BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Dinamika Pengertian dinamika

advertisement
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Dinamika
Pengertian dinamika menurut wibowo, ( 1998 : 41) bahwa” dinamika adalah
masyarakat dapat diartikan melalui asal katanya yaitu, Dinamika dan masyarakat
untuk memberi pengertian yang jelas tentang masyarakat berikut ini diawali dengan
proses pertumbuhan masyarakat itu sendiri.”
Maslow ( dalam Santosa 1983:7-8 ), kebutuhan individu terbagi atas lima
macam yaitu: ”(1) Kebutuhan fisik yaitu kebutuhan manusia yang dapat
dilihat; (2) Kebutuhan rasa aman ialah kebutuhan dimana kebutuhan ini
memerlukan ketenangan tanpa gangguan orang lain; (3) Kebutuhan kasih
sayang adalah kebutuhan manusia untuk saling menjaga sesama uma; (4)
Kebutuhan prestasi dan prestise
yaitu kebutuhan dimana manusia
berkeinginan untuk maju dengan rasa semangat yang tinggi; (5) Kebutuhan
untuk melaksanakan sendiri (mandiri) adalah kebutuhan ini untuk melatih diri
berbuat dengan sunguh-sunguh dan percaya diri.
Di lain pihak individu – individu itu memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhan
tersebut namun potensi yang ada pada individu yang bersangkutan terbatas sehingga
individu harus meminta bantuan kepada individu lain yang sama-sama hidup dalam
masyarakat. dalam keadaan seperti itu individu berusaha mengatasi kesulitan yang
ada pada dirinya dengan cara mempercayakan orang lain yang menurut pendapatnya
memilik sesuatu yang tidak ada pada dirinya. Bentuk penyerahan diri seperti ini
menadakan bahwa individu tidak dapat hidup tanpa individu lain.
Berkelompok, bukan hanya merupakan perwujudan naluri manusia bahwa ingin
berkelompok, tetapi sudah merupakan keharusan dalam kehidupan modern
4
ini.kehidupan ini merupakan hubungan saling bergantung atau interdependensi.
Tidak seorang pun dapat menyelenggarakan kehidupannya oleh dirinya sendiri dan
tanpa bantuan orang lain. Pencapaian tujuan seseorang, tak mungkin tanpa
melibatkan andilnya orang lain.
Apalagi tujuan kelompok semenjak penetapan hingga pencapaiannya di lakukan
bersama-sama oleh seluruh anggotanya.dalam hal ini, kelompok bergerak sebagai
individu, dalam arti bahwa ia benar-benar merupakan kesatuan.kesatuan kelompok
tercermin dalam menyadari semua itu, maka pemanfaatan kehidupan kelompok
semakin dipertinggi.
Orang berusaha memberikan arti dan makna kehidupan kelompok berbagai usaha
dilakukan untuk memetik setinggi-tingginya sembangan kehidupan berkelompok.
Pemberian arti kelompok telah menjalar pada tata kehidupan anak didik adapun jaga
faktor yang menentukan arti dan manfaat kelompok tidak terletak pada besarnya
jumlah anggota dalam kelompok dengan anggota banyak, bukan atau belumlah
merupakan jaminan akan tercapainya tujuan kelompok.
Bentuk-bentuk kelompok seperti keluarga, regu kerja, regu belajar merupakan
contoh yang konkrit dan kelompok-kelompok tersebut saat ini mendapat tempat
kehidupan yang baik di dalam masyarakat yang semakin kompleks. dengan keadaan
tersebut maka sesuatu masyarakat akan mengatur prilakunya dalam hubungannya
dengan lingkungannya.
Sejalan dengan hal tersebut Syani (1995:46), berpendapat bahwa” masyarakat
adalah wadah hidup bersama dan individu –individu yang terjalin dan terikat dalam
5
Hubungan interaksi serta interalasi sosial. Dalam studi masyarakat,individu tidak
di pandang sebagai orang tersendiri tanpa hubungan dengan individu lain” ( Abu
Huraerah 2010: 6),” menamakan kelompok adalah sekumpulan orang yang terdiri
paling tidak sebanyak dua atau lebih yang melakukan interaksi satu dengan yang
lainnya dalam suatu aturan yang saling mempengaruhi pada setiap anggotanya.
Berdasarkan pendapat diatas, bahwa masyarakat adalah kumpulan sekelompok
manusia dengan latar belakang yang berbeda yang hidup bersama dan
berkesinambungan dalam memenuhi kebutuhan hidup dan saling ketergantungan satu
sama lainya.
Dalam menghadapi situasi tertentu,dinamikanya akan tergantung pada pola- pola
prilaku warga dinamika berarti tingkah laku warga yang satu secara langsung
mempengaruhi warga yang lain secara timbal balik. Jadi dinamika berarti adanya
interaksi dan interpendensi antara anggota. Masyarakat yang satu dengan anggota
yang lain secara timbal balik dan antara anggota dengan masyarakat secara
keseluruhan.
Dinamika masyarakat adalah aksi- aksi dan reaksi yang timbal balik pada
masyarakat dalam situasi saling mempengaruhi. ( Kartono 2010 : 109 )
mengemukakan bahwa factor internal berlangsung lewat proses internalisasi diri yang
keliru oleh anak-anak remaja.
Dinamika suatu masyarakat tercermin dalam perkembangan dan perubahan yang
terjadi, yaitu sebagai akibat hubungan antara orang perorangan dengan kelompokKelompok keadaan ini dapat terjadi karena selama ada kelompok maka group spirit
6
(semagat kelompok) secara terus menerus berada dalam kelompok itupengertian
tersebut bahwa, dinamika ialah susunan sekelompok manusia yang mempunyai
semangat untuk mengadakan perubahan tertentu dalam mencapai tujuan.
2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dinamika Kehidupan Masyarakat
Masalah dinamika kehidupan masyarakat sangat berhubungan erat dengan
masalah pertumbuhan sosial. Karena dinamis kehidupan masyarakat pada dasar
merupakan perubahan sosial .oleh sebab itu, Untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi dinamika kehidupan masyarakat,maka terlebih dahulu mengenal yang
harus mengetahui dan memahami pengertian yang jelas dari dinamika kehidupan
masyarakat dan perubahan sosial.
Ada beberapa ahli yang telah mencoba mengklasifikasikan antara masyarakat
statis dan masyarakat dinamis dalam hal ini.
1. Faktor Pendidikan Masyarakat adalah Pendidikan merupakan upaya manusia
untuk memperluas cakrawala dan pengetahuannya dalam rangka membentuk
nilai, sikap, dan perilaku. Sebagai upaya yang bukan saja membuahkan manfaat
yang besar, pendidikan juga merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia
yang sering dirasakan belum memenuhi harapan.
Pendidikan formal yang di selenggarakan oleh lembaga pendidikan
menyajikan aneka ragam, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan tertentu,
keterampilan hidup. sederhana, mandiri yang bertujuan agar manusia dapat
mempertahankan hidupnya ilmu pengetahuan yang berisi
teori-teori dan
Konsep-konsep yang merupakan hasil pemikiran dan penggalaman. Hal ini
7
dapat di terapkan sebagai alat untuk memerlukan fenomena-fenomena dalam
masyarakat sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Dengan demikian manusia dapat mempertahankan kehidupannya,
sehubungan dengan hal tersebut. Gelhle dalam (koentjaraningrat 2007:228)
mengemukakan bahwa” dalam banyak kebudayaan suku-suku bangsa
penduduk pribumi biasanya sifatnya lebih individual.”
Para ahli banyak yang bersepakat bahwa salah satu determinasi utama
yang mempengaruhui pembahan kehidupan sosial budaya masyarakat adalah
faktor pendidikan. Melalui pendidikan wawasan pengetahuan anggota
masyarakat akan bertambah luas. Pengetahuan akan sebagai lapangan
pekerjaan akan terbuka bagi yang memiliki pendidikan dan hal itu menjadi
motivasi yang dapat mendorong semangat dan keinginan untuk memenuhi
kebutuhan, dan merupakan awal perubahan pada setiap diri yang kemudian
menjadi mendorong perubahan dalam kehidupan budaya masyarakat.
Menurut Arikunto (1992:49) bahwa pendidikan adalah kegiatan yang
dilakukan secara sengaja, dan berancana dengan tujuan merubah
tingkah laku seseorang kearah yang di inginkan. Pendidkan
mengarjakan manusia untuk berfikir secara kritis dan objektif.hal ini
menunjukan bahwa pendidikan memberikan kontribusi yang semangat
besar dalam membuka wawasan berfikir yang tadinya tradisional
menjadi modern.
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia
secara langsung dan bertujuan untuk memanusiakan manusia dalam artian
mengubah sifat seseorang yang tidak baik menjadi baik.
8
2. Faktor Ekonomi Masyarakat adalah bagian dari ilmu ekonomi yang
mengkhususkan mempelajari perekonomian sebagai suatu keseluruhan
dengan demikian hubungan-hubungan khusus yang di pelajari oleh okonomi
pada pokoknya ialah hubungan antara variabel.
Membangun ilmu pengetahuan dan teknologi perlu di dukung oleh
perekonomian yang lunat membangun kehidupan sosial budaya, Politik,
pendidikan dan hankam sangat memerlukan biaya yang sangat besar. Biaya
yang besar akan mudah diperoleh jika masyarakatnya mempunyai tingkat
ekonomi yang mantap.
Menurut Gerunagan (2007:196) mengemukakan bahwa ekonomi tidak
merupakan factor mutlak dalam perkembangan sosial karena hal ini
bergantung pada sikap-sikap orang tuanya dan bagaiman corak
interaksi di dalam keluarganya. Perubahan secara prabot dan peralatan,
secara berpakaian dan pola konsumsi pada umumnya akan mengalami
perubahan.
3. Faktor Perubahan Sosial Budaya adalah merupakan bentuk tingkat perilaku
sosial yang kongrit dan merupakan tata nilai kehidupan sosial budaya yang
turun temurun dari masyarakat.
Perubahan suatu lingkungan dapat mengakibatkan terjadi perubahan kebudayaan
dapat pula terjadi karena mekanisme lain seperti munculnya penemuan baru atau
Invention, difusi dan akulturasi dengan kebudayaan di milikinya suatu masyarakat
akan mengatur prilaku mereka dalam hubungannya dengan lingkungan,demikian pula
dalam interaksi social maupun dunia super natural mereka dalam menghadapi
lingkungan fisik.
9
Kelompok dan lembaga sosial adalah bentuk sruktural masyarakat dalam
menghadapi situasi tertentu dinamika akan tergantung pada pola-pola prilaku
warganya. Perubahan sosial (sosial change) merupakan bagian dari perubahan
kebudayaan (culture change) bahwa perubahan social merupakan perubahan yang
terjadi pada lemaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang
mempengaruhi system sosialnya termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan
pola-pola prilaku di antara kelompok-kelompok yang ada dalam masyarakat.
Perubahan sosial yang terjadi adalah sebagai akibat dari suatu yang di
rencanakan demikian pula dapat terjadi sebagai akibat dari suatu yang tidak di
rencanakan hal ini menekakan pada perubahan kelembagaan masyarakat sebagai
himpunan kelompok manusia, perubahan-perubahan mana kemudian mempengaruhi
segi-segi lainnya dan sruktur masyarakat tersebut. Berdasarkan uraian tersebut
menunjukan setiap masyarakat akan berubah baik perubahan yang maju maupun
perubahan yang mundur.
Faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika kehidupan masyarakat dan
perubahan sosial beberapa ahli telah mencoba mengklasifikasikan antara masyarakat
statis dan masyarakat dinamis dalam hal ini (sosiologi suatu pengantar grafika
persada) tentang teori yang berkaitan dengan perubahan sosial budaya yang ada
Dalam masyarakat antar lain: masyarakat bahwa perubahan sosial budaya yang ada
dalam masyarakat merupakan suatu yang tidak dapat di rencanakan atau di arahkan
kesuatu titik tertentu, tetapi berputar dengan pula melingkar atau membentuk sebuah
siklus.
10
Menurut Gerungan (2010 : 166) bahwa” pembentukan perilaku seorang tidak
terjadi sendirinya. Pembentukannya senantiasa berlangsung dalam interaksinya dan
berkaitan dengan objek tertentu baik itu faktor dari dalam maupun faktor dari diri luar
manusia.”
Dimaksudkan dengan interaksi dari luar adalah interkasi dengan hasil buah
kebudayaan manusia yang sampai kepadanya melalui media komunikasi seperti :
surat kabar, radio, televisi, buku dan risalah. Sedangkan faktor dari dalam diri
manusia yang turut memegang peranan penting adalah selektivitasnya sendiri, daya
pilihannya sendiri, atau minat perhatiannya untuk menerima dan mengolah pengaruhpengaruh yang datang dari luar dirinya itu.
Di mana faktor-faktor tersebut turut ditentukan oleh motif-motif dan sikap
lainnya yang sudah terdapat dalam diri pribadi orang itu. Jadi dalam pembentukan
dan perubahan perilaku itu terdapat faktor internal dan eksternal probadi individu
yang memegang peranannya.
Bertolak dari pendapat di atas, dapat dijelaskan bahwa perilaku yang muncul
pada diri seseorang sesungguhnya merupakan akumulasi dari berbagai faktor yang
membentuk perilaku manusia. Faktor pembentuk perilaku manusia memiliki
karakterisitik yang menunjukkan ciri khasnya.
2.3 Konsep Hubungan Sosial
(Soekanto, 2010 : 55) mengemukakan bahwa bentuk umum proses sosial adalah
interaksi sosial (yang juga dapat dinamakan proses sosial) karena interaksi sosial
merupakan syarat utama terjadinya aktiftas-aktifitas sosial. Suatu hubungan sosial
11
mempunyai derajat keteraturan yang berbeda-beda. Dilain pihak, hubungan sosial
bersisi tentang kemungkinan menyangkut pemenuhan suatu kebutuhan, penggelakkan
terhadap kewajiban, ketegasan agar mentaati perjanjian dan seterusnya.
Hubungan sosial identik dengan interaksi sosial. Sebagaimana dikemukakan oleh
Syani (1995 : 31) bahwa interaksi sosial adalah identik dengan hubungan sosial,
karena dengan adanya hubungan tersebut berarti ia sudah sekaligus merupakan
interaksi sosial.
12
Download