OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2017 TENTANG PENETAPAN DAN PENERBITAN DAFTAR EFEK SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang : bahwa dalam rangka mendorong perkembangan industri Pasar Modal Syariah penyempurnaan di peraturan Indonesia, mengenai diperlukan Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah dengan menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penetapan dan Penerbitan Daftar Efek Syariah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3608); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENETAPAN DAN PENERBITAN DAFTAR EFEK SYARIAH. -2BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Daftar Efek Syariah adalah kumpulan Efek yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah di Pasar Modal, yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atau diterbitkan oleh Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah. 2. Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah adalah: a. Pihak yang dari telah mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan untuk menerbitkan Daftar Efek Syariah Luar Negeri; b. Manajer Investasi Syariah yang telah memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan untuk dapat Syariah Luar menerbitkan Negeri Daftar sebagaimana Efek diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini; atau c. Manajer Investasi yang memiliki Unit Pengelolaan Investasi Syariah yang telah memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan untuk dapat Syariah Luar menerbitkan Negeri Daftar sebagaimana Efek diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini. 3. Prinsip Syariah di Pasar Modal adalah prinsip hukum Islam dalam Kegiatan Syariah di Pasar Modal berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia, sepanjang fatwa dimaksud tidak bertentangan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini dan/atau Peraturan Otoritas Jasa Keuangan lainnya yang didasarkan pada fatwa Dewan Syariah Nasional Ulama Indonesia. Majelis -34. Efek Syariah adalah Efek sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya yang: a. akad, cara pengelolaan, kegiatan usaha; b. aset yang menjadi landasan akad, cara pengelolaan kegiatan usaha; dan/atau c. aset yang terkait dengan Efek dimaksud dan penerbitnya, tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah di Pasar Modal. 5. Ahli Syariah Pasar Modal yang selanjutnya disingkat ASPM adalah: a. orang perseorangan pengetahuan dan yang pengalaman memiliki di bidang syariah; atau b. badan usaha yang pengurus dan pegawainya memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang syariah; yang memberikan nasihat dan/atau mengawasi pelaksanaan penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal dalam kegiatan usaha perusahaan dan/atau memberikan pernyataan kesesuaian syariah atas produk atau jasa syariah di Pasar Modal. 6. Dewan Pengawas Syariah yang selanjutnya disingkat DPS adalah dewan yang bertanggung jawab memberikan nasihat dan saran serta mengawasi pemenuhan Prinsip Syariah di Pasar Modal terhadap Pihak yang melakukan Kegiatan Syariah di Pasar Modal. -4BAB II DAFTAR EFEK SYARIAH YANG DITETAPKAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN Pasal 2 Daftar Efek Syariah yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan memuat Efek Syariah yang ditawarkan dan/atau diperdagangkan di dalam negeri. Pasal 3 Daftar Efek Syariah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ditetapkan secara periodik 2 (dua) kali setiap tahun yaitu: (1) Daftar Efek Syariah periode 1 (satu) ditetapkan paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum berakhirnya bulan Mei dan berlaku efektif pada tanggal 1 Juni. (2) Daftar Efek Syariah periode 2 (dua) ditetapkan paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum berakhirnya bulan November dan berlaku efektif pada tanggal 1 Desember. Pasal 4 Selain Daftar Efek Syariah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Otoritas Jasa Keuangan dapat menetapkan Daftar Efek Syariah secara insidentil dalam hal terdapat Penawaran Umum, aksi korporasi, informasi, atau fakta dari Emiten atau Perusahaan Publik yang dapat menyebabkan terpenuhi atau tidak terpenuhinya kriteria Efek Syariah sebagaimana dalam Peraturan terkait Kriteria Daftar Efek Syariah. -5Pasal 5 Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan wajib digunakan sebagai acuan bagi pihak antara lain sebagai berikut: a. Pihak yang menerbitkan indeks Efek Syariah di dalam negeri; b. Manajer Investasi yang mengelola portofolio investasi Efek Syariah; c. Perusahaan Efek yang memiliki Sistem Online Trading Syariah; dan d. Investor institusional yang berinvestasi pada Efek Syariah. BAB III DAFTAR EFEK SYARIAH YANG DITERBITKAN OLEH PIHAK PENERBIT DAFTAR EFEK SYARIAH Pasal 6 (1) Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah hanya dapat menerbitkan Daftar Efek Syariah yang memuat Efek Syariah yang diperdagangkan di luar negeri. (2) Efek Syariah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi: a. saham yang memenuhi Prinsip Syariah di Pasar Modal yang diperdagangkan di bursa efek luar negeri; b. sukuk yang dicatatkan di bursa efek luar negeri; c. surat berharga komersial syariah yang jatuh temponya 1 (satu) tahun atau lebih; dan d. Efek Syariah luar negeri lainnya. -6(3) DPS wajib memastikan pemenuhan terhadap Prinsip Syariah di Pasar Modal atas sukuk, surat berharga komersial syariah dan Efek Syariah lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat 2 huruf b, huruf c dan huruf d. (4) Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah dilarang memuat saham Syariah dari Emiten dalam negeri yang diperdagangkan di luar negeri. Pasal 7 Efek Syariah berupa Saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat 2 huruf a dapat dimuat dalam Daftar Efek Syariah apabila saham tersebut: a. termasuk saham syariah yang ditetapkan oleh regulator, penyedia indeks dan/atau pihak lain di luar negeri yang mengacu pada kriteria kegiatan usaha dan rasio keuangan yang paling kurang terdiri dari rasio terkait utang dan/atau utang berbasis bunga dan rasio terkait pendapatan non halal; dan/atau b. diseleksi dengan menggunakan kriteria sebagaimana dimaksud dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan terkait Kriteria Daftar Efek Syariah. Pasal 8 Dalam hal Daftar Efek Syariah mengacu pada efek syariah yang ditetapkan oleh regulator, penyedia indeks dan/atau pihak lain di luar negeri, Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah wajib mencantumkan pihak yang dijadikan sebagai acuan. -7BAB IV PERIZINAN DAN PERSYARATAN PIHAK PENERBIT DAFTAR EFEK SYARIAH Pasal 9 Pihak yang akan menjadi Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah wajib Otoritas Jasa mengajukan Keuangan permohonan untuk kepada mendapatkan persetujuan dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. berbentuk badan hukum yang berkedudukan di Indonesia; b. memiliki DPS yang mempunyai izin ASPM dari Otoritas Jasa Keuangan sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Ahli Syariah Pasar Modal, baik yang berasal dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan; c. memiliki standar prosedur operasi penyusunan Daftar Efek Syariah yang paling kurang meliputi: 1. prosedur pengumpulan data termasuk mekanisme permintaan informasi tambahan; 2. Kriteria Daftar Efek Syariah yang digunakan dan prosedur penelaahan, baik periodik maupun insidentil; 3. tujuan penerbitan Daftar Efek Syariah; 4. prosedur pemantauan Daftar Efek Syariah; dan 5. prosedur perubahan Daftar Efek Syariah. d. memiliki kontrak kerjasama dengan sumber data terkait penerbitan Daftar Efek Syariah; dan e. melakukan registrasi pada Sistem Informasi Penerimaan Otoritas Jasa Keuangan. -8- Pasal 10 Dalam hal Pihak yang akan menjadi Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah merupakan Manajer Investasi Syariah dan/atau Manajer Investasi yang memiliki Unit Pengelolaan Investasi Syariah, persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a, huruf b dan huruf e tidak berlaku. BAB IV TATA CARA PERMOHONAN PERSETUJUAN PIHAK PENERBIT DAFTAR EFEK SYARIAH Pasal 11 (1) Permohonan sebagai untuk Pihak memperoleh Penerbit Daftar persetujuan Efek Syariah diajukan oleh pemohon dalam bentuk dokumen cetak kepada Otoritas Jasa Keuangan dengan menggunakan format surat permohonan persetujuan sebagai Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini. (2) Dalam hal menyediakan Otoritas sistem Jasa Keuangan elektronik telah permohonan persetujuan Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah, permohonan persetujuan Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah dapat diajukan melalui sistem elektronik tersebut. (3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib disertai kelengkapan dokumen sebagai berikut: a. dokumen yang menyangkut pemohon: 1. fotokopi bukti pembayaran atas registrasi -9sebagai Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah; 2. fotokopi anggaran dasar terakhir atau dokumen sejenis yang telah memperoleh persetujuan dari instansi yang berwenang dalam hal pemohon belum mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan; 3. struktur organisasi perusahaan; 4. fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak atas nama pemohon; 5. daftar nama dan data anggota direksi, yang meliputi: a) daftar riwayat hidup terbaru yang ditandatangani oleh yang bersangkutan; b) fotokopi Kartu Penduduk/Paspor yang Tanda masih berlaku; c) fotokopi Izin Kerja Tenaga Asing (IKTA) bagi direksi berkewarganegaraan asing dari instansi yang berwenang sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku; dan d) pasfoto terbaru ukuran 4x6 cm dengan latar belakang warna merah sebanyak 2 (dua) lembar. 6. fotokopi surat izin ASPM anggota DPS yang bertanggung jawab terhadap pemenuhan kepatuhan syariah DES yang diterbitkan; 7. surat penunjukan direksi kepada DPS sebagai Pihak yang bertanggung jawab terhadap pemenuhan kepatuhan syariah DES yang diterbitkan; -108. surat pernyataan kesediaan DPS atas penunjukan direksi sebagai Pihak yang bertanggung jawab terhadap pemenuhan kepatuhan syariah DES yang diterbitkan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini; dan 9. surat pernyataan direksi sebagai Pihak yang bertanggung jawab atas penyusunan DES sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini. b. dokumen yang menyangkut prosedur dan tata cara penetapan Efek yang masuk dalam Daftar Efek Syariah: 1. fotokopi dokumen standar prosedur operasi penyusunan Daftar Efek Syariah dengan menggunakan kertas berlogo perusahaan serta mencantumkan tanggal pengesahan dan ditandatangani oleh anggota direksi; 2. surat pernyataan pernyataan DPS kesyariahan Efek mengenai Syariah yang dimuat dalam Daftar Efek Syariah yang Daftar diterbitkan oleh Efek Pihak Syariah Penerbit dengan menggunakan format surat pernyataan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini; dan 3. dalam hal pemohon mengacu kepada Daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh pihak penyedia efek syariah luar negeri -11lainnya, pemohon wajib menyampaikan dokumen komitmen untuk melakukan kerjasama dengan pihak penyedia efek syariah luar negeri lainnya tersebut. Pasal 12 Otoritas Jasa Keuangan dapat meminta tambahan dokumen dan/atau informasi yang berkaitan dengan permohonan sebagaimana dimaksud dalam pasal 11. Pasal 13 (1) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 tidak memenuhi syarat, maka dalam jangka waktu paling lambat 45 (empat puluh lima) hari sejak diterimanya permohonan tersebut, Otoritas Jasa Keuangan memberikan surat pemberitahuan kepada pemohon yang menyatakan bahwa: a. permohonan tidak lengkap dengan menggunakan format perubahan dan/atau tambahan informasi sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini; atau b. permohonan ditolak dengan menggunakan format penolakan permohonan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini. (2) Pihak yang dokumen tidak dan/atau melengkapi informasi kekurangan tambahan sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a dalam waktu 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal surat pemberitahuan Otoritas Jasa Keuangan, dianggap telah mengundurkan diri. -12(3) Dalam hal permohonan dimaksud dalam pasal 11 memenuhi persyaratan, maka dalam jangka waktu paling lambat 45 (empat puluh lima) hari sejak diterimanya permohonan secara lengkap, Otoritas Jasa persetujuan Keuangan memberikan kepada menggunakan pemohon format surat surat dengan keputusan persetujuan sebagai Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini. BAB V PELAPORAN PIHAK PENERBIT DAFTAR EFEK SYARIAH Pasal 14 Setiap Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah dapat: a. mengumumkan Daftar Efek Syariah yang diterbitkannya kepada publik; b. menggunakannya secara terbatas untuk kepentingan Pihak tertentu; atau c. mengumumkan Daftar diterbitkannya menggunakannya Efek Syariah yang kepada publik dan secara terbatas untuk kepentingan Pihak tertentu. Pasal 15 Dalam hal Pihak mengumumkan Penerbit Daftar Daftar Efek Efek Syariah Syariah yang diterbitkannya kepada publik, maka Pihak tersebut wajib: a. mengumumkan setiap perubahan Daftar Efek Syariah yang diterbitkannya melalui media cetak -13atau media elektronik yang dapat diakses oleh publik paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah perubahan Daftar Efek Syariah dinyatakan efektif; dan b. menyampaikan: 1) hasil pengumuman sebagaimana dimaksud dalam huruf a 2) laporan pernyataan DPS kepada Otoritas Jasa paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah Daftar Efek Syariah tersebut dipublikasikan. Pasal 16 Dalam hal Pihak menggunakan Penerbit Daftar Daftar Efek Efek Syariah Syariah yang diterbitkannya secara terbatas untuk kepentingan Pihak tertentu, maka Pihak tersebut wajib menyampaikan: a. laporan Daftar Efek Syariah; dan b. laporan pernyataan DPS kepada Otoritas Jasa Keuangan sebanyak 1 (satu) kali setiap tahun dengan batas akhir periode laporan per 31 Desember tahun berjalan dan disampaikan paling lambat 31 Maret tahun berikutnya. Pasal 17 Dalam hal Pihak mengumumkan Penerbit Daftar Daftar Efek Efek Syariah Syariah yang diterbitkannya kepada publik dan menggunakannya secara terbatas untuk kepentingan Pihak tertentu, maka Pihak tersebut wajib mengikuti ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 dan Pasal 16. -14Pasal 18 Laporan sebagaimana dimaksud dalam pasal 15, pasal 16 dan pasal 17 menggunakan format laporan Daftar Efek Syariah dan format laporan pernyataan DPS sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini. Pasal 19 Dalam hal Otoritas Jasa Keuangan telah menyediakan sistem elektronik, penyampaian laporan Pihak Daftar Efek Syariah dapat disampaikan melalui sistem elektronik tersebut. Pasal 20 Dalam hal terlambat Pihak Penerbit menyampaikan Daftar Efek laporan Syariah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Pasal 16, dan Pasal 17 maka penghitungan jumlah hari keterlambatan dihitung setelah batas waktu penyampaian laporan berakhir. BAB VI KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 21 (1) Pihak Penerbit menyimpan Daftar seluruh Efek dokumen Syariah yang wajib terkait dengan Efek dalam Daftar Efek Syariah yang diterbitkannya untuk jangka waktu sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan tentang dokumen perusahaan. -15(2) Otoritas Jasa Keuangan berwenang mencabut persetujuan yang telah diberikan kepada Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah, jika dikemudian hari ditemukan pelanggaran. BAB VII SANKSI Pasal 22 (1) Dengan tidak mengurangi ketentuan pidana di bidang Pasar Modal, Otoritas Jasa Keuangan berwenang terhadap mengenakan setiap sanksi pihak administratif yang melakukan pelanggaran ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini, menyebabkan termasuk terjadinya pihak-pihak pelanggaran yang tersebut berupa: a. peringatan tertulis; b. denda, yaitu kewajiban untuk membayar sejumlah uang tertentu; c. pembatasan kegiatan usaha; d. pembekuan kegiatan usaha; e. pencabutan izin usaha; f. pembatalan persetujuan; dan g. pembatalan pendaftaran. (2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, atau huruf g dapat dikenakan dengan atau tanpa didahului pengenaan sanksi administratif berupa peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a. (3) Sanksi administratif berupa denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dapat dikenakan -16secara tersendiri dengan atau pengenaan secara bersama-sama sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, atau huruf g. Pasal 23 Selain sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1), Otoritas Jasa Keuangan dapat melakukan tindakan tertentu terhadap setiap pihak yang melakukan pelanggaran ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini. Pasal 24 Otoritas Jasa pengenaan Keuangan sanksi dapat mengumumkan administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1), dan tindakan tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 kepada masyarakat. BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 25 Pihak yang telah mendapatkan persetujuan sebagai Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah sebelum berlakunya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini wajib menyesuaikan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini paling lambat 3 (tiga) bulan sejak diundangkannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini. -17BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 26 Pada saat Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini mulai berlaku, Peraturan Nomor II.K.1, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-208/BL/20012 tanggal 24 April 2012 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah dinyatakan tidak berlaku. Pasal 27 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 2017 KETUA DEWAN KOMISIONER, OTORITAS JASA KEUANGAN, MULIAMAN D. HADAD Diundangkan di Jakarta pada tanggal MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, YASONNA H. LAOLY LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN NOMOR PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2017 TENTANG PENETAPAN DAN PENERBITAN DAFTAR EFEK SYARIAH I. UMUM Dalam rangka pengembangan Pasar Modal syariah agar dapat tumbuh stabil dan berkelanjutan diperlukan pengembangan infrastruktur pasar yang memadai. Salah satu infrastruktur penting adalah tersedianya regulasi yang jelas dan mudah dipahami, serta dapat diterapkan. Disamping itu, dinamika perkembangan Pasar Modal syariah menuntut adanya penyempurnaan atas Peraturan Nomor II.K.1, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-208/BL/2012 tanggal 24 April 2012 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah. Penyempurnaan tersebut dilakukan untuk mendukung pengembangan pasar modal syariah melalui pertumbuhan efek syariah. Penyempurnaan Peraturan Nomor II.K.1 meliputi substansi aturan dan pemisahan peraturan menjadi 2 (dua), yaitu Peraturan terkait Kriteria Daftar Efek Syariah dan Peraturan terkait Penetapan dan Penerbitan Daftar Efek Syariah. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini merupakan salah satu dari 2 (dua) peraturan yang berasal dari Peraturan Nomor II.K.1, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-208/BL/2012 tanggal 24 April 2012 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah namun khusus mengatur mengenai Penetapan dan Penerbitan Daftar Efek Syariah sekaligus menyempurnakan ketentuan yang ada di Peraturan Nomor II.K.1. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas. -2Pasal 4 Yang dimaksud dengan “aksi korporasi” antara lain adalah transaksi afiliasi, transaksi material, perubahan kegiatan usaha utama, dan penggabungan usaha. Pasal 5 Cukup jelas. Pasal 6 Cukup jelas. Pasal 7 Cukup jelas. Pasal 8 Pihak yang dijadikan acuan antara lain Dow Jones Islamic index, Financial Times Stock Exchange, MSCI, Securities Commission Malaysia. Pasal 9 Huruf a Cukup jelas. Huruf b Cukup jelas. Huruf c Yang dimaksud “standar prosedur operasi” adalah standar prosedur operasi yang berupa flowchart dan penjelasan. Pasal 10 Cukup jelas. Pasal 11 Cukup jelas. Pasal 12 Cukup jelas. Pasal 13 Cukup jelas. Pasal 14 Huruf a Yang dimaksud “mengumumkan Daftar Efek Syariah kepada publik” adalah melakukan publikasi Daftar Efek Syariah ke media cetak dan elektronik. Huruf b Cukup jelas. Huruf c Cukup jelas. -3Pasal 15 Cukup jelas. Pasal 16 Cukup jelas. Pasal 17 Cukup jelas. Pasal 18 Cukup jelas. Pasal 19 Cukup jelas. Pasal 20 Cukup jelas. Pasal 21 Cukup jelas. Pasal 22 Cukup jelas. Pasal 23 Yang dimaksud dengan “tindakan tertentu” antara lain berupa memerintahkan kepada Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah untuk mengeluarkan Efek yang tidak memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dari Daftar Efek Syariah yang diterbitkannya. Pasal 24 Cukup jelas. Pasal 25 Cukup jelas. Pasal 26 Cukup jelas. Pasal 27 Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR -4- OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENETAPAN DAN PENERBITAN DAFTAR EFEK SYARIAH -5- Nomor Lampiran Perihal : ........, ...................... : : Permohonan Persetujuan sebagai Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah Kepada Yth. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Gedung Sumitro Djojohadikusumo Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta 10710 Dengan hormat, Bersama ini kami mengajukan Permohonan Persetujuan sebagai Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah dalam rangkap 2 (dua) sebagai berikut: 1. Nama Pemohon 2. Alamat Pemohon : ............................................. : ............................................. (Nama Jalan & Nomor) ............................................. (Kota & Kode Pos) 3. Nomor Telepon, Faksimile, dan Email : ............................................. 4. Nomor dan Tanggal pengesahan Anggaran Dasar oleh Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia : ............................................. 5. Nomor Pokok Wajib Pajak : ............................................. Melengkapi permohonan ini, kami lampirkan dokumen-dokumen sebagai berikut: 1. fotokopi bukti pembayaran atas registrasi sebagai Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah; 2. fotokopi anggaran dasar terakhir atau dokumen sejenis yang telah memperoleh persetujuan dari instansi yang berwenang (bagi pemohon yang belum mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan); 3. struktur organisasi perusahaan; 4. fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak atas nama pemohon; 5. daftar nama dan data anggota direksi, yang meliputi: a) daftar riwayat hidup terbaru yang ditandatangani oleh yang bersangkutan; b) fotokopi Kartu Tanda Penduduk/Paspor yang masih berlaku; c) fotokopi Izin Kerja Tenaga Asing (IKTA) bagi direksi berkewarganegaraan asing dari instansi yang berwenang sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku; dan -6d) pasfoto terbaru ukuran 4x6 cm dengan latar belakang warna merah sebanyak 2 (dua) lembar. 6. fotokopi surat izin ASPM anggota DPS yang bertanggung jawab terhadap pemenuhan kepatuhan syariah DES yang diterbitkan; 7. surat penunjukan direksi kepada DPS sebagai Pihak yang bertanggung jawab terhadap pemenuhan kepatuhan syariah DES yang diterbitkan dan kesediaan DPS atas penunjukan tersebut; 8. surat pernyataan kesediaan DPS atas penunjukan direksi sebagai Pihak yang bertanggung jawab terhadap pemenuhan kepatuhan syariah DES yang diterbitkan; 9. surat pernyataan direksi sebagai Pihak yang bertanggung jawab atas penyusunan DES; 10. fotokopi dokumen standar prosedur operasi penyusunan Daftar Efek Syariah dengan menggunakan kertas berlogo perusahaan serta mencantumkan tanggal pengesahan dan ditandatangani oleh anggota direksi; 11. surat pernyataan DPS mengenai pernyataan kesyariahan Efek Syariah yang dimuat dalam Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah; dan 12. dokumen komitmen untuk melakukan kerjasama dengan pihak penyedia efek syariah luar negeri lainnya tersebut (bagi pemohon yang mengacu kepada Daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh pihak penyedia efek syariah luar negeri lainnya). Demikianlah permohonan ini kami ajukan dan atas perhatiannya, diucapkan terimakasih. (Pemohon) (ttd) materai ……………………….………. (nama jelas) Direktur Tembusan: Direktur Pasar Modal Syariah. -7SURAT PERNYATAAN DPS TENTANG KESEDIAAN SEBAGAI PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP PEMENUHAN KEPATUHAN SYARIAH DES YANG DITERBITKAN Nomor Lampiran : : PERNYATAAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH Saya yang bertanda tangan di bawah ini: 1. 2. 3. 4. 5. Nama Perusahaan Kegiatan usaha Alamat 5. Telepon : : : : ................................................................. ................................................................. ................................................................. (nama jalan dan nomor) ................................................................. (kota dan kode pos) Dengan ini menyatakan bahwa saya selaku Dewan Pengawas Syariah pada perusahaan yang disebutkan di atas, akan bertanggung jawab penuh terhadap pemenuhan kepatuhan syariah pada Daftar Efek Syariah yang diterbitkan perusahaan serta mematuhi peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal dan peraturan lain yang berlaku. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya agar dapat dipergunakan sebagaimana semestinya. (tanggal,....................) (ttd) ……………………………………… (nama jelas) -8SURAT PERNYATAAN DIREKSI YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS PENYUSUNAN DAFTAR EFEK SYARIAH Nomor Lampiran : : PERNYATAAN DIREKSI Saya yang bertanda tangan di bawah ini: 1. 2. 3. 4. 5. Nama Jabatan Perusahaan Kegiatan usaha Alamat 6. Telepon : : : : : ................................................................. ................................................................. ................................................................. ................................................................. ................................................................. (nama jalan dan nomor) ................................................................. (kota dan kode pos) : ................................................................. Dengan ini menyatakan bahwa saya akan bertanggung jawab penuh terhadap penyusunan Daftar Efek Syariah yang diterbitkan perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal dan peraturan lain yang berlaku. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya agar dapat dipergunakan sebagaimana semestinya. (tanggal,....................) (ttd) materai ……………………………………… (nama jelas) -9SURAT PERNYATAAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH Nomor Lampiran : : PERNYATAAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH Saya yang bertanda tangan di bawah ini: 1. 2. 3. 4. 5. Nama Jabatan Perusahaan Kegiatan usaha Alamat 6. Telepon : : : : : : ................................................................. ................................................................. ................................................................. ................................................................. ................................................................. (nama jalan dan nomor) ................................................................. (kota dan kode pos) : ................................................................. Dengan ini menyatakan bahwa saya selaku Dewan Pengawas Syariah pada perusahaan yang disebutkan di atas, menyatakan bahwa Efek Syariah yang dimuat dalam Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh ....... (nama Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah) pada tanggal ....... telah sesuai dengan pemenuhan Prinsip Syariah di Pasar Modal. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya agar dapat dipergunakan sebagaimana semestinya. (tanggal,....................) (ttd) materai ……………………………………… (nama jelas) -10SURAT PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI .................... , ………………….. Nomor Lampiran Perihal : : : Perubahan dan/atau Tambahan Informasi atas Permohonan Persetujuan sebagai Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah. Kepada Yth. ..................... ..................... di-................. Dengan hormat, Setelah diadakan penelaahan atas dokumen yang Saudara sampaikan melalui surat Nomor.......tanggal......perihal......, maka Saudara diminta untuk menyampaikan perubahan dan/atau tambahan informasi yang bersangkutan kepada Otoritas Jasa Keuangan sebagai berikut: 1. Perubahan yang perlu dilaksanaan adalah: ............................................................................................................ .... 2. Tambahan informasi yang wajib disampaikan adalah: ............................................................................................................ .... Sebelum hal tersebut di atas dipenuhi, permohonan Saudara untuk memperoleh persetujuan belum dapat dipertimbangkan. Demikian agar Saudara maklum. Direktur Pasar Modal Syariah, (ttd) ……………………………………… (nama jelas) -11SURAT PENOLAKAN PERMOHONAN .................... , ………………….. Nomor Lampiran Perihal : : : Penolakan atas Permohonan Persetujuan sebagai Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah. Kepada Yth. ...................... ...................... di-.................. Dengan hormat, Setelah diadakan penelaahan atas dokumen yang Saudara sampaikan melalui surat Nomor.......tanggal......perihal......, maka dengan ini diputuskan bahwa permohonan Saudara ditolak dengan pertimbangan sebagai berikut: 1. ............................................................................................................ 2. ............................................................................................................ 3. ............................................................................................................ Demikian agar Saudara maklum. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, (ttd) ……………………………………… (nama jelas) Tembusan: Direktur Pasar Modal Syariah. -12SURAT KEPUTUSAN PERSETUJUAN SEBAGAI PIHAK PENERBIT DAFTAR EFEK SYARIAH KEPUTUSAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR KEP-......./D.04/....... TENTANG PERSETUJUAN SEBAGAI PIHAK PENERBIT DAFTAR EFEK SYARIAH KEPADA PT .............................. (NPWP: .........................) DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang : Mengingat : 1. Surat PT ................ Nomor: ............ tanggal .......... perihal Permohonan Persetujuan sebagai Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah; 2. bahwa permohonan persetujuan sebagai Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah atas nama PT .......... telah memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 3608); 2. Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 5253); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3617) sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2004 (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4372); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3618); 5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 67/P Tahun 2012 tentang Pengangkatan Dalam Keanggotaan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan 6. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 15/POJK.04/2015 tentang Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal; 7. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 16/POJK.04/2015 tentang Ahli Syariah Pasar Modal; 8. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 17/POJK.04/2015 tentang Penerbitan Dan Persyaratan Efek Syariah Berupa Saham Oleh Emiten Syariah Atau -13Perusahaan Publik Syariah; 9. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18/POJK.04/2015 tentang Penerbitan Dan Persyaratan Sukuk; 10. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 19/POJK.04/2015 tentang Penerbitan Dan Persyaratan Reksa Dana Syariah; 11. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 20/POJK.04/2015 tentang Penerbitan Dan Persyaratan Efek Beragun Aset Syariah; 12. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 53/POJK.04/2015 tentang Akad Yang Digunakan Dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal; 13. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Kriteria Daftar Efek Syariah; Nomor......tentang 14. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor......tentang Penetapan dan Penerbitan Daftar Efek Syariah. MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PEMBERIAN PERSETUJUAN SEBAGAI PIHAK PENERBIT DAFTAR EFEK SYARIAH KEPADA PT ............ KESATU : Memberikan Persetujuan sebagai Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah kepada PT ............. dengan alamat kantor pusat .......... KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. KETIGA : Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, dapat diadakan perubahan sebagaimana mestinya. SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Ketua Dewan Komisioner OJK; Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I: Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II; Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal IA; Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal IB; Direktur Pasar Modal Syariah; dan PT ............................... Ditetapkan di Jakarta pada tanggal.............. a.n. DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN KEPALA EKSEKUTIF PENGAWAS PASAR MODAL NURHAIDA -14LAPORAN PIHAK PENERBIT DAFTAR EFEK SYARIAH .................... , ………………….. Nomor Lampiran Perihal : : : Penyampaian Pelaporan Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah Kepada Yth. Direktur Pasar Modal Syariah Otoritas Jasa keuangan di Jakarta Dengan hormat, Sehubungan dengan pelaksanaan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor…… tentang Penetapan dan Penerbitan Daftar Efek Syariah, bersama ini kami sampaikan sebagaimana terlampir: 1. Laporan Daftar Efek Syariah dan/atau perubahan Daftar Efek Syariah; dan 2. Laporan Pernyataan dari Dewan Pengawas Syariah. Demikian laporan ini kami sampaikan dan atas perhatiannya, diucapkan terima kasih. (Nama Perusahaan) (ttd) ……………………………………… (nama jelas) Direktur