Madya 3-3 (pegangan guru) - TJC IA

advertisement
BB UU K
KU
U
P
PE
EG
G AANNGGA AN N G G
U R
UU
R U
Madya
Saksi yang Setia
Tahun 3
Buku
3
Dunia Sekitar Kita
Amanat seorang guru diemban
dengan rasa simpati,
dengan teladan,
dengan segala cara untuk memberikan pengaruh untuk membangkitkan pandangan murid,
untuk memberikan dorongan pada pikiran mereka...
Guru-guru yang agung mengatakan:
“Benih itu bagaikan kata-kata.”
Guru yang sejati
mengaduk tanah
dan
menaburkan benih.
John Milton Gregory
Buku Pegangan Guru
Madya
Saksi yang
Setia
Tahun 3 Buku 3
(Januari/Februari/Maret)
DAFTAR ISI
Sumber Pedoman Guru
Garis Besar Pelajaran
Prosedur Mengajar
Beberapa Saran Yang Membantu
Kebutuhan Dan Karakteristik Murid-Murid Anda
Ayat Hafalan
Tugas Membaca Alkitab
ii
viii
xi
xii
xiv
xv
Pelajaran
Pelajaran 1
Pelajaran 2
Pelajaran 3
Pelajaran 4
Pelajaran 5
Pelajaran 6
Pelajaran 7
Pelajaran 8
Pelajaran 9
Pelajaran 10
Pelajaran 11
Pelajaran 12
Pelajaran 13
i
Hari Pentakosta
Petrus Dan Yohanes Sembuhkan Seorang Lumpuh
Stefanus, Sang Martir
Filipus Bersaksi Kepada Sida-Sida Etiopia
Perjalanan Menuju Ke Damsyik
Suara Dari Makedonia
Paulus Dan Silas Dalam Penjara
Paulus Di Efesus
Paulus Beritakan Injil Di Yerusalem
Rencana Untuk Membunuh Paulus
Kapal Yang Ditumpangi Paulus Terkandas
Paulus Kabarkan Yesus Di Roma
Ulasan Akhir
Saksi Yang Setia
1
9
17
25
33
41
49
55
63
71
79
87
95
Garis Besar Pelajaran
Tahun 3 Buku 3
M A D Y A
Kitab Bacaan
Tujuan: Memberikan dasar kebenaran dari kisah Alkitab dalam pelajaran.
Kami menyarankan agar Anda membaca Kitab Bacaan terlebih dahulu setidaknya
dua kali, agar dapat menguasai keseluruhan cerita. Bagian ini memiliki informasi
yang jelas, sehingga Anda dapat mengembangkan cerita. Mungkin Andapun dapat
meminta murid-murid untuk mencari jawaban (nama seseorang, tempat, jumlah,
dan lain sebagainya) dari Kitab Bacaan atau ayat-ayat tertentu dengan suara yang
keras. Murid-muridpun diharapkan dapat membaca Kitab Bacaan dalam pelajaran
ini di rumah. (Lihatlah bagian Tugas Membaca Alkitab pada halaman xvi dan
Lembar Kerja bagian tersebut yang boleh dibawa pulang dari Buku Aktivitas Murid
pada halaman B)
Inti Pelajaran
Inti Pelajaran
Tujuan: Menyampaikan topik utama dari bagian Kitab Bacaan.
Inti Pelajaran merupakan konsep dasar atau pesan utama yang terdapat dalam
setiap cerita yang disampaikan. Bagian ini haruslah ditekankan dalam seluruh
pelajaran dan diulang sewaktu menyimpulkan pelajaran.
Tujuan Pelajaran
Tujuan: Menerapkan suatu pengajaran dalam Alkitab ke dalam tindakan yang
nyata dalam hidup.
Anda dapat menuliskan apa yang menjadi Inti Pelajaran dan Tujuan Pelajaran di
papan tulis, agar murid-murid dapat menyadari apa sesungguhnya yang telah
diajarkan kepada mereka pada hari itu. Kadang, bagian Inti Pelajaran dirasakan
“abstrak” bagi murid-murid kelas Madya. Oleh karena itulah, bagian ini dapat
dijadikan pelengkap, agar Anda dapat memberikan teladan yang nyata yang
nantinya dapat diikuti oleh murid-murid.
Saksi Yang Setia ii
Ayat Hafalan
Tujuan: Membantu murid-murid dalam mengingat firman Tuhan.
Setiap orang murid harus membawa pulang daftar Ayat Hafalan mereka masingmasing. (Lihat halaman xv dalam buku ini dan Lembar Kerja yang boleh dibawa
pulang pada halaman A dalam Buku Aktivitas Murid) Setelah bagian Cerita Alkitab,
jelaskan maksud dari ayat Alkitab tersebut dan gambarkan bagaimana kaitannya
dengan kisah Alkitab atau kehidupan kita sehari-hari. Contoh yang unik dan menarik
dapat membantu murid-murid Anda mengingat ayat hafalan mereka pada hari itu.
Latar Belakang
Alkitab
Tujuan: Memberikan informasi mengenai latar belakang Alkitab yang dapat
meningkatkan pemahaman murid-murid terhadap topik yang dipelajari.
Pada bagian awal setiap pelajaran, bagian Latar Belakang Alkitab memberikan
informasi tambahan mengenai topik yang akan dipelajari pada hari itu.
Sesungguhnya, murid-muridpun dapat memperolehnya dari kamus/ensiklopedi
Alkitab Anak/buku referensi lainnya. Bila ada, kiranya Anda dapat memperlihatkan
gambar atau hal baru yang sedang diperkenalkan dalam pelajaran yang
bersangkutan kepada murid-murid, agar mereka beroleh pemahaman yang lebih
jelas.
Mengenai
Murid Anda
Tujuan: Melengkapi Anda dengan informasi seputar perkembangan keadaan dan
apa yang dibutuhkan oleh murid-murid.
Bagian ini merupakan pengantar singkat tentang psikologi anak atau permasalahan
yang berkaitan dengan proses perkembangannya yang dapat membantu Anda
memahami latar belakang murid-murid Anda. Selain itu juga berfungsi sebagai
panduan umum bagi Anda untuk dapat mempersiapkan pelajaran dengan lebih baik.
Waspadalah terhadap permasalahan yang berkaitan dengan perbedaan
pandangan.
iii
Saksi Yang Setia
Pemanasan
Tujuan: Menarik minat murid-murid, sekaligus berperan sebagai peralihan untuk
memasuki suatu pelajaran.
Beberapa macam aktivitas memerlukan persiapan lanjutan. Penyelesaian pada
tahap ini hendaknya berkaitan dengan pengajaran atau topik yang akan diajarkan
selanjutnya.
Cerita Alkitab
Tujuan: Agar murid-murid dapat memahami Allah dan umat-Nya dari Alkitab.
Bagian ini memberikan kerangka dasar dari apa yang harus Anda ceritakan. Selain
itu, Anda pun dapat menggunakan beberapa referensi lainnya untuk
mengembangkan cerita yang ada. Karena sebagian besar dari murid-murid Anda
mungkin telah sering mendengar cerita-cerita tersebut, sehingga Anda perlu
menggunakan metode alternatif untuk menarik minat mereka. Oleh karena itu, Anda
dapat menggunakan alat-alat peraga untuk memberikan kesan hidup pada gaya
penceritaan dengan menyatakan ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan variasi suara.
Dalam beberapa kali pelajaran, Anda boleh memilih murid-murid yang
memperagakan cerita Alkitab yang diajarkan pada hari itu.
Pertanyaan Diskusi
Tujuan: Memberikan pemikiran yang lebih mendalam dan
meningkatkan pemahaman dari beberapa pengajaran dalam Alkitab.
Anda dapat mengajukan beberapa macam pertanyaan sewaktu bercerita, atau
mengadakan diskusi terbuka setelah selesai bercerita. Sesungguhnya, bagian ini
memiliki makna lebih dari sekedar pertanyaan yang berkaitan langsung dengan
cerita.
Mengulang
Tujuan: Menilai seberapa banyak yang diingat murid-murid Anda dari bagian
Cerita Alkitab.
Pastikan mengetahui pertanyaan yang terdapat dalam bagian ini, sebelum Anda
bercerita, sehingga nantinya dapat menyertakan jawabannya sewaktu bercerita.
Tuliskan semua nama yang sulit dieja di papan tulis. Bila perlu, ulangilah beberapa
kali ejaan dari nama-nama itu sebelum memasuki bagian ini.
Saksi Yang Setia iv
Temuan Alkitab
Tujuan: Memberikan kesempatan belajar yang lebih bebas bagi murid-murid
untuk menemukan lebih banyak hal mengenai Alkitab.
Bagian Temuan Alkitab atau Aplikasi Kehidupan diberikan setelah bagian
Mengulang. Murid-murid harus membaca atau melengkapi bagian ini dalam Buku
Aktivitas Murid mereka tanpa melakukan kerja sama, bila Anda tidak ingin
menjadikannya sebagai aktivitas kelompok. Murid-murid Anda mungkin
memerlukan Alkitab mereka pada bagian ini.
Aplikasi Kehidupan
Tujuan: Menyatakan pengajaran Alkitab dalam kehidupan murid-murid pada
masa sekarang ini.
Dalam pelajaran 2, 3, 10, 11, dan 12, terdapat bagian Aplikasi Kehidupan sebagai
ganti dari bagian Temuan Alkitab. Setiap orang murid harus membaca cerita tanpa
melakukan kerja sama atau membacanya di hadapan murid lainnya, serta
menjawab pertanyaan yang ada pada bagian akhirnya.
Tokoh-tokoh untuk semua kisah Aplikasi Kehidupan diambil dari beberapa
keluarga berikut ini:
Keluarga Brown
Ibu Tammy Brown telah menjanda dua tahun lamanya akibat meninggalnya
sang suami dalam suatu kecelakaan mobil. Sejak itu, ia membesarkan anak lakilakinya, Kevin, yang sekarang telah berusia sepuluh tahun. Ibu Brown menjadi
percaya kepada Kristus melalui tetangganya, keluarga Karington, yang
membantunya dalam masa-masa sulit hidupnya setelah sang suami, bapak Brown
meninggal.
Keluarga Chang
Anak-anak keluarga Chang adalah generasi ketiga dari jemaat Gereja Yesus
Sejati. Bapak dan ibu Chang adalah orangtua Courtney, yang berusia tujuh tahun,
Stephanie, yang berusia sembilan tahun, dan Lewis, yang berusia dua belas tahun.
Ayah dari bapak Chang adalah salah seorang perintis gereja pada tahun 1920.
Sebagian besar dari kerabat mereka adalah anggota jemaat. Baik bapak maupun
ibu Chang, keduanya aktif dalam pekerjaan kudus. Oleh karena itu, kehidupan
keluarga Chang sering kali berkaitan di sekitar aktivitas gereja.
Keluarga Karington
Keluarga Karington terdiri dari bapak dan ibu Karington beserta dengan
ketiga orang anak mereka, yaitu: Judy yang berusia sembilan tahun, David yang
berusia lima tahun, dan Leonard yang berusia tiga tahun. Keluarga ini sebelumnya
berasal dari aliran gereja lain. Lima tahun kemudian, bapak Karington
memberitahukan teman-teman di tempat kerjanya bahwa anak perempuannya,
Judy, telah mengidap suatu penyakit yang langka dan mematikan. Kemudian,
v
Saksi Yang Setia
seorang rekan kerjanya, bapak Chang, bersaksi kepadanya mengenai mujizatmujizat yang terjadi di Gereja Yesus Sejati dan meminta agar jemaat mendoakan
Judy. Dengan penuh kasih dan ketekunan, keluarga Karingtonpun bersama para
jemaat melalui masa-masa pergumulan doa yang cukup lama demi kesembuhan
Judy. Lagi pula, keluarga Karington mempelajari Kebenaran dengan tulus, sehingga
akhirnya, Tuhan pun tergerak menyembuhkan penyakit Judy setelah ia dan
keluarganya menerima baptisan.
James Lee
James sedang menjalani kuliahnya di suatu tempat yang mengharuskannya
berjauhan diri dengan keluarganya. Sekalipun demikian, James tidak merasa
kesepian, karena ia menganggap gereja sebagai tempat tinggal keduanya. Oleh
karena itu, James berusaha melayani Tuhan dengan aktif, sehingga timbullah
kerinduan yang besar dari dirinya untuk menjadi seorang guru sekolah minggu.
Setelah ia mengajar anak-anak di kelas Pratama pada tahun pertama kuliahnya,
maka pada tahun selanjutnya, iapun mengajar anak-anak di kelas Madya. Ia
sungguh antusias dan ingin mempersembahkan yang terbaik untuk melayani
Tuhan.
Keluarga Lin
Bapak dan ibu Lin baru saja berimigrasi bersama dengan anak-anak mereka,
yaitu: Shu-Fang yang berusia sepuluh tahun dan Hua-Jeng yang berusia enam
tahun. Sebelumnya, keluarga ini berpegang pada kepercayaan Budha, tetapi
sekarang, keluarga ini telah menerima Kebenaran Allah dalam hati mereka. Dan di
tempat yang baru itu, mereka harus menghadapi banyak tantangan, karena hal
bahasa dan budaya. Sekalipun demikian, Shu-Fang belajar untuk mengenal negara
yang baru ditempatinya itu dan berusaha untuk menyesuaikan diri, agar dapat
diterima di sekolahnya yang baru.
Keluarga Martinez
Bapak dan ibu Martinez memiliki empat orang anak, yaitu: Mike berusia
empat belas tahun, Sylvia berusia tiga belas tahun, Gustavo berusia sepuluh tahun,
dan Carmen berusia tujuh tahun. Ibu Martinez pertama kali mendengar perihal
Gereja Yesus Sejati dari ibu Chang. Mereka bertemu pada suatu siang ketika
sedang menunggu anak-anak mereka di sekolah. Ibu Chang mengundang ibu
Martinez untuk menghadiri kebaktian rumah tangga malam itu. Pada kali kedua,
saat ibu Martinez beribadah di gereja, ia menerima Roh Kudus, sehingga percaya
dan dibaptis tiga bulan kemudian. Setelah berdoa dengan sungguh-sungguh
selama dua tahun, maka akhirnya, ibu Martinez memperoleh persetujuan dari suami
Saksi Yang Setia vi
Aktivitas
Tujuan: Memberi semangat agar murid-murid menjadi pelaku firman.
Setiap pelajaran memiliki dua macam aktivitas yang akan dikerjakan oleh muridmurid. Aktivitas 1 ditulis pula dalam Buku Aktivitas Murid, dan dimaksudkan
sebagai tugas individu, sementara Aktivitas 2 dirancang sebagai tugas kelompok,
di mana beberapa di antaranya mungkin memerlukan persiapan sebelumnya.
Apabila waktu yang tersedia hanya untuk mengerjakan satu macam aktivitas, maka
Anda boleh menugaskan murid-murid untuk mengerjakan Aktivitas 1 sebagai
pekerjaan rumah mereka dan Aktivitas 2 dapat dikerjakan mereka di kelas. Kami
menyarankan agar murid-murid dapat selalu melakukan Aktivitas 2 bagi setiap
pelajaran di kelas. Mengapa demikitan? Karena aktivitas kelompok ini memberikan
banyak kesempatan yang baik untuk membangun keterampilan sosial yang penting
dan rasa kebersamaan di antara anggota kelas Anda. Ketika Aktivitas 1 dikerjakan
di kelas, pastikan murid-murid “memperlihatkan dan menjelaskan” pekerjaan
mereka atau membahas bersama sebagian dari jawaban mereka dengan muridmurid lainnya.
Persaingan sengaja dihilangkan dari semua aktivitas kelompok yang ada untuk
membangun semangat kesatuan. Gunakan kreativitas Anda untuk memodifikasi
aktivitas yang ada sesuai dengan kebutuhan Anda sendiri. Ingatlah untuk
menghargai usaha maupun prestasi yang dihasilkan oleh murid-murid Anda, karena
sesungguhnya proses belajar dapat menjadi lebih berarti daripada hasil akhirnya.
Catatan: Sebagian besar jawaban dari bagian Pertanyaan Diskusi
merupakan pandangan yang dapat melengkapi jawaban muridmurid. Bersiaplah untuk menghargai jawaban yang berbeda dengan
apa yang telah disarankan dalam buku ini.
vii
Saksi Yang Setia
Prosedur Mengajar
1
Pujian Ibadah
(10-15 menit)
Prosedur Selalu awali dengan doa dalam nama Tuhan Yesus yang dipanjatkan dalam
hati untuk mempersiapkan hati murid-murid Anda sebelum Pujian Ibadah.
Guru atau pendamping guru menuntun murid-murid dengan lagu-lagu yang
sederhana disertai dengan gerakan.
2
Cerita Alkitab
(20-25 menit)
Prosedur Doa:
Setelah menyanyikan Pujian Ibadah, kembali Anda mengajak murid-murid
untuk memanjatkan sebuah doa pendek dalam nama Tuhan Yesus dengan
bahasa akal. Anda. Inilah kesempatan yang baik bagi murid-murid Anda untuk
belajar memimpin doa dalam bahasa akal.
Ayat Hafalan:
Hafalkan Ayat Hafalan pada hari itu secara bersamaan dengan murid-murid
atau secara bergiliran agar lebih mudah dalam menghafalkannya. Anda dapat
menyertakan Ayat Hafalan dalam bagian Mengulang.
Pemanasan:
Bantulah murid-murid memasuki pelajaran dengan lebih mudah melalui bagian
peralihan ini. Pastikan adanya suatu topik yang menghubungkan dengan
bagian Aktivitas dan bagian Cerita Alkitab.
Cerita Alkitab:
Anda dapat membagikan bagian ini dalam bentuk kelompok besar ataupun
kelompok kecil bila ada beberapa orang guru dalam kelas itu. Biarkan muridmurid terlibat pula dalam cerita dengan bertanya (pertanyaan Anda sendiri
ataupun dari bagian Pertanyaan Diskusi).
Pertanyaan Diskusi:
Anda dapat memasukkan beberapa pertanyaan yang ada pada bagian ini ke
dalam bagian Cerita Alkitab atau menyimpannya hingga selesai bercerita.
Bila tersedia waktu, Anda dapat menambahkan pertanyaan tambahan kepada
murid-murid.
Saksi Yang Setia viii
3
Mempelajari Alkitab
(25-30 menit)
Prosedur Mengulang:
Sediakan waktu bagi murid-murid untuk mengerjakan beberapa pertanyaan
yang tersedia dalam bagian Mengulang. Anda dapat meminta murid-murid
saling menukarkan lembar kerja mereka, agar murid yang satu dapat
memeriksa jawaban murid yang lainnya, atau Anda dapat memeriksa jawaban
mereka dan memberinya nilai sendiri.
Temuan Alkitab atau Aplikasi Kehidupan:
Anda memiliki tiga macam pilihan dalam melaksanakan aktivitas berikut ini:
1. Sebagai aktivitas kelompok – murid-murid membaca secara bergiliran dan
saling berdiskusi untuk menemukan jawaban atas beberapa pertanyaan
yang ada di akhir bagian ini.
2. Sebagai aktivitas perorangan – murid-murid dapat membaca pertanyaan
yang ada dan mencari jawabannya tanpa mendapat bantuan dari
siapapun.
3. Sebagai aktivitas yang dikerjakan di rumah – murid-murid membawa
aktivitas tersebut pulang untuk dilengkapi dan dibawa kembali pada
minggu berikutnya.
Aktivitas 1:
Sekalipun aktivitas tersebut dirancang untuk diselesaikan di kelas tanpa saling
bekerja sama, tetapi murid-murid dapat melakukannya seperti pada pilihan 1
dan 3 di atas.
Aktivitas 2:
Kami mendorong Anda untuk senantiasa melaksanakan aktivitas kelompok
bagi setiap pelajaran. Bila Anda kekurangan waktu, berilah bagian Temuan
Alkitab atau Aplikasi Kehidupan atau Aktivitas 1 sebagai pekerjaan di
rumah.
Catatan: Departemen Pendidikan Majelis Pusat Indonesia menyarankan
agar Anda mengikuti Prosedur Mengajar seperti yang telah
disebutkan di atas. Karena waktu mengajar dan lamanya waktu yang
diperlukan setiap pelajaran pada tiap-tiap gereja sungguhlah
bervariasi. Oleh karena itu, waktu yang ditetapkan untuk setiap
bagian pelajaran haruslah disesuaikan menurut keperluannya.
ix
Saksi Yang Setia
Fungsi guru yang sesungguhnya adalah
menciptakan kondisi yang paling menyenangkan
dalam proses belajar itu sendiri...
Pengajaran yang sesungguhnya
bukanlah yang memberikan pengetahuan,
melainkan yang mendorong murid-murid
untuk meraihnya.
Orang yang dapat mengajarkan paling sedikit
adalah guru yang mengajarkan paling baik.
- John Milton Gregory -
Saksi Yang Setia x
Beberapa Saran Yang Bermanfaat
Lakukan Persiapan
Bacalah dalam hati seluruh isi pelajaran sebelum Anda datang ke dalam kelas,
karena bila tidak, maka murid-murid akan mengetahui ketidaksiapan Anda dalam
mengajar mereka. Untuk itu, Anda dapat berlatih di hadapan cermin atau di hadapan
seorang pendengar. Selalu rencanakan lebih jauh daripada yang Anda kira dapat
Anda perbuat. Antisipasilah hal-hal terburuk dan bersiaplah untuk menangani
semuanya itu. Ingatlah bahwa buku ini hanyalah sebuah PEDOMAN. Oleh karena
itu, gunakan daya kreativitas Anda untuk memodifikasi bagian manapun dari
pelajaran, agar Anda dapat memenuhi kebutuhan murid-murid. Perhatikan bahwa
beberapa aktivitas yang ada membutuhkan persiapan sebelumnya, tetapi ada satu
hal yang lebih daripada semuanya itu, yaitu: Berdoa, berdoa, dan berdoalah!
Lakukan Pengaturan
“Suatu tempat untuk segalanya dan segalanya berada pada tempatnya” adalah
sebuah semboyan yang baik untuk diperhatikan. Aturlah ruangan yang sesuai
dengan gaya mengajar Anda. Simpanlah bahan-bahan kesenian di dekat tempat
kerja. Taruhlah lembaran-lembaran aktivitas di dekat Anda. Siapkan sebuah tempat
dari ruang kelas untuk berdoa. Anda pun dapat mempersiapkan sebuah tempat
drama di mana murid-murid dapat memainkan peran dan aksinya mengenai
pelajaran yang mereka dapati. Anda mungkin dapat menyediakan baju-baju bekas,
handuk-handuk bekas, kain-kain bekas, atau bahan bekas lainnya untuk dijadikan
kostum.
Lakukan Penyesuaian
Tidak semua rencana mengajar cocok untuk setiap keadaan kelas. Beradaptasilah!
Bila murid-murid masih belum dapat membaca, lakukan beberapa aktivitas dalam
kelompok untuk melatih otot-otot besar mereka. Jangan mengharapkan mereka
dapat mengerjakan aktivitas yang ada seorang diri dengan hasil yang baik. Bila
murid-murid adalah Aku-dapat-mengerjakan-semua-yang-harus-dikerjakan oleh
murid-murid, dan janganlah mencoba untuk mengatur kehidupan mereka.
Persiapkan berbagai macam aktivitas tambahan dengan menggunakan bahan yang
tersedia dalam Pilihan Aktivitas, atau Anda dapat membuatnya sendiri.
Jadilah Dirimu Sendiri
Faktor yang terpenting dalam memberi pengajaran yang mendidik adalah
pengalaman hidup yang Anda bagikan kepada murid-murid. Bagaimana Anda
memperlakukan setiap orang murid ketika ia memasuki ke dalam ruangan kelas
adalah kesaksian yang lebih dahsyat daripada cerita Alkitab manapun. Biarkan
murid-murid mengetahui dan merasakan bahwa Anda menyayangi dan menerima
diri mereka, sekalipun mereka hanya menghadiri kelas setiap hari Sabtu. Inilah
tempat mereka, di sinilah Rumah Allah. Bersyukurlah atas segala talenta unik dan
beragam yang dimiliki oleh masing-masing murid.
xi
Saksi Yang Setia
Karakteristik Murid-Murid
Usia Antara 10 - 11 Tahun
Perkembangan Fisik
¿
Penuh energi.
¿
Aktif dan penuh keinginan untuk mencari berbagai pengalaman baru dan
berbeda.
¿
Memiliki otot besar dan otot kecil yang telah berkembang dengan baik:
- Dapat menyatukan kembali model rancangan yang rumit;
- Perlu mencari dan menyelidiki agar mendapatkan solusi dari permasalahan
yang ada.
¿
Mendapatkan rasa puas dan berprestasi dengan menguasai berbagai
ketrampilan fisik.
Perkembangan Emosi
¿
Sensitif terhadap persepsi teman sebaya.
¿
Memiliki perasaan yang belum stabil ketika rasa sedih, kesal dan marah
beralih ke rasa sukacita.
¿
Dapat mengubah perilaku sebagai akibat dari emosi yang belum stabil.
¿
Dapat dengan mudah menangis.
¿
Membutuhkan motivasi untuk mandiri dengan memberikan kesempatan
dalam membuat sebuah pilihan atau sebuah keputusan.
Perkembangan Sosial
¿
Ingin menjadi bagian dari suatu kelompok:
- Menghargai aktivitas kelompok;
- Berminat untuk tetap diterima dalam kelompok.
¿
Dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh
teman sebayanya.
¿
Telah banyak bergaul dan beraktivitas dengan teman lawan jenisnya.
¿
Menuntut kebebasan dari orang dewasa.
Saksi Yang Setia xii
Perkembangan Intelektual
¿
Dapat menyatakan pendapat dan perasaan melalui puisi, lagu, drama, cerita,
gambar dan lukisan.
¿
Dapat bekerja dalam jangka waktu yang lama dengan konsentrasi dan
antusiasme.
¿
Mulai berpikir secara abstrak.
¿
Ingin mengetahui alasan tentang benar dan salah.
¿
Dapat memperkirakan hasil akhir dari suatu keadaan.
¿
Mulai mempertanyakan berbagai konsep dan cara berpikir orang dewasa.
¿
Mulai mempunyai pikiran mengenai karir, teman hidup, dan gaya hidup di masa
yang akan datang.
¿
Memahami dan menilai berbagai simbol.
¿
Dapat memasukkan berbagai potongan informasi dari masa pelajaran
sebelumnya ke dalam prinsip yang lebih luas.
Perkembangan Rohani
¿
Mampu memberikan perasaan kasih yang mendalam kepada Allah.
¿
Mulai mempunyai sikap bertanggung jawab terhadap gereja.
¿
Dapat membaca Alkitab dengan teratur.
¿
Dapat menggunakan ketrampilan, pemikiran, dan pengalaman yang lebih
meningkat dalam mempelajari Alkitab.
¿
Mempunyai konsep akan dosa yang berarti “melakukan hal yang menyakiti
diri sendiri maupun orang lain dan yang tidak berkenan kepada Allah.”
Bagaimana mungkin guru tidak akan
bersungguh-sungguh dan bersemangat,
bila materi bahasannya
begitu kaya dengan pancaran kenyataan hidup?
- John Milton Gregory xiii
Saksi Yang Setia
Ayat Hafalan
1. “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas
kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh
Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kis. 1:8)
2. “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai,
kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu,
berjalanlah!” (Kis. 3:6)
3. “Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku
dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang
ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian
tentang Injil kasih karunia Allah.” (Kis. 20:24)
4. “Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar,
pergunakanlah waktu yang ada.” (Kol. 4:5)
5. “Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan
Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia daripada semuanya.” (Flp. 3:8a)
6. “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil
adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang
percaya.” (Rm. 1:16a)
7. “Ya Tuhan, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku.”
(Mzm. 18:3a)
8. “Hati orang berpengertian mencari pengetahuan, tetapi mulut orang
bebal sibuk dengan kebodohan.” (Ams. 15:14)
9. “Akan hal ini aku yakin sepenuhnya yaitu Ia, yang memulai pekerjaan
yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya
pada hari Kristus Yesus.” (Flp. 1:6)
10. “Serahkanlah perbuatanmu kepada Tuhan, maka terlaksanalah segala
rencanamu.” (Ams. 16:3)
11. “Hai orang-orang yang takut akan Tuhan, percayalah kepada Tuhan!
Dialah pertolongan mereka dan perisai mereka.” (Mzm. 115:11)
12. “Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang
memberitakan-Nya?” (Rm. 10:14b)
Saksi Yang Setia xiv
Tugas Membaca Alkitab
Pelajaran
1
Kitab Bacaan
Kis. 1:1-14; 2:1-31
2
Kis. 3:1-4:21
3
Kis. 6:1-8:4
4
Kis. 8:1-8,27-40
5
Kis. 7:58; 8:1-4; 9:1-22
6
Kis. 16:6-15
7
Kis. 16:16-40
8
Kis. 19
9
Kis. 20:22-24; 21:18-22:24
10
Kis. 23:11-35
11
Kis. 27
12
Kis. 28
Kami berharap dapat membantu murid-murid membangun kebiasaan
membaca Alkitab di rumah dengan tugas ini. Mintalah murid-murid untuk
membubuhkan keterangan bila telah menyelesaikan setiap tugas membaca
Alkitab ini. Bila perlu, Anda dapat meminta para orang tua murid untuk
membubuhkan tanda tangannya pada Lembar Kerja yang dibawa pulang.
Sekali-kali periksalah Lembar Kerja tersebut dan ingatkan serta doronglah agar
murid-murid Anda agar selalu melakukan kebiasaan membaca Alkitab itu.
xv
Saksi Yang Setia
Hari Pentakosta
1
Kitab Bacaan:
Kis. 1:1-14; 2:1-31
Inti Pelajaran:
Yesus yang telah bangkit
mencurahkan Roh Kudus pada
hari Pentakosta. Gereja dimulai
pada hari itu.
Tujuan Pelajaran:
Memahami pentingnya menerima
Roh Kudus dan menghasilkan
buah Roh Kudus.
Ayat Hafalan:
“Tetapi kamu akan menerima
kuasa, kalau Roh Kudus turun
ke atas kamu, dan kamu akan
menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan
di seluruh Yudea dan Samaria dan
sampai ke ujung bumi.”
(Kis. 1:8)
Latar Belakang
Alkitab
Baptisan Roh Kudus berhubungan dengan tercurah dan tinggalnya Roh
Allah yang biasa terjadi saat berdoa. Tanda dan bukti atas penerimaan Roh Kudus
adalah berbahasa lidah. Setiap orang yang menerima Roh Kudus pasti berdoa
kepada Allah dengan bahasa lidah tanpa perlu diajarkan bagaimana caranya. Selain
dari pada bahasa lidah, mungkin akan tampak gerakan roh, rasa hangat, dan
kebahagiaan nurani yang tidak dapat dilukiskan.
Yesus telah menjanjikan anugerah yang berharga ini kepada setiap orang
yang percaya dan memohon kepada-Nya dengan sungguh-sungguh. Rasakan
kehadiran Allah secara pribadi dengan memohon pengampunan atas segala
dosamu dan hadir dalam hatimu. Menerima Roh Kudus dapat menjadi pengalaman
yang begitu indah.
Kuasa Roh Kudus akan mengubah kehidupan umat yang penuh dengan
dosa dan kehancuran menuju kepada suatu kehidupan yang berkebenaran. Mereka
yang biasanya menuruti keinginan jahat akan dibebaskan dari kuasa dosa itu. Allah
telah berjanji, “Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam
batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan
kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku
akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang
pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.” (Yeh. 36:26-27) Roh Allah dapat
menyegarkan jiwa kita dan menjadikannya manusia baru yang mampu menjalankan
kehidupan Kristiani yang aktif dan berpengharapan beroleh hidup yang kekal.
Saksi Yang Setia 1
Salah satu rencana Allah dalam kematian Yesus di atas kayu salib adalah
mempersatukan manusia dari seluruh bangsa dan ras untuk hidup dalam
perdamaian. Gereja adalah tempatnya; gereja adalah ciptaan baru Kristus! Gereja
adalah sekelompok orang yang terpanggil oleh Allah untuk menyembah, mengasihiNya, dan saling melayani di antara mereka.
Mengenai Murid Anda
Ketika Yesus menjanjikan para murid-Nya atas tercurahnya Roh Kudus,
mereka belum menyadari bahwa sesungguhnya janji-Nya itu tergenapi pada hari
Pentakosta. Demikian pula, murid-murid mungkin belum menyadari pentingnya
Roh Kudus, bila mereka belum menerimanya. Oleh karena itu, sangatlah penting
bagi Anda untuk senantiasa memberi motivasi kepada mereka. Mereka perlu
memahami bahwa Roh Kudus merupakan jaminan Allah untuk mewarisi kerajaan
surga. Tanpa Roh Kudus, keselamatan mereka belumlah lengkap. Undanglah
pendeta dan saudara-saudari seiman untuk berbagi kesaksian tentang bagaimana
pengalaman menerima Roh Kudus telah menolong dan mengubah hidup mereka.
Bila ada di antara murid-murid yang mempunyai kesulitan dalam menyelesaikan
masalah, jelaskan bahwa Roh Kudus dapat menolong mereka. Karena dengan
hadirnya Roh Kudus menunjukkan bahwa Allah hadir dalam kehidupan orang itu.
Sisihkan pula waktu secara tetap untuk berdoa secara berkelompok, semakin
banyak anggotanya akan semakin besar kekuatannya. Bila murid-murid menerima
bantuan dan bimbingan seperti ini, mereka akan dapat lebih memahami pentingnya
menerima Roh Kudus dan akan memperbanyak waktu doa dengan sepenuh hati
untuk mendapatkannya.
Pemanasan
Ketika Yesus masih hidup di dunia, Ia menginginkan agar para murid-Nya
dapat senantiasa dekat dan saling mengasihi di antara mereka. (Yoh. 15:11) Yesus
pun berjanji akan mengutus seorang teman yang akan menyertai mereka setiap
saat. Tahukah kamu, teman seperti apakah yang Ia telah utus kepada mereka?
Cerita Alkitab
Ketika Yesus Terangkat Ke Surga, Roh Kudus Akan Tercurah
Setelah Yesus bangkit dari antara orang mati, Ia tinggal 40 hari lamanya
bersama dengan para murid-Nya. Ia menampakkan diri kepada mereka pada
beberapa saat dan tempat yang berbeda. Setiap saat Yesus menampakkan diriNya, Ia senantiasa menjelaskan bagian dari pada rencana-Nya itu kepada para
murid-Nya. Yesus mempersiapkan para murid-Nya atas kepergian-Nya - Ia akan
terangkat ke surga dan akan kembali suatu hari nanti.
Kata-kata perpisahan Yesus memesankan para murid-Nya untuk tinggal di
Yerusalem dan menantikan saat yang sungguh istimewa, yaitu terpenuhinya janji
Yesus untuk mengutus Roh Kudus yang akan senantiasa menyertai mereka. (Yoh.
14:16-17) Sekalipun demikian, Yesus tidak dapat melakukan hal ini sebelum
kematian dan kebangkitan-Nya. (Yoh. 16:7)
Setelah itu, para murid-Nya akan mempunyai kuasa Roh Kudus untuk
menolong mereka memberitakan Yesus kepada orang lain.
2
Saksi Yang Setia
Roh Kudus Tercurah Pada Hari Pentakosta
Pada hari Pentakosta, 120 orang sedang berkumpul bersama dalam suatu
tempat di Yerusalem. Tiba-tiba, dari surga, terdengar suara seperti angin ribut yang
memenuhi seluruh tempat di mana mereka sedang berkumpul itu. Lidah-lidah api
betebaran ke atas mereka. Lalu, merekapun dipenuhi oleh Roh Kudus dan mulai
berkata-kata dalam bahasa lidah, karena Roh itu memberi mereka kemampuan
untuk itu. Saat itulah saat yang paling indah dalam hidup mereka!
Hari tercurahnya Roh Kudus menandai kelahiran gereja. Mereka semua
takjub terhadap tanda-tanda yang Allah berikan untuk menunjukkan bahwa Roh
Kudus telah tercurah dalam hidup mereka.
Roh Kudus Memberi Kekuatan Untuk Bersaksi
Roh Kudus memberi kekuatan kepada Petrus dan para murid lainnya untuk
bersaksi. Mereka berbicara dengan begitu berani dan mengatakan bahwa Yesus
telah bangkit dan Ialah Allah yang sesungguhnya! Roh Kudus membuka hati banyak
orang - 3000 orang tersentuh hatinya dan ingin diselamatkan. Mereka bertanya
kepada Petrus dan para rasul lainnya, “Apakah yang harus kami perbuat?” Petrus
menjawab mereka, “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi
dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka
kamu akan menerima karunia Roh Kudus.” Mereka semua dibaptis dan terus
bertekun dalam pengajaran para rasul dan persekutuan sambil memecahkan roti
dan berdoa.
Roh Kudus Memberi Kekuatan Untuk Bersatu
Roh Kudus pun memberi para Kristiani kekuatan untuk saling mengasihi.
Mereka berkumpul bersama, saling memperhatikan, berbagi tentang apa yang
mereka punyai, dan menyembah serta memuji Tuhan bersama.
Pertanyaan Diskusi
Mengapa Roh Kudus begitu penting bagi kita?
Mengapa gereja begitu penting bagi kita?
Bagaimana caranya kita mengasihi jemaat?
Bagaimana caranya kita memperhatikan kebutuhan jemaat?
Bagaimana caranya kita memotivasi jemaat untuk saling mendoakan?
Mengulang
Bagaimana gereja dimulai? Bagaimana gereja bertumbuh? Jawablah beberapa
pertanyaan berikut:
1. Sebelum Yesus terangkat ke surga, Ia memberikan para murid-Nya suatu
amanat yang penting. Apakah itu?
(Bersaksilah bagi-Ku setelah Roh Kudus memberimu kekuatan - Kis. 1:8)
Saksi Yang Setia 3
2.
Bagaimana Roh Kudus tercurah ke atas orang-orang yang sedang berdoa
pada hari Pentakosta itu?
(Dari surga terdengar suara seperti angin ribut yang memenuhi seluruh
tempat di mana mereka sedang berkumpul. Lidah-lidah apipun betebaran
ke atas mereka. Lalu, mereka dipenuhi oleh Roh Kudus dan mulai berkatakata dalam bahasa lidah, karena Roh itu memberi mereka kemampuan
untuk itu.)
3.
Petrus berdiri dan meyakinkan orang banyak bahwa mereka tidak sedang
mabuk anggur. Ia menjelaskan bahwa apa yang terjadi terhadap mereka
adalah penggenapan firman Allah. Ketika Petrus selesai berbicara, banyak
orang yang menanyakan tentang apakah yang harus mereka lakukan. Apakah
yang dikatakan oleh Petrus?
(Petrus berkata, “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing
memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus.”)
4.
Banyak orang dalam kerumunan itu percaya kepada Yesus. Pada saat itu,
gereja terdiri dari 120 jemaat. Pada akhir hari raya itu, gereja telah bertambah
sampai berapa banyakkah?
(3.120 jemaat.)
5.
Bagaimana sikap seorang terhadap yang lain setelah mereka dibaptis?
(Mereka saling mengasihi, memberi tumpangan, makan bersama, berdoa
dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah.)
Temuan Alkitab
Apakah Yang Harus Kulakukan Untuk Menerima Roh Kudus?
1. Percaya kepada Yesus dan firman-Nya.
2. Bertobatlah dari segala dosamu.
3. Dibaptis untuk pengampunan dosamu.
4. Berdoalah dengan sungguh-sungguh dan tekun kepada Yesus untuk
memenuhimu dengan Roh-Nya yang kudus.
Bagaimana Seharusnya Aku Berdoa?
1. Berlututlah untuk menunjukkan kerendahan hatimu.
2. Pejamkan matamu untuk berkonsentrasi.
3. Mulailah dengan mengatakan, “Dalam nama Tuhan Yesus, aku berdoa.”
4. Pujilah Tuhan dengan berulang kali dengan menyebutkan, “Haleluya.”
5. Dengan hatimu, berbicaralah kepada Tuhan dan mohonlah agar Ia
memenuhimu dengan Roh-Nya yang kudus.
6. Tutuplah doamu dengan mengatakan, “Amin.”
4
Saksi Yang Setia
Apakah Roh Kudus Itu?
1. Roh Kudus adalah penasihat pribadimu yang senantiasa menyertaimu dalam
perjalanan menuju kerajaan surga.
2. Roh Kudus memberimu kebijaksanaan untuk memahami firman Allah.
3. Roh Kudus membimbingmu untuk berjalan menurut jalan Allah.
4. Roh Kudus membenarkanmu ketika kamu tersesat dan melakukan kesalahan.
5. Roh Kudus menguatkanmu ketika kamu terlalu lemah untuk tetap berjalan.
6. Roh Kudus mempertajam kesadaranmu untuk membedakan mana yang benar
dan mana yang salah.
Aktivitas 1
Coretlah!
Bacalah Kis. 2:1-4,14,36-41. Ikutilah petunjuk berikut.
1. Coretlah 4 kata yang menggambarkan Roh Kudus.
2. Coretlah 1 pengkhotbah.
3. Coretlah 1 perayaan.
4. Coretlah 1 kota.
5. Coretlah 3 hal yang diminta Petrus untuk dilakukan oleh kerumunan orang.
6. Coretlah 1 angka.
7. Coretlah 1 bangsa.
8. Coretlah 2 kata untuk para murid.
9. Coretlah 3 hal yang dilakukan oleh kerumunan orang-orang.
10. Coretlah 1 kelompok orang.
Jawaban: (Allah membuat Yesus sebagai Tuhan dan Kristus.)
angin
Allah
bertobat
sebelas
membuat
memberi diri
dibaptis
Yesus
api
selamatkan
dirimu
Petrus
para rasul
Pentakosta
suara
sebagai
Israel
Tuhan
lidah-lidah
Yerusalem
mendengar
orang
Yahudi
menerima
dan
3000
Kristus
dibaptis
Bacalah kata yang tersisa dari kiri ke kanan
dan dari atas ke bawah untuk melihat pesan Petrus.
Saksi Yang Setia 5
Aktivitas 2
Menghasilkan Buah Yang Baik
Allah memberikan kita Roh Kudus untuk menghasilkan buah-buah yang
baik. Pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik bagi orang lain.
Demikianlah pula, pohon yang buruk menghasilkan buah yang buruk yang tidak
dapat dinikmati oleh orang lain. Yesus mengatakan bahwa manusia bagaikan
pohon. Tujuan dan tindakan kita memperlihatkan orang seperti apakah kita ini. Bila
kita adalah orang-orang yang baik, maka kita akan menghasilkan “buah yang baik.”
Yesus mengatakan untuk berhati-hati terhadap pemimpin yang tidak baik. Ia
mengatakan bahwa kamu dapat membedakannya dengan memperhatikan apa
yang mereka katakan dan lakukan - “melalui buah-buahnya kamu dapat mengenal
mereka.” Yesus menginginkan agar kita semua menghasilkan buah yang baik.
Buah Roh Kudus
Dalam Gal. 5:22-23 dikatakan bahwa Roh Kudus akan membantu umat
Allah menghasilkan 'buah' dalam hidup mereka, yaitu: kasih, sukacita, damai
sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan
penguasaan diri. Temukan setiap kata tersebut dalam buah berikut. Huruf-hurufnya
tersusun dari segala arah. Yang pertama telah dilakukan bagimu.
6
Saksi Yang Setia
Aktivitas Pilihan
Untuk menjadi gereja yang sempurna seperti yang dikehendaki oleh Yesus,
kita perlu mengenal, menerima, mengasihi, dan memperhatikan sesama jemaat.
Buatlah sebuah daftar nama para jemaat dalam kelompok persekutuanmu. Pergilah
ke toko buku untuk mendapatkan stiker label. Berikan kepada setiap murid
sekelompok nama untuk dicetak di atas label tersebut, dan buatlah sebuah label
untuk setiap jemaat.
Ketika segala sesuatunya telah siap, koordinasikan dengan pendeta untuk
membuat seluruh jemaat mengenakan kartu nama pada hari Sabtu yang telah
ditentukan untuk membantu setiap jemaat dapat mengenal lebih baik seorang akan
yang lain. Motivasilah murid-murid untuk bertemu dengan orang yang belum
mereka kenal.
Sebuah acara seperti ini dapat membantu setiap orang dan akan
memberikan kesempatan kepada murid-murid untuk berpartisipasi dengan
kelompok jemaat yang membangun gereja.
Saksi Yang Setia 7
8
Saksi Yang Setia
Petrus Dan Yohanes
Sembuhkan Seorang Lumpuh
2
Kitab Bacaan:
Kis. 3:1-4:21
Inti Pelajaran:
Umat Kristen wajib bersaksi ketika
Roh Kudus memberikan
kesempatan kepada mereka.
Tujuan Pelajaran:
Agar murid-murid dapat bersaksi
dan bersinar bagi Tuhan.
Ayat Hafalan:
“Emas dan perak tidak ada
padaku, tetapi apa yang kupunyai,
kuberikan kepadamu:
Demi nama Yesus Kristus,
orang Nazaret itu, berjalanlah!”
(Kis. 3:6)
Latar Belakang
Alkitab
Orang Yahudi berdoa tiga kali sehari - pagi (pukul 09:00), siang (pukul 03:00),
dan sore hari (matahari terbenam). Pada saat inilah orang-orang yang saleh dari
kalangan orang Yahudi maupun non-Yahudi yang percaya kepada Allah sering pergi
ke rumah ibadah untuk berdoa. Petrus dan Yohanes pergi ke bait Allah ketika pukul
3:00 siang.
Gerbang Indah adalah pintu masuk ke bait Allah, bukan ke kota Yerusalem.
Gerbang ini adalah salah satu pintu masuk kesukaan bagi banyak orang yang
hendak pergi beribadah. Orang lumpuh itu sedang meminta-minta, di mana ia dapat
terlihat oleh orang banyak.
Memberikan uang kepada pengemis dianggap sebagai perbuatan yang
terpuji dalam agama Yahudi. Jadi pengemis itu dengan bijak menempatkan dirinya
di tempat di mana orang-orang saleh dapat melihat dirinya ketika hendak pergi ke
bait Allah untuk berdoa.
Pengemis yang lumpuh ini sedang meminta uang, tetapi Petrus memberikan
sesuatu yang jauh lebih baik daripada uang, yaitu kesembuhan bagi kedua kakinya.
Petrus menyembuhkan kedua kaki orang lumpuh itu dengan kuasa Yesus Kristus.
Petrus dan Yohanes mengetahui bahwa kuasa penyembuhan itu hanya dapat
berasal dari pada Yesus Kristus.
Saksi Yang Setia 9
Mengenai Murid Anda
Ketika orang lumpuh itu minta pertolongan kepada Petrus dan Yohanes,
para rasul itu dapat saja memberikan uang kepada pengemis itu dan langsung
pergi, tetapi mereka menyadari bahwa memuliakan Allah jauh lebih penting
daripada memberikan uang kepada pengemis. Bila hanya memberikan uang, maka
merekalah yang akan mendapatkan pujian. Tetapi dengan menyembuhkan orang
yang lumpuh itu, maka segala kemuliaan diberikan kepada Allah.
Seperti Petrus dan Yohanes, murid-murid mungkin belum mengetahui kapan
saat-saat yang tepat di mana mereka dapat memuliakan Allah. Tetapi para rasul siap
bersinar bagi Allah. Sesungguhnya, murid-murid pun dapat dilatih untuk berbuat hal
yang serupa. Mereka mungkin tidak dapat melakukan mujizat yang dahsyat dan
memuliakan Allah seperti yang kedua rasul itu lakukan, tetapi melalui perkataan
yang sederhana, mereka dapat bersaksi dan menyebarkan kabar kasih kepada
sesama. Mereka dapat memulainya dengan mengucap syukur kepada Yesus
dalam segala hal. Sebagai contoh, bila orang lain memuji pekerjaan baik yang telah
dilakukan, mereka dapat mengatakan, “Puji Tuhan”. Daripada berfokus terhadap
diri sendiri, mereka akan memperhatikan kuasa dan kasih Kristus. Ketika
mengembangkan sikap rendah hati dan penuh syukur ini, mereka pun akan siap
bersinar bagi Allah dalam segala situasi.
Pemanasan
Gereja awal terbentuk pada hari Pentakosta, ribuan umat Kristen baru
ditambahkan ke dalam gereja saat itu. Akan tetapi, masih banyak orang di
Yerusalem yang belum menganut agama Kristen.
Para rasul mungkin telah berdoa untuk memohon agar Allah menolong
mereka dalam melakukan amanat penginjilan. Beberapa hari kemudian, ketika dua
dari para rasul pergi untuk menyembah Allah di bait suci, sesuatu yang indah terjadi.
Marilah kita melihat apa yang telah dilakukan oleh para rasul, dan apa yang dapat
kita pelajari untuk membantu orang-orang yang kita kenal untuk datang kepada
Yesus.
Cerita Alkitab
Saat Anda membawakan bagian ini, berhentilah pada setiap kata kunci untuk
memberi pertanyaan yang jawabannya dapat ditemui murid-murid di Alkitab.
Pada pagi hari, umat Kristen di Yerusalem pergi ke bait suci untuk berdoa.
Suatu hari, ketika Petrus dan Yohanes sedang menuju ke bait suci, mereka melihat
seorang yang lumpuh. Orang itu telah lumpuh sejak lahirnya. Setiap hari orang ini
berada pada pintu gerbang bait suci dan mengemis agar ia mendapat uang untuk
makan.
Orang ini mengemis pula kepada Petrus dan Yohanes, tetapi mereka tidak
mempunyai uang untuk diberikan kepadanya.
Petrus ingin menolong orang itu dengan cara yang lain. Ia mengatakan
kepada orang itu bahwa ia mempunyai sesuatu yang lebih baik daripada uang yang
dapat diberikan kepadanya. Orang itu memandang Petrus dan menebak apa
sekiranya yang akan diterimanya.
10
Saksi Yang Setia
Marilah kita melihat Kis. 3:6. Apakah yang dikatakan oleh Petrus? (Petrus
tidak mempunyai uang, tetapi ia akan memberikan kepada orang itu apa yang harus
diberikan. Lalu, ia menyuruh agar orang itu berdiri dan berjalan dalam nama Tuhan
Yesus Kristus.)
Marilah kita membaca Kis. 3:8. Bagaimana reaksi orang lumpuh itu? (Ia
melonjak berdiri dan berjalan mengikuti Petrus dan Yohanes ke dalam bait Allah,
berjalan dan melompat seraya memuji Allah.)
Bagaimana reaksi orang banyak yang menyaksikan kesembuhan
orang lumpuh itu? (Mereka begitu takjub dan mengelilingi Petrus dan Yohanes.)
Kemudian Petrus berbicara kepada orang banyak itu. Ia tidak mengambil
keuntungan apapun atas usaha kesembuhan itu, tetapi justru memberikan semua
pujian itu kepada Yesus. Petrus mengatakan kepada mereka bahwa kuasa Tuhan
Yesuslah yang menyembuhkan orang itu.
Selanjutnya, Petrus mengatakan kepada orang banyak itu bahwa Tuhan
Yesus adalah Anak Allah - Yesus telah bangkit setelah disalibkan. Mereka yang
telah menyalibkan Yesus hendaklah sadar dan bertobat agar segala dosa mereka
dapat dihapuskan.
Petrus mengabarkan injil cukup lama. Para pemimpin rumah ibadah menjadi
marah dan memasukkan Petrus dan Yohanes ke dalam penjara.
Marilah kita bertanya kepada diri kita sendiri, “Mengapa para pemimpin
rumah ibadah menjadi marah terhadap apa yang Petrus katakan?” (Mereka
adalah musuh Yesus; merekalah yang membunuh Yesus; sekarang Petrus
menyembuhkan dalam nama Yesus dan mengajarkan bahwa Yesus telah bangkit.)
Hari berikutnya, para pemimpin itu menanyai Petrus dan Yohanes, tetapi
kedua rasul itu dengan beraninya bersaksi bahwa Allah telah menjadikan Yesus
sebagai sang Juruselamat. Para pemuka agama telah membunuh Yesus, tetapi Ia
tidak berada dalam kubur; Ia telah bangkit dari kematian.
Marilah kita baca Kis. 4:12. Dapatkah manusia diselamatkan dengan cara
lain selain melalui Yesus, sang Juruselamat? (Tidak, mereka tidak mempunyai
cara lain untuk diselamatkan selain melalui Yesus, sang Juruselamat.)
Sidangpun yang telah menyalibkan Yesus segera mengancam Petrus dan
Yohanes pula untuk berhenti berbicara mengenai Yesus. Marilah kita baca Kis.
4:19-20. Apakah Petrus dan Yohanes setuju untuk tidak berbicara mengenai
Yesus? (Tidak, kedua rasul itu bahkan mengatakan bahwa mereka haruslah lebih
taat kepada Allah daripada kepada manusia dan tidak akan berhenti memberitakan
Yesus kepada orang lain.)
Akhirnya, sidangpun membebaskan Petrus dan Yohanes dari segala
tuduhan penjara, karena mereka tidak dapat menemukan jalan untuk menghukum
kedua rasul itu. Setelah dibebaskan, kedua rasul itu menemui umat Kristen lainnya
dan memberitahukan tentang apa yang telah terjadi, dan merekapun berdoa
bersama agar beroleh kekuatan untuk tetap bersaksi tentang Yesus.
Saksi Yang Setia 11
Pertanyaan Diskusi
Petrus adalah rasul yang berbicara kepada orang lumpuh itu dan memegang
tangannya untuk membantunya berdiri. Mudah sekali baginya untuk mengambil
keuntungan bagi dirinya dari apa yang Allah telah perbuat terhadap orang lumpuh
itu, tetapi ia justru tidak mengambil keuntungan sedikitpun. Ia menyadari bahwa
Allahlah yang bekerja melalui dirinya. Ketika Allah menyediakan sesuatu bagimu
atau membantumu melakukan sesuatu, apakah kamu ingat untuk memuliakanNya atas apa yang Ia telah perbuat dalam hidupmu? (Memuliakan Allah adalah
memuji nama-Nya dengan bibirmu dan dalam hatimu atas apa yang Ia telah lakukan
dalam hidupmu, dan bersaksi kepada orang lain tentang betapa berkuasanya diriNya itu.) Ketika seseorang memberimu penghargaan atas sesuatu yang telah
kaulakukan dengan baik, akankah kamu bermegah akan kemampuanmu itu?
Setelah melewati masa-masa sulit dalam menyelesaikan masalah seseorang,
apakah kamu akan berbangga hati? (Bacalah Mzm. 66:2.) Pujilah dan
muliakanlah nama Allah.
Hadiah yang terindah dari Allah adalah pengampunan segala dosamu dan
menjadikanmu sebagai anak-anak-Nya sehingga kamu dapat hidup bersama-Nya
di surga suatu hari nanti.
Apakah yang dilakukan Allah bagimu minggu ini?
Bagaimana kamu memuliakan nama-Nya?
Ajaklah murid-murid untuk berbagi pengalaman akan anugerah Allah dalam
hidup mereka dan muliakanlah Allah dengan pujian dan rasa syukur kepada-Nya.
Mengulang
Isilah:
Suatu hari, Petrus dan Yohanes pergi ke bait suci. Seorang yang
__________ (lumpuh) duduk di samping gerbang dan berkata, “Aku tidak dapat
berjalan dan tidak dapat bekerja untuk mencari nafkah. Dapatkah kamu
memberikanku sedikit __________?" (uang)
Petrus berkata, “Kami tidak mempunyai uang untuk diberikan kepadamu,
tetapi kami dapat memberikan sesuatu yang lebih baik. “____________________
(Demi nama) Yesus Kristus, bangun dan berjalanlah!”
Petrus memegang tangan kanan orang itu dan menolongnya untuk berdiri.
Seketika itu pula kaki dan pergelangan kakinya __________. (sembuh) Ia mulai
berjalan dan melompat ke sana ke mari. “____________________!” (Puji Tuhan)
serunya.
Orang banyak yang berdiri di dekat situ bertanya, “Bukankah ia ini adalah
orang __________ (lumpuh) yang biasanya mengemis di pintu gerbang bait suci?
Apakah yang telah terjadi dengannya? Bagaimana sekarang ia dapat berjalan
kembali?”
Banyak orang mengerumuni Petrus, Yohanes, dan orang yang tadinya
lumpuh itu. Petrus berkata, “Kuasa nama Tuhan Yesuslah yang telah
menyembuhkannya.” Lalu, Petrus memberikan __________ (khotbah) mengenai
Yesus kepada orang banyak itu.
Ketika Petrus dan Yohanes sedang memberitakan injil, beberapa orang
datang, menangkap dan memasukkan mereka ke dalam __________. (penjara)
12
Saksi Yang Setia
Para imam orang Yahudi dan pemimpin bait suci segera berunding bersama.
Mereka berkata, “Kita harus mencegah Petrus dan Yohanes berkhotbah, tetapi
semua orang mengetahui bahwa orang yang lumpuh itu telah sembuh! Mari kita
beritahukan agar mereka tidak lagi memberitakan Yesus di muka umum.”
Para imam itu memerintahkan agar Petrus dan Yohanes tidak berbicara atau
mengajar lagi dalam nama Tuhan Yesus.
Petrus dan Yohanes berkata, “Manakah yang benar bagimu? Apakah yang
Allah kehendaki untuk kita lakukan? __________ (Menaati) perintahmu atau
perintah Allah? Allah menghendaki agar kita memberitakan kepada setiap orang
mengenai Yesus Kristus. Kita tidak dapat berhenti berbicara mengenai
__________!" (Tuhan Yesus)
Para imam orang Yahudi tidak dapat menemukan cara untuk menghukum
Petrus dan Yohanes. Merekapun akhirnya mengancam dan memperingatkan kedua
rasul itu dan membebaskan mereka.
Temuan Alkitab
Bagaimana Petrus dan Yohanes bersaksi bagi Tuhan? Mereka membagikan
kuasa Yesus dengan menyembuhkan orang lain. Lalu, mereka menyebarkan
injil dengan mengatakan apa yang mereka ketahui.
1.
Bagaimana seharusnya kita bersaksi bagi Tuhan?
a. Bacalah Ef. 2:8. Katakan kepada temanmu bahwa “Sebab karena kasih
karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi
pemberian Allah.” Oleh karena itu, perlulah disadari bahwa kita telah
mendapatkan anugerah Allah untuk diselamatkan.
b. Bacalah Rm. 5:6-8. Katakan kepada temanmu bahwa “Karena waktu kita
masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu
yang ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk
orang yang benar, tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang
berani mati. Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh
karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.”
2.
Mengapa Allah ingin menyelamatkan kita?
Bacalah 1 Pet. 2:9. “...supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan
yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada
terang-Nya yang ajaib.”
3.
Apakah yang Tuhan ingin agar kita lakukan?
Bacalah 1 Pet. 3:15. “Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi
pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan
jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu.”
4.
Mengapa begitu penting untuk bersaksi kepada sesama?
Bacalah 2 Pet. 3:9. “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang
yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu,
karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya
semua orang berbalik dan bertobat.”
Saksi Yang Setia 13
Aktivitas 1
Pergi Dan Jadilah Saksi-Ku
Yesus memberi amanat agar kita memberitakan kabar baik tentang diri-Nya
kepada siapapun. Bagaimana kamu memenuhi kewajibanmu ini?
Ceritakan saat kamu berbagi kabar baik ini kepada seorang teman.
Ceritakan saat kamu berbagi kabar baik ini kepada seorang anggota keluarga.
Ceritakan saat kamu berbagi kabar baik ini kepada seorang asing.
Ceritakan saat kamu berbagi kabar baik ini kepada seorang yang lebih muda
daripadamu.
Bila kamu belum pernah berbagi kabar baik ini kepada siapapun, ceritakan
saat atau situasi di mana kamu ingin melakukannya. Sebagai contoh: Aku ingin
berbagi kabar baik ini kepadaku temanku minggu depan ketika ia datang ke
rumahku untuk mengerjakan pekerjaan rumah bersama.
14
Saksi Yang Setia
Aktivitas 2
Bersaksi Dengan Sopan
Allah menginginkan agar anak-anak-Nya memberitakan injil tentang diri-Nya
kepada orang lain. Bacalah ayat Alkitab dan tambahkan kata-kata yang hilang.
1 Pet. 3:15
“Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah
pada segala waktu untuk memberi ____________________ kepada tiap-tiap orang
yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang ____________________
yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan ________________.”
Apakah yang dimaksud dengan ayat tersebut? Apakah perbedaannya
mengenai cara kita bersaksi selama ini?
Lihatlah pada gambar kartun seorang anak perempuan yang bersaksi
kepada teman sekelasnya. Apakah ia bersaksi dengan sopan? Dalam balon kata
yang kosong, tuliskan apa yang ingin kamu katakan untuk bersaksi bagi Yesus
dengan sopan. (Bila kamu memerlukan bantuan, bacalah kembali 1 Pet. 3:15)
Saksi Yang Setia 15
16
Saksi Yang Setia
Stefanus,
Sang Martir
3
Kitab Bacaan:
Kis. 6:1-8:4
Inti Pelajaran:
Ada resiko dalam
menyebarkan injil bagi Tuhan.
Tujuan Pelajaran:
Agar murid-murid dapat
menanggulangi ketakutan mereka
ketika menyebarkan injil kepada
teman-teman mereka.
Ayat Hafalan:
“Tetapi aku tidak menghiraukan
nyawaku sedikitpun, asal saja aku
dapat mencapai garis akhir dan
menyelesaikan pelayanan yang
ditugaskan oleh Tuhan Yesus
kepadaku untuk memberi
kesaksian tentang
Injil kasih karunia Allah.”
(Kis. 20:24)
Latar Belakang
Alkitab
Orang Saduki adalah kelompok mayoritas dalam sebuah mahkamah agama,
mereka hanya mengakui dan mempelajari tulisan Musa. Dalam pandangan mereka,
menghina Musa merupakan suatu pelanggaran. Dari perkataan Stefanus, kita
mengetahui bahwa tuduhan mereka adalah palsu. Stefanus mengungkapkan
ulasannya terhadap sejarah orang Israel berdasarkan tulisan Musa.
Ketika Stefanus dibawa ke mahkamah agama, ia dituduhkan hal yang sama
seperti yang dituduhkan oleh para pemuka agama terhadap Yesus. (Mat. 26:59-61)
Mereka memberikan tuduhan palsu terhadap Stefanus bahwa ia hendak
menghapuskan hukum Musa karena mengetahui bahwa orang Sadukilah yang
mengendalikan mahkamah agama itu dan hanya percaya terhadap hukum Musa.
Perkataan Stefanus mencakup 3 hal penting: (1) Sejarah orang Israel
merupakan sejarah dari tindakan Allah di dunia; (2) orang-orang yang menyembah
Allah jauh sebelum berdirinya bait suci, karena Allah tidak diam dalam bait suci; (3)
Kematian Yesus merupakan salah satu contoh pemberontakan dan penolakan
orang Israel kepada Allah.
Dalam perkataannya, Stefanus menggunakan kesempatan itu untuk
menyimpulkan pengajaran tentang Yesus.
Saksi Yang Setia 17
Stefanus melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sisi kanannya. Katakatanya serupa dengan perkataan Yesus ketika Ia berdiri di hadapan mahkamah
agama. Orang banyak tidak dapat mentolerir perkataan Stefanus, akhirnya
merekapun melempari dan membunuhnya dengan batu.
Mengenai Murid Anda
Ketika Stefanus berbicara, ia sedang menghadapi kumpulan orang yang
sedang emosi. Mereka siap untuk membunuhnya setiap saat, tetapi ia tidak merasa
gentar untuk bersaksi mengenai Yesus. Bagi Stefanus merupakan suatu
kehormatan untuk dapat menderita demi penginjilan.
Murid-murid tidak akan menghadapi hukuman mati seperti itu lagi pada
masa ini, tetapi mungkin akan menghadapi banyak halangan yang dapat
melemahkan semangat mereka dalam bersaksi bagi Allah. Sebagai contoh, temanteman mungkin sering menggunakan nama Allah secara tidak hormat dan mungkin
merasa aneh menghadiri kebaktian di gereja pada hari Sabtu dan tidak dapat
bergabung dengan teman-teman mereka yang lain. Mereka mungkin pula akan
dicemooh bila berdoa sebelum makan. Hal-hal seperti ini dapat menyebabkan
murid-murid dapat menyangkal bahwa mereka percaya kepada Allah. Sebagai
seorang guru, sangatlah penting untuk mengatakan kepada mereka bahwa Anda
memahami posisi murid-murid hingga mereka tidak perlu merasa seorang diri
dalam menghadapi hal seperti itu. Jelaskan kepada mereka bahwa orang lain
kadang bersikap kasar kepada orang lain karena mereka belum mengetahui harus
bagaimana bersikap atau mungkin merasa takut terhadap diri sendiri, seperti orangorang yang menyalibkan Yesus. Tetapi pada saat yang bersamaan, sangatlah
penting untuk memberi motivasi agar murid-murid tetap menghormati Allah melalui
perbuatan dan perkataan mereka. Allah akan menolong mengatasi ketakutan
mereka.
Pemanasan
Dua minggu terakhir, kita telah membicarakan mengenai bagaimana gereja
awal didirikan setelah hari Pentakosta. Gereja tersebut bertumbuh begitu pesat,
banyak orang menjadi percaya kepada Yesus. Sekalipun demikian, banyak hal telah
terjadi dan sempat mengubah sejarah dalam gereja. Ada seorang pemuda bernama
Stefanus. Hidupnya merupakan tantangan bagi semua orang Kristen karena ia
adalah orang pertama yang mati dalam mempertahankan imannya. Renungkan
sesaat, bersediakah kita mati bagi Yesus? Apakah kita sungguh-sungguh ingin
hidup bagi-Nya?
Cerita Alkitab
Gereja di Yerusalem mempunyai banyak orang Kristen Yahudi yang telah
tinggal di tanah Israel sepanjang hidup mereka dan berbicara bahasa Aram. (Dari
abad kelima hingga kesatu SM, Aram merupakan bahasa yang digunakan oleh
orang Yahudi. Banyak orang Kristen Yahudi yang tinggal di berbagai kota lainnya
hanya menggunakan bahasa Yunani.)
Suatu hari, jemaat yang berbahasa Yunani melaporkan kepada para rasul
bahwa para janda mereka dikucilkan dan tidak menerima bantuan yang layak dari
gereja seperti yang diterima oleh para janda yang berbahasa Aram.
18
Saksi Yang Setia
Para rasul begitu memperhatikan kehidupan para janda umat percaya, tetapi
mereka pun sibuk menginjil dan berdoa. Jadi mereka menganjurkan agar orangorang yang menjadi jemaat untuk memilih tujuh “penolong” yang disebut diaken
untuk memastikan setiap orang menerima bagian yang adil sesuai dengan
kebutuhannya.
Lalu, jemaat memilih ketujuh orang ini, dan orang pertama yang mereka pilih
adalah seorang yang berbahasa Yunani yang bernama Stefanus. Mengapa mereka
memilih Stefanus? Karena ia telah dikenal sebagai orang yang baik, dan penuh
dengan Roh Kudus.
Jadi Stefanus dan keenam orang lainnya yang telah dipilih mengambil alih
pendistribusian makanan kepada para janda, dan setiap orang merasa senang
mengetahui bahwa semua perempuan dan anak-anak diperlakukan secara adil. Ia
adalah seorang yang baik, dan Allah menyertainya.
Stefanus Bersaksi Di Hadapan Banyak Orang
Stefanus menyadari bahwa banyak orang perlu mengetahui tentang Yesus
adalah Juruselamat mereka. Stefanus berbicara dengan berani di muka umum dan
mengatakan kepada orang Yahudi lainnya yang berbahasa Yunani bahwa mereka
hendaklah mengakui bahwa Yesus adalah sang Juruselamat agar segala dosa
mereka dapat dihapuskan. Roh Kudus bahkan memberikan Stefanus kuasa untuk
melakukan banyak mujizat.
Akan tetapi, orang Yahudi yang berbahasa Yunani merasa iri hati terhadap
kabar yang diterima dan merekapun membenci Stefanus. Mereka mencoba
berdebat dengan Stefanus, tetapi ia menjawab perdebatan itu dengan kutipan dari
kitab Perjanjian Lama dan menunjukkan kepada bahwa pandangan mereka itu
keliru, sehingga membuat mereka bertambah benci terhadapnya. Mereka
menyebarkan kebohongan mengenai Stefanus, dan menghujat Allah. Pada
akhirnya, orang banyak yang semula mendengar kesaksian Stefanus menyeretnya
ke Mahkamah Agama, yaitu suatu pengadilan agama orang Yahudi.
Stefanus Bersaksi Di Hadapan Mahkamah Agama
Stefanus diadili di hadapan Mahkamah Agama - pengadilan yang serupa
yang telah menyalibkan Yesus. Kerumunan orang yang menyeret Stefanus ke
pengadilan meneriakkan banyak tuduhan. Imam Besar dan para pemuka agama
memandang Stefanus dengan pandangan penuh kebencian. Akhirnya, Imam Besar
menanyakan Stefanus, “Apakah tuduhan mereka itu benar?” Dan setiap orang
berhenti berteriak untuk mendengarkan apa yang akan dikatakan oleh Stefanus.
Sekarang Stefanus menggunakan kesempatan ini karena ia mempunyai
banyak hal untuk dibicarakan! Ia berbicara mengenai saat di mana Yesus berbicara
kepada orang Yahudi selama bertahun-tahun, tetapi mereka menolak untuk
mendengarkannya. Pernyataan ini membuat banyak orang yang berada dalam
pengadilan itu bertambah marah. Lalu, Stefanus mengatakan tentang bagaimana
nenek moyang mereka telah membunuh para nabi yang telah menubuatkan bahwa
seorang Mesias akan datang. Kemudian ketika sang Mesias, Tuhan Yesus datang,
mereka membunuh-Nya. Mereka membunuh orang yang Allah telah utus kepada
mereka sebagai Juruselamat.
Saksi Yang Setia 19
Sidangpun semakin marah setelah mendengar apa yang dikatakan oleh
Stefanus. Kemudian Stefanus berhenti berbicara untuk beberapa saat dan
menengadah ke atas. Ia berseru kepada Yesus di surga, yang berdiri di sebelah
kanan Bapa. Ketika orang banyak di pengadilan itu mendengar hal tersebut, mereka
menjadi sangat marah hingga menutup telinga karena tidak tahan mendengarnya
lagi. Mereka menghampiri Stefanus, mencengkram, dan menyeretnya ke luar kota.
Kemudian mereka memungut batu dan merajamnya hingga Stefanus tewas.
Allah Mempunyai Rencana Lain
Pembunuhan tersebut begitu sadis. Stefanus mengambil resiko untuk
memberitahu orang-orang yang pemarah itu mengenai Yesus, dan mereka
membunuhnya. Sekalipun demikian, sesuatu yang indah terjadi setelah Stefanus
meninggal.
Para pemimpin orang Yahudi mulai membantai umat Kristen di Yerusalem.
Banyak umat Kristen pergi meninggalkan kota untuk menyelamatkan diri ke kota
lainnya.
Ke mana umat Kristen itu pergi, mereka memberitahukan kepada orang
banyak mengenai Yesus. Banyak penduduk kota lain yang mendengar mengenai
Yesus dan percaya kepada-Nya. Allah membuat sesuatu yang baik dari kematian
Stefanus - makin banyak orang yang percaya dan menjadi Kristen.
Seorang yang bernama Saulus sedang berdiri di antara kerumunan orang
ketika Stefanus dibunuh. Setelah kematian Stefanus, Saulus ingin menangkap dan
memenjarakan umat Kristen, bahkan membunuh mereka. Ketika Saulus sedang
dalam perjalanan untuk melakukan rencananya itu, Yesus menampakkan diri
kepadanya, dan melalui kejadian inilah, ia bertobat dan menjadi Kristen. Kita akan
membicarakan tentang hal ini dalam beberapa minggu lagi.
Pertanyaan Diskusi
Bagaimana kita tahu bahwa Allah menyertai Stefanus?
(Stefanus dapat melakukan banyak mujizat dan dipenuhi oleh Roh Kudus.)
Mengapa orang banyak membenci Stefanus?
(Mereka membenci Stefanus karena dalam khotbahnya, ia mengatakan bahwa
orang yang mereka salibkan itu adalah Yesus, sang Mesias.)
Apakah penglihatan yang Allah berikan kepada Stefanus sebelum ia mati?
(Kemuliaan Bapa di surga dan Yesus berdiri di sebelah kanan Bapa.)
Ketika gereja di Yerusalem mulai dianiaya, apakah yang dilakukan oleh umat
percaya?
(Mereka meninggalkan kota Yerusalem dan tetap mengabarkan injil ke tempat
lainnya.)
Mengapa umat Kristen mau mengambil risiko yang membahayakan jiwa dan
keselamatan mereka demi injil?
(Mereka mengetahui bahwa inilah satu-satunya jalan manusia agar dapat
diselamatkan.)
20
Saksi Yang Setia
Mengulang
Isilah:
Stefanus adalah seorang pemuda yang mengasihi __________. (Yesus) Ia
sungguh beriman. Alkitab mengatakan bahwa ia dipenuhi oleh karunia hingga dapat
melakukan banyak __________ (mujizat) dan tanda-tanda heran di antara orang
banyak. Beberapa orang Yahudi yang membenci para pengikut Yesus lalu
menangkap Stefanus. Ketika Stefanus dibawa ke mahkamah agama, beberapa
orang Yahudi berdebat dengan dirinya. Stefanus, dengan bantuan __________
(Roh Kudus), berbicara dengan penuh hikmat, sehingga orang Yahudi tidak dapat
membantahnya.
Ketika mereka membawa beberapa orang untuk bersaksi palsu mengenai
apa yang dikatakan oleh Stefanus, maka ia mengatakan kepada setiap orang di
pengadilan itu mengenai kebenaran Yesus.
Stefanus berkata, “Ingatlah akan semua yang Allah telah lakukan kepada
Abraham, Ishak dan keluarga mereka. Ingatlah bagaimana Ia telah mengirim Musa
untuk memimpin umat-Nya keluar dari Mesir. Ingatlah ketika Ia membantu Salomo
untuk membangun bait suci. Beberapa kali umat Allah berpaling dari pada-Nya,
tetapi setiap kali mereka menyesali perbuatan itu, Allahpun mengampuni mereka.
Mereka semua adalah nenek moyang kita. Kamu orang Yahudi begitu keras kepala!
Engkau tidak mau memberi hatimu kepada Allah. Kamu tidak mau mendengarkan
Roh Kudus. Nenek moyangmu seperti itu, dan kamu semua sama saja seperti
mereka! Dan sekarang kalian telah __________ (membunuh) Yesus, seorang yang
benar!”
Hal inilah yang membuat orang banyak itu menjadi marah dan mereka
menyeret Stefanus ke luar __________. (kota)
Mereka mulai merajamnya. Stefanus menengadah ke atas dan berkata,
“Langit terbuka dan aku melihat __________ (Tuhan Yesus) berdiri di sebelah
kanan Bapa!” Lalu, ia berdoa, “Tuhan Yesus, terimalah rohku.” Kemudian, ia berlutut
dan berseru dengan suara yang nyaring, “Jangan tanggungkan dosa ini kepada
mereka.” Setelah mengatakan demikian, meninggallah ia.
Pada hari itu penganiayaan yang begitu buruk mulai terjadi terhadap
__________ (umat percaya) di Yerusalem, dan setiap orang kecuali para rasul yang
terpencar ke daerah luar kota Yudea dan Samaria.
Temuan Alkitab
Stefanus adalah seorang saksi yang setia bagi Allah dan ia membayar
dengan nyawanya. Kadang bersaksi dapat mengakibatkan kita beroleh kesulitan
yang besar. Stefanus menemukan masalah tersebut, tetapi ia tidak mau hal itu
menghentikan langkahnya. Ia terus bersaksi. Gunakan Alkitabmu untuk mengetahui
mengapa bersaksi itu tampaknya sulit, dan mengapa kita perlu keberanian untuk itu.
Jawablah pertanyaan berikut dengan kata-katamu sendiri.
Bacalah 2 Kor. 11:23-27. Paulus memahami bagaimana bersaksi dapat membawa
kesulitan bagi dirinya. Apakah kesulitan yang dialaminya karena
penginjilannya? (Dipenjara, dipukuli, dirajam, kurang tidur, karam kapal, lapar dan
haus, kedinginan, bahaya.)
Saksi Yang Setia 21
Sebagian besar dari antara kita belum mengalami apa yang Paulus telah
alami, tetapi mungkin akan menghadapi beberapa kenyataan yang mengerikan bila
kita adalah para saksi yang setia bagi Allah. Bagaimana kita dapat menghindari rasa
takut itu?
Bacalah Ibr. 13:6.
(Janganlah takut karena Allah beserta dengan kita.)
Yesus mengingatkan para pengikut-Nya bahwa mereka akan mengalami
penganiayaan di dunia ini. Mengapa kita harus tetap merasa sukacita dan
bukannya putus asa terhadap penganiayaan yang akan dihadapi?
Bacalah Yoh. 16:33. Tuliskan apa yang dikatakannya.
Bacalah Ibr. 13:5-6. Tuliskan apa yang dikatakannya.
Bacalah 1 Pet. 2:20. Tuliskan apa yang dikatakannya.
Aktivitas 1
Seorang Kristen Di Rusia
Galina (guh-LEE-nuh) Velchinskaya adalah seorang Kristen di negara
Rusia.
Setahun yang lalu, Galina mengajar anak laki-laki dan perempuannya
mengenai Tuhan Yesus setiap minggunya. Lalu, Galina ditangkap karena
penginjilannya itu. Ia dimasukkan ke dalam penjara bersama dengan narapidana
lainnya yang adalah para pembunuh dan pencuri. Sepanjang musim dingin itu,
Galina tinggal dalam penjara tanpa alat penghangat.
Kemudian Galina dipindahkan ke penjara lain sekitar 7.000 mil jauhnya!
Bagaimana mungkin orangtua dan teman mengunjunginya dengan jarak yang
begitu jauhnya itu? Penjara yang baru itu begitu dingin, dan makanan yang
diberikan pun begitu terbatas. Banyak narapidana yang jatuh sakit.
Galina menghabiskan 2 tahun dalam penjara yang sungguh menyiksanya
itu. Selama tahun-tahun, Galina menyebarkan iman kepercayaannya. Ia
mengabarkan injil kepada para narapidana lainnya tentang betapa kasihnyan
Tuhan Yesus kepada mereka, bahkan rela mati demi menyelamatkan jiwa mereka.
Beberapa narapidana menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat mereka.
Akhirnya, Galinapun dibebaskan. Betapa sukacitanya keluarga dan temantemannya itu! Tetapi kebebasan Galina tidak berlangsung lama. Sekitar 3 bulan
kemudian, ia pergi kembali ke rumah tahanan untuk menemui Tanya, seorang
teman yang telah menerima Yesus Kristus karena kesaksiannya itu. Sekarang
Tanya akan segera dibebaskan.
Dua orang sahabat ini sedang menanti dengan penuh semangat tentang
saat-saat keberangkatan dengan pesawat terbang menuju kampung halaman
mereka. Tiba-tiba, pengawas bandara memaksa untuk memeriksa koper Galina.
Dalam salah satu tas Galina, petugas bandara menemukan narkotika! Seseorang
telah memasukkan narkotika itu dengan sengaja ke dalam tasnya. Sungguh suatu
penipuan yang sungguh keji.
Galina kembali dipenjara 2 tahun lamanya. Setelah dibebaskan, ia menikah
dengan anak seorang pastur. Polisi mengawasi kehidupan Galina setiap saat,
bahkan ketika pesta pernikahannya sekalipun!
Ketika menghadapi semua ini, Galina mengetahui bahwa Allah menyertai
dirinya. Ia memberikan kekuatan untuk tetap bertahan dalam menghadapi segala
percobaan. (Dikutip dari Voice of the Martyrs No. 2, April/Mei 1983)
22
Saksi Yang Setia
Jawablah pertanyaan berikut dengan kata-katamu sendiri:
1. Mengapa Galina ditahan?
2. Apakah yang dilakukannya ketika ia dipenjara?
3. Ketika dipindahkan ke penjara lainnya, apakah yang dilakukannya di sana?
4. Galina kembali dipenjara karena seseorang dengan sengaja telah menaruh
narkotika ke dalam tasnya. Menurut kamu, bagaimana perasaannya saat itu?
5. Iman seperti apakah yang dipunyai oleh Galina?
Saksi Yang Setia 23
Aktivitas 2
Apakah Anda Seorang Saksi Yang Setia Bagi Allah?
Apakah Anda seorang saksi yang setia bagi Allah walaupun sedang
menghadapi bahaya? Apakah kamu tetap percaya kepada-Nya dan tidak merasa
takut?
Bacalah apa yang akan dikatakan oleh orang banyak kepadamu, bila kamu
sedang berbagi imanmu kepada mereka. Setelah membaca setiap kalimat, tulislah
jawabanmu terhadap mereka.
Aktivitas Pilihan
Berilah murid-murid Anda pensil warna dan bagilah mereka dalam dua regu.
Mintalah salah satu regu untuk melihat kata-kata kunci di dalam ayat Kis. 6 dan
tandailah ayat tersebut dan katakanlah orang seperti apakah Stefanus itu.
Kemudian mintalah regu yang satu lagi untuk menandai ayat-ayat yang
menceritakan mengenai orang-orang yang diinjili oleh Stefanus. Mintalah kedua
regu tersebut agar membuat laporan. Kemudian buatlah rangkuman mengenai
hasil yang positif dari penginjilan Stefanus.
24
Saksi Yang Setia
Filipus Bersaksi Kepada
Sida-Sida Etiopia
4
Kitab Bacaan:
Kis. 8:1-8,27-40
Inti Pelajaran:
Roh Kuduslah yang memimpin kita
untuk bersaksi kepada orang lain.
Tujuan Pelajaran:
Agar murid-murid dapat memohon
bimbingan dalam kesaksian
pada minggu ini.
Ayat Hafalan:
“Hiduplah dengan penuh hikmat
terhadap orang-orang luar,
pergunakanlah waktu yang ada.”
(Kol. 4:5)
Latar Belakang
Alkitab
Penganiayaan membuat umat Kristen harus ke luar dari Yerusalem menuju
ke Yudea dan Samaria; kejadian ini menggenapi nubuat Yesus. Penganiayaan itu
sendiri membantu penyebaran injil secara tidak langsung. Allah membawa sesuatu
yang baik melalui penderitaan umat percaya.
Filipus dalam pelajaran ini bukanlah rasul Filipus (Yoh. 1:43-44), tetapi
seorang Yahudi yang dapat berbahasa Yunani; seorang yang baik, yang penuh
dengan Roh Kudus dan hikmat (Kis. 6:3); seorang dari ketujuh orang yang terpilih
untuk membantu program pembagian makanan di gereja (Kis. 6:5).
Daerah Israel terbagi menjadi tiga bagian wilayah - Galilea di utara, Samaria
di tengah, dan Yudea di selatan. Kota Samaria (daerah Samaria) menjadi ibukota
bagi kerajaan Israel bagian utara pada masa kerajaan yang terpecah, sebelum
ditaklukkan oleh kerajaan Siria pada tahun 722 SM. Raja Siria mempunyai banyak
tawanan, hanya penduduk miskin yang ditinggalkan dan dibaurkan dengan
penduduk asing, bahkan menikah dengan penduduk Yahudi yang asli, dan
keturunan campuran mereka itu dinamai penduduk Samaria. Penduduk Samaria
dianggap sebagai keturunan setengah peranakan oleh orang Yahudi di kerajaan
Yehuda, sehingga terjadi persengketaan yang sengit di antara kedua kelompok itu.
Yesus sendiri pergi ke Samaria (Yoh. 4), dan memerintahkan agar para pengikutNya menyebarkan injil pula di sana. (Kis. 1:8)
Filipus sedang mengalami keberhasilan dalam penyebaran injil terhadap
penduduk di Samaria (Kis. 8:5-8), tetapi ia tinggalkan tugasnya itu dengan patuh
untuk pergi ke sebuah jalan yang sepi. Sebagai hasil dari ketaatannya itu, pintu
keselamatan telah terbuka di Etiopia.
Saksi Yang Setia 25
Etiopia terletak di negeri Afrika, di sebelah selatan Mesir. Kita dapat
menganggap bahwa sida-sida itu begitu taat kepada Allah, karena ia telah
menempuh perjalanan yang begitu jauh untuk beribadah di Yerusalem. Penduduk
Yahudi pernah berhubungan dengan penduduk Etiopia pada masa yang lalu. (Mzm.
68:32) Orang tersebut mungkin adalah seorang non-Yahudi dan beralih menjadi
penganut agama Yahudi. Karena ia adalah seorang kepala perbendaharaan
Etiopia, maka peralihannya itu dapat membuka jalan bagi injil untuk disebarkan
dalam sistem pemerintahan di sana. Hal ini menandai permulaan ketaatan muridmurid Yesus untuk bersaksi “sampai ke ujung dunia.”
Filipus mengambil kesempatan ini untuk menyebarkan injil. Sida-sida itu
memohon agar Filipus menerangkan bagian dari kitab suci yang ia belum pahami
itu. Filipus memimpin orang itu untuk percaya kepada Yesus dengan menerangkan
maksud dari kitab Perjanjian Lama. Sida-sida itu memahami apa yang dikatakan
oleh Filipus dan segera memberi dirinya untuk dibaptis dalam nama Yesus.
Mengenai Murid Anda
Orang-orang seperti apakah yang diselamatkan oleh Allah? Apakah Ia
hanya menyelamatkan orang yang baik? Apakah orang jahat tidak mempunyai
harapan untuk diselamatkan? Banyak orang yang mengira bahwa seseorang
mungkin terlalu berdosa untuk dapat diselamatkan. Tetapi Yesus mengasihi setiap
orang dan keselamatan-Nya terbuka bagi semua manusia.
Murid-murid sedang berada dalam tahap di mana mereka mulai mengenal
nilai-nilai moral. Bila seseorang berbuat baik, maka ia akan diberi penghargaan.
Tetapi bila seseorang berbuat yang jahat, maka ia akan dihukum. Mungkin mereka
mengira bahwa pembunuh, perampok dan orang yang jahat pada umumnya tidak
dapat diselamatkan karena mereka akan dihukum oleh Allah. Sangatlah penting
bagi murid-murid pahami bahwa tidak ada orang di dunia ini yang lebih pantas atau
lebih tidak pantas untuk diselamatkan. Ketika anugerah Allah menjamah seseorang,
maka pintu keselamatan akan terbuka bagi dirinya. Mereka hanya perlu untuk
percaya. Ingatkan mereka bahwa orang-orang yang tampaknya tidak dapat
diselamatkan adalah orang-orang yang paling membutuhkan bantuan doa mereka.
Ajaklah murid-murid untuk berdoa bagi keselamatan setiap manusia.
Pemanasan
Pernahkah kamu bersaksi kepada seseorang bahwa Yesus itu nyata?
Pernahkah kamu mengatakan kepada seseorang bahwa Allah itu baik dan Ia begitu
mengasihi kita? Kadang sulit untuk mengetahui apa yang harus kita katakan ketika
menyadari bahwa ada kesempatan sebenarnya untuk bersaksi. Kata kunci untuk
bersaksi adalah kita tidak perlu mengetahui banyak hal untuk bersaksi. Selama
orang lain melihatmu sebagai orang yang baik dan penuh kasih, kamu dapat
dengan sendirinya menarik teman-temanmu untuk mengetahui lebih banyak
tentang Yesus. Ketika kita mendapatkan kesempatan tersebut, sebaiknya kita
berbicara kepada satu orang saja. Marilah kita lihat bagaimana seorang umat pada
masa gereja awal melakukannya.
26
Saksi Yang Setia
Cerita Alkitab
Bersaksi Di Samaria
Pada masa gereja awal, umat percaya sepertinya tidak mempunyai rencana
untuk menyebarkan injil di luar kota Yerusalem. Allah menginginkan agar mereka
mengabarkan perihal Yesus ke seluruh dunia, sehingga Iapun mengizinkan mereka
untuk dianiaya.
Filipus adalah seorang dari umat percaya yang pergi meninggalkan
Yerusalem. Seringkali ia disalahartikan sebagai Filipus murid Yesus. Karena muridmurid Yesus tinggal di Yerusalem, maka Filipus dalam pelajaran ini adalah seorang
dari ketujuh orang yang mendapat tugas untuk mendistribusikan makanan dan uang
bagi para janda dan anak-anak miskin.
32
Karena itu Filipus pergi ke arah utara menuju Samaria, tempat di mana orang
Yahudi beranggapan bahwa penduduknya merupakan musuh mereka. Secara
khusus, Yesus menyuruh para pengikut-Nya untuk bersaksi di Samaria.
Sekalipun penduduk Samaria dianggap sebagai musuh bagi orang Yahudi,
tetapi Filipus menemukan banyak di antara mereka yang begitu ingin
mendengarkan kesaksiannya tentang Yesus. Allah memberi kuasa kepada Filipus
untuk menyembuhkan penduduk yang sakit di sana, dan setiap orang tampak
bersukacita dengan semua mujizat yang terjadi. Ketika para murid Yesus di
Yerusalem mendengar bahwa banyak penduduk Samaria yang menerima Yesus
sebagai Juruselamat mereka, maka Petrus dan Yohanes pergi ke Samaria untuk
menyaksikan apa yang terjadi.
Roh Kudus Memimpin Filipus
Setelah Filipus tinggal di Samaria beberapa waktu lamanya, Allah
memerintahkannya untuk menemui seorang Etiopia.
Orang ini adalah seorang sida-sida Etiopia. Dalam Perjanjian Baru, gelar
“sida-sida” berarti pejabat yang tinggi kedudukannya. Sida-sida itu sebenarnya
adalah seorang bendahara bagi ratu Etiopia. Ia sedang dalam perjalanan ke
Yerusalem untuk beribadah.
Orang Etiopia itu sedang membaca kitab Yesaya mengenai kematian
Mesias. Ia belum dapat memahami apa yang firman Allah maksudkan dalam ayat
tersebut.
Allah rencanakan jalan bagi Filipus untuk dapat menjelaskan firman-Nya dan
bersaksi perihal Yesus. Sekarang, Allah pun mengerjakan hal yang serupa ketika
umat-Nya memohon agar Ia menjamah hati orang-orang yang ingin kita saksikan,
bahkan sebelum bertemu dengan mereka atau mengatakan sesuatu kepada
mereka.
Adalah penting untuk mengetahui bahwa Allah mengutus Filipus tepat pada
waktunya, di mana ia dapat bertemu dengan sida-sida Etiopia itu. Allah
memerintahkan Filipus untuk segera tinggalkan kerumunan orang yang datang
percaya dan menjadi Kristen, dan mengutusnya untuk menginjil hanya kepada satu
orang. Melalui kejadian ini, kita dapat melihat bahwa setiap orang begitu berharga di
mata Allah.
Setelah sida-sida Etiopia itu percaya kepada Yesus sebagai Juruselamatnya
dan dibaptis, maka Filipuspun segera meninggalkan sida-sida itu untuk
meneruskan perjalanannya.
Saksi Yang Setia 27
Setelah itu, Roh Kudus membawa Filipus ke Asdod, sekitar 20 mil di sebelah
utara; dari sana ia berjalan ke Kaisarea. Filipus tinggal di Kaisarea untuk waktu yang
cukup lama dengan tujuan dapat menginjil perihal Yesus kepada penduduk di sana.
Ketika Paulus mengunjungi Filipus sekitar 20 tahun kemudian, saksi yang
setia ini dikenal penduduk setempat sebagai Filipus, sang pemberita injil.
Sida-sida Etiopia itu mungkin tidak pernah bertemu lagi dengan Filipus,
tetapi hal itu bukanlah suatu permasalahan. Ia kembali ke rumahnya dengan penuh
sukacita setelah membawa kabar gembira tentang Yesus.
Pertanyaan Diskusi
Apakah tugas Filipus di Yerusalem?
(Membagikan makanan sehari-hari kepada para janda.)
Mengapa Filipus meninggalkan Yerusalem?
(Karena terjadi penganiayaan terhadap umat percaya.)
Melalui penganiayaan, Allah mengutus umat Kristen secara tidak langsung
seperti Filipus ke Samaria dan ke seluruh penjuru dunia. Jadi, mereka dapat
memberitakan injil kepada orang lain. Apakah yang terjadi di Samaria ketika
Filipus menginjil di sana?
(Allah memakainya untuk menyelamatkan banyak jiwa.)
Mengapa Allah membawa Filipus pergi ketika sedang bersaksi kepada banyak
orang?
(Untuk bersaksi dan menyelamatkan satu orang, yaitu sida-sida Etiopia.)
Bagaimana Allah mempersiapkan sida-sida yang akan diinjili oleh Filipus?
(Sida-sida itu telah pergi beribadah di Yerusalem, dan ia sedang membaca sebuah
ayat tertentu dalam kitab Yesaya.)
Bagaimana orang Etiopia itu menunjukkan bahwa ia sungguh-sungguh
percaya?
(Ia menyerahkan dirinya untuk dibaptis oleh Filipus.)
Bagaimana cerita ini menunjukkan bahwa satu orang pun ternyata sungguh
berharga di mata Allah?
Apakah yang telah diajarkan oleh cerita ini mengenai penginjilan kepada
teman-teman kita?
Bagaimana cara terbaik untuk menunjukkan kepada teman kita bahwa
menjadi seorang Kristen itu begitu indah?
28
Saksi Yang Setia
Mengulang
Isilah:
Filipus adalah salah seorang pengikut Yesus. Setelah Yesus naik ke
__________ (surga), Filipus menyebarkan kabar gembira mengenai Yesus kepada
setiap orang di sekitarnya.
Seorang malaikat Allah menampakkan diri dan berkata, “Bersiaplah untuk
pergi ke utara. Pergilah ke jalan yang menurun dari Yerusalem ke padang gurun
Gaza.”
Malaikat itu menghilang, dan Filipuspun bersiap-siap untuk pergi ke padang
gurun Gaza. Di tengah jalan, Filipus melihat sebuah kereta kuda sedang menuju ke
arahnya. __________ (Roh Kudus) berkata kepada Filipus, “Hampiri dan berlarilah
ke samping kereta kuda itu.” Lalu, Filipuspun melaksanakannya.
Seorang laki-laki sedang duduk dalam kereta berkuda itu. Ia sedang
membaca sebuah gulungan kitab. Orang itu adalah seorang __________ (sidasida) dari Etiopia.
“Apakah yang sedang kaubaca?” tanya Filipus.
“Kitab Yesaya,” jawab orang itu.
“Apakah kamu memahami apa yang sedang kaubaca itu?” tanya Filipus.
“Tidak, aku memerlukan seseorang untuk __________-nya (menjelaskan)
kepadaku,” jawab orang itu.
“Mungkin aku dapat membantumu,” kata Filipus.
“Pengemudi, tolong hentikan kereta ini!” teriak orang itu.
Kemudian, ia berkata kepada Filipus, “Silakan naik hingga kita dapat
membicarakan kitab ini.”
Filipus segera naik ke atas kereta berkuda itu dan duduk di sampingnya.
Gulungan kitab Yesaya itu terbuka sampai pada tempat yang tertulis, “Dia seperti
anak domba yang dibawa ke tempat pembantaian. Dia tidak membuka mulut-Nya.
Dia akan menurut dan tidak melawan.”
Orang itu bertanya, “Tentang siapakah nabi ini mengatakan demikian?
Tentang dirinya sendiri ataukah orang lain?”
Filipus berkata, “Nabi Yesaya sedang membicarakan __________ (Yesus),
Anak Allah.” Setelah itu, Filipus memberitakan __________ (Yesus) kepada orang
itu.
Mereka melanjutkan perjalanan dan tibalah di suatu tempat yang terdapat
banyak airnya. Orang itu berkata, “Lihat, di sana terdapat air; apakah halangannya
bila aku dibaptis?”
Sekali lagi, bendahara itu menyuruh pengemudi untuk menghentikan kereta
tersebut. Ia dan Filipus turun dari kereta dan menuju ke dalam air itu. Filipus
__________-nya (membaptis) dan mereka keluar dari dalam air itu. Tiba-tiba,
__________ (Roh Kudus) membawa Filipus pergi.
Orang itu tidak melihat Filipus lagi, tetapi ia melanjutkan perjalanannya
dengan memuji __________. (Allah)
Saksi Yang Setia 29
Temuan Alkitab
Maukah kamu bersaksi bagi Allah seperti yang Filipus telah lakukan?
Bagaimana kamu menjelaskan kepada seseorang tentang rencana penyelamatan
Allah? Bacalah ayat Alkitab yang tertera berikut. Tuliskan apa yang kamu akan
katakan untuk membantu seseorang memahami bagaimana menjadi seorang
Kristen itu.
Rm. 3:23
Rm. 5:8
Rm. 10:9-10
1 Yoh. 5:13
Aktivitas 1
Janji Pelayanan
Filipus melakukan apa yang Allah inginkan. Ia menunjukkan kasih dan
syukurnya dengan melayani Allah dengan setia.
Berikut adalah janji pelayananmu kepada Allah. Pada masing-masing
bagian, tulislah bagaimana kamu dapat melayani-Nya.
30
Saksi Yang Setia
Aktivitas 2
Mengapa Kamu Melayani Allah?
Saksi Yang Setia 31
32
Saksi Yang Setia
Perjalanan Menuju
Ke Damsyik
5
Kitab Bacaan:
Kis. 7:58; 8:1-4; 9:1-22
Inti Pelajaran:
Seorang Kristen haruslah berbeda
dalam sikap dan perbuatannya.
Tujuan Pelajaran:
Agar murid-murid memahami
bahwa iman kepercayaan seorang
Kristen berpengaruh terhadap
kehidupannya.
Ayat Hafalan:
“Malahan segala sesuatu
kuanggap rugi, karena pengenalan
akan Kristus Yesus, Tuhanku,
lebih mulia daripada semuanya.”
(Flp. 3:8a)
Latar Belakang
Alkitab
Paulus terlahir dari keluarga Ibrani di kota Tarsus, Roma. Nama kecilnya
dalam bahasa Ibrani adalah Saulus. Kita begitu mengenalnya dengan panggilan
Paulus. Ia dibesarkan dalam kebudayaan Yunani, sehingga latar belakangnya ini
sungguh dalam menjalani amanatnya yang kudus terhadap orang-orang nonYahudi di kemudian harinya.
Ayah Paulus adalah seorang Farisi yang telah memulai pendidikan agama
anaknya saat usia dini. Pada usia 13 tahun, Paulus dikirim ke Yerusalem untuk
belajar kepada rabi Gamaliel. (Flp. 3:5-6)
Paulus muncul pertama kali dalam Perjanjian Baru sebagai seorang pemuda
yang berusia kira-kira 33 tahun di saat pembantaian Stefanus. (Kis. 7:58) Paulus
mungkin hanya seorang pengamat saat melihat para saksi melempari batu kepada
Stefanus. Dalam Kis. 8:1 terdapat catatan yang menyatakan bahwa Paulus pun
setuju bila Stefanus mati dibunuh”; melalui catatan ini memberikan petunjuk adanya
keterlibatan wewenang.
Saat itu, Paulus menyerahkan seluruh tenaganya dalam pembantaian
banyak umat percaya di Yerusalem. Di bawah kuasa Mahkamah Agama, ia
menyeret laki-laki dan perempuan dari rumah dan menjebloskan mereka ke dalam
penjara. Tetapi umat percaya yang berhasil lolos dari pembantaian ini tetap
menyebarkan injil kebenaran ke manapun mereka pergi.
Kemarahan Paulus semakin tambah karena perkembangan peristiwa ini. Ia
minta kuasa penuh dari imam besar Kayafas, untuk mengutusnya ke Damsyik agar
dapat menghukum umat percaya yang telah melarikan diri ke sana.
Saksi Yang Setia 33
Dalam perjalanannya ke Damsyik, tiba-tiba memancarlah cahaya yang
mengelilingi dirinya. (Kis. 9:3; 22:6; 26:13) Cahaya itu muncul di siang hari dan lebih
terang daripada sinar matahari.
Yesus menyuruh Paulus pergi ke kota dan menantikan petunjuk selanjutnya.
Mata Paulus dibutakan oleh cahaya terang itu, sehingga ia harus dibawa ke rumah
seorang Yahudi bernama Yudas di Jalan Lurus. Di sana, Pauluspun berpuasa dan
berdoa tiga hari lamanya.
Saat itu, Paulus mengikuti segala perintah Allah, dan bertobat atas segala
dosanya dan bersiap untuk menantikan kedatangan Ananias. (Kis. 26:19)
Allah memberi penglihatan kepada Ananias dan menyuruhnya untuk
menumpangkan tangan ke atas Paulus. Setelah merasa yakin bahwa sekarang
Paulus adalah alat yang akan dipakai oleh Allah, maka Ananias menaati perintah
Allah itu dan segera berangkat ke rumah di mana Paulus tinggal.
Di sana, dengan kuasa Kristus, Paulus kembali mendapat penglihatannya
dan dipenuhi oleh Roh Kudus.
Sekarang, ia bukan seorang yang buta rohani maupun buta fisik, Pauluspun
segera dibaptis. Dalam waktu singkat, ia menyebarkan injil Yesus Kristus ke banyak
rumah ibadah orang Yahudi hingga mereka terkagum-kagum apalagi yang
dahulunya mengetahui bahwa Paulus mempunyai niat sebagai seorang pembantai
orang Kristen.
Paulus benar-benar telah berubah menjadi seorang yang baru.
Kepandaiannya luar biasa, kasih, semangat dan kesetiaannya yang mendalam
diberikan kepadanya demi pelayanan terhadap Yesus Kristus.
Mengenai Murid Anda
Paulus telah menjalankan kehidupan orang Kristen yang benar. Setelah
bertobat, ia berubah menjadi seorang yang baru, setiap menit nafas dan hidupnya
adalah bagi Kristus. Ia selalu memuji Allah dan menolong orang lain, memberikan
motivasi kepada siapapun yang mendengar dan melihat dirinya.
Tentu saja pekerjaan Paulus ini sukar untuk dilakukan bagi murid-murid.
Tetapi mereka harus mengetahui bahwa menjadi orang Kristen itu bukanlah hanya
status saja. Murid-murid mungkin belum atau tidak dapat berkotbah seperti Paulus,
tetapi hidup mereka hendaknya menjadi saksi nyata terhadap kasih dan berkat
Allah. Karena murid-murid percaya kepada Yesus, maka setidaknya kelakuan
mereka hendaklah mencerminkan adanya Yesus dalam hidup mereka. Bila tidak,
maka perbuatan mereka akan serupa dengan mereka yang tidak percaya Allah.
Apakah mereka menjalani hidup yang berbeda di luar gereja? Mereka mungkin saja
bersikap sebagai masyarakat yang baik pada hari Sabat, tetapi bagaimana dengan
tindakan mereka di luar sekolah maupun di rumah? Apakah masih tidak berubah?
Sangat penting bagi murid-murid untuk menyadari bahwa menjadi seorang
Kristen bukanlah karakter yang dilakukan seminggu sekali saja, tetapi hendaklah
seperti Paulus, segala perbuatan dan perkataannya hendaklah baik.
Diskusikan apa maksud menjadi seorang Kristen bagi murid-murid. Setelah
itu, motivasikan mereka untuk selalu berdoa kepada Allah hingga iman kepercayaan
mereka benar-benar mengubah hidup mereka, sehingga merekapun dapat menjadi
saksi hidup bagi kasih Allah.
34
Saksi Yang Setia
Pemanasan
Mintalah murid-murid untuk memikirkan satu hal yang dapat berubah,
seperti es batu atau langit, awan, pikiran manusia, dan lain sebagainya.
Hari ini, kita akan mempelajari seseorang yang telah berubah menjadi
sahabat Yesus. Namanya adalah Saulus. Marilah kita lihat apa yang telah membuat
dirinya berubah.
Cerita Alkitab
Apakah murid-murid mengetahui bahwa kata “Kristen” belum pernah muncul
sebelumnya sampai pada peristiwa yang tercatat dalam Kis. 11:26? Tetapi untuk
menghindari kebingungan, kita akan memakai istilah tersebut dalam pelajaran ini.
Saulus, Si Pengacau
Setelah Yesus bangkit dari kematian dan naik ke surga, banyak orang di
Yerusalem menjadi pengikut-Nya. Tetapi sungguh sulit saat itu untuk dapat menjadi
seorang Kristen. Kota Yerusalem menjadi begitu berbahaya bagi mereka karena
kehadiran seorang yang bernama Saulus.
Saulus adalah seorang Yahudi yang telah diajarkan sejak kecil untuk
mematuhi semua hukum Taurat, bahkan ia adalah seorang Farisi, kelompok elit
agama saat itu.
Suatu hari, penduduk di Yerusalem menangkap Stefanus, seorang pengikut
Yesus dan membawanya ke kota. Mereka melempari Stefanus dengan batu sampai
mati karena ia adalah seorang Kristen. Saulus hadir di sana dan menyetujui
perbuatan mereka itu dan telah memutuskan untuk melakukan apapun yang dapat
dilakukannya agar para pengikut Yesus berhenti mengabarkan injil bahwa Yesus
telah bangkit dan Ia adalah Allah.
Saulus mengumpulkan orang banyak dan mendatangi rumah demi rumah,
menyeret segenap umat percaya ke dalam penjara. Saulus mengira perbuatannya
itu benar. Ia tidak peduli bahwa perbuatannya telah menyakiti orang lain.
Yesus Menampakkan Diri-Nya Kepada Saulus
Suatu hari, Saulus memutuskan untuk menuju ke Damsyik agar dapat
menangkap lebih banyak lagi orang Kristen. Ia mendatangi imam besar di
Yerusalem, “Aku minta izin untuk menangkap semua orang Kristen di Damsyik,”
pinta Saulus. Ia ingin menangkap para pengikut Yesus yang tinggal di sana dan
membawa mereka pulang ke Yerusalem serta memasukkan mereka ke dalam
penjara.
Dalam perjalanan menuju ke Damsyik, suatu kejadian terjadi dengan tibatiba dan hal itulah yang telah mengubah seluruh hidup Saulus. Langitpun
memancarkan cahaya yang lebih terang daripada sinar matahari. Sauluspun jatuh
tersungkur ke tanah, ia tidak dapat melihat, apakah yang sedang terjadi?
Lalu, Saulus mendengar suatu suara mengatakan kepada dirinya, “Saulus,
Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku?”
Saulus tidak pernah mendengar suara sesedih itu sebelumnya, sehingga ia
bertanya, “Siapakah engkau, Tuhan?”
“Akulah Yesus yang sedang engkau aniaya itu,” jawab suara itu. “Bangkit dan
berangkatlah ke kota, nantikan di sana seseorang yang akan datang dan
memberitahukanmu apa yang harus kauperbuat.“
Saksi Yang Setia 35
Kemudian, cahaya itu menghilang dan suara itupun tidak kedengaran lagi.
Sekarang, Saulus mengenal dan percaya Yesus adalah Anak Allah dan menaati
perintah-Nya.
Saulus berhasil bangkit dan membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat
apa-apa. Tiga hari lamanya, ia tidak makan dan minum dan merenungkan semua
yang telah terjadi atas dirinya.
Ananias Mendatangi Saulus
Pada saat yang sama, di rumah lainnya di Damsyik, seorang Kristen
bernama Ananias mendapat penglihatan. “Ananias,” kata Allah dalam mimpinya,
“Pergilah kepada Saulus, berdoalah baginya agar ia dapat melihat lagi.”
Ananias terkejut dan tidak percaya, “Tetapi...,” protesnya, “Saulus adalah
musuh terbesar yang begitu membenci-Mu; telah kudengar bahwa ia datang ke mari
untuk menangkap kami.”
“Aku telah memilih Saulus untuk melakukan suatu pekerjaan penting, yaitu
mengabarkan injil kepada orang banyak.”
Sekalipun Ananias masih merasa takut dan bingung, tetapi ia tetap menaati
perintah Allah dan pergi ke tempat di mana Saulus berada.
“Saulus,” kata Ananias, “Yesus datang mengutusku agar engkau dapat
melihat kembali dan dipenuhi oleh Roh Kudus.” Saat Ananias menumpangkan
tangan ke atas kepala Saulus, maka selaput gugur melintas ke mata Saulus
sehingga ia dapat melihat kembali. Memang tidak membutuhkan waktu lama untuk
dapat mempercayai bahwa Saulus telah berubah dari seorang musuh menjadi
seorang teman. Sauluspun akhirnya dibaptis.
Kabar mengenai perubahan Saulus menyebar ke seluruh kota Damsyik. Ia
bukan saja tidak lagi menangkap orang Kristen, tetapi menghabiskan waktunya di
Damsyik untuk memberitakan bahwa Yesus adalah Allah. Semua orang
tercengang-cengang terhadap khotbah Saulus itu.
Pertanyaan Diskusi
Sebelum ke Damsyik, siapakah Yesus menurut anggapan Saulus?
(Saulus belum mengetahui bila Yesus adalah Mesias ataupun Allah.)
Apa yang dirasakan Saulus ketika menyaksikan cahaya terang itu?
(Saulus merasa ketakutan dan mengetahui bahwa Yesus sedang berbicara
dengannya.)
Apakah yang Saulus lakukan untuk menunjukkan bahwa ia telah menganiaya
Yesus Kristus dengan cara memasukkan laki-laki dan perempuan ke dalam
penjara?
(Saulus menjadi percaya ketika Yesus mengatakan bahwa ia sebenarnya sedang
menganiaya diri-Nya.)
Apakah yang umat Kristen di Damsyik sedang pikirkan tentang Saulus
sebelum dan setelah ia tiba di sana?
(Mereka pasti merasa ketakutan sebelum Saulus tiba di sana. Mereka pasti
bersukacita sekalipun masih ragu ketika mengetahui bahwa Saulus telah berubah
ketika ia tiba di sana.)
36
Saksi Yang Setia
Apakah yang Allah katakan kepada Ananias tentang hal yang akan diperbuat
Saulus setelah ia menjadi Kristen?
(Allah memberitahukan Ananias bahwa Saulus telah terpilih untuk melaksanakan
suatu pekerjaan penting, yaitu memberitakan injil kepada orang-orang non-Yahudi.
Mengulang
Isilah tempat yang kosong:
1. Saulus adalah seorang Y__________ (Yahudi) dan telah mempelajari sejak
kecil untuk mematuhi semua h__________ (hukum) Taurat Allah, bahkan ia
adalah anggota kelompok agama yang bernama F__________ (Farisi).
2.
Suatu hari beberapa orang di Yerusalem menangkap pengikut Yesus yang
bernama S__________ (Stefanus) karena ia telah mengakui dirinya sebagai
orang Kristen. Mereka melempari S__________ (Stefanus) dengan batu.
S__________ (Saulus) berada di sana untuk menyetujui tindakan mereka dan
memutuskan untuk berbuat apapun agar dapat menghentikan para pengikut
Yesus dalam mengabarkan k__________ (kebangkitan) Yesus sekaligus
identitas-Nya yang adalah Allah.
3.
Saulus mengumpulkan orang banyak dan mendatangi rumah demi rumah.
Setiap pengikut Yesus ditangkap dan dimasukkannya ke dalam
p___________. (penjara) Saulus beranggapan bahwa apa yang sedang
diperbuat itu adalah benar. Ia tidak peduli bila hal itu telah menyakiti orang lain.
4.
Saulus mendengar suatu suara, “Saulus, Saulus, mengapa engkau
menganiaya Aku?” “______________________________?” tanya Saulus
ketakutan. (Siapakah engkau, Tuhan?) “Akulah Yesus yang sedang engkau
a__________ (aniaya) itu," jawab suara itu. “Bangkit dan pergilah ke kota, serta
nantikan di sana seorang yang akan memberitahukan kepadamu apa yang
harus kauperbuat.“
5.
Selama t__________ (tiga) hari, Saulus tidak makan dan minum serta tidak
dapat melihat apa-apa.
6.
Ananias bermimpi dan mendapatkan suatu penglihatan, “Ananias,” panggil
Allah dalam mimpinya. “Pergilah kepada Saulus. B__________ (Berdoalah)
untuknya agar ia dapat m__________ (melihat) kembali."
7.
“Aku telah memilih Saulus agar ia melakukan pekerjaan yang penting, yaitu
mengabarkan i__________ (injil) kepada banyak orang.
8.
Ananias segera menumpangkan t__________ (tangan) ke atas kepala Saulus
dan suatu s__________ (selaput) yang gugur dari mata Saulus hingga ia dapat
melihat kembali.
Saksi Yang Setia 37
9.
Berita tentang perubahan Saulus menyebar ke seluruh kota Damsyik. Ia tidak
lagi menangkap orang Kristen, tetapi memakai waktunya untuk
m__________ (memberitakan) injil bahwa Yesus adalah A__________ (Allah).
Semua orang yang mendengar khotbahnya menjadi terkagum-kagum.
10. Hidup Saulus telah b__________ (berubah) selamanya dalam perjalanannya
ke Damsyik.
Temuan Alkitab
Perubahan Dahsyat
(Ajaklah murid-murid untuk membaca artikel ini di kelas. Mungkin Anda akan
memberikan sedikit pertanyaan mengenainya.)
Sebagai seorang Yahudi yang masih muda, Saulus gemar mempelajari
firman Tuhan dan sering pergi ke rumah ibadah, tetapi ia begitu membenci para
pengikut Yesus. Ia belum dapat memahami mengapa orang harus percaya kepada
Yesus. Dari dahulu ia telah diajarkan bahwa Yesus adalah seorang nabi palsu dan
merupakan suatu tokoh ancaman bagi umat Yahudi. Oleh karena itu, ia mencoba
menghancurkan pekerjaan pengikut Yesus dengan sekuat tenaga. Para umat
Kristen pun akhirnya menyadari bahwa Saulus sedang mempunyai rencana untuk
membantai mereka.
Suatu hari, Saulus dan teman-temannya sedang dalam perjalanan menuju
ke Damsyik untuk menangkap umat Kristen. Tiba-tiba, memancarlah suatu cahaya
dari langit hingga Saulus jatuh tersungkur ke tanah dan terdengarlah suatu suara
yang mengatakan, “Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku?”
“Siapakah engkau, Tuhan?” tanya Saulus.
“Akulah Yesus yang engkau aniaya itu,” demikianlah jawab suara itu.
Saulus bertanya, “Tuhan, apakah yang harus kuperbuat?”
Yesus menyuruh Saulus untuk pergi ke Damsyik. Ketika hendak bangun
berdiri, ia membuka matanya, tetapi tidak dapat melihat apa-apa. Teman
seperjalanan Saulus membawanya masuk ke Damsyik. Di sepanjang perjalanan
menuju ke Damsyik, ia teringat semua perbuatan jahat yang pernah dilakukan.
Saulus menyadari bahwa apa yang pernah diperbuatnya adalah salah,
sekalipun sekarang ia tidak dapat melihat apa-apa, tetapi hatinya dapat melihat
dengan jelas. Akhirnya, ia mengetahui bahwa Yesus adalah Allah sendiri!
Setelah tiba di Damsyik, Saulus berdoa tiga hari lamanya. Allah mengutus
Ananias untuk menemuinya. Ananias menumpangkan tangannya ke atas kepala
Saulus hingga matanya dapat melihat kembali.
Kemudian Ananias berkata, “Allah telah memilih engkau untuk melakukan
pekerjaan yang sungguh penting. Engkau akan menjadi saksi bagi semua orang.”
Setelah dibaptis, Saulus mulai mengajarkan tentang Yesus. Umat Kristen di
Damsyik begitu senang dengan pertolongan Saulus ini dan sekarang teman-teman
lama Saulus mulai membenci dirinya. Mereka membuat suatu jebakan dengan
menjaga pintu gerbang. Bila ia akan segera meninggalkan Damsyik, maka mereka
akan menangkap Saulus.
Teman-teman baru Saulus membantu melarikan dirinya. Mereka
menggunakan sebuah keranjang untuk menurunkannya melewati tembok dengan
tali. Saulus berhasil keluar dari Damsyik dan melarikan diri ke Yerusalem tanpa
diketahui musuhnya.
38
Saksi Yang Setia
Mulanya, umat Kristen di Yerusalem merasakan ketakutan terhadap Saulus,
tetapi seorang Kristen memberitahukan dengan begitu berani tentang bagaimana
Yesus telah mengubah Saulus, sehingga mereka sekarang begitu mengasihinya. Ia
menyebarkan injil mengenai Yesus ke seluruh kota. Banyak orang yang percaya
dan menjadi umat Kristen.
Saulus mengubah namanya menjadi Paulus dan pergi menyebarkan injil ke
segala penjuru dunia. Barnabas, Silas dan Timotius adalah teman-teman Paulus
dan mereka selalu pergi bersama-sama. Lukas, seorang dokter pun adalah teman
Paulus. Ia pergi bersama-sama dengan Paulus, dan mungkin ia pula yang
merawatnya bila sedang sakit.
Paulus begitu bersukacita menginjil tentang Yesus. Ia begitu bersemangat
dalam mencapaikan setiap khotbahnya. Pada suatu malam, ia berkhotbah begitu
lama sampai seseorang yang duduk di dekat jendela tertidur dan terjatuh dari lantai
tiga tingkat gedung itu. Lalu, Pauluspun berhenti berkhotbah, segera turun ke
bawah dan menyembuhkan luka orang itu dan berkhotbah kembali.
Seperti yang terjadi di Damsyik dan Yerusalem, tidak semua orang senang
mendengarkan khotbah mengenai Yesus. Jadi nyawa Pauluspun selalu berada
dalam bahaya. Kadang banyak orang mengusirnya dari kota. Paulus pun
mengalami badai di atas kapal. Beberapa kali ia dipukul dan dimasukkan ke dalam
penjara. Ketika sedang dipenjara, ia menulis banyak surat kepada gereja-gereja
baru. Dalam suratnya itu, ia tetap memotivasi umat Kristen dan mengajarkan
mereka tentang Yesus.
Aktivitas 1
Menulis Tentang Yesus
Mintalah murid-murid untuk menulis satu paragraf tentang Yesus dan makna
menjadi bagian dalam keluarga Allah.
Bahan:
Kertas
Pensil/pena
Papan tulis dan kapur
Kertas yang besar
Petunjuk:
Langkah 1: Perkenalkan aktivitas ini. Mintalah murid-murid untuk menulis satu
paragraf tentang Yesus dan makna menjadi bagian keluarga Allah. Murid-murid
akan mengumpulkan angka setiap kali mereka menggunakan kata-kata tertentu
dalam paragraf itu.
Langkah 2: Buatlah daftar kata. Tanyakan murid-murid tentang kata-kata apa yang
dapat dipakai untuk membantu menjelaskan kabar baik tentang Yesus. Buatlah
daftar kata itu di atas kertas atau di papan tulis. Untuk membantu murid-murid
berpikir, ajukan beberapa pertanyaan seperti: Siapakah Yesus? Apakah yang
diperbuat Yesus untuk menunjukkan kasih Allah? Mengapa begitu penting
bagi Allah untuk mengutus Yesus ke dunia ini? Apakah yang akan kamu
katakan kepada orang tentang bagaimana menjadi umat Kristen? Mengapa
semua orang perlu pengampunan Allah?
Daftar kata yang mungkin disebutkan antara lain: Yesus, Allah, Juruselamat,
mengampuni, dosa, manusia, dunia, percaya, keluarga, teman, Kristen.
Saksi Yang Setia 39
Langkah 3: Tulislah satu paragraf. Bantulah murid-murid untuk menulis satu
paragraf tentang Yesus dan makna menjadi anggota keluarga Allah. Pada saat ada
seorang murid yang mengusulkan kalimat tertentu, tuliskan kalimat itu di atas kertas.
Kita boleh menulis kata-kata dari Alkitab sebanyak-banyaknya, tetapi hanya
akan mendapatkan satu angka terhadap kata yang digunakan untuk tiga kali
pertama.
Langkah 4: Hitunglah angkanya. Murid-murid menulis paragraf masing-masing
untuk menambah jumlah angkanya.
Aktivitas 2
Penglihatan Bagi Orang Buta (Mzm. 146:8)
Bukan hanya suara Yesus yang telah menyadarkan Paulus dalam
perjalanannya menuju Damsyik, tetapi Roh Kudus yang berada dalam hati Paulus
pun yang membuatnya melihat kebenaran. Hati dan mata Paulus dibukakan oleh
Yesus.
Buatlah “mata” untuk memandang Yesus yang akan membantumu
mengingat siapa yang pernah membantumu melihat kebenaran. Hafalkan ayat
Alkitab pada kelopak mata tersebut (Mzm. 146:8a).
Petunjuk:
1. Guntinglah bagian-bagian
berikut.
2. Berilah warna pada biji mata
(iris) dengan warna biru.
3. Guntinglah lingkaran yang
paling tengah (pupil) dengan
hati-hati.
4. Rekatkan bagian SELEMBAR
KERTAS di belakangnya seperti
yang ditunjukkan pada gambar.
5. Pada bagian REKATAN PITA,
berilah warna pada lingkaran
sebelah kiri dengan warna
hitam.
6. Pada lingkaran sebelah kanan,
berilah warna pada hatinya
dengan warna merah dan pada
salibnya dengan warna kuning
terang.
7. Selipkan bagian REKATAN PITA
ke dalam rekatan SELEMBAR
KERTAS.
Sekarang, kamu dapat
berubah keadaan dari “buta” menjadi
melihat melalui Allah!
40
Saksi Yang Setia
Suara Dari
Makedonia
6
Kitab Bacaan:
Kis. 16:6-15
Inti Pelajaran:
Roh Kudus memimpin Paulus
menuju ke Makedonia untuk
mengabarkan tentang Yesus.
Tujuan Pelajaran:
Agar murid-murid memahami
bahwa mereka pun dapat mencari
cara menjadi seorang pekabar injil
seperti Paulus.
Ayat Hafalan:
“Sebab aku mempunyai keyakinan
yang kokoh dalam Injil,
karena Injil adalah kekuatan Allah
yang menyelamatkan setiap orang
yang percaya.”
(Rm. 1:16a)
Latar Belakang
Alkitab
Kita semua tidak mengetahui bagaimana cara Roh Kudus mengatakan
kepada Paulus dan rekan sekerjanya agar mereka jangan pergi ke Asia. Mungkin
melalui penglihatan atau cara lainnya. Roh Kudus kembali menutup pintu
pemberitaan injil ketika Paulus hendak menuju ke Bitinia. Ketika dalam perjalanan
melewati Misia dan menuju ke Troas, Paulus diberikan penglihatan yang nyata
bahwa mereka harus segera menuju ke Makedonia.
Filipi adalah kota utama di daerah Makedonia (Yunani selatan sekarang ini).
Paulus mendirikan gereja dalam kunjungannya ke Filipi. Dari sebuah penjara di
Roma, Paulus menulis surat yang menunjukkan kasih dan rasa kepeduliannya
terhadap para jemaat di sana.
Setelah mengikuti tuntunan Roh Kudus, Paulus membuat pertemuan
dengan sekelompok kecil perempuan. Paulus tidak pernah membatasi dirinya
dengan membedakan budaya maupun ras yang dapat mencegahnya untuk
menyebarkan injil. Iapun mengabarkan injil kepada para perempuan itu, dan Lidia,
seorang pedagang yang kaya, menjadi percaya kepada Yesus. Oleh sebab inilah,
pintu pemberitaan injil terbuka di daerah itu.
Sebenarnya, hanya Allahlah yang dapat membuka pikiran dan hati manusia
sehingga menerima Kristus. Mohonlah kepada Allah agar hatimu dibukakan-Nya
agar dapat berbagi pengalaman mengenai Yesus dan membantu murid-murid
memahami maknanya mempercayai Dia.
Saksi Yang Setia 41
Mengenai Murid Anda
Paulus adalah seorang yang begitu penting dalam penyebaran injil terhadap
orang-orang non-Yahudi di luar kota Yerusalem. Banyak yang kemudian percaya
dan menjadi Kristen, sekalipun demikian, mereka tetap orang-orang yang dianggap
oleh orang Yahudi tidak akan mendapatkan bagian keselamatan. Anugerah Allah
memang bagi semua orang dan Paulus pergi ke manapun Roh Kudus
mengutusnya. Ia tidak pilih kasih.
Untuk itu, murid-murid hendaklah mempunyai sikap yang sama. Memang
mudah untuk mengira seseorang akan percaya kepada Allah atau tidak
berdasarkan dari latar belakang atau karakter mereka. Tetapi melalui pertobatan
orang-orang non-Yahudi, ternyata injil keselamatan adalah milik semua orang, tidak
peduli ras ataupun kebudayaan. Sebenarnya, Allahlah yang telah menyentuh hati
manusia agar mereka dapat menjadi percaya. Murid-murid hendaklah memahami
bahwa kapan dan di mana mereka sedang berbicara tentang Yesus, sesungguhnya
mereka berkesempatan untuk menyebarkan pesan keselamatan kepada orang
lain. Mereka jangan beranggapan bahwa teman mereka yang beragama Budha
atau Ateis akan bersikap tidak peduli terhadap pesan itu. Mereka hanya perlu
menanam benih dan Allahlah yang akan menumbuhkannya. Bersyukurlah, pada
masa usia seperti murid-murid sekarang ini, mudah sekali bagi mereka untuk
berbicara tentang Yesus dengan lebih terbuka kepada teman atau saudara, tanpa
peduli akan bagaimana perasaan orang dewasa yang mendengarkannya. Iman
mereka masih polos dan sederhana. Selain itu, murid-murid perlu mengetahui
bahwa mereka hendaknya berusaha untuk senantiasa memuji Allah dengan segala
perbuatan atau perkataan mereka. Mereka sesungguhnya sedang menanam benih
tanpa disadari.
Pemanasan
Apakah ada yang mengetahui makna dari kata "misionaris" itu? Hari ini, kita
akan berbicara tentang bagaimana menjadi seorang misionaris.
Tuliskan kata-kata ini di papan tulis: Misionaris, injil, keselamatan, percaya,
Yesus, Alkitab, Allah, kabar baik, Kristen. Jelaskan bahwa kata-kata itulah yang
disampaikan oleh para misionaris kepada orang-orang yang ingin mengetahui
tentang Yesus.
Marilah kita baca dan renungkan Kis. 16 dalam Alkitab.
Cerita Alkitab
Pernahkah kamu ikut dalam suatu perjalanan yang jauh bersama dengan
orangtuamu? Mungkin kamu mengetahui apa makna dari seorang pemandu
perjalanan. Ia adalah seorang yang akan menjelaskan banyak tempat yang akan
mereka kunjungi dalam perjalanan itu. Seorang pemandu perjalanan akan
memberikan jadwal perjalanan bagi mereka. Jadwal itu adalah rencana yang akan
menjelaskan banyak tempat yang akan mereka kunjungi berikut tanggal dan
waktunya.
Paulus dan temannya, Silas dan Timotius pun mempunyai seorang
pemandu perjalanan. Siapakah ia? Ia adalah Roh Kudus yang selalu beserta dalam
perjalanan mereka.
42
Saksi Yang Setia
Perjalanan Penginjilan Paulus Yang Kedua
Setelah meninggalkan Galatia, mereka berangkat menuju Misia. Kita tidak
mengetahui rincian yang sebenarnya, tetapi Allah menunjukkan ke mana mereka
harus melangkah. Paulus dan teman-temannya mematuhi pimpinan Roh Kudus.
Mereka pergi hingga ke Troas. Saat itu, Paulus dan teman-temannya telah
mengetahui bahwa Allahlah yang telah memberikan jadwal baru dalam perjalanan
mereka. Mereka mungkin saja menjadi bingung, sebenarnya Allah mau mereka
melangkah ke mana, tetapi sungguh merupakan suatu pengalaman yang
menyenangkan mengetahui Allah adalah pemandu perjalanan rohani mereka.
Panggilan Dari Makedonia
Suatu malam di Troas, Allah menunjukkan perjalanan kepada Paulus yang
harus mereka tempuh. Paulus merasa yakin bahwa orang yang ditunjukkan oleh
Allah dalam mimpinya itu adalah seorang Makedonia. Paulus mendengar ketika
orang itu memohon kepadanya, “Datanglah ke Makedonia dan tolonglah kami!”
Lalu, orang yang berseru itu menghilang.
Rencana Allah Bagi Paulus Dan Rekan Kerjanya
Allah mau mereka menyebarkan injil di Makedonia. Akhirnya, merekapun
menuju ke sana. Perjalanan itu membutuhkan waktu dua hari lamanya. Mereka
berjalan sekitar 10 mil sampai ke Filipi. Sekalipun demikian, Roh Kuduslah yang
memimpin perjalanan mereka itu.
Ketika Paulus masuk ke kota Filipi, biasanya ia langsung menuju ke rumah
ibadah dan mulai berbagi tentang Yesus kepada orang Yahudi, tetapi di sana belum
ada satu rumah ibadahpun. Paulus pasti kebingungan mendapati keadaan ini
semua.
Hari itu adalah hari Sabat, Paulus dan rekan kerjanya berjalan menyusuri
sungai. Akhirnya, mereka mendapati beberapa penduduk di sana dan mulai
berbicara tentang Yesus.
Lidia Menjadi Percaya Kepada Yesus
Seorang perempuan terhormat menjadi tertarik terhadap apa yang Paulus
telah kabarkan. Ia adalah Lidia, seorang perempuan yang mempunyai usaha
menjual kain ungu. Saat itu, usaha seperti itu merupakan macam pekerjaan yang
memerlukan kerja keras. Celupan warna dari kain itulah yang menjadi warna ungu
istimewa ini menjadi terkenal, karena hanya orang kaya yang dapat membelinya.
Lidia adalah seorang pelaku usaha yang berhasil dan termasuk orang penting di
kota itu.
Lidia begitu memperhatikan apa yang Paulus jelaskan. Ia memahami apa
yang diajarkan dan akhirnya memutuskan untuk menjadi percaya kepada Yesus.
Bukan hanya Lidia saja, tetapi seluruh keluarganya pun akhirnya menjadi percaya.
Mereka semua dibaptis dan merasakan sukacita yang luar biasa.
Setelah dibaptis, Lidia ingin sekali memberikan tumpangan bagi Paulus dan
rekan kerjanya di rumah. "Bila kamu berpendapat bahwa aku sungguh-sungguh
percaya kepada Yesus, marilah menumpang di rumahku." Paulus dan rekan
kerjanya begitu gembira dan bersyukur karena kesungguhan Lidia atas tawaran itu.
Perjalanan mereka ini sungguh penuh dengan kejutan. Mereka merasa yakin
bahwa Allah telah menyediakan yang terbaik bagi mereka. Dengan mematuhi
bimbingan Roh Kudus, injil Yesus dapat disebarkan ke seluruh penjuru dunia.
Saksi Yang Setia 43
Pertanyaan Diskusi
Pada zaman sekarang ini, bagaimana kita dapat meneladani cara Paulus
dalam menyebarkan injil?
(Yang diperlukan hanyalah hati yang sungguh-sungguh dalam memberitahukan
kasih Yesus yang ajaib kepada teman kita, dan apa yang telah Ia berikan kepada
kita.)
Dalam Rm. 1:16, Paulus menuliskan, “Sebab aku mempunyai keyakinan yang
kokoh dalam injil karena injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan
setiap orang yang percaya.” Bagaimana kita mengetahui bahwa Paulus
sungguh-sungguh yakin terhadap injil?
(Paulus begitu bersukacita ketika menyebarkan injil kepada semua orang mengenai
Yesus.)
Apakah yang dapat dibuktikan bahwa kita pun merasa yakin terhadap injil?
(Kita harus menjadi seorang pemberita injil tentang Yesus bagi teman. Kita pun
harus berkata-kata dan bertindak selayaknya orang yang mengasihi Allah dan
sesama.)
Lidia telah membuktikan kasihnya dengan memberi tumpangan kepada
Paulus dan rekan kerjanya. Bagaimana kita dapat menunjukkan kasih
terhadap saudara-saudari di gereja?
(Kita menyatakan dengan sikap baik, berbagi dalam iman, mengasihi dan menolong
ketika mereka sedang menghadapi kesusahan, dan berdoa bagi mereka.)
Pilihlah seorang teman yang kamu dapat ajak untuk berkebaktian Sabat
bersama.
Mengulang
1.
Jelaskan dan tuliskan dengan kata-katamu sendiri tentang bagaimana Roh
Kudus telah memimpin Paulus dan rekan kerjanya dalam menuju ke
Makedonia dengan kata-katamu sendiri?
2.
Jelaskan dan tuliskan dengan kata-katamu sendiri tentang bagaimana Lidia
menjadi percaya ketika Paulus dan rekan kerjanya sedang berada di Filipi.
Apakah yang dilakukan oleh Lidia setelah ia dan keluarganya dibaptis?
Temuan Alkitab
Paulus adalah seorang misionaris bagi bangsa lain yang belum pernah
mendengar kabar tentang Yesus yang telah mati bagi segala dosa manusia. Paulus
diutus dalam misi penting oleh Allah, untuk menyampaikan injil bagi dunia. Berikut
terdapat tiga pertanyaan yang mungkin timbul mengenai misionaris.
44
Saksi Yang Setia
1.
Apakah seorang misionaris itu?
Adalah seorang yang mengabarkan injil Yesus kepada orang-orang yang
belum pernah mendengar sebelumnya. Mereka adalah pemberani, dan penuh
semangat dalam menyelesaikan kewajibannya ke seluruh tempat, bahkan
yang penuh bahaya sekalipun. Mereka membawa pakaian, Alkitab dan obatobatan untuk menolong orang lain yang sedang membutuhkannya. Ketika
menolong orang lain, sesungguhnya mereka sedang menolong Yesus! Lihatlah
dalam Mat. 25:40 dan tuliskan di tempat berikut.
Jawab: “Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari
saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.”
2.
Ke mana para misionaris itu pergi?
Mereka biasanya menuju tempat yang jauh untuk memberitakan keselamatan
yang terdapat dalam Yesus. Ke Afrika, Amerika Selatan, Rusia dan India, itulah
tempat-tempat yang pernah mereka datangi. Tetapi seorang misionaris,
tidaklah harus pergi jauh-jauh untuk mengabarkan injil dan melayani-Nya.
Seorang misionaris pun dapat memberikan banyak sukacita kepada penduduk
kota dan para tetangganya. Tentu saja, Allah menginginkan agar semua orang
dapat mengenal Yesus Kristus. Bacalah dalam Mat. 24:14 dan tuliskan di
tempat kosong berikut.
Jawab: “Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi
kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.”
3.
Siapakah yang dapat menjadi seorang misionaris?
Setiap orang yang mengasihi dan rela melayani Yesus adalah seorang
misionaris. Kamu pun adalah seorang saksi dan misionaris bagi Yesus, karena
setiap saat kita menolong orang lain atau setiap saat memberitakan bagaimana
Yesus telah memberikan banyak sukacita dalam hati manusia. Bila kamu
mengasihi Yesus, kamu adalah seorang misionaris dengan hati yang ingin
mengubah dunia dan hati yang rela melayani-Nya! Bacalah dalam Kis. 1:8 dan
tuliskan di tempat kosong beriktu.
Jawab: “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas
kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan
Samaria dan sampai ke ujung bumi.”
Saksi Yang Setia 45
Aktivitas 1
Apakah Yang Kamu Dapat Lakukan Atau Katakan?
Tujuan:
Tulis atau gambarkan cerita tentang situasi di mana kita adalah seorang misionaris.
Bahan:
Kapur dan papan tulis
Sebuah kertas dengan 9 x 12 " (22,5 x 30 cm)
Pensil dan pena
Persiapan:
Gambarlah beberapa wajah yang menunjukkan emosi di atas papan tulis atau
selembar kertas putih yang besar. Jangan diberi tulisan apa-apa.
tidak gemibira
marah
bingung
kuatir
takut
Petunjuk:
Langkah 1 - Katakan kepada murid-murid: Paulus bertindak sebagai seorang
misionaris yang berjalan jauh ke berbagai kota untuk mengabarkan Yesus. Ketika
kamu dewasa nanti, beberapa dari antaramu pun akan menjadi seorang misionaris.
Sebenarnya, kita dapat menjadi seorang misionaris tanpa memandang di mana hari
ini tinggal atau berapa usia saat ini. Hari ini, kita akan membicarakan mengenai
berbagai cara agar perkataan dan perbuatan kita dapat membantu orang lain
mengenal Allah dan kasih-Nya.
Langkah 2 - Diskusikan tentang berbagai situasi. Tunjukkan wajah yang kamu telah
gambar di atas papan tulis. Tanyakan kepada mereka tentang bagaimana perasaan
dalam wajah itu? Sambil murid-murid memberikan jawabannya, tuliskan di atas
papan tulis. Setelah itu, Anda dapat tanyakan, “Kapan sajakah anak-anak seusia
kalian merasa tidak senang? Marah? Bingung?” Setelah masing-masing
sukarelawan memberikan keadaan tertentu, katakan, “Menunjukkan kasih dan
memperhatikan orang adalah salah satu cara menjadi seorang misionaris. Apakah
yang kamu dapat lakukan atau katakan untuk menolong orang itu?”
Langkah 3 - Gambarlah wajah dan tuliskan cerita. Berilah murid-murid selembar
kertas. Lipatlah setengah dan bukalah kembali lipatan tersebut. Pada sebelah kiri
kertas, gambarlah satu macam wajah dan tuliskan bagaimana perasaan orang itu tidak gembira, marah, bingung atau apa saja, sementara pada sebelah kanan
kertas, buatlah sebuah cerita rekaan atau gambar tentang bagaimana kamu dapat
menolong orang itu dengan menunjukkan kasih Allah. (Lihatlah pada gambar) Pada
saat murid-murid menulis atau menggambar, tanyakan kepada mereka,
“Pernahkah kalian merasa seperti itu? Apakah yang dapat membuatmu merasa
lebih baik? Apakah yang akan dipelajari orang ini mengenai kasih Allah melalui
tindakanmu?”
Langkah 4 - Baca dan berceritalah. Bila waktu aktivitas masih tersedia, mintalah
murid-murid untuk berbagi kisah mereka yang serupa dengan orang yang tadi itu.
46
Saksi Yang Setia
Aktivitas 2
Gulungan Kitab Pada Zaman Alkitab
Tujuan:
Membuat gulungan kitab dan menuliskan kata-kata dari Ayat Hafalan hari ini dalam
bahasa Yunani untuk pameran zaman Alkitab.
Bahan:
Kantong kertas coklat
Gunting
Pensil
Benang
Persiapan:
Buatlah contoh gulungan kitabmu sendiri dari kantong kertas coklat dan tuliskan
beberapa kata Yunani di atasnya.
Petunjuk:
Langkah 1 - Ketika membaca beberapa kitab Perjanjian Baru, sesungguhnya kamu
sedang membaca surat dari seseorang. Tiga belas dari seluruh kitab dalam
Perjanjian Baru ditulis oleh Paulus. Menurut kamu, untuk kota manakah kitab Filipi
ditulis? (Kota Filipi.) Paulus menuliskan surat-suratnya dalam bahasa Yunani.
Tunjukkan sebuah contoh gulungan kitab. Gulungan kitab adalah sebuah lembaran
kertas yang panjang dengan tulisan di atasnya. Hari ini, kita akan membuat
gulungan kitab. Kita akan menuliskan beberapa kata dari Ayat Hafalan dalam
bahasa Yunani.
Langkah 2 - Membuat gulungan kitab. Berilah masing-masing murid satu kantong
kertas. Murid-murid membuat gulungan kitab dengan cara menggunting lembaran
persegi yang besar dari kantong kertas mereka. Lalu, perintahkan setiap murid
untuk memberikan sobekan kecil itu di tepinya dan remas agar tampak seolah-olah
telah usang. Pada saat murid-murid sedang bekerja, beritahukan kepada mereka
bahwa gulungan kitab itu terbuat dari kulit binatang atau dari semacam tanaman
yang disebut papirus.
Langkah 3 - Menuliskan kata-kata Yunani. Tanyakan murid-murid, kata-kata
manakah yang akan mereka tuliskan pada gulungan kitab dan apakah maksudnya?
Setelah menjawab, mintalah mereka untuk meratakan kembali kertas-kertas itu dan
salinlah huruf-huruf Yunani tersebut. Saat mereka bekerja, katakan bahwa menulis
sangatlah sulit bagi Paulus karena pada saat itu pena ataupun spidol belum ada.
Paulus mungkin menulis dengan jarum rumput (perlihatkan gambarnya). Gulung
dan ikatlah gulungan kitab yang telah selesai dengan benang. Pajang gulungan
kitab tersebut di atas meja kelas Anda.
Saksi Yang Setia 47
48
Saksi Yang Setia
Paulus Dan Silas
Dalam Penjara
7
Kitab Bacaan:
Kis. 16:16-40
Inti Pelajaran:
Allah membantu Paulus dan Silas
ketika berada dalam penjara.
Tujuan Pelajaran:
1. Agar murid-murid dapat
menjelaskan apa yang Paulus dan
Silas perbuat dalam penjara dan
bagaimana Allah telah menolong
mereka melewati saat bahaya itu.
2. Agar murid-murid lebih
mengenal Allah.
Ayat Hafalan:
“Ya Tuhan, bukit batuku, kubu
pertahananku dan penyelamatku.”
(Mzm. 18:3a)
Latar Belakang
Alkitab
Kisah tentang Paulus dan Silas serta kepala penjara adalah satu cara yang
dapat menunjukkan bagaimana umat Kristen menghadapi penganiayaan. Setelah
menerima siksaan dan dipenjarakan secara tidak adil, Paulus dan Silas tetap
berdoa dan memuji Allah. Mereka menunjukkan bahwa penderitaan itu merupakan
hal yang indah dan bukanlah sebaliknya. Setelah gempa terjadi, seketika itu pula
terbukalah semua pintu penjara dan terlepaslah belenggu mereka, serta kepala
penjarapun begitu terkejut ketika menemukan tidak ada di antara mereka yang
melarikan diri. Hal yang aneh ini pasti ada kaitannya dengan khotbah, pujian dan
doa yang telah dibawakan oleh Paulus dan Silas . Akhirnya, keluarga kepala penjara
dapat merasakan keselamatan Allah.
Paulus menolak kebebasannya. Ia berniat memberikan pelajaran kepada
para pembesar di Filipi dan bermaksud untuk melindungi para jemaat dari perbuatan
siksa yang pernah diterimanya, agar mereka tidak mengalami hal itu lagi. Hari
berikutnya, mereka dibebaskan dari penjara karena mereka adalah warga negara
Roma yang mempunyai keistimewaan tersendiri. Orang Filipi itu menjadi takut
karena telah menyiksa orang yang berwarga negara Roma, karena itu adalah
tindakan ilegal dalam hukum. Apalagi setiap warga negara mempunyai hak untuk
diadili secara adil, tetapi Paulus dan Silas telah dihukum terlebih dahulu oleh
mereka.
Saksi Yang Setia 49
Mengenai Murid Anda
Paulus dan Silas telah diperlakukan secara tidak adil. Mereka pasti tidak
mengetahui bagaimana masa depan setelah berada dalam penjara. Sekalipun
demikian, mereka tetap bersandar kepada Allah. Iman mereka tidak pudar
sekalipun mengalami hal seberat itu karena mereka mau percaya sepenuhnya.
Murid-murid tidak mungkin menerima penderitaan seperti itu, tetapi yang pasti
mereka akan mengalami masa-masa yang penuh kesusahan. Jadi pentinglah bagi
mereka untuk dapat memahami bahwa jemaat yang paling taatpun dapat
mengalami penderitaan. Iman yang berada dalam Yesus akan membawa berkat
yang berlimpah, tetapi bukan berarti Ia akan menutupi jalan kesesakan itu dari anak
anak-Nya. Yang Allah janjikan bagi anak-anak-Nya adalah penyertaan-Nya. Inilah
yang membedakan antara umat Kristen dan non-Kristen. Murid-murid dapat selalu
merasakan penghiburan dari Bapa di surga dalam keadaan apapun. Dalam Mat.
28:20 dicatatkan bahwa Yesus berjanji untuk selalu bersama dengan para muridNya hingga akhir zaman. Motivasilah murid-murid dengan ayat ini. Sekalipun ketika
rasa sesak sedang melanda atau sedang mengabarkan firman kepada orang lain,
mereka hendaklah selalu bersandar kepada Allah dalam doa. Bila mereka telah
memahami pentingnya hal ini, maka iman akan semakin teguh sampai dewasa
nanti.
Pemanasan
Dapatkah memikirkan suatu tempat di mana kamu telah memesannya,
tetapi kurang menyukai tempat itu? Apakah yang membuat kamu menjadi kurang
menyukai tempat itu? Kadang, orang mengeluh tentang ranjang di hotel yang
kurang nyaman atau air yang tidak enak bila diminum. Sekalipun hal itu terjadi dalam
liburan mereka, kadang orang masih mengeluh tentang hal-hal yang mereka kurang
sukai.
Paulus dan Silas pasti merasa begitu nyaman dapat tinggal di rumah Lidia di
Filipi, tetapi merekapun tidak dapat tinggal lebih lama di sana. Merekapun harus
segera berpindah tempat yang kurang nyaman. Sekalipun berhak untuk mengeluh,
tetapi mereka tidak lakukan itu. Marilah kita baca dan renungkan dalam Kis. 16.
Cerita Alkitab
Budak Perempuan Yang Dibebaskan
Suatu hari, ada kejadian di mana Paulus dan Silas sedang berada di dekat
sungai. Ada seorang budak perempuan yang mengikuti mereka dan berteriak terusmenerus, “Orang-orang ini adalah hamba Allah yang maha tinggi. Mereka
memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan.”
Apa yang dikatakan oleh budak perempuan ini adalah benar adanya, tetapi
sebenarnya ia sedang dirasuk oleh roh jahat. Jadi, ia sedang diperbudak oleh roh
jahat dan majikannya. Roh jahat itu memberi penglihatan untuk dapat meramal apa
yang akan terjadi pada masa depan dan dapat mengumpulkan banyak uang melalui
perbuatannya itu. Sejak ia diperbudak, majikannya telah merampas seluruh
penghasilan budak perempuan ini.
Teriakan budak ini telah membuat hati Paulus dan Silas merasa terganggu.
50
Dapatkah kamu membayangkan perasaan mereka? Budak itu terus-menerus
bersama mereka dan berteriak berhari-hari lamanya.
50
Saksi Yang Setia
Akhirnya, Paulus merasa tidak tahan lagi dan berkata, “Dalam nama Yesus
Kristus, aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini!” Saat itu pula, roh jahat itu
pergi dan budak itu terbebas dari rasukan si iblis itu.
Paulus Dan Silas Didera
Budak perempuan itu menjadi perempuan normal kembali, tetapi sang
majikan menjadi sangat marah karena penghasilannya melalui jasa ramal dari
budak perempuan itu telah hilang. Perempuan itu hanya menjadi budak biasa
sekarang ini. Melihat semuanya ini, sang majikan mencari Paulus dan Silas serta
membawa mereka ke hadapan para pembesar kota.
“Orang-orang ini mengacau kota kita, karena mereka orang Yahudi, dan
mengajarkan adat istiadat, yang kita sebagai orang Rum tidak boleh menerimanya
atau menurutinya.”
Kemudian, banyak pula orang yang menentang mereka. Pembesar kota itu
menyuruh mengoyakkan pakaian dan mendera mereka, bahkan tidak peduli
terhadap pembelaan dari Paulus dan Silas.
Setelah didera begitu rupa, mereka dimasukkan ke dalam penjara. Kaki
mereka dipasung dengan dua bilah kayu yang berat dan mereka terkunci.
Sekarang, Paulus dan Silas bersiap untuk tinggal di tempat yang dingin, kotor dan
tidak nyaman.
Paulus Dan Silas Tetap Berdoa Serta Memuji Allah Dalam Penjara
Sekalipun berada dalam penjara, mereka tetap bersukacita melalui doa dan
pujian kepada Allah. Mereka begitu gembira dapat memuji dan memuliakan-Nya
hingga membuat para tawanan lainnya menjadi terheran-heran.
Ketika tengah malam, terjadilah gempa bumi yang dahsyat hingga
mengakibatkan pintu-pintu penjara terbuka dan belenggu terlepas dari kaki mereka.
Ketika kepala penjara mendapati pintu-pintu penjara yang telah terbuka, ia hampir
menghunuskan pedang untuk membunuh dirinya. Ia merasa yakin bila para
tawanan itu pasti telah melarikan diri. Seorang tentara Roma pasti dihukum bila
berani membebaskan tawanannya oleh alasan apapun. Bersyukurlah, Paulus
berteriak kepadanya, “Jangan celakakan dirimu, karena kita semua masih berada di
sini!”
Kepala Penjara Dan Keluarganya Menerima Baptisan
Kepala penjara itu segera membawa suluh, lalu berlari ke tempat Paulus dan
Silas dipenjarakan. Ia gemetar ketika membawa mereka keluar dari dalam penjara.
“Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya selamat?” tanyanya kepada
mereka.
“Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau
dan seisi rumahmu!” jawab Paulus dan Silas.
Kemudian, kepala penjara itu membawa Paulus dan Silas pulang ke
rumahnya dan membersihkan luka mereka. Ia memanggilkan seluruh anggota
keluarga dan para budaknya untuk mendengar tentang Yesus yang telah mati demi
segala dosa mereka. Setelah mendengarkan pemberitaan Paulus itu, mereka
semuapun menjadi percaya kepada Yesus. Mereka begitu bersukacita dapat
melanjutkan hidup mereka bersama dengan-Nya. Oleh karena itu, mereka minta
untuk segera dibaptis.
Saksi Yang Setia 51
Paulus dan Silas pasti merasa sungguh bahagia karena telah berhasil
melindungi keluarga kepala penjara itu dari kebinasaan. Keesokan harinya, para
tentara itu menyesal karena telah berbuat kesalahan dan menyiksa warga negara
Roma. Jadi mereka dibebaskan sehingga mereka dapat memberitakan kabar Yesus
Kristus kembali kepada semua orang.
Pertanyaan Diskusi
Bahaya apakah yang dialami oleh Paulus dan Silas?
Bagaimana perasaanmu bila menjadi Paulus? Apakah yang kamu akan
perbuat?
Apakah yang Paulus dan Silas perbuat ketika sedang menghadapi bahaya
itu? Dan bagaimana Allah melindungi mereka?
Dalam Alkitab, Allah telah berjanji untuk menjaga dan menyertai kita. Apakah
maksud dari ayat ini? “Tuhan adalah bukit batu, kubu pertahananku dan
penyelamatku.”
Mengulang
Benar Atau Salah:
1. Budak perempuan itu berteriak, “Kemuliaan bagi Allah. Kamu perlu
diselamatkan.” (Salah)
2.
Budak perempuan itu kerasukan roh jahat. (Benar)
3.
Budak perempuan itu mengikuti Paulus dan Silas satu hari saja. (Salah)
4.
Akhirnya Paulus berseru, “Dalam nama Yesus Kristus, aku menyuruh engkau
keluar dari perempuan ini!” (Benar)
5.
Pemilik budak perempuan itu merasa gembira melihat budaknya kembali
normal. (Salah)
6.
Orang banyak mencari Paulus dan Silas dan menyeretnya ke hadapan para
pembesar kota. (Benar)
7.
Sekalipun Paulus dan Silas telah didera, mereka masih dapat berdoa dan
memuji Allah dalam penjara. (Benar)
8.
Suatu malam, terjadilah gempa bumi yang dahsyat yang mengakibatkan pintupintu penjara terbuka dan semua belenggu mereka terlepas. (Benar)
9.
Kepala penjara merasa ketakutan karena mengira para tawanannya pasti telah
melarikan diri, jadi ia berniat untuk mencelakai dirinya. (Benar)
10. Kepala penjara itu merasa senang dan dibaptis serta memberitahukan kepada
anggota keluarganya untuk dibaptis pula. (Salah)
52
Saksi Yang Setia
Temuan Alkitab
Ketahuilah Siapa Yang Kita Percaya
Paulus dan Silas menolong kepala penjara dan segenap keluarganya untuk
percaya kepada Yesus Kristus dan memahami bahwa Yesus datang untuk menjadi
jalan kasih kita menuju surga. Yesus adalah Juruselamat kita, kehidupan baru kita
dan sahabat kita.
Untuk menjelaskan bagaimana baiknya Yesus, penulis Alkitab menjelaskan
dengan berbagai cara. Dengan membandingkan Yesus dengan semua benda yang
dapat kita lihat dan pahami, kita dapat merasakan bagaimana indahnya mempunyai
Yesus dalam hidup ini.
Dalam teka teki berikut terdapat beberapa cara bagaimana Yesus dijelaskan
dalam Alkitab. Gunakan Alkitab untuk mencari ayat tersebut. Tuliskan kata itu di
bawahnya dan gambarkan.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Akulah __________ hidup. (Yoh. 6:48)
Aku telah datang ke dalam dunia sebagai __________. (Yoh. 12:46)
Akulah __________ yang benar. (Yoh. 15:1)
Lihatlah __________ Allah. (Yoh. 1:29)
Akulah __________ (Yoh. 10:9)
Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, __________ timur yang gilanggemilang. (Why. 22:16)
__________ dari suku Yehuda. (Why. 5:5)
Syukur kepada Allah karena __________ yang tak terkatakan itu! (2 Kor. 9:15)
Aktivitas
Yesus Adalah Tuhan Dalam Hidup Kita
Yesus adalah Tuhan dalam hidup kita karena Ia begitu mengasihi dunia ini.
Buatlah “Dunia Kasih” untuk membantu kita memahami salah satu ayat Alkitab yang
paling berharga.
Bahan:
Satu balon biru
Perekat atau solatip
Gunting
Tali pancing atau benang
Krayon atau pen warna hijau dan coklat
Petunjuk:
1. Berilah warna pada gambar hati dengan warna hijau atau coklat (agar tampak
seperti warna tanah). Guntinglah dengan hati-hati.
2. Tiuplah balon itu dan rekatkan semua gambar hati itu di seluruh permukaan
balon hingga kamu dapat membaca ayat-ayat itu dengan jelas.
3. Gantungkan balon dengan benang.
Saksi Yang Setia 53
54
Saksi Yang Setia
Paulus
Di Efesus
8
Kitab Bacaan:
Kis. 19
Inti Pelajaran:
Seorang misionaris hendaklah
mengajarkan firman Allah dan
meluruskan orang dari kesalahan.
Tujuan Pelajaran:
Agar murid-murid memahami
mana yang benar dan yang salah.
Ayat Hafalan:
“Hati orang berpengertian
mencari pengetahuan,
tetapi mulut orang bebal sibuk
dengan kebodohan.”
(Ams. 15:14)
Latar Belakang
Alkitab
Paulus mengalami cobaan berat di tahun 53 M, ketika ia tiba di kota Efesus.
Iblis telah merajalela di kota itu. Pengajaran sesat, ilmu sihir dan penyembahan
berhala terdapat di mana-mana. Peringatannya tentang ajaran iblis itu tertuang
dalam suratnya di Kis. 19 kepada gereja Efesus.
Ketika Paulus pertama kali tiba di Efesus, kota itu berumur 10 abad. Akwila
dan Priskila yang sempat ditemuinya di Korintuspun menemani Paulus. Tetapi
akhirnya, Paulus menyerahkan amanat agung ini kepada mereka untuk mendirikan
gereja, sementara ia sendiri berlayar ke Siria. Di kemudian hari, Paulus kembali ke
Efesus dan memulai pekerjaan penginjilan di sana lebih dari dua tahun. Paulus
berbicara di ruang kuliah Tiranus setiap harinya.
Efesus adalah pusat keagamaan di Asia. Para pendatang sebelumnya telah
mengajarkan kesesatan tentang dewi Artemis. Mereka pun telah membuat kuil yang
besar bagi dewi Artemis di tahun 365 SM. Artemis disembah sebagai sumber
penghasilan mereka. Dalam kuil itu terdapat gambar dan patung dewi Artemis yang
konon turun dari surga. Kuil itu adalah tempat persembunyian para penjahat.
Ketika berada di Efesus, Paulus menentang penyembahan berhala ini.
Banyak orang mulai membakar buku-buku tenung karena mereka bertobat dari
penyembahan berhala dan sekarang menjadi percaya kepada Kristus. Para tukang
perak ini kemudian menyadari bila Paulus telah membuat banyak penduduk
setempat bertobat dari penyembahan berhala, dengan demikian, akan menjadi
sedikitlah orang yang membeli perak. Mereka begitu terpojok terhadap tindakan
Paulus ini karena penghasilan mereka akan terganggu.
Gereja Efesus berkembang dengan pesat dan menjadi tempat yang baik
bagi penyebaran ajaran Kristus.
Saksi Yang Setia 55
Mengenai Murid Anda
Pada pelajaran ini, Anda akan membaca tentang banyak orang yang belum
dapat membedakan mana yang benar dan yang salah. Contohnya adalah seorang
tukang jampi yang mengaku mempunyai kekuatan dari Yesus dan mereka harus
menanggung perbuatan itu. Begitu pula dengan keributan yang terjadi di Efesus,
banyak orang belum mengetahui mengapa mereka dapat berada di sana. Mereka
hanya datang berbondong-bondong ke sana. Perbuatan bodoh seperti ini hanya
akan membawa kepada kebinasaan diri mereka sendiri. Setiap orang memerlukan
bimbingan dalam hidup mereka masing-masing dan Yesus sendirilah yang akan
menyediakan bimbingan itu. Tentu saja, kita pun mempunyai orangtua, teman,
kerabat yang akan selalu mendukung dan memberikan saran, bahkan kadang
bimbingan Allah dapat melalui saudara-saudari seiman dan guru, tetapi muridmurid hendaknya menerima bimbingan tersebut dengan rendah hati. Pada usia
seperti sekarang ini, murid-murid mungkin agak sukar untuk menerima pengarahan
dan hanya mau berbuat sesuai kemauan mereka. Berilah motivasi agar mereka
dapat taat kepada Yesus. Ketika mereka sedang bergumul untuk berbuat
kebenaran, ingatkan agar mereka selalu berdoa kepada-Nya. Yesus akan selalu
menyertai mereka dalam memberikan kekuatan dan bimbingan. Ketika sedang
bingung, ajarilah mereka untuk selalu memohon kehendak-Nya. Karena kehendak
Yesuslah yang dapat mengetahui apa yang terbaik bagi kita. Bila murid-murid dapat
memahami apa yang diajarkan, mereka tentu akan dapat merasakan pertolonganNya.
Pemanasan
Bawalah kolom horoskop yang terdapat di koran dan tanyalah, “Apakah
kalian meyakini bahwa takhyul ini benar? Berikan alasannya.” Setelah mereka
memberi jawaban berikut penjelasannya, tanyakan kembali, “Apakah kalian dapat
melihat masalah yang timbul karena menuruti perkataan horoskop ini?”
(Beritahukan bila mereka sungguh mengikuti kata-kata pada hari tertentu, berarti
mereka telah bertindak dengan ketaatan yang buta - bukan dengan akal sehat
ataupun penilaian yang benar).
Katakan, “Takhyul seperti ini telah ada sejak zaman dahulu. Pauluspun harus
mengatasi hal ini, marilah kita lihat apa yang diajarkan oleh Paulus!”
Cerita Alkitab
Cerita pada minggu ini terjadi di Efesus sekitar tahun 55 dan 56 Masehi.
Paulus lahir sekitar tahun 1 Masehi, berarti ia telah hidup 55 tahun. (Silakan
menggunakan peta perjalanan penginjilan Paulus. Tunjukkan tempat yang terdapat
dalam cerita ini.) Setelah Paulus dan Silas berkunjung ke Makedonia, ia pergi ke
Atena dan Korintus, di mana Priskila dan Akwila tinggal. Setelah meninggalkan
Korintus, Paulus kembali ke Yerusalem dan Antiokhia. Selanjutnya, Pauluspun
kembali mengunjungi Efesus untuk ketiga kalinya.
Paulus Memberitakan Injil
Ketika berada di Efesus, Paulus memberitakan firman Allah. Ia berbicara
dengan berani di rumah ibadah. Beberapa orang dari antara mereka menaruh sikap
tidak percaya terhadap pemberitaan itu, sehingga Paulus meninggalkan mereka
dan berbicara di ruang kuliah Tiranus setiap harinya.
56
Saksi Yang Setia
Kuasa Yesus Menyertai Paulus
Yesus menunjukkan kuasa-Nya melalui Paulus, sehingga doa Pauluspun
dapat menyembuhkan mereka yang sakit, bahkan beberapa di antara mereka
mengambil sapu tangan dan baju yang telah digunakan oleh Paulus untuk
ditumpangkan kepada yang sakit. Ketika mereka melakukan ini, yang sakit menjadi
sembuh dan yang kerasukan roh jahatpun menjadi terbebas.
Roh Jahat Menyerang Tujuh Anak Skewa
Di Efesus, tujuh anak dari seorang imam kepala Yahudi yang bernama
Skewa sedang berkeliling dari kota ke kota hendak mengusir roh jahat dari
beberapa penduduk di sana. Mereka melihat bagaimana Paulus telah mengusir roh
jahat dalam nama Yesus.
Sekalipun bukan pengikut Yesus, mereka memutuskan untuk mencoba
memakai nama Yesus sebagai kekuatan mereka. Mereka menemukan seseorang
yang sedang dirasuk dan hendak mengusir roh jahat itu. Lalu mereka berkata, “Aku
menyumpahi kamu demi nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus.”
Tetapi roh jahat dalam laki-laki itu menjawab, “Yesus aku kenal, dan Paulus
aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?” Orang yang kerasukan itu ternyata jauh
lebih kuat daripada mereka. Ia menerkam, memukuli dan merobek-robek pakaian
mereka hingga ketujuh anak Skewa itu melarikan diri dari hadapan orang itu.
Hal itu diketahui oleh seluruh penduduk Efesus, baik orang Yahudi dan orang
Yunani, mereka menjadi takut. Mereka begitu menghormati Yesus dan menjadi
sadar bila Yesus ternyata lebih kuat daripada ilmu sihir mereka.
Penduduk Membakar Kitab Sihir Dan Kitab Tenung Mereka
Banyak di antara penduduk Efesus yang baru percaya pernah
menggunakan ilmu sihir sebelumnya. Merekapun mulai mengakui perbuatan itu dan
membakar semua kitab itu dalam api. Nilai semua kitab itu ditaksir sekitar US$
10,000 dollar saat ini. Penduduk Efesus yang baru menjadi Kristen itu tidak
menyesal telah membakar barang mahal itu, karena mereka mengetahui bahwa
semuanya itu merupakan pekerjaan iblis. Firman Allah terus berkembang dan
tersebar dengan cepat.
Perlawanan Dari Para Pembuat Patung Berhala
Kuil Artemis begitu besar dan indah hingga menarik perhatian dari para
pendatang seluruh Asia. Para pendatang ini menyembah patung dewi Artemis yang
dianggap jatuh dari langit. Setiap orang ingin membeli patung dewi Artemis dari kuil
itu.
Salah seorang pembuat patung itu bernama Demetrius. Ia membuat patung
itu dari perak dan menjualnya kepada banyak orang kaya. Orang-orang miskin pun
membeli patung berhala itu tetapi hanya terbuat dari tanah liat.
Suatu hari, Demetrius memberitahukan kepada para saudaranya, "Paulus
telah mengajarkan suatu ajaran yang melawan penyembahan berhala. Semua
patung itu bukanlah dewa sama sekali, bila ini terus berkelanjutan, maka pastilah
kita akan kehilangan pembeli patung dewi Artemis ini, dan tidak akan ada orang lagi
yang datang ke kuil ini!”
Begitu mendengar apa yang dikatakan oleh Demetrius, merekapun menjadi
marah. Merekapun berteriak, “Besarlah dewi Artemis!” Mereka mendatangi gedung
kesenian di balik bukit dan terus-menerus berteriak.
Saksi Yang Setia 57
Mendengar teriakan itu, maka Paulus berkata, “Marilah kita ke sana dan
berbicara kepada mereka.” Tetapi teman Paulus tidak mengizinkannya karena
merasa kuatir akan terjadi suatu hal yang dapat mencelakakan Paulus.
Setelah hampir dua jam, panitera kota itu datang untuk berbicara kepada
kumpulan penduduk yang sedang geram itu. “Tenanglah,” katanya. “Hai, orang
Efesus, siapakah di dunia ini yang belum mengetahui bahwa kota Efesuslah yang
memelihara dewi Artemis dan patungnya yang turun dari langit?”
“Paulus tidak merebut kuil itu ataupun dewi Artemis. Bila kalian tidak
menyukainya, bawalah ia ke pengadilan. Janganlah membuat huru-hara di sini.”
Mendengar semuanya itu, maka kumpulan penduduk itu menjadi tenang.
Setelah huru-hara itu berhenti, maka Pauluspun pergi ke Makedonia.
Pertanyaan Diskusi
Apakah yang penduduk Efesus bakar?
(Kitab tenung dan kitab ilmu sihir mereka.)
Mengapa penduduk Efesus membakarnya?
(Penduduk Efesus mendengarkan pemberitaan Paulus dan menyadari bahwa
mereka tidak memerlukan sihir itu lagi.)
Roh jahat masih terdapat hingga sekarang, tetapi kita tidak perlu merasa takut
karena Yesus adalah Juruselamat kita. Ia akan melindungi kita. Cobalah
perhatikan bahwa orang-orang yang diserang oleh roh jahat itu adalah para
tukang sihir! Dari kejadian ini, apakah yang dapat kita pelajari tentang mereka
yang mencoba melakukan mujizat tanpa kuasa-Nya?
(Berbahaya dan akan mengalami celaka.)
Beberapa penduduk Efesus telah berpandangan keliru tetapi Paulus telah
meluruskannya. Bagaimana cara Paulus membimbing mereka semua?
(Dengan mengajarkan kebenaran dari Kitab Suci dan memberitakan injil kepada
mereka seperti yang dinyatakan Kristus kepada Paulus sebelumnya.)
Pada awal pelajaran, kita telah berdiskusi tentang takhyul yang terdapat pada
zaman ini. Bagaimana hubungannya dengan yang terjadi pada zaman Efesus
terdahulu?
(Penduduk Efesus berbuat sihir dan menyembah berhala karena mereka percaya
terhadap takhyul dan horoskop dengan harapan akan mendapatkan hasil baik.
Mereka mengira bila apa yang diyakini itu dapat mengendalikan hidup sehari-hari.)
Mengapa percaya kepada takhyul dan horoskop itu adalah hal yang keliru?
(Orang yang percaya kepada hal tersebut berarti tidak percaya kepada Allah.
Mereka belum mengenal bahwa Allahlah yang dapat mengendalikan segalanya.
Roh Jahat pun dapat bekerja melalui berhala sekarang ini, untuk menyesatkan umat
percaya terhadap bimbingan-Nya.)
Bagaimana kita dapat merasa yakin bila kepercayaan kita terhadap Allah dan
Kristus serta Kristen itu tepat dan dapat dipercayai?
(Hendaklah semua ide kita berdasarkan firman Allah. Apapun yang kita dengar dari
sumber lainnya hendaklah diperiksa dalam Alkitab.)
58
Saksi Yang Setia
Mengulang
Isilah:
Yesus banyak melakukan hal indah melalui diri Paulus. Paulus mendoakan
bagi yang __________ (sakit) dan merekapun sembuh. Bahkan beberapa di antara
mereka mengambil __________ (sapu tangan) dan pakaian yang telah digunakan
oleh Paulus untuk menyembuhkan orang sakit. Ketika mereka melakukannya, maka
yang sakitpun menjadi sembuh dan bebas dari __________. (roh jahat)
Di Efesus, terdapat tujuh anak imam kepala Yahudi yang bernama Skewa.
Mereka mengelilingi kota hendak mengusir roh jahat dari penduduk yang sedang
kerasukan. Mereka melihat bagaimana roh jahat meninggalkan orang yang sedang
dirasuk ketika __________ (Paulus) berdoa dalam nama Yesus.
Sekalipun bukan pengikut Yesus, tetapi mereka memutuskan untuk
menggunakan nama Yesus. Mereka menemukan orang yang kerasukan dan
mencoba untuk mengusirnya, “Demi nama __________ (Yesus) yang diberitakan
oleh Paulus, keluarlah dari orang ini!” perintah mereka.
Tetapi roh jahat itu menjawab, “Aku tahu Yesus, dan tahu pula Paulus, tetapi
siapa kamu ini?” Kemudian, orang yang sedang kerasukan itu menerpa, memukuli
dan menelanjangi baju mereka. Mereka semua langsung melarikan diri dari
hadapan orang itu.
Ketika penduduk di kota, orang Yahudi dan orang Yunani mendengar
kejadian ini, merekapun menjadi __________. (takut) Mereka menghormati nama
__________. (Yesus) Mereka percaya bahwa Yesus lebih besar kuasanya daripada
sihir dan berhala.
Temuan Alkitab
Membedakan Yang Benar Dan Yang Salah
Lengkapilah pelajaran Alkitab berikut dan jawablah setiap pertanyaan
dengan tepat.
1. Kel. 32:1-10,26-32
a. Kesalahan apakah yang Harun dan orang Israel perbuat?
(Mereka merasa memerlukan Allah yang dapat dilihat untuk disembah.)
b. Apakah yang terjadi kemudian?
(Orang Israel yang turut membuat berhala terbunuh sebagai peringatan.)
c. Apakah yang Musa katakan tentang kesalahan ini?
(Musa memberitahukan bila mereka telah melakukan dosa besar, tetapi ia
memohon pengampunan Allah.)
d. Rangkumlah bagian yang mengatakan bahwa Harun dan orang Israel
telah mengaku bersalah.
(Karena kita adalah anak-anak Allah, maka kita tahu bila Ia tidak seperti
patung yang dibuat oleh tangan manusia.)
2.
Kis. 8:9-22
a. Sebutkan 2 kesalahan Simon?
(Ia merasa hebat dan mengira dapat membeli kuasa Roh Kudus dengan
uang.)
b. Apakah yang Petrus katakan Petrus tentang kesalahan ini?
(Hati Simon tidaklah benar di hadapan Allah.)
c. Rangkumlah bagian yang menunjukkan Simon berbuat salah.
(Keselamatan adalah cuma-cuma bukan dibeli dengan uang.)
Saksi Yang Setia 59
Aktivitas 1
Konsep Yang Benar Atau Yang Salah
Pengkhotbah Bold menemukan bahwa beberapa simpatisan telah
mempunyai konsep yang salah tentang mengapa mereka menjadi umat Kristen.
Menurut Alkitab, Paulus telah memberitahukan kita bahwa beberapa konsep berikut
adalah salah. Gunakan ayat Alkitab untuk mengubah kalimat yang salah menjadi
benar mengenai apa makna menjadi umat Kristen itu.
60
1.
“Umat Kristen adalah orang yang percaya kepada satu dewa.” (Kis. 16:31)
Koreksi:
(Umat Kristen adalah orang yang percaya kepada Yesus Kristus.)
2.
“Umat Kristen diselamatkan oleh perbuatan baiknya.” (Ef. 2:8)
Koreksi:
(Umat Kristen diselamatkan oleh kasih karunia melalui imannya dan
bukan dari perbuatan baiknya.)
3.
“Umat Kristen adalah orang yang selalu berbuat apa yang baik di hadapan
Tuhan.” (Rm. 3:23-24)
Koreksi:
(Umat Kristen adalah orang yang sekalipun tidak selalu berbuat apa yang
Tuhan kehendaki, tetapi dibenarkan oleh kasih karunia-Nya.)
4.
“Aku tidak begitu yakin dengan apa yang dimaksud dengan Kristen itu, tetapi
aku merasa agama tersebut diuntukkan bagi orang-orang yang lanjut usianya
saja.” (2 Kor. 6:2)
Koreksi:
(Sekarang adalah waktu yang tepat untuk menerima keselamatan tanpa
memandang berapa usiamu.)
Saksi Yang Setia
Aktivitas 2
Apakah Yang Diperlukan Untuk Melayani Yesus?
Selidikilah apa yang perlu dibawa seorang misionaris dalam pekerjaan
Yesus? Lihatlah beberapa ayat berikut. Tuliskan ke dalam kotak apa saja yang
diperlukan.
1.
2.
3.
4.
5.
Ams. 3:5 (Bersandar)
Mrk. 12:3 (Kasih)
Kis. 16:31 (Percaya Yesus)
Kol. 4:2 (Doa)
Ibr. 11:6 (Iman)
Saksi Yang Setia 61
62
Saksi Yang Setia
Paulus Beritakan Injil
Di Yerusalem
9
Kitab Bacaan:
Kis. 20:22-24; 21:8-22:24
Inti Pelajaran:
Allah turut bekerja dengan
para utusan yang mengikuti
kehendak-Nya.
Tujuan Pelajaran:
Agar murid-murid dapat belajar
bahwa tidak ada pekerjaan yang
Allah kehendaki yang terlalu susah
dan bahaya bagi umat-Nya.
Ayat Hafalan:
“Akan hal ini aku yakin
sepenuhnya yaitu Ia,
yang memulai pekerjaan yang baik
di antara kamu,
akan meneruskannya sampai pada
akhirnya pada hari Kristus Yesus.”
(Flp. 1:6)
Latar Belakang
Alkitab
Bait Allah menggambarkan peninggalan agama yang begitu mendalam bagi
orang Yahudi. Bait Allah pada zaman rasul Paulus telah dibangun oleh raja Herodes
sekitar tahun 20 atau 19 Sebelum Masehi.
Yang pertama dibangun adalah ruang pengadilan bagi orang non-Yahudi,
tetapi tidaklah dianggap sebagai ruang yang kudus. Orang non-Yahudi boleh ke
sana dan bertransaksi jual beli di sana. Di atas batu dinding yang mengelilingi
ruangan dalam itu terdapat prasasti yang melarang orang non-Yahudi untuk masuk
bait suci dalam keadaan sakit ataupun mati.
Pada bagian tertentu dalam ruang bait suci itu, laki-laki mapun perempuan
Yahudi diizinkan untuk memasukinya, sementara pada bagian tertentu lainnya
hanya laki-laki Yahudi yang boleh memasukinya. Hanya para imamlah yang
diperkenankan untuk memasuki ke dalam bait suci itu seorang diri, ruangan yang
begitu kudus di mana hanya Imam Besarlah yang diperkenankan untuk
memasukinya sekali setiap tahun, yaitu pada hari penebusan dosa.
Sebelum memasuki ruang penjara, Paulus diizinkan untuk berbicara kepada
orang Yahudi. Ia bersaksi tetapi keributan terjadi lagi ketika ia memakai kata “nonYahudi”. Kemudian, perwira Roma menderanya dan ia baru dapat selamat karena
mengaku sebagai warga negara Roma.
Saksi Yang Setia 63
Rasul Paulus begitu menikmati kewarganegaraan yang dipunyainya yaitu
sebagai warga negara Yahudi dan Roma. Menurut orang Roma, kewarganegaraan
dapat dianggap sama dengan orang asli kelahiran Roma. Orang Roma biasanya
dapat langsung naik banding kepada penguasa dan tidak boleh dikenakan
hukuman yang memalukan. Allah menggunakan kewarganegaraan Paulus untuk
melindunginya dari siksaan dan kematian di Yerusalem.
Mengenai Murid Anda
Paulus adalah salah satu orang Kristen yang luar biasa yang pernah hidup di
bumi ini. Tetapi menjadi orang Kristen bukanlah berarti semua masalah dalam hidup
kita akan berakhir. Perjalanan Paulus penuh dengan rintangan dan seringkali harus
berlari untuk dapat menyelamatkan dirinya, tetapi ia tidak pernah putus asa atau
berhenti melayani Allah. Ia merasa yakin dengan sepenuhnya bila Allah selalu
melindunginya. Dalam 1 Kor. 10:13 dinyatakan bahwa Allah tidak akan membiarkan
umat-Nya dicobai melampaui kekuatan.
Bagi murid-murid mungkin tidaklah adil bila orang Kristen seringkali harus
menderita. Kadang mereka merasakan bahwa kehidupan ini telah ditetapkan
dengan tidak adil atau mengalami cobaan yang tidak beralasan. Mungkin mereka
mulai bersungut-sungut. Dalam keadaan seperti ini, Anda dapat menjelaskan
bahwa Allah mempunyai maksud dan kehendak-Nya di balik semuanya. Ia
mengetahui mana yang terbaik bagi kita. Berilah motivasi agar mereka mau untuk
selalu beriman dan percaya kepada Allah. Ingatkan mereka untuk selalu berdoa dan
bersandar kepada-Nya dengan tekun. Biarlah mereka ketahui bersama bahwa
teman sekelasnya akan turut saling mendoakan. Mungkin akan lebih baik bila ada
waktu yang ditentukan untuk doa bersama agar mereka tahu bahwa Allah dan
semua anak-Nya sungguh saling mengasihi, sehingga mereka dapat termotivasi
dan dapat tetap setia dalam setiap keadaan.
Pemanasan
Apakah kalian pernah diikat sebelumnya? Mulailah melingkarkan tali
pinggang atau syal di leher salah seorang murid. Dalam cerita ini, seorang yang
bernama Agabus menghampiri Paulus dan mengikat dirinya sendiri untuk
menyatakan inilah yang akan terjadi dengan Paulus. Marilah kita lihat apa yang
akan terjadi selanjutnya.
Cerita Alkitab
Agabus Bernubuat Tentang Masa Depan Paulus
Pada hari ketiga dalam perjalanannya menyebarkan injil Yesus, Paulus tiba
di Kaisarea (dekat dengan pantai Laut Tengah). Suatu hari, seseorang datang dan
berbicara kepada Paulus dan temannya. Ia adalah Agabus, seorang nabi. Seorang
nabi biasanya memberikan pesan dari Allah. Agabuspun memberikan pesannya
dengan cara yang unik.
Agabus mengambil ikat pinggang Paulus dan mengikatkan kaki dan
tangannya sendiri sambil berkata, “Demikianlah kata Roh Kudus: Beginilah orang
yang empunya ikat pinggang ini akan diikat oleh orang Yahudi di Yerusalem dan
diserahkan ke dalam tangan bangsa-bangsa lain.”
64
Saksi Yang Setia
Ketika mendengar peringatan dari Agabus, merekapun langsung merasa
kuatir. Mereka mengetahui bila Paulus akan segera menuju ke Yerusalem. Mereka
menangis dan memohon Paulus untuk membatalkan niatnya itu.
“Mengapa kamu menginginkan aku mengubah pikiranku?” tanya Paulus
kepada teman-temannya. “Aku ini rela bukan saja untuk diikat tetapi juga untuk mati
demi Yesus.”
Akhirnya, mereka menjawab, “Apapun yang diinginkan Allah, jadilah
kehendak-Nya, kami hanya dapat berdoa.”
Paulus Disambut Di Yerusalem
Mereka segera menuju ke Yerusalem. Pada mulanya, semua berjalan
dengan lancar. Umat Kristen di sana menyambut Paulus dengan hangat dan
sukacita, karena mereka ingin mendengar berita perjalanan penginjilan yang ketiga
dari padanya.
Paulus bersaksi bagaimana Allah telah menolong dirinya dalam pemberitaan
injil Yesus kepada banyak bangsa. Ketika mendengar berita Paulus ini, merekapun
memuji Allah atas banyak jiwa baru yang beroleh selamat itu.
Paulus Ditangkap
Suatu hari, beberapa orang Yahudi yang membenci Paulus melihat ia
sedang berada dalam bait Allah. Merekapun menjadi begitu marah.
Beberapa dari antara mereka segera menangkap Paulus, sementara yang
lainnya berkata, “Inilah orang-orang yang mengajarkan semua orang untuk
menentang bangsa kita dan hukum Taurat!”
Mereka terus mengatakan bahwa Paulus telah mengajarkan hal yang keliru
dalam bait itu. Mereka menuduh bahwa Paulus telah menajiskan bait Allah dengan
membawa sejumlah orang non-Yahudi masuk ke dalam bait Allah.
Tentu saja tuduhan ini tidaklah benar. Paulus memahami benar hukum orang
Yahudi dan tidak mungkin ia melawan hukum itu. Tetapi orang-orang Yahudi itu
menyeretnya keluar dan memukuli Paulus.
Lalu, seorang kepala pasukan Roma mendengar berita tentang huru-hara ini
dan segera membawa pasukannya untuk mencari tahu apa yang telah terjadi.
Ketika mereka melihat kepala pasukan dan sejumlah prajurit itu, mereka segera
berhenti memukul Paulus dan berkata, “Tangkap orang ini.” Kemudian, Pauluspun
segera dibelenggu.
Paulus Bersaksi Bagi Tuhan
Selanjutnya, kepala pasukan itu menanyai Paulus, tetapi mereka menjawab
sambil berteriak-teriak seorang terhadap yang lain sehingga bertambah berisiklah
keadaan di sana. Karena terlalu berisik, maka kepala pasukan itu segera membawa
Paulus kembali ke markasnya.
Ketika orang-orang Yahudi itu menyaksikan bahwa Paulus telah dibawa
pergi, merekapun menjadi lebih garang lagi. Mereka berdesakan sambil
mengikutinya dan berteriak, “Bunuh dia, bunuh dia!”
Ketika Paulus tiba di tempat yang aman, maka ia meminta izin kepada kepala
pasukan untuk berbicara kepada orang Yahudi.
Kepala Pasukan mengira Paulus telah menjadi gila tetapi katanya, “Engkau
boleh berbicara kepada mereka.”
Saksi Yang Setia 65
Paulus memberi isyarat kepada rakyat dan mulai berbicara.
Katanya, “Saudara-saudara yang kukasihi, dengarlah apa yang akan
kukatakan ini.” Ia menceritakan bagaimana dirinya telah menuruti dan menyembah
Allah seumur hidupnya. Bagaimana ia telah menangkap dan menyiksa banyak
orang yang mengikuti Yesus.
“Tetapi saat aku hendak menyiksa lebih banyak lagi orang Kristen, Aku
mendengar suara Yesus.” Kemudian, ia menceritakan kejadiannya pada hari itu dan
bagaimana akhirnya ia menerima Yesus sebagai Juruselamatnya.
“Sejak saat itulah aku menjadi pengikut Yesus. Allah telah memerintahkan
aku untuk bersaksi tentang Yesus Kristus. Ia telah mengirimku bahkan kepada
orang non-Yahudi agar mereka pun dapat menerima keselamatan.”
Begitu rakyat mendengar kata “non-Yahudi”, merekapun berteriak kembali,
“Bunuh dia, bunuh dia!”
Selanjutnya, kepala pasukan segera membawa Paulus untuk ditahan dalam
penjara. Menurut kamu, bagaimana perasaan Paulus saat itu? Apakah ia menyesal
telah pergi ke Yerusalem? Tidak, Paulus telah mengetahui bila semua yang terjadi
itu adalah kehendak Allah agar ia pergi ke Yerusalem untuk memberitakan Yesus
Kristus di sana. Pada pelajaran selanjutnya, kita akan mengetahui lebih lanjut
tentang apa yang terjadi terhadap Paulus selama ia berada dalam penjara.
Pertanyaan Diskusi
Sungguh berbahaya bagi Paulus untuk menceritakan bahwa ia telah
menerima Yesus sebagai Juruselamatnya. Apakah bersaksi tentang Yesus itu
berbahaya saat sekarang ini?
(Mungkin ada murid-murid yang mengetahui bahwa memang berbahaya bila
mengakui dirinya sebagai orang Kristen di beberapa negara, seperti saudarasaudari kita di Cina. Mereka akan ditahan bila ketahuan sedang menyebarkan injil.
Di Indonesia, mungkin tidak akan ditangkap tetapi bila kita berbicara mengenai
Kristus secara terbuka, kadang kita akan mendapat masalah. Perhatikan apakah
murid-murid dapat memberikan contoh, seperti penyiar radio yang beragama
Kristen mungkin akan dipecat bila ia memberitakan injil di radio dan tidak mau
memutarkan musik yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. Ada pula beberapa
akibat yang kurang menyenangkan bila kita bersaksi bagi Allah. Mintalah muridmurid untuk memberikan beberapa contoh lagi seperti ditertawakan atau dicemooh,
ditinggal teman atau terus ditanyai dengan sejumlah pertanyaan yang mungkin
begitu sulit untuk kita jawab. Tanyakan kepada murid-murid tentang apa yang
mereka takutkan ketika bersaksi bagi Yesus? Mintalah mereka menyusun satu
kalimat doa yang dapat membantu meredam rasa takut itu, sekaligus menguatkan
semangat untuk bersaksi.)
66
Saksi Yang Setia
Lihatlah dalam Flp. 1:6. Ayat ini memberitahukan tentang apa yang telah
membuat Paulus merasa yakin ketika menghadapi segala ancaman bahaya
dalam pemberitaan injil. Kata-kata ini adalah bagian dari pesan yang Paulus
tuliskan kepada jemaat Filipi.
Apakah maksud dari ayat tersebut?
(Maksudnya adalah bila Allah telah memulai sesuatu dengan hidup seseorang,
maka Ia pulalah yang akan menyelesaikannya.)
Apakah yang Allah telah awali dalam kehidupan Paulus?
(Allah menjadikan Paulus sebagai pemberita injil bagi orang non-Yahudi.)
Apakah Allah meninggalkan Paulus dalam menuntaskan pekerjaan-Nya itu?
(Tidak.)
Paulus merasa yakin bahwa Allah mengetahui cobaan yang dialaminya di Yerusalem itu.
Allah selalu akan menyelesaikan apa yang telah dimulai-Nya.
Mengulang
1.
Paulus mengetahui bahwa ia akan menerima derita dalam pelayanannya di
Yerusalem, bagaimana ia dapat mengetahui hal tersebut?
(Roh Kudus yang memberitahukannya.)
2.
Apakah yang Agabus telah nubuatkan dan apakah yang telah dilakukannya?
(Agabus mengikat tangan dan kakinya sendiri dengan ikat pinggang
Paulus dan bersaksi bahwa Paulus akan mengalami hal seperti yang ia
lakukan.)
3.
Apakah yang teman-teman harapkan kepada Paulus?
(Agar Paulus tidak pergi ke Yerusalem.)
4.
Apakah yang terjadi ketika Paulus tiba di Yerusalem?
(Sekelompok orang Yahudi menyerang Paulus dan membuat tuduhan
palsu dan mengadakan kerusuhan di sana.)
5.
Siapakah yang menyelamatkan Paulus dari serbuan mereka itu?
(Kepala pasukan Roma yang berada di Yerusalem.)
6.
Kapan orang-orang Yahudi itu berhenti mendengarkan penjelasan Paulus dan
mulai marah kembali?
(Ketika Paulus mulai katakan bahwa ia mengabarkan injil kepada
orang non-Yahudi.)
7.
Apakah kewarganegaraan Paulus?
(Paulus dilahirkan dalam keluarga Yahudi tetapi berwarga negara Roma.)
8.
Apakah Paulus menyesal harus melalui banyak penderitaan?
(Tidak, Paulus sama sekali tidak menyesal, bahkan bersukacita dapat
mengajarkan firman Allah kepada mereka semua.)
Saksi Yang Setia 67
Temuan Alkitab
Banyak orang yang diceritakan dalam Alkitab adalah para tokoh yang berani.
Mereka terus bertahan ketika dicemooh, ditertawakan, bahkan dibunuh ataupun
disiksa. Apakah kalian dapat mengetahui nama tokoh pemberani di bawah ini?
Apakah kalian mengetahui bahwa setiap tokoh pemberani ini berhadapan dengan
bahaya nyawa mereka? Tulislah jawaban dalam kotak.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
68
Nuh (Kej. 6:13-14)
Daud (1 Sam. 17:50)
Daniel (Dan. 6:16)
Musa (Kel. 14:21-22)
Yosua (Yos. 6:2)
Paulus (Kis. 16:22-24)
Saksi Yang Setia
Aktivitas 1
Paulus memerlukan keberanian untuk bertindak dalam hidupnya. Tokohtokoh berikut ini pun memerlukan keberanian. Jelaskan bagaimana perasaan
masing-masing anak dalam gambar dan apakah yang akan dilakukan bila ia
percaya kepada perkataan Alkitab.
Saksi Yang Setia 69
Aktivitas 2
Kartu Doa Pemberita Injil
Bahan:
Informasi tentang pemberita injil itu (nama, anggota keluarga, negara asal,
pekerjaan, permohonan doa, dan lain sebagainya)
Kartu
Pensil/pen
Bola dunia
Kertas yang besar
Kapur papan tulis
Persiapan:
Hubungi sekretariat gereja setempat untuk memperoleh informasi di atas (surat
terakhir, kartu doa ataupun gambar) mengenai pemberita injil itu.
Petunjuk:
1. Mintalah seorang murid untuk memberikan tanda pada bola dunia di mana
tempat pemberita injil itu tinggal. Katakan bahwa hari ini, mereka akan
mempelajari tentang seorang pemberita injil yang tinggal di daerah itu.
Kemudian, kita akan membuat kartu doa baginya.
70
2.
Tunjuk dan beritahukan informasi yang telah kamu dapat mengenai pemberita
injil itu. Tuliskan apa saja informasi itu di papan tulis atau di selembar kertas.
Tanyalah beberapa pertanyaan ini: Apakah yang telah diajarkan (nama
pemberita injil) tentang Yesus kepada orang lain? Daftarkan permohonan doa
dari pemberita injil itu.
3.
Buatlah beberapa kartu doa lainnya. Bagikan kartu, pensil, dan pen. Tanyakan
informasi berikut: Apakah yang kamu harus cantumkan pada kartu doa itu?
(Nama, lokasi, pekerjaan, dan lain sebagainya.) Apakah yang kamu dapat
gambar di atas kartu doa itu? (Peta negara, benda yang dapat mengingatkanmu
pada suatu permohonan doa tertentu.) Murid-murid akan membuat beberapa
kartu doa. Mereka dapat menggambar hiasan tepi atau gambar pada kartu doa
itu.
Saksi Yang Setia
Rencana Untuk
Membunuh Paulus
10
Kitab Bacaan:
Kis. 23:11-35
Inti Pelajaran:
Allah gagalkan rencana
pembunuhan terhadap Paulus
melalui keberanian anak muda
hingga ia dapat terus kabarkan injil.
Tujuan Pelajaran:
Agar murid-murid dapat
memahami makna perbuatan
dalam minggu ini yang dapat
membantu keluarga
dan teman-teman mereka.
Ayat Hafalan:
“Serahkanlah perbuatanmu
kepada Tuhan, maka terlaksanalah
segala rencanamu.”
(Ams. 16:3)
Latar Belakang
Alkitab
Para pemimpin agama mulai memusatkan diri mereka kembali terhadap
Paulus. Mereka siap untuk merencanakan pembunuhan terhadap dirinya, seperti
yang telah dilakukan terhadap Yesus. Di sini pun diceritakan peranan penting
seorang anak muda yang telah menyelamatkan nyawa Paulus. Ia segera
memberitahukan Paulus tentang rencana pembunuhan itu dan segera dikirim ke
Kaisarea oleh seorang kepala pasukan Roma.
Yerusalem adalah ibukota bagi pemerintahan orang Yahudi, tetapi Kaisarea
adalah markas besar bagi orang Roma. Allah telah bekerja dengan ajaib dan luar
biasa. Sudah pasti ada banyak cara yang dapat Allah lakukan untuk membawa
Paulus ke Kaisarea, tetapi Ia memilih kepala pasukan Roma untuk menyelamatkan
Paulus dari musuhnya.
Felix adalah seorang gubernur Roma yang memerintah Yudea dari tahun 52
- 59 Masehi. Jabatan inilah yang Pontius Pilatus emban saat penyaliban Yesus.
Ketika penduduk Yahudi diberikan kebebasan untuk memerintah, para gubernur
Roma memegang wewenang atas ketentaraan, menjaga keamanan dan menarik
bea cukai.
Saksi Yang Setia 71
Mengenai Murid Anda
Saudara kemenakan Paulus adalah bagian dari rencana Allah, sekalipun
saat itu ia pasti belum menyadari akan peranannya itu. Dengan melaporkan
rencana pembunuhan Paulus kepada kepala Pasukan Roma, ia telah
menyelamatkan nyawa Paulus. Sebagai hasilnya, Paulus dapat melanjutkan
kembali amanat pekabaran injil kepada penduduk di Roma. Siapakah yang akan
mengira seseorang yang tampaknya tidak begitu penting tetapi justru berperan
begitu besar?
Kadang murid-murid yang masih kecil dianggap belum kuat dalam memikul
pelayanan Allah. Mereka dianggap terlalu muda dan kecil. Memang ada beberapa
hal yang belum dapat murid-murid lakukan, tetapi mereka masih tetap dapat bekerja
bagi Allah. Pada usia seperti sekarang ini, murid-murid sedang bersemangat dalam
membantu segala hal. Berilah mereka pelayanan dalam kelas. Biarlah mereka
mengetahui bahwa membereskan bangku pun adalah bagian dari pekerjaan Allah.
Mereka pun harus ditanamkan rasa sukses dalam pelayanan itu. Berilah motivasi
kepada mereka dan ingatlah selalu untuk memuji pelayanan mereka. Bila perlu,
diskusikan suatu cara agar mereka dapat terus membantu dalam pelayanan.
Diskusikan hal apa sajakah yang mereka dapat perbuat bagi keluarga, teman
ataupun saudara setiap minggunya. Jadi setiap saat mereka dapat mengerjakan
suatu pelayanan, entah itu besar maupun kecil, mereka akan terbiasa dengan sikap
saling melayani dalam rumah Allah.
Pemanasan
Berapa banyakkah di antara kalian yang menulis surat kepada temanteman? Bila ada, pastikan mereka menikmati balasan surat yang telah dikirim.
Berita besar apakah yang kamu pernah terima dalam surat balasan itu? Hari ini, kita
akan berbagi pikiran tentang bagaimana Allah berkehendak mengabarkan berita
sukacita tentang Yesus kepada orang lain.
Cerita Alkitab
Dalam pelajaran terakhir, Paulus sedang dalam penjara di Yerusalem. Para
pemimpin agama di Yerusalem begitu membenci Paulus. Mereka telah
menimbulkan banyak masalah bagi Paulus. Tetapi dalam penjara, Paulus lebih
aman karena kepala pasukan telah menyelamatkan dan menjaga dirinya dari para
perusuh.
Menurut kamu, apakah Paulus seorang diri saja dalam penjara? Marilah kita
membaca dalam Kis. 23:11. Alkitab menyatakan bahwa Allah bersama dengannya
dan berdiri di sisi Paulus untuk memberikan pesan khusus: “Kuatkanlah hatimu,
sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di
Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma.” Paulus
merasa begitu yakin bahwa Allah tidak akan membiarkan dirinya terbunuh di
Yerusalem. Jadi, Paulus akan mengabarkan injil ke Roma.
72
Saksi Yang Setia
Rencana Jahat
Lalu, sesuatu terjadi di pagi hari. Lebih dari 40 orang telah berkumpul pada
rapat rahasia pagi itu. Mereka bertekad untuk membunuh Paulus secepatnya.
Mereka segera membuat rencana untuk itu. Mereka berpura-pura ingin bertemu
dengan Paulus, tetapi dalam perjalanan dari penjara ke Kaisarea, mereka akan
menyergap dan membunuh Paulus. Mereka begitu bertekad hingga berjanji untuk
tidak makan dan minum sebelum membunuh Paulus.
Tetapi sesuatu yang aneh terjadi. Ketika mereka mengira bahwa rencana itu
telah matang, kemenakan Paulus secara tidak sengaja mendengar semua rencana
itu. Iapun segera menceritakan rencana jahat itu kepada Paulus.
Paulus Menyuruh Kemenakannya Menghadap Kepala Pasukan
Paulus begitu terkejut ketika mendengar rencana jahat itu. Lalu, Paulus
segera menyuruh seorang perwira untuk membawa kemenakannya menghadap
kepala pasukan.
Kemudian, kemenakan Paulus segera menceritakan apa yang telah
didengarnya. Setelah mendengar semuanya itu, kepala pasukan itupun merasa
was-was tentang berita ini dan merasa yakin bahwa Paulus adalah seorang warga
negara Roma yang mempunyai hak khusus. Mereka tidak boleh diperlakukan tidak
adil, bahkan dapat memohon kepada penguasa setempat untuk menjadi hakim
dalam pengadilan mereka.
Kepala Pasukan menyadari bahwa ia harus segera bertindak. Ia minta
kemenakan Paulus untuk merahasiakan apa yang telah didengarnya itu.
Kepala Pasukan Merencanakan Jalan Keluar Bagi Paulus
Kepala pasukan sungguh ingin menolong Paulus agar dapat keluar dari
Yerusalem malam itu. Oleh karena itu, ia memerintahkan 200 tentara, 200 tentara
bersenjata lembing dan 70 tentara berkuda untuk bersiap menuju ke Kaesarea pada
pukul 9 malam itu. Ia pun memberikan kuda tunggang bagi Paulus.
Ketika seluruh markas sedang sibuk mempersiapkan perjalanan itu, kepala
pasukan menulis surat kepada gubernur Felix yang menyatakan bahwa Paulus
dikepung oleh orang-orang Yahudi di Yerusalem. Ia bahkan menyatakan bahwa
tidak ada alasan bagi Paulus untuk ditahan dalam penjara, tetapi karena rencana
jahat yang telah diketahuinya, maka ia harus mengirim Paulus menghadap
gubernur. Pada akhir surat itu, ia meminta agar orang Yahudi membawa kasus itu
kepada gubenur.
Malam itu, ketika orang-orang Yahudi sedang tertidur dan tidak sadar, maka
pintu gerbang terbuka dan Paulus yang dikawal oleh 470 tentara Roma yang
bersenjata lengkap keluar dari Yerusalem. Orang-orang Yahudi itu pasti akan
terkejut bila mendengar berita ini pada keesokan harinya.
Tujuh puluh tentara terus mendampingi Paulus sampai ia tiba dengan
selamat di Kaesarea. Gubernur Felix membaca surat dari kepala pasukan dan ia
memerintahkan Paulus untuk tinggal dalam penjara.
Pujilah Allah yang telah menyelamatkan Paulus dari rencana jahat itu.
Keberanian kemenakan Paulus telah menyelamatkan nyawa Paulus untuk tetap
hidup dan mengabarkan injil Yesus.
Saksi Yang Setia 73
Pertanyaan Diskusi
Bagaimana kamu menjelaskan sifat kemenakan Paulus itu?
(Berani, jujur, dan penolong.)
Apakah yang kamu dapat perbuat bila menghadap situasi seperti kemenakan
Paulus itu?
Bagaimana tindakanmu dapat membantu dalam pengabaran injil Yesus?
Apakah yang orang dewasa mungkin kira tidak dapat dilakukan oleh anakanak?
(Ada beberapa hal yang anak-anak belum dapat lakukan sampai mereka menjadi
seorang dewasa - menyetir mobil, melakukan pemilihan, tetapi perbuatan dan
tindakan mereka dalam situasi tertentu patutlah diperhitungkan oleh orang
dewasa.)
Mengulang
74
1.
Apakah yang Allah katakan kepada Paulus pada malam hari ia dipenjara?
(Tuhan memberitahukan agar ia tidak merasa takut, karena pada akhirnya
ia akan memberitakan injil di Roma.)
2.
Apakah yang kemenakan Paulus dengar mengenai rencana jahat itu?
(Kemenakan Paulus mendengar rencana pembunuhan Paulus dari dalam
bait Allah.)
3.
Apakah yang kemenakan Paulus lakukan setelah mendengar berita itu?
(Ia segera menemui Paulus.)
4.
Apakah yang Paulus katakan kepada kemenakannya?
(Menyuruh seorang perwira membawa kemenakannya untuk menghadap
kepala pasukan.)
5.
Apakah yang kepala pasukan lakukan setelah mendengar rencana jahat itu?
(Menyediakan 200 tentara bersenjata, 200 tentara bersenjata lembing dan
70 tentara berkuda untuk mengawal Paulus dan beberapa kuda tunggang
bagi Paulus.)
6.
Ke manakah para tentara itu membawa Paulus?
(Mereka membawanya menghadap gubernur Felix di Kaesarea.)
7.
Kapankah mereka berangkat?
(Mereka berangkat malam itu juga.)
8.
Menurut kamu, bagaimana perasaan orang-orang Yahudi itu ketika
mengetahui rencananya gagal?
(Mereka mungkin akan sungguh terkejut dan marah.)
Saksi Yang Setia
Temuan Alkitab
Membantu Adalah Melakukan Hal Yang Perlu Diselesaikan
Bacalah dalam Kel. 2:1-10. Miryam menolong adiknya.
Seorang laki-laki keturunan Lewi menikahi gadis Lewi dan melahirkan
seorang anak laki-laki. Ketika ia melihat anaknya tampak begitu elok, iapun
menyembunyikannya 3 bulan lamanya. Tetapi ketika anaknya tidak dapat
disembunyikan lagi, maka ia mengambil sebuah peti pandan, dipakalnya peti itu
dengan gala-gala dan ter. Lalu, diletakkannya bayi itu di tengah teberau, sungai Nil
dan kakak perempuannya berdiri di tempat yang agak jauh untuk melihat apakah
yang akan terjadi dengan adiknya itu.
Putri Fira'un pergi ke sungai Nil untuk mandi, dayang-dayangnya sedang
berjalan di tepi sungai itu. Sang putri melihat keranjang itu di tengah sungai dan
menyuruh salah seorang dayangnya untuk mengambilnya. Ia membuka keranjang
itu dan menemukan seorang bayi. Bayi itu sedang menangis dan ia merasa kasihan.
“Ini pasti adalah bayi salah seorang Ibrani,” katanya.
Kemudian, Miryam bertanya kepada sang putri, “Apakah aku harus mencari
perempuan Ibrani untuk merawat bayi ini bagi sang putri?”
“Ya, pergilah!” jawabnya. Setelah itu, sang kakak ini pergi dan mendapatkan
ibu dari bayi itu. Putri Firaun berkata kepadanya, “Ambilah anak ini dan jagalah ia
serta aku akan memberikan upah kepadamu.” Selanjutnya, sang ibu
mengambilnya dan menjaga anaknya itu. Ketika anak itu beranjak dewasa, sang ibu
membawanya kepada putri Fira'un dan mengangkat anak itu sebagai anaknya.
Sang putri menamai anak itu Musa karena ia telah “mengambilnya dari air.”
Terjemahkan kode gambarnya untuk mengisi nama penolong dan yang
ditolong.
Nama penolong: __ __ __ __ __ __
Nama yang ditolong: __ __ __ __
Miryam telah membantu dengan 3 cara. Carilah ketiga cara itu pada kisah di atas
dan garis bawahi.
“Kakak perempuannya berdiri di tempat yang agak jauh untuk melihat...”
“Miryam bertanya...”
“Kemudian sang kakak pergi dan mendapatkan...”
_____ _____ _____ _____ _____ _____
_____ _____ _____ _____
Saksi Yang Setia 75
Aktivitas 1
Luangkan Waktu Untuk Membantu
Dalam gambar berikut menunjukkan gambar persiapan makan siang dan
masing-masing hendaklah membantu untuk mempersiapkannya. Tetapi piringpiring dan peralatan makan lainnya yang berada di meja belumlah tersedia, masih
harus dicari di dapur. Dapatkah kalian membantu dan menggambarkan apa yang
diperlukan dengan menggambarkannya di atas meja itu?
76
Saksi Yang Setia
Aktivitas 2
Tempat Untuk Membantu
Tulislah nama rumah orang-orang berikut pada tanda di sampingnya.
Gunakan petunjuk berikut untuk membantu kamu menemukan jawabannya.
Gambarkan jalan dari masing-masing orang dalam cerita di bawah ini.
Gunakan warna yang berbeda untuk masing-masing orang.
1.
Andrew ingin membantu Ny. Smith pada hari ini. Ia hendak pergi berbelanja dan
memerlukan seseorang untuk membantu mengangkat barang belanjaannya.
Setelah berbincang di telepon, mereka sepakat untuk bertemu di supermarket
dan Andrew akan membantu mengantar Ny. Smith sampai ke rumahnya. Jalan
manakah yang kamu kira akan dilalui oleh Andrew dan Ny. Smith?
2.
Sarah, Lewis dan Stephen akan berangkat ke gereja pada siang ini. Aktivitas
mereka adalah berkumpul membersihkan sampah di halaman parkir dan
mencabuti tanaman liar bersama-sama. Jalan manakah yang kamu pikir akan
mereka lalui?
Saksi Yang Setia 77
78
Saksi Yang Setia
Kapal Yang Ditumpangi
Paulus Terkandas
11
Kitab Bacaan:
Kis. 27
Inti Pelajaran:
Allah menolong Paulus memotivasi
penumpang lainnya yang ketakutan
ketika mengalami badai dan
kandasnya kapal.
Tujuan Pelajaran:
Agar murid-murid dapat bersandar
terhadap Allah yang membantu
mereka dan orang lain yang
sedang berada dalam kesusahan.
Ayat Hafalan:
“Hai orang-orang yang takut akan
Tuhan, percayalah kepada Tuhan!
Dialah pertolongan mereka dan
perisai mereka.”
(Mzm. 115:11)
Latar Belakang
Alkitab
Yulius, seorang perwira dari pasukan kaisar Roma, ditugaskan untuk
mengawal Paulus. Sudah pasti, ia harus selalu berada dekat Paulus setiap saat.
Sebagai hasilnya, ia begitu menghormati Paulus sekaligus yang akan
membebaskannya.
Laut Adria merupakan bagian tengah dari Laut Mediterania antara Itali,
Kreta, dan bagian pantai utara Afrika.
Para tentara itu akan membayar dengan nyawa mereka bila ada tahananyang melarikan diri. Tindakan mereka adalah membunuh para tahanan hingga
mereka semua tidak ada yang dapat melarikan diri. Yulius adalah seorang perwira
dengan jabatan yang tertinggi dan berhak untuk membuat keputusan. Yulius ingin
menyelamatkan nyawa Paulus, sehingga ia dapat mengabarkan injil di Roma dan
membuktikan nubuatan Paulus bahwa semua orang yang berada di atas kapal itu
akan selamat. (Kis. 27:22)
Pulau Malta terletak 60 mil sebelah selatan Sicilia. Pulau itu mempunyai
beberapa pelabuhan yang baik dan tepat digunakan untuk perdagangan.
Saksi Yang Setia 79
Mengenai Murid Anda
Menguatkan seseorang yang sedang menghadapi pencobaan adalah suatu
pelayanan yang sulit untuk dikerjakan karena membutuhkan banyak kekuatan dan
kasih Kristus. Orang yang memberi motivasi pun dapat terpengaruh oleh perasaan
dukacita dan tekanannya. Sekalipun Paulus sedang mengalami hal yang serupa,
tetapi ia dapat menguatkan hati para penumpang lainnya di atas kapal itu.
Perkataannya berangsur-angsur memberi motivasi kepada setiap orang yang
mendengarnya untuk tetap bersemangat melanjutkan hidup mereka.
Bagi murid-murid, kata-kata seperti “aku akan mendoakanmu” atau “Allah
pasti melindungi kita” tidaklah mudah untuk dapat dikatakan oleh mereka. Tetapi
sungguhlah penting bagi mereka untuk mengetahui bagaimana kata-kata tersebut
dapat menjadi berarti bagi seseorang yang sedang mengalami kesulitan. Pada usia
seperti sekarang ini, mereka sering belajar mencontoh dari lingkungan sekitarnya.
Dengan mencontoh kata-kata inipun, mereka akan lebih mengenal dan memahami
maknanya. Mulailah dengan berbagi dengan murid-murid tentang beberapa
kesulitan yang mungkin Anda atau murid-murid sedang atau akan hadapi. Lalu,
gunakan kata-kata tersebut untuk menguatkan seorang dan yang lainnya. Doakan
pula mereka sekalian. Hal ini akan membuat murid-murid menjadi sungguh dapat
merasakan kekuatan dan kasih yang diberikan oleh orang lain.
Pemanasan
Pernahkah kamu merasa takut ketika harus menghadapi saat-saat yang
sulit? Pindah ke lingkungan yang baru, hari pertama masuk sekolah, merasa
kesepian, atau mendapat nilai buruk adalah beberapa contoh situasi sulit yang
mungkin kamu pernah hadapi.
Ketika kita sedang berada pada situasi yang sulit, hal terbaik apa yang dapat
kita lakukan? Benar; berdoalah kepada Yesus. Pada pelajaran hari ini, Paulus dan
yang lainnya sedang berada pada situasi yang begitu sulitnya. Dengarkan baik-baik
untuk mengetahui bahaya apakah yang sedang dihadapi oleh Paulus dan yang
lainnya!
Cerita Alkitab
Berlayar Ke Roma
Pada pelajaran yang lalu, kita telah membahas bagaimana Paulus diutus
untuk bertemu dengan penguasa tertinggi Roma, yaitu sang kaisar.
Pada zaman Alkitab, berlayar dengan kapal tidaklah semudah seperti yang
kita dapat nikmati sekarang ini. Para penumpang kapal tidak dapat mengetahui
cuaca apa yang mereka akan hadapi. Paulus sedang berada di atas kapal bersama
dengan penumpang lainnya, tetapi kapal yang sedang ditumpanginya perlu
berhenti pada beberapa tempat.
Suatu hari, kapal itu berlayar menuju kota pelabuhan Sidon. Paulus begitu
bersukacita karena ia mempunyai banyak kerabat Kristen di sana.
Ketika kapal itu hendak berlayar kembali, angin yang begitu kencang bertiup
hingga kapal yang kecil itu tidak dapat berlayar pada jalur yang benar. Akhirnya,
mereka tiba di perhentian kedua, yaitu pelabuhan Mira. Dari sana, Paulus dan para
penumpang lainnya naik ke sebuah kapal Mesir yang hendak berlayar ke Italia,
menyeberangi laut Tengah.
80
Saksi Yang Setia
Badai Besar Di Laut Tengah
Jumlah penumpang di atas kapal itu adalah 276 orang yang terdiri dari
Paulus bersama teman-temannya dan para tahanan lainnya serta Yulius beserta
pasukannya, berikut dengan muatan, semuanya berada di atas kapal itu.
Sejak awal, pelayaran itu begitu sukarnya. Dengan susah payah, akhirnya
kapal itu dapat mencapai pelabuhan Indah. Nahkoda dan para penumpang kapal itu
merasa bersukacita dapat berlabuh, tetapi keadaan cuaca di sana tetap memburuk.
Lalu, Paulus memberitahukan kepada Yulius dan pasukannya bahwa bila
mereka meneruskan perjalanan maka akan menemukan banyak kesulitan. Paulus
telah mengetahui bahwa pada saat-saat seperti itu setiap tahunnya, badai yang
dahsyat seringkali melanda laut Tengah. Paulus berpendapat akan lebih aman bagi
mereka untuk menanti di pelabuhan Indah sampai badai itu berlalu.
Tetapi tidak semua orang sependapat dengan Paulus, terutama nahkoda
kapal yang memutuskan untuk berlayar kembali.
Awalnya laut dalam keadaan tenang dan perjalananpun mudah dan lancar.
Tiba-tiba angin yang sepoi itu berubah menjadi badai yang besar dan
membuat gelombang laut menjadi semakin besar. Akhirnya, gelombang itupun
mengombang-ambingkan kapal dan menghantamnya.
Hari demi hari badai tetap berkecamuk. Jurumudi kapal menyadari bahwa
bila badai tidak segera reda, maka kapal itu akan hancur terhempas oleh
dahsyatnya badai itu.
Dikarenakan badai yang begitu dahsyat, maka nahkoda kapal hendak
membuang banyak muatan untuk meringankan kapal itu.
Paulus Meneguhkan Hati Semua Penumpang
Semua penumpang kapal berkumpul dalam ketakukan dan menjadi panik
selama badai berkecamuk. Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan. Paulus
berdiri dan mengatakan bahwa ia mempunyai kabar baik bagi mereka sekalian.
Katanya, “Semalam, malaikat Tuhan datang dan berdiri di sisiku.” Paulus
melanjutkan perkataannya bahwa malaikat itu memberitahukan kepadanya untuk
tidak menjadi takut, karena semua orang di atas kapal ini akan selamat.
Paulus berkata, “Aku percaya kepada Tuhan, dan pasti terjadi seperti apa
yang telah dikatakan oleh malaikat itu.”
Selama dua minggu, badai terus berkecamuk. Kemudian, pada suatu malam
di hari yang keempat belas, jurumudi menemukan bahwa mereka sedang berlayar
di perairan yang dangkal. Mereka sedang berada dekat daratan! Nahkoda
memerintahkan awak kapal untuk melemparkan sauh.
Pagi berikutnya, Paulus menyuruh para penumpang yang ketakutan untuk
makan dan jangan merasa kuatir lagi.
Dengan menggenggam roti di tangannya, Paulus berdoa dan mengucap
syukur kepada Tuhan. Setelah itu, merekapun makan dan menjadi kuat kembali.
Selanjutnya, sesuatu yang indah terjadi. Para penumpang dan awak kapal
melihat daratan dari atas kapal. Mereka melihat pantai yang berpasir. Nahkoda
kapal memerintahkan awaknya untuk memotong tali-tali sauh, memasang layar,
dan menuju ke pantai!
Para awak kapal mengikuti perintah nahkoda dan dalam waktu yang singkat
kapal itu sepertinya akan mendarat dengan selamat. Tetapi mereka melanggar
busung pasir dan tidak dapat bergerak. Gelombang hebat segera menghantam dan
menghancurkan buritan kapal itu.
Saksi Yang Setia 81
Para prajurit berniat untuk membunuh semua tahanan. Bila tidak, mereka
akan berenang ke pantai dan melarikan diri.
Tetapi Yulius tidak mau Paulus terbunuh. Oleh karena itu, ia berkata, “Jangan
bunuh mereka. Setiap orang yang dapat berenang, terjunlah ke laut dan naiklah ke
darat. Bila mereka tidak dapat berenang, gunakan papan atau pecahan kapal untuk
mengapung sampai ke darat.”
Satu per satu penumpang terjun ke dalam air. Mereka berenang dan
berusaha untuk dapat sampai ke darat.
Akhirnya, semua penumpang selamat sampai di pantai pulau Malta. Tidak
ada seorangpun yang hilang di laut! Motivasi yang Paulus berikan dari malaikat itu
menjadi kenyataan!
Pertanyaan Diskusi
Allah mengutus seorang malaikat kepada Paulus. Apakah yang malaikat itu
nyatakan kepada Paulus?
Bagaimana Paulus membantu para penumpang lainnya yang sedang putus
asa itu?
Mengapa para prajurit ingin membunuh semua tahanan ketika mereka
mengetahui bahwa kapalnya akan karam?
Siapakah yang mencegah rencana para prajurit itu?
Kapankah kamu pernah merasa takut atau lemah? Bagaimana seseorang
menguatkanmu?
Mengulang
Isilah:
Paulus pergi ke Roma melalui l__________ (laut). A__________ (angin)
selatan berhembus dan kapal itu berlayar. Tiba-tiba b__________ (badai) menerpa!
Karena begitu buruk cuacanya, muatan kapalpun akhirnya harus dibuang ke
l__________ (laut) untuk meringankan beban kapal, tetapi ternyata tidak ada
gunanya. Semua penumpang hampir putus asa untuk dapat selamat. P__________
(Paulus) menguatkan mereka dengan mengatakan: T__________ (Tuhan) telah
mengutus seorang m__________ (malaikat) untuk memberitahukan kepadanya
bahwa segala sesuatunya akan berjalan dengan baik. Ketika kapal itu terdampar di
dekat pantai, maka nahkoda dan para a__________ (awak kapal) hendak
memotong tali untuk melepaskan pelampung agar para tahanan tidak dapat
melarikan diri dari kapal tersebut. Akhirnya, semua penumpang terjun ke air dan
berenang menuju pantai. Seperti yang Paulus telah nubuatkan bahwa
T__________ (Tuhan) pasti menyelamatkan semua penumpang dari bahaya.
82
Saksi Yang Setia
Temuan Alkitab
Allah Akan Memberi Kekuatan Bila Aku Percaya
Lengkapilah teka-teki silang berikut dengan nama-nama orang yang
menolak untuk menyerah. Bacalah ayat Alkitabnya bila kamu memerlukan bantuan.
Mendatar:
1. Suami Maria (Luk. 2:4-5) - Yusuf
3. Ibu Samuel (1 Sam. 1:20) - Yokhebed
5. Iblis mencobai kesetiaannya pada Allah (Ayb. 1:1) - Ayub
7. Seorang nabi perempuan yang melihat bayi Yesus di bait Allah (Luk. 2:36-38) Hana
9. Istri Abraham (Kej. 17:15) - Sara
11. Ia tinggal dalam bahtera lebih dari setahun lamanya (Kej. 8:13) - Nuh
13. Mereka menempuh perjalanan bermil-mil jauhnya untuk memberi
persembahan kepada Yesus (Mat. 2:1,11) - Majus
15. Ia memimpin orang Israel keluar dari Mesir (Kel. 12:31-32) - Musa
Menurun:
2. Salah seorang anak Ishak (Kej. 28:1) - Yakub
4. Ia melihat bayi Yesus di bait Allah (Luk. 2:25-32) - Simeon
6. Seorang nabi Israel pada masa pemerintahan Yosia (Yer. 1:1-2) - Yeremia
8. Ia bertemu dengan Kristus dalam perjalanan ke Damsyik (Kis. 9:1-6; 13:9a) Paulus
10. Allah menjadikannya “bapa dari banyak bangsa” (Kej. 17:5) - Abraham
Saksi Yang Setia 83
1
2
3
Y
O
Y
U
A
6
Y
U
I
A
M
H
K
E
B
M
84
7
8
A
E
U
M
L
I
U
J
Saksi Yang Setia
U
H
A
N
P
R
A
E
U
F
D
O
B
E
13
S
Y
U
5
4
S
10
A
B
9
S
A
R
A
A
11
N
U
H
A
15
M
U
S
A
Aktivitas 1
Bersaksi Dimanapun
Saksi Yang Setia 85
Aktivitas 2
Menjadi Seorang Motivator
Tujuan:
Rekamlah dengan kaset atau tulislah sepucuk surat kepada sebuah keluarga
pemberita injil. Surat itu hendaklah dapat membangkitkan semangat (teman-teman
kelas akan mendukung mereka dengan doa; Allah akan selalu beserta dengan
mereka).
Bahan:
Kertas
Pensil
Kaset kosong
Alat perekam
Persiapan:
Hubungilah gereja setempat atau pengkhotbah untuk menemukan nama, alamat,
atau informasi lainnya mengenai sebuah keluarga pemberita injil.
Petunjuk:
1. Beritahukan kepada murid-murid bahwa kita akan merekam dengan kaset atau
menulis sepucuk surat bagi sebuah keluarga pemberita injil. Berikan mereka
informasi mengenai keluarga tersebut.
2.
86
Karang dan tulislah sebuah surat. Pastikan setiap murid menuliskan nama,
usia, dan keterangan pribadi lainnya dari pemberita injil itu. Anda dapat
meminta informasi lainnya dari para murid. Sebagai contoh: Seorang murid
dapat membahas sebuah peristiwa terkini di gereja. Murid lainnya dapat
membahas mengenai peristiwa lainnya. Setelah setiap murid menyelesaikan
suratnya, mintalah mereka untuk membacakan semua surat itu untuk
mengenali dan mengoreksi kesalahan yang ada. Sebelum merekam semua
surat itu pada sebuah kaset, murid-murid dapat berlatih untuk
membacakannya. Tunjukkan kepada murid-murid bagaimana menggunakan
fungsi perekaman dari alat perekam itu. Kirimkan kaset itu setelah selesai.
Saksi Yang Setia
Paulus Kabarkan Yesus
Di Roma
12
Kitab Bacaan:
Kis. 28
Inti Pelajaran:
Perlindungan Allah membantu
Paulus untuk tetap berdoa dan
firman-Nya membantu kabarkan
Kristus kepada orang lain.
Tujuan Pelajaran:
Agar murid-murid mengandalkan
doa dan Alkitab dalam membantu
orang lain untuk mengenal Yesus.
Ayat Hafalan:
“Bagaimana mereka mendengar
tentang Dia, jika tidak ada yang
memberitakan-Nya?”
(Rm. 10:14b)
Latar Belakang
Alkitab
Pulau Malta terletak 60 mil sebelah selatan dari Sicilia. Pulau ini mempunyai
banyak pelabuhan yang baik dan tepat letaknya untuk perdagangan.
Ular yang mematok Paulus adalah seekor ular yang beracun. Allah telah
berjanji untuk melindunginya dan Iapun menggenapinya. Ketika orang banyak
menyaksikan Paulus tidak terlukai oleh patokan ular itu, merekapun berpendapat
bahwa ia adalah seorang dewa. Mereka adalah penduduk yang masih
mempercayai takhyul dan banyak dewa.
Paulus melanjutkan untuk mengabarkan injil, sekalipun ia sedang berada di
Roma. Dari manakah datangnya umat Kristen di Roma? Injil telah tersebar di Roma
dengan berbagai macam cara. Banyak orang Yahudi yang tinggal di Roma
mengunjungi Yerusalem untuk mengikuti upacara keagamaan. Beberapa dari
mereka mengalami mujizat pada hari Pentakosta, dan menjadi percaya kepada
Yesus, serta turut mengabarkan berita itu di Roma. Dan Paulus pun telah
menuliskan surat bagi jemaat Roma sebelum ia datang berkunjung ke sana.
Paulus ingin mengabarkan injil di Roma, dan akhirnya keinginannya
tercapai, hanya harus disertai dengan berbagai penderitaan, seperti dirantai,
mengalami kapal karam, dan yang lainnya. Paulus mengetahui bahwa Allah telah
memberkati dirinya dengan luar biasa dalam mengizinkannya untuk bertemu
dengan jemaat Roma dan untuk mengabarkan injil kepada orang Yahudi dan orang
non-Yahudi di Roma.
Saksi Yang Setia 87
Mengenai Murid Anda
Dalam 11 pelajaran yang lalu, satu dari sekian tema yang menonjol adalah
kasih karunia Allah. Rencana-Nya mengenai keselamatan adalah bagi semua
orang, termasuk orang Yahudi maupun orang non-Yahudi, orang miskin maupun
orang kaya. Allah menjangkau setiap orang dengan melampaui segala rintangan. Ia
tidak membedakan atau menolak seorangpun yang hendak datang kepada-Nya.
Murid-murid dapat mengikuti teladan Allah dalam menjangkau orang lain.
Sebagai contoh, ketika seorang pengunjung bergabung dalam kelas, mereka dapat
membantu menawarkan tempat duduk kepada orang tersebut, membantu
menemukan ayat Alkitab atau meminjamkannya, membantu menyambut hingga
mereka merasa disambut, sama seperti Yesus menyambut setiap orang dalam
kerajaan surga-Nya. Ini penting bagi murid-murid untuk sadari bahwa Allah tidak
hanya mengasihi teman-teman mereka dan orang Kristen lainnya dalam gereja,
tetapi Ia pun ingin mereka menunjukkan kebaikan kepada setiap orang. Berilah
motivasi agar mereka mencari teman dan keluarga simpatisan serta tidak hanya
bergaul dengan teman-teman mereka sendiri. Allah akan memberikan pahala bagi
setiap palayanan mereka yang setia.
Pemanasan
Pernahkah ayah atau ibumu menceritakan mengenai perjalanan yang
mereka pernah tempuh sebelumnya? Apakah yang biasanya mereka suka
bicarakan? Mereka pasti pernah mengalami sesuatu yang menegangkan. Dalam
bagian Cerita Alkitab pada hari ini, kita akan mendengar apa yang terjadi setelah
kapal karam dan bagaimana Paulus akhirnya dapat sampai ke Roma.
Cerita Alkitab
Penduduk Pulau Malta Menyambut Paulus Dan Yang Lainnya
Setelah Paulus dan penumpang kapal lainnya mendarat dengan selamat,
mereka barulah menyadari bahwa pulau tersebut bernama Malta. Penduduk pulau
itu segera menuju ke pantai. Mereka menunjukkan keramahan dan kehangatan
sebagai tuan rumah. Karena hujan mulai turun, mereka menyalakan api dan
mengajak semuanya untuk menghangatkan diri.
Ketika Paulus memungut seberkas ranting dan meletakkannya di atas api,
tiba-tiba seekor ular beracun melilit tangannya dan mengigitnya.
Penduduk pulau itu memandangi Paulus. Mereka tahu benar bahwa racun
ular itu sungguh berbahaya dan akan bereaksi dengan cepat, tetapi Paulus dengan
tenang mengibaskan ular itu ke dalam api dan meneruskan pekerjaannya.
Penduduk pulau Malta saling berpandangan dengan penuh takjub. Sekarang,
mereka mengira bahwa Paulus adalah seorang dewa karena racun itu sama sekali
tidak membahayakan dirinya sedikitpun.
Publius adalah seorang gubernur di pulau itu. Ia menyambut Paulus dan
yang lainnya serta menjamu mereka dengan ramah tiga hari lamanya. Saat itu, ayah
Publius sedang sakit dan Paulus diminta untuk menjenguknya. Ia berdoa dan
menumpangkan tangannya ke atas ayah Publius. Seketika itu pula, laki-laki tua itu
menjadi sembuh. Allahlah yang telah menyembuhkannya!
88
Saksi Yang Setia
Berita itu menyebar dengan cepat. Setiap orang sakit di pulau itu datang
kepada Paulus dan kembali dengan keadaan sembuh! Penduduk pulau Malta
memperlakukan Paulus dan yang lainnya dengan ramah dan hormat. Mereka
tinggal 3 bulan lamanya di sana, menolong banyak orang dan memperkenalkan
mereka tentang Yesus.
Musim semipun akhirnya tiba. Saatnya untuk berlayar kembali ke Roma.
Penduduk pulau itu melengkapi Paulus dan yang lainnya dengan segala sesuatu
yang mereka perlukan dalam perjalanan, karena segala kepunyaan mereka telah
hilang sewaktu terjadinya karam kapal.
Mereka Berlayar Kembali Ke Roma
Tidak lama setelah berlayar ke Roma, mereka berhenti pada sebuah kota
yang bernama Putioli. Beberapa orang Itali yang percaya meminta Paulus dan yang
lainnya untuk tinggal seminggu lamanya bersama dengan mereka, dan Yulius, sang
prajuritpun menyetujuinya.
Setelah meninggalkan Putioli, perjalanan panjang mereka dimulai. Roma
berjarak sekitar 120 mil. Ketika berada pada jarak 44 mil dari Roma, Paulus
mengetahui bahwa umat Kristen yang belum pernah bertemu sebelumnya datang
dari Roma untuk mengunjungi mereka.
Ketika melihat mereka, Paulus bersyukur kepada Allah, lalu kuatlah hatinya.
Paulus Tiba Di Roma
Ketika tiba di Roma, Paulus dikelilingi oleh para teman lama dan barunya. Ia
diizinkan untuk menyewa sebuah rumah dengan penjagaan seorang prajurit.
Dapatkah kamu bayangkan betapa seringnya Paulus menceritakan kepada prajuritprajurit itu mengenai Yesus?
Begitu Paulus menetap, ia mengundang pemimpin agama Yahudi ke rumah
yang disewanya itu. Paulus ingin menceritakan kepada mereka mengenai sang
Mesias, Yesus Kristus.
Paulus berkata, “Saudara-saudaraku, sekalipun aku tidak berbuat apapun
yang menentang bangsa atau adat istiadat nenek moyang kita, tetapi aku ditangkap
di Yerusalem.” Paulus menceritakan kisahnya kepada para pemimpin Yahudi.
Mereka menjawab, “Kami tidak menerima semua surat mengenai engkau
dari Yerusalem, dan tidak ada seorangpun dari saudara-saudara kita yang datang
memberitakan apa-apa yang jahat mengenai engkau. Kami ingin mendengar dari
engkau bagaimana pikiranmu.”
Untuk itu, Paulus merencanakan pertemuan lainnya dengan mereka. Makin
banyak orang datang ke kediaman Paulus. Dari pagi sampai petang, ia
mengajarkan tentang Yesus berdasarkan kitab Musa dan kitab para nabi. Beberapa
yang mendengar menjadi percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang Allah janjikan
untuk diutus, sementara yang lainnya tetap ragu. Paulus berkata, “Allah berfirman
melalui nabi Yesaya: Pergilah kepada bangsa ini dan katakan: Kamu akan melihat
dan melihat namun tidak menanggap, kamu akan mendengar dan mendengar
namun tidak mengerti. Sekarang, keselamatan yang dari Allah ini disampaikan
kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan mendengarkannya!”
Setelah mendengarkan perkataan Paulus, mereka yang masih ragu
meninggalkan pertemuan itu dengan marah. Dua tahun lamanya, Paulus tinggal
dalam rumah yang disewanya dan menerima semua orang yang datang kepadanya
dengan sukacita. Ia meneruskan untuk mengabarkan injil dan mengajar mengenai
Yesus, dan banyak orang menjadi percaya.
Saksi Yang Setia 89
Pertanyaan Diskusi
Bagaimana Allah menolong Paulus ketika ia digigit oleh seekor ular yang
berbisa?
Mengapa penduduk pulau Malta mengira bahwa Paulus adalah seorang
dewa?
Ketika ayah Publius sedang sakit, bagaimana Paulus menolongnya?
Paulus menggunakan banyak situasi yang berbeda untuk bersaksi bagi Allah.
Bagaimana kamu bersaksi bagi-Nya?
Ketika berada di Roma, Paulus menggunakan kitab Musa dan kitab para nabi
untuk mengajar banyak orang mengenai Yesus. Apakah semua kitab itu
manjur dalam menginjili orang lain?
Mengulang
Benar Atau Salah:
1. Setelah Paulus dan penumpang lainnya mendarat dengan selamat, mereka
barulah menyadari bahwa pulau itu bernama Malta. (Benar)
2.
Seekor ular yang berbisa melilit kaki Paulus dan menggigitnya. (Salah)
3.
Penduduk pulau Malta mengira bahwa Paulus adalah seorang dewa karena
racun ular itu tidak bereaksi terhadap dirinya sama sekali. (Benar)
4.
Kakek Publius sedang sakit, Paulus diminta untuk mengunjunginya. Ia berdoa
dan menaruh tangannya ke atasnya. (Salah)
5.
Paulus dan yang lainnya tinggal tiga bulan lamanya di pulau Malta untuk
menolong penduduk di sana. (Benar)
6.
Ketika sampai di kota yang bernama Putioli, Paulus dan yang lainnya diminta
untuk tinggal di sana seminggu lamanya. (Benar)
7.
Ketika hampir tiba di Roma, Paulus mengetahui bahwa umat Kristen yang
belum pernah bertemu sebelumnya datang dari Yerusalem untuk mengunjungi
mereka. (Salah)
8.
Ketika berada di Roma, Paulus diizinkan untuk menyewa sebuah rumah
dengan pengawalan sepuluh prajurit. (Salah)
9.
Begitu Paulus menetap, ia mengundang para pemimpin orang Yahudi untuk
mengunjungi rumahnya, sekaligus ingin menyampaikan kepada mereka
mengenai sang Mesias, Yesus Kristus. (Benar)
10. Semakin banyak orang yang mendatangi ke kediaman Paulus. Dari pagi
sampai petang, ia mengajar mengenai Yesus dari kitab Musa dan kitab para
nabi. (Benar)
90
Saksi Yang Setia
Temuan Alkitab
Menangkan Perjuangan Yang Baik
Bacalah dalam 1 Tim. 1:18-19; 4:7-12. Paulus memberitahukan beberapa
nasihat kepada Timotius. Untuk setiap baris huruf, tulis dan susunlah semua huruf
besar secara berurutan. Lalu, tulislah semua huruf kecil secara berurutan pada baris
kedua.
Paulus beritahukan kepada Timotius untuk menjaga: __________ (iman)
Paulus beritahukan kepada Timotius untuk memberikan teladan dalam:
__________ (hati nurani yang murni, perkataan, hidup, kasih, iman dan kekudusan)
Saksi Yang Setia 91
Aktivitas 1
Berlari Untuk Menang
Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua
peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah?
Karena itu berlarilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! (1 Kor. 9:24)
Paulus mengajarkan dengan cara yang mudah untuk dipahami, seperti
semua orang mengetahui bahwa dalam suatu pertandingan lari, semua pelari akan
begitu rupa mempersiapkan diri agar beroleh suatu kemenangan.
Mereka menghabiskan banyak waktu dengan berlatih. Para pemenang
pertandingan akan mendapatkan sebuah mahkota juara. Paulus mengajarkan
bahwa seorang Kristen hendaklah berlatih dengan keras pula. Ia meyakini bahwa
menjalani hidup seperti yang Yesus telah ajarkan adalah bagaikan seseorang yang
berlari dalam suatu pertandingan. Setiap pemenang dalam pertandingan rohani ini
akan beroleh mahkota kehidupan, yaitu hidup kekal bersama Tuhan Yesus.
Siapakah pemenang dalam pertandingan seperti ini? (Mereka yang percaya
bahwa Yesuslah sang Juruselamat.)
Pertandingan acak kartu:
Bahan:
4 set kartu seperti berikut
Spidol berwarna
Mahkota yang terbuat seperti contoh
Solatip
Petunjuk:
Bentuklah 4 kelompok dan tugaskan setiap kelompok dengan sebuah
warna. Berilah tanda pada setiap kartu dari kelompok dengan warna kelompok
tersebut. Campurlah semua kartu dari semua kelompok dan bariskan di atas meja.
Mintalah keempat kelompok tersebut untuk berbaris di sisi ruangan yang
berseberangan dengan meja. Saat tanda mulai dinyatakan, seorang dari masingmasing kelompok hendaklah pergi ke meja dan menemukan satu kartu dengan
warna yang sesuai dengan warna kelompoknya dan kembali ke kelompoknya.
Orang kedua hendaklah melompat dengan satu kaki ke meja untuk mengambil
sebuah kartu dan kembali. Demikianpun dengan orang ketiga hendaklah berjalan
mundur serta orang keempat hendaklah berlompat mundur. Ulangilah sampai
seluruh kartu terkumpulkan. Kelompok yang mengumpulkan dan mengurutkan
kartu terlebih dahulu dengan benarlah yang akan memenangkan mahkota. (Pada
tepi halaman ini, terdapat sebuah pola yang bagus untuk membuat mahkota daun
salam.)
92
Saksi Yang Setia
Saksi Yang Setia 93
Aktivitas 2
Perlengkapan Senjata Allah
“Akhirnya hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasaNya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan
melawan tipu muslihat iblis.” (Ef. 6:10-11)
Sebagai umat yang percaya kepada Yesus, kita adalah utusan-Nya, yaitu
laskar-Nya, ke manapun kita pergi dan di manapun kita berada. Untuk dapat berdiri
teguh, kita hendaklah mengenakan perlengkapan senjata Allah. Paulus
mengatakan perihal ini dalam Ef. 6:10-17.
Baca dan renungkan Ef. 6:10-17. Efesus adalah kitab setelah kitab
__________ dan sebelum kitab __________.
Gambarlah sebuah garis untuk menghubungkan setiap perlengkapan
senjata Allah dengan ayat yang memuatnya.
ayat 14
ayat 14
ayat 15
ayat 16
ayat 17
ayat 17
94
Saksi Yang Setia
Ulasan Akhir
13
Kitab Bacaan:
Semua Kitab Bacaan sebelumnya.
Inti Pelajaran:
Mengasihi Allah dengan segenap
hati, dan dengan segenap jiwa,
serta dengan segenap akal budi.
Tujuan Pelajaran:
Mengulang kembali apa yang telah
dipelajari pada triwulan ini dari
kitab Kisah Para Rasul:
Roh Kudus tercurah pada
hari Pentakosta Gereja didirikan Jemaat saling berbagi harta Gereja dianiaya Saulus terpilih Filipus dipimpin oleh Roh Kudus
untuk temui sida-sida Etiopia Perjalanan penginjilan Paulus Paulus pergi ke Roma.
Ayat Hafalan:
Mengulang semua Ayat Hafalan
pada pelajaran yang lalu.
Mengulang
1.
Petrus berdiri dan menyakinkan kerumunan orang bahwa mereka tidaklah
sedang mabuk anggur. Ia katakan bahwa mereka menggenapi apa yang telah
difirmankan Allah. Setelah itu, beberapa orang menanyakan tentang apa yang
harus mereka lakukan. Apakah yang Petrus katakan kepada mereka?
(Petrus berkata, “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing
memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan
dosamu.”)
2.
Bagaimana para jemaat bersikap seorang terhadap yang lainnya setelah
mereka dibaptis?
(Para jemaat saling mengasihi, memberi tumpangan, makan bersama,
berdoa dan menyanyikan puji-pujian bersama kepada Allah.)
3.
Apakah yang Stefanus mohon sebelum ia meninggal?
(Stefanus mohon agar Allah mengampuni dosa dari orang-orang yang
merajam dirinya, karena mereka tidak tahu apa yang sedang
dilakukannya.)
Saksi Yang Setia 95
4.
Apakah yang sida-sida Etiopia itu ingin lakukan setelah ia memahami injil?
(Sida-sida Etiopia itu melihat air dan ingin dibaptis oleh Filipus.)
5.
Bagaimana perasaan Saulus ketika menyaksikan pancaran sinar yang begitu
terang itu?
(Saulus merasa takut dan barulah ia mengetahui bahwa Yesuslah yang
sedang berbicara kepadanya.)
6.
Apakah yang Allah beritahukan kepada Ananias tentang apa yang Saulus akan
lakukan setelah ia menjadi seorang Kristen?
(Allah memberitahukan Ananias bahwa Saulus telah terpilih untuk sebuah
pelayanan penting, yaitu ia akan mengabarkan injil kepada orang-orang
non-Yahudi.)
7.
Apakah maksud dari penglihatan mengenai suara dari Makedonia itu?
(Allah menghendaki agar Paulus mengetahui bahwa ada sejumlah orang
di Makedonia yang ingin percaya kepada-Nya. Ia menunjukkan jalan ketika
mereka sedang memberitakan injil.)
8.
Apakah yang Paulus dan Silas lakukan setelah mereka dipukuli, didera dan
dimasukkan ke dalam penjara?
(Paulus dan Silas tetap bersukacita dan menyanyikan lagu pujian untuk
memuliakan Allah.)
9.
Mengapa kepala penjara ingin membunuh dirinya sendiri?
(Kepala penjara mengira bahwa para tahanan telah melarikan diri mereka
setelah gempa bumi terjadi.)
10. Mengapa banyak orang membakar kitab sihir dan tenungan di Efesus?
(Setelah mendengar khotbah Paulus, orang banyak itu memutuskan
untuk percaya kepada Yesus dan membuang semua kitab tersebut.)
11. Bagaimana dapat membuktikan bahwa kepercayaan kita tentang Allah, tentang
Kristus dan tentang Kristen adalah benar?
(Semua dasar kebenaran kita hendaklah berasal dari Alkitab. Semua yang
kita dengar dari sumber lainnya hendaklah sesuai dengan kebenaran
firman Allah yang tertulis dalam Alkitab.)
12. Apakah yang terjadi ketika Paulus tiba di Yerusalem?
(Sekelompok orang berkumpul dan menyerang Paulus dengan
menggunakan berbagai tuduhan palsu untuk membuat kekacauan.)
13. Apakah yang Allah katakan kepada Paulus pada suatu malam ketika ia sedang
berada dalam penjara?
(Allah memberitahukan Paulus untuk tidak menjadi takut. Ia pun akan
menjadi saksi-Nya di Roma.)
96
Saksi Yang Setia
14. Apakah tindakan yang kepala pasukan lakukan setelah ia mendengar
mengenai rencana pembunuhan terhadap Paulus dari kemenangan Paulus
itu?
(Kepala pasukan segera menyiapkan beberapa kuda tunggang bagi
Paulus dan memerintahkan 200 prajurit, 200 prajurit yang bersenjatakan
lembing, dan 70 pasukan berkuda untuk mengawal Paulus dalam
perjalanannya ke Kaisarea .)
15. Allah mengutus malaikat untuk menguatkan Paulus selama mengalami karam
kapal. Apakah yang malaikat itu katakan kepadanya?
(Malaikat itu memberi nasihat agar Paulus tidak merasa takut, karena
setiap orang yang berada di kapal tersebut akan selamat oleh karena
dirinya.)
16. Apakah yang penduduk pulau Malta kira mengenai Paulus ketika seekor ular
beracun tidak mengakibatkan apa-apa terhadap dirinya?
(Mereka mengira bahwa Paulus adalah seorang dewa.)
17. Bagaimana kita bersaksi kepada teman-teman?
(Kita berbagi kesaksian tentang anugerah Allah sekaligus menyatakan
kebenaran firman Allah kepada mereka. Kita dapat mengundang mereka
ke gereja. Kita dapat mempengaruhi teman-teman dengan perkataan dan
perbuatan yang baik dan benar, sehingga merekapun ingin menjadi orang
Kristen.)
18. Sebutkan 3 macam dari senjata Allah?
(Ketopong, baju zirah, pedang, dan lain sebagainya.)
19. Apakah yang Paulus lakukan Paulus ketika ia sedang berada di Roma?
(Paulus menyewa sebuah kamar dengan penjagaan seorang tentara.
Banyak orang mengunjunginya, mempelajari Alkitab bersama dan
beberapa orang dari antara mereka menjadi percaya kepada Yesus.)
20. Bila kamu sedang menghadapi suatu bahaya yang mengancam kehidupan,
apakah yang kamu akan lakukan?
(Segera berdoa kepada Allah, menaikkan pujian kepada-Nya, dan percaya
bahwa Allah akan membukakan jalan dan menolong kita.)
Saksi Yang Setia 97
Aktivitas
Liputan Berita Mengenai Kebaikan
Aktivitas ini akan membuat murid-murid dapat mendalami konsep kebaikan
ketika mereka mempersiapkan dan berpartisipasi dalam suatu siaran berita rekaan.
Bahan:
Mikrofon mainan
Alkitab
Kamus anak-anak
Kartu indeks atau kertas catatan
Alat perekam atau kamera video (pilihan)
Petunjuk:
Dari beberapa topik berikut, setiap murid hendaklah memilih satu hal dari kebaikan
dan menuliskan informasi yang berhubungan atau pendapatnya tentang kebaikan
itu. Setelah semua informasi telah dikumpulkan, Anda hendaknya berperan sebagai
seorang reporter keliling dengan mewawancarai setiap kelompok tentang kebaikan.
Setiap murid dapat berbicara mengenai informasi yang ditemukan mengenai
kebaikan. Untuk lebih meriah, rekamlah wawancara tersebut.
Topik:
Pengertian dari kebaikan
Kata lain dari baik dan kebaikan
Lawan kata dari baik dan kebaikan
Siapakah yang dapat menyatakan kebaikan?
Siapakah yang butuh untuk diperlakukan dengan kebaikan?
Sebuah tindakan kebaikan
Sebuah tindakan kebaikan yang kamu telah lakukan
Suatu peristiwa ketika seseorang berlaku baik kepadamu
Bagaimana perubahan sekolahmu bila setiap orang menjadi baik?
Beberapa cara untuk menyatakan kebaikan melalui perkataanmu
Ketika sulit untuk menjadi baik
Bagaimana menyatakan kebaikan dengan perbuatanmu?
Referensi Alkitab:
Berilah motivasi agar murid-murid dapat membaca ayat Alkitab berikut sebagai
bagian dari penelitian mereka:
Ams. 11:7
Ams. 12:25
Ams. 19:17
Ef. 4:32
Kol. 3:12
1 Tes. 5:15
Aktivitas Pilihan
Disarankan agar murid-murid dapat melakukan persekutuan santai dengan
membawa makanan ringan.
98
Saksi Yang Setia
“
Dialah yang kami beritakan,
apabila tiap-tiap orang kami nasihati
dan tiap-tiap orang kami ajari
dalam segala hikmat,
untuk memimpin tiap-tiap orang
kepada kesempurnaan dalam Kristus.
(Kolose 1:28)
”
PENDIDIKAN AGAMA
Madya
True Jesus Church
General Assembly, USA.
(Buku ini hanya dipergunakan
di dalam Gereja Yesus Sejati)
Edisi Revisi 1, 2009
Download