Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni Vol.1, No.1, April 2016 ISSN 2503-4626 PENDIDIKAN SENI SEBAGAI PENUNJANG KREATIFITAS Suhaya FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Email : [email protected] Abstract: Concept of art education in primary school is aimed to build the character so that the intelectuality and sensibility, rational and irational, logic and emotional senses, are equally balance. It is because during this primary school age period, students’ mental and physical developments are in a maximum condition; hence, to optimalize their creativities and potentials, art education is one of the best ways to be applied. Basically, students of age period are still innocently honnest and pure in expressing and developing their creativity. Accordingly, art education programs such as music, sculpture, dance, drama, etc., should be able to absorb and develop those potentials. The demands of creativity for children are important and required to fulfill their art and daily lifes. Creativity is not only about the ability to create but also including the capabilities to understand the situation, adapt the environments, making the exact analysis, as well as able to create fresh and brandly new innovations. Thus, through the art education program, students are able to practice and increase their creativities by doing the activities based on the objectives stated in the curriculum. Keywords : Creative Art Education Abstrak: Konsep pendidikan seni di Sekolah Dasar diarahkan pada pembentukan sikap, sehingga terjadi keseimbangan intelektual dan sensibilitas, rasional dan irasional, akal pikiran dan kepekaan emosi. Karena pada masa usia Sekolah Dasar, perkembangan mental dan fisik anak sedang dalam tahap maksimal sehingga untuk mengoptimalkan kreativitasnya maka pendidikan seni merupakan salah satu cara yang tepat untuk digunakan. Pada usia SD anak masih memiliki kejujuran dan kepolosan dalam berekspresi dan mengembangkan kreativitasnya. Oleh karena itu, pendidikan seni baik seni rupa, seni music, seni tari maupun drama seharusnya dapat menjadi wadah atau sarana bagi anak untuk mengembangkan dan menuangkan kreativitasnya. Kebutuhan akan kreativitas bagi anak tidak hanya bagi kehidupan seninya saja tetapi juga dalam kehidupannya sehari-hari, kreativitas memiliki peranan yang sangat penting. Kreativitas bukan hanya kemampuan untuk menciptakan tetapi lebih dari itu yaitu meliputi kemampuan membaca situasi, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan, kemampuan membuat analisis yang tepat, serta kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang lain dari pada yang lain. Maka dari itu, melalui pendidikan seni, anak dapat melatih dan meningkatkan kreativitasnya melalui kegiatan-kegiatan seni yang sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, tetapi kegiatan-kegiatan seni yang dilakukan ini tetap menyenangkan bagi anak. Kata Kunci: Pendidikan Seni Kreatif 1 2 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.1, April 2016 : 1-15 Dalam dunia pendidikan, seni juga PENDAHULUAN Seni merupakan istilah yang identik dengan keindahan, memberikan terhadap pengaruh penting perkembangan mental kesenangan, dan rekreasi. Saat kita maupun fisik peserta didik. Bahkan, mendengar kata seni maka yang dengan pendidikan seni, perilaku mungkin muncul dalam benak kita peserta didik dapat terbentuk kearah adalah suatu karya seni entah berupa yang lebih baik karena seni dapat benda, music, bangunan, lukisan atau mengenalkan nilai-nilai dan norma- benda-benda indah lainnya yang norma yang ada dalam masyarakat dihasilkan oleh seorang seniman kepada peserta didik. Dalam yang tentunya sangat berbakat dan seni, orang memiliki kreativitas yang tinggi. dinilai Dewasa hanya kecerdasannya masing-masing. Seni merupakan suatu karya yang hanya dapat memfasilitasi setiap orang bisa dinikmati saja, akan tetapi seni untuk juga memiliki beberapa fungsi antara mencurahkan segala berdasarkan kehendak ini seni tidak lain: memiliki setiap kreatifitas menuangkan dan atau kreativitas masing- 1. Fungsi Religi / Keagamaan masing orang itu sendiri. Oleh 2. Fungsi Komunikasi karena itu, dalam makalah ini akan 3. Fungsi Rekreasi / Hiburan dibahas 4. Fungsi Artistic Pendidikan Seni menunjang atau 5. Fungsi Guna, Dan ; mempengaruhi kreativitas seseorang. 6. Fungsi Terapi / Kesehatan Semoga dengan makalah ini, kita Berdasarkan berbagai fungsi seni tersebut, dikembangkan seni dan mulai dimasukkan dalam bidang pendidikan. Dengan dapat mengenai membentuk mengembangkan seseorang bagaimana dengan atau kreativitas memanfaatkan pendidikan seni. berbagai guna / fungsi seni tersebut, seni bidang dapat dimanfaatkan pendidikan pencapaian tujuan ISSN 2503-4626 dalam dalam PEMBAHASAN usaha A. Pengertian Pendidikan Seni pendidikan. Pendidikan Seni Sebagai Penunjang Kreatifitas (Suhaya) 3 Kehidupan manusia perbuatan aktif melalui kegiatan seni, bersifat dinamik, terus berkembang maksudnya adalah anak dapat belajar dan berubah demi untuk mencapai dengan kesempurnaan kehidupan. “pelajaran” dari apa yang telah Sebagai komponen dari kebudayaan dialaminya sendiri, bukan hanya baik pendidikan melalui cerita, teori ataupun ceramah mengalami pola perubahan yang saja. Selain itu untuk melatih kedua sejalan perkembangan tangannya supaya supaya syaraf dari pandangan hidup masyarakat. Pada otak kanan dan otak kiri terlatih dasarnya, konsep pendidikan seni dalam menjalankan fungsinya. seni budaya dalam maupun dengan baik dan mendapatkan ada dua macam, yang pertama yaitu konsep pendidikan seni yang berkaitan dengan aspek ekspresi 2. Konsep Pendidikan Seni untuk Apresiasi artistic dan kedua yaitu konsep pendidikan seni yang Konsep ini dipelopori oleh dikaitkan Alfred Lichtwart dan Konrad Lange, dengan tujuan pendidikan. Beberapa dengan pemikiran bahwa “persepsi” konsep pendidikan seni yang pernah ada antara lain. anak-anak kepada keindahan perlu seni dan dekembangkan melalui penghayatan langsung, baik 1. Gerakan Reform melalui Gerakan reform adalah usaha pembaruan di bidang konsep kegiatan menggambar maupun kegiatan observasi, dengan mengunjungi obyek-obyek seni pendidikan seni yang mengutamakan seperti museum, sanggar seniman, kebebasan ekspresi sebagai cara pameran dan lainnya. untuk memberi peluang kepada anak didik mengembangkan kemampuan yang ada pada dirinya. Gerakan ini 3. Konsep Pendidikan Seni untuk Pembentukan Konsepsi bertujuan untuk mendewasakan anak Konsep ini bermula dari pemikiran didik segi bahwa “ menggambar adalah alat tetapi untuk mengungkapkan pikiran” yang bukan intelektualnya hanya saja, pada akan menghendaki agar anak belajar dari ISSN 2503-4626 4 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.1, April 2016 : 1-15 dicetuskan oleh Gambar Walter Sargent. adalah bahasa 6. Konsep Seni sebagai Imitasi yang Menurut konsep ini yang digunakan untuk melahirkan dan dimaksud dengan kegiatan seni mengembangkan ide-ide. adalah kegiatan meniru alam, dan Menggambar suatu obyek berarti setiap hasil seni haruslah tiruan dari menerjemahkan persepsi ke dalam bentuk alam. bahasa visual. Kegiatan menggambar merupakan kegiatan mental dan pikir yang dapat membentik konsep. 7. Konsep Seni sebagai Hiburan yang Menyenangkan Konsep ini memandang seni pada proses kegiatannya yang terkait dengan kemampuan kognitif. Konsep ini berpendapat bahwa seni haruslah sesuatu yang menyenangkan dan dapat menghibur pengamat. Suatu karya disebut karya 4. Konsep Pendidikan Seni untuk Pertumbuhan Mental dan seni jika pengamat dapat dan dinikmati pengamat oleh dapat menangkap makna atau mengerti Kreatif Menurut konsep ini, anak adalah idealnya, sedangkan seni adalah sarananya. konsep ini pesan/ide penciptaannya. Dalam pendidikan seni di Maksud dari sekolah dasar, konsep pendidikan bahwa seni seni diarahkan pada pembentukan merupakan sarana bagi anak dalam sikap, sehingga terjadi keseimbangan proses pertumbuhan mental dan jiwa intelektual dan sensibilitas, rasional kreatifnya. dan irasional, akal adalah, pikiran dan kepekaan emosi. Konsep ini mulai 5. Konsep Seni sebagai Keindahan Konsep bahwa seni ini menyatakan identik dengan dikembangkan oleh Plato dalam tesisnya “Art should be The Basis of Education“. Konsep ini keindahan. Hasil seni yang indah menempatkan seni sebagai materi, didapatkan dari benda-benda yang alat atau media dan metode yang terseleksi. digunakan dalam mencapai tujuan pendidikan. ISSN 2503-4626 Pendidikan Seni Sebagai Penunjang Kreatifitas (Suhaya) 5 1. Kreativitas B. Pengertian Kreativitas Semua orang tau akan merupakan proses, bukan hasil. pentingnya kreativitas bagi individu 2. Proses itu mempunyai tujuan yang dan masyarakat. Di masa lampau, mendatangkan keuntungan bagi orang yang kreatif ditemukan hanya orang itu sendiri atau kelompok jika mereka telah membuat suatu sosialnya. produk yang orisinil. Padahal 3. Kreativitas mengarah pada dari penciptaan sesuatu yang baru, terbatas berbeda dan karenanya unik bagi seperti itu saja. Kreativitas adalah orang itu, baik berbentuk lisan kemampuan atau tulisan, maupun konkret atau pengertian atau kreativitas tidak menghasilkan maksud hanya sesorang untuk komposisi, produk atau gagasan apa saja yang pada abstrak. 4. Kreativitas muncul dari pemikiran dasarnya baru, dan sebelumnya tidak divergen, ada yang membuatnya. Ia dapat konformitas berupa masalah sehari-hari yang timbul kegiatan imajinatif atau sintesis pemikiran yang hasilnya lain halnya atau dengan pemecahan dari pemikiran konvergen. bukan hanya perangkuman, tetapi 5. Kreativitas merupakan suatu cara mencakup pembentukan pola baru berpikir yang tidak sama dengan dan yang kecerdasan, kemampuan gabungan informasi diperoleh dari pengalaman sebelumnya dan pencangkokan yang mental selain berpikir. hubungan lama ke situasi baru dan 6. Kemampuan mungkin mencakup pembentukan bergantung korelasi baru. Hasil dari sebuah yang diterima. kreativitas dapat berupa produk seni, mencakup 7. Kreativitas untuk pada mencipta pengetahuan merupakan bentuk kesusastraan, produk ilmiah, atau imajinasi yang dikendalikan yang mungkin bersifat procedural atau menjurus kearah beberapa bentuk metodologis. prestasi. Unsur karakteristik kreativitas, yaitu antara lain : ISSN 2503-4626 6 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.1, April 2016 : 1-15 Pada umumnya, diartikan dengan kreativitas daya atau dan cepat selesai sehingga para pekerja memiliki banyak waktu kemampuan untuk mencipta, tetapi luang. Namun, banyaknya waktu sebenarnya kreativitas memiliki arti luang ini tidak dimanfaatkan dengan yang lebih yaitu meliputi : baik untuk penyaluran energy ke 1. Kelancaran menanggapi suatu masalah, ide atau materi. biasanya dilakukan oleh sebagian 2. Kemampuan untuk menyesuaikan diri dalam setiap situasi. mengungkapkan besar orang adalah mereka cenderung mengikuti hiburan secara 3. Memiliki keaslian atau selalu dapat usaha atau ke kegiatan kreatif, yang sesuatu yang lain daripada yang lain. 4. Mampu berpikir secara integral, pasif atau melakukan kegiatan kelompok yang semuanya sudah ditentukan aturan mainnya. Bahkan dalam kehidupan pribadi dan bisa menghubungkan yang satu keluarga tampak kecenderungan kuat dengan yang lain serta dapat ke membuat analisis yang tepat. seakan-akan perilaku orisinil atau arah pensteroetipan (klise), yang “lain daripada yang lain” C. Kebutuhan akan Kreativitas Ditinjau dari aspek kehidupan dirasakan sebagai sesuatu yang aneh dan bahkan berbahaya. Kemajuan manapun, kebutuhan akan kreativitas teknologi sangatlah terasa. misalnya saja pada ledakan penduduk jaman tekhnologi saat ini. Kita dengan berkurangnya menghadapi sumber-sumber alami di lain pihak, tantangan macam-macam baik dalam bidang ekonomi, kesehatan, politik maupun dalam bidang budaya dan social. Peningkatan perusahaan dampak otomatisasi modern berkurangnya dalam lebih-lebih orang dengan lagi untuk disertai persediaan menuntut dapat memiliki kemampuan yang dan setiap beradaptasi pemikiran dan kreatif serta yang mempunyai pemecahan yang tuntutan Kesadaran akan imajinatif. pentingnya konstruktif, kreativitas dewasa ini telah dirasakan pekerjaan pun menjadi lebih ringan oleh sebagian besar orang. Bahkan pemikiran ISSN 2503-4626 yang Pendidikan Seni Sebagai Penunjang Kreatifitas (Suhaya) 7 banyak perusahaan departemen membutuhkan dan bahkan adalah usia bermain, kehidupan anak pemerintahan banyak dicurahkan untuk bermain. orang-orang yang Bermain adalah mencoret, meiliki potensi kreatif, akan tetapi mencoreng, berteriak, meloncat, kebutuhan ini belum cukup dapat bergerak dilayani. bermain yang disenangi anak ini dan lainnya. Kegiatan dapat diwujudkan dalam pendidikan D. Pembinaan Kreativitas melalui seni baik itu seni rupa, tari maupun Pendidikan Seni di Sekolah music. Kegiatan-kegiatan inilah yang Dasar diarahkan Anak usia SD merupakan masa kepada pengembangan kreativitas. Dengan demikian, berekspresi keemasan berekspresi kreatif. Kadar kreativitas anak masih sangat tinggi. seni anak dimanfaatkan untuk membina dan dapat berolah melakukan seni secara kegiatan wajar dan spontan, karena daya nalar anak belum sampai membatasi secara kreatif mengembangkan pada usia pada anak kreativitas dini. anak Pendidikan merupakan usaha dalam membantu keleluasaan untuk berkarya secara anak mencapai kesuksesannya, murni dan lugu. Ungkapan perasaan demikian pula dengan pendidikan anak masih polos seni. Karena itu, segala cabang mereka untuk dalam seni dapat digunakan sebagai berekspresi secara wajar dan penuh media dalam bidang pendidikan. spontan sehingga proses tersebut Seni sebagai cara dan seni sebagai memiliki sarana. Seni sebagai sarana/media yang memungkinkan kebermaknaan bagi perkembangan mereka. Masa anakanak merupakan awal pendidikan adalah konsep pendidikan seni yang sesuai bagi berkembangnya kreativitas. anak-anak sekolah dasar. Sedangkan Kreativitas di seni sebagai tujuan yang utama tampak awal kehidupan anak dan tampil dalam seringkali bentuk kita sekolah-sekolah seni atau disanggar. ketahui bahwa usia Sekolah Dasar Oleh sebab itu, untuk pendidikan permainan. Seperti diselenggarakan di ISSN 2503-4626 8 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.1, April 2016 : 1-15 seni di sekolah dasar, guru tidak perkembangan kreativitas anak agar mengajarkan bagaimana untuk tumbuh optimal, pendidikan seni menggambar, bagaimana untuk memegang peranan bagimana untuk penting yaitu sebagai sarana yang menari dan menyanyi saja, tetapi juga harus dapat mengarah kepada pembinaan dan mengekspresikan pikiran dan jiwa pengembangan untuk mereka. Tentu dengan bimbingan mengangkat bakat dan potensi yang dan arahan dari guru, pendidikan dimiliki oleh masing-masing siswa. seni Dalam meningkatkan kreativitas pendidikan seni, anak memfasilitasi yang sangat sangat anak dalam membantu dalam dan dibebaskan untuk mengekspresikan mengoptimalisasikan perkembangan apa yang ada dalam jiwanya baik itu kreativitas anak. melalui gambar, kegiatan menyanyi ataupun gerakan-gerakan tari. Bebas 1. Pengertian Guru Kreatif berekspresi membuat anak dapat Kreativitas guru merupakan mengembangangkan apa yang ada istilah yang banyak digunakan, baik dalam dirinya, kreativitas anak untuk di lingkungan sekolah maupun luar menciptakan sesuatu juga semakin sekolah. berkembang. menghubungkan kreativitas dengan Pada usia SD, anak mengalami masa keingintahuan perkembangan dan kognitif, Pada umumnya orang produk-produk kreasi. Dengan kata lain produk-produk kreasi itu afektif merupakan hal yang penting untuk maupun psikomotor yang cepat. menilai kreativitas. Clark Monstakos, Perkembangan seorang anak ini akan terhambat jika mereka “dibunuh” rasa keingintahuan dan kreativitas psikolog humanistis menyatakan bahwa kreativitas adalah pengalaman mengekspresikan mereka. Kreativitas anak pada masa (mengaktualisasikan) ini sangat beragam sesuai dengan individu dalam bentuk terpadu dalam tingkat hubungan kematangan dan perkembangan otak mereka. Oleh karena itu, ISSN 2503-4626 untuk menunjang dengan identitas diri dengan alam dan orang lain. sendiri, Pendidikan Seni Sebagai Penunjang Kreatifitas (Suhaya) 9 Pada dasarnya kreatif pengertian berhubungan dengan penemuan sesuatu, mengenai hal didiknya untuk menjadi anggota masyarakat yang dewasa. Pada hakikatnya, mengajar yang menghasilkan sesuatu yang jika dilakukan dengan baik telah baru dengan menggunakan sesuatu dikatakan kreatif. Kunci keberhasilan yang telah ada. pengembangan kreatif itu terletak Dari situlah sehingga dapat pada mengajar dengan kreatif dan diartikan bahwa guru yang kreatif efisien adalah mampu kondusif. Hal ini tidaklah mudah dan dan dibutuhkan keahlian dan kreativitas optimal dalam kegiatan pembelajaran agar segala kemampuan yang ia miliki tercapai apa yang diharapkan. Secara dalam umum guru yang mengaktualisasikan mengekspresikan secara rangka membina dan dalam dapat interaksi dinyatakan yang bahwa mendidik anak didik dengan baik. individu dengan potensi kreatif dapat Seorang guru yang kreatif akan dikenal melalui pengamatan ciri-ciri memiliki sikap kepekaan, inisiatif, sebagai berikut: cara a. Memiliki baru dalam mengajar, kepemimpinan serta tanggungjawab yang tinggi dalam pekerjaan dan tugasnya sebagai seorang pendidik. hasrat keingintahuan yang cukup besar. b. Bersikap terbuka terhadap pengalaman baru. c. Panjang akal. d. Mempunyai keingintahuan untuk 2. Ciri-ciri Guru yang Kreatif Sebagaimana dikemukakan telah sebelumnya, bahwa guru bukanlah sekedar orang yang berdiri di depan kelas untuk menyampaikan materi pengetahuan tertentu, akan tetapi adalah anggota masyarakat yang harus ikut aktif dan berjiwa besar serta kreatif dalam menemukan (meneliti). e. Cenderung lebih menyukai tugas yang berat (sulit). f. Cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan. g. Memiliki dedikasi, bergerak dan aktif menjalankan tugas. h. Berfikir fleksibel. mengarahkan perkembangan anak ISSN 2503-4626 10 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.1, April 2016 : 1-15 i. Menanggapi pertanyaan yang 3. Faktor-faktor yang diajukan serta cenderung memberi mempengaruhi Kreativitas jawaban yang lebih banyak. Guru j. Kemampuan membuat analisis dan sintesis. k. Memiliki semangat bertanya serta meneliti. l. Memiliki daya abstraksi yang cukup baik. m. Memiliki latar belakang membaca yang cukup luas. Proses perkembangan pribadi seseorang pada umumnya ditentukan oleh perpaduan antara faktor-faktor internal (warisan dan psikologis) dan faktor eksternal (lingkungan sosial dan budaya). Faktor internal adalah hakikat dari manusia itu sendiri yang dalam dirinya ada suatu dorongan Ada yang mengatakan bahwa untuk berkembang dan tumbuh ke mengajar itu adalah seni (art), karena arah usaha yang lebih baik dari mengajar itu membutuhkan inspirasi, semula, sesuai dengan kemampuan intuisi, dan kreativitas. pikirnya untuk memenuhi segala A. A. Mangun-harjana yang menukil salah satu ilmuwan barat mengata-kan bahwa mengembangkan kreativitas itu menjadi sesuatu yang sangat berpengaruh dalam kemajuan hidup. Orang yang berkreatif atas itu bercirikan lincah, kuat mental .dapat berfikir dari segala arah maupun ke segala arah, dan yang terpenting mempunyai keluwesan konseptual, orisinalitas dan menyukai kerumitan. Ciri-ciri tersebut masih harus ditambah lagi dengan sifat mau bekerja keras, mandiri, pantang menyerah, dan lebih tertarik pada konsep besar, punya selera humor dan fantasi serta tidak menolak ide-ide yang ada di depanya. kebutuhan yang diperlukannya. Begitu juga seorang guru dalam hal melaksanakan pelaksana tugasnya sebagai pendidikan pasti menginginkan dirinya untuk tumbuh dan berkembang ke rah yang lebih baik dan berkualitas Ada teori yang mengatakan "kreativitas merupakan titik pertemuan yang khas antara tiga atribut Psikologis yaitu intelegensi, gaya kognitif, dan kepribadian atau motivasi. Secara bersamaan tiga segi dalam pikiran memahami apa ini yang membantu melatar belakangi individu yang kreatif. ISSN 2503-4626 Pendidikan Seni Sebagai Penunjang Kreatifitas (Suhaya) 11 Intelegensi kemampuan lancar, meliputi a. Latar belakang pendidikan Guru verbal, pemikiran pengetahuan, perumusan profesional, yaitu guru yang tahu strategi, secara mendalam tentang apa keterampilan yang diajarkannya, cakap dalam masalah, penyusunan representasi mental, pengambilan keputusan keseimbangan serta dan integrasi intelektual secara umum. Guru yang mengajarkannya secara efektif dan efisien dan guru tersebut berkepribadian Gaya kognitif atau intelektual berkualifikasi yang mantap. Untuk mewujudkan guru yang dari pribadi kreatif menunjukkan cakap kelonggaran diutamakan dari lulusan lembaga konvensi, dan keterikatan menciptakan aturan dan pendidikan PGSD caranya sendiri (Universitas) masalah yang menyukai tidak terlalu tentunya keguruan sendiri, melakukan hal-hal dengan dan ahli seperti (Diploma) pendidikan FKIP atau lembaga keguruan lainnya. berstruktur. Dimensi kepribadian dan Karena kecakapan dan kreativitas motivasi meliputi ciri-ciri seperti seorang guru yang profesional kelenturan, bukan sekedar hasil pembicaraan dorongan untuk berprestasi dan mendapat pengakuan atau keuletan terkondisi, tetapi perlu pendidikan dalam menghadapi latihan-latihan jabatan yang yang rintangan dan pengambilan resiko pra terprogram yang moderat. secara relevan serta berbobot, Faktor eksternal juga sangat terselenggara secara efektif dan berpengaruh pada dorongan dan efisien dan tolak ukur evaluasinya potensi dari dalam, yaitu pengaruh- terstandar. pengaruh yang datangnya dari luar yang dapat mendorong guru untuk mengembangkan diri. Faktor b. Pelatihan-pelatihan Guru dan organisasi keguruan eksternal ini dapat dikelompokkan Pelatihan-pelatihan dan organisasi menjadi empat, sebagai berikut : sangat dalam bermanfaat bagi guru mengembangkan ISSN 2503-4626 12 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.1, April 2016 : 1-15 pengetahuannya serta Tidak dapat dipungkiri bahwa pengalamannya terutama dalam guru adalah juga seorang manusia bidang biasa pendidikan. mengikuti Dengan yang tak terlepas dari kegiatan-kegiatan berbagai kesulitan hidup, baik tersebut, guru dapat menambah hubungan rumah tangga, dalam wawasan baru bagaimana cara- pergaulan cara yang efektif dalam proses kesejahteraan, ataupun masalah pembelajaran yang apa saja yang akan mengganggu dikembangkan saat sedang ini dan sosial, kelancaran tugasnya kemudian diterapkan atau untuk seorang menambah pembelajaran. perbendaharaan ekonomi, guru sebagai dalam proses wawasan, gagasan atau ide-ide yang inovatif dan kreatif yang akan semakin meningkatkan kualitas guru. Gaji yang tidak seberapa ditambah dengan keadaan ekonomi negara saat ini sedang dilanda krisis c. Pengalaman mengajar Guru berpengaruh pada kesejahteraan Seorang guru yang telah lama guru. Oleh karena itu, tidak sedikit mengajar telah guru yang berprofesi ganda misalnya menjadikannya sebagai profesi seorang guru sebagai tukang ojek yang demi utama dan akan mendapat memenuhi kebutuhan pengalaman yang cukup dalam keluarganya. Hal ini akan sangat pembelajaran. Hal ini pun juga berpengaruh pada kreativitas guru berpengaruh terhadap kreativitas dalam kegiatan pembelajaran. dan keprofesionalismenya, cara Dikarenakan kesibukan di luar mengatasi kesulitan, yang ada dan profesi keguruannya menyita banyak sebagainya. waktu, maka ia tidak mempunyai mendorong Pengalaman guru untuk lebih kesempatan untuk berpikir kreatif kreatif lagi dalam menciptakan tentang pelaksanaan pembelajaran di cara-cara baru atau suasana yang sekolah dan terkesan asal-asalan. lebih edukatif dan menyegarkan. Akan tetapi jika gaji guru yang d. Faktor kesejahteraan Guru ISSN 2503-4626 diperoleh mampu memenuhi Pendidikan Seni Sebagai Penunjang Kreatifitas (Suhaya) 13 kebutuhannya, maka ia pun akan menghasilkan sejumlah karya dan memiliki waktu yang longgar untuk dapat memberi contoh dari hal-hal lebih memaksimalkan diri dalam yang dituntut siswa. menciptakan suasana belajar yang lebih edukatif, karena tidak dibayang-bayangi pekerjaan lainnya. Usaha pengembangan profesi tenaga kependidikan, khususnya guru meliputi : a. Program Pre Service Education Sejak Indonesia merdeka sampai 4. Usaha-usaha dalam meningkatkan kreativitas Guru sekarang Pemerintah telah Tugas mengajar dan mendidik mengusahakan berbagai lembaga diumpamakan dengan sumber air, yang menata usaha perbaikan jika tidak terisi air maka akan kering. mutu guru. Usaha tersebut adalah Demikian juga jabatan guru, jika dengan tidak berusaha menambah wawasan sekolah guru yang perjalanannya baru, melalui membaca, dan terus terus mengalami perbaikan dan belajar maka materi yang ia sajikan peningkatan untuk menjadi lebih ketika mengajar akan terasa gersang. mengadakan sekolah- terfokus. ilmu Di samping itu ada pula program pengetahuan dan tekhnologi yang akta mengajar yang diberikan semakin cepat, menuntut para guru kepada mereka yang berasal dari untuk terus belajar dalam banyak hal fakultas yang terkait dengan pembelajaran memperoleh secara berkesinambungan agar peran mengajar pada berbagai tingkatan guru dalam pengajarannya tetap sekolah. Dengan cara ini profesi bermutu, kreatif dalam membimbing kependidikan Perkembangan non keguruan untuk kemampuan menjadi terbuka bagi yang berada di luar fakultas siswa. Adapun hal-hal yang dapat kependidikan untuk menjadi guru dilakukan oleh guru dalam memacu dan memberi proteksi kepada kreativitas antara lain aktif membaca, profesi ini dengan mengharuskan gemar berapresiasi, mencintai seni, mengambil akta mengajar bagi respek yang terhadap perkembangan, ingin menjadi guru, ISSN 2503-4626 14 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.1, April 2016 : 1-15 sehingga dengan demikian kualitas guru dapat ditingkatkan. b. Program In Service Education pembelajaran. Yang dimaksud dengan kualitas pembelajaran adalah tinggi rendahnya atau efektif Program In Service Education tidaknya proses pembelajaran dalam yaitu mencapai usaha yang memberi tujuan pembelajaran. kesempatan pada guru-guru untuk Sedangkan unsur-unsur yang dapat mendapatkan mempengaruhi kualitas pembelajaran penyegaran atau menurut istilah lainnya sebagai adalah kompetensi penyegaran yang membawa guru karakteristik kelas dan karakteristik ke arah yang lebih baik. sekolah. Hal ini berarti bahwa dalam pembelajaran suatu sistem yang di mana di dalamnya KESIMPULAN Untuk dibutuhkan guru, mencapai prestasi terdapat komponen-komponen belajar yang baik, diperlukan sesuatu pembelajaran yang saling berkaitan proses pembelajaran yang efektif dan antara bahan pembelajaran, metode, efisien, dan tujuan pembelajaran. sehingga kegiatan Dengan pembelajaran dapat berjalan lancar demikian maka seorang guru yang merupakan salah dan sukses. Hal ini berarti bahwa hasil satu komponen dalam sistem belajar ini tidak lepas dari faktor pembelajaran dituntut untuk kreatif yang bersal dari dalam siswa itu dalam menjalankan tugasnya sebagai sendiri berupa kemampuan yang seorang dimilikinya, seperti minat perhatian, pembelajaran akan lebih efektif dan motivasi belajar, sosial ekonomi, terarah yang nantinya akan mudah fisik dan psikis. mencapai tujuan dari pembelajaran Sungguhpun demikian hasil guru, sehingga proses dalam hal ini prestasi siswa akan belajar yang dapat diraih juga sangat lebih bergantung pada lingkungan belajar kekreativan seorang guru baik dalam siswa. Salah satu lingkungan belajar mengelola yang paling dominan mempengaruhi dalam menghadapi siswa. hasil belajar ISSN 2503-4626 adalah kualitas meningkat dengan pembelajaran adanya maupun Pendidikan Seni Sebagai Penunjang Kreatifitas (Suhaya) 15 DAFTAR PUSTAKA Herawati, Ida Siti. Iriaji. 1998. Pendidikan Seni Rupa. Jakarta: Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi. Hurlock, Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta. Nurdin, Syarifuddin. dkk. 2002. Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum. Jakarta: Ciputat Pers Saud, Syaefudin. 2009. Pengembangan Profesi Guru. Bandung: CV Alfabet Aka, Hawari. 2012. Guru Yang Berkarakter Kuat. Jakarta: Laksana Bafadal, Ibrahim. 2003. Peningkatan Profesionalisme Guru di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Widiastono, Tonny. 2004. Pendidikan Manusia Indonesia. Jakarta: Buku Kompas ISSN 2503-4626