BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia informasi dan komunikasi yang semakin pesat menjadikannya sebuah kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari khususnya bagi masyarakat modern dan bahkan sudah menjalar ke berbagai lapisan masyarakat. Dunia komunikasi hadir dengan berbagai alat dan media seperti televisi, radio, telepon, internet, koran dan majalah dimanfaatkan sebagai sarana untuk mencari data, informasi, promosi dan berjualan juga sebagai media untuk pemenuhan kepuasan diri. Dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, maka penelitian-penelitian pada lingkup ilmu komunikasi pun semakin banyak berkembang salah satunya ialah komuniksi sebagai media dalam menunjukan sebuah makna dan tanda. Pada zaman sekarang banyak sekali media dan alat komunikasi seperti video klip yang dijadikan media untuk memvisualisasikan isi, pesan dan makna dari sebuah karya musik dan lagu. Musik adalah bentuk seni yang melibatkan penggunaan bunyi secara terorganisir melalui kontinum waktu tertentu. Musik memainkan peran dalam tiap masyarakat, memiliki sejumlah besar gaya, dan tiap gaya merupakan ciri dari wilayah geografis atau sebuah era sejarah1. 1 Marcel Danesi. Pesan, Tanda dan Makna. Jalasutra. 2010 hal 242 1 2 Musik merupakan salah satu media yang universal dan dapat diterima oleh semua orang. Musikpun dijadikan salah satu media komunikasi dan media berekspresi bagi pencipta musik dan para penikmatnya. Musik bagi sang pencipta dijadikan sebagai media untuk menyalurkan ide, pengalaman, isi hati dan pikirannya ke dalam bentuk teks, suara dan musik sedangkan bagi penikmatnya musik dijadikan sebagai media hiburan untuk menghilangkan rasa jenuh dan melepas kepenatan, sebagai media pendidikan lewat lirik-lirik lagu yang edukatif, sebagi media informasi lewat lagu-lagu yang menceritakan tentang kehidupan sosial, cinta, religi, politik, hukum, dan sebagai media kontrol sosial karena musik mampu mempengaruhi masyarakat dengan berbagai pengaruhnya lewat lirik lagu, aransemen musik, dan bahkan gaya berpakaian sang musisipun banyak ditiru oleh para penggemarnya. Musik sebagai sebuah industri dan industri musik menentukan nilai guna produk-produk yang dihasilkan. Paling jauh, khalayak secara pasif mengkonsumsi apa yang ditawarkan oleh industri musik. Paling buruk, mereka menjadi korban budaya yang secara ideologis dimanipulasi melalui musik yang mereka konsumsi. Rosselson menyatakan bahwa industri musik memberikan “publik apa yang mereka inginkan”2. Pernyataannya adalah bahwa bagaimana sesuatu yang diproduksi menentukan bagaimana sesuatu itu dikonsumsi. Industri musik merupakan industri kapitalis, karenanya produk-produknya adalah produk-produk kapitalis dan juga pembawa ideologi kapitalis. 2 John Storey, Cultural Studies & Kajian Budaya Pop. Jalasutra. 2007 hal 121 3 Perkembangan industri musik mengalami kemajuan yang cukup pesat, hal ini ditandai dengan banyak lahirnya para musisi dan bermacam-macam jenis musik. Perkembangan teknologipun membawa dampak tersendiri bagi industri musik dan rekaman yang dimulai dari berubahnya media dan alat perekam musik dari analog ke digital dan berkembangnya produk-produk dan media musik dimulai dari ponograph, vinyl, cassette, CD, hingga produk-produk digital seperti; MP3, WAV, dan WMA. Pengaruh dari perkembangan industri musik digitalpun mempengaruhi industri musik konvensional dengan dampak yang luar biasa terhadap penjualan kaset dan CD. Dengan banyak lahirnya musisi-musisi yang berkualitas dengan berbagai macam kreasi yang mereka ciptakan dan pesatnya perkembangan industri musik, maka para pencipta dan pelaku industri musikpun melakukan berbagai cara agar hasil karya musik yang mereka hasilkan dapat dinikmati, diterima dan terjual dengan baik dipasaran salah satunya memanfaatkan media video klip sebagai salah satu media untuk berpromosi. Video klip musik menjadi salah satu media untuk mempublikasikan sang musisi dan menyampaikan karya musiknya ke dalam bentuk visual agar pesan dan makna dari lagu tersebut dapat tersampaikan dengan baik. Video klip hadir karena perkembangan teknologi pertelevisian dan kejenuhan dalam bisnis industri musik yang hanya mengandalkan stasiun radio sebagai salah satu media promosi. Dalam perkembangannya, media gambar bergerak lebih disukai sebagi sarana untuk berpromosi dan media video klip memberikan kesan tersendiri bagi penonton dan sang musisi karena selain lirik lagu dan musik, visualisasi lagu dan musik membantu sang musisi dalam menterjemahkan isi, pesan dan makna dari karya 4 musiknya sedangkan bagi penonton, mereka dapat terhibur karena selain hanya mendengarkan suara musik, mereka juga dapat menikmati visualisasi dari lagu dan musik yang mereka dengarkan. Video klip musik sangat berperan dalam perkembangan dunia musik dan merupakan bagian penting dari karir para musisi dalam berpromosi dan memvisualisasikan karya musik mereka. Video klip sendiri berawal pada tahun 1894 dimana ketika itu George Thomas3 memotret dan mengambil gambar untuk memvisualisasikan sebuah lagu yang berjudul The Little Lost Child dengan tujuan ketika sang musisi memainkan lagu tersebut di sebuah gedung pertunjukan maka Thomas akan menampilkan slide yang berisi foto-foto yang menggambarkan secara visual dari lagu tersebut. Dengan terus berkembangnya video clip sampai ditemukannya tipe baru jukebox bernama Scopitone pada tahun 1950 di Perancis, maka banyak inovasi yang lahir setelah itu termasuk MTV yang merupakan singkatan dari Music Television pada tahun 1981 di New York City. Acara MTV merupakan sebuah program televisi yang berisikan tayangan-tayangan video klip yang dipandu oleh seorang Video Jockey (VJ). Banyak sekali musisi yang lahir dan terkenal lewat program siaran MTV. Dampak dari siaran MTV sangat besar pada industri musik karena menjadi media promosi artis dan tempat untuk mencari informasi mengenai musisi atau sang idola oleh penggemar. Di Indonesia sendiri pertama kali video klip ditayangkan di TVRI karena TVRI merupakan satu-satunya media 3 Haqi Achmad. My Live as Video Music Director. PlotPoint. 2012 hal 35 5 televisi pada saat itu, maka semua orang menonton TVRI. Barulah pada akhir tahun 1980-an dan awal 1990-an bermunculan televisi swasta dan penontonpun memiliki banyak pilihan program siaran televisi khususnya program musik. Seiring perkembangannya video klippun tidak hanya dapat dilihat di televisi namun semakin berkembangnya teknologi, orang-orangpun cenderung meninggalkan media televisi dalam mencari video klip kesukaan mereka karena munculnya berbagai macam media di internet seperti Youtube yang memudahkan mereka sebagi penikmat musik dan video klip dalam mengakses, mencari dan melihat grup band atau penyanyi kesukaan mereka. Terbatasnya siaran musik di televisi dan perkembangan dunia teknologi dan informasi khususnya internet yang semakin pesat dan memudahkan dalam mencari berbagai informasi merupakan alasan orang mengapa lebih memilih media internet daripada televisi. Dengan tersedianya media internet seperti Youtube, maka bukan hanya musisi-musisi dari perusahaan rekaman besar dan resmi atau disebut dengan major label saja yang dapat menunjukan video klip mereka, namun musisi-musisi independen yang menjual hasil karya musik mereka secara mandiripun dapat menunjukan karya visual dari lagu mereka di youtube karena media internet tidak terbatas oleh ruang dan waktu, siapapun dapat menggunakannya selama adanya fasilitas internet. Musik dan video klip tidak dapat dipisahkan karena musik selalu identik dengan video klip. Video klip dijadikan sarana atau media untuk memperjelas secara visual makna dan pesan dalam sebuah lagu. Diterima atau tidaknya makna dan pesan dalam video klip tergantung pada konsep dan kemampuan seorang sutradara video klip itu sendiri dalam mempresentasikan dan 6 mengimplementasikan konsep ke dalam bentuk visual. Selain itu seorang sutradara juga harus mampu mewujudkan dan menjembatani ide baik dari sutradara itu sendiri, musisi, pihak label dan juga mampu menyatukan musik dan visual menjadi sebuah karya yang dapat diterima dan dimengerti karena seorang sutradara merupakan orang kunci dalam memproduksi sebuah karya visual. Video klip adalah bentuk komunikasi visual yang maknanya diciptakan dengan membawa informasi seperti musik, lirik dan gambar yang bergerak4. Matisyahu (lahir Matthew Paul Miller, 30 Juni 1979) merupakan seorang musisi Amerika keturunan Yahudi yang sempat menjadi kontroversi dan mendapat banyak kritikan karena penampilannya mulai dari jas hitam hingga jenggotnya yang menunjukan dan menggambarkan bahwa dia seorang Rabbi Yahudi. Namun, dibalik kontroversinya Matisyahu memiliki semangat perjuangan demi terciptanya perdamaian dan juga selalu memberikan kritik tentang perjuangannya untuk menyeimbangkan individualitas dengan agama. Perjuangan yang dilakukan Matisyahu merupakan perjuangan individu lewat media musik dimana ia memperjuangakan hak-hak yang termarjinalkan (secara sosial, reliji, grass roots, ekonomi, budaya dan identitas) untuk menjadi manusia seutuhnya di tengah-tengah masyarakat global yang kompetitif. Dengan itu, penulis sangat tertarik untuk membahas mengenai salah satu video klip musik Matisyahu. Musik yang dimainkan Matisyahupun sangat unik dan berbeda dari musisi-musisi 4 Sven E Carlson (1999), Audiovisual Poetry or Commercial Salad of Images?Perspective on Music Video Analysis [Online]. Diakses pada tanggal 8 april 2013 dari http://filmsound.org/what_is_music_video/ 7 Amerika lainnya dimana Matisyahu menggabungkan tema Yahudi tradisional dengan musik ragge, rock dan hip hop. Pada tahun 2004 Matisyahu merilis album pertamanya yang bernama Shake Off The Dust Arise dan pada tahun 2006 awal, ia kembali merilis album Youth dan sejak itupun karirnya terus menanjak. Lagu yang berjudul Jerusalem merupakan salah satu lagu yang mengantarkan kepopulerannya dimana ia juga merilis video klipnya. Harapan, kekecewaan dan Kerinduannya akan perdamaian, kesamaan hak dan pengakuan membuat Matisyahu meluapkan segala isi pikiran dan harapannya lewat lirik-lirik lagu dan karya musik yang ia ciptakan. Lewat video klip Jerusalem, matisyahupun mencoba menggambarkan sejarah, pendapat dan harapannya. Penggunaan karya fotografi merupakan konsep yang digambarkan dalam video klip Jerusalem dimana setiap foto dalam video klip tersebut mempunyai makna harapan, sejarah dan isu-isu sosial yang masih sering terjadi. Suasana dalam video klip itupun digambarkan dengan kegelapan dan dari foto-foto itupun terlihat sebuah harapan yang ditandai dengan berkumpulnya orang-orang dengan masing-masing meletakan foto di sebuah tempat yang ditunjukan seperti sebuah dinding memori seperti layaknya tembok ratapan (tempat orang-orang Yahudi berdoa) dan orangorangpun meletakan fotonya pada dinding tersebut dengan cahaya yang bersinar yang melambangkan harapan ditengah kegelapan pada setiap fotonya. Pada Video klip Matisyahu yang berjudul Jerusalem, peniliti melihat fenomena bahwa hanya dengan menggunakan sebuah karya fotografi dalam video klip tersebut, sebuah dinamika kehidupan sosial baik yang terjadi pada kaum Yahudi maupun isu-isu sosial lainnya dapat tergambarkan dan terinformasikan 8 dengan jelas dan pada setiap foto tersebut memiliki unsur historis dan makna yang cukup dalam. Untuk menganalisa system tanda komunikasi berupa foto-foto yang dihadirkan dalam video klip tersebut, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan semiotika Charles Sanders Pierce. I.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka penelitian yang diangkat dalam penelitian ini adalah: Bagaimana signifikansi karya fotografi dalam video klip Matisyahu yang berjudul Jerusalem? I.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi karya fotografi dalam video klip Matisyahu yang berjudul Jerusalem. I.4. Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan pengetahuan baru bagi akademisi dan masyarakat khususnya dalam memahami kajian analisis tanda komunikasi berupa semiotika fotografi dalam video klip. 9 1.4.2 Manfaat Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu pembaca dan penikmat musik dalam memahami makna tentang karya fotografi dalam video klip Matisyahu yang berjudul Jerusalem. Serta diharapkan dapat dijadikan sebagai kerangka acuan bagi pembuat video klip agar semakin inovatif dan kreatif dalam melahirkan ide-ide baru dalam dunia visual.