Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5 ISSN 2354-614X Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Permulaan Melalui Metode Latihan Terbimbing Di Kelas I SDN Malino Fitriani, Efendi, dan Sahrudin Barasandji Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Permasalahan dalam Penelitian iniapakah penggunaan metode latihan terbimbing dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa kelas I SDN 1 Malino. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas,dengan subyek penelitian kelas I yang berjumlah 11 orang siswa, yang terdiri dari 4 orang siswa laki-laki dan 7 orang siswa perempuan. Rancangan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam bentuk bersiklus tiap siklus melalui empat tahap, yaitu: (1) perencanaan, (2)pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Jenis data yang dikumpulkan adalah data kualitatif berupa aktivitas siswa, serta data kuantitatif berupa tes evaluasi. Hasil observasi untuk siklus I menunjukkan aktivitas siswa dalam kemampuan menulis melalui metode latihan terbimbing diperoleh persentase nilai rata-rata 46%, hasil observasi kegiatan guru diperoleh 69% dengan presentase ketuntasan klasikal 27,27% dan daya serap individu 56,56%. Hasil siklus II menunjukkan terjadinya peningkatan dengan hasil observasi aktivitas siswa dalam kemampuan menulis melalui metode latihan terbimbing diperoleh persentase nilai rata-rata 96%, hasil observasi kegiatan guru juga meningkiat dengan persentase penilaian 94%, presentase ketuntasan klasikal 100% dan daya serap klasikal mencapai 92,92%. Maka hasil akhir tersebut menunjukkan terjadinya peningkatan kemampuan latihan terbimbing siswa melalui metode latihan terbimbing. Kata Kunci: Metode Latihan terbimbing, Kemampuan Menulis I. PENDAHULUAN Kemampuan berbahasa mencakup empat keterampilan pokok, yakni keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.Keterampilan berbicara dan mendengarkan (menyimak) merupakan komunikasi secara langsung, sedangkan kegiatan menulis dan membaca merupakan komunikasi tidak langsung.Dari empat keterampilan tersebut, menulis merupakan salah satu keterampilan yang perlu dimiliki oleh siswa sekolah dasar. Menulis merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mengungkapkan sebuah pikiran atau mencurahkan segala apa yang ada dalam benak melalui bahasa tulis. Selain itu menulis merupakan keterampilan Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5 ISSN 2354-614X yang memegang peranan penting dalam pendidikan dan tingkat permulaan sampai perguruan tinggi.Dengan memiliki kemampuan menulis, siswa dapat mengkomunikasikan ide, penghayatan dan pengalamannya. Selain itu, siswa juga dapat meningkatkan dan memperluas pengetahuannya melalui tulisan-tulisannya. Tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran menulis adalah agar siswa mampu mengungkapkan gagasan, pendapat dan pengetahuan secara tertulis serta memiliki kegemaran menulis (Kusuma, 2008:4). Keterampilan menulis yang dimiliki, siswa dapat mengembangkan kreativitas dan dapat mempergunakan bahasa sebagai sarana menyalurkan kreativitasnya dalam kehidupan sehari-hari, seperti menulis pengalaman pribadi siswa.Pembelajaran keterampilan menulis tidak dapat dipisahkan dengan pembelajaran bahasa Indonesia.Oleh sebab itu, pada kelas rendah, pembelajaran menulis di SD sangat penting karena merupakan penanaman dasar dan hal ini menentukan kemampuan siswa dalam menulis. Pembelajaran menulis permulaan merupakan langkah awal yang harus ditanamkan pada siswa. Berdasarkan hasil observasi di kelas I SDN 1 Malino, ternyata kemampuan siswa menulis permulaan masih rendah, hal ini disebabkan oleh: a) kebanyakan siswa mengharapkan pada apa yang disajikan guru, b) pada proses pembelajaran berlangsung waktu lebih banyak digunakan untuk menyalin, c) tidak terlatihnya siswa dalam keterampilan menulis dengan baik karena tidak ada motivasi dari guru untuk menemukan masalah sendiri sehingga siswa masih kurang mengetahui hal yang baik dan yang masih perlu diperhatikan dalam sebuah tulisan, sehingga siswa hanya mampu menerima tanpa memahami melalui proses terlatih. Hasil tersebut diketemukan pada nilai rapor dan observasi yang dilakukan. Hal ini dapat mengakibatkan tujuan pembelajaran belum dapat tercapai secara optimal. Oleh karena itu, dalam melatih keterampilan tersebut dibutukan proses dan tidak serta merta. Seorang yang ingin menulis haruslah berlatih secara terus menerus dengan sistematis dari hal yang mudah kehal-hal yang sukar produktif, disiplin, terpimpin dan terkontrol. Sehingga tidak mudah bagi seorang guru jika hanya membimbing saja, tanpa penerapan latihan terhadap siswa. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5 ISSN 2354-614X Penelitian yang dilakukan, peneliti melaporkan kepada Kepala Sekolah SDN No. 1 Malino untuk menyampaikan maksud dan tujuan penelitian ini. Kemudian Kepala Sekolah memberikan izin untuk meneliti di kelas I SDN No. 1 Malino yang kebetulan adalah kelas peneliti sendiri.Selanjutnya sebagai pengamat untuk mengisi data, baik data peneliti maupun data siswa adalah teman sejawat (guru SDN No. 1 Malino yaitu guru yang kosong jam mengajar pada waktu pagi, yang sebelumnya dikonsultasikan cara-cara pengambilan data. Data yang diisi adalah lembar observasi peneliti dan lembar observasi siswa kelas I SDN No. 1 Malino. Dewasa ini, sangat dituntut kemampuan guru dalam membimbing dan memberikan pengajaran terutama dalam pengajaran menulis. Untuk dapat memperoleh hasil yang lebih baik, guru dapat memperhatikan komponenkomponen pembelajaran salah satunya adalah media pembelajaranyang digunakan untuk mengupayakan peningkatan kemampuan menulis siswa. Rahadi (2003:2) menyatakan bahwa “Sebagai salah satu komponen pembelajaran, media tidak bisa luput dari pembahasan sistem pembelajaran secara menyeluruh.Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru dalam setiap kegiatan pembelajaran. Namun, kenyataan bagian inilah yang masih sering terabaikan. Sesungguhnya betapa banyak jenis media yang bisa dipilih, dikembangkan, dan dimanfaatkan sesuai dengan kondisi waktu, biaya maupun tujuan pembelajaran yang dikehendaki. Berdasarkan alasan tersebut peneliti mengupayakan meningkatkan kemampuan menulis dengan menggunakan media kartu huruf. Dengan menerapkan metode latihan terbimbing penulis menginginkan siswa benar-benar diberdayakan untuk mengembangkan keterampilan mereka secara bertahap melalui proses bertindak, mencari informasi dan tidak hanya sekedar menyalin atau mendengarkan materi saja dengan latihan siswa lebih banayak menemukan pengalaman langsung serta menjadikan lebih mandiri dan bertanggung jawab terhadap masalah yang mereka temukan dan tidak terlepas dari bimbingan guru Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5 ISSN 2354-614X Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah dengan menerapkan metode latihan terbimbing dapat meningkatkan kemampuan siswa menulis permulaan di kelas I SDN 1 Malino. II. METODE PENELITIAN Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Rangkaian kegiatan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini mengacu pada pedoman PTK dari model Kemmis dan Mc. Taggart sangat erat hubungannya dengan praktek pembelajaran yang dihadapi guru. Tujuan melakukan PTK yaitu untuk meningkatkan dan memperbaiki praktek yang seharusnya dilakukan oleh guru, sehingga guru akan lebih banyak berlatih mengapliklasikan berbagai tindakan alternative sebagai upaya untuk meningkatkan layanan pembelajaran dari pada perolehan pengetahuan dalam bidang pendidikan yang dapat digeneralisasikan. Lokasi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas I SDN 1 Malino. Penelitian tindakan kelas initerdiri dari empat tahap yang meliputi: 1) rencana, 2) tindakan, 3) observasi dan 4) refleksi. Aspek yang diamati dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui penerapan metode terbimbing untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis permulaan kelas I di kelas I SDN 1 Malino. Dalam memperoleh data yang akurat, peneliti menggunakan beberapa instrumen penelitian seperti lembar observasi dan foto-foto. Lokasi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas Ikelas I SDN 1 Malino. Tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa 11 siswa, 7 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu 1) Tes untuk mengetahui hasil belajar murid, berupa tes hasil belajar yang diberikan setiap akhir tindakan. 2) Observasi, pelaksanaan observasi baik pada peneliti atau pada subyek dilakukan setiap pelaksanaan proses belajar mengajar berlangsung. Pelaksanaannya dilakukan dengan cara mengisi format yang telah disiapkan oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas dan perilaku peneliti pada saat kegiatan belajar (KBM). Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5 ISSN 2354-614X Tahap-Tahap Penelitian yaitu: 1) Pertemuan pertama, a) Guru memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang hendak dicapai kemudian membagikan beberapa kartu huruf kemudian memperkenalkan kartu huruf tersebut kepada siswa, setelah itu memberikan kesempatan kepada siswa untuk menuliskan kembali huruf-huruf tersebut, selanjutnya siswa menyusun hurufhuruf tersebut menjadi kata.Contoh: 1. d-a-h-i 2. p-i-p-i 3. m-a-t-a 4. l-i-d-a 5. k-ak-i. b) Guru memberikan latihan terbimbing kepada siswa dalam menulis huruf dan kata dengan baik. c) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang yang kurang jelas yang telah disampikan. d) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. e) Guru memberikan tugas, berupa latihan kepada siswa untuk menulis kata dengan rapi dan tepat. g) Guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, membimbing siswayang masih kurang memahami, dan melatih siswa sampai benar-benar memahami, dan memberi penilaian. 2) Pertemuan Kedua, apabila pelaksanaan tes kemampuan dalam keterampilan menulis kalimat sederhana pada siklus pertama belum berhasil, maka dilakukan tindakan kedua mengulang kembali kegiatan belajar mengajar sebagai berikut: a) Guru menjelaskan kembali tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai. b) Guru menjelaskan tentang penulisan kata yang baik. c) Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami yang telah disampaikan. d) Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok belajar. e) Guru memberikan tugas, berupa latihan kepada siswa untuk menulis kata dengan rapi dan tepat. g) Gurumengumpulkan hasil pekerjaan siswa, membimbing siswayang masih kurang memahami, dan melatih siswa sampai benar-benar memahami, dan memberi penilaian. Ada dua jenis data yang dapat diperoleh dari penelitian ini, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam menganalisis data kuantitatifyang diperoleh dari tes hasil belajar siswa adalah menggunakan rumus berikut: Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5 ISSN 2354-614X 1) Daya serapindividu ∑S DSI = X 100 ∑I Siswa dikatakan tuntas belajar secara individu jika nilai yang diperoleh sekurang-kurangnya memperoleh nilai 65 (Sumber: KKM Bahasa Indonesia SDN 1 Malino yang disusun oleh guru kelas I). 2) Persentase Ketuntasan Klasikal Persentase ketuntasan klasikal dapat diketahui dengan menggunakan persamaan berikut: ∑N KBK = X 100 % ∑S Suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut< 75% dari jumlah siswa yang telah mencapai daya serap> 65% (Depdikbud, 1995:34). 3) Nilai Rata-Rata Hasil Belajar ∑N NR = X 100 % ∑S (Depdiknas, 2001: 37) Suatu kelas dikatakan tuntas jika persentase rata-rata hasil belajar yang dicapai adalah 65%. Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk katakata yang mengandung makna. Analisis data kualitatif dalam penelitian ini dilakukan sesudah pengumpulan data. Adapun tahap-tahap kegiatan analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman dalam Iskandar (2009: 75) adalah 1) mereduksi data, 2) menyajikan data, dan 3) verifikasi data/penyimpulan. 1) Mereduksi Data, mereduksi data adalah proses kegiatan menyeleksi, memfokuskan, dan menyederhanakan semua data yang telah diperoleh, mulai dari awal pengumpulan data sampai penyusunan laporan penelitian. 2) Penyajian Data, Penyajian data dilakukan dengan menyusun data secara sederhana ke dalam tabel Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5 ISSN 2354-614X dan diberi nama kualitatif, sehingga memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. 3) Verifikasi/Penyimpulan, langkah ketiga dalam analisis data adalah penarikan kesimpulan dari hasil penafsiran dan evaluasi. Penarikan kesimpulan merupakan pengungkapan akhir dari hasil tindakan. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Kegiatan Siklus I Pada kegiatan siswa siklus I ini bahwa peneliti bersama teman sejawat membahas kemampuan menulis permulaan melalui metode latihan terbimbing, proposal penelitian beserta instrumen pengumpul data. Menentukan materi pada setiap siklus penelitian beserta alokasi waktunya.Peneliti berdiskusi bersama teman sejawat menentukan topik yang diajarkan.Peneliti dan guru merumuskan tujuan pembelajaran. Peneliti berdiskusi bersama teman sejawat merumuskan masalah yang akan diajarkan. Rumusan masalah yang akan diajarkan mengacuh pada tujuan pembelajaran yaitu: meningkatkan kemampuan siswa menulis permulaan.Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah sebagai berikut: 1) Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 2) Lembar observasi/pengamatan untuk guru (peneliti) dan siswa pada proses pembelajaran dilaksanakan. 3) Lembar Kerja Siswa (LKS). 4) Alat peraga/media pembelajaran berupa kartu huruf. a) Melaksanakan pembelajaran. 1) Kegiatan awal, pada tahap ini, peneliti mengucapkan salam, mengabsen siswa, memberi motivasi awal pada siswa, mengaitkan pembelajaran dengan pengetahuan awal siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa. 2) Kegiatan Inti, Pada tahap ini, terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan guru antara lain: a) Siswa diperintahkan untuk menulis kata-kata yang ada dipapan tulis. b) Guru memotivasi siswa dalam menuliskan kata-kata yang ada. c) Guru menerapkan metode latihan terbimbing dan menuliskan kata-kata, Siswa memperhatikan dengan seksama, d) Siswa diperintahkan menulis kata-kata yang telah dituliskan oleh guru. 3) Kegiatan Penutup, Pada tahap ini terdapat tiga kegiatan yang dilakukan: a) Evaluasi, b) Memotivasi siswa untuk giat belajar, Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5 ISSN 2354-614X Penelitian ini diteliti melalui peningkatan kemampuan siswa menulis permulaan melalui metode latihan terbimbing, dengan tujuan untuk melihat apakah melalui metode latihan terbimbing akan berdampak pada peningkatan kemampuan siswa menulis permulaan. 2. Hasil Observasi terhadap Siklus I Selama proses pembelajaran berlangsung, aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran dengan metode latihan terbimbingdipantau/diamati oleh teman sejawat untuk memantau saat penelitian melalui lembar observasi siswa yang digunakan baik untuk kegiatan guru maupun kegiatan siswa dengan menggunakan panduan observasi yang sudah dilampirkan. Lembar yang dinilai yaitu penilaian aspek menulis, lembar penilaian guru dalam pembelajaran. 1. Hasil Pengamatan Guru Hasil pengamatan aktivitas guru didalam melaksanakan dan mengelola pembelajaran dapat dilihat pada tabel 1.dibawah ini: Tabel 1. Hasil Observasi Kegiatan Guru No I II Aspek yang diamati Penilaian 1 2 3 4 keterangan Kegiatan Pembelajaran 1.1 Membuat rencana pembelajaran √ 1.2 Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai √ 1.3 Teknik dan variasi pertanyaan untuk menggali pengetahuan siswa tentang materi yang akan diajarkan √ 1.4 Menciptakan suasana belajar komunikatif dan √ menyenangkan 1.5 Memberikan contoh kata √ 1.6 Memberikan tugas latihan kepada siswa dengan petunjuk √ yang jelas 1.7 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menulis √ kata secara benar 1.8 Mempersilahkan setiap siswa untuk memprsentasekan √ hasil tulisannya 1.9 Metode latihan terbimbing yang digunakan dalam menulis √ permulaan 1.10 Metode yang diberikan memungkinkan keterlibatan siswa secara maksimal √ 1.11 Memberikan penilaian kepada siswa √ 1.12 Guru dan siswa merefleksi proses pembelajaran √ Materi Pembelajaran Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5 ISSN 2354-614X Sesuai dengan tingkat kebutuhan siswa √ Sesuai dengan kemampuan siswa √ Menarik minat siswa √ Memungkinkan siswa aktif dan berpartisipasi dalam √ proses pembelajaran 1.5 Bermakna bagi siswa √ III Teknik Pembelajaran 1.1 Menciptakan suasana kondusif dalam belajar √ 1.2 Memberikan peluang kepada siswa menunjukkan hasil kerja dan membimbing kembali tentang hasil pekerjaan √ yang belum dipahami √ IV 1.3 Memberikan kesempatan bertanya kepada siswa √ Evaluasi 1.1 Evaluasi dilakukan dalam bentuk hasil V √ Media Pembelajaran 1.1 Menyediakan media √ 1.2 Media menarik bagi siswa √ 1.3 Media mudah diapresiasikan √ 1.4 Media sesuai dengan materi Skor Tiap Indikator 1 8 6 0 Skor Perolehan 69 Skor Ideal 100 Rata-rata 6,9 Persentase 69% Sumber: SDN 1 Malino di Kelas I 1.1 1.2 1.3 1.4 Dari hasil observasi aktivitas guru pada siklus I, diperoleh data untuk skor total dengan jumlah 69 dan jika dirata-ratakan 6,9 dan jika dipersentasekan mencapai 69%, hal ini menunjukkan bahwa aktivitas guru dikategorikan cukup baik. b.Hasil Pengamatan siswa Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat diperoleh data hasil pengamatan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, dapat di lihat pada Tabel 2. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5 ISSN 2354-614X Tabel 2. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa No Aspek yang dinilai 1 1. Kesiapan siswa mengikuti pelajaran di kelas 2. Keaktifan mengikuti pelajaran 3. Kemampuan siswa menanggapi pelajaran yang disampaikan guru 4. Keaktifan menjawab pertanyaan 5. Keaktifan mengajukan pertanyaan kepada guru √ 6. Kemampuan siswa menulis permulaan dalam setiap individu di rumah dan di sekolah 7. Kesungguhan mengerjakan tugas dalam menulis permulaan secara kelompok dengan bimbingan dari guru melalui metode latihan 8. Kemampuan siswa menerima materi pelajaran Skor Perolehan Skor Ideal Rata-rata Persentase Sumber: SDN Malino di Kelas I Penilaian 2 3 4 √ √ √ √ √ √ √ 15 32 4,6 46% Dari hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I, diperoleh data untuk skor total dengan jumlah 15 dan jika dirata-ratakan 4,6 dan jika dipersentasekan mencapai 46%, hal ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dikategorikan masih cukup. Secara keseluruhan dari hasil observasi kegiatan siswa menunjukan taraf aktivitas siswa rata-rata masih cukup.Jadi perlu dibenahi lagi terutama di dalam menulis permulaan pada lembar kertas yang telah disediakan. Hasil observasi pada siklus I di atas dapat disimpulkan bahwa hal-hal yang perlu diperbaiki dan dilakukan dalam proses belajar mengajar adalah: 1) Memaksimalkan aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran, langkah-langkah yang ditempuh adalah memberikan motivasi selama proses belajar mengajar berlangsung. 2) Menjelaskan materi tentang menuilis permulaan. 3) berusaha agar siswa mampu menulis dengan benar. 4) Adanya perbedaan daya serap dan tingkat pemahaman di antara siswa. 5) Berdasarkan hasil pencapaian persentase ketuntasan belajar 5 Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5 ISSN 2354-614X siswa dan daya serap secara klasikal yang diperoleh belum mencapai sasaran yang diinginkan sesuai dengan indikator kinerja yang ditentukan. 2. Hasil Tes Tindakan Akhir Siklus I Setelah selesai pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus I dengan menerapkan keterampilan aspek menulis anak yang diberikan dapat diperhatikan pada lampiran 9 dengan presentase ketuntasan sebagai berikut: - Banyak siswa yang tuntas 1 dari 11 siswa - Presentase ketuntasan klasikal sebesar 27,27%, Melalui lembar tes belajar siswa melalui rencana dan skenario pembelajaran dan tes tindakan siklus I yang sudah dilampirkan. Adapun analisis hasil tes siklus I ditunjukkan pada Tabel di bawah 3: Tabel 3. Analisis Tes Tindakan Siklus I No Aspek Perolehan 1 Skor Tertinggi 2 Skor Terendah 3 Banyaknya siswa yang belum tuntas 4 Banyaknya siswa yang tuntas 5 Presentase ketuntasan klasikal 6 Presentase daya serap individual Sumber: SDN 1 Malino di Kelas I Hasil 77,78 (1 orang) 44,44 (3 orang) 10 orang 1 orang 27,27% 56,56 % Hal ini menunjukkan bahwakemampuan siswa menulis permulaan melalui metode latihan terbimbing di Kelas I SDN 1 Malino belum berhasil. Jadi harus masuk lagi kesiklus 2. 4. Refleksi Tindakan Siklus I Dari hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I, diperoleh hasil bahwa aktivitas siswa dalam pelaksanaan KBM dengan kemampuan siswa menulis permulaan melalui metode latihan terbimbinguntuk hasil pengamatan bila dilihat dari sisi kemampuan siswa dalam belajar, hal ini disebabkan siswa masih kurang dalam menulis permulaan melalui metode latihan terbimbing. Secara umum hasil penelitian tindakan kelas selama siklus I belum mencapai indikator keberhasilan. Masih banyak siswa yang belum mahir dalam membuat karangan.Berarti belum mencapai ketuntasan daya serap individu. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5 ISSN 2354-614X Untuk memantapkan pencapaian hasil penelitian maka peneliti merasa perlu untuk melanjutkan ke siklus II. Berdasarkan hasil analisis data dan pemantauan selama pelaksanaan tindakan dalam siklus I ditemukan kelemahan-kelemahan yang perlu direncanakan kembali pada siklus berikutnya. Berikut disajikan kelemahan, analisis penyebab dan rekomendasi perbaikan pada tabel 4. Tabel 4. Kelemahan siklus 1, analisis penyebab dan rekomendasi perbaikan No Kelemahan Analisis Penyebab 1. Tujuan pembelajaran yang dicapai oleh siswa belum optimal Siswa belum terlalu paham tentang menulis permulaan 2. Pada saat siklus 1, pemberian umpan balik pada menulis permulaan melalui metode latihan terbimbing masih belum optimal. Siswa belum terlalu paham tentang menulis permulaan melalui metode latihan terbimbing yang dilihat Rekomendasi Perbaikan Menginformasikan kembali pada siswa tentang cara menulis permulaan yang benar Mengarahkan setiap siswa supaya lebih menguasai cara menulis yang benar dan rapi 5. Kegiatan Siswa Siklus II Pada kegiatan siswa siklus II ini bahwa peneliti dan guru merumuskan tujuan pembelajaran. Peneliti berdiskusi bersama teman sejawat merumuskan masalah yang akan diajarkan. Rumusan masalah yang akan diajarkan mengacuh pada tujuan pembelajaran yaitu: meningkatkan kemampuan siswa menulis permulaan. Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah sebagai berikut: 1) Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 2) Lembar observasi/pengamatan untuk guru (peneliti) dan siswa pada proses pembelajaran dilaksanakan. a) Melaksanakan pembelajaran, 1) Kegiatan awal, Pada tahap ini, peneliti mengucapkan salam, mengabsen siswa, memberi motivasi awal pada siswa, mengaitkan pembelajaran dengan pengetahuan awal siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa. 2) Kegiatan Inti, Pada tahap ini, terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan guru antara lain: a) Siswa diperintahkan untuk menulis Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5 ISSN 2354-614X kata-kata yang ada dipapan tulis. b) Guru memotivasi siswa dalam menuliskan kata-kata yang ada. c) Guru menerapkan metode latihan terbimbing dan menuliskan kata-kata, Siswa memperhatikan dengan seksama, d) Siswa diperintahkan menulis kata-kata yang telah dituliskan oleh guru. 3) Kegiatan Penutup, Pada tahap ini terdapat tiga kegiatan yang dilakukan: a) Evaluasi, b) Memotivasi siswa untuk giat belajar. Penelitian ini diteliti melalui peningkatan kemampuan siswa menulis permulaan melalui metode latihan terbimbing, dengan tujuan untuk melihat apakah melalui metode latihan terbimbingakan berdampak pada peningkatan kemampuan siswa menulis permulaan. 6. Hasil Observasi terhadap Siklus II Selama proses pembelajaran berlangsung, aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran dengan metode latihan terbimbingdipantau/diamati oleh teman sejawat untuk memantau saat penelitian melalui lembar observasi siswa yang digunakan baik untuk kegiatan guru maupun kegiatan siswa dengan menggunakan panduan observasi yang sudah dilampirkan. Lembar yang dinilai yaitu penilaian aspek menulis, lembar penilaian guru dalam pembelajaran. 1. Hasil Pengamatan Guru Hasil pengamatan aktivitas guru didalam melaksanakan dan mengelola pembelajaran dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Hasil Observasi Kegiatan Guru No I Aspek yang diamati Kegiatan Pembelajaran 1.1 Membuat rencana pembelajaran 1.2 Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 1.3 Teknik dan variasi pertanyaan untuk menggali pengetahuan siswa tentang materi yang akan diajarkan 1.4 Menciptakan suasana belajar komunikatif dan menyenangkan 1.5 Memberikan contoh kata 1.6 Memberikan tugas latihan kepada siswa dengan petunjuk yang jelas 1.7 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk Penilaian 1 2 3 4 √ √ √ √ √ √ √ keterangan Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5 ISSN 2354-614X menulis kata secara benar 1.8 Mempersilahkan setiap siswa untuk memprsentasekan hasil tulisannya 1.9 Metode latihan terbimbing dalam menulis permulaan 1.10Metode yang diberikan memungkinkan keterlibatan siswa secara maksimal 1.11Memberikan penilaian kepada siswa 1.12Guru dan siswa merefleksi proses pembelajaran II Materi Pembelajaran 1.13Sesuai dengan tingkat kebutuhan siswa 1.14 Sesuai dengan kemampuan siswa 1.15 Menarik minat siswa 1.16 Memungkinkan siswa aktif dan berpartisipasi dalam proses pembelajaran 1.17 Bermakna bagi siswa III Teknik Pembelajaran 1.18Menciptakan suasana kondusif dalam belajar 1.19 Memberikan peluang kepada siswa menunjukkan hasil kerja mereka 1.20 Memberikan kesempatan bertanya kepada siswa IV Evaluasi 2.1 Evaluasi dilakukan dalam bentuk hasil V Media Pembelajaran 1.21 Menyediakan media 1.22 Media menarik bagi siswa 1.23 Media mudah diapresiasikan 1.24 Media sesuai dengan materi Skor Tiap Indikator Skor Perolehan Skor Ideal Rata-rata Persentase Sumber: SDN 1 Malino di Kelas I √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 2 12 80 94 100 9,4 94% Dari hasil observasi aktivitas guru pada siklus II, diperoleh data skor total dengan jumlah 94 dan jika dirata-ratakan 9,4 dan dipersentasekan mencapai ratarata 94%, hal ini menunjukkan bahwa aktivitas guru dikategorikan sangat baik. b.Hasil Pengamatan siswa Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat diperoleh data hasil pengamatan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, dapat di lihat pada tabel 6 berikut ini: Tabel 6. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5 ISSN 2354-614X NO 1. 2. 3. Aspek yang dinilai Kesiapan siswa mengikuti pelajaran di kelas Keaktifan mengikuti pelajaran Kemampuan siswa menanggapi pelajaran yang disampaikan guru 4. Keaktifan menjawab pertanyaan 5. Keaktifan mengajukan pertanyaan kepada guru 6. Kemampuan menggunakan metode terbimbing dalam menulis permulaan di rumah dan di sekolah 7. Kesungguhan mengerjakan tugas/latihan secara kelompok di sekolah 8. Kemampuan siswa menerima materi pelajaran Skor Perolehan Skor Ideal Rata-rata Persentase Sumber: SDN Malino di Kelas I 1 2 Penilaian 3 4 √ √ √ √ √ √ √ √ 31 32 9,6 96% Dari hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II, diperoleh data yaitu untuk skor total dengan jumlah 31 dan jika dirata-ratakan 9,6 dan dipersentasekan mencapai 96%, hal ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dikategorikan sangat baik.. Secara keseluruhan dari hasil observasi kegiatan siswa menunjukan taraf aktivitas siswa rata-rata sudah baik. Maka hasil observasi pada siklus II di atas dapat disimpulkan bahwa hal-hal yang perlu diperbaiki dan dilakukan dalam proses belajar mengajar adalah: 1. Memaksimalkan aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran, langkah-langkah yang ditempuh adalah memberikan motivasi selama proses belajar mengajar berlangsung 2. Menjelaskan materi tentang menuilis permulaan 3. Bersikap terbuka dan luwes serta membantu pengembangan sikap positif siswa terhadap belajar 4. Adanya perbedaan daya serap dan tingkat pemahaman materi pembelajaran di antara siswa 5 Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5 ISSN 2354-614X 5. Berdasarkan hasil pencapaian persentase ketuntasan belajar siswa dan daya serap secara klasikal yang diperoleh belum mencapai sasaran yang diinginkan sesuai dengan indikator kinerja yang ditentukan. 7. Hasil Tes Tindakan Akhir Siklus II Setelah selesai pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus I dengan menerapkan keterampilan aspek menulis permulaan yang diberikan dapat diperhatikan pada lampiran dengan presentaseketuntasan sebagai berikut: - Banyak siswa yang tuntas 11 dari 11 siswa - Presentase ketuntasan klasikal sebesar 100%, Melalui lembar tes belajar siswa melalui rencana dan skenario pembelajaran dan tes tindakan siklus I yang sudah dilampirkan. Adapun analisis hasil tes siklus I ditunjukkan pada Tabel di bawah 7: Tabel 7. Analisis Tes Tindakan Siklus I NO Aspek Perolehan 1 Skor Tertinggi 2 Skor Terendah 3 Banyaknya siswa yang belum tuntas 4 Banyaknya siswa yang tuntas 5 Presentase ketuntasan klasikal 6 Presentase daya serap individual Sumber: SDN Malino di Kelas I Hasil 100 (9 orang) 77,78 (1 orang) 11 orang 100% 92,92 % Hal ini menunjukkan bahwakemampuan menulis permulaansiswa SDN Malino di Kelas Imelalui metode latihan terbimbingsudah berhasil. 8. Refleksi Tindakan Siklus II Dari hasil pelaksanaan tindakan pada siklus II, diperoleh hasil bahwa aktivitas siswa dalam pelaksanaan KBM dengan kemampuan menulis permulaan melalui metode latihan terbimbinguntuk hasil pengamatan bila dilihat dari sisi kemampuan siswa dalam belajar, bahwa dalam penulisan siswa semuanya sudah mengerti dalam menulis melalui metode latihan terbimbing. Secara umum hasil penelitian tindakan kelas selama siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5 ISSN 2354-614X Pembahasan Pada tes awal yang diadakan sebelum dilaksanakannya tindakan siklus I, diketahui bahwa kemampuan siswa tergolong rendah. Siswa menulis di papan tulis bergiliran secara individu sebagai pengetahuan pra syarat terhadap menulis permulaan dengan metode terbimbing. Tes awal di ikuti oleh sejumlah siswa kelas 1 yaitu 11 orang siswa, peneliti memeriksa tes hasil pekerjaan siswaselanjutnya dianalisis, dan hasil analisis tes awal, ketuntasan soal 39,39% dan siswa yang belum tuntas 100%. Hal ini menunjukkan bahwa sebangian besar siswa yang belum tuntas secara individu atau masih memperoleh nilai sangat. Dari refleksi awal ini, peneliti mengusahakan adanya perbaikan terhadap kemampuan siswa dalam memahami suatu pembelajaran. Cara yang ditempuh adalah dengan menerapkan metode latihan terbimbing melalui menulis permulaan. Pelaksanaan tindakan siklus I ini menerapkan pembelajaran pada metode latihan terbimbing, ternyata cukup efektif untuk memaksimalkan kemampuan siswa dalam memahami dan menggunakan konsep pembelajaran. Walaupun hasil yang dicapai belum dapat memenuhi kriteria indikator keberhasilan yang ditetapkan dalam penelitian ini. Hasil observasi siswa yang dilakukan oleh peneliti dan pengamat adalah pada pembelajaran yang meliputi aspek kesiapan siswa mengikuti pelajaran di kelas, keaktifan mengikuti pelajaran, kemampuan siswa menanggapi pelajaran yang disampaikan guru, keaktifan menjawab pertanyaan, kemampuan mengerjakan tugas/latihan secara individu di rumah dan di sekolah, kesungguhan mengerjakan tugas/latihan secara kelompok di sekolah, dan kemampuan siswa menerima materi pelajaran kesemuanya memperoleh skala penilaian 2 (cukup), keaktifan mengajukan pertanyaan kepada guru mendapatkan skala 3 (baik). Jumlah skor perolehan 15 dengan persentase rata-rata 4,6%. Hasil sesuai dengan keadaan di kelas dimana pada awal pembelajaran sebagaian besar siswa memberikan respon yang baik pada saat guru (peneliti) memberikan motivasi maupun ketika menyampaikan beberapa informasi. Secara keseluruhan dari hasil observasi kegiatan siswa menunjukan taraf aktivitas siswa rata-rata masih cukup. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5 ISSN 2354-614X Dari hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I, diperoleh hasil bahwa aktivitas siswa dalam pelaksanaan KBM dengan kemampuan siswa menulis permulaan melalui metode latihan terbimbinguntuk hasil pengamatan bila dilihat dari sisi kemampuan siswa dalam belajar, hal ini disebabkan siswa masih kurang dalam menulis permulaan melalui metode latihan terbimbing. Secara umum hasil penelitian tindakan kelas selama siklus I belum mencapai indikator keberhasilan.Masih banyak siswa yang belum mahir dalam menulis permulaan. Berarti belum mencapai ketuntasan daya serap individu..Dengan melihat kekurangan-kekurangan tersebut, peneliti merencanakan sejumlah tindakan perbaikan guna mengupayakan terlaksanannya tindakan yang lebih efektif pada siklus II. Pelaksanaan tindakan siklus II secara umum sama seperti pada siklus I, walau dilakukan beberapa perubahan yaitu dengan menerapkan tindakan revisi yang telah dirancang berdasarkan temuan pada siklus I. Pelaksanaan tindakan siklus II ternyata dapat memberikan perubahan yang positif. Dari segi kuantitatif, dapat dilihat adanya peningkatan hasil belajar belajar siswa berupa meningkatnya persentase daya serap klasikal dan ketuntasan belajar klasikal dari siklus I ke siklus II dan telah memenuhi kriteria indikator kinerja yang ditetapkan. Dari segi kualitatif juga dapat dilihat adanya perubahan yang positif, yaitu meningkatnya kemampuan siswa dalam memahamimetode latihan terbimbing melalui menulis permulaan, keaktifan siswa dalam menulis. Hal ini terlihat dalam lembar observasi aktivitas siswa yang dapat dikategorikan baik. Namun belum semua dapat melakukan dengan baik setiap pekerjaan yang diberikan melalui menulis permulaan pada metode latihan terbimbing. Hal ini hanya ditemukan pada beberapa siswa saja. Siswa juga nampak lebih antusias dalam mengikuti setiap tahapan pembelajaran dan lebih berani dalam mengemukakan pendapat ataupun mengajukan pertanyaan. Pembelajaran pada metode latihan terbimbing dapat membantu siswa dalam memahami dan menulis permulaan. Dengan metode latihan terbimbing siswa akan mengetahui hasil pembelajaran yang meliputi aspek kesiapan siswa mengikuti pelajaran di kelas, keaktifan mengikuti pelajaran, kemampuan siswa Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5 ISSN 2354-614X menanggapi pelajaran yang disampaikan guru, keaktifan menjawab pertanyaan, kemampuan mengerjakan tugas/latihan secara individu di rumah dan di sekolah, kesungguhan mengerjakan tugas/latihan secara kelompok di sekolah, dan kemampuan siswa menerima materi pelajaran kesemuanya memperoleh skala penilaian 2 (baik), keaktifan mengajukan pertanyaan kepada guru mendapatkan skala 3 (sangat baik). Jumlah skor perolehan 31 dengan persentase rata-rata 9,6%. Hasil sesuai dengan keadaan di kelas dimana pada awal pembelajaran sebagaian besar siswa memberikan respon yang baik pada saat guru (peneliti) memberikan motivasi maupun ketika menyampaikan beberapa informasi.. Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa pembelajaran pada metode latihan terbimbing cukup efektif untuk memaksimalkan hasil belajar siswa dalam menulis permulaan. Metode latihan terbimbing juga memotivasisiswa untuk aktif membangun sendiri pengetahuannya. Karena pelaksanaan pembelajaran ini didasarkan pada teori konstruktivisme. IV. PENUTUP Kesimpulan Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II, melalui hasil observasi yang dilakukan pada proses penyajian materi menulis permulaan dengan menggunakan metode terbimbing hasil belajar yang dapat diperoleh siswa kelas I SDN No. I Malino. Menunjukkan hasil peningkatan yang signifikan sesuai hasil nilai yang telah dianalisis. Ketika pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II, peneliti menemukan jawaban permasalahan bahwa pemilihan dan penggunaan metode serta motivasi belajar terhadap siswa sangat mempengaruhi peningkatan hasil belajar pada permulaan menulis dengan penggunaan metode terbimbing pada siswa kelas 1 SDN No. I Malino. Dengan melihat hasil kegiatan siswa kelas I SDN No. I Malino yang telah dianalisis mulai dari pratindakan. pelaksanaan tindakan sampai pada akhir tindakan, peneliti menemukan hasil setiap langkah di temui perubahan peningkatan hasil belajar siswa kelas I SDN No. I Malino dan terakhir dapat Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5 ISSN 2354-614X memperoleh nilai yang dapat di katakan hasil yang signifikan, sebab hasil pencapaian diatas, standar maksimal, yaitu standar maksimal secara klasikal 76% dikatakan tuntas, sedangkan yang diperoleh siswa adalah siklus I 27,27% dan siklus II 100% jauh lebih meningkat dari standar maksimal. Saran bagi pembaca Peneliti menyarankan agar setiap guru yang akan mengajar di kelas rendah seperti kelas I dan II, perlu membimbing dan memotivasi anak dalam setiap kegiatan pembelajaran di sekolah dengan penuh rasa kasih sayang yang tulus dengan adil dan bijaksana. Saran Peneliti juga menyarankan agar setiap guru menyadari tugasnya sebagai pendidik dan pengajar yang terpanggil, bukan karena hal yang financial saja atau politik, tetapi guru benar-benar sebagai seorang pahlawan yang penuh pengabdian yang tulus,jujur, adil dan bijaksana. Peneliti juga menyarankan agar setiap guru selalu mencari inovasi untuk peningkatan kompetensi keilmuannya, sebab guru yang selalu mengisi waktunya dengan ilmu tanpa batas waktu, menurut peneliti adalah guru yang inovatif dan kreatif. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5 ISSN 2354-614X DAFTAR PUSTAKA Depdiknas, 2007.Materi Sosialisasi dan Penelitian Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP). Jakarta. Iskandar. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jambi: Gaung Persada (GP) Press. Kusuma.2008. Keterampilan Menulis Keterampilan Pribadi sebagai Kreatifitas Mengarang Siswa.Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Muchlisok, dkk. 1992. Pendidikan Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud. Rahadi Aristo. (2003).Media Pembelajaran. Jakarta. Depdiknas Roestiyah N.K. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Solchan, dkk. 2007. Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Jakarta: Universitas Terbuka Tarigan Prof. Dr. HG. 1996. Menulis sebagai keterampilan berbahasa.Penerbit angkasa, Bandung. Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inofatif-Progresif: konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.