Meningkatkan Minat Belajar Siswa… 2 MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA SISWA KELAS XII MAN SUAK TIMAH Oleh: Saidi Mukti, M.Si Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Bina Bangsa Meulaboh ABSTRAK Minat adalah keinginan kehendak atau kesukaan. Dikarenakan minat siswa dalam belajar Biologi sangat kurang yang menyebabkan terjadinya pengaruh pada nilai hasil belajarnya. Tujuan penulisan yang bersifat penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui Perbedaan Minat belajar siswa yang diajar mata pelajaran Biologi dengan model pembelajaran secara ceramah atau secara tradisional dengan Minat belajar siswa siswa yang diajar dengan menggunakan Model pembelajaran Langsung. Metode Pembelajaran Langsung terdiri dari beberapa fase yaitu: Fase menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa, fase Mendemontrasikan pengetahuan atau ketrampilan, fase Membimbing pelatihan dan fase Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik. Penelitian ini terdiri dari dua Siklus yang masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Simpulannya adalah banyak factor yang mempengaruhi tingkat minat belajar siswa, salah satunya yaitu bisa melalui Pembelajaran langsung dengan mencontohkan dan mendemontrasikan benda-benda nyata secara langsung dan tidak mesti harus menggunakan Laboratorium yang sifatnya terlalu khusus dan harus mempunyai modal yang besar. Kata Kunci: Biologi, minat, model pembelajaran langsung 25 Meningkatkan Minat Belajar Siswa… PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sampai saat ini banyak para guru Biologi belum menggunakan metode yang tepat pada saat melakukan proses belajar mengajar. Kenyataan ini dapat kita buktikan dari minat para peserta didik atau siswa masih banyak yang kurang berminat dalam menghadapi atau mengikuti pelajaran Biologi. Dikarenakan minat siswa dalam belajar Biologi sangat kurang yang menyebabkan terjadinya pengaruh pada nilai hasil belajarnya. Untuk itu diharapkan para guru khususnya guru Biologi harus jeli dan tepat dalam memilih metode apa yang harus di gunakan pada saat memberikan pelajaran dikelas. Apabila dalam mengajar seorang guru telah tepat menggunakan metode Pembelajaran maka akan dapat meningkatkan minat belajar siswa yang pada akhirnya akan meningkatkan pula nilai hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran Biologi. Dengan adanya penerapan Kurikulum berbasis KTSP yang merupakan pedoman bagi guru dan merupakan bahan serta cara-cara dalam kegiatan pembelajaran, maka guru harus menggunakan metode yang tepat agar siswa dapat memperoleh pembelajaran yang sesuai dengan yang sudah dirumuskan dalam kurikulum tersebut. Untuk mencapai standar kompetensi yang ada didalam kurikulum bukanlah sesuatu yang mudah, dalam pelaksanaannya ditemukan banyak permasalahan-permasalahan antara lain : 1. Banyak dikalangan pendidik belum menggunakan metode yang tepat dalam melakukan proses pembelajaran. 2. Kurangnya minat belajar siswa dalam mata pelajaran Biologi . 3. Rendahnya nilai Biologi pada Madrasah dikarenakan kurangnya minat belajar. C. Batasan Masalah Penelitian ini mempunyai batasan permasalahan agar tidak melebar dan berkembang penafsiran apa yang ada dalam penelitian ini. Batasan-batasan masalah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Menitik beratkan pada metode pembelajaran Langsung untuk meningkatkan minat belajar siswa. 26 Meningkatkan Minat Belajar Siswa… 2. Kebanyakan para guru masih belum menggunakan Metode yang tepat untuk meningkatkan minat belajar siswa. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana cara meningkatkan minat belajar siswa pada pelajaran Biologi ? 2. Seberapa besar peningkatan minat belajar siswa setelah diterapkan metode Pengajaran langsung? E. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : Adanya peningkatan minat belajar siswa setelah digunakan metode pembelajaran langsung oleh guru dalam pembelajaran Biologi dan adanya perubahan nilai hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Biologi. F. Manfaat Penelitian Ada tiga golongan atau unsur yang akan memperoleh manfaat dari hasil penelitian ini yaitu : 1. Manfaat bagi siswa, jadi lebih berminat dan bersemangat dalam belajar yang akan mempengaruhi nilai hasil belajar tersebut. 3. Manfaat bagi guru dapat menggunakan metode yang baik dan tepat sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswanya. 4. Manfaat bagi sekolah ,dapat meningkatkan pemikiran yang baik dalam meningkatkan kualitas sekolah/ Madrasah. 5. Manfaat bagi dunia pendidikan dalam hal ketepatan memilih model pembelajaran yang hendak digunakan oleh seorang Pendidik. KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori Teori tentang meningkatkan minat belajar telah banyak dikemukakan oleh para ahli. Dalam hubungannya dengan penelitian ini, penulis mengambil kata dasarnya yaitu tingkat dan minat.Dalam kamus Bahasa Lengkap bahasa Indonesia ( Daryanto.S.S, 1998) 27 Meningkatkan Minat Belajar Siswa… Dijelaskan bahwa Tingkat berarti Jenjang atau babak. Sedangkan minat adalah keinginan, kehendak atau kesukaan. Dapat disimpulkan berarti meningkatkan minat adalah usaha yang dilakukan agar keinginan, kehendak atau kesukaan mencapai jenjang yang lebih baik. Dalam hal ini sasaran penelitiannya adalah siswa berarti yang ingin dibentuk adalah agar siswa senang dan suka terhadap pembelajaran yang diberikan oleh seorang guru. Minat belajar siswa dapat ditingkatkan oleh seorang guru pada saat melakukan pembelajaran karena beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing,dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan ( Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Guru dan Dosen pasal 35 ayat 1,2003 ). Pada saat melakukan tugas-tugas pokoknya itulah seorang guru dituntut melakukan suatu cara atau suatu model pembelajaran yang tepat agar peserta didiknya mempunyai minat dalam menerima pembelajaran dari guru tersebut. Karena pada umumnya apabila sesuatu telah disukai dan diingini oleh seseorang pastilah orang tersebut akan berusaha mengetahui hal yang disukai dan diingini tersebut, dalam begitu juga apabila siswa telah menyukai suatu pelajaran yang diterimanya niscaya pelajaran tersebut akan mudah diserap dan dikuasai yang akhirnya akan mempengaruhi nilai hasil belajar pelajaran yang diterima tersebut. B. Model pembelajaran langsung Model pembelajaran ada tiga macam yaitu: 1. Model Pembelajaran Langsung. 2. Model Pembelajaran Kooperatif. 3. Model Pembalajaran Berdasarkan Masalah. Dalam hal ini peneliti menggunakan Metode Pembelajaran Langsung yang gunanya agar penelitian ini berhasil dalam meningkatkan minat peserta didik dalam menerima pembelajaran. Metode Pembelajaran Langsung terdiri dari beberapa fase yaitu : 1. Fase Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa. 28 Meningkatkan Minat Belajar Siswa… 2. Fase Mendemontrasikan pengetahuan atau ketrampilan 3. Fase Membimbing pelatihan. 4. Fase Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik. 5. Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan (Ariani, 2006). Karena itulah peneliti menggunakan model pembelajaran langsung pada saat meneliti tentang minat siswa dalam mata pelajaran Biologi (IPA) yang rasanya lebih cocok apabila seorang guru Biologi menggunakan model atau metode pembelajaran langsung pada saat melakukan pembelajaran dikelas. Berarti seorang guru harus melakukan pembelajaran secara benar, karena “segala aktifitas yang dilakukan disekolah dalam rangka mempengaruhi anak dalam belajar untuk mencapai suatu tujuan kegiatan belajar mengajar adalah kegiatan seorang guru“ (Darwiyansyah, 2006). C. Karakteristik Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi Pendidikan IPA Biologi SMA/MA merupakan kelanjutan bahan kajian SMP /MTs, oleh karena itu pembelajaran IPA Biologi di SMA/MA menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan ketrampilan proses dan sikap Ilimiah. Mata pelajaran IPA Biologi termuat dalam Kurikulum berbasis KTSP yang mempunyai cirri-ciri sebagai berikut : 1. Menekankan Kompetensi siswa dimanapun mereka berada disitulah tempat belajarnya. 2. Guru berperan sebagai fasilisator, tidak hanya mengajar tetapi membelajarkan 3. Aspek penilaiannya: Kognitif, Afektif dan psikomotor. (Hanafiah, 2004). Oleh karena itu seorang guru Biologi yang merupakan bagian dari IPA harus mengembangkan Kompetensinya yang akan memilih sendiri cara dan metode atau model pembelajaran yang hendak diterapkan ,demi tercapainya tujuan pembelajaran yang dilaksanakan.Lebih mendalam lagi “ guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih , menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, 29 Meningkatkan Minat Belajar Siswa… pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”. (Undang-Undang Pemerintah tentang Guru dan Dosen. 2003). Dengan kata lain Undang-Undang Pemerintah tersebut menekankan bahwa segala sesuatu yang berkenaan dengan proses pembelajaran, termasuk pembelajaran Biologi seorang guru harus jeli dalam memilih Metode atau Model Pembelajaran yang akan dilaksanakannya , dalam pembelajaran Biologi Model Pembelajaran Langsung sangat cocok digunakan oleh seorang guru IPA umumnya dan Biologi khususnya demi tercapainya tujuan pembelajaran itu sendiri. Lebih jelasnya lagi Mata Pelajaran Biologi termasuk kedalam kelompok Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi .Substansi mata pelajaran IPA SMA/MA adalah Biologi. Kelompok mata pelajaran Ilmu pengetahuan dan Teknologi pada SMA/MA dimaksudkan untuk memperoleh Kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berfikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.( Peraturan Menteri Pendidikan Nasional : 2006 ). Kurikulum sekarang yang sifatnya mengembangkan Kompetensi, termasuk mata pelajaran Biologi sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan anak didik yang berbeda-beda sosial budaya peserta didik . Kurikulum sekarang yang disebut KTSP atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai dengan : Satuan Pendidikan, Potensi daerah / Karakteristik daerah, Sosial Budaya masyarakat setempat dan peserta didik. ( Istarani: 2006 ). Sejalan dengan itu maka seorang guru harus tepat menggunakan model pembelajarannya yang sesuai dengan kondisi dimana tempat dia memberikan pembelajaran dan bagaiman kondisi peserta didiknya serata materi apa yang diberikan sesuai dengan Soaial Budaya masyarakatnya . Dengan demikian setelah minat siwa meningkat sudah pastilah nilai hasil belajar mata pelajran Biologi akan meningkat pula. 30 Meningkatkan Minat Belajar Siswa… METODE PENELITIAN A. Metode Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Dengan penelitian tindakan kelas ini, peneliti dapat mencermati suatu objek, dalam hal ini objeknya adalah siswa dengan menggunakan model pembelajaran langsung untuk meningkatkan minat belajar siswa. Melalui tindakan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu dalam bentuk rangakaian siklus kegiatan, dengan demikian perkembangan dalam setiap kegiatan yang terjadi dapat terpantau. B. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di MAN Suak Timah pada pembelajaran Biologi Kelas XII tahun pelajaran 2010/2011. tentang meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran Biologi. Adapun Jumlah siswa yang akan diteliti terdiri dari dua kelas. Jumlah siswa kelas XII / A adalah 35 orang, sedangkan jumlah siswa kelas XII / B adalah 40 orang. MAN Suak Timah berada di kecamatan Suak Timah Kabupaten Aceh Barat. Lokasi sekolah terletak di pinggiran Kota Meulaboh Kabupaten Aceh Barat . Dengan transportasi dan jalan yang bagus, sedangkan Fasilitas sekolah pada saat dilakukan penelitian baru menempati gedung bantuan dari NGO asing, dan masih banyak kendala dalam proses pembalajaran, untuk itulah peneliti mencoba mencari alternativ agar siswa berminat mengikuti pelajaran dengan mencoba menggunakan model pembelajaran langsung yang dapat didemontrasikan dengan alat dan bahan yang sangat sederhana sekali dan mudah dipahami oleh siswa dan mudah diperoleh dalam keadan yang serba sulit dan kekurangan. C. Metode Pengumpulan Data a. Persiapan Penelitian Faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah Minat dan keaktifan siswa waktu proses belajar mengajar Biologi. Oleh karena itu maka peneliti perlu membuat blangko pengamatan atau observasi minat dan aktifitas siswa untuk setiap kali prose belajar mengajar untuk mengumpulkan data dari siswa. 31 Meningkatkan Minat Belajar Siswa… b. Siklus Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas XII semester I tahun pelajaran 2010/2011 di Man Suak Timah tentang Minat belajar siswa dalam mata pelajaran Biologi materi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup. Penelitian ini terdiri dari dua Siklus yang masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun perlakuan yang diberikan kepada siswa dengan cara memberikan model pembelajaran langsung pada setiap proses pembelajaran dengan waktu yang telah ditentukan sesuai dengan alokasi waktu dalam rencana pembelajaran. c. Instrumen Penelitian Data Penelitian ini berupa data Kuantitatif tentang minat siswa dalam mengikuti pembelajaran Biologi . Sedangkan Instrumen yang digunakan berupa lembar Observasi penelitian yang digunakan untuk mengamati keadaan siswa, berapa persen siswa yang kurang berminat, yang cukup berminat dan siswa yang sangat berminat. Untuk lebih mempermudah penelitian maka penulis membuat kriteria sebagai berikut: Tabel 1 Kriteria Tingkat Minat Siswa Tingkat Minat Siswa Ciri - ciri Siswa Siswa kurang berminat 1. Siswa mengikuti pelajaran, tapi kurang semangat 2. Kadang-kadang tidak memperhatikan. Siswa cukup berminat Siswa mengikuti pelajaran dengan cukup semangat Siswa sangat berminat Siswa mengikuti pelajaran denga semangat tinggi dan banyak bertanya. HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XII semester I MAN Suak Timah dalam bidang Studi IPA- Biologi materi Pertumbuhan dan Perkembangan Mahkluk Hidup. Siklus I Adapun Kegiatan Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap yaitu: 32 Meningkatkan Minat Belajar Siswa… 1. Perencanaan. Perencanaan dalam penelitian ini adalah memberikan arahan kepada siswa tentang pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini mulai dari mendiktekan pelajaran, menyebutkan beberapa contoh, menjelaskan tanpa mendemontrasikan dengan menggunakan alat-alat sederhana. 3. Pengamatan Berdasarkan hasil pengamatan terhadap siswa pada minggu pertama ini ternyata rata-rata persen jumlah siswa dalam minggu pertama didua kelas relatif hampir sama. Tabel 2 Hasil pengamatan terhadap siswa minggi pertama Kelas Tingkat Minggu pertama Minggu Kedua pembelajaran seperti pembelajaran seperti biasa biasa Kurang berminat 14 siswa = 40 % 16 siswa = 45,7 % Cukup berminat 18 siswa = 51,4 % 14 siswa = 40 % Sangat berminat 3 siswa = 8,6 % 5 siswa = 13,3 % Jumlah 35 siswa = 100 % 35 siswa = 100 % Kurang berminat 24 siswa = 60 % 26 siswa = 65 % Cukup berminat 10 siswa = 25 % 12 siswa = 30 % Sangat berminat 6 siswa = 15 % 2 siswa = 5 Jumlah 40 siswa = 100 % 40 siswa = 100 % XII/ IPA1 XII/ IPA2 % Berdasarkan Rekapitulasi data tersebut maka dapat disimpulkan pada Tabel 3 bahwa: Tabel 3 Hasil rekapitulasi kriteria minat siswa Kurang berminat 40% + 45,7% + 60% + 65% Rata-rata = 52,8 % Cukup berminat 52,4% + 40% + 25% + 30% Rata-rata = 36, 9 % Sangat berminat 8,6% + 13,3% + 15% + 5% Rata-rata = 10,5 % 33 Meningkatkan Minat Belajar Siswa… Tingkat minat siswa dalam pembelajaran seperti biasa adalah: 10,5% + 36,9% = 47,4 %. 4. Refleksi Berdasarkan table hasil Obsevasi pada siklus I ternyata tingkatan minat belajar siswa ditemukan beberapa hal, yaitu : a. Dilihat dari factor guru Guru lebih banyak aktif dalam berceramah dan menyebutkan contoh-contoh sesuai dengan pelajaran yang diberikan. b. Dilihat dari factor Siswa Siswa lebih banyak pasif, artinya siswa hanya mendengar, mencatat dan memperhatikan saja tanpa bertanya rasa ingin tahu. Siklus II Adapun pada siklus ke II ini juga dilakukan beberapa tahapan yaitu : 1. Perencanaan Perencanaan pada siklus ke II merupakan hasil dari refleksi siklus I dimana perlakuan yang diberikan berubah dari model ceramah ditambah dengan model pembelajaran langsung dengan contoh-contoh yang nyata dalam bentuk benda yang sederhana. 2. Pelaksanaan Memilih bahan-bahan sebagai contoh langsung yang mudah dipahami dan mudah ditemukan pada kehidupan sehari-hari. Dari hal ini nampak jelas ketertarikan siswa dalam mengamati jalannya pembelajaran dengan semangat dan terjadi interaksi antara guru dengan siswa. 3. Pengamatan Minat belajar siswa dalam pembelajaran langsung dengan contoh-contoh nyata terlihat lebih meningkat dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan model ceramah saja. Peningkatan tersebut disebabkan karena siswa lebih tertarik karena contoh yang disebutkan langsung dapat dilihat dan diperagakan langsung. Tanpa disadari siswa telah aktif berinteraksi dengan guru saat proses belajar mengajar berlangsung. 34 Meningkatkan Minat Belajar Siswa… Tabel 4 Hasil Pengamatan Kelas Tingkat Minggu pertama Minggu Kedua pembelajaran Langsung pembelajaran Langsung Kurang berminat 5 siswa = 14,3 % 4 siswa = 11,4 % Cukup berminat 15 siswa = 42,9 % 19 siswa = 54,3 % Sangat berminat 15 siswa = 42,9 % 16 siswa = 45,7 % Jumlah 35 siswa = 100 % 35 siswa = 100 % Kurang berminat 15 siswa = 37,5 % 10 siswa = 25 % Cukup berminat 15 siswa = 37,5 % 15 siswa = 37,5 % Sangat berminat 10 siswa = 25 % 15 siswa = 37,5 % Jumlah 40 siswa = 100 % 40 siswa = 100 % XII/ IPA1 XII/ IPA2 Tabel 5 Rekapitulasi data Kurang berminat 14,3% + 11,4% + 37,5% + 25% Rata-rata = 22,5 % Cukup berminat 42,9% + 54,3% + 37,5% + 37,5% Rata-rata = 33,7 % Sangat berminat 42,9% + 45,7% + 25% + 37,5% Rata-rata = 37,8 % Tingkat minat siswa pada pembelajaran langsung adalah : 33,7 % + 37,8 % = 71,5 %. Dari hasil perhitungan diatas perbandingan minat belajar model Ceramah saja dengan model pembelajaran langsung dengan menggunakan contoh-contoh nyata meningkat sebesar 71,5% - 47,4 % = 24,1 %. 4 Pengamatan Dari hasil pengamatan peneliti, minat belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran langsung pada pembelajaran IPA Biologi kelas XII MAN Suak 35 Meningkatkan Minat Belajar Siswa… Timah menunjukkan peningkatan jumlah persentase minatnya. Tampak jelas dari semangat memperhatikan dan semangat dalam bertanya serta menjawab pertanyaan, begitu juga dalam hal menjelaskan dan mendemontrasikan seperti yang dicontohkan oleh guru. PENUTUP A. Simpulan 1. yag mempengaruhi belajar siswa diantaranya, pembelajaran langsung dengan mencontohkan dan mendemontrasikan benda-benda nyata secara langsung dan tidak mesti harus menggunakan laboratorium yang sifatnya terlalu khusus dan harus mempunyai modal yang besar. Dalam keadaan yang belum mempunyai Laboratorium disuatu sekolah seorang guru dapat memilih alternatif dengan menggunakan Model pembelajaran yang tepat. 2. Dalam proses pembelajaran IPA Biologi sangat diperlukan Model Pembelajaran yang tepat, untuk itu seorang guru sebaiknya memilih model pembelajaran yang tepat, yaitu Model Pembelajaran Langsung. B. Saran Setelah diadakan penelitian tindakan kelas tentang Upaya meningkatkan minat belajar siswa terbukti bahwa dengan model pembelajaran langsung siswa lebih berminat karena mereka dapat belajar sambil melihat contoh langsung. Untuk itu penulis menyampaikan bebrapa saran antara lain: 1. Guru Biologi hendaknya memilih model pembelajaran yang tepat sesuai dengan kondisi sekolah/Madrasah tempat bertugasnya. 2. Guru dapat menciptakan Alat / Media pembelajaran yang akan mendukung Pembelajaran langsung yang sederhana untuk mendukung penerapan pembelajaran langsung tersebut. 3. Hendaknya model pembelajaran langsung dapat diterapkan oleh semua guru IPA umumnya dan guru Biologi khususnya, untuk mengatasi keadaan siswa dan keadaan sekolah agar tercapai proses belajar yang kita harapkan. 36 Meningkatkan Minat Belajar Siswa… DAFTAR PUSTAKA Hanafiah AR. 2005. [Makalah] Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Daryanto. SS. 1998. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Apollo. Surabaya. Darwiyansyah, dkk. 2006. Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam, Faza Media, Jakarta. Ariani F. 2006. [Makalah] Strategi dan Model Pembelajaran. Medan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22. 2006. Tentang Standar Isi. Jakarta. Undang-Undang Republik Indonesia No 20. 2003. Tentang Guru dan Dosen. Jakarta. 37