Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan

advertisement
Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan
PT Perkebunan Nusantara XII
KATA PENGANTAR
Penerapan Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan yang
dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor:
PER-01/MBU/2011 merupakan suatu proses dan struktur yang
digunakan oleh BUMN termasuk PT Perkebunan Nusantara XII
untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan
dalam rangka mewujudkan nilai (value creation) bagi shareholders
maupun stakeholders lainnya.
Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan adalah pedoman bagi
semua unsur perusahaan PT Perkebunan Nusantara XII mulai dari
pimpinan
sampai
dengan
karyawan
dalam
rangka
mengimplementasikan praktik-praktik tata kelola perusahaan yang
baik. Panduan ini berisi tentang peran dan kebijakan organ
perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha yang sesuai dengan
tata kelola perusahaan yang baik.
Semoga, Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan pada
PT Perkebunan Nusantara XII ini bermanfaat sebagai pedoman
perilaku dasar semua pihak di PT Perkebunan Nusantara XII untuk
mempraktekkan tata kelola yang baik.
Surabaya, 1 November 2015
PT Perkebunan Nusantara XII
Dewan Komisaris,
Direksi,
Prof. Dr. Ir. Musliar Kasim, M.S
Komisaris Utama
Drs. Irwan Basri, MM
Direktur Utama
1
Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan
PT Perkebunan Nusantara XII
DAFTAR ISI
Kata Pengatar ................................................................................. 1
Daftar Isi .......................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 3
B. Maksud dan Tujuan .................................................................. 4
C. Ruang Lingkup ........................................................................... 4
D. Pengertian .................................................................................. 4
BAB II BENTURAN KEPENTINGAN
A. Bentuk Benturan Kepentingan ................................................... 6
B. Jenis Benturan Kepentingan ...................................................... 7
C. Sumber Benturan Kepentingan .................................................. 8
BAB III PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN
A. Prinsip Dasar ............................................................................ 9
B. Tindakan Terhadap Potensi Benturan Kepentingan …….......... 9
C. Tata Cara Penanganan Terjadinya Situasi/Kondisi Benturan
Kepentingan Dalam Pengambilan Dan/Atau Tindakan ……... 10
D. Upaya Yang Diperlukan Untuk Keberhasilan Penanganan
Benturan Kepentingan ……………………….……..……...... 11
BAB IV SANKSI ATAS PELANGGARAN
A. Pelaporan Atas Dugaan Benturan Kepentingan …………..... 14
B. Sanksi ……………………………………………................. 14
2
Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan
PT Perkebunan Nusantara XII
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. PT Perkebunan Nusantara XII sebagai anak perusahaan dari
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) berkomitmen untuk
melaksanakan Reformasi Birokrasi secara konsisten dan
berkesinambungan dalam rangka melaksanakan bisnis
perkebunan yang baik dengan menerapkan prinsip-prinsip tata
kelola perusahaan yang baik Good Corporate Governance
(GCG). Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan tugas dan
kewajiban seluruh Komisaris, Direksi dan Karyawan serta maka
menciptakan lingkungan kerja yang bebas dari korupsi, kolusi
dan nepotisme, perlu dilakukan upaya pencegahan dan
penanganan terhadap adanya atau potensi benturan kepentingan
dari Komisaris, Direksi dan seluruh Karyawan Perusahaan dalam
pengambilan keputusan dan/atau pelaksanaan tugasnya.
2. Untuk itu diperlukan pedoman bagi seluruh Komisaris, Direksi
dan bagi Karyawan di lingkungan perusahaan yang memberikan
acuan bagi penanganan adanya atau potensi adanya benturan
kepentingan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing.
3. Penyusunan Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan di
Lingkungan perusahaan mengacu pada peraturan perundangundangan dan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor:PER-01/MBU/01/2015 tentang pedoman penanganan
benturan kepentingan di Lingkungan Kementerian Badan Usaha
Milik Negara.
3
Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan
PT Perkebunan Nusantara XII
B. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud
a. Menciptakan budaya kerja organisasi yang dapat mengenal,
mencegah dan mengatasi situasi-situasi benturan kepentingan;
b. Meningkatkan keuntungan dan mencegah terjadinya kerugian
perusahaan;
c. Meningkatkan integritas Komisaris, Direksi dan Karyawan;
d. Meningkatkan pelaksanaan kegiatan perusahaan yang bersih
dan berwibawa;
2. Tujuan
Untuk memberikan kerangka acuan bagi seluruh Komisaris,
Direksi dan Karyawan yang berkenan dengan benturan
kepentingan di lingkungan perusahaan sesuai dengan kaidah
penyelenggaraan tata kelola perusahaan yang baik dan dapat
mendorong terlaksananya tugas dan fungsi masing-masing yang
bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme serta penyimpangan
lainnya.
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pedoman ini adalah mengatur yang terkait dengan
benturan kepentingan dan mekanisme pelaporannya di perusahaan
D. PENGERTIAN
1. Insan Perusahaan adalah Komisaris, Direksi, dan seluruh
Karyawan Perusahaan termasuk Karyawan yang ditugaskan di
Anak Perusahaan serta personil lainnya yang secara langsung
bekerja untuk dan atas nama Perusahaan
4
Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan
PT Perkebunan Nusantara XII
2. Benturan Kepentingan adalah situasi dimana Komisaris, Direksi
dan Karyawan perusahaan memiliki atau patut diduga memiliki
kepentingan pribadi atau keluarga terhadap setiap penggunaan
wewenang dalam kedudukan atau jabatannya, sehingga dapat
mempengaruhi kualitas keputusan dan/atau tindakannya baik
secara langsung maupun tidak langsung.
3. Kepentingan Pribadi yaitu keinginan/kebutuhan seorang Insan
Perusahaan mengenai hal yang bersifat pribadi.
5
Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan
PT Perkebunan Nusantara XII
BAB II
BENTURAN KEPENTINGAN
A.
BENTUK BENTURAN KEPENTINGAN
Bentuk Benturan Kepentingan adalah situasi yang menyebabkan
Insan Perusahaan melakukan hal-hal berikut:
1. Menerima gratifikasi atau pemberian/penerimaan hadiah atas
suatu keputusan/jabatannya.
2. Menggunakan aset milik Perusahaan dan jabatan untuk
kepentingan pribadi/golongan.
3. Menggunakan informasi rahasia jabatan untuk kepentingan
pribadi/golongan.
4. Memberikan akses khususnya kepada pihak tertentu tanpa
mengikuti prosedur yang seharusnya.
5. Dalam proses pengawasan dan pembinaan tidak mengikuti
prosedur karena adanya pengaruh dan harapan dari pihak yang
diawasi.
6. Melakukan penilaian atas sesuatu hal, yang merasa sesuatu hal
tersebut merupakan hasil kerja dari Insan Perusahaan yang
bersangkutan.
7. Menyalahgunakan jabatan.
8. Menggunakan diskresi yang menyalahgunakan wewenang.
9. Menetukan sendiri besarnya gaji atau remunerasi dimana yang
bersangkutan menduduki suatu jabatan di perusahaan yang
bersangkutan.
6
Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan
PT Perkebunan Nusantara XII
10. Yang memungkinkan untuk memberikan informasi lebih dari
yang telah ditentukan Perusahaan, keistimewaan maupun
peluang bagi calon penyedia barang/jasa untuk memenangkan
dalam proses Pengadaan Barang/Jasa.
11. Bekerja selain/diluar pekerjaan pokoknya (moonlighting atau
outside employment).
B. JENIS BENTURAN KEPENTINGAN
1. Kebijakan dari Insan Perusahaan yang berpihak akibat
pengaruh, hubungan dekat, ketergantungan dan/atau pemberian
gratifikasi.
2. Pemberian izin dan/atau persetujuan dari Insan Perusahaan yang
diskriminatif.
3. Pengangkatan Insan Perusahaan berdasarkan
dekat/balas
jasa/rekomendasi/pengaruh
dari
perusahaan lainnya atau pihak lainnya.
hubungan
karyawan
4. Pemilihan partner atau rekanan kerja oleh Insan Perusahaan
berdasarkan keputusan yang tidak profesional.
5. Melakukan komersialisasi pelayanan publik.
6. Menggunakan aset milik Perusahaan dan informasi rahasia
untuk kepetingan pribadi.
7. Melakukan pembinaan dan pengawasan tidak sesuai dengan
norma, standar dan prosedur karena adanya pengaruh dan
harapan dari pihak yang dibina dan diawasi.
8. Melakukan penilaian atas pengaruh pihak lain dan tidak sesuai
norma, standar dan prosedur.
7
Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan
PT Perkebunan Nusantara XII
9. Menjadikan bagian dari pihak yang memiliki kepentingan atas
sesuatu yang dinilai.
10. Menjadikan bawahan dari pihak yang dinilai.
C. SUMBER BENTURAN KEPENTINGAN
1. Penyalahgunaan Wewenang yaitu dengan membuat keputusan
atau tindakan yang tidak sesuai dengan tujuan atau melampaui
batas-batas pemberian wewenang yang diberikan oleh peraturan
perundang-undangan.
2. Hubungan afiliasi yaitu hubungan yang dimiliki oleh Insan
Perusahaan dengan pihak tertentu baik karena hubungan darah,
hubungan
perkawinan
yang
dapat
mempengaruhi
keputusannya.
3. Gratifikasi yaitu pemberian dalam arti luas meliputi pemberian
uang, barang, rabat, komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket
perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan
Cuma-Cuma dan fasilitas lainnya. Gratifikasi tersebut baik
yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan
dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa
sarana elektronik.
4. Kelemahan Sistem Organisasi yaitu keadaan yang menjadi
kendala bagi pencapaian tujuan pelaksanaan kewenangan Insan
Perusahaan yang disebabkan karena struktur dan budaya
organisasi yang ada.
5. Kepentingan Pribadi yaitu keinginan/kebutuhan seseorang
Insan Perusahaan mengenai sesuatu hal yang bersifat pribadi.
8
Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan
PT Perkebunan Nusantara XII
BAB III
PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN
A. PRINSIP DASAR
1. Pengambilan keputusan dalam rangka pelaksanaan tugas dan
kewajiban, Insan Perusahaan harus mendasarkan pada:
a. Peraturan perundang-undangan, kebijakan dan standard
operating procedure (SOP) yang berlaku:
b. Profesionalisme, obyektivitas dan transparan;
c. Tidak memasukkan unsur kepentingan pribadi;
d. Tidak terpengaruh oleh hubungan afiliasi;
2. Setiap terjadi benturan kepentingan, maka Insan Perusahaan:
a. Harus
mengungkapkan
kejadian/keadaan
benturan
kepentingan yang dialami/diketahui;
b. Tidak boleh berpatisipasi dalam mengambil keputusan;
3. Insan perusahaan harus menghindarkan diri dari sikap, perilaku
dan tindakan yang dapat mengakibatkan benturan kepentingan.
4. Pimpinan unit kerja dan atasan langsung harus mengendalikan
dan menangani benturan kepentingan secara memadai.
B. TINDAKAN TERHADAP POTENSI BENTURAN KEPENTINGAN
Dalam pengambilan keputusan dan/atau tindakan, Insan
Perusahaan bersikap/berperilaku/bertindak menghindarkan diri
dari kepentingan, dengan tidak:
1. Mengkaitkan nama perusahaan dengan mitra kerja/pihak ketiga
untuk kepentingan pribadi yang merugikan citra perusahaan.
9
Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan
PT Perkebunan Nusantara XII
2. Memberikan akses penggunaan fasilitas kantor dan aset milik
perusahaan di luar kedinasan dan kepentingan pribadi.
3. Merangkap jabatan/duduk sebagai pengurus, penasehat atau
pelindung dalam badan sosial, di mana yang bersangkutan
menerima.
4. Upah/gaji/honorarium
lainnya.
atau
keuntungan
materiil/finansiil
5. Memanfaatkan data dan informasi rahasia Perusahaan untuk
kepentingan pribadi/pihak lain.
6. Meminjam uang pada pihak mitra kerja atau Insan Perusahaan
di lingkungan Perusahaan/mitra kerja yang melanggar
ketentuan atau kewajiban.
7. Menerima gratifikasi yang dianggap suap sebagaimana yang
diatur dalam Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor:PER-05/MBU/2014 tentang Program Pengendalian
Gratifikasi di lingkungan Kementerian BUMN.
C. TATACARA PENANGANAN TERJADINYA SITUASI/
/KONDISI BENTURAN KEPENTINGAN DALAM
PENGAMBILAN DAN/ATAU TINDAKAN
1. Apabila seseorang Insan Perusahaan berada dalam situasi yang
berpotensi memiliki potensi Benturan Kepentingan, maka
berdasarkan penilaiannya sendiri yang bersangkutan
menandatangani Surat Pernyataan Potensi Benturan
Kepentingan (Form Terlampir).
2. Dalam hal Insan Perusahaan berdasarkan penilaiannya sendiri
tidak bisa merasa memiliki potensi Benturan Kepentingan,
maka yang digunakan adalah penilaian Atasan Langsung.
10
Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan
PT Perkebunan Nusantara XII
3. Serangkaian tindakan yang harus dilakukan sebagai langkah
lanjutan dalam menangani potensi Benturan Kepentingan yang
dapat digunakan sebagai pedoman adalah :
a. Penarikan diri dari proses pengambilan keputusan di mana
Insan Perusahaan memiliki kepentingan;
b. Membatasi akses Insan Perusahaan atas informasi tertentu
apabila yang bersangkutan memeiliki kepentingan ;
c. Mutasi karyawan perusahaan ke jabatan lain yang tidak
memiliki benturan kepentingan;
d. Mengalihtugaskan tugas dan tanggungjawab Insan
Perusahaan yang bersangkutan;
e. Mengintensifkan pengawasan terhadap Insan Perusahaan
tersebut;
f. Pemberian sanksi yang tegas bagi yang melanggarnya;
4. Pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan dari tindaklanjut
hasil
pemeriksaan
terjadinya
benturan
kepentingan
dilaksanakan oleh Satuan Pengawas Intern (SPI).
D. UPAYA YANG DIPERLUKAN UNTUK KEBERHASILAN
PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN
1. Komitmen dan Keteladanan
Diperlukan komitmen dan keteladan dari seluruh Insan
Perusahaan dalam menggunakan kewenangannya secara baik
dengan mempertimbangkan kepentingan lembaga, kepentingan
publik, kepentingan Insan Perusahaan dan berbagai faktor lain.
Insan Perusahaan harus menjaga integritas sehingga menjadi
teladan bagi Insan Perusahaan lainnya dan bagi stakeholder
lainnya.
11
Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan
PT Perkebunan Nusantara XII
2. Perhatian Khusus atas Hal-hal Tertentu
Perhatian khusus perlu dilakukan terhadap hal-hal tertentu
yang dianggap beresiko tinggi yang dapat menyebabkan
terjadinya situasi benturan kepentingan. Hal-hal yang perlu
mendapat perhatian khusus tersebut antara lain adalah:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Hubungan afiliasi;
Gratifikasi;
Pekerjaan tambahan;
Informasi orang dalam;
Kepentingan pribadi dalam pengadaan barang/jasa
dilingkungan perusahaan;
Tuntutan keluarga dan komunitas;
Kedudukan di organisasi lain dimana yang bersangkutan
menerima upah/gaji;
Intervensi pada jabatan sebelumnya; dan
Perangkapan jabatan;
3. Area Potensi Rawan Korupsi
Setiap Insan Perusahaan harus memperhatikan dan
mempertimbangkan hal-hal tertentu sebagaimana dimaksud
pada butir (2) tersebut diatas dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi pada bidang atau area, sebagai berikut :
a. Proses pengadaan barang dan jasa;
b. Proses pelaksanaan pelepasan aset milik perusahaan atau
anak perusahaan;
c. Pelaksanaan perjalanan dinas Insan Perusahaan;
d. Proses persetujuan pelepasan aset dan pendayagunaan asset
perusahaan;
e. Proses persetujuan pendirian anak perusahaan/perusahaan
patungan;
12
Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan
PT Perkebunan Nusantara XII
f. Proses persetujan pelepasan penyertaan saham perusahaan
pada anak perusahaan dan perusahaan patungan;
g. Proses persetujuan RUPS RKAP perusahaan dan anak
perusahaan;
h. Proses persetujuan RUPS Laporan Tahunan Perusahaan dan
anak perusahaan;
i. Proses pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris/Dewan
Pengurus Perusahaan maupun anak perusahaan;
j. Proses privatisasi dan restrukturisasi perusahaan maupun
anak perusahaan;
4. Menghindari Situasi Benturan Kepentingan
Pelaksanaan tugas dan fungsi di perusahaan agar selalu
mengikuti kaidah prinsip-prinsip tata kelola yang baik (GCG),
oleh karena itu seluruh Insan Perusahaan yang karena tugas
dan fungsinya terlihat dalam proses penyelenggaraan pada
bidang atau area potensi rawan korupsi (sebagaimana
dimaksud pada butir 3) harus memperhatikan agar menghindar
dan memproteksi diri dari tindakan korupsi.
Insan perusahaan dapat lebih awal menghindari terjadinya
benturan kepentingan atau melakukan antisipasi terhadap
terjadinya benturan kepentinga dalam pengambilan keputusan
atau melakukan penarikan diri (recusal) dari pengambilan
keputusan secara ad hoc.
5. Pemantauan dan Evaluasi
Pelaksanaan kebijakan penanganan Benturan Kepentingan
dipantau dan dievaluasi secara berkala untuk menjaga agar
tetap efektif dan relevan dengan tata kepemimpinan yang terus
berubah.
13
Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan
PT Perkebunan Nusantara XII
BAB IV
SANKSI ATAS PELANGGARAN
A. PELAPORAN ATAS DUGAAN BENTURAN KEPENTING
AN.
Apabila seorang Insan Perusahaan atau pihak-pihak lainnya (mitra
kerja dan masyarakat) yang tidak memiliki keterlibatan secara
langsung, namun mengetahui adanya atau potensi adanya
benturan kepentingan
di perusahaan dapat menyampaikan
pelaporan atas dugaan pelanggaran (whistle blowing system) yang
ada di masing-masing Perusahaan.
Perusahaan menjamin bahwa proses penanganan pelaporan atas
dugaan adanya atau potensi adanya benturan kepentingan yang
dilakukan oleh Insan Perusahaan, maupun pihak ketiga akan
dijaga kerahasiaannya.
B. SANKSI
Pelanggaran terhadap ketentuan dalam pedoman penanganan
Benturan Kepentingan ini akan dikenakan sanksi sesuai dengan
ketentuan disiplin karyawan yang berlaku di masing perusahaan.
Ditetapkan : Surabaya
Pada Tanggal : 1 Nopember 2015
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII
Direksi,
IRWAN BASRI
Direktur Utama
14
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII
Alamat : Jalan Rajawali No. 44 Surabaya
Telepon : : (031) 3524893-95, 3522360, 3534387
Faksimile
: (031) 3534389, 3536925
E-mail : : [email protected]
Website : : www.ptpn12.com
(FORMAT)
SURAT PERNYATAAN POTENSI BENTURAN
KEPENTINGAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
NIP
Jabatan
Pangkat/Golongan
Unit Kerja
:
:
:
:
:
Menyatakan dengan sebenarnya memiliki potensi
kepentingan terkait dengan pelaksanaan tindakan :
- Bentuk Kegiatan
- Nilai Transaksi/kegiatan
- Bentuk Benturan Kepentingan
benturan
:
:
:
Oleh karena itu, dengan ini saya menyatakan sikap untuk............
(sebutkan pilihan sikap terhadap operasional standar di lingkungan
PT Perkebunan Nusantara XII sesuai Bab III huruf C butir 3 pedoman
ini ).
Demikian surat pernyataan ini saya buat agar dapat dipergunakan
sesuai dengan standar operasional prosedur di lingkungan
PT Perkebunan Nusantara XII dan peraturan perundang-undangan
jika diperlukan.
Hormat saya,
Nama Jelas
Jabatan
16
Download