Meningkatkan Minat Belajar Siswa…

advertisement
Meningkatkan Minat Belajar Siswa…
2
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN
MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DALAM
PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA SISWA KELAS XII MAN
SUAK TIMAH
Oleh: Saidi Mukti, M.Si
Dosen Program Studi Pendidikan Biologi
STKIP Bina Bangsa Meulaboh
ABSTRAK
Minat adalah keinginan kehendak atau kesukaan. Dikarenakan minat siswa dalam
belajar Biologi sangat kurang yang menyebabkan terjadinya pengaruh pada nilai hasil
belajarnya. Tujuan penulisan yang bersifat penelitian tindakan kelas ini adalah untuk
mengetahui Perbedaan Minat belajar siswa yang diajar mata pelajaran Biologi dengan
model pembelajaran secara ceramah atau secara tradisional dengan Minat belajar
siswa siswa yang diajar dengan menggunakan Model pembelajaran Langsung.
Metode Pembelajaran Langsung terdiri dari beberapa fase yaitu: Fase menyampaikan
tujuan dan mempersiapkan siswa, fase Mendemontrasikan pengetahuan atau
ketrampilan, fase Membimbing pelatihan dan fase Mengecek pemahaman dan
memberikan umpan balik. Penelitian ini terdiri dari dua Siklus yang masing-masing
siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Simpulannya
adalah banyak factor yang mempengaruhi tingkat minat belajar siswa, salah satunya
yaitu bisa melalui Pembelajaran langsung dengan mencontohkan dan
mendemontrasikan benda-benda nyata secara langsung dan tidak mesti harus
menggunakan Laboratorium yang sifatnya terlalu khusus dan harus mempunyai
modal yang besar.
Kata Kunci: Biologi, minat, model pembelajaran langsung
25
Meningkatkan Minat Belajar Siswa…
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampai saat ini banyak para guru Biologi belum menggunakan metode yang
tepat pada saat melakukan proses belajar mengajar. Kenyataan ini dapat kita buktikan
dari minat para peserta didik atau siswa masih banyak yang kurang berminat dalam
menghadapi atau mengikuti pelajaran Biologi.
Dikarenakan minat siswa dalam belajar Biologi sangat kurang yang
menyebabkan terjadinya pengaruh pada nilai hasil belajarnya. Untuk itu diharapkan
para guru khususnya guru Biologi harus jeli dan tepat dalam memilih metode apa
yang harus di gunakan pada saat memberikan pelajaran dikelas. Apabila dalam
mengajar seorang guru telah tepat menggunakan metode Pembelajaran maka akan
dapat meningkatkan minat belajar siswa yang pada akhirnya akan meningkatkan pula
nilai hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran Biologi.
Dengan adanya penerapan Kurikulum berbasis KTSP yang merupakan
pedoman bagi guru dan merupakan bahan serta cara-cara dalam kegiatan
pembelajaran, maka guru harus menggunakan metode yang tepat agar siswa dapat
memperoleh pembelajaran yang sesuai dengan yang sudah dirumuskan dalam
kurikulum tersebut. Untuk mencapai standar kompetensi yang ada didalam kurikulum
bukanlah
sesuatu
yang mudah,
dalam
pelaksanaannya
ditemukan
banyak
permasalahan-permasalahan antara lain :
1. Banyak dikalangan pendidik belum menggunakan metode yang tepat dalam
melakukan proses pembelajaran.
2. Kurangnya minat belajar siswa dalam mata pelajaran Biologi .
3. Rendahnya nilai Biologi pada Madrasah dikarenakan kurangnya minat belajar.
C. Batasan Masalah
Penelitian ini mempunyai batasan permasalahan agar tidak melebar dan
berkembang penafsiran apa yang ada dalam penelitian ini. Batasan-batasan masalah
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menitik beratkan pada metode pembelajaran Langsung untuk meningkatkan
minat belajar siswa.
26
Meningkatkan Minat Belajar Siswa…
2. Kebanyakan para guru masih belum menggunakan Metode yang tepat untuk
meningkatkan minat belajar siswa.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, peneliti dapat
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara meningkatkan minat belajar siswa pada pelajaran Biologi ?
2. Seberapa besar peningkatan minat belajar siswa setelah diterapkan metode
Pengajaran langsung?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
Adanya
peningkatan
minat
belajar
siswa
setelah
digunakan
metode
pembelajaran langsung oleh guru dalam pembelajaran Biologi dan adanya perubahan
nilai hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Biologi.
F. Manfaat Penelitian
Ada tiga golongan atau unsur yang akan memperoleh manfaat dari hasil
penelitian ini yaitu :
1. Manfaat bagi siswa, jadi lebih berminat dan bersemangat dalam belajar yang
akan mempengaruhi nilai hasil belajar tersebut.
3. Manfaat bagi guru dapat menggunakan metode yang baik dan tepat sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar siswanya.
4. Manfaat bagi sekolah ,dapat meningkatkan pemikiran yang baik dalam
meningkatkan kualitas sekolah/ Madrasah.
5. Manfaat bagi dunia pendidikan dalam hal ketepatan memilih model
pembelajaran yang hendak digunakan oleh seorang Pendidik.
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Teori tentang meningkatkan minat belajar telah banyak dikemukakan oleh
para ahli. Dalam hubungannya dengan penelitian ini, penulis mengambil kata
dasarnya yaitu tingkat dan minat.Dalam kamus Bahasa Lengkap bahasa Indonesia (
Daryanto.S.S, 1998)
27
Meningkatkan Minat Belajar Siswa…
Dijelaskan bahwa Tingkat berarti Jenjang atau babak. Sedangkan minat adalah
keinginan, kehendak atau kesukaan. Dapat disimpulkan berarti meningkatkan minat
adalah usaha yang dilakukan agar keinginan, kehendak atau kesukaan mencapai
jenjang yang lebih baik. Dalam hal ini sasaran penelitiannya adalah siswa berarti
yang ingin dibentuk adalah agar siswa senang dan suka terhadap pembelajaran yang
diberikan oleh seorang guru.
Minat belajar siswa dapat ditingkatkan oleh seorang guru pada saat
melakukan pembelajaran karena beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu
merencanakan
pembelajaran,
melaksanakan
pembelajaran,
menilai
hasil
pembelajaran, membimbing,dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas
tambahan ( Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Guru dan Dosen pasal 35
ayat 1,2003 ).
Pada saat melakukan tugas-tugas pokoknya itulah seorang guru dituntut
melakukan suatu cara atau suatu model pembelajaran yang tepat agar peserta
didiknya mempunyai minat dalam menerima pembelajaran dari guru tersebut. Karena
pada umumnya apabila sesuatu telah disukai dan diingini oleh seseorang pastilah
orang tersebut akan berusaha mengetahui hal yang disukai dan diingini tersebut,
dalam begitu juga apabila siswa telah menyukai suatu pelajaran yang diterimanya
niscaya pelajaran tersebut akan mudah diserap dan dikuasai yang akhirnya akan
mempengaruhi nilai hasil belajar pelajaran yang diterima tersebut.
B. Model pembelajaran langsung
Model pembelajaran ada tiga macam yaitu:
1. Model Pembelajaran Langsung.
2. Model Pembelajaran Kooperatif.
3.
Model Pembalajaran Berdasarkan Masalah.
Dalam hal ini peneliti menggunakan Metode Pembelajaran Langsung yang
gunanya agar penelitian ini berhasil dalam meningkatkan minat peserta didik dalam
menerima pembelajaran.
Metode Pembelajaran Langsung terdiri dari beberapa fase yaitu :
1. Fase Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa.
28
Meningkatkan Minat Belajar Siswa…
2. Fase Mendemontrasikan pengetahuan atau ketrampilan
3. Fase Membimbing pelatihan.
4. Fase Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik.
5. Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan (Ariani,
2006).
Karena itulah peneliti menggunakan model pembelajaran langsung pada saat
meneliti tentang minat siswa dalam mata pelajaran Biologi (IPA) yang rasanya lebih
cocok apabila seorang guru Biologi menggunakan model atau metode pembelajaran
langsung pada saat melakukan pembelajaran dikelas. Berarti seorang guru harus
melakukan pembelajaran secara benar, karena “segala aktifitas yang dilakukan
disekolah dalam rangka mempengaruhi anak dalam belajar untuk mencapai suatu
tujuan kegiatan belajar mengajar adalah kegiatan seorang guru“ (Darwiyansyah,
2006).
C. Karakteristik Mata Pelajaran IPA-Biologi
Materi Pendidikan IPA Biologi SMA/MA merupakan kelanjutan bahan kajian
SMP /MTs, oleh karena itu pembelajaran IPA Biologi di SMA/MA menekankan pada
pemberian
pengalaman
belajar
secara
langsung
melalui
penggunaan
dan
pengembangan ketrampilan proses dan sikap Ilimiah. Mata pelajaran IPA Biologi
termuat dalam Kurikulum berbasis KTSP yang mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
1. Menekankan Kompetensi siswa dimanapun mereka berada disitulah tempat
belajarnya.
2. Guru berperan sebagai fasilisator, tidak hanya mengajar tetapi membelajarkan
3. Aspek penilaiannya: Kognitif, Afektif dan psikomotor. (Hanafiah, 2004).
Oleh karena itu seorang guru Biologi yang merupakan bagian dari IPA harus
mengembangkan Kompetensinya yang akan memilih sendiri cara dan metode atau
model pembelajaran yang hendak diterapkan ,demi tercapainya tujuan pembelajaran
yang dilaksanakan.Lebih mendalam lagi “ guru adalah pendidik professional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih , menilai dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
29
Meningkatkan Minat Belajar Siswa…
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”. (Undang-Undang Pemerintah tentang
Guru dan Dosen. 2003).
Dengan kata lain Undang-Undang Pemerintah tersebut menekankan bahwa
segala sesuatu yang berkenaan dengan proses pembelajaran, termasuk pembelajaran
Biologi seorang guru harus jeli dalam memilih Metode atau Model Pembelajaran
yang akan dilaksanakannya , dalam pembelajaran Biologi Model Pembelajaran
Langsung sangat cocok digunakan oleh seorang guru IPA umumnya dan Biologi
khususnya demi tercapainya tujuan pembelajaran itu sendiri.
Lebih jelasnya lagi Mata Pelajaran Biologi termasuk kedalam kelompok Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi .Substansi mata pelajaran IPA SMA/MA
adalah Biologi.
Kelompok mata pelajaran Ilmu pengetahuan dan Teknologi pada SMA/MA
dimaksudkan untuk memperoleh Kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi
serta membudayakan berfikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.( Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional : 2006 ).
Kurikulum sekarang yang sifatnya mengembangkan Kompetensi, termasuk
mata pelajaran Biologi sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan anak
didik yang berbeda-beda sosial budaya peserta didik . Kurikulum sekarang yang
disebut KTSP atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai
dengan : Satuan Pendidikan, Potensi daerah / Karakteristik daerah, Sosial Budaya
masyarakat setempat dan peserta didik. ( Istarani: 2006 ).
Sejalan dengan itu maka seorang guru harus tepat menggunakan model
pembelajarannya yang sesuai dengan kondisi dimana tempat dia memberikan
pembelajaran dan bagaiman kondisi peserta didiknya serata materi apa yang
diberikan sesuai dengan Soaial Budaya masyarakatnya . Dengan demikian setelah
minat siwa meningkat sudah pastilah nilai hasil belajar mata pelajran Biologi akan
meningkat pula.
30
Meningkatkan Minat Belajar Siswa…
METODE PENELITIAN
A. Metode
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas. Dengan penelitian tindakan kelas ini, peneliti dapat mencermati
suatu objek, dalam hal ini objeknya adalah siswa dengan menggunakan model
pembelajaran langsung untuk meningkatkan minat belajar siswa. Melalui tindakan
yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu dalam bentuk rangakaian siklus
kegiatan, dengan demikian perkembangan dalam setiap kegiatan yang terjadi dapat
terpantau.
B. Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MAN Suak Timah pada pembelajaran Biologi
Kelas XII tahun pelajaran 2010/2011. tentang meningkatkan minat belajar siswa
dalam pembelajaran Biologi. Adapun Jumlah siswa yang akan diteliti terdiri dari dua
kelas. Jumlah siswa kelas XII / A adalah 35 orang, sedangkan jumlah siswa kelas XII
/ B adalah 40 orang.
MAN Suak Timah berada di kecamatan Suak Timah Kabupaten Aceh Barat.
Lokasi sekolah terletak di pinggiran Kota Meulaboh Kabupaten Aceh Barat . Dengan
transportasi dan jalan yang bagus, sedangkan Fasilitas sekolah pada saat dilakukan
penelitian baru menempati gedung bantuan dari NGO asing, dan masih banyak
kendala dalam proses pembalajaran, untuk itulah peneliti mencoba mencari alternativ
agar siswa berminat mengikuti pelajaran dengan mencoba menggunakan model
pembelajaran langsung yang dapat didemontrasikan dengan alat dan bahan yang
sangat sederhana sekali dan mudah dipahami oleh siswa dan mudah diperoleh dalam
keadan yang serba sulit dan kekurangan.
C. Metode Pengumpulan Data
a. Persiapan Penelitian
Faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah Minat dan keaktifan siswa
waktu proses belajar mengajar Biologi. Oleh karena itu maka peneliti perlu membuat
blangko pengamatan atau observasi minat dan aktifitas siswa untuk setiap kali prose
belajar mengajar untuk mengumpulkan data dari siswa.
31
Meningkatkan Minat Belajar Siswa…
b. Siklus Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas XII semester I
tahun pelajaran 2010/2011 di Man Suak Timah tentang Minat belajar siswa dalam
mata pelajaran Biologi materi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup.
Penelitian ini terdiri dari dua Siklus yang masing-masing siklus terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun perlakuan yang
diberikan kepada siswa dengan cara memberikan model pembelajaran langsung pada
setiap proses pembelajaran dengan waktu yang telah ditentukan sesuai dengan alokasi
waktu dalam rencana pembelajaran.
c. Instrumen Penelitian
Data Penelitian ini berupa data Kuantitatif tentang minat siswa dalam
mengikuti pembelajaran Biologi . Sedangkan Instrumen yang digunakan berupa
lembar Observasi penelitian yang digunakan untuk mengamati keadaan siswa, berapa
persen siswa yang kurang berminat, yang cukup berminat dan siswa yang sangat
berminat.
Untuk lebih mempermudah penelitian maka penulis membuat kriteria
sebagai berikut:
Tabel 1 Kriteria Tingkat Minat Siswa
Tingkat Minat Siswa
Ciri - ciri Siswa
Siswa kurang berminat
1. Siswa mengikuti pelajaran, tapi kurang semangat
2. Kadang-kadang tidak memperhatikan.
Siswa cukup berminat
Siswa mengikuti pelajaran dengan cukup semangat
Siswa sangat berminat
Siswa mengikuti pelajaran denga semangat tinggi
dan banyak bertanya.
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XII semester I MAN Suak Timah
dalam bidang Studi IPA- Biologi materi Pertumbuhan dan Perkembangan Mahkluk
Hidup.
Siklus I
Adapun Kegiatan Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap yaitu:
32
Meningkatkan Minat Belajar Siswa…
1. Perencanaan.
Perencanaan dalam penelitian ini adalah memberikan arahan kepada siswa
tentang pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini mulai dari mendiktekan pelajaran,
menyebutkan beberapa contoh, menjelaskan tanpa mendemontrasikan dengan
menggunakan alat-alat sederhana.
3. Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap siswa pada minggu pertama ini
ternyata rata-rata persen jumlah siswa dalam minggu pertama didua kelas relatif
hampir sama.
Tabel 2 Hasil pengamatan terhadap siswa minggi pertama
Kelas
Tingkat
Minggu pertama
Minggu Kedua
pembelajaran seperti
pembelajaran seperti
biasa
biasa
Kurang berminat
14 siswa = 40 %
16 siswa = 45,7 %
Cukup berminat
18 siswa = 51,4 %
14 siswa = 40 %
Sangat berminat
3 siswa = 8,6 %
5 siswa = 13,3 %
Jumlah
35 siswa = 100 %
35 siswa = 100 %
Kurang berminat
24 siswa = 60 %
26 siswa = 65 %
Cukup berminat
10 siswa = 25 %
12 siswa = 30 %
Sangat berminat
6 siswa = 15 %
2 siswa = 5
Jumlah
40 siswa = 100 %
40 siswa = 100 %
XII/
IPA1
XII/
IPA2
%
Berdasarkan Rekapitulasi data tersebut maka dapat disimpulkan pada Tabel 3 bahwa:
Tabel 3 Hasil rekapitulasi kriteria minat siswa
Kurang berminat
40% + 45,7% + 60% + 65%
Rata-rata = 52,8 %
Cukup berminat
52,4% + 40% + 25% + 30%
Rata-rata = 36, 9 %
Sangat berminat
8,6% + 13,3% + 15% + 5%
Rata-rata = 10,5 %
33
Meningkatkan Minat Belajar Siswa…
Tingkat minat siswa dalam pembelajaran seperti biasa adalah: 10,5% + 36,9% = 47,4
%.
4.
Refleksi
Berdasarkan table hasil Obsevasi pada siklus I ternyata tingkatan minat belajar
siswa ditemukan beberapa hal, yaitu :
a. Dilihat dari factor guru
Guru lebih banyak aktif dalam berceramah dan menyebutkan contoh-contoh
sesuai dengan pelajaran yang diberikan.
b. Dilihat dari factor Siswa
Siswa lebih banyak pasif, artinya siswa hanya mendengar, mencatat dan
memperhatikan saja tanpa bertanya rasa ingin tahu.
Siklus II
Adapun pada siklus ke II ini juga dilakukan beberapa tahapan yaitu :
1. Perencanaan
Perencanaan pada siklus ke II merupakan hasil dari refleksi siklus I dimana
perlakuan yang diberikan berubah dari model ceramah ditambah dengan model
pembelajaran langsung dengan contoh-contoh yang nyata dalam bentuk benda yang
sederhana.
2. Pelaksanaan
Memilih bahan-bahan sebagai contoh langsung yang mudah dipahami dan
mudah ditemukan pada kehidupan sehari-hari. Dari hal ini nampak jelas ketertarikan
siswa dalam mengamati jalannya pembelajaran dengan semangat dan terjadi interaksi
antara guru dengan siswa.
3. Pengamatan
Minat belajar siswa dalam pembelajaran langsung dengan contoh-contoh
nyata
terlihat
lebih
meningkat
dibandingkan
dengan
pembelajaran
yang
menggunakan model ceramah saja. Peningkatan tersebut disebabkan karena siswa
lebih tertarik karena contoh yang disebutkan langsung dapat dilihat dan diperagakan
langsung. Tanpa disadari siswa telah aktif berinteraksi dengan guru saat proses
belajar mengajar berlangsung.
34
Meningkatkan Minat Belajar Siswa…
Tabel 4 Hasil Pengamatan
Kelas
Tingkat
Minggu pertama
Minggu Kedua
pembelajaran Langsung pembelajaran Langsung
Kurang berminat
5 siswa = 14,3 %
4 siswa = 11,4 %
Cukup berminat
15 siswa = 42,9 %
19 siswa = 54,3 %
Sangat berminat
15 siswa = 42,9 %
16 siswa = 45,7 %
Jumlah
35 siswa = 100 %
35 siswa = 100 %
Kurang berminat
15 siswa = 37,5 %
10 siswa = 25 %
Cukup berminat
15 siswa = 37,5 %
15 siswa = 37,5 %
Sangat berminat
10 siswa = 25 %
15 siswa = 37,5 %
Jumlah
40 siswa = 100 %
40 siswa = 100 %
XII/
IPA1
XII/
IPA2
Tabel 5 Rekapitulasi data
Kurang berminat
14,3% + 11,4% + 37,5% + 25%
Rata-rata = 22,5 %
Cukup berminat
42,9% + 54,3% + 37,5% + 37,5%
Rata-rata = 33,7 %
Sangat berminat
42,9% + 45,7% + 25% + 37,5%
Rata-rata =
37,8 %
Tingkat minat siswa pada pembelajaran langsung adalah : 33,7 % + 37,8 % = 71,5
%.
Dari hasil perhitungan diatas perbandingan minat belajar model Ceramah saja
dengan model pembelajaran langsung dengan menggunakan contoh-contoh nyata
meningkat sebesar 71,5% - 47,4 % = 24,1 %.
4 Pengamatan
Dari hasil pengamatan peneliti, minat belajar siswa dengan menggunakan
model pembelajaran langsung pada pembelajaran IPA Biologi kelas XII MAN Suak
35
Meningkatkan Minat Belajar Siswa…
Timah menunjukkan peningkatan jumlah persentase minatnya. Tampak jelas dari
semangat memperhatikan dan semangat dalam bertanya serta menjawab pertanyaan,
begitu juga dalam hal menjelaskan dan mendemontrasikan seperti yang dicontohkan
oleh guru.
PENUTUP
A. Simpulan
1. yag mempengaruhi belajar siswa diantaranya, pembelajaran langsung dengan
mencontohkan dan mendemontrasikan benda-benda nyata secara langsung
dan tidak mesti harus menggunakan laboratorium yang sifatnya terlalu khusus
dan harus mempunyai modal yang besar. Dalam keadaan yang belum
mempunyai Laboratorium disuatu sekolah seorang guru dapat memilih
alternatif dengan menggunakan Model pembelajaran yang tepat.
2. Dalam proses pembelajaran IPA Biologi sangat diperlukan Model
Pembelajaran yang tepat, untuk itu seorang guru sebaiknya memilih model
pembelajaran yang tepat, yaitu Model Pembelajaran Langsung.
B. Saran
Setelah diadakan penelitian tindakan kelas tentang Upaya meningkatkan
minat belajar siswa terbukti bahwa dengan model pembelajaran langsung siswa lebih
berminat karena mereka dapat belajar sambil melihat contoh langsung. Untuk itu
penulis menyampaikan bebrapa saran antara lain:
1. Guru Biologi hendaknya memilih model pembelajaran yang tepat sesuai
dengan kondisi sekolah/Madrasah tempat bertugasnya.
2. Guru dapat menciptakan Alat / Media pembelajaran yang akan mendukung
Pembelajaran langsung yang sederhana untuk mendukung penerapan
pembelajaran langsung tersebut.
3. Hendaknya model pembelajaran langsung dapat diterapkan oleh semua guru
IPA umumnya dan guru Biologi khususnya, untuk mengatasi keadaan siswa
dan keadaan sekolah agar tercapai proses belajar yang kita harapkan.
36
Meningkatkan Minat Belajar Siswa…
DAFTAR PUSTAKA
Hanafiah AR. 2005. [Makalah] Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Daryanto. SS. 1998. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Apollo. Surabaya.
Darwiyansyah, dkk. 2006. Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam,
Faza Media, Jakarta.
Ariani F. 2006. [Makalah] Strategi dan Model Pembelajaran. Medan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22. 2006. Tentang Standar Isi. Jakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia No 20. 2003. Tentang Guru dan Dosen. Jakarta.
37
Download