1 KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN BAHASA ANAK SD DALAM BERKOMUNIKASI Yulia Helti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP YDB Lubuk Alung [email protected] Abstract Educational conditions Indonesian among students and people of Indonesia in general is characterized by the growth of positive attitude towards Indonesian, yet the discovery of learning strategies Indonesian language is good, the lack of these efforts, particularly the individual to memahiri Indonesian, yet the growing confidence with the language Indonesia, and attitude feel no need to learn Indonesian. This article will try to explain the characteristics of elementary school children in language development Communicating associated with (a) language education and character development (b) Understanding Indonesian language learning in primary schools, and (c) How to communicate as a source of human values in building a personality. Key Words: the characteristics of the language, child language development, language education terhadap orang lain. Pembelajaran PENDAHULUAN Untuk bergaul dan berkomunikasi, manusia menggunakan bahasa, baik dalam nilai-nilai tersebut contoh yang konkret agar mudah difahami anak. bentuk tulisan, percakapan, bahasa isyarat maupun ekspresi wajah. harus dengan Kemampuan seseorang pada berbahasa dasarnya tidak Untuk berkomunikasi secara efektif diperoleh secara serentak sempurna, perlu melainkan memperhatikan nilai-nilai berkembang secara yang ada di masyarakat. Nilai-nilai bertahap sejak masa kanak-kanak tersebut hingga dewasa.. Menurut Chomsky harus diberikan sedini mungkin agar tertanam hal-hal mana (2000:45) yang baik dan buruk, yang boleh atau perkembangan tidak boleh dilakukan, bagaimana melalalui tahap-tahap yang akhirnya bersilap dan bertutur kata yang baik sampi pada menggambarkan bahasa tahap anak itu sempurna. Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti) 2 Keadaan awal bahasa anak pada merupakan mata pelajaran pokok. umumnya penyederhanaan Pelajaran bahasa Indonesia diajarkan tuturan orang dewasa, yang dapat kepada murid berdasarkan kurikulum berupa yang berlaku, yang di dalamnya berisi penyingkatan maupun penyesuaian fonologis sesuai dengan (kurikulum pendidikan dasar) perkembangan tercantum beberapa tujuan pembelajaran. Salah tujuan kemampuan artikulatorisnya. satu Bagian-bagian yang terkait pokoknya adalah murid mampu dan dengan berbagai permasalahan yang terampil berbahasa Indonesia dengan terjadi dalam hal bahasa, khususnya baik dan benar setelah mengalami kemampuan murid dalam berbicara proses belajar mengajar di sekolah. (bahasa Keterampilan berbahasa itu tidak saja lisan). Adapun bagian- bagian yang akan dibahas tersebut, meliputi morfologi, leksikal, sintaksis), ragam dalamnya bahasa bahasa, membaca, menulis, mendengarkan keterkaitan antara penggunaan ragam (menyimak), dan berbicara. Dalam dan proses lisan, fungsi fungsi bahasa, isi pesan satu aspek, tetapi termasuk di kemampuan pemerolehan dan komunikasi dan pemahaman guru penggunaannya, terhadap isi/pesan yang disampaikan berbahasa tersebut saling berkaitan. anak-anak dwibahasawan sekolah dasar. Bagian-bagian tersebut secara formal terjadi dalam keterampilan METODOLOGI PENELITIAN konteks Metode yang digunakan komunikasi di kelas melalui proses dalam penulisan tugas akhir ini ialah belajar-mengajar. menggunakan studi pustaka atau Kemampuan berbahasa dengan mengumpulkan bahan atau Indonesia adalah salah satu syarat data dari berbagai sumber buku yang yang harus dipenuhi masyarakat berhubungan dengan perkembangan Indonesia, tidak terkecuali murid bahasa pada sekolah dasar. Adapun dasar. pendidikan sekolah dan dasar, Dalam bidang pengajaran bahasa anak manfaat sekolah dari di penulisan tugas akhir ini ialah untuk Indonesia mengetahui lebih dalam mengenai Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti) karakteristik sekolah perkembangan dasar khususnya 3 anak tulisan, isyarat, bilangan, lukisan dan pada mimik muka. perkembangan bahasanya agar kelak Bahasa merupakan faktor kita dapat mengembangkan potensi hakiki yang membedakan manusia berbahasa anak didik secara optimal dengan hewan. Bahasa merupakan sehingga tujuan pembelajaran dapat anugerah dari Allah SWT, yang tercapai. dengannya manusia dapat mengenal atau memahami dirinya, manusia, alam dan penciptanya serta PEMBAHASAN Manusia sesama sebagai mahluk mampu sosial tidak dapat dipisahkan dari sebagai kegiatan saling berkomunikasi dan mengembangkan budayanya. Tiap bentuk individu dituntut untuk memiliki komunikasi manusia memposisikan mahluk dirinya berbudaya merupakan yang paling sempurna kemampuan daripada binatang, karena manusia mengekspresikan dapat melalui menangkap pemikiran orang lain berbagai sarana dan prasarana yang melalui bahasa, sehingga komunikasi ada. Untuk berkomunikasi manusia menjadi efektif. Anak-anak lebih memerlukan sautu media, terutama dapat mengerti apa yang dikatakan yaitu bahsa. Oleh karenanya setiap orang lain daripada mengutarakan masyarakat mempunyai suatu media pikiran dan perasaan mereka dengan untuk kata-kata. melakukannya berinteraksi lainnya. Bahasa dengan yang merupakan alat menyatakan dan atau pikirannya dan Semakin matang organ-organ untuk berkomunikasi dengan orang yang lain, tercakup semua cara untuk berbicara seperti alat bicara dan berkomunikasi, dimana pikiran dan pertumbuhan perasaan dinyatakan dalam bentuk otak, anak semakin jelas dalam lambing mengutarakan atau symbol untuk berkaitan dengan atau proses perkembangan kemauan, pikiran mengungkapkan sesuatu pengertian, maupun perasaannya melalui ucapan seperti dengan menggunakan lisan, atau bahasa. Hal itu tidak lepas ari pengaruh lingkungan, terutama orang Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti) 4 tua atau keluarga. Anak yang selalu menggunakan fonem /la/ diganti mendapat dengan fonem /ra/. (b) Morfologi motivasi terpacu untuk positif akan mengembangkan potensi bicaranya. alat ilmu yang membicarakan morfem serta bagaimana morfem itu Unsur Dasar Bahasa sebagai suatu ialah bahasa unsur terkecil dari pembentukan kata memiliki seperangkat sistem yang dan disesuaikan dengan aturan suatu satu sama lain saling mempengaruhi bahasa. yaitu: (a) Fonologi, merupakan salah morfem dapat berbentuk imbuhan. satu bagian dari tata bahasa yang Misalnya kata praduga memiliki dua mempelajari morfem yaitu /pra/ dan /duga/. Kata pada komunikasi, dibentuk menjadi kata. Morfem yaitu bunyi-bunyi umumnya. mempelajari bahasa Fonologi fungsi dari sistem duga Pada bahasa merupakan penambahan Indonesia kata dasar morfem /pra/ pembeda bunyi dalam suatu bahasa, menyebabkan perubahan arti pada mancoba menetapkan aturan-aturan kata untuk menentukan dan membedakan (c) Sintaksis yaitu penggabungan fonem satu dengan yang lain dan kata menjadi kalimat berdasarkan begaimana aturan sistematis yang berlaku pada ia dapat berfunngsi duga. didalam sistematika bahasa, sehingga bahasa komunikasi dapat Indonesia terdapat aturan SPO atau menjadi lebih tertentu. Dalam bahasa efektif. Fonem yaitu unsur terkecil subjek-predikat-objek. dari bisa berbeda pada bahasa yang berbeda, digunakan untuk membedakan arti misalnya pada bahasa Belanda dan dari satu kata. Contohnya kata ular Jerman aturan pembuatan kalimat dan ulas memiliki arti yang berbeda adalah kata kerja selalu menjadi kata karena perbedaan pada fonem /er/ kedua dalam setiap kalimat. Hal ini dan /es/. Setiap bahasa memiliki berbeda dengan bahasa Inggris yang jumlah yang memperbolehkan kata kerja diletakan bahasa bukan pada urutan kedua dalam Jepang tidak mengenal fonem /la/ suatu kalimat. (d) Semantik ialah sehingga studi yang mempelajari arti dan bunyi dan berbeda-beda. ucapan jenis yang fonem Misalnya perkataan yang Aturan ini Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti) makna dari suatu bahasa yang Sebelum dapat 5 berbicara dibentuk dalam suatu kalimat. (e) lancar, ada tahapan yang biasa dilalui Diskurs mengkaji bahasa pada tahap seseorang, antara lain: (1) Menangis, percakapan, paragraf, bab, cerita atau merupakan cara yang biasa dilakukan literatur. oleh bayi untuk berkomunikasi dan Bahasa telah berkembang melakukan hubungan sosial dengan sejak anak berusia 4 – 5 bulan. Orang lingkungannya. (2) tua yang bijak selalu membimbing dilakukan oleh anak sebelum usia 2 anaknya berbicara tahun. (3) Holofrase, dilakukan oleh mulai dari yang sederhana sampai anak setelah usia 2 tahun sampai anak menjelang sekolah. (4) Mengobrol, untuk belajar memiliki keterampilan berkomunikasi dengan disebut juga Berceloteh, social speech mempergunakan bahasa. Oleh karena merupakan bentuk berbicara yang itu bahasa berkembang setahap demi mempunyai makna social, bertujuan setahap sesuai dengan pertumbuhan agar pembicaraannya didengar dan organ pada anak dan kesediaan orang dimengerti oleh orang lain. Potensi tua membimbing anaknya. Fungsi anak bahasa manusia antara lain untuk beberapa hal. Yaitu: (a) kematangan mengekspresikan perasaan, alat berbicara, (b) kesiapan mental, merupakan kalimat spontan yang (c) adanya model yang baik untuk terucap tanpa ada tujuan apapun dan dicontoh oleh anak, (d) kesempatan kepada untuk berlatih, (e) motivasi untuk belajar lain, dan berlatih dan (f) bimbingan dari siapapun, mempengaruhi orang merupakan kalimat batau isyarat dan menyampaikan merupakan menyampaikan untuk didukung oleh orang tua. yang dapat menyebabkan orang lain terpengaruh, berbicara Di samping adanya berbagai dukungan tersebut juga terdapat informasi, gangguan perkembangan berbicara untuk bagi anak, yaitu: (a) anak cengeng, kalimat informasi atau pemberitahuan kepada orang lain. (b) anak sulit memahami isi pembicaraan orang lain. Sedangkan Faktor-faktor yang Memeacu Anak Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti) Cepat Berbicara ialah Keluarga yang pendengar paling utama, Media Elektronik dan dikatakannya. (2) faktor kecepatan, Sekolah. Bahasa Lisan Ada dua pembicara segera ragam komunikasi yang digunakan pendengar manusia melalui bahasa, yaitu ragam dibicarakan (3) dapat disesuaikan bahasa lisan dan ragam tulisan. dengan situasi, artinya meskipun Sebagaimana gelap diungkapkan oleh mengerti yang melihat terhadap orang apa 6 reaksi apa yang masih Moeliono (Ed.), bahwa ragam bahasa berkomunikasi, menurut sarananya lazim dibagi atas efisiensi, karena dengan bahasa lisan ragam lisan dan ragam tulisan (1988: banyak yang dapat 6). dalam waktu yang relatif singkat dan Dalam penggunaannya, kedua ragam tenaga yang sedikit. Sebaliknya, ini berbeda halnya dengan penggunaan pada umumnya Penggunaan ragam berbeda. bahasa dan bisa (4) faktor diungkapkan lisan ragam bahasa tulisan. Apa yang tidak mempunyai keuntungan, yaitu karena jelas dalam bahasa tulisan tidak bahasa ragam dapat ditolong oleh situasi seperti dengan hadirnya lisan digunakan bicara, bahasa lisan. Dalam bahasa lisan, maka apa yang mungkin tidak jelas apabila terjadi kesalahan, pada saat dalam pembicaraan dapat dibantu itu pula dapat dikoreksi, sedangkan dengan keadaan atau dapat langsung dalam bahasa tulisan diperlukan ditanyakan kepada pembicara. Hal keseksamaan yang lebih besar. ini menunjukan peserta bahwa peranan Badudu (1985: 6) penggunaan bahasa ragam lisan itu menjelaskan pula perbedaan bahasa penting. lisan Pateda Berkaitan (1987: ini, dan tulisan. Menurutnya, menyebutkan bahasa lisan lebih bebas bentuknya bahwa ada empat alasan mengapa daripada bahasa tulisan karena faktor bahasa itu penting dalam situasi yang memperjelas pengertian komunikasi, yaitu: faktor bahasa yang dituturkan oleh penutur, kejelasan, karena pembicara sedangkan dalam bahasa tulisan, lisan 63) dengan (1) menambahkan unsur lain berupa situasi harus dinyatakan dengan tekan dan gerak anggota badan agar kalimat-kaliamt. Di samping itu, Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti) 7 bahasa lisan yang digunakan dalam Dengan demikian, setiap bahasa tuturan dibantu pengertiannya, jika memiliki seperangkat sistem, yaitu bahasa tutur itu kurang jelas oleh sistem situasi, oleh gerak-gerak pembicara, gramatikal (tata bentuk kata, tata dan oleh mimiknya. Dalam bahasa bentuk kalimat), tata makna, dan tulisan, kosa kata. Perangkat sistem ini ada alat atau memperjelas sarana pengertian yang seperti dalam bunyi benak bahasa, penutur. sistem Saussure bahasa lisan itu tidak ada. Itulah memberinya istilah dengan langue, sebabnya, bahasa tulis harus disusun yaitu totalitas dari sekumpulan fakta lebih sempurna. satu bahasa. Ini sebagai satu gudang Penggunaan Bahasa Ragam segala fakta kebahasaan yang ada Lisan. Berbicara tentang penggunaan pada setiap orang. Istilah competence bahasa, tentunya tidak terlepas dari (kompetensi) diartikan sebagai“… penutur-penutur atau the speaker hearers knowledge of his orang yang menggunakan bahasa language …” (Aiwasilah, 1985: 4). dalam bermasyarakat. Langue adalah sesuatu yang ada pada Penutur-penutur bahasa itu, dalam setiap individu, sama bagi semuanya proses sosialisasinya dapat berfungsi dan sebagai pembicara, penulis, pembaca penyampainya. Langue adalah suatu dan penyimak. sistem yang memiliki susunan sendiri. Penyimak dan pembaca dalam hal Langue merupakan norma dari segala proses pengungkapan bahasa kehidupan pendengar atau berbahasa sebagai penerima, ini itu berfungsi berbeda di luar bahasa. kemauan Berbeda sedangkan halnya dengan penggunaan bahasa, pembicara dan penulis berfungsi karena penggunaan bahasa bersifat sebagai orang yang memproduksikan heterogen. (menghasilkan) bahasa. Komunikasi bahasa itu didasari teori Sassure, di antara pembicara dan pendengar yaitu diistilahkan dengan parole. atau penulis dengan pembaca dapat Parole adalah bahasa sebagaimana ia berjalan lancar, apabila di antara dipakai karena itu sangat bergantung kedua belah pihak terdapat dalam pada faktor-faktor linguistik ekstern masyarakat (Sassure dan Rahayu, 1988: 88). bahasa yang sama. Konsep penggunaan Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti) Kaitannya dengan penelitian ini yang ingin diungkapkan 8 dapat penggunaan bahasa yang dimaksud diterima oleh lawan tuturnya. Untuk adalah parole. itu, Setiap penutur dapat setiap penutur harus menggunakan bahasa tersebut sesuai dikatakan terampil berbahasa apabila dengan ia memiliki kompetensi atau langue Berkaitan dari Moeliono (Ed.) menguraikan bahwa bahasa yang dikuasainya. situasi dan dengan fungsinya. ini Anton Keterampilan bahasa yang terdiri orang yang mahir dari berbicara, mendengar, menulis, bahasanya sehingga maksud hatinya membaca ini pun pada umumnya mencapai jarang dikuasainya penutur yang jenisnya sama baiknya. Ada penutur yang dengan terampil berbicara, tetapi kurang memberikan efek atau hasil karena terampil menulis dan begitu pula serasi dengan peristiwa atau keadaan halnya dengan keterampilan yang yang lainnya. berhadapan Namun, dengan menggunakan sasarannya, itu disebut efektif. dihadapinya. apa pun berbahasa Bahasanya Orang dengan yang sejumlah pemakaiannya keterampilan penutur lingkungan hidup memilih salah satu dalam menggunakan bahasa sesuai ragam yang cocok dengan situasi itu. dengan atas, Pemanfaatan ragam yang tepat dan belumlah dapat dikatakan mampu serasi menurut golongan penutur dan berbahasa dengan baik. Dalam hal ini jenis pemakaian bahasa itulah yang Rusyana (1984: 104) menjelaskan disebut bahasa yang baik dan tepat bahwa berbahasa dengan baik berarti (1988: 19). sistem-sistem di bukan saja dapat menguasai struktur Kenyataan yang terjadi di bahasa dengan baik, tetapi juga dapat masyarakat adalah bahwa bahasa itu memakainya secara serasi, sesuai terdiri dari berbagai ragam. Ragam pokok permasalahan, tokoh bicara, itu ada yang berhubungan dengan dan suasana pembicaraan. pemakaian bahasa dan ada pula yang Dengan demikian, seorang berhubungan dengan pemakaiannya. penutur harus lebih cermat dalam Dalam hal ini Fishman (1972: 149) menggunakan bahasanya, supaya apa membedakan variasi bahasa tersebut Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti) 9 menurut penuturnya (user), yang perantara yang digunakan dalam disebut dengan dialek, dan variasi komunikasi bahasa bahasa, menurut penggunaannya dan bentuk dialek, (7) tuturan, norms, yang (use) disebut dengan istilah register. mengacu kepada norma perilaku Penggunaan dalam berbagai mengenal berinteraksi, interpretasi variasi. Bahasa yang komunikasi, dan (8) genres, yang oleh seseorang akan mengacu kepada bentuk dan jenis dengan bahasa yang bahasa oleh orang lain. komunikasi, misalnya cerita, prosa digunakan berbeda bahasa digunakan Kevariasian bahasa itu dipengaruhi yang digunakan dalam puisi (Hymes dalam Bell, 1976: 81). oleh siapa yang berbicara, lawan Untuk bahasa dan sebagainya. Del Hymas merinci seseorang kita dapat mengenalnya faktor-faktor melalui. mempengaruhi (1) yang ragam bicara, situasi, topik pembicaraan, yang apa mengetahui dipakai pilihan kata oleh atau pemakaian bahasa menjadi delapan leksis, (2) faktor, yaitu: (1) setting and scence, morfologi, (4) yang mengacu pada tempat dan intonasi (Badudu, 1991: 85). Sejalan waktu terjadinya komunikasi, (2) dengan pendapat tersebut, Nebaban participant, yang mengacu kepada (1984: 22) menjelaskan bahwa setiap peserta komunikasi yang terdiri atas bahasa mempunyai banyak ragam, pembicara/pengirim, yang dipakai dalam keadaan atau pendengar/penerima, (3) ends fonologi, (3) sintaksis, dan (5) keperluan/tujuan yang berbeda-beda. (pupose and goals), yang mengacu Ragam-ragam kepada tujuan dan hasil atau harapan perbedaan struktural dalam unsur- mengadakan unsurnya. Perbedaan struktural ini komunikasi, (4) itu actsequence, yang mengacu kepada berbentuk bentuk dan isi pesan komunikasi, (5) morfologi, identitas kata-kata, dan key, yang mengacu kepada gaya, sintaksis. Berkaitan dengan pendapat ragam bahasa yang digunakan dalam di atas, dalam penelitian ini akan komunikasi, (6) memfokuskan pada pemakaian bahasa, dilihat dari instrumentalities, yang mengacu kepada sarana atau ucapan, menunjukan yang intonasi, segi Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti) 10 fonologi (pelafalan/pengucapan), sedikit, sehingga sukar kita menerka morfologi (bentuk dari suku manakah orang yang kata), leksis (pilihan kata), kosakata dan sintaksis bertutur itu berasal. (kalimat). Dari Pelafalan beberapa pengaruh (Pengucapan). tersebut, tampaknya pengaruh lafal Masyarakat Indonesia terdiri dari bahasa daerah sering kita dengar. beratus-ratus Badudu suku, dan masing- (1985: 12) menjelaskan masing suku memiliki bahasa daerah. bahwa yang sering sukar dihindari Bahasa daerah tersebut dipergunakan adalah pengaruh lafal bahasa daerah, oleh bangsa (masyarakat) Indonesia karena lidah penutur yang sudah sebagai sarana komunikasi antar “terbentuk” sejak kecil oleh lafal suku, dan juga dipergunakan di bahasa lingkunagn keluarga. Oleh karena itu, perhatikan tidaklah mengherankan kalau bahasa misalnya, kata-kata yang befonem /e/ daerah akan dilafalkan dengan /E/. Kata- tersebut sudah menyatu daerahnya. lafal orang kita Tapanuli dengan kehidupan masyarakat di kata Indonesia. Keadaan seperti ini akan kemana, berpengaruh pemakaian menggunakan /e/ benar. Atau orang bahasa Indonesia. Pengaruh tersebut yang berasal dari Jawa, akhirankan beragam. Ada pengaruh lafal, ada akan pengaruh bentuk kata, ada pengaruh Demikian pula dengan suku-suku makna kata, ada juga pengaruh lain misalnya Sunda, Bali, Aceh, bila struktur kalimat. Lagi pula agaknya berbicara pengaruh-pengaruh pengaruh bahasa daerahnya. terhadap tersebut sulit untuk dihindari dengan sepenuhnya. Seperti dikatakan oleh seperti Bila mengapa, karena, diucapkan diucapkan akan Bila dengan dengan diwarnai seseorang /ken/. oleh dalam Badudu berbahasa Indonesia (lisan) terdengar (1985: 12) bahwa tidak seorang pun bahasa daerahnya, maka lafalnya yang dapat melepaskan diri dari tergolong lafal nonbaku. Akan tetapi, pengaruh itu seratus persen. Lebih bila lanjut dikatakannya, yang mungkin Indonesia adalah bahwa pengaruh ini sangat bahasa daerahnya, maka lafalnya seseorang tidak dalam berbahasa terdengar lafal Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti) dapat digolongkan kepada bahasa seterusnya. baku (standar). Mengenai pengertian memahami bahasa lisan seseorang lafal baku tersebut, Badudu (1980: dapat dilakukan, antara lain dengan 115) menjelaskan bahwa lafal bahasa cara Indonesia baku adalah lafal yang bahasa dan aturan yang berlaku tidak dalam bahasa itu. Uraian di atas memperdengarkan “warna” Oleh karena 11 menganalisis itu, unsur-unsur lafal bahasa daerah atau dialek, juga memberikan tidak “warna” struktur bahasa ragam lisan anak- lafal bahasa asing seperti bahasa anak pun dapat dianalisis melalui Belanda, unsur-unsur memperdengarkan Inggris atau Arab. gambaran bahwa bahasa Kemudian, Soemantri (1987: 11) dugunakannya. mengemukakan bahwa lafal bahasa aturan-aturan Indonesia dapat digunakan sebagai tolak ukur yang standar adalah yang tidaknya samping itu, berlaku juga tuturan bahasa Indonesia yang tidak baku terlalu menonjol ciri lafal daerah bahasa secara keseluruhan. Dari penuturnya. deskrifsi dan hasil analisis data, Struktur Bahasa Ragam Lisan atau Di yang penggunaan struktur bahasa ragam lisan anak- Anak-anak Dwibahasawan di SD. anak dwibahasawan Dalam wujudnya, bahasa yang kita dipengaruhi oleh bahasa ibu dan gunakan terdiri dari unsur bunyi, bahasa bentuk morfologis, sintaksis dan disebabkan semantik. Unsur-unsur bahasa itu terjadinya peristiwa bahasa, seperti tidak lagi dipandang sebagai sesuatu frekuensi penggunaan bahasa ibu yang terpisah-pisah. Dalam bahasa yang dominan. Anak-anak cenderung lisan, unsur-unsur tersebut terangkai atau dalam wujud kalimat yang saling bahasa ibu daripada bahasa Indonesia berkaitan. Kalimat yang pertama ketika di rumah. Peristiwa itu terjadi pada dasarnya digunakan sebagai karena faktor lingkungan (keluarga acuan munculnya kedua, kalimat percakapan. lebih oleh sering masyarakat) masih Hal ini lingkungan menggunakan kalimat yang dan mendominasi kedua dapat terjadinya penggunaan bahasa daerah memunculkan kalimat ketiga dan setempat. Efek dari peristiwa itu, Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti) 12 maka penggunaan bahasa Indonesia komunikasi pada prinsipnya tidak di kelas pun diwarnai bahasa daerah. mengganggu proses belajar mengajar Dalam hal ini, ada beberapa hal, di kelas. Hal ini disebabkab oleh yang dapat dikemukakan berkenaan penggunaan ragam baku yang lebih dengan peristiwa tersebut. sering digunakan dari pada ragam Upaya yang dilakukan guru tidak baku. Ragam tidak baku pada pada saat proses belajar berlangsung dasarnya digunakan anak-anak atas adalah digunakan bahasa Indonesia dasar pertimbangan situasi dan sosial. yang baik oleh guru ketika mengajar Situasi atau konteks peristiwa yang di kelas. Pada saat proses belajar terjadi itu memang mengharapkan berlangsung berbagai penggunaan ragam tidak baku oleh perasaan anak-anak. ungkapan melalui terjadi pikiran bahasa dan lisan. Misalnya, ketika Dalam meminjam buku, menyuruh, bertanya, peristiwa itu pun terjadi penggunaan dan marah dengan temannya yang struktur bahasa lisan pada anak-anak. sebahasa Karena pada umumnya para murid Pada tergolong sekolah dwibahasawan, maka (bahasa dasarnya dasar ibu). anak-anak telah usia menguasai dalam peristiwa itu pun ragam struktur bahasa secara sempurna. bahasa lisan (baku dan tidak baku) Pada usia ini anak-anak di samping tidak udah matang organ-organ bicaranya, bisa dielakkan. Meskipun demikian, secara umum anak-anak mereka telah menggunakan pembicaraan orang lain. Kematangan seperangkat penanda linguistik yang anak-anak dapat diwujudkan secara diperlukan dalam berbahasa lisan verbal, seperti penggunaan bentuk- sehingga mampu mengungkapkan bentuk morfologi dalam kalimat- pikiran dan perasaan dengan orang kalimat lain. Keseluruhan sistem bahasa itu diperoleh dalam penelitian ini pun meliputi bidang fonologi, morfologi, menunjukan leksikal, semantik dan sintaksis. bentuk-bentuk mampu Digunakannya ragam baku dan tidak baku dalam peristiwa kalimat juga mampu komplek. bahwa merespon Data penggunaan morfologi anak-anak yang dalam dwibahasawan secara struktur sudah baik. Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti) Hal kemapuan afiksasi, ini terlihat dalam 13 pada pembicaraan. Pilihan kata atau istilah penggunaan yang tepat dan penggunaan kata yang pemajemukan, dan baku dalam konteks pembicaraan pengulangan. Hanya terjadi beberapa akan kesalahan afiksasi berbahasa. Artinya, makna atau isi karena pengaruh bahasa daerah atau pembicaraan akan terwakili secara bahasa percakapan sehari-hari. Hal jelas berdasarkan ketepatan dalam ini, antara lain dapat terlihat pada penggunaannya. penghilangan awalan me- dalam kata pilihan kata atau istilah-istilah yang manjat, metik, nembak, dan mbeli digunakan anak-anak dwibahasawan (tidak seharusnya secara umum dapat dikatakan baik memanjat, memetik, menembak, dan (baku) bila diukur dengan konteks membeli (baku). Kesalahan juga pembicaraan. Berbagai pilihan dan terjadi pada kata ngambilin dan penggunaan kata terkait langsung nunggu (tidak baku), seharusnya dengan topik pembicaraan, terarah, mengambil kontekstual, penggunaan baku), yang dan menunggu. Di mencerminkan kemampuan Dalam dan hal situasional. ini, Di samping itu, terjadi juga beberapa dalam konteks komunikasi formal, kesalahan penggunaan pada kata topik ulang. adalah ditentukan dapat dibahas bersama bintangnya-bintang dan mutar-mutar sesuai dengan pengalaman hidup (tidak baku), seharusnya bintang- sehari-hari. Yang dimaksud bintang dan berputar-putar. Salah prmbicaraan yang telah Keterkaitan itu terbukti oleh satu hal yang paling sempurna adalah adanya penggunaan pemajemukan. Artinya, pembicaraan yang yang dibicarakan tidak ditemukan kesalahan dalam melalui penggunaan kata majemuk pada penggunaan kata atau istilah. Hanya bahasa ada beberapa pilihan kata yang lisan anak-anak dwibahasawan. saling dimengerti berbagai pilihan topik atau menyimpang akibat pengaruh bahasa Pilihan kata, kosakata atau ibu dan bahasa pergaulan sehari-hari. istilah, dan penggunaannya dalam Pilihan dan penggunaan kata daerah ujaran digunakan anak-anak dwibahasawan sangat mempengaruhi isi Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti) karena kesulitan mencari padanannya. Sesuai dengan sifat 14 dan Hal ini terdapat pada kata daerah penggunaannya, maka penggunaan (Jawa), seperti pangnya, nyucuk, dan bahasa lisan anak-anak lebih banyak membandil (Indonesia=cabang berisi komentar. Hal ini terjadi pohon, mematuk makanan melalui karena topik yang harus disampaikan paruh burung, dan melempar batu dalam dengan ketapel). Selain itu, ada memerlukan penjelasan. Misalnya, beberapa pilihan dan penggunaan anak-anak kata yang disebabkan oleh bahasa ‘pentingnya pergaulan. Kata-kata itu, antara lain lingkungan’, cuma, aja, nggak, dan duren (tidak pengalaman baku), seharusnya hanya, saja, tidak ‘bagaimana cara belajar yang baik’. dan durian (baku). Rangkaian penjelasan kongkrit diungkapkan Penggunaan banyak bahasa kelonggaran lisan komunikasi harus menjelaskan memelihara ’menceritakan pribadi’, dan itu secara melalui kalimat-kalimat yang sesuai dan dibandingkan dengan bahasa tulisan. saling Dalam wujudnya, Akan kalimat-kalimat tetapi, penggunaan bukan berarti terkait. yang digunakan dilakukan anak-anak dwibahasawan terdiri dari menggunakan beberapa kalimat deklaratif aktif, bahasa lisan perlu diperhatikan oleh dalam hal ini konstruksi pasif jarang setiap penutur terjadi. Selanjutnya, struktur kalimat seenaknya. dapat bila proses Dalam mengenai situasi, lawan bicara dan masalah yang yang dikemukakan. dengan dwibahasawan adalah lesapnya unsur penilaian ini, struktur kalimat dalam subjek, predikat dan objek. Meskipun ujaran demikian, Kaitan anak-anak dwibahasawan terjadi pada lesapnya tersebut anak-anak unsur-unsur berupa (1) topik komentar, (2) kalimat masih kalimat deklaratif aktif lebih banyak dianggap wajar karena hal itu terjadi daripada konstruksi pasif, dan (3) dalam konteks bahasa lisan atau lepasnya unsur subjek, predikat, dan hadirnya objek. (komunikator) antara dan dapat pembicara pendengar (komunikan). Kenyataan seperti ini Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti) 15 juga dijelaskan oleh Rusyana (1984: Indonesia, termasuk juga anak-anak 130), bahwa dalam penuturan lisan, sekolah dasar tergolong masyarakat pembicara dan pendengar ada dalam dwibahasawan. Sebagai masyarakat ruang dan waktu yang memberikan dwibahasawan kemungkinan untuk berkontak secara mampu menggunakan lebih dari satu lanfsung. Situasinya juga diketahui bahasa. Keadaan seperti ini tentu oleh kedua belah pihak. akan Andaikan ada yang tidak dipahami, dapat mempengaruhi bahasa Indonesia mereka penggunaan mereka dalam dan komunikasi sehari-hari, baik dalam kemudian dijelaskan. Karena itu, tataran formal ataupun nonformal. walaupun ada yang jika dipandang Kedwibahasaan seseorang di dalam dari kalimat-kalimat yang digunakan, masyarakat tidak begitu jelas, ketidak jelasan itu dilihat mungkin oleh menggunakan dua bahasa atau lebih. hubungan Sebelum seseorang menguasai dua dalam peristiwa pembicaraan atau bahasa atau lebih, yang pertama kali langsung dijelaskan oleh pembicara. mempengaruhi Dengan demiklian, penyimpangan- seseorang umumnya adalah bahasa penyimpangan struktur kalimat dan ibu. Bahasa ibu, yang merupakan lesapnya unsur-unsur kalimat dalam bahasa pertama biasanya diperoleh ujaran dalam sudah pemahaman ditanyakan tentunya teratasi terhadap anak-anak dwibahasawan pada dasarnya dapat dari kemampuannya mendasari lingkungan bahasa keluarga atau disebabkan oleh sifat bahasa lisan itu masyarakat. sendiri. pemakaian bahasa ibu atau bahasa Dengan kata lain, Kecenderungan penyimpangan-penyimpangan pertama sangat tergantung struktur bahasa lisan yang digunakan bahasa yang paling anak-anak dwibahasawan SD masih dipergunakan dalam batas kewajaran. masyarakat. Terutama di daerah- Berbagai uraian di atas pada daerah di pedesaan, pada dominan tengah-tengah biasanya yang dasarnya terjadi karena beberapa dominan adalah bahasa ibu daerah. faktor. Faktor yang paling dominan Dalam rentang waktu selanjutnya, karena pada umumnya masyarakat sesuai dengan usianya kemudian Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti) seseorang akan mempelajari bahasa digunakan kedua. Bagi anak-anak, hal ini akan Demikian juga, dalam proses belajar dialami apabila anak-anak mulai mengajar di kelas, karena dituntut masuk sekolah.Dari perjalanan waktu penggunaan bahasa yang cermat dan usia sekolah itulah, maka akan terutama terkait dengan keperluan diperoleh dan dikuasai bahasa kedua, keilmuan, sehingga mereka dapat menguasai menggunakan lebih dari satu bahasa. ragam baku. Namun, tidak dapat Sebagian besar masyarakat, ragam bahasa 16 maka disangkal baku. hendaknya bahasa Indonesia bahwa seseorang termasuk anak-anak sekolah dasar (dwibahasawan) akan mengalihkan kebanyakan berbahasa ibu bahasa atau mencampurkan bahasa lain ke daerah. Meskipun anak-anak telah dalam bahasa yang sedang digunakan memasuki sekolah, karena sebagian pada besar berlangsung. Hal ini dapat terjadi masyarakat bahasa daerah, menggunakan saat komunikasi maka pemakaian karena berbagai bahasa daerahlah yang cenderung alasan itu, dominan dalam berkomunikasi. Hal sedang alasan. Alasan- antara lain pembicaraan dapat berlangsung ini terbukti karena bahasa daerah komunikatif, untuk menunjukan lebih status sering digunakan bila sosialnya, dan kesulitan dibandingkan dengan bahasa yang mencari lain, misalnya bahasa Indonesia. dengan hal ini, Grosjean (1982: 149) Dengan demikian, kita tidak heran menjelaskan, bahwa kegiatan beralih bila kalau bahasa daerah atau bahasa bahasa percakapan dwibahasawan kekurangan fasilitas penggunaan akan mempengaruhi bahasa Indonesia penuturnya. pada padanan agar (kode) suatu kata. terjadi bahasa Senada manakala pada saat dwibahasawan itu mengemukakan Ragam Bahasa Lisan yang Digunakan suatu topik. Alih kode juga terjadi Anak-anak sewaktu dwibahasawan menemukan Dwibahasawan di SD. Penggunaan kata yang sulit diungkapkannya tidak bahasa Indonesia lisan dalam situasi ada padanan yang tepat. Selanjutnya formal alih atau resmi hendaknya kode sering terjadi ketika Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti) dwibahasawan sedang dalam keadaan lelah, atau sedang marah. Berdasarkan hasil analisis deskripsi data dan ditemukan 17 bahasa (kode) ketika menyampaikan ujarannya. Hal ini sejalan dengan pendapat Suwito (1983: 149), bahwa ada kalanya terjadi kesenjangan pergantian bahasa dalam ujian lisan penutur anak-anak ketika Pemakaian bahasa yang demikian berinteraksi atau mengikuti pelajaran biasanya tidak disadari dimaksudkan di untuk dwibahasawan kelas, yaitu pergantian dengan mengubah situasinya. situasi tertentu penggunaan ragam baku keragam menjadi yang lain. Oleh karena itu, tidak sebaliknya. wajarlah apabila dalam ujaran anak- Pergantian ragam baku ke ragam anak dwibahasawan SD terdapat tidak baku terjadi apabila interaksi ragam terjadi antar anak-anak atau antara mengungkapkan kembali isi/materi anak dan guru yang sebahasa ibu. pelajaran di kelas. baku Adapun atau faktor lain yang tidak Fungsi baku ketika Bahasa yang menyebabkan timbulnya peralihan Digunakan bahasa (kode) tersebut disebabkan Dwibahasawan SD. Fungsi bahasa oleh kesulitan mencari padanan kata yang paling utama adalah sebagai dan yang alat komunikasi. Dalam hal ini Faktor-faktor berbagai penjelasan mengenai fungsi situasional ini terjadi pada anak-anak bahasa telah dapat dikemukakan para dwibahasawan, ahli faktor situasi melingkupinya. khususnya ketika bahasa. Anak-anak Bebereapa pakar proses belajar-mengajar berlangsung, memberikan penjelasan mengenai sementara fungsi mereka mengalami bahasa dilihat dari cara berbagai kendala. Wujud kendala itu pandang masing-masing. Akan tetapi, adalah kesulitan-kesulitan penjelasan mengenai fungsi bahasa tertentu, seperti pada saat merespon tersebut secara keseluruhan memiliki atau memahami materi pelajaran. Di banyak persamaan. Berdasarkan data samping itu, situasi kelas yang ramai, yang diperoleh dalam penelitian ini, ribut, penat dan panas (jam pelajaran secara konstekstual bahasa yang terakhir), digunakan anak-anak dwibahasawan berupa maka mereka beralih Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti) berfungsi sebagai berinteraksi alat atau merupakan alat untuk interaksiona, 18 atau materi pelajaran ini terkait secara kontekstual. untuk diri atau Ungkapan-ungkapan tersebut personal, alat untuk memperoleh dapat tergambar pada kalimat (a) ilmu pengetahuan atau heuristik, dan Paman Mus pergi bertransmigrasi untuk menyatakan imajinasi dan karena Gunung Galunggung meletus. khayal. Sekarang masa depan Paman dan Selanjutnya, dilihat struktur kalimatnya bahasa lisan dwibahasawan dari penggunaan anak-anak berfungsi keluarganya terjamin, (b) Rumah Wangi kompor terbakar karena tetangganya, ledakan dan (c) untuk Keamanan di Desa Pak Thomas menyatakan perasaan atau ekspresi, sangat terganggu. Ayam di kandang bertanya, meminta suatu pendapat, hilang tanpa suara. Begitu pila tanggapan kambing dan ternak lainnya. Akhir- atau jawaban, untuk menjelaskan informasi atau materi akhir pelajaran, mencongkel dan memberi membuat atau ini malingnya jendela berani rumah Pak contoh. Lurah. Untung cepat diketahui, tapi Fungsi untuk menyatakan perasaan maling itu melarikan diri. Berkaitan atau ekspresi dalam ujaran anak-anak dengan fungsi ‘untuk menjelaskan dwibahasawan, antara lain ditandai informasi atau materi pelajaran’, oleh adanya rasa gembira, senang, fungsi kagum, atau kecewa. Ungkapan ini contoh’ pun berkaitan dengan topik dapat tergambar pada kalimat (a) dan situasi pembicaraan. Aku sangat senang pergi bersama- tersebut dapat digambarkan melalui sama keluarga, (b) Aduh, senagnya kalimat pengalaman waktu libur, dan (c) berbagai daerah di Indonesia, Pak, Pada saat aku mengamati gambar (b) Kita mengadakan upacara di tugu monas bangunan aku yang ‘memberi (a) atau Ada membuat Fungsi anjungan dari heran melihat sekolah, di desa, di kecamatan, (c) amat tinggi. Saya Pak, ada Burung Pipit, Kutilang, Fungsi untuk menjelaskan informasi Bangau, dan perlombaan (d) panjat Saya Pak, pinang, lari Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti) 19 karung, tarik tambang, baca puisi. fungsi bahasa sebagai (1) sarana Fungsi ‘bertanya, meminta suatu pengembangan kebudayaan, (2) jalur pendapat, tanggapan, atau jawaban’ penerus juga terjadi karena terikat oleh (3) inventaris ciri-ciri kebudayaan. konteks pembicaraan. Pembicaraan Dalam tersebut berlangsung di kelas, ketika merupakan unsur kebudayaan yang proses belajar-mengajar berlangsung memungkinkan pengembangan dan antara murid dan guru. Hal ini dapat perkembangan kebudayaan. dilihat pada contoh-contoh kalimat kebudayaan, konteks Apabila itu, dan bahasa dikaitkan dengan (1) Judulnya liburan, Pak?, (2) pengajaran bahasa Indonesia, tampak Judulnya apa, Pak?, (3) Pahlawan jelas juga, ya, Pak?, (4) Judulnya Ronda Indonesia itu dimaksudkan untuk Malam, ya Bu?, (5) Di buku halaman membuat anak didik mampu berapa, Pak?, dan (6) Yang mana, mengintegrasikan diri dalam Bu?… Melihat kontek ujaran anak- masyarakat Indonesia. Dengan anak dwibahasawan di atas, pada berbahasa Indonesia diharapkan anak dasarnya dengan didik menjadi bagian utuh dari fungsi-fungsi yang lain. Hal ini bangsa Indonesia. Sekaitan dengan disebabkan itu, bahasa Indonesia adalah bahasa masih pelajaran terkait oleh yang faktor materi disampaikan di yang bahwa pengajaran membuka jalan bahasa bagi kita sekolah. Materi pelajaran bahasa menjadi anggota yang seutuhnya dari Indonesia yang disajikan kepada bangsa Indonesia. Oleh karena itu murid pada umumnya berhubungan sangat dengan masalah sosial, kebudayaan, pendidikan di sekolah dasar untuk ekonomi, pertanian, dan alam sekitar. memasyarakatkan bahasa Indonesia Untuk itu, fungsi lain yang berkaitan, kepada anak-anak. antara lain bahwa bahasa penting bagi lembaga dan Setidaknya terdapat tiga teori kebudayaan memiliki hubungan yang utama yang menjelaskan tentang sangat erat. Bahasa dan kebudayaan perolehan dan perkembangan bahasa ini mengemban fungsi kebudayaan. pada anak-anak, yaitu: (1) Model Fungsi kebudayaan itu mencakup BehaviorsInti pandangan model ini Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti) ialah Language is a function . of disimpannya reinfoercement. Orang tua dan guru (memory). Makin banyak asosiasi mengajar anak berbicara dengan yang terjadi dan disimpan dalam memberikan ingatannya. prinsip penguatan pendekatan sebagai behaviorist dalam 20 (2) ingatan Model Linguistik. Chomsky, anak-anak terhadap tingkah laku verbal, dengan Menurut pemberian penguatan ini anak belajar dilahirkan dengan dilengkapi dengan memberi nama pada benda-benda kemampuan secara anak Melalui kontak dengan lingkungan mengetahui arti kata-kata itu. Hal ini sosial, kemampuan bahasa tersebut dapat terjadi karena setiap kali anak akan berbuat suatu kesalahan akan segera berbahasa. Dari sudut pandang ini dikoreksi oleh guru dan juga orang bahasa adalah suatu kemampuan tuanya atau verbal yang khas yang dimiliki manusia. lainnya melalui yang Selain itu Chomsky dan kawan- tepat sehingga masyarakat penguatan untuk tampak berbahasa. dalam perilaku selektif. kawan menganggap bahwa perolehan Penguasaan gramatika juga terjadi bahasa tidak dengan cara induksi dengan tetapi seperti yang dijelaskan oleh mazhab bagaimana anak dapat tahu arti kata- empiris, melainkan karena manusia kata? Menurut teori ini anak-anak secara mula-mula merupakan tabula rasa. diprogramkan Kata-kata didengarnya untuk memperoleh bahasa. Hampir disimpan di dalam ingatan melalui semua anak memformulasikan data- asosiasi. dalam data bahasa yang diperoleh melalui terhadap hipotesis testing dan lambat laun cara yang sama, yang Kemudian observasinya sehari-hari biologis lingkungan, ia melihat adanya suatu anak hubungan antara entry (kombinasi gramatik. antara objek dengan person) dengan suatu aksi tertentu. menguasai memang sudah (pre-programmed) teori tentang Menurut Chomsky seorang Lama-lama anak bukanlah suatu tabula rasa, terjadi asosiasi yang kuat antara melainkan telah mempunyai faculty keduanya of dan asosiasi tersebut language (faculty ialah Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti) kemampuan untuk berkembang atau bahasa untuk belajar). Faculty ini adalah masih sedikit untuk diindksikan dari khas manusia sedangkan binatang atura gramatika. Dalam kenyataan tidak sehari-hari tata bahsa itu hanya memiliki faculty tersebut. yang didapatnya 21 Faculty ini berdiri sendiri tidak terlihat bergantung pada faculty lain, seperti sedangkan struktur dalam masih berfikir, pengamatan dan sebagainya merupakan tanda Tanya, dan struktur namun semata-mata berupa faktor inilah yang dicoba oleh Chomsky linguistic untuk diuraikan. dan bentuk-bentuk berbeda dengan berpikir yang struktur relative (3) lauarnya Model saja, Kognitif. primitive seperti hewan. Apabila Kelompok ini diwakili oleh Piaget, seorang anak memiliki faculty og Bruner, language, maka semua anak di dunia 2001:86). Model ke tiga ini adalah ini akan mengembangkan tipe-tipe pandangan bahasa yang sama, yang berarti ada perolehan suatu cirri universal dalam segala Pandangannya disebut dengan model macam bahasa. Faculty of language proses atau analisis strategi. Inti dari ini berbagai pendekatan baru ini adalah suatu aturan tata bahasa, sehingga anak model kognitif untuk bahasa yang tidak mengalami kesukaran dalam mencoba belajar linguistic bahasa itu diproses secara kognitif bawaan ini oleh Chomsy disebut dan bagaimana manifestasinya dalam innate mechanism. Bahwa anak-anak tingkah laku. Model ini berusaha mempunyai innate menghubungkan segi performance dibuktikan dari telah mengandung bahasa. Faktor mechanisme, cara mereka dan Vigotsky terbaru bahasa (Mar’at, mengenai pada menjelaskan anak. bagaimana dengan segi competence, hal mana menyusun kalimat-kalimat dengan belum diungkapkan hubungannya aturan-aturan sendiri, yang mustahil oleh kedua pendekatan tersebut. didapatnya dari luar (orang tua, guru Para ahli dan praktisi di dunia dan masyarakat) karena kalimat- pendidikan khususnya dewasa ini kalimat tidak lebih menyukai model ketiga ini, demikian bentuknya. Lagi pula input yaitu yang memandang bahasa dari yang didengarnya Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti) 22 sudut prosesnya. Hubungan antara dari hasil proses-proses kognitif yang bahasa dan perkembangan kognitif diasumsikan ditinjau dari pespektif psikolugistik Dengan demikian tranformasi yang dewasa sebagai dibicarakan oleh Transformational berikut: Bahwa anak-anak dapat Generative Grammar (TGG) dari belajar berkat Chomsky sebenarnya adalah suatu adanya hal-hal yang innate, akan operasi kognitif yang bukan hanya tetapi ini direfleksikan dalam bahasa, akan bukanlah aset f idea seperti yang tetapi juga dalam persepsi visual. diungkapkan oleh aliran rasional Contohnya: (Chomskysm), membedakan ini diterangkan bahasa memang hal-hal kapasitas yang innate melainkan kognitif dan berupa universal bahwa antara sifatnya. orang dapat kata benda kapasitas dengan kata kerja dalam suatu untuk belajar. Kedua kapasitas itu bahasa merupakan hasil dari strategi lebih general dan predetermining kognitif dalam membedakan antara sifatnya, tidak sederhana seperti yang objek dan hubungan antara objek. diungkapkan oleh aliran empiris Aspek-aspek Berbahasa (Skinnerism). Kemampuan umum AnakSetidaknya berarti bahwa anak-anak menemukan aspek dalam berbahasa (Marat, 2010), pola-pola linguistic seperti hanya keempat aspek tersebut dipaparkan mereka sebagai berikut: (1) Kemampuan menemukan pola-pola terdapat persepsi dalam dunia penginderaan. menggunakan Kedua proses ini merupakan bagian meyakinkan orang lain agar mau dari perkembangan kognitif umum. melakukan sesuatu . aspek ini seperti Jadi, yang dimiliki oleh para pemimpin dikatakan individu itu bahwa seorang berkembang, baik bahasa empat untuk dan politikus. (2) Potensi yang linguistic maupun perceptual adalah membantu mengingat hasil dari prosedur dan kesimpulan menghafal, yaitu adanya kapasitas kognitif yang bersifat innate. Oleh untuk karena itu, dapat dikatakan bahwa mengingat informasi, member jarak apa yang disebut Chomsky sebagai dan suatu urutan menjadi aturan suatu universalitas bahasa tidak lain permainan atau dari suatu perintah menggunakan alat atau bantu Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti) 23 menjadi prosedur meggerakkan bahasa anak, pendekatan tersebut sesuatu, misalnya mesin. adalah: (3) (1) Menggunakan Penjelasan, yaitu menjelaskan secara pendekatan oral, membuat syair, mengumpulkan (2) Memfokuskan diri pada maksud pepatah pembicara, atau penjelasan peribahasa singkat kemudian meningkat sampai menggunakan kata-kata menyusun dan pada sebuah untuk informal, (3) keberhasilan, Harapan (4) kreativitas, (5) dan Bercirikan Menghargai keberhasilan. tulisan. Implikasi bagi Kegiatan (4) Berbahasa untuk menjelaskan Pembelajaran. Setelah mempelajari bahasa berbagai itu sendiri, menggunakan kemampuan bahasa aspek terkait dengan untuk perkembangan bahasa ada anak, merefleksikan bahasa itu sendiri dan khususnya anak sekolah dasar, maka menggunakan analisa metalinguistik. berikut Ini tampak pada anak saat bertanya, implikasi “maksudmu yang mana, yang merah pembelajaran anak sebagai berikut: atau yang abu-abu?”, ini dikatakan (1) Apabila kegiatan pembelajatan oleh rangka yang diciptakan bersfat efektif, maka untuk perkembangan bahasa anak akan anak dalam mengarahkan anak lain kembali merefleksikan apa yang dapat sudah Sebaliknya Aspek dikatakan. bahasa lainnya adalah disampaikan sejumlah terhadap kegiatan berjalan secara apabila optimal. kegiatan pembelajaran berjalan kurang efektif, semantic (arti kata) dan pragmatis maka (memandang sesuai keinginannya), perkembangan bahasa anak akan yaitu dapat memanfaatkan dengan mengalami berbagai hambatan. (2) baik pemrosesan Bahasa adalah alat komunikasi yang informasi secara lebih luas, dikaitkan paling efektif dalam pergaulan sosial, dengan organ bicara. sehingga mekanisme Maraat (2001) menjelaskan dapat diprediksi sekiranya ingin pembelajaran yang beberapa pendekatan yang dipandang efektif untuk mendapatkan hasil bermanfaat pendidikan maka bagi perkembangan menghasilkan kita bahwa yang optimal, Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti) sangat diperlukan komunikatif bahasa dan yang memungkinkan Keahlian berbahasa 24 asing ini diperlukan untuk menguasai ilmu semua pihak yang terlibat dalam pengetahuan, interaksi dapat luas dan karir yang baik. Hal ini berperan secara aktif dan poduktif. membuat semua orang dari berbagai Dengan kalangan termotivasi untuk mengusai pembelajaran demikian diharapkan guru sekali Sd banyak Bahasa memiliki Inggris. pergaulan Kecenderungan menggunakan bahasa anak daripada masyarakat akan penguasaan bahasa bahasa orang dewasa. (3) Kendatipun asing tersebut, membuat berbagai setiap anak SD terutama yang ada di lembaga pendidikan saling berlomba kota, memiliki kemampuan potensial membuat program yang memasukan yang berbeda-beda namun pemberian Bahasa Inggris sebagai salah satu lingkungan keahlian yang kondusif bagi yang dikembangkan. perkembangan bahasa sejak dini Termasuk lembaga Pendidikan Anak sangatlah diperlukan. Lingkungan Usia yang kondusif dapat tercipta sesuai berdasarkan asumsi bahwa anak dengan lebih cepat belajar bahasa asing dari kebutuhan anak untuk Dini (PAUD) Hal pada akan positif penelitian yang dilakukan Johnson terhadap perkembangan bahasa anak, dan Newport, menunjukan bahwa tidak hanya sebagai pengguna bahasa imigran asal Cina dan Korea yang yang pasif melainkan juga dapat mulai tinggal di Amerika pada usia 3 menjadi pengguna bahasa aktif. sampai 7 tahun kemampuan Bahasa sangat Pengaruh Bahasa Inggris terhadap Bahasa Indonesia. Pada daya manusia berkualitas dan berkomunikasi dalam yang yang lebih tua atau orang dewasa. Penelitian menyatakan lain yang kebermanfaatan mampu menguasai bahasa asing lebih dini, berbagai dinyatakan Mustafa, bahwa anak bahasa asing terutama Bahasa Inggris yang sebagai memiliki bahasa Sebuah Inggrisnya lebih baik dari pada anak zaman globalisasi saat ini menuntut sumber dewasa. ini perkembangan bahasa pada saatnya, berdampak orang . internasional. menguasai kelebihan bahasa dalam asing hal Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti) intelektual yang fleksibel, dasar-dasarnya. Untuk 25 sebagian keterampilan akademik, berbahasa besar murid di sekolah dasar, mata dan sosial. Selain itu, anak akan pelajaran bahasa Inggris merupakan memiliki kesiapan memasuki suatu mata pelajaran baru dan sulit bagi konteks pergaulan dengan berbagai mereka. Walaupun ada juga sebagian bahasa dan budaya. Sehingga ketika dari dewasa anak akan menjadi sumber mempelajarinya. Di kota-kota besar daya manusia yang berkualitas dan di Indonesia telah berkembang play bisa group atau di taman kanak-kanak berprestasi . Mustafa murid sudah menambahkan bahwa pemahaman (TK) dan apresiasi anak terhadap bahasa Inggris pada usia dini. Mereka yang dan budayanya sendiri juga akan terlibat berkembang jika anak mempelajari memiliki bahasa asing sejak dini. Alasannya perkembangan karena mereka akan memiliki akses Melihat dari fakta konsep untuk yang lebih besar terhadap bahasa dan menerima dan memahami bahasa budaya ini terutama bahasa Inggris untuk tiap Pendidikan Anak Usai Dini sudah anak berbeda antara satu dengan banyak di belajarkan tentang Bahasa yang lainnya. Hal ini dipengaruhi Inggris. oleh fase perkembangan anak dan asing. Baik Pada di saat playgroup,TK yang tersebut memberikan didalamnya bahasa juga pengetahuan perlu tentang anak. maupun SD. Oleh karena itu banyak kemampuan orang tua yang ingin memasukan pelajaran. anaknya ke TK ataupun SD yang perkembangan tingkat bahasa sensorymotor stage, dari lahir sampai inggrisnya lebih tinggi dan lebih kuat usia 2 tahun; (2) preoperational stage, agar anaknya dapat mempelajari usia bahasa inggris dengan baik dan benar. operational stage, usia 8-11 tahun; Mungkin pada tingkat SD (4) formal stage, usia 11-15 tahun pembelanjaran pelajaran Bahasa Inggris sudah 2- untuk Terdapat anak, 8 tahun; menerima empat yaitu: (3) fase (1) concrete atau lebih. diharuskan karena untuk melatih Fase ini tentunya tidaklah anak-anak untuk dapat mengetahui selalu sama bagi setiap anak, baik Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti) 26 secara perorangan dan kelompok. read apa artinya?” dan masih banyak Fase-fase dapat lagi pertanyaan dari murid yang tidak terjadi bersamaan waktunya, tetapi tahu artinya. Nah, dari sini coba kita perkembangan untuk setiap tingkat bayangkan dapat tercapai dalam waktu yang bertanya atas ketidaktahuan mereka tidak bersamaan, apalagi untuk setiap tentunya jenis pengetahuan juga berbeda. melaksanakan proses belajar. Maka Konsep ZPD (zone of proximal ada satu cara agar mereka mudah development) untuk mengartikan kata-kata tersebut perkembangan pebelajar oleh memiliki perkembangan, perkembangan (actual Vygotsky, dua yaitu yang kalaulah akan semuanya sulit memahaminya untuk fase dan dengan fase membuka kamus. Dari hal ini, maka sebenarnya dianggap dan alat/media yang dapat membantu development) fase penting cara perlunya perkembangan potensial (potential murid untuk mentranslatenya development). Fase perkembangan kedalam bahasa Indonesia yang sebenarnya adalah fase ketika sebaliknya dari bahasa Indonesia kemampuan kedalam berfikir dan belajar sesuatu berhasil atas upaya sendiri. dapat perkembangan yaitu Apakah penting itu mencapai tingkat “dictionary”?, yes of course, way not. tersebut dengan Kamus adalah kumpulan kata-kata bantuan orang lain (guru). Karena Inggris, kamus/dictionary. Namun, dalam kenyataannya setiap anak bahasa atau bahasa yang memiliki arti khusus. Kamus Inggris bahasa Inggris sendiri terdiri dari merupakan bahasa asing bagi anak, banyak ragam banyak kata bahkan hampir semua dipasaran. Kamus yang standar dapat kata yang berbahasa Inggris mereka digunakan anak sekolah dasar dalam tidak memahami, terkadang pada belajar. Anak-anak disekolah dasar saat proses belajar dikelas banyak sebaiknya memiliki kamus sejak anak yang bertanya arti dari sebuah kelas kata berbahasa Inggris. Contonya : perkembangan anak telah bertambah “Miss, apakah arti look?” , “Miss, denga penguasaan ilmu pengetahuan IV, yang karena terdapat tahap ini Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti) 27 yang lainnya. Sedangkan untuk kelas menambah pengetahuan awal (prior I – III dan menggunakan kamus knowledge) murid harus melewati bergambar karena medianya lebih suatu fan dan mudah untuk memahaminya. adanya Disinilah untuk kelamaan anak akan terbiasa dan memberikan penjelasan lebih lanjut ingat sedikit demi sedikit arti dari agr anak-anak mengerti dan paham. kata-kata bahasa Inggris, tentunya Melibatkan murid secara aktif sejak hal ini tidak dengan mudah/cepatnya awal proses belajar dan sangat untuk bisa dapat/menguasai, tapi penting pada waktu pembelajaran yakinlah dengan kebiasaan akan terjadi, karena jawaban ditemukan menjadi terbiasa. peranan guru sendiri oleh anak tersebut. kamus menggunakannya dan selama kebiasaan Memahami Anak atau murid yang rajin membawa pengalaman. proses Dikarenakan tersebut murid lama sebagai pelajar aktif, juga harus dipahami oleh guru yang mengajar bahasa Inggris disekolah dasar. belajar bahasa Inggris akan memiliki Menggunakan metoda yang mudah new knowledge (pengetahuan baru) untuk dipelajari (easy to study) dan yang lebih banyak dari pada anak mempermudah materi pelajaran yang yang jarang atau tidak menggunakan berhubungan kamus. Tidak semua anak mau dan mereka sehari-hari dan disekitarnya. rajin Pendekatan untuk kesekolah, membawa ini kamus dengan personal kehidupan juga dapat dikarenakan diberikan oleh guru untuk menuntun bentuknya yang tebal dan berat murid dalam proses belajar. Pada ataupun mereka belum memilikinya. waktu Tidak memiliki kamus sama dengan Inggris kepada anak-anak sebaiknya tidak dapat mengerjakan tugas, dan diawali tidak tahu akan palajaran. Hal ini sebelum menuju ke hal-hal yang dapat malas bersifat abstrak, selain itu, jangan karena ketidaktahuan mereka atas hanya menghandalkan bahasa lisan apa yang akan mereka kerjakan pada karena bahasa saja tidak cukup. saat Kegiatan untuk anak-anak juga harus menimbulkan latihan. rasa Karena untuk memperkenalkan dengan hal-hal bahasa konkret Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti) melibatkan aspek pikiran (kognitif) masyarakat dan gerakan tubuh. Jangan sekali- tersebut. kali kita menganggap semua anak Kedudukan akan Indonesia merupakan bahasa asing mengerti apa perbincangakan yang (dalam kita bahasa pertama. penutur asli Bahasa Inggris 28 bahasa Kedudukan tersebut Inggris), karena anak-anak tidak berbeda selalu Mereka Mustafa dalam hal ini menyatakan mengerti, tetapi menurut pemahaman bahwa bahasa kedua adalah bahasa mereka sendiri. Apabila ini yang yang dipelajari anak setelah bahasa terjadi ibunya dengan ciri bahasa tersebut mau bertanya. maka akan terjadi misunderstanding. Jadi, menggunakan kamus/dictionary bahasa kedua. digunakan dalam lingkungan masyarakat sekitar. Sedangkan balajar bahasa asing adalah bahasa negara bahasa Inggris sangat memberikan lain yang tidak digunakan secara pengaruh yang besar terhadap tingkat umum dalam interaksi sosial. penguasaan dalam dengan di bahasa bagi Kedudukan Bahasa Inggris di murid sekolah dasar. Dan masih Indonesia tersebut mengakibatkan banyak dapat jarang digunakannya Bahasa Inggris ditempuh untuk mempermudah anak dalam interaksi sosial di lingkungan untuk berbahasa anak. Hal tersebut menjadi tantangan Inggris. Keterkaitan antara bahasa tersendiri bagi lembaga Pendidikan dengan budaya memang seperti dua Anak Usia Dini (PAUD) sisi mata uang. Ketika mempelajari menggunakan suatu bahasa maka otomatis kita Bahasa Inggris karena pemerolehan akan mempelajari kebudayaan, nilai- bahasa asing bagi anak berbanding nilai lurus dengan volume, frekuensi dan cara lain Inggris yang mengerti sosial, moral dan kemasyarakatan si penutur bahasa penggunaannya dan setting dimana bahasa tersebut sehari-hari. digunakan. Pengaksesan bahasa bahasa dalam Pelaksanaan dengan yang pengantar kehidupan program asing sejak dini akan membuat anak pembelajaran pengantar secara otomatis mempelajari budaya Bahasa Inggris tersebut mendapat Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti) berbagai kendala kedudukan Bahasa Indonesia sebagai mengingat Inggris first di foreign (kurikulum pendidikan dasar) tercantum beberapa tujuan pembelajaran. languange (bahasa asing pertama). Artinya, Bahasa Inggris menjadi bahasa pada tertentu, tidak hanya kalangan Sebagai komunikasi, suatu bahasa alat memiliki seperangkat sistem yang satu sama oleh lain jika fonem, morfem, sintaksis, semantic kedudukannya sebagai bahasa kedua. dan pragmantik. Ada dua ragam Hal ini menyebabkan kurangnnya komunikasi yang digunakan manusia interaksi melalui bahasa, yaitu ragam bahasa masyarakat digunakan 29 umum anak seperti terhadap Bahasa saling mempengaruhi Inggris. Selain itu terdapat juga lisan berbagai Setiap bahasa memiliki seperangkat pendapat pemerolehan bahasa bahasa asing mengenai kedua ragam tulisan. atau sistem, yaitu sistem bunyi bahasa, bisa sistem gramatikal (tata bentuk kata, perkembangan tata bentuk kalimat), tata makna, dan yang mempengaruhi dan yaitu bahasa ibu. kosa kata. Perangkat sistem ini ada dalam benak penutur. struktur bahasa PENUTUP ragam lisan anak-anak pun dapat Simpulan dianalisis melalui unsur-unsur bahasa Kemampuan berbahasa yang dugunakannya. Di samping itu, Indonesia adalah salah satu syarat aturan-aturan yang harus dipenuhi masyarakat dapat digunakan sebagai tolak ukur Indonesia, tidak terkecuali murid baku sekolah bahasa secara keseluruhan. dasar. pendidikan sekolah dan dasar, Dalam bidang pengajaran bahasa di Indonesia atau yang berlaku tidaknya Sebaiknya juga penggunaan penggunaan bahasa Indonesia lisan dalam situasi merupakan mata pelajaran pokok. formal atau resmi Pelajaran bahasa Indonesia diajarkan digunakan kepada murid berdasarkan kurikulum Demikian juga, dalam proses belajar yang berlaku, yang di dalamnya mengajar di kelas, karena dituntut ragam hendaknya bahasa baku. Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti) 30 penggunaan bahasa yang cermat mereka, berikan alat-alat bantu dan terutama terkait dengan keperluan peraga keilmuan, menyentuh, maka menggunakan hendaknya bahasa Indonesia sehingga anak mampu melihat dan mendengarnya serta menghubungkan ragam baku. Namun, tidak dapat dengan disangkal seseorang menciptakan suasana belajar sambil (dwibahasawan) akan mengalihkan bermain dan bermain sambil belajar. atau mencampurkan bahasa lain ke Bagi para orang tua dampingi anak dalam bahasa yang sedang digunakan ketika belajar dan mengerjakan PR. pada Dengan bahwa saat komunikasi sedang konsep yang dipelajari, pemahaman akan berlangsung. kekurangan mereka dan mengingat Saran kelebihan yang mereka miliki akan Bahasa telah berkembang sejak anak meningkatkan kadar kesabaran para berusia 4 – 5 bulan. Orang tua yang orangtua, bijak selalu membimbing anaknya Bekerja untuk belajar berbicara mulai dari sehingga ada kesinambungan dalam yang pengamatan sederhana memiliki sampai anak demikian samalah pula guru. dengan guru, perkembangan anak keterampilan serta dukungan moral an emosional dengan buat anak terutama saat di sekolah berkomunikasi mempergunakan bahasa. Oleh karena dan berilah pujian ketika anak itu bahasa berkembang setahap demi berhasil melakukan tugasnya, bantu setahap sesuai dengan pertumbuhan dan dukung untuk mengembankan organ pada anak dan kesediaan orang kepercayaan diri dan kemandirian tua membimbing anaknya, karena itu dalam belajar. terimalah keunikan mereka dengan kelebihan mereka dan miliki. kekurangan Bantu dan yang beri dukungan anak untuk mengenali kelebihan dan menerima kekurangan mereka. Bantu membuat strategi belajar untuk mengatasi kekurangan DAFTAR RUJUKAN Danim, Sudarwan. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Bandung: ALFABETA. Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Rosda. Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti) Sugandhi, Nani M & Yusuf, Syamsu LN. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Sumatri, Mulyani dan Syaodih, Nana. 2007. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka. Sunarto, H. dan Agung Hartono. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta. Judarwanto. 2010. Tahap Perkembangan Bahasa Menurut Bzoch. http://speechclinic.wordpress.c om/2010/04/24/milestonesnormal- perkembangan-bicaradan-bahasa-pada-anak/ Suluh. 2008. Perkembangan Bahasa Remaja. http://suluhpendidikan.blogspot .com/2008/12/perkembanganbahasa- remaja.html. Valmband. 2008. Teori Perkembangan Kognitif Vygotsky. http://valmband.mul. 31