MODUL PERKULIAHAN MAGANG Laporan Progres Pelaksanaan Magang Fakultas Program Studi Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Broadcasting Tatap Muka Kode MK 05 Disusun Oleh Christina Arsi Lestari, M.Ikom Abstract Kompetensi Magang adalah sarana bagi para mahasiswa/i untuk mempraktekan segala teori yang telah dipelajarinya diperkuliahan. Sehingga mahasiswa/i memiliki pengalaman diberbagai bidang broadcasting dalam ranah praktis. Hal ini akan melatih mental serta fisik para mahasiswa/i untuk siap terjun dalam dunia kerja nantinya. Melalui mengenai modul ini, dijabarkan laporan progress pelaksanaan magang. LAPORAN MAGANG “PEMAKNAAN PAKAIAN ADAT JAWA DALAM VIDEO KLIP “COKE BOTTLE” oleh “AGNES MONICA” Disusun oleh : INDRIYATI WIJI LESTARI (44113120060) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PROGRAM STUDI PENYIARAN UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2014 2014 2 Magang Christina Arsi Lestari, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan keanekaragaman budaya, sumber daya alam, dan intelectuallty masyarakatnya. Sebuah negara multy culture yang menjunjung tinggi norma - norma dan tradisi leluhur yang memiliki nilai ketimuran yaitu sopan santun dan tata krama. Dengan perkembangan zaman yang terus menerus telah terjadi banyak perubahan di segala bidang. Perubahan zaman dari era pra-sejarah, era sejarah, hingga era modern ini telah menimbulkan banyak perubahan gaya hidup dan cara bersosilisasi masyarakat yang hidup pada zamannya. Saat ini masyarakat diseluruh dunia menginjak pada era modern atau lebih sering disebut dengan era globalisasi yang hampir keseluruhan berbasis pada teknologi.era yang begitu mudah bagi masyarakatnya untuk mendapatkan informasi dari seluruh penjuru dunia secara cepat, mudah, dan murah.Tentu saja, disetiap perkembangan zaman pasti memiliki efek positif maupun negatif.Hal ini tidak terkecuali pada era globalisasi saat ini. Semakin mudahnya masyarakat dari berbagai golongan dan usia meng-akses informasi tanpa disertai dengan filter yang kuat, membuat orang yang mengkonsumsinya mengalami shock culture. Sebuah perubahanlife style atau gaya hidup secara cepat dikarenakan belum adanya kesiapan secara mental bagi orang yang menerima informasi tersebut, dalam menyerap budaya- budaya baru yang belum pernah terjadi atau tidak umum di lingkungan sekitarnya. Upaya menyampaikan kesadaran mengenai ini secara otomatis memerlukan media dalam mensosialisasikan seperti dalam film, iklan dan salah satu media yang digunakan untuk mempresentasikan gagasan ini adalah melalui musik atau video klip. Hal ini disebabkan karena musik disampaikan melalui berbagai macam media komunikasi elektronik, misalnya radio, televisi, tape recorder, compact disk, internet ataupun sarana yang lain seperti pada saat pagelaran, konser musik, pertunjukan yang diiringi musik. Salah satu hal penting dalam musik adalah keberadaan video klipnya, karena melalui video klip, pencipta lagu ingin menyampaikan pesan1 yang merupakan pengekspresiaan dirinya terhadap fenomena-fenomena yang terjadi di dunia sekitar, dimana dia berinteraksi di dalamnya. 2014 3 Magang Christina Arsi Lestari, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Musik merupakan hasil budaya yang menarik diantara banyak budaya manusia yang lain. Dikatakan menarik karena musik memegang peranan yang sangat banyak di berbagai bidang, seperti jika dilihat dari sisi psikologisnya, musik kerap menjadi sarana pemenuhan kebutuhan manusia dalam hasrat akan seni dan berkreasi. Dari sosial musik dapat disebut sebagai cermin tatanan sosial yang ada dalam masyarakat saat musik diciptakan.Dan dari segi ekonomi pun musik telah bergerak pesat menjadi satu komoditi yang menguntungkan. Video klip sebagaimana bahasa, dapat menjadi media komunikasi untuk mencerminkan realitas sosial yang beredar dalam masyarakat. Video klip dapat juga menjadi sarana sosialisasi dan pelestarian terhadap suatu sikap atau nilai.Oleh karena itu, sebuah video klip mulai ditampilkan kepada khalayak, juga mempunyai tanggung jawab yang besar atas tersebar luasnya sebuah keyakinan, nilai-nilai bahkan prasangka tertentu. Video klip yang akan dibahas dan diteliti dalam makalah ini adalah “Coke Bottle” dari Agnez Monica. Video klip ini penggambaran tentang seorang wanitayang berani untuk berekspresi dengan penampilannya.Coke bottle diibaratkan sebagai body yang menyerupai botol yaitu seksi, memiliki hidup sehat, dan nyaman dengan dirinya sendiri meski banyak orang yang mecibirnya. Dalam video klip ini tema yang digarap berkonsep cukup unik karena sentuhan tradisional dikawinkan dengan seksi modern penampilan Agnez. Ada beberapa bagian dalam video klip ini yang menampilkan Agnes mengenakan pakaian adat jawa yaitu dodotan seperti ingin menunjukkan bahwa serorang Agnes Monica yang kini telah menjadi penyanyi internasional tidak melupakan negara asalnya namun tetap dengan gaya yang seksi sehingga memiliki makna dan presepsi yang berbeda bagi penontonnya.Meskipun demikian, video klip ini tidak memiliki cerita yang jelas karena dalam video klip ini bagaikan potonganpotongan gambar yang digarap menjadi sebuah video klip. Karena itulah dalam penelitian ini menaruh perhatian pada masalah pemaknaan video klip atau lebih tepatnya lagi pada masalah pemaknaan pakaian adat jawa dalam video klip “Coke Bottle” yang dipopulerkan oleh Agnes Monica, yang dianggap memiliki ekspresi berlebihan dalam mengenakannya sehingga mengacu pada unsur sensualitas alculturasi dari budaya asing seperti yang digambarkan oleh Agnes Monica. “Coke Bottle” merupakan video clip pertama setelah menjadi bintang internasiomal. Hal ini dapat dilihat dari busana yang dikenakan Agnes yang cukup terbuka memperlihatkan sebagian dadanya. Konsep komunikasi yang berkaitan dengan penelitian mengenai video klip “Coke Bottle” dari Agnez Monica ini berkaitan erat dengan konsep-konsep penting tradisi kritis 2014 4 Magang Christina Arsi Lestari, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dalam memahami ideologi dalam ilmu komunikasi yang berkaitan adalah “Kesadaran”, James Lull (1995:21) menyatakan bahwa kesadaran dipengaruhi oleh transmisi ideologis sejauh lembaga-lembaga yang kuat dalam masyarakat menyusupi pemikiran dan mempengaruhi tindakan manusia. Bagi James Lull menjelaskan pada kita bagaimana cara kerja media yang persuasif. Kesadaran manusia bukanlah sesuatu yang utuh.Seringkali manusia terlepas dari fokusnya dan sesaat kehilangan kesadarannya. Fakta ini tidak hanya diketahui oleh kita, karena para pembuat video klip pun sadar akan itu. Mereka pun tau, tidak selamanya pesan komunikasi ditafsirkan dalam kondisi sadar untuk itu dikembangkan teknik persuasi dalam keadaan kesadaran rendah atau bahkan tidak sadar, dikenal dengan istilah “persuasi subliminal”. Persuasi subliminal merupakan upaya yang seringkali dilakukan video klip dengan memicu hasrat bawah sadar manusia. contoh Lull tentang video clip “Coke Bottle” dari Agnez Monica ini yang dimana dalam video ini menceritakan gaya hidup sosial atau social life style seseorang wanita di era globalisasi saat ini yang semakin bebas, dalam video klip ini wanita itu harus berani untuk berpenampilan, harus seksi, karena seksi itu dapat menarik perhatian, seolah-olah wanita adalah korban dari perubahan gaya hidup sosial atau social life style di era globalisasi saat ini yang semakin bebas. Semua ini terjadi akibat pengaruh dari budaya-budaya asing yang diterima para wanita khusunya Indonesia tanpa terfilter dengan baik, telah mempengaruhi dan merubah gaya pergaulan generasi muda saat ini khususnya wanita sehingga terjadi penyimpangan gaya hidup yang sudah hampir mengabaikan warisan nenek moyang kita yaitu adat ketimuran. Hal ini berarti bahwa masyarakat kita telah banyak menerima budaya konsumtif yang lebih mengarah kepada budaya hip-hop dan R&B yang berasal dari negara Amerika.Suatu budaya yang mengarahkan masyarakat Indonesia ke arah Amerikanisasi.Budaya popular menjadi suatu kebudayaan industri yang memiliki dampak yang sangat besar bagi negaranegara berkembang yang kebanyakan masih belum memiliki dasar industri yang kuat dan kokoh. Lahirnya media massa pun membuat semakin meningkatnya komersial budaya dan hiburan juga telah menimbulkan berbagai masalah dan kepentingan, sekaligus menjadi perdebatan sampai saat ini. Fenomena semakin terkikisnya budaya ketimuran yang selama ini dianut masyarakat Indonesia sebenarnya dapat di proteksi oleh peningkatan keimanan, pengawasan orang tua serta kontrol sosial seseorang dengan lingkungan sekitarnya. Pada konteks inilah, sejauh 2014 5 Magang Christina Arsi Lestari, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id mana pemahaman kita tentang makna dari setiap symbol dan makna yang ada yang sudah terpengaruh nilai-nilai yang berbeda dari sebuah kebudayaan. Peneliti akan memaknai ikon yang ada kaitannya dengan bentuk - bentuk budaya massa yang ada pada saat ini. Penggunaan ikon -ikon budaya hip-hop & R&B yang berasal dari Amerika yang merupakan suatu nilai unggul yang digambarkan dalam video klip tersebut. Dengan menunjukkan identitas negara Indonesia dengan berpakaian adat jawa yaitu dodotan dalam video klip “Coke Bottle” tersebut adalah nilai unggul yang dapat membanggakan masyarakat Indonesia walaupun terkesan cukup memaksa karena diantara gaya street style, Agnez justru kemudian menyelipkan pakaian kebaya lengkap yang kental budaya Indonesia.Walaupun demikian ada sedikit kekecewaan karena Agnes tetap saja memperlihatkan keseksian tubuhnya dalam menggunakan pakaian adat jawa yang begitu indah. Dalam hal ini peneliti akan melihat bagaimana ideologi Agnes Monica dan pakaian adat jawa (dodotan) dengan budaya yang sebenarnya. Kemunculan pakaian adat jawa (dodotan) tersebut akan dikaji menggunakan teori semiotika Charles Pierce tentang triadik (interpretan, hubungan tanda dan objek) untuk mengetahui makna apa yang terkandung dalampakaian adat jawa tersebut. Kemudian peneliti akan mengkaitkannya dengan bentuk budaya yang terkandung dalam pakaian adat tersebut yang sebenarnya. Penelitian tentang suatu sistem tanda, salah satunya untuk melihat bagaimana menrefleksikan fenomena kedalam sistem tanda komunikasi yang berupa video klip tersebut, maka peneliti menggunakan analisis dengan metode semiotik Charles Pierce, yang menitik beratkan pada pemaknaan video klip ”Coke Bottle”. 1.2. Fokus Penelitian Dalam penelitian ini penulis membahas video klip “coke bottle” oleh Agnes Monica namun yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini adalah pakaian adat yang diselipkan secara visual oleh para pembuat video klip. Penelitian ini dikaji menggunakan teori semiotika Charles Pierce tentang triadik (interpretan, hubungan tanda dan objek). 2014 6 Magang Christina Arsi Lestari, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi fokus penelitian ini adalah: Bagaimana pemaknaan pakaian adat jawa dalam video klip “coke bottle” oleh Agnes Monica? 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui, menelaah gambaran mengenai makna munculnya pakaian adat jawa (dodotan) dalam video klip “Coke Bottle” yang dipopularkan oleh Agnes Monica. 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis Manfaat akademis dalam penelitian ini yaitu untuk menambah literatur penelitian kualitatif ilmu komunikasi khususnya mengenai analisis dengan metode semiotik.Dan dapat menambah wawasan bagi pendengar untuk mengetahui makna yang disampaikan tentang makna pakaian adat. 1.4.2. Manfaat Praktis Manfaat praktis dalam penelitian ini yaitu untuk membantu para musisi dalam memahami makna dari sebuah kebudayaan yang dapat diangkat kedalam sebuah seni musik maupun video klip agar memahami betul kebudayaan yang akan mereka angkat menjadi sebuah karya musik maupun video klip. Sehingga kebudayaan yang ada tidak disalah artikan dalam penyajiannya, seperti halnya tentang makna asli yang terkandung dalam pakaian adat jawa (dodotan) yang dikenakan oleh Agnes Monica dalam video klip “Coke Bottle” yang telah bergeser dari makna yang sebenarnya. 1.4.3 Manfaat Sosial Manfaat sosial dalam penelitian ini yaitu untuk menyadarkan para penikmat musik dalam memahami makna tentang pemaknaan video klip yang mengusung pakaian adat jawa (dodotan) dari video klip “Coke Bottle” Agnes Monica. 2014 7 Magang Christina Arsi Lestari, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Musik Sebagai Media Komunikasi Massa 2.1.1 Pengertian Media Massa Dalam bahasa Indonesia diguakan istilah media massa yang berasal dari bahasa Inggris mass media. Mass media adalah singkatan dari Mass Media of Communication atau Media of Mass Communication.1 Media massa juga dapat dikatakan sebagai alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio dan televisi.2 2.1.2 Jenis-jenis Media Massa Media massa sebenarnya dibagi menjaadi dua, yaitu media massa cetak dan elektronik. Media cetak yang memenuhi kriteria sebagai media massa adalah surat kabar dan majalah. Sedangkan media massa yang memenuhi kriteria media massa adalah radio, televisi, film, dan media on-line (internet).3 2.1.3 Musik Sebagai Media Komunikasi 1 Sunarjo dan Djonaesih S. Sunarjo. Himpunan Istilah Komunikasi. Yogyakarta : Penerbit Liberty. 1983. Hal. 68. 2 Hafied Cangara. Pengantar ilmu Komunikasi: Edisi Refisi: PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2007. Hal 126 3 Elvinaro Ardianto dan Lukiati K. Erdiyana. Komunikasi Massa Suatu Pengantar: Hal. 103 2014 8 Magang Christina Arsi Lestari, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Musik adalah bunyi yang diatur menjadi pola yang dapat menyenangkan telinga kita atau mengkomunikasikan perasaan atau suasana hati. Musik mempunyai ritme, melodi, dan harmoni yang memberikan kedalaman dan memungkinkan penggunaan beberapa instrumen atau bunyi-bunyian (Oxford Ensiklopedi Pelajar, 2005) Bernstein & Picker (1972) mengatakan bahwa musik adalah suara-suara yang diorganisasikan dalam waktu dan memiliki nilai seni dan dapat digunakan sebagai alat untuk mengekspresikan ide dan emosi dari komposer kepada pendengarnya. Pendapat lain dari Eagle mengatakan musik sebagai organisasi dari bunyi atau suara dan keadaan diam (sounds and silences) dalam alur waktu dan ruang tertentu.4 Musik adalah seni penataan bunyi secara cermat yang membentuk pola teratur dan merdu yang tercipta dari alat musik atau suara manusia. Musik biasanya mengandung unsur ritme, melodi, harmoni, dan warna bunyi (Syukur, 2005). Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa musik adalah bunyi yang diatur menjadi sebuah pola yang tersusun dari bunyi atau suara dan keadaan diam (sounds and silences) dalam alur waktu dan ruang tertentu dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal yang berkesinambungan sehingga mengandung ritme, melodi, warna bunyi, dan keharmonisan yang biasanya dihasilkan oleh alat musik atau suara manusia yang dapat menyenangkan telinga dan mengekspresikan ide, perasaan, emosi atau suasana hati. Musik sangat berpengaruh bagi manusia, karena musik bagi manusia merupakan hiburan menyenangkan yang sanggup mempengaruhi jiwa manusia, seperti halnya yang terjadi pada berbagai jenis tarian, pembentukan watak manusia, seperti yang dapat terjadi pada kaum muda yang dididik lebih tangkas berdasarkan gerakan-gerakan badan yang harmonis pada tarian-tarian dan gymnastik yang diiringi dengan musik, pengisi waktu yang bermanfaat, bahkan menjadi alat untuk mencapai kemajuan dan kebahagiaan rohani pada manusia. Musik sebagai media komunikasi yang dimaksudkan disini adalah dalam konteks penggunaannya (used). Sebagai contoh lagu menidurkan anak atau yang disebut dengan dodoi, nandung dan lullaby. Fungsi musik dalam konteks ini adalah sebagai media komunikasi untuk mengekspresikan kecintaan orang tua dengan cara menghibur anaknya 4 http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2014/02/ejournal%20yayat%20(02-22-14-0515-40).pdf 2014 9 Magang Christina Arsi Lestari, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id melalui nyanyian-nyanyian, tentu harapannya adalah anak mereka dapat tidur. Contoh lain dari hal serupa adalah lagu-lagu tentang percintaan yang selalu dipergunakan oleh sepasang kekasih demi mengekspresikan perasaan mereka masing-masing dengan harapan dapat memikat serta menjalin kasih sayang diantara mereka. Walaupun pada kenyataannya musik yang digunakan dua contoh ini dalam konteks komunikasi belum tentu berhasil sebagaimana yang diharapkan, namun setidaknya sudah terjadi sebuah perlakuan komunikasi, yang mana music dijadikan sebagai media perantaranya. Artinya disini telah terjadi suatu proses “perekayasaan” dengan menggunakan media musiksebagai pengantarnya.5 2.1.4 Video clip Video clip merupakan sebuah film lagu, kombinasi dari lagu seorang musisi atau sebuah grup, dengan gambar visual / visual images (Epstein, 2004). Gaya dalam video clip musik dapat mencerminkan suasana tema dari album musik, memvisualisasikan isi syair lagu melalui beberapa gaya. Secara umum definisi dari video clip adalah kumpulan potonganpotongan visual yang dirangkai dengan atau tanpa efek-efek tertentu dan disesuaikan berdasarkan ketentuan-ketentuan pada irama lagu, nada, lirik, instrumennya dan penampilan band, kelompok musik untuk mengenalkan dan memsarkan produk (lagu) agar masyarakat dapat mengernal yang selanjutnya membeli kaset, CD, DVD. Perkembangannya dimulai pada tahung 1960an hingga 1970-an dan band yang membuat video clip pada saat itu adalah The Beatles. Video clip berkembang pesat pada tahun 80-an dengan adanya Music Television (MTV). Banyak musisi dunia yang membuat video clip sebagai sarana promosi untuk mereka. Video clip berperan penting sebagai sarana promosi, karena dapat membantu mendongkrak penjualan rekaman (Folkerts, 2004-307). Sehingga dibutuhkan suatu kreatifitas dalam pembuatanya. Hal ini dapat dikatakan bahwa video clip merupakan suatu karya seni. Video clip memiliki pengaruh yang sangat besar dalam promosi dan belakangan ini lebih kuat dari radio, dan tak ada lagi yang menyangka bahwa video dapat mencapai tingkatan tersebut (Folkerts, 2004:308). 5 http://blog.isi-dps.ac.id/gustiangdiyusa/musik-sebagai-media-komunikasi 2014 10 Magang Christina Arsi Lestari, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2.2 Konsep Kebudayaan (Fashion/Pakaian Adat) 2.2.1 Definisi Kebudayaan Kebudayaan dalam bahasa Inggris culture. Kata culture berasal dari perkataan cultura, dari bahasa latin colore, yang berarti memelihara, memajukan, memuja-muja. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu buddhayah, bentuk jamak dari buddhi (budi dan akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.6 Ada beberapa definisi kebudayaan yang diungkapkan para pakar diantaranya sebagai berikut:7 1. Koentjaningrat mendefinisikan kebudayaan sebagai hasill cipta, karsa dan rasa manusia. 2. Ki Hajar Dewantara mendefinisikan kebudayaan sebagai hal yang berhubungaan dengan budaya. 3. Sutan Takdir Alisyahbana mengemukakan bahwa kebudayaan adalah pola kejiwaan yang didalamnya terkandung dorongan hidup yang mendasar, insting, perasaan, pikiran, kemauan, dan fantasi yang dinamakan budi. Budi adalah segala kehidupan kebudayaan manusia. Oleh karena itu perbedaan tingkah laku manusia dan hewan binatang ditentukan oleh akal budinya atau kehidupan budayanya. Menurut ilmu antropologi, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya dalam rangka kehidupan masyrakat yang menjadikan milik manusia dengan belajar.8 6 Beni Ahmad Saebeni. Pengantar Antropologi: Pustaka Setia: Bandung. 2012. Hal 161 7 Ibid hal 161 8 Koentjaningrat. Pengantar Antropologi: Aksara Baru. Jakarta. 1981. Hal 180 2014 11 Magang Christina Arsi Lestari, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Ardianto, Elvinaro dan Lukiati K. Erdiyana,. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Beni Ahmad Saebeni. Pengantar Antropologi. Pustaka Setia: Bandung. 2012. Bungin, Burhan. Metode Penelitian Kualitatif. Raja Grafindo Persada: Jakarta. 2008. Cangara, Hafied. Pengantar ilmu Komunikasi. Edisi Refisi: PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2007. Fiske, John. Cultural And Communication Studies. Jalasutra. Yogyakarta. 2004. Koentajaningrat. Pengantar Antropologi: Aksa Baru . 1974. Koentjaningrat. Pengantar Antropologi: Aksara Baru. Jakarta. 1981. Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Komunikasi. Disertai Contoh Praktis Riset Media, Publik Relation, Advertaising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran: Jakarta. 2008. Salim, Agus. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Tiara wacana: Yogyakarta. 2001. Sobur, Alex. Semiotika komunikasi: P. T Remaja Rosdakarya: bandung. 2006. Sunarjo, Djonaesih S. dan Sunarjo. Himpunan Istilah Komunikasi. Yogyakarta: Penerbit Liberty. 1983. Tinarbuko, Sumbo. Semiotika Komunikasi visual: Jalasutra: Yogyakarta. 2008. Wibowo, Indiwan Seto Wahyu. Semiotika Komunikasi: Mitra Wacana Media. Jakarta. 2011. 2014 12 Magang Christina Arsi Lestari, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id