Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah

advertisement
ANALISIS PERBEDAAN RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH
PENGUMUMAN BOND RATING PERUSAHAAN
DI BURSA EFEK INDONESIA
Feby Indryanawati
Sarwendah Biduri
Wiwit Hariyanto
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA)
Jl. Mojopahit 666-B Sidoarjo, Telp (031) 8945444, ext 160, Fax (031)8949333,
Email : [email protected]
Abstract
The purpose of this study is to find out the difference of the stock return before and after the
bond rating announcement. The study was conducted in a company registered in Indonesia Stock
Exchange during 2012 – 2014. The study used a documentation study as a method to collect the data
which are related to the object of the study. The data are the monthly historical stock price and
composite stock price index which are collected through Indonesia Stock Exchange. The hypothesis of
this study is that there is no difference on stock return before and after the bond rating announcement.
To examine the hypothesis this research used paired-sample t–test. The result of paired–sample t–test
shows that the data significance (2- tailed) is 0,846 which is bigger than 0,05 (5%). Therefore it could
be concluded that there is no significant difference on the stock return before and after the bond rating
announcement. And the paired–sample correlations test shows that the correlation between two
variables is -0,165 with the significance 0,367. It means that the correlation beteen the two average
stock return before and after the bond rating announcement is strong and significant.
Keywords: Stock Return, Bond Rating and Indonesia Stock Exchange
Abstraksi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan return saham sebelum dan
sesudah pengumuman bond ratig studi pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2012-2014. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini merupakan studi dokumentasi dengan aspek-aspek dan dokumen-dokumen yang
berhubungan dengan objek penelitian. Data yang berupa data history harga saham bulanan
dan indeks harga saham gabungan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Hipotesis
dalam penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan return saham sebelum dan sesudah
pengumuman bond rating. Untuk menguji hipotesis ini digunakan analisis data nerupa uji
paired sample t-test. Hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan uji paired sample t-test
menunjukkan bahwa data signifikan (2-tailed) adalah 0.846. Hal ini berarti nilainya lebih
besar dari 0.05 (5%). Sehingga dapat kita simpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan return
saham sebelum dan sesudah pengumuman bond rating selama periode per tahun dan
keseluruahan. Dan uji paired sample correlations menunjukkan bahwa korelasi antar dua
variable adalah sebesar -0.165 dengan signifikan sbesar 0.367. Hal ini menunjukkan bahwa
korelasi antara dua rata-rata return saham sebelum dan sesudah pengumuman bond rating
adalah kuat dan signifikan.
Kata kunci : Return saham, Bond Rating dan Bursa Efek Indonesia
Pendahuluan
Keberadaan pasar modal di suatu negara juga bisa menjadi acuan untuk melihat
bagaimana dinamisnya bisnis di negara yang bersangkutan dalam menggerakkan berbagai
kebijakan ekonominya. Di Indonesia kehadiran pasar modal memperbanyak pilihan sumber
dana bagi perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dan menambah pilihan investasi
bagi investor untuk menginvestasikan dananya. Saat ini pertumbuhan investasi di Indonesia
telah mengalami peningkatan dan kemajuan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun
yaitu naik atau berkembang sebesar 0,23% dari tahun sebelumnya (Alhamdanis, 2015). Pasar
modal (capital market) merupakan tempat bertemunya antara pembeli dan penjual dengan
resiko untung dan rugi dan sebagai sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan
dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi (bond). Pasar modal
dibentuk karena pasar modal menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan. Dalam
melaksanakan fungsi ekonominya, pasar modal menyediakan fasililtas untuk memindahkan
dana dari pihak yang mempunyai dana ke pihak yang memerlukan dana. Dilihat dari sisi
yang memiliki kelebihan dana seorang investor menginvestasikan kelebihan dana yang
dimiliki oleh pihak terkait, diharapkan dapat memperoleh imbalan dari penyerahan dana
tersebut. Dari sisi pihak yang memerlukan dana, tersedianya dana dari pihak luar
memungkinkan mereka melakukan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari
hasil operasi perusahaan. Fungsi ini sebenarnya juga dilakukan oleh lembaga keuangan
lainnya, seperti perbankan. Hanya bedanya dalam pasar modal diperdagangkan dana
jangka panjang dan dilakukan secara langsung tanpa perantara keuangan. Adapun fungsi
keuangan dilakukan dengan menyediakan dana yang diperlukan oleh para pihak yang
kekurangan dana dan pihak yang mempunyai kelebihan dana menyediakan dana tanpa
harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk investasi
tersebut (Nurmayanti, 2009).
Pasar modal yang efisien adalah pasar yang harga sekuritasnya telah mencerminkan
semua informasi yang relevan. Semakin cepat informasi baru tercermin pada harga
sekuritas, semakin efisien pasar modal tersebut. Dengan demikian sangat sulit bagi para
pemodal untuk memperoleh tingkat keuntungan di atas normal secara konsisten dengan
melakukan transaksi perdagangan di Bursa Efek. Dan untuk mengukur pasar yang efisien
ada 3 macam bentuk utama dari efisiensi pasar. Berdasarkan ketiga macam bentuk dari
informasi yaitu pasar bentuk lemah, pasar bentuk setengah kuat, pasar bentuk kuat. Pasar
modal bentuk lemah (weak form) merupakan suatu bentuk pasar modal yang harga sekuritas
mencerminkan suatu informasi hanya di masa lalu. Pasar modal bentuk setengah kuat
(semistrong form) merupakan suatu bentuk pasar modal dimana harga sekuritas tidak hanya
mencerminkan harga masa lalu tetapi semua informasi yang dipublikasikan. Sedangkan
pasar modal bentuk kuat (strong form) merupakan suatu bentuk pasar modal yang harga
sekuritas mencakup seluruh informasi yang ada atau informasi yang non publikasi. Salah
satu bentuk informasi yang dapat mempengaruhi harga dari sekuritas adalah pengumuman
yang berhubungan dengan hutang. Informasi yang berhubungan dengan hutang misalnya
pemeringkatan hutang (bond rating). Informasi ini merupakan indikator kemungkinan
pembayaran bunga dan hutang secara tepat waktu sesuai dengan perjanjian sebelumnya.
Pemeringkatan ini dilakukan ketika perusahaan mengeluarkan obligasi. Perusahaan yang
mengeluarkan obligasi tersebut membayar perusahaan pemeringkat untuk melakukan
penilaian terhadap kemampuan perusahaan dalam melakukan pembayaran hutangnya
sehingga dapat membantu perusahaan menjual obligasi di pasar modal agar harga pasarnya
tinggi perusahaan harus berusaha menaikkan peringkat hutang tersebut (Mahfudhoh, 2014).
Peringkat obligasi yang rendah akan mempengaruhi harga obligasi dan sangat
mungkin mempengaruhi surat berharga lain yang dikeluarkan perusahaan. Pelaku pasar
modal akan bereaksi pada waktu sebelum, dan setelah pengumuman bond rating
dipublikasikan. Untuk mengetahui reaksi dari pemodal karena adanya pengumuman bond
rating dapat diamati pada return saham. Kandungan dari informasi akuntansi dapat dilihat
dari reaksi investor dalam pasar modal. Investor dalam pasar modal akan bereaksi ketika
suatu informasi baru masuk ke pasar modal. Informasi baru ini akan mengakibatkan
terjadinya return saham.Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return
saham diasumsikan mengalami perubahan ketika ada informasi baru dan diserap oleh
pasar. Apabila para pemodal menggunakan informasi yang berupa pengumuman bond
rating dalam kegiatannya, maka publikasi pengumuman bond rating akan memberikan
dampak berupa return saham apabila dibandingkan dengan hari diluar pengumuman.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh (Alhamdanis, 2015), (Kawedar, 2009)
yang meneliti pengaruh pengumuman bond rating terhadap return saham, yang diwakili oleh
bond rating terhadap reaksi pasar saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
selama periode tahun 2011-2013. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tidak ada
perbedaan rata-rata return sebelum dan sesudah pengumuman bond rating pada perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013. Dan pada umumnya hasil penelitian
mereka menunjukkan bahwa penurunan peringkat hutang merupakan informasi yang
buruk bagi shareholder dan bondholder, tetapi peningkatan peringkat hutang hanya
memberikan informasi yang rendah bagi harga saham dan return saham, kecuali kalau
pengumuman tersebut disampaikan secara terbuka pada pasar yang kemudian akan
direspon oleh publik yang menyatakan bahwa perubahan peringkat hutang akan
memberikan informasi yang bermanfaat bagi shareholder dan bondholder. Kandungan dari
informasi akuntansi dapat dilihat dari reaksi investor dalam pasar modal. Investor dalam
pasar modal akan bereaksi ketika suatu informasi baru masuk ke pasar. Informasi baru ini
akan mengakibatkan terjadinya return saham.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
Apakah terdapat perbedaan return saham sebelum dan sesudah pengumuman bond rating.
Sedangkan tujuan penelitian yang dibentuk dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
perbedaan return saham sebelum dan sesudah pengumuman bond rating.
Tinjauan Teoritis
Return saham
Dalam melakukan kegiatan investasi dalam saham, tentunya seorang investor selalu
mengharapkan adanya keuntungan atau return. Keuntungan dalam sebuah investasi disebut
return. Menurut (Jogiyanto, 2013), Return saham merupakan pengembalian atau hasil yang
diperoleh dari kegiatan investasi atau tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas
investasi yang dilakukannya. Dimana return di bagi menjadi 2 yaitu return realisasian
(realized return) dan return ekspektasian (expected return). Return realisasi merupakan return
yang telah terjadi. Sedangkan return ekspektasian merupakan return yang diharapkan yang
akan diperoleh investor dimasa yang akan datang (Loekitasari, 2015), return saham dapat
dihitung dengan rumus :
Ri,t =
Keterangan :
Ri,t
= Tingkat keuntungan perusahaan ke i pada periode t
Pi,t
= Harga saham ke i pada bulan periode t
Pi,t-1 = Harga saham ke i pada periode lalu (t-1)
Menurut (Jogiyanto, 2013), return ekspektasi merupakan return yang diharapkan
dimasa yang akan datang atau return yang harus diestimasi. Return ekspektasi
menggunakan model estimasi mean-adjustedmodel, market model dan market-adjusted model.
Return ekspektasian dihitung dengan menggunakan market adjusted model. Model sesuai
pasar menganggap bahwa penduga yang baik untuk mengekstimasi return suatu sekuritas
adalah return indeks pasar pada saat tersebut. Dengan menggunakan model ini maka tidak
perlu menggunakan periode estimasi untuk membentu model estimasi karena return
sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar. Dengan kata lain return
indeks pasar atau market return dapat dihitung dengan rumus :
Rmt =
Keterangan :
Rmt
= Tingkat hasil pasar(market return) pada periode t
IHSGt
= Indeks harga saham gabungan pada periode t
IHSGt-1
= indeks harga saham gabungan pada periode t-1
Abnormal return untuk masing-masing sekuritas menggunakan model sesuai pasar
dapat dihitung dengan mengurangkan return yang terjadi untuk masing-masing sekuritas
dengan return indeks pasar pada hari yang sama (Jogiyanto, 2013). Peningkatan transaksi
yang tidak normal disekitar periode pengumuman pemecahan saham akan menyebabkan
terjadinya abnormal return. Jika abnormal return positif maka actual return atau return yang
sesungguhnya lebih besar dari return yang diharapkan oleh investor. Situasi ini akan
mengakibatkan investor tertarik untuk bertransaksi disekitar periode pengumuman dengan
harapan mendapatkan keuntungan diatas normal, akan tetapi jika situasi yang terjadi
sebaliknya maka pasar akan bereaksi negative. Abnormal return atau access return merupakan
kelebihan dari return yang sesungguhnya terjai terhadap return normal (Jogiyanto, 2013).
Return normal merupakan return ekspektasi (return yang diharapkan oleh investor).
Return normal merupakan return yang terjadi pada kegiatan normal yang tidak terjadi suatu
peristiwa. Dengan adanyaperistiwa tertentu, maka return normal akan naik (bila
peristiwanya adalah peristiwa baik atau good news) atau akan turun (bila peristiwanya
adalah jelek atau bad news). Hasil keseluruhannya adalah return sesungguhnya atau nyata.
Dengan demikian return tak normal (abnormal return) dapat dihitung dengan rumus :
RTNit = Rit – Rmt
Keterangan :
RTNit =Return tak normal (abnormal return) sekuritas i pada periode t
Rit
=Return realisasian (actual return) perusahaan i pada periode t
Rmt
=Market return perusahaan i pada periode t
Rata-rata return tak normal (average abnormal return) untuk hari ke-t dapat dihitung
berdasarkan rata-rata aritmatika sebagai berikut :
RRTNt =
RTNit
Keterangan :
RRTNit = rata-rata return tak normal pada hari ke t
RTNit = return tak normal untuk sekuritas ke i pada hari ke t
k = jumlah sekuritas yang terpengaruh oleh pengumuman peristiwa
Bond Rating
Perusahaan swasta yang melakukan peringkat atau rangking atas efek yang bersifat
hutang (seperti obligasi) disebut pemeringkat efek atau juga disebut Lembaga Pemeringkat
(Rating Company). Lembaga ini bertugas untuk melakukan evaluasi dan analisis atas
kemungkinan macetnya pembayaran surat utang. Dengan tidak adanya konflik kepentingan
serta didukung analisis yang tajam terhadap kualitas surat utang perusahaan, hasil penilaian
tersebut dikeluarkan dalam bentuk peringkat yang independent.
Lembaga peringkat tingkat internasioanl yang sangat terkenal diantaranya adalah
S&P (Standard & Poors) Coorperation serta Moody’s Investors. Sedangkan di Indonesia
pemeringkatan dilakukan oleh PT. Pefindo (Pemeringkat Efek Indonesia) dan PT Kasnic
Credit Rating Indonesia. Pefindo mempunyai afiliasi dengan lembaga pemringkat
internasional, yaitu S&P (Standard and Poor’s) serta aktif dalam kegiatan ASEAN Forum of
Credit Rating Agenciec (AFRCRA) untuk meningkatkan jaringan dan kualitas produk.
Sedangkan PT Kasnic Credit Rating Indonesia sahamnya dimiliki oleh PT Kasnic Indotama
dan Fitch (lembaga rating internasional). Lembaga ini melakukan analisis terbaru mengenai
kinerja surat utang atas dasar asumsi yang relatif lebih independent. Setiap laporan
keuangan yang baru diterbitkan atau munculnya kejadian penting yang menyangkut
perseroan serta bersifat material dan berdampak bagi kemampuan pembayaran kewajiban
utang, akan mengubah posisi hasil peringkat, begitu pula sebaliknya (Raharjo, 2003).
Menurut Beaver yang dikutip (Alhamdanis, 2015), agen pemeringkat berfungsi
sebagai perantara informasi dan berperan dalam memperbaiki efisiensi pasar modal dengan
meningkatkan transparansi sekuritas, sehingga dapat mengurangi asimetri informasi antara
investor dan penerbit obligasi. Oleh karena itu agen pemeringkat menyediakan jasa yang
lebih efisien. Lembaga ini menilai dan mengevaluasi sekuritas utang perusahaan yang
diperdagangkan secara umum, dalam bentuk peringkat maupun perubahan peringkat
obligasi, dan selanjutnya diumumkan ke pasar. Peringkat obligasi diperbaharui secara
regular untuk mencerminkan perubahan signifikansi dari kinerja keuangan dan bisnis
perusahaan. Perubahan peringkat memiliki pengaruh signifikan pada aktivitas investasi dan
pendanaan masa depan perusahaan, serta profil risiko dan kinerja masa depannya.
Proses pemeringkatan obligasi dilakukan oleh suatu lembaga pemeringkat (rating
agency). Ada dua lembaga pemeringkat yang terbesar didunia yaitu Moody’s dan Standart &
Poor’s. sedangkan lembaga pemeringkat yang ada di Indonesia adalah PT. Pemeriksa Efek
Indonesia (PEFINDO). PT Pefindo dalam melakukan pemeringkatan juga bekerja sama
dengan standart and poor’s.
Tabel 1
Peringkat Obligasi Yang Dibuat Oleh Standart and Poor’s &Moody’s
Rating Grade
1. Highest grade
2. High grade
3. Upper medium
4. Lower Medium
5.Marginally speculative
6. Highly speculative
7. Default
Standart & Poor’s
AAA
AA
A
BBB
BB
B
D
Moody’s
Aaa
Aa
A
Baa
Ba
B, Caa
Ca, C
Sedangkan pemeringkat obligasidibagi menjadi 2 jenis, yaitu Corporate Rating dan Securities
Rating (Prasetio, 2010). Corporate rating adalah pemeringkatan yang dilakukan untuk menilai
suaxtu perusahaan secara menyeluruh. Sedangkan securities rating adalah pemeringkatan
yang dilakukan terhadap suatu produk efek yang dikeluarkan oleh perusahaan, misalnya
bond rating.
Tujuan utama proses rating adalah memberikan informasi akurat mengenai kinerja
keuangan, posisi bisnis industri perseroan yang menerbitkan surat utang (obligasi) dalam
bentuk peringkat kepada calon investor. Sistem pemeringkatan hutang telah dikembangkan
oleh beberapa bank dan perusahaan konsultan keuangan di Amerika dan Australia. Hawkins,
Brown dan Campbel menyatakan bahwa terdapat perbedaan dalam mengartikan bond rating,
antara lain :
1. Australian rating, menyatakan bahwa pemeringkatan hutang perusahaan memberikan
sistem gradasi yang sederhana kepada peminjam tentang kemampuan membayar bunga
dan hutangnya dengan tepat waktu.
2. PT. Pefindo, menyatakan bahwa pada umumnya pemeringkat hutang merupakan
indikator kemungkinan pembayaran bunga dan hutang tepat waktu, sesuai dengan
perjanjian yang telah disepakati.
3. Moody’s, menyatakan bahwa pemeringkatan didesain secara eksklusif untuk tujuan
mencapai bond sesuai dengan kualitas investasi.
4. Standard & Poor’s, menyatakan bahwa pemeringkatan hutang S&P perusahaan adalah
penilaian asset saat ini atas kewajaran kelayakan kredit dari obligor dengan menekankan
pada obligasi tertentu.
Menurut Standard & Poor’s yang dikutip (Alhamdanis, 2015) terdapat beberapa
peringkat hutang, yaitu :
1. AAA, merupakan peringkat tertinggi dan mencerminkan bahwa kondisi keuangan
perusahaan amat sangat mampu untuk membayar hutangnya tepat waktu.
2. AA, merupakan peringkat hutang yang mencerminkan bahwa kondisi keuangan
perusahaan sangat mampu untuk membayar hutang dan bunganya dengan tepat waktu.
3. A, merupakan peringkat hutang yang mencerminkan bahwa kondisi keuangan
perusahaan mampu untuk membayar hutang dan bunganya tepat waktu.
4. BBB, merupakan peringkat yang mencerminkan perusahaan mempunyai kapasitas
keuangan cukup untuk membayar hutang dan bunganya tepat waktu.
5. BB, B, CCC, CC, merupakan peringkat yang mencerminkan keuangan perusahaan
diragukan untuk membayar hutang dan bunga dengan tepat waktu.
6. C, merupakan peringkat yang mencerminkan perusahaan hanya mampu untuk
membayar hutangnya tepat waktu tanpa bunga.
7. D, merupakan peringkat yang mencerminkan perusahaan gagal memenuhi hutang dan
bunganya dengan tepat waktu.
Sedangkan pemeringkatan menurut Pefindo yang dikutip (Raharjo, 2003) terdiri dari :
1. AAA. merupakan peringkat tertinggi. Obligor mempunyai kemampuan yang superior
dan mampu memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
2. AA. merupakan peringkat yang sedikit dibawah peringkat tertinggi. Obligor mempunyai
kemampuan yang sangat kuat.
3. A. Obligor mempunyai kemampuan yang kuat dan cukup peka terhadap perubahan
yang merugikan.
4. BBB. Kemampuan obligor yang memadai tetapi kemampuannya dapat diperlemah oleh
perubahan yang merugikan.
5. BB. Kemampuan obligor agak lemah dan terpengaruh oleh perubahan lingkunagn bisnis
dan ekonomi.
6. B. Obligor masih memiliki kemampuan membayar kewajiban, tetapi perubahan
lingkungan dapat memperburuk kinerja pembayarannya.
7. C. Obligor tidak mampu lagi memenuhi kewajibannya dan bergantung pada perubahan
lingkungan eksternalnya.
8. D. Obligasi ini macet dan emiten sudah berhenti usaha.
Hubungan antara Return Saham dengan Bond Rating
Pemeringkatan hutang dilakukan oleh lembaga pemeringkat (PEFINDO) melakukan
analisis terbaru mengenai kinerja surat hutang tersebut atas dasar asumsi yang relative
independen. Bagi sebagian investor sebagai pelaku pasar akan melakukan investasinya atas
beberapa pertimbangan, salah satunya adalah informasi harga saham. Harga pasar saham
ditentukan berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran atau mekanisme pasar.
Investor Fluktuasi harga saham akan membentuk capital gain yang menjadi daya tarik.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi harga saham antara lain: informasi arus kas
dan laba, nilai tukar rupiah, pengumuman bond rating, dan lain-lain.
Bond rating merupakan pengumuman yang ditunggu-tunggu. Rating obligasi yang
diterima oleh suatu perusahaan tidak selamanya dapat bertahan. Hal ini akan
mempengaruhi reaksi pasar yang nantinya akan menyebabkan harga saham berubah.
Penelitian terhadap peringkat hutang yang hasilnya menunjukkan bahwa peringkat hutang
dan return saham saling mempengaruhi satu sama lain. Para pihak yang memiliki hubungan
dengan perusahaan akan mengetahui kinerja perusahaan dengan cepat melalui
pengumuman peringkat hutang tanpa melakukan perhitungan. Pengumuman ini
merupakan good news bagi para pemegang saham sehingga mereka akan bereaksi terhadap
pengumuman ini dan return sahamnya juga akan berfluktuasi.
Penelitian terdahulu yang menguji tentang pengaruh bond rating terhadap return
saham menunjukkan bahwa penurunan peringkat hutang merupakan informasi yang buruk
bagi shareholder dan bondholder, tetapi peningkatan peringkat hutang memberikan informasi
yang rendah bagi return saham. Dan pengumuman bond rating tidak membawa kandungan
informasi bagi investor pada saat itu sehingga tidak bereaksi secara signifikan terhadap
return saham. Pengumuman bond rating di Indonesia
Rerangka Konseptual
Gambar 1
Rerangka konseptual
Hipotesis Penelitian
Ho : Tidak terdapat perbedaan return saham sebelum dan sesudah pengumuman bond
rating.
Ha : Terdapat perbedaan return saham sebelum dan sesudah pengumuman bond rating.
Metode Penelitian
Populasi & Sampel
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dari tahun 2012-2014 yang mengeluarkan informasi publik berupa pengumuman
bond rating dengan jumlah 76 perusahaan.
Sampel
Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu metode
pemilihan sampel yang didasarkan pada kriteria tertentu dengan tujuan memperoleh
sampel yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Adapun jumlah perusahaannya adalah
32 perusahaan dengan kriteria yang dipakai sebagai sampel penelitian adalah :
a. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014.
b. Perusahaan yang menerbitkan hasil pengumuman bond rating yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia berturut-turut tahun 2012-2014 secara fluktuatif.
c. Saham perusahaan tersebut aktif diperdagangkan dilantai bursa.
Tabel 2
Proses Penentuan Sampel
No.
Keterangan
1. Perusahaan yang mengeluarkan pengumuman bond rating
selama tahun 2012-2014
2. Perusahaan yang tidak masuk dalam perdagangan Bursa
Efek Indonesia
3. Data tidak tersedia secara lengkap
4. Perusahaan yang masuk dalam sampel penelitian
Sumber : Data sekunder diolah
Jumlah
76
17
27
32
Tabel 3
Daftar Pemeringkat Hutang (bond rating) Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Yang Dilakukan PT. Pefindo.
No
.
Kode
Saham
2012
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
ADHI
ADMF
APLN
AKRA
ANTM
APEX
BBKP
BDMN
BNII
BMRI
NISP
CFIN
FAST
INDF
ISAT
JPFA
JSMR
MYOR
MEDC
MAPI
MDLN
WEHA
PJAA
PTPP
SIMP
SMSM
07 Juli
02 Juli
17 Juli
19 Juli
11 Juli
25 Juli
05 Juli
15 Juli
03 Juli
02 Juli
18 Juli
13 Juli
10 Juli
08 Juli
10 Juli
21 Juli
02 Juli
19 Juli
13 Juli
18 Juli
21 Juli
05 Juli
25 Juli
07 Juli
07 Juli
07 Juli
Tanggal Pengumuman
Bond
Bond
2013
rating
rating
A
10 Juli
A
AA
04 Juli
AA
A
11 Juli
A
AA
10 Juli
AA
AA
05 Juli
AA
AA
12 Juli
BBB
BBB
29 Juli
AA
AA
03 Juli
AA
AA
05 Juli
AA
AAA
10 Juli
AAA
AA
06 Juli
A
A
18 Juli
A
A
19 Juli
A
AA
03 Juli
AA
AA
14 Juli
AA
A
09 Juli
A
A
05 Juli
A
AA
17 Juli
AA
AA
09 Juli
AA
A
03 Juli
A
A
03 Juli
A
BBB
11 Juli
BBB
A
02 Juli
A
A
15 Juli
B
AA
07 Juli
AA
AA
06 Juli
AA
2014
05 Juli
27 Juli
21 Juli
21 Juli
20 Juli
04 Juli
19 Juli
01 Juli
24 Juli
01 Juli
15 Juli
20 Juli
25 Juli
07 Juli
18 Juli
10 Juli
23 Juli
28 Juli
16 Juli
04 Juli
23 Juli
08 Juli
17 Juli
05 Juli
07 Juli
18 Juli
Bond
rating
A
AA
A
AA
A
D
AAA
AA
AA
AAA
AA
A
A
AA
BBB
A
A
AA
AA
A
A
BB
A
AA
AA
AA
27.
28.
29.
30.
31.
32.
SMRA
SSIA
TLKM
TBLA
VRNA
WIKA
02 Juli
15 Juli
13 Juli
06 Juli
17 Juli
27 Juli
A
BBB
AAA
A
A
A
21 Juli
22 Juli
29 Juli
26 Juli
22 Juli
12 Juli
A
BBB
AAA
A
BBB
A
07 Juli
15 Juli
04 Juli
25 Juli
17 Juli
07 Juli
A
BBB
AAA
A
D
B
Sumber : Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan PT Pefindo
Jenis dan Sumber Data
Data sekunder dalam penelitian ini berupa laporan tanggal pengumuman bond rating
tahun 2012-2014 yang dipublikasikan oleh PT Pefindo, buku bond market yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014. Serta data historis harga saham bulanan dari
perusahaan-perusahaan yang mengalami perubahan bond rating dan data historis Indeks
Harga Saham Gabungan tahun 2012-2014. Semua kebutuhan sumber data tersebut diperoleh
dari Bursa Efek Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Sidoarjo, website IDX, akses langsung ke www.pefindo.com, buku bond marketserta dari
Indonesian Capital Market Directory (ICMD).
Teknik Analisis Data
Menghitung Return Saham :
1) Melakukan Actual return
Realized return saham merupakan return yang sudah terjadi dan return ini dihitung
berdasarkan data histori. Menghitung return bulanan dari masing-masing saham
perusahaan sampel selama 3 bulan setelah pengumuman peringkat dengan rumus
(Jogiyanto, 2013)
Rit =
2) Menghitung Market Return
Market return menganggap bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu
sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut. Dengan menggunakan model
disesuaikan pasar, maka tidak perlu menggunkan periode estimasi untuk membentuk
model estimasi karena return sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return indeks
pasar dengan rumus (Jogiyanto, 2013)
Rmt =
3) Menghitung Abnormal Return
Abnormal return adalah selisih antara return sesungguhnya terjadi dengan return
ekspektasian. Maka untuk menghitungnya dapat dengan menggunakan rumus :
RTNit = Rit – Rmt
Pengujian Hipotesis
Untuk melakukan pengujian hipotesis tentang adanya perbedaan return saham sebelum dan
sesudah pengumuman bond rating. Maka dilakukan uji t-berpasangan atau yang disebut juga
paired t-test. Dalam penelitian ini tingkat signifikansi ditetapkan sbesar 5%, yang berarti
tingkat kesalah dari penelitian ini adalah sebesar 5%. Saat memutuskan untuk menerima
atau menolak Ho, kita bisa membandingkan significance value dati t dengan tingkat
signifikasi sebesar 5% atau 0,05.
Berdasarkan perbandingan nilai probabilitas :
*jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima, dan Ha ditolak dapat diartikan bahwa tidak
terdapat perbedaan return saham sebelum dan sesudah pengumuman bond rating.
*jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak, dan Ha diterima dapat diartikan bahwa terdapat
perbedaan return saham sebelum dan sesudah pengumuman bond rating.
Analisis dan Pembahasan
Analisis Data
Tabel Error! No text of specified style in document.
Hasil Perhitungan Abnormal Return Secara Keseluruhan Periode 2012-2014
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
Kode Saham
ADHI
ADMF
APLN
AKRA
ANTM
APEX
BBKP
BDMN
BNII
BMRI
NISP
CFIN
FAST
INDF
ISAT
JPFA
JSMR
MYOR
MEDC
MAPI
MDLN
WEHA
PJAA
PTPP
SIMP
SMSM
SMRA
SSIA
TLKM
TBLA
VRNA
WIKA
Rata-rata return saham
Sebelum
0.0499
-0.0685
-0.3089
-0.1950
-0.4923
-0.1448
-0.2268
0.1958
-0.2780
0.0263
-0.2355
0.0946
-0.1775
-0.3771
-0.8617
0.1125
0.4624
0.2268
-0.3122
-0.2411
0.6028
0.4213
0.2214
-0.0315
0.3519
-0.2337
-0.4533
0.3571
0.1805
0.1805
0.2099
-0.0557
Sebelum
-0.0312
Sesudah
-0.0537
0.0897
-0.0722
0.5364
0.1592
-0.1475
-0.0108
-0.1601
-0.0490
-0.0525
0.0432
-0.3672
0.0347
0.1232
0.2155
-0.0332
-0.0317
0.3241
-0.0809
0.3943
0.0822
-0.0184
0.2469
-0.1551
0.3544
0.0575
-0.1026
-0.6240
-0.0533
-0.0533
0.2749
0.1334
Sesudah
0.0313
Sumber : Data yang diolah
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa keseluruhan saham selama 2012 sampai 2014 yang
mengalami kenaikan secara signifikan (nilai abnormal return dari negative ke positive) return
saham sesudah pengumuman bond rating terdapat 10 saham yaitu : ADMF, AKRA, ANTM,
NISP, FAST, INDF, ISAT, MAPI, SMSM dan WIKA. Sedangkan saham yang mengalami
penurunan secara signifikan return saham sesudah pengumuman bond rating terdapat 10
saham yaitu : ADHI, BDMN, BMRI, CFIN, JPFA, JSMR, WEHA, SSIA, TLKM dan TBLA.
Dapat diartikan dari keseluruhan saham tersebut selama periode 2012 sampai 2014
mengalami kenaikan secara signifikanasi secara berturut-turut dan sebaliknya.
Sedangkan hasil Paired Sample t-test keseluruhan Return saham Sebelum Dan Sesudah
Pengumuman Bond rating tahun 2012 hingga 2014 adalah :
Sumber : data diolah
Gambar 2
Hasil Uji Paired Sample t-test Tahun 2012-2014
Dari hasil perhitungan Paired sample statistic maka diperoleh :
a. Dari hasil pengujian uji beda paired sample t-test tahun 2012 diperoleh nilai t-hitung
sebesar 0,989 dengan probabilitas >0.05 dan signifikansi sebesar 0,330. Oleh karena nilai
signifikansi untuk return saham sebelum dan sesudah pengumuman bond rating lebih
besar dari 0,05 atau 5%, maka Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat perbedaan return saham sebelum dan sesudah pengumuman bond rating
pada periode 2012.
b. Dari hasil pengujian uji beda paired sample t-test tahun 2013 diperoleh nilai t-hitung
sebesar -1.113 dengan probabilitas >0.05 dan signifikansi sebesar 0,274. Oleh karena nilai
signifikansi untuk return saham sebelum dan sesudah pengumuman bond rating lebih
besar dari 0,05 atau 5%, maka Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat perbedaan return saham sebelum dan sesudah pengumuman bond rating
pada periode 2013.
c. Dari hasil pengujian uji beda paired sample t-test tahun 2014 diperoleh nilai t-hitung
sebesar -0,993 dengan probabilitas >0.05 dan signifikansi sebesar 0,328. Oleh karena nilai
signifikansi untuk return saham sebelum dan sesudah pengumuman bond rating lebih
besar dari 0,05 atau 5%, maka Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat perbedaan return saham sebelum dan sesudah pengumuman bond rating
pada periode 2014.
d. Dan untuk hasil secara keseluruhan pengujian uji beda paired sample t-test tahun 2012
sampai 2014 diperoleh nilai t-hitung sebesar -0,846 dengan probabilitas >0,05
signifikansi sebesar 0,404. Oleh karena nilai signifikansi untuk return saham sebelum
dan sesudah pengumuman bond rating lebih besar dari 0,05 atau 5%, maka Ho diterima.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari total keseluruhan return saham tidak
terdapat perbedaan return saham sebelum dan sesudah pengumuman bond rating dari
tahun 2012 sampai dengan 2014.
Tabel 5
Hasil Pengujian Perbedaan Return saham Sebelum dan Sesudah
Pengumuman Bond rating
No.
Hipotesis
Return saham sebelum dan
1.
sesudah pengumuman bond
rating tahun 2012
Return saham sebelum dan
2.
sesudah pengumuman bond
rating tahun 2013
Return saham sebelum dan
3.
sesudah pengumuman bond
rating tahun 2014
Keseluruhan return saham
4.
sebelum
dan
sesudah
pengumuman bond rating tahun
2012 – 2014
Hasil Pengujian
Perbandingan
Ho diterima
Ha ditolak
0.330 ≥ 0.05
Ho diterima
Ha ditolak
0.274 ≥ 0.05
Ho diterima
Ha ditolak
0.328 ≥ 0.05
Ho diterima
Ha ditolak
0.404 ≥ 0.05
Pembahasan
Berdasarkan penyajian data hasil analisis beserta pengolahannya, maka pembahasan
hasil penelitian selanjutnya akan dilakukan sesuai dengan permasalahan yang diajukan.
Berdasarkan analisis dapat diketahui bahwa return saham sebelum dan sesudah
pengumuman bond rating yaitu adanya return yang berbeda (positif dan negatif) dan return
ini muncul sebagai akibat dari adanya pengumuman bond rating. Reaksi positif pasar ini
disebabkan karena sebagian investor menganggap perusahaan-perusahaan yang melakukan
bond rating memberikan informasi tentang kemampuan keuangannya dalam membayar
hutang dan menambah preferensi analisa para investor terhadap kelayakan untuk
berinvestasi pada perusahaan tersebut. Adapun untuk bond rating terendah (D) tidak
mengalami perubahan return saham karena harga saham tidak bergerak (tetap) yang berarti
permintaan dan penawaran saham ini tidak ada karena ketakutan para investor akan risiko
(risk) gagal bayar. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui pula bahwa hasil pengumuman
bond rating tertinggi perusahaan yaitu AAA yang berarti peringkat tertinggi dan
mencerminkan bahwa kondisi keuangan perusahaan amat sangat mampu untuk membayar
hutangnya tepat waktu. Bond rating AA yaitu yang berarti peringkat hutang mencerminkan
bahwa kondisi keuangan perusahaan sangat mampu untuk membayar hutang dan
bunganya dengan tepat waktu. Bond rating A yaitu yang berarti peringkat hutang
mencerminkan bahwa kondisi keuangan perusahaan mampu untuk membayar hutang dan
bunganya tepat waktu. Bond rating BBB yaitu yang berarti peringkat mencerminkan
perusahaan mempunyai kapasitas keuangan cukup untuk membayar hutang dan bunganya
tepat waktu. Dan bond rating D yang berarti peringkat mencerminkan perusahaan gagal
memenuhi hutang dan bunganya dengan tepat waktu.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulunya bahwa reaksi positif pasar
ini disebabkan karena sebagian investor menganggap perusahaan-perusahaan yang
melakukan bond rating memberikan informasi tentang kemampuan keuangannya dalam
membayar hutang dan menambah preferensi analisa para investor terhadap kelayakan
untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut. Menurut lembaga pemeringkat Standard &
Poor’s bahwa beberapa rasio keuangan penting dalam hubungannya dengan pemberian
peringkat hutang yaitu rasio solvabilitas jangka panjang dan rasio laverage merupakan
indikator utama dalam pemeringkatan hutang. Selain itu, Standard & Poor’s juga
menunjukkan bahwa variabel return on investment dan laba juga berperan penting dalam
penentuan peringkat hutang suatu perusahaan. Rasio solvabilitas adalah perbandingan
antara total asset dengan debt ratio, atau kemampuan aktiva secara keseluruhan untuk
menanggung hutang perusahaan. Sedangkan rasio laverage adalah perbandingan antara
dana yang berasal dari kreditur. Rasio laverage berguna bagi investor sebagai dasar
menentukan tingkat keamanan kreditnya, selain itu juga penentu manfaat uang. Artinya,
ketika biaya hutang lebih kecil dari return on investment maka leverage nya menguntungkan,
begitu juga sebaliknya. Perusahaan yang mempunyai rasio laverage yang rendah akan
mempunyai resiko kerugian lebih kecil ketika keadaan ekonomi merosot, dan mempunyai
kesempatan memperoleh laba rendah ketika ekonomi melonjak menjadi baik. Sebaliknya,
perusahaan yang mempunyai rasio leverage tinggi, mempunyai resiko menanggung rugi
besar ketika keadaan ekonomi merosot, tetapi mempunyai kesempatan memperoleh laba
besar ketika ekonomi membaik. Maka keputusan mempertinggi return on investment
memang bisa dibentuk melalui hutang dengan biaya lebih rendah dari pengembalian modal,
namun hutang yang tinggi akan mempunyai resiko yang tinggi pula.
Dan dapat disimpulkan hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa pengumuman
bond rating tidak membawa kandungan informasi bagi investor sehingga pasar tidak
bereaksi secara signifikan terhadap return saham. Jika pengumuman mengandung informasi,
maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh
pasar. Reaksi pasar dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan
harga. Sebenarnya bond rating mempunyai manfaat bagi investor. Dengan melakukan
analisis dari segi keuangan atau manajemen dan bisnis fundamentalnya, setiap investor akan
dapat menilai kelayakan bisnis usaha emiten tersebut. Selain itu, investor akan dapat menilai
tingkat resiko yang timbul dari investasi tersebut.
Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji Paired Sample t–test
perbedaan return saham sebelum dan sesudah pengumuman bond rating selama periode 2012
sampai 2014 dimana Ho diterima (karena profitabilitas 0,328 > 0,05) sehingga menyebabkan
Ha ditolak maka, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini menunjukkan tidak terdapat
perbedaan return saham sebelum dan sesudah pengumuman bond rating periode 2012
sampai 2014.
Sehingga dapat diindikasikan bahwa hasil dari penelitian ini berdasarkan hasil uji
paired samples statistic sebelum pengumuman bond rating diperoleh nilai sebesar -0.0312 dan
sesduah pengumuman bond rating dengan nilai sebesar 0.0313 hal ini menunjukkan bahwa
rata-rata return saham sebelum dan sesudah pengumuman mengalami peningkatan, namun
secara statistik tidak menunjukkan adanya perbedaan yag signifikansi sehingga dapat
disimpulkan pengumuman bond rating tidak membawa kandungan informasi bagi investor
sehingga pasar tidak bereaksi secara signifikan terhadap return saham. Pengumuman bond
rating di Indonesia kemungkinan bukan merupakan salah satu event yang dapat
mempengaruhi return saham. Investor pada saat ini tampaknya mengabaikan informasi bond
rating dalam melaksanakan aktivitas perdagangan saham. Hal ini kemungkinan bisa terjadi
karena investor sudah memperkirakan hasil pengumuman bond rating tersebut sudah sesuai
dengan prediksi yang dibuat oleh investor.
Saran :
Bagi investor dan calon investor dalam melakukan pengambilan keputusan investasi
sebaiknya memperhatikan bond rating perusahaan jika ada untuk mengetahui risiko yang
akan dihadapi dan sebaiknya memilih perusahaan yang memiliki bond rating yang baik
untuk meminimalkan risiko.
Bagi penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan sampel lebih banyak, tahun
pengamatan yang lebih lama dan menggunakan variabel lain untuk dapat memperoleh hasil
yang lebih akurat dan tidak hanya mempertimbangkan perbedaan return saham sebelum
dan sesudah pengumuman bond rating saja. Maka saran bagi penelitian selanjutnya adalah:
menambah rentang waktu penelitian, mempertimbangkan kenaikan dan penurunan bond
rating untuk mengetahui dampak dari kandungan suatu informasi yang dipublikasikan,
hendaknya tidak hanya dilihat dari return saham, dapat pula dilihat dari reaksi pasar dari
segi volume perdagangan saham perusahaan yang mengeluarkan pengumuman bond rating.
Daftar Pustaka
Agency, IDX Indonesia Stock Exchange dan IBPA Indonesia Bond Pricing. 2014. Indonesia
Bond Market Directory. Jakarta-Indonesia: Bursa Efek Indonesia.
Alhamdanis, Dedi. 2015. Pengaruh Pengumuman Bond rating Terhadap Reaksi Pasar (Event
Study : Pada Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013).
JURNAL AKUNTANSI, FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA
ALI HAJI, TANJUNGPINANG:1.
Apriliawati, Fitria. 2014. Pengungkapan Corporate Social Responbility (CSR) Sebelum Dan
Sesudah Diberlakukannya UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Jogiyanto. 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Kawedar, Warsito. 2009. Pengaruh Pengumuman Bond rating Versi PT Pefindo Terhadap
Abnormal Return Saham Perusahaan Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Universitas Diponegoro Semarang Volume 4 No. 08.
Loekitasari, Henny. 2015. Analisis Perbedaan reaksi Pasar Sebelum Dan Sesudah
Pengumuman Pemecahan Saham (Stock Split) Pada Volatilitas Pasar Di BEI Tahun
2010-2014. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Mahfudhoh, Ratih Umroh. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peringkat
Obligasi. Jurnal Akuntansi Universitas Diponegoro 01:1-13.
Nurmayanti, Poppy. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi
Ditinjau Dari Faktor Akuntansi Dan Non Akuntansi. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi
Universitas Riau 11:143-154.
Prasetio, Januar Eko. 2010. Dampak Pengumuman Bond rating Terhadap Return Saham
Diperusahaan BEJ. Simposium Nasional Akuntansi.
Raharjo, Sapto. 2003. Panduan Investasi Obligasi. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.
Sugiono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta: Unit Penerbit Dan
Percetakan.
http://www.britama.com/sejarah-dan-profil-singkat-perusahaan/
Download