PENGARUH METODE MENGAJAR DRILL DAN METODE MENGAJAR KONVENSIONAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ATAS PADA PERMAINAN BOLA VOLI SISWA SMPN 15 KENDARI WAKAPENDIK Vol 1. No 1. Maret 2017 PENGARUH METODE MENGAJAR DRILL DAN METODE MENGAJAR KONVENSIONAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ATAS PADA PERMAINAN BOLA VOLI SISWA SMPN 15 KENDARI JURNAL PENELITIAN OLEH: ILSAM G2G1 15 130 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2017 1 PENGARUH METODE MENGAJAR DRILL DAN METODE MENGAJAR KONVENSIONAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ATAS PADA PERMAINAN BOLA VOLI SISWA SMPN 15 KENDARI WAKAPENDIK Vol 1. No 1. Maret 2017 PENGARUH METODE MENGAJAR DRILL DAN METODE MENGAJAR KONVENSIONAL TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS PERMAINAN BOLA VOLI SISWA SMP NEGERI 15 KENDARI OLEH: ILSAM Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis (1) pengaruh metode mengajar drill terhadap kemampuan servis atas permainan bola voli, (2) pengaruh metode mengajar konvensional terhadap kemampuan servis atas permainan bola voli, (3) perbedaan pengaruh metode mengajar drill dengan metode konvensional terhadap kemampuan servis atas permainan bola voli , Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 114orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 40 orang yang diambil dengan menggunakan teknik purposive random sampling. Instrument yang digunakan adalah tes unjuk kerja Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)metode drill berpengaruh signifikan terhadap kemampuan servis atas permainan bola voli siswa, dimana nilai signifikansi 0,001 < 0,05 dengan rata-rata pre-tes = 9,55 dan post-tes 10,88. (2) Terdapat pengaruh yang signifikan metode mengajar konvensional terhadap peningkatan kemampuan servis atas pada siswa, dimana. nilai signifikansi 0,007 < 0,05, dengan rata-rata pre-tes= 9,55 dan post-tes = 10,14 (3) Terdapat perbedaan pengaruh yang sangat signifikan antara metode drill dengan metode konvensional terhadap peningkatan kemampuan servis atas , dimana nilai signifikansi 0,0158 < 0,05, dengan rata-rata post-tes metode drill = 10,88 dan post-tes metode konvensional = 10.14. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa metode drill dan metode konvensional dapat meningkatkan kemampuan servis atas, akan tetapi metode drill lebih baik pengaruhnya dibanding dengan metode konvensional terhadap peningkatan kemampuan servis atas pada siswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini. Kata Kunci: Metode Mengajar Drill, Metode Konvensional, Kemampuan Servis atas permainan bola voli 2 PENGARUH METODE MENGAJAR DRILL DAN METODE MENGAJAR KONVENSIONAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ATAS PADA PERMAINAN BOLA VOLI SISWA SMPN 15 KENDARI WAKAPENDIK Vol 1. No 1. Maret 2017 A. PENDAHULUAN Salah satu masalah utama dalam pendidikan jasmani di Indonesia adalah belum efektifnya pengajaran pendidikan jasmani di sekolah-sekolah. Kondisi kualitas pengajaran pendidikan jasmani yang memprihatinkan mulai dari jenjang sekolah dasar, sekolah lanjutan dan bahkan perguruan tinggi telah dikemukakan dan ditelaah dalam berbagai forum oleh beberapa pengamat pendidikan jasmani dan olahraga. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya ialah terbatasnya kemampuan guru pendidikan jasmani dan terbatasnya sumber-sumber yang digunakan untuk mendukung proses pengajaran pendidikan jasmani. Kualitas guru pendidikan jasmani yang ada di sekolah-sekolah pada umumnya belum memadai. Karena masih banyak guru penjas yang latar belakang pendidikannya bukan guru penjas, melainkan guru mata pelajaran lain yang dipaksakan untuk mengajar mata pelajaran penjas, karena kondisi kekurangan guru yang tersedia. Mereka kurang maksimal melaksanakan tanggung jawabnya untuk mendidik siswa secara sistematik melalui pendidikan jasmani. Tampak pendidikan jasmani belum berhasil mengembangkan kemampuan dan keterampilan siswa secara menyeluruh, baik fisik, mental maupun intelektual. Metode mengajar yang dilakukan oleh guru dalam praktek pendidikan jasmani cenderung tradisional. Model metode pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered) dimana para siswa melakukan latihan fisik berdasarkan perintah yang ditentukan oleh guru. Latihan-latihan tersebut hampir tidak pernah dilakukan oleh siswa sesuai dengan inisiatif sendiri (student centered). Guru pendidikan jasmani tradisional cenderung menekankan pada penguasaan keterampilan cabang olahraga. Dalam pendekatan ini, guru menentukan tugas-tugas ajarnya kepada siswa melalui kegiatan fisik tak bedanya seperti melatih suatu cabang olahraga. Guru pendidikan jasmani harus berusaha seoptimal mungkin untuk mempengaruhi siswa dalam proses pembelajaran khususnya pembelajaran keterampilan service atas, yaitu dengan cara menyajikan bentuk pembelajaran keterampilan service atas yang baik dan benar, agar dapat mendorong siswa untuk memahami dan mampu melakukannya. Peran guru dalam proses pendidikan jasmani di antaranya adalah menentukan dan memilih Metode mengajar yang tepat dan efektif agar siswa dapat mengerti dan memahami materi pembelajaran yang disajikan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Kemampuan guru dalam memilih dan menyajikan materi pembelajaran tersebut bukan saja ditentukan oleh kemampuan dan pengalamannya dalam pembelajaran, namun juga melalui hasil-hasil penelitian yang relevan di bidang pembelajaran. Sehubungan dengan hal itu, maka untuk melakukan proses pembelajaran service atas, dipilih Metode pembelajaran yang tepat dan mudah diterapkan kepada siswa, sehingga berbagai aktivitas gerak latihan service atas dapat dikuasai dengan baik dan benar. Metode mengajar drill dan konvensional merupakan bagian dari Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran servis atas bolavoli. 3 PENGARUH METODE MENGAJAR DRILL DAN METODE MENGAJAR KONVENSIONAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ATAS PADA PERMAINAN BOLA VOLI SISWA SMPN 15 KENDARI WAKAPENDIK Vol 1. No 1. Maret 2017 Penerapan motode pembelajaran pendidikan jasmani dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari, sebenarnya guru penjas sudah melaksanakan Metode mengajar drill dan Metode mengajar konvensional namun proses pelaksanaannya masih bersifat tradisional. Guru pendidikan jasmani kurang memahami dan belum kreatif dalam memilih Metode mengajar yang tepat untuk siswanya. Misalnya pada Metode mengajar konvensional guru penjas biasanya menerapkannya untuk semua siswa, padahal belum tentu Metode mengajar ini cocok untuk semua siswa. Dalam kegiatan ini guru telah mempersiapkan standar bagi semua siswa dalam kegiatannya. Karena dalam satu konvensional, maka tidak akan timbul semangat bersaing, sehingga tidak terdapat perbedaan individu. Seharusnya setiap menggunakan suatu Metodemengajar, guru harus memperhatikan tingkat perkembangan dan kemampuan siswa dalam menyerap materi yang diberikan guru. Dalam menentukan suatu Metode mengajar, maka faktor karakteristik siswa merupakan hal penting yang juga perlu diperhatikan dan dijadikan pertimbangan oleh guru. Oleh karenanya, penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan faktor internal siswa sebagai usaha untuk menghasilkan informasi tentang pengaruh strategi pembelajaran yang diterapkan, jika dikaitkan dengan faktor internal siswa terhadap peningkatan keterampilan belajar mereka pada cabang bola voli. Peneliti ingin mengadakan penelitian eksperimen penerapan strategi pembelajaran Metode mengajar drill dan konvensional yang diprediksi dapat memperbaiki keterampilan servis atas pada cabang permainan bola voli. B. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 15 Kendari. Pemilihan Sekolah tersebut untuk dijadikan populasi penelitian didasarkan pada beberapa kelayakan sebagai tempat penelitian. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Januari tahun 2017 dengan 6 kali pertemuan. Pelaksanaaan penelitian dilakukan pada pagi hari sesuai jam pelajaran Penjaskes. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 15 Kendari tahun Pelajaran 2016-2017 yang berjumlah 210 orang yang terdiri dari siswa putera 98 orang sedangkan siswa puteri 112 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 40 orang, tehnik pengambilan sampel menggunkan Purposiv random sampling, dengan tehnik acak sederhana. Untuk membagi kelompok metode mengajar drill sebanyak 20 orang dan metode mengajaran konvensional sebanyak 20 orang dilakukan dengan tehnik ordinal pairing. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah penilaian keterampilan servis atas berdasarkan unjuk kerja psikomotor sebagaimana yang ada dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran baik untuk memperoleh data pre-tes maupun post-tes. 4 PENGARUH METODE MENGAJAR DRILL DAN METODE MENGAJAR KONVENSIONAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ATAS PADA PERMAINAN BOLA VOLI SISWA SMPN 15 KENDARI WAKAPENDIK Vol 1. No 1. Maret 2017 C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Hasil penelitian ini menemukan bahwa Mean dari keterampilan servis pre test dengan metode mengajar drill adalah 9,55 dengan standar deviasi 1,54. Mean dari keterampilan servis post test dengan metode mengajar drill adalah 10,88 dengan standar deviasi 0,72. Mean dari keterampilan servis pre test dengan metode mengajar konvensional adalah 9,55 dengan standar deviasi 1,54. Mean dari keterampilan servis post test dengan metode mengajar konvensional adalah 10,14 dengan standar deviasi 0,87. Nilai maximum dari keterampilan servis pre test dengan metode mengajar drill adalah 11 sedangkan nilai minimumnya adalah 6. Nilai maximum dari keterampilan servis post test dengan metode mengajar drill adalah 12 sedangkan nilai minimumnya adalah 9. Nilai maximum dari keterampilan servis pre test dengan metode mengajar konvensional adalah 11 sedangkan nilai minimumnya adalah 6. Nilai maximum dari keterampilan servis post test dengan metode mengajar konvensional adalah 12 sedangkan nilai minimumnya adalah 9. Keterampilan servis post test dengan metode drill dapat diketahui: (1) data keterampilan servis rentang nilai 8, -9 terdapat 2 orang siswa, (2) data keterampilan servis rentang nilai 9.01, - 10 terdapat 5 orang siswa, (3) data keterampilan servis rentang nilai 10.01 - 15 terdapat 5 orang siswa, (4) data keterampilan servis rentang nilai 15,25 - 15,50 terdapat 2 orang siswa, (5) data keterampilan servis rentang nilai 15,75 - 16 terdapat 6 orang siswa. Berdasarkan hasil uji SPSS versi 15 diketahui bahwa nilai signifikasi data pre test keterampilan servis bola voli sebesar 0,56. Oleh karena nilai signifikansi 0,56 > 0,05 maka data pre test keterampilan servis dengan metode drill berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji SPSS versi 15 pada tabel 4.3.4, diketahui bahwa nilai signifikasi data post test keterampilan servis bola voli sebesar 0,19. Oleh karena nilai signifikansi 0,19 > 0,05 maka data post test keterampilan servis dengan metode konvensional berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji homogen dengan SPSS versi 15 pada tabel 4.3.2b, dketahui bahwa nilai signifikansi data keterampilan servis bola voli pre test dan post test dengan metode konvensional sebesar 0,634. Oleh karena nilai signifikansi 0,634 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data keterampilan servis bola voli pre test dan post test dengan metode konvensional adalah homogen. Berdasarkan hasil uji-t dengan SPSS versi 15 pada tabel 4.4.1, dketahui bahwa nilai signifikansi (2-tailed) data keterampilan servis bola voli post test dengan metode drill dan post test dengan metode konvensional adalah 0,000. Oleh karena nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil tes keterampilan servis bola voli pada post test dengan metode drill dan pada post test dengan metode konvensional. Hal ini menggambarkan bahwa metode mengajar drill dan metode mengajar konvensional sama-sama memberikan pengaruh terhadap peningkatan keterampilan servis atas bola voli. 5 PENGARUH METODE MENGAJAR DRILL DAN METODE MENGAJAR KONVENSIONAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ATAS PADA PERMAINAN BOLA VOLI SISWA SMPN 15 KENDARI WAKAPENDIK Vol 1. No 1. Maret 2017 2. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian ini, baik secara deskriptif maupun inferensial ditemukan bahwa Metode Drill dan metode Konvensional secara terpisah maupun secara bersama-sama memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan service atas permainan bola voli bagi siswa yang menjadi kelompok perlakuan. Hal tersebut ditunjukkan oleh adanya perbedaan yang signifikan antara skor pre tes dan skor post tes baik pada kelompok siswa yang diberi metode pembelajaran Drill maupun kelompok siswa yang diberi metode konvensional. Hasil-hasil penelitian ini memberikan fakta secara empiris bahwa kedua bentuk perlakuan memberikan kontribusi yang berarti terhadap peningkatan kemampuan service atas, yang didukung oleh berbagai konsep secara teoretis. Metode mengajar drill merupakan salah satu model pengajaran yang cocok diterapkan dalam pendidikan jasmani karena memiliki beberapa manfaat, antara lain : Guru akan mempunyai peluang untuk mengajar dalam jumlah siswa yang banyak sekaligus,; Siswa belajar untuk bisa bekerja secara mandiri; . Siswa mempelajari konsekuensi atas keputusan yang mereka buat sesuai dengan ketentuan yang ada;. Siswa belajar mengenai keterbatasan waktu;. Siswa belajar mengenai sasaran yang harus dicapai dengan melaksanakan tugas-tugas tertentu; dan Siswa memiliki kesempatan untuk meningkatkan interaksi individual dengan setiap siswa lainnya. Ciri utama dari Metode mengajar drill adalah selama pertemuan berlangsung ada beberapa keputusan yang ditransfer dari guru pada siswa. Pemindahan tersebut memberi peranan dan perangkat tanggung jawab baru kepada siswa. Setiap siswa mempunyai kesempatan untuk menentukan cara membuat keputusan sendiri, dengan tetap memperhatikan ketentuan yang ada, diantaranya : (1). Sikap (postur), (2). Tempat, (3). Urutan pelaksanaan tugas, (4). Waktu untuk memulai tugas, (5). Kecepatan dan irama, (6). Waktu berhenti, (7). Waktu selang di antara tugas-tugas, (8). Memprakarsai pertanyaan-pertanyaan. Pengajaran dengan Metode latihan didesain untuk meningkatkan keterampilan siswa dengan cara menugaskan siswa untuk melakukan berbagai latihan secara berulang-ulang. Dengan pengulangan kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kekuatan fisik serta keterampilan siswa yang sedang dilatih. Sedangkan pembelajaran dengan Metode mengajar konvensional ditandai dengan kondisi bahwa guru paling dominan untuk membuat keputusan dalam penyusunan anatomi metode mengajar. Siswa hanya mentaati perintah serta petunjuk yang diberikan guru. Siswa tidak diberi kesempatan untuk membuat perangkat keputusan. Materi pelajaran disampaikan bagian demi bagian kepada siswa, dimulai dari materi bagian pertama, selanjutnya materi bagian kedua diberikan setelah siswa menguasai materi bagian pertama, dan materi bagian ketiga diberikan setelah siswa menguasai materi bagian kedua, dan seterusnya hingga seluruh materi pelajaran selesai. Dengan menggunakan Metode konvensional, maka sasaran yang akan dicapai adalah : (1). Respon langsung terhadap petunjuk yang diberikan, (2). Penampilan yang 6 PENGARUH METODE MENGAJAR DRILL DAN METODE MENGAJAR KONVENSIONAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ATAS PADA PERMAINAN BOLA VOLI SISWA SMPN 15 KENDARI WAKAPENDIK Vol 1. No 1. Maret 2017 sama/seragam, (3). Penampilan yang disinkronkan, (4). Penyesuaian, (5). Mengikuti metode yang telah ditentukan, (6). Ketepatan dan kecermatan respon, (7). Mereproduksi model, (8). Meneruskan kegiatan dan tradisi kultural, (9). Mempertahankan tingkat estetika, (10). Meningkatkan semangat kelompok, (11). Penggunaan waktu secara efisien, dan (12). Pengawasan keamanan. Metode mengajar konvensional Menurut Munston (2006) bahwa setiap perangkat keputusan dibuat oleh guru. Selama proses pembelajaran, setiap siswa memperoleh kesempatan untuk mengembangkan keterampilan fisik, social, emosional, dan kognitif. Dalam Metode mengajar konvensional keterampilan fisik meningkat dengan pesat, saluran sosial, emosional, dan kognitif terbatas. Bila pelaksanaan tugastugas yang berkaitan dengan ingatan siswa berjalan secara mandiri, sehingga posisi siswa pada saluran kognitif pada titik maksimum. Namun sebaliknya bila siswa tidak dapat mandiri dalam melaksanakan tugas-tugasnya, maka posisi siswa pada saluran kognitifnya berada pada titik minimum. Dengan demikian metode mengajar konvensional ditandai dengan kondisi guru paling dominan dalam membuat suatu keputusan. Siswa hanya mentaati perintah serta petunjuk yang diberikan guru, siswa tidak diberi kesempatan untuk membuat perangkat keputusan.. Walaupun kedua metode ini dapat meningkatkan kemampuan service atas, namun secaara terpisah metode drill lebih unggul dibanding dengan metode konvensional, hal ini sesuai dengan uji hipotesis ketiga dimana post-tes metode drill lebih baik dari post test metode konvensional Secara teori keunggulan metode drill menurut ( Muston, 2006) dikatakan bahwa untuk memperoelh kecakapan motoris, seperti dalam keterampilan olahraga maupun menulis, melafalkan huruf, kata-kata atau kalimat, membuat alat-alat, mempergunakan alat-alat( mesin permainan dan atletik) dan keterampilan, serta pembentukan kebiasaan-kebiasaan membuat gerakangerakan yang kompleks, rumit, memjadi lebih otomatis lebih cocok menggunakan metode drill. D. PENUTUP 1. Kesimpulan a. Terdapat pengaruh yang signifikan motode drill terhadap kemampuan service atas pada siswa SMP Negeri 15 Kendari . Hal tersebut ditunjukkan oleh adanya perbedaan yang signifikan hasil pre tes dan hasil pos tes pada kelompok siswa yang diajar dengan motode drill dimana nilai signifikansi 0,001 < 0,05 dengan rata-rata 9,55 dan paot-tes =10,88 b. Terdapat pengaruh yang sangat signifikan metode pembelajaran konvensional terhadap peningkatan kemampuan service atas pada siswa SMP Negeri 15 Kendari. Hal tersebut ditunjukkan oleh adanya perbedaan yang signifikan hasil pre tes dan hasil pos tes pada kelompok siswa yang diajar dengan metode konvensional dimana. nilai signifikansi 0,007 < 0,05, dengan rata=rata pretes= 9,55 dan post-tes = 10,14 7 PENGARUH METODE MENGAJAR DRILL DAN METODE MENGAJAR KONVENSIONAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ATAS PADA PERMAINAN BOLA VOLI SISWA SMPN 15 KENDARI WAKAPENDIK Vol 1. No 1. Maret 2017 c. Terdapat perbedaan pengaruh yang sangat signifikan antara metode drill dengan metode konvensional terhadap peningkatan kemampuan service atas siswa SMP Negeri 15 Kendari, dimana nilai signifikansi 0,0158 < 0,05, dengan rata=rata post tes metode drill = 10,88 dan post-tes metode konvensional = 10.14 2. Saran a. Pembelajaran dengan metode drill lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran dengan metode konvensional dalam meningkatkan keterampilan service atas pada permaonan bolavoli maka di antara kedua jenis tersebut, lebih disarankan untuk menerapkan pembelajaran metode rill guna meningkatkan kemampuan service atas pada permainan bola voli bagi siswa yang menjadi subyek atau yang relevan dalam peneltian ini. b. Pada cabang olahraga yang memerlukan ketarampilan khiusus, disasankan untuk lebih baik mengginakan metode drill dibanding dengan metode konvensional c. Dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan service atas dengan menerapkan metode drill dianggap sebagai metode yang berpusat pada siswa yang seutuhnya. Dalam prosesnya, dominasi guru semakin berkurang dan semakin besar pemberian peranan kepada siswa dalam menentukan pilihan untuk mencapai tujuan dalam penerapannya DAFTAR PUSTAKA Joko Pekik. Hubungan kekuatan otot lengan dan koordinasi mata tangan, Jurnal Pendidikan Olah raga,UNJ Yogyakarta,2004. Lutan, Rusli Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode, Jakarta: Dikti, 1998. Ma’mun, Amung dan Toto Subroto, Pendekatan Keterampilan Taktis Dalam Pembelajaran Bola Voli, Konsep dan Metode Pembelajaran, Jakarta: Dirjen Olahraga Depdiknas, 2001. Miarso, Yusuf Hadi Menyamai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2004. Moston, Musska and Sara Asworth. Teaching Physical Education, New York: MacMilland College Publishing Company Inc, 1994. Muijs, Daniel & David Reynolds, Effective Teaching Evidence and Practice Second Edition, Penerjemah Helly Prajitno dan Sri Mulyantini Soetjipto, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008. Mursidin T. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Konsep Diri Terhadap Hasil Belajar Sejarah, Jakarta: TP-PPs UNJ, 2006. Nasution, S. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008. Roji, Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayan,Jakarta, 2014. Syarifuddin, Aip . Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Dirjen Dikti Jakarta 1998. 8 PENGARUH METODE MENGAJAR DRILL DAN METODE MENGAJAR KONVENSIONAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ATAS PADA PERMAINAN BOLA VOLI SISWA SMPN 15 KENDARI WAKAPENDIK Vol 1. No 1. Maret 2017 Schmidt, Richard A. Motor Learning & Performance, United States of Amerika : Human Cinetic Publisher, 1991. Suharno HP. Dasar-Dasar Bermain Bola Voli, Yogyakarta : Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan, Institut Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, 1985. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 1996. Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,dan R &D. Bandung: Alfabeta. Suryosubroto, B. Proses Belajar Mengajar di Sekolah: Wawasan Baru Beberapa Metode Pendukung, dan Beberapa Komponen Layanan Khusus, Jakarta: Rineka Cipta, 2009. Winarno S. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metodek dan Teknik, Bandung: Tarsito, 1989. 9