RINGKASAN Fakultas Pertanian Universitas Nasional HEPPI NEGRITA WINOTO (023112500150018) PENAMBAHAN GULA PADA KOMBINASI BUAH NENAS DAN PEPAYA TERHADAP MUTU SELAI Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki dataran tinggi dan rendah, sehingga dapat menghasilkan berbagai jenis buah tropis. Nenas dan papaya merupakan contoh buah tropis yang dapat tumbuh baik di Indonesia dan apabila dipanen pada musimnya jumlahnya sangat melimpah. Karena hasil yang melimpah itulah, banyak buah-buahan yang tidak terkonsumsi oleh manusia. Hal itu akan semakin memperbesar jumlah buah yang terbuang. Untuk menghindari jumlah buah yang terbuang perlu dilakukan upaya pengawetan buahbuahan secara lebih meluas, salah satunya dibuat menjadi selai. Selai merupakan produk pangan semi basah yang merupakan pengolahan bubur buah dan gula yang dibuat dari campuran 45 bagian berat buah dan 55 bagian berat gula dengan atau tanpa penambahan bahan makanan yang diizinkan. Pengolahan selai campuran antara nenas dan papaya jarang dilakukan oleh produsen pembuat selai. Bertolak dari hal tersebut, akan dicoba untuk membuat selai campuran nenas dan papaya. Pembuatan selai campuran ini diharapkan dapat menjadi produk makanan baru yang dapat diterima oleh masyarakat luas. Selain itu, diharapkan juga dapat menghasilkan rasa yang berbeda dan warna yang lebih menarik tanpa perlu diberi pewarna makanan yang mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia. Oleh karena itu, perlu diketahui perbandingan buah yang tepat untuk mendapatkan mutu selai yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kombinasi campuran buah yang tepat antara nenas dan papaya terhadap mutu selai. Penelitian terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah penelitian pendahuluan yang dilakukan untuk memberi gambaran tentang penentuan konsentrasi gula. Tahapan selanjutnya adalah penelitian utama. Pada penelitian utama digunakan kadar gula yang dihasilkan pada penelitian pendahuluan, yaitu gula dengan konsentrasi 45% dan 50%. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 2 (dua) kelompok percobaan sebagai ulangan. Untuk melihat perbedaan antar perlakuan akan dilanjutkan dengan pengujian LSD (Least Significant Different) atau BNT (Beda Nyata Terkecil) taraf 5%. Variabel yang diamati dari selai adalah pengamatan berupa rendemen, padatan terlarut total, kekentalan, kadar asam total, kadar gula total, nisbah gula asam dan uji organoleptik terhadap tekstur, warna, aroma, rasa dan daya oles. Hasil penelitian pendahuluan pada penentuan kadar gula didapatkan hasil konsentrasi gula 20, 25, 30 dan 35% pada selai campuran nenas dan papaya dengan perbandingan yang sama (1:1) adalah selai yang dihasilkan setelah dimasukkan kedalam botol mengeluarkan air (sineresis), sedangkan perlakuan gula 40% sampai dengan 65% selai tidak lagi mengeluarkan air (seneresis). Tetapi pada perlakuan 60% dan 65% selai yang dihasilkan pada saat dioles kurang bagus karena selai tersebut agak keras. Perlakuan gula 20% dan 25% terlihat warna merah agak terang, sedangkan pada perlakuan yang semakin banyak gulanya terlihat warna merah kecoklatan. Hasil penelitian utama menunjukkan bahwa rendemen antar perlakuan selai berbeda nyata, padatan terlarut total antar perlakuan berbeda sangat nyata. Pada perlakuan nenas + gula 50% kekentalannya lebih tinggi dan berbeda sangat nyata dengan perlakuan yang lain. Pada perlakuan kombinasi buah nenas : papaya (2:1) + gula 50 % menghasilkan kadar asam total yang lebih tinggi dibanding perlakuan kombinasi buah yang lain, namun tidak berbeda nyata dengan nenas + gula 50%. Kadar gula total tiap perlakuan kombinasi buah berbeda sangat nyata. Kadar gula total pada penambahan gula dengan konsentrasi 50% pada buah nenas menghasilkan nilai kadar gula total tertinggi dibanding perlakuan yang lain. Papaya + gula 50% maupun nenas : papaya (1:1) + gula 45%, nenas : papaya (1:2) + gula 45% maupun 50% menghasilkan kadar gula total terendah. Nisbah gula asam antar perlakuan kombinasi buah berbeda nyata. Nilai nisbah gula asam pada perlakuan papaya + gula 45% maupun 50% yang merupakan kontrol mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Nilai nisbah gula asam yang rendah terdapat pada perlakuan kombinasi nenas : papaya (2:1)+gula 50%, namun tidak beda nyata dengan nenas + gula 45%. Tekstur antar perlakuan menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata. Perlakuan nenas + gula 45% maupun 50% menghasilkan tekstur dengan skor 5,0 yang berarti keras. Skor stektur terendah (agak lembek) diperoleh perlakuan papaya + gula 45% namun tidak berbeda nyata dengan perlakuan nenas : papaya (1:2)+gula 45%. Perlakuan papaya + gula 45% yang merupakan kontrol mendapatkan skor yang relatif tinggi (merah kekuningan) terhadap warna. Sedangkan untuk perlakuan kombinasi buah, perlakuan nenas : pepaya(1:2) + gula 50% menunjukkan nilai yang relatif lebih tinggi (kurang kemerahan) dibanding dengan perlakuan kombinasi buah lainnya. Perlakuan papaya + gula 45% dan papaya + gula 50% merupakan aroma yang lebih rendah (kurang tajam) dibandingkan perlakuan yang lain. Rasa selai yang paling disukai oleh penulis adalah selai yang dibuat dari buah nenas. Namun demikian kombinasi nenas dengan papaya dapat meningkatkan nilai rasa selai dibandingkan selai papaya saja. Selai dengan perlakuan nenas + gula 45% maupun 50% mempunyai daya oles yang lebih rendah (tidak mudah dioles) dibanding perlakuan yang lain. Kesimpulan yang dihasilkan pada penelitian ini adalah perlakuan nenas : papaya (1:1)+gula 50% (gula : bubur buah) menghasilkan mutu selai campuran terbaik, karena menghasilkan padatan terlarut total, kekentalan, kadar gula total, tekstur, aroma dan daya oles yang lebih baik dibanding perlakuan yang lainnya. Pembimbing I Pembimbing II : Ir. Etty Hesthiati, M.Si. : Ir. Sabari, M.S.