ISSN-P 2407-2192 Jurnal Teknik Informatika Politeknik Sekayu (TIPS) Volume V, No. 2, Desember 2016, h. 41-54 PEMANFAATAN JARINGAN WIRELESS SEBAGAI PENGENDALI ROBOT PENYIRAM TANAMAN BERBASIS MIKROKONTROLER NOVI LESTARI STMIK-MURA LUBUKLINGGAU ABSTRAK Penyiraman tanaman merupakan salah satu pekerjaan yang monoton dan rutin serta biasanya pekerjaan ini dilakukan secara manual dengan membayar seorang pegawai untuk melakukan penyiraman pada waktu-waktu tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari, suatu sistem dengan perencanaan yang sangat kompleks sangat dibutuhkan guna mempermudah di dalam membantu kehidupan manusia. Apalagi jika sistem tersebut bergerak dengan suatu kontrol yang terpadu, maka hal ini akan membawa dampak kepada manusia untuk bisa memikirkan dan membuat suatu bentuk kontrol yang sekiranya akan dapat membantu dengan efisien. Penelitian ini dilakukan dengan membuat Prototype Robot penyiram tanaman otomatis menggunakan perangkat PC sebagai masukan untuk kendali robot menggunakan jaringan wireless dan mikrokontroler sebagai pengolah data yang masuk untuk menyiram tanaman. Sehingga Dengan PC dan mikrokontroler proses perancangan robot penyiram tanaman menggunakan jaringan wireless dapat lebih praktis dan mudah untuk direalisasikan. Robot penyiraman tanaman menggunakan jaringan wireless ini dapat menyiram tanaman dengan kendali jarak jauh menggunakan PC. Software Arduino IDE 1.0.3 mampu memberikan kemudahan dalam hal pemrograman untuk mengontrol Robot dengan interfacing komputer dalam pembuatan robot penyiram tanaman menggunakan jaringan wireless. Kata Kunci : Mikrokontroler, Arduino, Robot, PC A. penyiram tanaman pada rumah hijau (green house) PENDAHULUAN Air merupakan kebutuhan penting bagi setiap mahluk hidup termasuk tanaman. Salah satu yang memerlukan teknologi otomatis sebuah robot, sehingga mampu mengurangi beban pekerjaan petani. metode untuk memenuhi kebutuhan air pada tanaman Hal inilah yang menjadi dasar pemikiran dengan penyiraman. Penyiraman tanaman merupakan Peneliti pekerjaan yang biasa dilakukan setiap hari, baik itu “Pemanfaatan untuk tanaman pribadi di rumah, tanaman yang ada di Pengendali taman-taman kota dan di sepanjang trotoar Mikrokontroler”. Prototype Robot penyiram tanaman tanaman - tanaman yang dibuat usaha budidaya. otomatis ini akan menggunakan perangkat PC sebagai Dalam kehidupan sehari-hari, suatu sistem dengan masukan untuk kendali robot menggunakan jaringan perencanaan yang sangat kompleks sangat dibutuhkan wireless dan mikrokontroler sebagai pengolah data guna mempermudah di dalam membantu kehidupan yang masuk untuk menyiram tanaman. serta jalan untuk mendesain Jaringan Robot suatu prototype Wireless Sebagai Penyiram Tanaman Berbasis manusia. Apalagi jika sistem tersebut bergerak dengan suatu kontrol yang terpadu, maka hal ini akan B. TINJAUAN PUSTAKA TEORI membawa 1. Wireless dampak kepada manusia untuk bisa memikirkan dan membuat suatu bentuk kontrol yang sekiranya akan dapat membantu dengan efisien. salah Sistem pengendali secara otomatis pun juga mengalami pergeseran dari sistem Wireless network atau jaringan tanpa kabel adalah berbasis satu jenis komunikasinya, jaringan yang berdarsarkan memungkinkan media perangkat- perangat didalamnya seperti komputer, handphone, dan mikroprosesor ke sistem berbasis mikrokontroler, tak lain-lain terkecuali peralatan - peralatan teknologi yang dapat wireless/tanpa kabel. Wireless network umumnya membantu diimplementasikan menggunakan komunikasi radio. pekerjaan manusia seperti perangkat bisa saling berkomunikasi secara komputer dan robot. Demikian pula pada sistem Jurnal TIPS, Volume V, No. 2, Desember 2016, h. 41-54 41 Implementasi ini berada pada level lapisan fisik melakukan (pysical layer) dari OSI model. mengendalikan Adapun sekumpulan pengertian standar lainnya yang digunakan adalah kalkulasi terbatas pada data dan lingkungannya berdasarkan kalkulasi tersebut. untuk ATMega328 adalah mikrokontroler keluaran dari Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area atmel yang mempunyai Networks – WLAN) pada Instruction Set Computer) yang mana setiap proses IEEE 802.11. Terdapat tiga varian eksekusi data lebih cepat dari pada arsitektur CISC terhadap standard tersebut yaitu 802.11b atau (Completed Instruction Set Computer). Mikrokontroler dikenal dengan WIFI (Wireless Fidelity), 802.11a ini memiliki beberapa fitur antara lain: (WIFI5), dan 802.11. ketiga standard tersebut 1. spesifikasi yang didasari Memiliki arsitektur RISC (Reduce EEPROM Erasable biasa di singkat 802.11a/b/g. Versi wireless LAN Programmable 802.11b 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi memilik kemampuan transfer data Read (Electrically permanen frekuensi 2,4 Ghz. Versi berikutnya 802.11a, menyimpan data meskipun catu daya dimatikan. 2. Mbps pada frekuensi 5 Ghz. Sedangkan 802.11g 3. Mikrokontroler ATMega328 Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 (Pulse Width Modulation) output. sistem mikroprosesor 4. 32 x 8-bit register serba guna. lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip 5. Dengan clock 16 MHz kecepatan mencapai 16 Mikrokontroler adalah dapat Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) diantaranya PWM Mikrokontroler tetap sebesar 2KB. berkecepatan 54 Mbps dengan frekuensi 2,4 Ghz. 2. EEPROM sebesar kecepatan tinggi hingga 11Mbps pada band untuk transfer data kecepatan tinggi hingga 54 karena Only Memory) berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena MIPS. 6. 32 KB Flash memory dan pada arduino memiliki sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen bootloader yang menggunakan 2 KB dari flash pendukung sistem minimal memori sebagai bootloader. mikroprosesor, yakni memori dan antarmuka I/O. 7. Menurut Budiharto (2011:1) Mikrokontroler 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock. ialah chip yang berisi berbagai unit penting untuk melakukan pemrosesan data (I/O, timer, memory, Arithmetic Logic Unit (ALU) dan lainnya) sehingga dapat berlaku sebagai pengendali dan komputer sederhana. Mikrokontroler merupakan sistem komputer Gambar 1. Mikrokontroler Atmega328 yang mempunyai satu atau beberapa tugas yang sangat spesifik, berbeda dengan personal compputer (PC) yang memiliki beragam fungsi. “Mikrokontroler adalah keseluruhan komputer yang dibuat dalam 1 (2012:4) menyatakan bahwa Mikrokontroler adalah sebuah general purpose device, tetapi hanya Konfigurasi Pin ATmega328 ATMega328 merupakan mikrokontroler keluarga AVR 8 bit. Beberapa tipe mikrokontroler yang sama chip”(Jatmika,2011:36) Menurut Syahrul a. difungsikan untuk membaca data, Jurnal TIPS, Volume V, No. 2, Desember 2016, h. 41-54 dengan ATMega8 ini antara lain ATMega8535, ATMega16, ATMega32, membedakan antara ATmega328, mikrokontroler antara yang lain 42 adalah, ukuran memori, banyaknya GPIO (pin input/output), peripherial (USART, timer, pemograman serial (ISP). counter, d) TOSC1 (PB6) dan TOSC2 (PB7) dapat dll). Dari segi ukuran fisik, ATMega328 memiliki difungsikan sebagai sumber clock external ukuran fisik lebih kecil dibandingkan dengan beberapa untuktimer. XTAL1 (PB6) dan XTAL2 (PB7) mikrokontroler diatas. Namun untuk segi memori dan merupakan periperial lainnya ATMega328 tidak kalah dengan mikrokontroler. yang lainnya karena ukuran memori dan periperialnya 2) relatif sama dengan ATMega8535, ATMega32, hanya saja jumlah GPIO lebih sedikit dibandingkan mikrokontroler diatas. sumber clock utama Port C Port C merupakan jalur data 7 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output digital. Fungsi alternatif PORTC antara lain sebagai berikut : a) ADC 6 channel (PC0,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) dengan resolusi sebesar 10 bit. ADC dapat kita gunakan untuk mengubah input yang berupa tegangan analog menjadi data digital. b) I2C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat pada PORTC. I2C digunakan untuk komunikasi dengan sensor atau device lain yang memiliki komunikasi Gambar 2. Konfigurasi Pin Mikrokontroler data Atmega328 accelerometer nunchuck. 3) b. Pin Mikrokontroler Atmega328 tipe I2C seperti sensor kompas, Port D Port D merupakan jalur data 8 bit yang masing- ATMega328 memiliki 3 buah PORT utama yaitu masing pin-nya juga dapat difungsikan sebagai PORTB, PORTC, dan PORTD dengan total pin input/output. Sama seperti Port B dan Port C, Port D input/output sebanyak 23 pin. PORT tersebut dapat juga memiliki fungsi alternatif dibawah ini. difungsikan sebagai input / output digital atau a) USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data difungsikan sebagai periperal lainnya. komunikasi serial dengan level sinyal TTL. 1) Port B Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data Port B merupakan jalur data 8 bit yang dapat serial, sedangkan RXD kebalikannya difungsikan sebagai input/output. Selain itu Port B juga sebagai dapat memiliki fungsi alternatif seperti di bawah ini. data serial. a) b) c) ICP1 (PB0), berfungsi sebagai Timer b) yaitu pin yang berfungsi untuk menerima Interrupt ( INT0 dan INT1) merupakan pin Counter 1 input capture pin. dengan OC1A (PB1), OC1B (PB2) dan OC2 (PB3) hardware. dapat difungsikan sebagai keluaran PWM sebagai selaan dari program, misalkan pada (Pulse Width Modulation). saat MOSI (PB3), MISO (PB4), SCK (PB5), SS interupsi hardware/software maka program (PB2) merupakan jalur komunikasi SPI. Selain utama akan berhenti dan akan menjalankan itu pin ini juga berfungsi sebagai jalur program interupsi. XCK dapat difungsikan Jurnal TIPS, Volume V, No. 2, Desember 2016, h. 41-54 fungsi khusus Interupsi program sebagai biasanya berjalan interupsi digunakan kemudian terjadi 43 c) sebagai sumber clock external untuk USART, Hardwernya memiliki prosesor atmel AVR dan namun kita juga dapat memanfaatkan clock softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri. dari CPU, sehingga tidak perlu membutuhkan Secara software : Open source IDE yang digunakan external clock. T0 dan T1 berfungsi sebagai untuk masukan counter external untuk timer 1 dan berbasis arduino platform. Secara Hardware : Single timer 0. board mikrokontroler yang bersifat open source AIN0 dan AIN1 keduanya merupakan masukan input untuk analog comparator. c. Konfigurasi ADC Pada mendevelop aplikasi mikrokontroler hardware yang dikembangkan untuk yang arsitektur mikrokontroler AVR 8 bit dan ARM 32 bit. Mikrokontroler ATMega328 Menurut Syahrul (2012:10) ADC (Analog to Digital Converter) adalah suatu perangkat yang mengubah suatu data kontinu terhadap waktu (analog) Gambar 4. Arduino Uno menjadi suatu data diskrit terhadap waktu (digital). Proses yang terjadi dalam ADC adalah : Tabel 1. Spesifikasi Arduino Uno Pen-cuplik-an Peng-kuantisasi-an Mikrocontroler Atmega 328P Operating Voltage 5 Volt Input Voltage (Recommended) 7 – 12 Volt Input Voltage (Limits) 6 – 20 Volt Digital I/O Pins 14 (of which 6 provide PWM output) PWM Digital I/O Pins 6 Analog Input Pins 6 DC Current Per I/O Pins 20 mA DC Current for 3.3V Pin 50 mA Flash Memory 32 Kb (ATmega 328P) of which 0.5 KB used by bootloader SRAM 2 KB (ATmega 328P) EEPROM 1 KB (ATmega 328P) Clock Speed 16 MHz Length 68.6 mm yang bersifat open-source, yang di turunkan dari wiring Width 53.4 mm platform, Weight 25 g Peng-kode-an Gambar 3. Proses Dalam ADC 3. Arduino Uno Menurut Kadir (2013:16) Arduino Uno yang sebenarnya adalah mengandung suatu papan mikrokontroler elektronik yang Atmega328 (sebuah keping yang secara fungsional bertindak seperti komputer). Peranti ini dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan sederhana LED rangkaian hingga hingga yang elektronik kompleks. pengontrolan dari yang Pengendalian Robot dapat diimplementasikan dengan papan yang berukuran relatif kecil ini. Arduino adalah pengendali mikro single- board yang penggunaan di rancang elektronik untuk memudahkan dalam berbagai bidang. Jurnal TIPS, Volume V, No. 2, Desember 2016, h. 41-54 44 4. Modul Wireless 433MHz Komunikasi data 5. secara wireless (tanpa Robot Menurut Jatmika (2011:9-11) Kata robot kabel) seringkali dijumpai akhir-akhir ini dalam pertama kali diperkenalkan oleh seorang Peneliti dari aplikasi kompuer, PDA, ponsel, dan lain-lain. Czech yang bernama Karel pada tahun 1921. Kata Berbagai Robot berasal dari kata ‘robota’ yang berarti pekerja macam teknologi digunakan sebagai sarana komunikasi nirkabel seperti RF, Infra Red, sendiri. Bluetooth, Wireless otomatis dibuat oleh Jacques de Vaucanson pada tahun Demikian dalam LAN, proyek dan sebagainya. ini juga akan Sejarah robot bermula ketika sistem 1938, yang membuat bebek mekanik yang dapat menggunakan modul RF untuk komunikasi data memakan dan mencincang biji-bijian, membuka dan secara wireless. Modul RF (Radio Frekuensi) yang menutup sayapnya. Kemudian tahun 1796, digunakan adalah modul wireless 433MHz. Tanaga di Jepang Hisashine berhasil membuat mainan mekanik yang dapat menghidangkan teh dan menulis huruf kanji. Lalu 1926, Nikola Tesla mendemonstrasikan perahu bot yang dapat dikontrol dengan radio. Tahun 1928, Makoto Nishimura membuat robot pertama di Jepang. 6. Pompa Motor DC 12 Volt Pompa adalah alat yang digunakan untuk Gambar 5. Modul Wireless 433Mhz memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke Specifications Modul Wireless 433 MHz : tempat yang lain, melalui media pipa (saluran) 1. dengan cara menambahkan energi pada cairan yang Receiver Module Specifications: a. Operating Voltage: DC 5V dipindahkan b. Quiescent Current: 4mA Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan c. Receiving Frequency: 315MHz or 433.92MHz (select above) berlangsung terus menerus. tekanan antara bagian hisap (suction) dan bagian tekan (discharge). Perbedaan tekanan tersebut d. Receiver sensitivity: -105DB dihasilkan dari sebuah mekanisme misalkan putaran e. Antenna: 32cm solid core spiral wound roda impeler yang membuat keadaan f. Pinout from left → right: (VCC, DATA, nyaris GND) 2. dan Transmitter Module Specifications: a. Launch distance: 20 - 200 meters (higher voltage yields better results) vakum. mengisap Perbedaan tekanan cairan sisi hisap inilah yang sehingga dapat berpindah dari suatu reservoir ke tempat lain. Pada jaman modern ini, posisi pompa menduduki tempat yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Pompa b. Operating voltage: 3.3V - 12V memerankan peranan yang sangat penting bagi c. Operating mode: AM berbagai industri misalnya industri air minum, d. Transfer rate: 4KB / S minyak, e. Transmitting power: 10mW sebagainya. petrokimia, pusat tenaga listrik dan f. Transmitting frequency: 315MHz or 433MHz g. Antenna: 25cm solid core spiral wound h. Pinout from left → right: (DATA, VCC, GND) Jurnal TIPS, Volume V, No. 2, Desember 2016, h. 41-54 45 8. Arduino IDE 1.0.3 Menurut Kadir (2013:18) Software Arduino IDE 1.0.3 (integrated development enviromen) adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program, meng-compile menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memory Gambar 6. Pompa Motor DC 12 Volt selain itu juga pendukung. 7. ada banyak Software modul-modul ini dapat digunakan di Windows, Mac OS dan Linux. Software Motor DC Menurut microcontroller, Syahrul (2012:255) Motor DC environtment di Arduino tulis dalam bahasa java dengan adalah suatu mesin yang berfungsi merubah tenaga didasarkan pada processing. Bahasa pemrograman listrik arus searah menjadi tenaga gerak, dimana Arduino di dasarkan pada bahasa pemrograman C. tenaga gerak tersebut berupa putaran motor. Pada Tetapi bahasa ini sudah di permudah menggunakan prinsipnya fungsi-fungsi yang sederhana sehingga mudah untuk mesin listrik dapat berlaku sebagai motor atau generator. Perbedaan hanya terletak pada konversi dayanya, jika generator merubah dipelajari. Arduino IDE merupakan free software yang sedangkan yang dikembangkan khusus untuk mengakomodasi motor merubah daya listrik menjadi daya mekanik. board-board Ardunio, seperti melakukan compile Dasar kerja motor DC adalah atas prinsip bahwa program, suatu bootloader, dan lain-lain. Program daya mekanik menjadi penghantar daya yang listrik membawa arus listrik pengisian kode program, ini pengisian memiliki magnet, maka akan library internal yang berfungsi untuk mempermudah timbul gaya mekanik yang mempunyai arah sesuai dalam pengaksesan fitur-fitur yang dimiliki oleh dengan hukum tangan kiri dan besarnya adalah: F = B board Arduino. Oleh sebab itu, apabila menggunakan I L (Newton) board Arduino, maka software yang digunakan untuk diletakkan didalammedan Pada motor DC, rotor merupakan kumparan jangkar dengan merupakan belitan kumparan konduktor, medan dan stator berbentuk katup membuat program disarankan menggunakan Arduino IDE. Apabila menggunakan software compiler lain, seperti CodeVisionAVR, maka BascomAVR, sepatu.Terdapat dua tipe motor DC berdasarkan AVRGCC, prinsip medan yaitu: ditawarkan oleh Arduino tidak dapat dijumpai. Tujuan adanya 1. Motor DC dengan magnet permanent 2. Motor DC dengan lilitan yang terdapat pada menyederhanakan stator obyek interaktif pemrograman instruksi fitur dan dan ataupun Arduino kreasi dengan yang kemudahan dari ialah untuk aplikasi mempermudah digunakan menyediakan untuk yang atau bahasa membuat kontroler yang bertenaga namun dasar yang dengan mudah dapat digunakan untuk keperluan pemrograman umum dan tetap bisa digunakan untuk mendukung proyek yang lebih kompleks. Gambar 7. Motor Dirrect Current (DC) Jurnal TIPS, Volume V, No. 2, Desember 2016, h. 41-54 46 Gambar 9. Blok Diagram Sistem Robot Penyiram Tanaman 2. Alat Dan Bahan Yang Digunakan Gambar 8. Tampilan Awal Software Arduino IDE 1.0.3 Untuk pembuatan pemanfaatan wireless sebagai pengendali robot tanaman berbasis mikrokontroler jaringan penyiram ini peneliti memerlukan alat dan bahan, adapun alat dan bahan Fungsi tombol pada IDE Arduino : Verify : Cek error dan lakukan kompilasi yang digunakan sebagai berikut : 1. kode Perangkat keras (Hardware) Upload : Upload kode anda ke a. Komputer Intel Core board/kontroler. Asumsi bahwa board dan b. Pompa Washer serial port telah disetting dengan benar c. Selang air d. Tang potong New : Membuat aplikasi baru e. Roda Open : Buka proyek yang telah ada atau dari f. Mur+Baut contoh-contoh / examples. g. Spacer Save : Simpan proyek anda. h. Solder dan timah solder Serial Monitor : Membuka serial port monitor i. Kabel- kabel penghubung untuk melihat feedback/umpan balik dari j. Air 2. boar anda Perangkat Lunak (Software) g. Program Arduino IDE 1.0.1 C. RANCANG BANGUN ALAT h. Program Microsoft Office 2007 1. Perancangan Sistem Alat i. Program Microsoft Visio 2007 Blok mengetahui Diagram dan rangkaian merupakan dibuat untuk penyesuaian dalam j. Program Delphi perancangan suatu alat, karena dari blok rangkaian Tabel 2. Bahan Pembuatan Robot Penyiraman inilah Tanaman dapat diketahui cara kerja rangkaian keseluruhan. Gambar dibawah ini menampilkan No. blok diagram rangkaian pemanfaatan jaringan wireless 1 Mikrokontroler ATmega 328P 2 sebagai pengendali robot penyiram tanaman berbasis 2 Board Arduino Uno 2 mikrokontroler. 3 Modul Wireless RXB8 V2.0 1 4 Resistor 1000 Ω 1 Jurnal TIPS, Volume V, No. 2, Desember 2016, h. 41-54 Komponen Jumlah 47 5 Resistor 10 Ω 1 6 IC L293D 1 7 TR59013 1 8 Relay 12V 8 Pin 1 9 Dioda IN4002 5 10 Motor DC 2 11 Baterai Li Ion 3.7 V 3 12 Kapasitor Keramik 104 2 Gambar 10. Skematik Rangkaian Robot PenyiramTanaman TX Dan RX 3. Perancangan Bagian Mekanik Perancangan bagian mekanik a. Tata Letak Komponen merupakan Tata letak komponen keseluruhan pemanfaatan perancangan yang terdiri dari rangkaian elektronika, jaringan wireless sebagai pengendali robot penyiram baik rangkaian utama seperti rangkaian Board Arduino tanaman berbasis mikrokontroler. Uno maupun rangkaian penunjang seperti Modul Wireless RXB8 V2.0, rangkaian pompa dan driver motor L293D. Pada perancangan robot penyiram tanaman otomatis memerlukan rangkaian-rangkaian elektronika yang menunjang dari sistem kerja dan sistematis gerak robot agar dapat bergerak secara otomatis mengikuti perintah pengguna dari PC melalui jaringan wireless. Gambar 9. Skematik Rangkaian Arduino Uno Gambar 10. Tata Letak Tata Letak Komponen Arduino Uno Jurnal TIPS, Volume V, No. 2, Desember 2016, h. 41-54 48 c. Pembuatan Jalur Pada PCB (Printed Circuit Board) Untuk Arduino Uno disini Peneliti membeli modul yang sudah jadi buatan dari pabrik dan untuk rangkaian pendukung seperti rangkaian driver motor L293D dan Gambar 11. Tata Letak Komponen Driver Motor rangkaian relay untuk pompa Peneliti menggunakan L293 Dan Modul Wireless PCB bolong memasang b. Perancangan Layout Tampilkan layout keseluruhan pemanfaatan jaringan wireless sebagai pengendali robot penyiram tanaman berbasis mikrokontroler. agar lebih praktis karena tinggal komponen pada lubang yang telah disediakan dan langsung disolder dan untuk tempat air untuk menyiram tanaman menggunakan toples berukuran kecil. Rancangan mekanik dilakukan untuk menentukan ukuran, dan juga bahan yang tepat digunakan. Alat ini menggunakan akrilik sebagai kerangka robot untuk menempatkan modul arduino dan rangkaian pendukung lainnya karena bahan ini ringan, kuat dan mudah untuk dibuat pemodelan. Dimensi Robot Struktur Material Robot a. Panjang : 230 mm a. Accrylic b. Lebar : 120 mm b. Roda Karet 2 Buah c. Tinggi : 180 mm c. Motor DC + Gear (2 buah) Gambar 12. Layout Arduino Uno d. Baterai 3.7 volt (3buah) d. Langkah-langkah pembuatan robot penyiram tanaman Pemanfaatan jaringan wireless sebagai pengendali robot penyiram tanaman berbasis mikrokontroler adalah : 1. Pembuatan Sistem Elektronika a) Untuk kendali jarak jauh menggunakan antara PC (Personal Computer) dan Robot Peneliti menggunakan mdoul Wireless 433MHz dengan menggunakan frekusensi radio. b) Sebagai penggerak mengunakan motor dc yang sudah dilengkapi dengan gearbox dan sebagai pengendali motor untuk berputar searah dan Gambar 13. Layout Driver Motor L293 Dan Modul berlawanan arah jarum jam menggunakan driver Wireless motor L293D. c) Jurnal TIPS, Volume V, No. 2, Desember 2016, h. 41-54 Sebagai kendali utama atau otak dari seluruh 49 rangkaian menggunakan Arduino Uno R3 yang sudah dilengkapi dengan mikrokontroler ATMega328. d) Robot tidak akan bisa bergerak jika belum diberi catu daya, disini Peneliti menggunakan baterai Li-ion 3,7 VDC 3 buah yang dirangkai secara seri untuk mendapatkan tegangan ±12VDC. 2. Setelah semua komponen telah siap kemudian dibuat skematik rangkaian keseluruhan dari komponen agar saling terhubung dengan menggunakan program Eagle. 3. Gambar 15. Tata Letak Komponen Bagian Setelah skematik dibuat kemudian diatur tata letak komponen pada mekanik robot yang Pemancar & Tata Letak Komponen Bagian Penerima telah dibuat 4. Kemudian baru dibuat design PCB untuk 7. menghubungkan antar komponen agar tidak Setelah semua komponen terpasang kemudian dihubungkan dengan timah dengan cara disolder. memerlukan kabel dan rangkaian bisa lebih rapi. 5. Untuk Arduino Uno R3 Peneliti membeli langsung modul yang sudah jadi buatan pabrik 2 buah, satu sebagai pemancar dan satu lagi sebagai penerima. Gambar 16. Tata Letak Komponen Bagian Pemancar Setelah disolder &Tata Letak Komponen Bagian Penerima Setelah Disolder Gambar 14. Arduino Uno R3 6. Untuk menghubungkan dengan komponen 8. Setelah selesai disolder hubungkan bagian lain seperti driver motor L293D dan relay pemancar dengan Arduino Uno R3 pada pin VCC sebagai Peneliti ke 5V pada arduino, GND pada GND arduino, menggunakan PCB berlubang agar lebih praktis Data Pada Pin 7 Digital Arduino dan pada antena karena tidak perlu mengebor lagi. dapat ditambahkan kawat sebagai antena eksternal sakelar otomatis pompa Jurnal TIPS, Volume V, No. 2, Desember 2016, h. 41-54 50 11. Kemudian pasang baterai Li-ion 3,7V 3 buah yang disusun secara seri untuk mendapatkan tegangan ±12VDC pada bagian bawah robot. Gambar 17. Modul Arduino Uno R3 dan Modul Wireless Pemancar 9. Untuk modul wireless penerima VCC dihubungkan dengan pin 5V pada Arduino, GND pada pin GND Arduino, Data pada pin 7 Digital Gambar 20. Pemasangan Baterai Pada Rangka Robot 12. Setelah semua komponen terpasang program Arduino dan pada antena dapat ditambahkan Arduino Uno R3 bagian pemancar dan kawat sebagai antena eksternal. penerima dengan menggunakan Arduino IDE 1.0.3. agar Robot dapat dikendalikan sesuai perintah 13. Tuliskan source code pada layar editor Arduino, kemudian di upload ke Arduino R3. Gambar 18. Modul Arduino Uno R3 dan Modul Wireless Penerima 10. Setelah komponen telah siap, pasangkan pada bagian mekanik Robot yang telah dibuat menggunakan acrylic dan hubungkan bagian motor dan pompa pada socket yang telah dipasang pada bagian PCB. Gambar 21. Tampilan Kode Program Yang sudah Diketik Mekanik robot ini dibentuk seperti mobil. Gambar dibawah ini menampilkan hasil desain Gambar 19. Modul Penerima Yang Dipasang robot penyiram tanaman tampak atas dan depan robot. Dirangka Robot Jurnal TIPS, Volume V, No. 2, Desember 2016, h. 41-54 51 Pengukuran catu daya ini berbeda beda karena setiap rangkaian mempunyai catu daya masingmasing. Untuk modul Arduino Uno yang ada pada Robot menggunakan catu daya dari baterai 3.7 volt yang disusun secara seri agar tegangan baterai menjadi 12 VDC dan untuk modul wireless mengambil catu daya dari modul Arduino Uno karena hanya membutuhkan tegangan sebesar 5 VDC. Pada pengukuran catu daya Arduino Uno memiliki tujuan bahwa IC regulator 78M05 dapat bekerja stabil atau tidak untuk menurunkan tegangan dari Baterai 12 VDC diturunkan ketegangan sebesar 5 Volt DC. Gambar 22. Tampilan Robot Penyiram Tanaman Tampak Atas Dan Depan D. HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun tujuan dari pengujian dan pengukuran alat adalah untuk mengetahui apakah alat tersebut bekerja sesuai dengan yang diinginkan, serta untuk Gambar 23. Titik Pengukuran Rangkaian Catu Daya mengetahui hasil pengukuran tegangan yang bekerja 3. pada rangkaian saat rangkaian beroperasi. Hasil pengukuran dapat dijadikan sebagai titik Pengukuran Rangkaian Motor DC Pengukuran Pertama-tama dilakukan dengan pengukuran yang kita lakukan adalah pengukuran pada tegangan supply sebesar +5VDC karena pada robot masing-masing agar mudah mengetahui penyiram tanaman ini menggunakan motor dc 5 karakteristik input dan output yang sesuai antara satu volt. Setelah itu diukur tegangan output motor pada blok dengan blok yang lain. Pengukuran ini bertujuan saat motor maju, mundur, belok kiri dan belok agar kita dapat mengetahui keluaran baik itu dari kanan dan akan dilihat perbedaan tegangan ketika mikrokontroler, pompa dan motor dalam pergerakan bergerak. uji berikut. motor acuan dalam penganalisaan rangkaian. Adapun metode titik cara rangkaian diberikan robot. 1. Pengukuran Rangkaian Pengukuran rangkaian alat dilakukan untuk mengetahui apakah perencanaan dan perancangan perangkat keras dan lunak yang telah kita bekerja dengan baik atau buat tidak. Pengukuran rangkaian juga berguna untuk mengetahui tingkat kinerja dari fungsi alat tersebut. 2. Gambar 24. Pengukuran Rangkaian Motor DC Pengukuran Rangkaian Catu Daya Jurnal TIPS, Volume V, No. 2, Desember 2016, h. 41-54 52 4. Pengukuran Rangkaian Pompa Air Pengukuran rangkaian pompa Tabel 4. Hasil Pengukuran Motor Dc dilakukan Pergerakan TP 3 (Motor TP 4 (Motor dengan cara memberikan tegangan supply sebesar Motor Kiri) Kanan) +12VDC karena pada robot penyiram tanaman ini Maju 3.58 VDC 3.58 VDC Mundur 3.58 VDC 3.58 VDC Belok Kiri 2.80 VDC 2.80 VDC Belok Kanan 2.80 VDC 2.80 VDC Stop 0.01 VDC 0.01 DC menggunakan pompa dc 12 volt. Setelah itu diukur tegangan output pompa pada saat pompa menyala untuk menyiram tanaman. 7. Hasil Pengukuran Rangkaian Pompa Tujuan pengukuran rangkaian pompa bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari pompa dan tegangan Gambar 25. Pengukuran Rangkaian Pompa Air yang dibutuhkan pompa menyemprotkan air agar dapat menyiram tanaman. Pengujian menunjukkan bahwa 5. Hasil Pengukuran Rangkaian Catu Daya untuk rangkaian dapat bekerja dengan baik. Hasil pengukuran rangkaian ini didapat dari keluaran tegangan baterai pada Titik Pengukuran 1 Tabel 5. Hasil Pengukuran Pompa Pompa Tidak Aktif Pompa Aktif Pengukuran 2 (TP2). 0,2 VDC 10,80 VDC Tabel 3. Hasil Pengukuran Rangkaian Catu Daya 0,2 VDC 10.72 VDC 0,1 VDC 9,26 VDC (TP 1) dan keluaran dari IC 78M05 pada Titik Pada Titik Pengukuran 1 dan 2 TP 1 (Pengukuran TP 2 (Pengukuran Output Output Baterai) IC 78M05) 11.46 VDC 5.03 VDC 11.47 VDC 5.04 VDC Selama mengerjakan penelitian ini, dari 11.48 VDC 5.04 VDC perancangan pembuatan struktur alat sampai E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan dengan pemrograman Mikrokontroler, maka dapat 6. Hasil Pengukuran Rangkaian Motor DC disimpulkan sebagai berikut : Tujuan pengukuran rangkaian motor dc agar a. Dengan PC dan kecepatan dan arah perputaran motor dc dapat perancangan robot dikendalikan. Dalam hal ini arah perputaran motor dc menggunakan jaringan wireless dapat lebih diatur dengan menghubungkan pin input IC L293D ke praktis dan mudah untuk direalisasikan. ground atau Vcc, sedangkan perputaran arah motor dc b. mikrokontroler proses penyiram Robot penyiraman tanaman menggunakan diatur dengan mengubah nilai enable dan input. jaringan wireless ini Pengujian menunjukkan bahwa rangkaian dapat bekerja tanaman dengan kendali dengan baik. menggunakan PC. c. Jurnal TIPS, Volume V, No. 2, Desember 2016, h. 41-54 tanaman Mikrokontroler telah dapat menyiram jarak diprogram jauh untuk 53 menyalakan pompa tanaman secara untuk menyiram otomatis dengan DAFTAR PUSTAKA dengan Abdurohman, M., 2014, Organisasi & Arsitektur menerima input dari PC yang dikendalikan Komputer, Informatika, Bandung oleh user. d. Arifianto, Software Arduino IDE 1.0.3 memberikan kemudahan pemrograman untuk dengan interfacing pembuatan robot mampu dalam Robot komputer dalam penyiram 2011, Kamus Komponen Elektronika, PT Kawan Pustaka, Surabaya hal mengontrol D., Budiharto, W., 2011, Aneka Proyek Mikrokontroler, Graha Ilmu, Jogjakarta Jatmika, Y,N., 2011, Cara Mudah Merakit tanaman Robot menggunakan jaringan wireless. Untuk Pemula, Flashbooks, Jogjakarta Kadir, A., 2013, Panduan Praktis mempelajari 2. Aplikasi Saran Untuk kinerja alat dapat meningkatkan yang lebih baik, fungsi berikut dan adalah Dan Pemrogramannya Menggunakan Arduino, CV Andi Offset, Yogyakarta Syahrul, 2012, Mikrokontroler AVR ATMega langkah-langkah yang dapat dilakukan : a. Mikrokontroler Agar pergerakan Robot bisa lebih leluasa 8535, Informatika, Bandung dan jarak jangkauan kendali lebih jauh Modul Wireless 433MHz bisa diganti dengan modul XBee yang menggunakan jaringan 2.4 GHz. b. Untuk penyiraman tanaman akan menjadi lebih mudah jika pada pompa air ditambahkan dengan Motor Servo agar bisa berputar 360º. c. Tata letak komponen rangkaian bisa ditutup dengan menggunakan box yang terbuat dari akrilik agar pada saat penyiraman menggunakan air, rangkaian tidak terkena percikan air yang bisa menyebabkan korsleting pada rangkaian. d. Program Robot harus selalu dikembangkan agar kinerja Robot bisa lebih baik lagi. Jurnal TIPS, Volume V, No. 2, Desember 2016, h. 41-54 54