Buku Pedoman Guru Yesus Kristus dan Injil Abadi

advertisement
Preview
Buku Pedoman Guru Yesus Kristus dan
Injil Abadi
Agama 250
Diterbitkan oleh
Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir
Salt Lake City, Utah
Preview
Komentar dan koreksi dihargai. Mohon mengirimkannya, termasuk kesalahan-kesalahan, ke:
Seminaries and Institutes of Religion Curriculum Services
50 E. North Temple St., Floor 8
Salt Lake City, Utah 84150-0008
USA
Email: [email protected]
Mohon mencantumkan nama lengkap, alamat, lingkungan, dan pasak Anda.
Pastikan untuk memberikan judul buku pedoman. Kemudian sampaikan komentar Anda.
© 2015 oleh Intellectual Reserve, Inc.
Hak cipta dilindungi Undang-Undang
Dicetak di Amerika Serikat
Persetujuan Bahasa Inggris: 8/14
Persetujuan penerjemahan: 8/14
Terjemahan dari Jesus Christ and the Everlasting Gospel Teacher Manual
Bahasa Indonesia
PD10053156 299
Updated April 3, 2015
Preview
Kata Pengantar Buku Pedoman Guru
Yesus Kristus dan Injil Abadi (Agama 250)
Apakah yang diharapkan dari seorang guru agama?
Sewaktu Anda mempersiapkan diri untuk mengajar, adalah penting untuk memahami
Tujuan Seminari dan Institut Religi:
“Tujuan kita adalah untuk menolong para remaja dan dewasa muda memahami serta bersandar pada
ajaran-ajaran dan Pendamaian Yesus Kristus, menjadikan memenuhi syarat bagi berkat-berkat bait
suci, dan mempersiapkan diri mereka, keluarga mereka, serta orang lain untuk kehidupan kekal
bersama Bapa mereka di Surga.” (Pengajaran dan Pembelajaran Injil: Buku Pegangan untuk Guru dan
Pemimpin di Seminari dan Insitut Religi [2012], x).
Anda dapat mencapai tujuan ini dengan menjalankan Injil, mengajar Injil dengan
efektif kepada para siswa Anda, dan mengelola kelas atau program Anda dengan
tepat. Sewaktu Anda mempersiapkan diri dan mengajar Injil dengan cara-cara ini,
Anda akan memenuhi syarat untuk memperoleh pengaruh dari Roh Kudus.
Anda memiliki kesempatan untuk membantu para siswa belajar dengan Roh sehingga
mereka dapat memperkuat iman dan memperdalam keinsafan mereka. Anda dapat
menolong para siswa mencapai ini sewaktu Anda menuntun mereka untuk
mengidentifikasi, memahami, merasakan kebenaran dan pentingnya dari, serta
mempersiapkan diri untuk menerapkan ajaran dan asas penting dari Injil Yesus
Kristus.
Buku Pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil adalah sumber penting untuk
memahami proses pengajaran dan bagaimana menjadi lebih berhasil di ruang kelas.
Seringlah merujuk pada buku pegangan ini.
Apakah tujuan buku pegangan ini?
Kursus ini, Yesus Kristus dan Injil Abadi (Agama 250), memberikan kesempatan kepada
para siswa untuk mempelajari pelayanan kekal Yesus Kristus, dengan berfokus pada
peran ilahi-Nya di sepanjang kehidupan prafana, fana, dan pascafana-Nya. Kitabkitab standar, perkataan para nabi modern, dan dokumen yang berjudul “Kristus yang
Hidup: Kesaksian dari Para Rasul” (Ensign atau Liahona, April 2000, 2–3) digunakan
sebagai sumber-sumber yang diilhami untuk kursus ini. Penatua Richard G. Scott dari
Kuorum Dua Belas Rasul telah menekankan pentingnya mempelajari kehidupan dan
misi Yesus Kristus:
“Saya sungguh-sungguh mendorong Anda untuk membangun sebuah rencana belajar
pribadi untuk memahami dan menghargai akibat-akibat yang tak terdandingi, kekal,
serta tak terbatas dari penggenapan Yesus Kristus yang sempurna akan pemanggilanNya yang ditetapkan secara ilahi sebagai Juruselamat dan Penebus kita dengan lebih
baik. Perenungan pribadi yang mendalam akan tulisan suci disertai dengan
penyelidikan, doa sepenuh hati akan menguatkan pemahaman dan apreasi Anda terhadap
Pendamaian-Nya yang berharga” (“Dia Hidup! Mulia Nama-Nya!” Ensign atau Liahona, Mei 2010,
77).
Sewaktu para siswa mulai memahami dan menghargai pentingnya pemanggilan ilahi
Juruselamat dan dampak yang Dia miliki dalam kehidupan mereka, mereka akan
Preview
5
PENGANTAR BUKU PEDOMAN GURU YESUS KRISTUS DAN INJIL ABADI
dibentengi terhadap tantangan-tantangan kehidupan dan merasa dipersiapkan
dengan lebih baik untuk membahas peran ilahi Juruselamat dalam rencana
keselamatan, yang tentangnya kehidupan pribadi mereka adalah bagian yang tak
terpisahkan.
Apakah yang diharapkan dari para siswa?
Para siswa hendaknya membaca petikan-petikan tulisan suci dan ceramah-ceramah
kenabian yang tercantum di bagian Bacaan Siswa dari tiap pelajaran. Para siswa
hendaknya juga memenuhi persyaratan kehadiran dan menunjukkan kompetensi
terhadap materi kursus.
Bagaimana pelajaran-pelajaran yang tersusun dalam buku
pedoman ini?
Kursus ini dirancang sebagai kursus yang lamanya satu semester dengan 28 pelajaran
yang ditulis untuk periode kelas 50 menit. Jika kelas Anda bertemu dua kali tiap
minggu, ajarlah satu pelajaran untuk tiap periode kelas. Jika kelas Anda bertemu hanya
sekali tiap minggu selama 90 hingga 100 menit, gabungkan dan ajarlah dua pelajaran
untuk tiap periode kelas. Tiap garis besar pelajaran terdiri dari empat bagian:
• Pendahuluan
• Bacaan Latar Belakang
• Saran untuk Pengajaran
• Bacaan Siswa
Pendahuluan
Bagian ini memberikan pengantar singkat untuk topik dan tujuan pelajaran.
Bacaan Latar Belakang
Bagian ini merekomendasikan sumber-sumber, seperti pesan-pesan dari para nabi
modern, yang dapat membantu Anda memahami dengan lebih baik ajaran, asas, dan
kebenaran Injil yang tercakup dalam garis besar pelajaran.
Saran untuk Pengajaran
Bagian Saran untuk Pengajaran mencakup materi untuk membantu Anda mengetahui
baik apa yang akan diajarkan maupun bagaimana mengajarkannya (lihat juga bagian
4.3.3 dan 4.3.4 dalam Buku Pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil). Kegiatankegiatan pembelajaran yang disarankan dirancang untuk membantu para siswa
mengidentifikasi, memahami, dan menerapkan kebenaran-kebenaran yang sakral.
Anda boleh memilih untuk menggunakan sebagian atau semua saran sementara Anda
menyesuaikannya sehingga cocok dengan gaya mengajar individu Anda serta untuk
memenuhi kebutuhan dan keadaan para siswa Anda. Sewaktu Anda
mempertimbangkan bagaimana menyesuaikan materi pelajaran, ikuti nasihat ini dari
Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul:
“Presiden Packer telah sering mengajarkan, sebagaimana yang saya ketahui, bahwa kita
terlebih dahulu mengadopsi, kemudian menyesuaikan. Jika kita sepenuhnya paham
dengan pelajaran yang ditentukan yang harus kita berikan, maka kita dapat mengikuti
Roh untuk menyesuaikannya. Tetapi ada godaan, ketika kita berbicara tentang
fleksiblitas ini, untuk memulai dengan menyesuaikan alih-alih mengadopsi. Itu adalah
6
Preview
PENGANTAR BUKU PEDOMAN GURU YESUS KRISTUS DAN INJIL ABADI
keseimbangan. Itu adalah tantangan yang berkelanjutan. Tetapi pendekatan dengan mengadopsi
terlebih dahulu dan kemudian menyesuaikan adalah cara yang baik untuk tetap pada landasan yang
kuat” (“Diskusi Panel dengan Penatua Dallin H. Oaks” [Siaran Satelit Religi Seminari dan Institut, 7
Agt. 2012]; si.lds.org).
Bagian Saran untuk Pengajaran berisikan setidaknya satu pernyataan ajaran atau asas,
yang muncul dalam huruf tebal. Sewaktu para siswa menemukan ajaran dan asas ini
dan membagikan apa yang telah mereka pelajari, kata-kata mereka mungkin berbeda
dengan kata-kata yang dinyatakan dalam buku pedoman. Ketika ini terjadi, berhatihatilah untuk tidak menyiratkan bahwa jawaban mereka salah. Meskipun demikian,
jika sebuah pernyataandapat diungkapkan dengan lebih akurat, bantulah dengan hatihati untuk membantu mengklarifikasi pemahaman.
Untuk membantu para siswa menjadi siswa tulisan suci seumur hidup, ajarlah mereka
bagaimana menggunakan alat bantu belajar yang tersedia dalam edisi tulisan suci
Orang Suci Zaman Akhir. Ambillah kesempatan di dalam kelas untuk membantu para
siswa melatih keterampilan dan metode penelahaan tulisan suci (lihat Pengajaran dan
Pembelajaran Injil, 20–23). Sewaktu Anda melakukannya, para siswa akan
meningkatkan kecintaan mereka terhadap tulisan suci, diberi kuasa untuk
menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mereka, dan belajar untuk dituntun
oleh kuasa Roh Kudus.
Bacaan Siswa
Bagian ini mencantumkan petikan tulisan suci dan ceramah oleh para pembesar
umum Gereja yang akan memperkaya pemahaman siswa tentang topik-topik yang
terdapat dalam pelajaran. Doronglah para siswa untuk membaca materi-materi ini
sebelum mereka datang ke tiap kelas. Sewaktu mereka menelaah materi-materi yang
diilhami ini, mereka bukan hanya akan lebih siap untuk berperan serta dalam diskusi
kelas, tetapi mereka juga akan memperoleh pemahaman yang lebih luas tentang
topik-topik kursus. Berikan para siswa daftar semua “Bacaan Siswa” pada awal
semester.
Bagaimana saya dapat mempersiapkan diri untuk mengajar?
Tuhan akan membantu Anda sewaktu Anda mempersiapkan diri untuk mengajar.
Sewaktu Anda mempersiapkan diri, mungkin akan bermanfaat jika Anda menanyakan
kepada diri Anda sendiri pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Apakah saya telah berdoa untuk menerima bimbingan Roh Kudus?
• Apakah saya telah menelaah blok-blok tulisan suci dan bacaan latar belakang yang
ditugaskan?
• Apakah saya telah membaca kurikulum dan menentukan apakah ada sesuatu di
sana yang perlu saya adaptasi atau sesuaikan untuk memenuhi kebutuhan para
siswa saya?
• Bagaimana saya dapat menindaklanjuti bacaan siswa untuk memastikan bahwa
para siswa memperoleh manfaat terbesar darinya?
• Bagaimana saya dapat membantu tiap siswa saya berperan serta sepenuhnya dalam
pelajaran?
Saran-saran berikut mungkin juga bermanfaat.
Preview
7
PENGANTAR BUKU PEDOMAN GURU YESUS KRISTUS DAN INJIL ABADI
• Doronglah para siswa untuk membaca petikan tulisan suci dan artikel yang
ditugaskan sebelum tiap kelas.
• Berharaplah para siswa memenuhi peran mereka sebagai pembelajar.
• Seringlah memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menjelaskan ajaran
dan asas menggunakan kata-kata mereka sendiri, membagikan pengalamanpengalaman yang relevan, dan bersaksi tentang apa yang mereka ketahui dan
rasakan.
• Variasikan kegiatan dan pendekatan pembelajaran yang Anda gunakan dalam tiap
kelas dan juga dari hari ke hari.
• Ciptakan lingkungan pembelajaran yang mengundang Roh dan di mana para siswa
memiliki kesempatan istimewa dan tanggung jawab untuk mengajar dan belajar
dari satu sama lain (lihat A&P 88:78, 122).
Penatua Richard G. Scott dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan:
“Pastikan bahwa ada banyak peran serta karena penggunaan hak pilihan itu oleh
seorang siswa mewenangkan Roh Kudus untuk mengajar. … Sewaktu para siswa
mengungkapkan secara lisan kebenaran-kebenaran, mereka diteguhkan dalam jiwa
mereka dan memperkuat kesaksian pribadi mereka” (“To Understand and Live Truth”
[evening with Elder Richard G. Scott, Februari 4, 2005], 3; si.lds.org).
Bagaimana saya dapat menyesuaikan pelajaran bagi
penyandang cacat?
Sewaktu Anda mempersiapkan diri untuk mengajar, pedulilah dengan siswa yang
berkebutuhan khusus. Sesuaikan kegiatan dan harapan untuk membantu mereka
berhasil. Misalnya, beberapa siswa mungkin memperoleh manfaat dengan memiliki
akses ke rekaman audio tulisan suci. Ini dapat diunduh dengan mudah dari LDS.org.
Untuk lebih banyak gagasan dan sumber, rujuklah pada halaman Disability Resources
di disabilities.lds.org dan bagian buku pedoman kebijakan Seminari dan Institut Religi
yang berjudul Kelas dan Program yang Disesuaikan untuk Siswa Penyandang Cacat.
Yesus Kristus dan Injil Abadi (Agama 250)
Bacaan Siswa
Catatan: Anda tidak diharuskan membaca materi-materi yang disarankan yang tidak
tersedia dalam bahasa Anda.
Pelajaran
Judul
Bacaan yang Disarankan
1
Yesus Adalah Kristus
yang Hidup
• Yohanes 20:30–31; 1 Nefi 6:4; 2 Nefi 25:23, 26.
• “Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,”Ensign
atauLiahona, April 2000, 2–3.
• Dieter F. Uchtdorf, “Kuasa dari Kesaksian Pribadi,” Ensign
atau Liahona, November 2006, 37–39.
2
8
Yesus Kristus Adalah
Pusat dari Seluruh
Sejarah Manusia
• Alma 12:22–34; 34:9; 42:8, 11; Ajaran dan Perjanjian 22:1;
45:9; 66:2; Abraham 3:24–27; 1 Petrus 1:19–20; Musa 4:2.
• Robert D. Hales, “Hak Pilihan: Penting dalam Rencana
Kehidupan,” Ensign atau Liahona, November 2010, 24–27.
Preview
PENGANTAR BUKU PEDOMAN GURU YESUS KRISTUS DAN INJIL ABADI
Pelajaran
Judul
Bacaan yang Disarankan
3
Yehova dan Pelayanan
Prafana-Nya
• Wahyu 12:7–11; Abraham 3:15–25; Ajaran dan Perjanjian
138:55–56.
• Richard G. Scott, “Jesus Christ, Our Redeemer,” Ensign, Mei
1997, 53–54, 59.
4
Yehova Menciptakan
Bumi
• Kejadian 1:1; Yohanes 1:1–3; Ibrani 1:1–2; Musa 2:1;
Mormon 9:16–17; Ajaran dan Perjanjian 38:1–3; 76:22–24;
104:14–17; Yakub 4:9; Ajaran dan Perjanjian 101:32–34;
Musa 1:27–33, 39; 1 Nefi 17:36; Ajaran dan Perjanjian
49:16–17.
• Russell M. Nelson, “The Creation,” Ensign, Mei 2000, 84–86.
5
Yesus Kristus Adalah
Yehova dalam
Perjanjian Lama
• Yohanes 8:51–59; 18:5, 8; Keluaran 3:11–14; 6:2–3; 3 Nefi
15:5; Musa 6:51–52, 64–66; Kejadian 17:1–9; Abraham
1:18–19; 2:8–11.
• “Bagian Pemerkayaan A: Siapa Allah dalam Perjanjian
Lama,” Buku Pedoman Siswa Perjanjian Lama: Kejadian
–2 Samuel, edisi ke-3. (Buku Pedoman Church Educational
System, 2003), 45–48.
Perlambang,
Bayangan, dan Simbol
tentang Yesus Kristus
• 2 Nefi 11:2–6; Musa 6:63.
Yesus Kristus—Putra
Tunggal Allah dalam
Daging
• Matius 1:18–24; Lukas 1:26–35; Yohanes 10:17–18; 1 Nefi
11:13–21; Mosia 3:7–8.
Yesus Kristus
Menggenapi Segala
Kebenaran
• Matius 3:13–17; 2 Nefi 31:4–21
9
Pengaruh Mendalam
Juruselamat
• 2 Korintus 5:21; Ibrani 2:17–18; 4:15–16; Ajaran dan
Perjanjian 20:22; Matius 4:1–11; Lukas 22:42, 44; Yohanes
6:38; 3 Nefi 11:11; Yohanes 4:1–29.
10
Mari, Ikutlah Aku
• Yohanes 1:35–47; 2 Nefi 26:33; Alma 5:33–34; Matius
4:18–22; Lukas 5:11; 9:57–62; 14:25–33.
6
7
8
• Russell M. Nelson, “In This Holy Land,” Tambuli, Februari
1991, 10–19.
• Robert E. Wells, “Our Message to the World,” Ensign,
November 1995, 65–66.
• Robert D. Hales, ““The Covenant of Baptism: To Be in the
Kingdom and of the Kingdom,”” Ensign, November 2000,
6–9
• Dieter F. Uchtdorf, “Jalannya Murid,” Ensign atau Liahona,
Mei 2009, 75–78.
• Joseph B. Wirthlin, “Ikutlah Aku,” Ensign, Mei 2002, 15–17.
11
Yesus Kristus Berjalan
Berkeliling Sambil
Berbuat Baik
• Kisah Para Rasul 10:38; Matius 5:9–12, 21–24, 38–41,
43–47; 6:14–15; 7:1–5.
• Dallin H. Oaks, “Mengasihi Sesama dan Hidup dengan
Perbedaan,” Ensign atau Liahona, November 2014, 25–28.
• Jeffrey R. Holland, “Harga—dan Berkat—dari Kemuridan,”
Ensign atau Liahona, Mei 2014, 6–9.
Preview
9
PENGANTAR BUKU PEDOMAN GURU YESUS KRISTUS DAN INJIL ABADI
Pelajaran
Judul
Bacaan yang Disarankan
12
Mukjizat di JalanJalan Palestina
• Markus 1:39– 42; 2:1–12; 5:1–8, 19, 22–43; 8:1–9; Lukas
7:11–15; 1 Nefi 11:31; Mosia 3:5–6; 3 Nefi 17:5–9.
• Sydney S. Reynolds, “A God of Miracles,” Ensign, Mei 2001,
12–13.
13
Yesus Kristus
Memanggil Dua Belas
Rasul
• Matius 10:1–8; 16:15–19; 17:1–8; Kisah Para Rasul 1:21–22;
2:22–24, 32; 3:12–16; 4:31–33; 5:29–32; Ajaran dan
Perjanjian 107:23.
• Boyd K. Packer, “Dua Belas,” Ensign atau Liahona, Mei 2008,
83–87.
14
Yesus Kristus Adalah
Mesias
• Matius 21:1–11; Lukas 4:16–24; Yohanes 6:5–15, 31–32,
49–53, 66–69.
• Penuntun bagi Tulisan Suci: “Mesias”; scriptures.lds.org.
• G. Homer Durham, “Jesus the Christ: The Words and Their
Meaning,” Ensign, Mei 1984, 14–16.
15
Yesus Kristus
Memberlakukan
Sakramen
• Matius 26:26–28; Lukas 22:17–20; 1 Korintus 11:27–30;
3 Nefi 18:1–11, 28–29; 20:8–9; Ajaran dan Perjanjian
20:75–79.
• Dallin H. Oaks, “Pertemuan Sakramen dan Sakramen,”
Ensign atau Liahona, November 2008, 17–20.
16
17
18
Juruselamat
Mendamaikan DosaDosa Seluruh Umat
Manusia
• Markus 14:33–36; Lukas 22:39–46; Yohanes 15:13; 1 Petrus
3:18; 2 Nefi 9:21; Mosia 3:7; Alma 7:11–13; Ajaran dan
Perjanjian 19:15–20.
Juruselamat
Menderita dan Mati di
Kayu Salib Kalvari
• Matius 27:26–54; Lukas 23:34–46; Yohanes 10:11–18;
19:10–11, 19–37; 1 Nefi 19:9.
Juruselamat Melayani
di Dunia Roh
• Lukas 23:39–43; 1 Petrus 3:18–20; 4:6; Ajaran dan
Perjanjian 128:15, 22; 138:1–37.
• David A. Bednar,“The Atonement and the Journey of
Mortality,”Ensign, April 2012, 40–47.
• Jeffrey R. Holland, “Tak Seorang Pun Ada Bersama-Nya,”
Ensign atau Liahona, Mei 2009, 86–88.
• Spencer J. Condie, “The Savior’s Visit to the Spirit World,”
Ensign, Juli 2003, 32–36.
19
Dia Bangkit
• Lukas 24:1–48; Yohanes 20; 1 Korintus 15:1–29, 54–58.
• Dallin H. Oaks, “Resurrection,” Ensign, Mei 2000, 14–16.
20
10
Juruselamat Melayani
Kepada “DombaDomba Lain”-Nya
• Yohanes 10:11–16; 3 Nefi 11:1–17; 15:16–21; 16:1–3.
• Ronald A. Rasband, “One by One,” Ensign, November 2000,
29–30.
Preview
PENGANTAR BUKU PEDOMAN GURU YESUS KRISTUS DAN INJIL ABADI
Pelajaran
Judul
Bacaan yang Disarankan
21
Yesus Kristus
Mengorganisasi
Gereja-Nya
• Matius 10:1– 4; 16:19; 17:3–7; 18:18; Kisah Para Rasul
2:1–6, 14–26; 4:1–13, 18–21; Kisah Para Rasul 10:9–20,
25–28, 34–35, 44–48; Kisah Para Rasul 15:1–11, 13–19;
Efesus 2:19–20; 4:11–14.
• Jeffrey R. Holland, “Nabi, Pelihat, dan Pewahyu,” Ensign atau
Liahona, November 2004, 6–9.
22
Bapa dan Putra
Menampakkan Diri
kepada Joseph Smith
• Joseph Smith—Sejarah 1:5–26.
• Dieter F. Uchtdorf, “Buah dari Penglihatan Pertama,” Ensign
atau Liahona, Mei 2005, 36–38.
• Neil L. Andersen,“Joseph Smith,”Ensign atau Liahona,
November 2014, 28–31.
Juruselamat
Memulihkan Imamat,
Gereja, dan Injil-Nya
• Ajaran dan Perjanjian 1:17, 38; 18:33–35; Joseph
Smith—Sejarah 1:17–20.
24
Dia Hidup!
• Mosia 5:1–15; Ajaran dan Perjanjian 45:3–5; 76:19–24;
110:1–4.
25
Yesus Kristus Kelak
Akan Kembali
• Matius 25:1–13; Ajaran dan Perjanjian 133:3–19.
23
• Tad R. Callister, “Apakah Cetak Biru Gereja Kristus?”
(Kebaktian Church Educational System untuk dewasa muda,
12 Januari 2014); LDS.org.
• Penuntun bagi Tulisan Suci, “Kedatangan Kedua Yesus
Kristus”; scriptures.lds.org.
• Dallin H. Oaks, “Persiapan bagi Kedatangan Kedua,” Ensign
atau Liahona, Mei 2004, 7–10.
26
27
28
Yesus Kristus Akan
Memerintah sebagai
Raja di Atas Segala
Raja dan Menghakimi
Dunia
• Matius 25:31–46.
Yesus Kristus Adalah
Terang, Kehidupan,
dan Pengharapan
Dunia
• Mazmur 146:5; Yohanes 8:12; Roma 5:3–5; 15:13; 1 Petrus
1:3; Eter 12:4, 32; Moroni 7:3, 40–41; Ajaran dan Perjanjian
88:6–13; 138:14.
Kesaksian Pribadi
tentang Yesus Kristus.
• Matius 5:14–16; 2 Nefi 25:26; Mosia 18:8–11; 3 Nefi 18:24.
• Bab 45, “Milenium,” Asas-Asas Injil [2009], 263–67.
• Bab 46, “Penghakiman Terakhir” Asas-Asas Injil [2009],
268–274.
• Dieter F. Uchtdorf, “Harapan akan Terang Allah,” Ensign atau
Liahona, Mei 2013, 70, 75–77.
• D. Todd Christofferson, “Becoming a Witness of Christ,”
Ensign, Maret 2008, 58–63.
Preview
11
1
Yesus Adalah Kristus yang
Hidup
Pendahuluan
Para saksi modern telah menyatakan: “Kami memberikan
kesaksian, sebagai para Rasul yang benar-benar telah ditahbiskan
oleh-Nya—bahwa Yesus adalah Kristus yang Hidup” (“Kristus
yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,” Ensign atau Liahona, April
2000, 3). Karena dunia tampaknya tak mengetahui tentang sifat
sejati Yesus Kristus dan hubungan-Nya dengan Allah Bapa, adalah
penting untuk memiliki kesaksian yang pasti tentang Putra Terkasih
Allah. Pelajaran ini akan membantu para siswa mengidentifikasi
kebutuhan ini dan mempelajari bagaimana mereka bisa bersaksi
dengan lebih baik tentang Yesus Kristus kepada keluarga, temanteman, dan tetangga.
Bacaan Latar Belakang
• ““Kristus yang Hidup: Kesaksian dariPara Rasul,”Ensign atauLiahona, April 2000,
2–3.
• Dieter F. Uchtdorf, “Kuasa dari Kesaksian Pribadi,” Ensign atau Liahona, November
2006, 37–39.
Saran untuk Pengajaran
Kristus yang Hidup
Tulislah pertanyaan berikut di papan tulis:
Siapakah Yesus Kristus, dan mengapa Anda percaya kepada-Nya?
Beri tahu para siswa bahwa banyak orang menjawab pertanyaan ini dengan
memberikan kesaksian. Salah satu kesaksian seperti itu diungkapkan dalam nyanyian
pujian “Dia Hidup Sang Penebusku” (Nyanyian Rohani, no. 53). Berikan lirik nyanyian
pujian ini kepada kelas, dan bagilah para siswa ke dalam empat kelompok. Tugasi tiap
kelompok dengan bait yang berbeda dari nyanyian pujian, dan mintalah mereka untuk
membaca kata-katanya. Setelah waktu yang cukup, ajukan pertanyaan-pertanyaan
berikut:
• Kata atau ungkapan apakah yang digunakan dalam nyanyian pujian ini untuk
mengungkapkan siapa Yesus Kristus itu dan apa yang Dia lakukan bagi kita?
(Jawaban hendaknya mencakup “sang Pemimpinku,” teman suciku,” “sang Nabi,
Imam, Rajaku,” “Juruselamatku.” Dia memberkati kita dengan kasih-Nya,
membela kita, membimbing kita, menghibur kita, dan memberi kita napas setiap
hari).
• Kata-kata apakah yang digunakan nyanyian pujian ini untuk menggambarkan cara
kesaksian tentang Yesus Kristus dapat memengaruhi kita? (Jawaban hendaknya
mencakup “lega” dan “manisnya.”)
Beri tahu kelas bahwa Presidensi Utama dan Kuorum Dua Belas Rasul menyatakan
secara terbuka kesaksian kolektif mereka tentang Yesus Kristus dalam “Kristus yang
Hidup: Kesaksian dari para Rasul” (lihat Ensign atau Liahona April 2000, 2–3). Berikan
kepada tiap siswa salinan tentang kesaksian ini, dan jelaskan bahwa banyak topik
pelajaran kursus ini diambil dari ajaran dan asas yang disajikan dalam dokumen yang
12
Preview
PELAJARAN 1: YESUS ADALAH KRISTUS YANG HIDUP
diilhami ini. Undanglah seorang siswa untuk membacakan paragraf pertama dengan
keras:
“Pada saat kita memperingati kelahiran Yesus Kristus dua ribu tahun yang lalu, kami menyampaikan
kesaksian kami akan kenyataan kehidupan-Nya yang tak tertandingi dan kebajikan tanpa batas
Pendamaian-Nya yang agung. Tidak ada seorang lain pun yang memiliki pengaruh yang demikian
dalam ke atas semua orang yang pernah hidup dan yang masih akan hidup di atas bumi ini” (“Kristus
yang Hidup: Kesaksian dari para Rasul,” Ensign atau Liahona, April 2000, 2).
• Pengaruh apakah yang ingin Anda miliki dari penelaahan Anda tentang Yesus
Kristus dan Injil abadi-Nya pada Anda semester ini? (Sewaktu para siswa
menanggapi, Anda mungkin ingin menekankan bahwa penelaahan yang tulus
tentang kehidupan Yesus Kristus akan membantu kita menghargai pengaruh
mendalam yang telah Dia berikan dan dapat berikan dalam kehidupan kita.
• Dalam hal-hal apakah Juruselamat telah memengaruhi semua orang yang pernah
hidup dan yang akan hidup di bumi? (Sewaktu para siswa merespons, pastikan
untuk menekankan Pendamaian universal Juruselamat).
Beri tahu para siswa bahwa kursus ini akan memfokuskan pada pelayanan kekal
Juruselamat di sepanjang kehidupan prafana, fana, dan pascafana-Nya. Sewaktu para
siswa menelaah banyak peran ilahi Juruselamat, kasih dan kesaksian mereka tentang
Dia akan menjadi lebih mendalam.
Yohanes 20:30–31; 1 Nefi 6:4; 2 Nefi 25:23, 26
Tulisan suci ditulis agar orang-orang boleh percaya kepada Yesus Kristus
Tanyakan kepada para siswa berapa banyak kitab menurut mereka yang telah ditulis
tentang Yesus Kristus. Jelaskan bahwa penelaahan yang tepat apa pun tentang
kehidupan Yesus Kristus harus dipusatkan pada tulisan suci. Undanglah tiga siswa
untuk bergiliran membaca dengan keras petikan tulisan suci berikut: Yohanes
20:30–31; 1 Nefi 6:4; dan 2 Nefi 25:23, 26. Mintalah kelas untuk mengikuti, dengan
mencari alasan mengapa tulisan suci adalah sumber yang berharga ketika menelaah
pelayanan kekal Juruselamat.
• Asas apakah yang petikan-petikan ini ajarkan tentang tujuan tulisan suci?
(Walaupun para siswa mungkin menggunakan berbagai kata, mereka hendaknya
mengidentifikasi asas berikut: Sewaktu kita menelaah petikan-petikan tulisan
suci tentang Juruselamat, kesaksian kita mengenai Dia akan diperkuat dan
kita akan menjadi lebih dekat kepada-Nya).
Tampilkan pernyataan berikut oleh Penatua D. Todd Christofferson dari Kuorum Dua
Belas Rasul, dan undanglah seorang siswa untuk membacanya dengan keras.
“Tujuan inti dari semua tulisan suci adalah untuk mengisi jiwa kita dengan iman kepada
Allah Bapa dan Putra-Nya, Yesus Kristus ….
“… Iman datang melalui kesaksian dari Roh Kudus kepada jiwa kita, Roh kepada roh,
sewaktu kita mendengar atau membaca firman Allah. Dan iman menjadi matang ketika
kita terus mengenyangkan diri dengan firman tersebut (“Berkat dari Tulisan Suci,”
Ensign atau Liahona, Mei 2010, 34, 35).
• Dalam hal-hal apakah tulisan suci dapat menolong kita memperkuat iman kita
atau menjadi lebih dekat kepada Yesus Kristus?
Preview
13
PELAJARAN 1: YESUS ADALAH KRISTUS YANG HIDUP
• Bagaimana iman dan kesaksian Anda kepada Yesus Kristus telah diperkuat dengan
menelaah tulisan suci?
Berilah tiap siswa salinan dari sumber-sumber yang dicantumkan di bagian Bacaan
Siswa untuk kursus ini. (Ini bisa dalam bentuk fotokopi kertas, atau Anda dapat
menjelaskan kepada para siswa di mana mereka dapat menemukan kopi digital).
Tantanglah para siswa untuk menjadikan bacaan siswa untuk kursus ini bagian dari
penelaahan tulisan suci harian mereka selama semester ini. Yakinkan para siswa
bahwa sewaktu mereka bertindak berdasarkan tantangan ini, mereka akan diajar oleh
Roh Kudus dan akan menjadi lebih dekat kepada Juruselamat.
Menjadi Saksi bagi Yesus Kristus
Jelaskan kepada para siswa bahwa tidaklah cukup hanya sekadar menelaah tentang
Juruselamat dalam tulisan suci. Kita juga harus memperoleh kesaksian rohani secara
pribadi melalui kuasa Roh Kudus bahwa Yesus adalah Kristus, Yang Diurapi,
Juruselamat dan Penebus kita. Bagikanlah kepada kelas pernyataan berikut dari
Presiden Dieter F. Uchtdorf dari Presidensi Utama.
“Kita tidak bisa bergantung pada kesaksian orang lain. Kita perlu mengetahui bagi diri
kita sendiri. Presiden Gordon B. Hinckley berkata, ’Setiap Orang Suci Zaman Akhir
memiliki tanggung jawab untuk mengetahui bagi dirinya sendiri dengan kepastian
tanpa keraguan apa pun bahwa Yesus adalah Putra yang hidup, yang telah dibangkitkan
dari Allah yang hidup’ (“Fear Not to Do Good,” Ensign, Mei 1983, 80).
“Sumber dari pengetahuan yang pasti dan keyakinan yang kuat ini adalah wahyu ilahi, ’karena
kesaksian Yesus adalah roh nubuat’ (Wahyu 19:10).
“Kita menerima kesaksian ini ketika Roh Kudus berbicara kepada roh di dalam diri kita ….
“Inti dari kesaksian ini senantiasa adalah iman kepada, dan pengetahuan tentang, Yesus Kristus serta
misi ilahi-Nya” (“Kuasa dari Kesaksian Pribadi”Ensign atau Liahona, November 2006, 38).
• Mengapa menurut Anda Yesus Kristus hendaknya menjadi inti dari kesaksian kita?
• Menurut Anda apa yang Juruselamat ingin agar Anda lakukan dengan kesaksian
Anda tentang Dia?
Tampilkan pernyataan berikut oleh Penatua D. Todd Christofferson dari Kuorum Dua
Belas Rasul, dan undanglah seorang siswa untuk membacanya dengan keras.
“Orang-orang seharusnya dapat melihat dalam diri kita sesuatu tentang Yesus Kristus.
Cara kita bertindak, berbicara, berpenampilan, dan bahkan berpikir akan mencerminkan
diri-Nya dan jalan-Nya …. Walaupun kita tidak ada bersama-Nya dalam pelayananNya, sewaktu kita menyelidiki tulisan suci, kita melihat Yesus dan apa yang Dia katakan
dan lakukan. Dan sewaktu kita meniru pola itu, kita memberikan kesaksian tentang
Dia” (“Becoming Witness of Christ,” Ensign, Maret 2008, 60).
Tindaklanjuti dengan menanyakan kepada para siswa:
• Bagaimana Anda pernah melihat orang lain memberikan kesaksian tentang Yesus
Kristus melalui tindakan mereka?
• Sewaktu Anda memikirkan tentang dunia tempat Anda tinggal, apa yang dapat
kita lakukan agar kesaksian kita tentang Juruselamat dapat memiliki dampak pada
orang lain?
14
Preview
PELAJARAN 1: YESUS ADALAH KRISTUS YANG HIDUP
Bersaksilah bahwa sewaktu kita memperoleh kesaksian tentang Yesus Kristus
melalui kuasa Roh Kudus, kita memiliki tanggung jawab untuk
membagikannya.
Tantanglah para siswa untuk hidup tiap hari siap bersaksi tentang Yesus Kristus
melalui perkataan dan tindakan mereka. Doronglah mereka untuk datang ke kelas
dalam keadaan telah membaca bacaan siswa yang ditugaskan dan dengan kesediaan
untuk membagikan wawasan, mengajukan pertanyaan, dan berperan serta dalam
diskusi kelas.
Bacaan Siswa
• Yohanes 20:30–31; 1 Nefi 6:4; 2 Nefi 25:23, 26.
• ““Kristus yang Hidup: Kesaksian dariPara Rasul,”Ensign atauLiahona, April 2000,
2–3.
• Dieter F. Uchtdorf, “Kuasa dari Kesaksian Pribadi,” Ensign atau Liahona, November
2006, 37–39.
Preview
15
2
Pendahuluan
Yesus Kristus Adalah Pusat dari
Seluruh Sejarah Manusia
Dalam memberikan kesaksian tentang peran penting Yesus Kristus
dalam rencana Bapa Surgawi, para nabi modern telah menyatakan,
“Kami dengan khidmat bersaksi bahwa kehidupan-Nya, yang
adalah pusat dari seluruh sejarah manusia, tidak dimulai di
Betlehem maupun berakhir di Kalvari” (“Kristus yang Hidup:
Kesaksian dari para Rasul,”Ensign atau Liahona, April 2000, 2).
Pelajaran ini akan meolong para siswa memahami dengan lebih
baik bahwa Bapa Surgawi menetapkan rencana keselamatan-Nya
di dunia prafana dan menahbiskan sebelumnya Yehova, Yesus
Kristus prafana, untuk menjadi tokoh sentral dalam rencana itu.
Para siswa akan terdorong untuk menempatkan Yesus Kristus
sebagai sentral kehidupan fana mereka.
Bacaan Latar Belakang
• Robert D. Hales, “Hak Pilihan: Penting dalam Rencana Kehidupan,” Ensign atau
Liahona, November 2010, 24–27.
• Dallin H. Oaks, “The Great Plan of Happiness,” Ensign, November 1993, 72–75.
Saran untuk Pengajaran
Alma 12:22–34
Juruselamat adalah sentral dari rencana Allah.
Tampilkan pernyataan berikut oleh Penatua Alexander B. Morrison dari Tujuh Puluh
dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan keras. Mintalah kelas untuk
mengikuti dan mengidentifikasi apa yang Bapa Surgawi sampaikan kepada anakanak-Nya di dunia prafana:
“Dahulu kala, sebelum bumi di mana kita tinggal sekarang ada, Allah Bapa kita …
menetapkan sebuah rencana …. Rencana [itu] menyediakan jalan yang sempurna bagi
semua anak Allah untuk menerima kebakaan dan memperoleh kehidupan kekal”
(“Life—the Gift Each Is Given,” Ensign, Desember 1998, 15–16).
• Berkat-berkat apakah yang Penatua Morrison katakan pada akhirnya dapat kita
terima sebagai bagian dari rencana Allah? (Jelaskan bahwa kebakaan merujuk pada
kondisi tubuh yang dibangkitkan—tidak pernah mati secara jasmani lagi—dan
bahwa kehidupan kekal merujuk pada jenis kehidupan yang dijalani Bapa).
Undanglah para siswa untuk membaca Alma 12:25 dalam hati dan mengidentifikasi
bagaimana Alma merujuk pada rencana Allah dan kapan itu dipersiapkan. Mintalah
mereka untuk melaporkan apa yang mereka temukan. (Alma mengajarkan bahwa
“rencana penebusan” Allah ditetapkan “sejak pelandasan dunia.” Setelah para siswa
menanggapi, Anda mungkin ingin menjelaskan bahwa sebutan-sebutan lain tentang
rencana Allah adalah “rencana penuh belas kasihan Pencipta yang agung” [2 Nefi 9:6];
“rencana keselamatan” [Alma 24:14]; “rencana besar dari Allah Yang Kekal ” [Alma
34:9]; “rencana kebahagiaan yang besar” [Alma 42:8]; dan “perjanjian yang abadi”
[A&P 22:1; 45:9; 66:2]).
Undanglah para siswa untuk menelaah Alma 12:22–23 secara berpasangan, dengan
mencari alasan mengapa rencana Allah disebut rencana penebusan. Setelah waktu
16
Preview
PELAJARAN 2: YESUS KRISTUS ADALAH PUSAT DARI SELURUH SEJARAH MANUSIA
yang cukup, mintalah beberapa siswa untuk membagikan temuan mereka dengan
kelas. Bantulah para siswa memahami lebih lanjut ayat-ayat ini dengan menanyakan:
• Menurut ajaran Alma, apa yang akan menjadi keadaan kekal kita tanpa rencana
penebusan? (Tanpa rencana penebusan, tidak dapat ada kebangkitan orang mati
atau penebusan dari dosa, membiarkan umat manusia hilang dan jatuh serta dalam
keadaan kematian jasmani dan rohani selamanya [lihat juga 2 Nefi 9:6–13]).
• Mengapa penting bahwa jalan disediakan bagi kita untuk mengatasi kondisikondisi ini?
Mintalah seorang siswa untuk membaca Alma 12:33–34 dengan keras. Mintalah kelas
untuk mengikuti, dengan mencari apa yang Allah sediakan untuk menebus anakanak-Nya. Bantulah para siswa menyatakan sebuah ajaran atau asas yang diajarkan
dalam ayat-ayat ini dengan menanyakan:
• Bagaimana Anda akan merangkum apa yang Yesus sediakan bagi kita dalam
rencana Allah? (Jawaban hendaknya mencakup yang berikut: Jika kita bertobat
dan tidak mengeraskan hati kita, kita akan menerima belas kasihan dan
pengampunan akan dosa-dosa melalui Putra Tunggal Allah. Hanya melalui
Yesus Kristus kita bisa menerima pengampunan akan dosa-dosa dan masuk
ke dalam hadirat Bapa Surgawi).
Bersaksilah bahwa Yesus Kristus adalah sentral bagi rencana Allah dan bahwa melalui
Pendamaian-Nya jalan disediakan bagi kita untuk menerima kebakaan dan kehidupan
kekal.
Abraham 3:24–27; 1 Petrus 1:19–20
Yesus Kristus telah ditahbiskan sebelumnya untuk menjadi Juruselamat kita
Mintalah siswa untuk menyelidiki Abraham 3:24–27 dan 1 Petrus 1:19–20, mencari apa
yang diajarkan petikan-petikan ini tentang peran Juruselamat dalam rencana Allah.
Kemudian ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut: (Catatan: Dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan seperti ini, Anda dapat membantu para siswa belajar cara
menganalisis petikan-petikan tulisan suci dan mengidentifikasi ajaran-ajaran yang
diajarkan di dalamnya).
• Dalam Abraham 3:26, apakah yang dimaksud dengan ungkapan “keadaan
pertama” dan “keadaan kedua”? (“Keadaan pertama” merujuk pada keberadaan
prafana, dan “keadaan kedua” merujuk pada kehidupan fana).
• Siapakah tiga individu yang disebutkan dalam Abraham 3:27, dan apakah yang
dilakukan oleh masing-masing individu? (Bapa Surgawi; Yesus Kristus, dan Setan.
Tekankan bahwa di dunia prafana, Bapa Surgawi menahbiskan sebelumnya
Putra Sulung-Nya, Yesus Kristus, untuk menjadi tokoh sentral dalam
rencana-Nya).
Pastikan para siswa memahami bahwa Yesus dikenal sebagai Yehova di dunia prafana.
Kemudian tanyakan:
• Ketika Yehova mengatakan kepada Bapa, “Di sinilah Aku, utuslah Aku,” Dia
berkomitmen untuk melakukan apakah dalam kefanaan? (Mengajarkan Injil-Nya,
menegakkan Gereja-Nya, menderita dan mati untuk dosa-dosa kita, serta bangkit
dari orang mati).
• Apakah makna dari pemilihan Yehova oleh Bapa Surgawi sebagai Penebus kita
dalam hubungannya dengan kemungkinan masa depan kita?
Preview
17
PELAJARAN 2: YESUS KRISTUS ADALAH PUSAT DARI SELURUH SEJARAH MANUSIA
Mintalah para siswa menelaah Musa 4:2 dalam hati, dengan mencari kebenarankebenaran penting lainnya tentang pemilihan Yehova oleh Bapa Surgawi sebagai
Juruselamat dan Penebus kita. Sewaktu para siswa menjelaskan apa yang mereka
temukan, pastikan mereka mengidentifikasi kebenaran berikut: Yehova dipilih
bahkan sejak awal. Satu alasan Yehova dipilih adalah bahwa Dia berupaya
melakukan kehendak Bapa dan akan memberikan segala kemuliaan kepada
Bapa. Untuk menekankan lebih lanjut kebenaran ini, perlihatkan dan bacalah dengan
keras pernyataan berikut oleh Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas Rasul:
“[Yesus Kristus] rupanya adalah satu-satunya orang yang cukup rendah hati dan rela
dalam sidang prafana untuk ditahbiskan sebelumnya untuk [mendatangkan
Pendamaian tak terbatas]” (“The Atonement of Jesus Christ,” Ensign, Maret 2008, 35).
Mintalah para siswa memvisualisasikan bagaimana rasanya berada di sana ketika Bapa
Surgawi memberi tahu semua anak-Nya bahwa Putra Sulung-Nya, Yehova, akan
menjadi Juruselamat kita. Kemudian perlihatkan pernyataan berikut oleh Nabi Joseph
Smith (1805–1844), dan mintalah seorang siswa membacanya dengan keras:
“Pada pengorganisasian pertama di surga kita semua hadir serta melihat Juruselamat
dipilih dan ditunjuk serta rencana keselamatan dibuat, dan kita menyetujuinya”
(Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Joseph Smith [2007], 239).
• Menurut Anda apakah yang Anda ketahui tentang Yehova yang akan menuntun
Anda untuk mendukung pemanggilan serta penetapan-Nya sebagai Juruselamat
dan Penebus kita?
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Neal A. Maxwell (1926–2004) dari
Kuorum Dua Belas Rasul. Kemudian berikan para siswa waktu sejenak untuk
menuliskan pikiran dan perasaan apa pun yang mereka miliki tentang Juruselamat
sementara mereka merenungkan kebenaran ilahi yang Penatua Maxwell ajarkan:
“Belum pernah siapa pun menawarkan begitu banyak kepada sedemikian banyak orang
dalam begitu sedikit kata seperti ketika Yesus berkata, ‘Di sinilah Aku, utuslah Aku’
(Abraham 3:27).” (“Jesus of Nazareth, Savior and King,” Ensign, Mei 1976, 26).
Pertimbangkan untuk meminta beberapa siswa membagikan kepada kelas apa yang
telah mereka tulis.
Menempatkan Juruselamat sebagai sentral kehidupan fana kita.
Rujuklah para siswa kembali ke Abraham 3:25, di mana kita belajar bahwa Bapa
Surgawi bermaksud untuk menjadikan kefanaan sebagai saat untuk diuji, untuk
melihat apakah kita akan mematuhi perintah-perintah-Nya. Perlihatkan pernyataan
berikut oleh Penatua Robert D. Hales dari Kuorum Dua Belas Rasul. Mintalah seorang
siswa membacakan pernyataan tersebut dengan keras sementara kelas mencari sebuah
pilihan yang harus kita buat sebagai bagian dari ujian fana kita:
18
Preview
PELAJARAN 2: YESUS KRISTUS ADALAH PUSAT DARI SELURUH SEJARAH MANUSIA
“Pikirkan ini: di kehidupan prafana kita, kita memilih untuk mengikuti Juruselamat
Yesus Kristus! Dan karena kita melakukannya, kita diizinkan untuk datang ke bumi.
Saya bersaksi bahwa dengan membuat pilihan yang sama untuk mengikuti Juruselamat
sekarang, di bumi ini, kita akan memperoleh bahkan berkat yang lebih besar dalam
kekekalan. Namun ketahuilah: kita harus terus memilih untuk mengikuti Juruselamat.
Kekekalan adalah taruhannya, dan penggunaan hak pilihan dan tindakan-tindakan kita secara
bijaksana adalah penting agar kita boleh memiliki kehidupan kekal” (“Hak Pilihan: Penting dalam
Rencana Kehidupan,” Ensign atau Liahona, November 2010, 25).
Untuk membantu para siswa mengidentifikasi dan memahami sebuah asas atau
kebenaran yang diajarkan oleh Penatua Hales, ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Apakah yang Anda pelajari dari pernyataan Penatua Hales tentang pilihan-pilihan
kita dalam kehidupan ini? (Setelah para siswa menanggapi, bersaksilah bahwa
dengan memilih untuk menempatkan Juruselamat sebagai sentral dalam
kehidupan kita sementara kita berada di bumi ini, kita akan memperoleh berkatberkat yang lebih besar dalam kekekalan).
• Menurut Anda apakah yang Penatua Hales maksud dengan ungkapan “kekekalan
adalah taruhannya”?
• Apakah beberapa sikap dan tindakan yang mengindikasikan seseorang memilih
untuk mengikuti Yesus Kristus? (Tulislah tanggapan para siswa di papan tulis).
Jelaskan bahwa bagi sebagian besar dari kita, adalah mudah untuk berfokus pada
Juruselamat di hari Minggu. Tetapi bagaimana kita dapat menjadikan Dia lebih sebagai
bagian dari kehidupan kita selama minggu itu? Berikan waktu kepada para siswa
untuk merenungkan apa yang telah mereka lakukan hari ini untuk berfokus pada
Juruselamat. Undanglah mereka untuk menuliskan sesuatu yang dapat mereka
lakukan hari ini untuk menempatkan Juruselamat lebih sepenuhnya sebagai sentral
dalam kehidupan mereka. Doronglah mereka untuk membuat komitmen kepada Bapa
Surgawi di dalam hati mereka bahwa mereka akan melakukannya.
Akhiri pelajaran dengan membagikan kesaksian Anda tentang kebenaran-kebenaran
yang telah Anda ajarkan hari ini.
Bacaan Siswa
• Alma 12:22–34; 34:9; 42:8, 11; Ajaran dan Perjanjian 22:1; 45:9; 66:2; Abraham
3:24–27; 1 Petrus 1:19–20; Musa 4:2.
• Robert D. Hales, “Hak Pilihan: Penting dalam Rencana Kehidupan,” Ensign atau
Liahona, November 2010, 24–27.
Preview
19
3
Yehova dan Pelayanan PrafanaNya
Pendahuluan
Menurut para nabi modern, Yesus Kristus “mengajarkan kebenaran
yang kekal, kenyataan keadaan prafana kita, tujuan kehidupan kita
di bumi, dan kempampuan bagi para putra dan putri Allah dalam
kehidupan yang akan datang” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari
Para Rasul,” Ensign atau Liahona, April 2000, 2). Dalam pelajaran
ini, para siswa akan belajar bahwa dalam kehidupan pra-bumi,
iman mereka bahwa Yehova (Yesus Kristus) akan melakukan
Pendamaian memungkinkan mereka untuk mengalahkan Setan
dalam Perang di Surga. Para siswa juga akan memahami bahwa
dalam dunia prafana, Yehova jauh lebih unggul dari semua anak
Allah dalam semua sifat ilahi.
Bacaan Latar Belakang
• Richard G. Scott, “Jesus Christ, Our Redeemer,” Ensign, Mei 1997, 53–54, 59.
• “The Father and the Son: A Doctrinal Exposition by the First Presidency and the
Quorum of the Twelve Apostles,” Ensign, April 2002, 13–18.
Saran untuk Pengajaran
Wahyu 12:7–11; Musa 4:3
Peran Yehova dalam Perang di Surga
Tuliskan kata perang di papan tulis, dan tanyakan kepada para siswa bayangan apa
yang terlintas dalam pikiran ketika mereka memikirkan tentang perang. Kemudian
mintalah mereka untuk membaca sepintas Wahyu 12:7, 9 dan mengidentifikasi perang
yang digambarkan di sana (Perang di Surga). Mintalah para siswa menjelaskan
pemahaman mereka tentang apa yang terjadi dalam perang itu.
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Bruce R. McConkie (1915–1985) dari
Kuorum Dua Belas Rasul, dan undanglah seorang siswa untuk membacanya dengan
keras.
“Jenis perang apa [yang terjadi dalam Perang di Surga]? Sama dengan jenis perang
yang meluas di bumi; satu-satunya jenis perang di mana Setan dan para makhluk roh
dapat terlibat—perang kata-kata, silang pendapat, konflik ideologi; perang antara
kebenaran dan kesalahan” (Doctrinal New Testament Commentary, 3 vol. [1965–73],
3:518).
Tanyakan kepada para siswa:
• Menurut Penatua McConkie, bagaimana Perang di Surga serupa dengan perang
yang Setan cetuskan terhadap anak-anak Allah dalam kefanaan?
Undanglah satu siswa untuk membaca Wahyu 12:10 dengan keras dan siswa lainnya
membaca Musa 4:3 dengan keras. Anda mungkin ingin menyarankan agar para siswa
merujuksilangkan kedua petikan ini dengan menulis Musa 4:3 di sisi tulisan suci
mereka di sebelah Wahyu 12:10 dan sebaliknya. Jelaskan bahwa “pendakwa saudarasaudara kita,” (Wahyu 12:10) adalah Setan. Kemudian tanyakan:
• Menurut Musa 4:3, bagaimana Setan dicampakkan dari dunia prafana?
20
Preview
PELAJARAN 3: YEHOVA DAN PELAYANAN PRAFANA-NYA
Mintalah para siswa membaca Wahyu 12:11 dalam hati. Bantulah mereka
menyebutkan sebuah asas yang diajarkan dalam ayat ini dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Bagaimana Anda akan merangkum apa yang diajarkan ayat 11 tentang dampak
Pendamaian Yesus Kristus? (Para siswa hendaknya mengidentifikasi kebenaran
berikut: Karena sudah pasti bahwa Yesus Kristus akan menuntaskan
Pendamaian, dampaknya sudah ada di dunia prafana. Dia kemudian dirujuk
sebagai “Anak Domba, yang telah disembelih [sejak pelandasan dunia]” [Wahyu
13:8; lihat juga Mosia 4:7; Musa 7:47]).
• Bagaimana Anda dapat menggunakan apa yang dicatat dalam Wahyu 12:11 untuk
membantu Anda dalam perang Anda secara pribadi melawan Setan dalam
kehidupan ini? (Setelah para siswa menanggapi, tulislah asas berikut di papan
tulis: Kita dapat mengatasi Setan dengan bersandar pada Yesus Kristus, yang
melakukan Pendamaian, dan dengan memberikan kesaksian serta setia pada
kesaksian kita).
Abraham 3:15–25; Ajaran dan Perjanjian 138:55–56
Yehova menggungguli kita dalam segala hal
Beri tahu para siswa bahwa dalam kehidupan prafana, kita siap untuk datang ke bumi.
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Nabi Joseph Smith (1805–1844), dan mintalah
seorang siswa membacanya dengan keras:
“Allah sendiri, mendapati bahwa Dia berada di tengah-tengah para roh dan kemuliaan,
karena Dia lebih cerdas, melihat adalah pantas untuk menetapkan hukum-hukum
sehingga sisanya dapat memperoleh kesempatan istimewa untuk maju seperti diri-Nya
Sendiri. Hubungan yang kita miliki dengan Allah menempatkan kita dalam suatu situasi
untuk maju dalam pengetahuan. Dia memiliki kuasa untuk menetapkan hukum-hukum
agar memberi petunjuk pada kecerdasan-kecerdasan yang lebih lemah, agar mereka boleh
dipermuliakan bersama dengan-Nya Sendiri” (Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Joseph Smith [2007],
241).
Tindaklanjuti dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Apa yang Anda pelajari dari pernyataan Joseph Smith tentang hasrat Bapa Surgawi
bagi kita? (Bapa Surgawi ingin kita maju dan berkembang secara rohani—untuk
menjadi lebih seperti Dia).
Tulislah pertanyaan-pertanyaan berikut di papan tulis, dan mintalah siswa menelaah
Abraham 3:24–25 untuk menemukan jawabannya:
• Siapakah “seseorang di antara mereka yang seperti Allah”? (ayat 24).
• Peran apakah yang Dia mainkan?
• Apa yang Dia katakan mengenai satu tujuan dari kefanaan?
Setelah waktu yang cukup, mintalah para siswa untuk membagikan jawaban mereka
dengan kelas. Kemudian mintalah para siswa menyelidiki Ajaran dan Perjanjian
138:55–56 untuk wawasan mengenai apa yang telah dilakukan untuk mempersiapkan
anak-anak Allah agar berhasil dalam kefanaan. Untuk membantu para siswa
mempersamakan petikan ini dengan diri mereka sendiri, tanyakan:
Preview
21
PELAJARAN 3: YEHOVA DAN PELAYANAN PRAFANA-NYA
• Menurut ayat-ayat ini, bagaimana kita mempersiapkan diri untuk datang ke bumi?
Mintalah kelas untuk merenungkan sejenak sifat-sifat apakah yang dimiliki
Juruselamat di dunia prafana. Mintalah seorang siswa untuk membaca Abraham 3:19,
21 dengan keras. Mintalah kelas untuk mengikuti, dengan mencari apa yang diajarkan
tentang Yesus Kristus. Setelah siswa menanggapi, berikan kepada para siswa salinan
pernyataan berikut oleh Penatua Neal A. Maxwell (1926–2004) dan Penatua Bruce R.
McConkie (1915–1985) dari Kuorum Dua Belas Rasul. Mintalah mereka membaca
pernyataan tersebut dan menandai kata dan ungkapan yang mengajarkan tentang
Juruselamat:
“Dalam kecerdasan dan kinerja, [Yesus Kristus] jauh melampaui individu dan gabungan
kesanggupan dan prestasi semua orang yang pernah hidup, yang hidup sekarang, dan
yang kelak akan hidup! (Lihat Abraham 3:19).” (Neal A. Maxwell, “O, Divine
Redeemer,” Ensign, November 1981, 8).
“Dengan tunduk pada hukum, dan memiliki hak pilihan mereka, semua roh manusia,
saat masih berada di Hadirat Kekal, mengembangkan kecerdasan, talenta,
kesanggupan, dan kemampuan dalam setiap bentuk, jenis, dan tingkat. Selama rentang
kehidupan yang lama pada waktu itu, berbagai macam bakat dan kemampuan yang tak
terbatas muncul ….
“Tuhan memberkahi kita semua dengan hak pilihan; Dia memberi kita hukum-hukum yang akan
memungkinkan kita berkembang dan maju serta menjadi seperti Dia; dan Dia menasihati serta
mengimbau kita untuk mengikuti jalan menuju kemuliaan dan permuliaan. Dia sendiri adalah
personifikasi dan perwujudan segala hal yang baik. Setiap karakteristik dan sifat yang dihasratkan
yang ada di dalam Dia memiliki kegenapan kekal. Bagaimanapun semua anak-Nya yang patuh mulai
menjadi seperti Dia. Ada begitu banyak ragam dan tingkat telenta dan kemampuan di antara kita di
sana seperti halnya di antara kita di bumi ini. Sebagian unggul dalam satu bidang, yang lain unggul di
bidang lainnya. Putra Sulung mengungguli kita semua dalam segala hal” (Bruce R. McConkie, The
Mortal Messiah, 4 vol. [1979–81], 1:23).
Tindaklanjuti dengan menanyakan kepada para siswa apa yang menonjol bagi mereka
dalam pernyataan ini. Jika diperlukan, tanyakan:
• Apakah yang Anda pelajari dari kedua Rasul ini tentang sifat-sifat unik Yehova di
dunia prafana? (Para siswa hendaknya memahami bahwa di dunia prafana,
Yehova melampaui gabungan kesanggupan dan prestasi semua anak Bapa
Surgawi).
Berikan kepada para siswa beberapa menit untuk merenungkan pelayanan prafana
Juruselamat serta menuliskan pemikiran dan perasaan apa pun yang mereka miliki.
Mintalah beberapa dari mereka untuk membagikan kepada kelas apa yang mereka
tulis. Akhiri pelajaran dengan mendorong para siswa untuk memikirkan mengenai
bagaimana mengetahui tentang pelayanan prafana dan sifat-sifat unik Juruselamat
dapat membantu mereka memiliki kasih yang lebih besar dan iman kepada-Nya.
Bacaan Siswa
• Wahyu 12:7–11; Abraham 3:15–25; Ajaran dan Perjanjian 138:55–56.
• Richard G. Scott, “Jesus Christ, Our Redeemer,” Ensign, Mei 1997, 53–54, 59.
22
Preview
Yehova Menciptakan Bumi
Pendahuluan
“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul” menyatakan: “Di
bawah pengarahan Bapa-Nya, [Yesus Kristus] adalah pencipta
bumi. ‘Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada
suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan’
4
(Yohanes 1:3)” (Ensign atau Liahona, April 2000, 2). Sewaktu para
siswa memahami tujuan kekal penciptaan bumi, mereka dapat
hidup dengan tekad yang lebih kuat untuk memenuhi tujuan dari
penciptaan mereka sendiri.
Bacaan Latar Belakang
• Russell M. Nelson, “The Creation,” Ensign, Mei 2000, 84–86.
• Jika tersedia dalam bahasa Anda, pertimbangkan untuk membaca kutipan dari
Neal A. Maxwell, “Our Creator’s Cosmos,” dalam By Study and by Faith: Selections
from the Religious Educator, diedit oleh Richard Neitzel Holzapfel dan Kent P.
Jackson (2009), 37–50.
Saran untuk Pengajaran
Kejadian 1:1; Yohanes 1:1–3; Ibrani 1:1–2; Yakub 4:9; Ajaran dan Perjanjian
38:1–3; 76:22–24; 104:14–17; Musa 1:30–33; 2:1
Yehova menciptakan bumi
Perlihatkan sebuah benda yang telah dibuat oleh seseorang untuk Anda (barangkali
sebuah hadiah). Bagikan kepada kelas perasaan Anda tentang benda tersebut dan
orang yang telah membuatnya. Kemudian tanyakan:
• Kapankah seseorang telah membuat sesuatu untuk Anda? Perasaan apakah yang
Anda miliki terhadap orang yang telah membuatnya?
Mintalah para siswa membandingkan dan membedakan Kejadian 1:1; Yohanes 1:1–3;
Efesus 3:9; Ibrani 1:1–2; dan Musa 2:1. Mintalah para siswa mendaftar di papan tulis
keserupaan dan perbedaan yang mereka perhatikan antara petikan-petikan ini.
(Catatan: Sewaktu para siswa belajar membandingkan dan membedakan petikanpetikan tulisan suci, ajaran dan asas dapat dijadikan fokus yang lebih tajam).
Kemudian tanyakan:
• Menurut tulisan suci ini, siapakah yang menciptakan bumi? (Tekankan bahwa
Yehova menciptakan bumi di bawah arahan Bapa, atau seperti yang diajarkan
oleh Penatua Russell M. Nelson dari Kuorum Dua Belas Rasul: “Seluruh
Penciptakan direncanakan oleh [Bapa Surgawi]” (“The Creation,” Ensign, Mei
2000, 84).
Berikan kepada para siswa waktu untuk membaca dan membandingkan Ajaran dan
Perjanjian 76:22–24; 104:14–17; dengan Musa 1:30–33 dalam hati, untuk mencari apa
lagi yang Yehova ciptakan. Jika diperlukan, jelaskan bahwa Dia menciptakan duniadunia tak terhitung jumlahnya dan bahwa “bumi penuh adanya, dan ada cukup dan
berlebih-lebih” (A&P 104:17). Bantulah para siswa menganalisis ungkapan ini dengan
menanyakan:
• Apakah yang ditunjukkan ungkapan ini tentang apa yang harus diketahui
Juruselamat ketika Dia menciptakan bumi? (Dia perlu mengetahui berapa banyak
Preview
23
PELAJARAN 4: YEHOVA MENCIPTAKAN BUMI
orang yang akan tinggal di bumi dan apa kebutuhan mereka sepanjang berbagai
periode sejarah).
Jelaskan kepada para siswa bahwa satu hal yang perlu diketahui adalah siapa yang
menciptakan bumi tetapi hal lain yang perlu diketahui juga adalah dengan kuasa apa
bumi diciptakan. Mintalah para siswa membandingkan dan merujuksilangkan
Mormon 9:16–17; Ajaran dan Perjanjian 38:1–3; dan Yakub 4:9 serta mengidentifikasi
bagaimana bumi diciptakan. Mintalah para siswa menjelaskan dengan kata-kata
mereka sendiri apa makna petikan-petikan ini. Kemudian perlihatkan pernyataan
berikut:
“Yesus Kristus menciptakan dunia ini dan segala sesuatu di dalamnya. Dia juga menciptakan banyak
dunia lainnya. Dia melakukan hal itu dengan kuasa imamat, di bawah arahan Bapa Surgawi kita”
(Asas-Asas Injil [2009], 23).
Tekankan bahwa sebenarnya, tulisan suci memberikan sedikit detail tentang
bagaimana bumi diciptakan, walaupun kita dijanjikan bahwa detail seperti itu suatu
hari nanti akan diungkapkan (lihat A&P 101:32–34). Lebih banyak lagi diajarkan
dalam tulisan suci tentangtujuan Penciptaan.
Bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut dalam kelas:
• Sewaktu Anda mengamati dunia di sekitar Anda, apakah yang diajarkan ciptaanciptaan Allah kepada Anda tentang Juruselamat, tentang imamat-Nya, dan tentang
reputasi-Nya di dunia prafana?
• Bagaimana pemahaman akan kebenaran ini memengaruhi perasaan dan kesaksian
Anda kesaksian Anda tentang Yesus Kristus?
• Bagaimana pemahaman akan kebenaran ini memengaruhi perasaan Anda tentang
bumi?
Sebelum melanjutkan, tekankan kepada para siswa bahwa walaupun Juruselamat
menciptakan bumi, Bapa Surgawi adalah Bapa dari roh kita dan menciptakan tubuh
jasmani Adam dan Hawa.
1 Nefi 17:36; 2 Nefi 2:23–25; Ajaran dan Perjanjian 49:16–17; Musa
1:27–33, 39
Tujuan penciptaan bumi
Bagilah para siswa ke dalam pasangan-pasangan dan mintalah mereka menyelidiki
Musa 1:27–33, 39; 1 Nefi 17:36; dan Ajaran dan Perjanjian 49:16–17. Anda mungkin
ingin menyarankan agar mereka menandai kata dan ungkapan dalam petikan-petikan
ini yang membantu mereka merumuskan jawaban atas pertanyaan ini: “Bagaimana
Anda akan menjelaskan kepada seorang teman mengapa bumi diciptakan?”
Undanglah beberapa pasangan untuk membagikan jawaban mereka kepada kelas.
Para siswa hendaknya melihat bahwa Yehova menciptakan bumi untuk
menyediakan sebuah tempat di mana anak-anak Allah dapat tinggal dan maju
menuju kehidupan kekal. Tanyakan:
• Apakah yang dimaksud dengan ungkapan “seukuran jumlah manusia” dalam
Ajaran dan Perjanjian 49: 17? (Jika diperlukan, lihat ulasan untuk Ajaran dan
Perjanjian 49:16–17 dalam Buku Pedoman Siswa Ajaran dan Perjanjian [(Buku
Pedoman Church Educational System, 2001), 106]).
Undanglah para siswa membaca 2 Nefi 2:18–25 dalam hati, dan kemudian tanyakan:
24
Preview
PELAJARAN 4: YEHOVA MENCIPTAKAN BUMI
• Bagaimana keadaan di Taman Eden akan mennghalangi Adam dan Hawa maju
dalam rencana keselamatan Bapa Surgawi?
• Bagaimana Kejatuhan Adam telah membantu bumi memenuhi tujuan
penciptaannya? (Itu memungkinkan Adam dan Hawa untuk melahirkan anakanak).
• Bagaimana akibat-akibat dari kejatuhan, yang digambarkan dalam ayat 23, dapat
menolong kita maju dalam rencana Bapa Surgawi?
Berikan kepada tiap siswa salinan pernyataan berikut oleh Penatua Bruce R. McConkie
(1915–1985) dari Kuorum Dua Belas Rasul dan Sister Julie B. Beck, mantan presiden
umum Lembaga Pertolongan. Berikan kepada para siswa waktu yang cukup untuk
membaca pernyataan-pernyataan ini dan merenungkan peran Penciptaan dalam
rencana Allah untuk keselamatan anak-anak-Nya.
“Sama seperti keselamatan pasti datang karena Pendamaian, demikian juga
keselamatan datang karena Kejatuhan ….
“Dan perlu juga diingat bahwa Kejatuhan dimungkinkan karena sang Pencipta yang tak
terbatas … menciptakan bumi dan manusia serta segala bentuk kehidupan dalam
keadaan sedemikian sehingga mereka dapat jatuh. … Segala sesuatu diciptakan
demikian sehingga mereka dapat jatuh atau berubah, dan dengan demikian diperkenalkan dengan
tipe dan jenis keberadaan yang diperlukan untuk menjalankan semua ketentuan dan syarat dalam
rencana keselamatan kekal Bapa.
“Penciptaan duniawi pertama untuk segala sesuatu ini … sifatnya adalah firdaus. Pada zaman awal
dan Firdaus segala bentuk kehidupan berada dalam keadaan yang lebih tinggi dan berbeda daripada
yang ada sekarang. Kejatuhan yang terjadi membawa mereka mundur dan maju dan terus maju.
Kematian dan prokreasi masih akan memasuki dunia” (Bruce R. McConkie, “Christ and the Creation,”
Ensign, Juni 1982, 9).
Busath.com
“Di Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, kita memiliki teologi
tentang keluarga yang berdasarkan pada Penciptaan, Kejatuhan, dan Pendamaian.
Penciptaan bumi menyediakan tempat di mana keluarga-keluarga dapat tinggal. Allah
menciptakan seorang pria dan seorang wanita yang merupakan dua bagian penting dari
sebuah keluarga. Adalah bagian dari rencana Bapa Surgawi bahwa Adam dan Hawa dimeteraikan
serta membentuk sebuah keluarga kekal.
“Kejatuhan memberikan jalan bagi keluarga untuk tumbuh. Adam dan Hawa adalah pemimpin
keluarga yang memilih untuk memiliki pengalaman fana. Kejatuhan memungkinkan mereka untuk
memiliki putra dan putri.
“Pendamaian memungkinkan keluarga untuk dimeteraikan bersama secara kekal. Itu
memperkenankan keluarga-keluarga untuk memiliki pertumbuhan kekal dan kesempurnaan. Rencana
kebahagiaan, juga disebut rencana keselamatan, adalah rencana yang diciptakan untuk keluargakeluarga. Generasi muda perlu memahami bahwa pilar-pilar utama teologi kita dipusatkan pada
keluarga” (Julie B. Beck, “Teaching the Doctrine of the Family,” Ensign, Maret 2011, 12).
• Bagaimana pernyataan-pernyataan ini menolong Anda memahami peran yang
amat penting dari Penciptaan dalam rencana keseluruhan Allah untuk keselamatan
anak-anak-Nya?
• Mengapa penting untuk memahami bahwa bumi diciptakan untuk menolong
mempermuliakan individu dan keluarga? (Sementara para siswa menanggapi,
Preview
25
PELAJARAN 4: YEHOVA MENCIPTAKAN BUMI
tulislah asas berikut di papan tulis: Sewaktu kita memahami tujuan penciptaan
bumi, kita dapat mengembangkan hasrat yang lebih besar untuk memenuhi
tujuan penciptaan kita.
Jelaskan kepada para siswa bahwa kuasa pemeteraian imamat memungkinkan bagi
suami dan istri serta orang tua dan anak-anak untuk bersama setelah kematian. Tanpa
kuasa pemeteraian yang dipulihkan melalui Elia, anak-anak Allah tidak dapat
menerima berkat-berkat penuh dari permuliaan dan tujuan penciptaan bumi ini tidak
akan digenapi, atau sebagaimana diajarkan dalam Ajaran dan Perjanjian, “bumi akan
sepenuhnya dilenyapkan” (A&P 2:3; lihat juga Maleakhi 4:6).
Akhiri pelajaran dengan memberikan kesaksian tentang kebenaran-kebenaran penting
ini: (1) Yehova menciptakan bumi di bawah arahan Bapa; (2) Dia menciptakan bumi
untuk menyediakan tempat di mana anak-anak Allah dapat tinggal dan maju menuju
kehidupan kekal; dan (3) sewaktu kita memahami tujuan penciptaan bumi, kita dapat
mengembangkan hasrat yang lebih besar untuk memenuhi tujuan penciptaan kita.
Doronglah para siswa untuk merenungkan apa yang dapat mereka lakukan untuk
mengungkapkan rasa syukur mereka atas ciptaan-ciptaan Yesus Kristus. Doronglah
para siswa untuk menindaki dorongan apa pun dari Roh yang mereka rasakan selama
pelajaran.
Bacaan Siswa
• Kejadian 1:1; Yohanes 1:1–3; Ibrani 1:1–2; Musa 2:1; Mormon 9:16–17; Ajaran dan
Perjanjian 38:1–3; 76:22–24; 104:14–17; Yakub 4:9; Ajaran dan Perjanjian 101:32–34;
Musa 1:27–33, 39; 1 Nefi 17:36; Ajaran dan Perjanjian 49:16–17.
• Russell M. Nelson, “The Creation,” Ensign, Mei 2000, 84–86.
26
Preview
Yesus Kristus Adalah Yehova
dalam Perjanjian Lama
Pendahuluan
Dalam bersaksi tentang Juruselamat Yesus Kristus, para nabi
modern telah menyatakan: “Dia adalah Yehova Agung dari
Perjanjian Lama” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari para Rasul,”
Ensign atau Liahona, April 2000, 2). Yesus Kristus, sebagai Yehova,
menegakkan Injil abadi Bapa Surgawi di bumi dalam setiap
5
dispensasi zaman untuk mengumpulkan setiap orang dari anakanak Allah yang tersesat. Iman kita kepada Yesus Kristus dapat
diperkuat sewaktu kita mengenali sifat-Nya yang tidak berubah
dan Injil abadi-Nya.
Bacaan Latar Belakang
• Russell M. Nelson, “Perjanjian,” Ensign atau Liahona, November 2011, 86–89.
• “Perjanjian Abraham,” Buku Pedoman Siswa Mutiara yang Sangat Berharga (Buku
Pedoman Church Educational System, 2000), 93–98.
• “Bagian Pemerkayaan A: Siapa Allah dalam Perjanjian Lama?” Buku Pedoman Siswa
Perjanjian Lama: Kejadian–2 Samuel, edisi ke-3. (Buku Pedoman Church Educational
System, 2003), 45–48.
Saran untuk Pengajaran
Keluaran 3:11–14; 6:2–3; Yohanes 8:52–53, 56–59; 18:5, 8; 3 Nefi 15:5;
Abraham 1:16; 2:8
Yesus Kristus Adalah Yehova dalam Perjanjian Lama
Undanglah para siswa membagikan beberapa nama dan sebutan Juruselamat yang
mereka ketahui. Daftarlah tanggapan mereka di papan tulis. Beri tahu para siswa
bahwa hari ini Anda akan membahas sebuah nama penting, atau sebutan, di mana
Yesus Kristus dikenal sebelum pelayanan fana-Nya. Undanglah mereka untuk
membaca Yohanes 8:52–53, 56–59 dalam hati. Kemudian tanyakan:
• Pertanyaan-pertanyaan apakah yang orang Yahudi ajukan kepada Juruselamat?
• Menurut Anda apakah yang Yesus maksud dengan tanggapan-Nya, “Sebelum
Abraham jadi, Aku telah ada”? (ayat 58).
Untuk membantu para siswa mendefinisikan ungkapan “Aku telah ada,” bagilah siswa
ke dalam pasangan-pasangan dan mintalah mereka membaca Keluaran 3:11–14;
6:2–3, untuk mencari bagaimana Allah dalam Perjanjian Lama mengidentifikasi diriNya. Setelah waktu yang cukup, ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Menurut ayat-ayat ini, nama-nama apakah yang Allah dalam Perjanjian Lama
gunakan untuk mengidentifikasi diri-Nya sendiri? (Jelaskan bahwa Terjemahan
Joseph Smith untuk Keluaran 6:3 terbaca, “Akulah Tuhan Allah Yang Mahakuasa;
Tuhan YEHOVA. Dan tidakkah nama-Ku diketahui oleh mereka?” Lihat juga
Abraham 1:16).
• Bagaimana ayat-ayat ini mengklarifikasi pentingnya pernyataan Yesus Kristus,
“Sebelum Abraham jadi, Aku telah ada”? (Para siswa hendaknya mengenali bahwa
Yesus Kristus sebelumnya adalah Yehova, Allah dalam Perjanjian Lama dan
AKU ADA Yang Agung).
Preview
27
PELAJARAN 5: YESUS KRISTUS ADALAH YEHOVA DALAM PERJANJIAN LAMA
Perlihatkan pernyataan berikut:
“Ini adalah penandasan yang terus terang dan tajam tentang keilahian yang juga dapat
dimiliki atau dibuat oleh siapa pun. ‘Sebelum Abraham jadi, Aku adalah Yehova.’ Yakni,
’Akulah Allah Yang Mahakuasa, AKU ADA Yang Agung. Aku telah ada sejak awal, Yang
Kekal. Aku adalah Allah leluhurmu. Nama-Ku adalah: AKU ADALAH AKU’” (Bruce R.
McConkie, Doctrinal New Testament Commentary, 3 vol. [1965–73], 1:464).
Yehova adalah “perjanjian atau nama yang pantas dari Allah Israel. Itu menunjukkan ‘Aku Ada Yang
Kekal’” (Penuntun bagi Tulisan Suci, “Yehova”).
• Mengapa penting mengetahui bahwa Yesus Kristus adalah Yehova dalam Perjanjian
Lama? (Jawaban dapat mencakup kebenaran berikut: Allah selalu melaksanakan
Injil-Nya melalui Putra-Nya, Yesus Kristus. Lihat juga 3 Nefi 15:5, yang
mencatat ajaran Juruselamat bahwa Dia adalah pemberi hukum).
Anda mungkin ingin mengundang seorang siswa untuk membacakan dengan keras
pernyataan berikut dari Presiden Joseph Fielding Smith (1876–1972):
“Semua wahyu sejak kejatuhan telah datang melalui Yesus Kristus, yang adalah Yehova
dalam Perjanjian Lama. … Bapa [Elohim] tidak pernah berhubungan dengan manusia
secara langsung dan secara pribadi sejak kejatuhan, dan Dia tidak pernah
menampakkan diri kecuali untuk memperkenalkan dan memberikan kesaksian tentang
Putra” (Doctrines of Salvation, disusun oleh Bruce R. McConkie, 3 vol. [1954–56], 1:27).
• Bagaimana mengetahui bahwa Yehova, atau Yesus Kristus, tak dapat berubah
menolong Anda memiliki iman kepada-Nya? (Jawaban dapat mencakup
pengetahuan bahwa Yesus Kristus tak dapat berubah menolong kita
memiliki iman bahwa sama seperti Dia menepati janji-janji-Nya kepada
orang-orang yang kita baca dalam tulisan suci, Dia akan menepati janji-janjiNya kepada kita).
Jelaskan bahwa pada awal setelah masa Alkitab, nama Ibrani untuk Yehova (biasanya
direpresentasikan sebagai Yahweh dalam bacaan) dianggap terlalu sakral untuk
diucapkan. Untuk alasan ini, kecuali untuk beberapa pengecualian (lihat Keluaran 6:3;
Mazmur 83:18; Yesaya 12:2; 26:4), penerjemah Alkitab Versi Raja James
menerjemahkan kata Yehova sebagai TUHAN (semua dalam huruf besar). Di zaman
Yudaisme modern, ini diganti dengan kata Adonai, yang berarti “Tuhan.”
Kejadian 13:14–16; 17:1–9; Musa 6:51–52, 64–66; Abraham 1:18–19; 2:8–11
Yehova menegakkan Injil abadi pada zaman dahulu.
Dengan para siswa masih bekerja sebagai pasangan, mintalah mereka membaca Musa
6:51–52, 64–66 dan mengidentifikasi apa yang Yehova ajarkan kepada Adam. Beri tahu
mereka bahwa dalam ayat 51–52, Yehova berbicara atas nama Bapa. Kemudian
tanyakan:
• Apakah yang Anda perhatikan tentang Injil yang diajarkan kepada Adam? (Itu
adalah Injil yang sama dengan yang diajarkan sekarang [lihat 2 Nefi 31:10–16
untuk contoh tentang Injil yang sama dengan yang diajarkan di Benua Amerika].
Pertimbangkan untuk menekankan kebenaran ini dengan menuliskan pernyataan
28
Preview
PELAJARAN 5: YESUS KRISTUS ADALAH YEHOVA DALAM PERJANJIAN LAMA
berikut di papan tulis: Injil Yesus Kristus adalah abadi dan tidak berubah
dalam tiap dispensasi Injil.
Tunjukkan kepada para siswa bahwa dalam dispensasi belakangan, Yehova
memperbarui Injil abadi-Nya melalui sebuah perjanjian dengan Abraham yang dikenal
sebagai perjanjian Abraham. Bagilah kelas menjadi dua bagian. Tugasi separuh kelas
untuk menelaah Kejadian 13:14–16; 17:2–8; Abraham 1:18–19; 2:8–11 dan membuat
daftar janji-janji yang Tuhan buat kepada Abraham. Tugasi separuh kelas yang lain
untuk menelaah Kejadian 17:1–5, 9; Abraham 1:19; 2:8–11 dan membuat daftar apa
yang harus dilakukan Abraham agar dapat menerima berkat-berkat yang dijanjikan.
(Catatan: Sewaktu para siswa belajar cara mengidentifikasi daftar dalam tulisan suci,
mereka akan lebih mampu mengenali pokok-pokok utama yang ingin ditekankan oleh
penulis tulisan suci).
Sementara para siswa menelaah, salinlah bagan berikut di papan tulis, dengan
menyisakan tempat kosong untuk mendaftar tanggapan-tanggapan:
Perjanjian Abraham
Janji-Janji yang Dibuat Kepada Abraham
Tanggung Jawab Abraham
Setelah waktu yang cukup, undanglah beberapa siswa dari tiap kelompok untuk
datang ke papan tulis dan menuliskan temuan-temuan mereka di bawah judul yang
sesuai. Pertimbangkan untuk merangkum perjanjian Abraham dengan menampilkan
dan meminta seorang siswa membaca dengan keras pernyataan berikut:
“Abraham menerima Injil dan ditahbiskan pada keimamatan yang lebih tinggi (A&P 84:14; Abraham
2:11), dan dia masuk dalam pernikahan selestial, yaitu perjanjian permuliaan (A&P 131:1–4; 132:19,
29). Abraham menerima janji bahwa semua berkat dari perjanjian-perjanjian ini akan ditawarkan
kepada keturunan fananya (A&P 132:29–31; Abraham 2:6–11). Bersama-sama, perjanjian dan janji
ini disebut perjanjian Abraham. Pemulihan perjanjian ini adalah pemulihan Injil di zaman terakhir,
karena melaluinya semua bangsa di bumi diberkati (Gal. 3:8–9, 29; A&P 110:12; 124:58; Abraham
2:10–11)” (Penuntun bagi Tulisan Suci, “Perjanjian Abraham”; scriptures.lds.org).
Tekankan bahwa sejak awal, Bapa membuat perjanjian dengan anak-anak-Nya untuk
mengumpulkan mereka bersama melalui kebenaran, tata cara, dan berkat dari Injil
abadi. Pemulihan Injil mencakup pemulihan perjanjian Abraham. Yakni, perjanjian
Abraham adalah bagian penting dari perjanjian yang baru dan abadi, yang adalah
kegenapan Injil Yesus Kristus. Tanyakan kepada para siswa:
• Bagaimana mengetahui bahwa kita adalah keturunan Abraham dan pewaris untuk
semua yang Allah janjikan kepadanya memengaruhi cara Anda hidup?
Preview
29
PELAJARAN 5: YESUS KRISTUS ADALAH YEHOVA DALAM PERJANJIAN LAMA
• Bagaimana ketersediaan berkat-berkat yang dijanjikan kepada Abraham dan
keturunannya memperkuat keluarga dan membimbing kita dalam keputusankeputusan yang kita buat?
Undanglah para siswa untuk membagikan cara-cara mereka dapat memperoleh
berkat-berkat yang dijanjikan dari perjanjian ini bagi diri mereka sendiri dan keluarga
mereka, pada waktu lalu, saat ini, dan yang akan datang.
Yosua 24:3–13; 1 Nefi 17:23–32
Yehova memberkati dan memimpin Israel zaman dahulu.
Beri tahu para siswa bahwa sebagai bagian dari perjanjian Abraham, Yehova
menjanjikan berkat-berkat Injil kepada keturunan Abraham dan mereka yang
berkumpul bersama mereka. Undanglah separuh kelas untuk membaca Yosua 24:3–13,
dan undanglah separuh lainnya untuk membaca 1 Nefi 17:23–32. Mintalah para siswa
mencari kata dan ungkapan yang mengajarkan apa yang Yehova ajarkan untuk Israel
zaman dahulu. Anda mungkin ingin menyarankan agar siswa menandai apa yang
mereka temukan. Setelah waktu yang cukup, mintalah para siswa untuk berbagi apa
yang telah mereka pelajari. Tulislah tanggapan siswa di papan tulis. Untuk wawasan
mengenai mengapa Yehova melakukan beberapa dari hal-hal yang Dia lakukan,
mintalah seorang siswa untuk membaca Keluaran 6:2–6 dengan keras. Tanyakan
kepada kelas:
• Alasan apakah yang Yehova berikan dengan melakukan banyak hal yang
tentangnya Anda baca dalam Yosua dan 1 Nefi?
• Apa yang diberitahukan hal ini kepada Anda tentang janji-janji yang Tuhan buat
kepada Anda? (Sewaktu para siswa menanggapi, tuliskan asas berikut di papan
tulis: Jika kita hidup dengan setia, Tuhan akan menepati janji-janji yang telah
Dia buat kepada kita.
Undanglah seorang siswa untuk membacakan dengan keras pernyataan berikut dari
Presiden Dieter F. Uchtdorf:
2008, 23).
“Karena Allah telah setia dan telah menepati janji-janji-Nya di masa lampau, kita dapat
berharap Allah dengan keyakinan bahwa Allah akan menepati janji-janji-Nya kepada
kita di masa kini dan masa depan. Di saat sulit, kita dapat berpegang teguh pada
pengharapan bahwa segalanya akan ‘bekerja bersama demi kebaikan [kita]’ [A&P
90:24]” (“Kuasa Harapan yang Tak Terbatas,” Ensign atau Liahona, November
• Bagaimana mengetahui tentang tindakan-tindakan Yehova di zaman dahulu dapat
menolong Anda selama masa pencobaan Anda?
• Apa yang Dia lakukan bagi Israel zaman dahulu yang juga akan Dia lakukan bagi
Anda?
Bersaksilah bahwa dalam setiap dispenasi zaman, Yesus Kristus telah memberkati
anak-anak Allah dengan Injil abadi. Sama seperti umat perjanjian pada zaman dahulu
telah menerima berkat-berkat yang dijanjikan dari Tuhan, demikian pula kita dapat
menerimanya dengan syarat kepatuhan kita.
Bacaan Siswa
• Yohanes 8:51–59; 18:5, 8; Keluaran 3:11–14; 6:2–3; 3 Nefi 15:5; Musa 6:51–52,
64–66; Kejadian 17:1–9; Abraham 1:18–19; 2:8–11.
30
Preview
PELAJARAN 5: YESUS KRISTUS ADALAH YEHOVA DALAM PERJANJIAN LAMA
• “Bagian Pemerkayaan A: Siapa Allah dalam Perjanjian Lama?” Buku Pedoman Siswa
Perjanjian Lama: Kejadian–2 Samuel, edisi ke-3. (Buku Pedoman Church Educational
System, 2003), 45–48.
Preview
31
6
Pendahuluan
Perlambang, Bayangan, dan
Simbol tentangYesus Kristus
Para nabi modern telah menyatakan bahwa Yesus Kristus:
“menetapkan sakramen sebagai peringatan akan kurban
pendamaian-Nya yang agung” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian
Para Rasul,”Ensign atau Liahona, April 2000, 2). Di samping tata
cara sakramen, tulisan suci memberi tahu kita tentang banyak
peristiwa, keadaan, benda, dan orang yang dimaksudkan untuk
mengingatkan kita dan mengajar kita mengenai misi dan
pelayanan Yesus Kristus. Pelajaran ini membantu para siswa
mempertimbangkan beberapa dari perlambang, bayangan, dan
simbol tulisan suci ini yang mengarahkan kita kepada Juruselamat.
Bacaan Latar Belakang
• Russell M. Nelson, “In This Holy Land,” Tambuli, Februari 1991, 10–19.
• “Bagian Pemerkayaan C: Simbolisme dan Tipologi dalam Perjanjian Lama,” Buku
Pedoman Siswa Perjanjian Lama: Kejadian–2 Samuel, edisi ke-3. (Buku Pedoman
Church Educational System, 2003), 111–15.
Saran untuk Pengajaran
2 Nefi 11:4; Musa 6:63
Simbol dalam tulisan suci tentang Kristus
Perlihatkan beberapa gambar tentang tanda atau simbol yang terkenal seperti yang
berikut:
Setelah para siswa mengidentifikasi arti dari masing-masing tanda, tanyakan kepada
mereka untuk contoh-contoh mengenai tanda atau simbol yang mudah dikenali
lainnya.
Bagilah kelas ke dalam pasangan-pasangan. Undanglah tiap pasangan untuk
menelaah dan membandingkan 2 Nefi 11:4 dengan Musa 6:63. Mintalah mereka
membahas apa persamaan dalam petikan-petikan ini secara umum dan apa yang
diajarkannya tentangYesus Kristus dan tujuan ciptaan-ciptaan Allah. Setelah
pasangan-pasangan membahas temuan-temuan mereka, tanyakan kepada kelas:
32
Preview
PELAJARAN 6: PERLAMBANG, BAYANGAN, DAN SIMBOL TENTANG YESUS KRISTUS
• Bagaimana Anda akan menyatakan kebenaran sentral yang dicatat dalam petikanpetikan ini? (Para siswa hendaknya mengidentifikasi kebenaran berikut: Segala
sesuatu diciptakan untuk bersaksi tentang Yesus Kristus).
• Apa beberapa contoh tentang hal-hal yang telah “diberikan oleh Allah” yang
adalah “perlambangan tentang” (2 Nefi 11:4), atau simbolis tentang, Yesus Kristus?
Beri tahu para siswa bahwa segala tulisan suci berisikan perlambang, bayangan,
simbol, dan kemiripan tentang Yesus Kristus. Jelaskan bahwa perlambang, bayangan,
simbol, dan kemiripan adalah pelukisan tentang kenyataan yang lebih besar. Misalnya,
Liahona yang digambarkan dalam Kitab Mormon adalah pelukisan tentang firman
Kristus. Dalam bagian pelajaran ini, kita akan membahas perlambang dan
perumpamaan yang ditemukan dalam Perjanjian Lama. Banyak dari perumpamaan ini
adalah dalam bentuk orang, benda, peristiwa, dan keadaan (mungkin bermanfaat
untuk menuliskan kategori-kategori ini di papan tulis). Salinlah daftar rujukan tulisan
suci berikut di papan tulis, atau berikan kepada para siswa sebagai selebaran:
Perlambang, Bayangan, dan Simbol tentangYesus Kristus
Perlambang, Bayangan, dan Simbol tentang Yesus Kristus
dalam Perjanjian Lama
Penggenapan dalam Kehidupan
Kristus
Kejadian 22:1–14
Yohanes 3:16; 19:16–18; Yakub
4:4–5
Keluaran 3:7–8, 10–12
Matius 1:21; 2 Nefi 6:17
Keluaran 12:3, 5–7, 13–14, 46
Yohanes 1:29; 19:14, 31–36;
1 Petrus 1:18–19
Keluaran 16:14–15, 18
Yohanes 6:5–10, 48–51
Imamat 8:15, 30; 17:11
Ibrani 9:22; 13:12
Imamat 16:2–6, 17
Ibrani 9:6–12; 10:11–12
Imamat 22:19–22
Ibrani 9:14; Ajaran dan Perjanjian
20:22
Bilangan 21:4–9.
Yohanes 3:14–15; Helaman
8:13–15
Yunus 1:17; 2:10
Matius 12:38– 40
Tugasi satu siswa atau lebih untuk menelaah masing-masing rangkaian petikan tulisan
suci dan untuk mempersiapkan diri menjelaskan simbolisme Perjanjian Lama dan
bagaimana itu merujuk pada Yesus Kristus. Setelah waktu yang cukup, mintalah siswa
untuk berbagi apa yang telah mereka temukan.
Jika waktu mengizinkan, pertimbangkan juga untuk membahas beberapa dari simbol
tentang Kristus yang diidentifikasi oleh Penatua Russell M. Nelson dari Kuorum Dua
Belas Rasul dalam artikelnya “In This Holy Land” (Tambuli, Februari 1991, 10–19).
Bersama kelas, bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Mengapa menurut Anda segala sesuatu telah diciptakan untuk melukiskan atau
menyimbolkan Juruselamat?
Preview
33
PELAJARAN 6: PERLAMBANG, BAYANGAN, DAN SIMBOL TENTANG YESUS KRISTUS
• Apakah manfaat dari berupaya secara berkelanjutan untuk menemukan bagaimana
segala sesuatu bersaksi tentang Yesus Kristus? (Pastikan para siswa memahami asas
berikut: Kita dapat belajar lebih banyak tentang Yesus Kristus sewaktu kita
mengenali perumpamaan, perlambang, dan simbol yang bersaksi tentang
Dia).
• Bagaimana sesuatu yang menyimbolkan Juruselamat telah memperkuat iman Anda
kepada-Nya?
• Apakah yang dapat Anda lakukan untuk mengenali Kristus dalam simbol-simbol
yang telah diberikan kepada kita?
2 Nefi 11:2–6
Lambangdan gambaran tentang Kristus dalam perjanjian dan tata cara Injil.
Jelaskan bahwa segmen pelajaran ini akan berfokus pada aspek yang berbeda dari Injil
Yesus Kristus yang berisikan simbol dan gambaran tentang Kristus. Undanglah para
siswa untuk menyelidiki 2 Nefi 11:2–6, untuk mencari hal-hal yang membuat jiwa Nefi
senang. Anda mungkin ingin menyarankan agar mereka menandai apa yang mereka
temukan.
• Terhadap apakah Nefi merasa senang?
Jelaskan ungkapan “perjanjian-perjanjian Tuhan” dalam ayat 5. Jelaskan bahwa
perjanjian dan tata cara adalah bagian yang penting dari Injil abadi Yesus Kristus. Ada
banyak unsur dari perjanjian dan tata cara yang bersifat simbolis dan mengajarkan
tentang dan menuntun kita kepada Yesus Kristus. Perlihatkan pernyataan berikut oleh
Penatua Bruce R. McConkie (1915–1985) dari Kuorum Dua Belas Rasul, dan mintalah
seorang siswa untuk membacanya dengan keras.
“Setiap tata cara atau pelaksanaan ilahi yang ditetapkan oleh Allah, setiap
pengurbanan, simbolisme, dan kemiripan; semua yang pernah Allah berikan kepada
umat-Nya—semuanya ditetapkan dan ditegakkan sedemikian rupa sehingga bersaksi
tentang Putra-Nya dan memusatkan iman orang-orang yang percaya kepada-Nya dan
pada penebusan yang telah ditetapkan sebelumnya untuk Dia lakukan” (The Promised
Messiah: The First Coming of Christ [1978], 28).
• Apa sebuah ajaran atau asas yang diajarkan dalam pernyataan ini? (Satu
kemungkinan jawaban adalah bahwa kita akan melihat simbol-simbol Kristus
dalam tata cara-tata cara Injil jika kita mencarinya).
• Bagaimana pengetahuan ini dapat bermanfaat sewaktu kita berperan serta dalam
tata cara-tata cara Injil?
Undanglah para siswa untuk menelaah Roma 6:3–6 dan 3 Nefi 18:7, 11 dalam hati,
untuk mencari simbol-simbol yang merujuk pada Juruselamat. Kemudian tanyakan:
• Apa beberapa cara yang diajarkan perjanjian atau tata cara Injil tentang Juruselamat
dan menolong Anda mengingat-Nya?
Untuk membantu para siswa merasakan kebenaran dan pentingnya belajar untuk
mengenali perlambang dan simbol tentang Kristus, ajukan pertanyaan-pertanyaan
seperti berikut:
• Apa sebuah simbol tentang Juruselamat yang memiliki makna besar bagi Anda?
• Bagaimana Anda memastikan bahwa Anda memperhatikan simbol ini?
34
Preview
PELAJARAN 6: PERLAMBANG, BAYANGAN, DAN SIMBOL TENTANG YESUS KRISTUS
• Bagaimana melihat ini sebagai simbol tentang Kristus telah memberkati kehidupan
Anda?
Undanglah para siswa untuk menerapkan asas-asas dalam pelajaran ini dengan
mengundang mereka untuk menuliskan bagaimana mereka dapat mengenali dengan
lebih baik lagi perlambang, bayangan, dan simbol tentang Juruselamat dalam tulisan
suci, dalam tata cara-tata cara Injil, dan dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Doronglah mereka untuk memilih hari dalam waktu dekat di mana mereka akan
secara sadar mencari gambaran, benda, atau peristiwa yang mengingatkan mereka
tentang Juruselamat. Doronglah mereka untuk menyimpan sebuah daftar tentang apa
yang mereka temukan dan membagikan daftar mereka kepada seorang anggota
keluarga atau teman atau mungkin melalui media sosial.
Bacaan Siswa
• 2 Nefi 11:2–6; Musa 6:63.
• Russell M. Nelson, “In This Holy Land,” Tambuli, Februari 1991, 10–19.
Preview
35
7
Yesus Kristus—Putra Tunggal
Allah dalam Daging.
Pendahuluan
Pada zaman dahulu, berita tentang kelahiran Juruselamat adalah
kabar gembira yang dimaklumkan oleh banyak orang—Allah telah
mengutus Putra-Nya untuk menebus dunia. “Kristus yang Hidup:
Kesaksian dari Para Rasul” menyatakan Yesus adalah “Putra
Sulung Bapa, Putra Tunggal yang diperanakkan dalam daging,
Penebus dunia” (Ensign atau Liahona, April 2000, 2–3). Dalam
pelajaran ini, para siswa akan mengetahui mengapa amat penting
bahwa Yesus dilahirkan dari ibu yang fana dan Bapa yang baka.
Bacaan Latar Belakang
• Robert E. Wells, “Our Message to the World,” Ensign, November 1995, 65–66.
Saran untuk Pengajaran
Matius 1:18–24; Lukas 1:26–35; Mosia 3:7–8
“Putra Tunggal Bapa”
Mulailah kelas dengan memutar video “The Nativity” (2:59). (Unduhlah dan pratinjau
video sebelum kelas).
Setelah video, tanyakan:
• Aspek-aspek apakah dari kelahiran Juruselamat yang penting bagi Anda dan
mengapa?
Beri tahu para siswa bahwa dalam pelajaran ini mereka akan membahas sebuah aspek
tentang kelahiran Yesus Kristus yang amat penting bagi pemahaman kita tentang
kemampuan Juruselamat untuk memenuhi peran-Nya dalam rencana Bapa.
Undanglah seorang siswa untuk membaca Matius 1:18–19 dengankeras, dan mintalah
kelas untuk memvisualisasikan situasi yang digambarkan ayat-ayat ini. (Catatan:
Memvisualisasikan adalah keterampilan penelaahan tulisan suci yang dapat
membantu membuat laporan tulisan suci lebih gamblang dan nyata). Kemudian
tanyakan kepada para siswa bagaimana perasaan mereka jika mereka mendapati diri
mereka berada dalam situasi serupa dengan Yusuf. Mintalah para siswa untuk
membaca Matius 1:20–24 dalam hati dan mengidentifikasi mengapa Yusuf
memutuskan untuk “bermaksud menceraikan [Maria] dengan diam-diam” (ayat 19),
yang berarti membatalkan pertunangannya dengan Maria secara diam-diam. (Catatan:
Mendefinisikan kata dan ungkapan yang sulit membantu para siswa memahami
tulisan suci. Untuk ayat-ayat ini, Anda boleh menggunakan penjelasan berikut:
(1) nama Yesus [Yesua dalam bahasa Aram] berarti “Yehova adalah keselamatan” atau
“Yehova menyelamatkan”; (2) tulisan suci yang dirujuk dalam Matius 1:22–23 adalah
Yesaya 7:14; dan (3) nama Emanuel berarti “Allah beserta kita.”)
Undanglah seorang siswa untuk membacakan Lukas 1:26–30 dengan keras. Mintalah
kelas untuk mengikuti, mencari apa yang diajarkan petikan ini tentang Maria.
Mintalah para siswa untuk menjelaskan apa yang mereka temukan. Kemudian
undanglah seorang siswa untuk membacakan Lukas 1:31–35 dengan keras sementara
kelas mengikuti. Tanyakan:
• Bagaimana ayat-ayat ini menegaskan siapa Bapa dari Yesus?
Gambarkan diagram berikut di papan tulis:
36
Preview
PELAJARAN 7: YESUS KRISTUS—PUTRA TUNGGAL ALLAH DALAM DAGING
Ajukan kepada seorang anggota kelas pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Apa ciri-ciri fisik yang Anda warisi dari ayah Anda? Apa ciri-ciri fisik yang Anda
warisi dari ibu Anda?
Tambahkan tanggapan siswa pada diagram di papan tulis (lihat contoh yang
menyertainya):
Hapus diagram sebelumnya dan gambarlah yang berikut di papan tulis:
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua James E. Talmage (1862–1933) dari
Kuorum Dua Belas Rasul, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan
keras.
“Anak itu yang akan dilahirkan dari Maria diperanakkan oleh Elohim, Bapa yang Kekal,
tidak melanggar hukum alam tetapi selaras dengan pernyataan yang lebih tinggi
darinya; … Dalam sifat-Nya akan digabungkan kuasa Keallahan dengan kesanggupan
dan kemungkinan kefanaan; dan ini melalui operasi biasa hukum dasar keturunan, yang
dinyatakan oleh Allah, ditunjukkan melalui ilmu pengetahuan, dan diakui oleh filsafat,
bahwa makhluk-makhluk yang hidup akan berkembang biak—menurut jenisnya. Anak itu, Yesus akan
mewarisi sifat-sifat jasmani, mental, dan rohani, kecenderungan, dan kuasa yang mencirikan orang
tua-Nya—satu baka dan dimuliakan —Allah, yang lainnya adalah manusia—perempuan” (Jesus the
Christ, edisi ke-3 [1916], 81).
• Sifat-sifat penting apakah yang Juruselamat warisi dari orang tua-Nya masingmasing?
Preview
37
PELAJARAN 7: YESUS KRISTUS—PUTRA TUNGGAL ALLAH DALAM DAGING
Sewaktu para siswa menanggapi, daftarlah di papan tulis di bawah “Maria” sifat-sifat
yang Yesus Kristus warisi dari ibu-Nya (seperti kefanaan—kemampuan untuk
menderita rasa sakit dan untuk mati secara jasmani). Daftarlah di bawah “Bapa
Surgawi” sifat-sifat yang Yesus warisi dari Bapa-Nya (seperti kuasa
Keallahan—kebakaan atau kuasa untuk hidup selamanya; lihat Yohanes 10:17–18).
Undanglah seorang siswa untuk membacakan Mosia 3:7–8 dengan keras. Tanyakan:
• Mengapa Juruselamat membutuhkan kuasa dari baik kefanaan maupun kebakaan
untuk menuntaskan Pendamaian? (Sementara para siswa menanggapi, pastikan
mereka memahami kebenaran berikut: Sebagai Putra Tunggal Allah dalam
daging, Yesus Kristus mampu melaksanakan kurban Pendamaian, yang
mengharuskan Dia untuk lebih mampu bertahan daripada yang dapat
dilakukan oleh seorang manusia fana, dan dengan demikian menggenapi
peran-Nya dalam rencana Bapa. Di samping itu, karena Yesus memiliki kuasa
atas kematian, Dia memiliki kesanggupan untuk bangkit dari orang mati.
Pastikan para siswa memahami bahwa jika Yesus Kristus telah dilahirkan dari dua
orang tua fana, Dia tidak akan dapat mengatasi kematian atau menahan rasa sakit
tak terhingga dan penderitaan dari Pendamaian. Jika Dia dilahirkan dari dua orang
tua baka, Dia tidak akan tunduk pada penderitaan dan kematian jasmani).
Untuk menekankan lebih lanjut ajaran yang amat penting ini, berikan kepada tiap
siswa salinan dari pernyataan berikut oleh Penatua Rober E. Wells dari Tujuh Puluh,
dan berikan mereka waktu untuk membaca dan merenungkannya.
“Keputraan ilahi Yesus Kristus… adalah kunci bagi pemahaman seluruh rencana
keselamatan. Dia adalah Putra Sulung Bapa dalam keberadaan prafana dan Putra
Tunggal Bapa di bumi. Allah Bapa yang Kekal adalah orang tua harfiah dari Tuhan dan
Juruselamat kita, Yesus Kristus dan dari anak-anak roh-Nya yang lain ….
“‘Keputraan ilahi’ juga merujuk pada sebutan ‘Putra Tunggal dalam daging.’ … Sebutan
ini menandakan bahwa tubuh jasmani Yesus adalah anak keturunan dari seorang ibu yang fana dan
Bapa Kekal yang baka, yang kebenarannya sangat penting bagi Pendamaian, suatu tindakan paling
penting yang tidak dapat dilakukan oleh manusia biasa. Kristus memiliki kuasa untuk menyerahkan
nyawa-Nya dan kuasa untuk mengambilnya kembali karena Dia telah mewarisi kebakaan dari Bapa
Surgawi-Nya. Dari Maria, ibu-Nya, Kristus mewarisi kefanaan, atau kuasa untuk mati.
“Pendamaian tak terbatas dari Kristus dan Keputraan ilahi Kristus berjalan seiring untuk membentuk
ajaran tunggal yang paling penting dari seluruh Kekristenan” (“Our Message to the World,” Ensign,
November 1995, 65).
Akhiri bagian pelajaran ini dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Bagaimana mengenali sifat-sifat Yesus yang diwarisi dari Maria menolong Anda
memercayai dan memiliki iman kepada Juruselamat?
• Bagaimana mengenali sifat-sifat Yesus yang diwarisi dari Bapa Surgawi menolong
Anda memercayai dan memiliki iman kepada Juruselamat?
1 Nefi 11:13–21
Nefi melihat abdikasi Allah
Beri tahu para siswa bahwa kita membaca dalam Kitab Mormon bahwa Nefi melihat
sebuah penglihatan di mana dia mempelajari tentang asal-usul Yesus Kristus. Kita
dapat mempelajari kebenaran-kebenaran tambahan dari penglihatannya. Undanglah
beberapa siswa untuk bergiliran membacakan dengan keras 1 Nefi 11:13–21. Mintalah
38
Preview
PELAJARAN 7: YESUS KRISTUS—PUTRA TUNGGAL ALLAH DALAM DAGING
kelas untuk mengikuti dan mengidentifikasi ajaran-ajaran penting yang diajarkan
dalam petikan ini. Jelaskan bahwa, dalam konteks ini, kata abdikasi berarti turun dari
kondisi yang lebih tinggi ke kondisi yang lebih rendah untuk menanggung status yang
lebih rendah.
• Siapakah yang Nefi pelajari akan menjadi orang tua Yesus Kristus? (Para siswa
hendaknya mengidentifikasi ajaran berikut: Allah, Bapa Kekal, dan Maria
adalah orang tua Yesus Kristus fana)..
• Sewaktu Anda mempertimbangkan pelajaran-pelajaran dalam kursus sejauh ini,
mengapa kelahiran Yesus Kristus dianggap bagian dari abdikasi-Nya?
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Brother Tad R. Callister, presiden umum Sekolah
Minggu, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan keras:
“Allah sang Putra menukarkan rumah surgawi-Nya disertai segala sifat selestialnya
dengan tempat tinggal fana dengan segala sifat primitifnya. Dia, ‘Raja surga’ (Alma
5:50), ‘Tuhan Yang Mahakuasa yang memerintah’ (Mosia 3:5), meninggalkan takhta
untuk mewarisi sebuah palungan. Dia menukar kekuasaan seorang allah dengan sifat
ketergantungan seorang bayi. … Itu adalah sebuah pertukaran dengan dimensi yang
tak sebanding. … Yehova yang agung, pencipta dunia-dunia tak terhitung jumlahnya, tak terbatas
dalam kebajikan dan kuasa, turun ke dunia ini dengan dibungkus kain lampin serta berada dalam
sebuah palungan” (The Infinite Atonement [2000], 64).
Untuk membantu para siswa memahami bagaimana kelahiran fana Yesus Kristus juga
merupakan bagian dari abdikasi Allah Bapa, bacalah dengan keras pernyataan berikut
oleh Penatua Bruce R. McConkie (1915–1985) dari Kuorum Dua Belas Rasul:
“Abdikasi Allah (yang berarti Bapa) sesungguhnya mencakup bahwa walaupun Dia
adalah Sosok yang dipermuliakan, disempurnakan, dimuliakan, Dia secara pribadi dan
harfiah menjadi Bapa dari seorang Anak Keturunan fana yang dilahirkan dari
perempuan fana” (Mormon Doctrine, edisi ke-2 [1966], 155).
Akhiri dengan menanyakan kepada para siswa pikiran dan perasaan apa yang mereka
miliki terhadap Juruselamat sewaktu mereka memikirkan abdikasi-Nya dan sifat
menakjubkan dari kelahiran-Nya. Tanyakan apakah ada di antara mereka yang ingin
membagikan kesaksian mereka tentang Juruselamat sebagai akhir dari kelas hari ini.
Bacaan Siswa
• Matius 1:18–24; Lukas 1:26–35; Yohanes 10:17–18; 1 Nefi 11:13–21; Mosia 3:7–8.
• Robert E. Wells, “Our Message to the World,” Ensign, November 1995, 65–66.
Preview
39
8
Yesus Kristus Menggenapi
Segala Kebenaran
Pendahuluan
Yesus Kristus menjalani kehidupan yang sempurna dengan tunduk
pada kehendak Bapa Surgawi dalam segala hal. Para nabi modern
telah bersaksi: “Meski tanpa dosa, [Yesus Kristus] dibaptiskan
untuk menggenapi segala kesalehan” (“Kristus yang Hidup:
Kesaksian dari Para Rasul,” Ensignatau Liahona, April 2000, 2).
Seperti Juruselamat, kita menggenapi kebenaran ketika kita tunduk
pada tata cara dan perjanjian Injil abadi. Pelajaran ini menyelidiki
bagaimana Juruselamat tunduk pada Injil abadi dan bagaimana
kita dapat mengikuti teladan-Nya.
Bacaan Latar Belakang
• Robert D. Hales, ““The Covenant of Baptism: To Be in the Kingdom and of the
Kingdom,”” Ensign, November 2000, 6–9
Saran untuk Pengajaran
Matius 3:13–17; 2 Nefi 31:4–9
Pembaptisan Yesus Kristus
Mintalah para siswa memikirkan situasi berikut:
Dalam sebuah percakapan dengan seorang teman tentang agama, pokok bahasan
mengenai baptisan muncul. Setelah Anda menjelaskan mengapa kita dibaptis, teman
Anda bertanya, “Saya memahami bahwa kita dibaptis untuk dibersihkan dari dosa.
Tetapi Yesus adalah sempurna; Dia tidak memiliki dosa apa pun. Jadi mengapa Dia
dibaptis?
Berikan waktu kepada para siswa untuk memikirkan pertanyaan ini, dan kemudian
undanglah mereka untuk menanggapi.
Setelah sedikit pembahasan, undanglah seorang siswa untuk membaca Matius 3:13–17
dengan keras, atau perlihatkan video “Pembaptisan Yesus” (2:55) dari Video Alkitab
Kehidupan Yesus Kristus. (Unduhlah dan pratinjau video sebelum kelas). JIka Anda
memperlihatkan video, undanglah para siswa untuk mengikuti dalam tulisan suci
mereka.
Setelah video, tanyakan:
• Alasan apakah yang Yesus berikan untuk dibaptis? (Pertimbangkan untuk menulis
ajaran berikut di papan tulis: Yesus Kristus dibaptis untuk menggenapi segala
kebenaran).
• Menurut Anda apakah artinya bahwa Yesus dibaptis “untuk memenuhi segala
kesalehan”? (Matius 3:15).
Untuk membantu para siswa menjawab pertanyaan ini, berikan mereka waktu untuk
menyelidiki tulisan suci mereka. Anda mungkin ingin menyarankan agar mereka
menuliskan 2 Nefi 31:4–9 di sisi tulisan suci mereka di sebelah Matius 3:15. Mintalah
para siswa membaca 2 Nefi 31:5–6 dalam hati, dengan memperhatikan pertanyaan
yang Nefi ajukan. Setelah waktu yang cukup, jelaskan bahwa Nefi menjawab
pertanyaan ini dalam 2 Nefi 31:7–9. Undanglah seorang siswa untuk membaca ayatayat ini dengan keras, mintalah kelas untuk mengikuti bersama dan mengidentifikasi
cara-cara Juruselamat menggenapi segala kebenaran dengan dibaptis. Anda mungkin
40
Preview
PELAJARAN 8: YESUS KRISTUS MENGGENAPI SEGALA KEBENARAN
ingin menyarankan agar mereka menandai apa yang mereka temukan. Sementara para
siswa membagikan apa yang telah mereka identifikasi, tulislah pernyataan-pernyataan
berikut di papan tulis:
Untuk merendahkan hati-Nya di hadapan Bapa.
Dia bersaksi kepada Bapa bahwa Dia akan mematuhi perintah-perintah-Nya.
Dia memperlihatkan kepada anak-anak manusia gerbang yang melaluinya mereka
dapat memasuki kerajaan selestial.
Dia memberikan teladan bagi kita.
(Catatan: Kegiatan ini akan menjadikan para siswa melatih keterampilan penelaahan
tulisan suci dalam membuat daftar, sehingga membantu mereka mengidentifikasi
pokok-pokok penting yang ingin ditekankan oleh penulis tulisan suci).
Ingatkan para siswa tentang pertanyaan yang Nefi ajukan (lihat ayat 6). Kemudian
tanyakan:
• Dengan mengingat butir-butir di papan tulis, bagaimana pembaptisan Yesus
Kristus memberikan teladan tentang apa maknanya menjadi saleh?
Sementara para siswa menanggapi, pastikan gagasan-gagasan berikut diidentifikasi
dan dibahas (Anda mungkin ingin mengganti butir-butir di papan tulis dengan yang
ini):
Kesalehan termasuk dengan rendah hati menyepadankan dengan kehendak
Bapa.
Kesalehan termasuk membuat perjanjian dengan Bapa untuk mematuhi
perintah-perintah-Nya.
Kesalehan termasuk menerima tata cara-tata cara keselamatan.
Kesalehan termasuk mengikuti teladan yang diberikan oleh Yesus Kristus.
Tanyakan kepada kelas:
• Bagaimana kita dapat menerapkan teladan kesalehan Yesus dalam kehidupan kita
sendiri?
Bersaksilah kepada kelas Anda bahwa, seperti kita, Yesus tunduk pada semua
ketentuan dan syarat dari rencana Bapa Surgawi. Kehidupan-Nya yang sempurna
adalah teladan yang hendaknya kita upayakan untuk ikuti.
2 Nefi 31:10–21
Mengikuti teladan Juruselamat
Undanglah seorang siswa untuk membaca 2 Nefi 31:10–12 dengan keras. Tanyakan
kepada kelas:
• Dalam ayat 10, ajakan apakah yang Juruselamat sampaikan kepada kita semua?
• Menurut ayat-ayat ini, apa yang Yesus katakan yang harus kita lakukan untuk
mengikuti Dia?
Mintalah para siswa untuk membaca 2 Nefi 31:16–17 dalam hati. Kemudian tanyakan:
Preview
41
PELAJARAN 8: YESUS KRISTUS MENGGENAPI SEGALA KEBENARAN
• Apa lagi yang harus kita lakukan untuk mengikuti teladan Juruselamat?
• Apakah yang dimaksud dengan bertahan sampai akhir dan mengikuti “teladan
Putra Allah yang Hidup”? (ayat 16). (Anda bisa menekankan kata lakukanlah dalam
ayat 17. Juga tekankan asas berikut: Sewaktu kita mengikuti teladan Yesus
Kristus, kita dapat menggenapi segala kebenaran, seperti yang Dia lakukan).
Jelaskan kepada para siswa bahwa tulisan suci yang telah mereka baca dalam 2 Nefi 31
berisikan intisari dari Injil abadi, yang telah Bapa Surgawi tegakkan sebelum
penciptaan dunia.
Undanglah siswa untuk menganalisis Roma 6:3–6, dengan mencari kata kunci atau
ungkapan yang menegaskan bahwa mengikuti teladan Yesus Kristus menuntut lebih
dari sekadar dibaptis. Anda mungkin ingin menyarankan agar para siswa menandai
apa yang mereka temukan.
Berikan kepada para siswa salinan dari pernyataan berikut oleh Penatua Robert D.
Hales dari Kuorum Dua Belas Rasul, dan mintalah mereka untuk membacanya dalam
hati. Undanglah mereka untuk memikirkan bagaimana pembaptisan mereka sendiri
telah memengaruhi kehidupan mereka.
“Ketika kita memahami perjanjian baptisan kita dan karunia Roh Kudus, itu akan
mengubah kehidupan kita dan akan meneguhkan kesetiaan total kita pada kerajaan
Allah. Ketika godaan-godaan datang di hadapan kita, jika kita mau mendengarkan, Roh
Kudus akan mengingatkan kita bahwa kita telah berjanji untuk mengingat Juruselamat
kita dan mematuhi perintah-perintah Allah ….
“Sewaktu kita mengikuti teladan Yesus, kita, juga, menunjukkan bahwa kita akan bertobat dan patuh
dalam menaati perintah-perintah Bapa kita di Surga. Kita merendahkan hati kita dengan hati yang
hancur dan roh yang menyesal sewaktu kita mengenali dosa-dosa kita dan mengupayakan
pengampunan atas pelanggaran-pelanggaran kita (lihat 3 Nefi 9:20). Kita membuat perjanjian bahwa
kita akan bersedia mengambil bagi diri kita nama Yesus Kristus dan selalu mengingat-Nya ….
“… Saya berdoa agar kita masing-masing sebagai anggota dari kerajaan-Nya akan memahami
bahwa pembaptisan dan pengukuhan kita adalah pintu gerbang ke dalam kerajaan-Nya. Ketika kita
masuk, kita membuat perjanjian untuk berada dalam kerajaan-Nya—selamanya!” (“The Covenant of
Baptism: To Be in the Kingdom and of the Kingdom,” Ensign, November 2000, 7–8, 9).
Tanyakan kepada para siswa yang berikut:
• Bagaimana dengan dibaptis telah menolong Anda mengikuti teladan Juruselamat
dalam menggenapi segala kebenaran?
Berikan kepada para siswa waktu sejenak untuk merenungkan tentang seberapa baik
mereka memenuhi standar-standar kebenaran yang ditunjukkan oleh Juruselamat saat
pembaptisan-Nya. Mintalah para siswa merenungkan apa lagi yang dapat mereka
lakukan untuk memperlihatkan kepatuhan pada Bapa Surgawi.
Bacaan Siswa
• Matius 3:13–17; 2 Nefi 31:4–21.
• Robert D. Hales, ““The Covenant of Baptism: To Be in the Kingdom and of the
Kingdom,”” Ensign, November 2000, 6–9
42
Preview
9
Pengaruh Mendalam
Juruselamat
Pendahuluan
Dalam “Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,” para
pemimpin Gereja menyatakan: “Kami menyampaikan kesaksian
kami akan kenyataan kehidupan [Juruselamat] yang tak tertandingi
dan kebajikan tanpa batas kurban pendamaian-Nya yang agung.
Tidak ada seorang lain pun yang memiliki pengaruh yang demikian
dalam ke atas semua orang yang pernah hidup dan yang masih
akan hidup di atas bumi ini” (Ensign atau Liahona, April 2000, 2).
Pelajaran ini akan memperlihatkan bahwa Juruselamat tak
tertandingi karena, di antara alasan-alasan lain, Dia tanpa dosa
dan secara sempurna tunduk pada Bapa Surgawi. Dengan
menelaah interaksi-Nya bersama perempuan Samaria di pinggir
sumur, para siswa akan melihat juga pengaruh mendalam yang
dapat Dia miliki terhadap siapa pun yang membuka hati mereka
kepada-Nya.
Saran untuk Pengajaran
Matius 4:1–11; 2 Korintus 5:21; Ibrani 2:17–18; 4:15–16; Ajaran dan
Perjanjian 20:22
Yesus Kristus menjalani kehidupan tanpa dosa.
Mulailah kelas dengan menulis di papan tulis kehendakku dan kehendak Allah.
Undanglah seorang siswa untuk membaca Yohanes 6:38 dengan keras, dan mintalah
para siswa mengikuti bersama, mencari berapa banyak keputusan “kehendak-Ku”
yang Yesus buat. Undanglah para siswa untuk memikirkan dalam hati mereka berapa
banyak keputusan yang telah mereka buat baru-baru ini yang dapat dikategorikan
sebagai “kehendakku” dan berapa banyak yang dapat dikategorikan sebagai
“kehendak Allah.”
Beri tahu para siswa bahwa setelah pembaptisan-Nya, Yesus digoda oleh Setan untuk
melakukan hal-hal yang dapat dikategorikan sebagai “kehendakku.” Mintalah
beberapa siswa untuk bergiliran membacakan dengan keras dari Matius 4:1–11.
Undanglah kelas untuk mengikuti, dengan mencari bagaimana Yesus Kristus
mengatasi godaan. (Pertimbangkan untuk menjelaskan kepada para siswa bahwa
Terjemahan Joseph Smith untuk Matius 4:1–11 mengklarifikasi bahwa Roh, bukan
Setan, yang membawa Yesus ke bubungan bait suci [lihat ayat 5] dan kemudian ke atas
sebuah gunung yang tinggi [lihat ayat 8]. Setelah Roh membawa Yesus ke tempattempat ini, iblis datang untuk menggoda-Nya.
• Apakah yang Anda perhatikan tentang bagaimana Juruselamat menanggapi
godaan-godaan Setan?
• Apakah yang Anda pelajari dari teladan Juruselamat dalam ayat-ayat ini?
• Bagaimana godaan-godaan yang Juruselamat hadapi serupa dengan godaangodaan yang kita hadapi dalam kehidupan kita?
Perlihatkan dan baca pernyataan berikut oleh Presiden David O. McKay (1873–1970),
yang mengulas tentang godaan-godaan yang Yesus hadapi di padang belantara:
“Hampir setiap godaan yang datang kepada Anda dan saya datang dalam salah satu
dari bentuk-bentuk itu. Klasifikasikan itu, dan Anda akan menemukan bahwa di bawah
salah satu dari ketiga godaan itu hampir setiap godaan yang diberikan yang membuat
Anda dan saya ternoda, sekecil apa pun itu, datang kepada kita dalam bentuk
(1) godaan terhadap selera; (2) menyerah pada kesombongan dan kebiasaan serta
Preview
43
PELAJARAN 9: PENGARUH MENDALAM JURUSELAMAT
kesia-siaan dari mereka yang menjauhkan diri dari apa yang dari Allah; atau (3) pemuasan diri pada
hawa nafsu, atau hasrat untuk kekayaan dunia, atau kekuasaan di antara manusia” (“Unspotted from
the World,” Ensign, Agt. 2009, 27).
Undanglah seorang siswa untuk membaca Ibrani 2:17–18; 4:15–16 dengan keras.
Mintalah siswa yang lain untuk membaca Ajaran dan Perjanjian 20:22 dengan keras.
Mintalah kelas untuk mengikuti dan mencatat keserupaan apa pun di antara kedua
petikan ini. Kemudian ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Mengapa perlu bagi Yesus untuk mengalami godaan-godaan?
• Mengapa penting bagi kita untuk memahami bahwa Yesus Kristus mengalami jenis
godaan-godaan yang sama dengan yang kita hadapi saat ini?
Beri tahu para siswa bahwa salah satu tujuan pelajaran hari ini adalah untuk
mengilustrasikan kehidupan Juruselamat yang tak tertandingi. Tanyakan kepada kelas
bagaimana petikan-petikan tulisan suci yang ditelaah sejauh ini dalam pelajaran
mengilustrasikan satu aspek dari kehidupan Juruselamat yang tak tertandingi . (Para
iswa hendaknya mengidentifikasi asas berikut: Yesus Kristus telah menjalani
kehidupan tak tertandingi karena Dia tidak pernah menyerah pada godaan dan
berbuat dosa).
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Howard W. Hunter (1907–1995), dan mintalah
seorang siswa membacanya dengan keras:
“Penting untuk diingat bahwa Yesus Kristus mampu berbuat dosa, bahwa Dia dapat
saja menyerah, bahwa rencana kehidupan dan keselamatan dapat saja digagalkan,
tetapi Dia tetap setia. Seandainya tidak ada kemungkinan Dia menyerah pada bujukan
Setan, maka tidak akan ada ujian sesungguhnya, sebagai hasilnya tidak akan ada
kemenangan murni. … Dia sempurna dan tanpa dosa, bukan karena Dia harus
demikian, tetapi sebaliknya karena Dia benar-benar dan bertekad ingin menjadi demikian” (“The
Temptations of Christ,” Ensign, November 1976, 19).
Undanglah para siswa untuk membaca Lukas 22:42, 44 dan 3 Nefi 11:11 dalam hati,
untuk mencari sifat Juruselamat yang merupakan contoh lain dari kehidupan-Nya
yang tak tertandingi. (Para siswa hendaknya mengidentifikasi ketundukan Juruselamat
pada kehendak Bapa).
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Presiden Ezra Taft Benson (1899–1994), dan
mintalah seorang siswa membacanya dengan keras:
“Dia menderita rasa sakit semua orang di Getsemani agar mereka tidak harus
menderita jika mereka mau bertobat.
“Dia menyerahkan Diri-Nya pada hinaan dan cercaan dari para musuh-Nya tanpa
keluhan atau pembalasan.
“Dan, akhirnya, Dia menanggung deraan dan rasa malu luar biasa di kayu salib. Baru setelah itu Dia
dengan sukarela menyerah pada kematian ….
“Dia benar-benar patuh kepada Bapa Surgawi kita” (“Jesus Christ: Our Savior and Redeemer,” Ensign,
November 1983, 7, 8).
Tindaklanjuti dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:
44
Preview
PELAJARAN 9: PENGARUH MENDALAM JURUSELAMAT
• Dalam rencana keselamatan Bapa Surgawi, mengapa perlu bagi Yesus untuk benarbenar tanpa dosa dan benar-benar tunduk pada kehendak Bapa Surgawi? (Para
siswa mungkin memberikan bebagai macam jawaban, tetapi mereka hendaknya
mengidentifikasi kebenaran berikut: Rencana keselamatan mengharuskan Yesus
untuk benar-benar patuh agar dapat melaksanakan Pendamaian.
• Bagaimana itu memengaruhi iman Anda kepada Yesus Kristus dengan mengetahui
Dia benar-benar tanpa dosa dan patuh pada kehendak Bapa Surgawi? (Sementara
para siswa menanggapi, tekankan bahwa kita dapat memperoleh kekuatan
untuk mengatasi godaan dan menjadi patuh sewaktu kita mengikuti teladan
Yesus Kristus dengan berupaya melakukan kehendak Bapa alih-alih
kehendak kita sendiri).
Yohanes 4:1–29
Pengaruh mendalam Yesus Kristus
Tulislah di papan tulis atau perlihatkan kalimat berikut dari “Kristus yang Hidup:
Kesaksian dari Para Rasul” (Ensign atau Liahona, April 2000, 2):
“Tidak ada seorang lain pun yang memiliki pengaruh yang demikian dalam ke atas
semua orang yang pernah hidup dan yang masih akan hidup di atas bumi ini.”
Undanglah para siswa untuk merenungkan pernyataan ini dengan mengajukan
pertanyaan berikut:
• Manakah dari karakteristik Yesus Kristus yang memungkinkan Dia untuk memiliki
pengaruh yang seperti itu terhadap semua orang yang pernah hidup dan yang
masih akan hidup?
Beri tahu para siswa bahwa salah satu individu di mana Yesus telah memberikan
pengaruh secara mendalam selama pelayanan fana-Nya adalah kepada seorang
perempuan Samaria. Bantulah para siswa menggunakan alat bantu belajar dalam
tulisan suci mereka untuk menemukan informasi tentang orang-orang Samaria (lihat
Penuntun bagi Tulisan Suci, “Orang-Orang Samaria”; scriptures.lds.org). Rangkumlah
Yohanes 4:1–8, dan kemudian mintalah seorang siswa untuk membaca Yohanes 4:9
dengan keras. Jelaskan bagaimana tanggapan perempuan itu terhadap Yesus
mengungkapkan sejumlah rasa permusuhan yang telah ada antara orang-orang
Yahudi dan orang-orang Samaria pada masa itu. Kemudian mintalah para siswa untuk
membaca Yohanes 4:10–15 dalam hati. Setelah waktu yang cukup, ajukan pertanyaanpertanyaan berikut:
• Bagaimana Anda akan menggolongkan interaksi antara Yesus dan perempuan itu?
• Apakah yang Yesus tawarkan kepadanya?
Mintalah seorang siswa untuk membaca Yohanes 4:16–19 dengan keras sementara
kelas mengikuti dan memvisualisasikan seperti apa rasanya menjadi perempuan dalam
percakapan ini. (Catatan: Memvisualisasikan dapat membantu membuat kisah tulisan
suci menjadi lebih gamblang dan nyata). Kemudian ajukan pertanyaan-pertanyaan
berikut:
• Pemikiran apakah yang mungkin Anda miliki jika Anda adalah perempuan
Samaria itu? Mengapa?
Preview
45
PELAJARAN 9: PENGARUH MENDALAM JURUSELAMAT
• Bukti apakah di situ bahwa Yesus memiliki pengaruh terhadapnya? (Jelaskan
kemajuan dari sebutan-sebutan yang perempuan itu arahkan terhadap Dia:
“seorang Yahudi” [ayat 9]; “Tuhan” [ayat 11, 15]; dan kemudian “nabi” [ayat 19]).
Undanglah beberapa siswa untuk bergiliran membaca dengan keras dari Yohanes
4:20–29. Mintalah kelas mengidentifikasi sebutan-sebutan untuk Juruselamat dalam
ayat 25 dan ayat 29. Mintalah para siswa merenungkan secara singkat sebelum
menjawab pertanyaan berikut:
• Apakah yang Juruselamat lakukan dalam periode waktu yang singkat ini untuk
mengubah persepsi perempuan itu tentang Dia sebagai “seorang Yahudi” (ayat 9)
menjadi “Kristus” (ayat 29)? (Undanglah para siswa untuk membagikan apa yang
mereka amati dalam petikan-petikan ini. Jawaban dapat mencakup yang berikut:
Dia memperlihatkan rasa hormat kepadanya, Dia mengajarkan ajaran kepadanya,
Dia mengajarnya sedemikian rupa sehingga Roh Kudus mau memberikan
kesaksian kepadanya, Dia mengungkapkan hal-hal pribadi tentang dia, dan Dia
memfokuskan perhatian-Nya kepadanya).
• Apakah yang diajarkan kisah mengenai Juruselamat dan perempuan Samaria ini
tentang bagaimana perasaan Juruselamat tentang Anda dan pengaruh yang dapat
Dia miliki terhadap Anda?
• Bagaimana Anda melihat Juruselamat telah memengaruhi kehidupan Anda atau
kehidupan seseorang yang Anda kenal? Apakah dampak dari pengaruh
Juruselamat?
• Komitmen apakah yang akan Anda lakukan untuk mengenali pengaruh
Juruselamat dengan lebih baik dalam kehidupan Anda dan membiarkan pengaruhNya mengubah Anda?
Bersaksilah bahwa sewaktu kita memalingkan kehidupan kita kepada Juruselamat, Dia
akan memiliki pengaruh yang mendalam terhadap kita. Pengaruh terbesar Juruselamat
terjadi sewaktu kita mengundang kuasa kurban pendamaian-Nya untuk
membersihkan kita, mengangkat kita, dan mengubah kita. Doronglah para siswa
untuk merenungkan apa yang dapat mereka lakukan untuk memperlihatkan rasa
syukur kepada Juruselamat atas pengaruh-Nya dalam kehidupan mereka. Undanglah
mereka untuk bertindak atas apa yang mereka rasakan.
Bacaan Siswa
• 2 Korintus 5:21; Ibrani 2:17–18; 4:15–16; Ajaran dan Perjanjian 20:22; Matius 4:1–11;
Lukas 22:42, 44; Yohanes 6:38; 3 Nefi 11:11; Yohanes 4:1–29.
46
Preview
10
Mari, Ikutlah Aku
Pendahuluan
Yesus Kristus menyatakan, “Akulah jalan dan kebenaran dan
hidup” (Yohanes 14:6). “Jalan [Yesus] adalah jalan yang menuntun
kepada kebahagiaan dalam kehidupan ini dan kehidupan kekal di
dunia yang akan datang” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari
Para Rasul,” Ensign atau Liahona, April 2000, 3). Pelajaran ini
menekankan ajakan Yesus Kristus kepada semua orang untuk
mengikuti-Nya dan untuk menjadi murid-Nya. Pelajaran ini juga
mempelajari apa yang dimaksud berjalan di jalan kerasulan.
Bacaan Latar Belakang
• Dieter F. Uchtdorf, “Jalannya Murid,” Ensign atau Liahona, Mei 2009, 75–78.
• Joseph B. Wirthlin, “Follow Me,” Ensign, Mei 2002, 15–17.
Saran untuk Pengajaran
Yohanes 1:35–47; 2 Nefi 26:33; Alma 5:33–34
Yesus Kristus mengajak semua orang untuk menjadi murid-Nya
Undanglah seorang siswa untuk secara singkat membagikan tentang suatu waktu
ketika dia mengadakan perjalanan ke sebuah tujuan dan salah belok atau mengikuti
jalan yang salah. Kemudian undanglah para siswa untuk membaca Yohanes 14:6 dan
menyatakan dengan kata-kata mereka sendiri ajaran yang Yesus ajarkan dalam ayat
ini. (Para siswa mungkin menggunakan kata-kata yang berbeda, tetapi mereka
hendaknya memahami bahwa satu-satunya cara kita dapat kembali untuk hidup
bersama Bapa Surgawi adalah dengan mengikuti Yesus Kristus).
Beri tahu para siswa bahwa setelah Yesus Kristus dibaptis dan kemudian digoda di
padang belantara, Dia mengundang orang lain untuk mengikuti-Nya. Mereka yang
mengikuiti Juruselamat pada waktu itu dan saat ini disebut murid. Undanglah para
siswa untuk mengidentifikasi dalam Yohanes 1:35–47 nama beberapa murid
Juruselamat paling awal dan apa yang mendorong mereka untuk mengikuti-Nya.
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Presiden James E. Faust (1920–2007) dari
Presidensi Utama, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan keras:
“Kata murid dan kata disiplin keduanya berasal dari kata dasar bahasa Latin yang
sama—discipulus, yang berarti murid. Hal itu memberi penekanan pada praktik atau
latihan. Disiplin pribadi dan pengendalian diri adalah karakteristik yang konsisten dan
permanen dari para pengikut Yesus ….
“Apa itu kemuridan itu? Kemuridan adalah terutama kepatuhan kepada Juruselamat”
(“Kemuridan,” Ensign atau Liahona, November 2006, 20).
• Bagaimana definisi mengenai kemuridan ini menyiratkan tentang seperti apa
kehidupan para murid Yesus Kristus di masa awal?
Undanglah para siswa untuk membaca dan membandingkan 2 Nefi 26:33 dengan
Alma 5:33–34 untuk melihat siapa lagi yang Yesus ajak untuk datang kepada-Nya.
Kemudian bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut:
Preview
47
PELAJARAN 10: MARI, IKUTLAH AKU
• Apakah yang diajarkan petikan-petikan ini tentang ajakan Juruselamat untuk
datang kepada-Nya? (Setelah para siswa menanggapi, tulislah kebenaran berikut
di papan tulis: Yesus Kristus mengajak semua orang untuk datang kepadaNya dan untuk menjadi murid-Nya).
• Menurut Alma, apakah yang Juruselamat janjikan kepada mereka yang menerima
ajakan untuk datang kepada-Nya?
• Apa makna janji-janji ini bagi Anda?
Matius 4:18–22; Lukas 5:11; 9:57–62; 14:25–33
Menjadi murid Yesus Kristus.
Bagilah kelas ke dalam pasangan-pasangan. Undanglah mereka untuk menelaah
Matius 4:18–22 dan Lukas 5:11 serta mengidentifikasi pengurbanan yang dilakukan
oleh beberapa murid Yesus yang paling awal untuk menerima panggilan mengikutiNya. Bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Bagaimana Anda akan menggambarkan tanggapan dari para murid awal ini
terhadap perintah Juruselamat untuk mengikuti-Nya? (Bahaslah makna kata dan
ungkapan seperti “segera meninggalkan jalanya,” “segera,” dan “meninggalkan.”)
• Kebenaran penting apakah yang ditambahkan oleh petikan-petikan ini terhadap
apa makna menjadi murid Yesus Kristus? (Setelah para siswa menanggapi, tulislah
kebenaran berikut di papan tulis: Menjadi murid Yesus Kristus membutuhkan
kepatuhan dan pengurbanan).
Berikan kepada para siswa salinan dari pernyataan berikut oleh Penatua Joseph B.
Wirthlin (1917–2008) dari Kuorum Dua Belas Rasul, dan mintalah seorang siswa untuk
membacanya dengan keras:
“Jala umumnya didefinisikan sebagai perangkat untuk menangkap sesuatu. Dalam …
arti yang lebih penting, kita bisa mendefinisikan jala sebagai sesuatu yang membujuk
atau mencegah kita untuk mengikuti panggilan dari Yesus Kristus, Putra dari Allah yang
Hidup.
“Jala dalam konteks ini dapat merupakan pekerjaan kita, hobi kita, kesenangan kita,
dan, melebihi segalanya yang lain, godaan dan dosa kita. Singkatnya, jala dapat merupakan sesuatu
yang menarik kita menjauh dari hubungan kita dengan Bapa Surgawi atau dari Gereja-Nya yang
dipulihkan ….
“Adalah mustahil untuk membuat daftar banyak jala yang dapat menjerat kita dan mencegah kita
dari mengikuti Juruselamat. Tetapi jika kita tulus dalam hasrat kita untuk mengikuti-Nya, kita harus
dengan segera meninggalkan jala-jala dunia yang menjerat dan mengikuti-Nya.
“… Kehidupan kita begitu dengan mudah dipenuhi dengan janji bertemu, pertemuan, dan tugas.
Begitu mudah terjebak dalam banyak jala yang kadang-kadang bahkan saran untuk melepaskan diri
darinya dapat mengancam dan bahkan menakutkan bagi kita.
“Kadang-kadang kita merasa bahwa semakin sibuk kita, semakin penting kita—seakan-akan
kesibukan kita menegaskan nilai kita. Brother dan sister, kita dapat meluangkan waktu seumur hidup
terlibat dalam kesibukan, terus-menerus tenggelam dalam tugas-tugas yang sebetulnya tidak terlalu
penting.
“Apa yang kita lakukan mungkin tidak terlalu penting. Semoga kita memfokuskan tenaga pikiran kita,
hati kita, dan jiwa kita pada hal-hal yang memiliki makna kekal—yang penting” (“Follow Me,”
Ensign, Mei 2002, 15–16).
48
Preview
PELAJARAN 10: MARI, IKUTLAH AKU
• Jika ikan, jala, dan perahu yang ditinggalkan nelayan melukiskan masalahmasalahduniawi mereka, hal-hal apakah yang mungkin Juruselamat minta agar
Anda sisihkan untuk mengikuti-Nya?
• Mengapa masalah-masalah duniawi kadang-kadang sulit untuk ditinggalkan?
• Bagaimana seseorang dapat mengenali jika dia terjebak dalam jenis jala-jala yang
menjerat seperti yang dibicarakan oleh Penatua Wirthlin?
Undanglah para siswa untuk membagikan tentang suatu waktu dalam kehidupan
mereka ketika mereka menanggapi panggilan Juruselamat untuk mengikuti-Nya
(barangkali dengan meninggalkan cara-cara lama atau dengan menerima pemanggilan
di Gereja). Kemudian tanyakan:
• Bagaimana menanggapi pemanggilan ini telah memberkati kehidupan Anda?
Perlihatkan rujukan tulisan suci dan pertanyaan berikut, atau tulislah itu di papan tulis:
Lukas 9:57–62—Apakah yang dapat merintangi kita untuk mengikuti Juruselamat?
Lukas 14:25–27, 33—Apakah yang Juruselamat butuhkan dari para murid-Nya?
Lukas 14:28–32—Bagaimana kata menyelesaikan berhubungan dengan persyaratan
untuk menjadi seorang murid?
Bagilah kelas menjadi tiga kelompok, dan tugasi tiap kelompok untuk menelaah salah
satu petikan dan pertanyaan yang berhubungan: Setelah waktu yang cukup,
undanglah para siswa untuk berbagi bagaimana petikan yang mereka baca menjawab
pertanyaan mereka. Setelah semua petikan ini dibahas, tanyakan:
• Persyaratan kemuridan apakah yang diilustrasikan oleh analogi Juruselamat?
(Sewaktu para siswa membahas pertanyaan ini, bantulah mereka memahami
kebenaran berikut: Kemuridan membutuhkan kesediaan kita yang terusmenerus untuk meninggalkan semua dan mengikuti Yesus Kristus).
Jelaskan bahwa walaupun kemuridan menyiratkan bahwa kita memantapkan
pengabdian dan komitmen kita untuk mengikuti Juruselamat, Dia tidak menuntut agar
kita berlari lebih cepat dari kekuatan yang kita miliki (lihat Mosia 4:27).
Berikan kepada tiap siswa salinan dari pernyataan berikut oleh Presiden Dieter F.
Uchtdorf dari Presidensi Utama, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya
dengan suara keras.
“Langkah pertama di jalan kemuridan dimulai, untungnya, tepat di tempat kita berdiri!
Kita tidak perlu melalui prakualifikasi untuk mengambil langkah pertama itu. Tidak
peduli kita kaya atau miskin. Tidak ada syarat harus terpelajar, fasih, atau cendekia. Kita
tidak perlu sempurna atau pandai bicara atau bahkan berperilaku baik.
“Anda dan saya dapat berjalan di jalan kemuridan itu hari ini. Marilah kita menjadi
rendah hati; marilah kita berdoa kepada Bapa kita di Surga dengan segenap hati kita dan nyatakan
hasrat kita untuk mendekat kepada-Nya dan belajar dari-Nya.
“Berimanlah. Carilah, dan Anda akan menemukan. Ketuklah, dan pintu akan dibukakan [lihat Matius
7:7]. Layanilah Tuhan dengan melayani sesama. Jadilah peserta yang aktif di lingkungan atau cabang
Anda. Kuatkan keluarga Anda dengan mengkomitkan diri untuk menjalankan asas-asas Injil. Jadilah
sehati dan sepikiran dalam pernikahan dan dalam keluarga Anda.
Preview
49
PELAJARAN 10: MARI, IKUTLAH AKU
“Sekaranglah waktunya untuk menyesuaikan kehidupan Anda untuk dapat memiliki rekomendasi bait
suci dan menggunakannya. Sekaranglah waktunya untuk mengadakan malam keluarga yang berarti,
membaca firman Allah, serta berbicara kepada Bapa Surgawi kita dalam doa yang sungguh-sungguh.
Sekaranglah waktunya untuk mengisi hati kita dengan rasa syukur akan Pemulihan Gereja-Nya, atas
para nabi yang hidup, Kitab Mormon, dan kuasa imamat yang memberkati hidup kita. Sekaranglah
waktunya untuk memeluk Injil Yesus Kristus, menjadi murid-Nya, dan berjalan di jalan-Nya”
(“Jalannya Murid,” Ensign atau Liahona, Mei 2009, 77).
• Di manakah menurut Presiden Uchtdorf jalan kemuridan dimulai?
• Menurut Presiden Uchtdorf, kapankah waktunya untuk mulai berjalan di jalan
kemuridan?
Tuliskan yang berikut di papan tulis:
Sekaranglah waktu bagi saya untuk …
Undanglah para siswa untuk merenungkan bagaimana mereka mungkin melengkapi
kalimat ini dengan satu cara mereka akan bertindak untuk menjadi murid Yesus
Kristus. Doronglah mereka untuk bertindak segera berdasarkan apa pun yang muncul
dalam pikiran, karena pikiran itu mungkin adalah dorongan dari Roh Kudus.
Bersaksilah bahwa sewaktu mereka mengambil langkah pertama ini, Tuhan akan
menolong mereka menjadi murid-Nya.
Bacaan Siswa
• Yohanes 1:35–47; 2 Nefi 26:33; Alma 5:33–34; Matius 4:18–22; Lukas 5:11; 9:57–62;
14:25–33.
• Dieter F. Uchtdorf, “Jalannya Murid,” Ensign atau Liahona, Mei 2009, 75–78.
• Joseph B. Wirthlin, “Follow Me,” Ensign, Mei 2002, 15–17.
50
Preview
Yesus Kristus Berjalan
Berkeliling Sambil Berbuat Baik
Pendahuluan
“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul” mengajarkan
bahwa “[Yesus] ‘berjalan berkeliling sambil berbuat baik’ (Kisah
Para Rasul 10:38), tetapi dipandang rendah karenanya” (Ensign
atau Liahona, April 2000, 2). Sebagai murid Yesus Kristus, kita
harus mengikuti teladan-Nya dalam melakukan yang baik terlepas
dari kemungkinan mengalami penganiayaan. Dalam pelajaran ini,
para siswa akan membahas mengapa kita hendaknya
11
memperlakukan mereka yang menindas kita karena kepercayaan
kita dengan kasih dan rasa hormat yang sama seperti yang Yesus
perlihatkan kepada para penganiaya-Nya. Sewaktu kita mengikuti
teladan Juruselamat, kita akan diberkati dengan keberanian untuk
hidup serta membela kepercayaan kita dan kita akan mampu untuk
menolong orang lain menjadi lebih dekat kepada Tuhan.
Bacaan Latar Belakang
• Dallin H. Oaks, “Mengasihi Sesama dan Hidup dengan Perbedaan,” Ensign atau
Liahona, November 2014, 25–28.
• Jeffrey R. Holland, “Harga—dan Berkat—dari Kemuridan,” Ensign atau Liahona,
Mei 2014, 6–9.
• Robert D. Hales, “Keberanian Kristiani: Harga Kemuridan,” Ensign atau Liahona,
November 2008, 72–75.
Saran untuk Pengajaran
Matius 5:43–47; 9:9–13; 12:22–30; Markus 3:1–6; 11:15–19; Yohanes
11:43–53
Yesus Kristus dianiaya karena berbuat baik.
Mulailah kelas dengan mengajukan kepada para siswa pertanyaan berikut:
• Ketika Anda memikirkan tentang kehidupan Juruselamat yang patut dicontoh, hal
apakah dari semua perbuatan baik yang Dia lakukan dalam kefanaan yang paling
menonjol bagi Anda?
Setelah para siswa menanggapi, bacalah (atau bagikanlah dengan kata-kata Anda
sendiri) kisah berikut oleh Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas Rasul
tentang dua sister misionaris:
“Dengan kekaguman dan dorongan untuk semua orang yang akan perlu untuk tetap
teguh di zaman akhir ini, saya mengatakan kepada semua dan terutama remaja Gereja
bahwa jika Anda belum melakukannya, Anda akan suatu hari mendapati diri Anda
diminta untuk mempertahankan iman Anda atau bahkan menahan beberapa
perundungan pribadi hanya karena Anda adalah anggota Gereja Yesus Kristus dari
Orang-Orang Suci Zaman Akhir. Saat-saat seperti itu akan membutuhkan baik keberanian maupun
kesopanan dari pihak Anda.
“Contohnya, seorang sister misionaris menulis baru-baru ini kepada saya: ‘Rekan saya dan saya
melihat seorang pria duduk di bangku di taman kota sedang makan siang. Sewaktu kami mendekat,
dia memandang ke atas dan melihat tanda nama misionaris kami. Dengan tatapan yang mengerikan
di matanya, dia melompat bangun dan mengangkat tangannya untuk memukul saya. Saya merunduk
tepat pada waktunya, tetapi dia menyemburkan makanannya mengenai saya dan mulai menyumpahi
kami dengan kata-kata yang paling mengerikan. Kami pergi tanpa berkata apa pun. Saya mencoba
Preview
51
PELAJARAN 11: YESUS KRISTUS BERJALAN BERKELILING SAMBIL BERBUAT BAIK.
untuk membersihkan makanan dari wajah saya, saat itu saya merasakan gumpalan kentang tumbuk
mengenai bagian belakang kepala saya. Terkadang sulit untuk menjadi misionaris karena saat itu saya
ingin kembali, menarik pria kecil itu, dan berkata, “HE!” Namun saya tidak melakukannya’”
(“Harga—dan Berkat —dari Kemuridan,” Ensign atau Liahona, Mei 2014, 6).
Mintalah para siswa untuk membaca Matius 5:43–47 dalam hati, dengan mencari
sebuah asas yang Yesus ajarkan dalam Khotbah-Nya di Bukit yang diterapkan oleh
para sister misionaris ini. (Anda mungkin ingin menyarankan agar, sewaktu para siswa
membaca, mereka melatih keterampilan penelaahan tulisan suci dengan penggantian
nama mereka untuk membantu menjadikan pribadi pesan dari ayat-ayat ini. Untuk
melatih keterampilan ini, para siswa hendaknya mengganti dengan nama mereka
sendiri untuk kata kamu dan mu).
• Apa asas yang Yesus ajarkan dalam ayat-ayat ini? (Para siswa mungkin
menggunakan kata-kata yang berbeda, tetapi mereka hendaknya mengidentifikasi
asas berikut: Jika kita ingin mengikuti ajaran-ajaran Yesus Kristus, kita harus
belajar untuk mengasihi musuh kita dan bersikap baik kepada mereka yang
menganiaya kita)..
• Apakah yang membuat asas Injil ini sulit untuk dijalankan?
Perlihatkan pernyataan berikut di papan tulis:
“[Yesus] ‘berjalan berkeliling sambil berbuat baik’ (Kisah Para Rasul 10:38), tetapi
dipandang rendah karenanya” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,”
Ensign atau Liahona, April 2000, 2).
Jelaskan bahwa walaupun Juruselamat diterima oleh banyak orang baik di Galilea
maupun Yudea, dan banyak melihat pekerjaan baik-Nya sebagai kesaksian tentang
keilahian-Nya, yang lain meremehkan dan menganiaya Dia atas pekerjaan baik-Nya.
Di papan tulis, buatlah daftar dari petikan-petikan tulisan suci berikut di bawah “Yesus
berjalan berkeliling sambil berbuat baik”:
Matius 9:9–13
Matius 12:22–30
Markus 3:1–6
Markus 11:15–19
Yohanes 11:43–53
Bagilah kelas menjadi kelompok-kelompok kecil, dan tugasi tiap kelompok untuk
menelaah salah satu petikan yang terdapat di papan tulis: Mintalah para siswa
mengidentifikasi dalam tiap petikan pekerjaan baik yang Yesus lakukan dan
bagaimana orang-orang menanggapinya. Setelah waktu yang cukup, mintalah para
siswa untuk melaporkan apa yang telah mereka temukan. Jelaskan bahwa rangkaian
petikan ini mengungkapkan sebuah pola dalam kehidupan Tuhan yang dapat kita
pelajari darinya. Ajukan pertanyaan berikut:
• Apakah yang Anda perhatikan tentang bagaimana Juruselamat menanggapi
terhadap penganiayaan yang Dia alami?
52
Preview
PELAJARAN 11: YESUS KRISTUS BERJALAN BERKELILING SAMBIL BERBUAT BAIK.
Doronglah para siswa untuk menggambarkan dalam pikiran mereka peristiwa yang
dituturkan kembali dalam petikan tulisan suci yang mereka telaah. Kemudian
tanyakan:
• Pikiran atau perasaan apakah yang mungkin Anda miliki jika Anda telah
menyaksikan Yesus pada kesempatan itu?
• Menurut Anda apakah yang Yesus ingin Anda pelajari dari perkataan dan
tindakan-Nya pada saat itu? (Berikut adalah satu asas yang mungkin diidentifikasi
oleh para siswa: Sewaktu kita berupaya mengikuti teladan Juruselamat dalam
berbuat baik, kita kadang-kadang harus menanggung penganiayaan).
Matius 5:9–12, 21–24, 38–41; 6:14–15; 7:1–5, 12
Menanggapi penganiayaan
Beri tahu para siswa bahwa dalam Khotbah di Bukit, Yesus Kristus menasihati para
murid-Nya bagaimana menanggapi ketika mereka dianiaya. Salinlah ungkapan dan
rujukan tulisan suci berikut di papan tulis, dan tugasi tiap siswa untuk membaca paling
sedikit satu dari petikan-petikan itu. MIntalah para siswa mengidentifikasi dalam
petikan yang mereka baca sebuah asas yang Yesus ajarkan yang dapat membimbing
mereka dalam interaksi mereka dengan orang lain.
Bagaimana menanggapi penganiayaan
Matius 5:9–12
Matius 5:21–24 (lihat juga 3 Nefi 12:22)
Matius 5:38–41; 7:12.
Matius 6:14–15 (lihat juga A&P 64:9–10)
Matius 7:1–5
Setelah waktu yang cukup, mintalah para siswa menjelaskan asas-asas yang mereka
temukan dan bagaimana itu berlaku dalam hubungan kita dengan orang lain.
Sementara para siswa membagikan asas-asas yang mereka identifikasi dalam Matius
5:21–24, Anda mungkin ingin menjelaskan bahwa 3 Nefi 12:22 dan Terjemahan Joseph
Smith dari Matius 5 menghapus kata-kata “without a cause” (Matius 5:22; lihat juga
Terjemahan Joseph Smith, Matius 5:24 [dalam Matius 5:22, catatan kaki b]). (Sewaktu
para siswa menanggapi, tekankan kebenaran berikut: Bapa Surgawi mengharapkan
kita untuk mengikuti teladan Yesus Kristus ketika kita dianiaya karena
kepercayaan kita).
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Jeffrey R. Holland dan Penatua Dallian H.
Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul:
“Pertahankan keyakinan Anda dengan sopan dan dengan rasa iba, tetapi
pertahankanlah itu” (Jeffrey R. Holland, “Harga—dan Berkat —dari Kemuridan,”
Ensign atau Liahona, Mei 2014, 9).
Preview
53
PELAJARAN 11: YESUS KRISTUS BERJALAN BERKELILING SAMBIL BERBUAT BAIK.
“Para pengikut Kristus hendaknya menjadi teladan kesantunan. Kita hendaknya
mengasihi semua orang, menjadi pendengar yang baik, dan memperlihatkan kepedulian
terhadap kepercayaan tulus mereka. Meskipun kita mungkin tidak sepakat, kita
hendaknya tidak bersikap tidak menyenangkan. Posisi dan komunikasi kita mengenai
topik-topik yang kontroversial hendaknya tidak menimbulkan perdebatan. Kita
hendaknya bijaksana dalam menjelaskan dan mengejar posisi kita dan dalam memberikan pengaruh
kita ….
“Ketika posisi kita tidak diterima, kita hendaknya menerima hasil yang tidak berkenan dengan sopan,
dan menunjukkan kesantunan terhadap musuh-musuh kita” (Dallin H. Oaks, “Mengasihi Sesama dan
Hidup dengan Perbedaan,” Ensign atau Liahona, November 2014, 27).
Bahaslah dengan para siswa tantangan dan berkat karena mengikuti nasihat Penatua
Holland dan Pentua Oaks. Kemudian undanglah seorang siswa untuk membaca
Matius 5:9–12 dengan keras.
• Menurut ayat-ayat ini, janji-janji apakah yang Yesus buat yang mungkin membuat
lebih mudah untuk menanggapi dengan cara-cara seperti Kristus ketika kita
dianiaya karena kepercayaan agama kita?
Undanglah para siswa untuk merenungkan bagaimana mereka mungkin menerapkan
satu atau lebih dari ajaran-ajaran Juruselamat dalam Khotbah di Bukit pada hubungan
yang saat ini mereka miliki atau bagaimana mereka seharusnya dapat menerapkannya
dalam pengalaman yang sudah lalu. Tanyakan apakah ada siswa yang bersedia
membagikan pemikiran mereka kepada kelas.
Berikan kepada tiap siswa salinan dari pernyataan berikut oleh Penatua Robert D.
Hales dari Kuorum Dua Belas Rasul:
“Sebagian orang secara keliru berpikir tanggapan seperti diam, kelemahlembutan,
memaafkan, dan memberi kesaksian yang rendah hati adalah pasif atau lemah. Tetapi
untuk ‘mengasihi musuh [kita], memberkati mereka yang mengutuk [kita], melakukan
kebaikan bagi mereka yang membenci [kita], dan berdoa bagi mereka yang
memanfaatkan [kita], serta menganiaya [kita]’ (Matius 5:44) membutuhkan iman,
kekuatan, dan terutama keberanian Kristiani ….
“Ketika kita tidak membalas—ketika kita memberikan pipi yang lain dan menahan perasaan
marah—kita pun berdiri bersama Juruselamat. Kita memperlihatkan kasih-Nya, yang merupakan
satu-satunya kekuatan yang dapat menenangkan si jahat dan menjawab para penuduh kita tanpa
balik menuduh mereka. Itu bukanlah kelemahan. Itu bukanlah kelemahan. Itu adalah keberanian
Kristiani ….
“Sewaktu kita menanggapi orang lain, setiap keadaan akan berbeda. Untungnya, Tuhan tahu hati
para penuduh kita dan cara kita dapat paling efektif menanggapi mereka. Sebagai murid sejati
mencari bimbingan Roh, mereka menerima ilham yang disesuaikan dengan setiap keadaan. Dan
dalam setiap keadaan, murid sejati menanggapi dengan cara yang mengundang Roh Tuhan ….
“Sebagai murid sejati, perhatian utama kita haruslah kesejahteraan sesama, bukan dendam pribadi.
Pertanyaan dan kritikan memberi kita peluang untuk meraih orang lain dan memperlihatkan bahwa
mereka berarti bagi Bapa Surgawi kita dan bagi kita. Sasaran kita hendaknya untuk membantu
mereka mengerti kebenaran, bukan membela ego atau poin angka kita dalam debat teologi.
Kesaksian kita yang sepenuh hati merupakan jawaban kuat yang dapat kita berikan kepada penuduh
kita” (“Keberanian Kristiani: Harga Kemuridan,” Ensign atau Liahona, November 2008, 72, 73–74).
54
Preview
PELAJARAN 11: YESUS KRISTUS BERJALAN BERKELILING SAMBIL BERBUAT BAIK.
Berikan kepada para siswa waktu untuk membaca dan menekankan asas-asas yang
diajarkan oleh Penatua Hales. Undanglah mereka untuk membagikan apa yang
mereka pelajari. Jika diperlukan, bahaslah beberapa atau semua pertanyaan berikut:
• Bagaimana tindakan kita terhadap orang lain dapat memengaruhi hubungan
mereka dengan Allah? (Bantulah para siswa mengidentifikasi asas berikut:
Sewaktu kita mengikuti teladan Kristus dalam menanggapi dengan kasih
dan kebaikan hati terhadap mereka yang menentang kita, kita dapat
memperkuat hubungan mereka dengan Allah seperti juga dengan kita).
• Bagaimana memperlakukan orang dengan cara ini adalah bagian dari perjanjian
baptisan yang telah kita buat dengan Bapa Surgawi? (Ini adalah satu cara penting
untuk berdiri sebagai saksi bagi Allah di segala waktu, dalam segala hal, dan di
segala tempat [lihat Mosia 18:9]).
Tanyakan kepada para siswa apakah mereka memiliki pengalaman di mana mengikuti
teladan dan ajaran-ajaran Juruselamat telah memungkinkan mereka untuk membantu
orang lain menjadi lebih dekat kepada Tuhan. Undanglah beberapa siswa untuk
membagikan pengalaman mereka.
Doronglah para siswa untuk memempelajari hubungan mereka dengan orang lain,
mengidentifikasi hubungan yang dapat ditingkatkan, dan menulis bagaimana mereka
akan menerapkan asas-asas yang telah dibahas hari ini dalam hubungan itu.
Bacaan Siswa
• Kisah Para Rasul 10:38; Matius 5:9–12, 21–24, 38–41, 43–47; 6:14–15; 7:1–5.
• Dallin H. Oaks, “Mengasihi Sesama dan Hidup dengan Perbedaan,” Ensign atau
Liahona, November 2014, 25–28.
• Jeffrey R. Holland, “Harga—dan Berkat—dari Kemuridan,” Ensign atau Liahona,
Mei 2014, 6–9.
Preview
55
12
Pendahuluan
Mukjizat di Jalan-Jalan
Palestina
“[Yesus Kristus] berjalan di jalan-jalan Palestina, menyembuhkan
orang yang sakit, menyebabkan orang yang buta melihat, dan
membangkitkan orang yang mati” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian
dari Para Rasul,” Ensign atau Liahona, April 2000, 2). Mukjizat
adalah bagian yang penting dari pelayanan fana Juruselamat yang
penuh belas kasih, tetapi itu juga memberikan bukti akan kuasa
dan wewenang-Nya, memberikan kepercayaan terhadap klaim-Nya
bahwa Dia adalah Mesias. Dengan menjalankan iman kepada
Yesus Kristus, kita juga bisa bersaksi atau mengalami kasih, belas
kasih, dan kuasa Juruselamat dalam bentuk mukjizat-mukjizat.
Bacaan Latar Belakang
• Dallin H. Oaks, “Miracles,” Ensign, Juni 2001, 6–17.
• Sydney S. Reynolds, “A God of Miracles,” Ensign, Mei 2001, 12–13.
Saran untuk Pengajaran
Markus 1:39–42; 2:1–12; 5:1–8, 19, 22–43; 8:1–9; Lukas 7:11–15; 3 Nefi
17:5–9
Juruselamat melakukan mukjizat-mukjizat selama pelayanan fana-Nya.
Tulislah ungkapan-ungkapan berikut di papan tulis: menenangkan laut, membangkitkan
orang mati, dan mengusir roh-roh jahat. Tanyakan kepada para siswa yang mana
menurut mereka dari tiga mukjizat yang dilakukan oleh Juruselamat ini yang terbesar.
Setelah para siswa menanggapi, tambahkan menciptakan bumi pada daftar di papan
tulis dan tanyakan mana yang terbesar. Ulangi latihan dengan jiwa yang diinsafkan dan,
terakhir, dengan menderita dan mati untuk dosa-dosa kita.
Tanyakan kepada para siswa apa definisi kata mukjizat. Setelah para siswa menanggapi,
perlihatkan definisi berikut dan undanglah seorang siswa untuk membacanya dengan
keras:
“[Mukjizat adalah] suatu peristiwa luar biasa disebabkan oleh kuasa Allah. Mukjizat adalah unsur
penting dalam pekerjaan Yesus Kristus. Itu mencakup penyembuhan, memulihkan orang mati pada
kehidupan, dan kebangkitan. Mukjizat adalah bagian dari Injil Yesus Kristus. Iman perlu supaya
mukjizat dinyatakan” (Penuntun bagi Tulisan Suci, “Mukjizat”; scriptures.lds.org).
• Apa beberapa contoh tambahan untuk mukjizat yang Yesus lakukan selama
pelayanan fana-Nya? (Daftarlah tanggapan para siswa di papan tulis).
• Mengapa penting untuk mengenali seberapa luas jangkauan kuasa Juruselamat?
Daftarlah rujukan tulisan suci berikut di papan tulis, dan undanglah para siswa untuk
memilih satu untuk ditelaah: Markus 1:40–42; Markus 5:1–8, 19; Markus 8:1–9; Lukas
7:11–15; dan 3 Nefi 17:5–9. Mintalah mereka mengidentifikasi dalam petikan yang
mereka baca sebuah mukjizat yang Juruselamat lakukan dan apa yang diilustrasikan
mukjizat itu tentang kuasa-Nya. Setelah waktu yang cukup, bahaslah pertanyaanpertanyaan berikut:
• Mukjizat apakah yang Anda baca, dan apa yang diilustrasikan mukjizat itu tentang
kuasa Juruselamat?
56
Preview
PELAJARAN 12: MUKJIZAT DI JALAN-JALAN PALESTINA
• Bagaimana memahami kuasa Juruselamat untuk melakukan mukjizat-mukjizat
menolong Anda memiliki iman kepada-Nya? (Sementara para siswa menanggapi,
Anda mungkin perlu menjelaskan bahwa berabad-abad sebelum Juruselamat
dilahirkan, para nabi telah melihat sebelumnya bahwa Dia akan melakukan
mukjizat-mukjizat selama pelayanan-Nya di bumi [lihat 1 Nefi 11:31; Mosia 3:5–6].
Pengetahuan ini telah menolong mereka yang hidup sebelum kelahiran-Nya untuk
memiliki iman yang lebih besar kepada-Nya).
Undanglah para siswa untuk menyimak kembali dalam petikan yang telah mereka
telaah dan mengidentifikasi alasan yang dinyatakan mengapa Yesus melakukan
mukjizat. Bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Apa alasan yang dinyatakan tentang mengapa Juruselamat melakukan mukjizat
dari yang Anda baca? (Biarkan beberapa siswa menanggapi. Belas kasih
Juruselamat disebutkan dalam tiap contoh. Beri tahu para siswa bahwa sewaktu
mereka belajar untuk mengidentifikasi pola dan tema seperti ini dalam tulisan suci,
mereka akan memperdalam pengetahuan mereka tentang tulisan suci).
• Dalam hal-hal apakah mukjizat-mukjizat ini menunjukkan belas kasih
Juruselamat?
• Apakah penting bagi Anda untuk mengetahui bahwa Allah kadang-kadang
melakukan mukjizat karena belas kasih-Nya yang besar? (Sementara para siswa
menanggapi, tekankan bahwa sewaktu kita menjalankan iman kepada Yesus
Kristus, kita dapat menerima kuasa-Nya yang besar dan merasakan belas
kasih-Nya bagi kita).
Akhiri bagian pelajaran ini dengan mengundang seorang siswa untuk membaca Kisah
Para Rasul 10:38 sementara para siswa yang lain mengikuti bersama. Kemudian
tanyakan kepada para siswa:
• Apa yang dimaksud bahwa Yesus menyembuhkan “semua orang yang dikuasai
Iblis”? (Ungkapan ini mungkin merujuk pada mukjizat Yesus dalam mengusir iblis
seperti juga merujuk pada mukjizat terbesar dari semuanya—penyembuhan rohani
yang Yesus datangkan kepada mereka yang terbelenggu oleh dosa. Jelaskan bahwa
walaupun penyembuhan jasmani merupakan bagian yang penting dari pelayanan
Juruselamat, dampaknya bersifat sementara. Berkat penyembuhan rohani dari
dahulu—dan sampai sekarang—abadi).
Markus 2:1–12; 5:22–43
Iman kepada Yesus Kristus mendatangkan mukjizat-mukjizat dalam kehidupan kita
Beri tahu para siswa bahwa walaupun penting untuk mengetahui bahwa Yesus
melakukan mukjizat-mukjizat sewaktu “Dia berjalan di jalan-jalan Palestina” (“Kristus
yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,” 2), barangkali lebih penting mengetahui
bahwa Dia terus melakukan mukjizat-mukjizat saat ini. Mintalah para siswa membaca
Eter 12:12, 18 dalam hati dan kemudian menulis sebuah asas Injil yang mereka pelajari
dari ayat-ayat ini. Undanglah beberapa siswa untuk membagikan kepada kelas apa
yang mereka tulis. (Jawaban hendaknya mencakup kebenaran berikut: Sewaktu kita
menjalankan iman kepada Yesus Kristus, kita bisa menyaksikan kuasa-Nya
yang menakjubkan dalam kehidupan kita).
Untuk membantu para siswa menyelidiki kebenaran ini, tulislah rujukan-rujukan
tulisan suci berikut di papan tulis: Markus 2:1–12; Markus 5:22–24, 35–43; dan Markus
5:25–34. (Catatan: Anda mungkin ingin menjelaskan bahwa petikan-petikan ini
Preview
57
PELAJARAN 12: MUKJIZAT DI JALAN-JALAN PALESTINA
berisikan ilustrasi lain tentang pola atau tema dalam tulisan suci). Bagilah kelas
menjadi tiga kelompok. Tugasi masing-masing kelompok untuk membaca satu dari
petikan-petikan itu, untuk mencari cara-cara iman kepada Yesus Kristus ditunjukkan.
Setelah waktu yang cukup, tanyakan:
• Bukti apakah tentang iman kepada Yesus Kristus yang Anda temukan?
Berilah tiap siswa salinan selebaran “Menyembuhkan yang Sakit.”
Selebaran Pelajaran 12
Menyembuhkan yang Sakit
Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan bahwa iman
adalah penting untuk terjadinya mukjizat:
“Iman penting untuk penyembuhan melalui kuasa surga. Kitab Mormon bahkan
mengajarkan bahwa ‘jika tidak ada iman di antara anak-anak manusia Allah tidak
dapat melakukan mukjizat di antara mereka’ (Eter 12:12) [lihat juga 1 Nefi 7:12; A&P
35:9]. Dalam sebuah ceramah yang terkenal mengenai melayani yang sakit, Presiden
Spencer W. Kimball mengatakan: ‘Perlunya iman sering kali diremehkan. Orang yang
sakit dan keluarganya tampak sering bergantung sepenuhnya pada kuasa imamat dan karunia
penyembuhan yang mereka harapkan dimiliki oleh para brother yang melayani itu, tetapi tanggung
jawab yang lebih besar ada pada diri orang yang diberkati. … Unsur pentingnya adalah iman orang
itu sendiri ketika orang tersebut menyadari dan dapat bertanggung jawab. “Imanmu telah
menyelamatkan engkau” [Matius 9:22] sedemikian sering diulangi oleh Sang Guru sehingga hal itu
nyaris seperti refrein’ [“President Kimball Speaks Out on Administration to the Sick,” New Era,
Oktober 1981, 47]” (“Menyembuhkan Mereka yang Sakit,” Ensign atau Liahona, Mei 2010, 49).
Penatua Dallin H. Oaks juga mengingatkan kita bahwa bagian yang penting dari
memiliki iman adalah kesediaan untuk menerima kehendak Allah:
“Sewaktu kita menjalankan kuasa imamat Allah yang benar dan sewaktu kita
menghargai janji-Nya bahwa Dia akan mendengar dan menjawab doa yang penuh
iman, kita harus selalu ingat bahwa iman dan kuasa penyembuhan imamat tidak dapat
menghasilkan hasil yang bertentangan dengan kehendak Dia yang memiliki kuasa itu
Asas ini diajarkan dalam wahyu yang memerintahkan bahwa para penatua Gereja akan
menumpangkan tangan mereka kepada orang yang sakit. Janji Tuhan adalah bahwa ‘dia yang
memiliki iman kepada-Ku untuk disembuhkan, dan tidak ditetapkan pada kematian, akan
disembuhkan’ (A&P 42:48; penekanan ditambahkan). Demikian juga, dalam sebuah wahyu modern
lainnya Tuhan menyatakan bahwa ketika seseorang ‘meminta menurut kehendak Allah… itu
dilakukan bahkan seperti yang dia minta’ (A&P 46:30) [lihat juga 1 Yohanes 5:14; Helaman 10:5].
“Dari semua hal ini kita belajar bahwa bahkan para hamba Tuhan, yang menjalankan kuasa ilahi-Nya
dalam suatu keadaan di mana ada cukup iman yang untuk disembuhkan, tidak dapat memberikan
berkat keimamatan yang akan menyebabkan seseorang untuk dapat disembuhkan jika penyembuhan
itu bukan kehendak Tuhan.
“Sebagai anak-anak Allah, yang mengetahui kasih-Nya yang besar dan pengetahuan-Nya yang luar
biasa tentang apa yang terbaik bagi kesejahteraan kekal kita, kita memercayai-Nya. Asas utama Injil
adalah iman kepada Tuhan Yesus Kristus, dan iman artinya kepercayaan. Saya merasakan kepercayaan
itu dalam sebuah ceramah yang sepupu saya berikan di pemakaman seorang remaja putri yang telah
meninggal karena penyakit yang serius. Dia mengucapkan kata-kata ini,yang pertama-tama membuat
saya kagum dan yang kemudian meneguhkan saya: ‘Saya tahu adalah kehendak Tuhan bahwa dia
meninggal dunia. Dia memiliki perawatan medis yang baik. Dia diberi berkat keimamatan. Namanya
ada dalam kertas doa di bait suci. Dia ada dalam ratusan doa untuk pemulihan kesehatannya. Dan
saya tahu bahwa ada cukup iman dalam keluarganya agar dia dapat disembuhkan kecuali adalah
58
Preview
PELAJARAN 12: MUKJIZAT DI JALAN-JALAN PALESTINA
kehendak Tuhan untuk membawanya pulang pada saat ini.’ Saya merasakan kepercayaan yang sama
dalam kata-kata dari ayah seorang gadis pilihan lain yang meninggal dunia karena kanker di usia
remajanya. Dia menyatakan, ‘Iman keluarga kami adalah kepada Yesus Kristus dan itu tidak
bergantung pada hasilnya.’ Ajaran itu benar adanya bagi saya. Kita semua melakukan semampu
untuk kesembuhan orang-orang yang kita kasihi, dan kemudian kita memercayakan kepada Tuhan
hasilnya” (“Menyembuhkan Mereka yang Sakit,” Ensign atau Liahona, Mei 2010, 50).
Untuk membantu para siswa memahami persyaratan iman dalam pelaksanaan
mukjizat, undanglah seorang siswa untuk membaca dengan keras pernyataan pertama
dari selebaran oleh Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul. Kemudian
tanyakan:
• Kebenaran penting apakah yang Penatua Oak ajarkan tentang iman?
Untuk wawasan tambahan dari Penatua Oaks, pertimbangkan untuk membaca atau
membagikan dengan kata-kata Anda sendiri pernyataan kedua pada selebaran. Anda
mungkin perlu menyebutkan bahwa Penatua Oaks mengarahkan ceramah ini kepada
para pemegang imamat. Bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Apakah menurut Penatua Oaks yang dibutuhkan dari kita ketika kita berdoa
dengan iman untuk suatu mukjizat agar terjadi?
• Mengapa penting untuk mengingat bahwa apa yang kita upayakan harus selaras
dengan kehendak Bapa Surgawi?
Bersaksilah bahwa mukjizat-mukjizat masih terjadi di zaman sekarang. Bagikan
pernyataan berikut oleh Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua belas Rasul:
“Mukjizat terjadi setiap hari dalam pekerjaan Gereja kita dan dalam kehidupan para
anggota kita. Banyak dari Anda telah menyaksikan mukjizat, barangkali lebih daripada
yang Anda sadari” (“Miracles,” Ensign, Juni 2001, 6).
• Mengapa menurut Anda kita tidak selalu mengenali mujizat-mukjizat yang terjadi
dalam kehidupan kita? (Sewaktu para siswa menanggapi, Anda mungkin ingin
menjelaskan bahwa beberapa mukjizat melibatkan pernyataan yang spektakuler
dari kuasa Tuhan. Banyak mukjizat relatif kecil dan terjadi secara pribadi [lihat
Sydney S. Reynolds, “A God of Miracles,” Ensign, Mei 2001, 12–13]).
• Apa yang diungkapkan mukjizat-mukjizat kecil dan pribadi ini tentang minat Bapa
Surgawi dan Yesus Kritus terhadap kita?
• Contoh apakah mukjizat-mukjizat “kecil” atau “setiap hari” yang dapat Anda
pikirkan? (Jika tidak ada tanggapan, pertimbangkan untuk membagikan beberapa
yang disebutkan oleh Sister Sydney S. Reynolds dari Presidensi Umum Pratama
dalam “A God of Miracles” [Ensign, Mei 2001, 12–13]).
Undanglah para siswa untuk menanggapi pertanyaan berikut secara tertulis:
• Apakah yang bisa Anda lakukan untuk mengenali dengan lebih baik dan
memperoleh rasa syukur yang lebih besar terhadap mukjizat-mukjizat Tuhan—baik
kecil maupun besar—dalam kehidupan Anda?
Doronglah para siswa untuk memikirkan dengan doa yang sungguh-sungguh
bagaimana mereka bisa bertindak atas apa yang mereka tulis. Akhiri pelajaran dengan
Preview
59
PELAJARAN 12: MUKJIZAT DI JALAN-JALAN PALESTINA
menanyakan apakah ada di antara para siswa Anda yang ingin membagikan kesaksian
mereka tentang Juruselamat dan kasih yang telah mereka rasakan dari-Nya dan bagiNya.
Bacaan Siswa
• Markus 1:39–42; 2:1–12; 5:1–8, 19, 22–43; 8:1–9; Lukas 7:11–15; 1 Nefi 11:31; Mosia
3:5–6; 3 Nefi 17:5–9.
• Sydney S. Reynolds, “A God of Miracles,” Ensign, Mei 2001, 12–13.
60
Preview
Yesus Kristus Memanggil Dua
Belas Rasul
Pendahuluan
Selama pelayanan fana-Nya, Yesus Kristus memanggil,
menahbiskan, dan memberi kewenangan kepada dua belas Rasul.
Dia menganugerahkan kunci-kunci imamat kepada mereka, dan
mereka menerima kesaksian tentang keilahian-Nya. Di bawah
arahan Juruselamat, para Rasul menolong mengatur pekerjaan
13
Gereja dan dipersiapkan untuk waktu ketika Dia tidak akan berada
lagi di bumi. Pelajaran ini membahas wewenang keimamatan
Juruselamat dan persiapan-Nya bagi para Rasul untuk memimpin
Gereja.
Bacaan Latar Belakang
• Boyd K. Packer, “Dua Belas,” Ensign atau Liahona, Mei 2008, 83–87.
• Edward J. Brandt, “Dan Dia Memberikan Beberapa, Rasul,” Liahona, September
2001, 32–39.
Saran untuk Pengajaran
Matius 10:1–8; 16:15–19; 17:1–8; Yohanes 15:16
Yesus Kristus menganugerahkan kunci-kunci imamat kepada para Rasul-Nya
Mulailah kelas dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Bagaimana kita mengenali individu-individu yang memiliki wewenang untuk
memimpin dalam komunitas kita?
• Bagaimana seseorang yang tinggal di masa Yesus Kristus akan mengenali
wewenang-Nya? (Jawaban yang mungkin mencakup kuasa, mukjizat, dan ajaranNya).
Mintalah kelas untuk memikirkan pertanyaan ini: “Bagaimana, kapan, dan oleh siapa
Juruselamat menerima Imamat Melkisedek?” Kemudian bagikan pernyataanpernyataan berikut oleh Penatua B. H. Roberts (1857–1933) dari Tujuh Puluh dan
Penatua Bruce R. McConkie (1915–1985) dari Kuorum Dua Belas Rasul:
“Petikan ini [A&P 107:2–4] dengan jelas menegakkan fakta bahwa Imamat Melkisedek
ada sebelum Imam Tinggi Melkisedek yang agung, tetapi itu ada di bawah nama lain,
yaitu—‘Imamat Kudus menurut Tata Tertib Putra Allah.’ Dengan kata lain, itu adalah
jenis imamat yang sama, tata tertib imamat yang sama, dengan yang Putra Allah
pegang. Tetapi ini adalah sebelum masa Melkisedek, sebelum Abraham, dan karena itu
ratusan tahun sebelum kelahiran Kristus ke dunia. … Yesus, yang waktu itu, memegang apa yang kita
sebut sekarang Imamat Melkisedek sebelum Dia tampil di dunia ini, dan tidak diragukan lagi sebelum
dunia itu sendiri dibentuk, … tetapi ‘bagaimana, di mana dan oleh siapa’ Dia menerimanya, tak
seorang pun tahu, kecuali barangkali untuk pertanyaan yang terakhir, yaitu, ‘oleh siapa.’ Tentu saja,
Dia pasti menerimanya dari Allah ” (B. H. Roberts, Improvement Era, Mei, 1908, 557).
“Tetapi berkaitan dengan pelayanan fana-Nya, Kristus … menerima Imamat
Melkisedek di sini di bumi, dan ditahbiskan pada jabatan imam tinggi di dalamnya,
dengan demikian memberikan contoh bagi orang lain dan dalam segala hal Prototipe
keselamatan” (Bruce R. McConkie, Doctrinal New Testament Commentary, vol. 3 [1973],
157).
Preview
61
PELAJARAN 13: YESUS KRISTUS MEMANGGIL DUA BELAS RASUL
Perlihatkan atau tulislah pertanyaan-pertanyaan berikut di papan tulis, dan mintalah
para siswa untuk mencari jawabannya dalam Matius 10:1–8 dan Yohanes 15:16:
• Wewenang apakah yang Yesus Kristus anugerahkan ke atas para Rasul-Nya?
• Wewenang ini akan memungkinkan mereka untuk melakukan apa?
Setelah waktu yang cukup, undanglah para siswa untuk berpasangan dengan anggota
kelas yang lain untuk membahas apa yang mereka temukan. Kemudian mintalah
beberapa siswa untuk membagikan jawaban mereka dengan kelas. Bantulah para
siswa mengenali bahwa Yesus memberikan kepada para Rasul-Nya wewenang
imamat yang akan memungkinkan mereka untuk melakukan pekerjaan yang
sama dengan pekerjaan yang telah mereka lihat Dia lakukan.
Undanglah seorang siswa untuk membaca Matius 16:15–19 dengan keras. Tanyakan:
• Bagaimana Petrus mengenali wewenang Yesus? (Melalui wahyu, yang sama
dengan cara para murid modern mengenali wewenang-Nya).
• Apakah yang Yesus janjikan untuk diberikan kepada Petrus?
Undanglah beberapa siswa untuk bergiliran membaca dengan keras dari Matius
17:1–8. Kemudian tanyakan:
• Mengapa Musa dan Elias menampakkan diri kepada Petrus, Yakobus, dan
Yohanes?
Untuk membantu para siswa menjawab pertanyaan ini, perlihatkan pernyataanpernyataan berikut oleh Nabi Joseph Smith (1805–1844), dan Presiden Joseph F. Smith
(1838–1918):
“Juruselamat, Musa, dan Elias [Elia], memberikan kunci-kunci kepada Petrus, Yakobus,
dan Yohanes, di atas gunung, sewaktu mereka diubah rupa di hadapan-Nya” (AjaranAjaran Presiden Gereja: Joseph Smith [2007], 119).
“Imamat secara umum adalah wewenang yang diberikan kepada pria untuk bertindak
bagi Allah. “Setiap pria yang ditahbiskan pada tingkatan Imamat apa pun memiliki
wewenang ini yang didelegasikan kepadanya.
“Tetapi adalah perlu bahwa setiap tindakan yang dilaksanakan di bawah wewenang ini
hendaknya dilakukan pada waktu dan tempat yang tepat, dengan cara yang benar, dan
sesuai dengan tata tertib yang benar. Kuasa untuk memimpin pekerjaan ini membentuk kunci-kunci
Imamat” (Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Joseph F. Smith [1998], 145).
Jelaskan bahwa kita belajar dalam Ajaran dan Perjanjian 110 bahwa Musa dan Elia juga
menampakkan diri kepada Nabi Joseph Smith dan Oliver Cowdery di dalam Bait Suci
Kirtland dan menganugerahkan kunci-kunci imamat ke atas mereka. Laporan dalam
Ajaran dan Perjanjian ini menolong kita memahami apa yang terjadi di Bukti
Perubahan Rupa. Anda mungkin ingin menyarankan agar para siswa menulis Ajaran
dan Perjanjian 110:13–16 sebagai rujuk silang di sisi di sebelah Matius 17:1–8.
Tindaklanjuti dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:
62
Preview
PELAJARAN 13: YESUS KRISTUS MEMANGGIL DUA BELAS RASUL
• Mengapa penting bagi para Rasul untuk memiliki kunci-kunci imamat? (Para siswa
mungkin menggunakan kata-kata yang berbeda, tetapi mereka hendaknya
mengungkapkan kebenaran berikut: Yesus Kristus menganugerahkan kuncikunci imamat kepada para Rasul-Nya agar mereka akan memiliki wewenang
untuk mengarahkan Gereja baik sebelum maupun setelah kematian-Nya.
Anda mungkin perlu menekankan bahwa dari sudut pandang kekal, kunci-kunci
amat penting dalam menegakkan dan mempertahankan tata tertib di Gereja
Tuhan, dengan demikian menolong mendatangkan kebakaan dan kehidupan kekal
bagi manusia).
• Bagaimana pengalaman Petrus, Yakobus, dan Yohanes di Bukit Perubahan Rupa
telah menolong mereka memimpin Gereja setelah kematian Juruselamat?
Anda mungkin ingin menjelaskan bahwa dalam Matius 18:18–19 kita belajar bahwa
kunci-kunci imamat diberikan kepada semua Rasul Yesus.
Matius 18:21–22; 26:51–56; Markus 4:35–41; 5:25–43; 9:25–29; Lukas
9:51–56; 24:44–48; Yohanes 13:4–17; 21:15–17
Yesus Kristus mempersiapkan para Rasul-Nya untuk memimpin Gereja.
Tulislah pernyataan berikut di papan tulis:
Sebelum kematian-Nya, Yesus Kristus mempersiapkan para Rasul-Nya untuk
memimpin Gereja.
Kemudian tanyakan:
• Apakah yang mungkin perlu dipelajari oleh para Rasul Yesus untuk memimpin
Gereja?
Salinlah beberapa atau semua rujukan tulisan suci berikut di papan tulis:
Matius 18:21–22
Matius 26:51–56
Markus 4:35–41
Markus 5:25-34
Markus 5:35-43
Markus 9:25-29
Lukas 9:51–56
Lukas 24:44–48
Yohanes 13:4–17
Yohanes 21:15–17
Tugasi para siswa untuk bekerja secara berpasangan untuk menelaah satu atau dua
dari petikan ini dan untuk memikirkan asas-asas apa yang mungkin telah dipelajari
para Rasul dari pengalaman mereka bersama Juruselamat. Kemudian undanglah para
siswa untuk membagikan dengan kelas apa yang mereka bahas. Anda mungkin ingin
menuliskan jawaban mereka di papan tulis. Kemudian ajukan pertanyaan-pertanyaan
tindak lanjut seperti yang berikut:
Preview
63
PELAJARAN 13: YESUS KRISTUS MEMANGGIL DUA BELAS RASUL
• Mengapa akan penting bagi para Rasul untuk mempelajari asas-asas ini?
• Menurut Anda bagaimana Juruselamat telah mempersiapkan para Rasul modern
untuk melayani?
• Bagaimana mengetahui bahwa Yesus Kristus membimbing para Rasul-Nya
menolong Anda untuk memercayai nasihat mereka?
Kisah Para Rasul 1:8, 21–22; Ajaran dan Perjanjian 107:23
Para Rasul modern memberikan kesaksian yang benar tentang Yesus Kristus.
Beri tahu para siswa bahwa Kisah Para Rasul 1 berisikan laporan tentang pemilihan
pengganti Yudas Iskariot oleh para Rasul, setelah kebangkitan Juruselamat. Undanglah
para siswa untuk membaca Kisah Para Rasul 1:21–22 dan mengidentifikasi persyaratan
yang perlu dipenuhi oleh Rasul yang baru.
• Apa kualifikasi bagi Rasul yang baru? (Dia “berkumpul dengan [mereka]” dan
menjadi “saksi … tentang kebangkitan [Juruselamat].”)
• Menurut ayat 22, Rasul yang baru akan ditahbiskan untuk melakukan apa?
(Pertimbangkanh untuk mengundang para siswa untuk membaca Kisah Para Rasul
1:8 untuk memperlihatkan kepada mereka bahwa ini adalah tugas yang Yesus
berikan kepada semua Rasul-Nya).
Mintalah para siswa meninjau kembali petikan-petikan berikut dan mengidentifikasi
apa persamaannya secara umum: Kisah Para Rasul 2:22–24, 32; Kisah Para Rasul
3:12–16; Kisah Para Rasul 4:31–33; dan Kisah Para Rasul 5:29–32. Setelah waktu yang
cukup, mintalah mereka membahas temuan-temuan mereka. (Pastikan para siswa
mengenali bahwa para Rasul memenuhi tugas mereka untuk menjadi saksi bagi Yesus
Kristus).
Undanglah para siswa untuk memikirkan bagaimana tugas para Rasul modern
mencerminkan tugas para Rasul di masa awal. Mintalah seorang siswa untuk
membaca Ajaran dan Perjanjian 107:23 dengan keras. Kemudian tanyakan kepada
kelas:
• Ajaran apakah yang diajarkan dalam ayat ini? (Para siswa hendaknya mengenali
bahwa para Rasul diberi tugas untuk menjadi saksi khusus bagi nama Kristus di
seluruh dunia).
• Bagaimana Anda telah mengamati para Rasul modern memenuhi tanggung jawab
ini?
Undanglah seorang siswa untuk membacakan dengan keras pernyataan berikut oleh
Presiden Boyd K. Packer dari Kuorum Dua belas Rasul:
“Setelah bertahun-tahun saya hidup dan mengajarkan dan melayani, setelah jutaan
kilometer saya mengadakan perjalanan di seluruh dunia, dengan semua yang telah saya
alami, ada satu kebenaran besar yang ingin saya bagikan. Itu adalah kesaksian saya
akan Juruselamat Yesus Kristus ….
“Saya memberikan kesaksian saya bahwa Juruselamat hidup. Saya mengenal Tuhan.
Saya adalah saksi-Nya. Saya tahu pengurbanan besar dan kasih kekal-Nya untuk semua anak Bapa
Surgawi. Saya memberikan kesaksian khusus saya dalam segala kerendahan hati tetapi dengan
kepastian mutlak” (“Saksi” Ensign atau Liahona, Mei 2014, 97).
• Kapankah Anda telah merasakan kuasa dari kesaksian seorang Rasul tentang Yesus
Kristus, dan bagaimana itu telah memengaruhi kesaksian Anda?
64
Preview
PELAJARAN 13: YESUS KRISTUS MEMANGGIL DUA BELAS RASUL
• Bagaimana Anda dapat mengetahui bahwa kesaksian yang para Rasul modern
berikan tentang Juruselamat adalah benar? (Para siswa hendaknya mengidentifikasi
kebenaran berikut: Melalui Roh Kudus, saya dapat mengetahui bahwa
kesaksian yang para Rasul yang hidup berikan tentang Yesus Kristus adalah
benar)..
Tantanglah para siswa untuk memilih sebuah kesaksian tentang Kristus yang diberikan
oleh seorang Rasul modern dan untuk mengidentikasi dengan doa yang sungguhsungguh dengan siapa mereka dapat membagikannya. Doronglah mereka untuk
secara pribadi bersaksi bahwa pesan Rasul tersebut benar.
Bacaan Siswa
• Matius 10:1–8; 16:15–19; 17:1–8; Kisah Para Rasul 1:21–22; 2:22–24, 32; 3:12–16;
4:31–33; 5:29–32; Ajaran dan Perjanjian 107:23.
• Boyd K. Packer, “Dua Belas,” Ensign atau Liahona, Mei 2008, 83–87.
Preview
65
14
Yesus Kristus Adalah Mesias
Pendahuluan
Para nabi Perjanjian Lama bersaksi tentang Mesias yang akan
datang—seorang keturunan dari Raja Daud akan membebaskan
umat-Nya. Yesus Kristus adalah “Yehova Agung Perjanjian lama,
Mesias Perjanjian Baru” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para
Rasul,” Ensign atau Liahona, April 2000, 2). Dalam pelajaran ini,
para siswa akan menyelidiki beberapa nubuat Perjanjian Lama
tentang Yesus Kristus dan menemukan bagaimana beberapa
individu menanggapi ketika dihadapkan dengan pilihan menerima
atau menolak Yesus Kristus sebagai Mesias.
Bacaan Latar Belakang
• G. Homer Durham, “Jesus the Christ: The Words and Their Meaning,” Ensign, Mei
1984, 14–16.
• “Misi Ilahi Yesus Kristus: Mesias,” Ensign atau Liahona, Agt. 2014, 7.
Saran untuk Pengajaran
Yesaya 61:1–2; Lukas 4:16–24
Yesus Kristus mengumumkan bahwa Dia adalah Mesias
Tanyakan kepada para siswa apakah mereka pernah mengalami peristiwa ketika
mereka mendengarkan pengumuman yang sudah lama ditunggu atau melihat tibanya
seorang teman atau anggota keluarga yang sudah lama ditunggu. Beri tahu para siswa
bahwa pelajaran hari ini menyelidiki pengalaman serupa di antara orang-orang Yahudi
pada zaman dahulu. Undanglah seorang siswa untuk membaca Yesaya 61:1–2 dengan
keras. Kemudian tanyakan:
• Tentang siapakah nubuat ini?
Perlihatkan video “Yesus Menyatakan Dia Adalah Mesias” (3:24) dari Video Alkitab
Kehidupan Yesus Kristus. (Unduhlah dan pratinjau video sebelum kelas). Undanglah
para siswa untuk mengikuti bersama dalam Lukas 4:16–21 sementara mereka
menonton.
Setelah video, tanyakan:
• Bagaimana Anda akan merangkum pesan Juruselamat di Nazaret hari itu?
(Sementara para siswa menanggapi, pastikan pembahasan berfokus pada ayat 18
dan ayat 21).
• Menurut Anda apakah makna penting dari ungkapan “Ia telah mengurapi Aku”
dan “pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya”? (Untuk
membantu para siswa memahami bahwa Mesias dan Kristus keduanya
memiliki arti “Yang Diurapi,” undanglah mereka untuk membaca judul untuk
“Mesias” dalam Penuntun bagi Tulisan Suci (lihat scriptures.lds.org).
• Bagaimana Yesus telah menggenapi nubuat dari Yesaya yang Dia kutip darinya
(lihat ayat 18–19)?
66
Preview
PELAJARAN 14: YESUS KRISTUS ADALAH MESIAS
Matius 21:1–11
Yesus Kristus datang sebagai Mesias
Perlihatkan atau tulislah rangkaian petikan tulisan suci berikut di papan tulis, dan
undanglah para siswa untuk memilih satu atau dua untuk ditelaah. Sewaktu para
siswa membandingkan dan membedakan petikan-petikan yang telah mereka pilih,
mintalah mereka untuk memikirkan tentang mengapa petikan-petikan itu
dikelompokkan bersama dan apa yang diajarkannya tentang Yesus Kristus.
Yesaya 7:14; Matius 1:21–23
Mikha 5:2; Lukas 2:4–7
Zefanya 9:9; Matius 21:6–11; Yohanes 12:12–15
Mazmur 22:16, 18; Matius 27:35
Yesaya 53:9; Matius 27:59–60; Yohanes 19:18, 38–42
Undanglah para siswa untuk berbagi apa yang telah mereka pelajari. (Walaupun
mereka mungkin menggunakan kata-kata yang berbeda, para siswa hendaknya
memahami bahwa Yesus Kristus datang, hidup, dan mati sebagai penggenapan
terhadap nubuat-nubuat kemesiasan). Tekankan bahwa kebenaran ini adalah apa
yang Juruselamat umumkan di Nazaret. Bacalah Lukas 4:28–29 dengan keras.
Kemudian tanyakan:
• Bagaimana orang-orang dalam rumah ibadat di Nazaret menanggapi
pengumuman Yesus?
Beri tahu para siswa bahwa beberapa tahun kemudian, Yesus mengalami tanggapan
yang sangat berbeda dari sejumlah orang di Yerusalem. Undanglah beberapa siswa
untuk bergiliran membaca dengan keras dari Matius 21:1–11. Sebelum para siswa
membaca, doronglah kelas untuk memvisualisasikan dalam peristiwa yang
digambarkan dalam petikan ini. Jelaskan kepada para siswa bahwa sewaktu mereka
belajar memvisualisasikan apa yang sedang terjadi dalam tulisan suci, mereka akan
memberikan kepada Roh Kudus kesempatan tambahan untuk mengajar mereka.
• Mengapa orang-orang di Yerusalem menanggapi seperti itu? (Mereka mengenali
Yesus sebagai Mesias yang sudah lama ditunggu).
• Menurut Anda bagaimanakah Anda akan menanggapinya?
Jelaskan kata Hosana dalam ayat 9; kemudian bagikan definisi berikut:
“[Hosana adalah suatu] kata dari bahasa Ibrani yang berarti ‘tolong selamatkan kami’ serta
digunakan dalam pujian dan permohonan.
“… Pada perjalanan masuk Tuhan dengan kemenangan ke Yerusalem, khalayak ramai berseru
‘Hosana’ dan menebarkan cabang-cabang palem untuk Yesus lalui dengan berkeledai, dengan
demikian menunjukkan pemahaman mereka bahwa Yesus adalah Tuhan yang sama yang telah
membebaskan Israel pada zaman dahulu (Mzm. 118:25–26; Mat. 21:9, 15; Mrk. 11:9–10; Yoh.
12:13). Orang-orang ini mengakui Kristus sebagai Mesias yang telah lama ditunggu. Kata Hosana
telah menjadi peringatan akan Mesias pada segala zaman (1 Nefi 11:6; 3 Nefi 11:14–17). Teriakan
hosana disertakan dalam pendedikasian Bait Suci Kirtland (A&P 109:79) dan sekarang adalah bagian
dari pendedikasian bait suci modern” (Penuntun bagi Tulisan Suci, “Hosana”; scriptures.lds.org).
Preview
67
PELAJARAN 14: YESUS KRISTUS ADALAH MESIAS
Pertimbangkan untuk memperlihatkan tujuan nubuat-nubuat kemesiasan berikut
(diadaptasi dari Bruce R. McConkie, The Promised Messiah: The First Coming of Christ
[1978], 28–32):
1. Nubuat-nubuat kemesiasan memungkinkan mereka yang hidup sebelum kelahiran Yesus Kristus
memiliki iman kepada-Nya, dengan demikian menolong mereka untuk memperoleh keselamatan (lihat
1 Nefi 10:4–6; 2 Nefi 25:18–20, 26; Mosia 3:13).
2. Nubuat-nubuat kemesiasan memungkinkan mereka yang hidup pada masa Yesus Kristus untuk
mengenali bahwa Dia adalah penggenapan atas nubuat-nubuat itu, dengan demikian, menolong
mereka untuk memperoleh keselamatan (lihat Yohanes 4:25, 29).
3. Nubuat-nubuat kemesiasan menolong mereka yang hidup setelah pelayanan fana Yesus Kristus
untuk mengetahui bahwa Dia adalah penggenapan atas nubuat-nubuat tersebut, dengan demikian,
menolong mereka untuk memperoleh keselamatan (lihat Kisah Para Rasul 3:12–18; 26:22–23).
• Sewaktu Anda memikirkan ketiga tujuan ini, bagaimana ini mungkin memberikan
manfaat kepada Anda untuk belajar mengidentifikasi nubuat-nubuat kemesiasan
dalam tulisan suci dan untuk melihat Kristus sebagai penggenapan atas nubuatnubuat itu?
Yohanes 6:5-69
Mengikuti Yesus Kristus Sebagai Mesias
Ulangi pernyataan bahwa orang-orang Yahudi pada masa Perjanjian Baru percaya
bahwa suatu hari Mesias akan datang dari garis keturunan Daud untuk
menyelamatkan umat-Nya. Banyak orang percaya Dia akan membebaskan mereka
dari perbudakan Romawi sama seperti Yehova telah membebaskan orang-orang Israel
dari Mesir.
Mintalah para siswa untuk membaca sepintas lalu laporan dalam Yohanes 6:5–15.
Tanyakan:
• Mukjizat apakah yang Yesus lakukan dalam laporan ini?
• Bagaimana Anda akan menggambarkan reaksi orang-orang dalam ayat 14–15?
• Mengapa menurut Anda mereka menanggapi dengan cara ini?
Bagaikan wawasan berikut dari Penatua Bruce R. McConkie (1915–1985) dari Kuorum
Dua Belas Rasul:
“Ada sebuah tradisi, yang diajarkan oleh para Rabi dan tertanam dengan kuat dalam
pikiran publik, bahwa ketika Mesias datang, Dia akan memberi mereka makanan roti
dari surga” (The Mortal Messiah, 4 vol. [1979–81], 2:367).
Jelaskan bahwa sama seperti ketika Yehova memberi makan anak-anak Israel dengan
manna (lihat Keluaran 16), ketika Yesus memberi makan khalayak ramai dengan lima
roti jelai, dua ikan, banyak orang menafsirkan mukjizat-Nya sebagai tanda bahwa Dia
adalah Mesias.
Undanglah beberapa siswa untuk bergiliran membacakan dengan keras dari Yohanes
6:31–32, 49–53, 60, 66. Mintalah kelas untuk mengikuti dan mencari bagaimana
orang-orang bereaksi terhadap Yesus keesokan harinya dan bagaimana Dia
menanggapi mereka.
68
Preview
PELAJARAN 14: YESUS KRISTUS ADALAH MESIAS
• Mengapa menurut Anda banyak orang yang menolak Yesus pada hari itu?
• Apakah yang gagal mereka pahami? (Yesus adalah sumber kehidupan rohani; Dia
adalah Roti Hidup).
Undanglah seorang siswa untuk membaca Yohanes 6:67–69 dengan keras. Kemudian
tanyakan kepada kelas:
• Apa yang kesaksian Petrus dalam ayat 69 tandaskan?
• Bagaimana kesaksian Petrus tentang Juruselamat memengaruhi kehidupannya?
Tulislah pernyataan yang tidak lengkap berikut di papan tulis, dan mintalah para siswa
untuk menjelaskan bagaimana mereka akan melengkapinya: Jika kita menerima
Yesus Kristus sebagai Mesias, maka _________________________ .
Setelah beberapa tanggapan, undanglah seorang siswa untuk membaca dengan keras
pernyataan berikut oleh Presiden David O. McKay (1873–1970):
“Apa yang sungguh-sungguh Anda pikirkan di dalam hati mengenai Kristus akan
menentukan siapa diri Anda, akan, sebagian besar, menentukan apa tindakan Anda
nantinya. Tidak seorang pun yang dapat mempelajari sosok Ilahi ini, dapat menerima
ajaran-ajaran-Nya tanpa menyadari pengaruh yang meneguhkan dan memurnikan yang
ada dalam diri-Nya” (Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: David O. McKay [2003], 8).
Berikan para siswa waktu untuk menulis apa pendapat mereka tentang Kristus.
Undanglah beberapa siswa untuk berbagi apa yang mereka tulis.
Doronglah para siswa untuk mempertimbangkan apa yang dapat mereka lakukan
minggu ini untuk menunjukkan kepercayaan mereka kepada Yesus Kristus.
Bacaan Siswa
• Matius 21:1–11; Lukas 4:16–24; Yohanes 6:5–15, 31–32, 49–53, 66–69.
• Penuntun bagi Tulisan Suci, “Mesias,” scriptures.lds.org.
• G. Homer Durham, “Jesus the Christ: The Words and Their Meaning,” Ensign, Mei
1984, 14–16.
Preview
69
Yesus Kristus dan Injil Abadi (Agama 250)
Bacaan Siswa
Catatan: Anda tidak diharuskan membaca materi-materi yang disarankan yang tidak tersedia dalam bahasa
Anda.
Pelajaran
Judul
Bacaan yang Disarankan
1
Yesus Adalah Kristus
yang Hidup
• Yohanes 20:30–31; 1 Nefi 6:4; 2 Nefi 25:23, 26.
• “Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,” Ensign atau
Liahona, April 2000, 2–3.
• Dieter F. Uchtdorf, “Kuasa dari Kesaksian Pribadi,” Ensign atau
Liahona, November 2006, 37–39.
2
Yesus Kristus Adalah
Pusat dari Seluruh
Sejarah Manusia
• Alma 12:22–34; 34:9; 42:8, 11; Ajaran dan Perjanjian 22:1; 45:9;
66:2; Abraham 3:24–27; 1 Petrus 1:19–20; Musa 4:2.
• Robert D. Hales, “Hak Pilihan: Penting dalam Rencana
Kehidupan,” Ensign atau Liahona, November 2010, 24–27.
3
Yehova dan Pelayanan
Prafana-Nya
• Wahyu 12:7–11; Abraham 3:15–25; Ajaran dan Perjanjian
138:55–56.
• Richard G. Scott, “Jesus Christ, Our Redeemer,” Ensign, Mei 1997,
53–54, 59.
4
Yehova Menciptakan
Bumi
• Kejadian 1:1; Yohanes 1:1–3; Ibrani 1:1–2; Musa 2:1; Mormon
9:16–17; Ajaran dan Perjanjian 38:1–3; 76:22–24; 104:14–17;
Yakub 4:9; Ajaran dan Perjanjian 101:32–34; Musa 1:27–33, 39;
1 Nefi 17:36; Ajaran dan Perjanjian 49:16–17.
• Russell M. Nelson, “The Creation,” Ensign, Mei 2000, 84–86.
5
Yesus Kristus Adalah
Yehova dalam Perjanjian
Lama
• Yohanes 8:51–59; 18:5, 8; Keluaran 3:11–14; 6:2–3; 3 Nefi 15:5;
Musa 6:51–52, 64–66; Kejadian 17:1–9; Abraham 1:18–19;
2:8–11.
• “Bagian Pemerkayaan A: Siapa Allah dalam Perjanjian Lama,”
Buku Pedoman Siswa Perjanjian Lama: Kejadian –2 Samuel,
edisi ke-3. (Buku Pedoman Church Educational System, 2003),
45–48.
2 Nefi 11:2–6; Musa 6:63.
Russell M. Nelson, “In This Holy Land,” Tambuli, Februari 1991,
10–19.
Matius 1:18–24; Lukas 1:26–35; Yohanes 10:17–18;
1 Nefi 11:13–21; Mosia 3:7–8.
Robert E. Wells, “Our Message to the World,” Ensign,
November 1995, 65–66.
Matius 3:13–17; 2 Nefi 31:4–21
Robert D. Hales, “The Covenant of Baptism: To Be in the
Kingdom and of the Kingdom,” ” Ensign, November 2000, 6–9
6
Perlambang, Bayangan,
dan Simbol tentang
Yesus Kristus
•
•
7
Yesus Kristus—Putra
Tunggal Allah dalam
Daging
•
8
Yesus Kristus
Menggenapi Segala
Kebenaran
•
•
9
Pengaruh Mendalam
Juruselamat
• 2 Korintus 5:21; Ibrani 2:17–18; 4:15–16; Ajaran dan
Perjanjian 20:22; Matius 4:1–11; Lukas 22:42, 44; Yohanes
6:38; 3 Nefi 11:11; Yohanes 4:1–29.
•
Pelajaran
Judul
Bacaan yang Disarankan
10
Mari, Ikutlah Aku
• Yohanes 1:35–47; 2 Nefi 26:33; Alma 5:33–34; Matius 4:18–22;
Lukas 5:11; 9:57–62; 14:25–33.
• Dieter F. Uchtdorf, “Jalannya Murid,” Ensign atau Liahona, Mei
2009, 75–78.
• Joseph B. Wirthlin, “Ikutlah Aku,” Ensign, Mei 2002, 15–17.
11
Yesus Kristus Berjalan
Berkeliling Sambil
Berbuat Baik
• Kisah Para Rasul 10:38; Matius 5:9–12, 21–24, 38–41, 43–47;
6:14–15; 7:1–5.
• Dallin H. Oaks, “Mengasihi Sesama dan Hidup dengan
Perbedaan,” Ensign atau Liahona, November 2014, 25–28.
• Jeffrey R. Holland, “Harga—dan Berkat—dari Kemuridan,”
Ensign atau Liahona, Mei 2014, 6–9.
12
Mukjizat di Jalan-Jalan
Palestina
• Markus 1:39–42; 2:1–12; 5:1–8, 19, 22–43; 8:1–9;
Lukas 7:11–15; 1 Nefi 11:31; Mosia 3:5–6; 3 Nefi 17:5–9.
• Sydney S. Reynolds, “A God of Miracles,” Ensign, Mei 2001,
12–13.
13
Yesus Kristus
Memanggil Dua
Belas Rasul
• Matius 10:1–8; 16:15–19; 17:1–8; Kisah Para Rasul 1:21–22;
2:22–24, 32; 3:12–16; 4:31–33; 5:29–32; Ajaran dan Perjanjian
107:23.
• Boyd K. Packer, “Dua Belas,” Ensign atau Liahona, Mei 2008,
83–87.
14
Yesus Kristus Adalah
Mesias
• Matius 21:1–11; Lukas 4:16–24; Yohanes 6:5–15, 31–32, 49–53,
66–69.
• Penuntun bagi Tulisan Suci: “Mesias”; scriptures.lds.org.
• G. Homer Durham, “Jesus the Christ: The Words and Their
Meaning,” Ensign, Mei 1984, 14–16.
15
Yesus Kristus
Memberlakukan
Sakramen
• Matius 26:26–28; Lukas 22:17–20; 1 Korintus 11:27–30; 3 Nefi
18:1–11, 28–29; 20:8–9; Ajaran dan Perjanjian 20:75–79.
• Dallin H. Oaks, “Pertemuan Sakramen dan Sakramen,” Ensign
atau Liahona, November 2008, 17–20.
16
Juruselamat
Mendamaikan
Dosa-Dosa Seluruh
Umat Manusia
• Markus 14:33–36; Lukas 22:39–46; Yohanes 15:13; 1 Petrus
3:18; 2 Nefi 9:21; Mosia 3:7; Alma 7:11–13; Ajaran dan Perjanjian
19:15–20.
• David A. Bednar,“The Atonement and the Journey of
Mortality,”Ensign, April 2012, 40–47.
17
Juruselamat Menderita
dan Mati di Kayu Salib
Kalvari
• Matius 27:26–54; Lukas 23:34–46; Yohanes 10:11–18; 19:10–11,
19–37; 1 Nefi 19:9.
• Jeffrey R. Holland, “Tak Seorang Pun Ada Bersama-Nya,” Ensign
atau Liahona, Mei 2009, 86–88.
18
Juruselamat Melayani
di Dunia Roh
• Lukas 23:39–43; 1 Petrus 3:18–20; 4:6; Ajaran dan Perjanjian
128:15, 22; 138:1–37.
• Spencer J. Condie, “The Savior’s Visit to the Spirit World,” Ensign,
Juli 2003, 32–36.
Pelajaran
Judul
Bacaan yang Disarankan
19
Dia Bangkit
• Lukas 24:1–48; Yohanes 20; 1 Korintus 15:1–29, 54–58.
• Dallin H. Oaks, “Resurrection,” Ensign, Mei 2000, 14–16.
20
Juruselamat Melayani
Kepada “Domba-Domba
Lain”-Nya
• Yohanes 10:11–16; 3 Nefi 11:1–17; 15:16–21; 16:1–3.
• Ronald A. Rasband, “One by One,” Ensign, November 2000,
29–30.
21
Yesus Kristus
Mengorganisasi
Gereja-Nya
• Matius 10:1–4; 16:19; 17:3–7; 18:18; Kisah Para Rasul 2:1–6,
14–26; 4:1–13, 18–21; Kisah Para Rasul 10:9–20, 25–28,
34–35, 44–48; Kisah Para Rasul 15:1–11, 13–19; Efesus 2:19–20;
4:11–14.
• Jeffrey R. Holland, “Nabi, Pelihat, dan Pewahyu,” Ensign atau
Liahona, November 2004, 6–9.
22
Bapa dan Putra
Menampakkan Diri
kepada Joseph Smith
• Joseph Smith—Sejarah 1:5–26.
• Dieter F. Uchtdorf, “Buah dari Penglihatan Pertama,” Ensign atau
Liahona, Mei 2005, 36–38.
• Neil L. Andersen,“Joseph Smith,”Ensign atau Liahona, November
2014, 28–31.
23
Juruselamat
Memulihkan Imamat,
Gereja, dan Injil-Nya
• Ajaran dan Perjanjian 1:17, 38; 18:33–35; Joseph Smith—Sejarah
1:17–20.
• Tad R. Callister, “Apakah Cetak Biru Gereja Kristus?” (Kebaktian
Church Educational System untuk dewasa muda, 12 Januari
2014); LDS.org.
24
Dia Hidup!
25
Yesus Kristus Kelak
Akan Kembali
•
•
•
© 2015 OLEH INTELLECTUAL RESERVE, INC. HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
•
Mosia 5:1–15; Ajaran dan Perjanjian 45:3–5; 76:19–24;
110:1– 4.
Matius 25:1–13; Ajaran dan Perjanjian 133:3–19.
Penuntun bagi Tulisan Suci, “Kedatangan Kedua Yesus Kristus”;
scriptures.lds.org.
Dallin H. Oaks, “Persiapan bagi Kedatangan Kedua,” Ensign atau
Liahona, Mei 2004, 7–10.
Matius 25:31–46.
Bab 45, “Milenium,” Asas-Asas Injil [2009], 263–67.
Bab 46, “Penghakiman Terakhir” Asas-Asas Injil [2009], 268–274.
26
Yesus Kristus Akan
Memerintah sebagai Raja
di Atas Segala Raja dan
Menghakimi Dunia
•
•
•
27
Yesus Kristus Adalah
Terang, Kehidupan, dan
Pengharapan Dunia
• Mazmur 146:5; Yohanes 8:12; Roma 5:3–5; 15:13; 1 Petrus 1:3;
Eter 12:4, 32; Moroni 7:3, 40–41; Ajaran dan Perjanjian 88:6–13;
138:14.
• Dieter F. Uchtdorf, “Harapan akan Terang Allah,” Ensign atau
Liahona, Mei 2013, 70, 75–77.
28
Kesaksian Pribadi
tentang Yesus Kristus.
• Matius 5:14–16; 2 Nefi 25:26; Mosia 18:8–11; 3 Nefi 18:24.
• D. Todd Christofferson, “Becoming a Witness of Christ,” Ensign,
Maret 2008, 58–63.
SELEBARAN
Menyembuhkan
yang Sakit
Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum
Dua Belas Rasul mengajarkan bahwa
iman adalah penting untuk terjadinya
mukjizat:
“Iman penting untuk penyembuhan
melalui kuasa surga. Kitab Mormon bahkan mengajarkan bahwa ‘jika tidak ada iman di antara anak-anak
manusia Allah tidak dapat melakukan mukjizat di
antara mereka’ (Eter 12:12) [lihat juga 1 Nefi 7:12; A&P
35:9]. Dalam sebuah ceramah yang terkenal mengenai
melayani yang sakit, Presiden Spencer W. Kimball
mengatakan: ‘Perlunya iman sering kali diremehkan.
Orang yang sakit dan keluarganya tampak sering bergantung sepenuhnya pada kuasa imamat dan karunia
penyembuhan yang mereka harapkan dimiliki oleh
para brother yang melayani itu, tetapi tanggung jawab
yang lebih besar ada pada diri orang yang ddiberkati
.… Unsur pentingnya adalah iman orang itu sendiri
ketika orang tersebut menyadari dan dapat bertanggung jawab. “Imanmu telah menyelamatkan engkau”
[Matius 9:22] sedemikian sering diulangi oleh Sang
Guru sehingga hal itu nyaris seperti refrein’ [“President
Kimball Speaks Out on Administration to the Sick,” New
Era, Oktober 1981, 47]” (“Menyembuhkan Mereka
yang Sakit,” Ensign atau Liahona, Mei 2010, 49).
© 2015 OLEH INTELLECTUAL RESERVE, INC. HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
Penatua Dallin H. Oaks juga
mengingatkan kita bahwa bagian yang
penting dari memiliki iman adalah
kesediaan untuk menerima kehendak
Allah:
“Sewaktu kita menjalankan kuasa imamat Allah yang
benar dan sewaktu kita menghargai janji-Nya bahwa
Dia akan mendengar dan menjawab doa yang penuh
iman, kita harus selalu ingat bahwa iman dan kuasa
penyembuhan imamat tidak dapat menghasilkan hasil
yang bertentangan dengan kehendak Dia yang memiliki kuasa itu. Asas ini diajarkan dalam wahyu yang
memerintahkan bahwa para penatua Gereja akan menumpangkan tangan mereka kepada orang yang sakit.
Janji Tuhan adalah bahwa ‘dia yang memiliki iman
kepada-Ku untuk disembuhkan, dan tidak ditetapkan
pada kematian, akan disembuhkan’ (A&P 42:48; penekanan ditambahkan). Demikian juga, dalam sebuah
wahyu modern lainnya Tuhan menyatakan bahwa
ketika seseorang ‘meminta menurut kehendak Allah…
itu dilakukan bahkan seperti yang dia minta’ (A&P
46:30) [lihat juga 1 Yohanes 5:14; Helaman 10:5].
“Dari semua hal ini kita belajar bahwa bahkan para
hamba Tuhan, yang menjalankan kuasa ilahi-Nya
dalam suatu keadaan di mana ada cukup iman yang
untuk disembuhkan, tidak dapat memberikan berkat
keimamatan yang akan menyebabkan seseorang untuk dapat disembuhkan jika penyembuhan itu bukan
kehendak Tuhan.
“Sebagai anak-anak Allah, yang mengetahui kasihNya yang besar dan pengetahuan-Nya yang luar
biasa tentang apa yang terbaik bagi kesejahteraan
kekal kita, kita memercayai-Nya. Asas utama Injil
adalah iman kepada Tuhan Yesus Kristus, dan iman
artinya kepercayaan. Saya merasakan kepercayaan
itu dalam sebuah ceramah yang sepupu saya berikan di pemakaman seorang remaja putri yang telah
meninggal karena penyakit yang serius. Dia mengucapkan kata-kata ini, yang pertama-tama membuat
saya kagum dan yang kemudian meneguhkan saya:
‘Saya tahu adalah kehendak Tuhan bahwa dia meninggal dunia. Dia memiliki perawatan medis yang
baik. Dia diberi berkat keimamatan. Namanya ada
dalam kertas doa di bait suci. Dia ada dalam ratusan
doa untuk pemulihan kesehatannya. Dan saya tahu
bahwa ada cukup iman dalam keluarganya agar dia
dapat disembuhkan kecuali adalah kehendak Tuhan
untuk membawanya pulang pada saat ini.’ Saya merasakan kepercayaan yang sama dalam kata-kata dari
ayah seorang gadis pilihan lain yang meninggal dunia
karena kanker di usia remajanya. Dia menyatakan,
‘Iman keluarga kami adalah kepada Yesus Kristus dan
itu tidak bergantung pada hasilnya.’ Ajaran itu benar
adanya bagi saya. Kita semua melakukan semampu
untuk kesembuhan orang-orang yang kita kasihi, dan
kemudian kita memercayakan kepada Tuhan hasilnya”
(“Menyembuhkan Mereka yang Sakit,” Ensign atau
Liahona, Mei 2010, 50).
SELEBARAN
Perlambang, Bayangan, dan
Simbol tentangYesus Kristus
Perlambang, Bayangan, dan Simbol tentang
Yesus Kristus dalam Perjanjian Lama
Penggenapan dalam Kehidupan Kristus
Kejadian 22:1–14
Yohanes 3:16; 19:16–18; Yakub 4:4 –5
Keluaran 3:7–8, 10–12
Matius 1:21; 2 Nefi 6:17
Keluaran 12:3, 5–7, 13–14, 46
Yohanes 1:29; 19:14, 31–36; 1 Petrus 1:18–19
Keluaran 16:14 –15, 18
Yohanes 6:5–10, 48–51
Imamat 8:15, 30; 17:11
Ibrani 9:22; 13:12
Imamat 16:2–6, 17
Ibrani 9:6–12; 10:11–12
Imamat 22:19–22
Ibrani 9:14; Ajaran dan Perjanjian 20:22
Bilangan 21:4 –9.
Yohanes 3:14 –15; Helaman 8:13–15
Yunus 1:17; 2:10
Matius 12:38–40
© 2015 OLEH INTELLECTUAL RESERVE, INC. HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
Perlambang, Bayangan, dan
Simbol tentangYesus Kristus
Perlambang, Bayangan, dan Simbol tentang
Yesus Kristus dalam Perjanjian Lama
Penggenapan dalam Kehidupan Kristus
Kejadian 22:1–14
Yohanes 3:16; 19:16–18; Yakub 4:4 –5
Keluaran 3:7–8, 10–12
Matius 1:21; 2 Nefi 6:17
Keluaran 12:3, 5–7, 13–14, 46
Yohanes 1:29; 19:14, 31–36; 1 Petrus 1:18–19
Keluaran 16:14 –15, 18
Yohanes 6:5–10, 48–51
Imamat 8:15, 30; 17:11
Ibrani 9:22; 13:12
Imamat 16:2–6, 17
Ibrani 9:6–12; 10:11–12
Imamat 22:19–22
Ibrani 9:14; Ajaran dan Perjanjian 20:22
Bilangan 21:4 –9.
Yohanes 3:14 –15; Helaman 8:13–15
Yunus 1:17; 2:10
Matius 12:38–40
Download