Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis

advertisement
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5
ISSN 2354-614X
Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Permulaan Melalui
Metode Latihan Terbimbing Di Kelas I SDN Malino
Fitriani, Efendi, dan Sahrudin Barasandji
Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
ABSTRAK
Permasalahan dalam Penelitian iniapakah penggunaan metode latihan
terbimbing dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa kelas I SDN 1 Malino.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas,dengan subyek
penelitian kelas I yang berjumlah 11 orang siswa, yang terdiri dari 4 orang siswa
laki-laki dan 7 orang siswa perempuan. Rancangan penelitian tindakan kelas ini
dilakukan dalam bentuk bersiklus tiap siklus melalui empat tahap, yaitu: (1)
perencanaan, (2)pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Jenis data
yang dikumpulkan adalah data kualitatif berupa aktivitas siswa, serta data
kuantitatif berupa tes evaluasi. Hasil observasi untuk siklus I menunjukkan
aktivitas siswa dalam kemampuan menulis melalui metode latihan terbimbing
diperoleh persentase nilai rata-rata 46%, hasil observasi kegiatan guru diperoleh
69% dengan presentase ketuntasan klasikal 27,27% dan daya serap individu
56,56%. Hasil siklus II menunjukkan terjadinya peningkatan dengan hasil
observasi aktivitas siswa dalam kemampuan menulis melalui metode latihan
terbimbing diperoleh persentase nilai rata-rata 96%, hasil observasi kegiatan guru
juga meningkiat dengan persentase penilaian 94%, presentase ketuntasan klasikal
100% dan daya serap klasikal mencapai 92,92%. Maka hasil akhir tersebut
menunjukkan terjadinya peningkatan kemampuan latihan terbimbing siswa
melalui metode latihan terbimbing.
Kata Kunci: Metode Latihan terbimbing, Kemampuan Menulis
I.
PENDAHULUAN
Kemampuan berbahasa mencakup empat keterampilan pokok, yakni
keterampilan
menyimak,
berbicara,
membaca,
dan
menulis.Keterampilan
berbicara dan mendengarkan (menyimak) merupakan komunikasi secara
langsung, sedangkan kegiatan menulis dan membaca merupakan komunikasi tidak
langsung.Dari empat keterampilan tersebut, menulis merupakan salah satu
keterampilan yang perlu dimiliki oleh siswa sekolah dasar.
Menulis merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang
untuk mengungkapkan sebuah pikiran atau mencurahkan segala apa yang ada
dalam benak melalui bahasa tulis. Selain itu menulis merupakan keterampilan
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5
ISSN 2354-614X
yang memegang peranan penting dalam pendidikan dan tingkat permulaan sampai
perguruan
tinggi.Dengan
memiliki
kemampuan
menulis,
siswa
dapat
mengkomunikasikan ide, penghayatan dan pengalamannya. Selain itu, siswa juga
dapat meningkatkan dan memperluas pengetahuannya melalui tulisan-tulisannya.
Tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran menulis adalah agar siswa
mampu mengungkapkan gagasan, pendapat dan pengetahuan secara tertulis serta
memiliki kegemaran menulis (Kusuma, 2008:4). Keterampilan menulis yang
dimiliki, siswa dapat mengembangkan kreativitas dan dapat mempergunakan
bahasa sebagai sarana menyalurkan kreativitasnya dalam kehidupan sehari-hari,
seperti menulis pengalaman pribadi siswa.Pembelajaran keterampilan menulis
tidak dapat dipisahkan dengan pembelajaran bahasa Indonesia.Oleh sebab itu,
pada kelas rendah, pembelajaran menulis di SD sangat penting karena merupakan
penanaman dasar dan hal ini menentukan kemampuan siswa dalam menulis.
Pembelajaran menulis permulaan merupakan langkah awal yang harus
ditanamkan pada siswa.
Berdasarkan hasil observasi di kelas I SDN 1 Malino, ternyata
kemampuan siswa menulis permulaan masih rendah, hal ini disebabkan oleh: a)
kebanyakan siswa mengharapkan pada apa yang disajikan guru, b) pada proses
pembelajaran berlangsung waktu lebih banyak digunakan untuk menyalin, c) tidak
terlatihnya siswa dalam keterampilan menulis dengan baik karena tidak ada
motivasi dari guru untuk menemukan masalah sendiri sehingga siswa masih
kurang mengetahui hal yang baik dan yang masih perlu diperhatikan dalam
sebuah tulisan, sehingga siswa hanya mampu menerima tanpa memahami melalui
proses terlatih. Hasil tersebut diketemukan pada nilai rapor dan observasi yang
dilakukan. Hal ini dapat mengakibatkan tujuan pembelajaran belum dapat tercapai
secara optimal. Oleh karena itu, dalam melatih keterampilan tersebut dibutukan
proses dan tidak serta merta. Seorang yang ingin menulis haruslah berlatih secara
terus menerus dengan sistematis dari hal yang mudah kehal-hal yang sukar
produktif, disiplin, terpimpin dan terkontrol. Sehingga tidak mudah bagi seorang
guru jika hanya membimbing saja, tanpa penerapan latihan terhadap siswa.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5
ISSN 2354-614X
Penelitian yang dilakukan, peneliti melaporkan kepada Kepala Sekolah
SDN No. 1 Malino untuk menyampaikan maksud dan tujuan penelitian ini.
Kemudian Kepala Sekolah memberikan izin untuk meneliti di kelas I SDN No. 1
Malino yang kebetulan adalah kelas peneliti sendiri.Selanjutnya sebagai pengamat
untuk mengisi data, baik data peneliti maupun data siswa adalah teman sejawat
(guru SDN No. 1 Malino yaitu guru yang kosong jam mengajar pada waktu pagi,
yang sebelumnya dikonsultasikan cara-cara pengambilan data. Data yang diisi
adalah lembar observasi peneliti dan lembar observasi siswa kelas I SDN No. 1
Malino.
Dewasa ini, sangat dituntut kemampuan guru dalam membimbing dan
memberikan pengajaran terutama dalam pengajaran menulis. Untuk dapat
memperoleh hasil yang lebih baik, guru dapat memperhatikan komponenkomponen pembelajaran salah satunya adalah media pembelajaranyang digunakan
untuk mengupayakan peningkatan kemampuan menulis siswa.
Rahadi (2003:2) menyatakan bahwa “Sebagai
salah
satu
komponen
pembelajaran, media tidak bisa luput dari pembahasan sistem pembelajaran secara
menyeluruh.Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus
mendapat perhatian guru dalam setiap kegiatan pembelajaran. Namun, kenyataan
bagian inilah yang masih sering terabaikan. Sesungguhnya betapa banyak jenis
media yang bisa dipilih, dikembangkan, dan dimanfaatkan sesuai dengan kondisi
waktu, biaya maupun tujuan pembelajaran yang dikehendaki.
Berdasarkan alasan tersebut peneliti mengupayakan meningkatkan
kemampuan menulis dengan menggunakan media kartu huruf. Dengan
menerapkan metode latihan terbimbing penulis menginginkan siswa benar-benar
diberdayakan untuk mengembangkan keterampilan mereka secara bertahap
melalui proses bertindak, mencari informasi dan tidak hanya sekedar menyalin
atau mendengarkan materi saja dengan latihan siswa lebih banayak menemukan
pengalaman langsung serta menjadikan lebih mandiri dan bertanggung jawab
terhadap masalah yang mereka temukan dan tidak terlepas dari bimbingan guru
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5
ISSN 2354-614X
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah dengan menerapkan
metode latihan terbimbing dapat meningkatkan kemampuan siswa menulis
permulaan di kelas I SDN 1 Malino.
II. METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK).
Rangkaian kegiatan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini mengacu pada pedoman
PTK dari model Kemmis dan Mc. Taggart sangat erat hubungannya dengan
praktek pembelajaran yang dihadapi guru. Tujuan melakukan PTK yaitu untuk
meningkatkan dan memperbaiki praktek yang seharusnya dilakukan oleh guru,
sehingga guru akan lebih banyak berlatih mengapliklasikan berbagai tindakan
alternative sebagai upaya untuk meningkatkan layanan pembelajaran dari pada
perolehan pengetahuan dalam bidang pendidikan yang dapat digeneralisasikan.
Lokasi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas I SDN 1
Malino. Penelitian tindakan kelas initerdiri dari empat tahap yang meliputi: 1)
rencana, 2) tindakan, 3) observasi dan 4) refleksi. Aspek yang diamati dalam
penelitian ini yaitu untuk mengetahui penerapan metode terbimbing untuk
meningkatkan kemampuan siswa menulis permulaan kelas I di kelas I SDN 1
Malino. Dalam memperoleh data yang akurat, peneliti menggunakan beberapa
instrumen penelitian seperti lembar observasi dan foto-foto. Lokasi Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas Ikelas I SDN 1 Malino. Tahun
ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa 11 siswa, 7 siswa laki-laki dan 4 siswa
perempuan.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu 1) Tes untuk
mengetahui hasil belajar murid, berupa tes hasil belajar yang diberikan setiap
akhir tindakan. 2) Observasi, pelaksanaan observasi baik pada peneliti atau pada
subyek dilakukan setiap pelaksanaan proses belajar mengajar berlangsung.
Pelaksanaannya dilakukan dengan cara mengisi format yang telah disiapkan oleh
peneliti dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas dan perilaku peneliti pada saat
kegiatan belajar (KBM).
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5
ISSN 2354-614X
Tahap-Tahap Penelitian yaitu: 1) Pertemuan pertama, a) Guru memberikan
penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang hendak dicapai kemudian
membagikan beberapa kartu huruf kemudian
memperkenalkan kartu huruf
tersebut kepada siswa, setelah itu memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menuliskan kembali huruf-huruf tersebut, selanjutnya siswa menyusun hurufhuruf tersebut menjadi kata.Contoh: 1. d-a-h-i 2. p-i-p-i 3. m-a-t-a 4. l-i-d-a 5. k-ak-i. b) Guru memberikan latihan terbimbing kepada siswa dalam menulis huruf
dan kata dengan baik. c) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang materi yang yang kurang jelas yang telah disampikan. d)
Guru membagi
siswa dalam beberapa kelompok. e) Guru memberikan tugas, berupa latihan
kepada siswa untuk menulis kata dengan rapi dan tepat. g) Guru mengumpulkan
hasil pekerjaan siswa, membimbing siswayang masih kurang memahami, dan
melatih siswa sampai benar-benar memahami, dan memberi penilaian. 2)
Pertemuan Kedua, apabila pelaksanaan tes kemampuan dalam keterampilan
menulis kalimat sederhana pada siklus pertama belum berhasil, maka dilakukan
tindakan kedua mengulang kembali kegiatan belajar mengajar sebagai berikut: a)
Guru menjelaskan kembali tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai. b)
Guru menjelaskan tentang penulisan kata yang baik. c) Guru memberi kesempatan
pada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami yang telah
disampaikan. d) Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok belajar. e)
Guru memberikan tugas, berupa latihan kepada siswa untuk menulis kata dengan
rapi dan tepat. g) Gurumengumpulkan hasil pekerjaan siswa, membimbing
siswayang masih kurang memahami, dan melatih siswa sampai benar-benar
memahami, dan memberi penilaian.
Ada dua jenis data yang dapat diperoleh dari penelitian ini, yaitu data
kuantitatif dan data kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam
menganalisis data kuantitatifyang diperoleh dari tes hasil belajar siswa adalah
menggunakan rumus berikut:
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5
ISSN 2354-614X
1)
Daya serapindividu
∑S
DSI =
X 100
∑I
Siswa dikatakan tuntas belajar secara individu jika nilai yang diperoleh
sekurang-kurangnya memperoleh nilai 65 (Sumber: KKM Bahasa Indonesia SDN
1 Malino yang disusun oleh guru kelas I).
2) Persentase Ketuntasan Klasikal
Persentase ketuntasan klasikal dapat diketahui dengan menggunakan
persamaan berikut:
∑N
KBK =
X 100 %
∑S
Suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam
kelas tersebut< 75% dari jumlah siswa yang telah mencapai daya serap> 65%
(Depdikbud, 1995:34).
3) Nilai Rata-Rata Hasil Belajar
∑N
NR =
X 100 %
∑S
(Depdiknas, 2001: 37)
Suatu kelas dikatakan tuntas jika persentase rata-rata hasil belajar yang
dicapai adalah 65%. Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk katakata yang mengandung makna. Analisis data kualitatif dalam penelitian ini
dilakukan sesudah pengumpulan data. Adapun tahap-tahap kegiatan analisis data
kualitatif menurut Miles dan Huberman dalam Iskandar (2009: 75) adalah 1)
mereduksi data, 2) menyajikan data, dan 3) verifikasi data/penyimpulan.
1) Mereduksi Data, mereduksi data adalah proses kegiatan menyeleksi,
memfokuskan, dan menyederhanakan semua data yang telah diperoleh, mulai dari
awal pengumpulan data sampai penyusunan laporan penelitian. 2) Penyajian Data,
Penyajian data dilakukan dengan menyusun data secara sederhana ke dalam tabel
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5
ISSN 2354-614X
dan diberi nama kualitatif, sehingga memberikan kemungkinan adanya penarikan
kesimpulan. 3) Verifikasi/Penyimpulan, langkah ketiga dalam analisis data adalah
penarikan kesimpulan dari hasil penafsiran dan evaluasi. Penarikan kesimpulan
merupakan pengungkapan akhir dari hasil tindakan.
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Kegiatan Siklus I
Pada kegiatan siswa siklus I ini bahwa peneliti bersama teman sejawat
membahas kemampuan menulis permulaan melalui metode latihan terbimbing,
proposal penelitian beserta instrumen pengumpul data. Menentukan materi pada
setiap siklus penelitian beserta alokasi waktunya.Peneliti berdiskusi bersama
teman sejawat menentukan topik yang diajarkan.Peneliti dan guru merumuskan
tujuan pembelajaran. Peneliti berdiskusi bersama teman sejawat merumuskan
masalah yang akan diajarkan. Rumusan masalah yang akan diajarkan mengacuh
pada tujuan pembelajaran yaitu: meningkatkan kemampuan siswa menulis
permulaan.Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah sebagai berikut: 1) Rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). 2) Lembar observasi/pengamatan untuk guru
(peneliti) dan siswa pada proses pembelajaran dilaksanakan. 3) Lembar Kerja
Siswa (LKS). 4) Alat peraga/media pembelajaran berupa kartu huruf.
a) Melaksanakan pembelajaran. 1) Kegiatan awal, pada tahap ini, peneliti
mengucapkan salam, mengabsen siswa, memberi motivasi awal pada siswa,
mengaitkan pembelajaran dengan pengetahuan awal siswa dan menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa. 2) Kegiatan Inti, Pada tahap
ini, terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan guru antara lain: a) Siswa
diperintahkan untuk menulis kata-kata yang ada dipapan tulis. b) Guru
memotivasi siswa dalam menuliskan kata-kata yang ada. c) Guru menerapkan
metode latihan terbimbing dan menuliskan kata-kata, Siswa memperhatikan
dengan seksama, d) Siswa diperintahkan menulis kata-kata yang telah dituliskan
oleh guru. 3) Kegiatan Penutup, Pada tahap ini terdapat tiga kegiatan yang
dilakukan: a) Evaluasi, b) Memotivasi siswa untuk giat belajar,
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5
ISSN 2354-614X
Penelitian ini diteliti melalui peningkatan kemampuan siswa menulis
permulaan melalui metode latihan terbimbing, dengan tujuan untuk melihat
apakah melalui metode latihan terbimbing akan berdampak pada peningkatan
kemampuan siswa menulis permulaan.
2. Hasil Observasi terhadap Siklus I
Selama proses pembelajaran berlangsung, aktivitas guru dan siswa dalam
pembelajaran dengan metode latihan terbimbingdipantau/diamati oleh teman
sejawat untuk memantau saat penelitian melalui lembar observasi siswa yang
digunakan baik untuk kegiatan guru maupun kegiatan siswa dengan menggunakan
panduan observasi yang sudah dilampirkan. Lembar yang dinilai yaitu penilaian
aspek menulis, lembar penilaian guru dalam pembelajaran.
1. Hasil Pengamatan Guru
Hasil pengamatan aktivitas guru didalam melaksanakan dan mengelola
pembelajaran dapat dilihat pada tabel 1.dibawah ini:
Tabel 1. Hasil Observasi Kegiatan Guru
No
I
II
Aspek yang diamati
Penilaian
1 2 3 4 keterangan
Kegiatan Pembelajaran
1.1 Membuat rencana pembelajaran
√
1.2 Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
√
1.3 Teknik dan variasi pertanyaan untuk menggali
pengetahuan siswa tentang materi yang akan diajarkan
√
1.4 Menciptakan
suasana
belajar
komunikatif
dan
√
menyenangkan
1.5 Memberikan contoh kata
√
1.6 Memberikan tugas latihan kepada siswa dengan petunjuk
√
yang jelas
1.7 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menulis
√
kata secara benar
1.8 Mempersilahkan setiap siswa untuk memprsentasekan
√
hasil tulisannya
1.9 Metode latihan terbimbing yang digunakan dalam menulis
√
permulaan
1.10 Metode yang diberikan memungkinkan keterlibatan
siswa secara maksimal
√
1.11 Memberikan penilaian kepada siswa
√
1.12 Guru dan siswa merefleksi proses pembelajaran
√
Materi Pembelajaran
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5
ISSN 2354-614X
Sesuai dengan tingkat kebutuhan siswa
√
Sesuai dengan kemampuan siswa
√
Menarik minat siswa
√
Memungkinkan siswa aktif dan berpartisipasi dalam
√
proses pembelajaran
1.5 Bermakna bagi siswa
√
III Teknik Pembelajaran
1.1 Menciptakan suasana kondusif dalam belajar
√
1.2 Memberikan peluang kepada siswa menunjukkan hasil
kerja dan membimbing kembali tentang hasil pekerjaan
√
yang belum dipahami
√
IV 1.3 Memberikan kesempatan bertanya kepada siswa
√
Evaluasi
1.1 Evaluasi dilakukan dalam bentuk hasil
V
√
Media Pembelajaran
1.1 Menyediakan media
√
1.2 Media menarik bagi siswa
√
1.3 Media mudah diapresiasikan
√
1.4 Media sesuai dengan materi
Skor Tiap Indikator
1 8 6
0
Skor Perolehan
69
Skor Ideal
100
Rata-rata
6,9
Persentase
69%
Sumber: SDN 1 Malino di Kelas I
1.1
1.2
1.3
1.4
Dari hasil observasi aktivitas guru pada siklus I, diperoleh data untuk skor
total dengan jumlah 69 dan jika dirata-ratakan 6,9 dan jika dipersentasekan
mencapai 69%, hal ini menunjukkan bahwa aktivitas guru dikategorikan cukup
baik.
b.Hasil Pengamatan siswa
Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat diperoleh data hasil
pengamatan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung,
dapat di lihat pada Tabel 2.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5
ISSN 2354-614X
Tabel 2. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
No
Aspek yang dinilai
1
1. Kesiapan siswa mengikuti pelajaran di kelas
2. Keaktifan mengikuti pelajaran
3. Kemampuan siswa menanggapi pelajaran yang
disampaikan guru
4. Keaktifan menjawab pertanyaan
5. Keaktifan mengajukan pertanyaan kepada guru
√
6. Kemampuan siswa menulis permulaan dalam setiap
individu di rumah dan di sekolah
7. Kesungguhan mengerjakan tugas dalam menulis
permulaan secara kelompok dengan bimbingan dari guru
melalui metode latihan
8. Kemampuan siswa menerima materi pelajaran
Skor Perolehan
Skor Ideal
Rata-rata
Persentase
Sumber: SDN Malino di Kelas I
Penilaian
2 3 4
√
√
√
√
√
√
√
15
32
4,6
46%
Dari hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I, diperoleh data untuk skor
total dengan jumlah 15 dan jika dirata-ratakan 4,6 dan jika dipersentasekan
mencapai 46%, hal ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dikategorikan masih
cukup.
Secara keseluruhan dari hasil observasi kegiatan siswa menunjukan taraf
aktivitas siswa rata-rata masih cukup.Jadi perlu dibenahi lagi terutama di dalam
menulis permulaan pada lembar kertas yang telah disediakan. Hasil observasi
pada siklus I di atas dapat disimpulkan bahwa hal-hal yang perlu diperbaiki dan
dilakukan dalam proses belajar mengajar adalah: 1) Memaksimalkan aktivitas
siswa dalam mengikuti pelajaran, langkah-langkah yang ditempuh adalah
memberikan motivasi selama proses belajar mengajar berlangsung. 2)
Menjelaskan materi tentang menuilis permulaan. 3) berusaha agar siswa mampu
menulis dengan benar. 4) Adanya perbedaan daya serap dan tingkat pemahaman
di antara siswa. 5) Berdasarkan hasil pencapaian persentase ketuntasan belajar
5
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5
ISSN 2354-614X
siswa dan daya serap secara klasikal yang diperoleh belum mencapai sasaran yang
diinginkan sesuai dengan indikator kinerja yang ditentukan.
2. Hasil Tes Tindakan Akhir Siklus I
Setelah selesai pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus I dengan
menerapkan keterampilan aspek menulis anak yang diberikan dapat diperhatikan
pada lampiran 9 dengan presentase ketuntasan sebagai berikut:
- Banyak siswa yang tuntas 1 dari 11 siswa
- Presentase ketuntasan klasikal sebesar 27,27%,
Melalui lembar tes belajar siswa melalui rencana dan skenario
pembelajaran dan tes tindakan siklus I yang sudah dilampirkan. Adapun analisis
hasil tes siklus I ditunjukkan pada Tabel di bawah 3:
Tabel 3. Analisis Tes Tindakan Siklus I
No
Aspek Perolehan
1 Skor Tertinggi
2 Skor Terendah
3 Banyaknya siswa yang belum tuntas
4 Banyaknya siswa yang tuntas
5 Presentase ketuntasan klasikal
6 Presentase daya serap individual
Sumber: SDN 1 Malino di Kelas I
Hasil
77,78 (1 orang)
44,44 (3 orang)
10 orang
1 orang
27,27%
56,56 %
Hal ini menunjukkan bahwakemampuan siswa menulis permulaan melalui
metode latihan terbimbing di Kelas I SDN 1 Malino belum berhasil. Jadi harus
masuk lagi kesiklus 2.
4. Refleksi Tindakan Siklus I
Dari hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I, diperoleh hasil bahwa
aktivitas siswa dalam pelaksanaan KBM dengan kemampuan siswa menulis
permulaan melalui metode latihan terbimbinguntuk hasil pengamatan bila dilihat
dari sisi kemampuan siswa dalam belajar, hal ini disebabkan siswa masih kurang
dalam menulis permulaan melalui metode latihan terbimbing.
Secara umum hasil penelitian tindakan kelas selama siklus I belum
mencapai indikator keberhasilan. Masih banyak siswa yang belum mahir dalam
membuat karangan.Berarti belum mencapai ketuntasan daya serap individu.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5
ISSN 2354-614X
Untuk memantapkan pencapaian hasil penelitian maka peneliti merasa perlu untuk
melanjutkan ke siklus II.
Berdasarkan hasil analisis data dan pemantauan selama pelaksanaan
tindakan
dalam
siklus
I
ditemukan
kelemahan-kelemahan
yang
perlu
direncanakan kembali pada siklus berikutnya. Berikut disajikan kelemahan,
analisis penyebab dan rekomendasi perbaikan pada tabel 4.
Tabel 4. Kelemahan siklus 1, analisis penyebab dan rekomendasi perbaikan
No
Kelemahan
Analisis Penyebab
1.
Tujuan pembelajaran yang
dicapai oleh siswa belum
optimal
Siswa belum terlalu
paham tentang menulis
permulaan
2.
Pada saat siklus 1,
pemberian umpan balik
pada menulis permulaan
melalui metode latihan
terbimbing masih belum
optimal.
Siswa belum terlalu
paham tentang menulis
permulaan melalui
metode latihan
terbimbing yang dilihat
Rekomendasi Perbaikan
Menginformasikan
kembali pada siswa
tentang cara menulis
permulaan yang benar
Mengarahkan setiap siswa
supaya lebih menguasai
cara menulis yang benar
dan rapi
5. Kegiatan Siswa Siklus II
Pada kegiatan siswa siklus II ini bahwa peneliti dan guru merumuskan
tujuan pembelajaran. Peneliti berdiskusi bersama teman sejawat merumuskan
masalah yang akan diajarkan. Rumusan masalah yang akan diajarkan mengacuh
pada tujuan pembelajaran yaitu: meningkatkan kemampuan siswa menulis
permulaan.
Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah sebagai berikut: 1) Rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). 2) Lembar observasi/pengamatan untuk guru
(peneliti) dan siswa pada proses pembelajaran dilaksanakan. a) Melaksanakan
pembelajaran, 1) Kegiatan awal, Pada tahap ini, peneliti mengucapkan salam,
mengabsen siswa, memberi motivasi awal pada siswa, mengaitkan pembelajaran
dengan pengetahuan awal siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai oleh siswa. 2) Kegiatan Inti, Pada tahap ini, terdapat beberapa
kegiatan yang dilakukan guru antara lain: a) Siswa diperintahkan untuk menulis
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5
ISSN 2354-614X
kata-kata yang ada dipapan tulis. b) Guru memotivasi siswa dalam menuliskan
kata-kata yang ada. c) Guru menerapkan metode latihan terbimbing dan
menuliskan kata-kata, Siswa memperhatikan dengan seksama, d) Siswa
diperintahkan menulis kata-kata yang telah dituliskan oleh guru. 3) Kegiatan
Penutup, Pada tahap ini terdapat tiga kegiatan yang dilakukan: a) Evaluasi, b)
Memotivasi siswa untuk giat belajar.
Penelitian ini diteliti melalui peningkatan kemampuan siswa menulis
permulaan melalui metode latihan terbimbing, dengan tujuan untuk melihat
apakah melalui metode latihan terbimbingakan berdampak pada peningkatan
kemampuan siswa menulis permulaan.
6. Hasil Observasi terhadap Siklus II
Selama proses pembelajaran berlangsung, aktivitas guru dan siswa dalam
pembelajaran dengan metode latihan terbimbingdipantau/diamati oleh teman
sejawat untuk memantau saat penelitian melalui lembar observasi siswa yang
digunakan baik untuk kegiatan guru maupun kegiatan siswa dengan menggunakan
panduan observasi yang sudah dilampirkan. Lembar yang dinilai yaitu penilaian
aspek menulis, lembar penilaian guru dalam pembelajaran.
1. Hasil Pengamatan Guru
Hasil pengamatan aktivitas guru didalam melaksanakan dan mengelola
pembelajaran dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Hasil Observasi Kegiatan Guru
No
I
Aspek yang diamati
Kegiatan Pembelajaran
1.1 Membuat rencana pembelajaran
1.2 Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
1.3 Teknik dan variasi pertanyaan untuk menggali
pengetahuan siswa tentang materi yang akan
diajarkan
1.4 Menciptakan suasana belajar komunikatif dan
menyenangkan
1.5 Memberikan contoh kata
1.6 Memberikan tugas latihan kepada siswa dengan
petunjuk yang jelas
1.7 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
Penilaian
1 2 3
4
√
√
√
√
√
√
√
keterangan
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5
ISSN 2354-614X
menulis kata secara benar
1.8 Mempersilahkan
setiap
siswa
untuk
memprsentasekan hasil tulisannya
1.9 Metode latihan terbimbing dalam menulis permulaan
1.10Metode yang diberikan memungkinkan keterlibatan
siswa secara maksimal
1.11Memberikan penilaian kepada siswa
1.12Guru dan siswa merefleksi proses pembelajaran
II
Materi Pembelajaran
1.13Sesuai dengan tingkat kebutuhan siswa
1.14 Sesuai dengan kemampuan siswa
1.15 Menarik minat siswa
1.16 Memungkinkan siswa aktif dan berpartisipasi dalam
proses pembelajaran
1.17 Bermakna bagi siswa
III Teknik Pembelajaran
1.18Menciptakan suasana kondusif dalam belajar
1.19 Memberikan peluang kepada siswa menunjukkan
hasil kerja mereka
1.20 Memberikan kesempatan bertanya kepada siswa
IV Evaluasi
2.1 Evaluasi dilakukan dalam bentuk hasil
V
Media Pembelajaran
1.21 Menyediakan media
1.22 Media menarik bagi siswa
1.23 Media mudah diapresiasikan
1.24 Media sesuai dengan materi
Skor Tiap Indikator
Skor Perolehan
Skor Ideal
Rata-rata
Persentase
Sumber: SDN 1 Malino di Kelas I
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
2 12 80
94
100
9,4
94%
Dari hasil observasi aktivitas guru pada siklus II, diperoleh data skor total
dengan jumlah 94 dan jika dirata-ratakan 9,4 dan dipersentasekan mencapai ratarata 94%, hal ini menunjukkan bahwa aktivitas guru dikategorikan sangat baik.
b.Hasil Pengamatan siswa
Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat diperoleh data hasil
pengamatan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung,
dapat di lihat pada tabel 6 berikut ini:
Tabel 6. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5
ISSN 2354-614X
NO
1.
2.
3.
Aspek yang dinilai
Kesiapan siswa mengikuti pelajaran di kelas
Keaktifan mengikuti pelajaran
Kemampuan siswa menanggapi pelajaran yang
disampaikan guru
4.
Keaktifan menjawab pertanyaan
5.
Keaktifan mengajukan pertanyaan kepada guru
6.
Kemampuan menggunakan metode terbimbing
dalam menulis permulaan di rumah dan di sekolah
7.
Kesungguhan mengerjakan tugas/latihan secara
kelompok di sekolah
8.
Kemampuan siswa menerima materi pelajaran
Skor Perolehan
Skor Ideal
Rata-rata
Persentase
Sumber: SDN Malino di Kelas I
1
2
Penilaian
3
4
√
√
√
√
√
√
√
√
31
32
9,6
96%
Dari hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II, diperoleh data yaitu
untuk skor total dengan jumlah 31 dan jika dirata-ratakan 9,6 dan dipersentasekan
mencapai 96%, hal ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dikategorikan sangat
baik..
Secara keseluruhan dari hasil observasi kegiatan siswa menunjukan taraf
aktivitas siswa rata-rata sudah baik. Maka hasil observasi pada siklus II di atas
dapat disimpulkan bahwa hal-hal yang perlu diperbaiki dan dilakukan dalam
proses belajar mengajar adalah:
1.
Memaksimalkan aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran, langkah-langkah
yang ditempuh adalah memberikan motivasi selama proses belajar mengajar
berlangsung
2.
Menjelaskan materi tentang menuilis permulaan
3. Bersikap terbuka dan luwes serta membantu pengembangan sikap positif
siswa terhadap belajar
4. Adanya perbedaan daya serap dan tingkat pemahaman materi pembelajaran di
antara siswa
5
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5
ISSN 2354-614X
5. Berdasarkan hasil pencapaian persentase ketuntasan belajar siswa dan daya
serap secara klasikal yang diperoleh belum mencapai sasaran yang diinginkan
sesuai dengan indikator kinerja yang ditentukan.
7. Hasil Tes Tindakan Akhir Siklus II
Setelah selesai pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus I dengan
menerapkan keterampilan aspek menulis permulaan yang diberikan dapat
diperhatikan pada lampiran dengan presentaseketuntasan sebagai berikut:
- Banyak siswa yang tuntas 11 dari 11 siswa
- Presentase ketuntasan klasikal sebesar 100%,
Melalui lembar tes belajar siswa melalui rencana dan skenario
pembelajaran dan tes tindakan siklus I yang sudah dilampirkan. Adapun analisis
hasil tes siklus I ditunjukkan pada Tabel di bawah 7:
Tabel 7. Analisis Tes Tindakan Siklus I
NO
Aspek Perolehan
1 Skor Tertinggi
2 Skor Terendah
3 Banyaknya siswa yang belum tuntas
4 Banyaknya siswa yang tuntas
5 Presentase ketuntasan klasikal
6 Presentase daya serap individual
Sumber: SDN Malino di Kelas I
Hasil
100 (9 orang)
77,78 (1 orang)
11 orang
100%
92,92 %
Hal ini menunjukkan bahwakemampuan menulis permulaansiswa SDN
Malino di Kelas Imelalui metode latihan terbimbingsudah berhasil.
8. Refleksi Tindakan Siklus II
Dari hasil pelaksanaan tindakan pada siklus II, diperoleh hasil bahwa
aktivitas siswa dalam pelaksanaan KBM dengan kemampuan menulis permulaan
melalui metode latihan terbimbinguntuk hasil pengamatan bila dilihat dari sisi
kemampuan siswa dalam belajar, bahwa dalam penulisan siswa semuanya sudah
mengerti dalam menulis melalui metode latihan terbimbing. Secara umum hasil
penelitian tindakan kelas selama siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5
ISSN 2354-614X
Pembahasan
Pada tes awal yang diadakan sebelum dilaksanakannya tindakan siklus I,
diketahui bahwa kemampuan siswa tergolong rendah. Siswa menulis di papan
tulis bergiliran secara individu sebagai pengetahuan pra syarat terhadap menulis
permulaan dengan metode terbimbing. Tes awal di ikuti oleh sejumlah siswa kelas
1 yaitu 11 orang siswa, peneliti memeriksa tes hasil pekerjaan siswaselanjutnya
dianalisis, dan hasil analisis tes awal, ketuntasan soal 39,39% dan siswa yang
belum tuntas 100%. Hal ini menunjukkan bahwa sebangian besar siswa yang
belum tuntas secara individu atau masih memperoleh nilai sangat. Dari refleksi
awal ini, peneliti mengusahakan adanya perbaikan terhadap kemampuan siswa
dalam memahami suatu pembelajaran. Cara yang ditempuh adalah dengan
menerapkan metode latihan terbimbing melalui menulis permulaan.
Pelaksanaan tindakan siklus I ini menerapkan pembelajaran pada metode
latihan terbimbing, ternyata cukup efektif untuk memaksimalkan kemampuan
siswa dalam memahami dan menggunakan konsep pembelajaran. Walaupun hasil
yang dicapai belum dapat memenuhi kriteria indikator keberhasilan yang
ditetapkan dalam penelitian ini.
Hasil observasi siswa yang dilakukan oleh peneliti dan pengamat adalah
pada pembelajaran yang meliputi aspek kesiapan siswa mengikuti pelajaran di
kelas, keaktifan mengikuti pelajaran, kemampuan siswa menanggapi pelajaran
yang
disampaikan
guru,
keaktifan
menjawab
pertanyaan,
kemampuan
mengerjakan tugas/latihan secara individu di rumah dan di sekolah, kesungguhan
mengerjakan tugas/latihan secara kelompok di sekolah, dan kemampuan siswa
menerima materi pelajaran kesemuanya memperoleh skala penilaian 2 (cukup),
keaktifan mengajukan pertanyaan kepada guru mendapatkan skala 3 (baik).
Jumlah skor perolehan 15 dengan persentase rata-rata 4,6%. Hasil sesuai dengan
keadaan di kelas dimana pada awal pembelajaran sebagaian besar siswa
memberikan respon yang baik pada saat guru (peneliti) memberikan motivasi
maupun ketika menyampaikan beberapa informasi.
Secara keseluruhan dari hasil observasi kegiatan siswa menunjukan taraf aktivitas
siswa rata-rata masih cukup.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5
ISSN 2354-614X
Dari hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I, diperoleh hasil bahwa
aktivitas siswa dalam pelaksanaan KBM dengan kemampuan siswa menulis
permulaan melalui metode latihan terbimbinguntuk hasil pengamatan bila dilihat
dari sisi kemampuan siswa dalam belajar, hal ini disebabkan siswa masih kurang
dalam menulis permulaan melalui metode latihan terbimbing.
Secara umum hasil penelitian tindakan kelas selama siklus I belum mencapai
indikator keberhasilan.Masih banyak siswa yang belum mahir dalam menulis
permulaan. Berarti belum mencapai ketuntasan daya serap individu..Dengan
melihat kekurangan-kekurangan tersebut, peneliti merencanakan sejumlah
tindakan perbaikan guna mengupayakan terlaksanannya tindakan yang lebih
efektif pada siklus II.
Pelaksanaan tindakan siklus II secara umum sama seperti pada siklus I,
walau dilakukan beberapa perubahan yaitu dengan menerapkan tindakan revisi
yang telah dirancang berdasarkan temuan pada siklus I. Pelaksanaan tindakan
siklus II ternyata dapat memberikan perubahan yang positif. Dari segi kuantitatif,
dapat dilihat adanya peningkatan hasil belajar belajar siswa berupa meningkatnya
persentase daya serap klasikal dan ketuntasan belajar klasikal dari siklus I ke
siklus II dan telah memenuhi kriteria indikator kinerja yang ditetapkan. Dari segi
kualitatif juga dapat dilihat adanya perubahan yang positif, yaitu meningkatnya
kemampuan siswa dalam memahamimetode latihan terbimbing melalui menulis
permulaan, keaktifan siswa dalam menulis. Hal ini terlihat dalam lembar
observasi aktivitas siswa yang dapat dikategorikan baik. Namun belum semua
dapat melakukan dengan baik setiap pekerjaan yang diberikan melalui menulis
permulaan pada metode latihan terbimbing. Hal ini hanya ditemukan pada
beberapa siswa saja. Siswa juga nampak lebih antusias dalam mengikuti setiap
tahapan pembelajaran dan lebih berani dalam mengemukakan pendapat ataupun
mengajukan pertanyaan.
Pembelajaran pada metode latihan terbimbing dapat membantu siswa
dalam memahami dan menulis permulaan. Dengan metode latihan terbimbing
siswa akan mengetahui hasil pembelajaran yang meliputi aspek kesiapan siswa
mengikuti pelajaran di kelas, keaktifan mengikuti pelajaran, kemampuan siswa
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5
ISSN 2354-614X
menanggapi pelajaran yang disampaikan guru, keaktifan menjawab pertanyaan,
kemampuan mengerjakan tugas/latihan secara individu di rumah dan di sekolah,
kesungguhan mengerjakan tugas/latihan secara kelompok di sekolah, dan
kemampuan siswa menerima materi pelajaran kesemuanya memperoleh skala
penilaian 2 (baik), keaktifan mengajukan pertanyaan kepada guru mendapatkan
skala 3 (sangat baik). Jumlah skor perolehan 31 dengan persentase rata-rata 9,6%.
Hasil sesuai dengan keadaan di kelas dimana pada awal pembelajaran sebagaian
besar siswa memberikan respon yang baik pada saat guru (peneliti) memberikan
motivasi maupun ketika menyampaikan beberapa informasi..
Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa pembelajaran pada metode
latihan terbimbing cukup efektif untuk memaksimalkan hasil belajar siswa dalam
menulis permulaan. Metode latihan terbimbing juga memotivasisiswa untuk aktif
membangun sendiri pengetahuannya. Karena pelaksanaan pembelajaran ini
didasarkan pada teori konstruktivisme.
IV. PENUTUP
Kesimpulan
Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II, melalui hasil
observasi yang dilakukan pada proses penyajian materi menulis permulaan
dengan menggunakan metode terbimbing hasil belajar yang dapat diperoleh siswa
kelas I SDN No. I Malino. Menunjukkan hasil peningkatan yang signifikan sesuai
hasil nilai yang telah dianalisis.
Ketika pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II, peneliti
menemukan jawaban permasalahan bahwa pemilihan dan penggunaan metode
serta motivasi belajar terhadap siswa sangat mempengaruhi peningkatan hasil
belajar pada permulaan menulis dengan penggunaan metode terbimbing pada
siswa kelas 1 SDN No. I Malino.
Dengan melihat hasil kegiatan siswa kelas I SDN No. I Malino yang telah
dianalisis mulai dari pratindakan. pelaksanaan tindakan sampai pada akhir
tindakan, peneliti menemukan hasil setiap langkah di temui perubahan
peningkatan hasil belajar siswa kelas I SDN No. I Malino dan terakhir dapat
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5
ISSN 2354-614X
memperoleh nilai yang dapat di katakan hasil yang signifikan, sebab hasil
pencapaian diatas, standar maksimal, yaitu standar maksimal secara klasikal 76%
dikatakan tuntas, sedangkan yang diperoleh siswa adalah siklus I 27,27% dan
siklus II 100% jauh lebih meningkat dari standar maksimal.
Saran bagi pembaca Peneliti menyarankan agar setiap guru yang akan
mengajar di kelas rendah seperti kelas I dan II, perlu membimbing dan
memotivasi anak dalam setiap kegiatan pembelajaran di sekolah dengan penuh
rasa kasih sayang yang tulus dengan adil dan bijaksana.
Saran
Peneliti juga menyarankan agar setiap guru menyadari tugasnya sebagai
pendidik dan pengajar yang terpanggil, bukan karena hal yang financial saja atau
politik, tetapi guru benar-benar sebagai seorang pahlawan yang penuh pengabdian
yang tulus,jujur, adil dan bijaksana.
Peneliti juga menyarankan agar setiap guru selalu mencari inovasi untuk
peningkatan kompetensi keilmuannya, sebab guru yang selalu mengisi waktunya
dengan ilmu tanpa batas waktu, menurut peneliti adalah guru yang inovatif dan
kreatif.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5
ISSN 2354-614X
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas, 2007.Materi Sosialisasi dan Penelitian Kurikulum Tingkat Satuan
pendidikan (KTSP). Jakarta.
Iskandar. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jambi: Gaung Persada (GP) Press.
Kusuma.2008. Keterampilan Menulis Keterampilan Pribadi sebagai Kreatifitas
Mengarang Siswa.Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Muchlisok, dkk. 1992. Pendidikan Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud.
Rahadi Aristo. (2003).Media Pembelajaran. Jakarta. Depdiknas
Roestiyah N.K. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Solchan, dkk. 2007. Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka
Tarigan Prof. Dr. HG. 1996. Menulis sebagai keterampilan berbahasa.Penerbit
angkasa, Bandung.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inofatif-Progresif: konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Download