Kel8 Isu Etika - 305 Akuntansi Universitas Pamulang

advertisement
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................ 2
1
BAB I ............................................................................................................... 3
1.1
2
BAB II.............................................................................................................. 5
2.1
3
PEMBAHASAN ...................................................................................... 5
2.1.1
Pengertian Isu Etika .......................................................................... 5
2.1.2
Isu Etika yang Signifikan dalam Dunia Bisnis dan Profesi .............. 5
2.1.3
Benturan Kepentingan ....................................................................... 6
2.1.4
Etika dalam Tempat Kerja ................................................................ 9
2.1.5
Aktivitas Bisnis Internasional – Masalah Budaya .......................... 11
2.1.6
Akuntabilitas Sosial ........................................................................ 12
2.1.7
Manajemen Krisis ........................................................................... 13
BAB III .......................................................................................................... 15
3.1
4
PENDAHULUAN .................................................................................... 3
KESIMPULAN ...................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 16
Etika Profesi Akuntansi
Page 1
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang “Isu Signifika dalam Dunia Bisnis
dan Profesi” .
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Pamulang,16 Januari 2015
Penyusun Kelompok 8
Etika Profesi Akuntansi
Page 2
BAB I
1.1 PENDAHULUAN
Perusahaan yang melaksanakan tanggung jawabnya sebagai perusahaan
yang sukses berarti memiliki kepedulian yang besar kepada pihak-pihak yang
memberikan kontribusi terhadap keberlangsungan usaha perusahaan. Pihak intern
merupakan pihak-pihak yang berhubungan langsung dalam kegiatan operasional
dan pengambilan keputusan perusahaan. Karenanya suatu perusahaan haruslah
menjaga hubungan baik dengan pihak tersebut. Tanggung jawab sosial perusahaan
tidak hanya sampai pada pihak intern saja, perusahaan juga bertanggung jawab
pada pihak ekstern terutama masyarkat umum.
Keberadaan perusahaan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi
masyarakat dan perekonomian suatu Negara dalam bentuk membuka lapangan
kerja, menghasilkan pendapatan untuk Negara melalui pajak dan memberikan
barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun kelangsungan
hidup suatu perusahaan tidak terlepas dari peran masyarakat sekitar yang turut
memberikan kontribusi yang cukup berarti bagi perusahaan dalam bentuk
penyediaan faktor-faktor produksi guna menjalankan kegiatan operasional
perusahaan. Ketatnya persaingan bisnis antar perusahaan, dan dengan alasan
efisiensi, sering kali perusahaan mengabaikan hal-hal yang menyangkut kerusakan
lingkungan, kesejahteraan karyawan dan masyarakat sekitar, serta kepedulian
sosial lainnya.
Didalam bisnis tidak jarang berlaku konsep tujuan menghalalkan segala
cara. Bahkan tindakan yang berbau kriminal pun ditempuh demi pencapaian suatu
tujuan. Kalau sudah demikian, pengusaha yang menjadi pengerak motor
perekonomian akan berubah menjadi binatang ekonomi.Terjadinya perbuatan
tercela dalam dunia bisnis tampaknya tidak menampakan kecenderungan tetapi
sebaliknya, makin hari semakin meningkat. Tindakan mark-up, ingkar janji, tidak
Etika Profesi Akuntansi
Page 3
mengindahkan kepentingan masyarakat, tidak memperhatikan sumber daya alam
maupun tindakan kolusi dan suap merupakan segelintir contoh pengabdian para
pengusaha
terhadap
etika
bisnis.
Secara sederhana etika bisnis dapat diartikan sebagai suatu aturan main yang tidak
mengikat karena bukan hukum. Tetapi harus diingat dalam praktek bisnis seharihari etika bisnis dapat menjadi batasan bagi aktivitas bisnisyang dijalankan.
Dengan memetakan pola hubungan dalam bisnis seperti itu dapat dilihat
bahwa prinsip-prinsip etika bisnis terwujud dalam satu pola hubunganyang
bersifat interaktif. Hubungan ini tidak hanya dalam satu negara, tetapi meliputi
berbagai negara yang terintegrasi dalam hubungan perdagangan dunia yang
nuansanya kini telah berubah. Perubahan nuansa perkembangan dunia itu
menuntut segera dibenahinya etika bisnis. Pasalnya, kondisi hukumyang
melingkupi dunia usaha terlalu jauh tertinggal dari pertumbuhan serta
perkembangan dibidang ekonomi. Jalinan hubungan usaha dengan pihak-pihak
lain yang terkait begitu kompleks. Akibatnya, ketika dunia usaha melaju pesat,
ada pihak-pihak yang tertinggal dan dirugikan, karena peranti hukum dan aturan
main dunia usaha belum mendapatkan perhatian yang seimbang.
Etika Profesi Akuntansi
Page 4
BAB II
1.2 PEMBAHASAN
1.2.1 Pengertian Isu Etika
Isu (bahasa inggris: Issue) adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat
diperkirakan terjadi atau tidak terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut
ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum, pembangunan nasional, bencana alam,
hari kiamat, kematian, ataupun tentang krisis. Isu juga sering di sebut rumor,
kabar burung, dan gosip.. Isu adalah topic yang menarik untuk didiskusikan dan
sesuatu yang memungkinkan orang untuk mengemukakan pendapat yang
bervariasi. Isu muncul dikarenakan adanya perbedaan nilai.
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”,
yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya
berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin,
yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat
kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik
(kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.
Etika merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai
manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah
pernyataan itu baik atau buruk. Moral adalah keyakinan individu bahwa sesuatu
adalah mutlak baik, atau buruk walaupun situasi berbeda Etika dan moral lebih
kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan,
yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan
etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.
1.2.2 Isu Etika yang Signifikan dalam Dunia Bisnis dan
Profesi
Diantaranya :
Etika Profesi Akuntansi
Page 5
1.2.3 Benturan Kepentingan
Benturan kepentingan adalah perbedaan antara kepentingan
ekonomis perusahaan dengan kepentingan ekonomis pribadi
direktur, komisaris, atau pemegang saham utama perusahaan.
Perusahaan menerapkan kebijakan bahwa personilnya harus
menghindari investasi, asosiasi atau hubungan lain yang akan
mengganggu, atau terlihat dapat mengganggu, dengan penilaian
baik mereka berkenaan dengan kepentingan terbaik perusahaan.
Sebuah situasi konflik dapat timbul manakala personil mengambil
tindakan atau memiliki kepentingan yang dapat menimbulkan
kesulitan bagi mereka untuk melaksanakan pekerjaannya secara
objektif dan efektif.
Benturan kepentingan juga muncul manakala seorang
karyawan, petugas atau direktur, atau seorang anggota dari
keluarganya, menerima tunjangan pribadi yang tidak layak sebagai
akibat dari kedudukannya dalam perusahaan. Apabila situasi
semacam itu muncul, atau apabila individu tidak yakin apakah
suatu situasi merupakan benturan kepentingan, ia harus segera
melaporkan hal-hal yang terkait dengan situasi tersebut kepada
petugas kepatuhan perusahaan. Apabila manajemen senior
perusahaan menetapkan bahwa situasi tersebut menimbulkan
benturan kepentingan, mereka harus segera melaporkan benturan
kepentingan tersebut kepada komite pemeriksa.
a. Kategori
situasi
benturan
kepentingan (conflict
of
interest) tertentu, sebagai berikut:

Segala konsultasi atau hubungan lain yang signifikan
dengan atau berkeinginan mengambil andil di dalam
aktivitas pemasok, pelanggan atau pesaing (competitor).
Etika Profesi Akuntansi
Page 6
Contoh: Seorang karyawan disebuah perusahaan memeliki
usaha dibidang penyedian bahan baku, dan kemudian
karyawan
tersebut
berusaha
menggantikan
aktifitas
pemasok lain dengan memasukkan pasokan bahan baku
dari usaha yang dia miliki tersebut ke perusahaan tempat
dia bekerja

Segala kepentingan pribadi yang berhubungan dengan
kepentingan perusahaan.Contoh:Ketika seorang karyawan
mendapatkan tugas keluar kota dari perusahaan tempat dia
berkerja dia memanfaatkan sebagian dari waktu tersebut
untuk sekalian berlibur dengan anggota keluarganya.

Segala hubungan bisnis atas nama perusahaan dengan
personal yang masih ada hubungan keluarga (family) atau
dengan perusahaan yang dikontrol oleh personal tersebut.
Contoh:
Seorang
karyawan
di
suatu
perusahaan
memasukkan anggota keluarganya untuk dapat menempati
suatu posisi di perusahaan tersebut tanpa harus melewati
tahapan recruitment seperti para pencari kerja lainnya.

Segala posisi dimana karyawan dan pimpinan perusahaan
mempunyai pengaruh atau control terhadap evaluasi hasil
pekerjaan atau kompensasi dari personal yang masih ada
hubungan keluarga. Contoh : Seorang manajer memberikan
evaluasi hasil kerja yang baik terhadap anggota keluarganya
yang bekerja di perusahaan itu juga, padahal kinerja dari
anggota keluarganya itu tidak sesuai dengan hasil laporan
yang dilaporkan oleh manajer tersebut.

Segala penggunaan pribadi maupun berbagai atas informasi
rahasia perusahaan demi suatu keuntungan pribadi, seperti
anjuran untuk membeli atau menjual barang milik
perusahaan atau produk, yang didasarkan atas informasi
rahasia
Etika Profesi Akuntansi
tersebut.Contoh: Seorang
karyawan
disuatu
Page 7
perusahaan
memberikan
atau
membocorkan
rahasia
perusahaan kepada temannya yang berkerja disuatu
perusahaan yang bergerak dibidang usaha yang sama.

Segala penjualan pada atau pembelian dari perusahaan yang
menguntungkan pribadiContoh : Perusahaan membeli
kendaraan
untuk
menunjang
kegiatan
operasional
perusahaan, tetapi salah satu karyawan diperusahaan
tersebut menggunakan kendaraan tersebut untuk berekreasi
ke suatu tempat.

Segala penerimaan dari keuntungan, dari seseorang /
organisasi / pihak ketiga yang berhubungan dengan
perusahaan. Contoh : Perusahaan menjual salah satu
asetnya kepada perusahaan lain dengan harga yang telah
dimanipulasi sehingga perusahaan memperoleh keuntungan
yang besar.

Segala penerimaan dari keuntungan, dari seseorang /
organisasi / pihak ketiga yang berhubungan dengan
perusahaan. Contoh : Perusahaan menjual salah satu
asetnya kepada perusahaan lain dengan harga yang telah
dimanipulasi sehingga perusahaan memperoleh keuntungan
yang besar.
b. Beberapa contoh upaya perusahaan / organisasi dalam
menghindari benturan kepentingan :

Menghindarkan diri dari tindakan dan situasi yang
dapat
menimbulkan
benturan
kepentingan
antara
kepentingan pribadi dengan kepentingan perusahaan.

Mengusahakan lahan pribadi untuk digunakan sebagai
kebun perusahaan yang dapat menimbulkan potensi
penyimpangan kegiatan pemupukan.
Etika Profesi Akuntansi
Page 8

Menyewakan properti pribadi kepada perusahaan yang
dapat menimbulkan potensi penyimpangan kegiatan
pemeliharaan.

Menghormati hak setiap insan perusahaan untuk
memiliki kegiatan di luar jam kerja, yang sah, di luar
pekerjaan dari perusahaan, dan yang bebas dari
benturan dengan kepentingan.

Mengungkapkan dan melaporkan setiap kepentingan
dan atau kegiatan-kegiatan di luar pekerjaan dari
perusahaan. yaitu: Kepada atasan langsung bagi
karyawan, Kepada Pemegang Saham bagi Komisaris,
Kepada Komisaris dan Pemegang Saham bagi Direksi.

Menghindarkan diri dari memiliki suatu kepentingan
baik keuangan maupun non-keuangan pada organisasi /
perusahaan yang merupakan pesaing

Tidak akan memegang jabatan pada lembaga-lembaga
atau institusi lain di luar perusahaan dalam bentuk
apapun, kecuali telah mendapat persetujuan tertulis dari
yang berwenang.
1.2.4 Etika dalam Tempat Kerja
Dalam pandangan rasional tentang perusahaan, kewajiban
moral utama pegawai adalah untuk bekerja mencapai tujuan
perusahaan dan menghindari kegiatan-kegiatan yang mungkin
mengancam tujuan tersebut. Ada dua hal yang terkandung dalam
etika bisnis yaitu kepercayaan dan tanggung jawab. Kepercayaan
diterjemahkan kepada bagaimana mengembalikan kejujuran dalam
dunia kerja dan menolak stigma lama bahwa kepintaran berbisnis
diukur dari kelihaian memperdayasaingan. Sedangkan tanggung
Etika Profesi Akuntansi
Page 9
jawab diarahkan atas mutu output sehingga insan bisnis jangan
puas hanya terhadap kualitas kerja yang asal – asalan.
Adapun beberapa praktik di dalam suatu pekerjaan yang
dilandasi dengan etika dengan berinteraksi di dalam suatu
perusahaan, misalnya:
a. Etika Hubungan dengan Karyawan
Di dalam perusahaan ada aturan-aturan dan batasbatas etika yang mengatur hubungan atasan dan bawahan,
Atasan harus ramah dan menghormati hak-hak bawahan,
Karyawan
diberi
kesempatan
naik
pangkat,
dan
memperoleh penghargaan.
Banyak etika yang berlaku di tempat kerja, namun
ada beberapa yang perlu anda cermati ,yaitu :

Menghormati Budaya Kerja Perusahaan Anda
Bila budaya kerja perusahaan tempat Anda
bekerja
bersifat
santai
dan
kasual,
jangan
mengenakan suits mahal dari butik perancang
italia. Hal ini disamping akan membuat Anda
„berbeda‟
juga
dimungkinkan
menimbulkan
kecemburuan sosial dari rekan-rekan sejawat
Anda.

Hormat Senior Anda
Banyak perusahaan punya tingkat hierarki sendiri,
pelajari dan sesuaikan sikap Anda pada tiap
tingkatan. Misal: Jangan anggap bos seperti teman
bermain atau bercanda.

Hormati Privacy Orang Lain.
Meski Anda bekerja dengan banyak orang, anda
harus tahu secara pasti batas-batas pribadi mereka
Jangan sok akrab dengan melakukan pendekatan
yang tidak perlu.
Etika Profesi Akuntansi
Page 10

Hormati Cara Pandang Orang Lain.
Selesaikan pertentangan yang terjadi dengan
luwes. Kenali perbedaan pendapat tentang agama,
politik, moral serta gaya hidup masing-masing
orang, tapi jangan paksakan apa yang menjadi
keyakinan Anda.

Bersikap Sopan Pada Semua Orang Di Kantor.
Bahkan jika posisi Anda sudah lumayan tinggi
sekalipun, bukan berarti Anda dapat memerintah
bawahan
dengan
sewenang-wenang.
Karena
semua orang berhak dihormati dan didengar
pendapatnya.
b. Etika dalam hubungan dengan public
Hubungan dengan publik harus dIjaga sebaik
mungkin, agar selalu terpelihara hubungan harmonis.
Hubungan dengan public ini menyangkut pemeliharaan
ekologi, lingkungan hidup. Hal ini meliputi konservasi
alam, daur ulang dan polusi. Menjaga kelestarian alam,
recycling (daur ulang) produk adalah uasha-usaha yang
dapat dilakukan perusahaan dalam rangka mencegah polusi,
dan menghemat sumber daya alam.
1.2.5 Aktivitas Bisnis Internasional – Masalah Budaya
Seorang pemimpin memiliki peranan penting dalam
membentuk budaya perusahaan. Hal itu bukanlah sesuatu yang
kabur dan hambar, melainkan sebuah gambaran jelas dan konkrit.
Jadi, budaya itu adalah tingkah laku, yaitu cara individu bertingkah
laku dalam mereka melakukan sesuatu. Tidaklah mengherankan,
bila sama-sama kita telaah kebanyakan perusahaan sekarang ini.
Etika Profesi Akuntansi
Page 11
Para pemimpin yang bergelimang dengan fasilitas dan berbagai
kondisi kemudahan. Giliran situasinya dibalik dengan perjuangan
dan persaingan, mereka mengeluh dan malah sering mengumpat
bahwa itu semua karena SDM kita yang tidak kompeten dan tidak
mampu.
Mereka sendirilah yang membentuk budaya itu (masalah
budaya). Semua karena percontohan, penularan dan panutan dari
masing-masing pemimpin. Maka timbul paradigma, mengubah
budaya perusahaan itu sendiri. Budaya perusahaan memberi
kontribusi yang signifikan terhadap pembentukan perilaku etis,
karena budaya perusahaan merupakan seperangkat nilai dan norma
yang membimbing tindakan karyawan. Budaya dapat mendorong
terciptanya perilaku. Sebaliknya dapat pula mendorong terciptanya
perilaku yang tidak etis.
1.2.6 Akuntabilitas Sosial
Akuntabilitas sosial merupakan proses keterlibatan yang
konstruktif antara warga negara dengan pemerintah dalam
memeriksa pelaku dan kinerja pejabat publik, politisi dan
penyelenggara pemerintah.
Tujuan Akuntanbilitas Sosial, antara lain :
a. Untuk mengukur dan mengungkapkan dengan tepat seluruh
biaya dan manfaat bagi masyarakat yang ditimbulkan oleh
aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan produksi suatu
perusahaan Untuk mengukur dan melaporkan pengaruh
kegiatan perusahaan terhadap lingkungannya, mencakup :
financial dan managerial social accounting, social auditing.
b. Untuk menginternalisir biaya sosial dan manfaat sosial agar
dapat menentukan suatu hasil yang lebih relevan dan
sempurna yang merupakan keuntungan sosial suatu
perusahaan.
Etika Profesi Akuntansi
Page 12
Salah satu alasan utama kemajuan akuntabilitas sosial
menjadi lambat yaitu kesulitan dalam pengukuran kontribusi dan
kerugian. Prosesnya terdiri dari atas tiga langkah, diantaranya:
a. Menentukan biaya dan manfaat social sistem nilai
masyarakat merupakan faktor penting dari manfaat dan
biaya sosial. Masalah nilai diasumsikan dapat diatasi
dengan menggunakan beberapa jenis standar masyarakat
dan mengidentifikasikan kontribusi dan kerugian secara
spesifik
b. Kuantifikasi terhadap biaya dan manfaat saat aktivitas yang
menimbulkan biaya dan manfaat sosial ditentukan dan
kerugian serta kontribusi
c. Menempatkan nilai moneter pada jumlah akhir.Tanggung
Jawab Sosial BisnisDunia bisnis hidup ditengah-tengah
masyarakat, kehidupannya tidak bisa lepas dari kehidupan
masyarakat.
1.2.7 Manajemen Krisis
Manajemen krisis adalah respon pertama perusahaan
terhadap sebuah kejadian yang dapat merubah jalannya operasi
bisnis yang telah berjalan normal. Artinya terjadi gangguan pada
proses bisnis ‘normal’ yang menyebabkan perusahaan mengalami
kesulitan untuk mengoptimalkan fungsi-fungsi yang ada, dan
dengan demikian dapat dikategorikan sebagai krisis. Kejadian
buruk dan krisis yang melanda dunia bisnis dapat mengambil
beragam bentuk. Mulai dari bencana alam seperti Tsunami,
musibah teknologi (kebakaran, kebocoran zat – zat berbahaya)
sampai kepada karyawan yang mogok kerja. Segala kejadian buruk
dan krisis, berpotensi menghentikan proses normal bisnis yang
telah dan sedang berjalan, membutuhkan penanganan yang
Etika Profesi Akuntansi
Page 13
segera (immediate) dari pihak manajemen. Penanganan yang
segera
ini
kita
kenal
sebagai
manajemen
krisis (crisis
management).
Saat ini, manajemen krisis dinobatkan sebagai new
corporate discipline.Setidaknya terdapat enam aspek yang mesti
kita perhatikan jika kita ingin menyusun rencana bisnis yang
lengkap yaitu tindakan untuk menghadapi :
a. Situasi darurat (Emergency Respon).
b. Skenario untuk pemulihan dari bencana (Disaster
Recovery)
c. Skenario untuk pemulihan bisnis (Business Recovery)
d. Strategi untuk memulai bisnis kembali (Business
Resumption)
e. Menyusun rencana-rencana kemungkinan (Contingency
Planning), dan
f. Manajemen Krisis (Crisis Management).
Penanganan
krisis pada
hakekatnya
dalam
setiap
penanganan krisis, perusahaan perlu membentuk tim khusus. Tugas
utama tim manajemen krisis ini terutama adalah mendukung para
karyawan perusahaan selama masa krisis terjadi. Kemudian
menentukan dampak dari krisis yang terjadi terhadap operasi bisnis
yang berjalan normal, dan menjalin hubungan yang baik dengan
media untuk mendapatkan informasi tentang krisis yang terjadi.
Sekaligus menginformasikan kepada pihak-pihak yang terkait
terhadap aksi – aksi yang diambil perusahaan sehubungan dengan
krisis yang terjadi.
Etika Profesi Akuntansi
Page 14
BAB III
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa sebuah profesi hanya dapat memperoleh
kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para profesional tersebut ada
kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi
pada saat mereka ingin
memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya.
Tanpa etika profesi, apa yang semual dikenal sebagai sebuah profesi yang
terhormat akan segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian
nafkah biasa (okupasi) yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme
dan ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidak-adanya lagi respek maupun
kepercayaan yang pantas diberikan kepada para elite profesional ini.
Dengan memetakan pola hubungan dalam bisnis seperti itu dapat dilihat
bahwa prinsip-prinsip etika profesi terwujud dalam satu pola hubungan yang
bersifat interaktif. Hubungan ini tidak hanya dalam satu perusahaan, tetapi
meliputi berbagai perusahaan yang terintegrasi dalam hubungan perdagangan
dunia yang nuansanya kini telah berubah. Perubahan nuansa perkembangan dunia
itu menuntut segera dibenahinya etika profesi. Pasalnya, kondisi hokum yang
melingkupi dunia usaha terlalu jauh tertinggal dari pertumbuhan serta
perkembangan dibidang ekonomi. Jalinan hubungan usaha dengan pihak-pihak
lain yang terkait begitu kompleks. Akibatnya, ketika dunia usaha melaju pesat,
ada pihak-pihak yang tertinggal dan dirugikan, karena peranti hukum dan aturan
main dunia usaha belum mendapatkan perhatian yang seimbang.
Etika Profesi Akuntansi
Page 15
DAFTAR PUSTAKA
Files.2011.”perbedaan persepsi moral mahasiswa akuntansi dalam proses
pembuatan keputusan”. Available at http://smartaccounting.files.wordpress.com.
Isnanto, R. Rizal. 2009. Buku ajar etika profesi. Semarang: Universitas
Diponegoro
Qohar, Drs. H Adnan. 2012. Jurnal pengertian etika dan profesi hokum
http://ariesta-riris.blogspot.com/2013/01/isu-etika-signifikan-dalam-duniabisnis_751.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Isu_utama_dalam_etika
Etika Profesi Akuntansi
Page 16
Download