PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI GETARAN DAN

advertisement
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas
Vol. 16, No. 4, April 2015
ISSN 2087-3557
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI GETARAN DAN
GELOMBANG MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI
TERSTRUKTUR
Sugiarto
SMP Negeri 2 Ulujami Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah
Abstrak
Tujuan penelitian ini antara lain untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa, partisipasi
aktif siswa dalam diskusi kelompok, pemahaman materi ajar getaran dan gelombang melalui
pembelajaran berbasis inkuiri terstruktur. Subjek penelitian berjumlah 36 siswa kelas VIII F SMP
N 2 Ulujami dengan metode pengumpulan datanya menggunakan angket, pengamatan, dan tes.
Hasil penelitian adalah Pembelajaran IPA materi getaran dan gelombang melalui pembelajaran
berbasis inkuiri terstruktur dapat meningkatkan minat belajar siswa, partisipasi aktif siswa dalam
diskusi kelompok, pemahaman materi dan kinerja guru dalam pembelajaran.
© 2015 Didaktikum
Kata Kunci: Getaran, Gelombang, Pembelajaran Berbasis Inkuiri Terstruktur
PENDAHULUAN
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tetang alam secara
sistematis, sehingga IPA bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsepkonsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga meru-pakan proses penemuan. Pembelajaran IPA
diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta
prospek pengembangan lebih lanjut (menerapkan) dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mewujudkan tujuan pembelajaran tersebut, maka proses pembelajaran harus
berpusat pada peserta didik (students centered) dan bukan berpusat pada guru (teacher centerd). Dalam
proses pembelajaran, guru memegang peran utama dan sangat me-nentukan terhadap keberhasilan
pembelajaran. Karena itulah untuk memperbaiki hasil belajar peserta didik yang masih rendah, guru
harus mampu berkreasi dan berinovasi dalam merancang pembelajaran yang dapat membantu
peserta didik untuk dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Salah
satunya melalui Pembelajaran berbasis inkuiri terstruktur.
IPA didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang objek dan fenomena alam yang
diperoleh dari hasil pemikiran dan penyilidikan ilmuwan yang dilakukan dengan keterampilan bereksperimen dengan menggunakan metode ilmiah (Pudjiadi dalam Kemendikbud RI, 2014: 1).
Keterampilan proses IPA dapat digolongkan menjadi keterampilan proses dasar (basic skills)
dan keterampilan proses terintegrasi (integrated skills). Keterampilan proses dasar (Kemendikbud RI,
2014) yang meliputi kegiatan: (1) Mengamati, (2) Menggolongkan/mengklasifikasi, (3) Mengukur,
(4) Mengkomunikasikan, (5) Menginterpretasikan, (6) Memprediksi, (7) Menggunakan alat, (8)
Melakukan percobaan, (9) Menyimpulkan.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI GETARAN DAN GELOMBANG MELALUI
PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI TERSTRUKTUR
Sugiarto
51
Proses pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry)
untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja, dan bersikap ilmiah, serta
mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup.
Wilson dan Murdoch dalam Kemendikbud (2014) mengidentifikasi karakteristik umum
pembelajaran berbasis inkuiri sebagai berikut: (1) berpusat pada peserta didik, (2) menekankan
proses dan pengembangan keterampilan, (3) melibatkan peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan, (4) berbasis konseptual, (5) mendorong interaksi peserta didik, (6) membangun
pengetahuan berdasarkan pengetahuan sebelumnya, (7) memanfaatkan dan mempertimbangkan
minat pe-serta didik, (8) pengalaman langsung, (9) mengintegrasikan refleksi dan meta-kognisi, (10)
penerapan ide-ide, (11) mengeksplorasi aspek afektif belajar, (12) memunculkan perspektif yang
berbeda dan menangkap nilai-nilai.
Pembelajaran inkuiri memiliki beberapa tingkatan. Banchi dan Bell da-lam Kemendikbud
(2014: 60-62) membagi inkuiri menjadi empat tingkatan dari tingkat bawah sampai tinggi, yaitu: (1)
Inkuiri konfirmasi (confirmation inquiry), (2) Inkuiri terstruktur (structured inquiry), (3) Inkuiri
terbimbing (guided inquiry), (4) Inkuiri terbuka (open inquiry).
Sintaks pembelajaran berbasis inkuiri menurut Joyce dan Weil da-lam Kemendikbud RI
(2014: 67-68) adalah sebagai berikut: (1) Identifikasi dan penetapan ruang lingkup masalah, (2)
Merencanakan dan memprediksi hasil, (3) Penyelidikan untuk pengumpulan data , (4) Interpretasi
data dan mengembangkan kesimpulan, (5) Melakukan refleksi.
METODE PENELITIAN
Prosedur penelitian yang digunakan terdiri dari 2 (dua) siklus dimana masing-masing siklus
terdiri dari 4 (empat) tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi (Suharsimi
Arikunto, 2006: 6). Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 2 Ulujami semester 2
tahun pelajaran 2014/2015. Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tes formatif, pengamatan, angket, catatan anekdotal interaksi guru dan peserta didik, dan foto
dokumen.
Aspek yang akan diteliti meliputi minat belajar, partisipasi aktif siswa dalam diskusi
kelompok, hasil belajar, dan kinerja guru dalam pembelajaran. Penelitian dikatakan berhasil apabila
dalam pembelajaran IPA materi geta-ran dan gelombang melalui pembelajaran berbasis inkuiri
terstruktur menunjukkan:
1. Minimal 85% peserta didik menyatakan berminat terhadap pembelajaran berbasis inkuiri
terstruktur.
2. Minimal 80% peserta didik berpartisipasi aktif dalam kerja kelompok.
3. Minimal 75% peserta didik mencapai KKM (KKM IPA = 75).
4. Minimal 90% kinerja guru sesuai dengan desain pembelajaran.
Siklus 1 dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun dengan matang. Nilai
Ulangan Harian (UH) dijadikan acuan dalam pembentukan kelompok. Pelaksanaan pembelajaran
pada siklus 1 pada dasarnya adalah untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam memahami
materi pelajaran, partisipasi aktif peserta didik dalam diskusi kelompok, minat belajar peserta didik
terhadap pembelajaran berbasis inkuiri terstruktur. Pembelajaran diawali dengan guru mengadakan
apersepsi, menyam-paikan standar kompetensi, kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai, menyiapkan kondisi fisik dan psikis, serta memberi motivasi agar peserta didik
bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Pembelajaran mengikuti langkah-langkah
pembelajaran berbasis inkuiri terstruktur. Semua data yang diperoleh pada siklus 1,
dikonfrontasikan dengan indikator keberhasilan yang ditetapkan. Apabila
52
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas
Vol. 16. No. 4. (2015)
Pada siklus 2, perencanaan disusun dengan memperhatikan beberapa perbaikan yang
direkomendasikan dan dilaksanakan secara cermat. Guru mitra melakukan pengawasan secara detail
terutama untuk mengetahui apakah perbaikan-perbaikan yang direkomendasikan dilaksanakan.
Akhir siklus 2 diberi tes formatif, dan semua data yang diperoleh dikonfrontasikan dengan indikator
keberhasilan yang ditetapkan.Apabila belum mencapai indikator yang ditetapkan, penelitian
dilanjutkan pada siklus 3.Namun apabila indikator keberhasilan yang ditetapkan telah terlampaui,
maka penelitian dianggap cukup.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Hasil pengamatan peneliti dan guru mitra terhadap minat belajar peserta didik melalui
pembelajaran berbasis inkuiri terstruktur dapat direkap sebagai berikut:
Tabel 1. Rekap Minat Belajar Melalui Pembelajaran Berbasis Inkuiri Terstruktur
No.
Skor
Kategori
1.
0 – 10
2.
SIKLUS 1
SIKLUS 2
Frek.
Prosent.
Tidak Berminat
-
-
-
-
11 – 20
Kurang Berminat
-
-
-
-
3.
21 – 30
Cukup Berminat
8
22,22%
4
11,12%
4.
31 – 40
Berminat
13
36,11%
16
44,44%
5.
41 – 50
Sangat Berminat
15
41,67%
16
44,44%
36
100,00%
36
100,00%
Jumlah
Frek.
Prosent.
Pada siklus 1 terdapat 28 siswa (77,78%) yang menyatakan berminat dan pada siklus 2
meningkat menjadi 32 orang (88,88%).
Hasil pengamatan partisipasi aktif siswa dalam diskusi kelompok direkap pada Tabel 2 di
bawah ini:
Tabel 2. Rekap Partisipasi Aktif Siswa dalam Disikusi Kelompok
No.
Aspek yang Diamati
1. Ask
2. Investigate
3. Create
4. Discuss
5. Reflect
Rata-rata
Siklus 1
82,64%
81,94%
76,39%
75,00%
80,56%
79,31%
Siklus 2
82,64%
81,94%
81,94%
81,25%
80,56%
81,67%
Partisipasi aktif siswa mengalami peningkatan pada siklus 2 karena adanya perbaikan
temuan pada siklus 1. Adapun Kinerja Guru dalam Pembelajaran dapat direkap pada Tabel 2.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI GETARAN DAN GELOMBANG MELALUI
PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI TERSTRUKTUR
Sugiarto
53
Tabel 3. Kinerja Guru dalam Pembelajaran
No
Aspek yang Diamati
1.
Pendahuluan
a. Apersepsi
b. Memberi motivasi
Kegiatan inti
a. Eksplorasi
b. Elaborasi
1) Menerangkan materi
2) Ask
3) Investigate
4) Create
5) Discuss
6) Reflect
c. Konfirmasi
Penutup
a. Membimbing melakukan refleksi
b. Melakukan feed back pertanyaan
atau tes
c. Memberi tugas
Jumlah
Jumlah Akhir
Prosentase
2.
3.
4
Skor (Siklus 1)
3
2
1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
3
3
3
4
28
Skor (Siklus 2)
3
2
1
4
3
3
3
18
3
12
-
36
46
88,46%
48
92,31%
-
Kinerja guru dalam pembelajaran mengalami peningkatan pada siklus 2 karena adanya
perbaikan temuan pada siklus 1. Hasil belajar siswa direkap sebagai berikut:
Tabel 4. Hasil belajar siswa
Siklus
Jumlah Siswa
Rata-rata Nilai
Tuntas KKM
Belum Tuntas KKM
Prosent
1
2
36
33
74,86
77,50
26
29
10
7
72,22%
80,56%
Tabel 4 di atas memperlihatkan bahwa ketercapaian KKM pada siklus1 sebesar 72,22%
dan pada siklus 2 sebesar 80,56%.
Pembahasan
Minat peserta didik terhadap pembelajaran berbasis inkuiri terstruktur mengalami
peningkatan sebesar 11,10% (dari 77,78% pada siklus 1 menjadi 88,88% pada siklus 2). Minat belajar
mengalami peningkatan karena:
1. Peneliti memberi pengertian kepada peserta didik bahwa dalam proses pembelajaran dapat
dipergunakan berbagai model pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran sudah
diperhitungkan dengan matang dengan tujuan utama agar materi lebih mudah dipahami peserta
didik.
2. Peneliti mengingatkan kembali langkah-langkah dan keterampilan yang yang diperlukan dalam
pembelajaran berbasis inkuiri terstruktur.
54
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas
Vol. 16. No. 4. (2015)
Skor partisipasi aktif peserta didik dalam diskusi kelompok mengalami kenaikan 2,36%
(dari 79,31% pada siklus 1 menjadi 81,67% pada siklus 2). Hal ini karena peserta didik belajar cara
memecahkan masalah dan belajar dari tugas (task of learning). Peserta didik juga belajar untuk
menghubungkan informasi yang diperoleh sebelumnya menjadi informasi baru dalam meme-cahkan
masalah sampai memperoleh jawaban yang memuaskan. Peserta didik memperoleh kesempatan
yang lebih luas dalam mengembangkan kemampuan intelektualnya. Perbandingan skor partisipasi
aktif peserta didik dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
Gambar 1. Perbandingan Partisipasi Aktif Peserta Didik dalam Diskusi
Prosentase kinerja guru dalam mengalami peningkatan 3,85% (dari 88,46% pada siklus 1
menjadi 92,31% pada siklus 2). Kenaikan kinerja guru dapat bermakna bahwa guru semakin peduli
dalam merancang pembelajaran yang bermutu. Guru berupaya memfasilitasi agar pembelajaran
lebih berpusat pada peserta didik (students centered) dan tidak berpusat pada guru (teachers
centered). Pembelajaran lebih memberikan akses bagi peserta didik untuk berkembang secara
mandiri melalui penemuan dalam proses berpikirnya.
Pencapaian KKM mengalami peningkatan sebesar 8,34% (dari 72,22% pada siklus 1
menjadi 80,56% pada siklus 2). Peningkatan pencapaian KKM dapat diartikan bahwa hasil belajar
peserta didik juga meningkat.
Peningkatan hasil belajar peserta didik dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Perbandingan Hasil Belajar Peserta didik
Pencapaian KKM mengalami peningkatan karena peserta didik belajar menemukan
masalah sendiri, berusaha mencari pemecahan masalah dengan berbagai aktivitas penyelidikan yang
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI GETARAN DAN GELOMBANG MELALUI
PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI TERSTRUKTUR
Sugiarto
55
sangat bermanfaat dalam kehidupan. Semakin banyak peserta didik belajar dalam proses inkuiri,
semakin banyak proses dapat digeneralisasikan dari tugas dan masalah yang dapat dipecahkan.
SIMPULAN
Pembelajaran mata pelajaran IPA materi getaran dan gelombang melalui pembelajaran
berbasis inkuiri terstruktur dapat meningkatkan minat belajar peserta didik, partisipasi aktif peserta
didik, kinerja guru, hasil belajar
DAFTAR PUSTAKA
Ali Murtado, 2011. Peningkatan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas IV pada Pem-belajaran Energi dan
Kegunaannya Melalui Metode Inquiry. Didaktikum No. 5 Vol. 2: Semarang.
Kemendikbud RI, 2013. Lampiran IV Permendikbud RI Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum
Pedoman Pembelajaran. File, Kemendikbud RI: Jakarta (tidak dipublikasikan).
Kemendikbud RI, 2013. Permendikbud RI Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Pro-ses Pendidikan Dasar dan
Menengah. File, Kemendikbud RI: Jakarta (tidak dipublikasikan).
Mucikno, 2009. Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Metode Kerja Kelom-pok, Latihan Berjenjang, dan Alat
Peraga pada Bilangan Bulat, Laporan Hasil Penelitian, SMP Negeri 1 Karang Dadap: Pekalongan
(Tidak Dipubli-kasikan).
Nasution, 1982. Didaktik Azas-azas Mengajar. Alumni: Bandung.
Sugiarto, 2015. Peningkatan Pemahaman Materi Getaran Dan Gelombang Melalui Pembelajaran Berbasis Inkuiri
Terstruktur Kelas VIII F SMP Negeri 2 Ulujami Tahun Pelajaran 2014/2015. Laporan PTK SMP Negeri
2 Ulujami: Pemalang (Tidak Dipublikasikan).
56
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas
Vol. 16. No. 4. (2015)
Download