Tinjauan Hukum Terhadap Rekam Medis sebagai Alat Bukti

advertisement
TINJAUAN HUKUM TERHADAP REKAM MEDIS SEBAGAI ALAT
BUKTI
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Universitas Kristen Satya Wacana
Ernest Fergill
NIM : 312007007
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
JUNI 2014
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul : „‟TINJAUAN
HUKUM TERHADAP REKAM MEDIS SEBAGAI ALAT BUKTI‟‟.
Penulisan ini sebagai salah satu syarat untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi
syarat guna menyelesaikan program studi Strata I Ilmu Hukum di Fakultas Hukum Universitas
Kristen Satya Wacana Salatiga.
Selama penulisan skripsi ini, penulis mendapat bantuan, dukungan, kritik, saran dan
bimbingan dari banyak pihak yang sangat berarti bagi penulis. Oleh karena itu perkenankan
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
2. Dekan Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
3. Dosen wali yang dengan sabar telah membimbing orang yang seperti saya..
4. Dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran serta
mencurahkan waktu dan pikirannya agar skripsi saya terselesaikan.
5. Kedua orangtua dan adik saya yang telah memberikan semangat, Doa dan dukungan
moril maupun materil, sehingga sekripsi ini dapat terselesaikan.
6. Teman-teman seperjuangan „‟Burjo Kemiri I‟‟ yang telah memberikan dukungan.
7. Teman-teman kos „‟BADUT LIAR‟‟ yang telah memberikan saya motivasi untuk
menyelesaikan skripsi ini.
viii
8. Untuk orang yang kukasihi Monica Christa Novitasari yang dengan sabar telah
mengingatkan,mendoakan,memberikan semangat selama penyusunan skripsi ini.
9. Semua pihak yang selalu mendukung penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan berkat dan anugerah-Nya kepada pihakpihak yang telah membantu penulis tersebut. Semoga skripsi ini dapat berguna untuk pihakpihak yang membutuhkan. Tak ada gading yang tak retak, begitu juga penulis menyadari bahwa
masih belum sempurnanya skripsi ini. Maka dari itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik
dan saran yang membangun dari semua pihak dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. Tuhan
memberkati kita semua.
Salatiga, 14 Juni 2014
Penulis
ix
KATA PENGANTAR
Sudah sejak jaman dahulu hubungan hukum antara dokter dan pasien terjadi. Hubungan
hukum yang terjadi ini berdasarkan atas sistim kepercayaan yang timbul dari pihak pasien, yang
dimana dokter dianggap orang yang paling mengerti dan mengetahui segala apa yang terjadi
didalam tubuh pasien. Atas dasar kepercayaan ini pasien menyerahkan penyakitnya untuk diobati
kepada orang yang lebih mengerti dalam hal ini dokter. Dalam hubungan ini baik pihak pasien
maupun dokter sama-sama mempunyai hubungan hak dan kewajiban yang ditimbulkan.
Pelayanan kesehatan masyarakat umumnya diselenggarakan secara bersama-sama dalam
suatu organisasi bahkan harus mengikutsertakan potensi masyarakat dengan sasaran utamanya
adalah masyarakat secara keseluruhan. Upaya kesehatan yang ditujukan lebih pada penekanan
upaya-upaya promosi (promotif) dan pencegahan (preventif). Upaya-upaya kesehatan tersebut
harus bersifat menyeluruh, terpadu, berkelanjutan, berjenjang, profesional dan bermutu serta
tidak bertentangan dengan kaidah ilmiah, norma sosial budaya, moral dan etika profesi. Dalam
hal ini, penyedia jasa kesehatan maupun dokter perlu menyediakan pencatatan yang berisi
tentang penyakit pasien atau diagnosa penyakit pasien yang disebut rekam medi. Pada kegiatan
pelayanan kesehatan pencatatan rekam medis sangatlah penting, karena adanya rekam medis
dokter dapat mengerti riwayat penyakit dari si pasien tersebut serta penanggulangannya.
Rekam medis sendiri adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang pasien
yang berisi indentitas, pemeriksaaan, pengobatan dan tindakan medis lain pada sarana kesehatan
untuk rawat jalan, rawat inap, baik yang dikelola pemerintah ataupun swasta. Setiap sarana
kesehatan mewajibkan dokter atau tenaga medis yang
x
lain yang mempunyai kuasa atau
diberikan kuasa untuk membuat rekam medis sesudah pasien mendapatkan pelayanan kesehatan
dari sarana pelayan tersebut.
Rekam medis mempunyai peran penting dalam sarana pelayanan kesehatan. Rekam medis
ini berisi
tentang identitas, pemeriksaan, pengobatan serta berbagai tindakan pelayanan
kesehatan lain yang diberikan seorang dokter atau tenaga medis yang berpengalaman kepada
pasien yang menjalani perawatan di suatu sarana pelayanan kesehatan. Peranan dari rekam medis
sendiri sangatlah penting serta melekat pada kegiatan pelayanan kesehatan. Serikali diibaratkan
bahwa rekam medis adalah orang ketiga yang hadir pada saat dokter menerima pasiennya, bisa
kita katakana rekam medis adalah saksi.
Catatan dalam rekam medis sangat berguna bagi pasien maupun dokter. Catatan rekam
medis tidak hanya digunakan sebagai pengingat bagi dokter, maksudnya adalah mengingatkan
dokter bagaimana keadaan pasiennya sebelum dirawat dan saat akan dirawat oleh dokter yang
bersangkutan. Namun karena semakin banyak tuntutan malpraktik, rekam medis juga dapat
digunakan sebagai pembelaan bagi dokter yang terkena tuntutan malparaktik. Karena rekam
medis juga dapat dijadikan sebagai alat bukti bersalah atau tidaknya seorang dokter dalam
melakukan tindakan medisnya.
Salatiga, 14 JUNI 2014
Ernest Fergill
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ….…………………...………………………………........................ i
LEMBAR PERSETUJUAN …………………………………………................................. ii
LEMBAR PENGUJIAN …………………….……………………………………………
iii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI …………………………………
iv
UCAPAN TERIMA KASIH ….………………………………………………………….. v
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….
vii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………… ix
DAFTAR TABEL……………………………………………………………………......... xi
ABSTRAK………………………………………………………………………………… xii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………....
1
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………..............
1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………. 20
C. Tujuan Penelitian…………………………………………………………………..
20
D. Metode Penelitian………………………………………….………………………. 20
1. Jenis Penelitian dan Pendekatan…………………………………………… 21
2. Sumber Hukum…………………………………………………………….. 21
xii
E. Unit Amatan Dan Unit Analisa……………………………………………………. 23
BAB II KERANGKA TEORI, TEMUAN DATA DAN PEMBAHASANTINJAUAN
YURIDIS REKAM MEDIK SEBAGAI ALAT BUKTI ……………………..……….….
24
A. Kerangka Teori…………………………………………………………………….
24
A.1. Teori Tujuan Hukum…………………………………………….……..……. 24
A.2. Teori Pembuktian Pidana dan Perdata…………….................................... ..
26
A.3. Teori Perlindungan Hukum………………………………………………..... 37
B. Temuan Data Dan Pembahasan……………………………………………..……..
39
B.1. Definisi Rekam Medis dan Isi Rekam Medis ………………………………. 39
B.2. Hubungan Hukum Antara Dokter Dan Pasien…….…………………….…..
43
B.3. Rekam Medis Sebagai Alat Bukti…………………………………………… 51
B.4. Perlindungan Hukum Bagi Pasien…………………………………………... 52
B.5. Manfaat Rekam Medis..................................................................................
62
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………..……. 65
A. Kesimpulan…………………………………………………………………….…… 66
B. Saran………………………………………………………………………..………. 67
Daftar Pustaka …………………………………………………………………………….… 68
xiii
Daftar Tabel
Tabel 1. Perbandingan Skripsi ……………………………………………………………… 6
Tabel 2. Pembeda Alat Bukti ………………………………………………………………. 31
xiv
ABSTRAK
Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang pasien yang
berisi indentitas, pemeriksaaan, pengobatan dan tindakan medis lain pada sarana kesehatan untuk
rawat jalan, rawat inap, baik yang dikelola pemerintah ataupun swasta. Setiap sarana kesehatan
mewajibkan dokter atau tenaga medis yang lain yang mempunyai kuasa atau diberikan kuasa
untuk membuat rekam medis sesudah pasien mendapatkan pelayanan kesehatan dari sarana
pelayan tersebut. Catatan merupakan tulisan-tulisan yang dibuat oleh dokter atau dokter gigi
mengenai tindakan-tindakan yang dilakukan kepada pasien dalam rangka palayanan kesehatan.
Rekam Medis menurut PERMENKES No: 269/MENKES/PER/III/2008 yang dimaksud
rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil
pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien.
Dalam hal pelayanan kesehatan, hubungan hukum yang terjadi antara dokter dengan
pasiennya dimulai ketika seorang pasien datang kepada dokter dan mengutarakan keluhannya
dan dokter nyenyatakan kesanggupannya untuk mengobati pasien tersebut dengan menyatakan
secara lisan maupun tertulis seperti sikap atau tindakan yang mencatat atau menyediakan rekam
medis bagi si pasien tersebut. Fungsi dari rekam medis sendiri sangat penting bagi pasien dan
dokter. Dalam undang-undang praktik kedokteran dokter mempunyai kewajiban untuk membuat
rekam medis. Pada Undang-Undang Praktik Kedokteran dalam Pasal 46 Ayat (1) sampai Ayat
(3) dan Pasal 47 Ayat (1) sampai Ayat (3) mengatakan bahwa pembuatan rekam medis adalah
tanggung jawab dari seorang dokter. Apabila kewajiban ini dilanggar, dokter yang bersangkutan
akan dikenakan sanksi pidana berdasarkan pada Pasal 79b Undang-Undang Praktik Kedokteran.
Permenkes no. 269/MENKES/PER/III/2008 pada Pasal 13 ayat (1) yang mengatakan
bahwa rekam medis dapat dimanfaatkan/digunakan sebagai alat bukti dalam proses penegakan
hukum, disiplin kedokteran oleh MKDKI, penegakan etika kedokteran dan kedokteran gigi bagi
profesi kedokteran. Pada Pasal 2 ayat (1) Permenkes/PER/III/2008 yang memungkinkan
dipilihnya dua cara, yaitu rekam medis ditulis secara lengkap “atau” dengan menggunakan
elektronik. Artinya bahwa rekam medis dapat saja memilih salah satu cara tersebut tertulis atau
elektronik. Bila diamati apa yang diatur dalam kitab Undang-Undang Acara Pidana dan Hukum
Acara Perdata (HIR) tidak ada satu ketegasan mengatur bahwa catatan elektronik ditempatkan
sebagai alat bukti utama sehingga ada kemungkinan dalam menyelesaikan masalah di pengadilan
bias menggunakan saksi ahli dari bidang elektronik . Untuk memperoleh data penulis
mempergunakan tehnik pengumpulan data dengan cara mempelajari literature pada buku-buku
yang berjaitan dengan tujuan penlisan dengan menggunakan metode pendekatan analitis,
pendekatan konsep dan pendekatan perundang-undangan.
Kata Kunci : Rekam Medis Sebagai Alat Bukti.
xv
Download