Makam Kuno Belanda (Kerkhof) di Kabupaten Ngawi - E

advertisement
68 |JURNAL AGASTYA VOL 7 NO 2 JULI 2017
Makam Kuno Belanda (Kerkhof) di Kabupaten Ngawi dan Potensinya
Sebagai Sumber Belajar Sejarah Lokal
Novi Triana Habsari*
Abstrak
Makam Kuno Belanda (Kerkhof) merupakan salah satu jejak peninggalan
Kolonialisme Belanda di Kabupaten Ngawi. Latar belakangsejarah Makam Kuno Belanda
(Kerkhof), memiliki nilai-nilai sejarah yang bisa diwariskan ke generasi sekarang
sebagai sumber belajar sejarah. Lokasinya terletak Kelurahan Pelem Kecamatan Ngawi
Kabupaten Ngawi. Makam Kuno Belanda dibangun pada tahun 1885 dibawah pimpinan
Gubernur Jendral Van Den Bosch pada waktu menjajah daerah Ngawi. Makam Kuno
Belanda dibangun dengan tujuan untuk menguburkan tentara Belanda beserta
keluarganya yang telah mati. Sebagai sumber belajar sejarah Ngawi dengan wilayahnya
yang strategis merupakan daerah yang penting bagi Belanda untuk mendirikan benteng
sehingga mempermudah untuk menguasai daerah sekitar.
Kata Kunci : Kerhcof, makam kuno, sejarah lokal
Pendahuluan
bangunan irigasi di Brantas dan Demak,
Kedatangan Belanda di Indonesia
selain itu terdapat peninggalan-peninggalan
pertama kali dipimpin oleh Cournelis de
dari Belanda berupa pabrik gula, dan
Houtman tahun 1596 dan tiba di Banten.
benteng-benteng seperti yang dibangun dan
Rombongan kedua dipimpin oleh Jacob Van
digunakan saat penguasaan daerah Madiun
Neck tahun 1598 (Marmayadi, 2011). Pada
dan sekitarnya. Salah satunya
masa
membangun benteng pertahanan di daerah
kekuasaan
kolonial
Belanda
di
Indonesia tersebut, semua berbagai bidang
Ngawi
kehidupan dijajah dan dimonopoli dari
Benteng Van Den Bosch.
bidang politik, bidang perdagangan, bidang
yang
satu
selama ± 350 tahun.
penjajahan
bangunan-bangunan
bersejarah
dengan
sebutan
Benteng Van Den Bosch adalah salah
pendidikan, bidang sosial dan kebudayaan
Oleh sebab itu di Indonesia terdapat
dikenal
Belanda
bangunan
Belanda
peninggalan
oleh
masa
masyarakat
disebut dengan Benteng Pendem yang
hasil
berada di Desa Pelem, Kecamatan Ngawi,
peninggalan kolonial Belanda yang sampai
Kabupaten Ngawi merupakan salah satu
saat ini masih bisa kita jumpai. Peninggalan-
jejak sejarah kolonial Belanda di Indonesia.
peninggalan isik masa penjajahan Belanda
Adanya
benteng
tersebut,
tidak
di Indonesia khususnya di Jawa dan Madura
terlepas
menurutPoesponegoro (2008: 27) antara
anggota keluarganya yang tinggal di sekitar
lain, jalan kereta api dan bangunan-
benteng. Mereka tinggal tidak hanya satu
dari
tentara Belanda
* Novi Triana Habsari adalah Dosen Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Madiun
beserta
MAKAM KUNO BELANDA (KERKHOF) DI KABUPATEN NGAWI………| 69
atau dua tahun saja, tetapi secara turun
sangatlah penting bagi generasi muda dan
temurun. Hal ini dibuktikan dengan adanya
masyarakat. Seperti fungsi dari sejarah
makam orang-orang Belanda yang berada
sebagai
tidak jauh dari benteng Pendem. Makam
bermanfaat bagi semua orang (Hamid dan
tersebut berbeda dengan makam pada
Madjid, 2011: 87-89).
umumnya di Indonesia.
ilmu
pengetahuan
yang
bisa
Sementara itu, saat ini masyarakat
Pembeda antara makam Belanda
khususnya sekitar Makam Kuno Belanda
tersebut dengan makam lokal adalah dari
kurang memahami asal muasal makam dan
segi
ada
juga keterkaitannya dengan benteng van
kebersihan
den bosh terlebih siswa SMP. Padahal
lingkunganya. Bahkan makam lokal jauh
keberadaannya di Desa Pelem tersebut juga
lebih terawat. Hal ini dikarenakan sudah
dapat
tidak
pembelajaran sejarah dengan mengacu
bangunannya
perawatan
serta
khusus
adanya
tidak
seperti
penduduk
sekitar
yang
memperhatikan makam tersebut.
diaplikasikan
ke
2013 yaitu dengan cara mengkaitkannya ke
salah satu sumber belajar sejarah. Ngawi
dalam
merupakan
peninggalan-peninggalan
menguntungkan
Ngawi
digunakan
mendirikan
strategis
bagi
Belanda.
dan
Daerah
Belanda
benteng
materi
kepada kurikulum KTSP dan kurikulum
Makam Belanda ini bisa dijadikan
daerah
dalam
untuk
penjajahan
Dasar
Belanda
mengenai
pada
di
masa
Indonesia
(Suastawan, 2014: 4).
agar
Oleh karena itu, adanya bangunan
dan
tersebut menarik untuk dikaji terutama
menyerang wilayah sekitar Ngawi, yaitu
tentang latar belakang sejarah adanya
daerah Solo dan Madiun.
makam
memudahkan
Belanda
Berkata
pertahanan
Kompetensi
menguasai
kuno
Belanda
(Kerkhof),
dan
tentang mata pelajaran
potensinya sebagai sumber belajar sejarah.
sejarah, sebenarnya dapat lebih disukai
Tujuan penelitian ini adalah 1). mengetahui
bahkan dicintai oleh siswa. Hal tersebut
latar belakang sejarah makam kuno Belanda
sesuai yang diungkapkan oleh Ir. Soekarno
(Kerkhof), 2). mengetahui makam kuno
pada
(Kerkhof) yang dapat dijadikan sebagai
saat
berpidato
dalam
rangka
memperingati Hari Pahlawan tanggal 10
November 1961, “Bangsa yang besar adalah
bangsa
yang
menghormati
jasa
pahlawannya” (Arsip Nasional RI). Katakata
tersebut
mengisyaratkan
bahwa
seorang pahlawan, benda purbakala, dan
bangunan-bangunan
bersejarah
itu
sumber belajar sejarah.
Tinjauan Pustaka
A. Pengertian Makam
Makam dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (1990: 503) mengandung dua
makna, yaitu: (1) mengantarkan jenazah ke
70 |JURNAL AGASTYA VOL 7 NO 2 JULI 2017
perkuburan, (2) kata benda yang artinya
warga Belanda (kerkhof) ini letaknya sudah
tempat tinggal atau kediaman. Menurut
diluar komplek Benteng Van Den Bosch.
Soekmono (dalam Mulyani, 2013) dijelaskan
Lokasinya sekitar ± 200 meter ke arah barat
bahwa makam merupakan wujud dari tiga
daya, dari Jl. Pangeran Diponegoro masuk Jl.
kebudayaan yaitu gagasan, aktifitas, dan
Monginsidi, atau tepatnya di Kelurahan
artefak.
aktifitas
Pelem Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi.
perbuatan manusia yang dapat diraba,
Kerkhof ini kemungkinan di dirikan pertama
dilihat
kali pada tahun 1885 yang ditandai pada
Makam
dan
Makam
berupa
bahkan
biasanya
hasil
didokumentasikan.
diabadikan
dengan
pintu gerbang masuk.
bangunan yang terbuat dari batu yang
Makam ini diperuntukkan sebagai
disebut jirat atau kijing. Bagi orang-orang
tempat peristirahatan terakhir bagi warga
penting, di atas jirat biasanya didirikan
Belanda yang wafat di wilayah Ngawi, akan
rumah yang disebut cungkup atau kubah.
tetapi sekarang
sudah
berbaur dengan
Dari beberapa pengertian di atas
kompleks pemakaman umum. Beberapa
dapat disimpulkan bahwa makam adalah
nisan sudah di beri tanda nomor yang
tempat yang digunakan untuk mengubur
bertujuan
jenazah
peristirahatan
pelestaraian, mengingkat karena nisan di
terakhir. Secara umum makam manusia
Kerkhof ini berusia cukup tua sehingga turut
memiliki
menjadi benda cagar budaya (kurniawan,
sebagi
tempat
arsitektur
yang
sama
yaitu
gundukan batu atau tanah yang diberi jirat
untuk
pendataan
dan
2013: 5).
atau kijeng sebagai penanda. Akan tetapi
Berdasarkan penjelasan diatas maka
secara khusus, biasanya dingun rumah yang
dapat
disimpulkan
tentang
pengertian
sering disebut cungkup atau kubah.
makam warga Belanda (kerkhof) adalah
B. Makam Kuno Belanda (Kerkhof)
tempat pemakaman warga Belanda mulai
Secara umum masyarakat sudah
tahun 1885 yang tinggal di daerah Ngawi
mengetahui lokasi Benteng Van Den Bosch
pada waktu penguasaan daerah Ngawi dan
(Benteng Pendem) yaitu di Kabupaten
sekitarnya.
Ngawi
namun belum mengetahui apa
sebagai tempat wisata edukasi dan tempat
sebenarnya tentang bangunan tersebut.
rekreasi berada di Kabupaten Ngawi yang
Selain itu juga ada sebuah komplek makam
bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat.
warga Belanda yang dibangun pada abad 18.
C. Sumber Belajar
Makam
tersebut
digunakan
memakamkan
jenazah
Belanda
meninggal
yang
menguasai
daerah
para
Ngawi.
pada
untuk
Tempat
Belajar
tersebut
mengajar
berfungsi
adalah
suatu
penjajah
proses yang mengolah sejumlah nilai untuk
waktu
dikonsumsi oleh setiap peserta didik. Nilai-
Pemakaman
nilai
tersebut
tidak
datang
dengan
MAKAM KUNO BELANDA (KERKHOF) DI KABUPATEN NGAWI………| 71
sendirinya,
memahami
tentang
pendekatan
sumber. Sumber belajar yang sesungguhnya
pembelajaran,
strategi
pembelajaran,
banyak sekali dan terdapat dimana-mana
metode pembelajaran, model pembelajaran,
antara lain di sekolah, di halaman, di pusat
dan media pembelajaran. Karena tidak
kota,
semua pendekatan, metode, model, dan
di
melainkan
pedesaan,
dari
dan
berbagai
sebagainya
(Djamarah dan Zain, 2010: 122).
Begitu
pula
media pembelajaran cocok digunakan dalam
Association
for
Educational Communications an Technology
mata pelajaran sejarah.
1. Pendekatan Pembelajaran
(AECT) (dalam Komalasari, 2011: 108)
Dalam kegiatan belajar mengajar
mengatakan bahwa sumber pembelajaran
yang berlangsung telah terjadi interaksi
adalah segala sesuatu atau daya yang dapat
sosial antara guru dan peserta didik.
dimanfaatkan
Setiap
oleh
guru,
baik
secara
guru
diharapkan
mampu
terpisah maupun dalam bentuk gabungan,
melakukan proses tersebut dengan baik
untuk kepentingan belajar mengajar dengan
agar peserta didik dapat menerima
tujuan meningkatkan efektifitas dan efesien
materi pembelajaran dengan baik. Guru
pembelajaran.
haruslah pandai memilih pendekatan
Dengan demikian, sumber belajar
merupakan
segala
sesuatu
baik
yang
secara arif dan bijaksana, bukan dengan
sembarangan karena hal tersebut akan
didesain maupun menurut sifatnya dapat
merugikan
dipakai atau dimanfaatkan dalam kegiatan
pandangan seorang guru terhadap anak
pembelajaran untuk memudahkan belajar
didik
siswa. Dalam kaitannya sumber belajar
perbuatan mereka (Djamarah dan Zain,
sejarah berarti semua alat bantu yang
2010: 53-54).
digunakan
dalam
menerangkan
mata
akan
Dalam
peserta
didik.
menentukan
Serta
sikap
pembelajaran
dan
sejarah,
pelajaran sejarah, sehingga siswa mampu
pendekatan
menerima pengetahuan dengan mudah.
memungkinkan peserta didik melakukan
Sumber
diperoleh
dialog kritis dengan subjek pembelajar,
sekolah, di lingkungan tempat tinggal, di
menggali informasi sebanyak mungkin
pusat
lain
dari berbagai sumber untuk melakukan
juga
klasifikasi
kota,
sebagainya.
belajar
di
bisa
konstruktivisme
pedesaan,
Sumber
dan
belajar
dan
prediksi
serta
dikelompokkan menjadi lima kategori, yakni
menganalisis masalah-masalah sejarah
manusia, buku/perpustakaan, media masa,
termasuk
alam lingkungan, dan media pendidikan.
kontroversial
Namun untuk menjadikan sumber belajar
(Supriatna dalam Aman, 2011: 109).
yang tepat maka harus memilih dan
masalah
yang
sosial
yang
dihadapinya
72 |JURNAL AGASTYA VOL 7 NO 2 JULI 2017
Dari beberapa penjelasan di atas
langkah taktis yang perlu diambil oleh
dapat disimpulkan bahwa pendekatan
pengajar
pembelajaran sangatlah penting untuk
strategi yang hendak dikembangkan.
dilakukan oleh seorang guru dalam
Dengan sendirinya perlu pula disadari
melakuakan kegiatan belajar mengajar.
bahwa seperti halnya dalam hubungan
Karena
memahami
strategi mengajar, sasaran akhir dari
karakteristik siswa akan dengan mudah
pelaksanaan metode mengajar tidak lain
seorang
dari
dengan
guru
mampu
dan
peserta
didik
sejarah
apa
dalam
yang
menunjang
tercantum
dalam
berinteraksi. Serta siswa akan mudah
perencanaan suatu pembelajaran (Aman,
menerima materi pembelajaran, untuk
2011: 110).
mata
pelajaran
sejarah
menggunakan
cocok
pendekatan
konstruktivisme.
Metode-metode
pembelajaran
yang sering digunakan dalam mata
pelajaran sejarah antara lain, metode
2. Strategi Pembelajaran
reseptif, metode tanya jawab, metode
Secara umum strategi mempunyai
diskusi, metode kerja kelompok, metode
pengertian suatu garis-garis besar haluan
sosio drama, metode inkuiri, metode
untuk bertindak dalam usaha mencapai
karyawisata, metode pembelajaran luar
sasaran yang telah ditentukan. Bila
kelas, metode problem solving, dan lain
dihubungkan dengan belajar mengajar,
sebagainya.
strategi bisa diartikan sebagai pola-pola
4. Model Pembelajaran
umum kegiatan guru anak didik dalam
Menurut Aunurrahman (2009:
perwujudan kegiatan belajar mengajar
141) model pembelajaran adalah pola
untuk
telah
yang digunakan sebagai pedoman dalam
digariskan (Djamarah dan Zain, 2010: 5).
merencanakan pembelajaran di kelas
mencapai
Dengan
tujuan
yang
demikian
strategi
pembelajaran adalah kumpulan dari
maupun di luar kelas.
Dengan
demikian
metode-metode dan pola-pola umum
pembelajaran
kegiatan antara guru dan anak didik
digunakan
dalam
belajar
merencanakan pembelajaran di kelas
mengajar untuk mencapai tujuan yang
maupun di luar kelas. Setiap model
telah digariskan.
pembelajaran memiliki ciri khusus serta
perwujudan
kegiatan
3. Metode Pembelajaran
integral
sebagai
pola
yang
pedoman
dalam
kelebihan dan kelemahan masing-masing
Metode pembelajaran merupakan
bagian
adalah
model
dari
strategi
pembelajaran yang merupakan langkah-
dibandingkan
dengan
pembelajaran yang lainnya.
model
MAKAM KUNO BELANDA (KERKHOF) DI KABUPATEN NGAWI………| 73
5. Media Pembelajaran
2. Ruang Lingkup Sejarah Lokal
Djamarah dan Zain (2010: 120)
Sejarah
lokal
edukatif-inspiratif
mengungkapkan bahwa media adalah
adalah jenis sejarah lokal yang disusun
sumber belajar, maka secara luas media
dalam rangka mengembangkan kecintaan
dapat diartikan dengan manusia, benda,
sejarah
ataupun peristiwa yang memungkinkan
lingkungannya (Widja, 1991: 46). Pendapat
anak didik memperoleh pengetahuan
lain dijelaskan oleh Tilbury (1995: 199)
dan ketrampilan.
bahwa pendidikan lingkungan tidak hanya
Dengan
demikian
terutama
pada
sejarah
media
terkait dengan masalah fisik-biologis, tetapi
pembelajaran adalah alat bantu yang
juga berhubungan dengan aspek estetika,
digunakan untuk mempermudah dalam
ekonomi,
menyampaikan
budaya. Oleh karenanya banyak disiplin
materi
pembelajaran
oleh guru kepada siswanya.
sosial,
politik,
historis,
dan
yang memiliki irisan terhadap pendidikan
Makam adalah salah satu sumber
lingkungan hidup (Ahmad, 2013: 75).
belajar sejarah. Di sekitar benteng Van Den
Dengan demikian dapat disimpulkan
Bosh, makam tersebut membuktikan bahwa
bahwa
orang Belanda pernah tinggal di daerah
berangkat dari lingkungan sendiri. Artinya,
tersebut. Hal ini sesuai dengan mata
setiap daerah pasti memiliki cerita dan asal-
pelajaran IPS SMP Kelas II semester I
usul sejarahnya dan dari situlah disiplin
tentang
ilmu sejarah lokal.
kedatangan
kolonialisme
di
Indonesia khsusnya bangsa Belanda.
ruang
lingkup
sejarah
lokal
3. Arti Peting Sejarah Lokal
B. Sejarah Lokal
Menurut
1. Pengertian Sejarah Lokal
Finberg
ahli,
sejarah
Inggris (dalam Widja, 1991: 15), untuk
Menurut Ham (dalam Widja, 1991:
memahami arti pentig sebuah sejarah lokal
7) sejarah lokal hanya diartikan sebagai
perlu mengambil perumpamaan bahwa
sejarah daerah tertentu, maka sejarah itu
lingkungan keluarga, lingkungan komunitas,
lama berkembang di Indonesia bahkan
lingkungan
sejarah yang kita miliki sekarang bermula
supranasional
dari tradisi sejarah lokal seperti itu. Hal ini
serangkaian
kita hubungkan dengan berbagai sejarah
masing perlu dikaji dengan mangacu pada
daerah dengan nama tradisional seperti
lingkaran yang ada diluarnya, tanpa harus
babad,
dan
diartikan bahwa yang berada dilingkaran
sebagainya, yang dengan cara-cara khas
paling dalam adalah kurang sempurna,
menguraikan
hanya karena dia ditutupi oleh lingkaran-
tertentu.
tambo,
riwayat,
asal-usul
hikayat,
suatu
daerah
lingkaran
nasional,
dan
tak
ubahnya
lingkaran
diluarnya.
lingkungan
sentris.
Makam
sebagai
Masing-
Belanda
74 |JURNAL AGASTYA VOL 7 NO 2 JULI 2017
(kerkhof) masuk dalam kategori sejarah
khusus yang ada di makam kuno Belanda
lokal
(Kerkhof). Kemudian menarik kesimpulan
karena
sejarah
warga
merupakan
Belanda
peninggalan
pada
waktu
secara
umum
dengan
dukungan
dari
berkuasanya tentara Belanda yang tinggal di
beberapa informasi, sehingga data yang
daerah Ngawi.
akan diperoleh akan bersifat deskriptif.
Berdasarkan
penjelasan
diatas,
Jenis penelitian yaitu deskriptif.
dapat disimpulkan bahwa sejarah tidak
Bagian deskriptif dalam catatan data ini
semata-mata muncul begitu saja, tetapi
meliputi potret subjek, rekonstruksi dialog,
sejarah yang besar terdiri dari sejarah yang
deskripsi keadaan fisik, struktur tentang
kecil yang menjadi satu. Maka kajian sejarah
tempat, dan barang-barang lain yang ada di
lokal dipandang sebagai disiplin ilmu yang
sekitarnya. Demikian juga, catatan tentang
memiliki arti penting karena sejarah lokal
berbagai peristiwa khusus (termasuk siapa
bagian dari sejarah nasional.
yang terlibat dengan cara bagaimana, gerakgeriknya, dan juga tingkah laku atau sikap
Metode Penelitian
Penelitian
ini
dilaksanakan
kompleks
pemakaman
(kerkhof)
Kelurahan
warga
Pelem
di
penelitiannya) (Sutopo, 2002: 74).
Pendekatan ini cocok untuk meneliti
Belanda
Kecamatan
Ngawi Kabupaten Ngawi. Penelitian ini
tentang latar belakang sejarah makam kuno
Belanda sebagai sumber belajar sejarah
kualitatif.
lokal kepada masyarakat. Penelitian ini
Pendekatan kualitatif merupakan metode
dilaksanakan dengan menganalisis data
penelitian yang digunakan untuk meneliti
yang
menggunakan
pendekatan
pada kondisi obyek yang alamiah, disini
peneliti adalah sebagai instrumen utama,
diperoleh
dari
wawancara,
dokumentasi, dan observasi langsung di
lapangan. Menurut Lofland (dalam Moleong,
teknik pengumpulan data dilakukan secara
2012: 157), sumber data utama dalam
trianggulasi, analisis data bersifat induktif,
penelitian kualitatif ialah kata, dan tindakan,
dan hasil penelitian kualitatif menekan pada
selebihnya adalah data tambahan seperti
makna (Sugiyono, 2008: 205).
Pada dasarnya, penelitian kualitatif
dokumen dan lain-lainnya. Sumber data
penelitian ini merupakan sumber data
digunakan dalam penelitian yang merujuk
primer dan sumber data sekunder yang
pada objek dan fenomena yang terjadi
dapat
secara alami. Adapun data yang akan
diperlukan dalam penelitian.
diperoleh akan bersifat deskriptif karena
menggunakan pendekatan induktif. Peneliti
melakukan pengamatan atas permasalahan
menjelaskan
Teknik
informasi
pengumpulan
yang
data
merupakan langkah yang paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan utama dari
penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
MAKAM KUNO BELANDA (KERKHOF) DI KABUPATEN NGAWI………| 75
mengetahui teknik pengumpulan data, maka
Kecamatan
peneliti tidak akan mendapatkan data yang
Tepatnya di Jl. Mongonsidi. Dari hasil
memenuhi standar data yang ditetapkan.
wawancara dengan INF-06 dan INF-03
Pengumpulan data dalam penelitian ini
bahwa, luas area Makam ±1,5 ha, dibagi
dilakukan dengan wawancara, observasi,
menjadi dua bagian yaitu bagian barat dan
dan dokumentasi tertulis/arsip (Sugiyono,
bagian timur. Bagian barat digunakan untuk
2008: 224).
pemakaman Belanda, sedangkan bagian
Teknik
analisis
isi
dokumen
digunakan untuk memperoleh data atau
informasi yang bersumber dari dokumen
atau arsip yang berupa buku tentang latar
Ngawi
Kabupaten
Ngawi.
timur untuk warga lokal Kelurahan Pelem.
B. Sejarah
Makam
Kuno
Belanda
(Kerkhof)
INF-03 menyatakan bahwa, makam
belakang sejarah makam kuno Belanda
Kerhcof
(Kerhcof) sebagai sumber belajar sejarah
tentara sebelum Perang Dunia ke 2, pada
lokal kepada masyarakat. Oleh karena itu,
pertengahan abad ke 18 (100 tahun
dalam tahapan yang dilakukan merupakan
sebelum
rangkaian
keterkaitan.
tinggal di Benteng Pendem dalam kurun
Adapun keterkaitan komponen antara tahap
waktu yang lama, dan para tentara juga
tersebut adalah sebagai berikut:
mengalami masa penuaan trus akhirnya
yang
memiliki
di Pelem merupakan makam
Indonesia
merdeka).
Mereka
mati. Lalu dibuatkan makam yang tidak jauh
dari lokasi Benteng Pendem. Tidak hanya
tentara Belanda saja, tetapi anak dan istri
mereka juga (wawancara 25 Mei 2016).
Hal senada juga diungkapkan oleh
Gambar 1. Analisis data model interaktif,
miles dan huberman
(dalam Sugiyono 2008: 247).
Hasil Dan Pembahasan
A. Lokasi
Makam
Kuno
INF-02 bahwa makam Kerhcof ini dulu
digunakan untuk tentara Belanda yang
tinggal atau bertugas di benteng Van Den
Bosch. Tapi tidak hanya tentara saja, istri
Belanda
(Kerkhof)
dan anak-anaknya ketika Belanda masih
berkuasa di daerah benteng. Termasuk yang
Makam Kuno Belanda (Kerhcof)
bertugas di PG Soedono yang dulu dikuasai
terletak di Kelurahan Pelem RT/RW 07/02
Belanda sekitar tahun 1963
Kecamatan
C. Luas dan Benda-Benda di Makam
Ngawi
Kabupaten
Ngawi.
Benteng Van Den Bosh (Benteng Pendem)
Kuno Belanda (Kerkhof)
berjarak ± 1 km dari Kota Ngawi ke arah
Luas dari makam yaitu sekitar 1,5
timur laut menuju ke Kelurahan Pelem
hektar, dibagi menjadi dua bagian yaitu
76 |JURNAL AGASTYA VOL 7 NO 2 JULI 2017
bagian barat dan timur. Untuk bagian barat
tersebut
dihuni
Belanda,
aslinya, tetapi hanya melengkapi bagian-
sedangkan yang bagian timur dipakai oleh
bagian yang sudah hilang supaya kembali
warga
Ada
sama seperti wujud awal pembuatanya. Hal
pembatas berupa tembok yang ada pintu
ini bertujuan supaya orang-orang Belanda
ditengahnya
yang berkunjung bisa mengetahui sejarah
oleh
para
sekitar
tentara
Kelurahan
yang
Pelem.
memisahkan
antara
tidak
menghilangkan
makam Belanda dengan makam lokal.
kakek/nenek
(wawancara INF-06, 28 Mei 2016).
(wawancara INF-02 25 Mei 2016).
D. Pengelolaan Makam Kuno Belanda
E. Koleksi
(Kerkhof)
mereka
Makam
di
bentuk
Indonesia
Kuno
Belanda
(Kerkhof)
Pengelolaan Makam Kuno Belanda
Makam
Belanda
(Kerkhof) saat ini di tangani oleh PEMDA
peninggalan
Ngawi.
makam
pertengahan abad ke 18, yang tinggal di
tersebut sudah diatasnamakan PEMDA. Jadi
Benteng Pendem. Makam ini memiliki ±300
kalau ada yang ingin memakamkan di
koleksi makam dan benda peninggalan
pemakaman tersebut harus meminta ijin ke
zaman Belanda. Koleksi makam dan benda-
PEMDA, tetapi ada batasan tahunnya, yaitu
benda seperti yang diungkapkan oleh INF-
setiap lima tahun sekali harus mengurus ijin
03 dan INF-06, diantaranya:
ulang. Istilahnya seperti pajak. (wawancara
1. Bagian depan makam
Karena
tanah
tempat
INF-03, 25 Mei 2016).
tentara
merupakan
Belanda
pada
Bagian depan makam terdapat gapura
Sebenarnya makam ini masih satu
pintu masuk. Gapura tinggi besar dan
lingkup dengan Benteng Pendem, tetapi
kokoh ini mempunyai tinggi lubang pintu
sekarang
5 meter, sementara total tingginya
wilayah
benteng
sudah
disertifikatkan menjadi tiga bagian yaitu
ARMED 12 mendapat bagian 16 hektar,
sekitar 7 meter.
2. Barisan makam paling depan
MENHAM/LP mendapat bagian 5 hektar,
Barisan makam paling depan adalah
sedangkan PEMDA mendapat bagian 4
deretan makam yangmemiliki cungkup
hektar
ini.
terbuat dari besi. Makam ini mempunyai
Rencananya akan dilakukan pemugaran
ukuran, bentuk, dan tinggi yang sama
bersamaan dengan pemugaran Benteng
yaitu 1,5 x 2,5 meter.
termasuk
makam
Kerhcof
Pendem yang didanai langsung oleh Negara
Belanda
yang
sudah
3. Barisan makam kedua
melakukan
Barisan makam kedua adalah deretan
kesepakatan dengan pihak ARMED 12 dan
makam yang berbentuk seperti pion
PEMDA. Biaya yang akan dikeluarkan oleh
catur. Makam ini berjumlah 8 bangunan.
Negara Belanda 19 trilyun. Pemugaran
MAKAM KUNO BELANDA (KERKHOF) DI KABUPATEN NGAWI………| 77
4. Barisan makam ketiga
menumbuhkan rasa nasionalisme pada
Barisan makam ketiga makam yang
mempunyai ukuran paling besar diantara
makam-makam
yang
lainya.
Jumlah
makam seperti ini adalah 6 bangunan.
5. Makam yang memiliki patung
masyarakat dan generasi muda.
2. Nilai arsiktektur bangunan, yakni kita
bisa melihat bahwa bangunan makam
tersebut sama persis dengan bangunanbangunan yang ada di Eropa.
Bentuk makam ini berjumlah 3 bangunan
3. Nilai pendidikan, yakni kita harus selalu
dan semuanya adalah makam wanita
semangat pantang menyerah seperti
Belanda.
yang
6. Makam berbentuk kerucut
Yang
dimaksud
dilakukan
para
pejuang
kita
melawan penjajah Belanda. Tetapi pada
dengan
makam
jaman sekarang tidak untuk melawah
berbentuk kerucut adalah makam ini
penjajah, melainkan semangat belajar
seperti tugu yang tingginya sekitar 4
demi meraih masa depan.
meter dan barbentuk kerucut pada
4. Nilai budaya, yakni makam tersebut
bagian atasnya. Jumlah makam seperti
masih ada hubunganya dengan Benteng
ini ada 7 bangunan.
Pendem yang menjadi salah satu icon
F. Nilai-nilai yang Bisa Diwariskan dari
Makam Kuno Belanda (Kerkhof )
penting bagi Kabupaten Ngawi yang
akan menambah pendapatan daerah,
Setiap benda atau bangunan yang
serta menunjang ekonomi masyarakat
berumur ratusan tahun pasti memiliki nilai-
sekitar benteng (wawancara 25 Mei
nilai budaya yang bisa kita pelajari. Nilai-
2016).
nilai tersebut sangatlah bermanfaat bagi
G. Hubungan
Makam
Kuno
Belanda
masyarakat khususnya para generasi muda,
(Kerkhof) dengan Benteng Van Den
agar tumbuh rasa nasionalisme pada diri
Bosh
mereka.
INF-06
mengungkapkan,
bahwa
Begitu pula Makam Kuno Belanda
terdapat hubungan antara makam kuno
(Kerkhof) ini juga memiliki beberapa nilai-
Belanda dengan Benteng Pendem, karena
nilai yang bisa kita pelajari. Seperti yang
yang dimakamkan di sini itu para tentara
diungkapkan oleh INF-03 nilai-nilai yang
dan keluarga yang tinggal di Benteng
bisa diwariskan kepada masyarakat:
Pendem.
1. Nilai sejarah yakni masyarakat akan
Sedangkan
mengetahui
Belanda
sepak
menjajah
bangsa
Hubunganya
INF-05
makam
28
juga
Mei
2016).
mengatakan,
dengan
Benteng
Indonesia
Pendem adalah makam tersebut merupakan
khususnya di Kabupaten Ngawi. Dengan
salah satu bukti pendukung bahwa Belanda
begitu
saat
terjang
(wawancara
diharapkan
mampu
78 |JURNAL AGASTYA VOL 7 NO 2 JULI 2017
pernah tinggal di Ngawi dalam waktu yang
belajar
sangat lama. (wawancara 01 Juni 2016).
kaitanaya
H. Pemanfaatan Makam Kuno Belanda
memberikan gambaran atau wujud asli
(Kerkhof) Sebagai Sumber Belajar
tentang peninggalan-peninggalan Belanda
Sejarah
yang pernah tinggal di Daerah Kelurahan
Kegiatan belajar mengajar itu tidak
merekaPemanfaatan
dengan
makam
mempunyai
juga dilakukan di luar kelas misalnya
(wawancara 25 Mei 2016).
berkunjung ke tempat-tempat bersejarah,
mata
pelajaran
kegiatan
IPS/sejarah
belajar
itu
mengajar
perlu
guna
rasa
cinta
tanah
air.
Pembahasan
A. Sejarah
Makam
Kuno
Belanda
(Kerkhof)
yang
dilaksanakan di luar sekolah supaya terjadi
yaitu
ada
Pelem ini dan supaya para pelajar lebih
hanya dilakukan di dalam kelas, namun bisa
ke museum, atau ke laboratorium. Khusus
yang
Makam Kuno Belanda atau yang
sering disebut dengan sebutan Makam
kegiatan belajar mengajar yang menarik.
Kerhcof ini merupakan salah satu jejak
Selain itu kalau kita belajar sejarah harus
peninggalan
ada buktinya, karena kalau tidak ada
Kabupaten Ngawi. Makam Kuno Belanda ini
buktinya bukan dikatakan sejarah. Yang
dimaksud sebagai bukti itu bisa diartikan
Kolonialisme
Belanda
di
terletak di Kelurahan Pelem RT/RW 07/02
Kecamatan
Ngawi
Kabupaten
Ngawi.
sebagai jejak-jejak peninggalannya, seperti
Makam Kuno Belanda (Kerhcof) dibangun
bangunan,
pada
fosil,
foto,
surat,
maupun
rekaman video (wawancara INF-05 01 Juni
2016).
tahun
1885
dibawah
pimpinan
Gubernur Jendral Van Den Bosch pada
waktu menjajah daerah Ngawi.
Hal senada juga disampaikan oleh
Makam Kerhcof di Pelem merupakan
INF-03 yaitu, Makam Belanda ini bisa
makam tentara pada saat sebelum terjadi
dijadikan sebagai sumber belajar sejarah
Perang Dunia ke 2. Pada pertengahan abad
selain sumber dari buku, Makam Belanda
ke 18. Yaitu pada masa sekitar 100 tahun
(Kerhcof)
merupakan
peninggalan-
peninggalan bangsa Belanda di Indonesia
sebelum Indonesia merdeka. Karena mereka
tinggal di Benteng Pendem dalam kurun
khususnya di Kabupaten Ngawi. Peserta
waktu yang lama, dan para tentara juga
didik kita diajak berkunjung ke benteng
mengalami
untuk mengamati atau observasi terhadap
akhirnya mati. Lalu dibuatkan makam yang
benda-benda peninggalan bangsa Belanda
di Indonesia, khususnya di Kabupaten
Ngawi ini. Selain bendanya juga cerita
sejarahnya bisa diamati untuk meteri
masa
penuaan
terus
dan
tidak jauh dari lokasi Benteng Pendem.
Tidak
hanya tentara Belanda saja, tetapi
anak dan istri mereka juga. Pada saat
MAKAM KUNO BELANDA (KERKHOF) DI KABUPATEN NGAWI………| 79
Tentara Belanda masih menguasai daerah
PEMDA. sebenarnya makam ini masih satu
Ngawi, makam ini dijaga ketat tentara
lingkup dengan Benteng Pendem, tetapi
Belanda. Tidak boleh ada warga lokal yang
sekarang
masuk
tentara
disertifikatkan menjadi tiga bagian yaitu
Belanda. Tidak hanya tentara Belanda yang
ARMED 12 mendapat bagian 16 hektar,
dimakamkan, tetapi juga tentara Jerman,
MENHAM/LP mendapat bagian 5 hektar,
yang dulu ceritanya ditawan Belanda, dan
sedangkan PEMDA mendapat bagian 4
dijadikan prajurit Belanda. Termasuk juga
hektar termasuk makam Kerhcof ini.
makam,
kecuali
anak
yang bertugas di PG Soedono yang dulu
dikuasai Belanda sekitar tahun 1963.
wilayah
Rencananya
benteng
akan
sudah
dilakukan
pemugaran bersamaan dengan pemugaran
Luas dari makam yaitu sekitar 1,5
Benteng Pendem yang didanai langsung
hektar, dibagi menjadi dua bagian yaitu
oleh Negara Belanda yang sudah melakukan
bagian barat dan timur. Untuk bagian barat
kesepakatan dengan pihak ARMED 12 dan
dihuni
Belanda,
PEMDA. Biaya yang akan dikeluarkan oleh
sedangkan yang bagian timur dipakai oleh
Negara Belanda 19 trilyun. Pemugaran
warga
tersebut
oleh
para
sekitar
tentara
Kelurahan
Pelem.
Ada
tidak
menghilangkan
bentuk
pembatas berupa tembok yang ada pintu
aslinya, tetapi hanya melengkapi bagian-
ditengahnya
bagian yang sudah hilang supaya kembali
yang
memisahkan
antara
makam Belanda dengan makam lokal.
Kalau
bentuk
dengan makam
cungkup
sama seperti wujud awal pembuatanya. Hal
berbeda
ini bertujuan supaya orang-orang Belanda
lokal pada umumnya.
yang berkunjung bisa mengetahui sejarah
Beanda-benda yang berada di dalam makam
kakek/nenek mereka di Indonesia.
diantaranya gapura besar pintu masuk,
B. Nilai-Nilai Yang Bisa Diwariskan dari
patung manusia bersayap (bayak orang
Makam Kuno Belanda (Kerkhof)
menyebutnya patung Malaikat), cungkup
Makam Kuno Belanda termasuk
seperti pion catur, cungkup seperti kerucut,
dalam bangunan cagar budaya. Karena
pohon-pohon besar berumur ratusan tahun,
kalau benda cagar budaya itu bisa dipindah
pohon pisang.
atau bisa bergerak, sedangkan bangunan
Adapun besar kecilnya makam, tidak
cagar budaya itu tidak bisa dipindah atau
mempengaruhi tinggi rendahnya pangkat
tidak bisa bergerak kemanapun hanya
menjadi tentara Belanda. Akan tetapi itu
ditempat tersebut saja. Hal ini relevan
hanya tergantung permintaan keluarga yang
dengan Undang-Undang Republik Indonesia
meninggal
Nomor 11 tahun 2010 Tentang Cagar
penampilan
supaya
saja.
memperindah
Pengelolaan
makam
Budaya Pasal 1 ayat 3 bahwa, Bangunan
tersebut sudah diambil alih oleh pihak
Cagar Budaya adalah susunan binaan yang
80 |JURNAL AGASTYA VOL 7 NO 2 JULI 2017
terbuat dari benda alam atau benda buatan
Kabupaten Ngawi. Dengan begitu mampu
manusia untuk memenuhi kebutuhan ruang
menumbuhkan rasa nasionalisme pada
berdinding atau tidak berdinding dan
masyarakat dan generasi muda.
beratap. Selain itu Makam Kuno Belanda
2. Nilai arsiktektur bangunan, yakni kita
sampai saat ini sudah berumur mencapai
bisa melihat bahwa bangunan makam
131 Thun. Sesuai kriteria ketetapan benda
tersebut sama persis dengan bangunan-
cagar budayabahwa benda atau bangunan
bangunan yang ada di Eropa.
bisa dikatakan sebagai benda cagar budaya
haruslah
memiliki
sekurang-kurangnya
umur 50 tahun.
3. Nilai pendidikan, yakni kita harus selalu
semangat pantang menyerah seperti
yang
dilakikan
para
pejuang
kita
Namun, setiap objek wisata tentunya
melawan penjajah Belanda. Tetapi pada
memiliki nilai-nilai yang bisa kita p[akai
jaman sekarang tidak untuk melawah
dalam kehidupan sehari-hari, karena nilai
penjajah, melainkan semangat belajar
tersebut mengandung nilai yang luhur.
demi masa depan.
Sebagai contoh benda dan bangunan cagar
4. Nilai budaya, yakni makam tersebut
budaya. Mengingat setiap peristiwa yang
masih ada hubunganya dengan Benteng
terjadi pada masa lalu pasti meninggalkan
Pendem yang menjadi salah satu icon
jejak peristiwa yang bisa digunakan sebagai
penting bagi Kabupaten Ngawi yang
ilmu
dengan
akan menambah pendapatan daerah,
pengertian sejarah menurut kamus besar
serta menunjang ekonomi masyarakat
bahasa
sekitar benteng.
pengetahuan.
Indonesia
pengetahuan,
cerita,
Sesuai
(1990:
794)
pelajaran
ilmu,
tentang
kejadian dan peristiwa yang benar-benar
C. Makam
Belanda
(Kerkhof)
sebagai Sumber Belajar Sejarah
terjadi pada masa lampau, atau juga disebut
dengan riwayat.
Kuno
Menurut Association for Educational
Communications
an
Technology
(AECT)
Begitu pula Makam Kuno Belanda
(dalam Komalasari, 2011: 108) mengatakan
(Kerkhof) ini juga memiliki beberapa nilai-
bahwa sumber pembelajaran adalah segala
nilai yang bisa kita pelajari. Seperti yang
sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan
diungkapkan oleh INF-03 nilai-nilai yang
oleh guru, baik secara terpisah maupun
bisa diwariskan kepada masyarakat antara
dalam bentuk gabungan, untuk kepentingan
lain:
belajar
1. Nilai sejarah yakni
meningkatkan
masyarakat untuk mengetahui sepak
mengajar
dengan
efektifitas
dan
tujuan
efesien
pembelajaran.
terjang atau keganasan bangsa Belanda
Dalam meningkatkan efektifitas dan
saat menjajah Indonesia khususnya di
efesien pembelajaran seorang pengajar
MAKAM KUNO BELANDA (KERKHOF) DI KABUPATEN NGAWI………| 81
haruslah
kreatif
dan
inovatif
dalam
mengajak peserta didik berkunjung ke
mengadakan kegiatan belajar mengajar.
makam
Khusus
seorang
tujuannya untuk melakukan pengamatan
peserta didik bisa menambah wawasan
peninggalan-peninggalan bangsa Belanda
pengetahuan dari sumber-sumber belajar
di
selain buku. Seperti yang diungkapkan
berkunjung ke makam tersebut peserta
Saripuddin
(dalam
didik mengetahui secara nyata bahwa
Djamarah dan Zain, 2010: 122) beliau
makam kuno Belanda merupakan salah
mengelompokkan sumber-sumber belajar
satu peninggalan bangsa Belanda di
menjadi lima kategori, yaitu (1) manusia,
Ngawi. Selain itu, untuk mengetahui
(2) buku atau perpustakaan, (3) media
tentang sejarah makam dan perjuangan
massa, (4) alam lingkungan, dan (5) media
rakyat Ngawi melawan bangsa Belanda.
pembelajaran
dan
sejarah
winataputra
pendidikan.
kuno
Ngawi.
Belanda
(Kerhcof),
Harapannya
setelah
Ditingkat SMA diterapkan pada mata
Keberadaan Makam Kuno Belanda
(Kerkhof)
secara
khusus
dapat
pelajaran Sejarah kelas XI semester I.
Hal ini disesuaikan dengan Kurikulum
dimanfaatkan oleh para pendidik dan
2013
peserta didik sebagai salah satu sumber
mengolah informasi tentang peristiwa
belajar sejarah. Hal ini dapat dimasukkan ke
sejarah pada masa penjajahan bangsa
dalam mata pelajaran IPS-sejarah dan
Barat berdasarkan konsep perubahan
diselaraskan
dan keberlanjutan, dan menyajikannya
dengan
kurikulum
serta
pada
Kompetensi
bentuk
cerita
Dasar
silabus disemua jenjang pendidikan di SMP
dalam
dan SMA. Cara penerapannya sebagai
mengolah
berikut:
masuk dan perkembangan penjajahan
1. Ditingkat SMP diterapkan pada mata
bangsa
informasi
Barat
di
sejarah.
4.1
tentang
proses
Indonesia
pelajaran IPS kelas VIII semester I. Hal
menyajikannya dalam bentuk
ini disesuaikan dengan Kurikulum 2013
sejarah.
4.2
dan
cerita
pada Kompetensi Dasar 4.2 menyajikan
Dalam penerapannya peserta didik
hasil olahan telaah tentang peninggalan
diberi tugas untuk melakukan observasi
kebudayaan dan pikiran masyarakat
ke Makam Kuno Belanda (Kerhcof)
Indonesia pada masa penjajahan dan
tentang peristiwa sejarah penjajahan
tumbuhnya semangat kebangsaan dalam
bangsa Barat khususnya bangsa Belanda
aspek
budaya,
saat menjajah daerah Ngawi. Peserta
pendidikan, dan politik yang ada di
didik diharapkan mampu mendapatkan
lingkungan sekitarnya. Dalam kegiatan
informasi
geografis,
ekonomi,
belajar mengajar seorang pendidik dapat
secara
lengkap
dengan
82 |JURNAL AGASTYA VOL 7 NO 2 JULI 2017
melakukan wawancara kepada pengelola
bangunan peninggalan bersejarah demi
makam dan masyarakat sekitarnya.
kemajuan ilmu pengetahuan. Oleh karena
Penutup
makam tersebut belum tersentuh dengan
A. Kesimpulan
baik dalam perawatannya. Sebab banyak
Sejarah
Makam
Kuno
Belanda
arca-arca atau batu marmer dicuri dan
merupakan salah satu jejak peninggalan
dijual ke kolektor. Kepada guru mata
Kolonialisme Belanda di Kabupaten Ngawi.
pelajaran IPS-Sejarah harus lebih kreatif
Makam Kuno Belanda dibangun pada tahun
dalam
1885 dibawah pimpinan Gubernur Jendral
mengajar agar siswa senang belajar sejarah.
Van Den Bosch. Makam Kerkhof di Pelem
Untuk para wisatawan baik lokal
merupakan makam tentara Balanda yang
maupun asing untuk lebih sadar bahwa
meninggal Sebelum pada saat sebelum
semua yang di tempat wisata harus dijaga
Perang Dunia ke 2.
dan dilestarikan baik dari segi lingkungan
melaksanakan
kegiatan
belajar
Pada akhir tahun 2011 Benteng Van
dan bangunan. Menjaga dan melestarikan
Den Bosch baru dibuka sebagai tempat
bukan hanya kewajiban pengelola makam
wisata
Ngawi.
kuno Belanda saja, tetapi juga semua yang
Pengelolaan sarana dan prasarana dikelola
terlibat dalam lingkungan tersebut baik
oleh Yon Armed Kostrad 12 Ngawi dan
wisatawan maupun warga sekitar.
edukasi
di
Kabupaten
dibantu oleh Pemerintah Kabupaten Ngawi.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka
saran
bagi
pengelolaan
makam
kuno
Belanda untuk ditingkatkan seiring dengan
adanya
rencana
revitalisasi
bangunan
benteng Van Den Bosch. Terutama tentang
kebersihan di dalam Kompleks makam
sebelah selatan yang rumput dan sema
belukar cukup lebat. Karena akar dari
semak-semak
tersebut
bangunan
makam.
Kabupaten
Ngawi
perhatian
dan
akan
Untuk
agar
kepedulian
merusak
Pemerintah
meningkatkan
keberadaan
Makam Kuno Belanda guna melengkapi
wisata Benteng Van Den Bosch sebagai salah
satu tempat wisata edukasi dan pelestarian
Daftar Pustaka
Aman. 2011. Model Evaluasi Pembelajaran
Sejarah. Yogyakarta: Ombak.
Aunurrahman.
2009.
Belajar
dan
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Djamarah, S. B., dan Zain, A., Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta
Hamid, A. R., dan Madjid, M. S. 2011.
Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta:
Alfabeta
Komalasari,
K.,
2011.
Pembelajaran
Konstekstual Konsep dan Aplikasi.
Bandung: PT Refika Aditama.
Moleong, L. J. 2012. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Nasional dan Masa Hindia Belanda. Jakarta:
Balai Pustaka.
Nazir, M. 2009. Metode Penelitian. Bandung:
Ghalia Indonesia. Ombak.
MAKAM KUNO BELANDA (KERKHOF) DI KABUPATEN NGAWI………| 83
Poesponegoro, M. D. 2008. Sejarah Nasional
Indonesia IV Kemunculan Penjajahan
di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Silalahi, G. A. 2003. Metodologi Penelitian
dan Studi Kasus. Sidoarjo: Citra
Media.
Slameto. 1991. Proses Belajar mengajar
Dalam Sistem Kredit Semester.
Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiyono.
2008.
Metode
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R &D.
Bandung: Alfabeta.
Sutopo, H. B. 2002. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret
University Press.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka
Widja,
I. 1991. Sejarah Lokal Suatu
Perspektif
Dalam
Pengajaran
Sejarah. Bandung. Angkasa.
Yulia, A., 2015. Makam Keramat Ronggo
Galih Di Desa Durenan Kecamatan
Plaosan Kabupaten Magetan (Bentuk
Arsitektur Dan Potensinya Sebagai
Sumber Belajar Sejarah Lokal.
Skripsi. Madiun: Program Studi
Pendidikan Sejarah IKIP PGRI
MADIUN. Unpublished
Jurnal:
Sitepu, BP. 2008. Pengembangan Sumber
Belajar. Jurnal Pendidikan Penabur,
11 (11):85.
Tesis:
Supardi. 2005. Pendidikan Sejarah Lokal
Dalam konteks Multikulturalisme.
Tesis tidak diterbitkan. Yogyakarta:
Universitas
Negri
Yogyakarta.
Unpublished
Internet:
Ahmad, T. A. 2013. Pembelajaran Sejarah
Berwawasan
Lingkungan.
Indonesian Journal of Conservation
(Online),
Jilid
2,
No.
1,
(http://[email protected]
om, Diunduh 11 Mei 2016).
Kurniawan, H. 11 Agustus 2013. Benteng
Pendem. Benteng Pendem Van
DenBosch
(Ngawi-Jawa
Timur).
(Online),
Https://www.facebook.com/notes/harikurniawan/benteng-pendem-vanden-bosch-ngawi-jawatimur/577887378916622, Diunduh
6 Maret 2015).
Download