Jurnal Kebidanan Panti Wilasa, Vol. 3 No. 1, Oktober 2012

advertisement
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM
MENGKONSUMSI TABLET SULFAS FEROSUS (Fe) DI PUSKESMAS TLOGOSARI
KULON SEMARANG
Meisha Sasfrisa
Arie Wuryanto, SKM, M.Kes
Ester Ratnaningsih, SST, M.Keb
Abstract
Background: Anemia in pregnancy give the worse effect for mother not only in the
pregnancy, delivering birth, and puerperium. Most of women pregnant don’t know important
is consumtion Fe tablet but also pregnant women not obedience in Fe tablet consumtion.
Aim (s): To know the description of knowledge level and pregnant women obedience in
sulfas ferosus tablet consumtion in Tlogosari Kulon Semarang public health service.
Method: This study an observasional research by using Cross Sectional time approach. The
sample was collected by using Simple Random Sampling, and it got 34 pregnant women as
respondents.
Result: Most of the respondents were 25-35 years old (64.71%). Most of the respondents
were graduated from SMA (50%). Most of the respondents had a good knowledge about Fe
tablet (82.4%). Most of the respondents didn’t obey to consume Fe tablet (94.1%).
Conclusion: Most of the responden had a good responden knowledge about Fe tablet
(82.4%) but most of them didn’t obey to consume Fe tablet (94.1%).
Keywords : Knowledge, Obedience, Fe tablet
Book : 24 books (2002-2012)
Jurnal Kebidanan Panti Wilasa, Vol. 3 No. 1, Oktober 2012____________________
Kerangka Pemikiran
Tujuan pengetahuan gizi pada kehamilan
adalah untuk memaksimalkan kesehatan
ibu hamil dan meningkatkan tumbuhkembang bayinya. Berat badan lahir
rendah dan penyakit yang terjadi pada
usia yang lebih lanjut sangat berkaitan
dengan keadaan kurang gizi yang diderita
ibu hamil. Peningkatan asupan zat besi,
zink, protein dan vitamin B pada
kehamilan selama trimester ketiga terbukti
bermanfaat bagi para ibu hamil.
Lingkungan
terbaik
yang
mungkin
mendukung tumbuh kembang janin dan
pertumbuhannya dikemudian hari adalah
lingkungan di mana ibu berada dalam
kondisi sehat, memiliki kebiasaan makan
yang
bijaksana
dan
memulai
kehamilannya dengan simpanan nutrien
yang adekuat di dalam tubuhnya.
Sebagian besar ibu dengan status gizi
yang baik dan yang tampak aktif
mempunyai simpanan vitamin dan mineral
yang cukup di dalam tubuhnya untuk
memenuhi peningkatan kebutuhan nutrien
tersebut selama kehamilannya. Akan
tetapi, gaya hidup mulai berubah kegaya
hidup monoton dan asupan kalori
menurun karena proporsi asupan besi
berkaitan langsung dengan asupan kalori,
status zat
besi akan
mengalami
penurunan bersamaan dengan penurunan
asupan kalori dan dengan demikian
banyak ibu hamil tidak memiliki simpanan
zat besi yang cukup untuk memenuhi
(15,16)
kebutuhan pada kehamilannya.
Pada ibu hamil terjadi penambahan
cairan tubuh (volume plasma) yang tidak
sebanding dengan penambahan massa
sel darah merah, akibatnya kadar Hb
menurun. Selain terjadi penurunan Hb
karena penambahan volume plasma,
anemia pada kehamilan juga dapat
disebabkan oleh berkurangnya cadangan
besi untuk kebutuhan janin. Kebutuhan zat
besi dalam kehamilan berkisar antara 5801340 mg, dan 440-1050 mg di antaranya
akan hilang dalam tubuh ibu pada saat
melahirkan.
Pada anemia defisiensi besi dapat
diberikan obat yang mengandung zat besi
melalui tablet atau kapsul yang harus
memenuhi syarat, yaitu setiap tablet atau
kapsul harus mengandung paling sedikit
50-100 mg besi yang mudah dilepaskan
dalam lingkungan asam, mudah diserap,
serta kurang efek samping. Kebutuhan zat
besi pada kehamilan dengan janin tunggal
adalah: 200–600 mg untuk memenuhi
peningkatan massa sel darah merah 200–
370 mg untuk janin yang bergantung pada
beratnya lahir 150-200 mg untuk
kehilangan eksternal 30-170 mg untuk tali
pusat
dan
plasenta
90-310
mg
menggantikan darah yang hilang saat
melahirkan Dengan demikian, kebutuhan
total zat besi dalam kehamilan berkisar
(1,9,14,15,16,17)
antara 580-1340 mg.
Tablet Fe sebagai suplemen yang
diberikan pada ibu hamil menurut aturan
harus dikonsumsi setiap hari. Namun
karena
berbagai
alasan
misalnya
pengetahuan, sikap dan tindakan ibu
hamil yang kurang baik, efek samping
tablet yang ditimbulkan tablet tersebut
dapat memicu seseorang untuk kurang
mematuhi konsumsi tablet Fe secara
benar sehingga tujuan dari pemberian
tablet tersebut tidak tercapai. Untuk
monitoring kepatuhan konsumsi tablet Fe
dapat diukur dengan cara: Terjadinya
perubahan warna hitam pada tinja, melihat
kemasan bungkus tablet Fe, untuk
memantau jumlah tablet Fe yang telah
dikonsumsi, Supervisi dan monitoring
untuk
melihat
apakah
tablet
Fe
dikonsumsi oleh ibu hamil, melihat
perkembangan kesehatan ibu hamil
apakah sasaran mengkonsumsi tablet Fe
(Depkes RI, 1999).
Metode Penelitian
Jenis
Penelitian
Penelitian
ini
merupakan penelitian Observasional yang
bersifat Deskriptif dengan pendekatan
Cross-Sectional. Populasi Populasi adalah
keseluruhan subyek penelitian. Populasi
dalam penelitian ini adalah semua ibu
hamil di Puskesmas Tlogosari Kulon
Semarang yang rata-rata tiap bulannya
berjumlah 116 ibu hamil.
Dalam
penelitian
ini,
peneliti
mengambil 30% dari semua populasi yang
memenuhi kriteria inklusi sehingga sampel
dalam penelitian ini sebanyak 34
responden. Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini adalah dengan
Probability
Sampling.
Pengambilan
Jurnal Kebidanan Panti Wilasa, Vol. 3 No. 1, Oktober 2012____________________
sampel dilakukan dengan cara Simple
Random Sampling.
Data primer diperoleh dari jawaban
lembar kuesioner yang berhubungan
dengan pengetahuan dan kepatuhan ibu
hamil dalam mengkonsumsi tab Yaitu data
yang diambil dari data jumlah ibu hamil di
Puskesmas Tlogosari Kulon Semarang.
Instrumen Penelitian Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner yang meliputi pengetahuan
mengenai tablet Sulfas Ferosus (Fe) dan
kepatuhan
ibu
hamil
dalam
mengkonsumsinya.
Kuesioner
ini
menggunakan skala Guttman yaitu
merupakan skala yang bersifat tegas dan
konsisten dengan memberikan jawaban
yang tegas seperti jawaban dari
pertanyaan atau pernyataan Benar (B)
dan Salah (S) atau ya dan tidak. Analisis
data Analisis dalam penelitian ini adalah
Analisis Univariat. untuk menghasilkan
distribusi frekuensi dan persentase dari
tiap variabel dengan cara membuat tabel
distribusi frekuensi.
Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 12 hari
dari tanggal 13 maret 2012 sampai
tanggal 24 maret 2012 dengan jumlah
responden sebanyak 34 ibu hamil yang
memeriksakan
kehamilannya
di
Puskesmas Tlogosari Kulon Semarang.
Mayoritas ibu hamil yang memeriksakan
kehamilannya di Puskesmas Tlogosari
Kulon Semarang berumur 25-35 tahun
yaitu sebesar 64,71 %. Tingkat pendidikan
pada penelitian ini terbagi menjadi empat,
yaitu: SD, SMP, SMA, dan Perguruan
Tinggi. Berdasarkan tabel 4.2 mayoritas
ibu hamil di Puskesmas Tlogosari Kulon
Semarang berpendidikan terakhir SMA
yaitu sebesar 50 %. Mayoritas ibu hamil di
Puskesmas Tlogosari Kulon Semarang
mempunyai pengetahuan baik mengenai
tablet Fe, yaitu sebesar 82,4 %.
Dalam
penelitian
ini
peneliti
menggunakan instrumen kuesioner untuk
mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil
tentang tablet Fe. Dalam kuesioner
terdapat 15 pertanyaan pengetahuan,
apabila dijawab benar mendapatkan nilai
1 dan bila jawaban salah nilainya 0.
Berikut gambaran jawaban responden
pada pertanyaan tentang pengetahuan ibu
hamil mengenai tablet Fe. Mayoritas ibu
hamil di Puskesmas Tlogosari Kulon
Semarang
tidak
patuh
dalam
mengkonsumsi tablet Fe yaitu sebesar
94,1 %.
Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan instrumen kuesioner untuk
mengetahui tingkat kepatuhan ibu hamil
dalam mengkonsumsi tablet Fe. Dalam
kuesioner
terdapat
10
pertanyaan
kepatuhan
yang
apabila
semua
pertanyaan dijawab benar maka ibu hamil
dinyatakan
patuh,
tetapi
apabila
pertanyaan yang dijawab benar <10 maka
ibu hamil dinyatakan tidak patuh. Berikut
gambaran jawaban responden pada
pertanyaan tentang kepatuhan ibu hamil
dalam mengkonsumsi tablet Fe.
tabulasi silang antara umur ibu hamil
dengan pengetahuan ibu hamil mengenai
tablet Fe dapat disimpulkan bahwa ibu
hamil dengan rentang usia 25-35 tahun
lebih banyak dijumpai dengan tingkat
pengetahuan yang baik.
Dari hasil tabulasi silang antara umur
ibu hamil dengan kepatuhan ibu hamil
dalam mengkonsumsi tablet Fe dapat
disimpulkan bahwa ibu hamil dengan
rentang usia <25 tahun banyak dijumpai
tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet
Fe, sedangkan pada ibu umur 25-35 tahun
dan >35 tahun semuanya tidak patuh
dalam mengkonsumsi tablet Fe.
Dari hasil tabulasi silang antara
tingkat pendidikan ibu hamil dengan
pengetahuan ibu hamil mengenai tablet
Fe dapat disimpulkan bahwa ibu hamil
dengan tingkat pendidikan SD dan SMP
hampir
semuanya
memiliki
tingkat
pengetahuan baik, sedangkan ibu hamil
dengan tingkat pendidikan SMA ada yang
memiliki pengetahuan cukup.
Dari hasil tabulasi silang antara tingkat
pendidikan ibu hamil dengan kepatuhan
ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe
dapat disimpulkan bahwa ibu hamil
dengan tingkat pendidikan SMA dijumpai
ibu
hamil
yang
patuh
dalam
mengkonsumsi tablet Fe, sedangkan ibu
dengan pendidikan terakhir SD, SMP, PT
tidak
ada
yang
patuh
dalam
mengkonsumsi tablet Fe.
Jurnal Kebidanan Panti Wilasa, Vol. 3 No. 1, Oktober 2012____________________
Dari hasil tabulasi silang antara
pengetahuan tentang tablet Fe dengan
kepatuhan
ibu
hamil
dalam
mengkonsumsi
tablet
Fe
dapat
disimpulkan bahwa ibu hamil dengan
tingkat pengetahuan baik lebih banyak
terdapat dalam kelompok tidak patuh
dalam mengkonsumsi tablet Fe dari pada
yang patuh.
Pembahasan
Pada pertanyaan no. 4 mengenai efek
samping tablet Fe ada sebesar 47.06%
ibu hamil yang tidak mengetahui efek
samping
dari
tablet
Fe,
yaitu
menyebabkan mual, susah buang air
besar dan tinja berwarna kehitaman
(Farmakologi kebidanan, 2003). Hal ini
yang menyebabkan ibu hamil setelah
mengkonsumsi tablet Fe dan mengalami
efek dari tablet Fe akan berhenti untuk
mengkonsumsi tablet Fe dikarenakan
kurang
memahami
mengenai
efek
samping dari tablet Fe. Frekuensi efek
samping dari tablet zat besi tergantung
pada dosis zat besi dalam pil yang
dikonsumsi.
Pada pertanyaan no. 8 mengenai cara
konsumsi tablet Fe ada sebesar 50% ibu
hamil tidak mengetahui bahwa tablet Fe
sebaiknya dikonsumsi bersamaan dengan
vitamin C karena akan membantu
penyerapan dari tablet Fe tersebut
(Farmakologi
kebidanan,
2003).
Mengkonsumsi tablet Fe dengan minum
vitamin C/jus/buah jeruk atau minum
bersamaan dengan makan daging atau
ikan akan menstimulasi asam lambung.
Tingkat keasaman dalam lambung ikut
mempengaruhi kelarutan dan penyerapan
zat besi di dalam tubuh. Vitamin C dapat
membantu transfer zat besi dari darah ke
dalam bentuk ferritin untuk disimpan di
hati
dan
membantu
memproduksi
beberapa enzim yang mengandung besi
(15)
(Subagio, 20006).
Kepatuhan dipengaruhi oleh tingkat
pendidikan,
tingkat
pengetahuan,
dukungan sosial dalam bentuk dukungan
emosional dari anggota keluarga, teman,
waktu, dan uang. Dukungan dari tenaga
kesehatan
juga
mempengaruhi
kepatuhan. Pada penelitian Mulyanti
dengan
judul
Faktorfaktor
yang
berhubungan dengan kepatuhan ibu hamil
dalam mengkonsumsi tablet besi dapat
disimpulkan bahwa dari hasil pemeriksaan
640 ibu hamil terdapat 500 ibu hamil yang
mengatakan tidak rutin meminum tablet
zat besi.
Dalam lembar kuesioner kepatuhan
pada pertanyaan no.2 mengenai cara
minum tablet Fe ada sebesar 32.35% ibu
hamil mengkonsumsi tablet Fe bersamaan
dengan teh. Pada pertanyaan no.6 ada
sebesar 38.24% ibu hamil mengkonsumsi
tablet Fe bersamaan dengan tablet
kalsium. Pada pertanyaan no.9 ada
sebesar 8.82% ibu hamil mengkonsumsi
tablet Fe bersamaan dengan susu.
Sebaiknya tablet Fe tidak dikonsumsi
bersamaan dengan teh, susu, dan tablet
kalsium karena akan menghambat
penyerapan dari tablet Fe (Farmakologi
kebidanan, 2003). Pada pertanyaan no.8
mengenai efek samping tablet Fe ada
sebesar
64.71%
ibu
hamil
tidak
mengkonsumsi
tablet
Fe
setelah
mengetahui
efek
samping
yang
ditimbulkan akibat konsumsi tablet Fe. Ibu
hamil merasa khawatir jika terus menerus
mengkonsumsi
tablet
Fe
akan
memperparah keadaannya selama hamil.
Hal ini yang menyebabkan ibu hamil di
Puskesmas Tlogosari Kulon Semarang
tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet
Fe.
Didapatkan bahwa ibu hamil dengan
tingkat pengetahuan baik lebih banyak
terdapat dalam kelompok tidak patuh
dalam mengkonsumsi tablet Fe dari pada
yang patuh. Hal ini tidak sebanding
dengan teori Sediaoetama (1999) yang
menyatakan bahwa semakin tinggi
pengetahuan ibu hamil tentang zat besi
maka akan semakin patuh dalam
mengkonsumsi tablet zat besi. Menurut
Azwar (2000) mengatakan bahwa sikap
merupakan faktor pola perilaku seseorang
untuk malakukan suatu tindakan.
Ibu hamil dengan pengetahuan zat
besi yang rendah akan berperilaku kurang
patuh dalam mengkonsumsi tablet zat
besi serta dalam pemilihan makanan
sumber zat besi juga rendah. Sebaliknya
ibu hamil yang memiliki pengetahuan
tentang zat besi yang baik, maka
cenderung lebih banyak menggunakan
Jurnal Kebidanan Panti Wilasa, Vol. 3 No. 1, Oktober 2012____________________
pertimbangan rasional dan semakin patuh
dalam mengkonsumsi tablet zat besi
(Sediaoetama, 1999). Pengetahuan dapat
membentuk sikap ibu hamil dan
menimbulkan suatu perilaku pada ibu
hamil dalam mengkonsumsi tablet besi
setiap harinya (Soekirman, 1999).
Kesimpulan
1 Ibu
hamil
yang
memeriksakan
kehamilan di Puskesmas Tlogosari
Kulon Semarang mayoritas berusia
25-35 tahun dengan persentase
sebesar 64.71 %.
2 Ibu
hamil
yang
memeriksakan
kehamilan di Puskesmas Tlogosari
Kulon Semarang sebesar 2.9 %
berpendidikan terakhir SD.
3 Ibu
hamil
yang
memeriksakan
kehamilan di Puskesmas Tlogosari
Kulon
Semarang
mayoritas
berpengetahuan baik mengenai tablet
Fe dengan persentase sebesar 82.4
%.
4 Ibu
hamil
yang
memeriksakan
kehamilan di Puskesmas Tlogosari
Kulon Semarang mayoritas tidak patuh
dalam mengkonsumsi tablet Fe
dengan persentase sebesar 94.1 %
Saran
1. Untuk tenaga kesehatan Lebih
meningkatkan
monitoring
atau
evaluasi kepada ibu hamil apakah ibu
hamil benar-benar mengkonsumsi
tablet Fe atau tidak dan melihat
kemasan bungkus tablet Fe untuk
memantau jumlah tablet Fe yang telah
dikonsumsi.
2. Untuk institusi pendidikan supaya
memperbaharui literatur mengenai
pengetahuan dan anemia.
3. Untuk peneliti selanjutnya Dapat
mengambil sisi positif dalam penelitian
ini sehingga akan lebih bermanfaat
dan dapat melakukan penelitian
namun
dengan
tema,
metode
penelitian
yang
berbeda
dan
melakukan
wawancara
dengan
responden yang bertujuan untuk
memperdalam pembahasan.
Daftar Pustaka
1
Prawirohardjo
S.
Ilmu
kebidanan.
Jakarta: YBP-SP; 2008. h. 774-7, 535, 175-86.
2. Angka kematian ibu dan perbaikan gizi
masyarakat. SDKI 2007. h. 55-8, 1067.
2 Prawirohardjo S. Buku acuan nasional
pelayanan kesehatan maternal dan
neonatal. Jakarta: YBP=SP; 2006. h.
281.
3 Anonymous. Hubungan-PengetahuanTentang-Anemia.Htm/[diakses
9
Desember
2011].
didapat
dari
http://www.skripsipedia.com/2010/04
4 Muliaty
T.
Faktor-faktor
yang
berhubungan dengan kepatuhan ibu
hamil dalam mengkonsumsi tablet
besi. [diakses 9 Desember 2011].
didapat
dari
http://www.skripsipedia.com/2010/04
5 Angka Kematian Ibu. Profil Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah 2009.
6 Notoatmodjo, S. Ilmu kesehatan
masyarakat. Jakarta: PT Rineka Cipta;
2003. h. 127-130.
7 Wawan
A,
Dewi.
Teori
dan
pengukuran pengetahuan, sikap, dan
perilaku manusia. Yogyakarta: Nuha
Medika; 2010. h.11-8.
8 Bobak L. Buku ajar keperawatan
meternitas. Jakarta: ISBN; 2005.
h.738, 107-14.
9 Asrinah, Shinta, Dewie, Ima, Dian.
Asuhan masa kehamilan. Jakarta:
Graha Ilmu; 2010. h 50-71.
10 Saminem H. Seri asuhan kebidanan
kehamilan normal. Jakarta: EGC;
2009. h.1-5, 36.
11 Manuaba I. Gawat darurat obstetriginekologi dan obstetri-ginekologi
sosial untuk profesi Bidan. Jakarta:
EGC; 2008. h.3.
12 Manuaba I. Buku ajar patologi obstetri
untuk mahasiswa kebidanan. Jakarta:
EGC; 2009. h. 81-5.
13 Varney H. Buku saku bidan. Jakarta:
EGC; 2002. h.152
14 Jordan SE. Farmakologi kebidanan.
Jakarta: EGC; 2003. h. 270-7.
15 Manuaba I. Konsep obstetri dan
ginekologi sosial Indonesia. Jakarta:
EGC; 2002. h. 85-1.
16 Manuaba I. Pengantar kuliah obstetri.
Jakarta: EGC; 2007. h. 38-9.
17 Zebua
AM.Faktor-faktor
yang
Jurnal Kebidanan Panti Wilasa, Vol. 3 No. 1, Oktober 2012____________________
18
19
20
21
22
23
24
berhubungan dengan kejadian anemia
gizi pada ibu hamil di wilayah kerja
puskesmas Tuhemberua kabupaten
Nias Utara. [diakses tanggal 4 januari
2012].
didapat
dari
http://repository.usu.ac.id.2011
Anggreni E. Kepatuhan ibu hamil
dalam dalam mengkonsumsi tablet zat
besi terhadap tingkat kejadian anemia
di puskesmas pecan heran kabupaten
Indragiri Hulu. [diakses tanggal 4
januari
2012].
Didapat
dari
http://repository.usu.ac.id.2011
Suryani L. Pengaruh peran petugas
kesehatan terhadap kepatuhan ibu
hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe
di kabupaten Aceh Besar. [diakses
tanggal 4 januari 2012]. didapat dari
http://repository.usu.ac.id.2010
NotoadmodjoS. Metodologi penelitian
kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta;
2010.
Saryono,
Setyawan
A.Metodologi
penelitian kebidanan. Yogyakarta:
Nuha Medika; 2010.
Wasis. Pedoman riset praktis untuk
profesi perawat. Jakarta: EGC; 2008.
Sulistyaningsih.Metodologi penelitian
kebidanan
kuantitatif-kualitatif.
Yogyakarta: graham ilmu; 2011. h. 645
Ruth E. Hubungan karakteristik,
pengetahuan dan sikap ibu hamil
dengan pemeriksaan haemoglobin
sewaktu
hamil
di
puskesmas
Darussalam
Kecamatan
Medan
Petisah. [diakses tangal 12 juli 2012].
Didapat
dari
http://repository.usu.ac.id.2008
Jurnal Kebidanan Panti Wilasa, Vol. 3 No. 1, Oktober 2012____________________
Download