sosiologi komunikasi - Universitas Mercu Buana

advertisement
Modul ke:
Fakultas
Ilmu
Komunikasi
Program Studi
Penyiaran
www.mercubuana.ac.id
SOSIOLOGI
KOMUNIKASI
KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES
INTERAKSI
Feni Fasta M.Si
Eka Perwitasari Fauzi, M.Ed
PENGERTIAN INTERAKSI
SOSIAL
• Interaksi sosial diartikan sebagai hubungan-hubungan
sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara
seseorang dengan orang lain, hubungan satu orang dengan
kelompok, dan hubungan antara kelompok dengan
kelompok. Suatu hubungan antar manusia atau interaksi
sosial terjadi diawali melalui adanya kontak sosial baru
kemudian diikuti komunikasi verbal dan non verbal
(Gillin & Gillin dalam Soekanto, 2007:55).
• Melalui interaksi sosial atau kontak sosial, perjumpaan antara
manusia satu dengan manusia lain dimungkinkan dan
komunikasi dipergunakan sebagai medium bagi manusia
menyampaikan maksud pikirannya kepada manusia lain. Di
sinilah kita dapat memahami jika interaksi sosial memuat arti
sebagai suatu proses sosial. Oleh sebab komunikasi melibatkan
hubungan antar manusia selaku pengirim dan penerima yang
mana keduanya mempunyai niat, motivasi, dan kemampuan
interaksi sosial.
Berlangsungnya proses interaksi didasarkan
pada berbagai faktor Antara lain;
1. Faktor imitasi : mendorong seseorang
untuk mematuhi atau melanggar kaidahkaidah dan nilai-nilai yang berlaku.
2. Faktor sugesti : berlangsung apabila
seseorang memberikan pandangan atau sikap
yang berasal dari dirinya yang kemudian
diterima oleh pihak lain. Berlangsungnya
sugesti dapat terjadi karena pihak penerima
dilanda emosi atau terjadi sesuatu yang
menghambat daya pikir secara rasional.
• Faktor identifikasi : merupakan
kecendrungan atau keinginan dari dalam
diri seseorang untuk menjadi sama
dengan pihak lain. Identifikasi
sifatnya lebih mendalam daripada
imitasi, karena kepribadian seseorang
dapat terbentuk dari proses ini.
• Faktor Simpati : merupakan suatu
proses dimana seseorang merasa
tertarik dengan orang lain.
Gillin dan Gillin dalam Soekanto (Bungin, 2006 : 58) menjelaskan mengani
proses-proses Interaksi Sosial :
1. Proses Asosiatif; proses yang terjadi saling
pengertian dan kerjasama timbal balik Antara
orang perorang atau kelompok satu dengan
lainnya, dimana pross ini menghasilkan
pencapaian tujuan-tujuan bersama.
• Tahap selanjutnya dalam proses asosiatif
adalah asimilasi. Asimilasi adalah proses
pencampuran dua atau lebih budaya yang
berbeda sebagai akibat dari proses sosail,
kemudian menghasilkan budaya tersendiri
yang berbeda dengan budaya asalnya.
2. Proses Disosiatif; proses perlawanan (oposisi)
yang dilakukan oleh individu atau kelompok
dalam proses social diantara mereka pada suatu
masyarakat.
• Bentuk-bentuk proses disosiatif, Antara lain :
• Persaingan; mencari keuntungan dengan cara
menarik perhatian publik atau dengan
mempertajam prasangka yang ada namun
tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan.
• Controvertion; terjadi pertentangan pada
tataran konsep dan wacana, sedangkan
pertentangan atau pertikaian telah memasuki
unsur-unsur kekerasan dalam proses sosialnya.
• Konflict; masing-masing individu atau
kelompok menyadari adanya perbedaan.
Teori-Teori Interaksi Simbolik
• Mind
• Mead mendefinisikan mind sebagai fenomena
sosial yang tumbuh dan berkembang dalam
proses sosial sebagai hasil dari interaksi.
• Konsepsi mind lebih merupakan proses
daripada sebuah produk. Hal ini berarti bahwa
kesadaran bukanlah hasil tangkapan dari luar,
melainkan secara aktif selalu berubah dan
berkembang.
• Self
• Self [diri] memiliki dua unsur yakni:
• “I” yang dapat diterjemahkan sebagai “aku”
merupakan bagian yang unik, impulsif, spontan, tidak
terorganisasi, tidak bertujuan, dan tidak dapat diramal
dari seseorang.
• “Me” yang diterjemahkan dengan “daku” adalah
generalized others, yang merupakan fungsi bimbingan
dan panduan. Me merupakan prilaku yang secara
sosial diterima dan diadaptasi.
• Society
• Society menurut Mead adalah kumpulan self
yang melakukan interaksi dalam lingkungan
yang lebih luas yang berupa hubungan
personal, kelompok intim, dan komunitas.
Institusi society karenanya terdiri dari respon
yang sama.
• Society dipelihara oleh kemampuan individu
untuk melakukan role-taking dan generalized
others.
Looking Glass Self (Charles Horton Cooley)
• Keberadaan seseorang berkembang berdasarkan interaksi dan
persepsi orang lain. Kita bertumbuh menurut apa yang orang
lain –khususnya orang-orang terdekat, orang-orang kepercayaan
kita seperti suami/isteri, orangtua, boss- persepsikan mengenai
diri kita. Kalau orang lain berpikir kita hebat, maka begitulah
jadinya. Sebaliknya, seseorang juga cenderung percaya pada
persepsi orang yang mengatakan bahwa ia bodoh, maka
demikianlah ia adanya.
Erving Goffman (Dramaturgi)
• Menurut Goffman, diri merupakan hasil dan
pengaruh interaksi yang dramatis yang
muncul dari suasana yang dimunculkan.
Dalam dramaturgi, Goffman berbicara
mengenai panggung depan (front stage) dan
panggung belakang (back stage).
• Dramaturgi terdiri dari Front stage (panggung depan)
dan Back Stage (panggung belakang). Front Stage yaitu
bagian pertunjukan yang berfungsi mendefinisikan
situasi penyaksi pertunjukan. Front stage dibagi
menjadi 2 bagian, Setting yaitu pemandangan fisik yang
harus ada jika sang actor memainkan perannya.
• Dan Front Personal yaitu berbagai macam
perlengkapan sebagai pembahasa perasaan dari sang
actor. Front personal masih terbagi menjadi dua
bagian, yaitu Penampilan yang terdiri dari berbagai
jenis barang yang mengenalkan status social actor. Dan
Gaya yang berarti mengenalkan peran macam apa yang
dimainkan actor dalam situasi tertentu. Back stage
(panggung belakang) yaitu ruang dimana disitulah
berjalan scenario pertunjukan oleh “tim” (masyarakat
rahasia yang mengatur pementasan masing-masing
actor)
DAFTAR PUSTAKA
• Ritzer, Goerge, dan Douglas J. Goodman.2007. Teori
Sosiologi Modern, Edisi Keenam, Jakarta: Penerbit
Prenada Media Group.
• Bungin, Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi. Kencana
Prenada Media Group: Jakarta.
• Nasution, Zulkarimein. 2002. Sosiologi Komunikasi
Massa. Universitas Terbuka: Jakarta.
• Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Raja
Grafindo Persada: Jakarta
Terima Kasih
Feni Fasta, M.Si
Eka Perwitasari Fauzi, M.Ed
Download