1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ban merupakan komponen yang sangat vital bagi sebuah kendaraan, dimana dari bagian ini merupakan salah satu faktor utama yang sering menyebabkan kecelakaan di jalan. Keberadaan ban terkadang sering luput dari perhatian pemiliknya ketika akan berkendara. Banyak orang yang merasa malas untuk memeriksa tekanan ban secara intensif sebelum berkendara, sedangkan hal tersebut harus dilakukan apalagi ketika pengendara akan melakukan perjalanan jauh dengan kendaraannya. Repotnya dalam pengisian atau memeriksa ban ketika akan melakukan perjalanan dengan menggunakan alat ukur tekanan ban secara manual merupakan sumber kemalasan pengendara dalam melakukan pengukuran tekanan ban. Pemberian tekanan udara yang tidak benar dapat menyebabkan cepatnya kerusakan dan keausan pada ban kendaraan, sehingga dapat memicu terjadinya kecelakaan. Bila tekanan angin kurang dan sering menghantam lubang dipastikan ban akan mudah rusak, bahkan bisa menyebabkan velg patah. Tekanan angin yang kurang juga menyebabkan ban habis tidak merata. Pada kecepatan tinggi, panas ban akan naik dan bisa berakibat ban meletus. Dari segi kenyamanan, bila kondisi ban kurang angin, motor terasa goyang dan handlingnya tidak stabil. Tekanan angin yang melampaui batas normal juga tidak dianjurkan. Banyak yang beranggapan bahwa tekanan angin ban berlebih akan membuat motor ringan saat berjalan. Anggapan itu keliru, karena sangat berbahaya bagi pengendara saat memasuki tikungan. Pasalnya ban dengan tekanan udara yang melampui batas normal membuat permukaan ban tidak menyentuh aspal secara maksimal. Mengurangi cengkaraman ban saat melaju kencang. Selain itu, ban akan cepat habis di bagian tengah. (Galib, 2014) Dengan tekanan angin yang sesuai dengan beban, akan menghasilkan kontak area permukaan ban dengan jalan yang lebih luas sehingga daya cengkeram dan kemampuan pengereman menjadi lebih baik. Sebaliknya, tekanan angin yang tidak sesuai dengan beban akan menghasilkan kontak area yang 1 2 sempit, pengurangan daya cengkeram, sehingga akan mengurangi kemampuan pengereman. Tekanan angin yang sesuai dengan beban akan membuat dinding samping pada ban menjadi kuat untuk menahan gaya pada saat kendaraan menikung atau berpindah lajur. Tekanan angin yang kurang akan menyebabkan dinding samping pada ban menjadi lemah, sehingga pada saat menikung atau berpindah lajur, kendaraan menjadi kurang stabil. (Kolo, 2015) Studi yang dilakukan Lembaga Keselamatan Lalu Lintas Amerika Serikat (NHTSA) menyebutkan 1 dari 20 kecelakaan disebabkan kurangnya tekanan pada roda kendaraan. Penelitian yang dilakukan sepanjang 2005 hingga 2007 itu juga menempatkan masalah ban kempes sebagai salah satu penyebab kecelakaan terbanyak. Ban dengan tekanan 25 persen di bawah standar menjadi salah satu kasus yang paling banyak ditemukan. "Hal ini amat berbahaya bagi pengguna kendaraan," demikian pernyataan NHTSA, seperti dikutip dari Associated Press, Senin, 21 Mei 2012. Tekanan ban, menurut NHTSA, amat berpengaruh pada stabilitas laju serta kelancaran mengendalikan kendaraan. Kondisinya semakin buruk jika kendaraan melaju di tengah hujan deras atau jalanan yang licin. NHTSA mencatat, sejak satu dekade lalu, ada 280 korban jiwa akibat kecelakaan dengan penyebab utama masalah pada ban. (Firmansyah, 2012) Alat pengisian udara pada saat ini beberapa memiliki pembacaan nilai tekanan yang masih manual, tidak portable dan tingkat konstruksi yang sangat rumit sehingga otomatis perancangan harus dilakukan dengan teliti benar agar efisiensi kerja bisa diperoleh. Hal itu tentu berpengaruh pada tingginya biaya investasi juga. Dengan melihat beberapa masalah yang ada, maka pada tugas akhir ini dirancang dan direalisasikan suatu sistem untuk mempermudah pengendara yaitu dalam melakukan pengisian udara pada ban kendaraan dengan sistem digital yang berarti pengendara tinggal memasukkan nilai tekanan udara yang diinginkan dan akan tertampil pada LCD kemudian alat akan mengisi sesuai dengan nilai tersebut, apabila sudah mencapai tekanan yang diinginkan maka indikator buzzer pada kompresor akan berbunyi. Alat ini menggunakan prinsip kompresor torak resiprokal atau gerak piston yang bolak-balik dan menggunakan sensor tekanan 3 untuk pembacaan nilai tekanan. Sehingga diharapkan dapat mengurangi resiko kecelakaan lalu lintas dan memperpanjang usia pakai ban. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dari penelitian Tugas Akhir ini adalah bagaimana kompresor portable dapat bekerja secara efektif hingga mencapai nilai tekanan yang telah ditentukan. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah mengimplementasikan motor DC untuk melakukan pengisian udara pada ban kendaraan dengan sistem kompresor torak resiprokal yang menggunakan sensor MPX5500DP sebagai pengukur kekuatan atau tekanan dari unsur zat yang berupa udara. 1.4 Manfaat Perancangan Alat Implementasi alat ini untuk mencapai hasil yang positif, maka manfaat- manfaat yang akan diperoleh antara lain : 1. Melakukan pengisian udara ban sepeda dan sepeda motor yang akurat. 2. Mempermudah dalam proses pemompaan atau pengaturan tekanan udara. 3. Agar dapat dikembangkan oleh masyarakat. 1.5 Batasan Masalah Dalam perancangan dan penulisan laporan Tugas Akhir ini terdapat batasan penelitian, yaitu sebagai berikut : 1. Mempunyai kemampuan membaca tekanan udara hingga 50 psi. 2. Hanya dapat melakukan pengisian atau menambah udara. 3. Penggunaan alat untuk pengisian ban sepeda dan ban sepeda motor. 4. Ruang lingkup pembahasan pada pengukuran dan penggunaan alat kompresor. 1.6 Sistematika Penulisan Dalam penyusunan laporan ini agar dapat dipahami secara sistematis dan terstruktur maka disusun sistematika penulisan laporan sebagai berikut : 4 BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini dipaparkan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat perancangan alat, batasan masalah, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini terdapat tinjauan pustaka dari penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dan dijelaskan mengenai teori tentang cara kerja berbagai macam alat yang digunakan dalam perancangan alat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini terdapat metode penelitian yang digunakan, alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan, perancangan perangkat lunak dan langkah pengambilan data dalam penelitian. BAB IV HASIL DAN ANALISA Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil pengujian, analisa dan pembahasan tentang hasil pengujian sistem yang dilakukan meliputi pengamatan hasil dari kinerja sistem. BAB V PENUTUP Bab ini merupakan penutup yang meliputi tentang kesimpulan dari pembahasan yang dilakukan dari hasil perancangan sistem serta saran penulis untuk penelitian lebih lanjut.