Penggunaan Metode Kooperatif ( TGT ) Teams Game Tournament

advertisement
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1. Hasil Belajar
2.1.1.
Belajar dan perilaku belajar
Menurut Baharudin dalam bukunya yang berjudul Teori Belajar dan Pembelajaran
mengemukakan belajar merupakan “aktivitas yang dilakukan seseorang untuk
mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan dan pengalaman. Belajar
dapat membawa perubahan pengetahuan, sikap maupun keterampilan. “1. Belajar juga
dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik.
Menurut pandangan konstruktivistik, belajar merupakan suatu proses pembentukan
pengetahuan. Dalam belajar konstruktivistik guru berperan membantu agar proses
pengkonstruksian pengetahuan oleh siswa berjalan lancar. Dalam pendekatan ini peranan
utama
dalam
kegiatan
belajar
adalah
aktifitas
siswa
dalam
mengkonstruksi
pengetahuannya sendiri.
2.1.2.
Prinsip – prinsip belajar
Agar aktivitas yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran terarah pada upaya
peningkatan
potensi
siswa
secara
komprehensip,
maka
pembelajaran
harus
dikembangkan sesuai dengan prinsip-prinsip yang benar, yang bertolak dari kebutuhan
internal siswa untuk belajar.
“Beberapa hal yang dapat menjadikan kerangka dasar bagi
penerapan prinsip-prinsip belajar belajar dalam proses
pembelajaran, yaitu :
1
Baharudin & Wahyuni nur Esa, 2010, Teori Belajar dan Pembelajaran, Ar-Ruzz Media, Jogjakarta, hal. 12.
5
1. Hal apapun yang dipelajari murid, maka ia harus mempelajarinya
sendiri. Tidak seorangpun yang dapat melakukan kegiatan belajar
tersebut untuknya.
2. Setiap murid belajar menurut tempo (kecepatannya) sendiri dan
untuk setiap kelompok umur, terdapat variasi dalam kecepatan
belajar.
3. Seorang murid belajar lebih banyak bilamana setiap langkah
segera diberikan penguatan(reinforcement).
4. Penguasaan secara penuh dari setiap langkah-langkah
pembelajaran, memungkinkan murid belajar secara lebih berarti.
5. Apabila murid diberikan tanggung jawab untuk mempelajari
sendiri, maka ia lebih termotivasi untuk belajar, dan ia akan
belajar dan mengingat lebih baik.”2
Prinsip belajar menunjuk kepada hal-hal penting yang harus dilakukan guru agar
terjadi proses belajar siswa sehingga proses pembelajaran yang dilakukan dapat mencapai
hasil yang harapkan. Prinsip-prinsip belajar juga memberikan arah tentang apa saja yang
sebaiknya dilakukan oleh guru agar para siswa dapat berperan aktif di dalam proses
pembelajaran.
2.1.3.
Hasil Belajar
Hasil belajar memiliki peran penting dalam proses pembelajaran. Penilaian terhadap
hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam
upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui berbagai kegiatan belajar. Selanjutnya,
dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih
lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu.
“Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya.”3. Dalam sistem pendidikan nasional, rumusan tujuan
pendidikan baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional menggunakan klasifikasi
2
Davies, 1991 : 32
3
Sudjana, 2001:22.
6
hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga
ranah, yaitu: ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik.
2.2.
Metode Mengajar
Metode mengajar adalah kesatuan langkah kerja yangdikembangkan oleh guru
berdasarkan pertimbangan rasional tertentu.
“Metode
pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi
pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses
pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan.” 4
Metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh
seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan. Tujuan
proses pembelajaran adalah agar siswa dapat mencapai kompetensi seperti yang
diharapkan. Untuk mencapai tujuan proses pembelajaran perlu dirancang secara
sistematik dan sistemik.
2.3. Pembelajaran Kooperatif Teams Game Tournament (TGT)
2.3.1.
Pengertian pembelajaran kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan
kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

untuk memuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara bekerja
sama.

kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah

jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang heterogen ras, suku, budaya, dan jenis
kelamin, maka diupayakan agar tiap kelompok terdapat keheterogenan tersebut.
4
M. Sobri Sutikno, 2009:88.
7

penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan.
Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Hasil belajar akademik , yaitu untuk meningkatkan kinerja siswa dalm tugas-tugas
akademik. Pembelajaran model ini dianggap unggul dalam membantu siswa dalam
memahami konsep-konsep yang sulit.

Penerimaan terhadap keragaman, yaitu agar siswa menerima teman-temannya yang
mempunyai berbagai macam latar belakang.

Pengembangan keterampilan social, yaitu untuk mengembangkan keterampilan social
siswa
Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif adalah sebagai berikut:
Tabel 1
Fase-fase Model Pembelajran Kooperaif
Fase
Indikator
Aktivitas Guru
1
Menyampaikan tujuan
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang
dan memotivasi siswa
ingin
dicapai
pada
pelajaran
tersebut
dan
memotivasi siswa
2
Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan
jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan
3
4
Mengorganisasikan
Guru
siswa
caranya
ke
dalam
menjelaskan
membentuk
kepada
siswa
kelompok
bagaimana
belajar
dan
kelompok-kelompok
membantu setiap kelompok agar melakukan
belajar
transisi efisien
Membimbing
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar
kelompok bekerja dan
pada saat mengerjakan tugas
8
belajar
5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
yang
telah
dipelajari
atau
masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil kerjanya
6
Memberikan
Guru mencari cara untuk menghargai upaya atau
penghargaan
hasil
belajar
siswa
baik
individu
maupun
kelompok.
2.3.2.
Pengertian Teams Game Tournament ( TGT )
Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran
kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada
perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur
permainan dan reinforcement.
Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif
model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan
tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
2.3.3.
1.
Ciri – ciri model pembelajaran kooperatif tipe TGT
Penyajian kelas.
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas,
biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah, diskusi yang
dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas ini siswa harus benar-benar memperhatikan dan
memahami materi yang disampaikan guru, karena akan membantu siswa bekerja lebih
baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game karena skor game akan menentukan
skor kelompok.
9
2.
Kelompok (team).
Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen
dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah
untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk
mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game.
3.
Game.
Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji
pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan
game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. Siswa memilih kartu
bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa yang
menjawab benar pertanyaan itu akan mendapat skor. Skor ini yang nantinya dikumpulkan
siswa untuk turnamen mingguan
4.
Turnamen.
Biasanya turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit setelah guru
melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja. Turnamen
pertama guru membagi siswa ke dalam beberapa meja turnamen. Empat siswa tertinggi
prestasinya dikelompokkan pada meja I, empat siswa selanjutnya pada meja II dan
seterusnya.
5.
Team recognize (penghargaan kelompok).
10
Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing team
akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang
ditentukan.
2.3.4.
Langkah-langkah Pembelajaran TGT
a. Pengajaran. Mempersiapkan materi pembelajaran.
b. Tim. Membagi siswa dalam beberapa tim atau kelompok, yang terdiri dari empat
sampai lima orang siswa. Kemudian menempatkan siswa pada kelompoknya masingmasing
c. Turnament, guru memberikan soal atau lembar kerja yang dikerjakaan oleh setiap
kelompok dengan secara cepat dan benar, kelompok yang lebih dulu selesai
mengerjakan harus berani mempresentasikan hasil kelompoknya dengan salah sati
siswa sebagai wakil dari kelompoknya.
d. Rekognisi tim atau menetukan skor tim. Tim atau kelompok yang paling cepat
mengerjakan dan benar merupakan kelompok yang mendapatkan skor paling tinggi.
2.3.5.
Keunggulan dan kelemahan model pembelajaran TGT
Pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap pencapaian belajar siswa yang secara
inplisit mengemukakan keunggulan dan kelemahan pembelajaran TGT.
“ Keunggulan dan kelemahannya sebagai berikut:

Para siswa di dalam kelas-kelas yang menggunakan TGT
memperoleh teman yang secara signifikan lebih banyak dari
kelompok rasial mereka dari pada siswa yang ada dalam kelas
tradisional.
 Meningkatkan perasaan/persepsi siswa bahwa hasil yang mereka
peroleh tergantung dari kinerja dan bukannya pada
keberuntungan.
 TGT meningkatkan harga diri sosial pada siswa tetapi tidak untuk
rasa harga diri akademik mereka.
11

TGT meningkatkan kekooperatifan terhadap yang lain (kerja sama
verbal dan nonberbal, kompetisi yang lebih sedikit)
 Keterlibatan siswa lebih tinggi dalam belajar bersama, tetapi
menggunakan waktu yang lebih banyak.
 TGT meningkatkan kehadiran siswa di sekolah pada remajaremaja dengan gangguan emosional, lebih sedikit yang menerima
skors atau perlakuan lain.”5
Sebuah catatan atau kekurangan yang harus diperhatikan oleh guru dalam
pembelajaran TGT adalah bahwa nilai kelompok tidaklah mencerminkan nilai individual
siswa. Dengan demikian, guru harus merancang alat penilaian khusus untuk
mengevaluasi tingkat pencapaian belajar siswa secara individual.
Metode pembelajaran TGT memiliki banyak kesamaan dinamika dengan STAD,
tetapi menambahkan dimensi kegembiraan yang diperoleh dari penggunaan permainan.
Teman satu tim akan saling membantu dalam mempersiapkan diri untuk permainan
dengan mempelajari lembar kegiatan dan menjelaskan masalah-masalah satu sama lain,
tetapi sewaktu siswa sedang bermain dalam game, teman yang lain tidak boleh
membantu, memastikan telah terjadi tanggung jawab individual.
“Pembelajaran kooperatif dengan metode TGT ini memiliki kesamaan
dengan metode STAD dalam pembentukan kelompok dan
penyampaian materi tetapi menggantikan kuis dengan turnamen
dimana siswa memainkan game akademik dengan anggota lain untuk
meyumbangkan poin bagi skor timnya.”6
Beberapa keuntungan dari teknik permainan dalam situasi belajar kelompok, yakni
bermanfaat khususnya untuk mengajarkan aspek-aspek kognitif tingkat tinggi seperti
analisis, dengan adanya persaingan untuk mendapatkan kemenangan maka akan
menimbulkan motivasi yang kuat bagi siswa, dan dengan teknik permainan ini terbentuk
suatusituasi belajar yang menyenangkan yang tentu saja sangat mempengaruhi tingkat
5
Slavin : 2008
6
Slavin, 2008. 13
12
konsentrasi, kecepatan menyerap materi pelajaran, jumlah pelajaran dan kematangan
pemahamannya.
2.4. Karakteristik Mata Pelajaran Ekonomi di SMA
2.4.1. Karakteristik Mata Pelajaran Ekonomi
Mata pelajaran ekonomi merupakan mata pelajaran yang diajarkan di SMA kelas
X, kelas XI jurusan IPS dan kelas XII jurusan IPS. Mata pelajaran ekonomi merupakan
mata pelajaran dengan tehnik perhitungan sehingga diperlukan metode dan ketepatan
mengajaruntuk mencapai ketuntasan belajar murid.
Tujuan yang hendak dicapai melalui pengajaran ekonomi materi inflasi dan indeks
hargadalah :
- Mampu memahami kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi
- Memahami PDB, PDRB, PNB dan PN
- Memahami konsumsi dan investasi
- Memahami uang dan perbankan
Cara menyajikan materi pembelajaran dilakukan dengan tatap muka, diskusi dan
diakhiri dengan tes. Namun, disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Seorang guru
harus teliti dalam memilih dan menerapkan tehnik pembelajaran mata pelajaran ekonomi
2.4.2. Materi Inflasi dan Indeks harga di Mata Pelajaran Ekonomi
Mata pelajaran Ekonomi dengan Standar Kompetensi Memahami PDB, PDRB,
PNB dan PN, dan dengan Kompetensi Dasar mendeskripsikan Inflasi dan Indeks Harga
merupakan salah satu mata pelajaran yang diterima oleh siswa kelas X semester 2.
13
a.
Pengertian Inflasi
Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga.
Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Istilah
inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala
dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.
b.
Jenis – jenis inflasi
- Jenis Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahannya
1. Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun). Inflasi ringan adalah inflasi yang masih
belum terlalu mengganggu keadaan ekonomi. Inflasi ini dapat dikendalikan karena
harga-harga naik secara umum, tetapi belum mengakibatkan krisis di bidang
ekonomi. Inflasi ringan nilainya di bawah 10% per tahun.
2. Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun). Inflasi sedang belum
membahayakan kegiatan ekonomi, tetapi inflasi ini dapat menurunkan kesejahteraan
masyarakat yang mempunyai penghasilan yang tetap. Inflasi sedang berkisar antara
10% - 30% per tahun.
3. Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun). Inflasi ini sudah mengacaukan
kondisi perekonomian. Pada kondisi inflasi berat ini orang cenderung menyimpang
barang. Orang tidak mau untuk menabung karena bunga bank lebih rendah dari laju
angkat inflasi. Inflasi berat berkisar antara 30% - 100% per tahun.
4. Inflasi sangat berat atau Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun). Inflasi jenis ini
sudah mengacaukan kondisi perekonomian dan susah dikendalikan walaupun dengan
tindakan moneter dan tindakan fiskal. Inflasi sangat berat ini nilainya di atas 100%
per tahun.
14
- Jenis inflasi berdasarkan penyebabnya
a. Inflasi karena kenaikan permintaan. Kenaikan permintaan kadang tidak dapat
dipenuhi produsen, karena itu harga-harga akan cenderung naik. Hal ini sesuai dengan
hukum ekonomi jika permintaan naik sedangkan penawaran tetap maka harga akan
naik.
b. Inflasi karena kenaikan biaya produksi. Naiknya ongkos produksi mengakibatkan
harga penawaran barang naik. Harga penawaran biaya produksi naik, sehingga harga
naik dan akan menyebabkan inflasi.
- Jenis Inflasi berdasarkan asal atau sumbernya
a. Inflasi dari dalam negeri. Inflasi dalam negeri diakibatkan karena defisit anggaran
belanja sehingga dicetaknya uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga
bahan makanan menjadi mahal.
b. Inflasi dari luar negeri. Inflasi dari luar negeri adalah inflasi akibat naiknya barang
impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau
adanya kenaikan tarif impor barang.
c. Cara mengatasi inflasi
1. Kebijakan Moneter. Kebijakan moneter adalah kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan
pendapatan nasional dengan cara mengubah jumlah uang yang beredar.
2. kebijakan Fiskal. Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang berhubugan dengan finansial
pemerintah.
3. Kebijakan Non Moneter. Kebijakan nom moneter adalah kebijakan yang tidak berhubungan
dengan finansial pemerintah maupun jumla uang yang beredar.
15
d. Dampak inflasi
Dampak dari inflasi ada yang positif tapi ada juga yang negatif. Apabila inflasi itu
ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong
perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang
bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa
inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan
perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu.
Pengertian indeks harga konsumen dan produsen serta perhitungannya
Indeks harga konsumen (IHK) atau consumer price index (CPI), adalah indeks yang
mengukur harga rata-rata dari barang tertentu yang dibeli oleh konsumen.
Indeks harga produsen adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari barangbarang yang dibutuhkan produsen untuk melakukan proses produksi.
Angka indeks harga dapat dirumuskan sebagai berikut :
∑Pn
Pn = -------x 100%
∑Po
Keterangan :
P = angka indek harga pada tahun n
Pn = harga tahun n, tahun yang akan dihitung indeknya
Po = harga tahun dasar
16
Indek harga dengan Metode Laspeyres
∑Pn x Qo
IL = --------------- x 100%
∑Po x Qo
keterangan :
IL = angka indek laspeyres.
Pn = harga tahun n, tahun yang akan dihitung angka indeknya.
Po = harga tahun dasar.
Qo = kuantitas tahun dasar.
Indek harga dengan metode Paasche
∑Pn x Qn
IP = --------------- x 100%
∑Po x Qn
Perhitungan inflasi dengan indeks harga
 IHKn  IHKn 1 
IRn  
 x100%
IHKn1


keterangan :
a.
IHK n-1 = indeks harga konsumen tahun sebelumnya
b.
IHK n = indeks harga konsumen tahun sekarang
17
2.4.3.
Penggunaan Metode TGT dalam Pembelajaran
Pembelajaran ekonomi dengan kompetensi dasar mendeskripsikan inflasi dan
indeks harga perlu diajarkan secara tepat dan melibatkan siswa secara aktif karena
terdapat beberapa konsep hitungan. Pembelajaran kooperatif tipe TGT merupakan salah
satu tipe pembelajaran kooperatif yang dirangcang untuk memperngaruhi pola interaksi
siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Tipe ini melibatkan
semua siswa untuk aktif selama proses pembelajaran untuk memecahkan permasalahan
kesulitan dalam memahami materi.
Langkah-langkah pembelajaran TGT dalam pembelajaran ekonomi :
1. Mempersiapakan materi pelajaran Inflasi dan Indeks Harga
2. Membagi siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa
3. Membagikan tugas soal kelomok kepada masing-masing kelompok
4. Menentukan kelompok yang paling mendapat nilai tertinggi
Tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT yaitu untuk
meningkatkan keaktifan siswa selama proses pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa
meningkat. Penerapan metode kooperatif tipe TGT memiliki banyak manfaat bagi siswa.
Adapun manfaat dari pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah :
a.
Meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar
b.
Hasil belajar meningkat atau lebih baik
Dari manfaat diatas diketahui bahwa siswa akan lebih termotivasi belajar dan hasil
belajar menjadi lebih baik.
18
2.5. Hipotesis Penelitian
Perumusan hipotesis tindakan berdasarkan pada landasan teori dan penelitian yang
relevan yaitu pembelajaran dengan metode kooperatif Teams Game Tournament (TGT)
pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Theresiana Salatiga dapat meningkatkan
motivasi, ketrampilan sosial dan hasil belajar siswa kelas X.
2.6. Kerangka Penelitian
Hasil belajar siswa pada pelajaran ekonomi ditentukan oleh belajar siswa dalam
memahami pelajaran ekonomi. Penggunaan metode kooperatif tipe TGT dipilih sebagai
metode pembelajaran siswa yang dapat menimbulkan keaktifan siswa dalam rangka
keberhasilan belajar ekonomi. Metode ini dilakukan dalam dua siklus, alur kerangka
penelitian sebagai berikut:
19
Kondisi awal
Pra Siklus:
Metode ceramah
bervasiasi
Hasil Belajar
siswa rendah
Siklus I:
Metode Pebelajaran
Kooperatif Tipe TGT:
1. Perencanan
2. Pelaksanaan
3. Observasi
4. Refleksi
Penggunaan
Metode
Hasil Belajar
< indikator
kebehasilan
Siklus II:
Metode Pebelajaran
Kooperatif Tipe TGT:
1. Perencanann
2. Pelaksanaan
3. Observasi
4. Refleksi
Perbaikan
Penggunaan
Metode
Hasil Belajar
> indikator
kebehasilan
( 80 % )
Gambar 1. Kerangka Penelitian Pembelajaran Kooperatif tipe TGT
20
Download