PT Timah (Persero) Tbk Rilis Berita Untuk keterangan lanjut hubungi Abrun Abubakar, Sekretaris Perusahaan Tel : +61 21 2352 8000 Fax : +62 21 344 4012 Email : [email protected] www.pttimah.com Perdagangan Perdana INATIN Harga Penutupan USD 24.500, Lebih Tinggi dari LME Perdagangan perdana INATIN di Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) hari ini (1/2), mencatat hasil yang positif. Dibuka dengan harga sebesar USD 24.640 per lot, akhirnya ditutup dengan harga USD 24.500 dengan traksaksi perdagangan yang terjadi sebanyak dua lot. Harga penutupan ini sedikit lebih tinggi dari harga bursa timah di LME pada saat penutupan kemarin (31/1) sebesar USD 24.290. “ Harga penutupan ini menjadi awal yang baik bagi INATIN dan Industri Timah Indonesia,” kata Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk, Abrun Abubakar. Tercatat sembilan perusahaan menjadi anggota atau peserta transaksi yaitu PT Timah Tbk, 3H CO Ltd, Gold Matrix Resources Pte Ltd, Purple Products Pvt Ltd, PT Tambang Timah, PT Mitra Stania Prima, PT Comexindo International, PT Timah Industri dan PT Refined Banka Tin. Perdagangan perdana INATIN dibuka, setelah Perdagangan pasar bursa INATIN diresmikan oleh Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi hari ini pukul 14.30 WIB di BKDI, Jakarta. Spesifikasi kontrak INATIN adalah lima metrik ton untuk setiap lot dengan fluktuasi harga minimum USD 5 dengan kualitas timah yang diperdagangkan memiliki kadar timah minimum 99,90 % atau SN 99,90 persen. Merk timah yang diperdagangkan hari ini adalah Banka dan Kundur. “ Kehadiran pasar timah di BKDI akan membawa dampak positif bagi penghasil timah di Indonesia karena pelaku industri timah akan turut aktif menentukan harga timah,” ungkap Abrun. Perdagangan timah di BKDI akan dilakukan dalam satu sesi setiap hari Senin sampai Jumat kecuali hari libur nasional Indonesia dimana perdagangan ikut diliburkan - selama 15 menit dimulai pukul 14.30-14.45 WIB. “ Hadirnya perdagangan kontrak fisik timah di BKDI harus dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh para pelaku usaha pertimahan di Indonesia, agar logam timah menjadi acuan harga komoditi sebagai produk Indonesia,” kata Abrun. Penutupan harga timah di perdagangan perdana INATIN yang sedikit lebih tinggi dari LME ini mengindikasikan bahwa Bursa Timah di BKDI mampu mendongkrak harga timah dunia. Perdagangan timah di BKDI ini merupakan wujud kedaulatan Indonesia, yang mengubah posisinya dari price taker seperti yang terjadi selama ini menjadi price maker. “ Kita harapkan seluruh pelaku usaha timah di Indonesia dapat mengacu ke BKDI. Jika semua pihak bersatu dengan tata kelola pertambangan dan tata niaga timah yang baik, dapat dipastikan harga timah tidak lagi terpuruk seperti yang terjadi beberapa waktu yang lalu,” pungkas Abrun.