinitas saliva
dan stasis aliran saliva.
Pemeriksaan klinis dan radiologis serta analisa batu
diperlukan pada penatalaksanaan terapi.
Tindakan operasi dikerjakan untuk terapi kasus batu
kelenjar sub mandibula yang letaknya di dalam ductus sub
mandibula maupun pada glandula sub mandibula.
DAFTAR PUSTAKA
1. Leung A K, Choi M C, Wagner G A. Multiple sialolthsand
a sialolith of unusual size in the submandibularduct. Oral
Surg, Oral Med, Oral Path, Oral radiol, Endo1999; 87: 331-333.
2. Cawson R A, Odell E W. Essentials of oral pathologyand
oral medicine. 6th ed. pp 239-240. Edinburgh:Churchill
Livingstone, 1998.
3. Steiner M, Gould A R, Kushner G M, Weber R, Pesto
A.Sialolithiasis of the submandibular gland in an 8-year-old
child. Oral Surg, Oral Med, Oral Pathol, OralRadiol, Endod 1997;
83: 188.
4. Zenk J, Benzel W, Iro H. New modalities in
themanagement of human sialolithiasis. Minimallyinvasive
therapy 1994; 3: 275-284.
NO
1
2
3
4
5
6
5. Tepan M G, Rohiwal R L. Multiple salivary calculi
inWharton’s duct. J Laryngol Otol 1985; 99: 1313-1314.
6. Williams M F. Sialolithisis. Otolaryngologic Clinics
ofNorth America 1999; 32: 819-834.
7. Akin I, Esmer N. A submandibular sialolith of
unusualsize: a case report. J Otolaryngol 1991; 20: 123-125.
8. Hoggins G S. Large calcified mass in the
submaxillarygland. Oral Surg, Oral Med, Oral Pathol 1968;
25: 679-681.
9. Naraynsingh V. Giant submandibular gland calculi.J
Oral Maxillofac Surg 1985; 43: 384-385.
10. Zakaria M A. Giant calculi of the submandibularsalivary
gland. Br J Oral Surg 1981; 19: 230-232.
11. Raskin S Z, Gould S M, Williams A C.
Submandibularduct sialolith of unusual shape and size. J
Oral Surg1975; 33: 142-145.
12. Mustard T A. Calculus of unusual size in
Wharton’sduct. Br Dent J 1945; 79: 129.
13. Rust T A, Messerly C D. Oddities of salivary calculi.
Oral Surg, Oral Med, Oral Pathol 1969; 28: 862-865.
14. Brusati R, Fiamminghi L. Large calculus of
thesubmandibular gland: report of case. J Oral Surg
1973;31: 710-711.
15. Carr S J. Sialolith of unusual size and configuration.
Oral Surg, Oral Med, Oral Pathol 1965; 20: 709-712.
16. Marchul F. Kurt A M, Dulguerov P, Lehmann
W.Retrograde Theory in sialolithiasis formation.
Archives of Otolaryngology- Head and Neck Surgery2001.
127 : 66-8.
17.Peter W B. Stephen A S, Jarg E H. Maxillofacial surgery
second edition. Churchill livingstone.2007 p:667-670.
Hari Besar Kesehatan
TANGGAL
15 Januari
25 Januari
27 Januari
04 Pebruari
11 Pebruari
24 Maret
Sumber 14 mimbar januari 2014
KETERANGAN
Hari Kanker Anak Sedunia
Hari Gizi
Hari Kusta Se-Dunia
Hari Kanker Se-Dunia
Hari Penyakit Se-Dunia
Hari Tuberkolosis Se-Dunia
: Kalender Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2011
Kalender 2013, Tabloid Gaya Hidup Sehat, edisi XIII-41, 4 Januari 2013
berita bagian
PROFIL PELAYANAN
RSUD Dr Soetomo Surabaya
di
D
alam
pengobatan
keganasan,
radioterapi
merupakan salah satu modal aktif disamping
pengobatan keganasan lainnya (pembedahan,
kemoterapi). Sampai saat ini 50 % - 60 % pasien keganasan
masih memerlukan radioterapi.
RSUD Dr. Soetomo Surabaya merupakan pusat rujukan
wilayah Indonesia bagian timur, sehingga Instalasi
Radioterapi juga merupakan pusat rujukan wilayah
Indonesia bagian timur.
(konsultan) Onkologi Radiasi, Fisikawan Medis, Radiografer
Radioterapi, Perawat Onkologi, Teknisi Medis, Administrasi
serta personil lainnya yang berhubungan dengan pelayanan
Radioterapi.
JAM PELAYANAN
A. Konsultasi, pemeriksaan, evaluasi / follow up :
Pasien umum
: jam 09.00 - 14.00
Pasien klas I
: jam 11.00 - 15.00 *
Berikut ini profil pelayanan di Instalasi Radioterapi RSUD
Dr. Soetomo Surabaya, mulai dari pelayanan poliklinik
sampai pasien mendapat terapi radiasi. Rangkaian
pelayanan ini berurutan dan tidak dapat dipisahkan satu
sama lainnya.
PELAYANAN
Pelayanan Radioterapi didukung oleh TIM yang
berpengalaman terdiri dari: dokter Spesialis Radiologi
B. Perencanaan radiasi (mould, immobilisasi, simulator)
Pasien umum
: jam 09.00 – selesai
Pasien klas I
: jam 11.00 - selesai *
C. Pelayanan Terapi Radiasi
Pasien umum
: jam 07.30 - selesai
Pasien klas I
: jam 08.30 - selesai *
* Sesuai jadwal / menurut perjanjian
januari 2014 mimbar 15
artikel bagian
berita
kesehatan
PELAYANAN YANG TERSEDIA
Kegunaannya adalah menentukan target, organ
resiko, teknik radiasi, distribusi dosis radiasi, sehingga
sinar dapat tepat sasaran, dosis maksimal dan minimal
pada jaringan normal sekitarnya
Perlu import data pasien dari CT- Simulator.
Macam computer perencanaan radiasi :
Eclipse; ISIS 3 D
I. POLIKLINIK / KONSULTASI
- Konsultasi, pemeriksaan :
1. Sebelum pasien menjalani radiasi, penentuan
jenis radiasi
2. Selama pasien menjalani radiasi (evaluasi respon
tumor, maupun efek samping / pengaruh radiasi)
- Follow Up, setelah selesai menjalani radiasi
II. PERENCANAAN RADIASI
A. MOULDING / IMMOBILISASI
Sangat diperlukan dalam radioterapi
Fungsi : untuk fiksasi / immobilisasi supaya dari hari
ke hari posisi pasien selama radiasi tetap
Macam : masker kepala, ganjal kaki, Breast board,
bantal penyangga.
Dibuat pasien merasa nyaman dan aman
B. PERENCANAAN RADIASI DENGAN KOMPUTER
(Radiation Treatment Planning System / RTPS)
Perencanaan ini sangat penting dilakukan sebelum
pasien mendapat radiasi yang sesungguhnya.
16 mimbar januari 2014
C. SIMULATOR
- Merupakan pesawat X-Ray yang digunakan untuk
menentukan lokalisasi area radiasi berdasarkan
hasil perencanaan computer perencanaan
sebelumnya
- Menentukan marker pada kulit pasien
- Alat ini merupakan prototype pesawat radiasi,
tetapi tidak digunakan untuk terapi
- Macam-macam alat Simulator :
1. Simulator Konvensional
2. CT-Simulator Radioterapi III. TERAPI RADIASI
A. TERAPI RADIASI EKSTERNA
Merupakan alat khusus :
- Sumber radiasi terletak di luar tubuh dan
mempunyai jarak tertentu dari tubuh pasien
- Mempunyai energi yang tinggi untuk membunuh
sel kanker
- Dapat mencakup tumor primer dan kelenjar getah
bening regional (area radiasi lokoregional)
Teknik Radiasi: dari yang konvensional (2D) sampai
konformal 3 Dimensi (3D-CRT) dan Intensity
Modulated Radiotherapy (IMRT)
1. Teknik 3D-CRT
- Merupakan bentuk teknik terapi Radiasi yang
menggunakan perencanaan Radiasi dengan
CT-Scan Planning ( CT-Simulator )
- Pengaturan bentuk Radiasi yang sesuai bentuk
target dilakukan dengan bantuan Multi Leaf
Collimator (MLC) yang dikendalikan oleh
computer. Dengan teknik ini maka dosis
optimum pada target, sementara jaringan
normal mendapat dosis minimal
- 3D-CRT merupakan metode standar terapi
Radiasi di berbagai negara maju. Di RSUD Dr
Soetomo Surabaya metode ini dugunakan
sejak tahun 2007
2. Intensity Modulated Radiation Therapy (IMRT)
Teknik ini merupakan pengembangan dari teknik
3D-CRT, yang mana berkas sinar yang dibagi
menjadi berkas-berkas yang lebih kecil sehingga
tercapai intensitas sinar yang akurat pada tiap
titik pada jaringan kanker. Hal ini dicapai dengan
Modulasi atau pengaturan intensitas berkas sinar
dengan bantuan komputer. Sehingga dosis pada
jaringan normal dapat diatur sesuai dengan yang
dikehendaki. Di RSUD Dr. Soetomo Surabaya,
metode ini digunakan sejak awal September 2013
dengan alat-alat yaitu: 1 unit CLINAC 2300 iX Teknik IMRT
- Merupakan salah satu teknik radiasi yang
berbeda dengan radiasi eksterna
- Sumber radiasi di letakkan di dalam target atau
di dekatkan pada target sehingga memberikan
dosis yang sangat tinggi pada target dan minimal
pada jaringan normal pada sekitar target
- Teknik ini dapat digunakan sebagai pengobatan
primer maupun sebagai booster
Alat RSUD. Dr. Soetomo : Laju Dosis Tinggi (HDR),
Sumber Radioaktif: Iridium 192 (Ir192), dengan teknik
2D / 3D
S e b a g a i
persyaratan untuk
jaminan mutu dan
kendali
kualitas
(QA/QC) peralatan
radioterapi dalam
pengobatan
kanker,
maka
dilengk api
p e r a l a t a n
dosimeter :
1. Dosimeter invivo
2. Dosimeter absolute maupun relative
3. Dosimeter khusus untuk IMRT
Untuk keamanan / keselamatan petugas, juga
dilengkapi dengan :
1. Film badge
2. Pocket dosimeter
3. Thermoluminescent dosimeters (TLD)
Pesawat radiasi eksterna yang dipunyai RSUD. Dr.
Soetomo , semuanya dilengkapi dengan Multi Leaf
Collimator (MLC), sehingga bentuk lapangan radiasi
menyerupai bentuk target dengan jumlah MLC
masing-masing alat yaitu:
Co-60 : 56 buah
Clinac 2100 C : 80 buah
Clinac 600 C/D : 120 buah
Clinac 2300 iX : 120 buah
B. BRAKHITERAPI
INFORMASI LEBIH LANJUT:
Dapat menghubungi bagian informasi / resepsionis
Instalasi Radioterapi
Gedung Pusat Diagnostik Terpadu Lt. 1 RSUD Dr
Soetomo
Jl. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo 6 - 8 Surabaya
Telepon: 031. 5501525 Ext. 3131, 3156, 031.5501763
HP : 085730449308
Fax : 031. 5043992
e-mail : [email protected]
januari 2014 mimbar 17
seputar soetomo
Tampak no. 2 dari kiri Arijanto Jonosewojo, dr, SpPD.FINASIM sebagai Ketua Prodi Pengobatan Tradisional Fakultas Kedokteran Unair
menerima Piagam Penghargaan ‘KSATRIA BAKTI HUSADA ARUTALA’ atas jasanya dalam menggerakkan dan memberdayakan Masyarakat
untuk Hidup Sehat (Kep.Menkes RI Nomor : 437/Menkes/SK/XI/2013)yang diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan RI dr. Nafsiah
Mboi, SpA, MPH pada Peringatan HKN ke 49, Tanggal 15 Nopember 2013 di Jakarta, foto bersama penerima piagam penghargaan lainnya.
Rapat IKABI di Jakarta, 15 Desember 2013, dengan topik
"Kriminalisasi Dokter" dihadiri Pengurus Pusat IKABI & OPLB di
lingkungan IKABI. Rapat berlangsung hangat dan kompak. Hadir
dokter-dokter bedah dari RSUD Dr. Soetomo sebagai Pengurus
IKABI, antara lain Prof. Paul Tahalele, Prof. Puruhito, Dr Urip
Murtedjo. Nampak foto bersama dengan seluruh peserta rapat yang
berasal dari seluruh Indonesia.
Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular, dr Ekowati Rahajeng,
SKM, MKes dan Kemenkes foto bersama Tim Penyusun Buku Protap
(Juknis) Paliatif Kanker, antara lain dr. Drajad, SpB.Onk (Ketua
MPI), dr. Urip Muertedjo, SpBKL (Ketua P3PN Palliatif RSUDDr.
Soetomo), Prof. Netty, dr. Agus Ali Fauzi, dr. Erna, Dra Irmawati
bersama Tim Penyusun Buku dari Senter Paliatif Bandung, Jakarta,
Surabaya, Makasar dan Denpasar.
Workshop Bedah KL ke-23 tentang Midface Fracture Update (Maksilo Facial Update) telah berlangsung 17-18 November 2013 di Gedung
SMF/Dep Bedah/GBPT RSUD Dr. Soetomo/FK Unair diikuti 54 dokter Spesialis Bedah Umum seluruh Indonesia dengan antusias karena
para spesialis bedah umum ingin meningkatkan kompetensi bedah kepala leher di tempat tugas untuk melayani masyarakat dengan baik
(melakukan update ilmu pengetahuan khusus Maksilo Facial Update). Foto bersama para peserta dengan para instruktur Bedah KL RSUD
Dr. Soetomo - FK Unair.
18 mimbar januari 2014
Penandatanganan naskah perjanjian kerjasama antara RSUD Dr. Soetomo dengan 7 bank (Bank Jatim, BRI, BNI, Mandiri, Bank OCBC NISP,
CIMB Niaga) dalam rangka kerjasama ATM center pada Selasa, 12 Nopember 2013.
Penandatanganan naskah perjanjian kerjasama antara RSUD Dr. Soetomo dengan RSU Haji Surabaya tentang kerjasama di bidang
Sterilisasi Binatu pada Rabu 27 Nopember 2013.
Sehubungan dengan berakhirnya perjanjian kerjasama dalam rangka Rumah Sakit Jejaring Pendidikan, maka pada Selasa 31 Desember
2013 dilakukan penandatanganan Nota Kerjasama RS Jejaring antara RSUD Dr. Soetomo – FK Unair – RS Jejaring (20 RS : RS Darmo,
William Booth, RSI A. Yani, RSI Jemursari, Adi Husada Undaan, Adihusada Kapasari, PHC, Al Irsyad, Putri, Premier, Husada Utama, Siloam,
Mitra Keluarga Waru, Mitra Keluarga Satelit, RS Bedah, Onkologi, TNI AD Brawijaya, Syaiful Anwar Malang, Soedono Madiun,
dan Jiwa Lawang.
januari 2014 mimbar 19
Penyerahan sumbangan Ambulance oleh Bank Jatim kepada RSUD Dr. Soetomo yang diterima langsung oleh Direktur RSUD Dr. Soetomo
sebagai hadiah dalam rangka memperingati Hari Lahir RSUD Dr. Soetomo yang ke-75 pada Senin, 23 Desember 2013.
Studi Banding KPK RSAnutapura Palu, tanggal 12-13 November 2013.Tinjauan lapanganke IRNAObsgin, Ruang Bedah Flamboyan, dan
Instalasi Sanitasi untuk melihat. Kepala Bidang Keperawatan, Yokbet M Lawani, SKM, M.Kes menyerahkan cinderamata kepada
Agus S Wardoyo, SKM, Perwakilan Komite Mutu.
Edukasi Kesehatan kepada keluarga pasien di ruang tunggu Irna Obgyn oleh Satpol PP (kiri) dan kanan petugas Gizi melakukan edukasi
di Ruang Irna Obgyn kepada ibu-ibu yang baru melahirkan.
20 mimbar januari 2014
Aksi Solidaritas Dokter-dokter RSUD Dr. Soetomo
Rabu, 27 Nopember 2013
Aksi Solidaritas terhadap kasus yang menimpa dr. Ayu Sasiary
Prawan dan rekannya yang ditahan akibat dugaan malpraktik
oleh dokter-dokter RSUD Dr. Soetomo untuk keprihatinan atas
kriminalisasi dokter dengan menunda pelayanan di Instalasi Rawat
Jalan selama 2 jam dan dibuka pada jam 10.00, akan tetapi
pelayanan Gawat Darurat tetap dilakukan pada Rabu 27 Nopember
2013. Aksi tersebut serempak dilakukan oleh dokter seluruh
Indonesia. Gambar bawah tampak para dokter berdoa bersama
dipimpin oleh Agus Ali Fauzi, dr, PGD. Pall. Med.
Bakti Sosial oleh Darma Wanita Persatuan RSUD Dr. Soetomo dan
DWP Fakultas Kedokteran Unair Ke YPAC dan YPAB Jl. Semolowaru Utara Surabaya
Senin 9 Desember 2013
Dalam rangka memperingati HUT DWP ke-14 dan Hari ibu ke-85 DWP RSUD Dr. Soetomo dan DWP Fakultas Kedokteran Unair
memberikan santunan kepada Yayasan Pembinaan Anak Cacat dan Anak Buta.
januari 2014 mimbar 21
artikel kesehatan
sekilas
info
Peluncuran Pelaksanaan JKN oleh BPJS Kesehatan Provinsi Jawa Timur
Oleh Wakil Gubernur Jawa Timur
Di RSUD Dr. Soetomo, Selasa 31 Desember 2014
Peresmian berjalannya BPJS (Badan Pengelola Jaminan Sosial)
Kesehatan di wilayah Jawa Timur diadakan di Ruang Oval IRD
RSUD Dr. Soetomo oleh Wakil Gubernur Jatim Drs. H. Saifullah
Yusuf pada Selasa 31 Desember 2013. Beliau juga mengatakan
khusus pasien Kusta, hemophilia, dan thalassemia akan masuk
pembiayaan Pemerintah Propinsi Jatim.
Tampak atas penyerahan kartu JKN (Jaminan Kesehatan
Nasional) kepada peserta langsung oleh Wagub. Dan bawah
beliau berdialog dengan petugas kesehatan dan pasien.
Kelompok Budaya Kerja (KBK) Sanicare RSUD Dr. Soetomo meraih juara I Gelar Budaya Kerja di lingkungan Pemerintah Provinsi Jatim dan
Kab/Kota se-Jatim Tahun 2013 dalam kelompok Bidang Jasa Non Medik. Lomba diadakan di Hotel Mustika Tuban pada 29-31 Oktober 2013
dengan jumlah peserta 17 kelompok.
22 mimbar januari 2014
Peringatan HUT Dharma Wanita Persatuan ke 14 dan Hari Ibu ke 85
DWP RSUD Dr. Soetomo & DWP Fakultas Kedokteran Unair
Kamis, 19 Desember 2013
Tampak kiri peserta lomba Make Up sehari-hari untuk diri sendiri dan kanan para pemenang juara I s/d VI.
Pada acara tersebut juga dibagikan beasiswa bagi putra-putri yang berprestasi dari karyawan RSUD Dr. Soetomo untuk golongan I
dan harian dengan pendidikan SD, SMP dan SLTA.
Di akhir acara dilakukan pemotongan tumpeng nasi kuning oleh Ketua DWP RSUD Dr. Soetomo (kiri) dan kanan potongan tumpeng
diserahkan kepada Direktur RSUD Dr. Soetomo dan Dekan Fakultas Kedokteran Unair oleh Ktua DWP Fakultas Kedokteran Unair.
januari 2014 mimbar 23
seputar soetomo
Penilaian Akreditasi Rumah Sakit
Selasa-Jum’at, 17 – 20 Desember 2013
Tim Surveior Akreditasi RS dari kiri Muki Reksoprodjo, dr, SpOG, Dr. Ina Rosalina, dr, SpAK, MKes, MHKes, Elzarita Arbain, dr, M.Kes,
Josephine S. Boma, dr, MARS, Susihar, M.Kep dan Ruti Rubi, SKM.
Telaah dokumen terdiri dari kelompok Manajemen, Medis dan Perawatan.
Tampak kiri telusur ke Irna Jiwa Surveior berdialog langsung dengan pasien dan kanan telusur ke kantor Instalasi PKRS dan Humas Surveior
mengamati Website RSUD Dr. Soetomo.
Pada akhir penilaian DirekturRSUD Dr. Soetomo Dodo Anondo, dr, MPH beserta jajarannya foto bersama Tim Surveior Akreditasi.
ruang seni
Kisah menyentuh hati
(TENTANG IBU)
Pada malam itu, Ana bertengkar dengan ibunya.
Karena sangat marah, Ana segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun.
Saat berjalan di suatu jalan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tidak membawa uang.
Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi dan ia mencium harumnya aroma masakan.
Ia ingin sekali memesan semangkuk bakmi, tetapi ia tidak mempunyai uang.
Pemilik kedai melihat Ana berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu berkata “Nona, apakah engkau ingin
memesan semangkuk bakmi?”
” Ya, tetapi, aku tidak membawa uang,” jawab Ana dengan malu-malu.
“Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu,” jawab si pemilik kedai. “Silahkan duduk, aku akan memasakkan
bakmi untukmu”.
Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi.
Ana segera makan beberapa suap, kemudian air matanya mulai berlinang.
“Ada apa nona?” tanya si pemilik kedai.
“Tidak apa-apa,” aku hanya terharu jawab Ana sambil mengeringkan air matanya.
“Bahkan, seorang yang baru kukenal pun memberi aku semangkuk bakmi !, tetapi,…
ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah dan mengatakan kepadaku agar jangan
kembali lagi ke rumah.”
“Kau, seorang yang baru kukenal, tetapi begitu peduli denganku dibandingkan dengan ibu kandungku
sendiri,” katanya kepada pemilik kedai.
Pemilik kedai itu setelah mendengar perkataan Ana, menarik nafas panjang dan berkata,
“Nona mengapa kau berpikir seperti itu? Renungkanlah hal ini, aku hanya memberimu semangkuk bakmi dan
kau begitu terharu. Ibumu telah memasak bakmi dan nasi utukmu saat kau kecil sampai saat ini, mengapa
kau tidak berterima kasih kepadanya? Dan kau malah bertengkar dengannya.”
Ana, terhenyak mendengar hal tersebut.
“Mengapa aku tidak berpikir tentang hal tsb? Untuk semangkuk bakmi dari orang yang baru kukenal, aku
begitu berterima kasih, tetapi kepada ibuku yg memasak untukku selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak
memperlihatkan kepedulianku kepadanya. Dan hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar dengannya.
Ana, segera menghabiskan bakminya, lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang ke rumahnya.
Saat berjalan ke rumah, ia memikirkan kata-kata yang harus diucapkan kepada ibunya.
Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas.
Ketika bertemu dengan Ana, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah, “Ana kau sudah pulang,
cepat masuklah, aku telah menyiapkan makan malam dan makanlah dahulu sebelum kau tidur, makanan
akan menjadi dingin jika kau tidak memakannya sekarang.”
Pada saat itu Ana tidak dapat menahan tangisnya dan ia menangis di hadapan ibunya.
Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada orang lain di sekitar kita untuk suatu
pertolongan kecil yang diberikan kepada kita.
Tetapi kepada orang yang sangat dekat dengan kita (keluarga) khususnya orang tua kita, kita harus ingat
bahwa kita berterima kasih kepada mereka seumur hidup kita.
Semoga bermanfaat bagi yang membacanya .....
januari 2014 mimbar 25
artikel kesehatan
sekilas
info
The controversy over ‘Merry Xmas’:
Where’s the fatwa?
Oleh : Achmad Munjid - Yogyakarta *)
C
hristmas is around the corner. Again, some Indonesian
Muslims, such as the chairman of the Ulema
Consultative Assembly (MPU) of Banda Aceh, have
revived the annual controversy.
They argue that it is haram, or prohibited, for
Muslims to greet their Christian friends and neighbors by
saying “Merry Christmas”. The greeting is feared to be a
theological confirmation of the Christian doctrine, which is
fundamentally irreconcilable with Islamic teachings.
Many of those who promote the ban on Muslims saying
“Merry Christmas” justify their position by referring to a fatwa
or legal edict issued by the Indonesian Ulema Council (MUI)
in 1981, and an opinion on the issue by Haji Abdul Malik
Karim Amrullah, the highly respected cleric, widely known
as Buya Hamka.
Surprisingly, based on my research there is no mention
of banning Muslims from saying “Merry Christmas” in the
1981 fatwa. Buya Hamka himself even explicitly argued that
it was permitted for Muslims to say “Merry Christmas”. This
manipulation by hard-liners is definitely suspicious.
In 1974, during a regular morning talk show aired by
the Indonesian Public Radio Channel (RRI), a listener asked
Hamka, “What is the appropriate response for a Muslim
when invited to attend a Christmas celebration?” Due to the
lack of time, Hamka wrote out an explanation published by
his Islamic magazine, Panji Masyarakat.
By discussing the fundamental difference on the position
of Jesus — as God’s incarnation in Christianity, and as only
a human but recognized as a special prophet in Islam —
Hamka explicitly mentioned that it was permitted to say
“Merry Christmas” as an expression of religious tolerance.
However, Muslims are not allowed to participate in Christmas
rituals. He offered as an analogy that it was fully acceptable
for Christians to wish Muslims a happy Idul Fitri, but they
certainly would not join in the Islamic prayers.
There
was
no
controversy
over
Hamka’s
explanation. In fact, there is nothing controversial.
Years later, the MUI, chaired by Hamka, issued a fatwa dated
March 7, 1981, on the same matter. Its content is similar in
principle to his previous opinion, backed with more Islamic
sources and a stronger argument. The fatwa was issued in
response to a request made by the Religious Affairs Ministry.
It was also aimed at addressing some concerns among
Muslims caused by the increasing trend of joint Christmas
(Natal Bersama) celebrations in public offices and schools.
The power of Soeharto’s authoritarian New Order regime
was greatest in the 1980s. Muslim groups were pushed aside
as a “numeric majority” with no significant strategic role
and positions in the economy, politics and bureaucracy. In
contrast, more opportunities were opened to the Christian
and Chinese minority groups. As a result, Muslims felt
increasingly marginalized and profoundly disappointed.
In relation to the joint Christmas events, Panji Masyarakat
magazine reported the increasing numbers of Muslims
students required to participate, from making financial
donations to becoming choir singers or actors in Christmas
26 mimbar januari 2014
plays in their Christian schools.
The Ulema Council identified these occurrences as a
threat to the Islamic faith and principles.
The MUI’s claim can be interpreted as rhetoric to
raise Muslims’ bargaining power against the government
and Christian minority groups who were politically and
economically much better off.
Yet, the fatwa never mentioned the prohibition
of the “Merry Christmas” greeting. It does prohibit
Muslim participation in Christmas events within the
aforementioned context.
The text of the fatwa was sent out to MUI local offices
and was published in MUI’s bulletin. Soon it was spread to
the general public and caught media attention — and the
controversy followed.
Alamsyah Ratu Prawinegara, the then religious affairs
minister, who was actively promoting the Three Pillars of
Harmony (Tri Kerukunan) — i.e. harmony among religions,
harmony within religions and harmony between religious
communities and the government — felt pushed aside
and upset. First, he didn’t expect the fatwa to circulate
to the general public. Second, it seriously threatened his
harmony project.
In a meeting with the MUI, Alamsyah expressed his
disappointment and considered resigning. The MUI
promptly responded by issuing a decree signed by
Hamka declaring that it would cease circulating the
fatwa — though its content remained valid. Due to the
prolonged controversy and tension between MUI and
the government, finally Hamka publicly announced his
resignation.
Nevertheless, again, neither Hamka nor the MUI had
mentioned that Muslims couldn’t say “Merry Christmas”.
Panji Masyarakat even published an article recommending
that a Muslim invited to a Christmas celebration should
“come, sit and eat when the food is served” as long as he or
she didn’t participate in the ritual aspect of Christmas. The
prohibition is for participation in Christmas rituals, and not
for attendance.
So where did the idea of prohibiting the “Merry
Christmas” greeting come from? Nobody knows.
The sense of “feeling threatened”, as the scholar
Mujiburrahman once wrote, is a possible explanation.
The sense of being threatened, either among Muslims,
Christians or other religious communities, has become
the daunting atmosphere of inter-religious relations in
Indonesia.
Despite the radical shift of Muslims’ position from the
periphery to the center of power of the New Order with
the establishment of the Association of Indonesian Muslim
Intellectuals (ICMI) in 1990, some Muslims have stuck to
being the “majority with minority mentality”.
As the loser in the past, such Muslims still feel
threatened and deeply jealous of not getting a fair share
of the pie.
After emerging victorious, however, they now may feel
worried about losing their power.
Even a normal expression of “Merry Christmas”, has
been considered a threat to their faith and thus was
prohibited.
In the past, this kind of rhetoric was used to raise their
bargaining power; today the same rhetoric is used to keep
privileges and satisfaction as the powerful majority.
However, maintaining the feeling of being threatened
all the time, moreover when manipulated for political
games, is extremely dangerous. Worsening discriminatory
practices, even deadly persecution, against the Ahmadi,
the Shiites and also the congregations of the Yasmin
Church in Bogor and the Filadelfia church in Bekasi, and
many other cases, are parts of the logical consequences
related to this psychology of “feeling threatened” among
the Muslim majority.
The twisting of the prohibition of Muslim participation
in the ritual aspect of the Christmas celebration as once
espoused by Hamka, and reasserted in a MUI 1981 fatwa, to
become a ban against Muslims saying “Merry Christmas”, is
a reflection of how some Muslims desperately hold to their
sense of feeling threatened. It also indicates an alarming
intolerant attitude.
We should not let it grow worse. Nobody, either a
member of majority or minority group, is justified to
manipulate the facts for the sake of his or her own group’s
narrow interest at the expense of others.
Otherwise, things will get even uglier and lead us all to
dig out our own public graveyard.
Nevertheless, again, neither Hamka nor the
MUI had mentioned that Muslims couldn’t say
“Merry Christmas”.
*) The writer is a lecturer at the Center for Religious and
Cross-Cultural Studies (CRCS) at the Graduate School of
Gadjah Mada University (UGM) in Yogyakarta.
Sumber : Opinion di Harian Jakarta Post, Monday
December 23, 2013.
10 Pesan Hidup Sehat
Dalam Kedaruratan
1.
TERUS MEMBERIKAN ASI KEPADA
BAYI
2. BIASAKAN CUCI TANGAN PAKAI
SABUN
3. MENGGUNAKAN AIR BERSIH
4. BUANG AIR BESAR / KECIL DI JAMBAN
DAN BUANG SAMPAH DITEMPAT
SAMPAH
5. MEMANFAATKAN PELAYANAN
KESEHATAN
6. MELINDUNGI ANAK
7. MAKAN MAKANAN BERGIZI
8. TIDAK MEROKOK DIPENGUNGSIAN
9. MENGELOLA STRES
10. BERMAIN SAMBIL BELAJAR
berita website
Website Bahasa Inggris launching di tanggal cantik
11 – 12 – 13
11 – 12 – 13 (11 Desember 2013) menjadi tanggal cantik
dimana Instalasi PKRS & Humas RSUD Dr. Soetomo telah
me-launching website RSUD Dr. Soetomo versi bahasa
inggris.
Website versi bahasa inggris ini dapat diakses melalui
alamat rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/en/. Saat ini
tersedia lima menu yang tersedia dalam website versi
bahasa inggris ini, yakni :
• Home, berisi halaman depan website versi bahasa
Inggris.
• Profile, berisi submenu terkait profil RSUD Dr.
Soetomo :
- Vision and Mission (Visi & Misi)
- History (Sejarah)
- About (Tentang Rumah Sakit)
- Organizational Structure (Struktur Organisasi)
• Health Service, berisi submenu terkait pelayanan
secara umum yang dapat diberikan oleh RSUD Dr.
Soetomo :
- Facility (Fasilitas)
- Service Requirement (Persyaratan Layanan)
- Service Price (Tarif Pelayanan)
- Period Time (Kurun Waktu Pelayanan)
- Order (Tata Tertib)
- Right and Obligation (Hak dan Kewajiban)
• Museum, berisi foto-foto bersejarah RSUD Dr.
Soetomo sebagai salah satu cagar budaya di
Surabaya.
• Contact Us, berisi formulir permohonan informasi
sebagai jembatan komunikasi antara RSUD Dr.
Soetomo dengan masyarakat internasional.
Melalui website versi bahasa inggris ini diharapkan
RSUD Dr. Soetomo mampu membuka gerbang untuk
mewujudkan Rumah Sakit bertaraf Internasional.
januari 2014 mimbar 27
artikel kesehatan
sekilas
info
RUMAH SAKIT KARANG-MENJANGAN
TEMPO DOELOE SEWAKTU MASIH MENJADI
“MARINE HOSPITAAL SOERABAJA”
Oleh : Indropo Agusni * dan Urip Murtedjo *)
Pengantar :
Beberapa tahun yang silam sewaktu masih
menjabat Wakil Direktur RSU Dr.Soetomo Surabaya,
Dr. Urip Murtedjo SpB kedatangan seorang tamu
dari Belanda. Wanita tersebut khusus datang untuk
menyerahkan sebuah album dari saudaranya (bekas
tentara Belanda) yang pernah berkerja di “Marine
Hospitaal Soerabaja” yang kini menjadi RSU Dr.
Soetomo. Tampaknya foto foto tersebut dibuat sekitar
tahun 1946, sesaat setelah tentara Jepang pergi.
Karena foto foto tersebut cukup menarik untuk
dicermati, khususnya menyangkut sejarah rumah
sakit kita, beberapa foto “tempo doeloe” disajikan di
bawah ini.
Sekilas sejarah RSU Dr Soetomo
Rumah Sakit ini pada awalnya didirikan untuk
menggantikan rumah sakit umum yang lama (C.B.Z.
Simpang / Centraal Burgelijke Ziekenhuis) yang telah penuh
sesak oleh pasien. Dengan persiapan sekitar 10 tahun,
akhirnya pada tanggal 29 Oktober 1938 dilakukan upacara
peletakkan batu pertama rumah sakit baru (“Nieuwe C.B.Z”)
di kampung Karangmenjangan. Rumah Sakit yang baru
tersebut juga direncanakan untuk tempat praktek para
mahasiswa kedokteran N.I.A.S. / Nederland Indische Artsen
School yang kampusnya berseberangan dengan rumah sakit
( sampai saat ini tempat belajar di rumah sakit untuk para
mahasiswa kedokteran tersebut masih berfungsi, yaitu ruang
kuliah anak, interne dan obgyn). Menjelang rampungnya
pembangunan rumah sakit ini pada tahun 1942, bala
tentara Jepang datang menduduki Surabaya, semua orang
Belanda ditangkap dan rumah sakit tersebut digunakan
untuk keperluan angkatan laut Jepang (“ Kaigun Byoin”).
Tahun 1945 setelah Jepang menyerah dan meninggalkan
Surabaya, rumah sakit ini dimanfaatkan sebagai rumah
sakit untuk angkatan laut Belanda dan dinamakan Marine
Hospitaal Soerabaja. Pada masa perang kemerdekaan secara
berangsur angsur tentara Belanda pergi meninggalkan
Surabaya dan sebagian rumah sakit (bangunan depan yang
dahulu dijadikan Paviliun Airlangga dan kini menjadi Pusat
Onkologi Terpadu) digunakan oleh Angkatan Laut R.I. Pada
awal 1960an didirikan Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) di
daerah Wonokromo dan seluruh pegawai yang bekerja di
Karangmenjangan beserta peralatan medisnya dipindah ke
28 mimbar januari 2014
RSAL. Pada tahun 1964 nama Rumah Sakit Umum Pusat
(R.S.U.P) Surabaya diganti menjadi Rumah Sakit Umum
Dr. Soetomo sesuai dengan Surat Keputusan Pemerintah,
untuk mengenang jasa pahlawan Nasional Dr. Soetomo.
*) Team Sejarah Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya
Foto dari udara sekitar komplex rumah sakit pada
tahun 1940an.
Foto dari udara Marine Hospitaal (sekarang menjadi Rumah
Sakit Dr. Soetomo) di desa Karangmenjangan sekitar
tahun 1940an.
Upacara militer di Rumah Sakit
Situasi di seputar rumah sakit.
Dari beberapa foto yang diterima, terlihat bahwa
bangunan utama dari ruangan untuk pasien (“zaal”) tidak
banyak berubah hingga kini dan keadaannya cukup tenang
dan sepi.
Lapangan parkir direktur saat ini rupanya sudah sejak dulu
digunakan untuk apel dan upacara.
Sebagai rumah sakit militer, personil rumah sakitnya
semua dari angkatan laut, termasuk para perawat (“zuster”
atau “verplegeer”). Setiap pagi dilakukan apel untuk
pergantian jaga, kecuali bila ada pembesar militer yang
datang dilakukan upacara militer yang lengkap termasuk
korps musik dan senapan. Terlihat struktur atap dari
gallery / gang masih tetap sama seperti yang ada sekarang.
Paramedis berpakaian putih dan berbaris dengan teratur
layaknya anggota militer, sedang diperiksa oleh inspektur
upacara.
Korps musik militer mengiringi upacara, tampaknya mereka
berdiri di lapangan yang kini sudah berubah menjadi gedung
pelayanan TB DOT.
Pasien yang dirawat inap cukup banyak, kebanyakan mereka
adalah anggota angkatan laut (marinir Belanda). Terlihat dari foto
dari salah satu “zaal” untuk pasien laki laki, dengan tempat tidur
pasien yang khas.
Serdadu angkatan laut Belanda berpose dengan para zuster
di Marine Hospitaal Karangmenjangan. Salah satu dari mereka
adalah keluarga yang menyumbangkan foto foto ini. Keluarga
Anneke Lugthart berasal dari Den Haag yang menyumbang fotofoto bersejarah ini. Karena ayahnya Lugthart bertugas sebagai
tentara Belanda di Surabaya.
januari 2014 mimbar 29
artikel kesehatan
sekilas
info
10 Tanaman Penyerap
Polutan Berbahaya
2. Pakis Boston (Nephrolepsis exaltata bostoniensis)
K
ebanyakan orang tidak mengerti mengapa mereka
merasa sakit. Mereka mungkin tidak tahu bahwa
di dalam rumah, berbagai racun hadir setiap saat:
toluena, xilena, etil asetat, metilen, aseton dan kloroform.
Tiga racun lain bahkan merupakan ancaman utama:
benzena, trichloroethylene dan formaldehida yang dapat
mengakibatkan masalah kesehatan yang serius, seperti
asma, kanker dan berbagai alergi.
Dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan di NASA
dan Associated Landscape Contractors of America
(ALCA) telah menemukan bahwa ada berbagai tanaman
hias yang bisa membuat udara rumah bersih, murni dan
seimbang. Tanaman-tanaman ini tidak hanya menyerap
polutan, tapi juga mengenyahkan gas-gas berbahaya dari
udara. Bagaimana, luar biasa, kan?
Apa dan bagaimana bentuk dari tanaman-tanaman yang
sangat berguna untuk melawan polutan ini, mari kita lihat
bersama-sama
1. Spider Plant (Chlorophytum comosum)
Tanaman eksotis yang anggun dengan daun
melengkung dan berjumbai. Pakis Boston bertindak
sebagai humidifier alami. Pakis Boston akan tumbuh lebih
baik lagi jika berada di tempat berkondisi lembab. Dengan
melepaskan kelembaban ke udara, mereka menghapus
polusi udara jahat seperti benzena, formaldehida dan
xilena. Selain itu tentunya juga menyediakan udara bersih
di dalam rumah.
3. English Ivy (Hedera helix)
Meskipun daunnya beracun, English Ivy adalah
houseplant yang sangat populer dan paling cocok bagi
penderita asma dan alergi. Mudah tumbuh di bawah sinar
matahari cerah, tanaman ini memiliki kemampuan luar
biasa untuk menghilangkan benzena, formaldehida serta
berbagai bahan kimia beracun yang dikeluarkan oleh
bahan sintetis.
4. Areca Palm (Chrysalidocarpus lutescens)
Spider plant merupakan tanaman yang tumbuh
dengan cepat. Tanaman ini bagus untuk menghilangkan
gas beracun dan polutan lain, seperti formalin dan xylene.
Untuk mendapatkan efek yang lebih baik, tanaman ini
harus diletakkan di dapur, di dekat perapian atau di tempattempat di mana karbonmonoksida terakumulasi.
30 mimbar januari 2014
Tumbuhan ini sangat sensitif dan dikenal sebagai
humidifier. Meskipun tanaman ini tumbuh lambat dan
membutuhkan perawatan sepanjang tahun, namun
tanaman ini dapat disimpan di mana saja, terutama di
sebelah furnitur yang baru dipernis atau di ruangan
berkarpet. Tanaman ini membantu menetralisir racun
mematikan, seperti formalin dan xilena
8. Snake Plant (Sansevieria trifasciata)
5. Golden Pothos (Epipremnum aureum)
Juga dikenal sebagai Devil’s Ivy atau Silver Vine, Golden
Pothos adalah tanaman yang sangat invasif. Dengan
daunnya yang hijau dan batangnya yang progresif,
tanaman ini dapat merambati daerah sekitarnya. Tanaman
ini sangat efisien untuk menghilangkan polutan dalam
ruangan seperti formaldehida, benzena dan xilena. Tapi
berhati-hatilah, karena tanaman ini beracun bagi anjing,
kucing, bahkan anak-anak.
6. Aloe Vera (Aloe barbadensis)
Banyak digunakan sebagai tanaman hias, tanaman
yang di Indonesia dikenal dengan nama lidah mertua ini
merupakan tanaman cemara abadi yang toleran terhadap
kurangnya air dan hujan. Ilmuwan menemukan bukti
bahwa tanaman ini memiliki kemampuan luar biasa untuk
menyerap formaldehida, nitrogen oksida dan berbagai
bahan kimia lain yang hadir di udara. Satu tanaman dewasa
berdaun 4/5 helai dapat menyegarkan kembali udara dalam
ruangan seluas 20 m persegi.
9. Marginata (Dracaena marginata)
Seseorang tidak dapat
mengabaikan keindahan
marginata, tanaman yang
memiliki daun tipis berkilau
dengan tepian merah. Tidak
hanya
menghilangkan
formalin dan benzene dari
udara, tanaman ini juga
mampu menyaring racun
lain yang hadir di udara.
Namun, perawatan yang
tepat harus diambil saat
menempatkan tanaman di
dalam rumah karena bisa
menjadi racun bagi anjing
peliharaan anda.
10. Peace Lily (Spathiphyllum)
Kita semua tahu bahwa lidah buaya dihadirkan dalam
banyak produk perawatan kulit. Tidak hanya berguna bagi
kulit, tanaman ini juga mampu menyaring emisi gas dari
bahan berbahaya beracun.
7. Chinese Evergreen (modestum aglaonema)
Sebagai tanaman pembersih udara yang sangat baik,
Chinese evergreen merupakan tanaman herbal abadi.
Tanaman ini akan tumbuh lebih baik lagi dengan sedikit
air dan cahaya minimum. Tanaman ini dapat menyaring
racun udara seperti benzena dan formaldehida .
Peace lily terkenal
karena mampu mengurangi
racun dalam ruangan
yang dapat menyebabkan
kanker.
Peace
lily
sangat
bagus
dalam
membersihkan
udara.
Membantu menghilangkan
benzena dan formaldehida.
Tak diragukan lagi tanaman
ini disarankan untuk rumah
yang memenuhi istilah
“sindrom bangunan sakit.”
Sumber Artikel
Copyright 2013 Info Spotlite - ALL RIGHTS RESERVED POWERED BY BLOGGER.COM
Template by Kang Ismet Published by GBTemplates
januari 2014 mimbar 31
tokoh
Bekerja yang Iklas dan
Memiliki Tangung Jawab
Tidak Harus Diawasi
oleh Pimpinan
SUWANTO. SH.,MH
Kepala Seksi Penelitian RSUD Dr. Soetomo
RIWAYAT PEKERJAAN
Mulai berkerja di RSUD Dr. Soetomo Surabaya, sebagai
tenaga Honorer di SATGAS PAMTIB atau SATPOL-PP, sejak 1986
s/d 1991 dengan mengandalkan ijazah SMA.
Tahun 1991 s/d 1992 menjadi Staf Rumah Tangga dan
diangkat menjadi Calon Pegawai Negri Sipil (CPNS). Kemudian
pada 1993 diangkat menjadi Pegawai Negri Sipil (PNS) dan
mengikuti Latihan Prajabatan (LPJ).
Tahun 1994 s/d 2004 diangkat menjadi Kepala Laundry
yang sekarang berubah nama menjadi Instalasi Stirilisasi &
Binatu (ISB).
Tahun 2004 s/d 2012 dirotasi oleh Direktur RSUD Dr. Soetomo,
menjadi Kaur (Kepala Urusan) Pembinaan di kepegawaian, yang
dulu dijabat oleh Ka.Sub Bag.
Tahun 2012 diberi amanah menjadi kepala seksi Penelitian
(Ka.Sie Penelitian) di Bidang Penelitian & Pengembangan,
sampai dengan sekarang.
PENGALAMAN SELAMA BEKERJA DI RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA
Selama ± 28 tahun saya mengabdi di RSUD Dr. Soetomo
Surabaya. Banyak sekali pengalaman. Mulai menjadi staf di
SATGAS PAMTIB atau SATPOL-PP, Staf Rumah Tangga, Kepala
Laundry, Kaur Pembinaan di Kepegawaian, hingga sekarang
menjadi Kepala Seksi Penelitian di Bidang Penelitian &
Pengembangan RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Adapun pengalaman tugas di Stirilisasi & Binatu.
a) Dulu laundry tidak sebagus sekarang, tempatnya tidak layak,
airnya banjir dan tidak ada tekelnya. Tenaga ±42 karyawan.
Sebagai karyawan cara bekerjanya tidak mau melakukan
pekerjaan sesuai dengan Tupoksinya. Maklum dulu laundry
hanyalah tempat pembuangan pegawai yang bermasalah.
b) Pada 1996, kami adakan reformasi manajemen ± 20
orang. Kami adakan pembinaan dan arahan. Kala itu kami
berkerjasama dengan Kepala Sub Bagian Kepegawaian,
mencarikan tempat yang sesuai dengan SDM masingmasing. Alhamdulilah berjalan dengan baik. Mereka kita
rotasi di beberapa unit kerja yang membutuhkan sampai
sekarang.
c) Pada 1997, Laundry mendapat bantuan mesin Jesernig (dari
Austria), 3 mesin cuci, 3 mesin pengering, 1 mesin setrika
(Besar), dan 3 mesin press roll kecil.
Pada waktu itulah kami diberikan kesempatan untuk
mengembangkan, menata ruangan, dan sebagainya.
Hingga sekarang seperti itu keadaanya dan belum berubah
sampai dengan saat ini.
d) Pada 1997, dulu detergen di CSSD menganggarkan sendiri,
Laundry juga menganggarkan sendiri. Waktu itu kami
memberanikan diri meminta ijin Wakil Direktur Umum &
Keuangan untuk detergen harus 1 (satu) pintu, yaitu di
laundry. Walaupun berat halanganya akhirnya terlaksana
juga sampai sekarang.
e) Tahun 2001 s/d 2004, saat itu RSUD Dr. Soetomo Khususnya,
di bagian Laundry merasa bangga karena pernah
bekerjasama dengan beberapa Rumah Sakit Swasta (RS
Mitra Keluarga, RS Undaan) dalam bidang jasa mencuci di
Laundy RSUD Dr. Soetomo. Hebat bukan!
32 mimbar januari 2014
f ) Tahun 2004 s/d 2012, menjadi Ka. Urusan Pembinaan dan
Kesejahteraan di Kepegawaian.
Tugas pokok saya sehari-hari adalah:
• Mengadakan pembinaan terhadap PNS yang
melakukan pelangaran disiplin PNS.
• Selama di kepegawaian kami telah menyelesaikan
beberapa kasus berat dan ringan. Secara global antara
lain baik Dokter, Perawat, TU, dan sebagainya ± 34 PNS,
yang dikeluarkan secara tidak hormat dan dengan
hormat, dan masih banyak hal sanksi disiplin yang
berupa penurunan pangkat, penundaan gaji berkala,
sesuai tingkat kedisiplinannya yang pernah kita proses
sesuai dengan PP 30 Tahun 1980. Pada waktu itu
belum berlaku PP no 53 Tahun 2010.
• Tidak kalahnya pemrosesan PP 10 Tahun 1983 Tentang
Perceraian di RSUD Dr. Soetomo Surabaya, yang
banyak sekali terjadi.
• Dan saat ini saya mengemban tugas sebagai Kepala
Seksi Penelitian, di Bidang Penelitian & Pengembangan
RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
• Itulah gambaran keluh dan kesah dari pengalaman
saya selama berkerja di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Saya telah mendapat kepercayaan dari Pimpinan RSUD
Dr. Soetomo Surabaya, sebagai Konsultan Hukum.
Itulah yang dapat kami sampaikan, walaupun penuh
dengan resiko. Tapi itu semua kita ambil hikmahnya. Karena
itu semua amanah dan dinas yang harus kita jalankan, yang
diberikan oleh Pimpinan RSUD Dr. Soetomo Suarabaya.
PESAN-PESAN
1. Selalu bersyukur pada Allah SWT, jangan meningalkan
sholat malam.
2. Bekerja dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab,
tidak harus diawasi, dengan tabah menghadapi cobaan/
rintangan. Sehingga pekerjaan cepat selesai
3. Menjauhkan diri dari rasa iri, dengki, dan su´udhon. Dan
harus percaya diri sesuai dengan kompetensi yang kita
miliki.
RIWAYAT HIDUP
• Lahir di Nganjuk, tanggal 30-11 1964 saya adalah Putra
Hari Gizi, 25 Januari
WHO
tunggal dari Bpk. Sidik S (Almarhum), dan Ibu Karsilah.
Tahun 1993 saya menikah dengan istri saya (Sumiati)
yang kini berprofesi sebagai Perawat di Poli Klinik THT.
Dan telah dikaruniai seorang anak Putri yang sekarang
masih menyelesaikan studi kuliahnya di fakultas hukum
Universitas Airlangga semester VII.
• Riwayat Pendidikan
a. Lulus Sekolah Dasar Negeri Nganjuk tahun 1977 .
b. Lulus Sekolah menenengah pertama Marhenis
Nganjuk tahun 1981.
c. Lulus Sekolah menenengah Atas 4 Surabaya tahun
1984/1985.
d. Lulus Sarjana Pendidikan Universitas Tritunggal
Surabaya tahun 1994.
e. Lulus Sarjana Hukum Universitas Bayangkara Surabaya
tahun 1998.
f. Lulus Megister Hukum Universitas Narotama Surabaya
tahun 2008.
g. Lulus Pendidikan Khusus Profesi Advokasi Surabaya
tahun 2004.
h. Lulus Pendidikan Profesi Advokasi Peradi (AAI) Jakarta, 8
September 2007.
i. Lulus mengikuti ujian badan nasional sertifikasi Profesi
Kompetensi (Asesor) Jakarta, 19 februari 2007
j. Lulus IICT Indonesian Institute, For Conflict,
Transformation Jakarta, tahun 2011 sebagai Mediasi
yang disahkan oleh Mahkamah Agung (MA)
k. Pada saat ini saya masih melanjutkan pendidikan formal
S3 Hukum di UNAIR (Universitas Airlangga).
januari 2014 mimbar 33
ruang wanita
DIET UNTUK KANKER
JUS TOFU REMPAH
(5 porsi), Tim Gizi RSUD Dr. Soetomo
BAHAN :
• 200 gr Tofu / Tahu Sutra
• 160 gr susu bubuk
• 50 gr gula merah
• 100 gr gula pasir
• 1 batang serai
• 1 batang daun pandan
• 2 batang cengkeh
• 2 cm kayu manis
• 800 ml air
• Es batu secukupnya
BOLA – BOLA SWEET FANTASI
(5 porsi = 20 buah), Tim Gizi RSUD Dr. Soetomo
Bahan :
• 150 gr Biskuit
• 80 gr Susu bubuk
• 50 gr Kacang sangrai, cincang
• 50 gr Kismis, cincang
• 20 gr Madu
• 5 sendok makan Air Matang
Bahan Lapisan :
• 50 gr Coklat blok merah muda
Cara Membuat :
1. Tumbuk kasar biskuit, campurkan dengan kacang
sangrai, kismis dan susu bubuk, aduk hingga
tercampur rata
2. Masukkan madu dan air matang sedikit demi
sedikit sampai adonan tercampur rata
3. Bentuk adonan bulat – bulat sebesar telur puyuh
(± 20 gram ), sampai adonan habis
4. Tim coklat blok hingga meleleh, masukkan
bulatan biskuit kedalam coklat satu persatu
hingga bulatan habis
5. Kemudian tiriskan dan masukkan kedalam kulkas
hingga coklat membeku, setelah itu keluarkan
dan siap disajikan
Nilai Gizi Per Porsi :
Energi = 365,04 kkal, Protein = 10,24 gram, Lemak =
14,66 gram, Karbohidrat = 51,52 gram
34 mimbar januari 2014
Cara Membuat :
1. Rebus air bersama serai, cengkeh, kayu manis, daun
pandan, gula merah dan gula pasir, sampai mendidih
2. Setelah mendidih masukkan tahu sutra ± 5 menit,
lalu dinginkan
3. Setelah dingin masukkan kedalam blender bersama
dengan susu, blender hingga halus dan tercampur
rata
4. Sajikan dengan es batu
Nilai Gizi Per porsi :
Energi = 274,7 kkal, Protein = 11,08 gram, Lemak = 4,74
gram, Karbohidrat = 49,62 gram
ruang unik & lucu
Maaf Ya Dek, Tidak Sengaja …
Pada suatu malam jam 24.00, suster A menyuruh
mahasiswa SI praktek management keperawatan
memasang infus untuk persiapan operasi.
ZR.A : Dek tolong pasang infus ibu liza dengan cairan
RL
Mahasisawa : ya bu, berapa tetes permenit?
Zr.A : 21 tetes permenit, kalau gak bisa pasang sekali
panggil saya dek..
Mahasiswa : Ya Bu
Mahasiswa pun mencoba memasang ternyata gagal
dan memanggil suster A yang mau ke toilet untuk BAB
Mahasiswa : Bu saya tidak bisa pasang, pasien agak
gelisah
Zr.A : (tadinya mau ke toilet mengurungkan niat untuk
BAB sembari menahan dia pun pergi ke pasien demi tugas
dan tanggung jawabnya)
Zr.A : dek, tolong stuingkan tangan bu liza ya...
Mahasiswa : ya bu
Zr.A : bukan gitu dek (Zr A sembari mengajarkan cara
stuing yang benar)
Begini Iho dek.., (tiba-tiba terdengar suara ”prettt
tettttt” dari arah suster A)
Mahasiswa : (mahasiswa langsung memandang
zr.A) suuuuaraa apatu bu??..(dengan wajah takut untuk
bertanya)
Zr.A : maaf ya dek gak sengaja kelepasan (dengan
menahan malu)
Mahasiswa : ahk gak apa apa ,sesuai moto utamakan
pasien di atas kepentingan pribadi hehehehe (dengan
tersenyum)
ZrA : (malu dan salting) zrA melanjutkan memasang
infus Inilah salah satu cerita diruanganq.
Siti Hotijah, Ruang Merak
SALAH CABUT
Jam dinding ruang merpati menunjukkan pukul
04.00 wib, dimana wáktu itu perawat ruang merpati
sedang sibuk mempersiapkan injeksi dan pasien-pasien
yang akan ditranfusi darah. Seperti biasanya sebelum
melakukan tranfusi darah, pasien-pasien di ukur suhunya
menggunakan thermometer.
Perawat ruang merpati sibuk mencari thermometer,
perawat sibuk kesana kemari mencari thermometer
namun tidak menemukan juga. Lalu perawat menanyakan
kepada siswa:
Perawat : “dek, di mana thermometernya?”
Siswa : “dibawa teman saya bu.”
Perawat berjalan mendatangi siswa yang sedang
melakukan observasi.
Perawat : “dek, tempnya mana?”
Dengan sigap siswa menarik benda yang dekat dengan
ketiak pasien, dengan seketika pula pasien berteriak.
”Adoooh, mbak !”
Siswa : ”eh, maaf bu, maafkan saya ya bu.”
Pasien : “ati-ati mbak, sakit.”
Perawat kaget dan menahan tertawa karena
mengetahui bahwa yang dicabut bukan thermometer
melainkan putting SUSU si pasien, hahahahaha. Semua
perawat ruang merpati tertawa terpingkal-pingkal
Hahahahaha !!!!!!! ada-ada saja.
Dini Akhirillah Fitriyah, Amd.keb - Ruang merpati
LARANGAN MEROKOK
DI LINGKUNGAN RSUD Dr. SOETOMO
Suatu hari di sela jam istirahat siang ........ Di Kantin
Buk Ni IKK yang sudah kondang, sayup-sayup terdengar
percakapan sebagai berikut :
”Eh Yos, sudah dengar kabar tentang kejadian
semalam,” tanya Bagus kepada Yosy teman PPDSnya.
”Iya gila..., masak Si Dul masih umur 13 tahun sudah
bawa mobil sendiri,” kata Y
”What!, apa ... !!, Kamar Mayat Kebakar ?” tanya Yosy
setengah tersedak makanan.
”lya, tapi untunglah hanya 3 mayat yang ditemukan
tewas dan 4 lainnya berhasil menyelamatkan diri,” jawab
Sony datar.
Ufff. .... huk huk..... ganti seorang cewek yang tersedak
mendengar ucapan lucu dokter Sony. Dengan muka
malu dan masih terbatuk-batuk, cewek tersebut berkata,
”Iiihhh dokter tak pikir serius.....,” kata cewek sok akrab.
Saya dan teman yang ikut nguping pembicaraan
spontan bilang,” Asem..., isok-isok aeh ....
Demikianlah ........
Saya masuk ke dalam Tim Pembantu Pemantau
Kawasan Tanpa Rokok (TPPKTR) di RSUD Dr. Soetomo.
Saat kami inspeksi ke lapangan untuk mendata pasien
atau keluarga pasien yang merokok di Iingkungan
rumah sakit untuk kami berikan teguran dan penyuluhan
terkait bahaya rokok, ada suatu kejadian yang lucu dan
menggelitik bagi kami.
Saat itu hari Senin, 9 September 2013 pukul 09.30
wib kami melakukan inspeksi di lokasi taman GPDT,
kebetulan saat itu kami menjumpai perokok yang
bernama Mohammad Choiri, karena taman GPDT itu
masih termasuk ke dalam kawasan rumah sakit yang
dilarang untuk merokok, kemudian kami menegur,
pak...... mohon maaf tidak boleh merokok di kawasan
ini, kemudian Mohammad Choiri (Si perokok) menjawab
kénapa gak boleh, kan tidak ada tanda larangan merokok
di tempat ini. Kemudian kami beritahu bahwa tanda
larangan itu ada pak tetapi lokasinya di depan IRD,
kemudian Mohammad Choiri (si perokok) menjawab,
Ihoooo ... bagaimana sampeyan ini yang dilarang kan di
depan IRD, bukan di taman GPDT......., dengan jawaban
itu kami sempat tersenyum kecil .... oh... ya, ya ... benar
juga orang itu heeee..... bisa saja orang ini menjawab
padahal dia sudah salah.
Lutfi Abdillah - Instalasi Farmasi
Suhariono - Instalasi Sanitasi dan Lingkungan
”SlANG ITU ......”
januari 2014 mimbar 35
kuis mimbar
Tebak Siapa Dia
?
?
?
Tulis nama lengkap
dan unit kerjanya !!!
ak :
bat 6 minggu
eja redaksi paling lam
dim
ai
mp
sa
hir
ak
ter
• Jawaban
terbitan
setelah terbit.
majalah “Mimbar”
mumkan pada
diu
ng
na
me
Pe
•
berikutnya.
di ganggu gugat.
mutlak tidak dapat
njukkan
• Keputusan juri
sendiri dengan menu
mengambil hadiah
rus
ha
ng
na
me
Pe
•
88
kartu identitas.
PKRS Telp. 1086-10
di kantor Instalasi
il
mb
dia
t
pa
da
h
• Hadia
pada Jam kerja.
. 75.000,Hadiah sebesar Rp
Ketentuan meneb
Su Doku Teka-Teki abad ini :
Kita dipersilahkan mengisi kotak-kotak itu dengan angka mulai
dari 1 sampai 9. Syaratnya tidak boleh ada pengulangan angka di
dalam satu kolom, juga di dalam satu baris, serta didalam setiap
kotak parsial 3 x 3. Sebagai patokan awal, beberapa kotak telah
diisi dengan angka-angka pembuka, kita kemudian melanjutkan.
Jawaban Su Doku
8
7
6
3
4
5
1
9
2
3
2
5
9
1
6
8
4
7
1
4
9
2
7
8
5
3
6
6
3
4
7
8
1
2
5
9
5
1
7
3
2
9
6
8
4
9
8
2
6
5
4
3
7
1
7
9
3
5
6
2
4
1
8
2
5
1
8
4
7
9
6
3
4
6
8
1
9
3
7
2
5
7
1. Abdul Malik
SMF Ilmu Bedah
RSUD Dr. Soetomo
2. Susanto
SMF Ilmu Bedah
RSUD Dr. Soetomo
Tebak Siapa Dia:
Susanto
SMF Ilmu Bedah
RSUD Dr. Soetomo
Pemenangnya :
1. Ahmad Brianto, A.Md.PK
Bidang Pemasaran & Rekam
Medik RSUD Dr. Soetomo
2. Eka Susilowati
KPRI RSUD Dr. Soetomo
RSUD Dr. Soetomo
8
8
9
5
3
3
2
1
6
7
4
5
5
9
8
4
1
6
4
1
8
1
3
1
3
Pemenang Su Doku :
Pemenangnya :
Jawaban “Kuis Mimbar” Vol. 17, No.4 :
36 mimbar januari 2014
5
8
2
3
Angket Berhadiah
Artikel apa yang paling anda senangi pada edisi
Mimbar edisi ini :
1. ......................................................................
......................................................................
2. ......................................................................
......................................................................
Pemenang Angket Berhadiah :
1. Setiawan
IRD Lantai I
(Berita Utama & Artikel Kesehatan)
2. Maejo, S.sos
Irna Medik
(Artikel Kesehatan)
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 26 TAHUN 2013
TENTANG
PENYELENGGARAAN PEKERJAAN DAN
PRAKTIK TENAGA GIZI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa tenaga gizi sebagai salah satu
dari jenis tenaga kesehatan, berwenang
untuk menyelenggarakan pekerjaan
dan praktik pelayanan gizi sesuai
dengan bidang keahlian yang dimiliki;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud dalam huruf
a dan untuk melaksanakan ketentuan
Pasal 23 ayat (5) Undang-Undang Nomor
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
perlu menetapkan Peraturan Menteri
Kesehatan tentang Penyelenggaraan
Pekerjaan Dan Praktik Tenaga Gizi;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4844);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
153, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5072);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3637);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38
Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan
Antara
Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1144/Menkes/Per/VIII/2010
tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kesehatan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 585);
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1796/Menkes/Per/VIII/2011
tentang
Registrasi Tenaga Kesehatan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 603);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG
PENYELENGGARAAN PEKERJAAN DAN PRAKTIK TENAGA
GIZI.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Tenaga Gizi adalah setiap orang yang telah lulus
pendidikan di bidang gizi sesuai ketentuan peraturan
perundangan-undangan.
2. Pelayanan Gizi adalah suatu upaya memperbaiki
atau meningkatkan, makanan, dietetik masyarakat,
kelompok, individu atau klien yang merupakan suatu
rangkaian kegiatan yang meliputi pengumpulan,
pengolahan, analisis, simpulan, anjuran, implementasi
dan evaluasi gizi, makanan dan dietetik dalam rangka
mencapai status kesehatan optimal dalam kondisi sehat
atau sakit.
3. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan baik promotif, preventif, kuratif, maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah
daerah dan/atau masyarakat.
4. Surat Tanda Registrasi Tenaga Gizi yang selanjutnya
disebut STRTGz adalah bukti tertulis yang diberikan
januari 2013 mimbar
i
oleh Pemerintah kepada Tenaga Gizi yang telah memiliki
sertifikat kompetensi sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
5. Surat Izin Praktik Tenaga Gizi yang selanjutnya disingkat
SIPTGz adalah bukti tertulis pemberian kewenangan
untuk menjalankan praktik pelayanan gizi secara
mandiri.
6. Surat Izin Kerja Tenaga Gizi yang selanjutnya disebut
SIKTGz adalah bukti tertulis pemberian kewenangan
untuk menjalankan pekerjaan pelayanan gizi di fasilitas
pelayanan kesehatan.
7. Standar Profesi Tenaga Gizi adalah batasan kemampuan
minimal yang harus dimiliki/dikuasai oleh tenaga gizi
untuk dapat melaksanakan pekerjaan dan praktik
pelayanan gizi secara profesional yang diatur oleh
organisasi profesi.
8. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kesehatan.
9. Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia yang selanjutnya
disingkat MTKI adalah lembaga yang berfungsi untuk
menjamin mutu tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan.
10. Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi yang selanjutnya
disingkat MTKP adalah lembaga yang membantu
pelaksanaan tugas MTKI.
11. Organisasi Profesi adalah Persatuan Ahli Gizi Indonesia.
Pasal 2
Dalam Peraturan Menteri ini diatur segala sesuatu yang
berkaitan dengan penyelenggaraan Pelayanan Gizi yang
harus dilaksanakan oleh Tenaga Gizi dalam melaksanakan
pekerjaan dan praktik Pelayanan Gizi.
BAB II
PERIZINAN
Bagian Kesatu
Kualifikasi Tenaga Gizi
Pasal 3
Berdasarkan pendidikannya, Tenaga Gizi dikualifikasikan
sebagai berikut:
a. Tenaga Gizi lulusan Diploma Tiga Gizi sebagai Ahli Madya
Gizi;
b. Tenaga Gizi lulusan Diploma Empat Gizi sebagai Sarjana
Terapan Gizi;
c. Tenaga Gizi lulusan Sarjana sebagai Sarjana Gizi; dan
d. Tenaga Gizi lulusan pendidikan profesi sebagai
Registered Dietisien.
Pasal 4
(1) Tenaga Gizi Ahli Madya Gizi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 huruf a yang telah lulus uji kompetensi
dan teregistrasi sesuai ketentuan peraturan perundangundangan merupakan Tenaga Gizi Technical Registered
Dietisien.
(2) Tenaga Gizi Sarjana Terapan Gizi, dan Sarjana Gizi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b dan huruf
c yang telah lulus uji kompetensi dan teregistrasi sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan merupakan
Tenaga Gizi Nutrisionis Registered.
(3) Tenaga Gizi Sarjana Terapan Gizi atau Sarjana Gizi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b dan huruf
c yang telah mengikuti pendidikan profesi dan telah
lulus uji kompetensi serta teregistrasi sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan merupakan Tenaga
Gizi Registered Dietisien.
Bagian Kedua
Sertifikat Kompetensi dan STRTGz
Pasal 5
(1) Tenaga Gizi untuk dapat melakukan pekerjaan dan
praktiknya harus memiliki STRTGz.
ii
mimbar januari 2013
(2) Untuk dapat memperoleh STRTGz sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Tenaga Gizi harus memiliki
sertifikat kompetensi sesuai peraturan perundangundangan.
(3) STRTGz sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikeluarkan oleh MTKI dengan masa berlaku selama 5
(lima) tahun.
(4) STRTGz sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
diperoleh sesuai ketentuan peraturan perundangundangan.
(5) Contoh STRTGz sebagaimana tercantum dalam
Formulir I terlampir yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 6
STRTGz yang telah habis masa berlakunya dapat
diperpanjang selama memenuhi persyaratan.
Bagian Ketiga
SIPTGz dan SIKTGz
Pasal 7
(1) Tenaga Gizi dapat menjalankan praktik Pelayanan
Gizi secara mandiri atau bekerja di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
(2) Tenaga Gizi yang menjalankan praktik Pelayanan Gizi
secara mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus merupakan Tenaga Gizi Registered Dietisien.
(3) Tenaga Gizi Technical Registered Dietisien dan
Nutrisionis Registered hanya dapat bekerja di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.
(4) Dalam hal tidak terdapat Tenaga Gizi Registered
Dietisien, maka Tenaga Gizi Technical Registered
Dietisien dan Nutrisionis Registered dapat melakukan
Pelayanan Gizi secara mandiri atau berkoordinasi
dengan tenaga kesehatan lain yang ada di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan tempat Tenaga Gizi yang
bersangkutan bekerja.
Pasal 8
(1) Setiap Tenaga Gizi Registered Dietisien yang
melakukan praktik Pelayanan Gizi secara mandiri
dan bekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib
memiliki SIPTGz.
(2) Setiap Tenaga Gizi Technical Registered Dietisien dan
Nutrisionis Registered yang melakukan pekerjaan
Pelayanan Gizi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib
memiliki SIKTGz.
Pasal 9
(1) SIPTGz atau SIKTGz diberikan kepada Tenaga Gizi yang
telah memiliki STRTGz.
(2) SIPTGz atau SIKTGz sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dikeluarkan oleh pemerintah daerah kabupaten/
kota.
(3) SIPTGz atau SIKTGz sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) berlaku untuk 1 (satu) tempat.
Pasal 10
(1) Untuk memperoleh SIPTGz atau SIKTGz, Tenaga Gizi
harus mengajukan permohonan kepada pemerintah
daerah kabupaten/kota dengan melampirkan:
a. fotokopi ijazah yang dilegalisir;
b. fotokopi STRTGz;
c. surat keterangan sehat dari dokter yang memiliki
Surat Izin Praktik;
d. surat pernyataan memiliki tempat kerja di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan atau tempat praktik Pelayanan
Gizi secara mandiri;
e. pas foto terbaru ukuran 4X6 cm sebanyak 3 (tiga)
lembar berlatar belakang merah;
rekomendasi dari kepala dinas kesehatan
f. kabupaten/kota atau pejabat yang ditunjuk; dan
g. rekomendasi dari Organisasi Profesi.
(2) Apabila SIPTGz atau SIKTGz dikeluarkan oleh dinas
kesehatan kabupaten/kota, persyaratan rekomendasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f tidak
diperlukan.
(3) Contoh surat permohonan memperoleh SIPTGz atau
SIKTGz sebagaimana tercantum dalam Formulir II
terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini.
(4) Contoh SIPTGz atau SIKTGz sebagaimana tercantum
dalam Formulir III dan Formulir IV terlampir yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
Pasal 11
(1) Tenaga Gizi warga negara asing dapat mengajukan
permohonan memperoleh SIKTGz setelah:
a. memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 ayat (1);
b. melakukan evaluasi dan memiliki surat izin kerja
dan izin tinggal serta persyaratan lainnya sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
c. memiliki kemampuan berbahasa Indonesia.
(2) Tenaga Gizi warga negara Indonesia lulusan luar
negeri dapat mengajukan permohonan memperoleh
SIPTGz atau SIKTGz setelah:
a. memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 ayat (1); dan
b. melakukan evaluasi sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 12
(1) SIPTGz dan SIKTGz berlaku sepanjang STRTGz masih
berlaku dan dapat diperpanjang kembali selama
memenuhi persyaratan.
(2) Tenaga Gizi yang akan memperbaharui SIPTGz atau
SIKTGz harus mengikuti ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) dan ayat (2).
Pasal 13
(1) Tenaga Gizi hanya dapat melakukan pekerjaan dan/
atau praktik paling banyak di 2 (dua) tempat kerja/
praktik.
(2) Permohonan SIPTGz atau SIKTGz kedua dapat
dilakukan dengan menunjukkan bahwa yang
bersangkutan telah memiliki SIPTGz atau SIKTGz
pertama.
BAB III
PELAKSANAAN PELAYANAN TENAGA GIZI
Pasal 14
(1) Tenaga Gizi yang memiliki SIKTGz dapat melakukan
Pelayanan Gizi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
berupa:
a. puskesmas;
b. klinik;
c. rumah sakit; dan
d. Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya.
(2) Tenaga Gizi yang memiliki SIPTGz dapat melakukan
praktik Pelayanan Gizi secara mandiri.
Pasal 15
(1) Tenaga Gizi yang akan memberikan Pelayanan Gizi
secara mandiri harus memiliki peralatan sesuai dengan
kebutuhan pelayanan konseling gizi dan Pelayanan
Gizi di berbagai fasilitas.
(2) Peralatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Daftar Peralatan terlampir yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
Pasal 16
Pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan dilarang mengijinkan
Tenaga Gizi yang tidak memiliki SIPTGz atau SIKTGz untuk
melakukan Pelayanan Gizi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
tersebut.
Pasal 17
Tenaga Gizi dalam melaksanakan Pelayanan Gizi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan, mempunyai kewenangan sebagai
berikut:
a. memberikan pelayanan konseling, edukasi gizi, dan
dietetik;
b. pengkajian gizi, diagnosis gizi, dan intervensi gizi
meliputi perencanaan, preskripsi diet, implementasi,
konseling dan edukasi serta fortifikasi dan suplementasi
zat gizi mikro dan makro, pemantauan dan evaluasi gizi,
merujuk kasus gizi, dan dokumentasi pelayanan gizi;
c. pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan
pelayanan gizi; dan
d. melaksanakan penyelenggaraan makanan untuk orang
banyak atau kelompok orang dalam jumlah besar.
Pasal 18
Tenaga Gizi Technical Registered Dietisien dalam
(1) melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 17 huruf a, hanya terbatas pada:
a. pemberian Pelayanan Gizi untuk orang sehat dan
dalam kondisi tertentu yaitu ibu hamil, ibu menyusui,
bayi, anak, dewasa, dan lanjut usia; dan
b. pemberian Pelayanan Gizi untuk orang sakit tanpa
komplikasi.
Dalam melaksanakan Pelayanan Gizi sebagaimana
(2) dimaksud pada ayat (1), Tenaga Gizi Technical Registered
Dietisien berada dalam bimbingan Tenaga Gizi
Registered Dietisien.
(3) Tenaga Gizi Nutrisionis Registered dalam melaksanakan
kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17
sesuai dengan standar profesi.
(4) Selain kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
17, Tenaga Gizi Registered Dietisien dalam melaksanakan
Pelayanan Gizi juga memiliki kewenangan yang meliputi:
a. menerima klien/pasien secara langsung atau
menerima preskripsi diet dari dokter;
b. menangani kasus komplikasi dan non komplikasi;
c. memberi masukan kepada dokter yang merujuk bila
preskripsi diet tidak sesuai dengan kondisi klien/
pasien; dan/atau
d. merujuk pasien dengan kasus sulit/critical ill dalam hal
preskripsi diet ke dokter spesialis yang berkompeten.
Pasal 19
(1) Dalam melaksanakan Pelayanan Gizi, Tenaga Gizi wajib
melakukan pencatatatan.
(2) Pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib
disimpan selama 5 (lima) tahun.
Pasal 20
Dalam melaksanakan Pelayanan Gizi, Tenaga Gizi mempunyai
hak:
a. memperoleh perlindungan hukum selama menjalankan
pekerjaannya sesuai standar profesi Tenaga Gizi;
b. memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari
pasien/klien atau keluarganya;
c. melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kompetensi;
d. menerima imbalan jasa profesi; dan
e. memperoleh jaminan perlindungan terhadap risiko
kerja yang berkaitan dengan tugasnya sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 21
Dalam melaksanakan Pelayanan Gizi, Tenaga Gizi
(1) mempunyai kewajiban:
a. menghormati hak pasien/klien;
januari 2013 mimbar iii
b. memberikan informasi tentang masalah gizi pasien/
klien dan pelayanan yang dibutuhkan dalam lingkup
tindakan Pelayanan Gizi;
c. merujuk kasus yang bukan kewenangannya atau
tidak dapat ditangani;
d. menyimpan rahasia pasien/klien sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
e. mematuhi standar profesi, standar pelayanan, dan
standar operasional prosedur.
(2) Tenaga Gizi dalam melaksanakan Pelayanan Gizi
senantiasa meningkatkan mutu pelayanan profesinya,
dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi melalui pendidikan dan pelatihan sesuai
dengan bidang tugasnya.
(3) Tenaga Gizi dalam melaksanakan Pelayanan Gizi harus
membantu program pemerintah dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
BAB IV
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 22
(1) Menteri, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah
kabupaten/kota, MTKI, dan MTKP melakukan pembinaan
dan pengawasan terhadap pekerjaan dan praktik Tenaga
Gizi dengan mengikutsertakan Organisasi Profesi.
(2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diarahkan untuk meningkatkan mutu
pelayanan yang diberikan oleh Tenaga Gizi.
Pasal 23
(1) Pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib
melaporkan Tenaga Gizi yang bekerja dan berhenti
bekerja di fasilitas pelayanan kesehatannya pada tiap
triwulan kepada kepala dinas kesehatan kabupaten/kota
dengan tembusan kepada Organisasi Profesi.
(2) Kepala dinas kesehatan kabupaten/kota wajib
melaporkan Tenaga Gizi yang bekerja di daerahnya
setiap 1 (satu) tahun kepada kepala dinas kesehatan
provinsi.
Pasal 24
(1) Dalam rangka pelaksanaan pengawasan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) Menteri, pemerintah
daerah provinsi atau kepala dinas kesehatan provinsi, dan
pemerintah daerah kabupaten/kota atau kepala dinas
kesehatan kabupaten/kota dapat memberikan tindakan
administratif kepada Tenaga Gizi yang melakukan
pelanggaran pekerjaan dan praktik Pelayanan Gizi dalam
Peraturan Menteri ini.
(2) Tindakan administratif sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan berupa:
a. teguran lisan;
b. teguran tertulis; dan/atau
c. pencabutan SIPTGz dan/atau SIKTGz.
Pasal 25
(1) Pemerintah daerah kabupaten/kota atau kepala dinas
kesehatan kabupaten/kota dapat merekomendasikan
pencabutan STRTGz kepada MTKI terhadap Tenaga Gizi
yang melakukan pekerjaan dan praktik pelayanan gizi
tanpa memiliki SIPTGz atau SIKTGz.
(2) Pemerintah daerah kabupaten/kota atau kepala
dinas kesehatan kabupaten/kota dapat mengenakan
sanksi teguran lisan, teguran tertulis sampai dengan
pencabutan izin Fasilitas Pelayanan Kesehatan
kepada pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang
mempekerjakan Tenaga Gizi yang tidak memiliki SIPTGz
atau SIKTGz.
BAB V
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 26
iv
mimbar januari 2013
(1) Tenaga Gizi lulusan Diploma Tiga, Diploma Empat,
Sarjana Gizi yang telah menjalankan pekerjaan
Pelayanan Gizi baik pekerjaan Pelayanan Gizi secara
mandiri ataupun bekerja di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan atau fasilitas Pelayanan Gizi lain paling
singkat selama 5 (lima) tahun sebelum Peraturan
Menteri ini dikeluarkan diberikan sertifikat Registered
Dietisien.
(2) Sertifikat Registered Dietisien sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dikeluarkan oleh Organisasi Profesi.
(3) Tenaga Gizi yang telah menjalankan pekerjaan
Pelayanan Gizi baik pekerjaan Pelayanan Gizi secara
mandiri ataupun bekerja di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan atau fasilitas Pelayanan Gizi lain sebelum
ditetapkan peraturan ini, harus memiliki STRTGz sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(4) Tenaga Gizi yang telah menjalankan pekerjaan
Pelayanan Gizi baik pekerjaan Pelayanan Gizi secara
mandiri ataupun bekerja di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan sebelum ditetapkan Peraturan Menteri
ini, dinyatakan telah memiliki SIPTGz atau SIKTGz
berdasarkan Peraturan Menteri ini.
(5) Tenaga Gizi sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
harus telah memiliki SIPTGz atau SIKTGz berdasarkan
Peraturan Menteri ini paling lambat 1 (satu) tahun
sejak Peraturan Menteri ini diundangkan.
Pasal 27
Standar Profesi Gizi yang ditetapkan oleh Organisasi
Profesi masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan
dengan Peraturan Menteri ini dan belum ditetapkan yang
baru oleh Organisasi Profesi.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 28
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 374/Menkes/SK/III/2007
tentang Standar Profesi Gizi, dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Pasal 29
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mematuhinya, memerintahkan
pengundangan peraturan ini dengan penempatannya
dalam Berita negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 25 Maret 2013
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
NAFSIAH MBOI
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 1 April 2013
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013
NOMOR 477
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR 26 TAHUN 2013
TENTANG
PENYELENGGARAAN PEKERJAAN DAN
PRAKTIK TENAGA GIZI
DAFTAR PERALATAN PRAKTIK TENAGA GIZI
1. Food model;
2. Tempat mencuci tangan;
3. Timbangan berat badan;
4. Pengukur tinggi badan (microtoise);
5. Skinfold calipper;
6. Poster Gizi seimbang;
7. Buku Penuntun/Pedoman Konseling Gizi;
8. Leaflet Gizi (Diet untuk semua kasus sesuai Penuntun Diet);
9. Leaflet bahan makanan penukar;
10. Lembar Diagnosa Gizi & riwayat Makanan Klien;
11. Poster ASI dan MP ASI; dan
12. Lembar Balik Penyuluhan Gizi.
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
NAFSIAH MBOI
Formulir I
Contoh Surat Tanda Registrasi Tenaga Gizi
MAJELIS TENAGA KESEHATAN INDONESIA
(THE INDONESIAN HEALTH PROFESSION BOARD)
SURAT TANDA REGISTRASI TENAGA GIZI
REGISTRATION CERTIFICATE OF NUTRITIONIST AND DIETISIEN
NOMOR REGISTRASI :
REGISTRATION NUMBER
NAMA :
NAME
TEMPAT/TANGGAL LAHIR :
PLACE/DATE OF BIRTH
JENIS KELAMIN :
SEX
NOMOR IJAZAH :
CERTIFICATE NUMBER
TANGGAL LULUS :
DATE OF GRADUATION
PERGURUAN TINGGI :
UNIVERSITY
KOMPETENSI :
COMPETENCE
NOMOR SERTIFIKAT KOMPETENSI
:
COMPETENCE CERTIFICATION NUMBER
STR BERLAKU SAMPAI : (sesuai pemberlakuan sertifikat kompetensi)
VALID UNTIL
Pas
Foto
............................................. 201.....
a.n. Menteri Kesehatan
KETUA MAJELIS TENAGA KESEHATAN INDONESIA
CHAIRMAN OF INDONESIAN HEALTH PROFESSION BOARD
Cap/
Stamp
MTKI
(........................................................)
januari 2013 mimbar
v
Formulir II
Perihal : Permohonan Surat Praktik Kerja
Tenaga Gizi (SIPTGz)/Surat Izin Kerja
Tenaga Gizi (SIKTGz)
Kepada Yth,
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota .................................
Di
......................................................
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama Lengkap : ............................................................................................
Alamat : ............................................................................................
Tempat/Tanggal Lahir : ............................................................................................
Jenis Kelamin : ............................................................................................
Tahun Lulusan : ............................................................................................
: ............................................................................................
Nomor STRGz Dengan ini mengajukan permohonan untuk mendapatkan Surat Izin Praktik Tenaga Gizi (SIPTGz)/
Surat Izin Kerja Tenaga Gizi (SIKTGz) pada ............... (sebut nama fasilitas pelayanan kesehatan atau
tempat praktik, dan alamat).
Sebagai bahan pertimbangan bersama ini dilampirkan:
a. fotokopi ijazah yang dilegalisir;
b. fotokopi STRTGz;
c. surat keterangan sehat dari dokter yang memiliki Surat Izin Praktik;
d. surat pernyataan memiliki tempat kerja di fasilitas pelayanan kesehatan atau tempat praktik
pelayanan gizi secara mandiri;
e. pas foto terbaru ukuran 4X6 cm sebanyak 3 (tiga) lembar berlatar belakang merah;
f. rekomendasi dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau pejabat yang ditunjuk;
g. rekomendasi dari PERSAGI; dan
h. SIPTGz atau SIKTGz pertama/kedua (untuk permohonan SIPTGz atau SIKTGz yang kedua/ketiga)
Demikian atas perhatian Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasih.
........................ 201...
Yang memohon,
(..............................)
vi
mimbar januari 2013
Formulir III
KOP DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA ..... *
SURAT IZIN PRAKTIK TENAGA GIZI (SIPTGz))
Nomor ..............
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor ................. tentang Penyelenggaraan Pekerjaan
dan Praktik Tenaga Gizi, yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
................. memberikan izin praktik kepada:
(Nama Lengkap)
Tempat/tanggal lahir : ............................................................................................
: ............................................................................................
Alamat Nomor STRTGz : ............................................................................................
Untuk menjalankan praktik sebagai Tenaga Gizi di .... (tempat dan alamat lengkap tempat praktik).
Surat Izin Praktik Tenaga Gizi (SIPTGz) ini berlaku sampai dengan tanggal ... (sesuai pemberlakuan
STRTGz).
Dikeluarkan di .................................................
Pada tanggal ...................................................
Pas
Foto
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota .......................
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota .................
4x6
(.............................)
Keterangan : *) Jika izin diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Tembusan :
1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi…;
2. Ketua Persatuan Ahli Gizi Indonesia Daerah...;
3. Pertinggal
januari 2013 mimbar vii
Formulir IV
KOP DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA .... *
SURAT IZIN KERJA TENAGA GIZI (SIKTGz)
Nomor .................
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor ....... tentang Penyelenggaraan Pekerjaan dan
Praktik Tenaga Gizi, yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
......... memberikan izin kerja kepada:
(Nama Lengkap)
Tempat/tanggal lahir : ............................................................................................
: ............................................................................................
Alamat Nomor STRTGz : ............................................................................................
Untuk menjalankan pekerjaan sebagai Tenaga Gizi di ............ (tempat dan alamat lengkap Fasilitas
Pelayanan Kesehatan).
Surat Izin Kerja Tenaga Gizi (SIKTGz) ini berlaku sampai dengan tanggal ...... (sesuai pemberlakuan
STRTGz).
Dikeluarkan di .................................................
Pada tanggal ...................................................
Pas
Foto
4x6
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota .......................
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota .................
(.............................)
Keterangan : *) Jika izin diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Tembusan :
1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi .............;
2. Ketua Persatuan Ahli Gizi Indonesia Daerah ...........; dan
3. Pertinggal.
viii mimbar januari 2013
Pesan dari Presiden RI DR. Susilo B. Yudhoyono saat berkunjung ke IRD RSUD Dr. Soetomo dalam rangka Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada Sabtu, 4 Januari 2014
Download