Preview Buku Pedoman Guru Yesus Kristus dan Injil Abadi Agama 250 Diterbitkan oleh Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir Salt Lake City, Utah Preview Komentar dan koreksi dihargai. Mohon mengirimkannya, termasuk kesalahan-kesalahan, ke: Seminaries and Institutes of Religion Curriculum Services 50 E. North Temple St., Floor 8 Salt Lake City, Utah 84150-0008 USA Email: [email protected] Mohon mencantumkan nama lengkap, alamat, lingkungan, dan pasak Anda. Pastikan untuk memberikan judul buku pedoman. Kemudian sampaikan komentar Anda. © 2015 oleh Intellectual Reserve, Inc. Hak cipta dilindungi Undang-Undang Dicetak di Amerika Serikat Persetujuan Bahasa Inggris: 8/14 Persetujuan penerjemahan: 8/14 Terjemahan dari Jesus Christ and the Everlasting Gospel Teacher Manual Bahasa Indonesia PD10053156 299 Updated April 3, 2015 Preview Kata Pengantar Buku Pedoman Guru Yesus Kristus dan Injil Abadi (Agama 250) Apakah yang diharapkan dari seorang guru agama? Sewaktu Anda mempersiapkan diri untuk mengajar, adalah penting untuk memahami Tujuan Seminari dan Institut Religi: “Tujuan kita adalah untuk menolong para remaja dan dewasa muda memahami serta bersandar pada ajaran-ajaran dan Pendamaian Yesus Kristus, menjadikan memenuhi syarat bagi berkat-berkat bait suci, dan mempersiapkan diri mereka, keluarga mereka, serta orang lain untuk kehidupan kekal bersama Bapa mereka di Surga.” (Pengajaran dan Pembelajaran Injil: Buku Pegangan untuk Guru dan Pemimpin di Seminari dan Insitut Religi [2012], x). Anda dapat mencapai tujuan ini dengan menjalankan Injil, mengajar Injil dengan efektif kepada para siswa Anda, dan mengelola kelas atau program Anda dengan tepat. Sewaktu Anda mempersiapkan diri dan mengajar Injil dengan cara-cara ini, Anda akan memenuhi syarat untuk memperoleh pengaruh dari Roh Kudus. Anda memiliki kesempatan untuk membantu para siswa belajar dengan Roh sehingga mereka dapat memperkuat iman dan memperdalam keinsafan mereka. Anda dapat menolong para siswa mencapai ini sewaktu Anda menuntun mereka untuk mengidentifikasi, memahami, merasakan kebenaran dan pentingnya dari, serta mempersiapkan diri untuk menerapkan ajaran dan asas penting dari Injil Yesus Kristus. Buku Pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil adalah sumber penting untuk memahami proses pengajaran dan bagaimana menjadi lebih berhasil di ruang kelas. Seringlah merujuk pada buku pegangan ini. Apakah tujuan buku pegangan ini? Kursus ini, Yesus Kristus dan Injil Abadi (Agama 250), memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mempelajari pelayanan kekal Yesus Kristus, dengan berfokus pada peran ilahi-Nya di sepanjang kehidupan prafana, fana, dan pascafana-Nya. Kitabkitab standar, perkataan para nabi modern, dan dokumen yang berjudul “Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul” (Ensign atau Liahona, April 2000, 2–3) digunakan sebagai sumber-sumber yang diilhami untuk kursus ini. Penatua Richard G. Scott dari Kuorum Dua Belas Rasul telah menekankan pentingnya mempelajari kehidupan dan misi Yesus Kristus: “Saya sungguh-sungguh mendorong Anda untuk membangun sebuah rencana belajar pribadi untuk memahami dan menghargai akibat-akibat yang tak terdandingi, kekal, serta tak terbatas dari penggenapan Yesus Kristus yang sempurna akan pemanggilanNya yang ditetapkan secara ilahi sebagai Juruselamat dan Penebus kita dengan lebih baik. Perenungan pribadi yang mendalam akan tulisan suci disertai dengan penyelidikan, doa sepenuh hati akan menguatkan pemahaman dan apreasi Anda terhadap Pendamaian-Nya yang berharga” (“Dia Hidup! Mulia Nama-Nya!” Ensign atau Liahona, Mei 2010, 77). Sewaktu para siswa mulai memahami dan menghargai pentingnya pemanggilan ilahi Juruselamat dan dampak yang Dia miliki dalam kehidupan mereka, mereka akan Preview 5 PENGANTAR BUKU PEDOMAN GURU YESUS KRISTUS DAN INJIL ABADI dibentengi terhadap tantangan-tantangan kehidupan dan merasa dipersiapkan dengan lebih baik untuk membahas peran ilahi Juruselamat dalam rencana keselamatan, yang tentangnya kehidupan pribadi mereka adalah bagian yang tak terpisahkan. Apakah yang diharapkan dari para siswa? Para siswa hendaknya membaca petikan-petikan tulisan suci dan ceramah-ceramah kenabian yang tercantum di bagian Bacaan Siswa dari tiap pelajaran. Para siswa hendaknya juga memenuhi persyaratan kehadiran dan menunjukkan kompetensi terhadap materi kursus. Bagaimana pelajaran-pelajaran yang tersusun dalam buku pedoman ini? Kursus ini dirancang sebagai kursus yang lamanya satu semester dengan 28 pelajaran yang ditulis untuk periode kelas 50 menit. Jika kelas Anda bertemu dua kali tiap minggu, ajarlah satu pelajaran untuk tiap periode kelas. Jika kelas Anda bertemu hanya sekali tiap minggu selama 90 hingga 100 menit, gabungkan dan ajarlah dua pelajaran untuk tiap periode kelas. Tiap garis besar pelajaran terdiri dari empat bagian: • Pendahuluan • Bacaan Latar Belakang • Saran untuk Pengajaran • Bacaan Siswa Pendahuluan Bagian ini memberikan pengantar singkat untuk topik dan tujuan pelajaran. Bacaan Latar Belakang Bagian ini merekomendasikan sumber-sumber, seperti pesan-pesan dari para nabi modern, yang dapat membantu Anda memahami dengan lebih baik ajaran, asas, dan kebenaran Injil yang tercakup dalam garis besar pelajaran. Saran untuk Pengajaran Bagian Saran untuk Pengajaran mencakup materi untuk membantu Anda mengetahui baik apa yang akan diajarkan maupun bagaimana mengajarkannya (lihat juga bagian 4.3.3 dan 4.3.4 dalam Buku Pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil). Kegiatankegiatan pembelajaran yang disarankan dirancang untuk membantu para siswa mengidentifikasi, memahami, dan menerapkan kebenaran-kebenaran yang sakral. Anda boleh memilih untuk menggunakan sebagian atau semua saran sementara Anda menyesuaikannya sehingga cocok dengan gaya mengajar individu Anda serta untuk memenuhi kebutuhan dan keadaan para siswa Anda. Sewaktu Anda mempertimbangkan bagaimana menyesuaikan materi pelajaran, ikuti nasihat ini dari Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul: “Presiden Packer telah sering mengajarkan, sebagaimana yang saya ketahui, bahwa kita terlebih dahulu mengadopsi, kemudian menyesuaikan. Jika kita sepenuhnya paham dengan pelajaran yang ditentukan yang harus kita berikan, maka kita dapat mengikuti Roh untuk menyesuaikannya. Tetapi ada godaan, ketika kita berbicara tentang fleksiblitas ini, untuk memulai dengan menyesuaikan alih-alih mengadopsi. Itu adalah 6 Preview PENGANTAR BUKU PEDOMAN GURU YESUS KRISTUS DAN INJIL ABADI keseimbangan. Itu adalah tantangan yang berkelanjutan. Tetapi pendekatan dengan mengadopsi terlebih dahulu dan kemudian menyesuaikan adalah cara yang baik untuk tetap pada landasan yang kuat” (“Diskusi Panel dengan Penatua Dallin H. Oaks” [Siaran Satelit Religi Seminari dan Institut, 7 Agt. 2012]; si.lds.org). Bagian Saran untuk Pengajaran berisikan setidaknya satu pernyataan ajaran atau asas, yang muncul dalam huruf tebal. Sewaktu para siswa menemukan ajaran dan asas ini dan membagikan apa yang telah mereka pelajari, kata-kata mereka mungkin berbeda dengan kata-kata yang dinyatakan dalam buku pedoman. Ketika ini terjadi, berhatihatilah untuk tidak menyiratkan bahwa jawaban mereka salah. Meskipun demikian, jika sebuah pernyataandapat diungkapkan dengan lebih akurat, bantulah dengan hatihati untuk membantu mengklarifikasi pemahaman. Untuk membantu para siswa menjadi siswa tulisan suci seumur hidup, ajarlah mereka bagaimana menggunakan alat bantu belajar yang tersedia dalam edisi tulisan suci Orang Suci Zaman Akhir. Ambillah kesempatan di dalam kelas untuk membantu para siswa melatih keterampilan dan metode penelahaan tulisan suci (lihat Pengajaran dan Pembelajaran Injil, 20–23). Sewaktu Anda melakukannya, para siswa akan meningkatkan kecintaan mereka terhadap tulisan suci, diberi kuasa untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mereka, dan belajar untuk dituntun oleh kuasa Roh Kudus. Bacaan Siswa Bagian ini mencantumkan petikan tulisan suci dan ceramah oleh para pembesar umum Gereja yang akan memperkaya pemahaman siswa tentang topik-topik yang terdapat dalam pelajaran. Doronglah para siswa untuk membaca materi-materi ini sebelum mereka datang ke tiap kelas. Sewaktu mereka menelaah materi-materi yang diilhami ini, mereka bukan hanya akan lebih siap untuk berperan serta dalam diskusi kelas, tetapi mereka juga akan memperoleh pemahaman yang lebih luas tentang topik-topik kursus. Berikan para siswa daftar semua “Bacaan Siswa” pada awal semester. Bagaimana saya dapat mempersiapkan diri untuk mengajar? Tuhan akan membantu Anda sewaktu Anda mempersiapkan diri untuk mengajar. Sewaktu Anda mempersiapkan diri, mungkin akan bermanfaat jika Anda menanyakan kepada diri Anda sendiri pertanyaan-pertanyaan berikut: • Apakah saya telah berdoa untuk menerima bimbingan Roh Kudus? • Apakah saya telah menelaah blok-blok tulisan suci dan bacaan latar belakang yang ditugaskan? • Apakah saya telah membaca kurikulum dan menentukan apakah ada sesuatu di sana yang perlu saya adaptasi atau sesuaikan untuk memenuhi kebutuhan para siswa saya? • Bagaimana saya dapat menindaklanjuti bacaan siswa untuk memastikan bahwa para siswa memperoleh manfaat terbesar darinya? • Bagaimana saya dapat membantu tiap siswa saya berperan serta sepenuhnya dalam pelajaran? Saran-saran berikut mungkin juga bermanfaat. Preview 7 PENGANTAR BUKU PEDOMAN GURU YESUS KRISTUS DAN INJIL ABADI • Doronglah para siswa untuk membaca petikan tulisan suci dan artikel yang ditugaskan sebelum tiap kelas. • Berharaplah para siswa memenuhi peran mereka sebagai pembelajar. • Seringlah memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menjelaskan ajaran dan asas menggunakan kata-kata mereka sendiri, membagikan pengalamanpengalaman yang relevan, dan bersaksi tentang apa yang mereka ketahui dan rasakan. • Variasikan kegiatan dan pendekatan pembelajaran yang Anda gunakan dalam tiap kelas dan juga dari hari ke hari. • Ciptakan lingkungan pembelajaran yang mengundang Roh dan di mana para siswa memiliki kesempatan istimewa dan tanggung jawab untuk mengajar dan belajar dari satu sama lain (lihat A&P 88:78, 122). Penatua Richard G. Scott dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan: “Pastikan bahwa ada banyak peran serta karena penggunaan hak pilihan itu oleh seorang siswa mewenangkan Roh Kudus untuk mengajar. … Sewaktu para siswa mengungkapkan secara lisan kebenaran-kebenaran, mereka diteguhkan dalam jiwa mereka dan memperkuat kesaksian pribadi mereka” (“To Understand and Live Truth” [evening with Elder Richard G. Scott, Februari 4, 2005], 3; si.lds.org). Bagaimana saya dapat menyesuaikan pelajaran bagi penyandang cacat? Sewaktu Anda mempersiapkan diri untuk mengajar, pedulilah dengan siswa yang berkebutuhan khusus. Sesuaikan kegiatan dan harapan untuk membantu mereka berhasil. Misalnya, beberapa siswa mungkin memperoleh manfaat dengan memiliki akses ke rekaman audio tulisan suci. Ini dapat diunduh dengan mudah dari LDS.org. Untuk lebih banyak gagasan dan sumber, rujuklah pada halaman Disability Resources di disabilities.lds.org dan bagian buku pedoman kebijakan Seminari dan Institut Religi yang berjudul Kelas dan Program yang Disesuaikan untuk Siswa Penyandang Cacat. Yesus Kristus dan Injil Abadi (Agama 250) Bacaan Siswa Catatan: Anda tidak diharuskan membaca materi-materi yang disarankan yang tidak tersedia dalam bahasa Anda. Pelajaran Judul Bacaan yang Disarankan 1 Yesus Adalah Kristus yang Hidup • Yohanes 20:30–31; 1 Nefi 6:4; 2 Nefi 25:23, 26. • “Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,”Ensign atauLiahona, April 2000, 2–3. • Dieter F. Uchtdorf, “Kuasa dari Kesaksian Pribadi,” Ensign atau Liahona, November 2006, 37–39. 2 8 Yesus Kristus Adalah Pusat dari Seluruh Sejarah Manusia • Alma 12:22–34; 34:9; 42:8, 11; Ajaran dan Perjanjian 22:1; 45:9; 66:2; Abraham 3:24–27; 1 Petrus 1:19–20; Musa 4:2. • Robert D. Hales, “Hak Pilihan: Penting dalam Rencana Kehidupan,” Ensign atau Liahona, November 2010, 24–27. Preview PENGANTAR BUKU PEDOMAN GURU YESUS KRISTUS DAN INJIL ABADI Pelajaran Judul Bacaan yang Disarankan 3 Yehova dan Pelayanan Prafana-Nya • Wahyu 12:7–11; Abraham 3:15–25; Ajaran dan Perjanjian 138:55–56. • Richard G. Scott, “Jesus Christ, Our Redeemer,” Ensign, Mei 1997, 53–54, 59. 4 Yehova Menciptakan Bumi • Kejadian 1:1; Yohanes 1:1–3; Ibrani 1:1–2; Musa 2:1; Mormon 9:16–17; Ajaran dan Perjanjian 38:1–3; 76:22–24; 104:14–17; Yakub 4:9; Ajaran dan Perjanjian 101:32–34; Musa 1:27–33, 39; 1 Nefi 17:36; Ajaran dan Perjanjian 49:16–17. • Russell M. Nelson, “The Creation,” Ensign, Mei 2000, 84–86. 5 Yesus Kristus Adalah Yehova dalam Perjanjian Lama • Yohanes 8:51–59; 18:5, 8; Keluaran 3:11–14; 6:2–3; 3 Nefi 15:5; Musa 6:51–52, 64–66; Kejadian 17:1–9; Abraham 1:18–19; 2:8–11. • “Bagian Pemerkayaan A: Siapa Allah dalam Perjanjian Lama,” Buku Pedoman Siswa Perjanjian Lama: Kejadian –2 Samuel, edisi ke-3. (Buku Pedoman Church Educational System, 2003), 45–48. Perlambang, Bayangan, dan Simbol tentang Yesus Kristus • 2 Nefi 11:2–6; Musa 6:63. Yesus Kristus—Putra Tunggal Allah dalam Daging • Matius 1:18–24; Lukas 1:26–35; Yohanes 10:17–18; 1 Nefi 11:13–21; Mosia 3:7–8. Yesus Kristus Menggenapi Segala Kebenaran • Matius 3:13–17; 2 Nefi 31:4–21 9 Pengaruh Mendalam Juruselamat • 2 Korintus 5:21; Ibrani 2:17–18; 4:15–16; Ajaran dan Perjanjian 20:22; Matius 4:1–11; Lukas 22:42, 44; Yohanes 6:38; 3 Nefi 11:11; Yohanes 4:1–29. 10 Mari, Ikutlah Aku • Yohanes 1:35–47; 2 Nefi 26:33; Alma 5:33–34; Matius 4:18–22; Lukas 5:11; 9:57–62; 14:25–33. 6 7 8 • Russell M. Nelson, “In This Holy Land,” Tambuli, Februari 1991, 10–19. • Robert E. Wells, “Our Message to the World,” Ensign, November 1995, 65–66. • Robert D. Hales, ““The Covenant of Baptism: To Be in the Kingdom and of the Kingdom,”” Ensign, November 2000, 6–9 • Dieter F. Uchtdorf, “Jalannya Murid,” Ensign atau Liahona, Mei 2009, 75–78. • Joseph B. Wirthlin, “Ikutlah Aku,” Ensign, Mei 2002, 15–17. 11 Yesus Kristus Berjalan Berkeliling Sambil Berbuat Baik • Kisah Para Rasul 10:38; Matius 5:9–12, 21–24, 38–41, 43–47; 6:14–15; 7:1–5. • Dallin H. Oaks, “Mengasihi Sesama dan Hidup dengan Perbedaan,” Ensign atau Liahona, November 2014, 25–28. • Jeffrey R. Holland, “Harga—dan Berkat—dari Kemuridan,” Ensign atau Liahona, Mei 2014, 6–9. Preview 9 PENGANTAR BUKU PEDOMAN GURU YESUS KRISTUS DAN INJIL ABADI Pelajaran Judul Bacaan yang Disarankan 12 Mukjizat di JalanJalan Palestina • Markus 1:39– 42; 2:1–12; 5:1–8, 19, 22–43; 8:1–9; Lukas 7:11–15; 1 Nefi 11:31; Mosia 3:5–6; 3 Nefi 17:5–9. • Sydney S. Reynolds, “A God of Miracles,” Ensign, Mei 2001, 12–13. 13 Yesus Kristus Memanggil Dua Belas Rasul • Matius 10:1–8; 16:15–19; 17:1–8; Kisah Para Rasul 1:21–22; 2:22–24, 32; 3:12–16; 4:31–33; 5:29–32; Ajaran dan Perjanjian 107:23. • Boyd K. Packer, “Dua Belas,” Ensign atau Liahona, Mei 2008, 83–87. 14 Yesus Kristus Adalah Mesias • Matius 21:1–11; Lukas 4:16–24; Yohanes 6:5–15, 31–32, 49–53, 66–69. • Penuntun bagi Tulisan Suci: “Mesias”; scriptures.lds.org. • G. Homer Durham, “Jesus the Christ: The Words and Their Meaning,” Ensign, Mei 1984, 14–16. 15 Yesus Kristus Memberlakukan Sakramen • Matius 26:26–28; Lukas 22:17–20; 1 Korintus 11:27–30; 3 Nefi 18:1–11, 28–29; 20:8–9; Ajaran dan Perjanjian 20:75–79. • Dallin H. Oaks, “Pertemuan Sakramen dan Sakramen,” Ensign atau Liahona, November 2008, 17–20. 16 17 18 Juruselamat Mendamaikan DosaDosa Seluruh Umat Manusia • Markus 14:33–36; Lukas 22:39–46; Yohanes 15:13; 1 Petrus 3:18; 2 Nefi 9:21; Mosia 3:7; Alma 7:11–13; Ajaran dan Perjanjian 19:15–20. Juruselamat Menderita dan Mati di Kayu Salib Kalvari • Matius 27:26–54; Lukas 23:34–46; Yohanes 10:11–18; 19:10–11, 19–37; 1 Nefi 19:9. Juruselamat Melayani di Dunia Roh • Lukas 23:39–43; 1 Petrus 3:18–20; 4:6; Ajaran dan Perjanjian 128:15, 22; 138:1–37. • David A. Bednar,“The Atonement and the Journey of Mortality,”Ensign, April 2012, 40–47. • Jeffrey R. Holland, “Tak Seorang Pun Ada Bersama-Nya,” Ensign atau Liahona, Mei 2009, 86–88. • Spencer J. Condie, “The Savior’s Visit to the Spirit World,” Ensign, Juli 2003, 32–36. 19 Dia Bangkit • Lukas 24:1–48; Yohanes 20; 1 Korintus 15:1–29, 54–58. • Dallin H. Oaks, “Resurrection,” Ensign, Mei 2000, 14–16. 20 10 Juruselamat Melayani Kepada “DombaDomba Lain”-Nya • Yohanes 10:11–16; 3 Nefi 11:1–17; 15:16–21; 16:1–3. • Ronald A. Rasband, “One by One,” Ensign, November 2000, 29–30. Preview PENGANTAR BUKU PEDOMAN GURU YESUS KRISTUS DAN INJIL ABADI Pelajaran Judul Bacaan yang Disarankan 21 Yesus Kristus Mengorganisasi Gereja-Nya • Matius 10:1– 4; 16:19; 17:3–7; 18:18; Kisah Para Rasul 2:1–6, 14–26; 4:1–13, 18–21; Kisah Para Rasul 10:9–20, 25–28, 34–35, 44–48; Kisah Para Rasul 15:1–11, 13–19; Efesus 2:19–20; 4:11–14. • Jeffrey R. Holland, “Nabi, Pelihat, dan Pewahyu,” Ensign atau Liahona, November 2004, 6–9. 22 Bapa dan Putra Menampakkan Diri kepada Joseph Smith • Joseph Smith—Sejarah 1:5–26. • Dieter F. Uchtdorf, “Buah dari Penglihatan Pertama,” Ensign atau Liahona, Mei 2005, 36–38. • Neil L. Andersen,“Joseph Smith,”Ensign atau Liahona, November 2014, 28–31. Juruselamat Memulihkan Imamat, Gereja, dan Injil-Nya • Ajaran dan Perjanjian 1:17, 38; 18:33–35; Joseph Smith—Sejarah 1:17–20. 24 Dia Hidup! • Mosia 5:1–15; Ajaran dan Perjanjian 45:3–5; 76:19–24; 110:1–4. 25 Yesus Kristus Kelak Akan Kembali • Matius 25:1–13; Ajaran dan Perjanjian 133:3–19. 23 • Tad R. Callister, “Apakah Cetak Biru Gereja Kristus?” (Kebaktian Church Educational System untuk dewasa muda, 12 Januari 2014); LDS.org. • Penuntun bagi Tulisan Suci, “Kedatangan Kedua Yesus Kristus”; scriptures.lds.org. • Dallin H. Oaks, “Persiapan bagi Kedatangan Kedua,” Ensign atau Liahona, Mei 2004, 7–10. 26 27 28 Yesus Kristus Akan Memerintah sebagai Raja di Atas Segala Raja dan Menghakimi Dunia • Matius 25:31–46. Yesus Kristus Adalah Terang, Kehidupan, dan Pengharapan Dunia • Mazmur 146:5; Yohanes 8:12; Roma 5:3–5; 15:13; 1 Petrus 1:3; Eter 12:4, 32; Moroni 7:3, 40–41; Ajaran dan Perjanjian 88:6–13; 138:14. Kesaksian Pribadi tentang Yesus Kristus. • Matius 5:14–16; 2 Nefi 25:26; Mosia 18:8–11; 3 Nefi 18:24. • Bab 45, “Milenium,” Asas-Asas Injil [2009], 263–67. • Bab 46, “Penghakiman Terakhir” Asas-Asas Injil [2009], 268–274. • Dieter F. Uchtdorf, “Harapan akan Terang Allah,” Ensign atau Liahona, Mei 2013, 70, 75–77. • D. Todd Christofferson, “Becoming a Witness of Christ,” Ensign, Maret 2008, 58–63. Preview 11 1 Yesus Adalah Kristus yang Hidup Pendahuluan Para saksi modern telah menyatakan: “Kami memberikan kesaksian, sebagai para Rasul yang benar-benar telah ditahbiskan oleh-Nya—bahwa Yesus adalah Kristus yang Hidup” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,” Ensign atau Liahona, April 2000, 3). Karena dunia tampaknya tak mengetahui tentang sifat sejati Yesus Kristus dan hubungan-Nya dengan Allah Bapa, adalah penting untuk memiliki kesaksian yang pasti tentang Putra Terkasih Allah. Pelajaran ini akan membantu para siswa mengidentifikasi kebutuhan ini dan mempelajari bagaimana mereka bisa bersaksi dengan lebih baik tentang Yesus Kristus kepada keluarga, temanteman, dan tetangga. Bacaan Latar Belakang • ““Kristus yang Hidup: Kesaksian dariPara Rasul,”Ensign atauLiahona, April 2000, 2–3. • Dieter F. Uchtdorf, “Kuasa dari Kesaksian Pribadi,” Ensign atau Liahona, November 2006, 37–39. Saran untuk Pengajaran Kristus yang Hidup Tulislah pertanyaan berikut di papan tulis: Siapakah Yesus Kristus, dan mengapa Anda percaya kepada-Nya? Beri tahu para siswa bahwa banyak orang menjawab pertanyaan ini dengan memberikan kesaksian. Salah satu kesaksian seperti itu diungkapkan dalam nyanyian pujian “Dia Hidup Sang Penebusku” (Nyanyian Rohani, no. 53). Berikan lirik nyanyian pujian ini kepada kelas, dan bagilah para siswa ke dalam empat kelompok. Tugasi tiap kelompok dengan bait yang berbeda dari nyanyian pujian, dan mintalah mereka untuk membaca kata-katanya. Setelah waktu yang cukup, ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut: • Kata atau ungkapan apakah yang digunakan dalam nyanyian pujian ini untuk mengungkapkan siapa Yesus Kristus itu dan apa yang Dia lakukan bagi kita? (Jawaban hendaknya mencakup “sang Pemimpinku,” teman suciku,” “sang Nabi, Imam, Rajaku,” “Juruselamatku.” Dia memberkati kita dengan kasih-Nya, membela kita, membimbing kita, menghibur kita, dan memberi kita napas setiap hari). • Kata-kata apakah yang digunakan nyanyian pujian ini untuk menggambarkan cara kesaksian tentang Yesus Kristus dapat memengaruhi kita? (Jawaban hendaknya mencakup “lega” dan “manisnya.”) Beri tahu kelas bahwa Presidensi Utama dan Kuorum Dua Belas Rasul menyatakan secara terbuka kesaksian kolektif mereka tentang Yesus Kristus dalam “Kristus yang Hidup: Kesaksian dari para Rasul” (lihat Ensign atau Liahona April 2000, 2–3). Berikan kepada tiap siswa salinan tentang kesaksian ini, dan jelaskan bahwa banyak topik pelajaran kursus ini diambil dari ajaran dan asas yang disajikan dalam dokumen yang 12 Preview PELAJARAN 1: YESUS ADALAH KRISTUS YANG HIDUP diilhami ini. Undanglah seorang siswa untuk membacakan paragraf pertama dengan keras: “Pada saat kita memperingati kelahiran Yesus Kristus dua ribu tahun yang lalu, kami menyampaikan kesaksian kami akan kenyataan kehidupan-Nya yang tak tertandingi dan kebajikan tanpa batas Pendamaian-Nya yang agung. Tidak ada seorang lain pun yang memiliki pengaruh yang demikian dalam ke atas semua orang yang pernah hidup dan yang masih akan hidup di atas bumi ini” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari para Rasul,” Ensign atau Liahona, April 2000, 2). • Pengaruh apakah yang ingin Anda miliki dari penelaahan Anda tentang Yesus Kristus dan Injil abadi-Nya pada Anda semester ini? (Sewaktu para siswa menanggapi, Anda mungkin ingin menekankan bahwa penelaahan yang tulus tentang kehidupan Yesus Kristus akan membantu kita menghargai pengaruh mendalam yang telah Dia berikan dan dapat berikan dalam kehidupan kita. • Dalam hal-hal apakah Juruselamat telah memengaruhi semua orang yang pernah hidup dan yang akan hidup di bumi? (Sewaktu para siswa merespons, pastikan untuk menekankan Pendamaian universal Juruselamat). Beri tahu para siswa bahwa kursus ini akan memfokuskan pada pelayanan kekal Juruselamat di sepanjang kehidupan prafana, fana, dan pascafana-Nya. Sewaktu para siswa menelaah banyak peran ilahi Juruselamat, kasih dan kesaksian mereka tentang Dia akan menjadi lebih mendalam. Yohanes 20:30–31; 1 Nefi 6:4; 2 Nefi 25:23, 26 Tulisan suci ditulis agar orang-orang boleh percaya kepada Yesus Kristus Tanyakan kepada para siswa berapa banyak kitab menurut mereka yang telah ditulis tentang Yesus Kristus. Jelaskan bahwa penelaahan yang tepat apa pun tentang kehidupan Yesus Kristus harus dipusatkan pada tulisan suci. Undanglah tiga siswa untuk bergiliran membaca dengan keras petikan tulisan suci berikut: Yohanes 20:30–31; 1 Nefi 6:4; dan 2 Nefi 25:23, 26. Mintalah kelas untuk mengikuti, dengan mencari alasan mengapa tulisan suci adalah sumber yang berharga ketika menelaah pelayanan kekal Juruselamat. • Asas apakah yang petikan-petikan ini ajarkan tentang tujuan tulisan suci? (Walaupun para siswa mungkin menggunakan berbagai kata, mereka hendaknya mengidentifikasi asas berikut: Sewaktu kita menelaah petikan-petikan tulisan suci tentang Juruselamat, kesaksian kita mengenai Dia akan diperkuat dan kita akan menjadi lebih dekat kepada-Nya). Tampilkan pernyataan berikut oleh Penatua D. Todd Christofferson dari Kuorum Dua Belas Rasul, dan undanglah seorang siswa untuk membacanya dengan keras. “Tujuan inti dari semua tulisan suci adalah untuk mengisi jiwa kita dengan iman kepada Allah Bapa dan Putra-Nya, Yesus Kristus …. “… Iman datang melalui kesaksian dari Roh Kudus kepada jiwa kita, Roh kepada roh, sewaktu kita mendengar atau membaca firman Allah. Dan iman menjadi matang ketika kita terus mengenyangkan diri dengan firman tersebut (“Berkat dari Tulisan Suci,” Ensign atau Liahona, Mei 2010, 34, 35). • Dalam hal-hal apakah tulisan suci dapat menolong kita memperkuat iman kita atau menjadi lebih dekat kepada Yesus Kristus? Preview 13 PELAJARAN 1: YESUS ADALAH KRISTUS YANG HIDUP • Bagaimana iman dan kesaksian Anda kepada Yesus Kristus telah diperkuat dengan menelaah tulisan suci? Berilah tiap siswa salinan dari sumber-sumber yang dicantumkan di bagian Bacaan Siswa untuk kursus ini. (Ini bisa dalam bentuk fotokopi kertas, atau Anda dapat menjelaskan kepada para siswa di mana mereka dapat menemukan kopi digital). Tantanglah para siswa untuk menjadikan bacaan siswa untuk kursus ini bagian dari penelaahan tulisan suci harian mereka selama semester ini. Yakinkan para siswa bahwa sewaktu mereka bertindak berdasarkan tantangan ini, mereka akan diajar oleh Roh Kudus dan akan menjadi lebih dekat kepada Juruselamat. Menjadi Saksi bagi Yesus Kristus Jelaskan kepada para siswa bahwa tidaklah cukup hanya sekadar menelaah tentang Juruselamat dalam tulisan suci. Kita juga harus memperoleh kesaksian rohani secara pribadi melalui kuasa Roh Kudus bahwa Yesus adalah Kristus, Yang Diurapi, Juruselamat dan Penebus kita. Bagikanlah kepada kelas pernyataan berikut dari Presiden Dieter F. Uchtdorf dari Presidensi Utama. “Kita tidak bisa bergantung pada kesaksian orang lain. Kita perlu mengetahui bagi diri kita sendiri. Presiden Gordon B. Hinckley berkata, ’Setiap Orang Suci Zaman Akhir memiliki tanggung jawab untuk mengetahui bagi dirinya sendiri dengan kepastian tanpa keraguan apa pun bahwa Yesus adalah Putra yang hidup, yang telah dibangkitkan dari Allah yang hidup’ (“Fear Not to Do Good,” Ensign, Mei 1983, 80). “Sumber dari pengetahuan yang pasti dan keyakinan yang kuat ini adalah wahyu ilahi, ’karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat’ (Wahyu 19:10). “Kita menerima kesaksian ini ketika Roh Kudus berbicara kepada roh di dalam diri kita …. “Inti dari kesaksian ini senantiasa adalah iman kepada, dan pengetahuan tentang, Yesus Kristus serta misi ilahi-Nya” (“Kuasa dari Kesaksian Pribadi”Ensign atau Liahona, November 2006, 38). • Mengapa menurut Anda Yesus Kristus hendaknya menjadi inti dari kesaksian kita? • Menurut Anda apa yang Juruselamat ingin agar Anda lakukan dengan kesaksian Anda tentang Dia? Tampilkan pernyataan berikut oleh Penatua D. Todd Christofferson dari Kuorum Dua Belas Rasul, dan undanglah seorang siswa untuk membacanya dengan keras. “Orang-orang seharusnya dapat melihat dalam diri kita sesuatu tentang Yesus Kristus. Cara kita bertindak, berbicara, berpenampilan, dan bahkan berpikir akan mencerminkan diri-Nya dan jalan-Nya …. Walaupun kita tidak ada bersama-Nya dalam pelayananNya, sewaktu kita menyelidiki tulisan suci, kita melihat Yesus dan apa yang Dia katakan dan lakukan. Dan sewaktu kita meniru pola itu, kita memberikan kesaksian tentang Dia” (“Becoming Witness of Christ,” Ensign, Maret 2008, 60). Tindaklanjuti dengan menanyakan kepada para siswa: • Bagaimana Anda pernah melihat orang lain memberikan kesaksian tentang Yesus Kristus melalui tindakan mereka? • Sewaktu Anda memikirkan tentang dunia tempat Anda tinggal, apa yang dapat kita lakukan agar kesaksian kita tentang Juruselamat dapat memiliki dampak pada orang lain? 14 Preview PELAJARAN 1: YESUS ADALAH KRISTUS YANG HIDUP Bersaksilah bahwa sewaktu kita memperoleh kesaksian tentang Yesus Kristus melalui kuasa Roh Kudus, kita memiliki tanggung jawab untuk membagikannya. Tantanglah para siswa untuk hidup tiap hari siap bersaksi tentang Yesus Kristus melalui perkataan dan tindakan mereka. Doronglah mereka untuk datang ke kelas dalam keadaan telah membaca bacaan siswa yang ditugaskan dan dengan kesediaan untuk membagikan wawasan, mengajukan pertanyaan, dan berperan serta dalam diskusi kelas. Bacaan Siswa • Yohanes 20:30–31; 1 Nefi 6:4; 2 Nefi 25:23, 26. • ““Kristus yang Hidup: Kesaksian dariPara Rasul,”Ensign atauLiahona, April 2000, 2–3. • Dieter F. Uchtdorf, “Kuasa dari Kesaksian Pribadi,” Ensign atau Liahona, November 2006, 37–39. Preview 15 2 Pendahuluan Yesus Kristus Adalah Pusat dari Seluruh Sejarah Manusia Dalam memberikan kesaksian tentang peran penting Yesus Kristus dalam rencana Bapa Surgawi, para nabi modern telah menyatakan, “Kami dengan khidmat bersaksi bahwa kehidupan-Nya, yang adalah pusat dari seluruh sejarah manusia, tidak dimulai di Betlehem maupun berakhir di Kalvari” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari para Rasul,”Ensign atau Liahona, April 2000, 2). Pelajaran ini akan meolong para siswa memahami dengan lebih baik bahwa Bapa Surgawi menetapkan rencana keselamatan-Nya di dunia prafana dan menahbiskan sebelumnya Yehova, Yesus Kristus prafana, untuk menjadi tokoh sentral dalam rencana itu. Para siswa akan terdorong untuk menempatkan Yesus Kristus sebagai sentral kehidupan fana mereka. Bacaan Latar Belakang • Robert D. Hales, “Hak Pilihan: Penting dalam Rencana Kehidupan,” Ensign atau Liahona, November 2010, 24–27. • Dallin H. Oaks, “The Great Plan of Happiness,” Ensign, November 1993, 72–75. Saran untuk Pengajaran Alma 12:22–34 Juruselamat adalah sentral dari rencana Allah. Tampilkan pernyataan berikut oleh Penatua Alexander B. Morrison dari Tujuh Puluh dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan keras. Mintalah kelas untuk mengikuti dan mengidentifikasi apa yang Bapa Surgawi sampaikan kepada anakanak-Nya di dunia prafana: “Dahulu kala, sebelum bumi di mana kita tinggal sekarang ada, Allah Bapa kita … menetapkan sebuah rencana …. Rencana [itu] menyediakan jalan yang sempurna bagi semua anak Allah untuk menerima kebakaan dan memperoleh kehidupan kekal” (“Life—the Gift Each Is Given,” Ensign, Desember 1998, 15–16). • Berkat-berkat apakah yang Penatua Morrison katakan pada akhirnya dapat kita terima sebagai bagian dari rencana Allah? (Jelaskan bahwa kebakaan merujuk pada kondisi tubuh yang dibangkitkan—tidak pernah mati secara jasmani lagi—dan bahwa kehidupan kekal merujuk pada jenis kehidupan yang dijalani Bapa). Undanglah para siswa untuk membaca Alma 12:25 dalam hati dan mengidentifikasi bagaimana Alma merujuk pada rencana Allah dan kapan itu dipersiapkan. Mintalah mereka untuk melaporkan apa yang mereka temukan. (Alma mengajarkan bahwa “rencana penebusan” Allah ditetapkan “sejak pelandasan dunia.” Setelah para siswa menanggapi, Anda mungkin ingin menjelaskan bahwa sebutan-sebutan lain tentang rencana Allah adalah “rencana penuh belas kasihan Pencipta yang agung” [2 Nefi 9:6]; “rencana keselamatan” [Alma 24:14]; “rencana besar dari Allah Yang Kekal ” [Alma 34:9]; “rencana kebahagiaan yang besar” [Alma 42:8]; dan “perjanjian yang abadi” [A&P 22:1; 45:9; 66:2]). Undanglah para siswa untuk menelaah Alma 12:22–23 secara berpasangan, dengan mencari alasan mengapa rencana Allah disebut rencana penebusan. Setelah waktu 16 Preview PELAJARAN 2: YESUS KRISTUS ADALAH PUSAT DARI SELURUH SEJARAH MANUSIA yang cukup, mintalah beberapa siswa untuk membagikan temuan mereka dengan kelas. Bantulah para siswa memahami lebih lanjut ayat-ayat ini dengan menanyakan: • Menurut ajaran Alma, apa yang akan menjadi keadaan kekal kita tanpa rencana penebusan? (Tanpa rencana penebusan, tidak dapat ada kebangkitan orang mati atau penebusan dari dosa, membiarkan umat manusia hilang dan jatuh serta dalam keadaan kematian jasmani dan rohani selamanya [lihat juga 2 Nefi 9:6–13]). • Mengapa penting bahwa jalan disediakan bagi kita untuk mengatasi kondisikondisi ini? Mintalah seorang siswa untuk membaca Alma 12:33–34 dengan keras. Mintalah kelas untuk mengikuti, dengan mencari apa yang Allah sediakan untuk menebus anakanak-Nya. Bantulah para siswa menyatakan sebuah ajaran atau asas yang diajarkan dalam ayat-ayat ini dengan menanyakan: • Bagaimana Anda akan merangkum apa yang Yesus sediakan bagi kita dalam rencana Allah? (Jawaban hendaknya mencakup yang berikut: Jika kita bertobat dan tidak mengeraskan hati kita, kita akan menerima belas kasihan dan pengampunan akan dosa-dosa melalui Putra Tunggal Allah. Hanya melalui Yesus Kristus kita bisa menerima pengampunan akan dosa-dosa dan masuk ke dalam hadirat Bapa Surgawi). Bersaksilah bahwa Yesus Kristus adalah sentral bagi rencana Allah dan bahwa melalui Pendamaian-Nya jalan disediakan bagi kita untuk menerima kebakaan dan kehidupan kekal. Abraham 3:24–27; 1 Petrus 1:19–20 Yesus Kristus telah ditahbiskan sebelumnya untuk menjadi Juruselamat kita Mintalah siswa untuk menyelidiki Abraham 3:24–27 dan 1 Petrus 1:19–20, mencari apa yang diajarkan petikan-petikan ini tentang peran Juruselamat dalam rencana Allah. Kemudian ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut: (Catatan: Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti ini, Anda dapat membantu para siswa belajar cara menganalisis petikan-petikan tulisan suci dan mengidentifikasi ajaran-ajaran yang diajarkan di dalamnya). • Dalam Abraham 3:26, apakah yang dimaksud dengan ungkapan “keadaan pertama” dan “keadaan kedua”? (“Keadaan pertama” merujuk pada keberadaan prafana, dan “keadaan kedua” merujuk pada kehidupan fana). • Siapakah tiga individu yang disebutkan dalam Abraham 3:27, dan apakah yang dilakukan oleh masing-masing individu? (Bapa Surgawi; Yesus Kristus, dan Setan. Tekankan bahwa di dunia prafana, Bapa Surgawi menahbiskan sebelumnya Putra Sulung-Nya, Yesus Kristus, untuk menjadi tokoh sentral dalam rencana-Nya). Pastikan para siswa memahami bahwa Yesus dikenal sebagai Yehova di dunia prafana. Kemudian tanyakan: • Ketika Yehova mengatakan kepada Bapa, “Di sinilah Aku, utuslah Aku,” Dia berkomitmen untuk melakukan apakah dalam kefanaan? (Mengajarkan Injil-Nya, menegakkan Gereja-Nya, menderita dan mati untuk dosa-dosa kita, serta bangkit dari orang mati). • Apakah makna dari pemilihan Yehova oleh Bapa Surgawi sebagai Penebus kita dalam hubungannya dengan kemungkinan masa depan kita? Preview 17 PELAJARAN 2: YESUS KRISTUS ADALAH PUSAT DARI SELURUH SEJARAH MANUSIA Mintalah para siswa menelaah Musa 4:2 dalam hati, dengan mencari kebenarankebenaran penting lainnya tentang pemilihan Yehova oleh Bapa Surgawi sebagai Juruselamat dan Penebus kita. Sewaktu para siswa menjelaskan apa yang mereka temukan, pastikan mereka mengidentifikasi kebenaran berikut: Yehova dipilih bahkan sejak awal. Satu alasan Yehova dipilih adalah bahwa Dia berupaya melakukan kehendak Bapa dan akan memberikan segala kemuliaan kepada Bapa. Untuk menekankan lebih lanjut kebenaran ini, perlihatkan dan bacalah dengan keras pernyataan berikut oleh Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas Rasul: “[Yesus Kristus] rupanya adalah satu-satunya orang yang cukup rendah hati dan rela dalam sidang prafana untuk ditahbiskan sebelumnya untuk [mendatangkan Pendamaian tak terbatas]” (“The Atonement of Jesus Christ,” Ensign, Maret 2008, 35). Mintalah para siswa memvisualisasikan bagaimana rasanya berada di sana ketika Bapa Surgawi memberi tahu semua anak-Nya bahwa Putra Sulung-Nya, Yehova, akan menjadi Juruselamat kita. Kemudian perlihatkan pernyataan berikut oleh Nabi Joseph Smith (1805–1844), dan mintalah seorang siswa membacanya dengan keras: “Pada pengorganisasian pertama di surga kita semua hadir serta melihat Juruselamat dipilih dan ditunjuk serta rencana keselamatan dibuat, dan kita menyetujuinya” (Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Joseph Smith [2007], 239). • Menurut Anda apakah yang Anda ketahui tentang Yehova yang akan menuntun Anda untuk mendukung pemanggilan serta penetapan-Nya sebagai Juruselamat dan Penebus kita? Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Neal A. Maxwell (1926–2004) dari Kuorum Dua Belas Rasul. Kemudian berikan para siswa waktu sejenak untuk menuliskan pikiran dan perasaan apa pun yang mereka miliki tentang Juruselamat sementara mereka merenungkan kebenaran ilahi yang Penatua Maxwell ajarkan: “Belum pernah siapa pun menawarkan begitu banyak kepada sedemikian banyak orang dalam begitu sedikit kata seperti ketika Yesus berkata, ‘Di sinilah Aku, utuslah Aku’ (Abraham 3:27).” (“Jesus of Nazareth, Savior and King,” Ensign, Mei 1976, 26). Pertimbangkan untuk meminta beberapa siswa membagikan kepada kelas apa yang telah mereka tulis. Menempatkan Juruselamat sebagai sentral kehidupan fana kita. Rujuklah para siswa kembali ke Abraham 3:25, di mana kita belajar bahwa Bapa Surgawi bermaksud untuk menjadikan kefanaan sebagai saat untuk diuji, untuk melihat apakah kita akan mematuhi perintah-perintah-Nya. Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Robert D. Hales dari Kuorum Dua Belas Rasul. Mintalah seorang siswa membacakan pernyataan tersebut dengan keras sementara kelas mencari sebuah pilihan yang harus kita buat sebagai bagian dari ujian fana kita: 18 Preview PELAJARAN 2: YESUS KRISTUS ADALAH PUSAT DARI SELURUH SEJARAH MANUSIA “Pikirkan ini: di kehidupan prafana kita, kita memilih untuk mengikuti Juruselamat Yesus Kristus! Dan karena kita melakukannya, kita diizinkan untuk datang ke bumi. Saya bersaksi bahwa dengan membuat pilihan yang sama untuk mengikuti Juruselamat sekarang, di bumi ini, kita akan memperoleh bahkan berkat yang lebih besar dalam kekekalan. Namun ketahuilah: kita harus terus memilih untuk mengikuti Juruselamat. Kekekalan adalah taruhannya, dan penggunaan hak pilihan dan tindakan-tindakan kita secara bijaksana adalah penting agar kita boleh memiliki kehidupan kekal” (“Hak Pilihan: Penting dalam Rencana Kehidupan,” Ensign atau Liahona, November 2010, 25). Untuk membantu para siswa mengidentifikasi dan memahami sebuah asas atau kebenaran yang diajarkan oleh Penatua Hales, ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut: • Apakah yang Anda pelajari dari pernyataan Penatua Hales tentang pilihan-pilihan kita dalam kehidupan ini? (Setelah para siswa menanggapi, bersaksilah bahwa dengan memilih untuk menempatkan Juruselamat sebagai sentral dalam kehidupan kita sementara kita berada di bumi ini, kita akan memperoleh berkatberkat yang lebih besar dalam kekekalan). • Menurut Anda apakah yang Penatua Hales maksud dengan ungkapan “kekekalan adalah taruhannya”? • Apakah beberapa sikap dan tindakan yang mengindikasikan seseorang memilih untuk mengikuti Yesus Kristus? (Tulislah tanggapan para siswa di papan tulis). Jelaskan bahwa bagi sebagian besar dari kita, adalah mudah untuk berfokus pada Juruselamat di hari Minggu. Tetapi bagaimana kita dapat menjadikan Dia lebih sebagai bagian dari kehidupan kita selama minggu itu? Berikan waktu kepada para siswa untuk merenungkan apa yang telah mereka lakukan hari ini untuk berfokus pada Juruselamat. Undanglah mereka untuk menuliskan sesuatu yang dapat mereka lakukan hari ini untuk menempatkan Juruselamat lebih sepenuhnya sebagai sentral dalam kehidupan mereka. Doronglah mereka untuk membuat komitmen kepada Bapa Surgawi di dalam hati mereka bahwa mereka akan melakukannya. Akhiri pelajaran dengan membagikan kesaksian Anda tentang kebenaran-kebenaran yang telah Anda ajarkan hari ini. Bacaan Siswa • Alma 12:22–34; 34:9; 42:8, 11; Ajaran dan Perjanjian 22:1; 45:9; 66:2; Abraham 3:24–27; 1 Petrus 1:19–20; Musa 4:2. • Robert D. Hales, “Hak Pilihan: Penting dalam Rencana Kehidupan,” Ensign atau Liahona, November 2010, 24–27. Preview 19 3 Yehova dan Pelayanan PrafanaNya Pendahuluan Menurut para nabi modern, Yesus Kristus “mengajarkan kebenaran yang kekal, kenyataan keadaan prafana kita, tujuan kehidupan kita di bumi, dan kempampuan bagi para putra dan putri Allah dalam kehidupan yang akan datang” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,” Ensign atau Liahona, April 2000, 2). Dalam pelajaran ini, para siswa akan belajar bahwa dalam kehidupan pra-bumi, iman mereka bahwa Yehova (Yesus Kristus) akan melakukan Pendamaian memungkinkan mereka untuk mengalahkan Setan dalam Perang di Surga. Para siswa juga akan memahami bahwa dalam dunia prafana, Yehova jauh lebih unggul dari semua anak Allah dalam semua sifat ilahi. Bacaan Latar Belakang • Richard G. Scott, “Jesus Christ, Our Redeemer,” Ensign, Mei 1997, 53–54, 59. • “The Father and the Son: A Doctrinal Exposition by the First Presidency and the Quorum of the Twelve Apostles,” Ensign, April 2002, 13–18. Saran untuk Pengajaran Wahyu 12:7–11; Musa 4:3 Peran Yehova dalam Perang di Surga Tuliskan kata perang di papan tulis, dan tanyakan kepada para siswa bayangan apa yang terlintas dalam pikiran ketika mereka memikirkan tentang perang. Kemudian mintalah mereka untuk membaca sepintas Wahyu 12:7, 9 dan mengidentifikasi perang yang digambarkan di sana (Perang di Surga). Mintalah para siswa menjelaskan pemahaman mereka tentang apa yang terjadi dalam perang itu. Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Bruce R. McConkie (1915–1985) dari Kuorum Dua Belas Rasul, dan undanglah seorang siswa untuk membacanya dengan keras. “Jenis perang apa [yang terjadi dalam Perang di Surga]? Sama dengan jenis perang yang meluas di bumi; satu-satunya jenis perang di mana Setan dan para makhluk roh dapat terlibat—perang kata-kata, silang pendapat, konflik ideologi; perang antara kebenaran dan kesalahan” (Doctrinal New Testament Commentary, 3 vol. [1965–73], 3:518). Tanyakan kepada para siswa: • Menurut Penatua McConkie, bagaimana Perang di Surga serupa dengan perang yang Setan cetuskan terhadap anak-anak Allah dalam kefanaan? Undanglah satu siswa untuk membaca Wahyu 12:10 dengan keras dan siswa lainnya membaca Musa 4:3 dengan keras. Anda mungkin ingin menyarankan agar para siswa merujuksilangkan kedua petikan ini dengan menulis Musa 4:3 di sisi tulisan suci mereka di sebelah Wahyu 12:10 dan sebaliknya. Jelaskan bahwa “pendakwa saudarasaudara kita,” (Wahyu 12:10) adalah Setan. Kemudian tanyakan: • Menurut Musa 4:3, bagaimana Setan dicampakkan dari dunia prafana? 20 Preview PELAJARAN 3: YEHOVA DAN PELAYANAN PRAFANA-NYA Mintalah para siswa membaca Wahyu 12:11 dalam hati. Bantulah mereka menyebutkan sebuah asas yang diajarkan dalam ayat ini dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut: • Bagaimana Anda akan merangkum apa yang diajarkan ayat 11 tentang dampak Pendamaian Yesus Kristus? (Para siswa hendaknya mengidentifikasi kebenaran berikut: Karena sudah pasti bahwa Yesus Kristus akan menuntaskan Pendamaian, dampaknya sudah ada di dunia prafana. Dia kemudian dirujuk sebagai “Anak Domba, yang telah disembelih [sejak pelandasan dunia]” [Wahyu 13:8; lihat juga Mosia 4:7; Musa 7:47]). • Bagaimana Anda dapat menggunakan apa yang dicatat dalam Wahyu 12:11 untuk membantu Anda dalam perang Anda secara pribadi melawan Setan dalam kehidupan ini? (Setelah para siswa menanggapi, tulislah asas berikut di papan tulis: Kita dapat mengatasi Setan dengan bersandar pada Yesus Kristus, yang melakukan Pendamaian, dan dengan memberikan kesaksian serta setia pada kesaksian kita). Abraham 3:15–25; Ajaran dan Perjanjian 138:55–56 Yehova menggungguli kita dalam segala hal Beri tahu para siswa bahwa dalam kehidupan prafana, kita siap untuk datang ke bumi. Perlihatkan pernyataan berikut oleh Nabi Joseph Smith (1805–1844), dan mintalah seorang siswa membacanya dengan keras: “Allah sendiri, mendapati bahwa Dia berada di tengah-tengah para roh dan kemuliaan, karena Dia lebih cerdas, melihat adalah pantas untuk menetapkan hukum-hukum sehingga sisanya dapat memperoleh kesempatan istimewa untuk maju seperti diri-Nya Sendiri. Hubungan yang kita miliki dengan Allah menempatkan kita dalam suatu situasi untuk maju dalam pengetahuan. Dia memiliki kuasa untuk menetapkan hukum-hukum agar memberi petunjuk pada kecerdasan-kecerdasan yang lebih lemah, agar mereka boleh dipermuliakan bersama dengan-Nya Sendiri” (Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Joseph Smith [2007], 241). Tindaklanjuti dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut: • Apa yang Anda pelajari dari pernyataan Joseph Smith tentang hasrat Bapa Surgawi bagi kita? (Bapa Surgawi ingin kita maju dan berkembang secara rohani—untuk menjadi lebih seperti Dia). Tulislah pertanyaan-pertanyaan berikut di papan tulis, dan mintalah siswa menelaah Abraham 3:24–25 untuk menemukan jawabannya: • Siapakah “seseorang di antara mereka yang seperti Allah”? (ayat 24). • Peran apakah yang Dia mainkan? • Apa yang Dia katakan mengenai satu tujuan dari kefanaan? Setelah waktu yang cukup, mintalah para siswa untuk membagikan jawaban mereka dengan kelas. Kemudian mintalah para siswa menyelidiki Ajaran dan Perjanjian 138:55–56 untuk wawasan mengenai apa yang telah dilakukan untuk mempersiapkan anak-anak Allah agar berhasil dalam kefanaan. Untuk membantu para siswa mempersamakan petikan ini dengan diri mereka sendiri, tanyakan: Preview 21 PELAJARAN 3: YEHOVA DAN PELAYANAN PRAFANA-NYA • Menurut ayat-ayat ini, bagaimana kita mempersiapkan diri untuk datang ke bumi? Mintalah kelas untuk merenungkan sejenak sifat-sifat apakah yang dimiliki Juruselamat di dunia prafana. Mintalah seorang siswa untuk membaca Abraham 3:19, 21 dengan keras. Mintalah kelas untuk mengikuti, dengan mencari apa yang diajarkan tentang Yesus Kristus. Setelah siswa menanggapi, berikan kepada para siswa salinan pernyataan berikut oleh Penatua Neal A. Maxwell (1926–2004) dan Penatua Bruce R. McConkie (1915–1985) dari Kuorum Dua Belas Rasul. Mintalah mereka membaca pernyataan tersebut dan menandai kata dan ungkapan yang mengajarkan tentang Juruselamat: “Dalam kecerdasan dan kinerja, [Yesus Kristus] jauh melampaui individu dan gabungan kesanggupan dan prestasi semua orang yang pernah hidup, yang hidup sekarang, dan yang kelak akan hidup! (Lihat Abraham 3:19).” (Neal A. Maxwell, “O, Divine Redeemer,” Ensign, November 1981, 8). “Dengan tunduk pada hukum, dan memiliki hak pilihan mereka, semua roh manusia, saat masih berada di Hadirat Kekal, mengembangkan kecerdasan, talenta, kesanggupan, dan kemampuan dalam setiap bentuk, jenis, dan tingkat. Selama rentang kehidupan yang lama pada waktu itu, berbagai macam bakat dan kemampuan yang tak terbatas muncul …. “Tuhan memberkahi kita semua dengan hak pilihan; Dia memberi kita hukum-hukum yang akan memungkinkan kita berkembang dan maju serta menjadi seperti Dia; dan Dia menasihati serta mengimbau kita untuk mengikuti jalan menuju kemuliaan dan permuliaan. Dia sendiri adalah personifikasi dan perwujudan segala hal yang baik. Setiap karakteristik dan sifat yang dihasratkan yang ada di dalam Dia memiliki kegenapan kekal. Bagaimanapun semua anak-Nya yang patuh mulai menjadi seperti Dia. Ada begitu banyak ragam dan tingkat telenta dan kemampuan di antara kita di sana seperti halnya di antara kita di bumi ini. Sebagian unggul dalam satu bidang, yang lain unggul di bidang lainnya. Putra Sulung mengungguli kita semua dalam segala hal” (Bruce R. McConkie, The Mortal Messiah, 4 vol. [1979–81], 1:23). Tindaklanjuti dengan menanyakan kepada para siswa apa yang menonjol bagi mereka dalam pernyataan ini. Jika diperlukan, tanyakan: • Apakah yang Anda pelajari dari kedua Rasul ini tentang sifat-sifat unik Yehova di dunia prafana? (Para siswa hendaknya memahami bahwa di dunia prafana, Yehova melampaui gabungan kesanggupan dan prestasi semua anak Bapa Surgawi). Berikan kepada para siswa beberapa menit untuk merenungkan pelayanan prafana Juruselamat serta menuliskan pemikiran dan perasaan apa pun yang mereka miliki. Mintalah beberapa dari mereka untuk membagikan kepada kelas apa yang mereka tulis. Akhiri pelajaran dengan mendorong para siswa untuk memikirkan mengenai bagaimana mengetahui tentang pelayanan prafana dan sifat-sifat unik Juruselamat dapat membantu mereka memiliki kasih yang lebih besar dan iman kepada-Nya. Bacaan Siswa • Wahyu 12:7–11; Abraham 3:15–25; Ajaran dan Perjanjian 138:55–56. • Richard G. Scott, “Jesus Christ, Our Redeemer,” Ensign, Mei 1997, 53–54, 59. 22 Preview Yehova Menciptakan Bumi Pendahuluan “Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul” menyatakan: “Di bawah pengarahan Bapa-Nya, [Yesus Kristus] adalah pencipta bumi. ‘Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan’ 4 (Yohanes 1:3)” (Ensign atau Liahona, April 2000, 2). Sewaktu para siswa memahami tujuan kekal penciptaan bumi, mereka dapat hidup dengan tekad yang lebih kuat untuk memenuhi tujuan dari penciptaan mereka sendiri. Bacaan Latar Belakang • Russell M. Nelson, “The Creation,” Ensign, Mei 2000, 84–86. • Jika tersedia dalam bahasa Anda, pertimbangkan untuk membaca kutipan dari Neal A. Maxwell, “Our Creator’s Cosmos,” dalam By Study and by Faith: Selections from the Religious Educator, diedit oleh Richard Neitzel Holzapfel dan Kent P. Jackson (2009), 37–50. Saran untuk Pengajaran Kejadian 1:1; Yohanes 1:1–3; Ibrani 1:1–2; Yakub 4:9; Ajaran dan Perjanjian 38:1–3; 76:22–24; 104:14–17; Musa 1:30–33; 2:1 Yehova menciptakan bumi Perlihatkan sebuah benda yang telah dibuat oleh seseorang untuk Anda (barangkali sebuah hadiah). Bagikan kepada kelas perasaan Anda tentang benda tersebut dan orang yang telah membuatnya. Kemudian tanyakan: • Kapankah seseorang telah membuat sesuatu untuk Anda? Perasaan apakah yang Anda miliki terhadap orang yang telah membuatnya? Mintalah para siswa membandingkan dan membedakan Kejadian 1:1; Yohanes 1:1–3; Efesus 3:9; Ibrani 1:1–2; dan Musa 2:1. Mintalah para siswa mendaftar di papan tulis keserupaan dan perbedaan yang mereka perhatikan antara petikan-petikan ini. (Catatan: Sewaktu para siswa belajar membandingkan dan membedakan petikanpetikan tulisan suci, ajaran dan asas dapat dijadikan fokus yang lebih tajam). Kemudian tanyakan: • Menurut tulisan suci ini, siapakah yang menciptakan bumi? (Tekankan bahwa Yehova menciptakan bumi di bawah arahan Bapa, atau seperti yang diajarkan oleh Penatua Russell M. Nelson dari Kuorum Dua Belas Rasul: “Seluruh Penciptakan direncanakan oleh [Bapa Surgawi]” (“The Creation,” Ensign, Mei 2000, 84). Berikan kepada para siswa waktu untuk membaca dan membandingkan Ajaran dan Perjanjian 76:22–24; 104:14–17; dengan Musa 1:30–33 dalam hati, untuk mencari apa lagi yang Yehova ciptakan. Jika diperlukan, jelaskan bahwa Dia menciptakan duniadunia tak terhitung jumlahnya dan bahwa “bumi penuh adanya, dan ada cukup dan berlebih-lebih” (A&P 104:17). Bantulah para siswa menganalisis ungkapan ini dengan menanyakan: • Apakah yang ditunjukkan ungkapan ini tentang apa yang harus diketahui Juruselamat ketika Dia menciptakan bumi? (Dia perlu mengetahui berapa banyak Preview 23 PELAJARAN 4: YEHOVA MENCIPTAKAN BUMI orang yang akan tinggal di bumi dan apa kebutuhan mereka sepanjang berbagai periode sejarah). Jelaskan kepada para siswa bahwa satu hal yang perlu diketahui adalah siapa yang menciptakan bumi tetapi hal lain yang perlu diketahui juga adalah dengan kuasa apa bumi diciptakan. Mintalah para siswa membandingkan dan merujuksilangkan Mormon 9:16–17; Ajaran dan Perjanjian 38:1–3; dan Yakub 4:9 serta mengidentifikasi bagaimana bumi diciptakan. Mintalah para siswa menjelaskan dengan kata-kata mereka sendiri apa makna petikan-petikan ini. Kemudian perlihatkan pernyataan berikut: “Yesus Kristus menciptakan dunia ini dan segala sesuatu di dalamnya. Dia juga menciptakan banyak dunia lainnya. Dia melakukan hal itu dengan kuasa imamat, di bawah arahan Bapa Surgawi kita” (Asas-Asas Injil [2009], 23). Tekankan bahwa sebenarnya, tulisan suci memberikan sedikit detail tentang bagaimana bumi diciptakan, walaupun kita dijanjikan bahwa detail seperti itu suatu hari nanti akan diungkapkan (lihat A&P 101:32–34). Lebih banyak lagi diajarkan dalam tulisan suci tentangtujuan Penciptaan. Bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut dalam kelas: • Sewaktu Anda mengamati dunia di sekitar Anda, apakah yang diajarkan ciptaanciptaan Allah kepada Anda tentang Juruselamat, tentang imamat-Nya, dan tentang reputasi-Nya di dunia prafana? • Bagaimana pemahaman akan kebenaran ini memengaruhi perasaan dan kesaksian Anda kesaksian Anda tentang Yesus Kristus? • Bagaimana pemahaman akan kebenaran ini memengaruhi perasaan Anda tentang bumi? Sebelum melanjutkan, tekankan kepada para siswa bahwa walaupun Juruselamat menciptakan bumi, Bapa Surgawi adalah Bapa dari roh kita dan menciptakan tubuh jasmani Adam dan Hawa. 1 Nefi 17:36; 2 Nefi 2:23–25; Ajaran dan Perjanjian 49:16–17; Musa 1:27–33, 39 Tujuan penciptaan bumi Bagilah para siswa ke dalam pasangan-pasangan dan mintalah mereka menyelidiki Musa 1:27–33, 39; 1 Nefi 17:36; dan Ajaran dan Perjanjian 49:16–17. Anda mungkin ingin menyarankan agar mereka menandai kata dan ungkapan dalam petikan-petikan ini yang membantu mereka merumuskan jawaban atas pertanyaan ini: “Bagaimana Anda akan menjelaskan kepada seorang teman mengapa bumi diciptakan?” Undanglah beberapa pasangan untuk membagikan jawaban mereka kepada kelas. Para siswa hendaknya melihat bahwa Yehova menciptakan bumi untuk menyediakan sebuah tempat di mana anak-anak Allah dapat tinggal dan maju menuju kehidupan kekal. Tanyakan: • Apakah yang dimaksud dengan ungkapan “seukuran jumlah manusia” dalam Ajaran dan Perjanjian 49: 17? (Jika diperlukan, lihat ulasan untuk Ajaran dan Perjanjian 49:16–17 dalam Buku Pedoman Siswa Ajaran dan Perjanjian [(Buku Pedoman Church Educational System, 2001), 106]). Undanglah para siswa membaca 2 Nefi 2:18–25 dalam hati, dan kemudian tanyakan: 24 Preview PELAJARAN 4: YEHOVA MENCIPTAKAN BUMI • Bagaimana keadaan di Taman Eden akan mennghalangi Adam dan Hawa maju dalam rencana keselamatan Bapa Surgawi? • Bagaimana Kejatuhan Adam telah membantu bumi memenuhi tujuan penciptaannya? (Itu memungkinkan Adam dan Hawa untuk melahirkan anakanak). • Bagaimana akibat-akibat dari kejatuhan, yang digambarkan dalam ayat 23, dapat menolong kita maju dalam rencana Bapa Surgawi? Berikan kepada tiap siswa salinan pernyataan berikut oleh Penatua Bruce R. McConkie (1915–1985) dari Kuorum Dua Belas Rasul dan Sister Julie B. Beck, mantan presiden umum Lembaga Pertolongan. Berikan kepada para siswa waktu yang cukup untuk membaca pernyataan-pernyataan ini dan merenungkan peran Penciptaan dalam rencana Allah untuk keselamatan anak-anak-Nya. “Sama seperti keselamatan pasti datang karena Pendamaian, demikian juga keselamatan datang karena Kejatuhan …. “Dan perlu juga diingat bahwa Kejatuhan dimungkinkan karena sang Pencipta yang tak terbatas … menciptakan bumi dan manusia serta segala bentuk kehidupan dalam keadaan sedemikian sehingga mereka dapat jatuh. … Segala sesuatu diciptakan demikian sehingga mereka dapat jatuh atau berubah, dan dengan demikian diperkenalkan dengan tipe dan jenis keberadaan yang diperlukan untuk menjalankan semua ketentuan dan syarat dalam rencana keselamatan kekal Bapa. “Penciptaan duniawi pertama untuk segala sesuatu ini … sifatnya adalah firdaus. Pada zaman awal dan Firdaus segala bentuk kehidupan berada dalam keadaan yang lebih tinggi dan berbeda daripada yang ada sekarang. Kejatuhan yang terjadi membawa mereka mundur dan maju dan terus maju. Kematian dan prokreasi masih akan memasuki dunia” (Bruce R. McConkie, “Christ and the Creation,” Ensign, Juni 1982, 9). Busath.com “Di Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, kita memiliki teologi tentang keluarga yang berdasarkan pada Penciptaan, Kejatuhan, dan Pendamaian. Penciptaan bumi menyediakan tempat di mana keluarga-keluarga dapat tinggal. Allah menciptakan seorang pria dan seorang wanita yang merupakan dua bagian penting dari sebuah keluarga. Adalah bagian dari rencana Bapa Surgawi bahwa Adam dan Hawa dimeteraikan serta membentuk sebuah keluarga kekal. “Kejatuhan memberikan jalan bagi keluarga untuk tumbuh. Adam dan Hawa adalah pemimpin keluarga yang memilih untuk memiliki pengalaman fana. Kejatuhan memungkinkan mereka untuk memiliki putra dan putri. “Pendamaian memungkinkan keluarga untuk dimeteraikan bersama secara kekal. Itu memperkenankan keluarga-keluarga untuk memiliki pertumbuhan kekal dan kesempurnaan. Rencana kebahagiaan, juga disebut rencana keselamatan, adalah rencana yang diciptakan untuk keluargakeluarga. Generasi muda perlu memahami bahwa pilar-pilar utama teologi kita dipusatkan pada keluarga” (Julie B. Beck, “Teaching the Doctrine of the Family,” Ensign, Maret 2011, 12). • Bagaimana pernyataan-pernyataan ini menolong Anda memahami peran yang amat penting dari Penciptaan dalam rencana keseluruhan Allah untuk keselamatan anak-anak-Nya? • Mengapa penting untuk memahami bahwa bumi diciptakan untuk menolong mempermuliakan individu dan keluarga? (Sementara para siswa menanggapi, Preview 25 PELAJARAN 4: YEHOVA MENCIPTAKAN BUMI tulislah asas berikut di papan tulis: Sewaktu kita memahami tujuan penciptaan bumi, kita dapat mengembangkan hasrat yang lebih besar untuk memenuhi tujuan penciptaan kita. Jelaskan kepada para siswa bahwa kuasa pemeteraian imamat memungkinkan bagi suami dan istri serta orang tua dan anak-anak untuk bersama setelah kematian. Tanpa kuasa pemeteraian yang dipulihkan melalui Elia, anak-anak Allah tidak dapat menerima berkat-berkat penuh dari permuliaan dan tujuan penciptaan bumi ini tidak akan digenapi, atau sebagaimana diajarkan dalam Ajaran dan Perjanjian, “bumi akan sepenuhnya dilenyapkan” (A&P 2:3; lihat juga Maleakhi 4:6). Akhiri pelajaran dengan memberikan kesaksian tentang kebenaran-kebenaran penting ini: (1) Yehova menciptakan bumi di bawah arahan Bapa; (2) Dia menciptakan bumi untuk menyediakan tempat di mana anak-anak Allah dapat tinggal dan maju menuju kehidupan kekal; dan (3) sewaktu kita memahami tujuan penciptaan bumi, kita dapat mengembangkan hasrat yang lebih besar untuk memenuhi tujuan penciptaan kita. Doronglah para siswa untuk merenungkan apa yang dapat mereka lakukan untuk mengungkapkan rasa syukur mereka atas ciptaan-ciptaan Yesus Kristus. Doronglah para siswa untuk menindaki dorongan apa pun dari Roh yang mereka rasakan selama pelajaran. Bacaan Siswa • Kejadian 1:1; Yohanes 1:1–3; Ibrani 1:1–2; Musa 2:1; Mormon 9:16–17; Ajaran dan Perjanjian 38:1–3; 76:22–24; 104:14–17; Yakub 4:9; Ajaran dan Perjanjian 101:32–34; Musa 1:27–33, 39; 1 Nefi 17:36; Ajaran dan Perjanjian 49:16–17. • Russell M. Nelson, “The Creation,” Ensign, Mei 2000, 84–86. 26 Preview Yesus Kristus Adalah Yehova dalam Perjanjian Lama Pendahuluan Dalam bersaksi tentang Juruselamat Yesus Kristus, para nabi modern telah menyatakan: “Dia adalah Yehova Agung dari Perjanjian Lama” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari para Rasul,” Ensign atau Liahona, April 2000, 2). Yesus Kristus, sebagai Yehova, menegakkan Injil abadi Bapa Surgawi di bumi dalam setiap 5 dispensasi zaman untuk mengumpulkan setiap orang dari anakanak Allah yang tersesat. Iman kita kepada Yesus Kristus dapat diperkuat sewaktu kita mengenali sifat-Nya yang tidak berubah dan Injil abadi-Nya. Bacaan Latar Belakang • Russell M. Nelson, “Perjanjian,” Ensign atau Liahona, November 2011, 86–89. • “Perjanjian Abraham,” Buku Pedoman Siswa Mutiara yang Sangat Berharga (Buku Pedoman Church Educational System, 2000), 93–98. • “Bagian Pemerkayaan A: Siapa Allah dalam Perjanjian Lama?” Buku Pedoman Siswa Perjanjian Lama: Kejadian–2 Samuel, edisi ke-3. (Buku Pedoman Church Educational System, 2003), 45–48. Saran untuk Pengajaran Keluaran 3:11–14; 6:2–3; Yohanes 8:52–53, 56–59; 18:5, 8; 3 Nefi 15:5; Abraham 1:16; 2:8 Yesus Kristus Adalah Yehova dalam Perjanjian Lama Undanglah para siswa membagikan beberapa nama dan sebutan Juruselamat yang mereka ketahui. Daftarlah tanggapan mereka di papan tulis. Beri tahu para siswa bahwa hari ini Anda akan membahas sebuah nama penting, atau sebutan, di mana Yesus Kristus dikenal sebelum pelayanan fana-Nya. Undanglah mereka untuk membaca Yohanes 8:52–53, 56–59 dalam hati. Kemudian tanyakan: • Pertanyaan-pertanyaan apakah yang orang Yahudi ajukan kepada Juruselamat? • Menurut Anda apakah yang Yesus maksud dengan tanggapan-Nya, “Sebelum Abraham jadi, Aku telah ada”? (ayat 58). Untuk membantu para siswa mendefinisikan ungkapan “Aku telah ada,” bagilah siswa ke dalam pasangan-pasangan dan mintalah mereka membaca Keluaran 3:11–14; 6:2–3, untuk mencari bagaimana Allah dalam Perjanjian Lama mengidentifikasi diriNya. Setelah waktu yang cukup, ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut: • Menurut ayat-ayat ini, nama-nama apakah yang Allah dalam Perjanjian Lama gunakan untuk mengidentifikasi diri-Nya sendiri? (Jelaskan bahwa Terjemahan Joseph Smith untuk Keluaran 6:3 terbaca, “Akulah Tuhan Allah Yang Mahakuasa; Tuhan YEHOVA. Dan tidakkah nama-Ku diketahui oleh mereka?” Lihat juga Abraham 1:16). • Bagaimana ayat-ayat ini mengklarifikasi pentingnya pernyataan Yesus Kristus, “Sebelum Abraham jadi, Aku telah ada”? (Para siswa hendaknya mengenali bahwa Yesus Kristus sebelumnya adalah Yehova, Allah dalam Perjanjian Lama dan AKU ADA Yang Agung). Preview 27 PELAJARAN 5: YESUS KRISTUS ADALAH YEHOVA DALAM PERJANJIAN LAMA Perlihatkan pernyataan berikut: “Ini adalah penandasan yang terus terang dan tajam tentang keilahian yang juga dapat dimiliki atau dibuat oleh siapa pun. ‘Sebelum Abraham jadi, Aku adalah Yehova.’ Yakni, ’Akulah Allah Yang Mahakuasa, AKU ADA Yang Agung. Aku telah ada sejak awal, Yang Kekal. Aku adalah Allah leluhurmu. Nama-Ku adalah: AKU ADALAH AKU’” (Bruce R. McConkie, Doctrinal New Testament Commentary, 3 vol. [1965–73], 1:464). Yehova adalah “perjanjian atau nama yang pantas dari Allah Israel. Itu menunjukkan ‘Aku Ada Yang Kekal’” (Penuntun bagi Tulisan Suci, “Yehova”). • Mengapa penting mengetahui bahwa Yesus Kristus adalah Yehova dalam Perjanjian Lama? (Jawaban dapat mencakup kebenaran berikut: Allah selalu melaksanakan Injil-Nya melalui Putra-Nya, Yesus Kristus. Lihat juga 3 Nefi 15:5, yang mencatat ajaran Juruselamat bahwa Dia adalah pemberi hukum). Anda mungkin ingin mengundang seorang siswa untuk membacakan dengan keras pernyataan berikut dari Presiden Joseph Fielding Smith (1876–1972): “Semua wahyu sejak kejatuhan telah datang melalui Yesus Kristus, yang adalah Yehova dalam Perjanjian Lama. … Bapa [Elohim] tidak pernah berhubungan dengan manusia secara langsung dan secara pribadi sejak kejatuhan, dan Dia tidak pernah menampakkan diri kecuali untuk memperkenalkan dan memberikan kesaksian tentang Putra” (Doctrines of Salvation, disusun oleh Bruce R. McConkie, 3 vol. [1954–56], 1:27). • Bagaimana mengetahui bahwa Yehova, atau Yesus Kristus, tak dapat berubah menolong Anda memiliki iman kepada-Nya? (Jawaban dapat mencakup pengetahuan bahwa Yesus Kristus tak dapat berubah menolong kita memiliki iman bahwa sama seperti Dia menepati janji-janji-Nya kepada orang-orang yang kita baca dalam tulisan suci, Dia akan menepati janji-janjiNya kepada kita). Jelaskan bahwa pada awal setelah masa Alkitab, nama Ibrani untuk Yehova (biasanya direpresentasikan sebagai Yahweh dalam bacaan) dianggap terlalu sakral untuk diucapkan. Untuk alasan ini, kecuali untuk beberapa pengecualian (lihat Keluaran 6:3; Mazmur 83:18; Yesaya 12:2; 26:4), penerjemah Alkitab Versi Raja James menerjemahkan kata Yehova sebagai TUHAN (semua dalam huruf besar). Di zaman Yudaisme modern, ini diganti dengan kata Adonai, yang berarti “Tuhan.” Kejadian 13:14–16; 17:1–9; Musa 6:51–52, 64–66; Abraham 1:18–19; 2:8–11 Yehova menegakkan Injil abadi pada zaman dahulu. Dengan para siswa masih bekerja sebagai pasangan, mintalah mereka membaca Musa 6:51–52, 64–66 dan mengidentifikasi apa yang Yehova ajarkan kepada Adam. Beri tahu mereka bahwa dalam ayat 51–52, Yehova berbicara atas nama Bapa. Kemudian tanyakan: • Apakah yang Anda perhatikan tentang Injil yang diajarkan kepada Adam? (Itu adalah Injil yang sama dengan yang diajarkan sekarang [lihat 2 Nefi 31:10–16 untuk contoh tentang Injil yang sama dengan yang diajarkan di Benua Amerika]. Pertimbangkan untuk menekankan kebenaran ini dengan menuliskan pernyataan 28 Preview PELAJARAN 5: YESUS KRISTUS ADALAH YEHOVA DALAM PERJANJIAN LAMA berikut di papan tulis: Injil Yesus Kristus adalah abadi dan tidak berubah dalam tiap dispensasi Injil. Tunjukkan kepada para siswa bahwa dalam dispensasi belakangan, Yehova memperbarui Injil abadi-Nya melalui sebuah perjanjian dengan Abraham yang dikenal sebagai perjanjian Abraham. Bagilah kelas menjadi dua bagian. Tugasi separuh kelas untuk menelaah Kejadian 13:14–16; 17:2–8; Abraham 1:18–19; 2:8–11 dan membuat daftar janji-janji yang Tuhan buat kepada Abraham. Tugasi separuh kelas yang lain untuk menelaah Kejadian 17:1–5, 9; Abraham 1:19; 2:8–11 dan membuat daftar apa yang harus dilakukan Abraham agar dapat menerima berkat-berkat yang dijanjikan. (Catatan: Sewaktu para siswa belajar cara mengidentifikasi daftar dalam tulisan suci, mereka akan lebih mampu mengenali pokok-pokok utama yang ingin ditekankan oleh penulis tulisan suci). Sementara para siswa menelaah, salinlah bagan berikut di papan tulis, dengan menyisakan tempat kosong untuk mendaftar tanggapan-tanggapan: Perjanjian Abraham Janji-Janji yang Dibuat Kepada Abraham Tanggung Jawab Abraham Setelah waktu yang cukup, undanglah beberapa siswa dari tiap kelompok untuk datang ke papan tulis dan menuliskan temuan-temuan mereka di bawah judul yang sesuai. Pertimbangkan untuk merangkum perjanjian Abraham dengan menampilkan dan meminta seorang siswa membaca dengan keras pernyataan berikut: “Abraham menerima Injil dan ditahbiskan pada keimamatan yang lebih tinggi (A&P 84:14; Abraham 2:11), dan dia masuk dalam pernikahan selestial, yaitu perjanjian permuliaan (A&P 131:1–4; 132:19, 29). Abraham menerima janji bahwa semua berkat dari perjanjian-perjanjian ini akan ditawarkan kepada keturunan fananya (A&P 132:29–31; Abraham 2:6–11). Bersama-sama, perjanjian dan janji ini disebut perjanjian Abraham. Pemulihan perjanjian ini adalah pemulihan Injil di zaman terakhir, karena melaluinya semua bangsa di bumi diberkati (Gal. 3:8–9, 29; A&P 110:12; 124:58; Abraham 2:10–11)” (Penuntun bagi Tulisan Suci, “Perjanjian Abraham”; scriptures.lds.org). Tekankan bahwa sejak awal, Bapa membuat perjanjian dengan anak-anak-Nya untuk mengumpulkan mereka bersama melalui kebenaran, tata cara, dan berkat dari Injil abadi. Pemulihan Injil mencakup pemulihan perjanjian Abraham. Yakni, perjanjian Abraham adalah bagian penting dari perjanjian yang baru dan abadi, yang adalah kegenapan Injil Yesus Kristus. Tanyakan kepada para siswa: • Bagaimana mengetahui bahwa kita adalah keturunan Abraham dan pewaris untuk semua yang Allah janjikan kepadanya memengaruhi cara Anda hidup? Preview 29 PELAJARAN 5: YESUS KRISTUS ADALAH YEHOVA DALAM PERJANJIAN LAMA • Bagaimana ketersediaan berkat-berkat yang dijanjikan kepada Abraham dan keturunannya memperkuat keluarga dan membimbing kita dalam keputusankeputusan yang kita buat? Undanglah para siswa untuk membagikan cara-cara mereka dapat memperoleh berkat-berkat yang dijanjikan dari perjanjian ini bagi diri mereka sendiri dan keluarga mereka, pada waktu lalu, saat ini, dan yang akan datang. Yosua 24:3–13; 1 Nefi 17:23–32 Yehova memberkati dan memimpin Israel zaman dahulu. Beri tahu para siswa bahwa sebagai bagian dari perjanjian Abraham, Yehova menjanjikan berkat-berkat Injil kepada keturunan Abraham dan mereka yang berkumpul bersama mereka. Undanglah separuh kelas untuk membaca Yosua 24:3–13, dan undanglah separuh lainnya untuk membaca 1 Nefi 17:23–32. Mintalah para siswa mencari kata dan ungkapan yang mengajarkan apa yang Yehova ajarkan untuk Israel zaman dahulu. Anda mungkin ingin menyarankan agar siswa menandai apa yang mereka temukan. Setelah waktu yang cukup, mintalah para siswa untuk berbagi apa yang telah mereka pelajari. Tulislah tanggapan siswa di papan tulis. Untuk wawasan mengenai mengapa Yehova melakukan beberapa dari hal-hal yang Dia lakukan, mintalah seorang siswa untuk membaca Keluaran 6:2–6 dengan keras. Tanyakan kepada kelas: • Alasan apakah yang Yehova berikan dengan melakukan banyak hal yang tentangnya Anda baca dalam Yosua dan 1 Nefi? • Apa yang diberitahukan hal ini kepada Anda tentang janji-janji yang Tuhan buat kepada Anda? (Sewaktu para siswa menanggapi, tuliskan asas berikut di papan tulis: Jika kita hidup dengan setia, Tuhan akan menepati janji-janji yang telah Dia buat kepada kita. Undanglah seorang siswa untuk membacakan dengan keras pernyataan berikut dari Presiden Dieter F. Uchtdorf: 2008, 23). “Karena Allah telah setia dan telah menepati janji-janji-Nya di masa lampau, kita dapat berharap Allah dengan keyakinan bahwa Allah akan menepati janji-janji-Nya kepada kita di masa kini dan masa depan. Di saat sulit, kita dapat berpegang teguh pada pengharapan bahwa segalanya akan ‘bekerja bersama demi kebaikan [kita]’ [A&P 90:24]” (“Kuasa Harapan yang Tak Terbatas,” Ensign atau Liahona, November • Bagaimana mengetahui tentang tindakan-tindakan Yehova di zaman dahulu dapat menolong Anda selama masa pencobaan Anda? • Apa yang Dia lakukan bagi Israel zaman dahulu yang juga akan Dia lakukan bagi Anda? Bersaksilah bahwa dalam setiap dispenasi zaman, Yesus Kristus telah memberkati anak-anak Allah dengan Injil abadi. Sama seperti umat perjanjian pada zaman dahulu telah menerima berkat-berkat yang dijanjikan dari Tuhan, demikian pula kita dapat menerimanya dengan syarat kepatuhan kita. Bacaan Siswa • Yohanes 8:51–59; 18:5, 8; Keluaran 3:11–14; 6:2–3; 3 Nefi 15:5; Musa 6:51–52, 64–66; Kejadian 17:1–9; Abraham 1:18–19; 2:8–11. 30 Preview PELAJARAN 5: YESUS KRISTUS ADALAH YEHOVA DALAM PERJANJIAN LAMA • “Bagian Pemerkayaan A: Siapa Allah dalam Perjanjian Lama?” Buku Pedoman Siswa Perjanjian Lama: Kejadian–2 Samuel, edisi ke-3. (Buku Pedoman Church Educational System, 2003), 45–48. Preview 31 6 Pendahuluan Perlambang, Bayangan, dan Simbol tentangYesus Kristus Para nabi modern telah menyatakan bahwa Yesus Kristus: “menetapkan sakramen sebagai peringatan akan kurban pendamaian-Nya yang agung” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian Para Rasul,”Ensign atau Liahona, April 2000, 2). Di samping tata cara sakramen, tulisan suci memberi tahu kita tentang banyak peristiwa, keadaan, benda, dan orang yang dimaksudkan untuk mengingatkan kita dan mengajar kita mengenai misi dan pelayanan Yesus Kristus. Pelajaran ini membantu para siswa mempertimbangkan beberapa dari perlambang, bayangan, dan simbol tulisan suci ini yang mengarahkan kita kepada Juruselamat. Bacaan Latar Belakang • Russell M. Nelson, “In This Holy Land,” Tambuli, Februari 1991, 10–19. • “Bagian Pemerkayaan C: Simbolisme dan Tipologi dalam Perjanjian Lama,” Buku Pedoman Siswa Perjanjian Lama: Kejadian–2 Samuel, edisi ke-3. (Buku Pedoman Church Educational System, 2003), 111–15. Saran untuk Pengajaran 2 Nefi 11:4; Musa 6:63 Simbol dalam tulisan suci tentang Kristus Perlihatkan beberapa gambar tentang tanda atau simbol yang terkenal seperti yang berikut: Setelah para siswa mengidentifikasi arti dari masing-masing tanda, tanyakan kepada mereka untuk contoh-contoh mengenai tanda atau simbol yang mudah dikenali lainnya. Bagilah kelas ke dalam pasangan-pasangan. Undanglah tiap pasangan untuk menelaah dan membandingkan 2 Nefi 11:4 dengan Musa 6:63. Mintalah mereka membahas apa persamaan dalam petikan-petikan ini secara umum dan apa yang diajarkannya tentangYesus Kristus dan tujuan ciptaan-ciptaan Allah. Setelah pasangan-pasangan membahas temuan-temuan mereka, tanyakan kepada kelas: 32 Preview PELAJARAN 6: PERLAMBANG, BAYANGAN, DAN SIMBOL TENTANG YESUS KRISTUS • Bagaimana Anda akan menyatakan kebenaran sentral yang dicatat dalam petikanpetikan ini? (Para siswa hendaknya mengidentifikasi kebenaran berikut: Segala sesuatu diciptakan untuk bersaksi tentang Yesus Kristus). • Apa beberapa contoh tentang hal-hal yang telah “diberikan oleh Allah” yang adalah “perlambangan tentang” (2 Nefi 11:4), atau simbolis tentang, Yesus Kristus? Beri tahu para siswa bahwa segala tulisan suci berisikan perlambang, bayangan, simbol, dan kemiripan tentang Yesus Kristus. Jelaskan bahwa perlambang, bayangan, simbol, dan kemiripan adalah pelukisan tentang kenyataan yang lebih besar. Misalnya, Liahona yang digambarkan dalam Kitab Mormon adalah pelukisan tentang firman Kristus. Dalam bagian pelajaran ini, kita akan membahas perlambang dan perumpamaan yang ditemukan dalam Perjanjian Lama. Banyak dari perumpamaan ini adalah dalam bentuk orang, benda, peristiwa, dan keadaan (mungkin bermanfaat untuk menuliskan kategori-kategori ini di papan tulis). Salinlah daftar rujukan tulisan suci berikut di papan tulis, atau berikan kepada para siswa sebagai selebaran: Perlambang, Bayangan, dan Simbol tentangYesus Kristus Perlambang, Bayangan, dan Simbol tentang Yesus Kristus dalam Perjanjian Lama Penggenapan dalam Kehidupan Kristus Kejadian 22:1–14 Yohanes 3:16; 19:16–18; Yakub 4:4–5 Keluaran 3:7–8, 10–12 Matius 1:21; 2 Nefi 6:17 Keluaran 12:3, 5–7, 13–14, 46 Yohanes 1:29; 19:14, 31–36; 1 Petrus 1:18–19 Keluaran 16:14–15, 18 Yohanes 6:5–10, 48–51 Imamat 8:15, 30; 17:11 Ibrani 9:22; 13:12 Imamat 16:2–6, 17 Ibrani 9:6–12; 10:11–12 Imamat 22:19–22 Ibrani 9:14; Ajaran dan Perjanjian 20:22 Bilangan 21:4–9. Yohanes 3:14–15; Helaman 8:13–15 Yunus 1:17; 2:10 Matius 12:38– 40 Tugasi satu siswa atau lebih untuk menelaah masing-masing rangkaian petikan tulisan suci dan untuk mempersiapkan diri menjelaskan simbolisme Perjanjian Lama dan bagaimana itu merujuk pada Yesus Kristus. Setelah waktu yang cukup, mintalah siswa untuk berbagi apa yang telah mereka temukan. Jika waktu mengizinkan, pertimbangkan juga untuk membahas beberapa dari simbol tentang Kristus yang diidentifikasi oleh Penatua Russell M. Nelson dari Kuorum Dua Belas Rasul dalam artikelnya “In This Holy Land” (Tambuli, Februari 1991, 10–19). Bersama kelas, bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut: • Mengapa menurut Anda segala sesuatu telah diciptakan untuk melukiskan atau menyimbolkan Juruselamat? Preview 33 PELAJARAN 6: PERLAMBANG, BAYANGAN, DAN SIMBOL TENTANG YESUS KRISTUS • Apakah manfaat dari berupaya secara berkelanjutan untuk menemukan bagaimana segala sesuatu bersaksi tentang Yesus Kristus? (Pastikan para siswa memahami asas berikut: Kita dapat belajar lebih banyak tentang Yesus Kristus sewaktu kita mengenali perumpamaan, perlambang, dan simbol yang bersaksi tentang Dia). • Bagaimana sesuatu yang menyimbolkan Juruselamat telah memperkuat iman Anda kepada-Nya? • Apakah yang dapat Anda lakukan untuk mengenali Kristus dalam simbol-simbol yang telah diberikan kepada kita? 2 Nefi 11:2–6 Lambangdan gambaran tentang Kristus dalam perjanjian dan tata cara Injil. Jelaskan bahwa segmen pelajaran ini akan berfokus pada aspek yang berbeda dari Injil Yesus Kristus yang berisikan simbol dan gambaran tentang Kristus. Undanglah para siswa untuk menyelidiki 2 Nefi 11:2–6, untuk mencari hal-hal yang membuat jiwa Nefi senang. Anda mungkin ingin menyarankan agar mereka menandai apa yang mereka temukan. • Terhadap apakah Nefi merasa senang? Jelaskan ungkapan “perjanjian-perjanjian Tuhan” dalam ayat 5. Jelaskan bahwa perjanjian dan tata cara adalah bagian yang penting dari Injil abadi Yesus Kristus. Ada banyak unsur dari perjanjian dan tata cara yang bersifat simbolis dan mengajarkan tentang dan menuntun kita kepada Yesus Kristus. Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Bruce R. McConkie (1915–1985) dari Kuorum Dua Belas Rasul, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan keras. “Setiap tata cara atau pelaksanaan ilahi yang ditetapkan oleh Allah, setiap pengurbanan, simbolisme, dan kemiripan; semua yang pernah Allah berikan kepada umat-Nya—semuanya ditetapkan dan ditegakkan sedemikian rupa sehingga bersaksi tentang Putra-Nya dan memusatkan iman orang-orang yang percaya kepada-Nya dan pada penebusan yang telah ditetapkan sebelumnya untuk Dia lakukan” (The Promised Messiah: The First Coming of Christ [1978], 28). • Apa sebuah ajaran atau asas yang diajarkan dalam pernyataan ini? (Satu kemungkinan jawaban adalah bahwa kita akan melihat simbol-simbol Kristus dalam tata cara-tata cara Injil jika kita mencarinya). • Bagaimana pengetahuan ini dapat bermanfaat sewaktu kita berperan serta dalam tata cara-tata cara Injil? Undanglah para siswa untuk menelaah Roma 6:3–6 dan 3 Nefi 18:7, 11 dalam hati, untuk mencari simbol-simbol yang merujuk pada Juruselamat. Kemudian tanyakan: • Apa beberapa cara yang diajarkan perjanjian atau tata cara Injil tentang Juruselamat dan menolong Anda mengingat-Nya? Untuk membantu para siswa merasakan kebenaran dan pentingnya belajar untuk mengenali perlambang dan simbol tentang Kristus, ajukan pertanyaan-pertanyaan seperti berikut: • Apa sebuah simbol tentang Juruselamat yang memiliki makna besar bagi Anda? • Bagaimana Anda memastikan bahwa Anda memperhatikan simbol ini? 34 Preview PELAJARAN 6: PERLAMBANG, BAYANGAN, DAN SIMBOL TENTANG YESUS KRISTUS • Bagaimana melihat ini sebagai simbol tentang Kristus telah memberkati kehidupan Anda? Undanglah para siswa untuk menerapkan asas-asas dalam pelajaran ini dengan mengundang mereka untuk menuliskan bagaimana mereka dapat mengenali dengan lebih baik lagi perlambang, bayangan, dan simbol tentang Juruselamat dalam tulisan suci, dalam tata cara-tata cara Injil, dan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Doronglah mereka untuk memilih hari dalam waktu dekat di mana mereka akan secara sadar mencari gambaran, benda, atau peristiwa yang mengingatkan mereka tentang Juruselamat. Doronglah mereka untuk menyimpan sebuah daftar tentang apa yang mereka temukan dan membagikan daftar mereka kepada seorang anggota keluarga atau teman atau mungkin melalui media sosial. Bacaan Siswa • 2 Nefi 11:2–6; Musa 6:63. • Russell M. Nelson, “In This Holy Land,” Tambuli, Februari 1991, 10–19. Preview 35 7 Yesus Kristus—Putra Tunggal Allah dalam Daging. Pendahuluan Pada zaman dahulu, berita tentang kelahiran Juruselamat adalah kabar gembira yang dimaklumkan oleh banyak orang—Allah telah mengutus Putra-Nya untuk menebus dunia. “Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul” menyatakan Yesus adalah “Putra Sulung Bapa, Putra Tunggal yang diperanakkan dalam daging, Penebus dunia” (Ensign atau Liahona, April 2000, 2–3). Dalam pelajaran ini, para siswa akan mengetahui mengapa amat penting bahwa Yesus dilahirkan dari ibu yang fana dan Bapa yang baka. Bacaan Latar Belakang • Robert E. Wells, “Our Message to the World,” Ensign, November 1995, 65–66. Saran untuk Pengajaran Matius 1:18–24; Lukas 1:26–35; Mosia 3:7–8 “Putra Tunggal Bapa” Mulailah kelas dengan memutar video “The Nativity” (2:59). (Unduhlah dan pratinjau video sebelum kelas). Setelah video, tanyakan: • Aspek-aspek apakah dari kelahiran Juruselamat yang penting bagi Anda dan mengapa? Beri tahu para siswa bahwa dalam pelajaran ini mereka akan membahas sebuah aspek tentang kelahiran Yesus Kristus yang amat penting bagi pemahaman kita tentang kemampuan Juruselamat untuk memenuhi peran-Nya dalam rencana Bapa. Undanglah seorang siswa untuk membaca Matius 1:18–19 dengankeras, dan mintalah kelas untuk memvisualisasikan situasi yang digambarkan ayat-ayat ini. (Catatan: Memvisualisasikan adalah keterampilan penelaahan tulisan suci yang dapat membantu membuat laporan tulisan suci lebih gamblang dan nyata). Kemudian tanyakan kepada para siswa bagaimana perasaan mereka jika mereka mendapati diri mereka berada dalam situasi serupa dengan Yusuf. Mintalah para siswa untuk membaca Matius 1:20–24 dalam hati dan mengidentifikasi mengapa Yusuf memutuskan untuk “bermaksud menceraikan [Maria] dengan diam-diam” (ayat 19), yang berarti membatalkan pertunangannya dengan Maria secara diam-diam. (Catatan: Mendefinisikan kata dan ungkapan yang sulit membantu para siswa memahami tulisan suci. Untuk ayat-ayat ini, Anda boleh menggunakan penjelasan berikut: (1) nama Yesus [Yesua dalam bahasa Aram] berarti “Yehova adalah keselamatan” atau “Yehova menyelamatkan”; (2) tulisan suci yang dirujuk dalam Matius 1:22–23 adalah Yesaya 7:14; dan (3) nama Emanuel berarti “Allah beserta kita.”) Undanglah seorang siswa untuk membacakan Lukas 1:26–30 dengan keras. Mintalah kelas untuk mengikuti, mencari apa yang diajarkan petikan ini tentang Maria. Mintalah para siswa untuk menjelaskan apa yang mereka temukan. Kemudian undanglah seorang siswa untuk membacakan Lukas 1:31–35 dengan keras sementara kelas mengikuti. Tanyakan: • Bagaimana ayat-ayat ini menegaskan siapa Bapa dari Yesus? Gambarkan diagram berikut di papan tulis: 36 Preview PELAJARAN 7: YESUS KRISTUS—PUTRA TUNGGAL ALLAH DALAM DAGING Ajukan kepada seorang anggota kelas pertanyaan-pertanyaan berikut: • Apa ciri-ciri fisik yang Anda warisi dari ayah Anda? Apa ciri-ciri fisik yang Anda warisi dari ibu Anda? Tambahkan tanggapan siswa pada diagram di papan tulis (lihat contoh yang menyertainya): Hapus diagram sebelumnya dan gambarlah yang berikut di papan tulis: Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua James E. Talmage (1862–1933) dari Kuorum Dua Belas Rasul, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan keras. “Anak itu yang akan dilahirkan dari Maria diperanakkan oleh Elohim, Bapa yang Kekal, tidak melanggar hukum alam tetapi selaras dengan pernyataan yang lebih tinggi darinya; … Dalam sifat-Nya akan digabungkan kuasa Keallahan dengan kesanggupan dan kemungkinan kefanaan; dan ini melalui operasi biasa hukum dasar keturunan, yang dinyatakan oleh Allah, ditunjukkan melalui ilmu pengetahuan, dan diakui oleh filsafat, bahwa makhluk-makhluk yang hidup akan berkembang biak—menurut jenisnya. Anak itu, Yesus akan mewarisi sifat-sifat jasmani, mental, dan rohani, kecenderungan, dan kuasa yang mencirikan orang tua-Nya—satu baka dan dimuliakan —Allah, yang lainnya adalah manusia—perempuan” (Jesus the Christ, edisi ke-3 [1916], 81). • Sifat-sifat penting apakah yang Juruselamat warisi dari orang tua-Nya masingmasing? Preview 37 PELAJARAN 7: YESUS KRISTUS—PUTRA TUNGGAL ALLAH DALAM DAGING Sewaktu para siswa menanggapi, daftarlah di papan tulis di bawah “Maria” sifat-sifat yang Yesus Kristus warisi dari ibu-Nya (seperti kefanaan—kemampuan untuk menderita rasa sakit dan untuk mati secara jasmani). Daftarlah di bawah “Bapa Surgawi” sifat-sifat yang Yesus warisi dari Bapa-Nya (seperti kuasa Keallahan—kebakaan atau kuasa untuk hidup selamanya; lihat Yohanes 10:17–18). Undanglah seorang siswa untuk membacakan Mosia 3:7–8 dengan keras. Tanyakan: • Mengapa Juruselamat membutuhkan kuasa dari baik kefanaan maupun kebakaan untuk menuntaskan Pendamaian? (Sementara para siswa menanggapi, pastikan mereka memahami kebenaran berikut: Sebagai Putra Tunggal Allah dalam daging, Yesus Kristus mampu melaksanakan kurban Pendamaian, yang mengharuskan Dia untuk lebih mampu bertahan daripada yang dapat dilakukan oleh seorang manusia fana, dan dengan demikian menggenapi peran-Nya dalam rencana Bapa. Di samping itu, karena Yesus memiliki kuasa atas kematian, Dia memiliki kesanggupan untuk bangkit dari orang mati. Pastikan para siswa memahami bahwa jika Yesus Kristus telah dilahirkan dari dua orang tua fana, Dia tidak akan dapat mengatasi kematian atau menahan rasa sakit tak terhingga dan penderitaan dari Pendamaian. Jika Dia dilahirkan dari dua orang tua baka, Dia tidak akan tunduk pada penderitaan dan kematian jasmani). Untuk menekankan lebih lanjut ajaran yang amat penting ini, berikan kepada tiap siswa salinan dari pernyataan berikut oleh Penatua Rober E. Wells dari Tujuh Puluh, dan berikan mereka waktu untuk membaca dan merenungkannya. “Keputraan ilahi Yesus Kristus… adalah kunci bagi pemahaman seluruh rencana keselamatan. Dia adalah Putra Sulung Bapa dalam keberadaan prafana dan Putra Tunggal Bapa di bumi. Allah Bapa yang Kekal adalah orang tua harfiah dari Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus dan dari anak-anak roh-Nya yang lain …. “‘Keputraan ilahi’ juga merujuk pada sebutan ‘Putra Tunggal dalam daging.’ … Sebutan ini menandakan bahwa tubuh jasmani Yesus adalah anak keturunan dari seorang ibu yang fana dan Bapa Kekal yang baka, yang kebenarannya sangat penting bagi Pendamaian, suatu tindakan paling penting yang tidak dapat dilakukan oleh manusia biasa. Kristus memiliki kuasa untuk menyerahkan nyawa-Nya dan kuasa untuk mengambilnya kembali karena Dia telah mewarisi kebakaan dari Bapa Surgawi-Nya. Dari Maria, ibu-Nya, Kristus mewarisi kefanaan, atau kuasa untuk mati. “Pendamaian tak terbatas dari Kristus dan Keputraan ilahi Kristus berjalan seiring untuk membentuk ajaran tunggal yang paling penting dari seluruh Kekristenan” (“Our Message to the World,” Ensign, November 1995, 65). Akhiri bagian pelajaran ini dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut: • Bagaimana mengenali sifat-sifat Yesus yang diwarisi dari Maria menolong Anda memercayai dan memiliki iman kepada Juruselamat? • Bagaimana mengenali sifat-sifat Yesus yang diwarisi dari Bapa Surgawi menolong Anda memercayai dan memiliki iman kepada Juruselamat? 1 Nefi 11:13–21 Nefi melihat abdikasi Allah Beri tahu para siswa bahwa kita membaca dalam Kitab Mormon bahwa Nefi melihat sebuah penglihatan di mana dia mempelajari tentang asal-usul Yesus Kristus. Kita dapat mempelajari kebenaran-kebenaran tambahan dari penglihatannya. Undanglah beberapa siswa untuk bergiliran membacakan dengan keras 1 Nefi 11:13–21. Mintalah 38 Preview PELAJARAN 7: YESUS KRISTUS—PUTRA TUNGGAL ALLAH DALAM DAGING kelas untuk mengikuti dan mengidentifikasi ajaran-ajaran penting yang diajarkan dalam petikan ini. Jelaskan bahwa, dalam konteks ini, kata abdikasi berarti turun dari kondisi yang lebih tinggi ke kondisi yang lebih rendah untuk menanggung status yang lebih rendah. • Siapakah yang Nefi pelajari akan menjadi orang tua Yesus Kristus? (Para siswa hendaknya mengidentifikasi ajaran berikut: Allah, Bapa Kekal, dan Maria adalah orang tua Yesus Kristus fana).. • Sewaktu Anda mempertimbangkan pelajaran-pelajaran dalam kursus sejauh ini, mengapa kelahiran Yesus Kristus dianggap bagian dari abdikasi-Nya? Perlihatkan pernyataan berikut oleh Brother Tad R. Callister, presiden umum Sekolah Minggu, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan keras: “Allah sang Putra menukarkan rumah surgawi-Nya disertai segala sifat selestialnya dengan tempat tinggal fana dengan segala sifat primitifnya. Dia, ‘Raja surga’ (Alma 5:50), ‘Tuhan Yang Mahakuasa yang memerintah’ (Mosia 3:5), meninggalkan takhta untuk mewarisi sebuah palungan. Dia menukar kekuasaan seorang allah dengan sifat ketergantungan seorang bayi. … Itu adalah sebuah pertukaran dengan dimensi yang tak sebanding. … Yehova yang agung, pencipta dunia-dunia tak terhitung jumlahnya, tak terbatas dalam kebajikan dan kuasa, turun ke dunia ini dengan dibungkus kain lampin serta berada dalam sebuah palungan” (The Infinite Atonement [2000], 64). Untuk membantu para siswa memahami bagaimana kelahiran fana Yesus Kristus juga merupakan bagian dari abdikasi Allah Bapa, bacalah dengan keras pernyataan berikut oleh Penatua Bruce R. McConkie (1915–1985) dari Kuorum Dua Belas Rasul: “Abdikasi Allah (yang berarti Bapa) sesungguhnya mencakup bahwa walaupun Dia adalah Sosok yang dipermuliakan, disempurnakan, dimuliakan, Dia secara pribadi dan harfiah menjadi Bapa dari seorang Anak Keturunan fana yang dilahirkan dari perempuan fana” (Mormon Doctrine, edisi ke-2 [1966], 155). Akhiri dengan menanyakan kepada para siswa pikiran dan perasaan apa yang mereka miliki terhadap Juruselamat sewaktu mereka memikirkan abdikasi-Nya dan sifat menakjubkan dari kelahiran-Nya. Tanyakan apakah ada di antara mereka yang ingin membagikan kesaksian mereka tentang Juruselamat sebagai akhir dari kelas hari ini. Bacaan Siswa • Matius 1:18–24; Lukas 1:26–35; Yohanes 10:17–18; 1 Nefi 11:13–21; Mosia 3:7–8. • Robert E. Wells, “Our Message to the World,” Ensign, November 1995, 65–66. Preview 39 8 Yesus Kristus Menggenapi Segala Kebenaran Pendahuluan Yesus Kristus menjalani kehidupan yang sempurna dengan tunduk pada kehendak Bapa Surgawi dalam segala hal. Para nabi modern telah bersaksi: “Meski tanpa dosa, [Yesus Kristus] dibaptiskan untuk menggenapi segala kesalehan” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,” Ensignatau Liahona, April 2000, 2). Seperti Juruselamat, kita menggenapi kebenaran ketika kita tunduk pada tata cara dan perjanjian Injil abadi. Pelajaran ini menyelidiki bagaimana Juruselamat tunduk pada Injil abadi dan bagaimana kita dapat mengikuti teladan-Nya. Bacaan Latar Belakang • Robert D. Hales, ““The Covenant of Baptism: To Be in the Kingdom and of the Kingdom,”” Ensign, November 2000, 6–9 Saran untuk Pengajaran Matius 3:13–17; 2 Nefi 31:4–9 Pembaptisan Yesus Kristus Mintalah para siswa memikirkan situasi berikut: Dalam sebuah percakapan dengan seorang teman tentang agama, pokok bahasan mengenai baptisan muncul. Setelah Anda menjelaskan mengapa kita dibaptis, teman Anda bertanya, “Saya memahami bahwa kita dibaptis untuk dibersihkan dari dosa. Tetapi Yesus adalah sempurna; Dia tidak memiliki dosa apa pun. Jadi mengapa Dia dibaptis? Berikan waktu kepada para siswa untuk memikirkan pertanyaan ini, dan kemudian undanglah mereka untuk menanggapi. Setelah sedikit pembahasan, undanglah seorang siswa untuk membaca Matius 3:13–17 dengan keras, atau perlihatkan video “Pembaptisan Yesus” (2:55) dari Video Alkitab Kehidupan Yesus Kristus. (Unduhlah dan pratinjau video sebelum kelas). JIka Anda memperlihatkan video, undanglah para siswa untuk mengikuti dalam tulisan suci mereka. Setelah video, tanyakan: • Alasan apakah yang Yesus berikan untuk dibaptis? (Pertimbangkan untuk menulis ajaran berikut di papan tulis: Yesus Kristus dibaptis untuk menggenapi segala kebenaran). • Menurut Anda apakah artinya bahwa Yesus dibaptis “untuk memenuhi segala kesalehan”? (Matius 3:15). Untuk membantu para siswa menjawab pertanyaan ini, berikan mereka waktu untuk menyelidiki tulisan suci mereka. Anda mungkin ingin menyarankan agar mereka menuliskan 2 Nefi 31:4–9 di sisi tulisan suci mereka di sebelah Matius 3:15. Mintalah para siswa membaca 2 Nefi 31:5–6 dalam hati, dengan memperhatikan pertanyaan yang Nefi ajukan. Setelah waktu yang cukup, jelaskan bahwa Nefi menjawab pertanyaan ini dalam 2 Nefi 31:7–9. Undanglah seorang siswa untuk membaca ayatayat ini dengan keras, mintalah kelas untuk mengikuti bersama dan mengidentifikasi cara-cara Juruselamat menggenapi segala kebenaran dengan dibaptis. Anda mungkin 40 Preview PELAJARAN 8: YESUS KRISTUS MENGGENAPI SEGALA KEBENARAN ingin menyarankan agar mereka menandai apa yang mereka temukan. Sementara para siswa membagikan apa yang telah mereka identifikasi, tulislah pernyataan-pernyataan berikut di papan tulis: Untuk merendahkan hati-Nya di hadapan Bapa. Dia bersaksi kepada Bapa bahwa Dia akan mematuhi perintah-perintah-Nya. Dia memperlihatkan kepada anak-anak manusia gerbang yang melaluinya mereka dapat memasuki kerajaan selestial. Dia memberikan teladan bagi kita. (Catatan: Kegiatan ini akan menjadikan para siswa melatih keterampilan penelaahan tulisan suci dalam membuat daftar, sehingga membantu mereka mengidentifikasi pokok-pokok penting yang ingin ditekankan oleh penulis tulisan suci). Ingatkan para siswa tentang pertanyaan yang Nefi ajukan (lihat ayat 6). Kemudian tanyakan: • Dengan mengingat butir-butir di papan tulis, bagaimana pembaptisan Yesus Kristus memberikan teladan tentang apa maknanya menjadi saleh? Sementara para siswa menanggapi, pastikan gagasan-gagasan berikut diidentifikasi dan dibahas (Anda mungkin ingin mengganti butir-butir di papan tulis dengan yang ini): Kesalehan termasuk dengan rendah hati menyepadankan dengan kehendak Bapa. Kesalehan termasuk membuat perjanjian dengan Bapa untuk mematuhi perintah-perintah-Nya. Kesalehan termasuk menerima tata cara-tata cara keselamatan. Kesalehan termasuk mengikuti teladan yang diberikan oleh Yesus Kristus. Tanyakan kepada kelas: • Bagaimana kita dapat menerapkan teladan kesalehan Yesus dalam kehidupan kita sendiri? Bersaksilah kepada kelas Anda bahwa, seperti kita, Yesus tunduk pada semua ketentuan dan syarat dari rencana Bapa Surgawi. Kehidupan-Nya yang sempurna adalah teladan yang hendaknya kita upayakan untuk ikuti. 2 Nefi 31:10–21 Mengikuti teladan Juruselamat Undanglah seorang siswa untuk membaca 2 Nefi 31:10–12 dengan keras. Tanyakan kepada kelas: • Dalam ayat 10, ajakan apakah yang Juruselamat sampaikan kepada kita semua? • Menurut ayat-ayat ini, apa yang Yesus katakan yang harus kita lakukan untuk mengikuti Dia? Mintalah para siswa untuk membaca 2 Nefi 31:16–17 dalam hati. Kemudian tanyakan: Preview 41 PELAJARAN 8: YESUS KRISTUS MENGGENAPI SEGALA KEBENARAN • Apa lagi yang harus kita lakukan untuk mengikuti teladan Juruselamat? • Apakah yang dimaksud dengan bertahan sampai akhir dan mengikuti “teladan Putra Allah yang Hidup”? (ayat 16). (Anda bisa menekankan kata lakukanlah dalam ayat 17. Juga tekankan asas berikut: Sewaktu kita mengikuti teladan Yesus Kristus, kita dapat menggenapi segala kebenaran, seperti yang Dia lakukan). Jelaskan kepada para siswa bahwa tulisan suci yang telah mereka baca dalam 2 Nefi 31 berisikan intisari dari Injil abadi, yang telah Bapa Surgawi tegakkan sebelum penciptaan dunia. Undanglah siswa untuk menganalisis Roma 6:3–6, dengan mencari kata kunci atau ungkapan yang menegaskan bahwa mengikuti teladan Yesus Kristus menuntut lebih dari sekadar dibaptis. Anda mungkin ingin menyarankan agar para siswa menandai apa yang mereka temukan. Berikan kepada para siswa salinan dari pernyataan berikut oleh Penatua Robert D. Hales dari Kuorum Dua Belas Rasul, dan mintalah mereka untuk membacanya dalam hati. Undanglah mereka untuk memikirkan bagaimana pembaptisan mereka sendiri telah memengaruhi kehidupan mereka. “Ketika kita memahami perjanjian baptisan kita dan karunia Roh Kudus, itu akan mengubah kehidupan kita dan akan meneguhkan kesetiaan total kita pada kerajaan Allah. Ketika godaan-godaan datang di hadapan kita, jika kita mau mendengarkan, Roh Kudus akan mengingatkan kita bahwa kita telah berjanji untuk mengingat Juruselamat kita dan mematuhi perintah-perintah Allah …. “Sewaktu kita mengikuti teladan Yesus, kita, juga, menunjukkan bahwa kita akan bertobat dan patuh dalam menaati perintah-perintah Bapa kita di Surga. Kita merendahkan hati kita dengan hati yang hancur dan roh yang menyesal sewaktu kita mengenali dosa-dosa kita dan mengupayakan pengampunan atas pelanggaran-pelanggaran kita (lihat 3 Nefi 9:20). Kita membuat perjanjian bahwa kita akan bersedia mengambil bagi diri kita nama Yesus Kristus dan selalu mengingat-Nya …. “… Saya berdoa agar kita masing-masing sebagai anggota dari kerajaan-Nya akan memahami bahwa pembaptisan dan pengukuhan kita adalah pintu gerbang ke dalam kerajaan-Nya. Ketika kita masuk, kita membuat perjanjian untuk berada dalam kerajaan-Nya—selamanya!” (“The Covenant of Baptism: To Be in the Kingdom and of the Kingdom,” Ensign, November 2000, 7–8, 9). Tanyakan kepada para siswa yang berikut: • Bagaimana dengan dibaptis telah menolong Anda mengikuti teladan Juruselamat dalam menggenapi segala kebenaran? Berikan kepada para siswa waktu sejenak untuk merenungkan tentang seberapa baik mereka memenuhi standar-standar kebenaran yang ditunjukkan oleh Juruselamat saat pembaptisan-Nya. Mintalah para siswa merenungkan apa lagi yang dapat mereka lakukan untuk memperlihatkan kepatuhan pada Bapa Surgawi. Bacaan Siswa • Matius 3:13–17; 2 Nefi 31:4–21. • Robert D. Hales, ““The Covenant of Baptism: To Be in the Kingdom and of the Kingdom,”” Ensign, November 2000, 6–9 42 Preview 9 Pengaruh Mendalam Juruselamat Pendahuluan Dalam “Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,” para pemimpin Gereja menyatakan: “Kami menyampaikan kesaksian kami akan kenyataan kehidupan [Juruselamat] yang tak tertandingi dan kebajikan tanpa batas kurban pendamaian-Nya yang agung. Tidak ada seorang lain pun yang memiliki pengaruh yang demikian dalam ke atas semua orang yang pernah hidup dan yang masih akan hidup di atas bumi ini” (Ensign atau Liahona, April 2000, 2). Pelajaran ini akan memperlihatkan bahwa Juruselamat tak tertandingi karena, di antara alasan-alasan lain, Dia tanpa dosa dan secara sempurna tunduk pada Bapa Surgawi. Dengan menelaah interaksi-Nya bersama perempuan Samaria di pinggir sumur, para siswa akan melihat juga pengaruh mendalam yang dapat Dia miliki terhadap siapa pun yang membuka hati mereka kepada-Nya. Saran untuk Pengajaran Matius 4:1–11; 2 Korintus 5:21; Ibrani 2:17–18; 4:15–16; Ajaran dan Perjanjian 20:22 Yesus Kristus menjalani kehidupan tanpa dosa. Mulailah kelas dengan menulis di papan tulis kehendakku dan kehendak Allah. Undanglah seorang siswa untuk membaca Yohanes 6:38 dengan keras, dan mintalah para siswa mengikuti bersama, mencari berapa banyak keputusan “kehendak-Ku” yang Yesus buat. Undanglah para siswa untuk memikirkan dalam hati mereka berapa banyak keputusan yang telah mereka buat baru-baru ini yang dapat dikategorikan sebagai “kehendakku” dan berapa banyak yang dapat dikategorikan sebagai “kehendak Allah.” Beri tahu para siswa bahwa setelah pembaptisan-Nya, Yesus digoda oleh Setan untuk melakukan hal-hal yang dapat dikategorikan sebagai “kehendakku.” Mintalah beberapa siswa untuk bergiliran membacakan dengan keras dari Matius 4:1–11. Undanglah kelas untuk mengikuti, dengan mencari bagaimana Yesus Kristus mengatasi godaan. (Pertimbangkan untuk menjelaskan kepada para siswa bahwa Terjemahan Joseph Smith untuk Matius 4:1–11 mengklarifikasi bahwa Roh, bukan Setan, yang membawa Yesus ke bubungan bait suci [lihat ayat 5] dan kemudian ke atas sebuah gunung yang tinggi [lihat ayat 8]. Setelah Roh membawa Yesus ke tempattempat ini, iblis datang untuk menggoda-Nya. • Apakah yang Anda perhatikan tentang bagaimana Juruselamat menanggapi godaan-godaan Setan? • Apakah yang Anda pelajari dari teladan Juruselamat dalam ayat-ayat ini? • Bagaimana godaan-godaan yang Juruselamat hadapi serupa dengan godaangodaan yang kita hadapi dalam kehidupan kita? Perlihatkan dan baca pernyataan berikut oleh Presiden David O. McKay (1873–1970), yang mengulas tentang godaan-godaan yang Yesus hadapi di padang belantara: “Hampir setiap godaan yang datang kepada Anda dan saya datang dalam salah satu dari bentuk-bentuk itu. Klasifikasikan itu, dan Anda akan menemukan bahwa di bawah salah satu dari ketiga godaan itu hampir setiap godaan yang diberikan yang membuat Anda dan saya ternoda, sekecil apa pun itu, datang kepada kita dalam bentuk (1) godaan terhadap selera; (2) menyerah pada kesombongan dan kebiasaan serta Preview 43 PELAJARAN 9: PENGARUH MENDALAM JURUSELAMAT kesia-siaan dari mereka yang menjauhkan diri dari apa yang dari Allah; atau (3) pemuasan diri pada hawa nafsu, atau hasrat untuk kekayaan dunia, atau kekuasaan di antara manusia” (“Unspotted from the World,” Ensign, Agt. 2009, 27). Undanglah seorang siswa untuk membaca Ibrani 2:17–18; 4:15–16 dengan keras. Mintalah siswa yang lain untuk membaca Ajaran dan Perjanjian 20:22 dengan keras. Mintalah kelas untuk mengikuti dan mencatat keserupaan apa pun di antara kedua petikan ini. Kemudian ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut: • Mengapa perlu bagi Yesus untuk mengalami godaan-godaan? • Mengapa penting bagi kita untuk memahami bahwa Yesus Kristus mengalami jenis godaan-godaan yang sama dengan yang kita hadapi saat ini? Beri tahu para siswa bahwa salah satu tujuan pelajaran hari ini adalah untuk mengilustrasikan kehidupan Juruselamat yang tak tertandingi. Tanyakan kepada kelas bagaimana petikan-petikan tulisan suci yang ditelaah sejauh ini dalam pelajaran mengilustrasikan satu aspek dari kehidupan Juruselamat yang tak tertandingi . (Para iswa hendaknya mengidentifikasi asas berikut: Yesus Kristus telah menjalani kehidupan tak tertandingi karena Dia tidak pernah menyerah pada godaan dan berbuat dosa). Perlihatkan pernyataan berikut oleh Howard W. Hunter (1907–1995), dan mintalah seorang siswa membacanya dengan keras: “Penting untuk diingat bahwa Yesus Kristus mampu berbuat dosa, bahwa Dia dapat saja menyerah, bahwa rencana kehidupan dan keselamatan dapat saja digagalkan, tetapi Dia tetap setia. Seandainya tidak ada kemungkinan Dia menyerah pada bujukan Setan, maka tidak akan ada ujian sesungguhnya, sebagai hasilnya tidak akan ada kemenangan murni. … Dia sempurna dan tanpa dosa, bukan karena Dia harus demikian, tetapi sebaliknya karena Dia benar-benar dan bertekad ingin menjadi demikian” (“The Temptations of Christ,” Ensign, November 1976, 19). Undanglah para siswa untuk membaca Lukas 22:42, 44 dan 3 Nefi 11:11 dalam hati, untuk mencari sifat Juruselamat yang merupakan contoh lain dari kehidupan-Nya yang tak tertandingi. (Para siswa hendaknya mengidentifikasi ketundukan Juruselamat pada kehendak Bapa). Perlihatkan pernyataan berikut oleh Presiden Ezra Taft Benson (1899–1994), dan mintalah seorang siswa membacanya dengan keras: “Dia menderita rasa sakit semua orang di Getsemani agar mereka tidak harus menderita jika mereka mau bertobat. “Dia menyerahkan Diri-Nya pada hinaan dan cercaan dari para musuh-Nya tanpa keluhan atau pembalasan. “Dan, akhirnya, Dia menanggung deraan dan rasa malu luar biasa di kayu salib. Baru setelah itu Dia dengan sukarela menyerah pada kematian …. “Dia benar-benar patuh kepada Bapa Surgawi kita” (“Jesus Christ: Our Savior and Redeemer,” Ensign, November 1983, 7, 8). Tindaklanjuti dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut: 44 Preview PELAJARAN 9: PENGARUH MENDALAM JURUSELAMAT • Dalam rencana keselamatan Bapa Surgawi, mengapa perlu bagi Yesus untuk benarbenar tanpa dosa dan benar-benar tunduk pada kehendak Bapa Surgawi? (Para siswa mungkin memberikan bebagai macam jawaban, tetapi mereka hendaknya mengidentifikasi kebenaran berikut: Rencana keselamatan mengharuskan Yesus untuk benar-benar patuh agar dapat melaksanakan Pendamaian. • Bagaimana itu memengaruhi iman Anda kepada Yesus Kristus dengan mengetahui Dia benar-benar tanpa dosa dan patuh pada kehendak Bapa Surgawi? (Sementara para siswa menanggapi, tekankan bahwa kita dapat memperoleh kekuatan untuk mengatasi godaan dan menjadi patuh sewaktu kita mengikuti teladan Yesus Kristus dengan berupaya melakukan kehendak Bapa alih-alih kehendak kita sendiri). Yohanes 4:1–29 Pengaruh mendalam Yesus Kristus Tulislah di papan tulis atau perlihatkan kalimat berikut dari “Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul” (Ensign atau Liahona, April 2000, 2): “Tidak ada seorang lain pun yang memiliki pengaruh yang demikian dalam ke atas semua orang yang pernah hidup dan yang masih akan hidup di atas bumi ini.” Undanglah para siswa untuk merenungkan pernyataan ini dengan mengajukan pertanyaan berikut: • Manakah dari karakteristik Yesus Kristus yang memungkinkan Dia untuk memiliki pengaruh yang seperti itu terhadap semua orang yang pernah hidup dan yang masih akan hidup? Beri tahu para siswa bahwa salah satu individu di mana Yesus telah memberikan pengaruh secara mendalam selama pelayanan fana-Nya adalah kepada seorang perempuan Samaria. Bantulah para siswa menggunakan alat bantu belajar dalam tulisan suci mereka untuk menemukan informasi tentang orang-orang Samaria (lihat Penuntun bagi Tulisan Suci, “Orang-Orang Samaria”; scriptures.lds.org). Rangkumlah Yohanes 4:1–8, dan kemudian mintalah seorang siswa untuk membaca Yohanes 4:9 dengan keras. Jelaskan bagaimana tanggapan perempuan itu terhadap Yesus mengungkapkan sejumlah rasa permusuhan yang telah ada antara orang-orang Yahudi dan orang-orang Samaria pada masa itu. Kemudian mintalah para siswa untuk membaca Yohanes 4:10–15 dalam hati. Setelah waktu yang cukup, ajukan pertanyaanpertanyaan berikut: • Bagaimana Anda akan menggolongkan interaksi antara Yesus dan perempuan itu? • Apakah yang Yesus tawarkan kepadanya? Mintalah seorang siswa untuk membaca Yohanes 4:16–19 dengan keras sementara kelas mengikuti dan memvisualisasikan seperti apa rasanya menjadi perempuan dalam percakapan ini. (Catatan: Memvisualisasikan dapat membantu membuat kisah tulisan suci menjadi lebih gamblang dan nyata). Kemudian ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut: • Pemikiran apakah yang mungkin Anda miliki jika Anda adalah perempuan Samaria itu? Mengapa? Preview 45 PELAJARAN 9: PENGARUH MENDALAM JURUSELAMAT • Bukti apakah di situ bahwa Yesus memiliki pengaruh terhadapnya? (Jelaskan kemajuan dari sebutan-sebutan yang perempuan itu arahkan terhadap Dia: “seorang Yahudi” [ayat 9]; “Tuhan” [ayat 11, 15]; dan kemudian “nabi” [ayat 19]). Undanglah beberapa siswa untuk bergiliran membaca dengan keras dari Yohanes 4:20–29. Mintalah kelas mengidentifikasi sebutan-sebutan untuk Juruselamat dalam ayat 25 dan ayat 29. Mintalah para siswa merenungkan secara singkat sebelum menjawab pertanyaan berikut: • Apakah yang Juruselamat lakukan dalam periode waktu yang singkat ini untuk mengubah persepsi perempuan itu tentang Dia sebagai “seorang Yahudi” (ayat 9) menjadi “Kristus” (ayat 29)? (Undanglah para siswa untuk membagikan apa yang mereka amati dalam petikan-petikan ini. Jawaban dapat mencakup yang berikut: Dia memperlihatkan rasa hormat kepadanya, Dia mengajarkan ajaran kepadanya, Dia mengajarnya sedemikian rupa sehingga Roh Kudus mau memberikan kesaksian kepadanya, Dia mengungkapkan hal-hal pribadi tentang dia, dan Dia memfokuskan perhatian-Nya kepadanya). • Apakah yang diajarkan kisah mengenai Juruselamat dan perempuan Samaria ini tentang bagaimana perasaan Juruselamat tentang Anda dan pengaruh yang dapat Dia miliki terhadap Anda? • Bagaimana Anda melihat Juruselamat telah memengaruhi kehidupan Anda atau kehidupan seseorang yang Anda kenal? Apakah dampak dari pengaruh Juruselamat? • Komitmen apakah yang akan Anda lakukan untuk mengenali pengaruh Juruselamat dengan lebih baik dalam kehidupan Anda dan membiarkan pengaruhNya mengubah Anda? Bersaksilah bahwa sewaktu kita memalingkan kehidupan kita kepada Juruselamat, Dia akan memiliki pengaruh yang mendalam terhadap kita. Pengaruh terbesar Juruselamat terjadi sewaktu kita mengundang kuasa kurban pendamaian-Nya untuk membersihkan kita, mengangkat kita, dan mengubah kita. Doronglah para siswa untuk merenungkan apa yang dapat mereka lakukan untuk memperlihatkan rasa syukur kepada Juruselamat atas pengaruh-Nya dalam kehidupan mereka. Undanglah mereka untuk bertindak atas apa yang mereka rasakan. Bacaan Siswa • 2 Korintus 5:21; Ibrani 2:17–18; 4:15–16; Ajaran dan Perjanjian 20:22; Matius 4:1–11; Lukas 22:42, 44; Yohanes 6:38; 3 Nefi 11:11; Yohanes 4:1–29. 46 Preview 10 Mari, Ikutlah Aku Pendahuluan Yesus Kristus menyatakan, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup” (Yohanes 14:6). “Jalan [Yesus] adalah jalan yang menuntun kepada kebahagiaan dalam kehidupan ini dan kehidupan kekal di dunia yang akan datang” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,” Ensign atau Liahona, April 2000, 3). Pelajaran ini menekankan ajakan Yesus Kristus kepada semua orang untuk mengikuti-Nya dan untuk menjadi murid-Nya. Pelajaran ini juga mempelajari apa yang dimaksud berjalan di jalan kerasulan. Bacaan Latar Belakang • Dieter F. Uchtdorf, “Jalannya Murid,” Ensign atau Liahona, Mei 2009, 75–78. • Joseph B. Wirthlin, “Follow Me,” Ensign, Mei 2002, 15–17. Saran untuk Pengajaran Yohanes 1:35–47; 2 Nefi 26:33; Alma 5:33–34 Yesus Kristus mengajak semua orang untuk menjadi murid-Nya Undanglah seorang siswa untuk secara singkat membagikan tentang suatu waktu ketika dia mengadakan perjalanan ke sebuah tujuan dan salah belok atau mengikuti jalan yang salah. Kemudian undanglah para siswa untuk membaca Yohanes 14:6 dan menyatakan dengan kata-kata mereka sendiri ajaran yang Yesus ajarkan dalam ayat ini. (Para siswa mungkin menggunakan kata-kata yang berbeda, tetapi mereka hendaknya memahami bahwa satu-satunya cara kita dapat kembali untuk hidup bersama Bapa Surgawi adalah dengan mengikuti Yesus Kristus). Beri tahu para siswa bahwa setelah Yesus Kristus dibaptis dan kemudian digoda di padang belantara, Dia mengundang orang lain untuk mengikuti-Nya. Mereka yang mengikuiti Juruselamat pada waktu itu dan saat ini disebut murid. Undanglah para siswa untuk mengidentifikasi dalam Yohanes 1:35–47 nama beberapa murid Juruselamat paling awal dan apa yang mendorong mereka untuk mengikuti-Nya. Perlihatkan pernyataan berikut oleh Presiden James E. Faust (1920–2007) dari Presidensi Utama, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan keras: “Kata murid dan kata disiplin keduanya berasal dari kata dasar bahasa Latin yang sama—discipulus, yang berarti murid. Hal itu memberi penekanan pada praktik atau latihan. Disiplin pribadi dan pengendalian diri adalah karakteristik yang konsisten dan permanen dari para pengikut Yesus …. “Apa itu kemuridan itu? Kemuridan adalah terutama kepatuhan kepada Juruselamat” (“Kemuridan,” Ensign atau Liahona, November 2006, 20). • Bagaimana definisi mengenai kemuridan ini menyiratkan tentang seperti apa kehidupan para murid Yesus Kristus di masa awal? Undanglah para siswa untuk membaca dan membandingkan 2 Nefi 26:33 dengan Alma 5:33–34 untuk melihat siapa lagi yang Yesus ajak untuk datang kepada-Nya. Kemudian bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut: Preview 47 PELAJARAN 10: MARI, IKUTLAH AKU • Apakah yang diajarkan petikan-petikan ini tentang ajakan Juruselamat untuk datang kepada-Nya? (Setelah para siswa menanggapi, tulislah kebenaran berikut di papan tulis: Yesus Kristus mengajak semua orang untuk datang kepadaNya dan untuk menjadi murid-Nya). • Menurut Alma, apakah yang Juruselamat janjikan kepada mereka yang menerima ajakan untuk datang kepada-Nya? • Apa makna janji-janji ini bagi Anda? Matius 4:18–22; Lukas 5:11; 9:57–62; 14:25–33 Menjadi murid Yesus Kristus. Bagilah kelas ke dalam pasangan-pasangan. Undanglah mereka untuk menelaah Matius 4:18–22 dan Lukas 5:11 serta mengidentifikasi pengurbanan yang dilakukan oleh beberapa murid Yesus yang paling awal untuk menerima panggilan mengikutiNya. Bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut: • Bagaimana Anda akan menggambarkan tanggapan dari para murid awal ini terhadap perintah Juruselamat untuk mengikuti-Nya? (Bahaslah makna kata dan ungkapan seperti “segera meninggalkan jalanya,” “segera,” dan “meninggalkan.”) • Kebenaran penting apakah yang ditambahkan oleh petikan-petikan ini terhadap apa makna menjadi murid Yesus Kristus? (Setelah para siswa menanggapi, tulislah kebenaran berikut di papan tulis: Menjadi murid Yesus Kristus membutuhkan kepatuhan dan pengurbanan). Berikan kepada para siswa salinan dari pernyataan berikut oleh Penatua Joseph B. Wirthlin (1917–2008) dari Kuorum Dua Belas Rasul, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan keras: “Jala umumnya didefinisikan sebagai perangkat untuk menangkap sesuatu. Dalam … arti yang lebih penting, kita bisa mendefinisikan jala sebagai sesuatu yang membujuk atau mencegah kita untuk mengikuti panggilan dari Yesus Kristus, Putra dari Allah yang Hidup. “Jala dalam konteks ini dapat merupakan pekerjaan kita, hobi kita, kesenangan kita, dan, melebihi segalanya yang lain, godaan dan dosa kita. Singkatnya, jala dapat merupakan sesuatu yang menarik kita menjauh dari hubungan kita dengan Bapa Surgawi atau dari Gereja-Nya yang dipulihkan …. “Adalah mustahil untuk membuat daftar banyak jala yang dapat menjerat kita dan mencegah kita dari mengikuti Juruselamat. Tetapi jika kita tulus dalam hasrat kita untuk mengikuti-Nya, kita harus dengan segera meninggalkan jala-jala dunia yang menjerat dan mengikuti-Nya. “… Kehidupan kita begitu dengan mudah dipenuhi dengan janji bertemu, pertemuan, dan tugas. Begitu mudah terjebak dalam banyak jala yang kadang-kadang bahkan saran untuk melepaskan diri darinya dapat mengancam dan bahkan menakutkan bagi kita. “Kadang-kadang kita merasa bahwa semakin sibuk kita, semakin penting kita—seakan-akan kesibukan kita menegaskan nilai kita. Brother dan sister, kita dapat meluangkan waktu seumur hidup terlibat dalam kesibukan, terus-menerus tenggelam dalam tugas-tugas yang sebetulnya tidak terlalu penting. “Apa yang kita lakukan mungkin tidak terlalu penting. Semoga kita memfokuskan tenaga pikiran kita, hati kita, dan jiwa kita pada hal-hal yang memiliki makna kekal—yang penting” (“Follow Me,” Ensign, Mei 2002, 15–16). 48 Preview PELAJARAN 10: MARI, IKUTLAH AKU • Jika ikan, jala, dan perahu yang ditinggalkan nelayan melukiskan masalahmasalahduniawi mereka, hal-hal apakah yang mungkin Juruselamat minta agar Anda sisihkan untuk mengikuti-Nya? • Mengapa masalah-masalah duniawi kadang-kadang sulit untuk ditinggalkan? • Bagaimana seseorang dapat mengenali jika dia terjebak dalam jenis jala-jala yang menjerat seperti yang dibicarakan oleh Penatua Wirthlin? Undanglah para siswa untuk membagikan tentang suatu waktu dalam kehidupan mereka ketika mereka menanggapi panggilan Juruselamat untuk mengikuti-Nya (barangkali dengan meninggalkan cara-cara lama atau dengan menerima pemanggilan di Gereja). Kemudian tanyakan: • Bagaimana menanggapi pemanggilan ini telah memberkati kehidupan Anda? Perlihatkan rujukan tulisan suci dan pertanyaan berikut, atau tulislah itu di papan tulis: Lukas 9:57–62—Apakah yang dapat merintangi kita untuk mengikuti Juruselamat? Lukas 14:25–27, 33—Apakah yang Juruselamat butuhkan dari para murid-Nya? Lukas 14:28–32—Bagaimana kata menyelesaikan berhubungan dengan persyaratan untuk menjadi seorang murid? Bagilah kelas menjadi tiga kelompok, dan tugasi tiap kelompok untuk menelaah salah satu petikan dan pertanyaan yang berhubungan: Setelah waktu yang cukup, undanglah para siswa untuk berbagi bagaimana petikan yang mereka baca menjawab pertanyaan mereka. Setelah semua petikan ini dibahas, tanyakan: • Persyaratan kemuridan apakah yang diilustrasikan oleh analogi Juruselamat? (Sewaktu para siswa membahas pertanyaan ini, bantulah mereka memahami kebenaran berikut: Kemuridan membutuhkan kesediaan kita yang terusmenerus untuk meninggalkan semua dan mengikuti Yesus Kristus). Jelaskan bahwa walaupun kemuridan menyiratkan bahwa kita memantapkan pengabdian dan komitmen kita untuk mengikuti Juruselamat, Dia tidak menuntut agar kita berlari lebih cepat dari kekuatan yang kita miliki (lihat Mosia 4:27). Berikan kepada tiap siswa salinan dari pernyataan berikut oleh Presiden Dieter F. Uchtdorf dari Presidensi Utama, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan suara keras. “Langkah pertama di jalan kemuridan dimulai, untungnya, tepat di tempat kita berdiri! Kita tidak perlu melalui prakualifikasi untuk mengambil langkah pertama itu. Tidak peduli kita kaya atau miskin. Tidak ada syarat harus terpelajar, fasih, atau cendekia. Kita tidak perlu sempurna atau pandai bicara atau bahkan berperilaku baik. “Anda dan saya dapat berjalan di jalan kemuridan itu hari ini. Marilah kita menjadi rendah hati; marilah kita berdoa kepada Bapa kita di Surga dengan segenap hati kita dan nyatakan hasrat kita untuk mendekat kepada-Nya dan belajar dari-Nya. “Berimanlah. Carilah, dan Anda akan menemukan. Ketuklah, dan pintu akan dibukakan [lihat Matius 7:7]. Layanilah Tuhan dengan melayani sesama. Jadilah peserta yang aktif di lingkungan atau cabang Anda. Kuatkan keluarga Anda dengan mengkomitkan diri untuk menjalankan asas-asas Injil. Jadilah sehati dan sepikiran dalam pernikahan dan dalam keluarga Anda. Preview 49 PELAJARAN 10: MARI, IKUTLAH AKU “Sekaranglah waktunya untuk menyesuaikan kehidupan Anda untuk dapat memiliki rekomendasi bait suci dan menggunakannya. Sekaranglah waktunya untuk mengadakan malam keluarga yang berarti, membaca firman Allah, serta berbicara kepada Bapa Surgawi kita dalam doa yang sungguh-sungguh. Sekaranglah waktunya untuk mengisi hati kita dengan rasa syukur akan Pemulihan Gereja-Nya, atas para nabi yang hidup, Kitab Mormon, dan kuasa imamat yang memberkati hidup kita. Sekaranglah waktunya untuk memeluk Injil Yesus Kristus, menjadi murid-Nya, dan berjalan di jalan-Nya” (“Jalannya Murid,” Ensign atau Liahona, Mei 2009, 77). • Di manakah menurut Presiden Uchtdorf jalan kemuridan dimulai? • Menurut Presiden Uchtdorf, kapankah waktunya untuk mulai berjalan di jalan kemuridan? Tuliskan yang berikut di papan tulis: Sekaranglah waktu bagi saya untuk … Undanglah para siswa untuk merenungkan bagaimana mereka mungkin melengkapi kalimat ini dengan satu cara mereka akan bertindak untuk menjadi murid Yesus Kristus. Doronglah mereka untuk bertindak segera berdasarkan apa pun yang muncul dalam pikiran, karena pikiran itu mungkin adalah dorongan dari Roh Kudus. Bersaksilah bahwa sewaktu mereka mengambil langkah pertama ini, Tuhan akan menolong mereka menjadi murid-Nya. Bacaan Siswa • Yohanes 1:35–47; 2 Nefi 26:33; Alma 5:33–34; Matius 4:18–22; Lukas 5:11; 9:57–62; 14:25–33. • Dieter F. Uchtdorf, “Jalannya Murid,” Ensign atau Liahona, Mei 2009, 75–78. • Joseph B. Wirthlin, “Follow Me,” Ensign, Mei 2002, 15–17. 50 Preview Yesus Kristus Berjalan Berkeliling Sambil Berbuat Baik Pendahuluan “Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul” mengajarkan bahwa “[Yesus] ‘berjalan berkeliling sambil berbuat baik’ (Kisah Para Rasul 10:38), tetapi dipandang rendah karenanya” (Ensign atau Liahona, April 2000, 2). Sebagai murid Yesus Kristus, kita harus mengikuti teladan-Nya dalam melakukan yang baik terlepas dari kemungkinan mengalami penganiayaan. Dalam pelajaran ini, para siswa akan membahas mengapa kita hendaknya 11 memperlakukan mereka yang menindas kita karena kepercayaan kita dengan kasih dan rasa hormat yang sama seperti yang Yesus perlihatkan kepada para penganiaya-Nya. Sewaktu kita mengikuti teladan Juruselamat, kita akan diberkati dengan keberanian untuk hidup serta membela kepercayaan kita dan kita akan mampu untuk menolong orang lain menjadi lebih dekat kepada Tuhan. Bacaan Latar Belakang • Dallin H. Oaks, “Mengasihi Sesama dan Hidup dengan Perbedaan,” Ensign atau Liahona, November 2014, 25–28. • Jeffrey R. Holland, “Harga—dan Berkat—dari Kemuridan,” Ensign atau Liahona, Mei 2014, 6–9. • Robert D. Hales, “Keberanian Kristiani: Harga Kemuridan,” Ensign atau Liahona, November 2008, 72–75. Saran untuk Pengajaran Matius 5:43–47; 9:9–13; 12:22–30; Markus 3:1–6; 11:15–19; Yohanes 11:43–53 Yesus Kristus dianiaya karena berbuat baik. Mulailah kelas dengan mengajukan kepada para siswa pertanyaan berikut: • Ketika Anda memikirkan tentang kehidupan Juruselamat yang patut dicontoh, hal apakah dari semua perbuatan baik yang Dia lakukan dalam kefanaan yang paling menonjol bagi Anda? Setelah para siswa menanggapi, bacalah (atau bagikanlah dengan kata-kata Anda sendiri) kisah berikut oleh Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas Rasul tentang dua sister misionaris: “Dengan kekaguman dan dorongan untuk semua orang yang akan perlu untuk tetap teguh di zaman akhir ini, saya mengatakan kepada semua dan terutama remaja Gereja bahwa jika Anda belum melakukannya, Anda akan suatu hari mendapati diri Anda diminta untuk mempertahankan iman Anda atau bahkan menahan beberapa perundungan pribadi hanya karena Anda adalah anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir. Saat-saat seperti itu akan membutuhkan baik keberanian maupun kesopanan dari pihak Anda. “Contohnya, seorang sister misionaris menulis baru-baru ini kepada saya: ‘Rekan saya dan saya melihat seorang pria duduk di bangku di taman kota sedang makan siang. Sewaktu kami mendekat, dia memandang ke atas dan melihat tanda nama misionaris kami. Dengan tatapan yang mengerikan di matanya, dia melompat bangun dan mengangkat tangannya untuk memukul saya. Saya merunduk tepat pada waktunya, tetapi dia menyemburkan makanannya mengenai saya dan mulai menyumpahi kami dengan kata-kata yang paling mengerikan. Kami pergi tanpa berkata apa pun. Saya mencoba Preview 51 PELAJARAN 11: YESUS KRISTUS BERJALAN BERKELILING SAMBIL BERBUAT BAIK. untuk membersihkan makanan dari wajah saya, saat itu saya merasakan gumpalan kentang tumbuk mengenai bagian belakang kepala saya. Terkadang sulit untuk menjadi misionaris karena saat itu saya ingin kembali, menarik pria kecil itu, dan berkata, “HE!” Namun saya tidak melakukannya’” (“Harga—dan Berkat —dari Kemuridan,” Ensign atau Liahona, Mei 2014, 6). Mintalah para siswa untuk membaca Matius 5:43–47 dalam hati, dengan mencari sebuah asas yang Yesus ajarkan dalam Khotbah-Nya di Bukit yang diterapkan oleh para sister misionaris ini. (Anda mungkin ingin menyarankan agar, sewaktu para siswa membaca, mereka melatih keterampilan penelaahan tulisan suci dengan penggantian nama mereka untuk membantu menjadikan pribadi pesan dari ayat-ayat ini. Untuk melatih keterampilan ini, para siswa hendaknya mengganti dengan nama mereka sendiri untuk kata kamu dan mu). • Apa asas yang Yesus ajarkan dalam ayat-ayat ini? (Para siswa mungkin menggunakan kata-kata yang berbeda, tetapi mereka hendaknya mengidentifikasi asas berikut: Jika kita ingin mengikuti ajaran-ajaran Yesus Kristus, kita harus belajar untuk mengasihi musuh kita dan bersikap baik kepada mereka yang menganiaya kita).. • Apakah yang membuat asas Injil ini sulit untuk dijalankan? Perlihatkan pernyataan berikut di papan tulis: “[Yesus] ‘berjalan berkeliling sambil berbuat baik’ (Kisah Para Rasul 10:38), tetapi dipandang rendah karenanya” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,” Ensign atau Liahona, April 2000, 2). Jelaskan bahwa walaupun Juruselamat diterima oleh banyak orang baik di Galilea maupun Yudea, dan banyak melihat pekerjaan baik-Nya sebagai kesaksian tentang keilahian-Nya, yang lain meremehkan dan menganiaya Dia atas pekerjaan baik-Nya. Di papan tulis, buatlah daftar dari petikan-petikan tulisan suci berikut di bawah “Yesus berjalan berkeliling sambil berbuat baik”: Matius 9:9–13 Matius 12:22–30 Markus 3:1–6 Markus 11:15–19 Yohanes 11:43–53 Bagilah kelas menjadi kelompok-kelompok kecil, dan tugasi tiap kelompok untuk menelaah salah satu petikan yang terdapat di papan tulis: Mintalah para siswa mengidentifikasi dalam tiap petikan pekerjaan baik yang Yesus lakukan dan bagaimana orang-orang menanggapinya. Setelah waktu yang cukup, mintalah para siswa untuk melaporkan apa yang telah mereka temukan. Jelaskan bahwa rangkaian petikan ini mengungkapkan sebuah pola dalam kehidupan Tuhan yang dapat kita pelajari darinya. Ajukan pertanyaan berikut: • Apakah yang Anda perhatikan tentang bagaimana Juruselamat menanggapi terhadap penganiayaan yang Dia alami? 52 Preview PELAJARAN 11: YESUS KRISTUS BERJALAN BERKELILING SAMBIL BERBUAT BAIK. Doronglah para siswa untuk menggambarkan dalam pikiran mereka peristiwa yang dituturkan kembali dalam petikan tulisan suci yang mereka telaah. Kemudian tanyakan: • Pikiran atau perasaan apakah yang mungkin Anda miliki jika Anda telah menyaksikan Yesus pada kesempatan itu? • Menurut Anda apakah yang Yesus ingin Anda pelajari dari perkataan dan tindakan-Nya pada saat itu? (Berikut adalah satu asas yang mungkin diidentifikasi oleh para siswa: Sewaktu kita berupaya mengikuti teladan Juruselamat dalam berbuat baik, kita kadang-kadang harus menanggung penganiayaan). Matius 5:9–12, 21–24, 38–41; 6:14–15; 7:1–5, 12 Menanggapi penganiayaan Beri tahu para siswa bahwa dalam Khotbah di Bukit, Yesus Kristus menasihati para murid-Nya bagaimana menanggapi ketika mereka dianiaya. Salinlah ungkapan dan rujukan tulisan suci berikut di papan tulis, dan tugasi tiap siswa untuk membaca paling sedikit satu dari petikan-petikan itu. MIntalah para siswa mengidentifikasi dalam petikan yang mereka baca sebuah asas yang Yesus ajarkan yang dapat membimbing mereka dalam interaksi mereka dengan orang lain. Bagaimana menanggapi penganiayaan Matius 5:9–12 Matius 5:21–24 (lihat juga 3 Nefi 12:22) Matius 5:38–41; 7:12. Matius 6:14–15 (lihat juga A&P 64:9–10) Matius 7:1–5 Setelah waktu yang cukup, mintalah para siswa menjelaskan asas-asas yang mereka temukan dan bagaimana itu berlaku dalam hubungan kita dengan orang lain. Sementara para siswa membagikan asas-asas yang mereka identifikasi dalam Matius 5:21–24, Anda mungkin ingin menjelaskan bahwa 3 Nefi 12:22 dan Terjemahan Joseph Smith dari Matius 5 menghapus kata-kata “without a cause” (Matius 5:22; lihat juga Terjemahan Joseph Smith, Matius 5:24 [dalam Matius 5:22, catatan kaki b]). (Sewaktu para siswa menanggapi, tekankan kebenaran berikut: Bapa Surgawi mengharapkan kita untuk mengikuti teladan Yesus Kristus ketika kita dianiaya karena kepercayaan kita). Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Jeffrey R. Holland dan Penatua Dallian H. Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul: “Pertahankan keyakinan Anda dengan sopan dan dengan rasa iba, tetapi pertahankanlah itu” (Jeffrey R. Holland, “Harga—dan Berkat —dari Kemuridan,” Ensign atau Liahona, Mei 2014, 9). Preview 53 PELAJARAN 11: YESUS KRISTUS BERJALAN BERKELILING SAMBIL BERBUAT BAIK. “Para pengikut Kristus hendaknya menjadi teladan kesantunan. Kita hendaknya mengasihi semua orang, menjadi pendengar yang baik, dan memperlihatkan kepedulian terhadap kepercayaan tulus mereka. Meskipun kita mungkin tidak sepakat, kita hendaknya tidak bersikap tidak menyenangkan. Posisi dan komunikasi kita mengenai topik-topik yang kontroversial hendaknya tidak menimbulkan perdebatan. Kita hendaknya bijaksana dalam menjelaskan dan mengejar posisi kita dan dalam memberikan pengaruh kita …. “Ketika posisi kita tidak diterima, kita hendaknya menerima hasil yang tidak berkenan dengan sopan, dan menunjukkan kesantunan terhadap musuh-musuh kita” (Dallin H. Oaks, “Mengasihi Sesama dan Hidup dengan Perbedaan,” Ensign atau Liahona, November 2014, 27). Bahaslah dengan para siswa tantangan dan berkat karena mengikuti nasihat Penatua Holland dan Pentua Oaks. Kemudian undanglah seorang siswa untuk membaca Matius 5:9–12 dengan keras. • Menurut ayat-ayat ini, janji-janji apakah yang Yesus buat yang mungkin membuat lebih mudah untuk menanggapi dengan cara-cara seperti Kristus ketika kita dianiaya karena kepercayaan agama kita? Undanglah para siswa untuk merenungkan bagaimana mereka mungkin menerapkan satu atau lebih dari ajaran-ajaran Juruselamat dalam Khotbah di Bukit pada hubungan yang saat ini mereka miliki atau bagaimana mereka seharusnya dapat menerapkannya dalam pengalaman yang sudah lalu. Tanyakan apakah ada siswa yang bersedia membagikan pemikiran mereka kepada kelas. Berikan kepada tiap siswa salinan dari pernyataan berikut oleh Penatua Robert D. Hales dari Kuorum Dua Belas Rasul: “Sebagian orang secara keliru berpikir tanggapan seperti diam, kelemahlembutan, memaafkan, dan memberi kesaksian yang rendah hati adalah pasif atau lemah. Tetapi untuk ‘mengasihi musuh [kita], memberkati mereka yang mengutuk [kita], melakukan kebaikan bagi mereka yang membenci [kita], dan berdoa bagi mereka yang memanfaatkan [kita], serta menganiaya [kita]’ (Matius 5:44) membutuhkan iman, kekuatan, dan terutama keberanian Kristiani …. “Ketika kita tidak membalas—ketika kita memberikan pipi yang lain dan menahan perasaan marah—kita pun berdiri bersama Juruselamat. Kita memperlihatkan kasih-Nya, yang merupakan satu-satunya kekuatan yang dapat menenangkan si jahat dan menjawab para penuduh kita tanpa balik menuduh mereka. Itu bukanlah kelemahan. Itu bukanlah kelemahan. Itu adalah keberanian Kristiani …. “Sewaktu kita menanggapi orang lain, setiap keadaan akan berbeda. Untungnya, Tuhan tahu hati para penuduh kita dan cara kita dapat paling efektif menanggapi mereka. Sebagai murid sejati mencari bimbingan Roh, mereka menerima ilham yang disesuaikan dengan setiap keadaan. Dan dalam setiap keadaan, murid sejati menanggapi dengan cara yang mengundang Roh Tuhan …. “Sebagai murid sejati, perhatian utama kita haruslah kesejahteraan sesama, bukan dendam pribadi. Pertanyaan dan kritikan memberi kita peluang untuk meraih orang lain dan memperlihatkan bahwa mereka berarti bagi Bapa Surgawi kita dan bagi kita. Sasaran kita hendaknya untuk membantu mereka mengerti kebenaran, bukan membela ego atau poin angka kita dalam debat teologi. Kesaksian kita yang sepenuh hati merupakan jawaban kuat yang dapat kita berikan kepada penuduh kita” (“Keberanian Kristiani: Harga Kemuridan,” Ensign atau Liahona, November 2008, 72, 73–74). 54 Preview PELAJARAN 11: YESUS KRISTUS BERJALAN BERKELILING SAMBIL BERBUAT BAIK. Berikan kepada para siswa waktu untuk membaca dan menekankan asas-asas yang diajarkan oleh Penatua Hales. Undanglah mereka untuk membagikan apa yang mereka pelajari. Jika diperlukan, bahaslah beberapa atau semua pertanyaan berikut: • Bagaimana tindakan kita terhadap orang lain dapat memengaruhi hubungan mereka dengan Allah? (Bantulah para siswa mengidentifikasi asas berikut: Sewaktu kita mengikuti teladan Kristus dalam menanggapi dengan kasih dan kebaikan hati terhadap mereka yang menentang kita, kita dapat memperkuat hubungan mereka dengan Allah seperti juga dengan kita). • Bagaimana memperlakukan orang dengan cara ini adalah bagian dari perjanjian baptisan yang telah kita buat dengan Bapa Surgawi? (Ini adalah satu cara penting untuk berdiri sebagai saksi bagi Allah di segala waktu, dalam segala hal, dan di segala tempat [lihat Mosia 18:9]). Tanyakan kepada para siswa apakah mereka memiliki pengalaman di mana mengikuti teladan dan ajaran-ajaran Juruselamat telah memungkinkan mereka untuk membantu orang lain menjadi lebih dekat kepada Tuhan. Undanglah beberapa siswa untuk membagikan pengalaman mereka. Doronglah para siswa untuk memempelajari hubungan mereka dengan orang lain, mengidentifikasi hubungan yang dapat ditingkatkan, dan menulis bagaimana mereka akan menerapkan asas-asas yang telah dibahas hari ini dalam hubungan itu. Bacaan Siswa • Kisah Para Rasul 10:38; Matius 5:9–12, 21–24, 38–41, 43–47; 6:14–15; 7:1–5. • Dallin H. Oaks, “Mengasihi Sesama dan Hidup dengan Perbedaan,” Ensign atau Liahona, November 2014, 25–28. • Jeffrey R. Holland, “Harga—dan Berkat—dari Kemuridan,” Ensign atau Liahona, Mei 2014, 6–9. Preview 55 12 Pendahuluan Mukjizat di Jalan-Jalan Palestina “[Yesus Kristus] berjalan di jalan-jalan Palestina, menyembuhkan orang yang sakit, menyebabkan orang yang buta melihat, dan membangkitkan orang yang mati” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,” Ensign atau Liahona, April 2000, 2). Mukjizat adalah bagian yang penting dari pelayanan fana Juruselamat yang penuh belas kasih, tetapi itu juga memberikan bukti akan kuasa dan wewenang-Nya, memberikan kepercayaan terhadap klaim-Nya bahwa Dia adalah Mesias. Dengan menjalankan iman kepada Yesus Kristus, kita juga bisa bersaksi atau mengalami kasih, belas kasih, dan kuasa Juruselamat dalam bentuk mukjizat-mukjizat. Bacaan Latar Belakang • Dallin H. Oaks, “Miracles,” Ensign, Juni 2001, 6–17. • Sydney S. Reynolds, “A God of Miracles,” Ensign, Mei 2001, 12–13. Saran untuk Pengajaran Markus 1:39–42; 2:1–12; 5:1–8, 19, 22–43; 8:1–9; Lukas 7:11–15; 3 Nefi 17:5–9 Juruselamat melakukan mukjizat-mukjizat selama pelayanan fana-Nya. Tulislah ungkapan-ungkapan berikut di papan tulis: menenangkan laut, membangkitkan orang mati, dan mengusir roh-roh jahat. Tanyakan kepada para siswa yang mana menurut mereka dari tiga mukjizat yang dilakukan oleh Juruselamat ini yang terbesar. Setelah para siswa menanggapi, tambahkan menciptakan bumi pada daftar di papan tulis dan tanyakan mana yang terbesar. Ulangi latihan dengan jiwa yang diinsafkan dan, terakhir, dengan menderita dan mati untuk dosa-dosa kita. Tanyakan kepada para siswa apa definisi kata mukjizat. Setelah para siswa menanggapi, perlihatkan definisi berikut dan undanglah seorang siswa untuk membacanya dengan keras: “[Mukjizat adalah] suatu peristiwa luar biasa disebabkan oleh kuasa Allah. Mukjizat adalah unsur penting dalam pekerjaan Yesus Kristus. Itu mencakup penyembuhan, memulihkan orang mati pada kehidupan, dan kebangkitan. Mukjizat adalah bagian dari Injil Yesus Kristus. Iman perlu supaya mukjizat dinyatakan” (Penuntun bagi Tulisan Suci, “Mukjizat”; scriptures.lds.org). • Apa beberapa contoh tambahan untuk mukjizat yang Yesus lakukan selama pelayanan fana-Nya? (Daftarlah tanggapan para siswa di papan tulis). • Mengapa penting untuk mengenali seberapa luas jangkauan kuasa Juruselamat? Daftarlah rujukan tulisan suci berikut di papan tulis, dan undanglah para siswa untuk memilih satu untuk ditelaah: Markus 1:40–42; Markus 5:1–8, 19; Markus 8:1–9; Lukas 7:11–15; dan 3 Nefi 17:5–9. Mintalah mereka mengidentifikasi dalam petikan yang mereka baca sebuah mukjizat yang Juruselamat lakukan dan apa yang diilustrasikan mukjizat itu tentang kuasa-Nya. Setelah waktu yang cukup, bahaslah pertanyaanpertanyaan berikut: • Mukjizat apakah yang Anda baca, dan apa yang diilustrasikan mukjizat itu tentang kuasa Juruselamat? 56 Preview PELAJARAN 12: MUKJIZAT DI JALAN-JALAN PALESTINA • Bagaimana memahami kuasa Juruselamat untuk melakukan mukjizat-mukjizat menolong Anda memiliki iman kepada-Nya? (Sementara para siswa menanggapi, Anda mungkin perlu menjelaskan bahwa berabad-abad sebelum Juruselamat dilahirkan, para nabi telah melihat sebelumnya bahwa Dia akan melakukan mukjizat-mukjizat selama pelayanan-Nya di bumi [lihat 1 Nefi 11:31; Mosia 3:5–6]. Pengetahuan ini telah menolong mereka yang hidup sebelum kelahiran-Nya untuk memiliki iman yang lebih besar kepada-Nya). Undanglah para siswa untuk menyimak kembali dalam petikan yang telah mereka telaah dan mengidentifikasi alasan yang dinyatakan mengapa Yesus melakukan mukjizat. Bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut: • Apa alasan yang dinyatakan tentang mengapa Juruselamat melakukan mukjizat dari yang Anda baca? (Biarkan beberapa siswa menanggapi. Belas kasih Juruselamat disebutkan dalam tiap contoh. Beri tahu para siswa bahwa sewaktu mereka belajar untuk mengidentifikasi pola dan tema seperti ini dalam tulisan suci, mereka akan memperdalam pengetahuan mereka tentang tulisan suci). • Dalam hal-hal apakah mukjizat-mukjizat ini menunjukkan belas kasih Juruselamat? • Apakah penting bagi Anda untuk mengetahui bahwa Allah kadang-kadang melakukan mukjizat karena belas kasih-Nya yang besar? (Sementara para siswa menanggapi, tekankan bahwa sewaktu kita menjalankan iman kepada Yesus Kristus, kita dapat menerima kuasa-Nya yang besar dan merasakan belas kasih-Nya bagi kita). Akhiri bagian pelajaran ini dengan mengundang seorang siswa untuk membaca Kisah Para Rasul 10:38 sementara para siswa yang lain mengikuti bersama. Kemudian tanyakan kepada para siswa: • Apa yang dimaksud bahwa Yesus menyembuhkan “semua orang yang dikuasai Iblis”? (Ungkapan ini mungkin merujuk pada mukjizat Yesus dalam mengusir iblis seperti juga merujuk pada mukjizat terbesar dari semuanya—penyembuhan rohani yang Yesus datangkan kepada mereka yang terbelenggu oleh dosa. Jelaskan bahwa walaupun penyembuhan jasmani merupakan bagian yang penting dari pelayanan Juruselamat, dampaknya bersifat sementara. Berkat penyembuhan rohani dari dahulu—dan sampai sekarang—abadi). Markus 2:1–12; 5:22–43 Iman kepada Yesus Kristus mendatangkan mukjizat-mukjizat dalam kehidupan kita Beri tahu para siswa bahwa walaupun penting untuk mengetahui bahwa Yesus melakukan mukjizat-mukjizat sewaktu “Dia berjalan di jalan-jalan Palestina” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,” 2), barangkali lebih penting mengetahui bahwa Dia terus melakukan mukjizat-mukjizat saat ini. Mintalah para siswa membaca Eter 12:12, 18 dalam hati dan kemudian menulis sebuah asas Injil yang mereka pelajari dari ayat-ayat ini. Undanglah beberapa siswa untuk membagikan kepada kelas apa yang mereka tulis. (Jawaban hendaknya mencakup kebenaran berikut: Sewaktu kita menjalankan iman kepada Yesus Kristus, kita bisa menyaksikan kuasa-Nya yang menakjubkan dalam kehidupan kita). Untuk membantu para siswa menyelidiki kebenaran ini, tulislah rujukan-rujukan tulisan suci berikut di papan tulis: Markus 2:1–12; Markus 5:22–24, 35–43; dan Markus 5:25–34. (Catatan: Anda mungkin ingin menjelaskan bahwa petikan-petikan ini Preview 57 PELAJARAN 12: MUKJIZAT DI JALAN-JALAN PALESTINA berisikan ilustrasi lain tentang pola atau tema dalam tulisan suci). Bagilah kelas menjadi tiga kelompok. Tugasi masing-masing kelompok untuk membaca satu dari petikan-petikan itu, untuk mencari cara-cara iman kepada Yesus Kristus ditunjukkan. Setelah waktu yang cukup, tanyakan: • Bukti apakah tentang iman kepada Yesus Kristus yang Anda temukan? Berilah tiap siswa salinan selebaran “Menyembuhkan yang Sakit.” Selebaran Pelajaran 12 Menyembuhkan yang Sakit Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan bahwa iman adalah penting untuk terjadinya mukjizat: “Iman penting untuk penyembuhan melalui kuasa surga. Kitab Mormon bahkan mengajarkan bahwa ‘jika tidak ada iman di antara anak-anak manusia Allah tidak dapat melakukan mukjizat di antara mereka’ (Eter 12:12) [lihat juga 1 Nefi 7:12; A&P 35:9]. Dalam sebuah ceramah yang terkenal mengenai melayani yang sakit, Presiden Spencer W. Kimball mengatakan: ‘Perlunya iman sering kali diremehkan. Orang yang sakit dan keluarganya tampak sering bergantung sepenuhnya pada kuasa imamat dan karunia penyembuhan yang mereka harapkan dimiliki oleh para brother yang melayani itu, tetapi tanggung jawab yang lebih besar ada pada diri orang yang diberkati. … Unsur pentingnya adalah iman orang itu sendiri ketika orang tersebut menyadari dan dapat bertanggung jawab. “Imanmu telah menyelamatkan engkau” [Matius 9:22] sedemikian sering diulangi oleh Sang Guru sehingga hal itu nyaris seperti refrein’ [“President Kimball Speaks Out on Administration to the Sick,” New Era, Oktober 1981, 47]” (“Menyembuhkan Mereka yang Sakit,” Ensign atau Liahona, Mei 2010, 49). Penatua Dallin H. Oaks juga mengingatkan kita bahwa bagian yang penting dari memiliki iman adalah kesediaan untuk menerima kehendak Allah: “Sewaktu kita menjalankan kuasa imamat Allah yang benar dan sewaktu kita menghargai janji-Nya bahwa Dia akan mendengar dan menjawab doa yang penuh iman, kita harus selalu ingat bahwa iman dan kuasa penyembuhan imamat tidak dapat menghasilkan hasil yang bertentangan dengan kehendak Dia yang memiliki kuasa itu Asas ini diajarkan dalam wahyu yang memerintahkan bahwa para penatua Gereja akan menumpangkan tangan mereka kepada orang yang sakit. Janji Tuhan adalah bahwa ‘dia yang memiliki iman kepada-Ku untuk disembuhkan, dan tidak ditetapkan pada kematian, akan disembuhkan’ (A&P 42:48; penekanan ditambahkan). Demikian juga, dalam sebuah wahyu modern lainnya Tuhan menyatakan bahwa ketika seseorang ‘meminta menurut kehendak Allah… itu dilakukan bahkan seperti yang dia minta’ (A&P 46:30) [lihat juga 1 Yohanes 5:14; Helaman 10:5]. “Dari semua hal ini kita belajar bahwa bahkan para hamba Tuhan, yang menjalankan kuasa ilahi-Nya dalam suatu keadaan di mana ada cukup iman yang untuk disembuhkan, tidak dapat memberikan berkat keimamatan yang akan menyebabkan seseorang untuk dapat disembuhkan jika penyembuhan itu bukan kehendak Tuhan. “Sebagai anak-anak Allah, yang mengetahui kasih-Nya yang besar dan pengetahuan-Nya yang luar biasa tentang apa yang terbaik bagi kesejahteraan kekal kita, kita memercayai-Nya. Asas utama Injil adalah iman kepada Tuhan Yesus Kristus, dan iman artinya kepercayaan. Saya merasakan kepercayaan itu dalam sebuah ceramah yang sepupu saya berikan di pemakaman seorang remaja putri yang telah meninggal karena penyakit yang serius. Dia mengucapkan kata-kata ini,yang pertama-tama membuat saya kagum dan yang kemudian meneguhkan saya: ‘Saya tahu adalah kehendak Tuhan bahwa dia meninggal dunia. Dia memiliki perawatan medis yang baik. Dia diberi berkat keimamatan. Namanya ada dalam kertas doa di bait suci. Dia ada dalam ratusan doa untuk pemulihan kesehatannya. Dan saya tahu bahwa ada cukup iman dalam keluarganya agar dia dapat disembuhkan kecuali adalah 58 Preview PELAJARAN 12: MUKJIZAT DI JALAN-JALAN PALESTINA kehendak Tuhan untuk membawanya pulang pada saat ini.’ Saya merasakan kepercayaan yang sama dalam kata-kata dari ayah seorang gadis pilihan lain yang meninggal dunia karena kanker di usia remajanya. Dia menyatakan, ‘Iman keluarga kami adalah kepada Yesus Kristus dan itu tidak bergantung pada hasilnya.’ Ajaran itu benar adanya bagi saya. Kita semua melakukan semampu untuk kesembuhan orang-orang yang kita kasihi, dan kemudian kita memercayakan kepada Tuhan hasilnya” (“Menyembuhkan Mereka yang Sakit,” Ensign atau Liahona, Mei 2010, 50). Untuk membantu para siswa memahami persyaratan iman dalam pelaksanaan mukjizat, undanglah seorang siswa untuk membaca dengan keras pernyataan pertama dari selebaran oleh Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul. Kemudian tanyakan: • Kebenaran penting apakah yang Penatua Oak ajarkan tentang iman? Untuk wawasan tambahan dari Penatua Oaks, pertimbangkan untuk membaca atau membagikan dengan kata-kata Anda sendiri pernyataan kedua pada selebaran. Anda mungkin perlu menyebutkan bahwa Penatua Oaks mengarahkan ceramah ini kepada para pemegang imamat. Bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut: • Apakah menurut Penatua Oaks yang dibutuhkan dari kita ketika kita berdoa dengan iman untuk suatu mukjizat agar terjadi? • Mengapa penting untuk mengingat bahwa apa yang kita upayakan harus selaras dengan kehendak Bapa Surgawi? Bersaksilah bahwa mukjizat-mukjizat masih terjadi di zaman sekarang. Bagikan pernyataan berikut oleh Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua belas Rasul: “Mukjizat terjadi setiap hari dalam pekerjaan Gereja kita dan dalam kehidupan para anggota kita. Banyak dari Anda telah menyaksikan mukjizat, barangkali lebih daripada yang Anda sadari” (“Miracles,” Ensign, Juni 2001, 6). • Mengapa menurut Anda kita tidak selalu mengenali mujizat-mukjizat yang terjadi dalam kehidupan kita? (Sewaktu para siswa menanggapi, Anda mungkin ingin menjelaskan bahwa beberapa mukjizat melibatkan pernyataan yang spektakuler dari kuasa Tuhan. Banyak mukjizat relatif kecil dan terjadi secara pribadi [lihat Sydney S. Reynolds, “A God of Miracles,” Ensign, Mei 2001, 12–13]). • Apa yang diungkapkan mukjizat-mukjizat kecil dan pribadi ini tentang minat Bapa Surgawi dan Yesus Kritus terhadap kita? • Contoh apakah mukjizat-mukjizat “kecil” atau “setiap hari” yang dapat Anda pikirkan? (Jika tidak ada tanggapan, pertimbangkan untuk membagikan beberapa yang disebutkan oleh Sister Sydney S. Reynolds dari Presidensi Umum Pratama dalam “A God of Miracles” [Ensign, Mei 2001, 12–13]). Undanglah para siswa untuk menanggapi pertanyaan berikut secara tertulis: • Apakah yang bisa Anda lakukan untuk mengenali dengan lebih baik dan memperoleh rasa syukur yang lebih besar terhadap mukjizat-mukjizat Tuhan—baik kecil maupun besar—dalam kehidupan Anda? Doronglah para siswa untuk memikirkan dengan doa yang sungguh-sungguh bagaimana mereka bisa bertindak atas apa yang mereka tulis. Akhiri pelajaran dengan Preview 59 PELAJARAN 12: MUKJIZAT DI JALAN-JALAN PALESTINA menanyakan apakah ada di antara para siswa Anda yang ingin membagikan kesaksian mereka tentang Juruselamat dan kasih yang telah mereka rasakan dari-Nya dan bagiNya. Bacaan Siswa • Markus 1:39–42; 2:1–12; 5:1–8, 19, 22–43; 8:1–9; Lukas 7:11–15; 1 Nefi 11:31; Mosia 3:5–6; 3 Nefi 17:5–9. • Sydney S. Reynolds, “A God of Miracles,” Ensign, Mei 2001, 12–13. 60 Preview Yesus Kristus Memanggil Dua Belas Rasul Pendahuluan Selama pelayanan fana-Nya, Yesus Kristus memanggil, menahbiskan, dan memberi kewenangan kepada dua belas Rasul. Dia menganugerahkan kunci-kunci imamat kepada mereka, dan mereka menerima kesaksian tentang keilahian-Nya. Di bawah arahan Juruselamat, para Rasul menolong mengatur pekerjaan 13 Gereja dan dipersiapkan untuk waktu ketika Dia tidak akan berada lagi di bumi. Pelajaran ini membahas wewenang keimamatan Juruselamat dan persiapan-Nya bagi para Rasul untuk memimpin Gereja. Bacaan Latar Belakang • Boyd K. Packer, “Dua Belas,” Ensign atau Liahona, Mei 2008, 83–87. • Edward J. Brandt, “Dan Dia Memberikan Beberapa, Rasul,” Liahona, September 2001, 32–39. Saran untuk Pengajaran Matius 10:1–8; 16:15–19; 17:1–8; Yohanes 15:16 Yesus Kristus menganugerahkan kunci-kunci imamat kepada para Rasul-Nya Mulailah kelas dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut: • Bagaimana kita mengenali individu-individu yang memiliki wewenang untuk memimpin dalam komunitas kita? • Bagaimana seseorang yang tinggal di masa Yesus Kristus akan mengenali wewenang-Nya? (Jawaban yang mungkin mencakup kuasa, mukjizat, dan ajaranNya). Mintalah kelas untuk memikirkan pertanyaan ini: “Bagaimana, kapan, dan oleh siapa Juruselamat menerima Imamat Melkisedek?” Kemudian bagikan pernyataanpernyataan berikut oleh Penatua B. H. Roberts (1857–1933) dari Tujuh Puluh dan Penatua Bruce R. McConkie (1915–1985) dari Kuorum Dua Belas Rasul: “Petikan ini [A&P 107:2–4] dengan jelas menegakkan fakta bahwa Imamat Melkisedek ada sebelum Imam Tinggi Melkisedek yang agung, tetapi itu ada di bawah nama lain, yaitu—‘Imamat Kudus menurut Tata Tertib Putra Allah.’ Dengan kata lain, itu adalah jenis imamat yang sama, tata tertib imamat yang sama, dengan yang Putra Allah pegang. Tetapi ini adalah sebelum masa Melkisedek, sebelum Abraham, dan karena itu ratusan tahun sebelum kelahiran Kristus ke dunia. … Yesus, yang waktu itu, memegang apa yang kita sebut sekarang Imamat Melkisedek sebelum Dia tampil di dunia ini, dan tidak diragukan lagi sebelum dunia itu sendiri dibentuk, … tetapi ‘bagaimana, di mana dan oleh siapa’ Dia menerimanya, tak seorang pun tahu, kecuali barangkali untuk pertanyaan yang terakhir, yaitu, ‘oleh siapa.’ Tentu saja, Dia pasti menerimanya dari Allah ” (B. H. Roberts, Improvement Era, Mei, 1908, 557). “Tetapi berkaitan dengan pelayanan fana-Nya, Kristus … menerima Imamat Melkisedek di sini di bumi, dan ditahbiskan pada jabatan imam tinggi di dalamnya, dengan demikian memberikan contoh bagi orang lain dan dalam segala hal Prototipe keselamatan” (Bruce R. McConkie, Doctrinal New Testament Commentary, vol. 3 [1973], 157). Preview 61 PELAJARAN 13: YESUS KRISTUS MEMANGGIL DUA BELAS RASUL Perlihatkan atau tulislah pertanyaan-pertanyaan berikut di papan tulis, dan mintalah para siswa untuk mencari jawabannya dalam Matius 10:1–8 dan Yohanes 15:16: • Wewenang apakah yang Yesus Kristus anugerahkan ke atas para Rasul-Nya? • Wewenang ini akan memungkinkan mereka untuk melakukan apa? Setelah waktu yang cukup, undanglah para siswa untuk berpasangan dengan anggota kelas yang lain untuk membahas apa yang mereka temukan. Kemudian mintalah beberapa siswa untuk membagikan jawaban mereka dengan kelas. Bantulah para siswa mengenali bahwa Yesus memberikan kepada para Rasul-Nya wewenang imamat yang akan memungkinkan mereka untuk melakukan pekerjaan yang sama dengan pekerjaan yang telah mereka lihat Dia lakukan. Undanglah seorang siswa untuk membaca Matius 16:15–19 dengan keras. Tanyakan: • Bagaimana Petrus mengenali wewenang Yesus? (Melalui wahyu, yang sama dengan cara para murid modern mengenali wewenang-Nya). • Apakah yang Yesus janjikan untuk diberikan kepada Petrus? Undanglah beberapa siswa untuk bergiliran membaca dengan keras dari Matius 17:1–8. Kemudian tanyakan: • Mengapa Musa dan Elias menampakkan diri kepada Petrus, Yakobus, dan Yohanes? Untuk membantu para siswa menjawab pertanyaan ini, perlihatkan pernyataanpernyataan berikut oleh Nabi Joseph Smith (1805–1844), dan Presiden Joseph F. Smith (1838–1918): “Juruselamat, Musa, dan Elias [Elia], memberikan kunci-kunci kepada Petrus, Yakobus, dan Yohanes, di atas gunung, sewaktu mereka diubah rupa di hadapan-Nya” (AjaranAjaran Presiden Gereja: Joseph Smith [2007], 119). “Imamat secara umum adalah wewenang yang diberikan kepada pria untuk bertindak bagi Allah. “Setiap pria yang ditahbiskan pada tingkatan Imamat apa pun memiliki wewenang ini yang didelegasikan kepadanya. “Tetapi adalah perlu bahwa setiap tindakan yang dilaksanakan di bawah wewenang ini hendaknya dilakukan pada waktu dan tempat yang tepat, dengan cara yang benar, dan sesuai dengan tata tertib yang benar. Kuasa untuk memimpin pekerjaan ini membentuk kunci-kunci Imamat” (Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Joseph F. Smith [1998], 145). Jelaskan bahwa kita belajar dalam Ajaran dan Perjanjian 110 bahwa Musa dan Elia juga menampakkan diri kepada Nabi Joseph Smith dan Oliver Cowdery di dalam Bait Suci Kirtland dan menganugerahkan kunci-kunci imamat ke atas mereka. Laporan dalam Ajaran dan Perjanjian ini menolong kita memahami apa yang terjadi di Bukti Perubahan Rupa. Anda mungkin ingin menyarankan agar para siswa menulis Ajaran dan Perjanjian 110:13–16 sebagai rujuk silang di sisi di sebelah Matius 17:1–8. Tindaklanjuti dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut: 62 Preview PELAJARAN 13: YESUS KRISTUS MEMANGGIL DUA BELAS RASUL • Mengapa penting bagi para Rasul untuk memiliki kunci-kunci imamat? (Para siswa mungkin menggunakan kata-kata yang berbeda, tetapi mereka hendaknya mengungkapkan kebenaran berikut: Yesus Kristus menganugerahkan kuncikunci imamat kepada para Rasul-Nya agar mereka akan memiliki wewenang untuk mengarahkan Gereja baik sebelum maupun setelah kematian-Nya. Anda mungkin perlu menekankan bahwa dari sudut pandang kekal, kunci-kunci amat penting dalam menegakkan dan mempertahankan tata tertib di Gereja Tuhan, dengan demikian menolong mendatangkan kebakaan dan kehidupan kekal bagi manusia). • Bagaimana pengalaman Petrus, Yakobus, dan Yohanes di Bukit Perubahan Rupa telah menolong mereka memimpin Gereja setelah kematian Juruselamat? Anda mungkin ingin menjelaskan bahwa dalam Matius 18:18–19 kita belajar bahwa kunci-kunci imamat diberikan kepada semua Rasul Yesus. Matius 18:21–22; 26:51–56; Markus 4:35–41; 5:25–43; 9:25–29; Lukas 9:51–56; 24:44–48; Yohanes 13:4–17; 21:15–17 Yesus Kristus mempersiapkan para Rasul-Nya untuk memimpin Gereja. Tulislah pernyataan berikut di papan tulis: Sebelum kematian-Nya, Yesus Kristus mempersiapkan para Rasul-Nya untuk memimpin Gereja. Kemudian tanyakan: • Apakah yang mungkin perlu dipelajari oleh para Rasul Yesus untuk memimpin Gereja? Salinlah beberapa atau semua rujukan tulisan suci berikut di papan tulis: Matius 18:21–22 Matius 26:51–56 Markus 4:35–41 Markus 5:25-34 Markus 5:35-43 Markus 9:25-29 Lukas 9:51–56 Lukas 24:44–48 Yohanes 13:4–17 Yohanes 21:15–17 Tugasi para siswa untuk bekerja secara berpasangan untuk menelaah satu atau dua dari petikan ini dan untuk memikirkan asas-asas apa yang mungkin telah dipelajari para Rasul dari pengalaman mereka bersama Juruselamat. Kemudian undanglah para siswa untuk membagikan dengan kelas apa yang mereka bahas. Anda mungkin ingin menuliskan jawaban mereka di papan tulis. Kemudian ajukan pertanyaan-pertanyaan tindak lanjut seperti yang berikut: Preview 63 PELAJARAN 13: YESUS KRISTUS MEMANGGIL DUA BELAS RASUL • Mengapa akan penting bagi para Rasul untuk mempelajari asas-asas ini? • Menurut Anda bagaimana Juruselamat telah mempersiapkan para Rasul modern untuk melayani? • Bagaimana mengetahui bahwa Yesus Kristus membimbing para Rasul-Nya menolong Anda untuk memercayai nasihat mereka? Kisah Para Rasul 1:8, 21–22; Ajaran dan Perjanjian 107:23 Para Rasul modern memberikan kesaksian yang benar tentang Yesus Kristus. Beri tahu para siswa bahwa Kisah Para Rasul 1 berisikan laporan tentang pemilihan pengganti Yudas Iskariot oleh para Rasul, setelah kebangkitan Juruselamat. Undanglah para siswa untuk membaca Kisah Para Rasul 1:21–22 dan mengidentifikasi persyaratan yang perlu dipenuhi oleh Rasul yang baru. • Apa kualifikasi bagi Rasul yang baru? (Dia “berkumpul dengan [mereka]” dan menjadi “saksi … tentang kebangkitan [Juruselamat].”) • Menurut ayat 22, Rasul yang baru akan ditahbiskan untuk melakukan apa? (Pertimbangkanh untuk mengundang para siswa untuk membaca Kisah Para Rasul 1:8 untuk memperlihatkan kepada mereka bahwa ini adalah tugas yang Yesus berikan kepada semua Rasul-Nya). Mintalah para siswa meninjau kembali petikan-petikan berikut dan mengidentifikasi apa persamaannya secara umum: Kisah Para Rasul 2:22–24, 32; Kisah Para Rasul 3:12–16; Kisah Para Rasul 4:31–33; dan Kisah Para Rasul 5:29–32. Setelah waktu yang cukup, mintalah mereka membahas temuan-temuan mereka. (Pastikan para siswa mengenali bahwa para Rasul memenuhi tugas mereka untuk menjadi saksi bagi Yesus Kristus). Undanglah para siswa untuk memikirkan bagaimana tugas para Rasul modern mencerminkan tugas para Rasul di masa awal. Mintalah seorang siswa untuk membaca Ajaran dan Perjanjian 107:23 dengan keras. Kemudian tanyakan kepada kelas: • Ajaran apakah yang diajarkan dalam ayat ini? (Para siswa hendaknya mengenali bahwa para Rasul diberi tugas untuk menjadi saksi khusus bagi nama Kristus di seluruh dunia). • Bagaimana Anda telah mengamati para Rasul modern memenuhi tanggung jawab ini? Undanglah seorang siswa untuk membacakan dengan keras pernyataan berikut oleh Presiden Boyd K. Packer dari Kuorum Dua belas Rasul: “Setelah bertahun-tahun saya hidup dan mengajarkan dan melayani, setelah jutaan kilometer saya mengadakan perjalanan di seluruh dunia, dengan semua yang telah saya alami, ada satu kebenaran besar yang ingin saya bagikan. Itu adalah kesaksian saya akan Juruselamat Yesus Kristus …. “Saya memberikan kesaksian saya bahwa Juruselamat hidup. Saya mengenal Tuhan. Saya adalah saksi-Nya. Saya tahu pengurbanan besar dan kasih kekal-Nya untuk semua anak Bapa Surgawi. Saya memberikan kesaksian khusus saya dalam segala kerendahan hati tetapi dengan kepastian mutlak” (“Saksi” Ensign atau Liahona, Mei 2014, 97). • Kapankah Anda telah merasakan kuasa dari kesaksian seorang Rasul tentang Yesus Kristus, dan bagaimana itu telah memengaruhi kesaksian Anda? 64 Preview PELAJARAN 13: YESUS KRISTUS MEMANGGIL DUA BELAS RASUL • Bagaimana Anda dapat mengetahui bahwa kesaksian yang para Rasul modern berikan tentang Juruselamat adalah benar? (Para siswa hendaknya mengidentifikasi kebenaran berikut: Melalui Roh Kudus, saya dapat mengetahui bahwa kesaksian yang para Rasul yang hidup berikan tentang Yesus Kristus adalah benar).. Tantanglah para siswa untuk memilih sebuah kesaksian tentang Kristus yang diberikan oleh seorang Rasul modern dan untuk mengidentikasi dengan doa yang sungguhsungguh dengan siapa mereka dapat membagikannya. Doronglah mereka untuk secara pribadi bersaksi bahwa pesan Rasul tersebut benar. Bacaan Siswa • Matius 10:1–8; 16:15–19; 17:1–8; Kisah Para Rasul 1:21–22; 2:22–24, 32; 3:12–16; 4:31–33; 5:29–32; Ajaran dan Perjanjian 107:23. • Boyd K. Packer, “Dua Belas,” Ensign atau Liahona, Mei 2008, 83–87. Preview 65 14 Yesus Kristus Adalah Mesias Pendahuluan Para nabi Perjanjian Lama bersaksi tentang Mesias yang akan datang—seorang keturunan dari Raja Daud akan membebaskan umat-Nya. Yesus Kristus adalah “Yehova Agung Perjanjian lama, Mesias Perjanjian Baru” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,” Ensign atau Liahona, April 2000, 2). Dalam pelajaran ini, para siswa akan menyelidiki beberapa nubuat Perjanjian Lama tentang Yesus Kristus dan menemukan bagaimana beberapa individu menanggapi ketika dihadapkan dengan pilihan menerima atau menolak Yesus Kristus sebagai Mesias. Bacaan Latar Belakang • G. Homer Durham, “Jesus the Christ: The Words and Their Meaning,” Ensign, Mei 1984, 14–16. • “Misi Ilahi Yesus Kristus: Mesias,” Ensign atau Liahona, Agt. 2014, 7. Saran untuk Pengajaran Yesaya 61:1–2; Lukas 4:16–24 Yesus Kristus mengumumkan bahwa Dia adalah Mesias Tanyakan kepada para siswa apakah mereka pernah mengalami peristiwa ketika mereka mendengarkan pengumuman yang sudah lama ditunggu atau melihat tibanya seorang teman atau anggota keluarga yang sudah lama ditunggu. Beri tahu para siswa bahwa pelajaran hari ini menyelidiki pengalaman serupa di antara orang-orang Yahudi pada zaman dahulu. Undanglah seorang siswa untuk membaca Yesaya 61:1–2 dengan keras. Kemudian tanyakan: • Tentang siapakah nubuat ini? Perlihatkan video “Yesus Menyatakan Dia Adalah Mesias” (3:24) dari Video Alkitab Kehidupan Yesus Kristus. (Unduhlah dan pratinjau video sebelum kelas). Undanglah para siswa untuk mengikuti bersama dalam Lukas 4:16–21 sementara mereka menonton. Setelah video, tanyakan: • Bagaimana Anda akan merangkum pesan Juruselamat di Nazaret hari itu? (Sementara para siswa menanggapi, pastikan pembahasan berfokus pada ayat 18 dan ayat 21). • Menurut Anda apakah makna penting dari ungkapan “Ia telah mengurapi Aku” dan “pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya”? (Untuk membantu para siswa memahami bahwa Mesias dan Kristus keduanya memiliki arti “Yang Diurapi,” undanglah mereka untuk membaca judul untuk “Mesias” dalam Penuntun bagi Tulisan Suci (lihat scriptures.lds.org). • Bagaimana Yesus telah menggenapi nubuat dari Yesaya yang Dia kutip darinya (lihat ayat 18–19)? 66 Preview PELAJARAN 14: YESUS KRISTUS ADALAH MESIAS Matius 21:1–11 Yesus Kristus datang sebagai Mesias Perlihatkan atau tulislah rangkaian petikan tulisan suci berikut di papan tulis, dan undanglah para siswa untuk memilih satu atau dua untuk ditelaah. Sewaktu para siswa membandingkan dan membedakan petikan-petikan yang telah mereka pilih, mintalah mereka untuk memikirkan tentang mengapa petikan-petikan itu dikelompokkan bersama dan apa yang diajarkannya tentang Yesus Kristus. Yesaya 7:14; Matius 1:21–23 Mikha 5:2; Lukas 2:4–7 Zefanya 9:9; Matius 21:6–11; Yohanes 12:12–15 Mazmur 22:16, 18; Matius 27:35 Yesaya 53:9; Matius 27:59–60; Yohanes 19:18, 38–42 Undanglah para siswa untuk berbagi apa yang telah mereka pelajari. (Walaupun mereka mungkin menggunakan kata-kata yang berbeda, para siswa hendaknya memahami bahwa Yesus Kristus datang, hidup, dan mati sebagai penggenapan terhadap nubuat-nubuat kemesiasan). Tekankan bahwa kebenaran ini adalah apa yang Juruselamat umumkan di Nazaret. Bacalah Lukas 4:28–29 dengan keras. Kemudian tanyakan: • Bagaimana orang-orang dalam rumah ibadat di Nazaret menanggapi pengumuman Yesus? Beri tahu para siswa bahwa beberapa tahun kemudian, Yesus mengalami tanggapan yang sangat berbeda dari sejumlah orang di Yerusalem. Undanglah beberapa siswa untuk bergiliran membaca dengan keras dari Matius 21:1–11. Sebelum para siswa membaca, doronglah kelas untuk memvisualisasikan dalam peristiwa yang digambarkan dalam petikan ini. Jelaskan kepada para siswa bahwa sewaktu mereka belajar memvisualisasikan apa yang sedang terjadi dalam tulisan suci, mereka akan memberikan kepada Roh Kudus kesempatan tambahan untuk mengajar mereka. • Mengapa orang-orang di Yerusalem menanggapi seperti itu? (Mereka mengenali Yesus sebagai Mesias yang sudah lama ditunggu). • Menurut Anda bagaimanakah Anda akan menanggapinya? Jelaskan kata Hosana dalam ayat 9; kemudian bagikan definisi berikut: “[Hosana adalah suatu] kata dari bahasa Ibrani yang berarti ‘tolong selamatkan kami’ serta digunakan dalam pujian dan permohonan. “… Pada perjalanan masuk Tuhan dengan kemenangan ke Yerusalem, khalayak ramai berseru ‘Hosana’ dan menebarkan cabang-cabang palem untuk Yesus lalui dengan berkeledai, dengan demikian menunjukkan pemahaman mereka bahwa Yesus adalah Tuhan yang sama yang telah membebaskan Israel pada zaman dahulu (Mzm. 118:25–26; Mat. 21:9, 15; Mrk. 11:9–10; Yoh. 12:13). Orang-orang ini mengakui Kristus sebagai Mesias yang telah lama ditunggu. Kata Hosana telah menjadi peringatan akan Mesias pada segala zaman (1 Nefi 11:6; 3 Nefi 11:14–17). Teriakan hosana disertakan dalam pendedikasian Bait Suci Kirtland (A&P 109:79) dan sekarang adalah bagian dari pendedikasian bait suci modern” (Penuntun bagi Tulisan Suci, “Hosana”; scriptures.lds.org). Preview 67 PELAJARAN 14: YESUS KRISTUS ADALAH MESIAS Pertimbangkan untuk memperlihatkan tujuan nubuat-nubuat kemesiasan berikut (diadaptasi dari Bruce R. McConkie, The Promised Messiah: The First Coming of Christ [1978], 28–32): 1. Nubuat-nubuat kemesiasan memungkinkan mereka yang hidup sebelum kelahiran Yesus Kristus memiliki iman kepada-Nya, dengan demikian menolong mereka untuk memperoleh keselamatan (lihat 1 Nefi 10:4–6; 2 Nefi 25:18–20, 26; Mosia 3:13). 2. Nubuat-nubuat kemesiasan memungkinkan mereka yang hidup pada masa Yesus Kristus untuk mengenali bahwa Dia adalah penggenapan atas nubuat-nubuat itu, dengan demikian, menolong mereka untuk memperoleh keselamatan (lihat Yohanes 4:25, 29). 3. Nubuat-nubuat kemesiasan menolong mereka yang hidup setelah pelayanan fana Yesus Kristus untuk mengetahui bahwa Dia adalah penggenapan atas nubuat-nubuat tersebut, dengan demikian, menolong mereka untuk memperoleh keselamatan (lihat Kisah Para Rasul 3:12–18; 26:22–23). • Sewaktu Anda memikirkan ketiga tujuan ini, bagaimana ini mungkin memberikan manfaat kepada Anda untuk belajar mengidentifikasi nubuat-nubuat kemesiasan dalam tulisan suci dan untuk melihat Kristus sebagai penggenapan atas nubuatnubuat itu? Yohanes 6:5-69 Mengikuti Yesus Kristus Sebagai Mesias Ulangi pernyataan bahwa orang-orang Yahudi pada masa Perjanjian Baru percaya bahwa suatu hari Mesias akan datang dari garis keturunan Daud untuk menyelamatkan umat-Nya. Banyak orang percaya Dia akan membebaskan mereka dari perbudakan Romawi sama seperti Yehova telah membebaskan orang-orang Israel dari Mesir. Mintalah para siswa untuk membaca sepintas lalu laporan dalam Yohanes 6:5–15. Tanyakan: • Mukjizat apakah yang Yesus lakukan dalam laporan ini? • Bagaimana Anda akan menggambarkan reaksi orang-orang dalam ayat 14–15? • Mengapa menurut Anda mereka menanggapi dengan cara ini? Bagaikan wawasan berikut dari Penatua Bruce R. McConkie (1915–1985) dari Kuorum Dua Belas Rasul: “Ada sebuah tradisi, yang diajarkan oleh para Rabi dan tertanam dengan kuat dalam pikiran publik, bahwa ketika Mesias datang, Dia akan memberi mereka makanan roti dari surga” (The Mortal Messiah, 4 vol. [1979–81], 2:367). Jelaskan bahwa sama seperti ketika Yehova memberi makan anak-anak Israel dengan manna (lihat Keluaran 16), ketika Yesus memberi makan khalayak ramai dengan lima roti jelai, dua ikan, banyak orang menafsirkan mukjizat-Nya sebagai tanda bahwa Dia adalah Mesias. Undanglah beberapa siswa untuk bergiliran membacakan dengan keras dari Yohanes 6:31–32, 49–53, 60, 66. Mintalah kelas untuk mengikuti dan mencari bagaimana orang-orang bereaksi terhadap Yesus keesokan harinya dan bagaimana Dia menanggapi mereka. 68 Preview PELAJARAN 14: YESUS KRISTUS ADALAH MESIAS • Mengapa menurut Anda banyak orang yang menolak Yesus pada hari itu? • Apakah yang gagal mereka pahami? (Yesus adalah sumber kehidupan rohani; Dia adalah Roti Hidup). Undanglah seorang siswa untuk membaca Yohanes 6:67–69 dengan keras. Kemudian tanyakan kepada kelas: • Apa yang kesaksian Petrus dalam ayat 69 tandaskan? • Bagaimana kesaksian Petrus tentang Juruselamat memengaruhi kehidupannya? Tulislah pernyataan yang tidak lengkap berikut di papan tulis, dan mintalah para siswa untuk menjelaskan bagaimana mereka akan melengkapinya: Jika kita menerima Yesus Kristus sebagai Mesias, maka _________________________ . Setelah beberapa tanggapan, undanglah seorang siswa untuk membaca dengan keras pernyataan berikut oleh Presiden David O. McKay (1873–1970): “Apa yang sungguh-sungguh Anda pikirkan di dalam hati mengenai Kristus akan menentukan siapa diri Anda, akan, sebagian besar, menentukan apa tindakan Anda nantinya. Tidak seorang pun yang dapat mempelajari sosok Ilahi ini, dapat menerima ajaran-ajaran-Nya tanpa menyadari pengaruh yang meneguhkan dan memurnikan yang ada dalam diri-Nya” (Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: David O. McKay [2003], 8). Berikan para siswa waktu untuk menulis apa pendapat mereka tentang Kristus. Undanglah beberapa siswa untuk berbagi apa yang mereka tulis. Doronglah para siswa untuk mempertimbangkan apa yang dapat mereka lakukan minggu ini untuk menunjukkan kepercayaan mereka kepada Yesus Kristus. Bacaan Siswa • Matius 21:1–11; Lukas 4:16–24; Yohanes 6:5–15, 31–32, 49–53, 66–69. • Penuntun bagi Tulisan Suci, “Mesias,” scriptures.lds.org. • G. Homer Durham, “Jesus the Christ: The Words and Their Meaning,” Ensign, Mei 1984, 14–16. Preview 69 Yesus Kristus dan Injil Abadi (Agama 250) Bacaan Siswa Catatan: Anda tidak diharuskan membaca materi-materi yang disarankan yang tidak tersedia dalam bahasa Anda. Pelajaran Judul Bacaan yang Disarankan 1 Yesus Adalah Kristus yang Hidup • Yohanes 20:30–31; 1 Nefi 6:4; 2 Nefi 25:23, 26. • “Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,” Ensign atau Liahona, April 2000, 2–3. • Dieter F. Uchtdorf, “Kuasa dari Kesaksian Pribadi,” Ensign atau Liahona, November 2006, 37–39. 2 Yesus Kristus Adalah Pusat dari Seluruh Sejarah Manusia • Alma 12:22–34; 34:9; 42:8, 11; Ajaran dan Perjanjian 22:1; 45:9; 66:2; Abraham 3:24–27; 1 Petrus 1:19–20; Musa 4:2. • Robert D. Hales, “Hak Pilihan: Penting dalam Rencana Kehidupan,” Ensign atau Liahona, November 2010, 24–27. 3 Yehova dan Pelayanan Prafana-Nya • Wahyu 12:7–11; Abraham 3:15–25; Ajaran dan Perjanjian 138:55–56. • Richard G. Scott, “Jesus Christ, Our Redeemer,” Ensign, Mei 1997, 53–54, 59. 4 Yehova Menciptakan Bumi • Kejadian 1:1; Yohanes 1:1–3; Ibrani 1:1–2; Musa 2:1; Mormon 9:16–17; Ajaran dan Perjanjian 38:1–3; 76:22–24; 104:14–17; Yakub 4:9; Ajaran dan Perjanjian 101:32–34; Musa 1:27–33, 39; 1 Nefi 17:36; Ajaran dan Perjanjian 49:16–17. • Russell M. Nelson, “The Creation,” Ensign, Mei 2000, 84–86. 5 Yesus Kristus Adalah Yehova dalam Perjanjian Lama • Yohanes 8:51–59; 18:5, 8; Keluaran 3:11–14; 6:2–3; 3 Nefi 15:5; Musa 6:51–52, 64–66; Kejadian 17:1–9; Abraham 1:18–19; 2:8–11. • “Bagian Pemerkayaan A: Siapa Allah dalam Perjanjian Lama,” Buku Pedoman Siswa Perjanjian Lama: Kejadian –2 Samuel, edisi ke-3. (Buku Pedoman Church Educational System, 2003), 45–48. 2 Nefi 11:2–6; Musa 6:63. Russell M. Nelson, “In This Holy Land,” Tambuli, Februari 1991, 10–19. Matius 1:18–24; Lukas 1:26–35; Yohanes 10:17–18; 1 Nefi 11:13–21; Mosia 3:7–8. Robert E. Wells, “Our Message to the World,” Ensign, November 1995, 65–66. Matius 3:13–17; 2 Nefi 31:4–21 Robert D. Hales, “The Covenant of Baptism: To Be in the Kingdom and of the Kingdom,” ” Ensign, November 2000, 6–9 6 Perlambang, Bayangan, dan Simbol tentang Yesus Kristus • • 7 Yesus Kristus—Putra Tunggal Allah dalam Daging • 8 Yesus Kristus Menggenapi Segala Kebenaran • • 9 Pengaruh Mendalam Juruselamat • 2 Korintus 5:21; Ibrani 2:17–18; 4:15–16; Ajaran dan Perjanjian 20:22; Matius 4:1–11; Lukas 22:42, 44; Yohanes 6:38; 3 Nefi 11:11; Yohanes 4:1–29. • Pelajaran Judul Bacaan yang Disarankan 10 Mari, Ikutlah Aku • Yohanes 1:35–47; 2 Nefi 26:33; Alma 5:33–34; Matius 4:18–22; Lukas 5:11; 9:57–62; 14:25–33. • Dieter F. Uchtdorf, “Jalannya Murid,” Ensign atau Liahona, Mei 2009, 75–78. • Joseph B. Wirthlin, “Ikutlah Aku,” Ensign, Mei 2002, 15–17. 11 Yesus Kristus Berjalan Berkeliling Sambil Berbuat Baik • Kisah Para Rasul 10:38; Matius 5:9–12, 21–24, 38–41, 43–47; 6:14–15; 7:1–5. • Dallin H. Oaks, “Mengasihi Sesama dan Hidup dengan Perbedaan,” Ensign atau Liahona, November 2014, 25–28. • Jeffrey R. Holland, “Harga—dan Berkat—dari Kemuridan,” Ensign atau Liahona, Mei 2014, 6–9. 12 Mukjizat di Jalan-Jalan Palestina • Markus 1:39–42; 2:1–12; 5:1–8, 19, 22–43; 8:1–9; Lukas 7:11–15; 1 Nefi 11:31; Mosia 3:5–6; 3 Nefi 17:5–9. • Sydney S. Reynolds, “A God of Miracles,” Ensign, Mei 2001, 12–13. 13 Yesus Kristus Memanggil Dua Belas Rasul • Matius 10:1–8; 16:15–19; 17:1–8; Kisah Para Rasul 1:21–22; 2:22–24, 32; 3:12–16; 4:31–33; 5:29–32; Ajaran dan Perjanjian 107:23. • Boyd K. Packer, “Dua Belas,” Ensign atau Liahona, Mei 2008, 83–87. 14 Yesus Kristus Adalah Mesias • Matius 21:1–11; Lukas 4:16–24; Yohanes 6:5–15, 31–32, 49–53, 66–69. • Penuntun bagi Tulisan Suci: “Mesias”; scriptures.lds.org. • G. Homer Durham, “Jesus the Christ: The Words and Their Meaning,” Ensign, Mei 1984, 14–16. 15 Yesus Kristus Memberlakukan Sakramen • Matius 26:26–28; Lukas 22:17–20; 1 Korintus 11:27–30; 3 Nefi 18:1–11, 28–29; 20:8–9; Ajaran dan Perjanjian 20:75–79. • Dallin H. Oaks, “Pertemuan Sakramen dan Sakramen,” Ensign atau Liahona, November 2008, 17–20. 16 Juruselamat Mendamaikan Dosa-Dosa Seluruh Umat Manusia • Markus 14:33–36; Lukas 22:39–46; Yohanes 15:13; 1 Petrus 3:18; 2 Nefi 9:21; Mosia 3:7; Alma 7:11–13; Ajaran dan Perjanjian 19:15–20. • David A. Bednar,“The Atonement and the Journey of Mortality,”Ensign, April 2012, 40–47. 17 Juruselamat Menderita dan Mati di Kayu Salib Kalvari • Matius 27:26–54; Lukas 23:34–46; Yohanes 10:11–18; 19:10–11, 19–37; 1 Nefi 19:9. • Jeffrey R. Holland, “Tak Seorang Pun Ada Bersama-Nya,” Ensign atau Liahona, Mei 2009, 86–88. 18 Juruselamat Melayani di Dunia Roh • Lukas 23:39–43; 1 Petrus 3:18–20; 4:6; Ajaran dan Perjanjian 128:15, 22; 138:1–37. • Spencer J. Condie, “The Savior’s Visit to the Spirit World,” Ensign, Juli 2003, 32–36. Pelajaran Judul Bacaan yang Disarankan 19 Dia Bangkit • Lukas 24:1–48; Yohanes 20; 1 Korintus 15:1–29, 54–58. • Dallin H. Oaks, “Resurrection,” Ensign, Mei 2000, 14–16. 20 Juruselamat Melayani Kepada “Domba-Domba Lain”-Nya • Yohanes 10:11–16; 3 Nefi 11:1–17; 15:16–21; 16:1–3. • Ronald A. Rasband, “One by One,” Ensign, November 2000, 29–30. 21 Yesus Kristus Mengorganisasi Gereja-Nya • Matius 10:1–4; 16:19; 17:3–7; 18:18; Kisah Para Rasul 2:1–6, 14–26; 4:1–13, 18–21; Kisah Para Rasul 10:9–20, 25–28, 34–35, 44–48; Kisah Para Rasul 15:1–11, 13–19; Efesus 2:19–20; 4:11–14. • Jeffrey R. Holland, “Nabi, Pelihat, dan Pewahyu,” Ensign atau Liahona, November 2004, 6–9. 22 Bapa dan Putra Menampakkan Diri kepada Joseph Smith • Joseph Smith—Sejarah 1:5–26. • Dieter F. Uchtdorf, “Buah dari Penglihatan Pertama,” Ensign atau Liahona, Mei 2005, 36–38. • Neil L. Andersen,“Joseph Smith,”Ensign atau Liahona, November 2014, 28–31. 23 Juruselamat Memulihkan Imamat, Gereja, dan Injil-Nya • Ajaran dan Perjanjian 1:17, 38; 18:33–35; Joseph Smith—Sejarah 1:17–20. • Tad R. Callister, “Apakah Cetak Biru Gereja Kristus?” (Kebaktian Church Educational System untuk dewasa muda, 12 Januari 2014); LDS.org. 24 Dia Hidup! 25 Yesus Kristus Kelak Akan Kembali • • • © 2015 OLEH INTELLECTUAL RESERVE, INC. HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG • Mosia 5:1–15; Ajaran dan Perjanjian 45:3–5; 76:19–24; 110:1– 4. Matius 25:1–13; Ajaran dan Perjanjian 133:3–19. Penuntun bagi Tulisan Suci, “Kedatangan Kedua Yesus Kristus”; scriptures.lds.org. Dallin H. Oaks, “Persiapan bagi Kedatangan Kedua,” Ensign atau Liahona, Mei 2004, 7–10. Matius 25:31–46. Bab 45, “Milenium,” Asas-Asas Injil [2009], 263–67. Bab 46, “Penghakiman Terakhir” Asas-Asas Injil [2009], 268–274. 26 Yesus Kristus Akan Memerintah sebagai Raja di Atas Segala Raja dan Menghakimi Dunia • • • 27 Yesus Kristus Adalah Terang, Kehidupan, dan Pengharapan Dunia • Mazmur 146:5; Yohanes 8:12; Roma 5:3–5; 15:13; 1 Petrus 1:3; Eter 12:4, 32; Moroni 7:3, 40–41; Ajaran dan Perjanjian 88:6–13; 138:14. • Dieter F. Uchtdorf, “Harapan akan Terang Allah,” Ensign atau Liahona, Mei 2013, 70, 75–77. 28 Kesaksian Pribadi tentang Yesus Kristus. • Matius 5:14–16; 2 Nefi 25:26; Mosia 18:8–11; 3 Nefi 18:24. • D. Todd Christofferson, “Becoming a Witness of Christ,” Ensign, Maret 2008, 58–63. SELEBARAN Menyembuhkan yang Sakit Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan bahwa iman adalah penting untuk terjadinya mukjizat: “Iman penting untuk penyembuhan melalui kuasa surga. Kitab Mormon bahkan mengajarkan bahwa ‘jika tidak ada iman di antara anak-anak manusia Allah tidak dapat melakukan mukjizat di antara mereka’ (Eter 12:12) [lihat juga 1 Nefi 7:12; A&P 35:9]. Dalam sebuah ceramah yang terkenal mengenai melayani yang sakit, Presiden Spencer W. Kimball mengatakan: ‘Perlunya iman sering kali diremehkan. Orang yang sakit dan keluarganya tampak sering bergantung sepenuhnya pada kuasa imamat dan karunia penyembuhan yang mereka harapkan dimiliki oleh para brother yang melayani itu, tetapi tanggung jawab yang lebih besar ada pada diri orang yang ddiberkati .… Unsur pentingnya adalah iman orang itu sendiri ketika orang tersebut menyadari dan dapat bertanggung jawab. “Imanmu telah menyelamatkan engkau” [Matius 9:22] sedemikian sering diulangi oleh Sang Guru sehingga hal itu nyaris seperti refrein’ [“President Kimball Speaks Out on Administration to the Sick,” New Era, Oktober 1981, 47]” (“Menyembuhkan Mereka yang Sakit,” Ensign atau Liahona, Mei 2010, 49). © 2015 OLEH INTELLECTUAL RESERVE, INC. HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG Penatua Dallin H. Oaks juga mengingatkan kita bahwa bagian yang penting dari memiliki iman adalah kesediaan untuk menerima kehendak Allah: “Sewaktu kita menjalankan kuasa imamat Allah yang benar dan sewaktu kita menghargai janji-Nya bahwa Dia akan mendengar dan menjawab doa yang penuh iman, kita harus selalu ingat bahwa iman dan kuasa penyembuhan imamat tidak dapat menghasilkan hasil yang bertentangan dengan kehendak Dia yang memiliki kuasa itu. Asas ini diajarkan dalam wahyu yang memerintahkan bahwa para penatua Gereja akan menumpangkan tangan mereka kepada orang yang sakit. Janji Tuhan adalah bahwa ‘dia yang memiliki iman kepada-Ku untuk disembuhkan, dan tidak ditetapkan pada kematian, akan disembuhkan’ (A&P 42:48; penekanan ditambahkan). Demikian juga, dalam sebuah wahyu modern lainnya Tuhan menyatakan bahwa ketika seseorang ‘meminta menurut kehendak Allah… itu dilakukan bahkan seperti yang dia minta’ (A&P 46:30) [lihat juga 1 Yohanes 5:14; Helaman 10:5]. “Dari semua hal ini kita belajar bahwa bahkan para hamba Tuhan, yang menjalankan kuasa ilahi-Nya dalam suatu keadaan di mana ada cukup iman yang untuk disembuhkan, tidak dapat memberikan berkat keimamatan yang akan menyebabkan seseorang untuk dapat disembuhkan jika penyembuhan itu bukan kehendak Tuhan. “Sebagai anak-anak Allah, yang mengetahui kasihNya yang besar dan pengetahuan-Nya yang luar biasa tentang apa yang terbaik bagi kesejahteraan kekal kita, kita memercayai-Nya. Asas utama Injil adalah iman kepada Tuhan Yesus Kristus, dan iman artinya kepercayaan. Saya merasakan kepercayaan itu dalam sebuah ceramah yang sepupu saya berikan di pemakaman seorang remaja putri yang telah meninggal karena penyakit yang serius. Dia mengucapkan kata-kata ini, yang pertama-tama membuat saya kagum dan yang kemudian meneguhkan saya: ‘Saya tahu adalah kehendak Tuhan bahwa dia meninggal dunia. Dia memiliki perawatan medis yang baik. Dia diberi berkat keimamatan. Namanya ada dalam kertas doa di bait suci. Dia ada dalam ratusan doa untuk pemulihan kesehatannya. Dan saya tahu bahwa ada cukup iman dalam keluarganya agar dia dapat disembuhkan kecuali adalah kehendak Tuhan untuk membawanya pulang pada saat ini.’ Saya merasakan kepercayaan yang sama dalam kata-kata dari ayah seorang gadis pilihan lain yang meninggal dunia karena kanker di usia remajanya. Dia menyatakan, ‘Iman keluarga kami adalah kepada Yesus Kristus dan itu tidak bergantung pada hasilnya.’ Ajaran itu benar adanya bagi saya. Kita semua melakukan semampu untuk kesembuhan orang-orang yang kita kasihi, dan kemudian kita memercayakan kepada Tuhan hasilnya” (“Menyembuhkan Mereka yang Sakit,” Ensign atau Liahona, Mei 2010, 50). SELEBARAN Perlambang, Bayangan, dan Simbol tentangYesus Kristus Perlambang, Bayangan, dan Simbol tentang Yesus Kristus dalam Perjanjian Lama Penggenapan dalam Kehidupan Kristus Kejadian 22:1–14 Yohanes 3:16; 19:16–18; Yakub 4:4 –5 Keluaran 3:7–8, 10–12 Matius 1:21; 2 Nefi 6:17 Keluaran 12:3, 5–7, 13–14, 46 Yohanes 1:29; 19:14, 31–36; 1 Petrus 1:18–19 Keluaran 16:14 –15, 18 Yohanes 6:5–10, 48–51 Imamat 8:15, 30; 17:11 Ibrani 9:22; 13:12 Imamat 16:2–6, 17 Ibrani 9:6–12; 10:11–12 Imamat 22:19–22 Ibrani 9:14; Ajaran dan Perjanjian 20:22 Bilangan 21:4 –9. Yohanes 3:14 –15; Helaman 8:13–15 Yunus 1:17; 2:10 Matius 12:38–40 © 2015 OLEH INTELLECTUAL RESERVE, INC. HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG Perlambang, Bayangan, dan Simbol tentangYesus Kristus Perlambang, Bayangan, dan Simbol tentang Yesus Kristus dalam Perjanjian Lama Penggenapan dalam Kehidupan Kristus Kejadian 22:1–14 Yohanes 3:16; 19:16–18; Yakub 4:4 –5 Keluaran 3:7–8, 10–12 Matius 1:21; 2 Nefi 6:17 Keluaran 12:3, 5–7, 13–14, 46 Yohanes 1:29; 19:14, 31–36; 1 Petrus 1:18–19 Keluaran 16:14 –15, 18 Yohanes 6:5–10, 48–51 Imamat 8:15, 30; 17:11 Ibrani 9:22; 13:12 Imamat 16:2–6, 17 Ibrani 9:6–12; 10:11–12 Imamat 22:19–22 Ibrani 9:14; Ajaran dan Perjanjian 20:22 Bilangan 21:4 –9. Yohanes 3:14 –15; Helaman 8:13–15 Yunus 1:17; 2:10 Matius 12:38–40