Daftar Topik TA, Tesis dan Disertasi Astronomi ITB Tahun Ajaran 2017/2018 Nama Dosen No Topik Tugas Akhir 1 Bintang B-emisi 2 Evolusi Bintang Dr. Aprilia 3 Pulsasi Bintang 1 2 Dr. Budi Dermawan 3 Dr. Chatief Kunjaya Dr. Dhani Herdiwijaya - Pemodelan bongkahan di permukaan asteroid Mengenali asteroid-pairs pada kelompok Asteroid Dekat-Bumi Dinamika Objek Trans-Neptunus dan Centaurs: Resonansi Kozai Telaah spektrum, selubung, evolusi, dan karakteristik lainnya dari bintang B-emisi sebagai bintang kelas spektrum B dengan garis emisi di spektrumnya Menganalisis peristiwa pulsasi/osilasi yang terjadi di bintang untuk berbagai tahapan evolusi. Pulsasi dilakukan menggunakan source code berbasis Linux. Jenjang pendidikan Syarat Telah mengambil mata kuliah wajib tahun ketiga (S1) Ada banyak ragam dinamika Objek Trans-Neptunus dan Centaurs. Salah satunya adalah objek yang mengalami resonansi Kozai. Pemeriksaan dinamika objek-objek ini selama rentang waktu yang panjang (milyar tahun) akan membawa pada pemahaman tentang rerata kala-hidup Objek TransNeptunus dan Centaurs dalam keadaan resonansi Kozai. Terisi* v 3 2 S1, S2 v v 2 1 S2 v v 2 0 v v 3 0 (1) Telah lulus semua mata kuliah wajib; (2) Mampu S1, pengolahan data (cukup) besar; (3) Mempersiapkan TA dalam S2 Astrof LaTex Lanjut v v 3 0 (1) Telah lulus semua mata kuliah wajib; (2) Mampu pengolahan data besar hasil output program komputasi; (3) Mempersiapkan TA dalam LaTex S1, S2 Astrof Lanjut v v 3 0 - - - - - - - - - - Telah mengambil mata kuliah wajib (harap menemui dosen ybs) 2 Telaah orbit 2016 HO3 Total Alokasi* v Permukaan asteroid dipenuhi oleh beragam ukuran bongkahan. Bongkahan ini dapat saja merupakan hasil jatuhan akibat tabrakan, atau muncul dari bawah permukaan akibat S1, (1) Telah lulus semua mata kuliah wajib; (2) Mampu program goncangan. Pemodelan dengan konsep Brazil Nut Effect (BNE) S2 Astrof komputasi; (3) Mempersiapkan TA dalam LaTex dapat membantu memahami sebaran ukuran bongkahan di Lanjut permukaan asteroid Asteroid-pairs adalah dua asteroid yang memiliki elemenelemen orbit yang sangat mirip menurut kriteria dinamika tertentu. Kemiripan ini membawa dugaan bahwa kedua objek adalah objek tunggal pada masa lalu. Mengenali keberadaannya pada kelompok Asteroid Dekat-Bumi akan dapat memperkirakan usia peristiwa pecah (disruption). Waktu pelaksanaan tahun 2017/2018 Semester Semester 1 2 S1, S2 Menganalisis evolusi bintang dengan massa tertentu. Evolusi bintang ini juga dapat digunakan untuk menganalisis fenomena sekitarnya, seperti keberadaan bubble yang terbentuk karena angin bintang. Evolusi dilakukan menggunakan program evolusi Telah mengambil mata kuliah wajib tahun ketiga (S1) bintang yang telah ada (seperti MESA, dan sejenisnya) - Dinamika orbit asteroid Atira Apohele atau Trojan atau 1 Damocloid atau Plutoid atau TNO dan lain-lain. Dr. Endang Soegiartini Abstrak/Uraian Singkat Menelaah perilaku orbit asteroid-asteroid tersebut. Melakukan telaah terhadap perilaku orbit asteroid 2016 HO3, yang mengorbit Matahari bersama-sama dengan Bumi yang tampak sebagai pendamping Bumi. Rajin menemui dosen pembimbing untuk konsultasi, tidak menguasai ajian 'bisa menghilang tidak bisa kembali' S1 v v 1 0 Rajin menemui dosen pembimbing untuk konsultasi, tidak menguasai ajian 'bisa menghilang tidak bisa kembali' S1 v v 1 0 Low-cost web-camera sebagai 3 sarana untuk pembelajaran fisika dan astronomi bagi awam Memanfaatkan low-cost web-camera untuk mengeksplorasi alam, mengolah citra yang didapat, kemudian mencari jawab atas berbagai pertanyaan akan fenomena alam yang terjadi Rajin menemui dosen pembimbing untuk konsultasi, tidak menguasai ajian 'bisa menghilang tidak bisa kembali' Berdasarkan orientasinya, candi-candi di Jawa Tengah dapat dikelompokkan menjadi empat, mulai dari candi yang tepat menghadap utara-selatan hingga yang miring 30 ke arah timur laut (Degroot, 2009). Selama ini muncul anggapan bahwa karakteristik candi di Jawa Tengah memiliki orientasi tepat di 4 penjuru mata angin, sedangkan candi di Jawa Timur dan Jawa Barat berorientasi 40-45 derajat di arah timur laut. Tugas Akhir Distribusi dan Orientasi Candi-candi ini akan mengkaji apakah orientasi candi-candi tersebut 1 Telah mengambil mata kuliah wajib tahun ketiga berhubungan dengan fenomena astronomis, terutama posisi di Jawa Tengah terbit & terbenam matahari sepanjang tahun, meridian transit, dan posisi bintang/rasi bintang tertentu. Buku rujukan: Archaeoastronomy, introduction to the science of stars and stones (Magli, 2016) S1, S2 jalur pengembang an v v 3 0 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Evan I. Akbar, M.Si ** Baca tugas akhir Evan I Akbar & Fathonah D. Rahayu di perpustakaan Lulus mata kuliah wajib, bersedia melakukan pengamatan di Observatorium Bosscha Untuk lingkup S1 menelaah hubungan statistik antara lokasi dan waktu terjadinya gempa dengan posisi bulan & matahari. Astrogeology: earthquakes and tidal Untuk lingkup S2 mengkaji tidal stress berdasarkan model 3 Lulus mata kuliah wajib, rajin Kelvin. Data kegempaan diambil dari katalog ISC-GEM tahun forces 1900-2016. 2 Pengamatan dan analisis data spektroskopi planetary nebula Di Observatorium Bosscha ada ribuan koleksi plat fotografi Mendeteksi transient objects teleskop Schmidt. Plat ini dipindai (scan) lalu diolah dan 4 menggunakan koleksi plat fotografi dicocokkan dengan katalog untuk mendeteksi objek-objek di Observatorium Bosscha transient yang ada. Keywords: analisis data, pemrograman Ferry M. Simatupang, M.Si. (harap menemui dosen ybs) Mampu membuat program dengan bahasa Phyton, rajin, teliti 1 Diffuse Interstellar Band Profile Diffuse interstellar bands (DIBs) are interstellar broad absorption features. The first observational record of DIBs was made by Heger (1922) and systematic studies began with the work of Merrill (1934) who detected several DIBs in stellar spectra. Today, hundreds of those absorption features have been identified in the visible part of the electromagnetic spectrum (see Sarre, 2006, and references therein). These DIBs behave like interstellar lines with regard to occurrence and strength, and as we will see also with regard to Doppler shift. Instead of being narrow and sharp, they are somewhat widened and irregular. They are described as being diffuse as their widths are greater than those absorption features of known atoms or molecules. The word band is used, although there is a little evidence that the widths are due to unresolved blending of individual rotational/vibrational lines as could arise in the electronic spectrum of gasphase molecules or molecular ions. The idea is to extracting DIBs from high resolution spectra to obtain their profiles. IPHAS survey has published their results few years ago, however the 3D desription has not yet made. The idea is 3D description of Interstellar convert IPHAS data into data cube of IS extinction distribution 2 Extinction Map using IPHAS Survey and to do a rendering to make the 3D description. The result will be compared with other extinction map. Dr. Lucky Puspitarini ** Interstellar kinematic study in 3 Carina Nebula Automated Spectral Fitting with 4 Spline Continuum The Carina nebula is a star forming region. It is located at an estimated distance between 1.9 and 6 kpc from the Sun, in the Sagittarius-Carina arm. This nebula has been investigated with powerful optical and ultraviolet instruments for over 30 years (see Walborn et al., 2002, and references therein), its definitive explanation remains elusive. The stars towards this nebula shows remarkable interstellar (IS) absorption profiles. The profiles show up to 20 velocity components over a total velocity range of 600 km/s. Furthermore, the profiles change drastically over small angular separations. The idea is to study these kinematic velocity and try to model interstellar shells. When extracting interstellar lines from early-type star spectra, a polynomial function is probably not good enough to fit the spectrum continuum. It would be more appropiate to use a spline function. However, the choice of the knots for the spline function is hardly performed in an automated way. This is a problem if we want a fully automated spectral analysis to extract ISM. To obtain a fully automatic spline fitting, an additional routine has to be developed in the near future. Lulus Mata Kuliah Wajib, Lulus Lab As dengan baik (min B), Lulus Askom dengan baik (min B), mampu membuat routine pemograman, bisa berbahasa inggris (membaca paper referensi dalam bahasa inggris), disiplin dan bermotivasi dalam riset - - - - - Lulus Mata Kuliah Wajib, Lulus Lab As dengan baik (min B), Lulus Askom dengan baik (min B), mampu membuat routine pemograman, mau mempelajari software 3D (seperti blender dll), bisa berbahasa inggris (membaca paper referensi dalam bahasa inggris), disiplin dan bermotivasi dalam riset - - - - Lulus Mata Kuliah Wajib, Lulus Lab As dengan baik (min B), Lulus Askom dengan baik (min B), mampu membuat routine pemograman,bersedia mempelajari IGOR PRO software, bisa berbahasa inggris (membaca paper referensi dalam bahasa inggris), disiplin dan bermotivasi dalam riset - - - - Lulus Mata Kuliah Wajib, Lulus Lab As dengan baik (min B), Lulus Askom dengan baik (min AB), mampu membuat routine pemograman, bersedia mempelajari IGOR PRo software, bisa berbahasa inggris (membaca paper referensi dalam bahasa inggris), disiplin dan bermotivasi dalam riset - - - - Future analyses of the Gaia data are being prepared partly through a ground-based spectroscopic survey in support to the mission, performed with the VLT of the ESO. This Survey, the Gaia-ESO Spectroscopic Survey (GES) (see Gilmore et al., 2012) has begun since December 2011 and will be performed over 5 years. It will obtain high quality spectroscopy of some 100000 Extracting Diffuse Interstellar Band Milky Way stars distributed in halo, bulge, disc, open clusters, 5 from Gaia-ESO spectra and associations. Some of the spectra have been released and are public now. The idea is to extract Diffuse interstellar bands in the spectra and to do some analysis about it. 1 Dr. Hakim L. Malasan Dr.rer.nat. Hesti R.T. Wulandari Dr. Kiki Vierdayanti Fotometri & Spektroskopi Astronomi Perencanaan, implementasi dan analisis pengamatan astronomi dalam rangka menentukan parameter fisis obyek Astronomis, meliputi sistem bintang, obyek tata surya Instrumentasi Astronomi: Sistem Rancangan, karakterisasi, uji kinerja instrumen Astronomi Akuisisi, Otomatisasi, 2 Robotic/Remote Dengan Penekanan Pada Spektroskopi Analisis citra: Pengembangan dan aplikasi teknik restorasi dan 3 Proses citra dalam Astronomi enhancement citra astronomi dalam rangka penajaman interpretasi astrofisis Collaborative Spectroscopic Spektroskopi Nova dengan menggunakan instrumen NEOObservations For The Detection Of R1000. Bagian dari kerjasama KSU dan Brasil 4 Molecules In Classical Novae (Kerjasama Dengan KSU) Sistem Bintang: Dinamika Dan Fotometri bintang ganda dekat dalam rangka menentuka time Evolusi Bintang Ganda Dekat Dari of minimum, analisis O-C dan kajian evolusi bintang ganda 5 Penentuan Waktu Minima dekat (Kerjasama Dengan NARIT) Bintang Be, Planetary Nebulae: Spektroskopi dan pemodelan 6 Spektroskopi obyek bergaris emisi nebular Lulus Mata Kuliah Wajib, Lulus Lab As S1 dengan baik (min AB), Lulus Askom dengan baik (min AB), mampu membuat routine pemograman, bersedia mempelajari IGOR PRo software, bisa berbahasa inggris (membaca paper referensi dalam bahasa inggris), disiplin dan bermotivasi dalam riset - - - - - Lulus semua MK wajib, mengambil kuliah Astrofisika Pengamatan, dianjurkan kuliah Fotometri dan Spektroskopi Bintang S1,S2 v v 1 1 Lulus semua MK wajib, mengambil kuliah Pengantar Instrumentasi Astronomi S1,S2 v v 2 2 Lulus semua MK wajib, mengambil kuliah Astrofisika Pengamatan, S1, S2 v v 2 1 Lulus semua MK wajib, mengambil kuliah Astrofisika Pengamatan S1, S2 v v 2 0 Lulus semua MK wajib, mengambil kuliah Astrofisika Pengamatan S1, S2 v v 2 0 Lulus semua MK wajib, mengambil kuliah Astrofisika Pengamatan S1, S2 v v 2 1 - - - - Lulus semua MK wajib S1 v v 1 0 Lulus sebagian besar MK wajib S1 v v 1 0 Lulus semua MK wajib S1 v v 1 0 Lulus semua MK wajib S2 v v 1 0 Lulus semua MK wajib S2 v v 1 0 (harap menemui dosen ybs) 1 Black Hole Spin Ultraluminous X-ray Sources (ULXs), Hyperluminous X-ray Sources 2 (HLXs), Ultraluminous Supersoft Sources (ULSs): Studi Properti SinarX Studi Properti Sinar-X pada Black 3 Hole Binaries Analisa data sinar-X dan UV pada 4 kelompok Active Galactic Nuclei (AGNs) Ultraluminous X-ray Sources (ULXs), Hyperluminous X-ray Sources 5 (HLXs), Ultraluminous Supersoft Sources (ULSs): Analisa Spektrum Sinar-X Dr. Mahasena Putra Teleskop survey (fotometri) robotik akan menghasilkan data dalam jumlah besar. Saat ini telah ada beberapa "pipe line" yang dikembangkan untuk memproses data tersebut, mendeteksi dan mengklasifikasikan bintang-bintang variabel. Survey algoritma klasifikasi bintang Dalam tugas akhir ini ingin dilakukan studi komparasi dari Telah mengambil mata kuliah wajib tahun ketiga; menyukai 1 algoritma-algoritma tersebut, untuk memilih yang paling tepat pemrograman komputer varibel bagi kita (dengan sumberdaya yang kita punya). 2 Survey algoritma reduksi standar gugus terbuka Sama seperti topik no. 1, tetapi untuk data pengamatan gugus terbuka. S1, S2 jalur astrofisika v v 2 0 S1, S2 jalur astrofisika v v 2 0 Telah mengambil mata kuliah wajib tahun ketiga, MK Sistem S1 dan S2 Bintang dan Dinamika Sistem Bintang v v 3 Pemahaman dan skill yang sangat baik dalam matematika dan fisika, serta high curiosity S1, S2, S3 v v 4 1 S1, S2, v v 2 1 Telah mengambil mata kuliah wajib tahun ketiga; menyukai pemrograman komputer Aspek astronomi dalam ragam kalender di Indonesia Telaah kriteria visibilitas hilal dan 2 implikasinya dalam terhadap kalender Islam Telaah bintang dengan ekses 3 inframerah 4 Telaah parameter global galaksi 1 Dr. Moedji Raharto 5 Astronomi sebelum teleskop optik M. Ikbal Arifyanto, Ph.D. 6 Bintang ganda visual Sirius Halo stream di sekitar Matahari dari 1 data GAIA DR1 + RAVE 1 Pemahaman tentang Teori Relativitas, lensa gravitasi dan pemanfaatan dalam ekstragalaksi dan kosmologi Studi evolusi Struktur Skala Besar Alam Semesta: astrofisika Cosmic 2 Microwave Background Radiation, astrofisika ekstragalaksi Premana W Premadi, Ph.D. Prof. Dr. Suryadi Siregar Lihat: http://adsabs.harvard.edu/abs/1998ApJ...493...10P; http://adsabs.harvard.edu/abs/1999PThPS.133...85T ; http://adsabs.harvard.edu/abs/2001ApJS..135....7P ; http://adsabs.harvard.edu/abs/2004ApJ...611....1P ; http://adsabs.harvard.edu/abs/2008ApJ...673..657M ; http://adsabs.harvard.edu/abs/2014AIPC.1589...61J ; http://adsabs.harvard.edu/abs/2015AIPC.1677e0001J Lihat: http://adsabs.harvard.edu/abs/1998ApJ...497..512M ; http://adsabs.harvard.edu/abs/2009arXiv0903.2668N Tesis: R. Pemahaman dan skill yang sangat baik dalam matematika Nugraha (AS) ; dan fisika, serta high curiosity Disertasi: Y. Sugianto (AS) Lihat: TA: A. Priambodo (AS), TA: A. Leksono (FI) , Pemahaman tentang Teori TA: M. Wospakrik (FI), Relativitas, Astrofisika Energi Tinggi, Tesis: I. Muttaqien (FI), Gamma Ray Burst, gelombang 3 TA: M. Satrio (FI) gravitasi dan gelombang gravitasi sebagai jendela baru penelaahan alam semesta Pemahaman dan skill yang sangat baik dalam matematika dan fisika, serta high curiosity S1, S2 v v 2 1 Lihat: Astronomi dalam humanity: dalam http://www.learndev.org/dl/BtSM2011/PremanaPremadi4 konteks knowledge, pendidikan BtSM-2011.pdf ; sains, dan filsafat sains http://www.learndev.org/dl/BtSM2015/PremadiBtSM2015%20(slides).pdf Keseriusan dalam belajar dan berpikir S1, S2 v v 2 0 - - - - (harap menemui dosen ybs) Selama hampir 12 tahun pengamatan Titan oleh wahana Cassini, driver universal yang dapat memicu pembentukan senyawa organik kompleks prebiotik mulai dapat terungkap. Titan menjadi model atmosfer Bumi primitif yang dapat terus Mapping distribusi molekul organik dimonitor menggunakan array teleskop radio ALMA. Penelitian 1 Rajin, semangat, suka bekerja keras di Titan menggunakan ALMA ini akan memanfaatkan data publik ALMA untuk mempelajari berbagai karakteristik atmosfer Titan sebagai kelanjutan dari misi Cassini. Neptunus merupakan planet raksasa yang baru satu kali dikunjungi oleh misi ruang angkasa. Planet ini juga mengandung senyawa organik (CO dan HCN) dalam latar Mapping distribusi molekul organik belakang H2 dan He dengan kemungkinan menghasilkan 2 di Neptunus menggunakan ALMA senyawa turunan yang lebih kompleks. Penelitian ini akan memanfaatkan data publik ALMA untuk mempelajari lebih lanjut karakteristik atmosfer Neptunus. 3 Prof. Dr. Taufiq Hidayat Imaging struktur cakram protoplanet menggunakan ALMA Rajin, semangat, suka bekerja keras ALMA merupakan teleskop pertama yag mampu menghasilkan citra cakram protoplanet secara utuh melalui probing distribusi molekul. Penelitian ini akan memanfaatkan data publik ALMA untuk mendapatkan citra cakram protoplanet dan Rajin, semangat, suka bekerja keras lingkungannya dengan resolusi spasial sangat tinggi. Target yang dipelajari, misalnya HL Tau, TW Hydra, dsb. Penelitian ini merupakan kelanjutan dari penelitian sebelumnya untuk mendapatkan inventory lanjutan dari profil Radio Frequency Interference (RFI) di Observatorium Bosscha dan Observatorium Nasional di Timor. Instrumen dan perangkat Penentuan level RFI pada Band L lunaknya telah tersedia dan akan digunakan protokal SKA Mode dan S di Observatorium Bosscha 4 Rajin, semangat, suka bekerja keras dan Observatorium Nasional untuk 2 dengan varian yang akan ditentukan. Penelitian ini persiapan program Astronomi Radio mempertimbangkan program VLBI yang akan diusulkan. 5 Instrumentasi astronomi radio di Observatorium Bosscha 6 Topik terkait dengan astrobiologi 1 Gugus Galaksi Dr. Yayan Sugianto 2 Arkeoastronomi& Etnoastronomi Beberapa instrumen untuk pengembangan astronomi radio telah dilakukan di Observatorium Bosscha. Penelitian ini merupakan kelanjutan dari program sebelumnya, pada frekuensi rendah dan gelombang mikro. Pengembangan ini Menyukai instrumentasi radio mencakup pembuatan antena gelombang panjang, sistem kontrol penggerak antena, pemanfaatan receiver 406 MHz, dan sebagainya. S1, S2, S3 v v 4 1 S1, S2 v v 2 1 S1, S2 v v 2 1 S1, S2 v v 2 0 S1 v v 2 0 S1 - v 1 0 S1 - v 1 0 Detail dapat dibicarakan secara langsung Penentuan Parameter-parameter Fisis Gugus Galaksi dengan Data diambil dari Sumber Data (seperti SDSS, dll.). Sudah mengambil MK Fisika Galaksi Pengukuran Astronomis di Situs-situs peninggalan kerajaan2 di Indonesia, seperti konstelasi bangunan dan arah bangunan tersebut, serta menggali dan mendokumentasikan Sudah mengambil MK Astronomi Posisi pengetahuan (budaya) astronomis yang dipakai mereka dalam kehidupan sehari-hari.