pengaruh metode mengajar drill dan metode

advertisement
PENGARUH METODE MENGAJAR DRILL DAN METODE MENGAJAR
KONVENSIONAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS
ATAS PADA PERMAINAN BOLA VOLI SISWA SMPN 15 KENDARI
WAKAPENDIK Vol 1.
No 1. Maret 2017
PENGARUH METODE MENGAJAR DRILL DAN METODE
MENGAJAR KONVENSIONAL DALAM MENINGKATKAN
KETERAMPILAN SERVIS ATAS PADA PERMAINAN
BOLA VOLI SISWA SMPN 15 KENDARI
JURNAL PENELITIAN
OLEH:
ILSAM
G2G1 15 130
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
1
PENGARUH METODE MENGAJAR DRILL DAN METODE MENGAJAR
KONVENSIONAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS
ATAS PADA PERMAINAN BOLA VOLI SISWA SMPN 15 KENDARI
WAKAPENDIK Vol 1.
No 1. Maret 2017
PENGARUH METODE MENGAJAR DRILL DAN METODE MENGAJAR
KONVENSIONAL TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS PERMAINAN BOLA
VOLI SISWA SMP NEGERI 15 KENDARI
OLEH: ILSAM
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis (1)
pengaruh metode mengajar drill terhadap kemampuan servis atas permainan bola voli, (2)
pengaruh metode mengajar konvensional terhadap kemampuan servis atas permainan bola
voli, (3) perbedaan pengaruh metode mengajar drill dengan metode konvensional terhadap
kemampuan servis atas permainan bola voli ,
Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini
berjumlah 114orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 40 orang yang diambil dengan
menggunakan teknik purposive random sampling. Instrument yang digunakan adalah tes
unjuk kerja
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)metode drill berpengaruh signifikan terhadap
kemampuan servis atas permainan bola voli siswa, dimana nilai signifikansi 0,001 < 0,05
dengan rata-rata pre-tes = 9,55 dan post-tes 10,88. (2) Terdapat pengaruh yang signifikan
metode mengajar konvensional terhadap peningkatan kemampuan servis atas pada siswa,
dimana. nilai signifikansi 0,007 < 0,05, dengan rata-rata pre-tes= 9,55 dan post-tes = 10,14 (3)
Terdapat perbedaan pengaruh yang sangat signifikan antara metode drill dengan metode
konvensional terhadap peningkatan kemampuan servis atas , dimana nilai signifikansi 0,0158
< 0,05, dengan rata-rata post-tes metode drill = 10,88 dan post-tes metode konvensional =
10.14.
Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa metode drill dan metode
konvensional dapat meningkatkan kemampuan servis atas, akan tetapi metode drill lebih baik
pengaruhnya dibanding dengan metode konvensional terhadap peningkatan kemampuan servis
atas pada siswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini.
Kata Kunci: Metode Mengajar Drill, Metode Konvensional, Kemampuan Servis atas
permainan bola voli
2
PENGARUH METODE MENGAJAR DRILL DAN METODE MENGAJAR
KONVENSIONAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS
ATAS PADA PERMAINAN BOLA VOLI SISWA SMPN 15 KENDARI
WAKAPENDIK Vol 1.
No 1. Maret 2017
A. PENDAHULUAN
Salah satu masalah utama dalam pendidikan jasmani di Indonesia adalah belum
efektifnya pengajaran pendidikan jasmani di sekolah-sekolah. Kondisi kualitas
pengajaran pendidikan jasmani yang memprihatinkan mulai dari jenjang sekolah dasar,
sekolah lanjutan dan bahkan perguruan tinggi telah dikemukakan dan ditelaah dalam
berbagai forum oleh beberapa pengamat pendidikan jasmani dan olahraga. Kondisi ini
disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya ialah terbatasnya kemampuan guru
pendidikan jasmani dan terbatasnya sumber-sumber yang digunakan untuk mendukung
proses pengajaran pendidikan jasmani.
Kualitas guru pendidikan jasmani yang ada di sekolah-sekolah pada umumnya
belum memadai. Karena masih banyak guru penjas yang latar belakang pendidikannya
bukan guru penjas, melainkan guru mata pelajaran lain yang dipaksakan untuk
mengajar mata pelajaran penjas, karena kondisi kekurangan guru yang tersedia.
Mereka kurang maksimal melaksanakan tanggung jawabnya untuk mendidik siswa
secara sistematik melalui pendidikan jasmani. Tampak pendidikan jasmani belum
berhasil mengembangkan kemampuan dan keterampilan siswa secara menyeluruh,
baik fisik, mental maupun intelektual.
Metode mengajar yang dilakukan oleh guru dalam praktek pendidikan jasmani
cenderung tradisional. Model metode pembelajaran berpusat pada guru (teacher
centered) dimana para siswa melakukan latihan fisik berdasarkan perintah yang
ditentukan oleh guru. Latihan-latihan tersebut hampir tidak pernah dilakukan oleh
siswa sesuai dengan inisiatif sendiri (student centered). Guru pendidikan jasmani
tradisional cenderung menekankan pada penguasaan keterampilan cabang olahraga.
Dalam pendekatan ini, guru menentukan tugas-tugas ajarnya kepada siswa melalui
kegiatan fisik tak bedanya seperti melatih suatu cabang olahraga.
Guru pendidikan jasmani harus berusaha seoptimal mungkin untuk
mempengaruhi siswa dalam proses pembelajaran khususnya pembelajaran
keterampilan service atas, yaitu dengan cara menyajikan bentuk pembelajaran
keterampilan service atas yang baik dan benar, agar dapat mendorong siswa untuk
memahami dan mampu melakukannya. Peran guru dalam proses pendidikan jasmani di
antaranya adalah menentukan dan memilih Metode mengajar yang tepat dan efektif
agar siswa dapat mengerti dan memahami materi pembelajaran yang disajikan sesuai
dengan tujuan yang diharapkan. Kemampuan guru dalam memilih dan menyajikan
materi pembelajaran tersebut bukan saja ditentukan oleh kemampuan dan
pengalamannya dalam pembelajaran, namun juga melalui hasil-hasil penelitian yang
relevan di bidang pembelajaran. Sehubungan dengan hal itu, maka untuk melakukan
proses pembelajaran service atas, dipilih Metode pembelajaran yang tepat dan mudah
diterapkan kepada siswa, sehingga berbagai aktivitas gerak latihan service atas dapat
dikuasai dengan baik dan benar. Metode mengajar drill dan konvensional merupakan
bagian dari Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran servis atas
bolavoli.
3
PENGARUH METODE MENGAJAR DRILL DAN METODE MENGAJAR
KONVENSIONAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS
ATAS PADA PERMAINAN BOLA VOLI SISWA SMPN 15 KENDARI
WAKAPENDIK Vol 1.
No 1. Maret 2017
Penerapan motode pembelajaran pendidikan jasmani dalam kegiatan
pembelajaran sehari-hari, sebenarnya guru penjas sudah melaksanakan Metode
mengajar drill dan Metode mengajar konvensional namun proses pelaksanaannya
masih bersifat tradisional. Guru pendidikan jasmani kurang memahami dan belum
kreatif dalam memilih Metode mengajar yang tepat untuk siswanya. Misalnya pada
Metode mengajar konvensional guru penjas biasanya menerapkannya untuk semua
siswa, padahal belum tentu Metode mengajar ini cocok untuk semua siswa. Dalam
kegiatan ini guru telah mempersiapkan standar bagi semua siswa dalam kegiatannya.
Karena dalam satu konvensional, maka tidak akan timbul semangat bersaing, sehingga
tidak terdapat perbedaan individu. Seharusnya setiap menggunakan suatu
Metodemengajar, guru harus memperhatikan tingkat perkembangan dan kemampuan
siswa dalam menyerap materi yang diberikan guru.
Dalam menentukan suatu Metode mengajar, maka faktor karakteristik siswa
merupakan hal penting yang juga perlu diperhatikan dan dijadikan pertimbangan oleh
guru. Oleh karenanya, penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan faktor internal
siswa sebagai usaha untuk menghasilkan informasi tentang pengaruh strategi
pembelajaran yang diterapkan, jika dikaitkan dengan faktor internal siswa terhadap
peningkatan keterampilan belajar mereka pada cabang bola voli. Peneliti ingin
mengadakan penelitian eksperimen penerapan strategi pembelajaran Metode mengajar
drill dan konvensional yang diprediksi dapat memperbaiki keterampilan servis atas
pada cabang permainan bola voli.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 15 Kendari. Pemilihan Sekolah
tersebut untuk dijadikan populasi penelitian didasarkan pada beberapa kelayakan
sebagai tempat penelitian. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Januari tahun 2017
dengan 6 kali pertemuan. Pelaksanaaan penelitian dilakukan pada pagi hari sesuai jam
pelajaran Penjaskes.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 15 Kendari tahun
Pelajaran 2016-2017 yang berjumlah 210 orang yang terdiri dari siswa putera 98
orang sedangkan siswa puteri 112 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 40
orang, tehnik pengambilan sampel menggunkan Purposiv random sampling, dengan
tehnik acak sederhana. Untuk membagi kelompok metode mengajar drill sebanyak 20
orang dan metode mengajaran konvensional sebanyak 20 orang dilakukan dengan
tehnik ordinal pairing.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah penilaian keterampilan
servis atas berdasarkan unjuk kerja psikomotor sebagaimana yang ada dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran baik untuk memperoleh data pre-tes maupun post-tes.
4
PENGARUH METODE MENGAJAR DRILL DAN METODE MENGAJAR
KONVENSIONAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS
ATAS PADA PERMAINAN BOLA VOLI SISWA SMPN 15 KENDARI
WAKAPENDIK Vol 1.
No 1. Maret 2017
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil
Hasil penelitian ini menemukan bahwa Mean dari keterampilan servis pre test
dengan metode mengajar drill adalah 9,55 dengan standar deviasi 1,54. Mean dari
keterampilan servis post test dengan metode mengajar drill adalah 10,88 dengan
standar deviasi 0,72. Mean dari keterampilan servis pre test dengan metode mengajar
konvensional adalah 9,55 dengan standar deviasi 1,54. Mean dari keterampilan servis
post test dengan metode mengajar konvensional adalah 10,14 dengan standar deviasi
0,87. Nilai maximum dari keterampilan servis pre test dengan metode mengajar drill
adalah 11 sedangkan nilai minimumnya adalah 6. Nilai maximum dari keterampilan
servis post test dengan metode mengajar drill adalah 12 sedangkan nilai minimumnya
adalah 9. Nilai maximum dari keterampilan servis pre test dengan metode mengajar
konvensional adalah 11 sedangkan nilai minimumnya adalah 6. Nilai maximum dari
keterampilan servis post test dengan metode mengajar konvensional adalah 12
sedangkan nilai minimumnya adalah 9. Keterampilan servis post test dengan metode
drill dapat diketahui: (1) data keterampilan servis rentang nilai 8, -9 terdapat 2 orang
siswa, (2) data keterampilan servis rentang nilai 9.01, - 10 terdapat 5 orang siswa, (3)
data keterampilan servis rentang nilai 10.01 - 15 terdapat 5 orang siswa, (4) data
keterampilan servis rentang nilai 15,25 - 15,50 terdapat 2 orang siswa, (5) data
keterampilan servis rentang nilai 15,75 - 16 terdapat 6 orang siswa.
Berdasarkan hasil uji SPSS versi 15 diketahui bahwa nilai signifikasi data pre
test keterampilan servis bola voli sebesar 0,56. Oleh karena nilai signifikansi 0,56 >
0,05 maka data pre test keterampilan servis dengan metode drill berdistribusi normal.
Berdasarkan hasil uji SPSS versi 15 pada tabel 4.3.4, diketahui bahwa nilai signifikasi
data post test keterampilan servis bola voli sebesar 0,19. Oleh karena nilai signifikansi
0,19 > 0,05 maka data post test keterampilan servis dengan metode konvensional
berdistribusi normal.
Berdasarkan hasil uji homogen dengan SPSS versi 15 pada tabel 4.3.2b,
dketahui bahwa nilai signifikansi data keterampilan servis bola voli pre test dan post
test dengan metode konvensional sebesar 0,634. Oleh karena nilai signifikansi 0,634 >
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data keterampilan servis bola voli pre test dan
post test dengan metode konvensional adalah homogen.
Berdasarkan hasil uji-t dengan SPSS versi 15 pada tabel 4.4.1, dketahui bahwa
nilai signifikansi (2-tailed) data keterampilan servis bola voli post test dengan metode
drill dan post test dengan metode konvensional adalah 0,000. Oleh karena nilai
signifikansi 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil tes
keterampilan servis bola voli pada post test dengan metode drill dan pada post test
dengan metode konvensional. Hal ini menggambarkan bahwa metode mengajar drill
dan metode mengajar konvensional sama-sama memberikan pengaruh terhadap
peningkatan keterampilan servis atas bola voli.
5
PENGARUH METODE MENGAJAR DRILL DAN METODE MENGAJAR
KONVENSIONAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS
ATAS PADA PERMAINAN BOLA VOLI SISWA SMPN 15 KENDARI
WAKAPENDIK Vol 1.
No 1. Maret 2017
2. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian ini, baik secara deskriptif maupun inferensial
ditemukan bahwa Metode Drill dan metode Konvensional secara terpisah maupun
secara bersama-sama memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan
kemampuan service atas permainan bola voli bagi siswa yang menjadi kelompok
perlakuan. Hal tersebut ditunjukkan oleh adanya perbedaan yang signifikan antara skor
pre tes dan skor post tes baik pada kelompok siswa yang diberi metode pembelajaran
Drill maupun kelompok siswa yang diberi metode konvensional. Hasil-hasil
penelitian ini memberikan fakta secara empiris bahwa kedua bentuk perlakuan
memberikan kontribusi yang berarti terhadap peningkatan kemampuan service atas,
yang didukung oleh berbagai konsep secara teoretis.
Metode mengajar drill merupakan salah satu model pengajaran yang cocok
diterapkan dalam pendidikan jasmani karena memiliki beberapa manfaat, antara lain :
Guru akan mempunyai peluang untuk mengajar dalam jumlah siswa yang banyak
sekaligus,; Siswa belajar untuk bisa bekerja secara mandiri; . Siswa mempelajari
konsekuensi atas keputusan yang mereka buat sesuai dengan ketentuan yang ada;.
Siswa belajar mengenai keterbatasan waktu;. Siswa belajar mengenai sasaran yang
harus dicapai dengan melaksanakan tugas-tugas tertentu; dan Siswa memiliki
kesempatan untuk meningkatkan interaksi individual dengan setiap siswa lainnya.
Ciri utama dari Metode mengajar drill adalah selama pertemuan berlangsung
ada beberapa keputusan yang ditransfer dari guru pada siswa. Pemindahan tersebut
memberi peranan dan perangkat tanggung jawab baru kepada siswa. Setiap siswa
mempunyai kesempatan untuk menentukan cara membuat keputusan sendiri, dengan
tetap memperhatikan ketentuan yang ada, diantaranya : (1). Sikap (postur), (2).
Tempat, (3). Urutan pelaksanaan tugas, (4). Waktu untuk memulai tugas, (5).
Kecepatan dan irama, (6). Waktu berhenti, (7). Waktu selang di antara tugas-tugas, (8).
Memprakarsai pertanyaan-pertanyaan.
Pengajaran dengan Metode latihan didesain untuk meningkatkan keterampilan
siswa dengan cara menugaskan siswa untuk melakukan berbagai latihan secara
berulang-ulang. Dengan pengulangan kegiatan tersebut diharapkan dapat
meningkatkan kekuatan fisik serta keterampilan siswa yang sedang dilatih.
Sedangkan pembelajaran dengan Metode mengajar konvensional ditandai
dengan kondisi bahwa guru paling dominan untuk membuat keputusan dalam
penyusunan anatomi metode mengajar. Siswa hanya mentaati perintah serta petunjuk
yang diberikan guru. Siswa tidak diberi kesempatan untuk membuat perangkat
keputusan.
Materi pelajaran disampaikan bagian demi bagian kepada siswa, dimulai dari
materi bagian pertama, selanjutnya materi bagian kedua diberikan setelah siswa
menguasai materi bagian pertama, dan materi bagian ketiga diberikan setelah siswa
menguasai materi bagian kedua, dan seterusnya hingga seluruh materi pelajaran
selesai.
Dengan menggunakan Metode konvensional, maka sasaran yang akan dicapai
adalah : (1). Respon langsung terhadap petunjuk yang diberikan, (2). Penampilan yang
6
PENGARUH METODE MENGAJAR DRILL DAN METODE MENGAJAR
KONVENSIONAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS
ATAS PADA PERMAINAN BOLA VOLI SISWA SMPN 15 KENDARI
WAKAPENDIK Vol 1.
No 1. Maret 2017
sama/seragam, (3). Penampilan yang disinkronkan, (4). Penyesuaian, (5). Mengikuti
metode yang telah ditentukan, (6). Ketepatan dan kecermatan respon, (7).
Mereproduksi model, (8). Meneruskan kegiatan dan tradisi kultural, (9).
Mempertahankan tingkat estetika, (10). Meningkatkan semangat kelompok, (11).
Penggunaan waktu secara efisien, dan (12). Pengawasan keamanan.
Metode mengajar konvensional Menurut Munston (2006) bahwa setiap
perangkat keputusan dibuat oleh guru. Selama proses pembelajaran, setiap siswa
memperoleh kesempatan untuk mengembangkan keterampilan fisik, social, emosional,
dan kognitif. Dalam Metode mengajar konvensional keterampilan fisik meningkat
dengan pesat, saluran sosial, emosional, dan kognitif terbatas. Bila pelaksanaan tugastugas yang berkaitan dengan ingatan siswa berjalan secara mandiri, sehingga posisi
siswa pada saluran kognitif pada titik maksimum. Namun sebaliknya bila siswa tidak
dapat mandiri dalam melaksanakan tugas-tugasnya, maka posisi siswa pada saluran
kognitifnya berada pada titik minimum.
Dengan demikian metode mengajar konvensional ditandai dengan kondisi guru
paling dominan dalam membuat suatu keputusan. Siswa hanya mentaati perintah serta
petunjuk yang diberikan guru, siswa tidak diberi kesempatan untuk membuat
perangkat keputusan..
Walaupun kedua metode ini dapat meningkatkan kemampuan service atas,
namun secaara terpisah metode drill lebih unggul dibanding dengan metode
konvensional, hal ini sesuai dengan uji hipotesis ketiga dimana post-tes metode drill
lebih baik dari post test metode konvensional Secara teori keunggulan metode drill
menurut ( Muston, 2006) dikatakan bahwa untuk memperoelh kecakapan motoris,
seperti dalam keterampilan olahraga maupun menulis, melafalkan huruf, kata-kata
atau kalimat, membuat alat-alat, mempergunakan alat-alat( mesin permainan dan
atletik) dan keterampilan, serta pembentukan kebiasaan-kebiasaan membuat gerakangerakan yang kompleks, rumit, memjadi lebih otomatis lebih cocok menggunakan
metode drill.
D. PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Terdapat pengaruh yang signifikan motode drill terhadap kemampuan service atas
pada siswa SMP Negeri 15 Kendari . Hal tersebut ditunjukkan oleh adanya
perbedaan yang signifikan hasil pre tes dan hasil pos tes pada kelompok siswa
yang diajar dengan motode drill dimana nilai signifikansi 0,001 < 0,05 dengan
rata-rata 9,55 dan paot-tes =10,88
b. Terdapat pengaruh yang sangat signifikan metode pembelajaran konvensional
terhadap peningkatan kemampuan service atas pada siswa SMP Negeri 15 Kendari.
Hal tersebut ditunjukkan oleh adanya perbedaan yang signifikan hasil pre tes dan
hasil pos tes pada kelompok siswa yang diajar dengan metode konvensional
dimana. nilai signifikansi 0,007 < 0,05, dengan rata=rata pretes= 9,55 dan post-tes
= 10,14
7
PENGARUH METODE MENGAJAR DRILL DAN METODE MENGAJAR
KONVENSIONAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS
ATAS PADA PERMAINAN BOLA VOLI SISWA SMPN 15 KENDARI
WAKAPENDIK Vol 1.
No 1. Maret 2017
c. Terdapat perbedaan pengaruh yang sangat signifikan antara metode drill dengan
metode konvensional terhadap peningkatan kemampuan service atas siswa SMP
Negeri 15 Kendari, dimana nilai signifikansi 0,0158 < 0,05, dengan rata=rata post
tes metode drill = 10,88 dan post-tes metode konvensional = 10.14
2. Saran
a. Pembelajaran dengan metode drill lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran
dengan metode konvensional dalam meningkatkan keterampilan service atas pada
permaonan bolavoli maka di antara kedua jenis tersebut, lebih disarankan untuk
menerapkan pembelajaran metode rill guna meningkatkan kemampuan service
atas pada permainan bola voli bagi siswa yang menjadi subyek atau yang relevan
dalam peneltian ini.
b. Pada cabang olahraga yang memerlukan ketarampilan khiusus, disasankan untuk
lebih baik mengginakan metode drill dibanding dengan metode konvensional
c. Dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan service atas dengan
menerapkan metode drill dianggap sebagai metode yang berpusat pada siswa yang
seutuhnya. Dalam prosesnya, dominasi guru semakin berkurang dan semakin besar
pemberian peranan kepada siswa dalam menentukan pilihan untuk mencapai tujuan
dalam penerapannya
DAFTAR PUSTAKA
Joko Pekik. Hubungan kekuatan otot lengan dan koordinasi mata tangan, Jurnal
Pendidikan Olah raga,UNJ Yogyakarta,2004.
Lutan, Rusli Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode, Jakarta:
Dikti, 1998.
Ma’mun, Amung dan Toto Subroto, Pendekatan Keterampilan Taktis Dalam
Pembelajaran Bola Voli, Konsep dan Metode Pembelajaran, Jakarta: Dirjen
Olahraga Depdiknas, 2001.
Miarso, Yusuf Hadi Menyamai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2004.
Moston, Musska and Sara Asworth. Teaching Physical Education, New York:
MacMilland College Publishing Company Inc, 1994.
Muijs, Daniel & David Reynolds, Effective Teaching Evidence and Practice Second
Edition, Penerjemah Helly Prajitno dan Sri Mulyantini Soetjipto, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2008.
Mursidin T. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Konsep Diri Terhadap Hasil
Belajar Sejarah, Jakarta: TP-PPs UNJ, 2006.
Nasution, S. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar, Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2008.
Roji, Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayan,Jakarta, 2014.
Syarifuddin, Aip . Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Dirjen Dikti Jakarta
1998.
8
PENGARUH METODE MENGAJAR DRILL DAN METODE MENGAJAR
KONVENSIONAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS
ATAS PADA PERMAINAN BOLA VOLI SISWA SMPN 15 KENDARI
WAKAPENDIK Vol 1.
No 1. Maret 2017
Schmidt, Richard A. Motor Learning & Performance, United States of Amerika :
Human Cinetic Publisher, 1991.
Suharno HP. Dasar-Dasar Bermain Bola Voli, Yogyakarta : Fakultas Pendidikan
Olahraga Dan Kesehatan, Institut Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, 1985.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka
Cipta, 1996.
Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,dan
R &D. Bandung: Alfabeta.
Suryosubroto, B. Proses Belajar Mengajar di Sekolah: Wawasan Baru Beberapa
Metode Pendukung, dan Beberapa Komponen Layanan Khusus, Jakarta:
Rineka Cipta, 2009.
Winarno S. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metodek dan Teknik, Bandung:
Tarsito, 1989.
9
Download