St. Paul Evangelical Community Church (SPECC) Worship Address : Cerritos High School Auditorium 12500 E. 183rd St., Cerritos, CA 90703 (Enter at Bloomfield, across Heritage Park) Mailing Address : 11428 E. Artesia Blvd. # 4 ; Artesia, CA 90701 562-924-5051 Website : www.sp-ecc.org 10 Agustus 2008 Teks untuk direnungkan pagi ini: 1 Petrus 2: 4-8. Tema: “Aku senang mengikut Yesus, mengapa tidak?” Di dalam wawasan keagamaan ataupun dunia akademia, maka riwayat Yesus orang Nazaret tidak membuat orang terpukau. Mengapa? Jawabannya ialah tidak ada seorangpun yang terpukau dengan orang yang kematiannya karena disalib. Manusia pada umumnya tidak akan menyembah dan mengikuti jejak orang yang menemui ajalnya seperti Yesus Kristus. Memang kalau kita hanya berhenti di kayu salib, kita bukan saja tidak akan terpukau kepada Yesus serta menyembahnya, malah kita akan meremehkan dan merendahkan dia. (1). Aku senang mengikut Yesus karena Ia mengalahkan maut dan dipilih oleh Allah. Ay.4. Meskipun fakta sejarah mencatat bahwa Dia telah mengalahkan maut, Dia bangkit dari kematian, namun manusia masih akan mempunyai dua macam pendapat. Sebagian manusia percaya kepada Dia, serta menyembah Dia disebabkan karena anugerah dan rahmat Tuhan; sebagian tidak percaya dan tidak mau menyembah Dia. Kita tidak perlu heran karena keadaan seperti itu telah ditulis di dalam Alkitab: “Batu yang hidup yang dibuang oleh manusia.” Ay.4. Mereka yang percaya kepada Dia berarti mereka percaya kalau Dia “telah dipilih dan dihormat di hadirat Allah”. (2). Aku senang mengikut Yesus karena kita akan dipergunakan oleh Tuhan sebagai rumah rohani dan imamat yang kudus. Ay. 5. Kita harus senang mengikut Yesus. Mengapa? Karena dengan percaya kepada Dia kita dapat dipergunakan oleh Tuhan sebagai rumah rohani serta dijadikan sebagai imamat yang kudus. Rumah Allah adalah suatu tempat yang paling disukai oleh orang Yahudi tang cinta dan taat kepada Tuhan (Mazmur 23:6). Tuhan adalah Roh, Ia mahakuasa, dalam konteks ini Ia tak mempunyai rumah di mana Ia bermukim. Ungkapan ini hanya sekedar sebagai suatu simbolisme yang menyatakan suatu keadaan dalam pengertian kekekalan, dalam keadaan luar biasa. Bukan saja demikian, kita juga dijadikan imamat yang rohani. Imamat dalam bahasa Latin Pontifex (yang membangun jembatan). Sebagai imamat rohani korban yang kita persembahkan bersifat rohani – manusia yang kita bawa kehadirat Tuhan. Korban yang kita persembahkan “berkenan kepada Allah” karena Yesus Kristus. Dapatkah kita bayangkan akan kemurahan anugerahnya kepada kita? Sermon notes by Rev. David Hartono Page 1 St. Paul Evangelical Community Church (SPECC) Worship Address : Cerritos High School Auditorium 12500 E. 183rd St., Cerritos, CA 90703 (Enter at Bloomfield, across Heritage Park) Mailing Address : 11428 E. Artesia Blvd. # 4 ; Artesia, CA 90701 562-924-5051 Website : www.sp-ecc.org (3) Aku senang mengikut Yesus karena siapa yang percaya kepada Dia tidak akan dipermalukan oleh Tuhan. Ay. 6. Ya kita bukan saja tidak dipermalukan oleh Tuhan, tapi diperkenankan oleh Tuhan. Suatu kehidupan di mana kita tidak mendapat malu adalah suatu kehidupan yang sangat bahagia. Berkat yang melimpah ruah ini bukan hanya bersifat materi tapi juga dalam pengertian rohani “apa yang diperbuatnya berhasil (terjemahan lain menggunakan kata ‘lancar’). Orang yang tidak percaya kepada Dia, tersandung oleh batu penjuru yang “dibuang oleh tukang-tukang”. Mereka tersandung “karena mereka tidak taat kepada Firman Allah” ( ay. 8). Perlu kita mengerti kata-kata yang mengatakan “siapa yang percaya kepadaNya, tidak akan dipermalukan” ialah di akhirat nanti Yesus tidak akan mengatakan “Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat kejahatan.” (Matius 7:23). Inilah sebabnya mengapa aku senang mengikut Yesus! Sermon notes by Rev. David Hartono Page 2