Psikologi Lintas Budaya “Kepribadian” Pendahuluan • Pada ranah sosial budaya lahir ketika manusia bertemu dengan manusia lainnya dan membangun kehidupan bersama yang lebih dari sekedar pertemuan-pertemuan insidental. • Semua tata nilai, perilaku, dan kepercayaan yang dimiliki sekelompok individu itulah yang disebut budaya. •Pada ranah individual budaya diawali ketika individu-individu bertemu untuk membangun kehidupan bersama dimana individu-individu tersebut memiliki keunikan masing-masing dan saling memberi pengaruh. • Ketika budaya sudah terbentuk, setiap individu merupakan agen-agen budaya yang memberi keunikan, membawa perubahan, sekaligus penyebar. • Individu-individu membawa budayanya pada setiap tempat dan situasi kehidupannya sekaligus mengamati dan belajar budaya lain dari individuindividu lain yang berinteraksi dengannya budaya sangat mempengaruhi perilaku individu. Ciri Sifat antar Budaya Universal Milik Bersama Sifat-sifat umum yang melekat pada setiap budaya, kapan pun dan di mana pun budaya itu berada. Budaya bukanlah milik perseorangan. Dalam catatan-catatan etnografi, tidak pernah ditemukan budaya si A atau Pak A. Yang ada adalah budaya suku bangsa X, budaya masyarakat bangsa Y, budaya Nasional dan sebagainya. • Berfungsi untuk Membantu Manusia Diteruskan atau Diwariskan melalui Proses Belajar •Manusia mempunyai kebutuhan bersama, baik yang bersifat biologis maupun psikologis. •Budaya pedoman hidup untuk memenuhi kebutuhankebutuhan hidup manusia (kebutuhan primer/sekunder). Semua budaya diteruskan dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui proses belejar, bukan diwariskan secara biologis. Adaptif Etnosentris Kebudayaan adalah suatu mekansime yang dapat menyesuaikan diri (dari budaya luar yang masuk). Etnosentrisme cenderung memandang rendah orangorang atau budaya yang dianggap asing, mengukur dan membandingkan budaya asing dengan budayanya sendiri. Dinamis Integratif Kebudayaan tidak bersifat statis, ia selalu berubah atau bersifat dinamis. Tanpa adanya “pengaruh/intervensi” dari kebudayaan lain atau asing pun, ia akan berubah seiring berlalunya waktu. Unsur-unsur sosial atau budaya yang disatukan dan dikaitkan satu sama lain sebagai hasil dari proses menyeluruh pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan dalam suatu sistem kemasyarakatan tertentu. Kebiasaan memakai koteka bagi masyarakat papua pedalaman. Jika dipandang dari sudut masyarakat yang bukan warga papua pedalaman, memakai koteka mungkin adalah hal yang sangat memalukan. Tapi oleh warga pedalaman papua, memakai koteka dianggap sebagai suatu kewajaran, bahkan dianggap sebagai suatu kebanggan. Budaya Barat Budaya Timur Penelitian perbandingan antara masyarakat Barat (Eropa-Amerika) dan masyarakat Timur (Asia). Orang-orang Barat cenderung melihat diri mereka dalam kaca mata personal individual sehingga seberapa besar prestasi yang mereka raih ditentukan oleh seberapa keras mereka bekerja dan seberapa tinggi tingkat kapasitas mereka (locus of control internal). Sebaliknya, orang Asia yang locus of control kepribadiannya cenderung eksternal melihat keberhasilan mereka dipengaruhi oleh dukungan orang lain ataupun lingkungan. Locus of Control Sebuah konsep yang dibangun oleh Rotter (1966) yang menyatakan bahwa setiap orang berbeda dalam bagaimana dan seberapa besar kontrol diri mereka terhadap perilaku dan hubungan mereka dengan orang lain serta lingkungan. Perkembangan Kepribadian Kepribadian manusia selalu berubah sepanjang hidupnya dalam arah-arah karakter yang lebih jelas dan matang. Perubahan-perubahan tersebut sangat dipengaruhi lingkungan dengan fungsi–fungsi bawaan sebagai dasarnya. Stern menyebutnya sebagai Rubber Band Hypothesis (Hipotesa Ban Karet). Seseorang diumpamakan sebagai ban karet dimana: • faktor-faktor genetik menentukan sampai mana ban karet tersebut dapat ditarik (direntangkan) • faktor lingkungan menentukan sampai seberapa panjang ban karet tersebut akan ditarik atau direntangkan. Dari hipotesa di atas dapat disimpulkan bahwa budaya memberi pengaruh pada perkembangan kepribadian seseorang. Perubahan-perubahan yang terjadi pada seorang anak yang tinggal bersama orangtua ketika beranjak dewasa tentunya sangat berbeda dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada anak yang tinggal di panti asuhan. Perluasan Kesadaran “Altered States of Consciousness” • Suatu kondisi dimana sensasi, persepsi, kognisi, dan emosi dirubah perubahan dalam melakukan sensasi, mempersepsi, memikirkan, dan merasakan. • Hal ini merupakan modifikasi hubungan individual kepada self, body, sense of identity, and environment of time, space, or other people. • Altered state of consciousness (ASC) kondisi demam, kekurangan tidur, kondisi lapar, kekurangan oksigen, pembiusan atau trauma kecelakaan. • Secara intensif, ASC dapat juga dicapai melalui hypnosis, meditasi, berdoa, yoga atau dzikir. Kadang-kadang ASC juga dapat dicapai melalui penggunaan obat-obatan, racun tanaman ataupun zat psikoaktif seperti LSD, marijuana, dll. •Charles Tart, ASC suatu perubahan kualitatif dalam keseluruhan pola dari fungsi mental, seperti misalnya orang yang mengalami merasa bahwa kesadarannya secara radikal berbeda dari fungsinya yang biasa • Metzner juga menambahkan bahwa perubahan yang terjadi adalah perubahan dalam berpikir, merasakan, dan mempersepsi yang memiliki awal, durasi, dan akhir. Perubahan ini yang dapat diukur adalah : A disturbed time sense (gangguan perasaan tentang waktu), percepatan waktu atau “time standing still”. Perceptual change (perubahan perseptual), visual dan akustik. Body image change (perubahan gambaran tubuh), seperti sensasi mengambang atauterbang atau experiencing bodyboundaries dissolved (mengalami batas tubuh yang lenyap). Alteration thinking (pemikiran yang lebih), multi asosiasi, perasaan kreativitas yang meningkat, atau pemikiran magis.