KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN BAHASA ANAK SD DALAM

advertisement
1
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN BAHASA ANAK SD
DALAM BERKOMUNIKASI
Yulia Helti
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
STKIP YDB Lubuk Alung
[email protected]
Abstract
Educational conditions Indonesian among students and people of
Indonesia in general is characterized by the growth of positive attitude
towards Indonesian, yet the discovery of learning strategies Indonesian
language is good, the lack of these efforts, particularly the individual to
memahiri Indonesian, yet the growing confidence with the language
Indonesia, and attitude feel no need to learn Indonesian. This article
will try to explain the characteristics of elementary school children in
language development Communicating associated with (a) language
education and character development (b) Understanding Indonesian
language learning in primary schools, and (c) How to communicate as a
source of human values in building a personality.
Key Words: the characteristics of the language, child language
development, language education
terhadap orang lain. Pembelajaran
PENDAHULUAN
Untuk
bergaul
dan
berkomunikasi,
manusia
menggunakan bahasa, baik dalam
nilai-nilai tersebut
contoh yang konkret agar mudah
difahami anak.
bentuk tulisan, percakapan, bahasa
isyarat
maupun
ekspresi
wajah.
harus dengan
Kemampuan
seseorang
pada
berbahasa
dasarnya
tidak
Untuk berkomunikasi secara efektif
diperoleh secara serentak sempurna,
perlu
melainkan
memperhatikan
nilai-nilai
berkembang
secara
yang ada di masyarakat. Nilai-nilai
bertahap sejak masa kanak-kanak
tersebut
hingga dewasa.. Menurut Chomsky
harus
diberikan
sedini
mungkin agar tertanam hal-hal mana
(2000:45)
yang baik dan buruk, yang boleh atau
perkembangan
tidak boleh dilakukan, bagaimana
melalalui tahap-tahap yang akhirnya
bersilap dan bertutur kata yang baik
sampi
pada
menggambarkan
bahasa
tahap
anak
itu
sempurna.
Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti)
2
Keadaan awal bahasa anak pada
merupakan mata pelajaran pokok.
umumnya
penyederhanaan
Pelajaran bahasa Indonesia diajarkan
tuturan orang dewasa, yang dapat
kepada murid berdasarkan kurikulum
berupa
yang berlaku, yang di dalamnya
berisi
penyingkatan
maupun
penyesuaian fonologis sesuai dengan
(kurikulum
pendidikan
dasar)
perkembangan
tercantum
beberapa
tujuan
pembelajaran.
Salah
tujuan
kemampuan
artikulatorisnya.
satu
Bagian-bagian yang terkait
pokoknya adalah murid mampu dan
dengan berbagai permasalahan yang
terampil berbahasa Indonesia dengan
terjadi dalam hal bahasa, khususnya
baik dan benar setelah mengalami
kemampuan murid dalam berbicara
proses belajar mengajar di sekolah.
(bahasa
Keterampilan berbahasa itu tidak saja
lisan).
Adapun
bagian-
bagian yang akan dibahas tersebut,
meliputi
morfologi, leksikal, sintaksis), ragam
dalamnya
bahasa
bahasa,
membaca, menulis, mendengarkan
keterkaitan antara penggunaan ragam
(menyimak), dan berbicara. Dalam
dan
proses
lisan,
fungsi
fungsi
bahasa,
isi
pesan
satu
aspek,
tetapi
termasuk
di
kemampuan
pemerolehan
dan
komunikasi dan pemahaman guru
penggunaannya,
terhadap isi/pesan yang disampaikan
berbahasa tersebut saling berkaitan.
anak-anak
dwibahasawan
sekolah
dasar. Bagian-bagian tersebut secara
formal
terjadi
dalam
keterampilan
METODOLOGI PENELITIAN
konteks
Metode
yang
digunakan
komunikasi di kelas melalui proses
dalam penulisan tugas akhir ini ialah
belajar-mengajar.
menggunakan studi pustaka atau
Kemampuan
berbahasa
dengan mengumpulkan bahan atau
Indonesia adalah salah satu syarat
data dari berbagai sumber buku yang
yang harus dipenuhi masyarakat
berhubungan dengan perkembangan
Indonesia, tidak terkecuali murid
bahasa
pada
sekolah
dasar.
Adapun
dasar.
pendidikan
sekolah
dan
dasar,
Dalam
bidang
pengajaran
bahasa
anak
manfaat
sekolah
dari
di
penulisan tugas akhir ini ialah untuk
Indonesia
mengetahui lebih dalam mengenai
Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti)
karakteristik
sekolah
perkembangan
dasar
khususnya
3
anak
tulisan, isyarat, bilangan, lukisan dan
pada
mimik muka.
perkembangan bahasanya agar kelak
Bahasa
merupakan
faktor
kita dapat mengembangkan potensi
hakiki yang membedakan manusia
berbahasa anak didik secara optimal
dengan hewan. Bahasa merupakan
sehingga tujuan pembelajaran dapat
anugerah dari Allah SWT, yang
tercapai.
dengannya manusia dapat mengenal
atau memahami dirinya,
manusia, alam dan penciptanya serta
PEMBAHASAN
Manusia
sesama
sebagai
mahluk
mampu
sosial tidak dapat dipisahkan dari
sebagai
kegiatan saling berkomunikasi dan
mengembangkan budayanya. Tiap
bentuk
individu dituntut untuk memiliki
komunikasi
manusia
memposisikan
mahluk
dirinya
berbudaya
merupakan yang paling sempurna
kemampuan
daripada binatang, karena manusia
mengekspresikan
dapat
melalui
menangkap pemikiran orang lain
berbagai sarana dan prasarana yang
melalui bahasa, sehingga komunikasi
ada. Untuk berkomunikasi manusia
menjadi efektif. Anak-anak lebih
memerlukan sautu media, terutama
dapat mengerti apa yang dikatakan
yaitu bahsa. Oleh karenanya setiap
orang lain daripada mengutarakan
masyarakat mempunyai suatu media
pikiran dan perasaan mereka dengan
untuk
kata-kata.
melakukannya
berinteraksi
lainnya. Bahasa
dengan
yang
merupakan
alat
menyatakan
dan
atau
pikirannya
dan
Semakin matang organ-organ
untuk berkomunikasi dengan orang
yang
lain, tercakup semua cara untuk
berbicara seperti alat bicara dan
berkomunikasi, dimana pikiran dan
pertumbuhan
perasaan dinyatakan dalam bentuk
otak, anak semakin jelas dalam
lambing
mengutarakan
atau
symbol
untuk
berkaitan
dengan
atau
proses
perkembangan
kemauan,
pikiran
mengungkapkan sesuatu pengertian,
maupun perasaannya melalui ucapan
seperti dengan menggunakan lisan,
atau bahasa. Hal itu tidak lepas ari
pengaruh lingkungan, terutama orang
Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti)
4
tua atau keluarga. Anak yang selalu
menggunakan fonem /la/ diganti
mendapat
dengan fonem /ra/. (b) Morfologi
motivasi
terpacu
untuk
positif
akan
mengembangkan
potensi bicaranya.
alat
ilmu
yang
membicarakan
morfem serta bagaimana morfem itu
Unsur Dasar Bahasa sebagai
suatu
ialah
bahasa
unsur terkecil dari pembentukan kata
memiliki seperangkat sistem yang
dan disesuaikan dengan aturan suatu
satu sama lain saling mempengaruhi
bahasa.
yaitu: (a) Fonologi, merupakan salah
morfem dapat berbentuk imbuhan.
satu bagian dari tata bahasa yang
Misalnya kata praduga memiliki dua
mempelajari
morfem yaitu /pra/ dan /duga/. Kata
pada
komunikasi,
dibentuk menjadi kata. Morfem yaitu
bunyi-bunyi
umumnya.
mempelajari
bahasa
Fonologi
fungsi
dari
sistem
duga
Pada
bahasa
merupakan
penambahan
Indonesia
kata
dasar
morfem
/pra/
pembeda bunyi dalam suatu bahasa,
menyebabkan perubahan arti pada
mancoba menetapkan aturan-aturan
kata
untuk menentukan dan membedakan
(c) Sintaksis yaitu penggabungan
fonem satu dengan yang lain dan
kata menjadi kalimat berdasarkan
begaimana
aturan sistematis yang berlaku pada
ia
dapat
berfunngsi
duga.
didalam sistematika bahasa, sehingga
bahasa
komunikasi dapat
Indonesia terdapat aturan SPO atau
menjadi
lebih
tertentu.
Dalam
bahasa
efektif. Fonem yaitu unsur terkecil
subjek-predikat-objek.
dari
bisa
berbeda pada bahasa yang berbeda,
digunakan untuk membedakan arti
misalnya pada bahasa Belanda dan
dari satu kata. Contohnya kata ular
Jerman aturan pembuatan kalimat
dan ulas memiliki arti yang berbeda
adalah kata kerja selalu menjadi kata
karena perbedaan pada fonem /er/
kedua dalam setiap kalimat. Hal ini
dan /es/. Setiap bahasa memiliki
berbeda dengan bahasa Inggris yang
jumlah
yang
memperbolehkan kata kerja diletakan
bahasa
bukan pada urutan kedua dalam
Jepang tidak mengenal fonem /la/
suatu kalimat. (d) Semantik ialah
sehingga
studi yang mempelajari arti dan
bunyi
dan
berbeda-beda.
ucapan
jenis
yang
fonem
Misalnya
perkataan
yang
Aturan
ini
Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti)
makna
dari
suatu
bahasa
yang
Sebelum
dapat
5
berbicara
dibentuk dalam suatu kalimat. (e)
lancar, ada tahapan yang biasa dilalui
Diskurs mengkaji bahasa pada tahap
seseorang, antara lain: (1) Menangis,
percakapan, paragraf, bab, cerita atau
merupakan cara yang biasa dilakukan
literatur.
oleh bayi untuk berkomunikasi dan
Bahasa
telah
berkembang
melakukan hubungan sosial dengan
sejak anak berusia 4 – 5 bulan. Orang
lingkungannya. (2)
tua yang bijak selalu membimbing
dilakukan oleh anak sebelum usia 2
anaknya
berbicara
tahun. (3) Holofrase, dilakukan oleh
mulai dari yang sederhana sampai
anak setelah usia 2 tahun sampai
anak
menjelang sekolah. (4) Mengobrol,
untuk
belajar
memiliki
keterampilan
berkomunikasi
dengan
disebut
juga
Berceloteh,
social
speech
mempergunakan bahasa. Oleh karena
merupakan bentuk berbicara yang
itu bahasa berkembang setahap demi
mempunyai makna social, bertujuan
setahap sesuai dengan pertumbuhan
agar pembicaraannya didengar dan
organ pada anak dan kesediaan orang
dimengerti oleh orang lain. Potensi
tua membimbing anaknya. Fungsi
anak
bahasa manusia antara lain untuk
beberapa hal. Yaitu: (a) kematangan
mengekspresikan
perasaan,
alat berbicara, (b) kesiapan mental,
merupakan kalimat spontan yang
(c) adanya model yang baik untuk
terucap tanpa ada tujuan apapun dan
dicontoh oleh anak, (d) kesempatan
kepada
untuk
berlatih, (e) motivasi untuk belajar
lain,
dan berlatih dan (f) bimbingan dari
siapapun,
mempengaruhi
orang
merupakan kalimat batau isyarat
dan
menyampaikan
merupakan
menyampaikan
untuk
didukung
oleh
orang tua.
yang dapat menyebabkan orang lain
terpengaruh,
berbicara
Di samping adanya berbagai
dukungan
tersebut
juga
terdapat
informasi,
gangguan perkembangan berbicara
untuk
bagi anak, yaitu: (a) anak cengeng,
kalimat
informasi
atau
pemberitahuan kepada orang lain.
(b)
anak
sulit
memahami
isi
pembicaraan orang lain. Sedangkan
Faktor-faktor yang Memeacu Anak
Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti)
Cepat Berbicara ialah Keluarga yang
pendengar
paling utama, Media Elektronik dan
dikatakannya. (2) faktor kecepatan,
Sekolah. Bahasa Lisan Ada dua
pembicara segera
ragam komunikasi yang digunakan
pendengar
manusia melalui bahasa, yaitu ragam
dibicarakan (3) dapat disesuaikan
bahasa lisan dan ragam tulisan.
dengan situasi, artinya meskipun
Sebagaimana
gelap
diungkapkan
oleh
mengerti
yang
melihat
terhadap
orang
apa
6
reaksi
apa
yang
masih
Moeliono (Ed.), bahwa ragam bahasa
berkomunikasi,
menurut sarananya lazim dibagi atas
efisiensi, karena dengan bahasa lisan
ragam lisan dan ragam tulisan (1988:
banyak yang dapat
6).
dalam waktu yang relatif singkat dan
Dalam penggunaannya, kedua ragam
tenaga yang sedikit. Sebaliknya,
ini
berbeda halnya dengan penggunaan
pada
umumnya
Penggunaan
ragam
berbeda.
bahasa
dan
bisa
(4)
faktor
diungkapkan
lisan
ragam bahasa tulisan. Apa yang tidak
mempunyai keuntungan, yaitu karena
jelas dalam bahasa tulisan tidak
bahasa
ragam
dapat ditolong oleh situasi seperti
dengan
hadirnya
lisan
digunakan
bicara,
bahasa lisan. Dalam bahasa lisan,
maka apa yang mungkin tidak jelas
apabila terjadi kesalahan, pada saat
dalam pembicaraan dapat dibantu
itu pula dapat dikoreksi, sedangkan
dengan keadaan atau dapat langsung
dalam bahasa tulisan diperlukan
ditanyakan kepada pembicara. Hal
keseksamaan yang lebih besar.
ini
menunjukan
peserta
bahwa
peranan
Badudu
(1985:
6)
penggunaan bahasa ragam lisan itu
menjelaskan pula perbedaan bahasa
penting.
lisan
Pateda
Berkaitan
(1987:
ini,
dan
tulisan.
Menurutnya,
menyebutkan
bahasa lisan lebih bebas bentuknya
bahwa ada empat alasan mengapa
daripada bahasa tulisan karena faktor
bahasa
itu penting dalam
situasi yang memperjelas pengertian
komunikasi,
yaitu:
faktor
bahasa yang dituturkan oleh penutur,
kejelasan,
karena
pembicara
sedangkan dalam bahasa tulisan,
lisan
63)
dengan
(1)
menambahkan unsur lain berupa
situasi
harus
dinyatakan
dengan
tekan dan gerak anggota badan agar
kalimat-kaliamt. Di samping itu,
Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti)
7
bahasa lisan yang digunakan dalam
Dengan demikian, setiap bahasa
tuturan dibantu pengertiannya, jika
memiliki seperangkat sistem, yaitu
bahasa tutur itu kurang jelas oleh
sistem
situasi, oleh gerak-gerak pembicara,
gramatikal (tata bentuk kata, tata
dan oleh mimiknya. Dalam bahasa
bentuk kalimat), tata makna, dan
tulisan,
kosa kata. Perangkat sistem ini ada
alat
atau
memperjelas
sarana
pengertian
yang
seperti
dalam
bunyi
benak
bahasa,
penutur.
sistem
Saussure
bahasa lisan itu tidak ada. Itulah
memberinya istilah dengan langue,
sebabnya, bahasa tulis harus disusun
yaitu totalitas dari sekumpulan fakta
lebih sempurna.
satu bahasa. Ini sebagai satu gudang
Penggunaan Bahasa Ragam
segala fakta kebahasaan yang ada
Lisan. Berbicara tentang penggunaan
pada setiap orang. Istilah competence
bahasa, tentunya tidak terlepas dari
(kompetensi) diartikan sebagai“…
penutur-penutur
atau
the speaker hearers knowledge of his
orang yang menggunakan bahasa
language …” (Aiwasilah, 1985: 4).
dalam
bermasyarakat.
Langue adalah sesuatu yang ada pada
Penutur-penutur bahasa itu, dalam
setiap individu, sama bagi semuanya
proses sosialisasinya dapat berfungsi
dan
sebagai pembicara, penulis, pembaca
penyampainya. Langue adalah suatu
dan
penyimak.
sistem yang memiliki susunan sendiri.
Penyimak dan pembaca dalam hal
Langue merupakan norma dari segala
proses
pengungkapan
bahasa
kehidupan
pendengar
atau
berbahasa
sebagai
penerima,
ini
itu
berfungsi
berbeda
di
luar
bahasa.
kemauan
Berbeda
sedangkan
halnya dengan penggunaan bahasa,
pembicara dan penulis berfungsi
karena penggunaan bahasa bersifat
sebagai orang yang memproduksikan
heterogen.
(menghasilkan) bahasa. Komunikasi
bahasa itu didasari teori Sassure,
di antara pembicara dan pendengar
yaitu diistilahkan dengan parole.
atau penulis dengan pembaca dapat
Parole adalah bahasa sebagaimana ia
berjalan lancar, apabila di antara
dipakai karena itu sangat bergantung
kedua belah pihak terdapat dalam
pada faktor-faktor linguistik ekstern
masyarakat
(Sassure dan Rahayu, 1988: 88).
bahasa
yang
sama.
Konsep
penggunaan
Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti)
Kaitannya
dengan
penelitian
ini
yang
ingin
diungkapkan
8
dapat
penggunaan bahasa yang dimaksud
diterima oleh lawan tuturnya. Untuk
adalah parole.
itu,
Setiap
penutur
dapat
setiap
penutur
harus
menggunakan bahasa tersebut sesuai
dikatakan terampil berbahasa apabila
dengan
ia memiliki kompetensi atau langue
Berkaitan
dari
Moeliono (Ed.) menguraikan bahwa
bahasa
yang
dikuasainya.
situasi
dan
dengan
fungsinya.
ini
Anton
Keterampilan bahasa yang terdiri
orang yang mahir
dari berbicara, mendengar, menulis,
bahasanya sehingga maksud hatinya
membaca ini pun pada umumnya
mencapai
jarang dikuasainya penutur yang
jenisnya
sama baiknya. Ada penutur yang
dengan
terampil berbicara, tetapi kurang
memberikan efek atau hasil karena
terampil menulis dan begitu pula
serasi dengan peristiwa atau keadaan
halnya dengan keterampilan yang
yang
lainnya.
berhadapan
Namun,
dengan
menggunakan
sasarannya,
itu
disebut
efektif.
dihadapinya.
apa
pun
berbahasa
Bahasanya
Orang
dengan
yang
sejumlah
pemakaiannya keterampilan penutur
lingkungan hidup memilih salah satu
dalam menggunakan bahasa sesuai
ragam yang cocok dengan situasi itu.
dengan
atas,
Pemanfaatan ragam yang tepat dan
belumlah dapat dikatakan mampu
serasi menurut golongan penutur dan
berbahasa dengan baik. Dalam hal ini
jenis pemakaian bahasa itulah yang
Rusyana (1984: 104) menjelaskan
disebut bahasa yang baik dan tepat
bahwa berbahasa dengan baik berarti
(1988: 19).
sistem-sistem
di
bukan saja dapat menguasai struktur
Kenyataan yang terjadi di
bahasa dengan baik, tetapi juga dapat
masyarakat adalah bahwa bahasa itu
memakainya secara serasi, sesuai
terdiri dari berbagai ragam. Ragam
pokok permasalahan, tokoh bicara,
itu ada yang berhubungan dengan
dan suasana pembicaraan.
pemakaian bahasa dan ada pula yang
Dengan demikian, seorang
berhubungan dengan pemakaiannya.
penutur harus lebih cermat dalam
Dalam hal ini Fishman (1972: 149)
menggunakan bahasanya, supaya apa
membedakan variasi bahasa tersebut
Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti)
9
menurut penuturnya (user), yang
perantara yang digunakan dalam
disebut dengan dialek, dan variasi
komunikasi
bahasa
bahasa,
menurut
penggunaannya
dan
bentuk
dialek, (7)
tuturan,
norms,
yang
(use) disebut dengan istilah register.
mengacu kepada norma perilaku
Penggunaan
dalam
berbagai
mengenal
berinteraksi,
interpretasi
variasi.
Bahasa
yang
komunikasi, dan (8) genres, yang
oleh
seseorang
akan
mengacu kepada bentuk dan jenis
dengan
bahasa
yang
bahasa
oleh
orang
lain.
komunikasi, misalnya cerita, prosa
digunakan
berbeda
bahasa
digunakan
Kevariasian bahasa itu dipengaruhi
yang
digunakan
dalam
puisi (Hymes dalam Bell, 1976: 81).
oleh siapa yang berbicara, lawan
Untuk
bahasa
dan sebagainya. Del Hymas merinci
seseorang kita dapat mengenalnya
faktor-faktor
melalui.
mempengaruhi
(1)
yang
ragam
bicara, situasi, topik pembicaraan,
yang
apa
mengetahui
dipakai
pilihan
kata
oleh
atau
pemakaian bahasa menjadi delapan
leksis, (2)
faktor, yaitu: (1) setting and scence,
morfologi, (4)
yang mengacu pada tempat dan
intonasi (Badudu, 1991: 85). Sejalan
waktu terjadinya komunikasi, (2)
dengan pendapat tersebut, Nebaban
participant, yang mengacu kepada
(1984: 22) menjelaskan bahwa setiap
peserta komunikasi yang terdiri atas
bahasa mempunyai banyak ragam,
pembicara/pengirim,
yang dipakai dalam keadaan atau
pendengar/penerima, (3)
ends
fonologi, (3)
sintaksis,
dan (5)
keperluan/tujuan yang berbeda-beda.
(pupose and goals), yang mengacu
Ragam-ragam
kepada tujuan dan hasil atau harapan
perbedaan struktural dalam unsur-
mengadakan
unsurnya. Perbedaan struktural ini
komunikasi,
(4)
itu
actsequence, yang mengacu kepada
berbentuk
bentuk dan isi pesan komunikasi, (5)
morfologi, identitas kata-kata, dan
key, yang mengacu kepada gaya,
sintaksis. Berkaitan dengan pendapat
ragam bahasa yang digunakan dalam
di atas, dalam penelitian ini akan
komunikasi, (6)
memfokuskan
pada
pemakaian
bahasa,
dilihat
dari
instrumentalities,
yang mengacu kepada sarana atau
ucapan,
menunjukan
yang
intonasi,
segi
Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti)
10
fonologi
(pelafalan/pengucapan),
sedikit, sehingga sukar kita menerka
morfologi
(bentuk
dari suku manakah orang yang
kata),
leksis
(pilihan kata), kosakata dan sintaksis
bertutur itu berasal.
(kalimat).
Dari
Pelafalan
beberapa
pengaruh
(Pengucapan).
tersebut, tampaknya pengaruh lafal
Masyarakat Indonesia terdiri dari
bahasa daerah sering kita dengar.
beratus-ratus
Badudu
suku,
dan
masing-
(1985:
12)
menjelaskan
masing suku memiliki bahasa daerah.
bahwa yang sering sukar dihindari
Bahasa daerah tersebut dipergunakan
adalah pengaruh lafal bahasa daerah,
oleh bangsa (masyarakat) Indonesia
karena lidah penutur yang sudah
sebagai sarana komunikasi antar
“terbentuk” sejak kecil oleh lafal
suku, dan juga dipergunakan di
bahasa
lingkunagn keluarga. Oleh karena itu,
perhatikan
tidaklah mengherankan kalau bahasa
misalnya, kata-kata yang befonem /e/
daerah
akan dilafalkan dengan /E/. Kata-
tersebut
sudah
menyatu
daerahnya.
lafal
orang
kita
Tapanuli
dengan kehidupan masyarakat di
kata
Indonesia. Keadaan seperti ini akan
kemana,
berpengaruh
pemakaian
menggunakan /e/ benar. Atau orang
bahasa Indonesia. Pengaruh tersebut
yang berasal dari Jawa, akhirankan
beragam. Ada pengaruh lafal, ada
akan
pengaruh bentuk kata, ada pengaruh
Demikian pula dengan suku-suku
makna kata, ada juga pengaruh
lain misalnya Sunda, Bali, Aceh, bila
struktur kalimat. Lagi pula agaknya
berbicara
pengaruh-pengaruh
pengaruh bahasa daerahnya.
terhadap
tersebut
sulit
untuk dihindari dengan sepenuhnya.
Seperti
dikatakan
oleh
seperti
Bila
mengapa,
karena,
diucapkan
diucapkan
akan
Bila
dengan
dengan
diwarnai
seseorang
/ken/.
oleh
dalam
Badudu
berbahasa Indonesia (lisan) terdengar
(1985: 12) bahwa tidak seorang pun
bahasa daerahnya, maka lafalnya
yang dapat melepaskan diri dari
tergolong lafal nonbaku. Akan tetapi,
pengaruh itu seratus persen. Lebih
bila
lanjut dikatakannya, yang mungkin
Indonesia
adalah bahwa pengaruh ini sangat
bahasa daerahnya, maka lafalnya
seseorang
tidak
dalam
berbahasa
terdengar
lafal
Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti)
dapat digolongkan kepada bahasa
seterusnya.
baku (standar). Mengenai pengertian
memahami bahasa lisan seseorang
lafal baku tersebut, Badudu (1980:
dapat dilakukan, antara lain dengan
115) menjelaskan bahwa lafal bahasa
cara
Indonesia baku adalah lafal yang
bahasa dan aturan yang berlaku
tidak
dalam bahasa itu. Uraian di atas
memperdengarkan
“warna”
Oleh
karena
11
menganalisis
itu,
unsur-unsur
lafal bahasa daerah atau dialek, juga
memberikan
tidak
“warna”
struktur bahasa ragam lisan anak-
lafal bahasa asing seperti bahasa
anak pun dapat dianalisis melalui
Belanda,
unsur-unsur
memperdengarkan
Inggris
atau
Arab.
gambaran
bahwa
bahasa
Kemudian, Soemantri (1987: 11)
dugunakannya.
mengemukakan bahwa lafal bahasa
aturan-aturan
Indonesia
dapat digunakan sebagai tolak ukur
yang
standar
adalah
yang
tidaknya
samping
itu,
berlaku
juga
tuturan bahasa Indonesia yang tidak
baku
terlalu menonjol ciri lafal daerah
bahasa secara keseluruhan. Dari
penuturnya.
deskrifsi dan hasil analisis data,
Struktur Bahasa Ragam Lisan
atau
Di
yang
penggunaan
struktur bahasa ragam lisan anak-
Anak-anak Dwibahasawan di SD.
anak
dwibahasawan
Dalam wujudnya, bahasa yang kita
dipengaruhi oleh bahasa ibu dan
gunakan terdiri dari unsur bunyi,
bahasa
bentuk morfologis, sintaksis dan
disebabkan
semantik. Unsur-unsur bahasa itu
terjadinya peristiwa bahasa, seperti
tidak lagi dipandang sebagai sesuatu
frekuensi penggunaan bahasa ibu
yang terpisah-pisah. Dalam bahasa
yang dominan. Anak-anak cenderung
lisan, unsur-unsur tersebut terangkai
atau
dalam wujud kalimat yang saling
bahasa ibu daripada bahasa Indonesia
berkaitan. Kalimat yang pertama
ketika di rumah. Peristiwa itu terjadi
pada dasarnya digunakan sebagai
karena faktor lingkungan (keluarga
acuan
munculnya
kedua,
kalimat
percakapan.
lebih
oleh
sering
masyarakat)
masih
Hal
ini
lingkungan
menggunakan
kalimat
yang
dan
mendominasi
kedua
dapat
terjadinya penggunaan bahasa daerah
memunculkan kalimat ketiga dan
setempat. Efek dari peristiwa itu,
Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti)
12
maka penggunaan bahasa Indonesia
komunikasi pada prinsipnya tidak
di kelas pun diwarnai bahasa daerah.
mengganggu proses belajar mengajar
Dalam hal ini, ada beberapa hal,
di kelas. Hal ini disebabkab oleh
yang dapat dikemukakan berkenaan
penggunaan ragam baku yang lebih
dengan peristiwa tersebut.
sering digunakan dari pada ragam
Upaya yang dilakukan guru
tidak baku. Ragam tidak baku pada
pada saat proses belajar berlangsung
dasarnya digunakan anak-anak atas
adalah digunakan bahasa Indonesia
dasar pertimbangan situasi dan sosial.
yang baik oleh guru ketika mengajar
Situasi atau konteks peristiwa yang
di kelas. Pada saat proses belajar
terjadi itu memang mengharapkan
berlangsung
berbagai
penggunaan ragam tidak baku oleh
perasaan
anak-anak.
ungkapan
melalui
terjadi
pikiran
bahasa
dan
lisan.
Misalnya,
ketika
Dalam
meminjam buku, menyuruh, bertanya,
peristiwa itu pun terjadi penggunaan
dan marah dengan temannya yang
struktur bahasa lisan pada anak-anak.
sebahasa
Karena pada umumnya para murid
Pada
tergolong
sekolah
dwibahasawan,
maka
(bahasa
dasarnya
dasar
ibu).
anak-anak
telah
usia
menguasai
dalam peristiwa itu pun ragam
struktur bahasa secara sempurna.
bahasa lisan (baku dan tidak baku)
Pada usia ini anak-anak di samping
tidak
udah matang organ-organ bicaranya,
bisa
dielakkan.
Meskipun
demikian, secara umum anak-anak
mereka
telah
menggunakan
pembicaraan orang lain. Kematangan
seperangkat penanda linguistik yang
anak-anak dapat diwujudkan secara
diperlukan dalam berbahasa lisan
verbal, seperti penggunaan bentuk-
sehingga mampu mengungkapkan
bentuk morfologi dalam kalimat-
pikiran dan perasaan dengan orang
kalimat
lain. Keseluruhan sistem bahasa itu
diperoleh dalam penelitian ini pun
meliputi bidang fonologi, morfologi,
menunjukan
leksikal, semantik dan sintaksis.
bentuk-bentuk
mampu
Digunakannya ragam baku
dan tidak baku dalam peristiwa
kalimat
juga
mampu
komplek.
bahwa
merespon
Data
penggunaan
morfologi
anak-anak
yang
dalam
dwibahasawan
secara struktur sudah baik.
Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti)
Hal
kemapuan
afiksasi,
ini
terlihat
dalam
13
pada
pembicaraan. Pilihan kata atau istilah
penggunaan
yang tepat dan penggunaan kata yang
pemajemukan,
dan
baku dalam konteks pembicaraan
pengulangan. Hanya terjadi beberapa
akan
kesalahan
afiksasi
berbahasa. Artinya, makna atau isi
karena pengaruh bahasa daerah atau
pembicaraan akan terwakili secara
bahasa percakapan sehari-hari. Hal
jelas berdasarkan ketepatan dalam
ini, antara lain dapat terlihat pada
penggunaannya.
penghilangan awalan me- dalam kata
pilihan kata atau istilah-istilah yang
manjat, metik, nembak, dan mbeli
digunakan anak-anak dwibahasawan
(tidak
seharusnya
secara umum dapat dikatakan baik
memanjat, memetik, menembak, dan
(baku) bila diukur dengan konteks
membeli (baku). Kesalahan juga
pembicaraan. Berbagai pilihan dan
terjadi pada kata ngambilin dan
penggunaan kata terkait langsung
nunggu (tidak baku), seharusnya
dengan topik pembicaraan, terarah,
mengambil
kontekstual,
penggunaan
baku),
yang
dan
menunggu.
Di
mencerminkan
kemampuan
Dalam
dan
hal
situasional.
ini,
Di
samping itu, terjadi juga beberapa
dalam konteks komunikasi formal,
kesalahan penggunaan pada kata
topik
ulang.
adalah
ditentukan dapat dibahas bersama
bintangnya-bintang dan mutar-mutar
sesuai dengan pengalaman hidup
(tidak baku), seharusnya bintang-
sehari-hari.
Yang
dimaksud
bintang dan berputar-putar. Salah
prmbicaraan
yang
telah
Keterkaitan itu terbukti oleh
satu hal yang paling sempurna adalah
adanya
penggunaan pemajemukan. Artinya,
pembicaraan yang yang dibicarakan
tidak ditemukan kesalahan dalam
melalui
penggunaan kata majemuk pada
penggunaan kata atau istilah. Hanya
bahasa
ada beberapa pilihan kata yang
lisan
anak-anak
dwibahasawan.
saling
dimengerti
berbagai
pilihan
topik
atau
menyimpang akibat pengaruh bahasa
Pilihan kata, kosakata atau
ibu dan bahasa pergaulan sehari-hari.
istilah, dan penggunaannya dalam
Pilihan dan penggunaan kata daerah
ujaran
digunakan anak-anak dwibahasawan
sangat
mempengaruhi
isi
Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti)
karena kesulitan mencari padanannya.
Sesuai
dengan
sifat
14
dan
Hal ini terdapat pada kata daerah
penggunaannya, maka penggunaan
(Jawa), seperti pangnya, nyucuk, dan
bahasa lisan anak-anak lebih banyak
membandil
(Indonesia=cabang
berisi komentar. Hal ini terjadi
pohon, mematuk makanan melalui
karena topik yang harus disampaikan
paruh burung, dan melempar batu
dalam
dengan ketapel). Selain itu, ada
memerlukan penjelasan. Misalnya,
beberapa pilihan dan penggunaan
anak-anak
kata yang disebabkan oleh bahasa
‘pentingnya
pergaulan. Kata-kata itu, antara lain
lingkungan’,
cuma, aja, nggak, dan duren (tidak
pengalaman
baku), seharusnya hanya, saja, tidak
‘bagaimana cara belajar yang baik’.
dan durian (baku).
Rangkaian
penjelasan
kongkrit
diungkapkan
Penggunaan
banyak
bahasa
kelonggaran
lisan
komunikasi
harus
menjelaskan
memelihara
’menceritakan
pribadi’,
dan
itu
secara
melalui
kalimat-kalimat
yang sesuai dan
dibandingkan dengan bahasa tulisan.
saling
Dalam wujudnya,
Akan
kalimat-kalimat
tetapi,
penggunaan
bukan
berarti
terkait.
yang
digunakan
dilakukan
anak-anak dwibahasawan terdiri dari
menggunakan
beberapa kalimat deklaratif aktif,
bahasa lisan perlu diperhatikan oleh
dalam hal ini konstruksi pasif jarang
setiap penutur
terjadi. Selanjutnya, struktur kalimat
seenaknya.
dapat
bila
proses
Dalam
mengenai situasi,
lawan bicara dan masalah yang
yang
dikemukakan.
dengan
dwibahasawan adalah lesapnya unsur
penilaian ini, struktur kalimat dalam
subjek, predikat dan objek. Meskipun
ujaran
demikian,
Kaitan
anak-anak
dwibahasawan
terjadi
pada
lesapnya
tersebut
anak-anak
unsur-unsur
berupa (1) topik komentar, (2)
kalimat
masih
kalimat deklaratif aktif lebih banyak
dianggap wajar karena hal itu terjadi
daripada konstruksi pasif, dan (3)
dalam konteks bahasa lisan atau
lepasnya unsur subjek, predikat, dan
hadirnya
objek.
(komunikator)
antara
dan
dapat
pembicara
pendengar
(komunikan). Kenyataan seperti ini
Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti)
15
juga dijelaskan oleh Rusyana (1984:
Indonesia, termasuk juga anak-anak
130), bahwa dalam penuturan lisan,
sekolah dasar tergolong masyarakat
pembicara dan pendengar ada dalam
dwibahasawan. Sebagai masyarakat
ruang dan waktu yang memberikan
dwibahasawan
kemungkinan untuk berkontak secara
mampu menggunakan lebih dari satu
lanfsung. Situasinya juga diketahui
bahasa. Keadaan seperti ini tentu
oleh kedua belah pihak.
akan
Andaikan ada yang tidak
dipahami,
dapat
mempengaruhi
bahasa
Indonesia
mereka
penggunaan
mereka
dalam
dan
komunikasi sehari-hari, baik dalam
kemudian dijelaskan. Karena itu,
tataran formal ataupun nonformal.
walaupun ada yang jika dipandang
Kedwibahasaan seseorang di dalam
dari kalimat-kalimat yang digunakan,
masyarakat
tidak begitu jelas, ketidak jelasan itu
dilihat
mungkin
oleh
menggunakan dua bahasa atau lebih.
hubungan
Sebelum seseorang menguasai dua
dalam peristiwa pembicaraan atau
bahasa atau lebih, yang pertama kali
langsung dijelaskan oleh pembicara.
mempengaruhi
Dengan demiklian, penyimpangan-
seseorang umumnya adalah bahasa
penyimpangan struktur kalimat dan
ibu. Bahasa ibu, yang merupakan
lesapnya unsur-unsur kalimat dalam
bahasa pertama biasanya diperoleh
ujaran
dalam
sudah
pemahaman
ditanyakan
tentunya
teratasi
terhadap
anak-anak
dwibahasawan
pada dasarnya dapat
dari
kemampuannya
mendasari
lingkungan
bahasa
keluarga
atau
disebabkan oleh sifat bahasa lisan itu
masyarakat.
sendiri.
pemakaian bahasa ibu atau bahasa
Dengan
kata
lain,
Kecenderungan
penyimpangan-penyimpangan
pertama
sangat
tergantung
struktur bahasa lisan yang digunakan
bahasa
yang
paling
anak-anak dwibahasawan SD masih
dipergunakan
dalam batas kewajaran.
masyarakat. Terutama di daerah-
Berbagai uraian di atas pada
daerah
di
pedesaan,
pada
dominan
tengah-tengah
biasanya
yang
dasarnya terjadi karena beberapa
dominan adalah bahasa ibu daerah.
faktor. Faktor yang paling dominan
Dalam rentang waktu selanjutnya,
karena pada umumnya masyarakat
sesuai dengan usianya kemudian
Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti)
seseorang akan mempelajari bahasa
digunakan
kedua. Bagi anak-anak, hal ini akan
Demikian juga, dalam proses belajar
dialami apabila anak-anak mulai
mengajar di kelas, karena dituntut
masuk sekolah.Dari perjalanan waktu
penggunaan bahasa yang cermat
dan usia sekolah itulah, maka akan
terutama terkait dengan keperluan
diperoleh dan dikuasai bahasa kedua,
keilmuan,
sehingga mereka dapat menguasai
menggunakan
lebih dari satu bahasa.
ragam baku. Namun, tidak dapat
Sebagian besar masyarakat,
ragam
bahasa
16
maka
disangkal
baku.
hendaknya
bahasa
Indonesia
bahwa
seseorang
termasuk anak-anak sekolah dasar
(dwibahasawan) akan mengalihkan
kebanyakan berbahasa ibu bahasa
atau mencampurkan bahasa lain ke
daerah. Meskipun anak-anak telah
dalam bahasa yang sedang digunakan
memasuki sekolah, karena sebagian
pada
besar
berlangsung. Hal ini dapat terjadi
masyarakat
bahasa daerah,
menggunakan
saat
komunikasi
maka pemakaian
karena
berbagai
bahasa daerahlah yang cenderung
alasan
itu,
dominan dalam berkomunikasi. Hal
sedang
alasan.
Alasan-
antara
lain
pembicaraan
dapat
berlangsung
ini terbukti karena bahasa daerah
komunikatif,
untuk
menunjukan
lebih
status
sering
digunakan
bila
sosialnya,
dan
kesulitan
dibandingkan dengan bahasa yang
mencari
lain, misalnya bahasa Indonesia.
dengan hal ini, Grosjean (1982: 149)
Dengan demikian, kita tidak heran
menjelaskan, bahwa kegiatan beralih
bila kalau bahasa daerah atau bahasa
bahasa
percakapan
dwibahasawan kekurangan fasilitas
penggunaan
akan
mempengaruhi
bahasa
Indonesia
penuturnya.
pada
padanan
agar
(kode)
suatu
kata.
terjadi
bahasa
Senada
manakala
pada
saat
dwibahasawan itu mengemukakan
Ragam Bahasa Lisan yang
Digunakan
suatu topik. Alih kode juga terjadi
Anak-anak
sewaktu dwibahasawan menemukan
Dwibahasawan di SD. Penggunaan
kata yang sulit diungkapkannya tidak
bahasa Indonesia lisan dalam situasi
ada padanan yang tepat. Selanjutnya
formal
alih
atau
resmi
hendaknya
kode
sering
terjadi
ketika
Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti)
dwibahasawan
sedang
dalam
keadaan lelah, atau sedang marah.
Berdasarkan
hasil
analisis
deskripsi
data
dan
ditemukan
17
bahasa (kode) ketika menyampaikan
ujarannya. Hal ini sejalan dengan
pendapat Suwito (1983: 149), bahwa
ada
kalanya
terjadi
kesenjangan
pergantian bahasa dalam ujian lisan
penutur
anak-anak
ketika
Pemakaian bahasa yang demikian
berinteraksi atau mengikuti pelajaran
biasanya tidak disadari dimaksudkan
di
untuk
dwibahasawan
kelas,
yaitu
pergantian
dengan
mengubah
situasinya.
situasi tertentu
penggunaan ragam baku keragam
menjadi yang lain. Oleh karena itu,
tidak
sebaliknya.
wajarlah apabila dalam ujaran anak-
Pergantian ragam baku ke ragam
anak dwibahasawan SD terdapat
tidak baku terjadi apabila interaksi
ragam
terjadi antar anak-anak atau antara
mengungkapkan kembali isi/materi
anak dan guru yang sebahasa ibu.
pelajaran di kelas.
baku
Adapun
atau
faktor
lain
yang
tidak
Fungsi
baku
ketika
Bahasa
yang
menyebabkan timbulnya peralihan
Digunakan
bahasa (kode) tersebut disebabkan
Dwibahasawan SD. Fungsi bahasa
oleh kesulitan mencari padanan kata
yang paling utama adalah sebagai
dan
yang
alat komunikasi. Dalam hal ini
Faktor-faktor
berbagai penjelasan mengenai fungsi
situasional ini terjadi pada anak-anak
bahasa telah dapat dikemukakan para
dwibahasawan,
ahli
faktor
situasi
melingkupinya.
khususnya
ketika
bahasa.
Anak-anak
Bebereapa
pakar
proses belajar-mengajar berlangsung,
memberikan penjelasan mengenai
sementara
fungsi
mereka
mengalami
bahasa
dilihat
dari cara
berbagai kendala. Wujud kendala itu
pandang masing-masing. Akan tetapi,
adalah
kesulitan-kesulitan
penjelasan mengenai fungsi bahasa
tertentu, seperti pada saat merespon
tersebut secara keseluruhan memiliki
atau memahami materi pelajaran. Di
banyak persamaan. Berdasarkan data
samping itu, situasi kelas yang ramai,
yang diperoleh dalam penelitian ini,
ribut, penat dan panas (jam pelajaran
secara konstekstual bahasa yang
terakhir),
digunakan anak-anak dwibahasawan
berupa
maka
mereka
beralih
Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti)
berfungsi
sebagai
berinteraksi
alat
atau
merupakan alat
untuk
interaksiona,
18
atau materi pelajaran ini terkait
secara kontekstual.
untuk diri atau
Ungkapan-ungkapan tersebut
personal, alat untuk memperoleh
dapat tergambar pada kalimat (a)
ilmu pengetahuan atau heuristik, dan
Paman Mus pergi bertransmigrasi
untuk menyatakan imajinasi dan
karena Gunung Galunggung meletus.
khayal.
Sekarang masa depan Paman dan
Selanjutnya,
dilihat
struktur
kalimatnya
bahasa
lisan
dwibahasawan
dari
penggunaan
anak-anak
berfungsi
keluarganya terjamin, (b) Rumah
Wangi
kompor
terbakar
karena
tetangganya,
ledakan
dan
(c)
untuk
Keamanan di Desa Pak Thomas
menyatakan perasaan atau ekspresi,
sangat terganggu. Ayam di kandang
bertanya, meminta suatu pendapat,
hilang tanpa suara. Begitu pila
tanggapan
kambing dan ternak lainnya. Akhir-
atau
jawaban,
untuk
menjelaskan informasi atau materi
akhir
pelajaran,
mencongkel
dan
memberi
membuat
atau
ini
malingnya
jendela
berani
rumah
Pak
contoh.
Lurah. Untung cepat diketahui, tapi
Fungsi untuk menyatakan perasaan
maling itu melarikan diri. Berkaitan
atau ekspresi dalam ujaran anak-anak
dengan fungsi ‘untuk menjelaskan
dwibahasawan, antara lain ditandai
informasi atau materi pelajaran’,
oleh adanya rasa gembira, senang,
fungsi
kagum, atau kecewa. Ungkapan ini
contoh’ pun berkaitan dengan topik
dapat tergambar pada kalimat (a)
dan situasi pembicaraan.
Aku sangat senang pergi bersama-
tersebut dapat digambarkan melalui
sama keluarga, (b) Aduh, senagnya
kalimat
pengalaman waktu libur, dan (c)
berbagai daerah di Indonesia, Pak,
Pada saat aku mengamati gambar
(b) Kita mengadakan upacara di
tugu
monas
bangunan
aku
yang
‘memberi
(a)
atau
Ada
membuat
Fungsi
anjungan
dari
heran
melihat
sekolah, di desa, di kecamatan, (c)
amat
tinggi.
Saya Pak, ada Burung Pipit, Kutilang,
Fungsi untuk menjelaskan informasi
Bangau,
dan
perlombaan
(d)
panjat
Saya
Pak,
pinang,
lari
Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti)
19
karung, tarik tambang, baca puisi.
fungsi bahasa sebagai (1) sarana
Fungsi ‘bertanya, meminta suatu
pengembangan kebudayaan, (2) jalur
pendapat, tanggapan, atau jawaban’
penerus
juga terjadi karena terikat oleh
(3) inventaris ciri-ciri kebudayaan.
konteks pembicaraan. Pembicaraan
Dalam
tersebut berlangsung di kelas, ketika
merupakan unsur kebudayaan yang
proses belajar-mengajar berlangsung
memungkinkan pengembangan dan
antara murid dan guru. Hal ini dapat
perkembangan kebudayaan.
dilihat pada contoh-contoh kalimat
kebudayaan,
konteks
Apabila
itu,
dan
bahasa
dikaitkan
dengan
(1) Judulnya liburan, Pak?, (2)
pengajaran bahasa Indonesia, tampak
Judulnya apa, Pak?, (3) Pahlawan
jelas
juga, ya, Pak?, (4) Judulnya Ronda
Indonesia itu dimaksudkan untuk
Malam, ya Bu?, (5) Di buku halaman
membuat
anak
didik
mampu
berapa, Pak?, dan (6) Yang mana,
mengintegrasikan
diri
dalam
Bu?… Melihat kontek ujaran anak-
masyarakat
Indonesia.
Dengan
anak dwibahasawan di atas, pada
berbahasa Indonesia diharapkan anak
dasarnya
dengan
didik menjadi bagian utuh dari
fungsi-fungsi yang lain. Hal ini
bangsa Indonesia. Sekaitan dengan
disebabkan
itu, bahasa Indonesia adalah bahasa
masih
pelajaran
terkait
oleh
yang
faktor
materi
disampaikan
di
yang
bahwa
pengajaran
membuka
jalan
bahasa
bagi kita
sekolah. Materi pelajaran bahasa
menjadi anggota yang seutuhnya dari
Indonesia yang disajikan kepada
bangsa Indonesia. Oleh karena itu
murid pada umumnya berhubungan
sangat
dengan masalah sosial, kebudayaan,
pendidikan di sekolah dasar untuk
ekonomi, pertanian, dan alam sekitar.
memasyarakatkan bahasa Indonesia
Untuk itu, fungsi lain yang berkaitan,
kepada anak-anak.
antara
lain
bahwa
bahasa
penting
bagi
lembaga
dan
Setidaknya terdapat tiga teori
kebudayaan memiliki hubungan yang
utama yang menjelaskan tentang
sangat erat. Bahasa dan kebudayaan
perolehan dan perkembangan bahasa
ini mengemban fungsi kebudayaan.
pada anak-anak, yaitu: (1) Model
Fungsi kebudayaan itu mencakup
BehaviorsInti pandangan model ini
Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti)
ialah Language is a function . of
disimpannya
reinfoercement. Orang tua dan guru
(memory). Makin banyak asosiasi
mengajar anak berbicara dengan
yang terjadi dan disimpan dalam
memberikan
ingatannya.
prinsip
penguatan
pendekatan
sebagai
behaviorist
dalam
20
(2)
ingatan
Model
Linguistik.
Chomsky,
anak-anak
terhadap tingkah laku verbal, dengan
Menurut
pemberian penguatan ini anak belajar
dilahirkan dengan dilengkapi dengan
memberi nama pada benda-benda
kemampuan
secara
anak
Melalui kontak dengan lingkungan
mengetahui arti kata-kata itu. Hal ini
sosial, kemampuan bahasa tersebut
dapat terjadi karena setiap kali anak
akan
berbuat suatu kesalahan akan segera
berbahasa. Dari sudut pandang ini
dikoreksi oleh guru dan juga orang
bahasa adalah suatu kemampuan
tuanya
atau
verbal
yang khas yang dimiliki manusia.
lainnya
melalui
yang
Selain itu Chomsky dan kawan-
tepat
sehingga
masyarakat
penguatan
untuk
tampak
berbahasa.
dalam
perilaku
selektif.
kawan menganggap bahwa perolehan
Penguasaan gramatika juga terjadi
bahasa tidak dengan cara induksi
dengan
tetapi
seperti yang dijelaskan oleh mazhab
bagaimana anak dapat tahu arti kata-
empiris, melainkan karena manusia
kata? Menurut teori ini anak-anak
secara
mula-mula merupakan tabula rasa.
diprogramkan
Kata-kata
didengarnya
untuk memperoleh bahasa. Hampir
disimpan di dalam ingatan melalui
semua anak memformulasikan data-
asosiasi.
dalam
data bahasa yang diperoleh melalui
terhadap
hipotesis testing dan lambat laun
cara
yang
sama,
yang
Kemudian
observasinya
sehari-hari
biologis
lingkungan, ia melihat adanya suatu
anak
hubungan antara entry (kombinasi
gramatik.
antara objek dengan person) dengan
suatu
aksi
tertentu.
menguasai
memang
sudah
(pre-programmed)
teori
tentang
Menurut Chomsky seorang
Lama-lama
anak bukanlah suatu tabula rasa,
terjadi asosiasi yang kuat antara
melainkan telah mempunyai faculty
keduanya
of
dan
asosiasi
tersebut
language
(faculty
ialah
Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti)
kemampuan untuk berkembang atau
bahasa
untuk belajar). Faculty ini adalah
masih sedikit untuk diindksikan dari
khas manusia sedangkan binatang
atura gramatika. Dalam kenyataan
tidak
sehari-hari tata bahsa itu hanya
memiliki
faculty
tersebut.
yang
didapatnya
21
Faculty ini berdiri sendiri tidak
terlihat
bergantung pada faculty lain, seperti
sedangkan struktur dalam masih
berfikir, pengamatan dan sebagainya
merupakan tanda Tanya, dan struktur
namun semata-mata berupa faktor
inilah yang dicoba oleh Chomsky
linguistic
untuk diuraikan.
dan
bentuk-bentuk
berbeda
dengan
berpikir
yang
struktur
relative
(3)
lauarnya
Model
saja,
Kognitif.
primitive seperti hewan. Apabila
Kelompok ini diwakili oleh Piaget,
seorang anak memiliki faculty og
Bruner,
language, maka semua anak di dunia
2001:86). Model ke tiga ini adalah
ini akan mengembangkan tipe-tipe
pandangan
bahasa yang sama, yang berarti ada
perolehan
suatu cirri universal dalam segala
Pandangannya disebut dengan model
macam bahasa. Faculty of language
proses atau analisis strategi. Inti dari
ini
berbagai
pendekatan baru ini adalah suatu
aturan tata bahasa, sehingga anak
model kognitif untuk bahasa yang
tidak mengalami kesukaran dalam
mencoba
belajar
linguistic
bahasa itu diproses secara kognitif
bawaan ini oleh Chomsy disebut
dan bagaimana manifestasinya dalam
innate mechanism. Bahwa anak-anak
tingkah laku. Model ini berusaha
mempunyai
innate
menghubungkan segi performance
dibuktikan
dari
telah
mengandung
bahasa.
Faktor
mechanisme,
cara
mereka
dan
Vigotsky
terbaru
bahasa
(Mar’at,
mengenai
pada
menjelaskan
anak.
bagaimana
dengan segi competence, hal mana
menyusun kalimat-kalimat dengan
belum diungkapkan
hubungannya
aturan-aturan sendiri, yang mustahil
oleh kedua pendekatan tersebut.
didapatnya dari luar (orang tua, guru
Para ahli dan praktisi di dunia
dan masyarakat) karena kalimat-
pendidikan khususnya dewasa ini
kalimat
tidak
lebih menyukai model ketiga ini,
demikian bentuknya. Lagi pula input
yaitu yang memandang bahasa dari
yang
didengarnya
Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti)
22
sudut prosesnya. Hubungan antara
dari hasil proses-proses kognitif yang
bahasa dan perkembangan kognitif
diasumsikan
ditinjau dari pespektif psikolugistik
Dengan demikian tranformasi yang
dewasa
sebagai
dibicarakan oleh Transformational
berikut: Bahwa anak-anak dapat
Generative Grammar (TGG) dari
belajar
berkat
Chomsky sebenarnya adalah suatu
adanya hal-hal yang innate, akan
operasi kognitif yang bukan hanya
tetapi
ini
direfleksikan dalam bahasa, akan
bukanlah aset f idea seperti yang
tetapi juga dalam persepsi visual.
diungkapkan oleh aliran rasional
Contohnya:
(Chomskysm),
membedakan
ini
diterangkan
bahasa
memang
hal-hal
kapasitas
yang
innate
melainkan
kognitif
dan
berupa
universal
bahwa
antara
sifatnya.
orang
dapat
kata
benda
kapasitas
dengan kata kerja dalam suatu
untuk belajar. Kedua kapasitas itu
bahasa merupakan hasil dari strategi
lebih general dan predetermining
kognitif dalam membedakan antara
sifatnya, tidak sederhana seperti yang
objek dan hubungan antara objek.
diungkapkan oleh aliran empiris
Aspek-aspek
Berbahasa
(Skinnerism). Kemampuan umum
AnakSetidaknya
berarti bahwa anak-anak menemukan
aspek dalam berbahasa (Marat, 2010),
pola-pola linguistic seperti hanya
keempat aspek tersebut dipaparkan
mereka
sebagai berikut: (1) Kemampuan
menemukan
pola-pola
terdapat
persepsi dalam dunia penginderaan.
menggunakan
Kedua proses ini merupakan bagian
meyakinkan orang lain agar mau
dari perkembangan kognitif umum.
melakukan sesuatu . aspek ini seperti
Jadi,
yang dimiliki oleh para pemimpin
dikatakan
individu
itu
bahwa
seorang
berkembang,
baik
bahasa
empat
untuk
dan politikus. (2) Potensi yang
linguistic maupun perceptual adalah
membantu
mengingat
hasil dari prosedur dan kesimpulan
menghafal, yaitu adanya kapasitas
kognitif yang bersifat innate. Oleh
untuk
karena itu, dapat dikatakan bahwa
mengingat informasi, member jarak
apa yang disebut Chomsky sebagai
dan suatu urutan menjadi aturan
suatu universalitas bahasa tidak lain
permainan atau dari suatu perintah
menggunakan
alat
atau
bantu
Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti)
23
menjadi
prosedur
meggerakkan
bahasa anak, pendekatan tersebut
sesuatu,
misalnya
mesin.
adalah:
(3)
(1)
Menggunakan
Penjelasan, yaitu menjelaskan secara
pendekatan
oral, membuat syair, mengumpulkan
(2) Memfokuskan diri pada maksud
pepatah
pembicara,
atau
penjelasan
peribahasa
singkat
kemudian
meningkat
sampai
menggunakan
kata-kata
menyusun
dan
pada
sebuah
untuk
informal,
(3)
keberhasilan,
Harapan
(4)
kreativitas,
(5)
dan
Bercirikan
Menghargai
keberhasilan.
tulisan.
Implikasi
bagi
Kegiatan
(4) Berbahasa untuk menjelaskan
Pembelajaran. Setelah mempelajari
bahasa
berbagai
itu
sendiri,
menggunakan
kemampuan
bahasa
aspek
terkait
dengan
untuk
perkembangan bahasa ada anak,
merefleksikan bahasa itu sendiri dan
khususnya anak sekolah dasar, maka
menggunakan analisa metalinguistik.
berikut
Ini tampak pada anak saat bertanya,
implikasi
“maksudmu yang mana, yang merah
pembelajaran anak sebagai berikut:
atau yang abu-abu?”, ini dikatakan
(1) Apabila kegiatan pembelajatan
oleh
rangka
yang diciptakan bersfat efektif, maka
untuk
perkembangan bahasa anak akan
anak
dalam
mengarahkan
anak
lain
kembali merefleksikan apa yang
dapat
sudah
Sebaliknya
Aspek
dikatakan.
bahasa
lainnya
adalah
disampaikan
sejumlah
terhadap
kegiatan
berjalan
secara
apabila
optimal.
kegiatan
pembelajaran berjalan kurang efektif,
semantic (arti kata) dan pragmatis
maka
(memandang sesuai keinginannya),
perkembangan bahasa anak akan
yaitu dapat memanfaatkan dengan
mengalami berbagai hambatan. (2)
baik
pemrosesan
Bahasa adalah alat komunikasi yang
informasi secara lebih luas, dikaitkan
paling efektif dalam pergaulan sosial,
dengan organ bicara.
sehingga
mekanisme
Maraat (2001) menjelaskan
dapat
diprediksi
sekiranya
ingin
pembelajaran
yang
beberapa pendekatan yang dipandang
efektif untuk mendapatkan
hasil
bermanfaat
pendidikan
maka
bagi
perkembangan
menghasilkan
kita
bahwa
yang
optimal,
Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti)
sangat
diperlukan
komunikatif
bahasa
dan
yang
memungkinkan
Keahlian
berbahasa
24
asing
ini
diperlukan untuk menguasai ilmu
semua pihak yang terlibat dalam
pengetahuan,
interaksi
dapat
luas dan karir yang baik. Hal ini
berperan secara aktif dan poduktif.
membuat semua orang dari berbagai
Dengan
kalangan termotivasi untuk mengusai
pembelajaran
demikian
diharapkan
guru
sekali
Sd
banyak
Bahasa
memiliki
Inggris.
pergaulan
Kecenderungan
menggunakan bahasa anak daripada
masyarakat akan penguasaan bahasa
bahasa orang dewasa. (3) Kendatipun
asing tersebut, membuat berbagai
setiap anak SD terutama yang ada di
lembaga pendidikan saling berlomba
kota, memiliki kemampuan potensial
membuat program yang memasukan
yang berbeda-beda namun pemberian
Bahasa Inggris sebagai salah satu
lingkungan
keahlian
yang
kondusif
bagi
yang
dikembangkan.
perkembangan bahasa sejak dini
Termasuk lembaga Pendidikan Anak
sangatlah diperlukan. Lingkungan
Usia
yang kondusif dapat tercipta sesuai
berdasarkan asumsi bahwa anak
dengan
lebih cepat belajar bahasa asing dari
kebutuhan
anak
untuk
Dini
(PAUD)
Hal
pada
akan
positif
penelitian yang dilakukan Johnson
terhadap perkembangan bahasa anak,
dan Newport, menunjukan bahwa
tidak hanya sebagai pengguna bahasa
imigran asal Cina dan Korea yang
yang pasif melainkan juga dapat
mulai tinggal di Amerika pada usia 3
menjadi pengguna bahasa aktif.
sampai 7 tahun kemampuan Bahasa
sangat
Pengaruh
Bahasa
Inggris
terhadap Bahasa Indonesia. Pada
daya
manusia
berkualitas
dan
berkomunikasi
dalam
yang
yang lebih tua atau orang dewasa.
Penelitian
menyatakan
lain
yang
kebermanfaatan
mampu
menguasai bahasa asing lebih dini,
berbagai
dinyatakan Mustafa, bahwa anak
bahasa asing terutama Bahasa Inggris
yang
sebagai
memiliki
bahasa
Sebuah
Inggrisnya lebih baik dari pada anak
zaman globalisasi saat ini menuntut
sumber
dewasa.
ini
perkembangan bahasa pada saatnya,
berdampak
orang
.
internasional.
menguasai
kelebihan
bahasa
dalam
asing
hal
Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti)
intelektual
yang
fleksibel,
dasar-dasarnya.
Untuk
25
sebagian
keterampilan akademik, berbahasa
besar murid di sekolah dasar, mata
dan sosial. Selain itu, anak akan
pelajaran bahasa Inggris merupakan
memiliki kesiapan memasuki suatu
mata pelajaran baru dan sulit bagi
konteks pergaulan dengan berbagai
mereka. Walaupun ada juga sebagian
bahasa dan budaya. Sehingga ketika
dari
dewasa anak akan menjadi sumber
mempelajarinya. Di kota-kota besar
daya manusia yang berkualitas dan
di Indonesia telah berkembang play
bisa
group atau di taman kanak-kanak
berprestasi
.
Mustafa
murid
sudah
menambahkan bahwa pemahaman
(TK)
dan apresiasi anak terhadap bahasa
Inggris pada usia dini. Mereka yang
dan budayanya sendiri juga akan
terlibat
berkembang jika anak mempelajari
memiliki
bahasa asing sejak dini. Alasannya
perkembangan
karena mereka akan memiliki akses
Melihat dari fakta konsep untuk
yang lebih besar terhadap bahasa dan
menerima dan memahami bahasa
budaya
ini
terutama bahasa Inggris untuk tiap
Pendidikan Anak Usai Dini sudah
anak berbeda antara satu dengan
banyak di belajarkan tentang Bahasa
yang lainnya. Hal ini dipengaruhi
Inggris.
oleh fase perkembangan anak dan
asing.
Baik
Pada
di
saat
playgroup,TK
yang
tersebut
memberikan
didalamnya
bahasa
juga
pengetahuan
perlu
tentang
anak.
maupun SD. Oleh karena itu banyak
kemampuan
orang tua yang ingin memasukan
pelajaran.
anaknya ke TK ataupun SD yang
perkembangan
tingkat
bahasa
sensorymotor stage, dari lahir sampai
inggrisnya lebih tinggi dan lebih kuat
usia 2 tahun; (2) preoperational stage,
agar anaknya dapat mempelajari
usia
bahasa inggris dengan baik dan benar.
operational stage, usia 8-11 tahun;
Mungkin pada tingkat SD
(4) formal stage, usia 11-15 tahun
pembelanjaran
pelajaran
Bahasa
Inggris
sudah
2-
untuk
Terdapat
anak,
8 tahun;
menerima
empat
yaitu:
(3)
fase
(1)
concrete
atau lebih.
diharuskan karena untuk melatih
Fase ini tentunya tidaklah
anak-anak untuk dapat mengetahui
selalu sama bagi setiap anak, baik
Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti)
26
secara perorangan dan kelompok.
read apa artinya?” dan masih banyak
Fase-fase
dapat
lagi pertanyaan dari murid yang tidak
terjadi bersamaan waktunya, tetapi
tahu artinya. Nah, dari sini coba kita
perkembangan untuk setiap tingkat
bayangkan
dapat tercapai dalam waktu yang
bertanya atas ketidaktahuan mereka
tidak bersamaan, apalagi untuk setiap
tentunya
jenis pengetahuan
juga berbeda.
melaksanakan proses belajar. Maka
Konsep ZPD (zone of proximal
ada satu cara agar mereka mudah
development)
untuk mengartikan kata-kata tersebut
perkembangan
pebelajar
oleh
memiliki
perkembangan,
perkembangan
(actual
Vygotsky,
dua
yaitu
yang
kalaulah
akan
semuanya
sulit
memahaminya
untuk
fase
dan
dengan
fase
membuka kamus. Dari hal ini, maka
sebenarnya
dianggap
dan
alat/media yang dapat membantu
development)
fase
penting
cara
perlunya
perkembangan potensial (potential
murid
untuk
mentranslatenya
development). Fase perkembangan
kedalam
bahasa
Indonesia
yang sebenarnya adalah fase ketika
sebaliknya dari bahasa Indonesia
kemampuan
kedalam
berfikir
dan
belajar
sesuatu berhasil atas upaya sendiri.
dapat
perkembangan
yaitu
Apakah
penting
itu
mencapai
tingkat
“dictionary”?, yes of course, way not.
tersebut
dengan
Kamus adalah kumpulan kata-kata
bantuan orang lain (guru).
Karena
Inggris,
kamus/dictionary.
Namun, dalam kenyataannya setiap
anak
bahasa
atau
bahasa
yang memiliki arti khusus. Kamus
Inggris
bahasa Inggris sendiri terdiri dari
merupakan bahasa asing bagi anak,
banyak
ragam
banyak kata bahkan hampir semua
dipasaran. Kamus yang standar dapat
kata yang berbahasa Inggris mereka
digunakan anak sekolah dasar dalam
tidak memahami, terkadang pada
belajar. Anak-anak disekolah dasar
saat proses belajar dikelas banyak
sebaiknya memiliki kamus sejak
anak yang bertanya arti dari sebuah
kelas
kata berbahasa Inggris. Contonya :
perkembangan anak telah bertambah
“Miss, apakah arti look?” , “Miss,
denga penguasaan ilmu pengetahuan
IV,
yang
karena
terdapat
tahap
ini
Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti)
27
yang lainnya. Sedangkan untuk kelas
menambah pengetahuan awal (prior
I – III dan menggunakan kamus
knowledge) murid harus melewati
bergambar karena medianya lebih
suatu
fan dan mudah untuk memahaminya.
adanya
Disinilah
untuk
kelamaan anak akan terbiasa dan
memberikan penjelasan lebih lanjut
ingat sedikit demi sedikit arti dari
agr anak-anak mengerti dan paham.
kata-kata bahasa Inggris, tentunya
Melibatkan murid secara aktif sejak
hal ini tidak dengan mudah/cepatnya
awal proses belajar dan sangat
untuk bisa dapat/menguasai, tapi
penting pada waktu pembelajaran
yakinlah dengan kebiasaan akan
terjadi, karena jawaban ditemukan
menjadi terbiasa.
peranan
guru
sendiri oleh anak tersebut.
kamus
menggunakannya
dan
selama
kebiasaan
Memahami
Anak atau murid yang rajin
membawa
pengalaman.
proses
Dikarenakan
tersebut
murid
lama
sebagai
pelajar aktif, juga harus dipahami
oleh guru yang mengajar bahasa
Inggris
disekolah
dasar.
belajar bahasa Inggris akan memiliki
Menggunakan metoda yang mudah
new knowledge (pengetahuan baru)
untuk dipelajari (easy to study) dan
yang lebih banyak dari pada anak
mempermudah materi pelajaran yang
yang jarang atau tidak menggunakan
berhubungan
kamus. Tidak semua anak mau dan
mereka sehari-hari dan disekitarnya.
rajin
Pendekatan
untuk
kesekolah,
membawa
ini
kamus
dengan
personal
kehidupan
juga
dapat
dikarenakan
diberikan oleh guru untuk menuntun
bentuknya yang tebal dan berat
murid dalam proses belajar. Pada
ataupun mereka belum memilikinya.
waktu
Tidak memiliki kamus sama dengan
Inggris kepada anak-anak sebaiknya
tidak dapat mengerjakan tugas, dan
diawali
tidak tahu akan palajaran. Hal ini
sebelum menuju ke hal-hal yang
dapat
malas
bersifat abstrak, selain itu, jangan
karena ketidaktahuan mereka atas
hanya menghandalkan bahasa lisan
apa yang akan mereka kerjakan pada
karena bahasa saja tidak cukup.
saat
Kegiatan untuk anak-anak juga harus
menimbulkan
latihan.
rasa
Karena
untuk
memperkenalkan
dengan
hal-hal
bahasa
konkret
Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti)
melibatkan aspek pikiran (kognitif)
masyarakat
dan gerakan tubuh. Jangan sekali-
tersebut.
kali kita menganggap semua anak
Kedudukan
akan
Indonesia merupakan bahasa asing
mengerti
apa
perbincangakan
yang
(dalam
kita
bahasa
pertama.
penutur
asli
Bahasa
Inggris
28
bahasa
Kedudukan
tersebut
Inggris), karena anak-anak tidak
berbeda
selalu
Mereka
Mustafa dalam hal ini menyatakan
mengerti, tetapi menurut pemahaman
bahwa bahasa kedua adalah bahasa
mereka sendiri. Apabila ini yang
yang dipelajari anak setelah bahasa
terjadi
ibunya dengan ciri bahasa tersebut
mau
bertanya.
maka
akan
terjadi
misunderstanding.
Jadi,
menggunakan
kamus/dictionary
bahasa
kedua.
digunakan
dalam
lingkungan
masyarakat
sekitar.
Sedangkan
balajar
bahasa asing adalah bahasa negara
bahasa Inggris sangat memberikan
lain yang tidak digunakan secara
pengaruh yang besar terhadap tingkat
umum dalam interaksi sosial.
penguasaan
dalam
dengan
di
bahasa
bagi
Kedudukan Bahasa Inggris di
murid sekolah dasar. Dan masih
Indonesia tersebut mengakibatkan
banyak
dapat
jarang digunakannya Bahasa Inggris
ditempuh untuk mempermudah anak
dalam interaksi sosial di lingkungan
untuk
berbahasa
anak. Hal tersebut menjadi tantangan
Inggris. Keterkaitan antara bahasa
tersendiri bagi lembaga Pendidikan
dengan budaya memang seperti dua
Anak Usia Dini (PAUD)
sisi mata uang. Ketika mempelajari
menggunakan
suatu bahasa maka otomatis kita
Bahasa Inggris karena pemerolehan
akan mempelajari kebudayaan, nilai-
bahasa asing bagi anak berbanding
nilai
lurus dengan volume, frekuensi dan
cara
lain
Inggris
yang
mengerti
sosial,
moral
dan
kemasyarakatan si penutur bahasa
penggunaannya
dan setting dimana bahasa tersebut
sehari-hari.
digunakan.
Pengaksesan
bahasa
bahasa
dalam
Pelaksanaan
dengan
yang
pengantar
kehidupan
program
asing sejak dini akan membuat anak
pembelajaran
pengantar
secara otomatis mempelajari budaya
Bahasa Inggris tersebut mendapat
Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti)
berbagai
kendala
kedudukan
Bahasa
Indonesia
sebagai
mengingat
Inggris
first
di
foreign
(kurikulum
pendidikan
dasar)
tercantum
beberapa
tujuan
pembelajaran.
languange (bahasa asing pertama).
Artinya,
Bahasa
Inggris
menjadi
bahasa
pada
tertentu,
tidak
hanya
kalangan
Sebagai
komunikasi,
suatu
bahasa
alat
memiliki
seperangkat sistem yang satu sama
oleh
lain
jika
fonem, morfem, sintaksis, semantic
kedudukannya sebagai bahasa kedua.
dan pragmantik. Ada dua ragam
Hal ini menyebabkan kurangnnya
komunikasi yang digunakan manusia
interaksi
melalui bahasa, yaitu ragam bahasa
masyarakat
digunakan
29
umum
anak
seperti
terhadap
Bahasa
saling
mempengaruhi
Inggris. Selain itu terdapat juga
lisan
berbagai
Setiap bahasa memiliki seperangkat
pendapat
pemerolehan
bahasa
bahasa
asing
mengenai
kedua
ragam
tulisan.
atau
sistem, yaitu sistem bunyi bahasa,
bisa
sistem gramatikal (tata bentuk kata,
perkembangan
tata bentuk kalimat), tata makna, dan
yang
mempengaruhi
dan
yaitu
bahasa ibu.
kosa kata. Perangkat sistem ini ada
dalam benak penutur. struktur bahasa
PENUTUP
ragam lisan anak-anak pun dapat
Simpulan
dianalisis melalui unsur-unsur bahasa
Kemampuan
berbahasa
yang dugunakannya. Di samping itu,
Indonesia adalah salah satu syarat
aturan-aturan
yang harus dipenuhi masyarakat
dapat digunakan sebagai tolak ukur
Indonesia, tidak terkecuali murid
baku
sekolah
bahasa secara keseluruhan.
dasar.
pendidikan
sekolah
dan
dasar,
Dalam
bidang
pengajaran
bahasa
di
Indonesia
atau
yang
berlaku
tidaknya
Sebaiknya
juga
penggunaan
penggunaan
bahasa Indonesia lisan dalam situasi
merupakan mata pelajaran pokok.
formal
atau
resmi
Pelajaran bahasa Indonesia diajarkan
digunakan
kepada murid berdasarkan kurikulum
Demikian juga, dalam proses belajar
yang berlaku, yang di dalamnya
mengajar di kelas, karena dituntut
ragam
hendaknya
bahasa
baku.
Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti)
30
penggunaan bahasa yang cermat
mereka, berikan alat-alat bantu dan
terutama terkait dengan keperluan
peraga
keilmuan,
menyentuh,
maka
menggunakan
hendaknya
bahasa
Indonesia
sehingga
anak
mampu
melihat
dan
mendengarnya serta menghubungkan
ragam baku. Namun, tidak dapat
dengan
disangkal
seseorang
menciptakan suasana belajar sambil
(dwibahasawan) akan mengalihkan
bermain dan bermain sambil belajar.
atau mencampurkan bahasa lain ke
Bagi para orang tua dampingi anak
dalam bahasa yang sedang digunakan
ketika belajar dan mengerjakan PR.
pada
Dengan
bahwa
saat
komunikasi
sedang
konsep
yang
dipelajari,
pemahaman
akan
berlangsung.
kekurangan mereka dan mengingat
Saran
kelebihan yang mereka miliki akan
Bahasa telah berkembang sejak anak
meningkatkan kadar kesabaran para
berusia 4 – 5 bulan. Orang tua yang
orangtua,
bijak selalu membimbing anaknya
Bekerja
untuk belajar berbicara mulai dari
sehingga ada kesinambungan dalam
yang
pengamatan
sederhana
memiliki
sampai
anak
demikian
samalah
pula
guru.
dengan
guru,
perkembangan
anak
keterampilan
serta dukungan moral an emosional
dengan
buat anak terutama saat di sekolah
berkomunikasi
mempergunakan bahasa. Oleh karena
dan
berilah
pujian
ketika
anak
itu bahasa berkembang setahap demi
berhasil melakukan tugasnya, bantu
setahap sesuai dengan pertumbuhan
dan dukung untuk mengembankan
organ pada anak dan kesediaan orang
kepercayaan diri dan kemandirian
tua membimbing anaknya, karena itu
dalam belajar.
terimalah keunikan mereka dengan
kelebihan
mereka
dan
miliki.
kekurangan
Bantu
dan
yang
beri
dukungan anak untuk mengenali
kelebihan dan menerima kekurangan
mereka. Bantu membuat strategi
belajar untuk mengatasi kekurangan
DAFTAR RUJUKAN
Danim,
Sudarwan.
2011.
Perkembangan Peserta Didik.
Bandung: ALFABETA.
Desmita.
2009.
Psikologi
Perkembangan Peserta Didik.
Bandung: Rosda.
Karakteristik Perkembangan ... (Yulia Helti)
Sugandhi, Nani M & Yusuf, Syamsu
LN. 2011. Perkembangan
Peserta Didik. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Sumatri, Mulyani dan Syaodih, Nana.
2007. Perkembangan Peserta
Didik.
Jakarta:
Penerbit
Universitas Terbuka.
Sunarto, H. dan Agung Hartono.
2008. Perkembangan Peserta
Didik. Jakarta: Rineka Cipta.
Judarwanto.
2010.
Tahap
Perkembangan
Bahasa
Menurut
Bzoch.
http://speechclinic.wordpress.c
om/2010/04/24/milestonesnormal- perkembangan-bicaradan-bahasa-pada-anak/
Suluh. 2008. Perkembangan Bahasa
Remaja.
http://suluhpendidikan.blogspot
.com/2008/12/perkembanganbahasa- remaja.html.
Valmband.
2008.
Teori
Perkembangan
Kognitif
Vygotsky. http://valmband.mul.
31
Download