27 Agustus 2006 Text untuk direnungkan Minggu ini Kisah Para Rasul 27: 21-26 Tema: “Rencana Tuhan Tak Pernah Berubah”. Fatsal 27 mencatat akan pengalaman Paulus dalam perjalanan pelayaran yang penuh bahaya. Namun di tengah mara bahaya yang dihadapi oleh Paulus dan seluruh penumpang kapal, ia sempat memberi penghiburan kepada mereka. Mengapa Paulus mempunyai keyakinan yang begitu besar sehingga ia dapat menghibur semua penumpang kapal? (1). Paulus mengenal Tuhan yang ia sembah. Ay. 27 “Karena aku percaya kepada Allah, bahwa semuanya pasti terjadi sama seperti yang dinyatakan kepadaku.” Pengenalan Paulus kepada Tuhan tidak sebatas pengetahuan saja, tetapi kombinasi antara pengetahuan dan pengalaman. Pelajaran ini perlu kita pelajari juga dengan baik. Pengetahuan kita terhadap Allah kita dapatkan melalui Alkitab Firman Tuhan. Karena melalui Alkitab inilah Tuhan menyatakan rahasia mengenai diriNya kepada kita. Penyataan mengenai diriNya yang terlengkap ialah melalui PuteraNya Tuhan kita Yesus Kristus; juga melalui pengwahyuan Alkitab. Karena itu orang Kristen yang tak membaca Alkitab tiap harinya untuk menceburkan diri kita dalam kayanya rahasia Allah, maka kita tak akan memiliki pengetahuan yang otentik. Pengetahuan saja tidak cukup, kita harus juga dapat mengalami kayanya kebenaran Firman Allah dan kasih, kesetiaan, dan anugerah karunia Allah dalam kehidupan kita sehari-harinya. Cf. 2 Timotius1: 12. (2). Paulus mengetahui dengan pasti bahwa Tuhan berkehendak agar ia memberitakan Injil di depan Kaisar Romawi. Ay. 24, Cf. 25:11 Paulus adalah seorang yang sangat piawai dalam hal mengatur strategi. Namun kita juga harus mengetahui kalau pengaturan strategi tersebut juga sesuai dengan kehendak dari pada Tuhan. Ia mengetahui kalau ia tak menyalahi baik Hukum Taurat, Bait Allah maupun Kaisar. Ia juga mengetahui kalau orang Yahudi pasti akan senantiasa mengajar dan mencari kesalahannya. Namun ia juga yakin melalui pengenalannya akan hukum Kerajaan Romawi, bahwa apa yang ia lakukan tidak menyalahi hukum Kerajaan Romawi. Ia akan dibebaskan. Ia juga menggunakan kesempatan ini untuk naik banding, untuk menghadap Kaisar. Dengan demikian maka Injil akan disebarkan di Roma juga Kaisar akan mendengar pemberitaan Injil. Tuhan memang menghendaki hal ini. Ia menggarap Paulus. 27:24 adalah pengokohan Tuhan akan rencanaNya. Bagi Paulus yang mempunyai pengenalan yang mendalam terhadap Tuhan, maka dalam keadaan apapun yang ia alami maka ia tahu bahwa pada akhirnya rencana Tuhan yang tergenapi. Marilah kita resapi akan pelajaran rohani yang teramat indah ini!