OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

advertisement
OTORITAS JASA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN
NOMOR
/POJK.04/2017
TENTANG
PENETAPAN DAN PENERBITAN DAFTAR EFEK SYARIAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,
Menimbang :
bahwa dalam rangka mendorong perkembangan industri
Pasar
Modal
Syariah
penyempurnaan
di
peraturan
Indonesia,
mengenai
diperlukan
Kriteria
dan
Penerbitan Daftar Efek Syariah dengan menetapkan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penetapan
dan Penerbitan Daftar Efek Syariah.
Mengingat
:
1.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun
1995
Nomor
64,
Tambahan
Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3608);
2.
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
: PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG
PENETAPAN DAN PENERBITAN DAFTAR EFEK
SYARIAH.
-2BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang
dimaksud dengan:
1.
Daftar Efek Syariah adalah kumpulan Efek yang
tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah di
Pasar Modal, yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa
Keuangan atau diterbitkan oleh Pihak Penerbit
Daftar Efek Syariah.
2. Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah adalah:
a. Pihak yang
dari
telah mendapatkan persetujuan
Otoritas
Jasa
Keuangan
untuk
menerbitkan Daftar Efek Syariah Luar Negeri;
b. Manajer
Investasi
Syariah
yang
telah
memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan
untuk
dapat
Syariah
Luar
menerbitkan
Negeri
Daftar
sebagaimana
Efek
diatur
dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini;
atau
c. Manajer
Investasi
yang
memiliki
Unit
Pengelolaan Investasi Syariah yang telah
memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan
untuk
dapat
Syariah
Luar
menerbitkan
Negeri
Daftar
sebagaimana
Efek
diatur
dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini.
3.
Prinsip Syariah di Pasar Modal adalah prinsip
hukum Islam dalam Kegiatan Syariah di Pasar
Modal berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional
-
Majelis
Ulama
Indonesia,
sepanjang
fatwa
dimaksud tidak bertentangan dengan Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan ini dan/atau Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan lainnya yang didasarkan
pada fatwa Dewan Syariah Nasional Ulama Indonesia.
Majelis
-34.
Efek Syariah adalah Efek sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang tentang Pasar Modal dan
peraturan pelaksanaannya yang:
a. akad, cara pengelolaan, kegiatan usaha;
b. aset yang menjadi landasan akad, cara
pengelolaan kegiatan usaha; dan/atau
c. aset yang terkait dengan Efek dimaksud dan
penerbitnya,
tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah di
Pasar Modal.
5.
Ahli
Syariah
Pasar
Modal
yang
selanjutnya
disingkat ASPM adalah:
a. orang
perseorangan
pengetahuan
dan
yang
pengalaman
memiliki
di
bidang
syariah; atau
b. badan usaha yang pengurus dan pegawainya
memiliki pengetahuan dan pengalaman di
bidang syariah;
yang memberikan nasihat dan/atau mengawasi
pelaksanaan penerapan Prinsip Syariah di Pasar
Modal
dalam
kegiatan
usaha
perusahaan
dan/atau memberikan pernyataan kesesuaian
syariah atas produk atau jasa syariah di Pasar
Modal.
6.
Dewan
Pengawas
Syariah
yang
selanjutnya
disingkat DPS adalah dewan yang bertanggung
jawab
memberikan
nasihat
dan
saran
serta
mengawasi pemenuhan Prinsip Syariah di Pasar
Modal terhadap Pihak yang melakukan Kegiatan
Syariah di Pasar Modal.
-4BAB II
DAFTAR EFEK SYARIAH YANG DITETAPKAN OLEH
OTORITAS JASA KEUANGAN
Pasal 2
Daftar Efek Syariah yang ditetapkan Otoritas Jasa
Keuangan memuat Efek Syariah yang ditawarkan
dan/atau diperdagangkan di dalam negeri.
Pasal 3
Daftar Efek Syariah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ditetapkan secara periodik 2 (dua) kali setiap
tahun yaitu:
(1)
Daftar Efek Syariah periode 1 (satu) ditetapkan
paling
lambat
5
(lima)
hari
kerja
sebelum
berakhirnya bulan Mei dan berlaku efektif pada
tanggal 1 Juni.
(2)
Daftar Efek Syariah periode 2 (dua) ditetapkan
paling
lambat
5
(lima)
hari
kerja
sebelum
berakhirnya bulan November dan berlaku efektif
pada tanggal 1 Desember.
Pasal 4
Selain Daftar Efek Syariah sebagaimana dimaksud
dalam
Pasal
3,
Otoritas
Jasa
Keuangan
dapat
menetapkan Daftar Efek Syariah secara insidentil
dalam hal terdapat Penawaran Umum, aksi korporasi,
informasi, atau fakta dari Emiten atau Perusahaan
Publik yang dapat menyebabkan terpenuhi atau tidak
terpenuhinya
kriteria
Efek
Syariah
sebagaimana
dalam Peraturan terkait Kriteria Daftar Efek Syariah.
-5Pasal 5
Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Otoritas
Jasa Keuangan wajib digunakan sebagai acuan bagi
pihak antara lain sebagai berikut:
a. Pihak yang menerbitkan indeks Efek Syariah di
dalam negeri;
b. Manajer
Investasi
yang
mengelola
portofolio
investasi Efek Syariah;
c. Perusahaan Efek yang memiliki Sistem Online
Trading Syariah; dan
d. Investor institusional yang berinvestasi pada Efek
Syariah.
BAB III
DAFTAR EFEK SYARIAH YANG DITERBITKAN OLEH
PIHAK PENERBIT DAFTAR EFEK SYARIAH
Pasal 6
(1)
Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah hanya dapat
menerbitkan Daftar Efek Syariah yang memuat
Efek Syariah yang diperdagangkan di luar negeri.
(2)
Efek Syariah sebagaimana dimaksud pada ayat 1
meliputi:
a. saham yang
memenuhi Prinsip Syariah di
Pasar Modal yang diperdagangkan di bursa
efek luar negeri;
b. sukuk yang dicatatkan di bursa efek luar
negeri;
c. surat berharga komersial syariah yang jatuh
temponya 1 (satu) tahun atau lebih; dan
d. Efek Syariah luar negeri lainnya.
-6(3)
DPS
wajib memastikan pemenuhan terhadap
Prinsip Syariah di Pasar Modal atas sukuk, surat
berharga komersial syariah dan Efek Syariah
lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
ayat 2 huruf b, huruf c dan huruf d.
(4) Pihak
Penerbit
Daftar
Efek
Syariah
dilarang
memuat saham Syariah dari Emiten dalam negeri
yang diperdagangkan di luar negeri.
Pasal 7
Efek Syariah berupa Saham sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6 ayat 2 huruf a dapat dimuat dalam
Daftar Efek Syariah apabila saham tersebut:
a.
termasuk saham syariah yang ditetapkan oleh
regulator, penyedia indeks dan/atau pihak lain di
luar negeri yang mengacu pada kriteria kegiatan
usaha dan rasio keuangan yang paling kurang
terdiri dari rasio terkait utang dan/atau utang
berbasis bunga dan rasio terkait pendapatan non
halal; dan/atau
b. diseleksi
dengan
menggunakan
kriteria
sebagaimana dimaksud dalam peraturan Otoritas
Jasa
Keuangan
terkait
Kriteria
Daftar
Efek
Syariah.
Pasal 8
Dalam hal Daftar Efek Syariah mengacu pada efek
syariah yang ditetapkan oleh regulator, penyedia
indeks dan/atau pihak lain di luar negeri, Pihak
Penerbit Daftar Efek Syariah wajib mencantumkan
pihak yang dijadikan sebagai acuan.
-7BAB IV
PERIZINAN DAN PERSYARATAN
PIHAK PENERBIT DAFTAR EFEK SYARIAH
Pasal 9
Pihak yang akan menjadi Pihak Penerbit Daftar Efek
Syariah
wajib
Otoritas
Jasa
mengajukan
Keuangan
permohonan
untuk
kepada
mendapatkan
persetujuan dengan memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
a.
berbentuk badan hukum yang berkedudukan di
Indonesia;
b.
memiliki DPS yang mempunyai izin ASPM dari
Otoritas Jasa Keuangan sebagaimana diatur
dalam
Peraturan
Otoritas
Jasa
Keuangan
tentang Ahli Syariah Pasar Modal, baik yang
berasal dari dalam perusahaan maupun dari
luar perusahaan;
c.
memiliki standar prosedur operasi penyusunan
Daftar Efek Syariah yang paling kurang meliputi:
1. prosedur
pengumpulan
data
termasuk
mekanisme permintaan informasi tambahan;
2. Kriteria Daftar Efek Syariah yang digunakan
dan
prosedur
penelaahan,
baik
periodik
maupun insidentil;
3. tujuan penerbitan Daftar Efek Syariah;
4. prosedur pemantauan Daftar Efek Syariah;
dan
5. prosedur perubahan Daftar Efek Syariah.
d.
memiliki kontrak kerjasama dengan sumber data
terkait penerbitan Daftar Efek Syariah; dan
e.
melakukan registrasi pada Sistem Informasi
Penerimaan Otoritas Jasa Keuangan.
-8-
Pasal 10
Dalam hal Pihak yang akan menjadi Pihak Penerbit
Daftar Efek Syariah merupakan Manajer Investasi
Syariah dan/atau Manajer Investasi yang memiliki
Unit
Pengelolaan
Investasi
Syariah,
persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a, huruf
b dan huruf e tidak berlaku.
BAB IV
TATA CARA PERMOHONAN PERSETUJUAN
PIHAK PENERBIT DAFTAR EFEK SYARIAH
Pasal 11
(1)
Permohonan
sebagai
untuk
Pihak
memperoleh
Penerbit
Daftar
persetujuan
Efek
Syariah
diajukan oleh pemohon dalam bentuk dokumen
cetak kepada Otoritas Jasa Keuangan dengan
menggunakan
format
surat
permohonan
persetujuan sebagai Pihak Penerbit Daftar Efek
Syariah sebagaimana tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini.
(2)
Dalam
hal
menyediakan
Otoritas
sistem
Jasa
Keuangan
elektronik
telah
permohonan
persetujuan Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah,
permohonan persetujuan Pihak Penerbit Daftar
Efek
Syariah
dapat
diajukan
melalui
sistem
elektronik tersebut.
(3)
Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
wajib
disertai
kelengkapan
dokumen
sebagai
berikut:
a. dokumen yang menyangkut pemohon:
1.
fotokopi bukti pembayaran atas registrasi
-9sebagai
Pihak
Penerbit
Daftar
Efek
Syariah;
2.
fotokopi anggaran dasar terakhir atau
dokumen sejenis yang telah memperoleh
persetujuan dari instansi yang berwenang
dalam hal pemohon belum mendapatkan
izin dari Otoritas Jasa Keuangan;
3.
struktur organisasi perusahaan;
4.
fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak atas
nama pemohon;
5.
daftar nama dan data anggota direksi,
yang meliputi:
a) daftar riwayat hidup terbaru yang
ditandatangani
oleh
yang
bersangkutan;
b) fotokopi
Kartu
Penduduk/Paspor
yang
Tanda
masih
berlaku;
c) fotokopi Izin Kerja Tenaga Asing (IKTA)
bagi direksi berkewarganegaraan asing
dari instansi yang berwenang sesuai
ketentuan perundang-undangan yang
berlaku; dan
d) pasfoto terbaru ukuran 4x6 cm dengan
latar belakang warna merah sebanyak
2 (dua) lembar.
6.
fotokopi surat izin ASPM anggota DPS
yang
bertanggung
jawab
terhadap
pemenuhan kepatuhan syariah DES yang
diterbitkan;
7.
surat penunjukan direksi kepada DPS
sebagai Pihak yang bertanggung jawab
terhadap pemenuhan kepatuhan syariah
DES yang diterbitkan;
-108.
surat pernyataan kesediaan DPS atas
penunjukan direksi sebagai Pihak yang
bertanggung jawab terhadap pemenuhan
kepatuhan syariah DES yang diterbitkan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran
yang
merupakan
bagian
tidak
terpisahkan dari Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan ini; dan
9.
surat pernyataan direksi sebagai Pihak
yang bertanggung jawab atas penyusunan
DES
sebagaimana
tercantum
dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan ini.
b. dokumen yang menyangkut prosedur dan tata
cara penetapan Efek yang masuk dalam Daftar
Efek Syariah:
1.
fotokopi
dokumen
standar
prosedur
operasi penyusunan Daftar Efek Syariah
dengan
menggunakan
kertas
berlogo
perusahaan serta mencantumkan tanggal
pengesahan
dan
ditandatangani
oleh
anggota direksi;
2. surat
pernyataan
pernyataan
DPS
kesyariahan
Efek
mengenai
Syariah
yang dimuat dalam Daftar Efek Syariah
yang
Daftar
diterbitkan
oleh
Efek
Pihak
Syariah
Penerbit
dengan
menggunakan format surat pernyataan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran
yang
merupakan
bagian
tidak
terpisahkan dari Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan ini; dan
3.
dalam hal pemohon mengacu kepada
Daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh
pihak penyedia efek syariah luar negeri
-11lainnya, pemohon wajib menyampaikan
dokumen komitmen untuk melakukan
kerjasama dengan pihak penyedia efek
syariah luar negeri lainnya tersebut.
Pasal 12
Otoritas Jasa Keuangan dapat meminta tambahan
dokumen dan/atau informasi yang berkaitan dengan
permohonan sebagaimana dimaksud dalam pasal 11.
Pasal 13
(1) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 11 tidak memenuhi syarat, maka
dalam jangka waktu paling lambat 45 (empat
puluh lima) hari sejak diterimanya permohonan
tersebut, Otoritas Jasa Keuangan memberikan
surat
pemberitahuan
kepada
pemohon
yang
menyatakan bahwa:
a. permohonan
tidak
lengkap
dengan
menggunakan format perubahan dan/atau
tambahan informasi sebagaimana tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan
dari
Peraturan
Otoritas
Jasa
Keuangan ini; atau
b. permohonan
ditolak
dengan
menggunakan
format penolakan permohonan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian
tidak
terpisahkan
dari
Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan ini.
(2) Pihak
yang
dokumen
tidak
dan/atau
melengkapi
informasi
kekurangan
tambahan
sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a dalam
waktu 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal
surat pemberitahuan Otoritas Jasa Keuangan,
dianggap telah mengundurkan diri.
-12(3) Dalam hal permohonan dimaksud dalam pasal 11
memenuhi
persyaratan,
maka
dalam
jangka
waktu paling lambat 45 (empat puluh lima) hari
sejak diterimanya permohonan secara lengkap,
Otoritas
Jasa
persetujuan
Keuangan
memberikan
kepada
menggunakan
pemohon
format
surat
surat
dengan
keputusan
persetujuan sebagai Pihak Penerbit Daftar Efek
Syariah sebagaimana tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini.
BAB V
PELAPORAN
PIHAK PENERBIT DAFTAR EFEK SYARIAH
Pasal 14
Setiap Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah dapat:
a.
mengumumkan
Daftar
Efek
Syariah
yang
diterbitkannya kepada publik;
b. menggunakannya
secara
terbatas
untuk
kepentingan Pihak tertentu; atau
c.
mengumumkan
Daftar
diterbitkannya
menggunakannya
Efek
Syariah
yang
kepada
publik
dan
secara
terbatas
untuk
kepentingan Pihak tertentu.
Pasal 15
Dalam
hal
Pihak
mengumumkan
Penerbit
Daftar
Daftar
Efek
Efek
Syariah
Syariah
yang
diterbitkannya kepada publik, maka Pihak tersebut
wajib:
a. mengumumkan setiap perubahan Daftar Efek
Syariah yang diterbitkannya melalui media cetak
-13atau media elektronik yang dapat diakses oleh
publik paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah
perubahan Daftar Efek Syariah dinyatakan efektif;
dan
b. menyampaikan:
1) hasil
pengumuman
sebagaimana
dimaksud
dalam huruf a
2) laporan pernyataan DPS
kepada Otoritas Jasa paling lambat 2 (dua) hari kerja
setelah Daftar Efek Syariah tersebut dipublikasikan.
Pasal 16
Dalam
hal
Pihak
menggunakan
Penerbit
Daftar
Daftar
Efek
Efek
Syariah
Syariah
yang
diterbitkannya secara terbatas untuk kepentingan
Pihak
tertentu,
maka
Pihak
tersebut
wajib
menyampaikan:
a.
laporan Daftar Efek Syariah; dan
b. laporan pernyataan DPS
kepada Otoritas Jasa Keuangan sebanyak 1 (satu) kali
setiap tahun dengan batas akhir periode laporan per
31 Desember tahun berjalan dan disampaikan paling
lambat 31 Maret tahun berikutnya.
Pasal 17
Dalam
hal
Pihak
mengumumkan
Penerbit
Daftar
Daftar
Efek
Efek
Syariah
Syariah
yang
diterbitkannya kepada publik dan menggunakannya
secara terbatas untuk kepentingan Pihak tertentu,
maka Pihak tersebut wajib mengikuti ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 dan Pasal 16.
-14Pasal 18
Laporan sebagaimana dimaksud dalam pasal 15,
pasal 16 dan pasal 17 menggunakan format laporan
Daftar Efek Syariah dan format laporan pernyataan
DPS sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan ini.
Pasal 19
Dalam hal Otoritas Jasa Keuangan telah menyediakan
sistem elektronik, penyampaian laporan Pihak Daftar
Efek Syariah dapat disampaikan melalui sistem
elektronik tersebut.
Pasal 20
Dalam
hal
terlambat
Pihak
Penerbit
menyampaikan
Daftar
Efek
laporan
Syariah
sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 15, Pasal 16, dan Pasal 17
maka
penghitungan
jumlah
hari
keterlambatan
dihitung setelah batas waktu penyampaian laporan
berakhir.
BAB VI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 21
(1) Pihak
Penerbit
menyimpan
Daftar
seluruh
Efek
dokumen
Syariah
yang
wajib
terkait
dengan Efek dalam Daftar Efek Syariah yang
diterbitkannya untuk jangka waktu sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-undangan
tentang dokumen perusahaan.
-15(2) Otoritas Jasa Keuangan berwenang mencabut
persetujuan yang telah diberikan kepada Pihak
Penerbit Daftar Efek Syariah, jika dikemudian
hari ditemukan pelanggaran.
BAB VII
SANKSI
Pasal 22
(1) Dengan tidak mengurangi ketentuan pidana di
bidang Pasar Modal, Otoritas Jasa Keuangan
berwenang
terhadap
mengenakan
setiap
sanksi
pihak
administratif
yang
melakukan
pelanggaran ketentuan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan
ini,
menyebabkan
termasuk
terjadinya
pihak-pihak
pelanggaran
yang
tersebut
berupa:
a. peringatan tertulis;
b. denda,
yaitu
kewajiban
untuk
membayar
sejumlah uang tertentu;
c. pembatasan kegiatan usaha;
d. pembekuan kegiatan usaha;
e. pencabutan izin usaha;
f.
pembatalan persetujuan; dan
g. pembatalan pendaftaran.
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf f,
atau huruf g dapat dikenakan dengan atau tanpa
didahului pengenaan sanksi administratif berupa
peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a.
(3) Sanksi administratif berupa denda sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b dapat dikenakan
-16secara
tersendiri
dengan
atau
pengenaan
secara
bersama-sama
sanksi
administratif
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c,
huruf d, huruf e, huruf f, atau huruf g.
Pasal 23
Selain sanksi administratif sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 22 ayat (1), Otoritas Jasa Keuangan
dapat melakukan tindakan tertentu terhadap setiap
pihak
yang
melakukan
pelanggaran
ketentuan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini.
Pasal 24
Otoritas
Jasa
pengenaan
Keuangan
sanksi
dapat
mengumumkan
administratif
sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1), dan tindakan
tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23
kepada masyarakat.
BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 25
Pihak yang telah mendapatkan persetujuan sebagai
Pihak
Penerbit
Daftar
Efek
Syariah
sebelum
berlakunya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini
wajib
menyesuaikan
ketentuan
sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
ini paling lambat 3 (tiga) bulan sejak diundangkannya
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini.
-17BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 26
Pada saat Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini mulai
berlaku,
Peraturan
Nomor
II.K.1,
Lampiran
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga
Keuangan
Nomor:
KEP-208/BL/20012
tanggal 24 April 2012 tentang Kriteria dan Penerbitan
Daftar Efek Syariah dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 27
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini mulai berlaku
pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini
dengan
penempatannya
dalam
Lembaran
Negara
Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
2017
KETUA DEWAN KOMISIONER,
OTORITAS JASA KEUANGAN,
MULIAMAN D. HADAD
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
YASONNA H. LAOLY
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN
NOMOR
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN
NOMOR
/POJK.04/2017
TENTANG
PENETAPAN DAN PENERBITAN DAFTAR EFEK SYARIAH
I.
UMUM
Dalam rangka pengembangan Pasar Modal syariah agar dapat
tumbuh
stabil
dan
berkelanjutan
diperlukan
pengembangan
infrastruktur pasar yang memadai. Salah satu infrastruktur penting
adalah tersedianya regulasi yang jelas dan mudah dipahami, serta
dapat diterapkan. Disamping itu, dinamika perkembangan Pasar
Modal syariah menuntut adanya penyempurnaan atas Peraturan
Nomor II.K.1, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-208/BL/2012 tanggal 24
April 2012 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah.
Penyempurnaan
tersebut
dilakukan
untuk
mendukung
pengembangan pasar modal syariah melalui pertumbuhan efek
syariah. Penyempurnaan Peraturan Nomor II.K.1 meliputi substansi
aturan dan pemisahan peraturan menjadi 2 (dua), yaitu Peraturan
terkait Kriteria Daftar Efek Syariah dan Peraturan terkait Penetapan
dan Penerbitan Daftar Efek Syariah.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini merupakan salah satu dari
2 (dua) peraturan yang berasal dari Peraturan Nomor II.K.1, Lampiran
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan Nomor: KEP-208/BL/2012 tanggal 24 April 2012 tentang
Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah namun khusus mengatur
mengenai Penetapan dan Penerbitan Daftar Efek Syariah sekaligus
menyempurnakan ketentuan yang ada di Peraturan Nomor II.K.1.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas.
Pasal 3
Cukup jelas.
-2Pasal 4
Yang dimaksud dengan “aksi korporasi” antara lain adalah
transaksi afiliasi, transaksi material, perubahan kegiatan usaha
utama, dan penggabungan usaha.
Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Pihak yang dijadikan acuan antara lain Dow Jones Islamic index,
Financial Times Stock Exchange, MSCI, Securities Commission
Malaysia.
Pasal 9
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Yang dimaksud “standar prosedur operasi” adalah standar
prosedur operasi yang berupa flowchart dan penjelasan.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Huruf a
Yang dimaksud “mengumumkan Daftar Efek Syariah kepada
publik” adalah melakukan publikasi Daftar Efek Syariah ke
media cetak dan elektronik.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
-3Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasal 17
Cukup jelas.
Pasal 18
Cukup jelas.
Pasal 19
Cukup jelas.
Pasal 20
Cukup jelas.
Pasal 21
Cukup jelas.
Pasal 22
Cukup jelas.
Pasal 23
Yang dimaksud dengan “tindakan tertentu” antara lain berupa
memerintahkan kepada Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah
untuk mengeluarkan Efek yang tidak memenuhi kriteria
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dari Daftar Efek Syariah
yang diterbitkannya.
Pasal 24
Cukup jelas.
Pasal 25
Cukup jelas.
Pasal 26
Cukup jelas.
Pasal 27
Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR
-4-
OTORITAS JASA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN
PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR
/POJK.04/
TENTANG PENETAPAN DAN PENERBITAN DAFTAR EFEK SYARIAH
-5-
Nomor
Lampiran
Perihal
:
........, ......................
:
: Permohonan Persetujuan sebagai Pihak Penerbit Daftar
Efek Syariah
Kepada
Yth. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal
Gedung Sumitro Djojohadikusumo
Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2-4
Jakarta 10710
Dengan hormat,
Bersama ini kami mengajukan Permohonan Persetujuan sebagai Pihak
Penerbit Daftar Efek Syariah dalam rangkap 2 (dua) sebagai berikut:
1. Nama Pemohon
2. Alamat Pemohon
: .............................................
: .............................................
(Nama Jalan & Nomor)
.............................................
(Kota & Kode Pos)
3. Nomor Telepon, Faksimile,
dan Email
: .............................................
4. Nomor dan Tanggal
pengesahan Anggaran Dasar
oleh Kementrian Hukum
dan Hak Asasi Manusia
: .............................................
5. Nomor Pokok Wajib Pajak
: .............................................
Melengkapi permohonan ini, kami lampirkan dokumen-dokumen sebagai
berikut:
1.
fotokopi bukti pembayaran atas registrasi sebagai Pihak Penerbit
Daftar Efek Syariah;
2.
fotokopi anggaran dasar terakhir atau dokumen sejenis yang telah
memperoleh persetujuan dari instansi yang berwenang (bagi
pemohon yang belum mendapatkan izin dari Otoritas Jasa
Keuangan);
3.
struktur organisasi perusahaan;
4.
fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak atas nama pemohon;
5.
daftar nama dan data anggota direksi, yang meliputi:
a)
daftar riwayat hidup terbaru yang ditandatangani oleh yang
bersangkutan;
b)
fotokopi Kartu Tanda Penduduk/Paspor yang masih berlaku;
c)
fotokopi Izin Kerja Tenaga Asing (IKTA) bagi direksi
berkewarganegaraan asing
dari instansi yang berwenang
sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku; dan
-6d)
pasfoto terbaru ukuran 4x6 cm dengan latar belakang warna
merah sebanyak 2 (dua) lembar.
6.
fotokopi surat izin ASPM anggota DPS yang bertanggung jawab
terhadap pemenuhan kepatuhan syariah DES yang diterbitkan;
7.
surat penunjukan direksi kepada DPS sebagai Pihak yang
bertanggung jawab terhadap pemenuhan kepatuhan syariah DES
yang diterbitkan dan kesediaan DPS atas penunjukan tersebut;
8.
surat pernyataan kesediaan DPS atas penunjukan direksi sebagai
Pihak yang bertanggung jawab terhadap pemenuhan kepatuhan
syariah DES yang diterbitkan;
9.
surat pernyataan direksi sebagai Pihak yang bertanggung jawab atas
penyusunan DES;
10. fotokopi dokumen standar prosedur operasi penyusunan Daftar Efek
Syariah dengan menggunakan kertas berlogo perusahaan serta
mencantumkan tanggal pengesahan dan ditandatangani oleh
anggota direksi;
11. surat pernyataan DPS mengenai pernyataan kesyariahan Efek
Syariah yang dimuat dalam Daftar Efek Syariah yang diterbitkan
oleh Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah; dan
12. dokumen komitmen untuk melakukan kerjasama dengan pihak
penyedia efek syariah luar negeri lainnya tersebut (bagi pemohon
yang mengacu kepada Daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh
pihak penyedia efek syariah luar negeri lainnya).
Demikianlah permohonan ini kami ajukan dan atas perhatiannya,
diucapkan terimakasih.
(Pemohon)
(ttd)
materai
……………………….……….
(nama jelas)
Direktur
Tembusan:
Direktur Pasar Modal Syariah.
-7SURAT PERNYATAAN DPS TENTANG KESEDIAAN SEBAGAI PIHAK
YANG BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP PEMENUHAN KEPATUHAN
SYARIAH DES YANG DITERBITKAN
Nomor
Lampiran
:
:
PERNYATAAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
1.
2.
3.
4.
5.
Nama
Perusahaan
Kegiatan usaha
Alamat
5.
Telepon
:
:
:
:
.................................................................
.................................................................
.................................................................
(nama jalan dan nomor)
.................................................................
(kota dan kode pos)
Dengan ini menyatakan bahwa saya selaku Dewan Pengawas Syariah pada
perusahaan yang disebutkan di atas, akan bertanggung jawab penuh terhadap
pemenuhan kepatuhan syariah pada Daftar Efek Syariah yang diterbitkan
perusahaan serta mematuhi peraturan perundang-undangan di sektor Pasar
Modal dan peraturan lain yang berlaku.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya agar dapat
dipergunakan sebagaimana semestinya.
(tanggal,....................)
(ttd)
………………………………………
(nama jelas)
-8SURAT PERNYATAAN DIREKSI YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS
PENYUSUNAN DAFTAR EFEK SYARIAH
Nomor
Lampiran
:
:
PERNYATAAN DIREKSI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
1.
2.
3.
4.
5.
Nama
Jabatan
Perusahaan
Kegiatan usaha
Alamat
6. Telepon
:
:
:
:
:
.................................................................
.................................................................
.................................................................
.................................................................
.................................................................
(nama jalan dan nomor)
.................................................................
(kota dan kode pos)
: .................................................................
Dengan ini menyatakan bahwa saya akan bertanggung jawab
penuh terhadap penyusunan Daftar Efek Syariah yang diterbitkan
perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di sektor
Pasar Modal dan peraturan lain yang berlaku.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya agar dapat
dipergunakan sebagaimana semestinya.
(tanggal,....................)
(ttd)
materai
………………………………………
(nama jelas)
-9SURAT PERNYATAAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH
Nomor
Lampiran
:
:
PERNYATAAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
1.
2.
3.
4.
5.
Nama
Jabatan
Perusahaan
Kegiatan usaha
Alamat
6. Telepon
:
:
:
:
:
:
.................................................................
.................................................................
.................................................................
.................................................................
.................................................................
(nama jalan dan nomor)
.................................................................
(kota dan kode pos)
: .................................................................
Dengan ini menyatakan bahwa saya selaku Dewan Pengawas
Syariah pada perusahaan yang disebutkan di atas, menyatakan bahwa
Efek Syariah yang dimuat dalam Daftar Efek Syariah yang diterbitkan
oleh ....... (nama Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah) pada tanggal .......
telah sesuai dengan pemenuhan Prinsip Syariah di Pasar Modal.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya agar dapat
dipergunakan sebagaimana semestinya.
(tanggal,....................)
(ttd)
materai
………………………………………
(nama jelas)
-10SURAT PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI
.................... , …………………..
Nomor
Lampiran
Perihal
:
:
:
Perubahan dan/atau Tambahan
Informasi atas Permohonan
Persetujuan sebagai Pihak
Penerbit Daftar Efek Syariah.
Kepada
Yth. .....................
.....................
di-.................
Dengan hormat,
Setelah diadakan penelaahan atas dokumen yang Saudara
sampaikan melalui surat Nomor.......tanggal......perihal......, maka
Saudara diminta untuk menyampaikan perubahan dan/atau tambahan
informasi yang bersangkutan kepada Otoritas Jasa Keuangan sebagai
berikut:
1. Perubahan yang perlu dilaksanaan adalah:
............................................................................................................
....
2. Tambahan informasi yang wajib disampaikan adalah:
............................................................................................................
....
Sebelum hal tersebut di atas dipenuhi, permohonan Saudara
untuk memperoleh persetujuan belum dapat dipertimbangkan.
Demikian agar Saudara maklum.
Direktur Pasar Modal Syariah,
(ttd)
………………………………………
(nama jelas)
-11SURAT PENOLAKAN PERMOHONAN
.................... , …………………..
Nomor
Lampiran
Perihal
:
:
:
Penolakan atas Permohonan
Persetujuan sebagai Pihak
Penerbit Daftar Efek Syariah.
Kepada
Yth. ......................
......................
di-..................
Dengan hormat,
Setelah diadakan penelaahan atas dokumen yang Saudara
sampaikan melalui surat Nomor.......tanggal......perihal......, maka dengan
ini diputuskan bahwa permohonan Saudara ditolak dengan
pertimbangan sebagai berikut:
1. ............................................................................................................
2. ............................................................................................................
3. ............................................................................................................
Demikian agar Saudara maklum.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal,
(ttd)
………………………………………
(nama jelas)
Tembusan:
Direktur Pasar Modal Syariah.
-12SURAT KEPUTUSAN
PERSETUJUAN SEBAGAI PIHAK PENERBIT DAFTAR EFEK SYARIAH
KEPUTUSAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN
NOMOR KEP-......./D.04/.......
TENTANG
PERSETUJUAN SEBAGAI PIHAK PENERBIT DAFTAR EFEK SYARIAH
KEPADA PT ..............................
(NPWP: .........................)
DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,
Menimbang
:
Mengingat
:
1. Surat PT ................ Nomor: ............ tanggal .......... perihal
Permohonan Persetujuan sebagai Pihak Penerbit Daftar
Efek Syariah;
2. bahwa permohonan persetujuan sebagai Pihak Penerbit
Daftar Efek Syariah atas nama PT .......... telah memenuhi
persyaratan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 64,
Tambahan Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 3608);
2. Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas
Jasa Keuangan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor
111, Tambahan Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor
5253);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang
Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal
(Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 86, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3617) sebagaimana diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2004
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 27, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4372);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1995 tentang Tata
Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal (Lembaran
Negara Tahun 1995 Nomor 87, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3618);
5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 67/P
Tahun 2012 tentang Pengangkatan Dalam Keanggotaan
Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan
6. Peraturan
Otoritas
Jasa
Keuangan
Nomor
15/POJK.04/2015 tentang Penerapan Prinsip Syariah di
Pasar Modal;
7. Peraturan
Otoritas
Jasa
Keuangan
Nomor
16/POJK.04/2015 tentang Ahli Syariah Pasar Modal;
8. Peraturan
Otoritas
Jasa
Keuangan
Nomor
17/POJK.04/2015 tentang Penerbitan Dan Persyaratan
Efek Syariah Berupa Saham Oleh Emiten Syariah Atau
-13Perusahaan Publik Syariah;
9. Peraturan
Otoritas
Jasa
Keuangan
Nomor
18/POJK.04/2015 tentang Penerbitan Dan Persyaratan
Sukuk;
10. Peraturan
Otoritas
Jasa
Keuangan
Nomor
19/POJK.04/2015 tentang Penerbitan Dan Persyaratan
Reksa Dana Syariah;
11. Peraturan
Otoritas
Jasa
Keuangan
Nomor
20/POJK.04/2015 tentang Penerbitan Dan Persyaratan
Efek Beragun Aset Syariah;
12. Peraturan
Otoritas
Jasa
Keuangan
Nomor
53/POJK.04/2015 tentang Akad Yang Digunakan Dalam
Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal;
13. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Kriteria Daftar Efek Syariah;
Nomor......tentang
14. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor......tentang
Penetapan dan Penerbitan Daftar Efek Syariah.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
:
KEPUTUSAN
DEWAN
KOMISIONER
OTORITAS
JASA
KEUANGAN TENTANG PEMBERIAN PERSETUJUAN SEBAGAI
PIHAK PENERBIT DAFTAR EFEK SYARIAH
KEPADA
PT ............
KESATU
:
Memberikan Persetujuan sebagai Pihak Penerbit Daftar Efek
Syariah kepada PT ............. dengan alamat kantor pusat ..........
KEDUA
:
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
KETIGA
:
Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
keputusan ini, dapat diadakan perubahan sebagaimana
mestinya.
SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Ketua Dewan Komisioner OJK;
Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I:
Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II;
Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal IA;
Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal IB;
Direktur Pasar Modal Syariah; dan
PT ...............................
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal..............
a.n. DEWAN KOMISIONER
OTORITAS JASA KEUANGAN
KEPALA EKSEKUTIF PENGAWAS PASAR MODAL
NURHAIDA
-14LAPORAN PIHAK PENERBIT DAFTAR EFEK SYARIAH
.................... , …………………..
Nomor
Lampiran
Perihal
:
:
:
Penyampaian Pelaporan
Pihak Penerbit Daftar Efek
Syariah
Kepada
Yth. Direktur Pasar Modal Syariah
Otoritas Jasa keuangan
di Jakarta
Dengan hormat,
Sehubungan dengan pelaksanaan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor…… tentang Penetapan dan Penerbitan Daftar Efek
Syariah, bersama ini kami sampaikan sebagaimana terlampir:
1. Laporan Daftar Efek Syariah dan/atau perubahan Daftar Efek
Syariah; dan
2. Laporan Pernyataan dari Dewan Pengawas Syariah.
Demikian laporan ini kami sampaikan dan atas perhatiannya,
diucapkan terima kasih.
(Nama Perusahaan)
(ttd)
………………………………………
(nama jelas)
Direktur
Download