STARDUINO 1.0: Board Arduino ATmega8 Yang

advertisement
STARDUINO 1.0: Board Arduino ATmega8 Yang Bagus Untuk Pemula
STARDUINO 1.0 merupakan generasi baru dari
board STARDUINO sebelumnya yang masih
terpisah antara rangkaian mikrokontroler
dengan rangkaian konverter RS232/TTL. Waktu
itu karena pada konsep awalnya, board tidak
hanya dapat digunakan sebagai board Arduino
ATmega8, tetapi juga dapat digunakan sebagai
minsys ATmega8. Dan juga karena alasan
bahwa tidak setiap aplikasi memerlukan
komunikasi data serial.
Namun dengan alasan keringkasan dan karena
keberadaan port serial sangat berguna dalam proses debugging program mikrokontroler, maka
kini keduanya digabungkan menjadi satu kesatuan dalam satu board berukuran 10 x 4,5 cm.















Adapun spesifikasi board STARDUINO 1.0 adalah sebagai berikut:
AVR ATmega8-16PU
14 pin I/O dengan nomor 0-13
3 diantaranya adalah PWM
6 pin ADC-Input, yang dapat juga digunakan sebagai GPIO
Port serial RS232 dengan konverter tegangan MAX232
Tegangan input AC/DC 9-18V (bisa langsung dari trafo)
5 buah +5V Power-Port
Dimensi 10 x 4,5 cm
Paket STARDUINO 1.0 meliputi:
1 buah board STARDUINO 1.0 seperti pada foto diatas
1 buah kabel data serial
1 buah CD program Arduino-0022
1 buah project-board (optional)
8 buah kabel jumper untuk praktek dengan project-board (optional)
10 buah LED dan 10 buah resistor pembatas arus LED (optional)
5 buah micro-switch (optional)
Berikut adalah gambar paket standar Starduino 1.0:
Bagi Anda yang berminat untuk mempelajari pemrograman mikrokontroler
berbasisATmega8/168/328 dengan segala kemudahan yang ditawarkan oleh
software Arduino, maka Anda dapat segera mengunjungi situsnya di http://telinks.co.nr.
Dapatkan update terbaru perihal Starduino Board di blog Starduino Board dengan
alamat:http://starduino.wordpress.com.
Selamat belajar!
STARDUINO In Action! – LM35 Temperature Data Logger
August 7, 2010Chandra MDE23 comments
Semudah apakah membangun aplikasi mikrokontroler dengan Starduino? Contoh aplikasi
sederhana data logger suhu menggunakan sensor suhu LM35 berikut ini akan menjawab
pertanyaan tersebut.
Blok Diagram Sistem
Pada aplikasi ini, kaki
output sensor suhu LM35 dihubungkan secara langsung ke kaki Analog-Input 0. Ketika program
dijalankan, secara kontinyu mikrokontroler akan menunggu data dari PC. Jika mikrokontroler
menerima data berupa sebuah karakter dari PC, maka mikrokontroler akan membaca data
dariAnalog-Input 0, kemudian mengkonversi data tersebut ke dalam data suhu, dan
mengirimkan data tersebut ke PC. Selanjutnya, PC akan menerima data tersebut dan
menampilkan data suhu berupa tampilan suhu dan grafik perubahan suhu terhadap waktu.
Program pada PC dibuat menggunakanLazarus 0.9.28 dengan mengaplikasikan library
komunikasi data serial Synaser.
Pada contoh aplikasi ini TIDAK digunakan rangkaian pengkondisi sinyal maupun pengaturan
tegangan referensi ADC pada Starduino. Jadi range tegangan output LM35 yang berkisar
antara 0-1V hanya akan menempati 20% dari range ADC yang berkisar antara 0-5V. Pada
aplikasi sesungguhnya haruslah selalu digunakan rangkaian pengkondisi sinyal dan/atau
pengaturan tegangan referensi ADC Starduino untuk mendapatkan hasil konversi dengan resolusi
yang optimal.
Sketch LM35 Temperature Data Logger
Sekarang kita memasuki program mikrokontroler untuk aplikasi Temperature Data Logger
menggunakan sensor suhu LM35. Nah, berikut adalah screenshot Arduino-0018 dengan sketch
untuk aplikasi tersebut.
Bagaimana? Sederhana sekali bukan? Inilah kelebihan Arduino! Arduino memiliki library siappakai yang sangat memudahkan kita dalam membuat program aplikasi menggunakan
mikrokontroler AVR!
Dengan Arduino, proses pembuatan aplikasi mikrokontroler menjadi lebih mudah danlebih
cepat. Dan tentunya dengan STARDUINO, maka tidak hanya mudah tapi jugamurah!
Oke, berikutnya adalah program pada PC. Contoh program aplikasi menggunakan Lazarus ini
pun tak kalah sederhana. Dengan menggunakan komponen TChart yang siap-pakai dan
library Synaser, maka urusan menampilkan grafik perubahan suhu dan komunikasi data serial
menjadi mudah dilakukan. Berikut adalah tampilan program dan cuplikan programnya.
Inilah satu-satunya prosedur dalam program aplikasi Lazarus ini. Program menggunakan
komponen Timer untuk mengatur interval pensamplingan data suhu. Dalam interval tertentu
(dalam contoh ini saya menggunakan interval 500 ms), program akan melakukan koneksi ke
Starduino yang terhubung ke COM2 dengan baudrate 9600. Selanjutnya, program
mengirimkan karakter ‘A’ sebagai sinyal bahwa PC meminta data suhu dari Starduino, dan
menunggu data suhu yang dikirimkan oleh Starduino.
Setelah data diterima, maka data ditampilkan pada komponen Edit dan meng-update tampilan
grafik perubahan suhu.
Foto Eksperimen Aplikasi STARDUINO – LM35 Temperature Data Logger
Nah, bagaimana menurut Anda?
Selamat belajar!
Download