St. Paul Evangelical Community Church (SPECC) Worship Address : Cerritos High School Auditorium 12500 E. 183rd St., Cerritos, CA 90703 (Enter at Bloomfield, across Heritage Park) Mailing Address : 11428 E. Artesia Blvd. # 4 ; Artesia, CA 90701 562-924-5051 Website : www.sp-ecc.org 28 November 2010 Teks untuk direnungkan pagi ini: Roma 1:14-15, 1 Korintus 11:1, 15:10 Tema: “Meneladani Paulus yang bersyukur kepada Tuhan” Minggu lalu kita membahas masalah bersyukur kepada Tuhan dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki oleh Tuhan di dalam Kristus Yesus bagi kita. Bagaimanakah kita mengungkapkan rasa syukur kita kepada Dia? Kita perlu mempelajari Alkitab yang memberi catatan mengenai Paulus yang mempunyai sikap yang positif dan prilaku yang luar biasa. Ia sangat bersyukur kepada Tuhan yang memberi dia anugerah yang luar biasa. Setiap kali ia mengingat akan anugerah Tuhan, ia makin ditundukkan, ia makin merendahkan dirinya di hadapan Tuhan. Tak ada satu hal yang ia banggakan. Apa sikap dan prilaku Paulus yang harus kita teladani? (1). Ia dapat hidup dalam keadaan kurang atau dalam kelimpahan. Filipi 4:12-13. Paulus senantiasa bersyukur kepada Tuhan yang maha pengasih dan maha kuasa. Ia tidak meragukan kebaikan dan kasih Tuhan dalam segala hal yang terjadi dalam kehidupannya. Ia adalah orang yang menjalankan apa yang ia beritakan; dan apa yang ia beritakan adalah apa yang ia yakini. Oleh karena itulah dalam keadaan kenyang atau dalam keadaan kelaparan; dalam keadaan kekurangan atau dalam keadaan dalam kelimpahan, ia selalu bersyukur kepada Tuhan. Ia yakin Tuhan senantiasa memberikan yang terbaik kepada dia. Dalam kehidupan kerohanian kita, hendaknya kita selalu memanjatkan syukur kepada Tuhan sehingga hidup kita menjadi stabil dan mantap. Inilah yang akan membedakan antara kita dengan orang yang tak beriman dalam Tuhan Yesus, bagi mereka keadaan pahit sebagai ungkapan terjadinya karma atau takdir. (2). Ia menganggap dirinya berhutang kepada Tuhan. Roma 1:14-15. Konsep hutang dapat kita telusuri maknanya dalam Doa Bapa Kami yang diajarkan oleh Tuhan Yesus Kristus. “Ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami.” Matius 6:12 dalam bahasa Yunani, juga terjemahan dalam bahasa Inggris dan Tionghoa menggunakan kata “hutang, debt, opheilema”. Kata hutang dapat diartikan sebagai dosa. Karena pengertian dosa (hamartia) adalah perbedaan antara jarak yang Tuhan tentukan dan jarak yang kita capai. Dipihak lain kata hutang juga diartikan oleh Paulus sebagai limpahan berkat anugerah yang Tuhan berikan kepada dia yang sebenarnya ia tak layak menerimanya (contoh: seorang yang mendapat hutang sehingga bisa menghidupkan kembali perusahaan yang sudah bangkrut). Paulus pun tahu, kalau Tuhan mau setiap orang menerima berkatNya sama seperti apa yang dia terima. Sermon notes by Rev. David Hartono Page 1 St. Paul Evangelical Community Church (SPECC) Worship Address : Cerritos High School Auditorium 12500 E. 183rd St., Cerritos, CA 90703 (Enter at Bloomfield, across Heritage Park) Mailing Address : 11428 E. Artesia Blvd. # 4 ; Artesia, CA 90701 562-924-5051 Website : www.sp-ecc.org (3). Ia bekerja keras dalam memberitakan Injil Tuhan Yesus. 1 Korintus 15:10 Paulus tahu anugerah Tuhan tak ada batasnya. Karena itu, ia mau memberitakan kabar kesukaan ini kepada setiap manusia. Ia merasa ia berhutang kepada semua orang akan pemberitaan Injil keselamatan. Ia bekerja lebih keras dibandingkan orang lain. Hal ini adalah sesuatu yang harus ia lakukan sebagai ungkapan terima kasihnya kepada Tuhan. Siapa yang dapat membayar hutangnya kepada Tuhan yang sudah menebus, mengampuni serta memberi kita damai sukacita dan sejahtera serta hidup yang kekal itu? Di Kitab Perjanjian Lama ada sebuah cerita yang mengungkapkan kebenaran yang serupa Cf. 2 Raja-raja fatsal 7. Marilah kita teladani sikap dan prilaku Paulus yang bersyukur kepada Tuhan dengan menjadi pemberita Injil yang gigih! Sermon notes by Rev. David Hartono Page 2