BB UU K KU U P PE EG G AANNGGA AN N G G U R UU R U Madya Saksi yang Setia Tahun 3 Buku 3 Dunia Sekitar Kita Amanat seorang guru diemban dengan rasa simpati, dengan teladan, dengan segala cara untuk memberikan pengaruh untuk membangkitkan pandangan murid, untuk memberikan dorongan pada pikiran mereka... Guru-guru yang agung mengatakan: “Benih itu bagaikan kata-kata.” Guru yang sejati mengaduk tanah dan menaburkan benih. John Milton Gregory Buku Pegangan Guru Madya Saksi yang Setia Tahun 3 Buku 3 (Januari/Februari/Maret) DAFTAR ISI Sumber Pedoman Guru Garis Besar Pelajaran Prosedur Mengajar Beberapa Saran Yang Membantu Kebutuhan Dan Karakteristik Murid-Murid Anda Ayat Hafalan Tugas Membaca Alkitab ii viii xi xii xiv xv Pelajaran Pelajaran 1 Pelajaran 2 Pelajaran 3 Pelajaran 4 Pelajaran 5 Pelajaran 6 Pelajaran 7 Pelajaran 8 Pelajaran 9 Pelajaran 10 Pelajaran 11 Pelajaran 12 Pelajaran 13 i Hari Pentakosta Petrus Dan Yohanes Sembuhkan Seorang Lumpuh Stefanus, Sang Martir Filipus Bersaksi Kepada Sida-Sida Etiopia Perjalanan Menuju Ke Damsyik Suara Dari Makedonia Paulus Dan Silas Dalam Penjara Paulus Di Efesus Paulus Beritakan Injil Di Yerusalem Rencana Untuk Membunuh Paulus Kapal Yang Ditumpangi Paulus Terkandas Paulus Kabarkan Yesus Di Roma Ulasan Akhir Saksi Yang Setia 1 9 17 25 33 41 49 55 63 71 79 87 95 Garis Besar Pelajaran Tahun 3 Buku 3 M A D Y A Kitab Bacaan Tujuan: Memberikan dasar kebenaran dari kisah Alkitab dalam pelajaran. Kami menyarankan agar Anda membaca Kitab Bacaan terlebih dahulu setidaknya dua kali, agar dapat menguasai keseluruhan cerita. Bagian ini memiliki informasi yang jelas, sehingga Anda dapat mengembangkan cerita. Mungkin Andapun dapat meminta murid-murid untuk mencari jawaban (nama seseorang, tempat, jumlah, dan lain sebagainya) dari Kitab Bacaan atau ayat-ayat tertentu dengan suara yang keras. Murid-muridpun diharapkan dapat membaca Kitab Bacaan dalam pelajaran ini di rumah. (Lihatlah bagian Tugas Membaca Alkitab pada halaman xvi dan Lembar Kerja bagian tersebut yang boleh dibawa pulang dari Buku Aktivitas Murid pada halaman B) Inti Pelajaran Inti Pelajaran Tujuan: Menyampaikan topik utama dari bagian Kitab Bacaan. Inti Pelajaran merupakan konsep dasar atau pesan utama yang terdapat dalam setiap cerita yang disampaikan. Bagian ini haruslah ditekankan dalam seluruh pelajaran dan diulang sewaktu menyimpulkan pelajaran. Tujuan Pelajaran Tujuan: Menerapkan suatu pengajaran dalam Alkitab ke dalam tindakan yang nyata dalam hidup. Anda dapat menuliskan apa yang menjadi Inti Pelajaran dan Tujuan Pelajaran di papan tulis, agar murid-murid dapat menyadari apa sesungguhnya yang telah diajarkan kepada mereka pada hari itu. Kadang, bagian Inti Pelajaran dirasakan “abstrak” bagi murid-murid kelas Madya. Oleh karena itulah, bagian ini dapat dijadikan pelengkap, agar Anda dapat memberikan teladan yang nyata yang nantinya dapat diikuti oleh murid-murid. Saksi Yang Setia ii Ayat Hafalan Tujuan: Membantu murid-murid dalam mengingat firman Tuhan. Setiap orang murid harus membawa pulang daftar Ayat Hafalan mereka masingmasing. (Lihat halaman xv dalam buku ini dan Lembar Kerja yang boleh dibawa pulang pada halaman A dalam Buku Aktivitas Murid) Setelah bagian Cerita Alkitab, jelaskan maksud dari ayat Alkitab tersebut dan gambarkan bagaimana kaitannya dengan kisah Alkitab atau kehidupan kita sehari-hari. Contoh yang unik dan menarik dapat membantu murid-murid Anda mengingat ayat hafalan mereka pada hari itu. Latar Belakang Alkitab Tujuan: Memberikan informasi mengenai latar belakang Alkitab yang dapat meningkatkan pemahaman murid-murid terhadap topik yang dipelajari. Pada bagian awal setiap pelajaran, bagian Latar Belakang Alkitab memberikan informasi tambahan mengenai topik yang akan dipelajari pada hari itu. Sesungguhnya, murid-muridpun dapat memperolehnya dari kamus/ensiklopedi Alkitab Anak/buku referensi lainnya. Bila ada, kiranya Anda dapat memperlihatkan gambar atau hal baru yang sedang diperkenalkan dalam pelajaran yang bersangkutan kepada murid-murid, agar mereka beroleh pemahaman yang lebih jelas. Mengenai Murid Anda Tujuan: Melengkapi Anda dengan informasi seputar perkembangan keadaan dan apa yang dibutuhkan oleh murid-murid. Bagian ini merupakan pengantar singkat tentang psikologi anak atau permasalahan yang berkaitan dengan proses perkembangannya yang dapat membantu Anda memahami latar belakang murid-murid Anda. Selain itu juga berfungsi sebagai panduan umum bagi Anda untuk dapat mempersiapkan pelajaran dengan lebih baik. Waspadalah terhadap permasalahan yang berkaitan dengan perbedaan pandangan. iii Saksi Yang Setia Pemanasan Tujuan: Menarik minat murid-murid, sekaligus berperan sebagai peralihan untuk memasuki suatu pelajaran. Beberapa macam aktivitas memerlukan persiapan lanjutan. Penyelesaian pada tahap ini hendaknya berkaitan dengan pengajaran atau topik yang akan diajarkan selanjutnya. Cerita Alkitab Tujuan: Agar murid-murid dapat memahami Allah dan umat-Nya dari Alkitab. Bagian ini memberikan kerangka dasar dari apa yang harus Anda ceritakan. Selain itu, Anda pun dapat menggunakan beberapa referensi lainnya untuk mengembangkan cerita yang ada. Karena sebagian besar dari murid-murid Anda mungkin telah sering mendengar cerita-cerita tersebut, sehingga Anda perlu menggunakan metode alternatif untuk menarik minat mereka. Oleh karena itu, Anda dapat menggunakan alat-alat peraga untuk memberikan kesan hidup pada gaya penceritaan dengan menyatakan ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan variasi suara. Dalam beberapa kali pelajaran, Anda boleh memilih murid-murid yang memperagakan cerita Alkitab yang diajarkan pada hari itu. Pertanyaan Diskusi Tujuan: Memberikan pemikiran yang lebih mendalam dan meningkatkan pemahaman dari beberapa pengajaran dalam Alkitab. Anda dapat mengajukan beberapa macam pertanyaan sewaktu bercerita, atau mengadakan diskusi terbuka setelah selesai bercerita. Sesungguhnya, bagian ini memiliki makna lebih dari sekedar pertanyaan yang berkaitan langsung dengan cerita. Mengulang Tujuan: Menilai seberapa banyak yang diingat murid-murid Anda dari bagian Cerita Alkitab. Pastikan mengetahui pertanyaan yang terdapat dalam bagian ini, sebelum Anda bercerita, sehingga nantinya dapat menyertakan jawabannya sewaktu bercerita. Tuliskan semua nama yang sulit dieja di papan tulis. Bila perlu, ulangilah beberapa kali ejaan dari nama-nama itu sebelum memasuki bagian ini. Saksi Yang Setia iv Temuan Alkitab Tujuan: Memberikan kesempatan belajar yang lebih bebas bagi murid-murid untuk menemukan lebih banyak hal mengenai Alkitab. Bagian Temuan Alkitab atau Aplikasi Kehidupan diberikan setelah bagian Mengulang. Murid-murid harus membaca atau melengkapi bagian ini dalam Buku Aktivitas Murid mereka tanpa melakukan kerja sama, bila Anda tidak ingin menjadikannya sebagai aktivitas kelompok. Murid-murid Anda mungkin memerlukan Alkitab mereka pada bagian ini. Aplikasi Kehidupan Tujuan: Menyatakan pengajaran Alkitab dalam kehidupan murid-murid pada masa sekarang ini. Dalam pelajaran 2, 3, 10, 11, dan 12, terdapat bagian Aplikasi Kehidupan sebagai ganti dari bagian Temuan Alkitab. Setiap orang murid harus membaca cerita tanpa melakukan kerja sama atau membacanya di hadapan murid lainnya, serta menjawab pertanyaan yang ada pada bagian akhirnya. Tokoh-tokoh untuk semua kisah Aplikasi Kehidupan diambil dari beberapa keluarga berikut ini: Keluarga Brown Ibu Tammy Brown telah menjanda dua tahun lamanya akibat meninggalnya sang suami dalam suatu kecelakaan mobil. Sejak itu, ia membesarkan anak lakilakinya, Kevin, yang sekarang telah berusia sepuluh tahun. Ibu Brown menjadi percaya kepada Kristus melalui tetangganya, keluarga Karington, yang membantunya dalam masa-masa sulit hidupnya setelah sang suami, bapak Brown meninggal. Keluarga Chang Anak-anak keluarga Chang adalah generasi ketiga dari jemaat Gereja Yesus Sejati. Bapak dan ibu Chang adalah orangtua Courtney, yang berusia tujuh tahun, Stephanie, yang berusia sembilan tahun, dan Lewis, yang berusia dua belas tahun. Ayah dari bapak Chang adalah salah seorang perintis gereja pada tahun 1920. Sebagian besar dari kerabat mereka adalah anggota jemaat. Baik bapak maupun ibu Chang, keduanya aktif dalam pekerjaan kudus. Oleh karena itu, kehidupan keluarga Chang sering kali berkaitan di sekitar aktivitas gereja. Keluarga Karington Keluarga Karington terdiri dari bapak dan ibu Karington beserta dengan ketiga orang anak mereka, yaitu: Judy yang berusia sembilan tahun, David yang berusia lima tahun, dan Leonard yang berusia tiga tahun. Keluarga ini sebelumnya berasal dari aliran gereja lain. Lima tahun kemudian, bapak Karington memberitahukan teman-teman di tempat kerjanya bahwa anak perempuannya, Judy, telah mengidap suatu penyakit yang langka dan mematikan. Kemudian, v Saksi Yang Setia seorang rekan kerjanya, bapak Chang, bersaksi kepadanya mengenai mujizatmujizat yang terjadi di Gereja Yesus Sejati dan meminta agar jemaat mendoakan Judy. Dengan penuh kasih dan ketekunan, keluarga Karingtonpun bersama para jemaat melalui masa-masa pergumulan doa yang cukup lama demi kesembuhan Judy. Lagi pula, keluarga Karington mempelajari Kebenaran dengan tulus, sehingga akhirnya, Tuhan pun tergerak menyembuhkan penyakit Judy setelah ia dan keluarganya menerima baptisan. James Lee James sedang menjalani kuliahnya di suatu tempat yang mengharuskannya berjauhan diri dengan keluarganya. Sekalipun demikian, James tidak merasa kesepian, karena ia menganggap gereja sebagai tempat tinggal keduanya. Oleh karena itu, James berusaha melayani Tuhan dengan aktif, sehingga timbullah kerinduan yang besar dari dirinya untuk menjadi seorang guru sekolah minggu. Setelah ia mengajar anak-anak di kelas Pratama pada tahun pertama kuliahnya, maka pada tahun selanjutnya, iapun mengajar anak-anak di kelas Madya. Ia sungguh antusias dan ingin mempersembahkan yang terbaik untuk melayani Tuhan. Keluarga Lin Bapak dan ibu Lin baru saja berimigrasi bersama dengan anak-anak mereka, yaitu: Shu-Fang yang berusia sepuluh tahun dan Hua-Jeng yang berusia enam tahun. Sebelumnya, keluarga ini berpegang pada kepercayaan Budha, tetapi sekarang, keluarga ini telah menerima Kebenaran Allah dalam hati mereka. Dan di tempat yang baru itu, mereka harus menghadapi banyak tantangan, karena hal bahasa dan budaya. Sekalipun demikian, Shu-Fang belajar untuk mengenal negara yang baru ditempatinya itu dan berusaha untuk menyesuaikan diri, agar dapat diterima di sekolahnya yang baru. Keluarga Martinez Bapak dan ibu Martinez memiliki empat orang anak, yaitu: Mike berusia empat belas tahun, Sylvia berusia tiga belas tahun, Gustavo berusia sepuluh tahun, dan Carmen berusia tujuh tahun. Ibu Martinez pertama kali mendengar perihal Gereja Yesus Sejati dari ibu Chang. Mereka bertemu pada suatu siang ketika sedang menunggu anak-anak mereka di sekolah. Ibu Chang mengundang ibu Martinez untuk menghadiri kebaktian rumah tangga malam itu. Pada kali kedua, saat ibu Martinez beribadah di gereja, ia menerima Roh Kudus, sehingga percaya dan dibaptis tiga bulan kemudian. Setelah berdoa dengan sungguh-sungguh selama dua tahun, maka akhirnya, ibu Martinez memperoleh persetujuan dari suami Saksi Yang Setia vi Aktivitas Tujuan: Memberi semangat agar murid-murid menjadi pelaku firman. Setiap pelajaran memiliki dua macam aktivitas yang akan dikerjakan oleh muridmurid. Aktivitas 1 ditulis pula dalam Buku Aktivitas Murid, dan dimaksudkan sebagai tugas individu, sementara Aktivitas 2 dirancang sebagai tugas kelompok, di mana beberapa di antaranya mungkin memerlukan persiapan sebelumnya. Apabila waktu yang tersedia hanya untuk mengerjakan satu macam aktivitas, maka Anda boleh menugaskan murid-murid untuk mengerjakan Aktivitas 1 sebagai pekerjaan rumah mereka dan Aktivitas 2 dapat dikerjakan mereka di kelas. Kami menyarankan agar murid-murid dapat selalu melakukan Aktivitas 2 bagi setiap pelajaran di kelas. Mengapa demikitan? Karena aktivitas kelompok ini memberikan banyak kesempatan yang baik untuk membangun keterampilan sosial yang penting dan rasa kebersamaan di antara anggota kelas Anda. Ketika Aktivitas 1 dikerjakan di kelas, pastikan murid-murid “memperlihatkan dan menjelaskan” pekerjaan mereka atau membahas bersama sebagian dari jawaban mereka dengan muridmurid lainnya. Persaingan sengaja dihilangkan dari semua aktivitas kelompok yang ada untuk membangun semangat kesatuan. Gunakan kreativitas Anda untuk memodifikasi aktivitas yang ada sesuai dengan kebutuhan Anda sendiri. Ingatlah untuk menghargai usaha maupun prestasi yang dihasilkan oleh murid-murid Anda, karena sesungguhnya proses belajar dapat menjadi lebih berarti daripada hasil akhirnya. Catatan: Sebagian besar jawaban dari bagian Pertanyaan Diskusi merupakan pandangan yang dapat melengkapi jawaban muridmurid. Bersiaplah untuk menghargai jawaban yang berbeda dengan apa yang telah disarankan dalam buku ini. vii Saksi Yang Setia Prosedur Mengajar 1 Pujian Ibadah (10-15 menit) Prosedur Selalu awali dengan doa dalam nama Tuhan Yesus yang dipanjatkan dalam hati untuk mempersiapkan hati murid-murid Anda sebelum Pujian Ibadah. Guru atau pendamping guru menuntun murid-murid dengan lagu-lagu yang sederhana disertai dengan gerakan. 2 Cerita Alkitab (20-25 menit) Prosedur Doa: Setelah menyanyikan Pujian Ibadah, kembali Anda mengajak murid-murid untuk memanjatkan sebuah doa pendek dalam nama Tuhan Yesus dengan bahasa akal. Anda. Inilah kesempatan yang baik bagi murid-murid Anda untuk belajar memimpin doa dalam bahasa akal. Ayat Hafalan: Hafalkan Ayat Hafalan pada hari itu secara bersamaan dengan murid-murid atau secara bergiliran agar lebih mudah dalam menghafalkannya. Anda dapat menyertakan Ayat Hafalan dalam bagian Mengulang. Pemanasan: Bantulah murid-murid memasuki pelajaran dengan lebih mudah melalui bagian peralihan ini. Pastikan adanya suatu topik yang menghubungkan dengan bagian Aktivitas dan bagian Cerita Alkitab. Cerita Alkitab: Anda dapat membagikan bagian ini dalam bentuk kelompok besar ataupun kelompok kecil bila ada beberapa orang guru dalam kelas itu. Biarkan muridmurid terlibat pula dalam cerita dengan bertanya (pertanyaan Anda sendiri ataupun dari bagian Pertanyaan Diskusi). Pertanyaan Diskusi: Anda dapat memasukkan beberapa pertanyaan yang ada pada bagian ini ke dalam bagian Cerita Alkitab atau menyimpannya hingga selesai bercerita. Bila tersedia waktu, Anda dapat menambahkan pertanyaan tambahan kepada murid-murid. Saksi Yang Setia viii 3 Mempelajari Alkitab (25-30 menit) Prosedur Mengulang: Sediakan waktu bagi murid-murid untuk mengerjakan beberapa pertanyaan yang tersedia dalam bagian Mengulang. Anda dapat meminta murid-murid saling menukarkan lembar kerja mereka, agar murid yang satu dapat memeriksa jawaban murid yang lainnya, atau Anda dapat memeriksa jawaban mereka dan memberinya nilai sendiri. Temuan Alkitab atau Aplikasi Kehidupan: Anda memiliki tiga macam pilihan dalam melaksanakan aktivitas berikut ini: 1. Sebagai aktivitas kelompok – murid-murid membaca secara bergiliran dan saling berdiskusi untuk menemukan jawaban atas beberapa pertanyaan yang ada di akhir bagian ini. 2. Sebagai aktivitas perorangan – murid-murid dapat membaca pertanyaan yang ada dan mencari jawabannya tanpa mendapat bantuan dari siapapun. 3. Sebagai aktivitas yang dikerjakan di rumah – murid-murid membawa aktivitas tersebut pulang untuk dilengkapi dan dibawa kembali pada minggu berikutnya. Aktivitas 1: Sekalipun aktivitas tersebut dirancang untuk diselesaikan di kelas tanpa saling bekerja sama, tetapi murid-murid dapat melakukannya seperti pada pilihan 1 dan 3 di atas. Aktivitas 2: Kami mendorong Anda untuk senantiasa melaksanakan aktivitas kelompok bagi setiap pelajaran. Bila Anda kekurangan waktu, berilah bagian Temuan Alkitab atau Aplikasi Kehidupan atau Aktivitas 1 sebagai pekerjaan di rumah. Catatan: Departemen Pendidikan Majelis Pusat Indonesia menyarankan agar Anda mengikuti Prosedur Mengajar seperti yang telah disebutkan di atas. Karena waktu mengajar dan lamanya waktu yang diperlukan setiap pelajaran pada tiap-tiap gereja sungguhlah bervariasi. Oleh karena itu, waktu yang ditetapkan untuk setiap bagian pelajaran haruslah disesuaikan menurut keperluannya. ix Saksi Yang Setia Fungsi guru yang sesungguhnya adalah menciptakan kondisi yang paling menyenangkan dalam proses belajar itu sendiri... Pengajaran yang sesungguhnya bukanlah yang memberikan pengetahuan, melainkan yang mendorong murid-murid untuk meraihnya. Orang yang dapat mengajarkan paling sedikit adalah guru yang mengajarkan paling baik. - John Milton Gregory - Saksi Yang Setia x Beberapa Saran Yang Bermanfaat Lakukan Persiapan Bacalah dalam hati seluruh isi pelajaran sebelum Anda datang ke dalam kelas, karena bila tidak, maka murid-murid akan mengetahui ketidaksiapan Anda dalam mengajar mereka. Untuk itu, Anda dapat berlatih di hadapan cermin atau di hadapan seorang pendengar. Selalu rencanakan lebih jauh daripada yang Anda kira dapat Anda perbuat. Antisipasilah hal-hal terburuk dan bersiaplah untuk menangani semuanya itu. Ingatlah bahwa buku ini hanyalah sebuah PEDOMAN. Oleh karena itu, gunakan daya kreativitas Anda untuk memodifikasi bagian manapun dari pelajaran, agar Anda dapat memenuhi kebutuhan murid-murid. Perhatikan bahwa beberapa aktivitas yang ada membutuhkan persiapan sebelumnya, tetapi ada satu hal yang lebih daripada semuanya itu, yaitu: Berdoa, berdoa, dan berdoalah! Lakukan Pengaturan “Suatu tempat untuk segalanya dan segalanya berada pada tempatnya” adalah sebuah semboyan yang baik untuk diperhatikan. Aturlah ruangan yang sesuai dengan gaya mengajar Anda. Simpanlah bahan-bahan kesenian di dekat tempat kerja. Taruhlah lembaran-lembaran aktivitas di dekat Anda. Siapkan sebuah tempat dari ruang kelas untuk berdoa. Anda pun dapat mempersiapkan sebuah tempat drama di mana murid-murid dapat memainkan peran dan aksinya mengenai pelajaran yang mereka dapati. Anda mungkin dapat menyediakan baju-baju bekas, handuk-handuk bekas, kain-kain bekas, atau bahan bekas lainnya untuk dijadikan kostum. Lakukan Penyesuaian Tidak semua rencana mengajar cocok untuk setiap keadaan kelas. Beradaptasilah! Bila murid-murid masih belum dapat membaca, lakukan beberapa aktivitas dalam kelompok untuk melatih otot-otot besar mereka. Jangan mengharapkan mereka dapat mengerjakan aktivitas yang ada seorang diri dengan hasil yang baik. Bila murid-murid adalah Aku-dapat-mengerjakan-semua-yang-harus-dikerjakan oleh murid-murid, dan janganlah mencoba untuk mengatur kehidupan mereka. Persiapkan berbagai macam aktivitas tambahan dengan menggunakan bahan yang tersedia dalam Pilihan Aktivitas, atau Anda dapat membuatnya sendiri. Jadilah Dirimu Sendiri Faktor yang terpenting dalam memberi pengajaran yang mendidik adalah pengalaman hidup yang Anda bagikan kepada murid-murid. Bagaimana Anda memperlakukan setiap orang murid ketika ia memasuki ke dalam ruangan kelas adalah kesaksian yang lebih dahsyat daripada cerita Alkitab manapun. Biarkan murid-murid mengetahui dan merasakan bahwa Anda menyayangi dan menerima diri mereka, sekalipun mereka hanya menghadiri kelas setiap hari Sabtu. Inilah tempat mereka, di sinilah Rumah Allah. Bersyukurlah atas segala talenta unik dan beragam yang dimiliki oleh masing-masing murid. xi Saksi Yang Setia Karakteristik Murid-Murid Usia Antara 10 - 11 Tahun Perkembangan Fisik ¿ Penuh energi. ¿ Aktif dan penuh keinginan untuk mencari berbagai pengalaman baru dan berbeda. ¿ Memiliki otot besar dan otot kecil yang telah berkembang dengan baik: - Dapat menyatukan kembali model rancangan yang rumit; - Perlu mencari dan menyelidiki agar mendapatkan solusi dari permasalahan yang ada. ¿ Mendapatkan rasa puas dan berprestasi dengan menguasai berbagai ketrampilan fisik. Perkembangan Emosi ¿ Sensitif terhadap persepsi teman sebaya. ¿ Memiliki perasaan yang belum stabil ketika rasa sedih, kesal dan marah beralih ke rasa sukacita. ¿ Dapat mengubah perilaku sebagai akibat dari emosi yang belum stabil. ¿ Dapat dengan mudah menangis. ¿ Membutuhkan motivasi untuk mandiri dengan memberikan kesempatan dalam membuat sebuah pilihan atau sebuah keputusan. Perkembangan Sosial ¿ Ingin menjadi bagian dari suatu kelompok: - Menghargai aktivitas kelompok; - Berminat untuk tetap diterima dalam kelompok. ¿ Dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh teman sebayanya. ¿ Telah banyak bergaul dan beraktivitas dengan teman lawan jenisnya. ¿ Menuntut kebebasan dari orang dewasa. Saksi Yang Setia xii Perkembangan Intelektual ¿ Dapat menyatakan pendapat dan perasaan melalui puisi, lagu, drama, cerita, gambar dan lukisan. ¿ Dapat bekerja dalam jangka waktu yang lama dengan konsentrasi dan antusiasme. ¿ Mulai berpikir secara abstrak. ¿ Ingin mengetahui alasan tentang benar dan salah. ¿ Dapat memperkirakan hasil akhir dari suatu keadaan. ¿ Mulai mempertanyakan berbagai konsep dan cara berpikir orang dewasa. ¿ Mulai mempunyai pikiran mengenai karir, teman hidup, dan gaya hidup di masa yang akan datang. ¿ Memahami dan menilai berbagai simbol. ¿ Dapat memasukkan berbagai potongan informasi dari masa pelajaran sebelumnya ke dalam prinsip yang lebih luas. Perkembangan Rohani ¿ Mampu memberikan perasaan kasih yang mendalam kepada Allah. ¿ Mulai mempunyai sikap bertanggung jawab terhadap gereja. ¿ Dapat membaca Alkitab dengan teratur. ¿ Dapat menggunakan ketrampilan, pemikiran, dan pengalaman yang lebih meningkat dalam mempelajari Alkitab. ¿ Mempunyai konsep akan dosa yang berarti “melakukan hal yang menyakiti diri sendiri maupun orang lain dan yang tidak berkenan kepada Allah.” Bagaimana mungkin guru tidak akan bersungguh-sungguh dan bersemangat, bila materi bahasannya begitu kaya dengan pancaran kenyataan hidup? - John Milton Gregory xiii Saksi Yang Setia Ayat Hafalan 1. “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kis. 1:8) 2. “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” (Kis. 3:6) 3. “Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.” (Kis. 20:24) 4. “Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada.” (Kol. 4:5) 5. “Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia daripada semuanya.” (Flp. 3:8a) 6. “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya.” (Rm. 1:16a) 7. “Ya Tuhan, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku.” (Mzm. 18:3a) 8. “Hati orang berpengertian mencari pengetahuan, tetapi mulut orang bebal sibuk dengan kebodohan.” (Ams. 15:14) 9. “Akan hal ini aku yakin sepenuhnya yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.” (Flp. 1:6) 10. “Serahkanlah perbuatanmu kepada Tuhan, maka terlaksanalah segala rencanamu.” (Ams. 16:3) 11. “Hai orang-orang yang takut akan Tuhan, percayalah kepada Tuhan! Dialah pertolongan mereka dan perisai mereka.” (Mzm. 115:11) 12. “Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?” (Rm. 10:14b) Saksi Yang Setia xiv Tugas Membaca Alkitab Pelajaran 1 Kitab Bacaan Kis. 1:1-14; 2:1-31 2 Kis. 3:1-4:21 3 Kis. 6:1-8:4 4 Kis. 8:1-8,27-40 5 Kis. 7:58; 8:1-4; 9:1-22 6 Kis. 16:6-15 7 Kis. 16:16-40 8 Kis. 19 9 Kis. 20:22-24; 21:18-22:24 10 Kis. 23:11-35 11 Kis. 27 12 Kis. 28 Kami berharap dapat membantu murid-murid membangun kebiasaan membaca Alkitab di rumah dengan tugas ini. Mintalah murid-murid untuk membubuhkan keterangan bila telah menyelesaikan setiap tugas membaca Alkitab ini. Bila perlu, Anda dapat meminta para orang tua murid untuk membubuhkan tanda tangannya pada Lembar Kerja yang dibawa pulang. Sekali-kali periksalah Lembar Kerja tersebut dan ingatkan serta doronglah agar murid-murid Anda agar selalu melakukan kebiasaan membaca Alkitab itu. xv Saksi Yang Setia Hari Pentakosta 1 Kitab Bacaan: Kis. 1:1-14; 2:1-31 Inti Pelajaran: Yesus yang telah bangkit mencurahkan Roh Kudus pada hari Pentakosta. Gereja dimulai pada hari itu. Tujuan Pelajaran: Memahami pentingnya menerima Roh Kudus dan menghasilkan buah Roh Kudus. Ayat Hafalan: “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kis. 1:8) Latar Belakang Alkitab Baptisan Roh Kudus berhubungan dengan tercurah dan tinggalnya Roh Allah yang biasa terjadi saat berdoa. Tanda dan bukti atas penerimaan Roh Kudus adalah berbahasa lidah. Setiap orang yang menerima Roh Kudus pasti berdoa kepada Allah dengan bahasa lidah tanpa perlu diajarkan bagaimana caranya. Selain dari pada bahasa lidah, mungkin akan tampak gerakan roh, rasa hangat, dan kebahagiaan nurani yang tidak dapat dilukiskan. Yesus telah menjanjikan anugerah yang berharga ini kepada setiap orang yang percaya dan memohon kepada-Nya dengan sungguh-sungguh. Rasakan kehadiran Allah secara pribadi dengan memohon pengampunan atas segala dosamu dan hadir dalam hatimu. Menerima Roh Kudus dapat menjadi pengalaman yang begitu indah. Kuasa Roh Kudus akan mengubah kehidupan umat yang penuh dengan dosa dan kehancuran menuju kepada suatu kehidupan yang berkebenaran. Mereka yang biasanya menuruti keinginan jahat akan dibebaskan dari kuasa dosa itu. Allah telah berjanji, “Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.” (Yeh. 36:26-27) Roh Allah dapat menyegarkan jiwa kita dan menjadikannya manusia baru yang mampu menjalankan kehidupan Kristiani yang aktif dan berpengharapan beroleh hidup yang kekal. Saksi Yang Setia 1 Salah satu rencana Allah dalam kematian Yesus di atas kayu salib adalah mempersatukan manusia dari seluruh bangsa dan ras untuk hidup dalam perdamaian. Gereja adalah tempatnya; gereja adalah ciptaan baru Kristus! Gereja adalah sekelompok orang yang terpanggil oleh Allah untuk menyembah, mengasihiNya, dan saling melayani di antara mereka. Mengenai Murid Anda Ketika Yesus menjanjikan para murid-Nya atas tercurahnya Roh Kudus, mereka belum menyadari bahwa sesungguhnya janji-Nya itu tergenapi pada hari Pentakosta. Demikian pula, murid-murid mungkin belum menyadari pentingnya Roh Kudus, bila mereka belum menerimanya. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi Anda untuk senantiasa memberi motivasi kepada mereka. Mereka perlu memahami bahwa Roh Kudus merupakan jaminan Allah untuk mewarisi kerajaan surga. Tanpa Roh Kudus, keselamatan mereka belumlah lengkap. Undanglah pendeta dan saudara-saudari seiman untuk berbagi kesaksian tentang bagaimana pengalaman menerima Roh Kudus telah menolong dan mengubah hidup mereka. Bila ada di antara murid-murid yang mempunyai kesulitan dalam menyelesaikan masalah, jelaskan bahwa Roh Kudus dapat menolong mereka. Karena dengan hadirnya Roh Kudus menunjukkan bahwa Allah hadir dalam kehidupan orang itu. Sisihkan pula waktu secara tetap untuk berdoa secara berkelompok, semakin banyak anggotanya akan semakin besar kekuatannya. Bila murid-murid menerima bantuan dan bimbingan seperti ini, mereka akan dapat lebih memahami pentingnya menerima Roh Kudus dan akan memperbanyak waktu doa dengan sepenuh hati untuk mendapatkannya. Pemanasan Ketika Yesus masih hidup di dunia, Ia menginginkan agar para murid-Nya dapat senantiasa dekat dan saling mengasihi di antara mereka. (Yoh. 15:11) Yesus pun berjanji akan mengutus seorang teman yang akan menyertai mereka setiap saat. Tahukah kamu, teman seperti apakah yang Ia telah utus kepada mereka? Cerita Alkitab Ketika Yesus Terangkat Ke Surga, Roh Kudus Akan Tercurah Setelah Yesus bangkit dari antara orang mati, Ia tinggal 40 hari lamanya bersama dengan para murid-Nya. Ia menampakkan diri kepada mereka pada beberapa saat dan tempat yang berbeda. Setiap saat Yesus menampakkan diriNya, Ia senantiasa menjelaskan bagian dari pada rencana-Nya itu kepada para murid-Nya. Yesus mempersiapkan para murid-Nya atas kepergian-Nya - Ia akan terangkat ke surga dan akan kembali suatu hari nanti. Kata-kata perpisahan Yesus memesankan para murid-Nya untuk tinggal di Yerusalem dan menantikan saat yang sungguh istimewa, yaitu terpenuhinya janji Yesus untuk mengutus Roh Kudus yang akan senantiasa menyertai mereka. (Yoh. 14:16-17) Sekalipun demikian, Yesus tidak dapat melakukan hal ini sebelum kematian dan kebangkitan-Nya. (Yoh. 16:7) Setelah itu, para murid-Nya akan mempunyai kuasa Roh Kudus untuk menolong mereka memberitakan Yesus kepada orang lain. 2 Saksi Yang Setia Roh Kudus Tercurah Pada Hari Pentakosta Pada hari Pentakosta, 120 orang sedang berkumpul bersama dalam suatu tempat di Yerusalem. Tiba-tiba, dari surga, terdengar suara seperti angin ribut yang memenuhi seluruh tempat di mana mereka sedang berkumpul itu. Lidah-lidah api betebaran ke atas mereka. Lalu, merekapun dipenuhi oleh Roh Kudus dan mulai berkata-kata dalam bahasa lidah, karena Roh itu memberi mereka kemampuan untuk itu. Saat itulah saat yang paling indah dalam hidup mereka! Hari tercurahnya Roh Kudus menandai kelahiran gereja. Mereka semua takjub terhadap tanda-tanda yang Allah berikan untuk menunjukkan bahwa Roh Kudus telah tercurah dalam hidup mereka. Roh Kudus Memberi Kekuatan Untuk Bersaksi Roh Kudus memberi kekuatan kepada Petrus dan para murid lainnya untuk bersaksi. Mereka berbicara dengan begitu berani dan mengatakan bahwa Yesus telah bangkit dan Ialah Allah yang sesungguhnya! Roh Kudus membuka hati banyak orang - 3000 orang tersentuh hatinya dan ingin diselamatkan. Mereka bertanya kepada Petrus dan para rasul lainnya, “Apakah yang harus kami perbuat?” Petrus menjawab mereka, “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.” Mereka semua dibaptis dan terus bertekun dalam pengajaran para rasul dan persekutuan sambil memecahkan roti dan berdoa. Roh Kudus Memberi Kekuatan Untuk Bersatu Roh Kudus pun memberi para Kristiani kekuatan untuk saling mengasihi. Mereka berkumpul bersama, saling memperhatikan, berbagi tentang apa yang mereka punyai, dan menyembah serta memuji Tuhan bersama. Pertanyaan Diskusi Mengapa Roh Kudus begitu penting bagi kita? Mengapa gereja begitu penting bagi kita? Bagaimana caranya kita mengasihi jemaat? Bagaimana caranya kita memperhatikan kebutuhan jemaat? Bagaimana caranya kita memotivasi jemaat untuk saling mendoakan? Mengulang Bagaimana gereja dimulai? Bagaimana gereja bertumbuh? Jawablah beberapa pertanyaan berikut: 1. Sebelum Yesus terangkat ke surga, Ia memberikan para murid-Nya suatu amanat yang penting. Apakah itu? (Bersaksilah bagi-Ku setelah Roh Kudus memberimu kekuatan - Kis. 1:8) Saksi Yang Setia 3 2. Bagaimana Roh Kudus tercurah ke atas orang-orang yang sedang berdoa pada hari Pentakosta itu? (Dari surga terdengar suara seperti angin ribut yang memenuhi seluruh tempat di mana mereka sedang berkumpul. Lidah-lidah apipun betebaran ke atas mereka. Lalu, mereka dipenuhi oleh Roh Kudus dan mulai berkatakata dalam bahasa lidah, karena Roh itu memberi mereka kemampuan untuk itu.) 3. Petrus berdiri dan meyakinkan orang banyak bahwa mereka tidak sedang mabuk anggur. Ia menjelaskan bahwa apa yang terjadi terhadap mereka adalah penggenapan firman Allah. Ketika Petrus selesai berbicara, banyak orang yang menanyakan tentang apakah yang harus mereka lakukan. Apakah yang dikatakan oleh Petrus? (Petrus berkata, “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus.”) 4. Banyak orang dalam kerumunan itu percaya kepada Yesus. Pada saat itu, gereja terdiri dari 120 jemaat. Pada akhir hari raya itu, gereja telah bertambah sampai berapa banyakkah? (3.120 jemaat.) 5. Bagaimana sikap seorang terhadap yang lain setelah mereka dibaptis? (Mereka saling mengasihi, memberi tumpangan, makan bersama, berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah.) Temuan Alkitab Apakah Yang Harus Kulakukan Untuk Menerima Roh Kudus? 1. Percaya kepada Yesus dan firman-Nya. 2. Bertobatlah dari segala dosamu. 3. Dibaptis untuk pengampunan dosamu. 4. Berdoalah dengan sungguh-sungguh dan tekun kepada Yesus untuk memenuhimu dengan Roh-Nya yang kudus. Bagaimana Seharusnya Aku Berdoa? 1. Berlututlah untuk menunjukkan kerendahan hatimu. 2. Pejamkan matamu untuk berkonsentrasi. 3. Mulailah dengan mengatakan, “Dalam nama Tuhan Yesus, aku berdoa.” 4. Pujilah Tuhan dengan berulang kali dengan menyebutkan, “Haleluya.” 5. Dengan hatimu, berbicaralah kepada Tuhan dan mohonlah agar Ia memenuhimu dengan Roh-Nya yang kudus. 6. Tutuplah doamu dengan mengatakan, “Amin.” 4 Saksi Yang Setia Apakah Roh Kudus Itu? 1. Roh Kudus adalah penasihat pribadimu yang senantiasa menyertaimu dalam perjalanan menuju kerajaan surga. 2. Roh Kudus memberimu kebijaksanaan untuk memahami firman Allah. 3. Roh Kudus membimbingmu untuk berjalan menurut jalan Allah. 4. Roh Kudus membenarkanmu ketika kamu tersesat dan melakukan kesalahan. 5. Roh Kudus menguatkanmu ketika kamu terlalu lemah untuk tetap berjalan. 6. Roh Kudus mempertajam kesadaranmu untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Aktivitas 1 Coretlah! Bacalah Kis. 2:1-4,14,36-41. Ikutilah petunjuk berikut. 1. Coretlah 4 kata yang menggambarkan Roh Kudus. 2. Coretlah 1 pengkhotbah. 3. Coretlah 1 perayaan. 4. Coretlah 1 kota. 5. Coretlah 3 hal yang diminta Petrus untuk dilakukan oleh kerumunan orang. 6. Coretlah 1 angka. 7. Coretlah 1 bangsa. 8. Coretlah 2 kata untuk para murid. 9. Coretlah 3 hal yang dilakukan oleh kerumunan orang-orang. 10. Coretlah 1 kelompok orang. Jawaban: (Allah membuat Yesus sebagai Tuhan dan Kristus.) angin Allah bertobat sebelas membuat memberi diri dibaptis Yesus api selamatkan dirimu Petrus para rasul Pentakosta suara sebagai Israel Tuhan lidah-lidah Yerusalem mendengar orang Yahudi menerima dan 3000 Kristus dibaptis Bacalah kata yang tersisa dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah untuk melihat pesan Petrus. Saksi Yang Setia 5 Aktivitas 2 Menghasilkan Buah Yang Baik Allah memberikan kita Roh Kudus untuk menghasilkan buah-buah yang baik. Pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik bagi orang lain. Demikianlah pula, pohon yang buruk menghasilkan buah yang buruk yang tidak dapat dinikmati oleh orang lain. Yesus mengatakan bahwa manusia bagaikan pohon. Tujuan dan tindakan kita memperlihatkan orang seperti apakah kita ini. Bila kita adalah orang-orang yang baik, maka kita akan menghasilkan “buah yang baik.” Yesus mengatakan untuk berhati-hati terhadap pemimpin yang tidak baik. Ia mengatakan bahwa kamu dapat membedakannya dengan memperhatikan apa yang mereka katakan dan lakukan - “melalui buah-buahnya kamu dapat mengenal mereka.” Yesus menginginkan agar kita semua menghasilkan buah yang baik. Buah Roh Kudus Dalam Gal. 5:22-23 dikatakan bahwa Roh Kudus akan membantu umat Allah menghasilkan 'buah' dalam hidup mereka, yaitu: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri. Temukan setiap kata tersebut dalam buah berikut. Huruf-hurufnya tersusun dari segala arah. Yang pertama telah dilakukan bagimu. 6 Saksi Yang Setia Aktivitas Pilihan Untuk menjadi gereja yang sempurna seperti yang dikehendaki oleh Yesus, kita perlu mengenal, menerima, mengasihi, dan memperhatikan sesama jemaat. Buatlah sebuah daftar nama para jemaat dalam kelompok persekutuanmu. Pergilah ke toko buku untuk mendapatkan stiker label. Berikan kepada setiap murid sekelompok nama untuk dicetak di atas label tersebut, dan buatlah sebuah label untuk setiap jemaat. Ketika segala sesuatunya telah siap, koordinasikan dengan pendeta untuk membuat seluruh jemaat mengenakan kartu nama pada hari Sabtu yang telah ditentukan untuk membantu setiap jemaat dapat mengenal lebih baik seorang akan yang lain. Motivasilah murid-murid untuk bertemu dengan orang yang belum mereka kenal. Sebuah acara seperti ini dapat membantu setiap orang dan akan memberikan kesempatan kepada murid-murid untuk berpartisipasi dengan kelompok jemaat yang membangun gereja. Saksi Yang Setia 7 8 Saksi Yang Setia Petrus Dan Yohanes Sembuhkan Seorang Lumpuh 2 Kitab Bacaan: Kis. 3:1-4:21 Inti Pelajaran: Umat Kristen wajib bersaksi ketika Roh Kudus memberikan kesempatan kepada mereka. Tujuan Pelajaran: Agar murid-murid dapat bersaksi dan bersinar bagi Tuhan. Ayat Hafalan: “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” (Kis. 3:6) Latar Belakang Alkitab Orang Yahudi berdoa tiga kali sehari - pagi (pukul 09:00), siang (pukul 03:00), dan sore hari (matahari terbenam). Pada saat inilah orang-orang yang saleh dari kalangan orang Yahudi maupun non-Yahudi yang percaya kepada Allah sering pergi ke rumah ibadah untuk berdoa. Petrus dan Yohanes pergi ke bait Allah ketika pukul 3:00 siang. Gerbang Indah adalah pintu masuk ke bait Allah, bukan ke kota Yerusalem. Gerbang ini adalah salah satu pintu masuk kesukaan bagi banyak orang yang hendak pergi beribadah. Orang lumpuh itu sedang meminta-minta, di mana ia dapat terlihat oleh orang banyak. Memberikan uang kepada pengemis dianggap sebagai perbuatan yang terpuji dalam agama Yahudi. Jadi pengemis itu dengan bijak menempatkan dirinya di tempat di mana orang-orang saleh dapat melihat dirinya ketika hendak pergi ke bait Allah untuk berdoa. Pengemis yang lumpuh ini sedang meminta uang, tetapi Petrus memberikan sesuatu yang jauh lebih baik daripada uang, yaitu kesembuhan bagi kedua kakinya. Petrus menyembuhkan kedua kaki orang lumpuh itu dengan kuasa Yesus Kristus. Petrus dan Yohanes mengetahui bahwa kuasa penyembuhan itu hanya dapat berasal dari pada Yesus Kristus. Saksi Yang Setia 9 Mengenai Murid Anda Ketika orang lumpuh itu minta pertolongan kepada Petrus dan Yohanes, para rasul itu dapat saja memberikan uang kepada pengemis itu dan langsung pergi, tetapi mereka menyadari bahwa memuliakan Allah jauh lebih penting daripada memberikan uang kepada pengemis. Bila hanya memberikan uang, maka merekalah yang akan mendapatkan pujian. Tetapi dengan menyembuhkan orang yang lumpuh itu, maka segala kemuliaan diberikan kepada Allah. Seperti Petrus dan Yohanes, murid-murid mungkin belum mengetahui kapan saat-saat yang tepat di mana mereka dapat memuliakan Allah. Tetapi para rasul siap bersinar bagi Allah. Sesungguhnya, murid-murid pun dapat dilatih untuk berbuat hal yang serupa. Mereka mungkin tidak dapat melakukan mujizat yang dahsyat dan memuliakan Allah seperti yang kedua rasul itu lakukan, tetapi melalui perkataan yang sederhana, mereka dapat bersaksi dan menyebarkan kabar kasih kepada sesama. Mereka dapat memulainya dengan mengucap syukur kepada Yesus dalam segala hal. Sebagai contoh, bila orang lain memuji pekerjaan baik yang telah dilakukan, mereka dapat mengatakan, “Puji Tuhan”. Daripada berfokus terhadap diri sendiri, mereka akan memperhatikan kuasa dan kasih Kristus. Ketika mengembangkan sikap rendah hati dan penuh syukur ini, mereka pun akan siap bersinar bagi Allah dalam segala situasi. Pemanasan Gereja awal terbentuk pada hari Pentakosta, ribuan umat Kristen baru ditambahkan ke dalam gereja saat itu. Akan tetapi, masih banyak orang di Yerusalem yang belum menganut agama Kristen. Para rasul mungkin telah berdoa untuk memohon agar Allah menolong mereka dalam melakukan amanat penginjilan. Beberapa hari kemudian, ketika dua dari para rasul pergi untuk menyembah Allah di bait suci, sesuatu yang indah terjadi. Marilah kita melihat apa yang telah dilakukan oleh para rasul, dan apa yang dapat kita pelajari untuk membantu orang-orang yang kita kenal untuk datang kepada Yesus. Cerita Alkitab Saat Anda membawakan bagian ini, berhentilah pada setiap kata kunci untuk memberi pertanyaan yang jawabannya dapat ditemui murid-murid di Alkitab. Pada pagi hari, umat Kristen di Yerusalem pergi ke bait suci untuk berdoa. Suatu hari, ketika Petrus dan Yohanes sedang menuju ke bait suci, mereka melihat seorang yang lumpuh. Orang itu telah lumpuh sejak lahirnya. Setiap hari orang ini berada pada pintu gerbang bait suci dan mengemis agar ia mendapat uang untuk makan. Orang ini mengemis pula kepada Petrus dan Yohanes, tetapi mereka tidak mempunyai uang untuk diberikan kepadanya. Petrus ingin menolong orang itu dengan cara yang lain. Ia mengatakan kepada orang itu bahwa ia mempunyai sesuatu yang lebih baik daripada uang yang dapat diberikan kepadanya. Orang itu memandang Petrus dan menebak apa sekiranya yang akan diterimanya. 10 Saksi Yang Setia Marilah kita melihat Kis. 3:6. Apakah yang dikatakan oleh Petrus? (Petrus tidak mempunyai uang, tetapi ia akan memberikan kepada orang itu apa yang harus diberikan. Lalu, ia menyuruh agar orang itu berdiri dan berjalan dalam nama Tuhan Yesus Kristus.) Marilah kita membaca Kis. 3:8. Bagaimana reaksi orang lumpuh itu? (Ia melonjak berdiri dan berjalan mengikuti Petrus dan Yohanes ke dalam bait Allah, berjalan dan melompat seraya memuji Allah.) Bagaimana reaksi orang banyak yang menyaksikan kesembuhan orang lumpuh itu? (Mereka begitu takjub dan mengelilingi Petrus dan Yohanes.) Kemudian Petrus berbicara kepada orang banyak itu. Ia tidak mengambil keuntungan apapun atas usaha kesembuhan itu, tetapi justru memberikan semua pujian itu kepada Yesus. Petrus mengatakan kepada mereka bahwa kuasa Tuhan Yesuslah yang menyembuhkan orang itu. Selanjutnya, Petrus mengatakan kepada orang banyak itu bahwa Tuhan Yesus adalah Anak Allah - Yesus telah bangkit setelah disalibkan. Mereka yang telah menyalibkan Yesus hendaklah sadar dan bertobat agar segala dosa mereka dapat dihapuskan. Petrus mengabarkan injil cukup lama. Para pemimpin rumah ibadah menjadi marah dan memasukkan Petrus dan Yohanes ke dalam penjara. Marilah kita bertanya kepada diri kita sendiri, “Mengapa para pemimpin rumah ibadah menjadi marah terhadap apa yang Petrus katakan?” (Mereka adalah musuh Yesus; merekalah yang membunuh Yesus; sekarang Petrus menyembuhkan dalam nama Yesus dan mengajarkan bahwa Yesus telah bangkit.) Hari berikutnya, para pemimpin itu menanyai Petrus dan Yohanes, tetapi kedua rasul itu dengan beraninya bersaksi bahwa Allah telah menjadikan Yesus sebagai sang Juruselamat. Para pemuka agama telah membunuh Yesus, tetapi Ia tidak berada dalam kubur; Ia telah bangkit dari kematian. Marilah kita baca Kis. 4:12. Dapatkah manusia diselamatkan dengan cara lain selain melalui Yesus, sang Juruselamat? (Tidak, mereka tidak mempunyai cara lain untuk diselamatkan selain melalui Yesus, sang Juruselamat.) Sidangpun yang telah menyalibkan Yesus segera mengancam Petrus dan Yohanes pula untuk berhenti berbicara mengenai Yesus. Marilah kita baca Kis. 4:19-20. Apakah Petrus dan Yohanes setuju untuk tidak berbicara mengenai Yesus? (Tidak, kedua rasul itu bahkan mengatakan bahwa mereka haruslah lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia dan tidak akan berhenti memberitakan Yesus kepada orang lain.) Akhirnya, sidangpun membebaskan Petrus dan Yohanes dari segala tuduhan penjara, karena mereka tidak dapat menemukan jalan untuk menghukum kedua rasul itu. Setelah dibebaskan, kedua rasul itu menemui umat Kristen lainnya dan memberitahukan tentang apa yang telah terjadi, dan merekapun berdoa bersama agar beroleh kekuatan untuk tetap bersaksi tentang Yesus. Saksi Yang Setia 11 Pertanyaan Diskusi Petrus adalah rasul yang berbicara kepada orang lumpuh itu dan memegang tangannya untuk membantunya berdiri. Mudah sekali baginya untuk mengambil keuntungan bagi dirinya dari apa yang Allah telah perbuat terhadap orang lumpuh itu, tetapi ia justru tidak mengambil keuntungan sedikitpun. Ia menyadari bahwa Allahlah yang bekerja melalui dirinya. Ketika Allah menyediakan sesuatu bagimu atau membantumu melakukan sesuatu, apakah kamu ingat untuk memuliakanNya atas apa yang Ia telah perbuat dalam hidupmu? (Memuliakan Allah adalah memuji nama-Nya dengan bibirmu dan dalam hatimu atas apa yang Ia telah lakukan dalam hidupmu, dan bersaksi kepada orang lain tentang betapa berkuasanya diriNya itu.) Ketika seseorang memberimu penghargaan atas sesuatu yang telah kaulakukan dengan baik, akankah kamu bermegah akan kemampuanmu itu? Setelah melewati masa-masa sulit dalam menyelesaikan masalah seseorang, apakah kamu akan berbangga hati? (Bacalah Mzm. 66:2.) Pujilah dan muliakanlah nama Allah. Hadiah yang terindah dari Allah adalah pengampunan segala dosamu dan menjadikanmu sebagai anak-anak-Nya sehingga kamu dapat hidup bersama-Nya di surga suatu hari nanti. Apakah yang dilakukan Allah bagimu minggu ini? Bagaimana kamu memuliakan nama-Nya? Ajaklah murid-murid untuk berbagi pengalaman akan anugerah Allah dalam hidup mereka dan muliakanlah Allah dengan pujian dan rasa syukur kepada-Nya. Mengulang Isilah: Suatu hari, Petrus dan Yohanes pergi ke bait suci. Seorang yang __________ (lumpuh) duduk di samping gerbang dan berkata, “Aku tidak dapat berjalan dan tidak dapat bekerja untuk mencari nafkah. Dapatkah kamu memberikanku sedikit __________?" (uang) Petrus berkata, “Kami tidak mempunyai uang untuk diberikan kepadamu, tetapi kami dapat memberikan sesuatu yang lebih baik. “____________________ (Demi nama) Yesus Kristus, bangun dan berjalanlah!” Petrus memegang tangan kanan orang itu dan menolongnya untuk berdiri. Seketika itu pula kaki dan pergelangan kakinya __________. (sembuh) Ia mulai berjalan dan melompat ke sana ke mari. “____________________!” (Puji Tuhan) serunya. Orang banyak yang berdiri di dekat situ bertanya, “Bukankah ia ini adalah orang __________ (lumpuh) yang biasanya mengemis di pintu gerbang bait suci? Apakah yang telah terjadi dengannya? Bagaimana sekarang ia dapat berjalan kembali?” Banyak orang mengerumuni Petrus, Yohanes, dan orang yang tadinya lumpuh itu. Petrus berkata, “Kuasa nama Tuhan Yesuslah yang telah menyembuhkannya.” Lalu, Petrus memberikan __________ (khotbah) mengenai Yesus kepada orang banyak itu. Ketika Petrus dan Yohanes sedang memberitakan injil, beberapa orang datang, menangkap dan memasukkan mereka ke dalam __________. (penjara) 12 Saksi Yang Setia Para imam orang Yahudi dan pemimpin bait suci segera berunding bersama. Mereka berkata, “Kita harus mencegah Petrus dan Yohanes berkhotbah, tetapi semua orang mengetahui bahwa orang yang lumpuh itu telah sembuh! Mari kita beritahukan agar mereka tidak lagi memberitakan Yesus di muka umum.” Para imam itu memerintahkan agar Petrus dan Yohanes tidak berbicara atau mengajar lagi dalam nama Tuhan Yesus. Petrus dan Yohanes berkata, “Manakah yang benar bagimu? Apakah yang Allah kehendaki untuk kita lakukan? __________ (Menaati) perintahmu atau perintah Allah? Allah menghendaki agar kita memberitakan kepada setiap orang mengenai Yesus Kristus. Kita tidak dapat berhenti berbicara mengenai __________!" (Tuhan Yesus) Para imam orang Yahudi tidak dapat menemukan cara untuk menghukum Petrus dan Yohanes. Merekapun akhirnya mengancam dan memperingatkan kedua rasul itu dan membebaskan mereka. Temuan Alkitab Bagaimana Petrus dan Yohanes bersaksi bagi Tuhan? Mereka membagikan kuasa Yesus dengan menyembuhkan orang lain. Lalu, mereka menyebarkan injil dengan mengatakan apa yang mereka ketahui. 1. Bagaimana seharusnya kita bersaksi bagi Tuhan? a. Bacalah Ef. 2:8. Katakan kepada temanmu bahwa “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah.” Oleh karena itu, perlulah disadari bahwa kita telah mendapatkan anugerah Allah untuk diselamatkan. b. Bacalah Rm. 5:6-8. Katakan kepada temanmu bahwa “Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar, tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati. Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” 2. Mengapa Allah ingin menyelamatkan kita? Bacalah 1 Pet. 2:9. “...supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.” 3. Apakah yang Tuhan ingin agar kita lakukan? Bacalah 1 Pet. 3:15. “Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu.” 4. Mengapa begitu penting untuk bersaksi kepada sesama? Bacalah 2 Pet. 3:9. “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.” Saksi Yang Setia 13 Aktivitas 1 Pergi Dan Jadilah Saksi-Ku Yesus memberi amanat agar kita memberitakan kabar baik tentang diri-Nya kepada siapapun. Bagaimana kamu memenuhi kewajibanmu ini? Ceritakan saat kamu berbagi kabar baik ini kepada seorang teman. Ceritakan saat kamu berbagi kabar baik ini kepada seorang anggota keluarga. Ceritakan saat kamu berbagi kabar baik ini kepada seorang asing. Ceritakan saat kamu berbagi kabar baik ini kepada seorang yang lebih muda daripadamu. Bila kamu belum pernah berbagi kabar baik ini kepada siapapun, ceritakan saat atau situasi di mana kamu ingin melakukannya. Sebagai contoh: Aku ingin berbagi kabar baik ini kepadaku temanku minggu depan ketika ia datang ke rumahku untuk mengerjakan pekerjaan rumah bersama. 14 Saksi Yang Setia Aktivitas 2 Bersaksi Dengan Sopan Allah menginginkan agar anak-anak-Nya memberitakan injil tentang diri-Nya kepada orang lain. Bacalah ayat Alkitab dan tambahkan kata-kata yang hilang. 1 Pet. 3:15 “Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi ____________________ kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang ____________________ yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan ________________.” Apakah yang dimaksud dengan ayat tersebut? Apakah perbedaannya mengenai cara kita bersaksi selama ini? Lihatlah pada gambar kartun seorang anak perempuan yang bersaksi kepada teman sekelasnya. Apakah ia bersaksi dengan sopan? Dalam balon kata yang kosong, tuliskan apa yang ingin kamu katakan untuk bersaksi bagi Yesus dengan sopan. (Bila kamu memerlukan bantuan, bacalah kembali 1 Pet. 3:15) Saksi Yang Setia 15 16 Saksi Yang Setia Stefanus, Sang Martir 3 Kitab Bacaan: Kis. 6:1-8:4 Inti Pelajaran: Ada resiko dalam menyebarkan injil bagi Tuhan. Tujuan Pelajaran: Agar murid-murid dapat menanggulangi ketakutan mereka ketika menyebarkan injil kepada teman-teman mereka. Ayat Hafalan: “Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.” (Kis. 20:24) Latar Belakang Alkitab Orang Saduki adalah kelompok mayoritas dalam sebuah mahkamah agama, mereka hanya mengakui dan mempelajari tulisan Musa. Dalam pandangan mereka, menghina Musa merupakan suatu pelanggaran. Dari perkataan Stefanus, kita mengetahui bahwa tuduhan mereka adalah palsu. Stefanus mengungkapkan ulasannya terhadap sejarah orang Israel berdasarkan tulisan Musa. Ketika Stefanus dibawa ke mahkamah agama, ia dituduhkan hal yang sama seperti yang dituduhkan oleh para pemuka agama terhadap Yesus. (Mat. 26:59-61) Mereka memberikan tuduhan palsu terhadap Stefanus bahwa ia hendak menghapuskan hukum Musa karena mengetahui bahwa orang Sadukilah yang mengendalikan mahkamah agama itu dan hanya percaya terhadap hukum Musa. Perkataan Stefanus mencakup 3 hal penting: (1) Sejarah orang Israel merupakan sejarah dari tindakan Allah di dunia; (2) orang-orang yang menyembah Allah jauh sebelum berdirinya bait suci, karena Allah tidak diam dalam bait suci; (3) Kematian Yesus merupakan salah satu contoh pemberontakan dan penolakan orang Israel kepada Allah. Dalam perkataannya, Stefanus menggunakan kesempatan itu untuk menyimpulkan pengajaran tentang Yesus. Saksi Yang Setia 17 Stefanus melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sisi kanannya. Katakatanya serupa dengan perkataan Yesus ketika Ia berdiri di hadapan mahkamah agama. Orang banyak tidak dapat mentolerir perkataan Stefanus, akhirnya merekapun melempari dan membunuhnya dengan batu. Mengenai Murid Anda Ketika Stefanus berbicara, ia sedang menghadapi kumpulan orang yang sedang emosi. Mereka siap untuk membunuhnya setiap saat, tetapi ia tidak merasa gentar untuk bersaksi mengenai Yesus. Bagi Stefanus merupakan suatu kehormatan untuk dapat menderita demi penginjilan. Murid-murid tidak akan menghadapi hukuman mati seperti itu lagi pada masa ini, tetapi mungkin akan menghadapi banyak halangan yang dapat melemahkan semangat mereka dalam bersaksi bagi Allah. Sebagai contoh, temanteman mungkin sering menggunakan nama Allah secara tidak hormat dan mungkin merasa aneh menghadiri kebaktian di gereja pada hari Sabtu dan tidak dapat bergabung dengan teman-teman mereka yang lain. Mereka mungkin pula akan dicemooh bila berdoa sebelum makan. Hal-hal seperti ini dapat menyebabkan murid-murid dapat menyangkal bahwa mereka percaya kepada Allah. Sebagai seorang guru, sangatlah penting untuk mengatakan kepada mereka bahwa Anda memahami posisi murid-murid hingga mereka tidak perlu merasa seorang diri dalam menghadapi hal seperti itu. Jelaskan kepada mereka bahwa orang lain kadang bersikap kasar kepada orang lain karena mereka belum mengetahui harus bagaimana bersikap atau mungkin merasa takut terhadap diri sendiri, seperti orangorang yang menyalibkan Yesus. Tetapi pada saat yang bersamaan, sangatlah penting untuk memberi motivasi agar murid-murid tetap menghormati Allah melalui perbuatan dan perkataan mereka. Allah akan menolong mengatasi ketakutan mereka. Pemanasan Dua minggu terakhir, kita telah membicarakan mengenai bagaimana gereja awal didirikan setelah hari Pentakosta. Gereja tersebut bertumbuh begitu pesat, banyak orang menjadi percaya kepada Yesus. Sekalipun demikian, banyak hal telah terjadi dan sempat mengubah sejarah dalam gereja. Ada seorang pemuda bernama Stefanus. Hidupnya merupakan tantangan bagi semua orang Kristen karena ia adalah orang pertama yang mati dalam mempertahankan imannya. Renungkan sesaat, bersediakah kita mati bagi Yesus? Apakah kita sungguh-sungguh ingin hidup bagi-Nya? Cerita Alkitab Gereja di Yerusalem mempunyai banyak orang Kristen Yahudi yang telah tinggal di tanah Israel sepanjang hidup mereka dan berbicara bahasa Aram. (Dari abad kelima hingga kesatu SM, Aram merupakan bahasa yang digunakan oleh orang Yahudi. Banyak orang Kristen Yahudi yang tinggal di berbagai kota lainnya hanya menggunakan bahasa Yunani.) Suatu hari, jemaat yang berbahasa Yunani melaporkan kepada para rasul bahwa para janda mereka dikucilkan dan tidak menerima bantuan yang layak dari gereja seperti yang diterima oleh para janda yang berbahasa Aram. 18 Saksi Yang Setia Para rasul begitu memperhatikan kehidupan para janda umat percaya, tetapi mereka pun sibuk menginjil dan berdoa. Jadi mereka menganjurkan agar orangorang yang menjadi jemaat untuk memilih tujuh “penolong” yang disebut diaken untuk memastikan setiap orang menerima bagian yang adil sesuai dengan kebutuhannya. Lalu, jemaat memilih ketujuh orang ini, dan orang pertama yang mereka pilih adalah seorang yang berbahasa Yunani yang bernama Stefanus. Mengapa mereka memilih Stefanus? Karena ia telah dikenal sebagai orang yang baik, dan penuh dengan Roh Kudus. Jadi Stefanus dan keenam orang lainnya yang telah dipilih mengambil alih pendistribusian makanan kepada para janda, dan setiap orang merasa senang mengetahui bahwa semua perempuan dan anak-anak diperlakukan secara adil. Ia adalah seorang yang baik, dan Allah menyertainya. Stefanus Bersaksi Di Hadapan Banyak Orang Stefanus menyadari bahwa banyak orang perlu mengetahui tentang Yesus adalah Juruselamat mereka. Stefanus berbicara dengan berani di muka umum dan mengatakan kepada orang Yahudi lainnya yang berbahasa Yunani bahwa mereka hendaklah mengakui bahwa Yesus adalah sang Juruselamat agar segala dosa mereka dapat dihapuskan. Roh Kudus bahkan memberikan Stefanus kuasa untuk melakukan banyak mujizat. Akan tetapi, orang Yahudi yang berbahasa Yunani merasa iri hati terhadap kabar yang diterima dan merekapun membenci Stefanus. Mereka mencoba berdebat dengan Stefanus, tetapi ia menjawab perdebatan itu dengan kutipan dari kitab Perjanjian Lama dan menunjukkan kepada bahwa pandangan mereka itu keliru, sehingga membuat mereka bertambah benci terhadapnya. Mereka menyebarkan kebohongan mengenai Stefanus, dan menghujat Allah. Pada akhirnya, orang banyak yang semula mendengar kesaksian Stefanus menyeretnya ke Mahkamah Agama, yaitu suatu pengadilan agama orang Yahudi. Stefanus Bersaksi Di Hadapan Mahkamah Agama Stefanus diadili di hadapan Mahkamah Agama - pengadilan yang serupa yang telah menyalibkan Yesus. Kerumunan orang yang menyeret Stefanus ke pengadilan meneriakkan banyak tuduhan. Imam Besar dan para pemuka agama memandang Stefanus dengan pandangan penuh kebencian. Akhirnya, Imam Besar menanyakan Stefanus, “Apakah tuduhan mereka itu benar?” Dan setiap orang berhenti berteriak untuk mendengarkan apa yang akan dikatakan oleh Stefanus. Sekarang Stefanus menggunakan kesempatan ini karena ia mempunyai banyak hal untuk dibicarakan! Ia berbicara mengenai saat di mana Yesus berbicara kepada orang Yahudi selama bertahun-tahun, tetapi mereka menolak untuk mendengarkannya. Pernyataan ini membuat banyak orang yang berada dalam pengadilan itu bertambah marah. Lalu, Stefanus mengatakan tentang bagaimana nenek moyang mereka telah membunuh para nabi yang telah menubuatkan bahwa seorang Mesias akan datang. Kemudian ketika sang Mesias, Tuhan Yesus datang, mereka membunuh-Nya. Mereka membunuh orang yang Allah telah utus kepada mereka sebagai Juruselamat. Saksi Yang Setia 19 Sidangpun semakin marah setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Stefanus. Kemudian Stefanus berhenti berbicara untuk beberapa saat dan menengadah ke atas. Ia berseru kepada Yesus di surga, yang berdiri di sebelah kanan Bapa. Ketika orang banyak di pengadilan itu mendengar hal tersebut, mereka menjadi sangat marah hingga menutup telinga karena tidak tahan mendengarnya lagi. Mereka menghampiri Stefanus, mencengkram, dan menyeretnya ke luar kota. Kemudian mereka memungut batu dan merajamnya hingga Stefanus tewas. Allah Mempunyai Rencana Lain Pembunuhan tersebut begitu sadis. Stefanus mengambil resiko untuk memberitahu orang-orang yang pemarah itu mengenai Yesus, dan mereka membunuhnya. Sekalipun demikian, sesuatu yang indah terjadi setelah Stefanus meninggal. Para pemimpin orang Yahudi mulai membantai umat Kristen di Yerusalem. Banyak umat Kristen pergi meninggalkan kota untuk menyelamatkan diri ke kota lainnya. Ke mana umat Kristen itu pergi, mereka memberitahukan kepada orang banyak mengenai Yesus. Banyak penduduk kota lain yang mendengar mengenai Yesus dan percaya kepada-Nya. Allah membuat sesuatu yang baik dari kematian Stefanus - makin banyak orang yang percaya dan menjadi Kristen. Seorang yang bernama Saulus sedang berdiri di antara kerumunan orang ketika Stefanus dibunuh. Setelah kematian Stefanus, Saulus ingin menangkap dan memenjarakan umat Kristen, bahkan membunuh mereka. Ketika Saulus sedang dalam perjalanan untuk melakukan rencananya itu, Yesus menampakkan diri kepadanya, dan melalui kejadian inilah, ia bertobat dan menjadi Kristen. Kita akan membicarakan tentang hal ini dalam beberapa minggu lagi. Pertanyaan Diskusi Bagaimana kita tahu bahwa Allah menyertai Stefanus? (Stefanus dapat melakukan banyak mujizat dan dipenuhi oleh Roh Kudus.) Mengapa orang banyak membenci Stefanus? (Mereka membenci Stefanus karena dalam khotbahnya, ia mengatakan bahwa orang yang mereka salibkan itu adalah Yesus, sang Mesias.) Apakah penglihatan yang Allah berikan kepada Stefanus sebelum ia mati? (Kemuliaan Bapa di surga dan Yesus berdiri di sebelah kanan Bapa.) Ketika gereja di Yerusalem mulai dianiaya, apakah yang dilakukan oleh umat percaya? (Mereka meninggalkan kota Yerusalem dan tetap mengabarkan injil ke tempat lainnya.) Mengapa umat Kristen mau mengambil risiko yang membahayakan jiwa dan keselamatan mereka demi injil? (Mereka mengetahui bahwa inilah satu-satunya jalan manusia agar dapat diselamatkan.) 20 Saksi Yang Setia Mengulang Isilah: Stefanus adalah seorang pemuda yang mengasihi __________. (Yesus) Ia sungguh beriman. Alkitab mengatakan bahwa ia dipenuhi oleh karunia hingga dapat melakukan banyak __________ (mujizat) dan tanda-tanda heran di antara orang banyak. Beberapa orang Yahudi yang membenci para pengikut Yesus lalu menangkap Stefanus. Ketika Stefanus dibawa ke mahkamah agama, beberapa orang Yahudi berdebat dengan dirinya. Stefanus, dengan bantuan __________ (Roh Kudus), berbicara dengan penuh hikmat, sehingga orang Yahudi tidak dapat membantahnya. Ketika mereka membawa beberapa orang untuk bersaksi palsu mengenai apa yang dikatakan oleh Stefanus, maka ia mengatakan kepada setiap orang di pengadilan itu mengenai kebenaran Yesus. Stefanus berkata, “Ingatlah akan semua yang Allah telah lakukan kepada Abraham, Ishak dan keluarga mereka. Ingatlah bagaimana Ia telah mengirim Musa untuk memimpin umat-Nya keluar dari Mesir. Ingatlah ketika Ia membantu Salomo untuk membangun bait suci. Beberapa kali umat Allah berpaling dari pada-Nya, tetapi setiap kali mereka menyesali perbuatan itu, Allahpun mengampuni mereka. Mereka semua adalah nenek moyang kita. Kamu orang Yahudi begitu keras kepala! Engkau tidak mau memberi hatimu kepada Allah. Kamu tidak mau mendengarkan Roh Kudus. Nenek moyangmu seperti itu, dan kamu semua sama saja seperti mereka! Dan sekarang kalian telah __________ (membunuh) Yesus, seorang yang benar!” Hal inilah yang membuat orang banyak itu menjadi marah dan mereka menyeret Stefanus ke luar __________. (kota) Mereka mulai merajamnya. Stefanus menengadah ke atas dan berkata, “Langit terbuka dan aku melihat __________ (Tuhan Yesus) berdiri di sebelah kanan Bapa!” Lalu, ia berdoa, “Tuhan Yesus, terimalah rohku.” Kemudian, ia berlutut dan berseru dengan suara yang nyaring, “Jangan tanggungkan dosa ini kepada mereka.” Setelah mengatakan demikian, meninggallah ia. Pada hari itu penganiayaan yang begitu buruk mulai terjadi terhadap __________ (umat percaya) di Yerusalem, dan setiap orang kecuali para rasul yang terpencar ke daerah luar kota Yudea dan Samaria. Temuan Alkitab Stefanus adalah seorang saksi yang setia bagi Allah dan ia membayar dengan nyawanya. Kadang bersaksi dapat mengakibatkan kita beroleh kesulitan yang besar. Stefanus menemukan masalah tersebut, tetapi ia tidak mau hal itu menghentikan langkahnya. Ia terus bersaksi. Gunakan Alkitabmu untuk mengetahui mengapa bersaksi itu tampaknya sulit, dan mengapa kita perlu keberanian untuk itu. Jawablah pertanyaan berikut dengan kata-katamu sendiri. Bacalah 2 Kor. 11:23-27. Paulus memahami bagaimana bersaksi dapat membawa kesulitan bagi dirinya. Apakah kesulitan yang dialaminya karena penginjilannya? (Dipenjara, dipukuli, dirajam, kurang tidur, karam kapal, lapar dan haus, kedinginan, bahaya.) Saksi Yang Setia 21 Sebagian besar dari antara kita belum mengalami apa yang Paulus telah alami, tetapi mungkin akan menghadapi beberapa kenyataan yang mengerikan bila kita adalah para saksi yang setia bagi Allah. Bagaimana kita dapat menghindari rasa takut itu? Bacalah Ibr. 13:6. (Janganlah takut karena Allah beserta dengan kita.) Yesus mengingatkan para pengikut-Nya bahwa mereka akan mengalami penganiayaan di dunia ini. Mengapa kita harus tetap merasa sukacita dan bukannya putus asa terhadap penganiayaan yang akan dihadapi? Bacalah Yoh. 16:33. Tuliskan apa yang dikatakannya. Bacalah Ibr. 13:5-6. Tuliskan apa yang dikatakannya. Bacalah 1 Pet. 2:20. Tuliskan apa yang dikatakannya. Aktivitas 1 Seorang Kristen Di Rusia Galina (guh-LEE-nuh) Velchinskaya adalah seorang Kristen di negara Rusia. Setahun yang lalu, Galina mengajar anak laki-laki dan perempuannya mengenai Tuhan Yesus setiap minggunya. Lalu, Galina ditangkap karena penginjilannya itu. Ia dimasukkan ke dalam penjara bersama dengan narapidana lainnya yang adalah para pembunuh dan pencuri. Sepanjang musim dingin itu, Galina tinggal dalam penjara tanpa alat penghangat. Kemudian Galina dipindahkan ke penjara lain sekitar 7.000 mil jauhnya! Bagaimana mungkin orangtua dan teman mengunjunginya dengan jarak yang begitu jauhnya itu? Penjara yang baru itu begitu dingin, dan makanan yang diberikan pun begitu terbatas. Banyak narapidana yang jatuh sakit. Galina menghabiskan 2 tahun dalam penjara yang sungguh menyiksanya itu. Selama tahun-tahun, Galina menyebarkan iman kepercayaannya. Ia mengabarkan injil kepada para narapidana lainnya tentang betapa kasihnyan Tuhan Yesus kepada mereka, bahkan rela mati demi menyelamatkan jiwa mereka. Beberapa narapidana menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat mereka. Akhirnya, Galinapun dibebaskan. Betapa sukacitanya keluarga dan temantemannya itu! Tetapi kebebasan Galina tidak berlangsung lama. Sekitar 3 bulan kemudian, ia pergi kembali ke rumah tahanan untuk menemui Tanya, seorang teman yang telah menerima Yesus Kristus karena kesaksiannya itu. Sekarang Tanya akan segera dibebaskan. Dua orang sahabat ini sedang menanti dengan penuh semangat tentang saat-saat keberangkatan dengan pesawat terbang menuju kampung halaman mereka. Tiba-tiba, pengawas bandara memaksa untuk memeriksa koper Galina. Dalam salah satu tas Galina, petugas bandara menemukan narkotika! Seseorang telah memasukkan narkotika itu dengan sengaja ke dalam tasnya. Sungguh suatu penipuan yang sungguh keji. Galina kembali dipenjara 2 tahun lamanya. Setelah dibebaskan, ia menikah dengan anak seorang pastur. Polisi mengawasi kehidupan Galina setiap saat, bahkan ketika pesta pernikahannya sekalipun! Ketika menghadapi semua ini, Galina mengetahui bahwa Allah menyertai dirinya. Ia memberikan kekuatan untuk tetap bertahan dalam menghadapi segala percobaan. (Dikutip dari Voice of the Martyrs No. 2, April/Mei 1983) 22 Saksi Yang Setia Jawablah pertanyaan berikut dengan kata-katamu sendiri: 1. Mengapa Galina ditahan? 2. Apakah yang dilakukannya ketika ia dipenjara? 3. Ketika dipindahkan ke penjara lainnya, apakah yang dilakukannya di sana? 4. Galina kembali dipenjara karena seseorang dengan sengaja telah menaruh narkotika ke dalam tasnya. Menurut kamu, bagaimana perasaannya saat itu? 5. Iman seperti apakah yang dipunyai oleh Galina? Saksi Yang Setia 23 Aktivitas 2 Apakah Anda Seorang Saksi Yang Setia Bagi Allah? Apakah Anda seorang saksi yang setia bagi Allah walaupun sedang menghadapi bahaya? Apakah kamu tetap percaya kepada-Nya dan tidak merasa takut? Bacalah apa yang akan dikatakan oleh orang banyak kepadamu, bila kamu sedang berbagi imanmu kepada mereka. Setelah membaca setiap kalimat, tulislah jawabanmu terhadap mereka. Aktivitas Pilihan Berilah murid-murid Anda pensil warna dan bagilah mereka dalam dua regu. Mintalah salah satu regu untuk melihat kata-kata kunci di dalam ayat Kis. 6 dan tandailah ayat tersebut dan katakanlah orang seperti apakah Stefanus itu. Kemudian mintalah regu yang satu lagi untuk menandai ayat-ayat yang menceritakan mengenai orang-orang yang diinjili oleh Stefanus. Mintalah kedua regu tersebut agar membuat laporan. Kemudian buatlah rangkuman mengenai hasil yang positif dari penginjilan Stefanus. 24 Saksi Yang Setia Filipus Bersaksi Kepada Sida-Sida Etiopia 4 Kitab Bacaan: Kis. 8:1-8,27-40 Inti Pelajaran: Roh Kuduslah yang memimpin kita untuk bersaksi kepada orang lain. Tujuan Pelajaran: Agar murid-murid dapat memohon bimbingan dalam kesaksian pada minggu ini. Ayat Hafalan: “Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada.” (Kol. 4:5) Latar Belakang Alkitab Penganiayaan membuat umat Kristen harus ke luar dari Yerusalem menuju ke Yudea dan Samaria; kejadian ini menggenapi nubuat Yesus. Penganiayaan itu sendiri membantu penyebaran injil secara tidak langsung. Allah membawa sesuatu yang baik melalui penderitaan umat percaya. Filipus dalam pelajaran ini bukanlah rasul Filipus (Yoh. 1:43-44), tetapi seorang Yahudi yang dapat berbahasa Yunani; seorang yang baik, yang penuh dengan Roh Kudus dan hikmat (Kis. 6:3); seorang dari ketujuh orang yang terpilih untuk membantu program pembagian makanan di gereja (Kis. 6:5). Daerah Israel terbagi menjadi tiga bagian wilayah - Galilea di utara, Samaria di tengah, dan Yudea di selatan. Kota Samaria (daerah Samaria) menjadi ibukota bagi kerajaan Israel bagian utara pada masa kerajaan yang terpecah, sebelum ditaklukkan oleh kerajaan Siria pada tahun 722 SM. Raja Siria mempunyai banyak tawanan, hanya penduduk miskin yang ditinggalkan dan dibaurkan dengan penduduk asing, bahkan menikah dengan penduduk Yahudi yang asli, dan keturunan campuran mereka itu dinamai penduduk Samaria. Penduduk Samaria dianggap sebagai keturunan setengah peranakan oleh orang Yahudi di kerajaan Yehuda, sehingga terjadi persengketaan yang sengit di antara kedua kelompok itu. Yesus sendiri pergi ke Samaria (Yoh. 4), dan memerintahkan agar para pengikutNya menyebarkan injil pula di sana. (Kis. 1:8) Filipus sedang mengalami keberhasilan dalam penyebaran injil terhadap penduduk di Samaria (Kis. 8:5-8), tetapi ia tinggalkan tugasnya itu dengan patuh untuk pergi ke sebuah jalan yang sepi. Sebagai hasil dari ketaatannya itu, pintu keselamatan telah terbuka di Etiopia. Saksi Yang Setia 25 Etiopia terletak di negeri Afrika, di sebelah selatan Mesir. Kita dapat menganggap bahwa sida-sida itu begitu taat kepada Allah, karena ia telah menempuh perjalanan yang begitu jauh untuk beribadah di Yerusalem. Penduduk Yahudi pernah berhubungan dengan penduduk Etiopia pada masa yang lalu. (Mzm. 68:32) Orang tersebut mungkin adalah seorang non-Yahudi dan beralih menjadi penganut agama Yahudi. Karena ia adalah seorang kepala perbendaharaan Etiopia, maka peralihannya itu dapat membuka jalan bagi injil untuk disebarkan dalam sistem pemerintahan di sana. Hal ini menandai permulaan ketaatan muridmurid Yesus untuk bersaksi “sampai ke ujung dunia.” Filipus mengambil kesempatan ini untuk menyebarkan injil. Sida-sida itu memohon agar Filipus menerangkan bagian dari kitab suci yang ia belum pahami itu. Filipus memimpin orang itu untuk percaya kepada Yesus dengan menerangkan maksud dari kitab Perjanjian Lama. Sida-sida itu memahami apa yang dikatakan oleh Filipus dan segera memberi dirinya untuk dibaptis dalam nama Yesus. Mengenai Murid Anda Orang-orang seperti apakah yang diselamatkan oleh Allah? Apakah Ia hanya menyelamatkan orang yang baik? Apakah orang jahat tidak mempunyai harapan untuk diselamatkan? Banyak orang yang mengira bahwa seseorang mungkin terlalu berdosa untuk dapat diselamatkan. Tetapi Yesus mengasihi setiap orang dan keselamatan-Nya terbuka bagi semua manusia. Murid-murid sedang berada dalam tahap di mana mereka mulai mengenal nilai-nilai moral. Bila seseorang berbuat baik, maka ia akan diberi penghargaan. Tetapi bila seseorang berbuat yang jahat, maka ia akan dihukum. Mungkin mereka mengira bahwa pembunuh, perampok dan orang yang jahat pada umumnya tidak dapat diselamatkan karena mereka akan dihukum oleh Allah. Sangatlah penting bagi murid-murid pahami bahwa tidak ada orang di dunia ini yang lebih pantas atau lebih tidak pantas untuk diselamatkan. Ketika anugerah Allah menjamah seseorang, maka pintu keselamatan akan terbuka bagi dirinya. Mereka hanya perlu untuk percaya. Ingatkan mereka bahwa orang-orang yang tampaknya tidak dapat diselamatkan adalah orang-orang yang paling membutuhkan bantuan doa mereka. Ajaklah murid-murid untuk berdoa bagi keselamatan setiap manusia. Pemanasan Pernahkah kamu bersaksi kepada seseorang bahwa Yesus itu nyata? Pernahkah kamu mengatakan kepada seseorang bahwa Allah itu baik dan Ia begitu mengasihi kita? Kadang sulit untuk mengetahui apa yang harus kita katakan ketika menyadari bahwa ada kesempatan sebenarnya untuk bersaksi. Kata kunci untuk bersaksi adalah kita tidak perlu mengetahui banyak hal untuk bersaksi. Selama orang lain melihatmu sebagai orang yang baik dan penuh kasih, kamu dapat dengan sendirinya menarik teman-temanmu untuk mengetahui lebih banyak tentang Yesus. Ketika kita mendapatkan kesempatan tersebut, sebaiknya kita berbicara kepada satu orang saja. Marilah kita lihat bagaimana seorang umat pada masa gereja awal melakukannya. 26 Saksi Yang Setia Cerita Alkitab Bersaksi Di Samaria Pada masa gereja awal, umat percaya sepertinya tidak mempunyai rencana untuk menyebarkan injil di luar kota Yerusalem. Allah menginginkan agar mereka mengabarkan perihal Yesus ke seluruh dunia, sehingga Iapun mengizinkan mereka untuk dianiaya. Filipus adalah seorang dari umat percaya yang pergi meninggalkan Yerusalem. Seringkali ia disalahartikan sebagai Filipus murid Yesus. Karena muridmurid Yesus tinggal di Yerusalem, maka Filipus dalam pelajaran ini adalah seorang dari ketujuh orang yang mendapat tugas untuk mendistribusikan makanan dan uang bagi para janda dan anak-anak miskin. 32 Karena itu Filipus pergi ke arah utara menuju Samaria, tempat di mana orang Yahudi beranggapan bahwa penduduknya merupakan musuh mereka. Secara khusus, Yesus menyuruh para pengikut-Nya untuk bersaksi di Samaria. Sekalipun penduduk Samaria dianggap sebagai musuh bagi orang Yahudi, tetapi Filipus menemukan banyak di antara mereka yang begitu ingin mendengarkan kesaksiannya tentang Yesus. Allah memberi kuasa kepada Filipus untuk menyembuhkan penduduk yang sakit di sana, dan setiap orang tampak bersukacita dengan semua mujizat yang terjadi. Ketika para murid Yesus di Yerusalem mendengar bahwa banyak penduduk Samaria yang menerima Yesus sebagai Juruselamat mereka, maka Petrus dan Yohanes pergi ke Samaria untuk menyaksikan apa yang terjadi. Roh Kudus Memimpin Filipus Setelah Filipus tinggal di Samaria beberapa waktu lamanya, Allah memerintahkannya untuk menemui seorang Etiopia. Orang ini adalah seorang sida-sida Etiopia. Dalam Perjanjian Baru, gelar “sida-sida” berarti pejabat yang tinggi kedudukannya. Sida-sida itu sebenarnya adalah seorang bendahara bagi ratu Etiopia. Ia sedang dalam perjalanan ke Yerusalem untuk beribadah. Orang Etiopia itu sedang membaca kitab Yesaya mengenai kematian Mesias. Ia belum dapat memahami apa yang firman Allah maksudkan dalam ayat tersebut. Allah rencanakan jalan bagi Filipus untuk dapat menjelaskan firman-Nya dan bersaksi perihal Yesus. Sekarang, Allah pun mengerjakan hal yang serupa ketika umat-Nya memohon agar Ia menjamah hati orang-orang yang ingin kita saksikan, bahkan sebelum bertemu dengan mereka atau mengatakan sesuatu kepada mereka. Adalah penting untuk mengetahui bahwa Allah mengutus Filipus tepat pada waktunya, di mana ia dapat bertemu dengan sida-sida Etiopia itu. Allah memerintahkan Filipus untuk segera tinggalkan kerumunan orang yang datang percaya dan menjadi Kristen, dan mengutusnya untuk menginjil hanya kepada satu orang. Melalui kejadian ini, kita dapat melihat bahwa setiap orang begitu berharga di mata Allah. Setelah sida-sida Etiopia itu percaya kepada Yesus sebagai Juruselamatnya dan dibaptis, maka Filipuspun segera meninggalkan sida-sida itu untuk meneruskan perjalanannya. Saksi Yang Setia 27 Setelah itu, Roh Kudus membawa Filipus ke Asdod, sekitar 20 mil di sebelah utara; dari sana ia berjalan ke Kaisarea. Filipus tinggal di Kaisarea untuk waktu yang cukup lama dengan tujuan dapat menginjil perihal Yesus kepada penduduk di sana. Ketika Paulus mengunjungi Filipus sekitar 20 tahun kemudian, saksi yang setia ini dikenal penduduk setempat sebagai Filipus, sang pemberita injil. Sida-sida Etiopia itu mungkin tidak pernah bertemu lagi dengan Filipus, tetapi hal itu bukanlah suatu permasalahan. Ia kembali ke rumahnya dengan penuh sukacita setelah membawa kabar gembira tentang Yesus. Pertanyaan Diskusi Apakah tugas Filipus di Yerusalem? (Membagikan makanan sehari-hari kepada para janda.) Mengapa Filipus meninggalkan Yerusalem? (Karena terjadi penganiayaan terhadap umat percaya.) Melalui penganiayaan, Allah mengutus umat Kristen secara tidak langsung seperti Filipus ke Samaria dan ke seluruh penjuru dunia. Jadi, mereka dapat memberitakan injil kepada orang lain. Apakah yang terjadi di Samaria ketika Filipus menginjil di sana? (Allah memakainya untuk menyelamatkan banyak jiwa.) Mengapa Allah membawa Filipus pergi ketika sedang bersaksi kepada banyak orang? (Untuk bersaksi dan menyelamatkan satu orang, yaitu sida-sida Etiopia.) Bagaimana Allah mempersiapkan sida-sida yang akan diinjili oleh Filipus? (Sida-sida itu telah pergi beribadah di Yerusalem, dan ia sedang membaca sebuah ayat tertentu dalam kitab Yesaya.) Bagaimana orang Etiopia itu menunjukkan bahwa ia sungguh-sungguh percaya? (Ia menyerahkan dirinya untuk dibaptis oleh Filipus.) Bagaimana cerita ini menunjukkan bahwa satu orang pun ternyata sungguh berharga di mata Allah? Apakah yang telah diajarkan oleh cerita ini mengenai penginjilan kepada teman-teman kita? Bagaimana cara terbaik untuk menunjukkan kepada teman kita bahwa menjadi seorang Kristen itu begitu indah? 28 Saksi Yang Setia Mengulang Isilah: Filipus adalah salah seorang pengikut Yesus. Setelah Yesus naik ke __________ (surga), Filipus menyebarkan kabar gembira mengenai Yesus kepada setiap orang di sekitarnya. Seorang malaikat Allah menampakkan diri dan berkata, “Bersiaplah untuk pergi ke utara. Pergilah ke jalan yang menurun dari Yerusalem ke padang gurun Gaza.” Malaikat itu menghilang, dan Filipuspun bersiap-siap untuk pergi ke padang gurun Gaza. Di tengah jalan, Filipus melihat sebuah kereta kuda sedang menuju ke arahnya. __________ (Roh Kudus) berkata kepada Filipus, “Hampiri dan berlarilah ke samping kereta kuda itu.” Lalu, Filipuspun melaksanakannya. Seorang laki-laki sedang duduk dalam kereta berkuda itu. Ia sedang membaca sebuah gulungan kitab. Orang itu adalah seorang __________ (sidasida) dari Etiopia. “Apakah yang sedang kaubaca?” tanya Filipus. “Kitab Yesaya,” jawab orang itu. “Apakah kamu memahami apa yang sedang kaubaca itu?” tanya Filipus. “Tidak, aku memerlukan seseorang untuk __________-nya (menjelaskan) kepadaku,” jawab orang itu. “Mungkin aku dapat membantumu,” kata Filipus. “Pengemudi, tolong hentikan kereta ini!” teriak orang itu. Kemudian, ia berkata kepada Filipus, “Silakan naik hingga kita dapat membicarakan kitab ini.” Filipus segera naik ke atas kereta berkuda itu dan duduk di sampingnya. Gulungan kitab Yesaya itu terbuka sampai pada tempat yang tertulis, “Dia seperti anak domba yang dibawa ke tempat pembantaian. Dia tidak membuka mulut-Nya. Dia akan menurut dan tidak melawan.” Orang itu bertanya, “Tentang siapakah nabi ini mengatakan demikian? Tentang dirinya sendiri ataukah orang lain?” Filipus berkata, “Nabi Yesaya sedang membicarakan __________ (Yesus), Anak Allah.” Setelah itu, Filipus memberitakan __________ (Yesus) kepada orang itu. Mereka melanjutkan perjalanan dan tibalah di suatu tempat yang terdapat banyak airnya. Orang itu berkata, “Lihat, di sana terdapat air; apakah halangannya bila aku dibaptis?” Sekali lagi, bendahara itu menyuruh pengemudi untuk menghentikan kereta tersebut. Ia dan Filipus turun dari kereta dan menuju ke dalam air itu. Filipus __________-nya (membaptis) dan mereka keluar dari dalam air itu. Tiba-tiba, __________ (Roh Kudus) membawa Filipus pergi. Orang itu tidak melihat Filipus lagi, tetapi ia melanjutkan perjalanannya dengan memuji __________. (Allah) Saksi Yang Setia 29 Temuan Alkitab Maukah kamu bersaksi bagi Allah seperti yang Filipus telah lakukan? Bagaimana kamu menjelaskan kepada seseorang tentang rencana penyelamatan Allah? Bacalah ayat Alkitab yang tertera berikut. Tuliskan apa yang kamu akan katakan untuk membantu seseorang memahami bagaimana menjadi seorang Kristen itu. Rm. 3:23 Rm. 5:8 Rm. 10:9-10 1 Yoh. 5:13 Aktivitas 1 Janji Pelayanan Filipus melakukan apa yang Allah inginkan. Ia menunjukkan kasih dan syukurnya dengan melayani Allah dengan setia. Berikut adalah janji pelayananmu kepada Allah. Pada masing-masing bagian, tulislah bagaimana kamu dapat melayani-Nya. 30 Saksi Yang Setia Aktivitas 2 Mengapa Kamu Melayani Allah? Saksi Yang Setia 31 32 Saksi Yang Setia Perjalanan Menuju Ke Damsyik 5 Kitab Bacaan: Kis. 7:58; 8:1-4; 9:1-22 Inti Pelajaran: Seorang Kristen haruslah berbeda dalam sikap dan perbuatannya. Tujuan Pelajaran: Agar murid-murid memahami bahwa iman kepercayaan seorang Kristen berpengaruh terhadap kehidupannya. Ayat Hafalan: “Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia daripada semuanya.” (Flp. 3:8a) Latar Belakang Alkitab Paulus terlahir dari keluarga Ibrani di kota Tarsus, Roma. Nama kecilnya dalam bahasa Ibrani adalah Saulus. Kita begitu mengenalnya dengan panggilan Paulus. Ia dibesarkan dalam kebudayaan Yunani, sehingga latar belakangnya ini sungguh dalam menjalani amanatnya yang kudus terhadap orang-orang nonYahudi di kemudian harinya. Ayah Paulus adalah seorang Farisi yang telah memulai pendidikan agama anaknya saat usia dini. Pada usia 13 tahun, Paulus dikirim ke Yerusalem untuk belajar kepada rabi Gamaliel. (Flp. 3:5-6) Paulus muncul pertama kali dalam Perjanjian Baru sebagai seorang pemuda yang berusia kira-kira 33 tahun di saat pembantaian Stefanus. (Kis. 7:58) Paulus mungkin hanya seorang pengamat saat melihat para saksi melempari batu kepada Stefanus. Dalam Kis. 8:1 terdapat catatan yang menyatakan bahwa Paulus pun setuju bila Stefanus mati dibunuh”; melalui catatan ini memberikan petunjuk adanya keterlibatan wewenang. Saat itu, Paulus menyerahkan seluruh tenaganya dalam pembantaian banyak umat percaya di Yerusalem. Di bawah kuasa Mahkamah Agama, ia menyeret laki-laki dan perempuan dari rumah dan menjebloskan mereka ke dalam penjara. Tetapi umat percaya yang berhasil lolos dari pembantaian ini tetap menyebarkan injil kebenaran ke manapun mereka pergi. Kemarahan Paulus semakin tambah karena perkembangan peristiwa ini. Ia minta kuasa penuh dari imam besar Kayafas, untuk mengutusnya ke Damsyik agar dapat menghukum umat percaya yang telah melarikan diri ke sana. Saksi Yang Setia 33 Dalam perjalanannya ke Damsyik, tiba-tiba memancarlah cahaya yang mengelilingi dirinya. (Kis. 9:3; 22:6; 26:13) Cahaya itu muncul di siang hari dan lebih terang daripada sinar matahari. Yesus menyuruh Paulus pergi ke kota dan menantikan petunjuk selanjutnya. Mata Paulus dibutakan oleh cahaya terang itu, sehingga ia harus dibawa ke rumah seorang Yahudi bernama Yudas di Jalan Lurus. Di sana, Pauluspun berpuasa dan berdoa tiga hari lamanya. Saat itu, Paulus mengikuti segala perintah Allah, dan bertobat atas segala dosanya dan bersiap untuk menantikan kedatangan Ananias. (Kis. 26:19) Allah memberi penglihatan kepada Ananias dan menyuruhnya untuk menumpangkan tangan ke atas Paulus. Setelah merasa yakin bahwa sekarang Paulus adalah alat yang akan dipakai oleh Allah, maka Ananias menaati perintah Allah itu dan segera berangkat ke rumah di mana Paulus tinggal. Di sana, dengan kuasa Kristus, Paulus kembali mendapat penglihatannya dan dipenuhi oleh Roh Kudus. Sekarang, ia bukan seorang yang buta rohani maupun buta fisik, Pauluspun segera dibaptis. Dalam waktu singkat, ia menyebarkan injil Yesus Kristus ke banyak rumah ibadah orang Yahudi hingga mereka terkagum-kagum apalagi yang dahulunya mengetahui bahwa Paulus mempunyai niat sebagai seorang pembantai orang Kristen. Paulus benar-benar telah berubah menjadi seorang yang baru. Kepandaiannya luar biasa, kasih, semangat dan kesetiaannya yang mendalam diberikan kepadanya demi pelayanan terhadap Yesus Kristus. Mengenai Murid Anda Paulus telah menjalankan kehidupan orang Kristen yang benar. Setelah bertobat, ia berubah menjadi seorang yang baru, setiap menit nafas dan hidupnya adalah bagi Kristus. Ia selalu memuji Allah dan menolong orang lain, memberikan motivasi kepada siapapun yang mendengar dan melihat dirinya. Tentu saja pekerjaan Paulus ini sukar untuk dilakukan bagi murid-murid. Tetapi mereka harus mengetahui bahwa menjadi orang Kristen itu bukanlah hanya status saja. Murid-murid mungkin belum atau tidak dapat berkotbah seperti Paulus, tetapi hidup mereka hendaknya menjadi saksi nyata terhadap kasih dan berkat Allah. Karena murid-murid percaya kepada Yesus, maka setidaknya kelakuan mereka hendaklah mencerminkan adanya Yesus dalam hidup mereka. Bila tidak, maka perbuatan mereka akan serupa dengan mereka yang tidak percaya Allah. Apakah mereka menjalani hidup yang berbeda di luar gereja? Mereka mungkin saja bersikap sebagai masyarakat yang baik pada hari Sabat, tetapi bagaimana dengan tindakan mereka di luar sekolah maupun di rumah? Apakah masih tidak berubah? Sangat penting bagi murid-murid untuk menyadari bahwa menjadi seorang Kristen bukanlah karakter yang dilakukan seminggu sekali saja, tetapi hendaklah seperti Paulus, segala perbuatan dan perkataannya hendaklah baik. Diskusikan apa maksud menjadi seorang Kristen bagi murid-murid. Setelah itu, motivasikan mereka untuk selalu berdoa kepada Allah hingga iman kepercayaan mereka benar-benar mengubah hidup mereka, sehingga merekapun dapat menjadi saksi hidup bagi kasih Allah. 34 Saksi Yang Setia Pemanasan Mintalah murid-murid untuk memikirkan satu hal yang dapat berubah, seperti es batu atau langit, awan, pikiran manusia, dan lain sebagainya. Hari ini, kita akan mempelajari seseorang yang telah berubah menjadi sahabat Yesus. Namanya adalah Saulus. Marilah kita lihat apa yang telah membuat dirinya berubah. Cerita Alkitab Apakah murid-murid mengetahui bahwa kata “Kristen” belum pernah muncul sebelumnya sampai pada peristiwa yang tercatat dalam Kis. 11:26? Tetapi untuk menghindari kebingungan, kita akan memakai istilah tersebut dalam pelajaran ini. Saulus, Si Pengacau Setelah Yesus bangkit dari kematian dan naik ke surga, banyak orang di Yerusalem menjadi pengikut-Nya. Tetapi sungguh sulit saat itu untuk dapat menjadi seorang Kristen. Kota Yerusalem menjadi begitu berbahaya bagi mereka karena kehadiran seorang yang bernama Saulus. Saulus adalah seorang Yahudi yang telah diajarkan sejak kecil untuk mematuhi semua hukum Taurat, bahkan ia adalah seorang Farisi, kelompok elit agama saat itu. Suatu hari, penduduk di Yerusalem menangkap Stefanus, seorang pengikut Yesus dan membawanya ke kota. Mereka melempari Stefanus dengan batu sampai mati karena ia adalah seorang Kristen. Saulus hadir di sana dan menyetujui perbuatan mereka itu dan telah memutuskan untuk melakukan apapun yang dapat dilakukannya agar para pengikut Yesus berhenti mengabarkan injil bahwa Yesus telah bangkit dan Ia adalah Allah. Saulus mengumpulkan orang banyak dan mendatangi rumah demi rumah, menyeret segenap umat percaya ke dalam penjara. Saulus mengira perbuatannya itu benar. Ia tidak peduli bahwa perbuatannya telah menyakiti orang lain. Yesus Menampakkan Diri-Nya Kepada Saulus Suatu hari, Saulus memutuskan untuk menuju ke Damsyik agar dapat menangkap lebih banyak lagi orang Kristen. Ia mendatangi imam besar di Yerusalem, “Aku minta izin untuk menangkap semua orang Kristen di Damsyik,” pinta Saulus. Ia ingin menangkap para pengikut Yesus yang tinggal di sana dan membawa mereka pulang ke Yerusalem serta memasukkan mereka ke dalam penjara. Dalam perjalanan menuju ke Damsyik, suatu kejadian terjadi dengan tibatiba dan hal itulah yang telah mengubah seluruh hidup Saulus. Langitpun memancarkan cahaya yang lebih terang daripada sinar matahari. Sauluspun jatuh tersungkur ke tanah, ia tidak dapat melihat, apakah yang sedang terjadi? Lalu, Saulus mendengar suatu suara mengatakan kepada dirinya, “Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku?” Saulus tidak pernah mendengar suara sesedih itu sebelumnya, sehingga ia bertanya, “Siapakah engkau, Tuhan?” “Akulah Yesus yang sedang engkau aniaya itu,” jawab suara itu. “Bangkit dan berangkatlah ke kota, nantikan di sana seseorang yang akan datang dan memberitahukanmu apa yang harus kauperbuat.“ Saksi Yang Setia 35 Kemudian, cahaya itu menghilang dan suara itupun tidak kedengaran lagi. Sekarang, Saulus mengenal dan percaya Yesus adalah Anak Allah dan menaati perintah-Nya. Saulus berhasil bangkit dan membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa. Tiga hari lamanya, ia tidak makan dan minum dan merenungkan semua yang telah terjadi atas dirinya. Ananias Mendatangi Saulus Pada saat yang sama, di rumah lainnya di Damsyik, seorang Kristen bernama Ananias mendapat penglihatan. “Ananias,” kata Allah dalam mimpinya, “Pergilah kepada Saulus, berdoalah baginya agar ia dapat melihat lagi.” Ananias terkejut dan tidak percaya, “Tetapi...,” protesnya, “Saulus adalah musuh terbesar yang begitu membenci-Mu; telah kudengar bahwa ia datang ke mari untuk menangkap kami.” “Aku telah memilih Saulus untuk melakukan suatu pekerjaan penting, yaitu mengabarkan injil kepada orang banyak.” Sekalipun Ananias masih merasa takut dan bingung, tetapi ia tetap menaati perintah Allah dan pergi ke tempat di mana Saulus berada. “Saulus,” kata Ananias, “Yesus datang mengutusku agar engkau dapat melihat kembali dan dipenuhi oleh Roh Kudus.” Saat Ananias menumpangkan tangan ke atas kepala Saulus, maka selaput gugur melintas ke mata Saulus sehingga ia dapat melihat kembali. Memang tidak membutuhkan waktu lama untuk dapat mempercayai bahwa Saulus telah berubah dari seorang musuh menjadi seorang teman. Sauluspun akhirnya dibaptis. Kabar mengenai perubahan Saulus menyebar ke seluruh kota Damsyik. Ia bukan saja tidak lagi menangkap orang Kristen, tetapi menghabiskan waktunya di Damsyik untuk memberitakan bahwa Yesus adalah Allah. Semua orang tercengang-cengang terhadap khotbah Saulus itu. Pertanyaan Diskusi Sebelum ke Damsyik, siapakah Yesus menurut anggapan Saulus? (Saulus belum mengetahui bila Yesus adalah Mesias ataupun Allah.) Apa yang dirasakan Saulus ketika menyaksikan cahaya terang itu? (Saulus merasa ketakutan dan mengetahui bahwa Yesus sedang berbicara dengannya.) Apakah yang Saulus lakukan untuk menunjukkan bahwa ia telah menganiaya Yesus Kristus dengan cara memasukkan laki-laki dan perempuan ke dalam penjara? (Saulus menjadi percaya ketika Yesus mengatakan bahwa ia sebenarnya sedang menganiaya diri-Nya.) Apakah yang umat Kristen di Damsyik sedang pikirkan tentang Saulus sebelum dan setelah ia tiba di sana? (Mereka pasti merasa ketakutan sebelum Saulus tiba di sana. Mereka pasti bersukacita sekalipun masih ragu ketika mengetahui bahwa Saulus telah berubah ketika ia tiba di sana.) 36 Saksi Yang Setia Apakah yang Allah katakan kepada Ananias tentang hal yang akan diperbuat Saulus setelah ia menjadi Kristen? (Allah memberitahukan Ananias bahwa Saulus telah terpilih untuk melaksanakan suatu pekerjaan penting, yaitu memberitakan injil kepada orang-orang non-Yahudi. Mengulang Isilah tempat yang kosong: 1. Saulus adalah seorang Y__________ (Yahudi) dan telah mempelajari sejak kecil untuk mematuhi semua h__________ (hukum) Taurat Allah, bahkan ia adalah anggota kelompok agama yang bernama F__________ (Farisi). 2. Suatu hari beberapa orang di Yerusalem menangkap pengikut Yesus yang bernama S__________ (Stefanus) karena ia telah mengakui dirinya sebagai orang Kristen. Mereka melempari S__________ (Stefanus) dengan batu. S__________ (Saulus) berada di sana untuk menyetujui tindakan mereka dan memutuskan untuk berbuat apapun agar dapat menghentikan para pengikut Yesus dalam mengabarkan k__________ (kebangkitan) Yesus sekaligus identitas-Nya yang adalah Allah. 3. Saulus mengumpulkan orang banyak dan mendatangi rumah demi rumah. Setiap pengikut Yesus ditangkap dan dimasukkannya ke dalam p___________. (penjara) Saulus beranggapan bahwa apa yang sedang diperbuat itu adalah benar. Ia tidak peduli bila hal itu telah menyakiti orang lain. 4. Saulus mendengar suatu suara, “Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku?” “______________________________?” tanya Saulus ketakutan. (Siapakah engkau, Tuhan?) “Akulah Yesus yang sedang engkau a__________ (aniaya) itu," jawab suara itu. “Bangkit dan pergilah ke kota, serta nantikan di sana seorang yang akan memberitahukan kepadamu apa yang harus kauperbuat.“ 5. Selama t__________ (tiga) hari, Saulus tidak makan dan minum serta tidak dapat melihat apa-apa. 6. Ananias bermimpi dan mendapatkan suatu penglihatan, “Ananias,” panggil Allah dalam mimpinya. “Pergilah kepada Saulus. B__________ (Berdoalah) untuknya agar ia dapat m__________ (melihat) kembali." 7. “Aku telah memilih Saulus agar ia melakukan pekerjaan yang penting, yaitu mengabarkan i__________ (injil) kepada banyak orang. 8. Ananias segera menumpangkan t__________ (tangan) ke atas kepala Saulus dan suatu s__________ (selaput) yang gugur dari mata Saulus hingga ia dapat melihat kembali. Saksi Yang Setia 37 9. Berita tentang perubahan Saulus menyebar ke seluruh kota Damsyik. Ia tidak lagi menangkap orang Kristen, tetapi memakai waktunya untuk m__________ (memberitakan) injil bahwa Yesus adalah A__________ (Allah). Semua orang yang mendengar khotbahnya menjadi terkagum-kagum. 10. Hidup Saulus telah b__________ (berubah) selamanya dalam perjalanannya ke Damsyik. Temuan Alkitab Perubahan Dahsyat (Ajaklah murid-murid untuk membaca artikel ini di kelas. Mungkin Anda akan memberikan sedikit pertanyaan mengenainya.) Sebagai seorang Yahudi yang masih muda, Saulus gemar mempelajari firman Tuhan dan sering pergi ke rumah ibadah, tetapi ia begitu membenci para pengikut Yesus. Ia belum dapat memahami mengapa orang harus percaya kepada Yesus. Dari dahulu ia telah diajarkan bahwa Yesus adalah seorang nabi palsu dan merupakan suatu tokoh ancaman bagi umat Yahudi. Oleh karena itu, ia mencoba menghancurkan pekerjaan pengikut Yesus dengan sekuat tenaga. Para umat Kristen pun akhirnya menyadari bahwa Saulus sedang mempunyai rencana untuk membantai mereka. Suatu hari, Saulus dan teman-temannya sedang dalam perjalanan menuju ke Damsyik untuk menangkap umat Kristen. Tiba-tiba, memancarlah suatu cahaya dari langit hingga Saulus jatuh tersungkur ke tanah dan terdengarlah suatu suara yang mengatakan, “Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku?” “Siapakah engkau, Tuhan?” tanya Saulus. “Akulah Yesus yang engkau aniaya itu,” demikianlah jawab suara itu. Saulus bertanya, “Tuhan, apakah yang harus kuperbuat?” Yesus menyuruh Saulus untuk pergi ke Damsyik. Ketika hendak bangun berdiri, ia membuka matanya, tetapi tidak dapat melihat apa-apa. Teman seperjalanan Saulus membawanya masuk ke Damsyik. Di sepanjang perjalanan menuju ke Damsyik, ia teringat semua perbuatan jahat yang pernah dilakukan. Saulus menyadari bahwa apa yang pernah diperbuatnya adalah salah, sekalipun sekarang ia tidak dapat melihat apa-apa, tetapi hatinya dapat melihat dengan jelas. Akhirnya, ia mengetahui bahwa Yesus adalah Allah sendiri! Setelah tiba di Damsyik, Saulus berdoa tiga hari lamanya. Allah mengutus Ananias untuk menemuinya. Ananias menumpangkan tangannya ke atas kepala Saulus hingga matanya dapat melihat kembali. Kemudian Ananias berkata, “Allah telah memilih engkau untuk melakukan pekerjaan yang sungguh penting. Engkau akan menjadi saksi bagi semua orang.” Setelah dibaptis, Saulus mulai mengajarkan tentang Yesus. Umat Kristen di Damsyik begitu senang dengan pertolongan Saulus ini dan sekarang teman-teman lama Saulus mulai membenci dirinya. Mereka membuat suatu jebakan dengan menjaga pintu gerbang. Bila ia akan segera meninggalkan Damsyik, maka mereka akan menangkap Saulus. Teman-teman baru Saulus membantu melarikan dirinya. Mereka menggunakan sebuah keranjang untuk menurunkannya melewati tembok dengan tali. Saulus berhasil keluar dari Damsyik dan melarikan diri ke Yerusalem tanpa diketahui musuhnya. 38 Saksi Yang Setia Mulanya, umat Kristen di Yerusalem merasakan ketakutan terhadap Saulus, tetapi seorang Kristen memberitahukan dengan begitu berani tentang bagaimana Yesus telah mengubah Saulus, sehingga mereka sekarang begitu mengasihinya. Ia menyebarkan injil mengenai Yesus ke seluruh kota. Banyak orang yang percaya dan menjadi umat Kristen. Saulus mengubah namanya menjadi Paulus dan pergi menyebarkan injil ke segala penjuru dunia. Barnabas, Silas dan Timotius adalah teman-teman Paulus dan mereka selalu pergi bersama-sama. Lukas, seorang dokter pun adalah teman Paulus. Ia pergi bersama-sama dengan Paulus, dan mungkin ia pula yang merawatnya bila sedang sakit. Paulus begitu bersukacita menginjil tentang Yesus. Ia begitu bersemangat dalam mencapaikan setiap khotbahnya. Pada suatu malam, ia berkhotbah begitu lama sampai seseorang yang duduk di dekat jendela tertidur dan terjatuh dari lantai tiga tingkat gedung itu. Lalu, Pauluspun berhenti berkhotbah, segera turun ke bawah dan menyembuhkan luka orang itu dan berkhotbah kembali. Seperti yang terjadi di Damsyik dan Yerusalem, tidak semua orang senang mendengarkan khotbah mengenai Yesus. Jadi nyawa Pauluspun selalu berada dalam bahaya. Kadang banyak orang mengusirnya dari kota. Paulus pun mengalami badai di atas kapal. Beberapa kali ia dipukul dan dimasukkan ke dalam penjara. Ketika sedang dipenjara, ia menulis banyak surat kepada gereja-gereja baru. Dalam suratnya itu, ia tetap memotivasi umat Kristen dan mengajarkan mereka tentang Yesus. Aktivitas 1 Menulis Tentang Yesus Mintalah murid-murid untuk menulis satu paragraf tentang Yesus dan makna menjadi bagian dalam keluarga Allah. Bahan: Kertas Pensil/pena Papan tulis dan kapur Kertas yang besar Petunjuk: Langkah 1: Perkenalkan aktivitas ini. Mintalah murid-murid untuk menulis satu paragraf tentang Yesus dan makna menjadi bagian keluarga Allah. Murid-murid akan mengumpulkan angka setiap kali mereka menggunakan kata-kata tertentu dalam paragraf itu. Langkah 2: Buatlah daftar kata. Tanyakan murid-murid tentang kata-kata apa yang dapat dipakai untuk membantu menjelaskan kabar baik tentang Yesus. Buatlah daftar kata itu di atas kertas atau di papan tulis. Untuk membantu murid-murid berpikir, ajukan beberapa pertanyaan seperti: Siapakah Yesus? Apakah yang diperbuat Yesus untuk menunjukkan kasih Allah? Mengapa begitu penting bagi Allah untuk mengutus Yesus ke dunia ini? Apakah yang akan kamu katakan kepada orang tentang bagaimana menjadi umat Kristen? Mengapa semua orang perlu pengampunan Allah? Daftar kata yang mungkin disebutkan antara lain: Yesus, Allah, Juruselamat, mengampuni, dosa, manusia, dunia, percaya, keluarga, teman, Kristen. Saksi Yang Setia 39 Langkah 3: Tulislah satu paragraf. Bantulah murid-murid untuk menulis satu paragraf tentang Yesus dan makna menjadi anggota keluarga Allah. Pada saat ada seorang murid yang mengusulkan kalimat tertentu, tuliskan kalimat itu di atas kertas. Kita boleh menulis kata-kata dari Alkitab sebanyak-banyaknya, tetapi hanya akan mendapatkan satu angka terhadap kata yang digunakan untuk tiga kali pertama. Langkah 4: Hitunglah angkanya. Murid-murid menulis paragraf masing-masing untuk menambah jumlah angkanya. Aktivitas 2 Penglihatan Bagi Orang Buta (Mzm. 146:8) Bukan hanya suara Yesus yang telah menyadarkan Paulus dalam perjalanannya menuju Damsyik, tetapi Roh Kudus yang berada dalam hati Paulus pun yang membuatnya melihat kebenaran. Hati dan mata Paulus dibukakan oleh Yesus. Buatlah “mata” untuk memandang Yesus yang akan membantumu mengingat siapa yang pernah membantumu melihat kebenaran. Hafalkan ayat Alkitab pada kelopak mata tersebut (Mzm. 146:8a). Petunjuk: 1. Guntinglah bagian-bagian berikut. 2. Berilah warna pada biji mata (iris) dengan warna biru. 3. Guntinglah lingkaran yang paling tengah (pupil) dengan hati-hati. 4. Rekatkan bagian SELEMBAR KERTAS di belakangnya seperti yang ditunjukkan pada gambar. 5. Pada bagian REKATAN PITA, berilah warna pada lingkaran sebelah kiri dengan warna hitam. 6. Pada lingkaran sebelah kanan, berilah warna pada hatinya dengan warna merah dan pada salibnya dengan warna kuning terang. 7. Selipkan bagian REKATAN PITA ke dalam rekatan SELEMBAR KERTAS. Sekarang, kamu dapat berubah keadaan dari “buta” menjadi melihat melalui Allah! 40 Saksi Yang Setia Suara Dari Makedonia 6 Kitab Bacaan: Kis. 16:6-15 Inti Pelajaran: Roh Kudus memimpin Paulus menuju ke Makedonia untuk mengabarkan tentang Yesus. Tujuan Pelajaran: Agar murid-murid memahami bahwa mereka pun dapat mencari cara menjadi seorang pekabar injil seperti Paulus. Ayat Hafalan: “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya.” (Rm. 1:16a) Latar Belakang Alkitab Kita semua tidak mengetahui bagaimana cara Roh Kudus mengatakan kepada Paulus dan rekan sekerjanya agar mereka jangan pergi ke Asia. Mungkin melalui penglihatan atau cara lainnya. Roh Kudus kembali menutup pintu pemberitaan injil ketika Paulus hendak menuju ke Bitinia. Ketika dalam perjalanan melewati Misia dan menuju ke Troas, Paulus diberikan penglihatan yang nyata bahwa mereka harus segera menuju ke Makedonia. Filipi adalah kota utama di daerah Makedonia (Yunani selatan sekarang ini). Paulus mendirikan gereja dalam kunjungannya ke Filipi. Dari sebuah penjara di Roma, Paulus menulis surat yang menunjukkan kasih dan rasa kepeduliannya terhadap para jemaat di sana. Setelah mengikuti tuntunan Roh Kudus, Paulus membuat pertemuan dengan sekelompok kecil perempuan. Paulus tidak pernah membatasi dirinya dengan membedakan budaya maupun ras yang dapat mencegahnya untuk menyebarkan injil. Iapun mengabarkan injil kepada para perempuan itu, dan Lidia, seorang pedagang yang kaya, menjadi percaya kepada Yesus. Oleh sebab inilah, pintu pemberitaan injil terbuka di daerah itu. Sebenarnya, hanya Allahlah yang dapat membuka pikiran dan hati manusia sehingga menerima Kristus. Mohonlah kepada Allah agar hatimu dibukakan-Nya agar dapat berbagi pengalaman mengenai Yesus dan membantu murid-murid memahami maknanya mempercayai Dia. Saksi Yang Setia 41 Mengenai Murid Anda Paulus adalah seorang yang begitu penting dalam penyebaran injil terhadap orang-orang non-Yahudi di luar kota Yerusalem. Banyak yang kemudian percaya dan menjadi Kristen, sekalipun demikian, mereka tetap orang-orang yang dianggap oleh orang Yahudi tidak akan mendapatkan bagian keselamatan. Anugerah Allah memang bagi semua orang dan Paulus pergi ke manapun Roh Kudus mengutusnya. Ia tidak pilih kasih. Untuk itu, murid-murid hendaklah mempunyai sikap yang sama. Memang mudah untuk mengira seseorang akan percaya kepada Allah atau tidak berdasarkan dari latar belakang atau karakter mereka. Tetapi melalui pertobatan orang-orang non-Yahudi, ternyata injil keselamatan adalah milik semua orang, tidak peduli ras ataupun kebudayaan. Sebenarnya, Allahlah yang telah menyentuh hati manusia agar mereka dapat menjadi percaya. Murid-murid hendaklah memahami bahwa kapan dan di mana mereka sedang berbicara tentang Yesus, sesungguhnya mereka berkesempatan untuk menyebarkan pesan keselamatan kepada orang lain. Mereka jangan beranggapan bahwa teman mereka yang beragama Budha atau Ateis akan bersikap tidak peduli terhadap pesan itu. Mereka hanya perlu menanam benih dan Allahlah yang akan menumbuhkannya. Bersyukurlah, pada masa usia seperti murid-murid sekarang ini, mudah sekali bagi mereka untuk berbicara tentang Yesus dengan lebih terbuka kepada teman atau saudara, tanpa peduli akan bagaimana perasaan orang dewasa yang mendengarkannya. Iman mereka masih polos dan sederhana. Selain itu, murid-murid perlu mengetahui bahwa mereka hendaknya berusaha untuk senantiasa memuji Allah dengan segala perbuatan atau perkataan mereka. Mereka sesungguhnya sedang menanam benih tanpa disadari. Pemanasan Apakah ada yang mengetahui makna dari kata "misionaris" itu? Hari ini, kita akan berbicara tentang bagaimana menjadi seorang misionaris. Tuliskan kata-kata ini di papan tulis: Misionaris, injil, keselamatan, percaya, Yesus, Alkitab, Allah, kabar baik, Kristen. Jelaskan bahwa kata-kata itulah yang disampaikan oleh para misionaris kepada orang-orang yang ingin mengetahui tentang Yesus. Marilah kita baca dan renungkan Kis. 16 dalam Alkitab. Cerita Alkitab Pernahkah kamu ikut dalam suatu perjalanan yang jauh bersama dengan orangtuamu? Mungkin kamu mengetahui apa makna dari seorang pemandu perjalanan. Ia adalah seorang yang akan menjelaskan banyak tempat yang akan mereka kunjungi dalam perjalanan itu. Seorang pemandu perjalanan akan memberikan jadwal perjalanan bagi mereka. Jadwal itu adalah rencana yang akan menjelaskan banyak tempat yang akan mereka kunjungi berikut tanggal dan waktunya. Paulus dan temannya, Silas dan Timotius pun mempunyai seorang pemandu perjalanan. Siapakah ia? Ia adalah Roh Kudus yang selalu beserta dalam perjalanan mereka. 42 Saksi Yang Setia Perjalanan Penginjilan Paulus Yang Kedua Setelah meninggalkan Galatia, mereka berangkat menuju Misia. Kita tidak mengetahui rincian yang sebenarnya, tetapi Allah menunjukkan ke mana mereka harus melangkah. Paulus dan teman-temannya mematuhi pimpinan Roh Kudus. Mereka pergi hingga ke Troas. Saat itu, Paulus dan teman-temannya telah mengetahui bahwa Allahlah yang telah memberikan jadwal baru dalam perjalanan mereka. Mereka mungkin saja menjadi bingung, sebenarnya Allah mau mereka melangkah ke mana, tetapi sungguh merupakan suatu pengalaman yang menyenangkan mengetahui Allah adalah pemandu perjalanan rohani mereka. Panggilan Dari Makedonia Suatu malam di Troas, Allah menunjukkan perjalanan kepada Paulus yang harus mereka tempuh. Paulus merasa yakin bahwa orang yang ditunjukkan oleh Allah dalam mimpinya itu adalah seorang Makedonia. Paulus mendengar ketika orang itu memohon kepadanya, “Datanglah ke Makedonia dan tolonglah kami!” Lalu, orang yang berseru itu menghilang. Rencana Allah Bagi Paulus Dan Rekan Kerjanya Allah mau mereka menyebarkan injil di Makedonia. Akhirnya, merekapun menuju ke sana. Perjalanan itu membutuhkan waktu dua hari lamanya. Mereka berjalan sekitar 10 mil sampai ke Filipi. Sekalipun demikian, Roh Kuduslah yang memimpin perjalanan mereka itu. Ketika Paulus masuk ke kota Filipi, biasanya ia langsung menuju ke rumah ibadah dan mulai berbagi tentang Yesus kepada orang Yahudi, tetapi di sana belum ada satu rumah ibadahpun. Paulus pasti kebingungan mendapati keadaan ini semua. Hari itu adalah hari Sabat, Paulus dan rekan kerjanya berjalan menyusuri sungai. Akhirnya, mereka mendapati beberapa penduduk di sana dan mulai berbicara tentang Yesus. Lidia Menjadi Percaya Kepada Yesus Seorang perempuan terhormat menjadi tertarik terhadap apa yang Paulus telah kabarkan. Ia adalah Lidia, seorang perempuan yang mempunyai usaha menjual kain ungu. Saat itu, usaha seperti itu merupakan macam pekerjaan yang memerlukan kerja keras. Celupan warna dari kain itulah yang menjadi warna ungu istimewa ini menjadi terkenal, karena hanya orang kaya yang dapat membelinya. Lidia adalah seorang pelaku usaha yang berhasil dan termasuk orang penting di kota itu. Lidia begitu memperhatikan apa yang Paulus jelaskan. Ia memahami apa yang diajarkan dan akhirnya memutuskan untuk menjadi percaya kepada Yesus. Bukan hanya Lidia saja, tetapi seluruh keluarganya pun akhirnya menjadi percaya. Mereka semua dibaptis dan merasakan sukacita yang luar biasa. Setelah dibaptis, Lidia ingin sekali memberikan tumpangan bagi Paulus dan rekan kerjanya di rumah. "Bila kamu berpendapat bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Yesus, marilah menumpang di rumahku." Paulus dan rekan kerjanya begitu gembira dan bersyukur karena kesungguhan Lidia atas tawaran itu. Perjalanan mereka ini sungguh penuh dengan kejutan. Mereka merasa yakin bahwa Allah telah menyediakan yang terbaik bagi mereka. Dengan mematuhi bimbingan Roh Kudus, injil Yesus dapat disebarkan ke seluruh penjuru dunia. Saksi Yang Setia 43 Pertanyaan Diskusi Pada zaman sekarang ini, bagaimana kita dapat meneladani cara Paulus dalam menyebarkan injil? (Yang diperlukan hanyalah hati yang sungguh-sungguh dalam memberitahukan kasih Yesus yang ajaib kepada teman kita, dan apa yang telah Ia berikan kepada kita.) Dalam Rm. 1:16, Paulus menuliskan, “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam injil karena injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya.” Bagaimana kita mengetahui bahwa Paulus sungguh-sungguh yakin terhadap injil? (Paulus begitu bersukacita ketika menyebarkan injil kepada semua orang mengenai Yesus.) Apakah yang dapat dibuktikan bahwa kita pun merasa yakin terhadap injil? (Kita harus menjadi seorang pemberita injil tentang Yesus bagi teman. Kita pun harus berkata-kata dan bertindak selayaknya orang yang mengasihi Allah dan sesama.) Lidia telah membuktikan kasihnya dengan memberi tumpangan kepada Paulus dan rekan kerjanya. Bagaimana kita dapat menunjukkan kasih terhadap saudara-saudari di gereja? (Kita menyatakan dengan sikap baik, berbagi dalam iman, mengasihi dan menolong ketika mereka sedang menghadapi kesusahan, dan berdoa bagi mereka.) Pilihlah seorang teman yang kamu dapat ajak untuk berkebaktian Sabat bersama. Mengulang 1. Jelaskan dan tuliskan dengan kata-katamu sendiri tentang bagaimana Roh Kudus telah memimpin Paulus dan rekan kerjanya dalam menuju ke Makedonia dengan kata-katamu sendiri? 2. Jelaskan dan tuliskan dengan kata-katamu sendiri tentang bagaimana Lidia menjadi percaya ketika Paulus dan rekan kerjanya sedang berada di Filipi. Apakah yang dilakukan oleh Lidia setelah ia dan keluarganya dibaptis? Temuan Alkitab Paulus adalah seorang misionaris bagi bangsa lain yang belum pernah mendengar kabar tentang Yesus yang telah mati bagi segala dosa manusia. Paulus diutus dalam misi penting oleh Allah, untuk menyampaikan injil bagi dunia. Berikut terdapat tiga pertanyaan yang mungkin timbul mengenai misionaris. 44 Saksi Yang Setia 1. Apakah seorang misionaris itu? Adalah seorang yang mengabarkan injil Yesus kepada orang-orang yang belum pernah mendengar sebelumnya. Mereka adalah pemberani, dan penuh semangat dalam menyelesaikan kewajibannya ke seluruh tempat, bahkan yang penuh bahaya sekalipun. Mereka membawa pakaian, Alkitab dan obatobatan untuk menolong orang lain yang sedang membutuhkannya. Ketika menolong orang lain, sesungguhnya mereka sedang menolong Yesus! Lihatlah dalam Mat. 25:40 dan tuliskan di tempat berikut. Jawab: “Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” 2. Ke mana para misionaris itu pergi? Mereka biasanya menuju tempat yang jauh untuk memberitakan keselamatan yang terdapat dalam Yesus. Ke Afrika, Amerika Selatan, Rusia dan India, itulah tempat-tempat yang pernah mereka datangi. Tetapi seorang misionaris, tidaklah harus pergi jauh-jauh untuk mengabarkan injil dan melayani-Nya. Seorang misionaris pun dapat memberikan banyak sukacita kepada penduduk kota dan para tetangganya. Tentu saja, Allah menginginkan agar semua orang dapat mengenal Yesus Kristus. Bacalah dalam Mat. 24:14 dan tuliskan di tempat kosong berikut. Jawab: “Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” 3. Siapakah yang dapat menjadi seorang misionaris? Setiap orang yang mengasihi dan rela melayani Yesus adalah seorang misionaris. Kamu pun adalah seorang saksi dan misionaris bagi Yesus, karena setiap saat kita menolong orang lain atau setiap saat memberitakan bagaimana Yesus telah memberikan banyak sukacita dalam hati manusia. Bila kamu mengasihi Yesus, kamu adalah seorang misionaris dengan hati yang ingin mengubah dunia dan hati yang rela melayani-Nya! Bacalah dalam Kis. 1:8 dan tuliskan di tempat kosong beriktu. Jawab: “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Saksi Yang Setia 45 Aktivitas 1 Apakah Yang Kamu Dapat Lakukan Atau Katakan? Tujuan: Tulis atau gambarkan cerita tentang situasi di mana kita adalah seorang misionaris. Bahan: Kapur dan papan tulis Sebuah kertas dengan 9 x 12 " (22,5 x 30 cm) Pensil dan pena Persiapan: Gambarlah beberapa wajah yang menunjukkan emosi di atas papan tulis atau selembar kertas putih yang besar. Jangan diberi tulisan apa-apa. tidak gemibira marah bingung kuatir takut Petunjuk: Langkah 1 - Katakan kepada murid-murid: Paulus bertindak sebagai seorang misionaris yang berjalan jauh ke berbagai kota untuk mengabarkan Yesus. Ketika kamu dewasa nanti, beberapa dari antaramu pun akan menjadi seorang misionaris. Sebenarnya, kita dapat menjadi seorang misionaris tanpa memandang di mana hari ini tinggal atau berapa usia saat ini. Hari ini, kita akan membicarakan mengenai berbagai cara agar perkataan dan perbuatan kita dapat membantu orang lain mengenal Allah dan kasih-Nya. Langkah 2 - Diskusikan tentang berbagai situasi. Tunjukkan wajah yang kamu telah gambar di atas papan tulis. Tanyakan kepada mereka tentang bagaimana perasaan dalam wajah itu? Sambil murid-murid memberikan jawabannya, tuliskan di atas papan tulis. Setelah itu, Anda dapat tanyakan, “Kapan sajakah anak-anak seusia kalian merasa tidak senang? Marah? Bingung?” Setelah masing-masing sukarelawan memberikan keadaan tertentu, katakan, “Menunjukkan kasih dan memperhatikan orang adalah salah satu cara menjadi seorang misionaris. Apakah yang kamu dapat lakukan atau katakan untuk menolong orang itu?” Langkah 3 - Gambarlah wajah dan tuliskan cerita. Berilah murid-murid selembar kertas. Lipatlah setengah dan bukalah kembali lipatan tersebut. Pada sebelah kiri kertas, gambarlah satu macam wajah dan tuliskan bagaimana perasaan orang itu tidak gembira, marah, bingung atau apa saja, sementara pada sebelah kanan kertas, buatlah sebuah cerita rekaan atau gambar tentang bagaimana kamu dapat menolong orang itu dengan menunjukkan kasih Allah. (Lihatlah pada gambar) Pada saat murid-murid menulis atau menggambar, tanyakan kepada mereka, “Pernahkah kalian merasa seperti itu? Apakah yang dapat membuatmu merasa lebih baik? Apakah yang akan dipelajari orang ini mengenai kasih Allah melalui tindakanmu?” Langkah 4 - Baca dan berceritalah. Bila waktu aktivitas masih tersedia, mintalah murid-murid untuk berbagi kisah mereka yang serupa dengan orang yang tadi itu. 46 Saksi Yang Setia Aktivitas 2 Gulungan Kitab Pada Zaman Alkitab Tujuan: Membuat gulungan kitab dan menuliskan kata-kata dari Ayat Hafalan hari ini dalam bahasa Yunani untuk pameran zaman Alkitab. Bahan: Kantong kertas coklat Gunting Pensil Benang Persiapan: Buatlah contoh gulungan kitabmu sendiri dari kantong kertas coklat dan tuliskan beberapa kata Yunani di atasnya. Petunjuk: Langkah 1 - Ketika membaca beberapa kitab Perjanjian Baru, sesungguhnya kamu sedang membaca surat dari seseorang. Tiga belas dari seluruh kitab dalam Perjanjian Baru ditulis oleh Paulus. Menurut kamu, untuk kota manakah kitab Filipi ditulis? (Kota Filipi.) Paulus menuliskan surat-suratnya dalam bahasa Yunani. Tunjukkan sebuah contoh gulungan kitab. Gulungan kitab adalah sebuah lembaran kertas yang panjang dengan tulisan di atasnya. Hari ini, kita akan membuat gulungan kitab. Kita akan menuliskan beberapa kata dari Ayat Hafalan dalam bahasa Yunani. Langkah 2 - Membuat gulungan kitab. Berilah masing-masing murid satu kantong kertas. Murid-murid membuat gulungan kitab dengan cara menggunting lembaran persegi yang besar dari kantong kertas mereka. Lalu, perintahkan setiap murid untuk memberikan sobekan kecil itu di tepinya dan remas agar tampak seolah-olah telah usang. Pada saat murid-murid sedang bekerja, beritahukan kepada mereka bahwa gulungan kitab itu terbuat dari kulit binatang atau dari semacam tanaman yang disebut papirus. Langkah 3 - Menuliskan kata-kata Yunani. Tanyakan murid-murid, kata-kata manakah yang akan mereka tuliskan pada gulungan kitab dan apakah maksudnya? Setelah menjawab, mintalah mereka untuk meratakan kembali kertas-kertas itu dan salinlah huruf-huruf Yunani tersebut. Saat mereka bekerja, katakan bahwa menulis sangatlah sulit bagi Paulus karena pada saat itu pena ataupun spidol belum ada. Paulus mungkin menulis dengan jarum rumput (perlihatkan gambarnya). Gulung dan ikatlah gulungan kitab yang telah selesai dengan benang. Pajang gulungan kitab tersebut di atas meja kelas Anda. Saksi Yang Setia 47 48 Saksi Yang Setia Paulus Dan Silas Dalam Penjara 7 Kitab Bacaan: Kis. 16:16-40 Inti Pelajaran: Allah membantu Paulus dan Silas ketika berada dalam penjara. Tujuan Pelajaran: 1. Agar murid-murid dapat menjelaskan apa yang Paulus dan Silas perbuat dalam penjara dan bagaimana Allah telah menolong mereka melewati saat bahaya itu. 2. Agar murid-murid lebih mengenal Allah. Ayat Hafalan: “Ya Tuhan, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku.” (Mzm. 18:3a) Latar Belakang Alkitab Kisah tentang Paulus dan Silas serta kepala penjara adalah satu cara yang dapat menunjukkan bagaimana umat Kristen menghadapi penganiayaan. Setelah menerima siksaan dan dipenjarakan secara tidak adil, Paulus dan Silas tetap berdoa dan memuji Allah. Mereka menunjukkan bahwa penderitaan itu merupakan hal yang indah dan bukanlah sebaliknya. Setelah gempa terjadi, seketika itu pula terbukalah semua pintu penjara dan terlepaslah belenggu mereka, serta kepala penjarapun begitu terkejut ketika menemukan tidak ada di antara mereka yang melarikan diri. Hal yang aneh ini pasti ada kaitannya dengan khotbah, pujian dan doa yang telah dibawakan oleh Paulus dan Silas . Akhirnya, keluarga kepala penjara dapat merasakan keselamatan Allah. Paulus menolak kebebasannya. Ia berniat memberikan pelajaran kepada para pembesar di Filipi dan bermaksud untuk melindungi para jemaat dari perbuatan siksa yang pernah diterimanya, agar mereka tidak mengalami hal itu lagi. Hari berikutnya, mereka dibebaskan dari penjara karena mereka adalah warga negara Roma yang mempunyai keistimewaan tersendiri. Orang Filipi itu menjadi takut karena telah menyiksa orang yang berwarga negara Roma, karena itu adalah tindakan ilegal dalam hukum. Apalagi setiap warga negara mempunyai hak untuk diadili secara adil, tetapi Paulus dan Silas telah dihukum terlebih dahulu oleh mereka. Saksi Yang Setia 49 Mengenai Murid Anda Paulus dan Silas telah diperlakukan secara tidak adil. Mereka pasti tidak mengetahui bagaimana masa depan setelah berada dalam penjara. Sekalipun demikian, mereka tetap bersandar kepada Allah. Iman mereka tidak pudar sekalipun mengalami hal seberat itu karena mereka mau percaya sepenuhnya. Murid-murid tidak mungkin menerima penderitaan seperti itu, tetapi yang pasti mereka akan mengalami masa-masa yang penuh kesusahan. Jadi pentinglah bagi mereka untuk dapat memahami bahwa jemaat yang paling taatpun dapat mengalami penderitaan. Iman yang berada dalam Yesus akan membawa berkat yang berlimpah, tetapi bukan berarti Ia akan menutupi jalan kesesakan itu dari anak anak-Nya. Yang Allah janjikan bagi anak-anak-Nya adalah penyertaan-Nya. Inilah yang membedakan antara umat Kristen dan non-Kristen. Murid-murid dapat selalu merasakan penghiburan dari Bapa di surga dalam keadaan apapun. Dalam Mat. 28:20 dicatatkan bahwa Yesus berjanji untuk selalu bersama dengan para muridNya hingga akhir zaman. Motivasilah murid-murid dengan ayat ini. Sekalipun ketika rasa sesak sedang melanda atau sedang mengabarkan firman kepada orang lain, mereka hendaklah selalu bersandar kepada Allah dalam doa. Bila mereka telah memahami pentingnya hal ini, maka iman akan semakin teguh sampai dewasa nanti. Pemanasan Dapatkah memikirkan suatu tempat di mana kamu telah memesannya, tetapi kurang menyukai tempat itu? Apakah yang membuat kamu menjadi kurang menyukai tempat itu? Kadang, orang mengeluh tentang ranjang di hotel yang kurang nyaman atau air yang tidak enak bila diminum. Sekalipun hal itu terjadi dalam liburan mereka, kadang orang masih mengeluh tentang hal-hal yang mereka kurang sukai. Paulus dan Silas pasti merasa begitu nyaman dapat tinggal di rumah Lidia di Filipi, tetapi merekapun tidak dapat tinggal lebih lama di sana. Merekapun harus segera berpindah tempat yang kurang nyaman. Sekalipun berhak untuk mengeluh, tetapi mereka tidak lakukan itu. Marilah kita baca dan renungkan dalam Kis. 16. Cerita Alkitab Budak Perempuan Yang Dibebaskan Suatu hari, ada kejadian di mana Paulus dan Silas sedang berada di dekat sungai. Ada seorang budak perempuan yang mengikuti mereka dan berteriak terusmenerus, “Orang-orang ini adalah hamba Allah yang maha tinggi. Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan.” Apa yang dikatakan oleh budak perempuan ini adalah benar adanya, tetapi sebenarnya ia sedang dirasuk oleh roh jahat. Jadi, ia sedang diperbudak oleh roh jahat dan majikannya. Roh jahat itu memberi penglihatan untuk dapat meramal apa yang akan terjadi pada masa depan dan dapat mengumpulkan banyak uang melalui perbuatannya itu. Sejak ia diperbudak, majikannya telah merampas seluruh penghasilan budak perempuan ini. Teriakan budak ini telah membuat hati Paulus dan Silas merasa terganggu. 50 Dapatkah kamu membayangkan perasaan mereka? Budak itu terus-menerus bersama mereka dan berteriak berhari-hari lamanya. 50 Saksi Yang Setia Akhirnya, Paulus merasa tidak tahan lagi dan berkata, “Dalam nama Yesus Kristus, aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini!” Saat itu pula, roh jahat itu pergi dan budak itu terbebas dari rasukan si iblis itu. Paulus Dan Silas Didera Budak perempuan itu menjadi perempuan normal kembali, tetapi sang majikan menjadi sangat marah karena penghasilannya melalui jasa ramal dari budak perempuan itu telah hilang. Perempuan itu hanya menjadi budak biasa sekarang ini. Melihat semuanya ini, sang majikan mencari Paulus dan Silas serta membawa mereka ke hadapan para pembesar kota. “Orang-orang ini mengacau kota kita, karena mereka orang Yahudi, dan mengajarkan adat istiadat, yang kita sebagai orang Rum tidak boleh menerimanya atau menurutinya.” Kemudian, banyak pula orang yang menentang mereka. Pembesar kota itu menyuruh mengoyakkan pakaian dan mendera mereka, bahkan tidak peduli terhadap pembelaan dari Paulus dan Silas. Setelah didera begitu rupa, mereka dimasukkan ke dalam penjara. Kaki mereka dipasung dengan dua bilah kayu yang berat dan mereka terkunci. Sekarang, Paulus dan Silas bersiap untuk tinggal di tempat yang dingin, kotor dan tidak nyaman. Paulus Dan Silas Tetap Berdoa Serta Memuji Allah Dalam Penjara Sekalipun berada dalam penjara, mereka tetap bersukacita melalui doa dan pujian kepada Allah. Mereka begitu gembira dapat memuji dan memuliakan-Nya hingga membuat para tawanan lainnya menjadi terheran-heran. Ketika tengah malam, terjadilah gempa bumi yang dahsyat hingga mengakibatkan pintu-pintu penjara terbuka dan belenggu terlepas dari kaki mereka. Ketika kepala penjara mendapati pintu-pintu penjara yang telah terbuka, ia hampir menghunuskan pedang untuk membunuh dirinya. Ia merasa yakin bila para tawanan itu pasti telah melarikan diri. Seorang tentara Roma pasti dihukum bila berani membebaskan tawanannya oleh alasan apapun. Bersyukurlah, Paulus berteriak kepadanya, “Jangan celakakan dirimu, karena kita semua masih berada di sini!” Kepala Penjara Dan Keluarganya Menerima Baptisan Kepala penjara itu segera membawa suluh, lalu berlari ke tempat Paulus dan Silas dipenjarakan. Ia gemetar ketika membawa mereka keluar dari dalam penjara. “Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya selamat?” tanyanya kepada mereka. “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu!” jawab Paulus dan Silas. Kemudian, kepala penjara itu membawa Paulus dan Silas pulang ke rumahnya dan membersihkan luka mereka. Ia memanggilkan seluruh anggota keluarga dan para budaknya untuk mendengar tentang Yesus yang telah mati demi segala dosa mereka. Setelah mendengarkan pemberitaan Paulus itu, mereka semuapun menjadi percaya kepada Yesus. Mereka begitu bersukacita dapat melanjutkan hidup mereka bersama dengan-Nya. Oleh karena itu, mereka minta untuk segera dibaptis. Saksi Yang Setia 51 Paulus dan Silas pasti merasa sungguh bahagia karena telah berhasil melindungi keluarga kepala penjara itu dari kebinasaan. Keesokan harinya, para tentara itu menyesal karena telah berbuat kesalahan dan menyiksa warga negara Roma. Jadi mereka dibebaskan sehingga mereka dapat memberitakan kabar Yesus Kristus kembali kepada semua orang. Pertanyaan Diskusi Bahaya apakah yang dialami oleh Paulus dan Silas? Bagaimana perasaanmu bila menjadi Paulus? Apakah yang kamu akan perbuat? Apakah yang Paulus dan Silas perbuat ketika sedang menghadapi bahaya itu? Dan bagaimana Allah melindungi mereka? Dalam Alkitab, Allah telah berjanji untuk menjaga dan menyertai kita. Apakah maksud dari ayat ini? “Tuhan adalah bukit batu, kubu pertahananku dan penyelamatku.” Mengulang Benar Atau Salah: 1. Budak perempuan itu berteriak, “Kemuliaan bagi Allah. Kamu perlu diselamatkan.” (Salah) 2. Budak perempuan itu kerasukan roh jahat. (Benar) 3. Budak perempuan itu mengikuti Paulus dan Silas satu hari saja. (Salah) 4. Akhirnya Paulus berseru, “Dalam nama Yesus Kristus, aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini!” (Benar) 5. Pemilik budak perempuan itu merasa gembira melihat budaknya kembali normal. (Salah) 6. Orang banyak mencari Paulus dan Silas dan menyeretnya ke hadapan para pembesar kota. (Benar) 7. Sekalipun Paulus dan Silas telah didera, mereka masih dapat berdoa dan memuji Allah dalam penjara. (Benar) 8. Suatu malam, terjadilah gempa bumi yang dahsyat yang mengakibatkan pintupintu penjara terbuka dan semua belenggu mereka terlepas. (Benar) 9. Kepala penjara merasa ketakutan karena mengira para tawanannya pasti telah melarikan diri, jadi ia berniat untuk mencelakai dirinya. (Benar) 10. Kepala penjara itu merasa senang dan dibaptis serta memberitahukan kepada anggota keluarganya untuk dibaptis pula. (Salah) 52 Saksi Yang Setia Temuan Alkitab Ketahuilah Siapa Yang Kita Percaya Paulus dan Silas menolong kepala penjara dan segenap keluarganya untuk percaya kepada Yesus Kristus dan memahami bahwa Yesus datang untuk menjadi jalan kasih kita menuju surga. Yesus adalah Juruselamat kita, kehidupan baru kita dan sahabat kita. Untuk menjelaskan bagaimana baiknya Yesus, penulis Alkitab menjelaskan dengan berbagai cara. Dengan membandingkan Yesus dengan semua benda yang dapat kita lihat dan pahami, kita dapat merasakan bagaimana indahnya mempunyai Yesus dalam hidup ini. Dalam teka teki berikut terdapat beberapa cara bagaimana Yesus dijelaskan dalam Alkitab. Gunakan Alkitab untuk mencari ayat tersebut. Tuliskan kata itu di bawahnya dan gambarkan. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Akulah __________ hidup. (Yoh. 6:48) Aku telah datang ke dalam dunia sebagai __________. (Yoh. 12:46) Akulah __________ yang benar. (Yoh. 15:1) Lihatlah __________ Allah. (Yoh. 1:29) Akulah __________ (Yoh. 10:9) Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, __________ timur yang gilanggemilang. (Why. 22:16) __________ dari suku Yehuda. (Why. 5:5) Syukur kepada Allah karena __________ yang tak terkatakan itu! (2 Kor. 9:15) Aktivitas Yesus Adalah Tuhan Dalam Hidup Kita Yesus adalah Tuhan dalam hidup kita karena Ia begitu mengasihi dunia ini. Buatlah “Dunia Kasih” untuk membantu kita memahami salah satu ayat Alkitab yang paling berharga. Bahan: Satu balon biru Perekat atau solatip Gunting Tali pancing atau benang Krayon atau pen warna hijau dan coklat Petunjuk: 1. Berilah warna pada gambar hati dengan warna hijau atau coklat (agar tampak seperti warna tanah). Guntinglah dengan hati-hati. 2. Tiuplah balon itu dan rekatkan semua gambar hati itu di seluruh permukaan balon hingga kamu dapat membaca ayat-ayat itu dengan jelas. 3. Gantungkan balon dengan benang. Saksi Yang Setia 53 54 Saksi Yang Setia Paulus Di Efesus 8 Kitab Bacaan: Kis. 19 Inti Pelajaran: Seorang misionaris hendaklah mengajarkan firman Allah dan meluruskan orang dari kesalahan. Tujuan Pelajaran: Agar murid-murid memahami mana yang benar dan yang salah. Ayat Hafalan: “Hati orang berpengertian mencari pengetahuan, tetapi mulut orang bebal sibuk dengan kebodohan.” (Ams. 15:14) Latar Belakang Alkitab Paulus mengalami cobaan berat di tahun 53 M, ketika ia tiba di kota Efesus. Iblis telah merajalela di kota itu. Pengajaran sesat, ilmu sihir dan penyembahan berhala terdapat di mana-mana. Peringatannya tentang ajaran iblis itu tertuang dalam suratnya di Kis. 19 kepada gereja Efesus. Ketika Paulus pertama kali tiba di Efesus, kota itu berumur 10 abad. Akwila dan Priskila yang sempat ditemuinya di Korintuspun menemani Paulus. Tetapi akhirnya, Paulus menyerahkan amanat agung ini kepada mereka untuk mendirikan gereja, sementara ia sendiri berlayar ke Siria. Di kemudian hari, Paulus kembali ke Efesus dan memulai pekerjaan penginjilan di sana lebih dari dua tahun. Paulus berbicara di ruang kuliah Tiranus setiap harinya. Efesus adalah pusat keagamaan di Asia. Para pendatang sebelumnya telah mengajarkan kesesatan tentang dewi Artemis. Mereka pun telah membuat kuil yang besar bagi dewi Artemis di tahun 365 SM. Artemis disembah sebagai sumber penghasilan mereka. Dalam kuil itu terdapat gambar dan patung dewi Artemis yang konon turun dari surga. Kuil itu adalah tempat persembunyian para penjahat. Ketika berada di Efesus, Paulus menentang penyembahan berhala ini. Banyak orang mulai membakar buku-buku tenung karena mereka bertobat dari penyembahan berhala dan sekarang menjadi percaya kepada Kristus. Para tukang perak ini kemudian menyadari bila Paulus telah membuat banyak penduduk setempat bertobat dari penyembahan berhala, dengan demikian, akan menjadi sedikitlah orang yang membeli perak. Mereka begitu terpojok terhadap tindakan Paulus ini karena penghasilan mereka akan terganggu. Gereja Efesus berkembang dengan pesat dan menjadi tempat yang baik bagi penyebaran ajaran Kristus. Saksi Yang Setia 55 Mengenai Murid Anda Pada pelajaran ini, Anda akan membaca tentang banyak orang yang belum dapat membedakan mana yang benar dan yang salah. Contohnya adalah seorang tukang jampi yang mengaku mempunyai kekuatan dari Yesus dan mereka harus menanggung perbuatan itu. Begitu pula dengan keributan yang terjadi di Efesus, banyak orang belum mengetahui mengapa mereka dapat berada di sana. Mereka hanya datang berbondong-bondong ke sana. Perbuatan bodoh seperti ini hanya akan membawa kepada kebinasaan diri mereka sendiri. Setiap orang memerlukan bimbingan dalam hidup mereka masing-masing dan Yesus sendirilah yang akan menyediakan bimbingan itu. Tentu saja, kita pun mempunyai orangtua, teman, kerabat yang akan selalu mendukung dan memberikan saran, bahkan kadang bimbingan Allah dapat melalui saudara-saudari seiman dan guru, tetapi muridmurid hendaknya menerima bimbingan tersebut dengan rendah hati. Pada usia seperti sekarang ini, murid-murid mungkin agak sukar untuk menerima pengarahan dan hanya mau berbuat sesuai kemauan mereka. Berilah motivasi agar mereka dapat taat kepada Yesus. Ketika mereka sedang bergumul untuk berbuat kebenaran, ingatkan agar mereka selalu berdoa kepada-Nya. Yesus akan selalu menyertai mereka dalam memberikan kekuatan dan bimbingan. Ketika sedang bingung, ajarilah mereka untuk selalu memohon kehendak-Nya. Karena kehendak Yesuslah yang dapat mengetahui apa yang terbaik bagi kita. Bila murid-murid dapat memahami apa yang diajarkan, mereka tentu akan dapat merasakan pertolonganNya. Pemanasan Bawalah kolom horoskop yang terdapat di koran dan tanyalah, “Apakah kalian meyakini bahwa takhyul ini benar? Berikan alasannya.” Setelah mereka memberi jawaban berikut penjelasannya, tanyakan kembali, “Apakah kalian dapat melihat masalah yang timbul karena menuruti perkataan horoskop ini?” (Beritahukan bila mereka sungguh mengikuti kata-kata pada hari tertentu, berarti mereka telah bertindak dengan ketaatan yang buta - bukan dengan akal sehat ataupun penilaian yang benar). Katakan, “Takhyul seperti ini telah ada sejak zaman dahulu. Pauluspun harus mengatasi hal ini, marilah kita lihat apa yang diajarkan oleh Paulus!” Cerita Alkitab Cerita pada minggu ini terjadi di Efesus sekitar tahun 55 dan 56 Masehi. Paulus lahir sekitar tahun 1 Masehi, berarti ia telah hidup 55 tahun. (Silakan menggunakan peta perjalanan penginjilan Paulus. Tunjukkan tempat yang terdapat dalam cerita ini.) Setelah Paulus dan Silas berkunjung ke Makedonia, ia pergi ke Atena dan Korintus, di mana Priskila dan Akwila tinggal. Setelah meninggalkan Korintus, Paulus kembali ke Yerusalem dan Antiokhia. Selanjutnya, Pauluspun kembali mengunjungi Efesus untuk ketiga kalinya. Paulus Memberitakan Injil Ketika berada di Efesus, Paulus memberitakan firman Allah. Ia berbicara dengan berani di rumah ibadah. Beberapa orang dari antara mereka menaruh sikap tidak percaya terhadap pemberitaan itu, sehingga Paulus meninggalkan mereka dan berbicara di ruang kuliah Tiranus setiap harinya. 56 Saksi Yang Setia Kuasa Yesus Menyertai Paulus Yesus menunjukkan kuasa-Nya melalui Paulus, sehingga doa Pauluspun dapat menyembuhkan mereka yang sakit, bahkan beberapa di antara mereka mengambil sapu tangan dan baju yang telah digunakan oleh Paulus untuk ditumpangkan kepada yang sakit. Ketika mereka melakukan ini, yang sakit menjadi sembuh dan yang kerasukan roh jahatpun menjadi terbebas. Roh Jahat Menyerang Tujuh Anak Skewa Di Efesus, tujuh anak dari seorang imam kepala Yahudi yang bernama Skewa sedang berkeliling dari kota ke kota hendak mengusir roh jahat dari beberapa penduduk di sana. Mereka melihat bagaimana Paulus telah mengusir roh jahat dalam nama Yesus. Sekalipun bukan pengikut Yesus, mereka memutuskan untuk mencoba memakai nama Yesus sebagai kekuatan mereka. Mereka menemukan seseorang yang sedang dirasuk dan hendak mengusir roh jahat itu. Lalu mereka berkata, “Aku menyumpahi kamu demi nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus.” Tetapi roh jahat dalam laki-laki itu menjawab, “Yesus aku kenal, dan Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?” Orang yang kerasukan itu ternyata jauh lebih kuat daripada mereka. Ia menerkam, memukuli dan merobek-robek pakaian mereka hingga ketujuh anak Skewa itu melarikan diri dari hadapan orang itu. Hal itu diketahui oleh seluruh penduduk Efesus, baik orang Yahudi dan orang Yunani, mereka menjadi takut. Mereka begitu menghormati Yesus dan menjadi sadar bila Yesus ternyata lebih kuat daripada ilmu sihir mereka. Penduduk Membakar Kitab Sihir Dan Kitab Tenung Mereka Banyak di antara penduduk Efesus yang baru percaya pernah menggunakan ilmu sihir sebelumnya. Merekapun mulai mengakui perbuatan itu dan membakar semua kitab itu dalam api. Nilai semua kitab itu ditaksir sekitar US$ 10,000 dollar saat ini. Penduduk Efesus yang baru menjadi Kristen itu tidak menyesal telah membakar barang mahal itu, karena mereka mengetahui bahwa semuanya itu merupakan pekerjaan iblis. Firman Allah terus berkembang dan tersebar dengan cepat. Perlawanan Dari Para Pembuat Patung Berhala Kuil Artemis begitu besar dan indah hingga menarik perhatian dari para pendatang seluruh Asia. Para pendatang ini menyembah patung dewi Artemis yang dianggap jatuh dari langit. Setiap orang ingin membeli patung dewi Artemis dari kuil itu. Salah seorang pembuat patung itu bernama Demetrius. Ia membuat patung itu dari perak dan menjualnya kepada banyak orang kaya. Orang-orang miskin pun membeli patung berhala itu tetapi hanya terbuat dari tanah liat. Suatu hari, Demetrius memberitahukan kepada para saudaranya, "Paulus telah mengajarkan suatu ajaran yang melawan penyembahan berhala. Semua patung itu bukanlah dewa sama sekali, bila ini terus berkelanjutan, maka pastilah kita akan kehilangan pembeli patung dewi Artemis ini, dan tidak akan ada orang lagi yang datang ke kuil ini!” Begitu mendengar apa yang dikatakan oleh Demetrius, merekapun menjadi marah. Merekapun berteriak, “Besarlah dewi Artemis!” Mereka mendatangi gedung kesenian di balik bukit dan terus-menerus berteriak. Saksi Yang Setia 57 Mendengar teriakan itu, maka Paulus berkata, “Marilah kita ke sana dan berbicara kepada mereka.” Tetapi teman Paulus tidak mengizinkannya karena merasa kuatir akan terjadi suatu hal yang dapat mencelakakan Paulus. Setelah hampir dua jam, panitera kota itu datang untuk berbicara kepada kumpulan penduduk yang sedang geram itu. “Tenanglah,” katanya. “Hai, orang Efesus, siapakah di dunia ini yang belum mengetahui bahwa kota Efesuslah yang memelihara dewi Artemis dan patungnya yang turun dari langit?” “Paulus tidak merebut kuil itu ataupun dewi Artemis. Bila kalian tidak menyukainya, bawalah ia ke pengadilan. Janganlah membuat huru-hara di sini.” Mendengar semuanya itu, maka kumpulan penduduk itu menjadi tenang. Setelah huru-hara itu berhenti, maka Pauluspun pergi ke Makedonia. Pertanyaan Diskusi Apakah yang penduduk Efesus bakar? (Kitab tenung dan kitab ilmu sihir mereka.) Mengapa penduduk Efesus membakarnya? (Penduduk Efesus mendengarkan pemberitaan Paulus dan menyadari bahwa mereka tidak memerlukan sihir itu lagi.) Roh jahat masih terdapat hingga sekarang, tetapi kita tidak perlu merasa takut karena Yesus adalah Juruselamat kita. Ia akan melindungi kita. Cobalah perhatikan bahwa orang-orang yang diserang oleh roh jahat itu adalah para tukang sihir! Dari kejadian ini, apakah yang dapat kita pelajari tentang mereka yang mencoba melakukan mujizat tanpa kuasa-Nya? (Berbahaya dan akan mengalami celaka.) Beberapa penduduk Efesus telah berpandangan keliru tetapi Paulus telah meluruskannya. Bagaimana cara Paulus membimbing mereka semua? (Dengan mengajarkan kebenaran dari Kitab Suci dan memberitakan injil kepada mereka seperti yang dinyatakan Kristus kepada Paulus sebelumnya.) Pada awal pelajaran, kita telah berdiskusi tentang takhyul yang terdapat pada zaman ini. Bagaimana hubungannya dengan yang terjadi pada zaman Efesus terdahulu? (Penduduk Efesus berbuat sihir dan menyembah berhala karena mereka percaya terhadap takhyul dan horoskop dengan harapan akan mendapatkan hasil baik. Mereka mengira bila apa yang diyakini itu dapat mengendalikan hidup sehari-hari.) Mengapa percaya kepada takhyul dan horoskop itu adalah hal yang keliru? (Orang yang percaya kepada hal tersebut berarti tidak percaya kepada Allah. Mereka belum mengenal bahwa Allahlah yang dapat mengendalikan segalanya. Roh Jahat pun dapat bekerja melalui berhala sekarang ini, untuk menyesatkan umat percaya terhadap bimbingan-Nya.) Bagaimana kita dapat merasa yakin bila kepercayaan kita terhadap Allah dan Kristus serta Kristen itu tepat dan dapat dipercayai? (Hendaklah semua ide kita berdasarkan firman Allah. Apapun yang kita dengar dari sumber lainnya hendaklah diperiksa dalam Alkitab.) 58 Saksi Yang Setia Mengulang Isilah: Yesus banyak melakukan hal indah melalui diri Paulus. Paulus mendoakan bagi yang __________ (sakit) dan merekapun sembuh. Bahkan beberapa di antara mereka mengambil __________ (sapu tangan) dan pakaian yang telah digunakan oleh Paulus untuk menyembuhkan orang sakit. Ketika mereka melakukannya, maka yang sakitpun menjadi sembuh dan bebas dari __________. (roh jahat) Di Efesus, terdapat tujuh anak imam kepala Yahudi yang bernama Skewa. Mereka mengelilingi kota hendak mengusir roh jahat dari penduduk yang sedang kerasukan. Mereka melihat bagaimana roh jahat meninggalkan orang yang sedang dirasuk ketika __________ (Paulus) berdoa dalam nama Yesus. Sekalipun bukan pengikut Yesus, tetapi mereka memutuskan untuk menggunakan nama Yesus. Mereka menemukan orang yang kerasukan dan mencoba untuk mengusirnya, “Demi nama __________ (Yesus) yang diberitakan oleh Paulus, keluarlah dari orang ini!” perintah mereka. Tetapi roh jahat itu menjawab, “Aku tahu Yesus, dan tahu pula Paulus, tetapi siapa kamu ini?” Kemudian, orang yang sedang kerasukan itu menerpa, memukuli dan menelanjangi baju mereka. Mereka semua langsung melarikan diri dari hadapan orang itu. Ketika penduduk di kota, orang Yahudi dan orang Yunani mendengar kejadian ini, merekapun menjadi __________. (takut) Mereka menghormati nama __________. (Yesus) Mereka percaya bahwa Yesus lebih besar kuasanya daripada sihir dan berhala. Temuan Alkitab Membedakan Yang Benar Dan Yang Salah Lengkapilah pelajaran Alkitab berikut dan jawablah setiap pertanyaan dengan tepat. 1. Kel. 32:1-10,26-32 a. Kesalahan apakah yang Harun dan orang Israel perbuat? (Mereka merasa memerlukan Allah yang dapat dilihat untuk disembah.) b. Apakah yang terjadi kemudian? (Orang Israel yang turut membuat berhala terbunuh sebagai peringatan.) c. Apakah yang Musa katakan tentang kesalahan ini? (Musa memberitahukan bila mereka telah melakukan dosa besar, tetapi ia memohon pengampunan Allah.) d. Rangkumlah bagian yang mengatakan bahwa Harun dan orang Israel telah mengaku bersalah. (Karena kita adalah anak-anak Allah, maka kita tahu bila Ia tidak seperti patung yang dibuat oleh tangan manusia.) 2. Kis. 8:9-22 a. Sebutkan 2 kesalahan Simon? (Ia merasa hebat dan mengira dapat membeli kuasa Roh Kudus dengan uang.) b. Apakah yang Petrus katakan Petrus tentang kesalahan ini? (Hati Simon tidaklah benar di hadapan Allah.) c. Rangkumlah bagian yang menunjukkan Simon berbuat salah. (Keselamatan adalah cuma-cuma bukan dibeli dengan uang.) Saksi Yang Setia 59 Aktivitas 1 Konsep Yang Benar Atau Yang Salah Pengkhotbah Bold menemukan bahwa beberapa simpatisan telah mempunyai konsep yang salah tentang mengapa mereka menjadi umat Kristen. Menurut Alkitab, Paulus telah memberitahukan kita bahwa beberapa konsep berikut adalah salah. Gunakan ayat Alkitab untuk mengubah kalimat yang salah menjadi benar mengenai apa makna menjadi umat Kristen itu. 60 1. “Umat Kristen adalah orang yang percaya kepada satu dewa.” (Kis. 16:31) Koreksi: (Umat Kristen adalah orang yang percaya kepada Yesus Kristus.) 2. “Umat Kristen diselamatkan oleh perbuatan baiknya.” (Ef. 2:8) Koreksi: (Umat Kristen diselamatkan oleh kasih karunia melalui imannya dan bukan dari perbuatan baiknya.) 3. “Umat Kristen adalah orang yang selalu berbuat apa yang baik di hadapan Tuhan.” (Rm. 3:23-24) Koreksi: (Umat Kristen adalah orang yang sekalipun tidak selalu berbuat apa yang Tuhan kehendaki, tetapi dibenarkan oleh kasih karunia-Nya.) 4. “Aku tidak begitu yakin dengan apa yang dimaksud dengan Kristen itu, tetapi aku merasa agama tersebut diuntukkan bagi orang-orang yang lanjut usianya saja.” (2 Kor. 6:2) Koreksi: (Sekarang adalah waktu yang tepat untuk menerima keselamatan tanpa memandang berapa usiamu.) Saksi Yang Setia Aktivitas 2 Apakah Yang Diperlukan Untuk Melayani Yesus? Selidikilah apa yang perlu dibawa seorang misionaris dalam pekerjaan Yesus? Lihatlah beberapa ayat berikut. Tuliskan ke dalam kotak apa saja yang diperlukan. 1. 2. 3. 4. 5. Ams. 3:5 (Bersandar) Mrk. 12:3 (Kasih) Kis. 16:31 (Percaya Yesus) Kol. 4:2 (Doa) Ibr. 11:6 (Iman) Saksi Yang Setia 61 62 Saksi Yang Setia Paulus Beritakan Injil Di Yerusalem 9 Kitab Bacaan: Kis. 20:22-24; 21:8-22:24 Inti Pelajaran: Allah turut bekerja dengan para utusan yang mengikuti kehendak-Nya. Tujuan Pelajaran: Agar murid-murid dapat belajar bahwa tidak ada pekerjaan yang Allah kehendaki yang terlalu susah dan bahaya bagi umat-Nya. Ayat Hafalan: “Akan hal ini aku yakin sepenuhnya yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.” (Flp. 1:6) Latar Belakang Alkitab Bait Allah menggambarkan peninggalan agama yang begitu mendalam bagi orang Yahudi. Bait Allah pada zaman rasul Paulus telah dibangun oleh raja Herodes sekitar tahun 20 atau 19 Sebelum Masehi. Yang pertama dibangun adalah ruang pengadilan bagi orang non-Yahudi, tetapi tidaklah dianggap sebagai ruang yang kudus. Orang non-Yahudi boleh ke sana dan bertransaksi jual beli di sana. Di atas batu dinding yang mengelilingi ruangan dalam itu terdapat prasasti yang melarang orang non-Yahudi untuk masuk bait suci dalam keadaan sakit ataupun mati. Pada bagian tertentu dalam ruang bait suci itu, laki-laki mapun perempuan Yahudi diizinkan untuk memasukinya, sementara pada bagian tertentu lainnya hanya laki-laki Yahudi yang boleh memasukinya. Hanya para imamlah yang diperkenankan untuk memasuki ke dalam bait suci itu seorang diri, ruangan yang begitu kudus di mana hanya Imam Besarlah yang diperkenankan untuk memasukinya sekali setiap tahun, yaitu pada hari penebusan dosa. Sebelum memasuki ruang penjara, Paulus diizinkan untuk berbicara kepada orang Yahudi. Ia bersaksi tetapi keributan terjadi lagi ketika ia memakai kata “nonYahudi”. Kemudian, perwira Roma menderanya dan ia baru dapat selamat karena mengaku sebagai warga negara Roma. Saksi Yang Setia 63 Rasul Paulus begitu menikmati kewarganegaraan yang dipunyainya yaitu sebagai warga negara Yahudi dan Roma. Menurut orang Roma, kewarganegaraan dapat dianggap sama dengan orang asli kelahiran Roma. Orang Roma biasanya dapat langsung naik banding kepada penguasa dan tidak boleh dikenakan hukuman yang memalukan. Allah menggunakan kewarganegaraan Paulus untuk melindunginya dari siksaan dan kematian di Yerusalem. Mengenai Murid Anda Paulus adalah salah satu orang Kristen yang luar biasa yang pernah hidup di bumi ini. Tetapi menjadi orang Kristen bukanlah berarti semua masalah dalam hidup kita akan berakhir. Perjalanan Paulus penuh dengan rintangan dan seringkali harus berlari untuk dapat menyelamatkan dirinya, tetapi ia tidak pernah putus asa atau berhenti melayani Allah. Ia merasa yakin dengan sepenuhnya bila Allah selalu melindunginya. Dalam 1 Kor. 10:13 dinyatakan bahwa Allah tidak akan membiarkan umat-Nya dicobai melampaui kekuatan. Bagi murid-murid mungkin tidaklah adil bila orang Kristen seringkali harus menderita. Kadang mereka merasakan bahwa kehidupan ini telah ditetapkan dengan tidak adil atau mengalami cobaan yang tidak beralasan. Mungkin mereka mulai bersungut-sungut. Dalam keadaan seperti ini, Anda dapat menjelaskan bahwa Allah mempunyai maksud dan kehendak-Nya di balik semuanya. Ia mengetahui mana yang terbaik bagi kita. Berilah motivasi agar mereka mau untuk selalu beriman dan percaya kepada Allah. Ingatkan mereka untuk selalu berdoa dan bersandar kepada-Nya dengan tekun. Biarlah mereka ketahui bersama bahwa teman sekelasnya akan turut saling mendoakan. Mungkin akan lebih baik bila ada waktu yang ditentukan untuk doa bersama agar mereka tahu bahwa Allah dan semua anak-Nya sungguh saling mengasihi, sehingga mereka dapat termotivasi dan dapat tetap setia dalam setiap keadaan. Pemanasan Apakah kalian pernah diikat sebelumnya? Mulailah melingkarkan tali pinggang atau syal di leher salah seorang murid. Dalam cerita ini, seorang yang bernama Agabus menghampiri Paulus dan mengikat dirinya sendiri untuk menyatakan inilah yang akan terjadi dengan Paulus. Marilah kita lihat apa yang akan terjadi selanjutnya. Cerita Alkitab Agabus Bernubuat Tentang Masa Depan Paulus Pada hari ketiga dalam perjalanannya menyebarkan injil Yesus, Paulus tiba di Kaisarea (dekat dengan pantai Laut Tengah). Suatu hari, seseorang datang dan berbicara kepada Paulus dan temannya. Ia adalah Agabus, seorang nabi. Seorang nabi biasanya memberikan pesan dari Allah. Agabuspun memberikan pesannya dengan cara yang unik. Agabus mengambil ikat pinggang Paulus dan mengikatkan kaki dan tangannya sendiri sambil berkata, “Demikianlah kata Roh Kudus: Beginilah orang yang empunya ikat pinggang ini akan diikat oleh orang Yahudi di Yerusalem dan diserahkan ke dalam tangan bangsa-bangsa lain.” 64 Saksi Yang Setia Ketika mendengar peringatan dari Agabus, merekapun langsung merasa kuatir. Mereka mengetahui bila Paulus akan segera menuju ke Yerusalem. Mereka menangis dan memohon Paulus untuk membatalkan niatnya itu. “Mengapa kamu menginginkan aku mengubah pikiranku?” tanya Paulus kepada teman-temannya. “Aku ini rela bukan saja untuk diikat tetapi juga untuk mati demi Yesus.” Akhirnya, mereka menjawab, “Apapun yang diinginkan Allah, jadilah kehendak-Nya, kami hanya dapat berdoa.” Paulus Disambut Di Yerusalem Mereka segera menuju ke Yerusalem. Pada mulanya, semua berjalan dengan lancar. Umat Kristen di sana menyambut Paulus dengan hangat dan sukacita, karena mereka ingin mendengar berita perjalanan penginjilan yang ketiga dari padanya. Paulus bersaksi bagaimana Allah telah menolong dirinya dalam pemberitaan injil Yesus kepada banyak bangsa. Ketika mendengar berita Paulus ini, merekapun memuji Allah atas banyak jiwa baru yang beroleh selamat itu. Paulus Ditangkap Suatu hari, beberapa orang Yahudi yang membenci Paulus melihat ia sedang berada dalam bait Allah. Merekapun menjadi begitu marah. Beberapa dari antara mereka segera menangkap Paulus, sementara yang lainnya berkata, “Inilah orang-orang yang mengajarkan semua orang untuk menentang bangsa kita dan hukum Taurat!” Mereka terus mengatakan bahwa Paulus telah mengajarkan hal yang keliru dalam bait itu. Mereka menuduh bahwa Paulus telah menajiskan bait Allah dengan membawa sejumlah orang non-Yahudi masuk ke dalam bait Allah. Tentu saja tuduhan ini tidaklah benar. Paulus memahami benar hukum orang Yahudi dan tidak mungkin ia melawan hukum itu. Tetapi orang-orang Yahudi itu menyeretnya keluar dan memukuli Paulus. Lalu, seorang kepala pasukan Roma mendengar berita tentang huru-hara ini dan segera membawa pasukannya untuk mencari tahu apa yang telah terjadi. Ketika mereka melihat kepala pasukan dan sejumlah prajurit itu, mereka segera berhenti memukul Paulus dan berkata, “Tangkap orang ini.” Kemudian, Pauluspun segera dibelenggu. Paulus Bersaksi Bagi Tuhan Selanjutnya, kepala pasukan itu menanyai Paulus, tetapi mereka menjawab sambil berteriak-teriak seorang terhadap yang lain sehingga bertambah berisiklah keadaan di sana. Karena terlalu berisik, maka kepala pasukan itu segera membawa Paulus kembali ke markasnya. Ketika orang-orang Yahudi itu menyaksikan bahwa Paulus telah dibawa pergi, merekapun menjadi lebih garang lagi. Mereka berdesakan sambil mengikutinya dan berteriak, “Bunuh dia, bunuh dia!” Ketika Paulus tiba di tempat yang aman, maka ia meminta izin kepada kepala pasukan untuk berbicara kepada orang Yahudi. Kepala Pasukan mengira Paulus telah menjadi gila tetapi katanya, “Engkau boleh berbicara kepada mereka.” Saksi Yang Setia 65 Paulus memberi isyarat kepada rakyat dan mulai berbicara. Katanya, “Saudara-saudara yang kukasihi, dengarlah apa yang akan kukatakan ini.” Ia menceritakan bagaimana dirinya telah menuruti dan menyembah Allah seumur hidupnya. Bagaimana ia telah menangkap dan menyiksa banyak orang yang mengikuti Yesus. “Tetapi saat aku hendak menyiksa lebih banyak lagi orang Kristen, Aku mendengar suara Yesus.” Kemudian, ia menceritakan kejadiannya pada hari itu dan bagaimana akhirnya ia menerima Yesus sebagai Juruselamatnya. “Sejak saat itulah aku menjadi pengikut Yesus. Allah telah memerintahkan aku untuk bersaksi tentang Yesus Kristus. Ia telah mengirimku bahkan kepada orang non-Yahudi agar mereka pun dapat menerima keselamatan.” Begitu rakyat mendengar kata “non-Yahudi”, merekapun berteriak kembali, “Bunuh dia, bunuh dia!” Selanjutnya, kepala pasukan segera membawa Paulus untuk ditahan dalam penjara. Menurut kamu, bagaimana perasaan Paulus saat itu? Apakah ia menyesal telah pergi ke Yerusalem? Tidak, Paulus telah mengetahui bila semua yang terjadi itu adalah kehendak Allah agar ia pergi ke Yerusalem untuk memberitakan Yesus Kristus di sana. Pada pelajaran selanjutnya, kita akan mengetahui lebih lanjut tentang apa yang terjadi terhadap Paulus selama ia berada dalam penjara. Pertanyaan Diskusi Sungguh berbahaya bagi Paulus untuk menceritakan bahwa ia telah menerima Yesus sebagai Juruselamatnya. Apakah bersaksi tentang Yesus itu berbahaya saat sekarang ini? (Mungkin ada murid-murid yang mengetahui bahwa memang berbahaya bila mengakui dirinya sebagai orang Kristen di beberapa negara, seperti saudarasaudari kita di Cina. Mereka akan ditahan bila ketahuan sedang menyebarkan injil. Di Indonesia, mungkin tidak akan ditangkap tetapi bila kita berbicara mengenai Kristus secara terbuka, kadang kita akan mendapat masalah. Perhatikan apakah murid-murid dapat memberikan contoh, seperti penyiar radio yang beragama Kristen mungkin akan dipecat bila ia memberitakan injil di radio dan tidak mau memutarkan musik yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. Ada pula beberapa akibat yang kurang menyenangkan bila kita bersaksi bagi Allah. Mintalah muridmurid untuk memberikan beberapa contoh lagi seperti ditertawakan atau dicemooh, ditinggal teman atau terus ditanyai dengan sejumlah pertanyaan yang mungkin begitu sulit untuk kita jawab. Tanyakan kepada murid-murid tentang apa yang mereka takutkan ketika bersaksi bagi Yesus? Mintalah mereka menyusun satu kalimat doa yang dapat membantu meredam rasa takut itu, sekaligus menguatkan semangat untuk bersaksi.) 66 Saksi Yang Setia Lihatlah dalam Flp. 1:6. Ayat ini memberitahukan tentang apa yang telah membuat Paulus merasa yakin ketika menghadapi segala ancaman bahaya dalam pemberitaan injil. Kata-kata ini adalah bagian dari pesan yang Paulus tuliskan kepada jemaat Filipi. Apakah maksud dari ayat tersebut? (Maksudnya adalah bila Allah telah memulai sesuatu dengan hidup seseorang, maka Ia pulalah yang akan menyelesaikannya.) Apakah yang Allah telah awali dalam kehidupan Paulus? (Allah menjadikan Paulus sebagai pemberita injil bagi orang non-Yahudi.) Apakah Allah meninggalkan Paulus dalam menuntaskan pekerjaan-Nya itu? (Tidak.) Paulus merasa yakin bahwa Allah mengetahui cobaan yang dialaminya di Yerusalem itu. Allah selalu akan menyelesaikan apa yang telah dimulai-Nya. Mengulang 1. Paulus mengetahui bahwa ia akan menerima derita dalam pelayanannya di Yerusalem, bagaimana ia dapat mengetahui hal tersebut? (Roh Kudus yang memberitahukannya.) 2. Apakah yang Agabus telah nubuatkan dan apakah yang telah dilakukannya? (Agabus mengikat tangan dan kakinya sendiri dengan ikat pinggang Paulus dan bersaksi bahwa Paulus akan mengalami hal seperti yang ia lakukan.) 3. Apakah yang teman-teman harapkan kepada Paulus? (Agar Paulus tidak pergi ke Yerusalem.) 4. Apakah yang terjadi ketika Paulus tiba di Yerusalem? (Sekelompok orang Yahudi menyerang Paulus dan membuat tuduhan palsu dan mengadakan kerusuhan di sana.) 5. Siapakah yang menyelamatkan Paulus dari serbuan mereka itu? (Kepala pasukan Roma yang berada di Yerusalem.) 6. Kapan orang-orang Yahudi itu berhenti mendengarkan penjelasan Paulus dan mulai marah kembali? (Ketika Paulus mulai katakan bahwa ia mengabarkan injil kepada orang non-Yahudi.) 7. Apakah kewarganegaraan Paulus? (Paulus dilahirkan dalam keluarga Yahudi tetapi berwarga negara Roma.) 8. Apakah Paulus menyesal harus melalui banyak penderitaan? (Tidak, Paulus sama sekali tidak menyesal, bahkan bersukacita dapat mengajarkan firman Allah kepada mereka semua.) Saksi Yang Setia 67 Temuan Alkitab Banyak orang yang diceritakan dalam Alkitab adalah para tokoh yang berani. Mereka terus bertahan ketika dicemooh, ditertawakan, bahkan dibunuh ataupun disiksa. Apakah kalian dapat mengetahui nama tokoh pemberani di bawah ini? Apakah kalian mengetahui bahwa setiap tokoh pemberani ini berhadapan dengan bahaya nyawa mereka? Tulislah jawaban dalam kotak. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 68 Nuh (Kej. 6:13-14) Daud (1 Sam. 17:50) Daniel (Dan. 6:16) Musa (Kel. 14:21-22) Yosua (Yos. 6:2) Paulus (Kis. 16:22-24) Saksi Yang Setia Aktivitas 1 Paulus memerlukan keberanian untuk bertindak dalam hidupnya. Tokohtokoh berikut ini pun memerlukan keberanian. Jelaskan bagaimana perasaan masing-masing anak dalam gambar dan apakah yang akan dilakukan bila ia percaya kepada perkataan Alkitab. Saksi Yang Setia 69 Aktivitas 2 Kartu Doa Pemberita Injil Bahan: Informasi tentang pemberita injil itu (nama, anggota keluarga, negara asal, pekerjaan, permohonan doa, dan lain sebagainya) Kartu Pensil/pen Bola dunia Kertas yang besar Kapur papan tulis Persiapan: Hubungi sekretariat gereja setempat untuk memperoleh informasi di atas (surat terakhir, kartu doa ataupun gambar) mengenai pemberita injil itu. Petunjuk: 1. Mintalah seorang murid untuk memberikan tanda pada bola dunia di mana tempat pemberita injil itu tinggal. Katakan bahwa hari ini, mereka akan mempelajari tentang seorang pemberita injil yang tinggal di daerah itu. Kemudian, kita akan membuat kartu doa baginya. 70 2. Tunjuk dan beritahukan informasi yang telah kamu dapat mengenai pemberita injil itu. Tuliskan apa saja informasi itu di papan tulis atau di selembar kertas. Tanyalah beberapa pertanyaan ini: Apakah yang telah diajarkan (nama pemberita injil) tentang Yesus kepada orang lain? Daftarkan permohonan doa dari pemberita injil itu. 3. Buatlah beberapa kartu doa lainnya. Bagikan kartu, pensil, dan pen. Tanyakan informasi berikut: Apakah yang kamu harus cantumkan pada kartu doa itu? (Nama, lokasi, pekerjaan, dan lain sebagainya.) Apakah yang kamu dapat gambar di atas kartu doa itu? (Peta negara, benda yang dapat mengingatkanmu pada suatu permohonan doa tertentu.) Murid-murid akan membuat beberapa kartu doa. Mereka dapat menggambar hiasan tepi atau gambar pada kartu doa itu. Saksi Yang Setia Rencana Untuk Membunuh Paulus 10 Kitab Bacaan: Kis. 23:11-35 Inti Pelajaran: Allah gagalkan rencana pembunuhan terhadap Paulus melalui keberanian anak muda hingga ia dapat terus kabarkan injil. Tujuan Pelajaran: Agar murid-murid dapat memahami makna perbuatan dalam minggu ini yang dapat membantu keluarga dan teman-teman mereka. Ayat Hafalan: “Serahkanlah perbuatanmu kepada Tuhan, maka terlaksanalah segala rencanamu.” (Ams. 16:3) Latar Belakang Alkitab Para pemimpin agama mulai memusatkan diri mereka kembali terhadap Paulus. Mereka siap untuk merencanakan pembunuhan terhadap dirinya, seperti yang telah dilakukan terhadap Yesus. Di sini pun diceritakan peranan penting seorang anak muda yang telah menyelamatkan nyawa Paulus. Ia segera memberitahukan Paulus tentang rencana pembunuhan itu dan segera dikirim ke Kaisarea oleh seorang kepala pasukan Roma. Yerusalem adalah ibukota bagi pemerintahan orang Yahudi, tetapi Kaisarea adalah markas besar bagi orang Roma. Allah telah bekerja dengan ajaib dan luar biasa. Sudah pasti ada banyak cara yang dapat Allah lakukan untuk membawa Paulus ke Kaisarea, tetapi Ia memilih kepala pasukan Roma untuk menyelamatkan Paulus dari musuhnya. Felix adalah seorang gubernur Roma yang memerintah Yudea dari tahun 52 - 59 Masehi. Jabatan inilah yang Pontius Pilatus emban saat penyaliban Yesus. Ketika penduduk Yahudi diberikan kebebasan untuk memerintah, para gubernur Roma memegang wewenang atas ketentaraan, menjaga keamanan dan menarik bea cukai. Saksi Yang Setia 71 Mengenai Murid Anda Saudara kemenakan Paulus adalah bagian dari rencana Allah, sekalipun saat itu ia pasti belum menyadari akan peranannya itu. Dengan melaporkan rencana pembunuhan Paulus kepada kepala Pasukan Roma, ia telah menyelamatkan nyawa Paulus. Sebagai hasilnya, Paulus dapat melanjutkan kembali amanat pekabaran injil kepada penduduk di Roma. Siapakah yang akan mengira seseorang yang tampaknya tidak begitu penting tetapi justru berperan begitu besar? Kadang murid-murid yang masih kecil dianggap belum kuat dalam memikul pelayanan Allah. Mereka dianggap terlalu muda dan kecil. Memang ada beberapa hal yang belum dapat murid-murid lakukan, tetapi mereka masih tetap dapat bekerja bagi Allah. Pada usia seperti sekarang ini, murid-murid sedang bersemangat dalam membantu segala hal. Berilah mereka pelayanan dalam kelas. Biarlah mereka mengetahui bahwa membereskan bangku pun adalah bagian dari pekerjaan Allah. Mereka pun harus ditanamkan rasa sukses dalam pelayanan itu. Berilah motivasi kepada mereka dan ingatlah selalu untuk memuji pelayanan mereka. Bila perlu, diskusikan suatu cara agar mereka dapat terus membantu dalam pelayanan. Diskusikan hal apa sajakah yang mereka dapat perbuat bagi keluarga, teman ataupun saudara setiap minggunya. Jadi setiap saat mereka dapat mengerjakan suatu pelayanan, entah itu besar maupun kecil, mereka akan terbiasa dengan sikap saling melayani dalam rumah Allah. Pemanasan Berapa banyakkah di antara kalian yang menulis surat kepada temanteman? Bila ada, pastikan mereka menikmati balasan surat yang telah dikirim. Berita besar apakah yang kamu pernah terima dalam surat balasan itu? Hari ini, kita akan berbagi pikiran tentang bagaimana Allah berkehendak mengabarkan berita sukacita tentang Yesus kepada orang lain. Cerita Alkitab Dalam pelajaran terakhir, Paulus sedang dalam penjara di Yerusalem. Para pemimpin agama di Yerusalem begitu membenci Paulus. Mereka telah menimbulkan banyak masalah bagi Paulus. Tetapi dalam penjara, Paulus lebih aman karena kepala pasukan telah menyelamatkan dan menjaga dirinya dari para perusuh. Menurut kamu, apakah Paulus seorang diri saja dalam penjara? Marilah kita membaca dalam Kis. 23:11. Alkitab menyatakan bahwa Allah bersama dengannya dan berdiri di sisi Paulus untuk memberikan pesan khusus: “Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma.” Paulus merasa begitu yakin bahwa Allah tidak akan membiarkan dirinya terbunuh di Yerusalem. Jadi, Paulus akan mengabarkan injil ke Roma. 72 Saksi Yang Setia Rencana Jahat Lalu, sesuatu terjadi di pagi hari. Lebih dari 40 orang telah berkumpul pada rapat rahasia pagi itu. Mereka bertekad untuk membunuh Paulus secepatnya. Mereka segera membuat rencana untuk itu. Mereka berpura-pura ingin bertemu dengan Paulus, tetapi dalam perjalanan dari penjara ke Kaisarea, mereka akan menyergap dan membunuh Paulus. Mereka begitu bertekad hingga berjanji untuk tidak makan dan minum sebelum membunuh Paulus. Tetapi sesuatu yang aneh terjadi. Ketika mereka mengira bahwa rencana itu telah matang, kemenakan Paulus secara tidak sengaja mendengar semua rencana itu. Iapun segera menceritakan rencana jahat itu kepada Paulus. Paulus Menyuruh Kemenakannya Menghadap Kepala Pasukan Paulus begitu terkejut ketika mendengar rencana jahat itu. Lalu, Paulus segera menyuruh seorang perwira untuk membawa kemenakannya menghadap kepala pasukan. Kemudian, kemenakan Paulus segera menceritakan apa yang telah didengarnya. Setelah mendengar semuanya itu, kepala pasukan itupun merasa was-was tentang berita ini dan merasa yakin bahwa Paulus adalah seorang warga negara Roma yang mempunyai hak khusus. Mereka tidak boleh diperlakukan tidak adil, bahkan dapat memohon kepada penguasa setempat untuk menjadi hakim dalam pengadilan mereka. Kepala Pasukan menyadari bahwa ia harus segera bertindak. Ia minta kemenakan Paulus untuk merahasiakan apa yang telah didengarnya itu. Kepala Pasukan Merencanakan Jalan Keluar Bagi Paulus Kepala pasukan sungguh ingin menolong Paulus agar dapat keluar dari Yerusalem malam itu. Oleh karena itu, ia memerintahkan 200 tentara, 200 tentara bersenjata lembing dan 70 tentara berkuda untuk bersiap menuju ke Kaesarea pada pukul 9 malam itu. Ia pun memberikan kuda tunggang bagi Paulus. Ketika seluruh markas sedang sibuk mempersiapkan perjalanan itu, kepala pasukan menulis surat kepada gubernur Felix yang menyatakan bahwa Paulus dikepung oleh orang-orang Yahudi di Yerusalem. Ia bahkan menyatakan bahwa tidak ada alasan bagi Paulus untuk ditahan dalam penjara, tetapi karena rencana jahat yang telah diketahuinya, maka ia harus mengirim Paulus menghadap gubernur. Pada akhir surat itu, ia meminta agar orang Yahudi membawa kasus itu kepada gubenur. Malam itu, ketika orang-orang Yahudi sedang tertidur dan tidak sadar, maka pintu gerbang terbuka dan Paulus yang dikawal oleh 470 tentara Roma yang bersenjata lengkap keluar dari Yerusalem. Orang-orang Yahudi itu pasti akan terkejut bila mendengar berita ini pada keesokan harinya. Tujuh puluh tentara terus mendampingi Paulus sampai ia tiba dengan selamat di Kaesarea. Gubernur Felix membaca surat dari kepala pasukan dan ia memerintahkan Paulus untuk tinggal dalam penjara. Pujilah Allah yang telah menyelamatkan Paulus dari rencana jahat itu. Keberanian kemenakan Paulus telah menyelamatkan nyawa Paulus untuk tetap hidup dan mengabarkan injil Yesus. Saksi Yang Setia 73 Pertanyaan Diskusi Bagaimana kamu menjelaskan sifat kemenakan Paulus itu? (Berani, jujur, dan penolong.) Apakah yang kamu dapat perbuat bila menghadap situasi seperti kemenakan Paulus itu? Bagaimana tindakanmu dapat membantu dalam pengabaran injil Yesus? Apakah yang orang dewasa mungkin kira tidak dapat dilakukan oleh anakanak? (Ada beberapa hal yang anak-anak belum dapat lakukan sampai mereka menjadi seorang dewasa - menyetir mobil, melakukan pemilihan, tetapi perbuatan dan tindakan mereka dalam situasi tertentu patutlah diperhitungkan oleh orang dewasa.) Mengulang 74 1. Apakah yang Allah katakan kepada Paulus pada malam hari ia dipenjara? (Tuhan memberitahukan agar ia tidak merasa takut, karena pada akhirnya ia akan memberitakan injil di Roma.) 2. Apakah yang kemenakan Paulus dengar mengenai rencana jahat itu? (Kemenakan Paulus mendengar rencana pembunuhan Paulus dari dalam bait Allah.) 3. Apakah yang kemenakan Paulus lakukan setelah mendengar berita itu? (Ia segera menemui Paulus.) 4. Apakah yang Paulus katakan kepada kemenakannya? (Menyuruh seorang perwira membawa kemenakannya untuk menghadap kepala pasukan.) 5. Apakah yang kepala pasukan lakukan setelah mendengar rencana jahat itu? (Menyediakan 200 tentara bersenjata, 200 tentara bersenjata lembing dan 70 tentara berkuda untuk mengawal Paulus dan beberapa kuda tunggang bagi Paulus.) 6. Ke manakah para tentara itu membawa Paulus? (Mereka membawanya menghadap gubernur Felix di Kaesarea.) 7. Kapankah mereka berangkat? (Mereka berangkat malam itu juga.) 8. Menurut kamu, bagaimana perasaan orang-orang Yahudi itu ketika mengetahui rencananya gagal? (Mereka mungkin akan sungguh terkejut dan marah.) Saksi Yang Setia Temuan Alkitab Membantu Adalah Melakukan Hal Yang Perlu Diselesaikan Bacalah dalam Kel. 2:1-10. Miryam menolong adiknya. Seorang laki-laki keturunan Lewi menikahi gadis Lewi dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika ia melihat anaknya tampak begitu elok, iapun menyembunyikannya 3 bulan lamanya. Tetapi ketika anaknya tidak dapat disembunyikan lagi, maka ia mengambil sebuah peti pandan, dipakalnya peti itu dengan gala-gala dan ter. Lalu, diletakkannya bayi itu di tengah teberau, sungai Nil dan kakak perempuannya berdiri di tempat yang agak jauh untuk melihat apakah yang akan terjadi dengan adiknya itu. Putri Fira'un pergi ke sungai Nil untuk mandi, dayang-dayangnya sedang berjalan di tepi sungai itu. Sang putri melihat keranjang itu di tengah sungai dan menyuruh salah seorang dayangnya untuk mengambilnya. Ia membuka keranjang itu dan menemukan seorang bayi. Bayi itu sedang menangis dan ia merasa kasihan. “Ini pasti adalah bayi salah seorang Ibrani,” katanya. Kemudian, Miryam bertanya kepada sang putri, “Apakah aku harus mencari perempuan Ibrani untuk merawat bayi ini bagi sang putri?” “Ya, pergilah!” jawabnya. Setelah itu, sang kakak ini pergi dan mendapatkan ibu dari bayi itu. Putri Firaun berkata kepadanya, “Ambilah anak ini dan jagalah ia serta aku akan memberikan upah kepadamu.” Selanjutnya, sang ibu mengambilnya dan menjaga anaknya itu. Ketika anak itu beranjak dewasa, sang ibu membawanya kepada putri Fira'un dan mengangkat anak itu sebagai anaknya. Sang putri menamai anak itu Musa karena ia telah “mengambilnya dari air.” Terjemahkan kode gambarnya untuk mengisi nama penolong dan yang ditolong. Nama penolong: __ __ __ __ __ __ Nama yang ditolong: __ __ __ __ Miryam telah membantu dengan 3 cara. Carilah ketiga cara itu pada kisah di atas dan garis bawahi. “Kakak perempuannya berdiri di tempat yang agak jauh untuk melihat...” “Miryam bertanya...” “Kemudian sang kakak pergi dan mendapatkan...” _____ _____ _____ _____ _____ _____ _____ _____ _____ _____ Saksi Yang Setia 75 Aktivitas 1 Luangkan Waktu Untuk Membantu Dalam gambar berikut menunjukkan gambar persiapan makan siang dan masing-masing hendaklah membantu untuk mempersiapkannya. Tetapi piringpiring dan peralatan makan lainnya yang berada di meja belumlah tersedia, masih harus dicari di dapur. Dapatkah kalian membantu dan menggambarkan apa yang diperlukan dengan menggambarkannya di atas meja itu? 76 Saksi Yang Setia Aktivitas 2 Tempat Untuk Membantu Tulislah nama rumah orang-orang berikut pada tanda di sampingnya. Gunakan petunjuk berikut untuk membantu kamu menemukan jawabannya. Gambarkan jalan dari masing-masing orang dalam cerita di bawah ini. Gunakan warna yang berbeda untuk masing-masing orang. 1. Andrew ingin membantu Ny. Smith pada hari ini. Ia hendak pergi berbelanja dan memerlukan seseorang untuk membantu mengangkat barang belanjaannya. Setelah berbincang di telepon, mereka sepakat untuk bertemu di supermarket dan Andrew akan membantu mengantar Ny. Smith sampai ke rumahnya. Jalan manakah yang kamu kira akan dilalui oleh Andrew dan Ny. Smith? 2. Sarah, Lewis dan Stephen akan berangkat ke gereja pada siang ini. Aktivitas mereka adalah berkumpul membersihkan sampah di halaman parkir dan mencabuti tanaman liar bersama-sama. Jalan manakah yang kamu pikir akan mereka lalui? Saksi Yang Setia 77 78 Saksi Yang Setia Kapal Yang Ditumpangi Paulus Terkandas 11 Kitab Bacaan: Kis. 27 Inti Pelajaran: Allah menolong Paulus memotivasi penumpang lainnya yang ketakutan ketika mengalami badai dan kandasnya kapal. Tujuan Pelajaran: Agar murid-murid dapat bersandar terhadap Allah yang membantu mereka dan orang lain yang sedang berada dalam kesusahan. Ayat Hafalan: “Hai orang-orang yang takut akan Tuhan, percayalah kepada Tuhan! Dialah pertolongan mereka dan perisai mereka.” (Mzm. 115:11) Latar Belakang Alkitab Yulius, seorang perwira dari pasukan kaisar Roma, ditugaskan untuk mengawal Paulus. Sudah pasti, ia harus selalu berada dekat Paulus setiap saat. Sebagai hasilnya, ia begitu menghormati Paulus sekaligus yang akan membebaskannya. Laut Adria merupakan bagian tengah dari Laut Mediterania antara Itali, Kreta, dan bagian pantai utara Afrika. Para tentara itu akan membayar dengan nyawa mereka bila ada tahananyang melarikan diri. Tindakan mereka adalah membunuh para tahanan hingga mereka semua tidak ada yang dapat melarikan diri. Yulius adalah seorang perwira dengan jabatan yang tertinggi dan berhak untuk membuat keputusan. Yulius ingin menyelamatkan nyawa Paulus, sehingga ia dapat mengabarkan injil di Roma dan membuktikan nubuatan Paulus bahwa semua orang yang berada di atas kapal itu akan selamat. (Kis. 27:22) Pulau Malta terletak 60 mil sebelah selatan Sicilia. Pulau itu mempunyai beberapa pelabuhan yang baik dan tepat digunakan untuk perdagangan. Saksi Yang Setia 79 Mengenai Murid Anda Menguatkan seseorang yang sedang menghadapi pencobaan adalah suatu pelayanan yang sulit untuk dikerjakan karena membutuhkan banyak kekuatan dan kasih Kristus. Orang yang memberi motivasi pun dapat terpengaruh oleh perasaan dukacita dan tekanannya. Sekalipun Paulus sedang mengalami hal yang serupa, tetapi ia dapat menguatkan hati para penumpang lainnya di atas kapal itu. Perkataannya berangsur-angsur memberi motivasi kepada setiap orang yang mendengarnya untuk tetap bersemangat melanjutkan hidup mereka. Bagi murid-murid, kata-kata seperti “aku akan mendoakanmu” atau “Allah pasti melindungi kita” tidaklah mudah untuk dapat dikatakan oleh mereka. Tetapi sungguhlah penting bagi mereka untuk mengetahui bagaimana kata-kata tersebut dapat menjadi berarti bagi seseorang yang sedang mengalami kesulitan. Pada usia seperti sekarang ini, mereka sering belajar mencontoh dari lingkungan sekitarnya. Dengan mencontoh kata-kata inipun, mereka akan lebih mengenal dan memahami maknanya. Mulailah dengan berbagi dengan murid-murid tentang beberapa kesulitan yang mungkin Anda atau murid-murid sedang atau akan hadapi. Lalu, gunakan kata-kata tersebut untuk menguatkan seorang dan yang lainnya. Doakan pula mereka sekalian. Hal ini akan membuat murid-murid menjadi sungguh dapat merasakan kekuatan dan kasih yang diberikan oleh orang lain. Pemanasan Pernahkah kamu merasa takut ketika harus menghadapi saat-saat yang sulit? Pindah ke lingkungan yang baru, hari pertama masuk sekolah, merasa kesepian, atau mendapat nilai buruk adalah beberapa contoh situasi sulit yang mungkin kamu pernah hadapi. Ketika kita sedang berada pada situasi yang sulit, hal terbaik apa yang dapat kita lakukan? Benar; berdoalah kepada Yesus. Pada pelajaran hari ini, Paulus dan yang lainnya sedang berada pada situasi yang begitu sulitnya. Dengarkan baik-baik untuk mengetahui bahaya apakah yang sedang dihadapi oleh Paulus dan yang lainnya! Cerita Alkitab Berlayar Ke Roma Pada pelajaran yang lalu, kita telah membahas bagaimana Paulus diutus untuk bertemu dengan penguasa tertinggi Roma, yaitu sang kaisar. Pada zaman Alkitab, berlayar dengan kapal tidaklah semudah seperti yang kita dapat nikmati sekarang ini. Para penumpang kapal tidak dapat mengetahui cuaca apa yang mereka akan hadapi. Paulus sedang berada di atas kapal bersama dengan penumpang lainnya, tetapi kapal yang sedang ditumpanginya perlu berhenti pada beberapa tempat. Suatu hari, kapal itu berlayar menuju kota pelabuhan Sidon. Paulus begitu bersukacita karena ia mempunyai banyak kerabat Kristen di sana. Ketika kapal itu hendak berlayar kembali, angin yang begitu kencang bertiup hingga kapal yang kecil itu tidak dapat berlayar pada jalur yang benar. Akhirnya, mereka tiba di perhentian kedua, yaitu pelabuhan Mira. Dari sana, Paulus dan para penumpang lainnya naik ke sebuah kapal Mesir yang hendak berlayar ke Italia, menyeberangi laut Tengah. 80 Saksi Yang Setia Badai Besar Di Laut Tengah Jumlah penumpang di atas kapal itu adalah 276 orang yang terdiri dari Paulus bersama teman-temannya dan para tahanan lainnya serta Yulius beserta pasukannya, berikut dengan muatan, semuanya berada di atas kapal itu. Sejak awal, pelayaran itu begitu sukarnya. Dengan susah payah, akhirnya kapal itu dapat mencapai pelabuhan Indah. Nahkoda dan para penumpang kapal itu merasa bersukacita dapat berlabuh, tetapi keadaan cuaca di sana tetap memburuk. Lalu, Paulus memberitahukan kepada Yulius dan pasukannya bahwa bila mereka meneruskan perjalanan maka akan menemukan banyak kesulitan. Paulus telah mengetahui bahwa pada saat-saat seperti itu setiap tahunnya, badai yang dahsyat seringkali melanda laut Tengah. Paulus berpendapat akan lebih aman bagi mereka untuk menanti di pelabuhan Indah sampai badai itu berlalu. Tetapi tidak semua orang sependapat dengan Paulus, terutama nahkoda kapal yang memutuskan untuk berlayar kembali. Awalnya laut dalam keadaan tenang dan perjalananpun mudah dan lancar. Tiba-tiba angin yang sepoi itu berubah menjadi badai yang besar dan membuat gelombang laut menjadi semakin besar. Akhirnya, gelombang itupun mengombang-ambingkan kapal dan menghantamnya. Hari demi hari badai tetap berkecamuk. Jurumudi kapal menyadari bahwa bila badai tidak segera reda, maka kapal itu akan hancur terhempas oleh dahsyatnya badai itu. Dikarenakan badai yang begitu dahsyat, maka nahkoda kapal hendak membuang banyak muatan untuk meringankan kapal itu. Paulus Meneguhkan Hati Semua Penumpang Semua penumpang kapal berkumpul dalam ketakukan dan menjadi panik selama badai berkecamuk. Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan. Paulus berdiri dan mengatakan bahwa ia mempunyai kabar baik bagi mereka sekalian. Katanya, “Semalam, malaikat Tuhan datang dan berdiri di sisiku.” Paulus melanjutkan perkataannya bahwa malaikat itu memberitahukan kepadanya untuk tidak menjadi takut, karena semua orang di atas kapal ini akan selamat. Paulus berkata, “Aku percaya kepada Tuhan, dan pasti terjadi seperti apa yang telah dikatakan oleh malaikat itu.” Selama dua minggu, badai terus berkecamuk. Kemudian, pada suatu malam di hari yang keempat belas, jurumudi menemukan bahwa mereka sedang berlayar di perairan yang dangkal. Mereka sedang berada dekat daratan! Nahkoda memerintahkan awak kapal untuk melemparkan sauh. Pagi berikutnya, Paulus menyuruh para penumpang yang ketakutan untuk makan dan jangan merasa kuatir lagi. Dengan menggenggam roti di tangannya, Paulus berdoa dan mengucap syukur kepada Tuhan. Setelah itu, merekapun makan dan menjadi kuat kembali. Selanjutnya, sesuatu yang indah terjadi. Para penumpang dan awak kapal melihat daratan dari atas kapal. Mereka melihat pantai yang berpasir. Nahkoda kapal memerintahkan awaknya untuk memotong tali-tali sauh, memasang layar, dan menuju ke pantai! Para awak kapal mengikuti perintah nahkoda dan dalam waktu yang singkat kapal itu sepertinya akan mendarat dengan selamat. Tetapi mereka melanggar busung pasir dan tidak dapat bergerak. Gelombang hebat segera menghantam dan menghancurkan buritan kapal itu. Saksi Yang Setia 81 Para prajurit berniat untuk membunuh semua tahanan. Bila tidak, mereka akan berenang ke pantai dan melarikan diri. Tetapi Yulius tidak mau Paulus terbunuh. Oleh karena itu, ia berkata, “Jangan bunuh mereka. Setiap orang yang dapat berenang, terjunlah ke laut dan naiklah ke darat. Bila mereka tidak dapat berenang, gunakan papan atau pecahan kapal untuk mengapung sampai ke darat.” Satu per satu penumpang terjun ke dalam air. Mereka berenang dan berusaha untuk dapat sampai ke darat. Akhirnya, semua penumpang selamat sampai di pantai pulau Malta. Tidak ada seorangpun yang hilang di laut! Motivasi yang Paulus berikan dari malaikat itu menjadi kenyataan! Pertanyaan Diskusi Allah mengutus seorang malaikat kepada Paulus. Apakah yang malaikat itu nyatakan kepada Paulus? Bagaimana Paulus membantu para penumpang lainnya yang sedang putus asa itu? Mengapa para prajurit ingin membunuh semua tahanan ketika mereka mengetahui bahwa kapalnya akan karam? Siapakah yang mencegah rencana para prajurit itu? Kapankah kamu pernah merasa takut atau lemah? Bagaimana seseorang menguatkanmu? Mengulang Isilah: Paulus pergi ke Roma melalui l__________ (laut). A__________ (angin) selatan berhembus dan kapal itu berlayar. Tiba-tiba b__________ (badai) menerpa! Karena begitu buruk cuacanya, muatan kapalpun akhirnya harus dibuang ke l__________ (laut) untuk meringankan beban kapal, tetapi ternyata tidak ada gunanya. Semua penumpang hampir putus asa untuk dapat selamat. P__________ (Paulus) menguatkan mereka dengan mengatakan: T__________ (Tuhan) telah mengutus seorang m__________ (malaikat) untuk memberitahukan kepadanya bahwa segala sesuatunya akan berjalan dengan baik. Ketika kapal itu terdampar di dekat pantai, maka nahkoda dan para a__________ (awak kapal) hendak memotong tali untuk melepaskan pelampung agar para tahanan tidak dapat melarikan diri dari kapal tersebut. Akhirnya, semua penumpang terjun ke air dan berenang menuju pantai. Seperti yang Paulus telah nubuatkan bahwa T__________ (Tuhan) pasti menyelamatkan semua penumpang dari bahaya. 82 Saksi Yang Setia Temuan Alkitab Allah Akan Memberi Kekuatan Bila Aku Percaya Lengkapilah teka-teki silang berikut dengan nama-nama orang yang menolak untuk menyerah. Bacalah ayat Alkitabnya bila kamu memerlukan bantuan. Mendatar: 1. Suami Maria (Luk. 2:4-5) - Yusuf 3. Ibu Samuel (1 Sam. 1:20) - Yokhebed 5. Iblis mencobai kesetiaannya pada Allah (Ayb. 1:1) - Ayub 7. Seorang nabi perempuan yang melihat bayi Yesus di bait Allah (Luk. 2:36-38) Hana 9. Istri Abraham (Kej. 17:15) - Sara 11. Ia tinggal dalam bahtera lebih dari setahun lamanya (Kej. 8:13) - Nuh 13. Mereka menempuh perjalanan bermil-mil jauhnya untuk memberi persembahan kepada Yesus (Mat. 2:1,11) - Majus 15. Ia memimpin orang Israel keluar dari Mesir (Kel. 12:31-32) - Musa Menurun: 2. Salah seorang anak Ishak (Kej. 28:1) - Yakub 4. Ia melihat bayi Yesus di bait Allah (Luk. 2:25-32) - Simeon 6. Seorang nabi Israel pada masa pemerintahan Yosia (Yer. 1:1-2) - Yeremia 8. Ia bertemu dengan Kristus dalam perjalanan ke Damsyik (Kis. 9:1-6; 13:9a) Paulus 10. Allah menjadikannya “bapa dari banyak bangsa” (Kej. 17:5) - Abraham Saksi Yang Setia 83 1 2 3 Y O Y U A 6 Y U I A M H K E B M 84 7 8 A E U M L I U J Saksi Yang Setia U H A N P R A E U F D O B E 13 S Y U 5 4 S 10 A B 9 S A R A A 11 N U H A 15 M U S A Aktivitas 1 Bersaksi Dimanapun Saksi Yang Setia 85 Aktivitas 2 Menjadi Seorang Motivator Tujuan: Rekamlah dengan kaset atau tulislah sepucuk surat kepada sebuah keluarga pemberita injil. Surat itu hendaklah dapat membangkitkan semangat (teman-teman kelas akan mendukung mereka dengan doa; Allah akan selalu beserta dengan mereka). Bahan: Kertas Pensil Kaset kosong Alat perekam Persiapan: Hubungilah gereja setempat atau pengkhotbah untuk menemukan nama, alamat, atau informasi lainnya mengenai sebuah keluarga pemberita injil. Petunjuk: 1. Beritahukan kepada murid-murid bahwa kita akan merekam dengan kaset atau menulis sepucuk surat bagi sebuah keluarga pemberita injil. Berikan mereka informasi mengenai keluarga tersebut. 2. 86 Karang dan tulislah sebuah surat. Pastikan setiap murid menuliskan nama, usia, dan keterangan pribadi lainnya dari pemberita injil itu. Anda dapat meminta informasi lainnya dari para murid. Sebagai contoh: Seorang murid dapat membahas sebuah peristiwa terkini di gereja. Murid lainnya dapat membahas mengenai peristiwa lainnya. Setelah setiap murid menyelesaikan suratnya, mintalah mereka untuk membacakan semua surat itu untuk mengenali dan mengoreksi kesalahan yang ada. Sebelum merekam semua surat itu pada sebuah kaset, murid-murid dapat berlatih untuk membacakannya. Tunjukkan kepada murid-murid bagaimana menggunakan fungsi perekaman dari alat perekam itu. Kirimkan kaset itu setelah selesai. Saksi Yang Setia Paulus Kabarkan Yesus Di Roma 12 Kitab Bacaan: Kis. 28 Inti Pelajaran: Perlindungan Allah membantu Paulus untuk tetap berdoa dan firman-Nya membantu kabarkan Kristus kepada orang lain. Tujuan Pelajaran: Agar murid-murid mengandalkan doa dan Alkitab dalam membantu orang lain untuk mengenal Yesus. Ayat Hafalan: “Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?” (Rm. 10:14b) Latar Belakang Alkitab Pulau Malta terletak 60 mil sebelah selatan dari Sicilia. Pulau ini mempunyai banyak pelabuhan yang baik dan tepat letaknya untuk perdagangan. Ular yang mematok Paulus adalah seekor ular yang beracun. Allah telah berjanji untuk melindunginya dan Iapun menggenapinya. Ketika orang banyak menyaksikan Paulus tidak terlukai oleh patokan ular itu, merekapun berpendapat bahwa ia adalah seorang dewa. Mereka adalah penduduk yang masih mempercayai takhyul dan banyak dewa. Paulus melanjutkan untuk mengabarkan injil, sekalipun ia sedang berada di Roma. Dari manakah datangnya umat Kristen di Roma? Injil telah tersebar di Roma dengan berbagai macam cara. Banyak orang Yahudi yang tinggal di Roma mengunjungi Yerusalem untuk mengikuti upacara keagamaan. Beberapa dari mereka mengalami mujizat pada hari Pentakosta, dan menjadi percaya kepada Yesus, serta turut mengabarkan berita itu di Roma. Dan Paulus pun telah menuliskan surat bagi jemaat Roma sebelum ia datang berkunjung ke sana. Paulus ingin mengabarkan injil di Roma, dan akhirnya keinginannya tercapai, hanya harus disertai dengan berbagai penderitaan, seperti dirantai, mengalami kapal karam, dan yang lainnya. Paulus mengetahui bahwa Allah telah memberkati dirinya dengan luar biasa dalam mengizinkannya untuk bertemu dengan jemaat Roma dan untuk mengabarkan injil kepada orang Yahudi dan orang non-Yahudi di Roma. Saksi Yang Setia 87 Mengenai Murid Anda Dalam 11 pelajaran yang lalu, satu dari sekian tema yang menonjol adalah kasih karunia Allah. Rencana-Nya mengenai keselamatan adalah bagi semua orang, termasuk orang Yahudi maupun orang non-Yahudi, orang miskin maupun orang kaya. Allah menjangkau setiap orang dengan melampaui segala rintangan. Ia tidak membedakan atau menolak seorangpun yang hendak datang kepada-Nya. Murid-murid dapat mengikuti teladan Allah dalam menjangkau orang lain. Sebagai contoh, ketika seorang pengunjung bergabung dalam kelas, mereka dapat membantu menawarkan tempat duduk kepada orang tersebut, membantu menemukan ayat Alkitab atau meminjamkannya, membantu menyambut hingga mereka merasa disambut, sama seperti Yesus menyambut setiap orang dalam kerajaan surga-Nya. Ini penting bagi murid-murid untuk sadari bahwa Allah tidak hanya mengasihi teman-teman mereka dan orang Kristen lainnya dalam gereja, tetapi Ia pun ingin mereka menunjukkan kebaikan kepada setiap orang. Berilah motivasi agar mereka mencari teman dan keluarga simpatisan serta tidak hanya bergaul dengan teman-teman mereka sendiri. Allah akan memberikan pahala bagi setiap palayanan mereka yang setia. Pemanasan Pernahkah ayah atau ibumu menceritakan mengenai perjalanan yang mereka pernah tempuh sebelumnya? Apakah yang biasanya mereka suka bicarakan? Mereka pasti pernah mengalami sesuatu yang menegangkan. Dalam bagian Cerita Alkitab pada hari ini, kita akan mendengar apa yang terjadi setelah kapal karam dan bagaimana Paulus akhirnya dapat sampai ke Roma. Cerita Alkitab Penduduk Pulau Malta Menyambut Paulus Dan Yang Lainnya Setelah Paulus dan penumpang kapal lainnya mendarat dengan selamat, mereka barulah menyadari bahwa pulau tersebut bernama Malta. Penduduk pulau itu segera menuju ke pantai. Mereka menunjukkan keramahan dan kehangatan sebagai tuan rumah. Karena hujan mulai turun, mereka menyalakan api dan mengajak semuanya untuk menghangatkan diri. Ketika Paulus memungut seberkas ranting dan meletakkannya di atas api, tiba-tiba seekor ular beracun melilit tangannya dan mengigitnya. Penduduk pulau itu memandangi Paulus. Mereka tahu benar bahwa racun ular itu sungguh berbahaya dan akan bereaksi dengan cepat, tetapi Paulus dengan tenang mengibaskan ular itu ke dalam api dan meneruskan pekerjaannya. Penduduk pulau Malta saling berpandangan dengan penuh takjub. Sekarang, mereka mengira bahwa Paulus adalah seorang dewa karena racun itu sama sekali tidak membahayakan dirinya sedikitpun. Publius adalah seorang gubernur di pulau itu. Ia menyambut Paulus dan yang lainnya serta menjamu mereka dengan ramah tiga hari lamanya. Saat itu, ayah Publius sedang sakit dan Paulus diminta untuk menjenguknya. Ia berdoa dan menumpangkan tangannya ke atas ayah Publius. Seketika itu pula, laki-laki tua itu menjadi sembuh. Allahlah yang telah menyembuhkannya! 88 Saksi Yang Setia Berita itu menyebar dengan cepat. Setiap orang sakit di pulau itu datang kepada Paulus dan kembali dengan keadaan sembuh! Penduduk pulau Malta memperlakukan Paulus dan yang lainnya dengan ramah dan hormat. Mereka tinggal 3 bulan lamanya di sana, menolong banyak orang dan memperkenalkan mereka tentang Yesus. Musim semipun akhirnya tiba. Saatnya untuk berlayar kembali ke Roma. Penduduk pulau itu melengkapi Paulus dan yang lainnya dengan segala sesuatu yang mereka perlukan dalam perjalanan, karena segala kepunyaan mereka telah hilang sewaktu terjadinya karam kapal. Mereka Berlayar Kembali Ke Roma Tidak lama setelah berlayar ke Roma, mereka berhenti pada sebuah kota yang bernama Putioli. Beberapa orang Itali yang percaya meminta Paulus dan yang lainnya untuk tinggal seminggu lamanya bersama dengan mereka, dan Yulius, sang prajuritpun menyetujuinya. Setelah meninggalkan Putioli, perjalanan panjang mereka dimulai. Roma berjarak sekitar 120 mil. Ketika berada pada jarak 44 mil dari Roma, Paulus mengetahui bahwa umat Kristen yang belum pernah bertemu sebelumnya datang dari Roma untuk mengunjungi mereka. Ketika melihat mereka, Paulus bersyukur kepada Allah, lalu kuatlah hatinya. Paulus Tiba Di Roma Ketika tiba di Roma, Paulus dikelilingi oleh para teman lama dan barunya. Ia diizinkan untuk menyewa sebuah rumah dengan penjagaan seorang prajurit. Dapatkah kamu bayangkan betapa seringnya Paulus menceritakan kepada prajuritprajurit itu mengenai Yesus? Begitu Paulus menetap, ia mengundang pemimpin agama Yahudi ke rumah yang disewanya itu. Paulus ingin menceritakan kepada mereka mengenai sang Mesias, Yesus Kristus. Paulus berkata, “Saudara-saudaraku, sekalipun aku tidak berbuat apapun yang menentang bangsa atau adat istiadat nenek moyang kita, tetapi aku ditangkap di Yerusalem.” Paulus menceritakan kisahnya kepada para pemimpin Yahudi. Mereka menjawab, “Kami tidak menerima semua surat mengenai engkau dari Yerusalem, dan tidak ada seorangpun dari saudara-saudara kita yang datang memberitakan apa-apa yang jahat mengenai engkau. Kami ingin mendengar dari engkau bagaimana pikiranmu.” Untuk itu, Paulus merencanakan pertemuan lainnya dengan mereka. Makin banyak orang datang ke kediaman Paulus. Dari pagi sampai petang, ia mengajarkan tentang Yesus berdasarkan kitab Musa dan kitab para nabi. Beberapa yang mendengar menjadi percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang Allah janjikan untuk diutus, sementara yang lainnya tetap ragu. Paulus berkata, “Allah berfirman melalui nabi Yesaya: Pergilah kepada bangsa ini dan katakan: Kamu akan melihat dan melihat namun tidak menanggap, kamu akan mendengar dan mendengar namun tidak mengerti. Sekarang, keselamatan yang dari Allah ini disampaikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan mendengarkannya!” Setelah mendengarkan perkataan Paulus, mereka yang masih ragu meninggalkan pertemuan itu dengan marah. Dua tahun lamanya, Paulus tinggal dalam rumah yang disewanya dan menerima semua orang yang datang kepadanya dengan sukacita. Ia meneruskan untuk mengabarkan injil dan mengajar mengenai Yesus, dan banyak orang menjadi percaya. Saksi Yang Setia 89 Pertanyaan Diskusi Bagaimana Allah menolong Paulus ketika ia digigit oleh seekor ular yang berbisa? Mengapa penduduk pulau Malta mengira bahwa Paulus adalah seorang dewa? Ketika ayah Publius sedang sakit, bagaimana Paulus menolongnya? Paulus menggunakan banyak situasi yang berbeda untuk bersaksi bagi Allah. Bagaimana kamu bersaksi bagi-Nya? Ketika berada di Roma, Paulus menggunakan kitab Musa dan kitab para nabi untuk mengajar banyak orang mengenai Yesus. Apakah semua kitab itu manjur dalam menginjili orang lain? Mengulang Benar Atau Salah: 1. Setelah Paulus dan penumpang lainnya mendarat dengan selamat, mereka barulah menyadari bahwa pulau itu bernama Malta. (Benar) 2. Seekor ular yang berbisa melilit kaki Paulus dan menggigitnya. (Salah) 3. Penduduk pulau Malta mengira bahwa Paulus adalah seorang dewa karena racun ular itu tidak bereaksi terhadap dirinya sama sekali. (Benar) 4. Kakek Publius sedang sakit, Paulus diminta untuk mengunjunginya. Ia berdoa dan menaruh tangannya ke atasnya. (Salah) 5. Paulus dan yang lainnya tinggal tiga bulan lamanya di pulau Malta untuk menolong penduduk di sana. (Benar) 6. Ketika sampai di kota yang bernama Putioli, Paulus dan yang lainnya diminta untuk tinggal di sana seminggu lamanya. (Benar) 7. Ketika hampir tiba di Roma, Paulus mengetahui bahwa umat Kristen yang belum pernah bertemu sebelumnya datang dari Yerusalem untuk mengunjungi mereka. (Salah) 8. Ketika berada di Roma, Paulus diizinkan untuk menyewa sebuah rumah dengan pengawalan sepuluh prajurit. (Salah) 9. Begitu Paulus menetap, ia mengundang para pemimpin orang Yahudi untuk mengunjungi rumahnya, sekaligus ingin menyampaikan kepada mereka mengenai sang Mesias, Yesus Kristus. (Benar) 10. Semakin banyak orang yang mendatangi ke kediaman Paulus. Dari pagi sampai petang, ia mengajar mengenai Yesus dari kitab Musa dan kitab para nabi. (Benar) 90 Saksi Yang Setia Temuan Alkitab Menangkan Perjuangan Yang Baik Bacalah dalam 1 Tim. 1:18-19; 4:7-12. Paulus memberitahukan beberapa nasihat kepada Timotius. Untuk setiap baris huruf, tulis dan susunlah semua huruf besar secara berurutan. Lalu, tulislah semua huruf kecil secara berurutan pada baris kedua. Paulus beritahukan kepada Timotius untuk menjaga: __________ (iman) Paulus beritahukan kepada Timotius untuk memberikan teladan dalam: __________ (hati nurani yang murni, perkataan, hidup, kasih, iman dan kekudusan) Saksi Yang Setia 91 Aktivitas 1 Berlari Untuk Menang Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu berlarilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! (1 Kor. 9:24) Paulus mengajarkan dengan cara yang mudah untuk dipahami, seperti semua orang mengetahui bahwa dalam suatu pertandingan lari, semua pelari akan begitu rupa mempersiapkan diri agar beroleh suatu kemenangan. Mereka menghabiskan banyak waktu dengan berlatih. Para pemenang pertandingan akan mendapatkan sebuah mahkota juara. Paulus mengajarkan bahwa seorang Kristen hendaklah berlatih dengan keras pula. Ia meyakini bahwa menjalani hidup seperti yang Yesus telah ajarkan adalah bagaikan seseorang yang berlari dalam suatu pertandingan. Setiap pemenang dalam pertandingan rohani ini akan beroleh mahkota kehidupan, yaitu hidup kekal bersama Tuhan Yesus. Siapakah pemenang dalam pertandingan seperti ini? (Mereka yang percaya bahwa Yesuslah sang Juruselamat.) Pertandingan acak kartu: Bahan: 4 set kartu seperti berikut Spidol berwarna Mahkota yang terbuat seperti contoh Solatip Petunjuk: Bentuklah 4 kelompok dan tugaskan setiap kelompok dengan sebuah warna. Berilah tanda pada setiap kartu dari kelompok dengan warna kelompok tersebut. Campurlah semua kartu dari semua kelompok dan bariskan di atas meja. Mintalah keempat kelompok tersebut untuk berbaris di sisi ruangan yang berseberangan dengan meja. Saat tanda mulai dinyatakan, seorang dari masingmasing kelompok hendaklah pergi ke meja dan menemukan satu kartu dengan warna yang sesuai dengan warna kelompoknya dan kembali ke kelompoknya. Orang kedua hendaklah melompat dengan satu kaki ke meja untuk mengambil sebuah kartu dan kembali. Demikianpun dengan orang ketiga hendaklah berjalan mundur serta orang keempat hendaklah berlompat mundur. Ulangilah sampai seluruh kartu terkumpulkan. Kelompok yang mengumpulkan dan mengurutkan kartu terlebih dahulu dengan benarlah yang akan memenangkan mahkota. (Pada tepi halaman ini, terdapat sebuah pola yang bagus untuk membuat mahkota daun salam.) 92 Saksi Yang Setia Saksi Yang Setia 93 Aktivitas 2 Perlengkapan Senjata Allah “Akhirnya hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasaNya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis.” (Ef. 6:10-11) Sebagai umat yang percaya kepada Yesus, kita adalah utusan-Nya, yaitu laskar-Nya, ke manapun kita pergi dan di manapun kita berada. Untuk dapat berdiri teguh, kita hendaklah mengenakan perlengkapan senjata Allah. Paulus mengatakan perihal ini dalam Ef. 6:10-17. Baca dan renungkan Ef. 6:10-17. Efesus adalah kitab setelah kitab __________ dan sebelum kitab __________. Gambarlah sebuah garis untuk menghubungkan setiap perlengkapan senjata Allah dengan ayat yang memuatnya. ayat 14 ayat 14 ayat 15 ayat 16 ayat 17 ayat 17 94 Saksi Yang Setia Ulasan Akhir 13 Kitab Bacaan: Semua Kitab Bacaan sebelumnya. Inti Pelajaran: Mengasihi Allah dengan segenap hati, dan dengan segenap jiwa, serta dengan segenap akal budi. Tujuan Pelajaran: Mengulang kembali apa yang telah dipelajari pada triwulan ini dari kitab Kisah Para Rasul: Roh Kudus tercurah pada hari Pentakosta Gereja didirikan Jemaat saling berbagi harta Gereja dianiaya Saulus terpilih Filipus dipimpin oleh Roh Kudus untuk temui sida-sida Etiopia Perjalanan penginjilan Paulus Paulus pergi ke Roma. Ayat Hafalan: Mengulang semua Ayat Hafalan pada pelajaran yang lalu. Mengulang 1. Petrus berdiri dan menyakinkan kerumunan orang bahwa mereka tidaklah sedang mabuk anggur. Ia katakan bahwa mereka menggenapi apa yang telah difirmankan Allah. Setelah itu, beberapa orang menanyakan tentang apa yang harus mereka lakukan. Apakah yang Petrus katakan kepada mereka? (Petrus berkata, “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu.”) 2. Bagaimana para jemaat bersikap seorang terhadap yang lainnya setelah mereka dibaptis? (Para jemaat saling mengasihi, memberi tumpangan, makan bersama, berdoa dan menyanyikan puji-pujian bersama kepada Allah.) 3. Apakah yang Stefanus mohon sebelum ia meninggal? (Stefanus mohon agar Allah mengampuni dosa dari orang-orang yang merajam dirinya, karena mereka tidak tahu apa yang sedang dilakukannya.) Saksi Yang Setia 95 4. Apakah yang sida-sida Etiopia itu ingin lakukan setelah ia memahami injil? (Sida-sida Etiopia itu melihat air dan ingin dibaptis oleh Filipus.) 5. Bagaimana perasaan Saulus ketika menyaksikan pancaran sinar yang begitu terang itu? (Saulus merasa takut dan barulah ia mengetahui bahwa Yesuslah yang sedang berbicara kepadanya.) 6. Apakah yang Allah beritahukan kepada Ananias tentang apa yang Saulus akan lakukan setelah ia menjadi seorang Kristen? (Allah memberitahukan Ananias bahwa Saulus telah terpilih untuk sebuah pelayanan penting, yaitu ia akan mengabarkan injil kepada orang-orang non-Yahudi.) 7. Apakah maksud dari penglihatan mengenai suara dari Makedonia itu? (Allah menghendaki agar Paulus mengetahui bahwa ada sejumlah orang di Makedonia yang ingin percaya kepada-Nya. Ia menunjukkan jalan ketika mereka sedang memberitakan injil.) 8. Apakah yang Paulus dan Silas lakukan setelah mereka dipukuli, didera dan dimasukkan ke dalam penjara? (Paulus dan Silas tetap bersukacita dan menyanyikan lagu pujian untuk memuliakan Allah.) 9. Mengapa kepala penjara ingin membunuh dirinya sendiri? (Kepala penjara mengira bahwa para tahanan telah melarikan diri mereka setelah gempa bumi terjadi.) 10. Mengapa banyak orang membakar kitab sihir dan tenungan di Efesus? (Setelah mendengar khotbah Paulus, orang banyak itu memutuskan untuk percaya kepada Yesus dan membuang semua kitab tersebut.) 11. Bagaimana dapat membuktikan bahwa kepercayaan kita tentang Allah, tentang Kristus dan tentang Kristen adalah benar? (Semua dasar kebenaran kita hendaklah berasal dari Alkitab. Semua yang kita dengar dari sumber lainnya hendaklah sesuai dengan kebenaran firman Allah yang tertulis dalam Alkitab.) 12. Apakah yang terjadi ketika Paulus tiba di Yerusalem? (Sekelompok orang berkumpul dan menyerang Paulus dengan menggunakan berbagai tuduhan palsu untuk membuat kekacauan.) 13. Apakah yang Allah katakan kepada Paulus pada suatu malam ketika ia sedang berada dalam penjara? (Allah memberitahukan Paulus untuk tidak menjadi takut. Ia pun akan menjadi saksi-Nya di Roma.) 96 Saksi Yang Setia 14. Apakah tindakan yang kepala pasukan lakukan setelah ia mendengar mengenai rencana pembunuhan terhadap Paulus dari kemenangan Paulus itu? (Kepala pasukan segera menyiapkan beberapa kuda tunggang bagi Paulus dan memerintahkan 200 prajurit, 200 prajurit yang bersenjatakan lembing, dan 70 pasukan berkuda untuk mengawal Paulus dalam perjalanannya ke Kaisarea .) 15. Allah mengutus malaikat untuk menguatkan Paulus selama mengalami karam kapal. Apakah yang malaikat itu katakan kepadanya? (Malaikat itu memberi nasihat agar Paulus tidak merasa takut, karena setiap orang yang berada di kapal tersebut akan selamat oleh karena dirinya.) 16. Apakah yang penduduk pulau Malta kira mengenai Paulus ketika seekor ular beracun tidak mengakibatkan apa-apa terhadap dirinya? (Mereka mengira bahwa Paulus adalah seorang dewa.) 17. Bagaimana kita bersaksi kepada teman-teman? (Kita berbagi kesaksian tentang anugerah Allah sekaligus menyatakan kebenaran firman Allah kepada mereka. Kita dapat mengundang mereka ke gereja. Kita dapat mempengaruhi teman-teman dengan perkataan dan perbuatan yang baik dan benar, sehingga merekapun ingin menjadi orang Kristen.) 18. Sebutkan 3 macam dari senjata Allah? (Ketopong, baju zirah, pedang, dan lain sebagainya.) 19. Apakah yang Paulus lakukan Paulus ketika ia sedang berada di Roma? (Paulus menyewa sebuah kamar dengan penjagaan seorang tentara. Banyak orang mengunjunginya, mempelajari Alkitab bersama dan beberapa orang dari antara mereka menjadi percaya kepada Yesus.) 20. Bila kamu sedang menghadapi suatu bahaya yang mengancam kehidupan, apakah yang kamu akan lakukan? (Segera berdoa kepada Allah, menaikkan pujian kepada-Nya, dan percaya bahwa Allah akan membukakan jalan dan menolong kita.) Saksi Yang Setia 97 Aktivitas Liputan Berita Mengenai Kebaikan Aktivitas ini akan membuat murid-murid dapat mendalami konsep kebaikan ketika mereka mempersiapkan dan berpartisipasi dalam suatu siaran berita rekaan. Bahan: Mikrofon mainan Alkitab Kamus anak-anak Kartu indeks atau kertas catatan Alat perekam atau kamera video (pilihan) Petunjuk: Dari beberapa topik berikut, setiap murid hendaklah memilih satu hal dari kebaikan dan menuliskan informasi yang berhubungan atau pendapatnya tentang kebaikan itu. Setelah semua informasi telah dikumpulkan, Anda hendaknya berperan sebagai seorang reporter keliling dengan mewawancarai setiap kelompok tentang kebaikan. Setiap murid dapat berbicara mengenai informasi yang ditemukan mengenai kebaikan. Untuk lebih meriah, rekamlah wawancara tersebut. Topik: Pengertian dari kebaikan Kata lain dari baik dan kebaikan Lawan kata dari baik dan kebaikan Siapakah yang dapat menyatakan kebaikan? Siapakah yang butuh untuk diperlakukan dengan kebaikan? Sebuah tindakan kebaikan Sebuah tindakan kebaikan yang kamu telah lakukan Suatu peristiwa ketika seseorang berlaku baik kepadamu Bagaimana perubahan sekolahmu bila setiap orang menjadi baik? Beberapa cara untuk menyatakan kebaikan melalui perkataanmu Ketika sulit untuk menjadi baik Bagaimana menyatakan kebaikan dengan perbuatanmu? Referensi Alkitab: Berilah motivasi agar murid-murid dapat membaca ayat Alkitab berikut sebagai bagian dari penelitian mereka: Ams. 11:7 Ams. 12:25 Ams. 19:17 Ef. 4:32 Kol. 3:12 1 Tes. 5:15 Aktivitas Pilihan Disarankan agar murid-murid dapat melakukan persekutuan santai dengan membawa makanan ringan. 98 Saksi Yang Setia “ Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. (Kolose 1:28) ” PENDIDIKAN AGAMA Madya True Jesus Church General Assembly, USA. (Buku ini hanya dipergunakan di dalam Gereja Yesus Sejati) Edisi Revisi 1, 2009