KAPABILITAS MILITERISME JEPANG DAN STABILITAS KEAMANAN KAWASAN ASIA TIMUR Oslan Amril, S.S., M.Si. Staf Pengajar Prodi Sastra Jepang Universitas Bung Hatta Abstrak Increased military power of the country almost automatically going to be pressures subject and contains replies from all political constellation’s member. Any increase in military weapons by Japan in East Asia, will come criticism and pressure from other countries in East Asia, such as China, North Korea, South Korea or Taiwan, and so on. The increase in Japan's military capabilities have implications for security and stability in East Asia this causes disruption the balance of power. And improvement of military capabilities is also a trigger of an arms race in East Asia region that impact on political stability, economic, social and cultural. Kata kunci : Kebijakan Militer Jepang, Stabilitas Keamanan Kawasan Asia Timur Potensi 1. Pendahuluan konflik regional merupakan hal yang dirasakan oleh Keadaan kawasan Asia Timur negara-negara Asia Timur sebagai sampai saat ini masih tidak menentu ancaman yang besar. Oleh sebab itu, walaupun Perang Dingin telah berakhir. negara-negara di Asia Timur saling Sejarah membekas Perang Dingin masih berusaha untuk terus meningkatkan dan masih belum pertahanan nasionalnya dengan sepenuhnya usai dengan rivalitas antar meningkatkan pembelanjaan militer negara maupun Asia Timur. Dinamika modernisasi persenjataan keamanan regional di kawasan Asia karena ada rasa saling curiga satu sama Timur berkisar pada tiga isu: masalah lain. Cina setelah Perang Dingin hubungan dengan muncul sebagai kekuatan ekonomi dan negara-negara tetangganya, ketegangan militer di Asia. Sejumlah perselisihan hubungan antara Cina dan Taiwan, dan yang terjadi antara Cina dan Jepang, perang yang tak terselesaikan antara terutama yang berkaitan dengan luka dua negara Korea. sejarah ekspansi Jepang ke Cina yang Jepang diikuti dengan aktivitas modernisasi 1 militer Cina telah menimbulkan kecemasan di kawasan Asia Timur. Cina saat ini selain menjadi faktor utama kecurigaan negara-negara tersebut. melakukan Benua Asia sebagai kawasan modernisasi pada angkatan laut dan yang memiliki pertumbuhan ekonomi udaranya, juga memperluas jangkauan tertinggi di dunia, telah menjadikan operasi maritimnya. Cina bahkan terus negara-negara mengarahkan peluru kawasan ini khususnya negara-negara kendalinya ke wilayah Jepang dalam yang berada dalam kawasan Asia posisi tembak. Selain itu, masalah Timur dengan pertumbuhan GNP yang Cina-Taiwan tentu menjadi salah satu tinggi (rata-rata sekitar 7% per tahun) isu bahkan puluhan penting yang tidak mungkin yang berada beberapa negara dalam sudah dilupakan di dalam strategi keamanan menyandang gelar sebagai The new negara-negara Asia Timur. Ketegangan industrializing countrie's. Tampaknya Cina- di Taiwan diperkirakan akan kawasan membawa imbas yang besar terhadap kemajuan kawasan. pertumbuhan ini selain yang memiliki pesat dalam ekonominya, ternyata Perubahan fundamental yang juga memiliki berbagai persoalan yang terjadi dalam reorientasi kebijakan bermuatan konflik, baik itu konflik pertahanan telah yang menyangkut kebijakan politik menimbulkan kontroversi di kawasan suatu negara yang bertentangan dengan Asia Timur. Di satu sisi, perubahan ini kebijakan politik negara lainnya juga merupakan hak prerogratif Jepang terdapat dalam berkaitan dengan batas-batas teritorial Jepang melindungi yang dan mencapai konflik regional kepentingan keamanan nasionalnya, dan namun di sisi lain, telah menimbulkan wilayah-wilayah tertentu. berbagai kecurigaan dan negara-negara klaim terdapat di wilayah dan mengalami Tenggara. Sikap kepemilikian Atas dasar potensi konflik yang tetangganya, khususnya di Asia Timur Asia yang yang sedang pertumbuhan ekonomi ekspansionisme militer Jepang pada secara pesat ini, maka konsekuensi masa Perang Dunia dan berbagai logisnya adalah negara-negara yang kecenderungan memburuknya memendam potensi konflik tersebut lingkungan keamanan di kawasan telah mau tidak mau dihadapkan pada 2 kondisi untuk memperkuat postur militernya. samurai yang notabene militer sebagai golongan paling atas. Fakta bahwa, Pada awal masa pemerintahan dalam Meiji, ketika Jepang menghapuskan kawasan Asia Timur juga merupakan golongan dalam masyarakatnya, maka negara-negara untuk mempunyai kekuatan militer negara-negara peningkatan berbicara yang berada yang bidang dibentuk angkatan perang melalui daripada wajib militer bagi semua rakyat Jepang wilayah lainnya di dunia. Dalam hal ini terutama kaum petani. Ujian pertama negara sedang angkatan perang ini adalah menumpas meningkatkan kapabilitas militernya di habis pemberontakan Saigo Takamori kawasan Asia Timur mengikuti hal di Kagoshima yakni pemberontakan serupa yan tengah dilakukan oleh para mantan samurai yang kemudian negara-negara di kawasan Asia Timur lebih dikenal dengan nama Seinan lainnya. Sensho anggaran terpesat mengalami belanja Jepang di militer yang (Perang Keberhasilan ini Barat merupakan Daya). awal keberadaan militer Jepang sebagai 2. Kebijakan Pertahanan sebuah kekuatan militer modern. Nasional Jepang Setelah itu dunia melihat lebih Merupakan hal yang umum kita banyak lagi bukti dari keberadaan ketahui bahwa bangsa Jepang saat ini militer bangsa Jepang mulai dari perang termasuk dalam negara-negara di dunia Jepang-Cina 1894, Jepang-Rusia 1904, yang menonjol dalam bidang militer. sampai akhirnya terjun dan terlibat Pandangan ini terutama disebabkan dalam Perang Dunia II. Meskipun oleh perkembangan bangsa Jepang menghadapi kekuatan-kekuatan besar sejak Restorasi Meiji 1868 sampai seperti Amerika Serikat, Inggris dan Jepang terlibat dalam Perang Dunia II. Perancis, Tetapi sebenarnya keadaan sebelum menguasai Restorasi Meiji telah memperkuat Tenggara dan melumpuhkanarmada kebenarannya, karena waktu itu strata Amerika Serikat di Hawaii sampai masyarakatnya akhirnya menempatkan kaum Jepang awalnya seluruh takluk wilayah oleh dapat Asia keunggulan industri dan organisasi militer Amerika 3 Serikat. Jepang hancurnya takluk kota dengan Hiroshima dalam upaya menjunjung tinggi perdamaian internasional yang didasarkan atas keadilan dan ketertiban, rakyat Jepang untuk selamanya menolak perang sebagai hak berdaulat dari bangsa dan penggunaan ancaman atau kekerasan sebagai sarana penyelesaian sengketa internasional. Pasal 9 ayat 2 : Untuk mewujudkan tujuan tersebut di atas, Angkatan Darat, Angktan Laut, dan Angkatan Udara serta kekuatan perang lain, tidak dimiliki. Selain itu hak negara untuk berperang tidak akan diakui. dan Nagasaki oleh bom atom Amerika Serikat. Kalau negara yang mempunyai Jepang merupakan seakan-akan kekuatan tidak militer, khususnya jika dibandingkan dengan kekuatan ekonominya, itu hanyalah sebuah fakta yang tersembunyi. Timbulnya penderitaan lahir dan bathin akibat bom atom Amerika Serikat dalam Perang Dunia II membuat bangsa Jepang lebih bersikap pasif. Berdasarkan kepada konstitusi Pasal 9 Konstitusi baru Jepang (Nihon Koku Kempo) pada tahun 1947 yang berlaku sebagai dasar kebijakan militer Jepang : Article 9 : Aspiring sincerely to an international peace based on justice and order, the Japanese people forever renounce war as a sovereign right of the nation and threat or use of force as means of settling inernational disputes. Jepang di atas, terlihat jelas bahwa bangsa Jepang dalam pengembangan kekuatan militer pada awalnya dibatasi dengan ketat oleh konstitusinya sendiri. Pasal 9 ayat 1 : Dengan keinginan sungguh-sungguh Akan tetapi dengan kondisi keamanan dunia saat ini mereka harus menyesuaikan dengan perkembangan kekuatan militer setidaknya untuk kawasan Asia Timur. Hal ini berkaitan masalah-masalah In order to accomplish the aim of the preceding paragraph, land, sea, and air forces, as well as other war potential, will never be maintained. The right of belligerency of the states will not be recognized. masalah erat lain dengan yang berkembang antara lain politik, sosial ekonomi, dan budaya. Kekuatan militer Jepang secara modern dimulai dengan dibentuknya Pasukan Beladiri Jepang (Self Defense Force) pada April 1952 atau lima tahun 4 sejak diberlakukannya konstitusi baru Disamping keberadaan Jepang baru tahun 1947. Pembentukan Pasukan Pasukan Jepang pertahan Jepang, yang juga dicermati mengakibatkan terjadinya perdebatan adalah masalah Perjanjian Keamanan di kalangan bangsa Jepang sendiri. Jepang-Amerika Sebagian rakyat dan anggota parlemen Security Treaty) tahun 1951. Perjanjian Jepang menentang ini diantaranya mengatur kewajiban Beladiri beranggapan Pasukan karena bahwa Beladiri mereka pembentukan telah melanggar Beladiri dalam Serikat Amerika masalah (Japan-US Serikat mempertahankan keutuhan Jepang yang menyangkal perang, melarang memberikan adanya potensi perang, dan menolak Serikat atas pangkalan Jepang di hak berperang. Okinawa kalangan pemerintah, serangan wilayah Nihon Koku Kempo khususnya pasal 9 Di dari untuk hak luar, kepada dalam dan Amerika rangka menjaga keamanan kawasan Asia Timur. mereka beranggapan bahwa Pasukan Beladiri itu diperlukan untuk 3. Tantangan Keamanan melindungi kedaulatan Jepang di segala Jepang di Kawasan Asia bidang kehidupan baik sosial, ekonomi, Timur dan politik serta jika terjadi serangan Perubahan sistem internasional atau gangguan dari negara lain maupun dan meningkatnya potensi ancaman dari dalam negeri. Pemerintah juga Pasca Perang Dingin menyebabkan berpendapat Jepang merasa perlu mengantisipasi bahwa keberadaan Pasukan Beladiri tidak bertentangan dengan dengan pertahanan. konstitusi Jepang, karena mengubah Perubahanj kebijakan kebijakan tindakan bersenjata apapun juga yang pertahanan Jepang tertera dalam NDPO dilakukan (National Defence Program Outline) semata-mata oleh Jepang bersifat harus defensif 1996 sebagai dasar kebijakan (membela diri). Persenjataan yang pertahanan Jepang pasca Perang Dingin. membentuk NDPO kekuatan pertahanan 1996 memasukan peran Jepang, juga terbatas pada persenjataan pertahanan Jepang di kawasan selepas yang Perang Dingin yang mengendapkan hanya diperuntukkan tujuan-tujuan defensif belaka. bagi rencana kerjasama Jepang-Amerika 5 Serikat untuk menghadapi ancaman perhatian seperti bila terjadi agresi militer, baik pengembangan militer Cina. terhadap Jepang atau wilayah lain di luar Jepang yang dapat menggangu stabilitas kawasan. Hal ini menunjukan adanya perubahan kebijakan pertahanan Jepang pada NDPO 1996 dari NDPO 1976 hanya berfokus pada kerjasama Jepang-Amerika Serikat dalam menghadapi serangan terhadap Jepang semata. Dalam resmi terhadap upaya Pada Desember 2004 Kabinet Jepang meluluskan National Defense Program Guidelines (NDPG) sebagai kebijakan baru pertahanan Jepang yang mulai diterapkan pada tahun 2005. Perhatian mengenai peningkatan potensi ancaman di kawasan tercantum dalam NDPG 2005. NDPG 2005 meletakan Teori Ancaman Militer Cina menghadapi kedalam dokumen resmi kebijakank perubahan situasi keamanan di kawasan, pemerintah yang belum tercantum Jepang pun memperluas kerjasama dalam NDPO Jepang sebelumnya. pertahanan dengan Amerika Serikat Rencana pertahanan Jepang 2005-2006 pada untuk pertama kalinya menyebut Cina 17 “Jepang-US upaya April Joint 1996 melalui Declaration on sebagai ancaman. Security, Aliance For The 21 st Century. Pada tahun 2006 dibentuk Defense Posture Review Board di dalam Japan Defense Agency (JDA) yang melakukan rangkaian diskusi untuk mengulas kapabilitas pertahanan Jepang. Jepang pun mempelajari dengan seksama potensi ancaman di kawasan. Pada Defense White Paper Sebagai tambahan, ketidakjelasan dan ketidakpastian tetap ada pada situasi di Semenanjung Korea dan isu Taiwan. Disebutkan bahwa Korea Utara menempatkan mengembangkan, dan memproliferasi senjata pemusnah massal dan rudal balistik. Kegiatan militer Korea Utara seperti itu menjadi utama faktor Jepang tahun 2001 dilaporkan adanya ketidakstabilan peningkatan pesat dari kesiapan militer keamanan Cina dalam kualitas dan kuantitas memiliki pengaruh kuat atas keamanan kekuatan angkatan laut dan udara. kawasan Inilah titik dimana Jepang menitik kemampuan nuklir dan rudalnya seperti kawasan. telah terhadap Cina yang memodernisasi 6 pasukan laut dan udara dan memperluas langsung mencapai Jepang dan jika hal wilayah itu terjadi, untuk mengusir ancaman operasi di laut. Jepang menyatakan sikapnya untuk tertap sekaligus meminimalisir waspada terhadap arah perkembangan Tujuan kedua adalah untuk mengurangi militer Cina ini dimasa depan. Perlu kesempatan diperhatikan pada pernyataan dalam apapun di berbagai bagian dunia NDPG 2005 ini adalah bahwa Jepang sebagai menyebut dengan jelas ancaman serius mencapai Jepang. yang ditimbulkan munculnya upaya untuk ancaman mencegah Tujuan pertama upaya yang Terlihat bahwa Jepang saat ini menghadapi kerusakan. adalah melalui peningkatan kemampuan pertahanan masalah dan peningkatan kerjasama pertahanan keamanan di kawasan. Selain itu, dengan AS. Tujuan kedua dilakukan Jepang juga memiliki kerawanan dalam melalui peran serta aktif Jepang sendiri negeri seperti daratan yang sempit, dalam kerjasama dengan komunitas garis pantai panjang dengan sejumlah internasional. pulau kecil, kepadatan penduduk tinggi merupakan dan di mana secara geografis dan kemanan nasional, sementara tujuan geologi Jepang juga rawan terhadap kedua merupakan bentuk dari strategi bencana alam (disaster relief) dan keamanan internasional. situasi baru Jepang dan berbagai ancaman diraih sebagai bahwa keamanan komunikasi garis pantai sangat kesejahteraan penting dan untuk pertumbuhan ekonomi Jepang. Penyesuaian Tujuan satu bentuk pertama strategi Sejak uji coba peluncuran rudal balistik oleh Korea Utara pada tahun 1993, 1998 dan 2003 Jepang merasakan ancaman yang nyata atas serangan besar dalam rudal ataupun nuklir karena jangkauan NDPG 2005 selanjutnya adalah dalam rudal balistik Korea Utara tersebut hal penentuan tujuan dari kebijakan dapat mencapai dan bahkan melampaui keamanan Jepang yang memiliki dua wilayah Jepang. tujuan. waktu lalu, Korea Utara juga baru Tujuan pertama adalah untuk mencegah ancaman apapun dari secara melaksanakan nuklirnya dan Bahkan beberapa uji coba secara senjata sepihak 7 memutuskan perjanjian kerjasamanya wilayah Asia Timur dan melahirkan dengan Korea Selatan. apa yang kemudian disebut Pax Sinica Bukan hanya Korea Utara, Cina pun turut balistik mengembangkan yang ancaman rudal dimilikinya. tersebut atau The Asia Middle Kingdom. Dari terlihat bahwa Seperti merupakan tradisi juga negara Cina, Jepang yang memiliki kuat untuk kejayaan masa sendiri masih yang langkah yang paling tepat dilakukan mempertahankan Jepang adalah untuk mengembangkan lalunya. sistem pertahanan rudal balistik dengan membanggakan kejayaan masa lalunya AS dari dan pengaruh kekuatannya yang besar Konstitusi Jepang serta meneguhkan pada masa Perang Dunia II sebagai The prinsip lagi Greater East Asian War atau menyebut ditegaskan bahwa pengembangan rudal dirinya sebagai saudara tua (old balistik tersebut dilakukan untuk tujuan brother) bagi negara-negara di Asia deterence Tenggara. agar tidak non menyimpang nuklir, sekali sebagaimana telah Jepang Hubungan bilateral dicantumkan dalam NDPO 1996. Jadi Cina-Jepang yang memburuk tidak jelas terlihat bahwa sistem pertahanan dapat dilepaskan dari pengaruh images rudal balistik merupakan suatu sistem yang diberikan masing-masing negara yang terhadap pihak lawannya. dimanfaatkan Jepang untuk mengatasi potensi ancaman militer yang datang dari kawasan. Cina dan Jepang mempunyai kepentingan nasional yang berbenturan Persamaan Cina dan Jepang (berbeda). Pemerintah masing-masing adalah sama-sama mempunyai national negara mempunyai images berbeda dalam sebagai negara dengan agenda yang mempertahankan beradaban yang besar. Cina sangat kepentingan negaranya dalam beberapa mengagungkan masa lalunya sebagai masalah seperti nampak pada masalah salah satu negara besr yang memiliki sengketa kebudayaan dan peradaban tertua di Diaoyu. dunia. Dimulai pada masa pemerintahan Dinasti Tang pengaruh kekuasaan Cina meluas ke seluruh teritorial di Kepulauan Sejak berakhirnya PD II, kedua negara terlibat sengketa perbatasan di kepulauan Diaoyo (versi Cina) atau 8 Senkaku (versi Jepang) wilayah laut Ketegangan yang terjadi antara Cina Selatan. Kepulauan ini semula Cina dengan Taiwan diyakini akan merupakan bagian dari wilayah Cina. mengganggu stabilitas keamanan Asia Namun akibat kekalahan Cina dalam Timur, perang terhadap Jepang di tahun 1895, dikhawatirkan juga dapat mengganggu kepemilikan kepulauan ini kemudian stabilitas perekonomian Asia. Jepang beralih kepada Jepang. Cina tidak dan pernah mengakui kepemilikan Jepang berkepentingan atas Kepulauan tersebut. berbagai Kepulauan ini dinilai memiliki potensi minyak dan gas cukup besar, diperkirakan hingga sekitar 100 juta barrel minyak. Kedua negara saling mengklaim sumber energi tersebut seagai miliknya berdasarkan konvensi hukum laut PBB yang menyatakan negara pantai mempunyai hak ZEE sejauh 370 km atau 230 mil dari pantai mereka. Perebutan pulau ini menjadi lebih Amerika dari pada Serikat untuk langkah itu merasa melakukan persiapan menghadapi hal ini, termasuk dengan cara meningkatkan kerjasama keamanan kedua negara karena efek dari konflik Taiwan tersebut pasti akan mengganggu perekonomian Jepang. Pemerintah Jepang telah memperluas kerjasama militernya dengan Amerika Serikat, dengan memasukan isu Selat Taiwan. Serangan militer Cina terhadap sangat penting karena kedua negara Taiwan tersebut merupakan pengimpor energi ancaman perdamaian dan keamanan terbesar di dunia. Cina dan Jepang kawasan, sehingga Amerika Serikat adalah ketiga dan Jepang akan bergabung membela pengkonsumsi energi minyak terbesar Taiwan dari setiap serangan Cina agar di dunia setelah Amerika Serikat. Cina tercipta keseimbangan kekuatan di Asia sangat membutuhkan energi dalam Timur. Bagi Jepang keterlibatannya jumlah besar untuk melaksanakan mendukung Taiwan merupakan strategi pembangunan ekonominya. Begitu pula keamanan untuk melindungi wilayah Jepang, yang saat ini tengah berupaya yang selama ini berperan sebagai buffer mengurangi ketergantungan energinya zone bagi agresifitas militer Cina. dari Timur Tengah. Sekaligus sebagai sarana memperkuat negara kedua dan akan dianggap sebagai 9 ikatan kerjasama militernya dengan pembangunan dan uji coba nuklir Amerik Serikat. sebagai Perbedaan lainnya antara faktor pemicu lainnya perselisihan Cina dan Jepang. Jepang dan Cina juga terlihat dari upaya Perubahan kebijakan Cina yang berusaha menahan eksistensi pertahanan dan politik luar negeri Jepang agar tidak meluas secara Jepang terhadap Cina sebagai mana internasional. Salah satu caranya adalah yang dinyatakan secara terbuka oleh dengan menghalangi upaya Jepang Menteri Luar Negri Jepang, Taro Aso, menjadi anggota Dewan Keamanan di akhir bulan Desember 2005, Cina PBB. Jepang dan Cina merupakan dua merupakan ancaman bagi Jepang. Cina negara yang berpengaruh dan bersaing merupakan di memiliki memiliki penduduk lebih dari satu paling milyar jiwa, memiliki senjata nuklir, Asia Timur. kerjasama Meski ekonomi yang negara serta bertentangan ini mempunyai hubungan meningkat diatas 10 persen setiap tahun politik yang kurang harmonis. dalam 17 tahun terakhir dan tidak akan menghalangi Jepang duduk di militernya yang menguntungkan, kedua negara yang Cina dengan tegas menyatakan belanja tetangga yang pernah bersikap terbuka mengenai anggaran militernya. Dewan Keamanan PBB. Selain berjanji Alasan tersebut bagi pemerintah untuk menggunakan kekuatan vetonya, Jepang merupakan bukti bahwa Cina Cina merupakan sebuah ancaman nyata. juga sentimen berupaya anti menggalang Jepang secara Menganggap Cina sebagai musuh dari internasional, terutama di kalangan pada regional patner akan sangat negara-negara membahayakan Asia, dengan terus hubungan bilateral membuktikan bahwa Jepang tidak mau kedua negara, dan sekaligus stabilitas mengakui keamanan di Asia Timur. sejarah imperialismenya di kekejaman masa PD II. Perbedaan lainnya juga terlihat dari 4. Kapabilitas Militerisme kenyataan bahwa Cina adalah sekutu Jepang dan Stabilitas terdekat Korea Utara yang sampai Keamanan Kawasan Asia sekarang Timur tetap melakukan upaya 10 Pasukan sebagai ujung pertahana strategi Beladiri tombak Jepang militer Jepang Amerika Serikat lumpuh dan tidak kebijakan melakukan memiliki Jepang akan mengirimkan pasukan telah menghadapi intervensi ke Taiwan. Cina militer demi mengamankan Jepang dan berdasarkan hipotesa serangan Cina pangkalan militer Amerika Serikat di terhadap Okinawa. Jepang. Garis besar kemungkinan serangan Cina itu adalah bagian dari rahasia strategi pertahanan Jepang. Para perencana pertahanan Jepang membuat berbagai perkiraan arah datangnya serangan Cina. Skenario satu, Skenario ketiga, meyakini Cina dapat tindakan militer Jepang mengambil untuk menjaga kepentingannya dilaut Cina Timur. Untuk itu pemerintah Jepang dalam Cina akan laporan rahasia mengenai strategi menyerang Jepang dengan alasan untuk pertahanannya, telah mempersiapkan mengamankan sumber energi di pulau skenario pertahanan dari serangan Cina, Diaoyo yang bisa dipicu oleh isu Taiwan Cina akan mengerahkan militernya untuk mengamankan pulau ataupun sumber daya energi. tersebut. Hal ini akan menimbulkan konflik militer lokal karena tindakan Cina tersebut akan dibalas Jepang dengan mengirimkan tentaranya dan merebut kembali pulau Diaoyo. Skenario menyerang terkait dua, Jepang masalah Cina dengan perkembangan di bidang ekonomi, perkiraan mengenai perhitungan akan keperluan bahan energi cepat atau lambat akan alasan Taiwan. Sementara itu, sejalan dengan Setelah akan mengakibatkan ketegangan-ketegangan milier negara-negara yang antar menuntut kedaulatan atas wilayah laut yang Taiwan menyatakan merdeka Cina mengandung akan melakukan invasi miter untuk strategis, misalnya Laut Cina Selatan, mengembalikan Selat Ambalat dan Kepulauan Natuna. wilayahnya, Cina Taiwan kedalam kemudian akan menyerang Jepang untuk mengusir dan menguasai pangkalan militer Amerika Serikat di Okinawa, agar kekuatan kekayaan mineral Energi dipandang sebagai salah satu faktor pendukung pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu perkiraan tentang kemungkinan terjadinya 11 perebutan dan tuntutan wilayah yang perang terbuka kaya akan bahan-bahan energi didasar sepertinya sudah tersedia. laut maupun di lepas pantai akan masuk dalam perhitungan-perhitungan strategis negara-negara besar di kawasan. Lebih dari itu, banyak yang percaya bahwa kekuatan industri dan teknologi Jepang, dalam keadaan tertentu, dapat diubah untuk keperluan militer. Jepang adalah negara yang sangat tergantung dalam segi sumber daya alam, rute internasional, dan pasokan energi. Pada Pertama, pada Desember 2010 lalu, Tokyo haluan September Pertahanan mengumumkan Baru sebagai respons atas meningkatnya anggaran militer Cina dan sepak-terjangnya di kawasan Asia Pasifik. Berarti, ada satu tren terjadinya militerisasi baik di pihak Jepang yang notabene masih terikat pada perjanjian persekutuan keamanan bersama antara Jepang dan Amerika 2010, antara Cina dan Jepang atas Kepulauan yang mengungkap adanya potensi konflik kedua negara bertetangga ini di dalam beberapa bulan atau tahun mendatang. Pada September 2010 itu Tokyo sempat menahan seorang kapten kapal RRC di ibukota Okinawa, Naha, dengan tuduhan kapten kapal Bejing itu melanggar kedaulatan hukum Jepang. Kedua, asing sebagai konsekuensi dari haluan baru pertahanan Jepang untuk mengimbangi kekuatan militer Cina, Jepang memutuskan untuk menjalin kerjasama strategis dengan Amerika keamanan Serikat untuk nasional menjamin Jepang. Dan konsekuensinya, Jepang akan mempersilahkan kehadiran militer Amerika di Jepang (Mainichi Daily News, 2011). Potensi Peneliti telah Serikat. misalnya, sempat terjadi ketegangan Senkaku/Diaoyu Cina dan Jepang konflik regional memprediksi merupakan hal yang dirasakan oleh akan pecah konflik militer terbuka negara-negara Asia Timur sebagai antara Amerika dan Cina di kawasan ancaman yang besar. Oleh sebab itu, Asia sekitar negara-negara di Asia Timur saling jelas, berusaha untuk terus meningkatkan Pasifik 2014-2017. Namun pada yang beberapa prakondisi untuk memantik pertahanan nasionalnya dengan 12 meningkatkan pembelanjaan militer militer penuh yang bebas seperti dulu maupun persenjataan kala. Andai kata sudah tidak ada lagi karena ada rasa saling curiga satu sama kekangan dari Amerika Serikat dan lain. segel terbuka, niscaya militer Jepang modernisasi Melihat perkembangan situasi di kawasan Asia Timur, terutama pasca akan ditakuti dengan segala teknologi yang dimilikinya. pertumbuhan pesat militer Cina dan konflik dua Korea membuat Jepang 5. Penutup berpikir ulang untuk menata ulang kekuatan militernya. Kekhawatiran Keinginan kuat dari Jepang perlu dijadikan perhatian lebih pemerintahan Jepang beberapa waktu mengingat armada militer Cina yang lalu semakin terutama konstitusinya di bidang militer, agar angkatan laut dan program peluru Jepang dapat berkiprah lebih besar kendalinya. dalam perpolitikan dunia perlu dikaji menjadi Saat ini jadi, untuk menangkal ancaman militer Cina, Jepang secara perlahan sedang membangun alutsista canggih untuk militernya yakni Kapal Induk , Kapal Selam, Jet tempur Siluman dan lainnya. Cepat atau lambat kebutuhan akan kekuatan militer yang tangguh akan dirasakan oleh rakyat Jepang untuk menghadapi tetangga besarnya yang semakin tangguh, dibuktikan dengan ranking ekonominya yang sudah disalip Cina. dari Amerika Serikat mengamandemen secara seksama. Fenomena ini juga menyiratkan bahwa situasi di Kawasan Asia Timur akan semakin kompleks. Keragaman kebijaksanaan dan tindakan negara-negara di kawasan ini dapat bersifat konvergen atau divergen, dan dapat berkembang ke arah konfigurasi politik yang berakhir pada suatu struktur perdamaian dan kerjasama atau pada suatu suasana yang diliputi keretakan dan konflik. Tiada negara manapun di kawasan ini, yang dapat menutup diri Jepang hanya membutuhkan ijin untuk terhadap perkembangan-perkembangan untuk itu. Analisis tentang situasi Kawasan merubah Pasukan Beladiri Jepang Asia Timur menunjukkan bahwa arah (JSDF) perkembangannya masih sangat tidak menjadi sebuah organisasi 13 menentu. Satu faktor yang utama adalah peranan Amerika Serikat di kawasan ini. Sampai pada suatu tingkat yang cukup besar Amerika Serikat masih menentukan laju dan arah perkembangan di Kawasan Asia Timur dan Kawasan Asia Pasifik , terlepas dari sadar tidaknya Amerika Serikat akan hal ini, dan terlepas dari senang tidaknya negara-negara di kawasan ini mengenai keadaan tersebut. 14 Daftar Pustaka Betts, Richard K. Conflict After the Cold Arguments on Cause of War and Peace, Mac Millan Publishing Company, New York, 1994. Diplomatic Bluebook 2004. Japanese Diplomacy and Global Affairs in 2003, Ministry of Foreign Affairs, Japan, 2004. Irsan, Abdul. Jepang : Politik Domestik, Global & Regional, Hasanuddin University Press, Maksassa, 2005 Japan Defense Agency, Defense of Japan 2001. Tokyo, 2001 Luney, Percy R, Jr., Takahashi, Kazuyuki, Japanese Constitutional Law. University of Tokyo Press. Tokyo,1993 Mas’oed, Mohtar. Ilmu Hubungan Internasional - Disiplin dan Metodologi,LP3ES, Jakarta, 1990. ------------------. Ekonomi Politik Internasional dan Pembangunan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1994. Morgenthau, Hans J. Politik Antar Bangsa, Penterjemah A.M Fatwa, Cetakan Pertama, Yayasan Obor Indonesia. Jakarta, 1991. Nusa Bakti, Ikrar : Forum Regional ASEAN dan Pengaturan Keamanan Regional di Asia Pasifik. Jurnal Ilmu Politik, 1997. Prasetyono, Edy. Peningkatan Kekuatan Militer Negara-negara Asia Pasifik dan Implikasinya Terhadap Keamanan Regional, Analisis CSIS, 1994. Scalapino, Robert A., Sato, Seizaburo, Internal and External Security Issues in Asia. Institute of East Asia, University of California. Berkeley, 1986 Singh, Bilveer. The Chalenge of Conventional Arms Proliferation In Southeast Asia, CSIS, Jakarta, 1995. Sukma, Rizal. Transformasi Peranan Strategis RRC menuju Skenario Dominant Power, Analisis CSIS, Jakarta, 1991 Waltz, Kenneth N. Theory of International Politics, Reading Mass: Addison Wesley, 1979. 15