bab i pendahuluan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan sebuah nama mata pelajaran yang
diberikan mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai menengah pertama (BSNP,
2007:18). Istilah IPS sendiri di Indonesia mulai dikenal sejak tahun 1970-an
sebagai hasil kesepakatan komunitas akademik dan secara formal mulai
digunakan dalam sistem pendidikan nasional dalam kurikulum 1975 (Sapriya,
2009:7), dan pada jenjang pendidikan dasar, mata pelajaran IPS memuat memuat
materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi (BSNP, 2007:18).
Ciri khas IPS sebagai mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah yang sifatnya terpadu. Menurut Sapriya (2009:7) ciri khas IPS sebagai
mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah bersifat
terpadu dari sejumlah mata pelajaran dengan tujuan agar mata pelajaran ini lebih
bermakna bagi peserta didik sehingga pengorganisasian materi/bahan pelajaran
disesuaikan dengan lingkungan, karakteristik, dan kebutuhan peserta didik. Guru
sebagai pendidik tentunya diharapkan dapat merancang pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik dengan pengorganisasian materi atau bahan pelajaran
yang disesuiakan dengan lingkungan, karakteristik, dan kebutuhan peserta didik.
Pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan
terjadinya proses belajar pada siswa. Merujuk pada pengertian tersebut, pada
intinya adalah tedapat pesan pembelajaran yaitu materi yang disampaikan guru
kepada siswa sehingga serangkaian kegiatan di rancang untuk memungkinkan
1
2
terjadinya proses belajar pada siswa. Oleh karena itu, kegiatan-kegiatan yang
dirancang oleh guru dalam pembelajaran membutuhkan media yaitu segala
sesuatu yang dapat menyalurkan pesan atau materi ajar dari guru sebagai
komonikator kepada siswa sebagai komunikan dan sebaliknya.
Masalah pendidikan yang masih panjang penyelesaiannya salah satu
diantaranya rendahnya mutu pendidikan dasar pada setiap jenjang dan satuan
pendidikan
termasuk di Jawa Timur. Berbagai usaha telah dilakukan untuk
meningkatkan mutu pendidikan dasar di Indonesia, namun demikian pada
umumnya belum memperoleh hasil yang signifikan sehingga secara nasional
masih sangat memprihatinkan. Program pembaharuan pendidikan dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan selalu diupayakan baik melalui pengembangan
kurikulum, sistem pembelajaran.
Kenyataan dilapangan dijumpai gaya mengajar guru belum memanfaatkan
secara maksimal. Guru dalam mengajarkan IPS saat ini masih cenderung
mengajar kurang bervariasi, masih banyak gaya guru dalam mengajar lebih
banyak memberikan informasi kepada siswanya dari pada menggali potensi yang
dimiliki siswanya. Dari gaya mengajar guru yang kurang bervariasi inilah
akhirnya menimbulkan kurang minatnya siswa terhadap mata pelajaran IPS.
Karena siswa seringkali dihadapkan pada permasalahan untuk menghafal deretan
tahun-tahun dalam peristiwa dan menghafalkan letak kota atau menyebutkan
nama sungai, dimana kegiatan tersebut membuat siswa jemu belajar IPS.
Permasalah kegiatan belajar mengajar IPS selalu muncul bersamaan dengan
berkembang dan meningkatnya perkembangan jaman dan kemajuan teknologi,
3
demikian pula permasalahn gaya mengajar guru kaitannya dengan pengelolaan
pembelajaran IPS tidak sederhana.
Konsekuensi dari semua upaya tersebut, guru merupakan kunci dan
sekaligus ujung tombak untuk pencapaian misi pembaharuan pendidikan. Oleh
karenanya, secara tidak langsung guru dituntut untuk lebih professional, inofatif,
perspektif dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran agar motivasi
belajar terhadap mata pelajaran IPS meningkat.
Mengatasi hambatan dan permasalahan guru-guru tersebut diperlukan
adanya usaha-usaha peningkatan profesional misalnya pembinaan terhadap guru
secara berkelanjutan dan bertahap sehingga gaya guru mengajar diharapkan dapat
berubah dan dapat meningkatkan motivasi belajar mata pelajaran IPS bagi siswa.
Banyak variasi mengajar yang dapat dikembangkan guru dalam proses belajar
mengajar yang dikembangkan melalui salah satu pilar MBS degan PAKEM-nya
agar
pembelajaran
menjadi
aktif,
kreatif
sehingga
pembelajaran
tidak
membosankan, salah satu diantaranya adalah siswa diharapkan dalam setiap
proses pembelajaran, siswa dapat menghasilkan suatu karya yang dapat
dipajangkan. Karena hal itulah yang menjadi tujuan dari proses tersebut.
Peneliti berusaha menerapkan pembelajaran dengan media pajangan pada
mata pelajaran IPS yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa. Pada penelitian ini, peneliti mengambil materi perkembangan
teknologi. Judul penelitian yang dilakukan adalah “Peningkatan Hasil Belajar
Siswa Melalui Media Pajangan Materi Perkembangan Teknologi Mata
Pelajaran IPS Kelas IV SDN Pakuniran II Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo”.
4
B. Fokus Masalah
Inti permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi siswa
pada pelajaran IPS dan rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SD Pakuniran II
Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo pada pelajaran IPS yang
disebabkan karena:
1.
Belum adanya inovasi media yang digunakan dalam pembelajaran IPS.
2.
Metode mengajar yang digunakan guru sebagian besar hanya ceramah dan
penugasan.
3.
Pengorganisasian siswa yang selalu klasikal.
Merujuk pada permasalahan tersebut, penggunaan media pajangan pada
pembelajaran IPS diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
pada pelajaran IPS.
C. Rumusan masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.
Bagaimana proses peningkatan belajar siswa pada mata pelajaran IPS melalui
penggunaan media pajangan pada materi perkembangan teknologi di kelas IV
SD Pakuniran II Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo?
2.
Bagaimana hasil peningkatan belajar siswa pada mata pelajaran IPS melalui
penggunaan media pajangan pada materi perkembangan teknologi di kelas IV
SD Pakuniran II Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo?
5
D.
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk:
1.
Mengetahui proses peningkatan belajar siswa pada mata pelajaran IPS
melalui penggunaan media pajangan materi perkembangan teknologi di kelas
IV SD Pakuniran II Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo.
2.
Mengetahui hasil peningkatan belajar siswa pada mata pelajaran IPS melalui
penggunaan media pajangan pada materi perkembangan teknologi di kelas IV
SD Pakuniran II Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo.
E.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian yang dilakukan diharapkan dapat bermanfaat bagi
peneliti, guru, siswa dan sekolah dengan penjelasan sebagai berikut:
1.
Bagi Peneliti
Peneliti dapat belajar mengajar dengan professional dalam upaya
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas IV SD Pakuniran II
Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo pada mata pelajaran IPS
dengan menerapkan media pajangan.
2.
Bagi Guru
Manfaat penelitian bagi guru antara lain:
a) Memberikan informasi dalam usaha meningkatkan motivasi dan hasil
belajar IPS siswa dengan menerapkan media Pajangan.
b) Membuka wawasan guru akan keberagaman media pembelajaran.
c) Mendorong guru untuk menciptakan pembelajaran IPS yang menarik dan
menyenangkan bagi siswa.
6
3.
Bagi Siswa
Manfaat penelitian bagi siswa, antara lain:
a) Meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS.
b) Membantu meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
4.
Bagi Sekolah
Manfaat bagi sekolah, antara lain:
a) Memberikan ide yang baik bagi sekolah dalam rangka meningkatkan
kualitas pembelajaran IPS.
b) Bentuk inovasi pembelajaran yang dapat diterapkan guna meningkatkan
mutu pendidikan di sekolah terkait.
F. Batasan Istilah
pembahasan penelitian ini mengarah pada uraian yang lebih spesifik sesuai
denganm ruang lingkup penelitian, maka akan ditegaskan beberapa istilah dalam
penelitian ini, yaitu :
1.
Pajangan adalah sesuatu yang digunakan untuk menghias gedung (jalan, kota
dsb), barang-barang dagangan yang dipamerkan di etalase dan pelaminan
(Faiz Zacky, 2009:1).
2.
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah siswa
tersebut menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2010:22).
Download