Bagaimana pemaknaan pakaian adat jawa dalam video klip “coke

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
MAGANG
Laporan Progres Pelaksanaan Magang
Fakultas
Program Studi
Fakultas
Ilmu Komunikasi
Program
Studi Broadcasting
Tatap Muka
Kode MK
05
Disusun Oleh
Christina Arsi Lestari, M.Ikom
Abstract
Kompetensi
Magang adalah sarana bagi para
mahasiswa/i untuk mempraktekan
segala teori yang telah dipelajarinya
diperkuliahan.
Sehingga
mahasiswa/i memiliki pengalaman
diberbagai bidang broadcasting
dalam ranah praktis. Hal ini akan
melatih mental serta fisik para
mahasiswa/i untuk siap terjun
dalam dunia kerja nantinya.
Melalui
mengenai
modul
ini,
dijabarkan
laporan
progress
pelaksanaan magang.
LAPORAN MAGANG
“PEMAKNAAN PAKAIAN ADAT JAWA DALAM VIDEO KLIP
“COKE BOTTLE” oleh “AGNES MONICA”
Disusun oleh :
INDRIYATI WIJI LESTARI
(44113120060)
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
PROGRAM STUDI PENYIARAN
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2014
2014
2
Magang
Christina Arsi Lestari, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan keanekaragaman budaya, sumber
daya alam, dan intelectuallty masyarakatnya. Sebuah negara multy culture yang menjunjung
tinggi norma - norma dan tradisi leluhur yang memiliki nilai ketimuran yaitu sopan santun
dan tata krama. Dengan perkembangan zaman yang terus menerus telah terjadi banyak
perubahan di segala bidang. Perubahan zaman dari era pra-sejarah, era sejarah, hingga era
modern ini telah menimbulkan banyak perubahan gaya hidup dan cara bersosilisasi
masyarakat yang hidup pada zamannya.
Saat ini masyarakat diseluruh dunia menginjak pada era modern atau lebih sering
disebut dengan era globalisasi yang hampir keseluruhan berbasis pada teknologi.era yang
begitu mudah bagi masyarakatnya untuk mendapatkan informasi dari seluruh penjuru dunia
secara cepat, mudah, dan murah.Tentu saja, disetiap perkembangan zaman pasti memiliki
efek positif maupun negatif.Hal ini tidak terkecuali pada era globalisasi saat ini. Semakin
mudahnya masyarakat dari berbagai golongan dan usia meng-akses informasi tanpa disertai
dengan filter yang kuat, membuat orang yang mengkonsumsinya mengalami shock culture.
Sebuah perubahanlife style atau gaya hidup secara cepat dikarenakan belum adanya kesiapan
secara mental bagi orang yang menerima informasi tersebut,
dalam menyerap budaya-
budaya baru yang belum pernah terjadi atau tidak umum di lingkungan sekitarnya.
Upaya menyampaikan kesadaran mengenai ini secara otomatis memerlukan media
dalam mensosialisasikan seperti dalam film, iklan dan salah satu media yang digunakan
untuk mempresentasikan gagasan ini adalah melalui musik atau video klip. Hal ini
disebabkan karena musik disampaikan melalui berbagai macam media komunikasi
elektronik, misalnya radio, televisi, tape recorder, compact disk, internet ataupun sarana
yang lain seperti pada saat pagelaran, konser musik, pertunjukan yang diiringi musik. Salah
satu hal penting dalam musik adalah keberadaan video klipnya, karena melalui video klip,
pencipta lagu ingin menyampaikan pesan1 yang merupakan pengekspresiaan dirinya terhadap
fenomena-fenomena yang terjadi di dunia sekitar, dimana dia berinteraksi di dalamnya.
2014
3
Magang
Christina Arsi Lestari, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Musik merupakan hasil budaya yang menarik diantara banyak budaya manusia yang
lain. Dikatakan menarik karena musik memegang peranan yang sangat banyak di berbagai
bidang, seperti jika dilihat dari sisi psikologisnya, musik kerap menjadi sarana pemenuhan
kebutuhan manusia dalam hasrat akan seni dan berkreasi. Dari sosial musik dapat disebut
sebagai cermin tatanan sosial yang ada dalam masyarakat saat musik diciptakan.Dan dari segi
ekonomi pun musik telah bergerak pesat menjadi satu komoditi yang menguntungkan. Video
klip sebagaimana bahasa, dapat menjadi media komunikasi untuk mencerminkan realitas
sosial yang beredar dalam masyarakat. Video klip dapat juga menjadi sarana sosialisasi dan
pelestarian terhadap suatu sikap atau nilai.Oleh karena itu, sebuah video klip mulai
ditampilkan kepada khalayak, juga mempunyai tanggung jawab yang besar atas tersebar
luasnya sebuah keyakinan, nilai-nilai bahkan prasangka tertentu.
Video klip yang akan dibahas dan diteliti dalam makalah ini adalah “Coke Bottle”
dari Agnez Monica. Video klip ini penggambaran tentang seorang wanitayang berani untuk
berekspresi dengan penampilannya.Coke bottle diibaratkan sebagai body yang menyerupai
botol yaitu seksi, memiliki hidup sehat, dan nyaman dengan dirinya sendiri meski banyak
orang yang mecibirnya. Dalam video klip ini tema yang digarap berkonsep cukup unik karena
sentuhan tradisional dikawinkan dengan seksi modern penampilan Agnez. Ada beberapa
bagian dalam video klip ini yang menampilkan Agnes mengenakan pakaian adat jawa yaitu
dodotan seperti ingin menunjukkan bahwa serorang Agnes Monica yang kini telah menjadi
penyanyi internasional tidak melupakan negara asalnya namun tetap dengan gaya yang seksi
sehingga memiliki makna dan presepsi yang berbeda bagi penontonnya.Meskipun demikian,
video klip ini tidak memiliki cerita yang jelas karena dalam video klip ini bagaikan potonganpotongan gambar yang digarap menjadi sebuah video klip.
Karena itulah dalam penelitian ini menaruh perhatian pada masalah pemaknaan video
klip atau lebih tepatnya lagi pada masalah pemaknaan pakaian adat jawa dalam video klip
“Coke Bottle” yang dipopulerkan oleh Agnes Monica, yang dianggap memiliki ekspresi
berlebihan dalam mengenakannya sehingga mengacu pada unsur sensualitas alculturasi dari
budaya asing seperti yang digambarkan oleh Agnes Monica. “Coke Bottle” merupakan video
clip pertama setelah menjadi bintang internasiomal. Hal ini dapat dilihat dari busana yang
dikenakan Agnes yang cukup terbuka memperlihatkan sebagian dadanya.
Konsep komunikasi yang berkaitan dengan penelitian mengenai video klip “Coke
Bottle” dari Agnez Monica ini berkaitan erat dengan konsep-konsep penting tradisi kritis
2014
4
Magang
Christina Arsi Lestari, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dalam memahami ideologi dalam ilmu komunikasi yang berkaitan adalah “Kesadaran”,
James Lull (1995:21) menyatakan bahwa kesadaran dipengaruhi oleh transmisi ideologis
sejauh lembaga-lembaga yang kuat dalam masyarakat menyusupi pemikiran dan
mempengaruhi tindakan manusia. Bagi James Lull menjelaskan pada kita bagaimana cara
kerja media yang persuasif. Kesadaran manusia bukanlah sesuatu yang utuh.Seringkali
manusia terlepas dari fokusnya dan sesaat kehilangan kesadarannya. Fakta ini tidak hanya
diketahui oleh kita, karena para pembuat video klip pun sadar akan itu. Mereka pun tau, tidak
selamanya pesan komunikasi ditafsirkan dalam kondisi sadar untuk itu dikembangkan teknik
persuasi dalam keadaan kesadaran rendah atau bahkan tidak sadar, dikenal dengan istilah
“persuasi subliminal”.
Persuasi subliminal merupakan upaya yang seringkali dilakukan video klip dengan
memicu hasrat bawah sadar manusia. contoh Lull tentang video clip “Coke Bottle” dari
Agnez Monica ini yang dimana dalam video ini menceritakan gaya hidup sosial atau social
life style seseorang wanita di era globalisasi saat ini yang semakin bebas, dalam video klip ini
wanita itu harus berani untuk berpenampilan, harus seksi, karena seksi itu dapat menarik
perhatian, seolah-olah wanita adalah korban dari perubahan gaya hidup sosial atau social life
style di era globalisasi saat ini yang semakin bebas. Semua ini terjadi akibat pengaruh dari
budaya-budaya asing yang diterima para wanita khusunya Indonesia tanpa terfilter dengan
baik, telah mempengaruhi dan merubah gaya pergaulan generasi muda saat ini khususnya
wanita sehingga terjadi penyimpangan gaya hidup yang sudah hampir mengabaikan warisan
nenek moyang kita yaitu adat ketimuran.
Hal ini berarti bahwa masyarakat kita telah banyak menerima budaya konsumtif yang
lebih mengarah kepada budaya hip-hop dan R&B yang berasal dari negara Amerika.Suatu
budaya yang mengarahkan masyarakat Indonesia ke arah Amerikanisasi.Budaya popular
menjadi suatu kebudayaan industri yang memiliki dampak yang sangat besar bagi negaranegara berkembang yang kebanyakan masih belum memiliki dasar industri yang kuat dan
kokoh. Lahirnya media massa pun membuat semakin meningkatnya komersial budaya dan
hiburan juga telah menimbulkan berbagai masalah dan kepentingan, sekaligus menjadi
perdebatan sampai saat ini.
Fenomena semakin terkikisnya budaya ketimuran yang selama ini dianut masyarakat
Indonesia sebenarnya dapat di proteksi oleh peningkatan keimanan, pengawasan orang tua
serta kontrol sosial seseorang dengan lingkungan sekitarnya. Pada konteks inilah, sejauh
2014
5
Magang
Christina Arsi Lestari, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
mana pemahaman kita tentang makna dari setiap symbol dan makna yang ada yang sudah
terpengaruh nilai-nilai yang berbeda dari sebuah kebudayaan.
Peneliti akan memaknai ikon yang ada kaitannya dengan bentuk - bentuk budaya
massa yang ada pada saat ini. Penggunaan ikon -ikon budaya hip-hop & R&B yang berasal
dari Amerika yang merupakan suatu nilai unggul yang digambarkan dalam video klip
tersebut.
Dengan menunjukkan identitas negara Indonesia dengan berpakaian adat jawa yaitu
dodotan dalam video klip “Coke Bottle” tersebut adalah nilai unggul yang dapat
membanggakan masyarakat Indonesia walaupun terkesan cukup memaksa karena diantara
gaya street style, Agnez justru kemudian menyelipkan pakaian kebaya lengkap yang kental
budaya Indonesia.Walaupun demikian ada sedikit kekecewaan karena Agnes tetap saja
memperlihatkan keseksian tubuhnya dalam menggunakan pakaian adat jawa yang begitu
indah. Dalam hal ini peneliti akan melihat bagaimana ideologi Agnes Monica dan pakaian
adat jawa (dodotan) dengan budaya yang sebenarnya. Kemunculan pakaian adat jawa
(dodotan) tersebut akan dikaji menggunakan teori semiotika Charles Pierce tentang triadik
(interpretan, hubungan tanda dan objek) untuk mengetahui makna apa yang terkandung
dalampakaian adat jawa tersebut. Kemudian peneliti akan mengkaitkannya dengan bentuk
budaya yang terkandung dalam pakaian adat tersebut yang sebenarnya.
Penelitian tentang suatu sistem tanda, salah satunya untuk melihat bagaimana
menrefleksikan fenomena kedalam sistem tanda komunikasi yang berupa video klip tersebut,
maka peneliti menggunakan analisis dengan metode semiotik Charles Pierce, yang menitik
beratkan pada pemaknaan video klip ”Coke Bottle”.
1.2. Fokus Penelitian
Dalam penelitian ini penulis membahas video klip “coke bottle” oleh Agnes Monica
namun yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini adalah pakaian adat yang diselipkan
secara visual oleh para pembuat video klip. Penelitian ini dikaji menggunakan teori semiotika
Charles Pierce tentang triadik (interpretan, hubungan tanda dan objek).
2014
6
Magang
Christina Arsi Lestari, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi fokus penelitian ini
adalah: Bagaimana pemaknaan pakaian adat jawa dalam video klip “coke bottle” oleh Agnes
Monica?
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui, menelaah gambaran mengenai makna
munculnya pakaian adat jawa (dodotan) dalam video klip “Coke Bottle” yang dipopularkan
oleh Agnes Monica.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
Manfaat akademis dalam penelitian ini yaitu untuk menambah literatur penelitian
kualitatif ilmu komunikasi khususnya mengenai analisis dengan metode semiotik.Dan dapat
menambah wawasan bagi pendengar untuk mengetahui makna yang disampaikan tentang
makna pakaian adat.
1.4.2. Manfaat Praktis
Manfaat
praktis dalam penelitian ini yaitu untuk membantu para musisi dalam
memahami makna dari sebuah kebudayaan yang dapat diangkat kedalam sebuah seni musik
maupun video klip agar memahami betul kebudayaan yang akan mereka angkat menjadi
sebuah karya musik maupun video klip. Sehingga kebudayaan yang ada tidak disalah artikan
dalam penyajiannya, seperti halnya tentang makna asli yang terkandung dalam pakaian adat
jawa (dodotan) yang dikenakan oleh Agnes Monica dalam video klip “Coke Bottle” yang
telah bergeser dari makna yang sebenarnya.
1.4.3 Manfaat Sosial
Manfaat sosial dalam penelitian ini yaitu untuk menyadarkan para penikmat musik
dalam memahami makna tentang pemaknaan video klip yang mengusung pakaian adat jawa
(dodotan) dari video klip “Coke Bottle” Agnes Monica.
2014
7
Magang
Christina Arsi Lestari, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Musik Sebagai Media Komunikasi Massa
2.1.1 Pengertian Media Massa
Dalam bahasa Indonesia diguakan istilah media massa yang berasal dari bahasa
Inggris mass media. Mass media adalah singkatan dari Mass Media of Communication atau
Media of Mass Communication.1
Media massa juga dapat dikatakan sebagai alat yang digunakan dalam penyampaian
pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi
mekanis seperti surat kabar, film, radio dan televisi.2
2.1.2 Jenis-jenis Media Massa
Media massa sebenarnya dibagi menjaadi dua, yaitu media massa cetak dan
elektronik. Media cetak yang memenuhi kriteria sebagai media massa adalah surat kabar dan
majalah. Sedangkan media massa yang memenuhi kriteria media massa adalah radio, televisi,
film, dan media on-line (internet).3
2.1.3 Musik Sebagai Media Komunikasi
1
Sunarjo dan Djonaesih S. Sunarjo. Himpunan Istilah Komunikasi. Yogyakarta : Penerbit Liberty. 1983. Hal. 68.
2
Hafied Cangara. Pengantar ilmu Komunikasi: Edisi Refisi: PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2007. Hal 126
3
Elvinaro Ardianto dan Lukiati K. Erdiyana. Komunikasi Massa Suatu Pengantar: Hal. 103
2014
8
Magang
Christina Arsi Lestari, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Musik adalah bunyi yang diatur menjadi pola yang dapat menyenangkan telinga kita
atau mengkomunikasikan perasaan atau suasana hati. Musik mempunyai ritme, melodi, dan
harmoni yang memberikan kedalaman dan memungkinkan penggunaan beberapa instrumen
atau bunyi-bunyian (Oxford Ensiklopedi Pelajar, 2005) Bernstein & Picker (1972)
mengatakan bahwa musik adalah suara-suara yang diorganisasikan dalam waktu dan
memiliki nilai seni dan dapat digunakan sebagai alat untuk mengekspresikan ide dan emosi
dari komposer kepada pendengarnya. Pendapat lain dari Eagle mengatakan musik sebagai
organisasi dari bunyi atau suara dan keadaan diam (sounds and silences) dalam alur waktu
dan ruang tertentu.4
Musik adalah seni penataan bunyi secara cermat yang membentuk pola teratur dan
merdu yang tercipta dari alat musik atau suara manusia. Musik biasanya mengandung unsur
ritme, melodi, harmoni, dan warna bunyi (Syukur, 2005). Dari defenisi diatas dapat
disimpulkan bahwa musik adalah bunyi yang diatur menjadi sebuah pola yang tersusun dari
bunyi atau suara dan keadaan diam (sounds and silences) dalam alur waktu dan ruang tertentu
dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal yang berkesinambungan sehingga
mengandung ritme, melodi, warna bunyi, dan keharmonisan yang biasanya dihasilkan oleh
alat musik atau suara manusia yang dapat menyenangkan telinga dan mengekspresikan ide,
perasaan, emosi atau suasana hati.
Musik sangat berpengaruh bagi manusia, karena musik bagi manusia merupakan
hiburan menyenangkan yang sanggup mempengaruhi jiwa manusia, seperti halnya yang
terjadi pada berbagai jenis tarian, pembentukan watak manusia, seperti yang dapat terjadi
pada kaum muda yang dididik lebih tangkas berdasarkan gerakan-gerakan badan yang
harmonis pada tarian-tarian dan gymnastik yang diiringi dengan musik, pengisi waktu yang
bermanfaat, bahkan menjadi alat untuk mencapai kemajuan dan kebahagiaan rohani pada
manusia.
Musik sebagai media komunikasi yang dimaksudkan disini adalah dalam konteks
penggunaannya (used). Sebagai contoh lagu menidurkan anak atau yang disebut dengan
dodoi, nandung dan lullaby. Fungsi musik dalam konteks ini adalah sebagai media
komunikasi untuk mengekspresikan kecintaan orang tua dengan cara menghibur anaknya
4
http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2014/02/ejournal%20yayat%20(02-22-14-0515-40).pdf
2014
9
Magang
Christina Arsi Lestari, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
melalui nyanyian-nyanyian, tentu harapannya adalah anak mereka dapat tidur. Contoh lain
dari hal serupa adalah lagu-lagu tentang percintaan yang selalu dipergunakan oleh sepasang
kekasih demi mengekspresikan perasaan mereka masing-masing dengan harapan dapat
memikat serta menjalin kasih sayang diantara mereka. Walaupun pada kenyataannya musik
yang digunakan dua contoh ini dalam konteks komunikasi belum tentu berhasil sebagaimana
yang diharapkan, namun setidaknya sudah terjadi sebuah perlakuan komunikasi, yang mana
music dijadikan sebagai media perantaranya. Artinya disini telah terjadi suatu proses
“perekayasaan” dengan menggunakan media musiksebagai pengantarnya.5
2.1.4 Video clip
Video clip merupakan sebuah film lagu, kombinasi dari lagu seorang musisi atau
sebuah grup, dengan gambar visual / visual images (Epstein, 2004). Gaya dalam video clip
musik dapat mencerminkan suasana tema dari album musik, memvisualisasikan isi syair lagu
melalui beberapa gaya. Secara umum definisi dari video clip adalah kumpulan potonganpotongan visual yang dirangkai dengan atau tanpa efek-efek tertentu dan disesuaikan
berdasarkan ketentuan-ketentuan pada irama lagu, nada, lirik, instrumennya dan penampilan
band, kelompok musik untuk mengenalkan dan memsarkan produk (lagu) agar masyarakat
dapat mengernal yang selanjutnya membeli kaset, CD, DVD. Perkembangannya dimulai pada
tahung 1960an hingga 1970-an dan band yang membuat video clip pada saat itu adalah The
Beatles. Video clip berkembang pesat pada tahun 80-an dengan adanya Music Television
(MTV). Banyak musisi dunia yang membuat video clip sebagai sarana promosi untuk
mereka.
Video clip berperan penting sebagai sarana promosi, karena dapat membantu
mendongkrak penjualan rekaman (Folkerts, 2004-307). Sehingga dibutuhkan suatu kreatifitas
dalam pembuatanya. Hal ini dapat dikatakan bahwa video clip merupakan suatu karya seni.
Video clip memiliki pengaruh yang sangat besar dalam promosi dan belakangan ini lebih
kuat dari radio, dan tak ada lagi yang menyangka bahwa video dapat mencapai tingkatan
tersebut (Folkerts, 2004:308).
5
http://blog.isi-dps.ac.id/gustiangdiyusa/musik-sebagai-media-komunikasi
2014
10
Magang
Christina Arsi Lestari, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2.2
Konsep Kebudayaan (Fashion/Pakaian Adat)
2.2.1 Definisi Kebudayaan
Kebudayaan dalam bahasa Inggris culture. Kata culture berasal dari perkataan cultura,
dari bahasa latin colore, yang berarti memelihara, memajukan, memuja-muja. Budaya atau
kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu buddhayah, bentuk jamak dari buddhi (budi
dan akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.6
Ada beberapa definisi kebudayaan yang diungkapkan para pakar diantaranya sebagai
berikut:7
1. Koentjaningrat mendefinisikan kebudayaan sebagai hasill cipta, karsa dan rasa
manusia.
2. Ki Hajar Dewantara mendefinisikan kebudayaan sebagai hal yang berhubungaan
dengan budaya.
3. Sutan Takdir Alisyahbana mengemukakan bahwa kebudayaan adalah pola kejiwaan
yang didalamnya terkandung dorongan hidup yang mendasar, insting, perasaan,
pikiran, kemauan, dan fantasi yang dinamakan budi. Budi adalah segala kehidupan
kebudayaan manusia. Oleh karena itu perbedaan tingkah laku manusia dan hewan
binatang ditentukan oleh akal budinya atau kehidupan budayanya.
Menurut ilmu antropologi, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan,
dan hasil karya dalam rangka kehidupan masyrakat yang menjadikan milik manusia dengan
belajar.8
6
Beni Ahmad Saebeni. Pengantar Antropologi: Pustaka Setia: Bandung. 2012. Hal 161
7
Ibid hal 161
8
Koentjaningrat. Pengantar Antropologi: Aksara Baru. Jakarta. 1981. Hal 180
2014
11
Magang
Christina Arsi Lestari, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Ardianto, Elvinaro dan Lukiati K. Erdiyana,. Komunikasi Massa Suatu Pengantar.
Beni Ahmad Saebeni. Pengantar Antropologi. Pustaka Setia: Bandung. 2012.
Bungin, Burhan. Metode Penelitian Kualitatif. Raja Grafindo Persada: Jakarta. 2008.
Cangara, Hafied. Pengantar ilmu Komunikasi. Edisi Refisi: PT. Raja Grafindo Persada.
Jakarta. 2007.
Fiske, John. Cultural And Communication Studies. Jalasutra. Yogyakarta. 2004.
Koentajaningrat. Pengantar Antropologi: Aksa Baru . 1974.
Koentjaningrat. Pengantar Antropologi: Aksara Baru. Jakarta. 1981.
Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Komunikasi. Disertai Contoh Praktis Riset Media,
Publik Relation, Advertaising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran: Jakarta.
2008.
Salim, Agus. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Tiara wacana: Yogyakarta. 2001.
Sobur, Alex. Semiotika komunikasi: P. T Remaja Rosdakarya: bandung. 2006.
Sunarjo, Djonaesih S. dan Sunarjo. Himpunan Istilah Komunikasi. Yogyakarta: Penerbit
Liberty. 1983.
Tinarbuko, Sumbo. Semiotika Komunikasi visual: Jalasutra: Yogyakarta. 2008.
Wibowo, Indiwan Seto Wahyu. Semiotika Komunikasi: Mitra Wacana Media. Jakarta. 2011.
2014
12
Magang
Christina Arsi Lestari, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download