PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN TIDAK AMAN DAN KECEMBURUAN PADA WANITA DEWASA AWAL YANG BERPACARAN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Oleh : Stenny Prawitasari NIM: 099114049 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014 i PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI .Psi. iii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI “ Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN, percayalah kepada-Nya maka IA akan bertindak (Mazmur 37:5) ” “ Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN (Yeremia 17:7) ” “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur (Filipi 4:6)” “Bersandarlah kepada TUHAN, percayalah pada dirimu dan beranilah bermimpi - NN” “ I can do everything through HIM who gives me strength (Philippians 4:13)” iv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Karya yang sederhana dan tidak sempurna ini, saya persembahkan secara khusus kepada : TUHAN YESUS atas segala berkat dan pernyertaan-Nya Papa, Mama dan Adek tersayang atas doa dan dukungannya Yohannes yang selalu menyemangati dan menguatkan PERNYATAAN KEASLIAN KARYA v PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan dalam daftar pustaka, sebagaiman layaknya karya ilmiah. Yogyakarta, 7 Januari 2014 Penulis Stenny Prawitasari vi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN TIDAK AMAN DENGAN KECEMBURUAN PADA WANITA DEWASA AWAL YANG BERPACARAN Stenny Prawitasari ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kelekatan tidak aman dengan kecemburuan pada wanita dewasa awal yang berpacaran. Dalam penelitian ini kecemburuan diukur dengan skala Jealousy-Evoking Partner Behavior dan kelekatan tidak aman diukur dengan skala ECR-R ( Experience In Close Relationship Questionnaire Revised). Subjek yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah 120 wanita dewasa awal yang berpacaran. Hasil penelitian dengan menggunakan analisis Pearson menunjukkan adanya korelasi negatif antara kelekatan tidak aman dan kecemburuan pada wanita (-0.234). Kata Kunci : Kelekatan, Cemburu, Wanita, Berpacaran vii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI THE RELATION BETWEEN INSECURE ATTACHMENT AND JEALOUSY IN DATING EARLY ADULT WOMEN Stenny Prawitasari ABSTRACT The aim of this research is to determine the relation between insecure attachment with jealousy in dating early adult women. In this research, jealousy was measured by Jealousy-Evoking Behavior Partners Scale and insecure attachment was measured by ECR-R (Experience in Close Relationship Questionnaire Revised). Subjects were evolved for this research were 120 early adult women in romantic relationship. The result with the Pearson’s Analyst showed a negative correlation between insecure attachment and jealousy in women (-0.234). Keywords : Attachment, Jealousy, Women, Dating LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : viii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Nama Nomor Mahasiswa : Stenny Prawitasari : 099114049 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan Kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Hubungan Antara Kelekatan Tidak Aman dan Kecemburuan Pada Wanita Dewasa Awal yang Berpacaran” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan Kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada Tanggal : 7 Januari 2014 ix PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Kata Pengantar Pertama-tama penulis mengucap puji syukur dan terima kasih atas berkat dan kasih karunia yang Tuhan Yesus berikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Kelekatan Tidak Aman dengan Kecemburuan pada Wanita Dewasa Awal yang Berpacaran” oleh karena pimpinan dan kasih-Nya. Skripsi ini dapat selesai pula dengan adanya dukungan dari pihak-pihak lain. oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1. Bapak Heri Widodo, S.Psi., M.Psi. atas semangat dan bimbingannya yang dengan sabar telah membantu saya menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih banyak pak, maaf selalu merepotkan bapak. Tuhan memberkati selalu pak. 2. Ibu Dr. Tjipto Susana, M.Si atas bimbingan dan masukannya sebagai dosen penguji 3. Ibu Agnes Indar Etikawati M.Si., Psi atas bimbingan dan masukannya sebagai dosen penguji 4. Bapak Cornelius Siswo Widyatmoko, M.Psi sebagai Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma 5. Mama dan papaku tersayang yang walapun jauh dan berbeda pulau, terimakasih atas nasehat, teguran dan doa yang selalu mengiringi setiap langkah hidup kakak. Terima kasih atas pertanyaan yang selalu menanyakan kapan skripsi selesai, yang memotivasi kakak buat ngerjain ini dan nggak akan selesai tanpa bantuan doa mama papa dan bantuan x PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tuhan. Makasi mama papaku sayang udah biayain kuliah dan hidup kakak selama di Jogja. Tuhan akan balaskan itu semua melalui berkat Tuhan yang luar biasa 6. Adekku tercinta yang kadang nyebelin tapi juga ngangenin, Meisya Pratantia, atas dukungan dan doanya yang selalu menemani selama ini. Sukses buat kuliahmu ya nyooo.. jangan khawatir masalah perkuliahan hari Sabat, Tuhan pasti memberi jalan keluar yang nggak kita duga. Tetap berdoa dan melayani Tuhan yg utama selain berusaha semaksimal mungkin. 7. Johannes Ruhupatty, orang yang selalu setia menemani saya saat saya dalam keadaan tertekan, sedih, senang dan sukacita. Orang yang selalu memberikan semangat dan dukungan penuh dengan memberikan perhatian, kasih sayang dan pengingat untuk selalu menyerahkan segala sesuatunya sama Tuhan dan meyakinkan Tuhan sudah merencanakan yang terbaik buat saya. Makasi banyak buat semuanya, bersyukur Tuhan mempertemukan kita di kota yang Istimewa ini Tuhan memberkati selalu dan sukses buat tesisnya 8. Buat Ibu dan Bapak Ruhupatty yang di Cirebon yang selalu mendoakan saya, terimakasih banyak bu, pak, semoga sehat-sehat selalu dan TUHAN memberkati. 9. Sahabatku yang gokil selama kuliah di Jogja, Christi, Yanti, Deta dan Keket. Makasih banyak buat canda tawa selama 4 tahun ini, senang banget xi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI bisa ketemu kalian disini. Makasi buat dukungannya dan doanya. Semangat buat kalian, aku pasti bakal kangen kalian banget. 10. Teman-teman seperjuangan skripsi, Rani, Ginza, Elok dan Laksmi. Perjuangan kita hampir selesai, walaupun banyak banget rintangan yang kita alami selama ngerjain skripsi, tapi Tuhan sudah berkati kita sampe tahap akhir ini. Sukses buat masa depan kita semua dan makasih buat dukungan yang menguatkan untuk progres skripsi ini. 11. Makasi buat staf Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Mas Muji selama aku jadi asisten praktikum. Buat Mas Doni, Mbak Nanik dan Mas Gandung makasi buat kerjasamanya semua dan maaf sudah merepotkan hehehe Tuhan memberkati selalu. 12. Buat teman-teman relawan di FSG Tunas Bangsa RS. Sardjito, senang bisa berdinamika dengan kalian, mendapat pengalaman yang sangat berharga untuk mendampingi anak-anak penderita kanker darah. Makasi buat dukungannya semua 13. Panitia Live In 2012 yang sudah berjuang sehingga Puji Tuhan bisa memasukkan namaku jadi peserta Live In 2012. Bersyukur banget bisa berdinamika dengan kalian walaupun beda angkatan dengan teman-teman Live In Jepurun Lor angkatan 2012 yang luar biasa kerjasamanya. Kelompok yang solid dan friendly banget, bisa dapat pengalaman berharga bisa tinggal di desa Jepurun Lor yang mengesankan xii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14. Keluarga kecilku di Jogja yang luar biasa, seluruh anggota Keluarga Mahasiswa Advent Yogyakarta. Puji Tuhan bisa sama-sama melayani di Yogyakarta dan mendukung satu sama lain buat tetap melayani Tuhan dan mempertahankan iman walaupun jauh dari orang tua dan pergumulan akan hari Sabat. Kalian luar biasa dan Tuhan pasti memberkati kita semua. Makasi buat sharing, canda tawa yang selalu kita lakukan setiap bertemu. Pasti bakal kangen kalian semua. Semangat buat kalian dan tetap pertahankan apa yang sudah kita imani karna Tuhan sudah merancang rencana yang indah buat kita kalau kita percaya kepada Tuhan. 15. Keluarga kecilku yang lain yang nda akan dilupakan, GOBLIN! Temanteman SMA yang walaupun kita punya kesibukan masing-masing dan berpencar-pencar tapi tetap saling kontak dan mendukung penuh temanteman yang lainnya. Intan, Sheilla, Diana, Lia, Qonie, Lucia, Dian, Awanis, Riana, Nina, Medi, Dita, David, Herdiko, Adzmy, Adit dan Andira. Kalian semua unik dan ngangenin banget.. makasi buat kebersamaannya sampai bertemu di kota yang udah kita janjikan dulu 16. Sahabat masa kecil yang walaupun jauh tapi tetap selalu dihati.. Keke, Stevi, Elysa, Cha-Cha, Chyntia makasi buat dukungan dan bantuannya yaa, pengen ketemu kalian semua full team 17. Teman-teman Psikologi angkatan 2009, senang bisa berteman dan bertemu dengan kalian semua di kota tercinta ini. Sukses buat kita semua xiii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18. Buat semua teman-teman yang berpartisipasi membantu mengisi kuesioner, makasi banyak dan pihak-pihak lain yang mendukung dan mendoakan, smoga Tuhan berkati kalian semua. Terimakasih banyak yaa. Semoga skripsi yang belum sempurna ini dapat menjadi berkat dan bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Penulis xiv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ............................... ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii HALAMAN MOTTO ....................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA....................................... vi ABSTRAK ......................................................................................................... vii ABSTRACT ........................................................................................................ viii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................... ix KATA PENGANTAR ........................................................................................ x DAFTAR ISI ...................................................................................................... xv DAFTAR TABEL .............................................................................................. xix DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xx BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................ 10 C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 10 D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 10 1. Manfaat Teoritis............................................................................ 10 2. Manfaat Praktis ............................................................................ 10 xv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 11 A. Dewasa Awal ..................................................................................... 11 1. Pengertian .............................................................................. 11 2. Tugas Perkembangan Dewasa Awal .................................... 14 3. Ciri-ciri Sosio Emosi ............................................................. 15 B. Kecemburuan (Jealousy).................................................................. 16 1. Pengertian .............................................................................. 16 2. Komponen Cemburu ............................................................ 17 3. Proses Terjadinya Cemburu................................................. 18 4. Faktor Penyebab ................................................................... 19 C. Kelekatan Tidak Aman (Insecure Attachment) .............................. 23 1. Pengertian .............................................................................. 23 2. Tipe-tipe Kelekatan .............................................................. 26 3. Dampak Kelekatan .............................................................. 28 D. Dinamika Hubungan Kelekatan Tidak Aman dan Kecemburuan30 1. Bagan hubungan kelekatan tidak aman dan kecemburuan33 E. Hipotesis ............................................................................................ 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 35 A. Jenis Penelitian ................................................................................. 35 B. Variabel Penelitian ........................................................................... 35 C. Definisi Operasional ......................................................................... 35 D. Subjek Penelitian .............................................................................. 36 xvi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI E. Metode Pengambilan Sample .......................................................... 37 F. Metode dan Alat Pengumpulan Data .............................................. 37 1. Metode Pengumpulan Data ................................................. 37 2. Alat Pengumpulan Data ...................................................... 38 G. Kredibilitas Alat Ukur ..................................................................... 40 1. Validitas .................................................................................. 40 2. Reliabilitas .............................................................................. 41 3. Seleksi Item ............................................................................ 41 H. Metode Analisis Data ....................................................................... 45 1. Uji Asumsi .............................................................................. 45 2. Uji Hipotesis ........................................................................... 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 46 A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian........................................... 46 B. Hasil Penelitian ................................................................................ 46 1. Data Demografis .................................................................... 46 2. Uji Asumsi .............................................................................. 48 C. Hasil Penelitian ............................................................................... 50 D. Statistik Deskriptif ............................................................................ 51 E. Pembahasan ...................................................................................... 52 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 56 A. Kesimpulan ....................................................................................... 56 B. Saran .................................................................................................. 56 xvii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 58 LAMPIRAN ....................................................................................................... 60 xviii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 3.1 : Cetak Biru Kelekatan Tidak Aman Sebelum Uji Coba .................... 39 Tabel 3.2 : Cetak Biru Kecemburuan Sebelum Uji Coba ................................... 40 Tabel 3.3 : Cetak Biru Kelekatan Tidak Aman Setelah Uji Coba I .................... 42 Tabel 3.4 : Cetak Biru Kelekatan Tidak Aman Setelah Uji Coba II ................... 42 Tabel 3.5 : Cetak Biru Kelekatan Tidak Aman Setelah Uji Coba III ................. 43 Tabel 3.6 : Cetak Biru Kelekatan Tidak Aman Setelah Uji Coba IV ................. 44 Tabel 3.7 : Cetak Biru Kecemburuan Setelah Uji Coba I ................................... 44 Tabel 4.1 : Data Demografis Usia Subjek Penelitian .......................................... 47 Tabel 4.2 : Normalitas Variabel Penelitian ......................................................... 49 Tabel 4.3 : Hasil Pengukuran Statistik Deskriptif............................................... 51 xix PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Laporan Survei Penelitian ............................................................. 61 Lampiran 2 : Skala Uji Coba ............................................................................... 64 Lampiran 3 : Skala Penelitian ............................................................................. 76 Lampiran 4 : Hasil Penelitian.............................................................................. 86 xx PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat melepaskan diri satu sama lain. Mereka saling berinteraksi dalam keseharian untuk memenuhi kebutuhan satu sama lain. Hubungan yang terdiri dari dua orang atau lebih dan memiliki ketergantungan yang saling membutuhkan satu sama lain secara konsisten disebut dengan hubungan interpersonal (Sarwono, 2009). Hubungan interpersonal memiliki bermacam-macam bentuk, salah satunya adalah relasi romantis (romantic relationship). Relasi romantis ini merupakan salah satu tugas perkembangan individu yaitu mencari pasangan. Tugas perkembangan ini juga harus dipenuhi oleh individu dewasa muda (Papalia, Olds & Feldman, 2007) . Erikson (dalam Santrock, 1994) menyatakan bahwa masa dewasa awal adalah masa keintiman versus isolasi. Erikson menambahkan bahwa dalam masa ini individu menjalin relasi dengan orang lain. Pada masa dewasa awal, seseorang akan mencoba untuk menjalin hubungan baik dengan sesama. Hal ini di tambahkan pula oleh Havigurst (dalam Hurlock, 1990) yang menyatakan bahwa salah satu tugas perkembangan yang menjadi karakteristik masa dewasa awal adalah memilih pasangan hidup. Individu memilih pasangan hidup mengawalinya dengan menjalin hubungan romantis antara 1 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2 dua individu yang berlawanan jenis yang disebut sebagai berpacaran (romantic relationship). Hubungan berpacaran ini memiliki dinamika antara dua orang yang berbeda karakteristik yang menyebabkan timbulnya permasalahan. Permasalahan yang biasa terjadi dalam hubungan berpacaran salah satunya adalah masalah cemburu. Cemburu (jealousy) merupakan suatu pengalaman dengan adanya ancaman pada hubungan romantis dan menyebabkan adanya perilaku yang dirancang untuk dapat tetap mempertahankan hubungan dengan pasangannya (De Silva dalam Easton & Shackelford, 2009). Cemburu dapat pula didefinisikan sebagai suatu respons terhadap ketidaksetiaan partner, baik yang bersifat nyata maupun imajinasi. Rasa cemburu muncul ketika seseorang merasa terancam akan kehilangan hubungan yang disebabkan oleh orang yang dianggap sebagai pesaingnya. Kecemburuan pada individu muncul ketika menjalani hubungan bersama pasangannya yang diliputi dengan perasaan takut, curiga, tidak percaya, cemas, marah, merasa dikhianati, merasa ditolak, terancam dan merasa kesepian (Brehm, 1992). Cemburu dapat pula didefinisikan sebagai suatu respon permusuhan secara emosional yang nyata terhadap pasangan dan potensi akan adanya ketertarikan pada pihak ketiga (Bringle & Buunk, 1986). Cemburu meliputi keseluruhan emosi seperti merasa cemas, takut, merasa tidak aman, marah, sedih, iri, merasa bersalah dan frustasi (Zammuner & Fischer dalam Bevan & Hale, 2006). Cemburu terdiri dari komponen emosional dan kognitif. Pfeiffer dan Wong menunjukkan bahwa PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3 kecemburuan emosional meliputi emosi negatif dari iri hati, kecemasan, ketidaknyamanan, kemarahan, kecemburuan, ketakutan, ktidaknyamanan, kekhawatiran dan kekecewaan (Bevan & Hale, 2006). Secara konsisten, penelitian menunjukkan bahwa wanita memiliki kecemburuan yang sangat besar secara emosional walaupun tidak menutup kemungkinan wanita juga memiliki kecemburuan secara seksual. Prof. Heymans (Kartono, 2006) menyatakan bahwa kaum wanita memiliki perasaan yang pada pengalamanpengalaman tertentu sehingga mempunyai emosional yang sangat kuat. Wanita yang memiliki emosi yang kuat akan lebih cepat bereaksi dan lebih cepat untuk berkecil hati, bingung takut dan cemas. Hal ini menyebabkan wanita lebih mudah merasa depresi. Kecemburuan emosional pada wanita akan berdampak negatif pada wanita tersebut. Cemburu merupakan salah satu dari tiga prediktor yang kuat terhadap kekerasan pada wanita (O’Leary, Slep, & O’Leary, 2007). Cemburu memiliki konsekuensi secara positif dan negatif. Efek cemburu secara positif dapat dilihat sebagai bentuk cinta, afeksi, perhatian dan kesetiaan terhadap pasangan (Salovey & Rodin, 1985). Namun di sisi lain, kecemburuan yang tinggi akan menimbulkan adanya kekerasan, perceraian dalam rumah tangga bahkan sampai kepada kematian (Buss, 2000). Adanya kasus kematian yang disebabkan adanya perasaan cemburu dilakukan oleh Melanie Jane Smith. Dalam kasus ini Smith membunuh seorang wanita bernama Shiers. Pembunuhan ini dilakukan dengan cara menyulut api dari luar kamar yang menyebabkan kebakaran di tempat PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4 kediaman Shiers dan meninggal karena menghirup asap tersebut. Hal ini disebabkan adanya kecemburuan pada Smith yang menuduh Shiers telah berhubungan seksual dengan kekasihnya (di sadur dari The Telegraph News 9:19PM 10 Apr 2001). Kasus lain berasal dari seorang wanita bernama Yuliati (25) yang berasal dari Semarang yang merasa curiga dan cemburu karena pasangannya masih memiliki hubungan dengan mantan istrinya. Kecemburuan ini menyebabkan Yuliati menaiki Tower Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (Sutet) setinggi 50 meter pada tanggal 7 September 2013 (Di sadur dari Okezone.news 13:05 Wib). Berdasarkan data dari Komnas Perlindungan Anak yang menerima pengaduan sebanyak 2.518 kasus perceraian pada tahun 2011. Kasus perceraian ini terdapat 819 kasus yang penyebab utamanya adalah kecemburuan dan lebih dari setengah kasus perceraian tersebut digugat oleh wanita (disadur dari Gresnews pada Kamis, 29 Maret 2012, 19:10:07 WIB). Kasus tersebut mendukung data survey (Danastri dkk, 2013) yang didapatkan hasil bahwa dari 96 perempuan terdapat 3 orang yang tidak pernah cemburu dan 11 dari 93 perempuan menyatakan bahwa mereka sangat sering cemburu. Dari hasil survei secara keseluruhan diketahui bahwa sebagian besar perilaku dan karakteristik saingan yang menyebabkan wanita cemburu antara lain pasangan yang masih memiliki hubungan dan menceritakan mengenai mantan kekasih atau masa lalu, perilaku pasangan yang berlebihan terhadap lawan jenis secara emosional, subjek yang tidak mendapat perhatian, pasangan yang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5 melakukan kontak fisik dengan lawan jenis, pasangan yang menghabiskan banyak waktu dengan subjek dan karakter saingan yang memiliki nilai lebih pada penampilan dan kemampuan inteligensi, serta perilaku saingan yang agresif terhadap pasangan. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa adanya kecemburuan romantis dikaitkan dengan sejumlah dampak negatif seperti depresi, perceraian, kekerasan dalam rumah tangga dan ketidakpuasan dalam berelasi (Pines & Aronson, 1983). Pernyataan tersebut juga didukung Guerrero and Jorgensen (1991) dalam penelitiannya yang menyatakan bahwa kecemburuan berhubungan negatif dengan kelanggengan pernikahan dan berhubungan positif dengan masalah perceraian atau perpisahan. Kecemburuan pada wanita merupakan suatu tanda bahwa pasangan mereka mungkin memiliki keterlibatan secara emosional dan menginvestasikan sumber daya yang dimiliki kepada wanita lain (Buss dalam Easton&Shackelford, 2009). Hal ini menunjukkan bahwa wanita memiliki kecemburuan yang sangat besar secara emosional dibandingkan dengan pria (Sagarin dalam Easton&Shackelford, 2009). Dalam penelitian Easton dan Shackelford (2009) memprediksikan bahwa wanita memiliki presentase yang sangat besar dibandingkan dengan laki-laki yang memiliki kecemburuan yang tidak wajar akan menggunakan benda yang terdekat yang menimbulkan adanya kekerasan, mencoba untuk membunuh dan ketika ia benar-benar membunuh pasangannya. Hal ini didukung dengan adanya penelitian bahwa PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6 wanita dua kali lebih banyak melakukan pembunuhan dibandingkan pria yang diakibatkan adanya kecemburuan (Harris, 2004) Penelitian dari Miler (dalam Wisnuwardani, 2002) menunjukkan bahwa cemburu disebabkan oleh siapa dan apa yang membuat individu tersebut cemburu. Hansen (dalam Bringle dan Buunk 1991) menyebutkan bahwa kecemburuan juga dapat disebabkan oleh hobi, teman-teman pasangan, pekerjaan, bahkan karena keluarga pasangan. Buunk (dalam Brehm, 1992) menambahkan bahwa wanita merasa cemburu karena keyakinan pada dirinya bahwa apabila hubungan dengan pasangannya berakhir, ia akan sulit mendapatkan hubungan lain. Hal ini juga ditambahkan oleh Guerrero dan Andersen (1998) yang menyatakan bahwa kecemburuan cenderung terjadi ketika orang menduga bahwa mereka memiliki resiko kehilangan makna dalam suatu hubungan. Menurut Miller (dalam Wisnuwardani, 2002) tinggi rendahnya kecemburuan individu terkait beberapa hal yang berhubungan dengan ketergantungan (dependency) dalam hubungan dengan pasangan. Salah satu bentuk ketergantungan itu adalah gaya attachment dimana individu yang membutuhkan perhatian akan lebih mudah cemburu dibandingkan dengan individu yang mandiri. Bowlby (dalam Wigman, Archer & Kevan, 2008) mengatakan bahwa kelekatan adalah ikatan kedekatan emosional antara anak dan pengasuhnya. Adapun kelekatan ini berkaitan atau berkelanjutan hingga individu memiliki hubungan di masa dewasa dengan orang lain. Secara umum kualitas dalam PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7 hubungan pada masa dewasa sangat dipengaruhi oleh apa yang terjadi selama masa kanak-kanak, khususnya dalam hubungan anak-pengasuh (Collins & Read, 1990). Hal ini juga didukung dengan pernyataan Hazan dan Shaver (dalam Collins & Read, 1990) yang menyatakan bahwa penggunaan teori kelekatan bayi digunakan sebagai kerangka kerja untuk meneliti bagaimana hubungan cinta dewasa terkait dengan interaksi orang tua-anak pada masa awal. Kelekatan ini terdiri dari dua tipe yaitu kelekatan yang aman dan tidak aman. Hazan dan Shaver mulai menerjemahkan tipologi yang dikembangkan oleh Ainsworth et al. (dalam Collins & Read, 1990) bahwa terdapat tiga jenis kelekatan pada hubungan orang dewasa. Dalam penelitiannya tersebut terdapat kategori yang mencirikan diri responden yaitu kelekatan aman (secure), kelekatan cemas (anxiety) dan kelekatan menghindar (avoidant). Individu yang memiliki kelekatan aman memiliki hubungan yang ditandai dengan kebahagiaan, kepercayaan, dan persahabatan, sedangkan individu yang memiliki kelekatan tidak aman memiliki hubungan yang ditandai oleh emosi tinggi dan rendah, kecemburuan, dan obsesif terhadap pasangan mereka. Orang dewasa dengan kelekatan cemas memiliki keragu-raguan yang berlebihan pada dirinya dan merasa disalahpahami oleh orang lain, sedangkan orang dewasa aman merasa disukai dan percaya bahwa orang lain secara umum memiliki tujuan dan niat yang baik. Seseorang yang memiliki gaya kelekatan yang aman memiliki harga diri yang tinggi sehingga ia merasa aman untuk berhubungan dengan orang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8 lain sehingga ia akan lebih menghargai komitmen dan akan membentuk hubungan yang lama serta menghindari permusuhan atau konflik. Hal ini menunjukkan bahwa kelekatan aman memiliki kecemburuan yang kecil dikarenakan individu merasa nyaman dalam hubungan interpersonal (Baron & Bryne, 2005). Seseorang yang memiliki gaya kelekatan tidak aman akan cenderung memiliki perasaan yang kurang nyaman dalam menjalani hubungan dengan pasangannya sehingga mereka tidak memiliki kepercayaan yang besar terhadap pasangannya serta tidak memiliki ketergantungan yang besar terhadap pasangannya yang menyebabkan mereka tidak terlalu menginginkan hubungan yang terlalu dekat atau intim terhadap pasangannya(Baron & Bryne, 2005). Seseorang yang memiliki gaya kelekatan kecemasan cenderung memberikan segalanya bagi pasangan yang ia cintai. Mereka memiliki kadar kecemasan yang tinggi yang karena mereka tidak dapat hidup sendiri tanpa adanya orang lain yang mencintai dirinya dan meninggalkannya. Mereka khawatir pasangannya tidak mencintai dirinya seperti ia mencintai pasangannya yang menyebabkan ia merasa cemas, takut akan kehilangan orang yang ia sayangi sehingga timbullah rasa cemburu yang berlebihan terhadap pasangannya (Baron & Bryne, 2005). Penelitian Bringle dan Evenbeck (dalam Mathes, Phillips, Skowran & Dick III, 1982) menunjukkan bahwa skala self-report Jealousy berkorelasi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9 positif dan signifikan dengan indikasi harga diri yang rendah, kecemasan, ketidakpuasan dalam hidup. Menurut Rydell dan Bringle (2007) kecemburuan terdiri dari dua jenis yaitu kecemburuan reaktif dan kecemburuan dengan curiga. Kecemburuan reaktif harus lebih erat berkaitan dengan faktor eksternal (misalnya, ketergantungan, situasi sosial, hubungan kepercayaan), sedangkan kecemburuan dengan curiga berkaitan erat dengan faktor internal (misalnya, ketidakamanan, harga diri). Hal ini juga ditambahkan Mathes dan Savera (1981) bahwa salah satu bentuk spesifik dari ketidakamanan dan kesepian di masa lalu mengakibatkan peningkatan pada kecemburuan. Buunk, Guerrero, Sharpsteen dan Kirkpatrick (dalam Knobloch, Solomon & Cruz, 2001) menyatakan bahwa kecemasan dalam suatu hubungan secara khusus meningkatkan kecemburuan yang dialami. Secara konsisten penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang memiliki gaya kelekatan cemas lebih cemburu dibandingkan dengan orang-orang yang memiliki gaya kelekatan yang aman. Penelitian menyatakan bahwa wanita lebih banyak memiliki kelekatan yang cemas dibandingkan dengan pria yang identik dengan kelekatan menghindar (Mikulincer&Goodman, 2006). Dari berbagai penelitian, peneliti menarik kesimpulan bahwa gaya kelekatan tidak aman merupakan salah satu penyebab adanya kecemburuan pada individu yang mempengaruhi kualitas hubungan dengan pasangannya. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10 Dengan demikian, peneliti ingin meneliti apakah ada hubungan antara kecemburuan yang terjadi pada wanita yang menjalin hubungan berpacaran dengan gaya kelekatan yang dialami oleh pasangan tersebut. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara tipe kelekatan tidak aman dengan kecemburuan pada wanita dewasa awal. C. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi kelekatan tidak aman dengan kecemburuan pada wanita dewasa awal yang menjalin hubungan berpacaran D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam ilmu psikologi khususnya dalam bidang psikologi sosial serta hubungan dengan relasi sesama. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan khususnya bagi wanita yang berpacaran untuk dapat melihat dampak-dampak yang ditimbulkan akibat rasa cemburu yang dimiliki sehingga dapat mengembangkan hubungan relasi yang lebih sehat. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dewasa Awal 1. Pengertian Masa dewasa awal merupakan suatu masa dimana individu mencari kemantapan dan masa yang reproduktif. Makna dari masa ini adalah masa yang penuh dengan masalah, ketegangan emosi, periode komitmen, masa ketergantungan dan penyesuaian diri terhadap pola hidup yang baru (Hurlock dalam Jahja 2011). Rentang usia dewasa awal adalah (18-30 tahun). 1.1. Ciri Dewasa Awal Masa dewasa dapat dikatakan sebagai masa yang sulit karena pada masa ini individu dituntut untuk dapat hidup mandiri dan melepaskan ketergantungannya dengan orang tua. Hurlock (dalam Jahja, 2011) menguraikan ciri-ciri masa dewasa awal yaitu: a. Masa Pengaturan Individu pada masa ini akan “mencoba-coba” sebelum pada akhirnya menentukan pilihan mana yang sesuai dan cocok yang dapat memberikan kepuasan yang permanen. Saat 11 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12 individu sudah menemukan pola hidup yang sesuai dengan kebutuhannya, maka ia akan mengembangkan pola perilaku, sikap dan nilai yang akan menjadi sesuatu yang khas selama hidupnya. b. Masa Usia Produktif Masa-masa ini adalah masa yang cocok untuk menentukan pasangan hidup, menikah dan bereproduksi karena organ reproduksi ini sudah sangat produktif untuk menghasilkan keturunan. c. Masa Bermasalah Masa ini dikatakan masa yang sulit dan bermasalah dikarenakan individu harus menyesuaikan dirinya untuk penyeseuaian dengan peran barunya yaitu pekerjaan dan perkawinan. Apabila individu tidak dapat menyesuaikan dengan peran barunya tersebut maka hal ini akan menimbulkan masalah karena adanya faktor-faktor seperti kurang siap dan tidak dapat menyesuaikan diri dengan peran yang baru yang menyebabkan individu kaget dengan peran yang dikerjakan secara bersamaan dan tidak adanya bantuan dari orang tua atau orang lain untuk menyelesaikan masalah tersebut. d. Masa Ketegangan Emosional Individu yang berusia 20-an tahun memilii emosi yang tidak terkendali sehingga akan labil, resah dan memberontak. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13 Emosi individu pada masa ini cenderung bergelora dan mudah tegang. Namun pada saat memasuki usia 30-an, individu cenderung tenang dan stabil dalam emosi. e. Masa Komitmen Individu akan mulai menyadari mengenai pentingnya arti komitmen sehingga akan membentuk tanggung jawab, komitmen yang baru dan pola hidup yang berbeda pula. f. Masa Ketergantungan Pada masa ini individu masih memiliki ketergantungan dengan orang tua atau organisasi yang mengikatnya hingga di akhir usia 20 tahun. g. Masa Perubahan Nilai Perubahan nilai yang terjadi pada masa dewasa dikarenakan adanya pengalaman dan hubungan sosial yang semakin luas. Nilai-nilai yang dimaksud disini adalah nilainilai yang meningkatkan kesadaran yang positif. h. Masa Penyesuaian Diri dengan Hidup Baru Saat individu memasuki masa dewasa maka individu tersebut memiliki rasa tanggung jawab yang lebih karena akan memiliki peran ganda sebagai orang tua dan pekerja. i. Masa Kreatif Pada masa ini seseorang bebas untuk berbuat apa yang diinginkannya namun tergantung pada apa yang menjadi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14 minat, kemampuan dan kesempatan yang dimiliki individu tersebut. 2. Tugas Perkembangan Dewasa Awal Hurlock menyebutkan bahwa ada dua hal yang menunjukkan tugas perkembangan dewasa awal. Hal tersebut adalah kemandirian ekonomi dan kemandirian membuat keputusan. Sedangkan, menurut Erikson (dalam Santrock, 1994), masa dewasa awal adalah masa keintiman versus isolasi. Erikson menambahkan bahwa dalam masa ini, sebelum individu menjalin relasi dengan orang lain, individu tersebut harus terlebih dahulu mengerti siapa dirinya dan bagaimana caranya untuk menjadi mandiri. Tahap dewasa muda individu mulai karier dan pada tahap ini individu memulai kariernya dan mencari pasangan intim untuk membangun hubungan berpacaran yang lebih serius atau bahkan hingga membangun sebuah rumah tangga (Santrock, 2008) Masa dewasa awal merupakan masa terpanjang setelah masa kanak-kanak dan remaja. Dalam masa ini individu dituntut untuk tidak bergantung dengan orang tua dan mulai belajar hidup mandiri dikarenakan adanya peran dan tugas yang baru. Dalam perkembangan kognitif, orang dewasa lebih sistematis dalam mengahadapi masalah dan dapat memecahkan masalah dari satu masalah ke masalah lain. kemampuan kognitif pada orang dewasa sangat PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15 baik dan dapat beradaptasi dengan aspek pragmatis kehidupannya. Pada masa dewasa, individu akan menyadari akan adanya perbedaan pendapat dan perspektif orang lain (Santrock, 1995). 3. Ciri-ciri Sosio Emosi Hasil penelitian menujukkan bahwa 20 tahun pertama dalam kehidupan bisa memprediksi kehidupan sosioemosi pada usia dewasa. (Mc Adams & Olsen; Sroufe, Coffino, & Carlson, dalam Santrock,2012) 3.1 Temperamen Tempramen merupakan suatu gaya perilaku dan karakteristik respons emosional yang sifatnya individual. Pada masa dewasa awal, sebagian besar individu memperlihatkan adanya perubahan suasana hati dibandingkan ketika masa remaja; dalam masa dewasa ini mereka lebih bertanggung jawab dan lebih jarang berperilaku yang mengandung resiko (Caspi dalam Santrock, 2012). 3.2 Cinta yang romantis Cinta yang romantis adalah hal yang sangat penting khususnya bagi mahasiswa perguruan tinggi. Hal ini diakibatkan oleh karena dalam penelitian Berscheid, Synder, dan Omoto (dalam Santrock, 1995) ditemukan bahwa lebih dari separuh responden mengatakan bahwa kekasih memiliki hubungan dekat dengan mereka dibandingkan dengan orang tua. . PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16 B. Kecemburuan (Jealousy) 1. Pengertian Cemburu merupakan suatu tanda yang memberitahukan bahwa ada sesuatu yang salah yang terjadi dalam hubungan yang dirasakan oleh salah seorang dalaam konteks hubungan tersebut (Duck, dalam Rahardjo, Rachmatan & Lee, 2011). Cemburu (jealousy) merupakan respons terhadap ketidaksetiaan partner baik yang bersifat nyata maupun imajinasi. Rasa cemburu muncul ketika seseorang merasa terancam akan kehilangan hubungan yang penting yang disebabkan oleh rival dan yang memiliki hubungan dengan perasaan takut, curiga, tidak percaya, cemas, marah, merasa dikhianati, merasa ditolak, terancam dan merasa kesepian (Brehm, 1992). Menurut Davis (dalam Buunk, Angletner, Oubaid&Buss, 1996) memjelaskan bahwa cemburu merupakan suatu reaksi ketakutan dan kemarahan untuk melindungi, memelihara dan menjaga hubungan dalam berelasi. Hal ini juga ditambahkan oleh Hansen bahwa kecemburuan merupakan suatu reaksi untuk melindungi dari perasaan terancam pada nilai suatu hubungan yang dari situasi dimana pasangan terlibat dengan orang lain atau beraktifitas dengan orang lain (Bevan&Hale, 2006) . Cemburu didefinisikan sebagai suatu tanda yang memberitahukan bahwa sesuatu yang salah telah terjadi dalam suatu hubungan yang dirasakan oleh salah satu orang dalam konteks hubungan tersebut (Clanton & Kosins dalam Duck, 2000). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17 Gurnee (dalam East & Walts, 1999) mendefinisikan cemburu sebagai suatu perasaan yang terjadi dan timbul dalam diri individu karena seseorang yang dipersepsikan milik dia ternyata mendapat perhatian dari orang lain. Dari pengertian cemburu diatas dapat disimpulkan bahwa cemburu merupakan respons terhadap adanya perasaan atau ancaman nyata yang muncul akibat adanya rasa takut kehilangan pasangan dan bentuk dari rasa tidak percaya, cemas, marah dan merasa terancam serta kehilangan nilai dari hubungan tersebut.. 2. Komponen Cemburu Dalam Knobloch, Solomon & Cruz (2001), komponen cemburu dibagi menjadi dua jenis yaitu : a. Cognitive Jealousy Kecemburuan ini terjadi bila seseorang merasa ragu-ragu dan khawatir dengan kesetiaan pasangannya. Kecemburuan ini menunjukkan adanya ketidakpercayaan terhadap kesetiaan pasangan dalam hubungan (Pfeiffer & Wong dalam Knobloch, Solomon & Cruz, 2001) b. Emotional Jealousy Kecemburuan emosional ini merupakan respon dari apa yang dirasakan individu terhadap ancaman dalam hubungannya. Kecemburuan ini meliputi perasaan-perasaan yang berbeda-beda seperti kecemasan, ketidaknyamanan, kemarahan, ketakutan, ketidak PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18 amanan dan kekecewaan (Sharpsteen & Kirkpatrick dalam Knobloch, Solomon & Cruz, 2001 3. Proses Terjadinya Cemburu Menurut White dan Mullen (Panke dan Asendorpf, 2001) proses terjadinya cemburu terdiri dari lima proses, yaitu : a. Primary Appraisal (penilaian awal) Proses ini merupakan awal terjadinya kecemburuan pada individu. Primary appraisal dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu : 1) faktor hubungan yang meliputi kwalitas dan tipe hubungan, 2) faktor karakteristik ancaman yang meliputi tipe dan beratnya ancaman. b. Secondary Appraisal (penilaian kedua) Pada tahap ini individu mencoba memahami dengan lebih baik situasi yang terjadi dan mulai memikirkan cara untuk mengatasinya. Secondary appraisal merupakan proses yang rasional dan konstruktif serta terkadang melibatkan catastrophic thinking, yaitu apabila individu terburu-buru mengambil kesimpulan yang jauh dari bukti-bukti yang ada sehingga kesimpulan yang ia dapat akan menjadi tidak rasional. Akan tetapi individu yang mengalami cemburu tidak menyadari bahwa pikirannya tidak rasional, sehingga ia menganggap pikiran merupakan bagian dari realitas yang menyebabkan reaksi emosional yang ekstrim. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19 c. Emotional Reaction (reaksi emosional) Keadaan emosional dan intensitas respon individu ketika cemburu sangat beragam dan bermacam-macam. Ketika cemburu seseorang dapat mengalami emosi yang negatif, seperti kemarahan pada pasangan atau pihak ketiga, kecemasan akan kehilangan hubungan dengan pasangan, distress emosional dan fisik, depresi dan sedih. Terkadang individu juga mengalami emosi yang positif, dimana akan muncul perasaan gembira, cinta dan lebih hidup. 4. Faktor Penyebab Brehm (2002) menyatakann terdapat dua aspek yang dapat menyebabkan seseorang cemburu yaitu : a. Faktor Personal Pada dasarnya antara pria dan wanita Baik pria maupun wanita pada dasarnya tidak berbeda kecenderungan dalam hal cemburu. Namun, terdapat perbedaan-perbedaan individual yang dapat menyebabkan seseorang lebih mudah merasakan cemburu yaitu : 1. Dependence Berscheid (dalam Brehm,1992) menyatakan bahwa individu yang sangat tergantung terhadap pasangannya meyakini bahwa hanya pasangannya saja yang dapat membuat dirinya bahagia dan tidak ada orang lain yang dapat menggantikannya maka akan semakin besar pula rasa kecemburuan yang dialami individu tersebut. Sikap ini menjelaskan alasan mengapa PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20 beberapa orang masih tetap mempertahankan hubungan yang mereka jalin meskipun menyakitkan bagi mereka karena individu tersebut berfikir bahwa mereka tidak memiliki alternatif lain di luar hubungan yang mereka jalin (Choice & Lamke dalam Miller, 2002). Sikap dependence juga erat kaitannya dengan sikap posesif yang hadir, dimana seseorang yang bergantung dengan pacarnya akan berusaha sekuat mungkin untuk menjaga dan mengawasi setiap gerak-gerik dari pasangannya (Caroll, 2005 dan Pinto & Hollandsworth dalam Brehm, 1992) 2. Mate Value Dalam hal ini seseorang lebih mudah merasakan kecemasan apabila ia menganggap bahwa pasangannya adalah individu yang menarik dan disenangi banyak orang baik dalam segi penampilan fisik, bakat atau hal-hal lain yang merupakan kelebihan dari pasangan dibandingkan dengan dirinya dan merasa cemas apabila ada orang lain yang lebih baik darinya dapat mendampingi pasangannya tersebut. Mate value ini ketika seseorang menganggap bahwa dalam diri pasangannya terdapat kriteria-kriteria yang ia sukai dan sangat cocok dengan dirinya, maka hal ini dapat membuat individu tersebut semakin takut kehilangan pasangannya. Hal ini juga dapat menjadi ancaman ketika individu menyadari bahwa pacarnya tersebut dapat PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21 melakukan atau mendapatkan orang lain yang lebih baik dari mereka. 3. Sexual Exclusivity Individu yang memiliki nilai sexual exclusivity menginginkan dan mengharapkan pasangannya tetap setia hanya kepada dirinya saja dan tidak mengizinkan pasangannya untuk melakukan hubungan seksual dengan orang lain atau aktivitas intim lainnya. Hal ini menyebabkan semakin besar orang yang memiliki nilai ini akan mengalami kecemburuan. 4. Past Experience Pengalaman berpacaran seseorang dapat mempengaruhi munculnya kecemburuan pada hubungan yang akan dan sedang dijalin. Individu yang dulunya memiliki pasangan yang tidak setia dan mengalami kekecewaan pada hubungan sebelumnya, dapat menurunkan kepercayaan individu tersebut kepada pasangannya yang sekarang. Hal ini akan menyebabkan individu tersebut lebih mudah untuk merasa cemburu dan curiga karena semakin rendah kepercayaan individu terhadap pasangannya,maka akan semakin mudah individu tersebut untuk merasakan kecemburuan. (Knox, 1984) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22 b. Berdasarkan Sifat Stimulus Terjadinya Kecemburuan Buss (dalam Brehm 2002) menyatakan bahwa yang dapat menimbulkan kecemburuan diakibatkan oleh adanya ketidaksetiaan (infidelity) yang dilakukan oleh pasangan. Buss membagi stimulus tersebut dalam dua bentuk, yaitu : 1. Kecemburuan Seksual Kecemburuan seksual adalah kecemburuan yang terjadi dikarenakan adanya ketidaksetiaan seksual yang dilakukan pasangan. Ketidaksetiaan seksual adalah ketidaksetiaan yang dilakukan pasangan bersama pihak ketiga yang melibatkan hubungan fisik, seperti pelukan, ciuman dan hubungan seksual. 2. Kecemburuan Emosional Kecemburuan emosional adalah kecemburuan yang timbul dikarenakan adanya ketidaksetiaan emosional yang dilakukan pasangan. Ketidaksetiaan emosional adalah ketidaksetiaan yang dilakukan pasangan terhadap pihak ketiga tanpa melibatkan hubungan fisik, melainkan lebih menekankan kepada keakraban suatu hubungan, seperti rindu atau ingin selalu berbicara dengan pihak ketiga tersebut. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23 C. Kelekatan Tidak Aman (Insecure Attachment) 1. Pengertian Istilah Kelekatan (attachment) untuk pertama kalinya dikemukakan oleh seorang psikolog dari Inggris pada tahun 1958 bernama John Bowlby yang kemudian dilengkapi oleh Mary Ainsworth pada tahun 1969 (Mc Cartney dan Dearing, 2002). Kelekatan merupakan suatu ikatan emosional yang kuat yang dikembangkan anak melalui interaksinya dengan orang yang mempunyai arti khusus dalam kehidupannya, biasanya orang tua (Mc Cartney dan Dearing, 2002). Bowlby (1973) menyatakan bahwa kelekatan merupakan perilaku yang berbeda antara satu orang dengan yang lain yang mengakibatkan seseorang mencapai atau mempertahankan orang untuk dekat dengan dirinya (Feeney & Noller, 1996). Bowlby (dalam Haditono dkk,1994) menyatakan bahwa hubungan ini akan bertahan lama dalam rentang kehidupan manusia yang diawali dengan kelekatan anak pada ibu atau figur lain pengganti ibu. Pengertian ini sejalan dengan apa yang dikemukakan Ainsworth mengenai kelekatan. Ainsworth (dalam Hetherington dan Parke,2001) mengatakan bahwa kelekatan adalah ikatan emosional yang dibentuk seorang individu dengan orang lain yang bersifat spesifik, mengikat mereka dalan suatu kedekatan yang bersifat kekal sepanjang waktu. Kelekatan merupakan suatu hubungan yang didukung oleh tingkah laku lekat (attachment behavior) yang dirancang untuk memelihara hubungan tersebut ( Durkin, 1995). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24 Bowlby berpendapat bahwa seorang bayi dengan kelekatan aman akan merasa bahwa pengasuh adalah sumber kenyamanan dan perlindungan ketika kebutuhan mereka muncul. Sedangkan bayi dengan kelekatan tidak aman tidak mengalami kenyamanan dan perlindungan secara konsisten dari pengasuhnya ketika suatu ancaman muncul (Cassidy & Shaver, 2008). Hal ini juga sejalan dengan Ainsworth (1978) dimana dalam penelitiannya menunjukkan bahwa tipe kelekatan didasarkan pada reaksi bayi ketika berpisah dari pengasuhnya dan ketika bertemu kembali dengan pengasuhnya (Feeney & Noller, 1996). Dengan adanya perbedaan kualitas kelekatan hubungan individu, Aisnworth membagi kelekatan menjadi dua kategori dasar yaitu kelekatan aman dan kelekatan tidak aman. Dalam kategori kelekatan tersebut tidak hanya menggambarkan bagaimana perilaku seseorang dengan pengasuh atau figur lekatnya melainkan bagaimana persepsi seorang bayi adanya pengasuh atau respon bayi terhadap pengasuh. Seseorang yang memiliki kelekatan tidak aman dengan pengasuh utama mereka sejak kecil, akan menemui kesulitan ketika mereka membangun suatu hubungan dengan orang lain di masa depan (Cassidy & Shaver, 2008). Hasan dan Shaver (1987) menyatakan bahwa seseorang dengan kelekatan aman akan mudah dalam menjalin hubungan dekat dengan orang lain dan merasa nyaman bergantung pada orang lain. sedangkan seseorang dengan tipe kelekatan tidak aman, baik avoidant attachment PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25 maupun anxiety attachment akan merasa tidak nyaman dengan hubungan yang mereka jalin. Bartholomew (1991) menyatakan bahwa kelekatan dewasa memiliki dimensi yang mendasar yaitu perspektif individu terhadap orang lain (positif maupun negatif) dan perspektif individu terhadap dirinya sendiri (positif dan negatif). Kelekatan tidak aman merupakan model kerja negatif dari diri individu yang layak menerima cinta dan perhatian dari orang lain (Anxiety) atau orang lain sebagai orang yang memberi cinta dan perhatian (avoidant) yang dikembangkan dari pola pengasuhan yang didapatkan. Menurut Collins dan Read, model kerja atau working model membentuk respons secara kognitif, emosi dan perilaku individu terhadap orang lain (Fenney & Noller, 1996). Kelekatan tidak aman merupakan suatu persepsi dimana figure lekatnya tidak sensitive, tidak merespon individu yang dan tidak berada disekitar menyebabkan dirinya mengalami distress ketika dihadapkan pada suatu ancaman. Individu yang memiliki kelekatan tidak aman adalah individu yang memiliki pengalaman yang mengancam rasa amannya (Mikulincer & Shaver, 2005). Hal ini menyebabkan individu dengan kelekatan tidak aman memiliki representasi negative terhadap figure lekatnya sehingga menyebabkan timbulnya masalah dalam suatu hubungan. Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kelekatan tidak aman merupakan suatu persepsi dan working model negatif PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26 terhadap orang lain atau diri sendiri yang mempengaruhi respons pikiran, emosional dan perilaku individu terhadap pasangannya. 2. Tipe-tipe Kelekatan Menurut Hazan dan Shaver (1987) terdapat tiga tipe kelekatan yaitu : 2.1. Tipe kelekatan aman. Mereka yang memiliki tipe aman memiliki kepercayaan penuh terhadap orang yang dicintai. Kelekatan ini mendorong individu untuk dekat dengan orang yang dicintai tetapi tetap menjadi dirinya sendiri. Mereka yakin bahwa pasangannya adalah orang yang layak diperhatikan dan sangat memperhatikan dirinya. Mereka merasa nyaman bila bergantung pada yang dicintai. Sebaliknya mereka juga merasa nyaman bila yang dicintai bergantung pada mereka. Mereka tidak merasa khawatir ditinggalkan oleh yang mereka cintai. Dalam sebuah penelitian oleh Fricker & Moore menemukan sebuah fakta bahwa orang yang memiliki tipe kelekatan aman mengalami kepuasan hubungan yang tinggi dengan pasangannya. Hal ini menunjukkan bahwa mereka adalah orang-orang yang memiliki kebahagiaan dalam menjalin hubungan dengan seseorang baik dalam pacaran maupun pernikahan serta dapat membuat hati mereka nyaman dan tentram. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27 2.2 Tipe kelekatan menghindar Tipe kelekatan menghindar ditandai dengan perasaan kurang nyaman mengalami suatu keintiman atau kedekatan dengan orang lain. Mereka enggan untuk percaya dan bergantung pada orang yang dicintai. Mereka akan berusaha menjaga hubungan agar tidak terlalu dekat dan intim dengan pasangannya. Penelitian yang dilakukan Fricker & Moore (2002) menunjukkan bahwa orang yang memiliki tipe kelekatan menghindar mengalami kepuasan hubungan yang rendah. Karena mereka sulit percaya dan intim kepada orang lain, akibatnya mereka sulit menikmati hubungan cinta dengan pasangan. 2.3 Tipe kelekatan cemas Mereka yang memiliki tipe cemas mempunyai dorongan untuk mem sepenuhnberikan atau menyerahkan dirinya sepenuhnya dengan orang yang dicintai. Hal ini dilakukan karena mereka merasa tidak sanggup untuk hidup sendiri tanpa adanya orang yang dicintai yang mengakibatkan mereka mengalami kecemasan tinggi apabila ditinggalkan oleh pasangannya. Selain itu, mereka juga sangat takut apabila diabaikan dan munculnya kekhawatiran bahwa mereka tidak sungguh-sungguh dicintai oleh pasangan mereka. Penelitian Fricker & Moore (2002) memperlihatkan bahwa orang yang memiliki tipe kelekatan cemas adalah orang yang paling rendah kepuasan hubungannya. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kecemasan mereka apabila tidak lagi dicintai, selalu khawatir bila PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28 ditinggalkan, dan selalu gundah apabila tidak diterima oleh pasangan. Dalam kondisi ini orang dengan tipe kelekatan ini akan sulit untuk bisa merasa berbahagia dalam jalinan cinta dan cenderung memiliki kecemburuan terhadap pasangannya. 3. Dampak Kelekatan a. Harga diri Individu yang memiliki harga diri yang tinggi sehingga ia merasa aman untuk berhubungan dengan orang lain sehingga ia akan lebih menghargai komitmen dan akan membentuk hubungan yang lama serta menghindari permusuhan atau konflik (Baron & Bryne, 2005). Individu yang memiliki kelekatan tidak aman menyebabkan ia memiliki harga diri yang rendah dan memiliki pemikiran negatif terhadap dirinya sendiri. Dengan demikian harga diri memiliki pengaruh terhadap kecemburuan yang dimiliki seseorang. b. Kenyamanan dengan pasangan Individu dengan kelekatan tidak aman akan merasa tidak nyaman untuk terlalu dekat dengan pasangan. Namun sebaliknya kelekatan aman merasa sangat nyaman untuk dapat dekat dengan orang lain (Hazan & Shaver dalam Fraley dan Shaver, 2000) c. Kepercayaan Individu yang memiliki kelekatan tidak aman cenderung memiliki kepercayaan yang rendah terhadap orang lain khususnya pada orang yang memiliki kelekatan menghindar. Sebaliknya PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29 seseorang dengan kelekatan aman memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap orang lain(Hazan & Shaver dalam Fraley dan Shaver, 2000). d. Kepuasan dalam hubungan Individu dengan kelekatan yang tidak aman memiliki kepuasan hubungan yang rendah. Namun sebaliknya individu dengan kelekatan aman akan memiliki kepuasan hubungan yang tinggi ( Levy dan Davis dalam Feeney dan Noller, 1990). e. Ketergantungan dengan pasangan Individu dengan kelekatan tidak aman memiliki ketergantungan yang rendah terhadap pasangan secara khusus adalah tipe kelekatan menghindar yang memiliki hubungan yang tidak dekat dengan orang lain (Hazan & Shaver dalam Feeney & Noller, 1990 ). Sebaliknya individu dengan kelekatan aman mudah untuk bergantung pada orang lain. f. Keintiman Inidividu yang memiliki kelekatan tidak aman tidak memiliki keintiman yang rendah dan stress. Sebaliknynya individu yang memiliki kelekatan aman memiliki keintiman dalam hubungan dan memiliki kepuasan dalam hubungan tidak mengalami stress secara psikis (Pielage, Luteijn, & Arrindell,2005). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30 D. Dinamika Hubungan Kelekatan Tidak Aman dan Kecemburuan Individu masing-masing memiliki gaya kelekatan sendiri dan berbeda-beda. Hazan dan Shaver (dalam Collins & Read, 1990) menyatakan bahwa penggunaan teori kelekatan bayi digunakan sebagai kerangka kerja untuk meneliti bagaimana hubungan cinta dewasa terkait dengan interaksi orang tua-anak pada masa awal. Dalam hubungan relasi yang menjadi salah satu masalah adalah mengenai kecemburuan. Salah satu faktor penyebab kecemburuan adalah dependence. Kelekatan merupakan salah satu bentuk dependency. Kelekatan terdiri dari dua bentuk yaitu kelekatan aman dan kelekatan tidak aman. Kelekatan tidak aman terdiri dari kelekatan cemas (anxiety) dan kelekatan menghindar (avoidant). Kelekatan ini dibentuk saat individu memiliki hubungan dengan pengasuhnya sejak kecil. Kelekatan inilah yang akan berkelanjutan hingga individu tersebut dewasa dan menjadikan orang lain sebagai figur lekatnya. Individu yang memiliki kelekatan tidak aman memiliki harga diri yang rendah. Berbeda dengan individu dengan kelekatan anxiety yang memandang negatif dirinya dan memandang positif orang lain, individu dengan kelekatan avoidant memandang negatif orang lain dan positif terhadap dirinya sendiri. Namun kedua kelekatan insecure ini memiliki kecemburuan yang tinggi dibandingkan dengan individu dengan kelekatan secure. Hal ini diakibatkan adanya harga diri yang rendah yang menyebabkan individu kurang nyaman apabila memiliki hubungan dekat PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31 dengan orang lain sehingga individu memiliki kepercayaan yang rendah dan memiliki ketergantungan yang rendah dengan orang lain. Adanya rasa khawatir dan cemas ditinggalkan dengan pasangan menyebabkan individu dengan gaya kelekatan ini sulit untuk berbahagia, rasa percaya diri yang rendah sehingga mengakibatkan kepuasan dalam hubungan sangat rendah. Hal-hal seperti ini yang memicu adanya kecemburuan pada individu tersebut (Baron & Bryne, 2005). Sebaliknya seseorang yang memiliki kelekatan aman memiliki harga diri yang tinggi, percaya diri, merasa nyaman bergantung dengan orang lain yang menyebabkan individu tidak memiliki rasa khawatir ditinggalkan atau sendirian sehingga individu tersebut memiliki kepuasan dalam hubungan yang tinggi ( Levy&Davis dalam Feeney&Noller, 1990) Individu yang memiliki kelekatan tidak aman kepuasan hubungan yang rendah (Fricker & Moore, 2002). Individu dengan kelekatan cemas menunjukkan bahwa mereka akan merasa cemas apabila tidak lagi dicintai, selalu khawatir bila ditinggalkan, dan selalu gundah apabila tidak diterima oleh pasangan. Dalam kondisi ini orang dengan tipe kelekatan ini akan sulit untuk bisa merasa berbahagia dalam jalinan cinta. Berbeda dengan individu yang memiliki kelekatan menghindar bahwa mereka tidak nyaman memiliki kedekatan atau intim dengan pasangannya yang menyebabkan individu ini tidak memiliki kepuasan dalam menjalin hubungan. Kedua kelekatan ini memiliki kecemburuan terhadap pasangannya dengan respon yang berbeda. Sebaliknya individu PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32 dengan kelekatan aman akan memiliki kepuasan dalam menjalin relasi dengan pasangan. Individu yang memiliki kelekatan tidak aman memiliki keintiman yang rendah dan stress. Pada individu avoidant dengan adanya karakteristik menghindar untuk terlalu dekat dengan pasangan menyebabkan individu ini memiliki keintiman yang rendah. Keintiman yang rendah merupakan salah satu hal yang menyebabkan adanya kecemburuan. Pada individu anxiety dengan adanya kecemasan dan memandang negatif terhadap diri sendiri mengakibatkan individu ini memiliki keintiman yang rendah. Keintiman inilah yang berdampak pada kecemburuan. Sebaliknya individu dengan kelekatan aman memiliki keintiman dengan pasangan sehingga tidak mengalami cemburu yang berdampak negatif. Individu yang memiliki kelekatan tidak aman yakni kelekatan cemas dan kelekatan menghindar memiliki kepercayaan yang rendah terhadap pasangan. Namun sebaliknya individu dengan kelekatan aman memiliki kepercayaan dengan pasangannya. Kecemburuan secara kognitif disebabkan oleh adanya ketidakpercayaan individu terhadap pasangannya (Pfeiffer&Wong dalam Knobloch&Solomon, 2001) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33 BAGAN HUBUNGAN KELEKATAN TIDAK AMAN DAN KECEMBURUAN Harga diri tinggi Nyaman dengan pasangan Memiliki kepercayaan dengan pasangan dan diri Puas dalam hubungan Nyaman bergantung pada pasangan Memiliki keintiman yang tinggi dengan pasangan Harga diri rendah Kurang nyaman dengan pasangan Kepercayaan yang rendah dengan pasangan dan diri Kurang puas dalam hubungan Tidak nyaman bergantung pada pasangan Memiliki keintiman yang rendah dengan pasangan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34 E. Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah semakin tinggi kelekatan tidak aman seseorang maka akan semakin tinggi pula kecemburuan yang dialami wanita dewasa awal yang berpacaran. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas (independent variable) yakni kelekatan tidak aman dan variabel terikat (dependent variable) yakni kecemburuan. Penelitian korelasional bertujuan untuk menyelidiki sejauhmana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain berdasarkan koefisien korelasi (Azwar,2009) B. Variabel Penelitian Variabel merupakan konsep yang mengalami variasi nilai (Purwanto dan Sulistyastuti, 2007). Variabel ada dua macam yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Variabel merupakan Dalam penelitian ini kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut : 1. Variabel Bebas : Kelekatan Tidak Aman 2. Variabel Tergantung : Kecemburuan C. Definisi Operasional 1. Kecemburuan Cemburu merupakan respons terhadap ketidaksetiaan partner baik yang bersifat nyata maupun imajinasi. Rasa cemburu muncul ketika seseorang merasa terancam akan kehilangan hubungan yang penting 35 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36 yang disebabkan oleh rival dan yang memiliki hubungan dengan perasaan takut, curiga, tidak percaya, cemas, marah, merasa dikhianati, merasa ditolak, terancam dan merasa kesepian. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala Jealousy-evoking Partner Behaviors. Dalam skala ini semakin tinggi skor menunjukkan bahwa subjek memiliki kecemburuan yang tinggi pula, begitu juga sebaliknya. 2. Kelekatan Tidak Aman (Insecure Attachment ) Kelekatan tidak aman merupakan suatu persepsi dan working model negatif terhadap orang lain atau diri sendiri yang mempengaruhi respons pikiran, emosional dan perilaku individu terhadap pasangannya.. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala adptasi ECR (Experiences in Close Relationship). Skala ini dapat menunjukkan tipe kelekatan yang dimiliki oleh subjek. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek maka akan semakin tidak aman kelekatan yang dimiliki subjek. Sebaliknya, semakin rendah skor yang dimiliki subjek maka kelekatan yang dimiliki subjek akan semakin aman. D. Subjek Penelitian Kriteria sampel adalah sebagai berikut : 1. Wanita 2. Umur 18 hingga 30 Tahun 3. Subjek sedang menjalani hubungan berpacaran PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37 E. Metode Pengambilan Sample Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah incidental sampling dan penyebaran kuesioner melalui media internet (email). Pada penelitian ini, pemilihan subjek didasarkan pada beberapa kriteria yang sudah diketahui sebelumnya. F. Metode dan Alat Pengumpulan Data 1. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini terdapat 2 variabel penelitan yaitu Gaya Kelekatan Dewasa (Adult mendapatkan Attachment) data dari dan kedua Cemburu variabel (Jealousy). tersebut Untuk maka peneliti sebenarnya peneliti menggunakan kuesioner dan skala Likert. Sebelum melakukan penelitian yang melakukan uji coba skala terlebih dahulu terhadap 55 subjek. Setelah dilakukan uji coba peneliti melakukan pengolahan data dan menganalisis reliabilitas dan korelasi item totalnya. Dalam pengolahan terdapat itemitem yang gugur dengan korelasi item total yang kurang baik (≤ 0.3) sedangkan item-item yang memiliki korelasi item total yang baik (≥ 0.3) digunakan untuk pengambilan data pada penelitian yang sesungguhnya. Pada skala kelekatan dewasa terdapat item yang bersifat favorable dan unfavorable. Sedangkan pada skala kecemburuan tidak terdapat item yang bersifat favorable dan unfavorable. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38 2. Alat Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan skala adaptasi yaitu ECR (Experiences in Close Relationship) untuk mengukur kelekatan tidak aman yang secara khusus mengukur tipe kelekatan avoidant dan anxiety serta Jealousy-Evoking Partner Behavior untuk mengukur kecemburuan terhadap pasangan. 2.1 ECR (Experiences in Close Relationship) Skala ECR (Experiences in Close Relationship) ini diadaptasi dan menggunakan terjemahan bolak balik oleh Bapak Siswo. Pada Experiences in Close Relationship terdapat 7 alternatif pilihan dalam jawaban skala yaitu yaitu STS (Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak Setuju), ATS (Agak Tidak Setuju), N (Netral), AS (Agak Setuju), S (Setuju), dan SS (Sangat Setuju). Item favorable diberi penilaian dari angka terkecil, yaitu 1 (STS), sampai angka terbesar, yaitu 7 (SS). Penilaian untuk item unfavorable dilakukan mulai dari angka terbesar, yaitu 7 (STS) sampai angka terkecil, yaitu 1 (SS). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39 Tabel 3.1 Cetak Biru Kelekatan Tidak Aman Sebelum Uji Coba Item Indikator Jumlah Favorable Avoidant Unfavorable 2, 6, 10, 12, 14, 4, 8, 16, 18, 20, 18 (50%) 28 22, 24, 26, 30, 32, 34, 36 Anxiety 1, 3, 5, 7, 9, 11, 17, 21 18 (50%) 13, 15, 19, 23, 25, 27, 29, 31, 33, 35 2.2 Jealousy-Evoking Partner Behavior Skala kecemburuan yang digunakan merupakan skala adaptasi dengan metode Likert. Jawaban subjek dinyatakan dalam 5 kategori dalam bentuk angka yaitu 1 (Semakin Tidak Cemburu), 2, 3, 4, 5 (Semakin Cemburu) dimana tiap-tiap pilihan adalah pencerminan dari tingkat kecemburuan yang di rasakan atau diungkapkan oleh subjek. Dalam skala yang diadaptasi Dijkstra dkk,2010 tidak terdapat item favorable dan unfavorable. Sikap yang ditunjukkan subjek mudah untuk diinterpretasikan dengan melihat jumlah skor total subjek. Semakin besar jumlah total keseluruhan menunjukkan sikap cemburu subjek yang tinggi. Sedangkan semakin PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40 kecil besar jumlah total keseluruhan menunjukkan sikap cemburu subjek yang rendah. Tabel 3.2 Cetak Biru Kecemburuan Sebelum Uji Coba Indikator No. Item Jumlah Suspicious behavior 5, 7, 9, 10,14, 18, 28, 32 8 Unfaithful behavior 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 16 26, 27, 29, 30, 31, 36, 37, 42 Pornography 1, 2, 3, 4, 33, 34, 35 7 Technological invesment 6, 8, 11, 12, 15, 16, 17, 38, 11 39,40, 41 G. Kredibilitas Alat Ukur 1. Validitas Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar,2011). Validitas isi merupakan validitas yang digunakan dalam penelitian ini. Validitas isi pada penelitian ini didapatkan dengan mengkonsultasikan skala dengan orang ahli yaitu dosen pembimbing dan orang profesional yang merupakan lulusan pendidikan Bahasa Inggris. Apabila penampilan tes dapat meyakinkan dan memberi kesan mampu untuk mengungkapkan apa yang akan diukur maka validitas pada tes tersebut telah terpenuhi (Azwar, 2011). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 41 2. Reliabilitas Reliabilitas yang dimiliki oleh suatu pengukuran tinggi maka pengukuran tersebut dapat dikatakan sebagai pengukuran yang reliabel. Realibilitas memiliki beberapa nama lain seperti keajegan, keterpercayaan, kestabilan, konsistensi dan sebagainya namun konsep pada reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar,2011). Reliabilitas pada penelitian ini untuk dapat melihat korelasi item total menggunakan pendekatan koefisien alpha cronbach. Reliabilitas yang tinggi dan baik adalah yang memiliki nilai mendekati 1. Hasil realibilitas skala Adult Attachment dan Jealousy yang dianalisis menggunakan program SPSS 16.0 for Windows menunjukkan hasil koefisien reliabilitas pada skala ECR sebesar 0.870 dan koefisien reliabilitas jealousy-evoking behavior scale sebesar 0.952. Koefisien reliabilitas pada kedua variabel tersebut merupakan koefisien dengan nilai mendekati 1. Hal ini menunjukkan bahwa kedua skala ini memiliki reliabilitas yang baik. 3. Seleksi Item 3.1 Cetak Biru Kelekatan Tidak Aman Setelah Di Uji Coba I Item-item penelitian ini diujicobakan terhadap 55 orang dan dianalisis dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows untuk melihat Korelasi Item Total (Rit). Suatu item memiliki daya deskriminasi yang baik apabila memiliki Rit ≥0.3. dalam skala ini PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 42 item-item yang memiliki daya deskriminasi yang kurang baik berjumlah 10 item yaitu 1, 3, 9, 16, 17, 27, 31, 33, 34. Tabel 3.3 Cetak Biru kelekatan Tidak Aman Setelah Uji Coba Item Indikator Jumlah Favorable Avoidant Unfavorable 2, 6, 10, 12, 14, 4, 8, 18, 20, 22, 16 28 24, 26, 30, 32, 36 5, 7, 11, 13, 15, Anxiety 10 19, 23, 25, 29, 35 3.2 Cetak Biru Kelekatan Dewasa Setelah Diuji Coba II Item-item dianalisis kembali agar mendapatkan daya deskriminasi yang baik yaitu Rit ≥0.3 dan terdapat 1 item yang gugur yaitu item nomor 7. Tabel 3.4 Cetak Biru Kelekatan Dewasa Setelah Diuji Coba II Item Indikator Jumlah Favorable Avoidant 2, 6, 10, 12, 14, 4, 8, 18, 20, 22, 16 28 Anxiety Unfavorable 5, 11, 13, 15, 19, 23, 25, 29, 35 24, 26, 30, 32, 36 9 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43 3.3 Cetak Biru Kelekatan Dewasa Setelah Diuji Coba III Item-item dianalisis kembali agar mendapatkan daya deskriminasi yang baik yaitu Rit ≥0.3 dan terdapat 1 item yang gugur yaitu item nomor 13. Tabel 3.5 Cetak Biru Kelekatan Dewasa Setelah Diuji Coba III Item Indikator Jumlah Favorable Avoidant 2, 6, 10, 12, 14, 4, 8, 18, 20, 22, 16 28 Anxiety Unfavorable 24, 26, 30, 32, 36 5, 11, 15, 19, 23, 8 25, 29, 35 3.4 Cetak Biru Kelekatan Dewasa Setelah Diuji Coba IV Item-item dianalisis kembali agar mendapatkan daya deskriminasi yang baik yaitu Rit ≥0.3 dan terdapat 1 item yang gugur yaitu item nomor 11. Secara keseluruhan item-item yang gugur berjumlah 13 iatem yang pada akhirnya digunakan untuk pengambulan data pada penelitian yang sebenarnya sebanyak 23 item. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44 Tabel 3.6 Cetak Biru Kelekatan Dewasa Setelah Diuji Coba IV Item Indikator Jumlah Favorable Avoidant Unfavorable 2, 6, 10, 12, 14, 4, 8, 18, 20, 22, 16 28 24, 26, 30, 32, 36 5, 11, 15, 19, 23, Anxiety 8 25, 29, 35 3.5 Tabel Cetak Biru Kecemburuan Setelah Diuji Coba Item-item dianalisis kembali agar mendapatkan daya diskriminasi yang baik yaitu Rit ≥0.3 dan diketahui terdapat 4 item yang gugur yaitu nomor 1, 3, 28 dan 42. Secara keseluruhan itemitem yang gugur berjumlah 4 item yang pada akhirnya digunakan untuk pengambilan data pada penelitian yang sebenarnya sebanyak 38 item. Tabel 3.7 Cetak Biru Kecemburuan Setelah Uji Coba Indikator No. Item Jumlah Suspicious behavior 5, 7, 9, 10,13, 14, 18, 32 8 Unfaithful behavior 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 14 26, 27, 29, 30, 31, 36, 37, Pornography 2, 4, 33, 34, 35 5 Technological invesment 6, 8, 11, 12, 15, 16, 17, 38, 11 39,40, 41 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 45 H. Metode Analisis data 1. Uji Asumsi 1.1 Uji Normalitas Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan untuk mengecek apakah data penelitan tersebut berasal dari populasi yang sebarannya normal (Santoso, 2010). Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for Windows dengan metode Kolmogorov-Smirnov. Data yang penyebarannya normal adalah data yang memiliki p > 0.05 1.2 Uji Linearitas Uji linearitas ini digunakan untuk mengetahui apakah hubungan antarvariabel yang hendak dianalisi mengikuti garis lurus. Uji linearitas ini dilakukan pula dengan menggunakan program SPSS 16.0 for Windows. 2. Uji Hipotesis Uji korelasi pada penelitian ini menggunakan korelasi Pearson dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Penelitian di laksanakan pada tanggal 10 Juli hingga 29 Juli 2013 dengan menyebarkan 140 skala. Skala ini terbagi dalam dua bentuk penyebarannya yaitu dalam bentuk hardcopy dan softcopy. Skala yang berjumlah 140 disebarkan gugur sebanyak 20 buah skala. Hal ini diakibatkan adanya data subjek yang tidak lengkap, jawaban subjek pada skala yang tidak terisi secara lengkap sehingga peneliti hanya menganalisi skala berjumlah 120 buah skala. B. Hasil Penelitian 1. Data Demografis Subjek pada penelitian ini memiliki beberapa kriteria dan salah satunya yaitu umur. Subjek harus berumur 18 hingga 30 tahun yang merupakan usia masa dewasa awal. Berikut adalah tabel data demografi berdasarkan umur subjek. 46 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47 Tabel 4.1 Data Usia Subjek Penelitian Usia Jumlah Presentase 18 4 3% 19 12 10 % 20 16 13 % 21 22 18 % 22 31 26 % 23 16 13 % 24 6 5% 25 1 1% 26 5 4% 27 2 2% 28 1 1% 29 2 2% 30 2 2% Jumlah 120 100% PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48 2. Uji Asumsi 2.1 Uji Normalitas Uji Normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek apakah data penelitian yang diteliti berasal dari populasi yang sebarannya normal. Pada Uji Normalitas ini jika p > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa data yang diteliti memiliki sebaran data yang normal, namun sebaliknya jika p < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa data yang diteliti memiliki sebaran data yang tidak normal (Santoso, 2010). Berikut adalah hasil perhitungan tiap variabel dalam perhitungan SPSS 16.0 yang menyatakan bahwa nilai p [ Asymp. Sig. (2-tailed) ] pada Variabel X ( Adult Attachment) adalah 0.393 sedangkan nilai p [ Asymp. Sig (2-tailed) ] pada Variabel Y (Jealousy) adalah 0.140 yang berarti bahwa kedua variabel tersebut memiliki sebaran data yang nomal karena nilai p masingmasing variabel lebih besar dari 0.05 ( p > 0.05) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49 Tabel 4.2 Normalitas Variabel Penelitian 2.2 Pengukuran P Xtotal 0.393 Ytotal 0.140 Xanxiety 0.387 Xavoidant 0.740 Keterangan Sebaran data normal Uji Linearitas Uji asumsi linearitas digunakan untuk mengetahui apakah hubungan antarvariabel yang hendak dianalisis mengikuti garis lurus. Uji asumsi ini menunjukkan bahwa peningkatan atau penurunan kuantitas si suatu variable akan diikuti secara linear oleh peningkatan atau penurunan kuantitas di variabel lain (Santoso, 2010). Gambar 4.1 Scatterplot PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50 Berdasarkan hasil olah data pada scatterplot menunjukkan bahwa penelitian ini tidak memiliki korelasi yang ditunjukkan dengan sebaran data yang cenderung menurun kebawah. Hal ini menunjukkan bahwa kelekatan tidak aman pada wanita memiliki hubungan namun negatif dengan kecemburuan wanita terhadap pasangannya. C. Hasil Penelitian Teknik uji korelasi merupakan teknik analisis untuk melihat bagaimana kecenderungan pola dalam variabel berdasarkan kecenderungan pola variabel yang lain. Teknik yang sering digunakan untuk menghitung koefisien korelasi adalah teknik korelasi Product Momen Pearson (Santoso,2010). Analisa korelasi bertujuan untuk mengukur derajat hubungan atau kekuatan asosiasi linier antara dua variabel yang menunjukkan arah hubungan (positif dan negatif) antara variabel dependen dengan variabel independen (Purwanto & Sulistyastuti, 2007). Jika besarnya nilai koefisien korelasi antara dua variabel adalah nol berarti antara dua variabel tersebut tidak ada hubungan. Jika besarnya nilai koefisien korelasi antara dua variabel adalah +1 maka dua variabel tersebut memiliki hubungan yang sempurna. Nilai koefisien korelasi yang semakin besar (mendekati +1) maka derajat hubungan tersebut semakin tinggi begitu pula sebaliknya (Purwanto & Sulistyasuti,2007). Pada hasil penelitian ini analisis korelasi menggunakan SPSS 16.0 ditemukan bahwa korelasi pada variabel X dan Y adalah -0.234 yang menunjukkan bahwa variabel pada penelitian ini berkorelasi negatif. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 51 D. Statistik Deskriptif (Hasil Tambahan) 1. Paired sample T-Test Berdasarkan dari hasil perhitungan pada penelitian di atas dengan mengunakan SPSS 16.0 diperoleh hasil bahwa mean avoidant (44.39) lebih besar dari mean anxiety (18.83). Hal ini dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini secara garis besar cenderung subjek memiliki kelekatan avoidant atau menghidar 2. One Sample T-Test Teknik ini digunakan untuk melihat besar kecilnya nilai mean teoritis dan nilai besar mean empiris. Rumus untuk mencari mean teoritis adalah : ( (Skor rendah x jml soal) + (skor tinggi x jml soal)) : 2 ( (skor rendah x jml soal) + (skor tinggi x jml soal)) : 2 Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Statistik Deskriptif Pengukuran Mean Empiris Mean Teoritis P X 31.61 92 0.000 Xanxiety 18.83 28 0.000 Xavoidant 44.39 64 0.000 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52 Berdasarkan nilai p pada tabel diatas menunjukkan bahwa p < 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan mean yang signifikan diantara dua kelompok pembanding. E. Pembahasan Dalam penelitian ini dengan menggunakan program SPSS 16.0 ditunjukkan hasil analisis korelasi Pearson koefisien korelasi sebesar -0.234 dengan p 0.000. Hasil ini menunjukkan bahwa adanya korelasi negatif kelekatan tidak aman dengan kecemburuanHal ini dapat diinterpretasikan bahwa apabila seseorang memiliki kelekatan yang tidak aman maka ia akan cenderung mengalami ketidakcemburuan. Namun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Hipotesis yang berbunyi “Semakin tinggi kelekatan tidak aman yang dimiliki seseorang maka akan semakin tinggi kecemburuan seseorang terhadap pasangan” ditolak. Dalam perhitungan SPSS 16.0 yang menyatakan bahwa nilai p [ Asymp. Sig. (2-tailed) ] pada Variabel X ( Adult Attachment) adalah 0.393 sedangkan nilai p [ Asymp. Sig (2-tailed) ] pada Variabel Y (Jealousy) adalah 0.140 yang berarti bahwa kedua variabel tersebut memiliki sebaran data yang nomal karena nilai p masing-masing variabel lebih besar dari 0.05 ( p > 0.05). Selain itu dalam variabel kelekatan (attachment) memperoleh hasil bahwa mean avoidant (44.39) lebih besar dari mean anxiety (18.83). Hal ini dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini secara garis besar cenderung subjek memiliki kelekatan avoidant atau menghindar. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53 Berdasarkan hasil penelitian ini terdapat ketidaksesuaian dengan penelitian-penelitian sebelumnya dan teori-teori yang membahas mengenai kedua variabel dalam penelitian ini. Salah satu asumsi adanya ketidaksesuaian hipotesis dan hasil penelitian ini adalah bahwa alat ukur dalam kedua variabel penelitian ini menggunakan skala adaptasi yang telah diterjemahkan. Adapun tujuan menggunakan skala adaptasi ini adalah untuk melihat apakah alat ukur ini mampu menyingkapkan hasil yang sama dengan hipotesis yang menggunakan subjek yang ada di Indonesia. Pada kenyataannya penelitian ini menunjukkan hasil bahwa kedua variabel memiliki hubungan yang negatif dan memiliki korelasi yang rendah. Skala yang digunakan dalam penelitian ini merupkan skala adaptasi yang berasal dari negara lain. melihat dari perspektif budaya, Indonesia memiliki budaya yang berbeda dengan budaya di negara lain. dalam skala adaptasi terdapat aspek-aspek atau item-item yang mencerminkan suatu kebudayaan dimana skala berasal yang tidak dapat diterima oleh orang-orang di negaraatau bahkan asing bagi kita. Dengan adanya perbedaan persepsi budaya sangat mempengaruhi subjek dalam pengisian skala. Apabila item dalam skala adaptasi tidak sesuai dengan kebudayaan kita maka subjek akan cenderung menjadi faking sehingga subjek menjawab item-item dalam skala adaptasi tidak menggambarkan diri subjek yang sebenarnya dan cenderung social desirable. Hal ini sangat mempengaruhi pengolahan data dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini khususnya Skala Jealousy-Evoking partner Behaviors merupakan skala yang diadaptasi dari negara Belanda oleh PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 54 Dijkstra, Barelds dan Groothof pada tahun 2010 memiliki item - item yang bagi kebudayaan di Indonesia merupakan suatu hal yang tabu atau tidak layak untuk diungkapkan. Dalam skala tersebut terdapat jumlah item yang cukup banyak pernyataan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan seks. Ditinjau dengan adanya perbedaan hipotesis dengan hasil yang empirik, peneliti menemukan faktor yang menyebabkan hipotesis ditolak. Adanya masukan dan kritikan dari beberapa subjek mengenai skala ini adalah bahwa skala Jealousy-Evoking Partner Behavior bukan untuk mengukur kecemburuan terhadap pasangan melainkan untuk mengukur kesetiaan. Ada pula yang mengatakan bahwa apabila pasangan ada yang melakukan hal-hal seperti yang terdapat dalam item tersebut menyebutkan bahwa lelaki tersebut adalah orang yang memiliki kelainan, subjek tidak akan meneruskan hubungan mereka dan langsung akan memutuskan hubungan mereka. Berdasarkan kritikan dan saran-saran tadi menunjukkan bahwa adanya perbedaan budaya dalam mempersepsikan dalam hal seks. Dari penjelasan tersebut, dapat ditemukan penyebab ditolaknya hipotesis yaitu bahwa orang-orang yang berada di Belanda memiliki kecenderungan untuk membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan seks kepada orang lain dapat dilakukan dengan santai dan rileks (Buunk, Angleitner, Oubaid & Buss, 1996). Hal ini merupakan kebalikan dari budaya yang ada di Indonesia bahwa orang-orang di Indonesia masih sangat tabu untuk membicarakan hal mengenai seks kepada orang lain (Wuryani, 2008). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 55 Ketidakseimbangan item khususnya pada skala kelekatan merupakan salah satu asumsi yang menyebabkan penelitian ini memiliki korelasi rendah. Hal ini dikarenakan dengan ketidakseimbangan item tersebut tidak menggambarkan gambaran subjek yang sebenarnya dalam hal kelekatan dikarenakan gugurnya item-item kelekatan. Dalam penyebaran skala terhadap mahasiswi, peneliti meminta bantuan subjek pada saat dikampus dan melalui email. Selama dikampus subjek tengah berada bersama teman-temannya dan bercanda dengan temannya sehingga peneliti berasumsi bahwa subjek tidak serius mengerjakan karena adanya faktor lingkungan selama proses pengerjaan pengisian skala. Kemudian skala yang dikirim melalui email, peneliti berasumsi bahwa dikarenakan tidak bertatap muka langsung sehingga terdapat asumsi bahwa subjek tidak memahami apa yang harus dikerjakan sehingga tidak dapat bertanya langsung kepada peneliti maksud dari penelitian ini. Selain itu, peneliti juga tidak mengetahui bagaimana keadaan fisik dan lingkungan subjek daat mengerjakan skala melalui online atau email. Asumsi lain dengan adanya korelasi negatif pada penelitian ini adalah urutan item pada skala kecemburuan yang diawali dengan item yang sangat ekstrem yang berhubungan dengan seks yang merupakan hal yang tabu untuk budaya di Indonesia. Hal ini yang menyebabkan subjek merasa tidak nyaman untuk mengerjakan sehingga tidak mengerjakan dengan sungguh-sungguh. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Setelah melakukan analisi dan pembahasan, peneliti menyimpulkan bahwa kelekatan tidak aman berkorelasi negatif dengan kecemburuan. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis nol yang menyatakan “ semakin tinggi kelekatan tidak aman seseorang maka akan semakin tinggi pula kecemburuan seseorang terhadap pasangannya” ditolak. Hasil ini dipengaruhi oleh adanya perbedaan persepsi mengenai seks antara budaya yang ada di Belanda dan budaya yang ada di Indonesia. B. SARAN Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu : 1. Agar peneliti lebih mencermati kembali apakah skala adaptasi yang digunakan dapat diterima oleh budaya setempat untuk menghindari adanya jawaban subjek yang dimanipulasi atau tidak sesuai dengan keadaan subjek. 2. Peneliti juga dapat mempertimbangkan kondisi fisik dan lingkungan subjek saat mengisi kuesioner karna hal ini sangat mempengaruhi bagaimana subjek menjawab pernyataan-pernyataan pada kuesioner. 3. Dalam penggunaan skala adaptasi, peneliti selanjutnya untuk dapat memahami kode etik dalam penggunaan skala adaptasi dengan cara meminta izin kepada orang yang bersangkutan atau orang yang 56 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57 membuat skala tersebut untuk dapat digunakan dalam penelitian selanjutnya 4. Dalam skala adaptasi juga untuk dapat mempertimbangkan urutan item-item pada skala tersebut sehingga subjek tetap merasa nyaman mengerjakan skala dengan item dari yang paling umum hingga yang paling ekstrim. 5. Peneliti dapat lebih cermat dalam penghitungan dan pengolahan data agar tidak menyebabkan hasil yang kurang memuaskan sehingga hasil yang diinginkan tidak tercapai. 6. Peneliti yang menggunakan fasilitas internet untuk menyebarkan skala agar dapat terus memantau apakah subjek memahami dengan pernyataan dalam skala sehingga subjek juga dapat menjawab dengan tepat. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58 DAFTAR PUSTAKA Azwar, Saifuddin. (2009). Metode Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar. Azwar, Saifuddin, Dr. M.A. (2011). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset Baron, A. R. (2005). PsikologiSosial Edisi Kesepuluh. Jakarta: Penerbit Erlangga Bennet, L. R. (2005) Women, Islam and Modernity: Single Women, Sexuality and Reproductive Health in Contemporary Indonesia. USA: Routledge Curzon the Taylor & Francis Group Bevan, L. Jennifer & Hale, L. Jerold (2006). Negative Jealousy-Related Emotion Rumination as Consequences of Romantic Partner, Cross Sex Friend, and Sibling Jealousy Expression. Communications Studies Vol 57, No. 4, December 2008 pp. 363-379 : Routledge Taylor and Francis Group Brehm, S. S. (1992). Intimate Relationship 2nd Edition. USA: McGraw-Hill Companies. Bringle, R.G., & Buunk, B. (1986). Examining the causes and consequences of jealousy: Some recent findings and issues. In R. Gilmour & S. Duck (Eds.), The emerging field of personal relationships (pp.225–240). London: Academic Press. Buunk, P. Bram., Angleitner, A., Oubaid, Viktor., & Buss, M. David (1996). Sex Differences in Jealousy in Evolutionary and Cultural Perspective : Test From the Netherlands, germany and the United States. Psychological Science Vol. 7, NO 6, November 1996. Copyright 1996 American Psychology Society.\ Buss, D.M. (2000). The dangerous passion: Why jealousy is as necessary as love and sex. New York: The Free Press. Collins, L. Nancy., & Read, J. Stephen (1990). Adult Attachment, Working Models and Relationship Quality in Dating Couples. Journal of Personality and Social Psychology 1990, Vol. 58, No.4, 664-663. American Psychological Association, Inc 0022-3514/90/S00.75. D., Wuryani, Esti, dan Sri.(2008). Pendidikan Seks Keluarga. Indeks. Jakarta. Danastri, Beatrich Rani., Permatasari, Jane Ginza Ayu., Viasti, Lisabetha Elok Reno., Prawitasari, Stenny, & Nugrahaeni, Ni Nyoman Laksmi. (2013). Pra Penelitian Tentang Attachment. Yogyakarta. Tidak diterbitkan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59 Donald G. Dutton, Cynthia van Ginkel,and Monica A. Landolt . White and mullen (1989). Jealousy, Intimate Abusiveness, and Intrusiveness. Duck, S. (2000) Human Relationship Third Edition SAGE Publication, Ltd. London. East, M.P. & Watts, F.N. (1999) Jealousy And Envy. Dalam tim Dalgleish & Mick Power(Eds.), Handbook of Cognition And Emotion Jhon Willey & Sons, ltd. Chichester Easron, A. Judith & Shackelford, K. Todd (2009). Morbid jealousy and Sex Differences in Partner-Directed Violence. Hum Nat (2009) 20 : 342-350 : Published online Springer Science Fenney, Judith. & Nollers, Patricia. (1990). Attachment style as a predictor of adult romantic relationships. Journal of personality and social psychology 1990 Vol.58. No.2, 281-291. Fraley, R. Chris., & Shaver, R. Philip. (2000). Adult Romantic Attachment : Theoritical Developments, Emerging Controversies, and Unanswered Questions. Review of general Psychology 2000, Vol.4, No.2, 132-154 Fricker, Julie (2002). “Relationship Satisfaction: The role of Love Styles and Attachment Styles”. Current research in social psychology An electronic journal Furman, Wyndol., Brown, Bradford., & Feiring, Candice (1991). The development of Romantic Relationships in Adolescence. United Kingdom: Press Syndicate of the University of Cambridge. Guerrero, L.K., & Andersen, P.A. (1998). The dark side of jealousy and envy: desire, delusion, desperation, and destructive communication. In b.h. Spitzberg & w.r. Cupach (eds.), the dark side of close relationships (pp. 33–70). Mahwah, nj: lawrence erlbaum Harris, R. Christine (2005). Male and Female Jealousy, Still More Similar than Different : Reply to Sagarin (2005). Personality and Social Psychology Review 2005, Vol. 9, No.1, 76-86. Lawrence Erlbaum Associates.Inc Hart, S. L., & Legerstee. M. (2010). Handbook of Jealousy.UK : Wiley-Blackwell Publication Hazan, Cindy., & Shaver, Philip (1987).” Romantic Love Conceptualized as an Attachment Process”. Journal of personality and Social Psychology Vol.52. No.3, 511-524. Kartono, Kartini (2009). Psikologi Wanita 1 Mengenal Gadis Remaja dan Wanita Dewasa. Bandung : Penerbit Mandar Maju PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 60 Knobloch, K. Leanne., Solomon, H.D., & Cruz, G. Michael (2001). The Role Of Relationship Development And Attachment In The Experience Of Romantic Jealousy. Personal Relatonship, 8 (2001), 205-224. Mathes, W. Eugene and Savera, Nancy(1981). Jealousy, romantic love and liking : theoretical consederations and preliminary scale development. Western Illinois University. Psychological reports, 1981, 49, 23-31. Mathes, W. Eugene., Phillips, T. Jhon., Skowran, Julie., & Dick III, E. William (1982). Behavioral Correlates of the Interpersonal Jealousy Scale. Western Illinois University. Educational and Psychological Measurement.it Miller, R.S., & Perlman, D.,S. Brehm, S. (2007). Intimate Relationship Fourth Edition. USA;McGraw-hill Pielage, S.B., Luteijn, F. & Arrindell, W.A. (2005). Adult attachment, Intimacy and Psychological Distress in a Clinical and Community Sample. Clinical Psychology and Psychotherapy, 12, 455-464 Purwanto, E.A., & Sulistyastuti, D.R. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Administrasi Publik dan Masalah-masalah Sosial.Yogyakarta: Penerbit Gava Media Salovey, P., & Rodin, J. (1985, September). The heart of jealousy. Psychology Today, 22–25, 28–29.(p. 178). Journal of Family Violence, Vol. 11, No. 4, 1996 Santrock, W. Jhony (2012). Life Span Development Perkembangan Masa Hidup Edisi Ketigabelas Jilid 2. Penerbit Airlangga. Santoso, Agung (2010). Statistik Untuk Psikologi Dari Blog Menjadi Buku. Yogyakarta : Penerbit Universitas Sanata Dharma Sarwono, W. S.(2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika Wigman, S.A., Archer, J & Kevan-Graham Nicola (2008). Investigating SubGroups of Harassers : The Roles Of Attachment, Dependency, Jealousy and Aggression. J fam viol(2008) 23:557-568 Wisnuwardhani, D. (2012). Hubungan Interpersonal. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN 61 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN 1 Laporan Survei Awal 62 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAPORAN SURVEI AWAL PENELITIAN MENGENAI PERILAKU SEKS, KEPUASAN BERELASI, KOMITMEN, DAN KECEMBURUAN Disusun oleh : Stenny Prawitasari 099114049 Lisabetha Elok R. V. 099114096 Beatrich Rani D. 099114098 Jane Ginza A. P. 099114102 Ni Nyoman Laksmi 099114123 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 63 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64 Kami melakukan survei awal untuk mendukung penelitian mengenai relasi. Survei ini dilakukan terhadap 167 mahasiswa di Yogyakarta Hasil Penelitian terkait kepuasan berelasi : Dari 167 responden, sebanyak 47 orang (28%) di antaranya menjalani hubungan berpacaran jarak jauh. Hasil Laki-laki : Usia Lama Hubungan No Jarak Lokasi (dlm th) Berpacaran Pacaran Jarak Jauh Jarak (dlm km) Skala Keterangan 1 18 6 bln 6 bln Jogja-Solo 61 km 2 3 23 1 th 5 bln 1 th 5 bln Jogja-Solo 61 km 4 Tidak Puas Cukup 5 Puas 22 1 th 4 bln 1 bln Jogja-Jakarta 437 km 3 Tidak Puas 4 24 5 th 1 th 6 bln Jogja-Jakarta 437 km Cukup 5 Puas 5 25 2 th 4 bln 2 th 4 bln Jogja-Solo 61 km 8 Puas 6 23 3 th 9 bln 2 th 7 bln Jogja-Jakarta 437 km 3 Tidak Puas 7 19 2 th 2 bln 6 bln Jogja-Magelang 47 km 7 Puas 8 23 1 th 1 bln 2 bln Jogja-Semarang 90 km 2 Tidak Puas 9 22 1 th 3 bln 1 th 3 bln Jogja-Solo 61 km Cukup 5 Puas 10 22 6 bln 3 bln Jogja-Klaten 30 km 3 Tidak Puas 11 21 2 th 1 bln 6 bln Jogja-Bali 540 km 1 Tidak Puas 12 23 2 bln 2 bln Jogja-Magelang 47 km Cukup 6 Puas 13 25 5 th 3 bln 6 bln Jogja-Jakarta 437 km 3 Tidak Puas 14 18 1 th 2 bln 1 th 2 bln JogjaKalimantan 660 km 7 Puas 15 23 3 th 11 bln 3 th 9 bln Jogja-Makasar 1.080 km 7 Puas 16 23 3 th 6 bln 2 th 10 bln Jogja-Bekasi 419 km 8 Puas PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65 Keterangan lain : Puas : 5 orang = 31% Tidak Puas : 7 orang = 44% Cukup Puas : 4 orang = 25% Rata-rata skala : 4,81 Hasil Olah Data pada Perempuan Usia Lama hubungan No Jarak Lokasi (dlm th) Berpacaran Pacaran Jarak Jauh Jarak (dlm km) Skala Keterangan 1 20 8 bln 3 bln Jogja-Banjarmasin 1.171 km 6 Cukup Puas 2 20 1 th 1 bln 1 th 1 bln Jogja-Balikpapan 1.076 km 7 Puas 3 20 6 bln 2 bln Jawa-kalimantan 660 km 2 Tidak Puas 4 21 2 th 4 bln Jogja-Jakarta 437 km 8 Puas 5 21 1 th 1 th Jogja-Jambi 1.020 km 9 Puas 6 21 2 th 5 bln 2 th 5 bln Jogja-Tangerang 465 km 8 Puas 7 20 1 bln 1 bln Jogja-Jakarta 437 km 3 Tidak Puas 8 20 2 th 6 bln 2 th 6 bln Jogja-Palembang 840 km 6 Cukup Puas 9 18 2 th 7 bln 7 bln Jogja-Balipapan 1.076 km 3 Tidak Puas 10 21 2 bln 2 bln Jogja-Sulawesi 1.200 km 4 Tidak Puas 11 20 4 bln 3 bln Jogja-Sragen 93 km 3 Tidak Puas 12 21 5 th 6 bln 3 th 7 bln Jogja-Jakarta 437 km 4 Tidak Puas 13 19 3 th 4 bln 2 th 3 bln Jogja-Sleman 30 km 7 Puas 3 bln 3 bln Jogja-Jerman 13.000 km 10 Puas 14 19 15 20 3 th 11 bln 3 th 11 bln Jogja-Jakarta 437 km 5 Cukup Puas 16 18 11 bln 8 bln Jogja-Manado 1.860 km 5 Cukup Puas 17 20 5 th 4 bln 2 th 8 bln Jogja-Pontianak 840 km 8 Puas PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66 18 21 2 th 6 bln 1 th 6 bln Jogja-Bali 540 km 9 Puas 19 19 10 bln 5 bln Jogja-Bengkulu 960 km 10 Puas 20 20 4 th 11 bln 4 th 11 bln Jogja-Bandung 360 km 6 Cukup Puas 21 20 3 th 6 bln 1 th 8 bln Jogja-Jakarta 437 km 8 Puas 22 18 1 th 6 bln 7 bln Jogja-Bogor 418 km 5 Cukup Puas 23 20 1 th 9 bln 1 th 7 bln Jogja-Bali 540 km 8 Puas 8 Puas 24 21 6 bln 6 bln Semarang-Berlin 13.000 km 25 18 3 th 2 bln 6 bln Jogja-Surabaya 240 km 8 Puas 26 21 2 th 1 bln 1 th 1 bln Jogja-Jakarta 437 km 4 Tidak Puas 27 22 2 th 7 bln 1 th Jogja-Solo 61 km 5 Cukup Puas 28 18 6 th 2 bln 6 th 2 bln Jogja-Jakarta 437 km 7 Puas 29 21 1 th 11 bln 6 bln Jogja-Jakarta 437 km 4 Tidak Puas 30 19 2 th 5 bln 2 th Jogja-Palembang 840 km 1 Tidak Puas 31 22 2 bln 2 bln Muntilan-kalimantan 660 km 3 Tidak Puas Keterangan lain-lain : Puas : 14 orang = 45% Tidak Puas : 10 orang = 32 % Cukup Puas : 7 orang = 23% Rata-rata skala : 5,94 Rata-rata kepuasan berelasi laki-laki dan perempuan yang menjalin hubungan berpacaran jarak jauh adalah : 5,55 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67 Penelitian Terkait Komitmen Group Statistics JK Item N Mean LAKI-LAKI PEREMPUAN Std. Deviation Std. Error Mean 64 .58 .813 .102 103 .67 .879 .087 Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference F Item Equal variances assumed Equal variances not assumed .585 Sig. t df Sig. (2tailed) Mean Difference Std. Error Difference Lower Upper .446 -.675 165 .501 -.092 .136 -.360 .177 1.41 6E2 .493 -.092 .133 -.356 .172 -.688 Berdasarkan hasil di atas, maka didapatkan nilai mean 0,58 untuk jenis kelamin laki-laki dan 0,67 untuk jenis kelamin perempuan. Sedangkan untuk nilai p sebesar 0.446. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara perempuan dan laki-laki karena p > 0.05. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 61 Hasil Penelitian Terkait Perilaku Seksual Ketentuan responden dalam pra peneltian ini adalah remaja akhir putri (dengan rentang usia 17-24 tahun), belum menikah, dan sedang menjalani relasi berpacaran. Skala penelitian disebarkan di beberapa universitas ternama di Yogyakarta. Dari sekian banyak skala yang disebarkan, dihasilkan 78 skala yang dinyatakan baik untuk dapat diolah karena memenuhi standar administrasi. Hasil pra penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 87% remaja akhir putri yang sedang berpacaran di kota Yogyakarta pernah melakukan perilaku seks pranikah. Beberapa malah memulai perilaku ini sejak usia remaja awal (13-15 tahun). Sisanya memulai perilaku ini sejak usia remaja akhir (17-20 tahun). Hasil Penelitian Terkait Kecemburuan pada Perempuan Hasil survei terhadap 96 sampel mahasiswi menunjukkan bahwa terdapat 3 orang mahasiswi yang tidak pernah mengalami kecemburuan, sementara 93 orang lainnya mengalami kecemburuan. Sebelas dari 93 orang menyatakan bahwa mereka adalah orang yang sangat sering cemburu. Survei ini ingin melihat pula beberapa alasan yang menyebabkan kecemburuan dalam bentuk perilaku pasangan dan karakteristik saingan. Berdasarkan hasil survei, tampak bahwa sebagian besar dari data sampel yang terkumpul menyatakan bahwa mereka cemburu karena pasangan masih menceritakan atau berhubungan dengan mantan kekasihnya. Dengan demikian, terlihat bahwa perilaku pasangan yang berlebihan atau tidak wajar terhadap lawan jenisnya secara emosional dan seksual merupakan hal pemicu kecemburuan. Kemudian, beberapa subjek mengatakan cemburu PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62 karena tidak mendapat perhatian dari pasangan. Selain itu, ada pula faktor lain seperti lupa waktu ketika bersama teman-temannya atau hobinya. Kecemburuan juga muncul apabila pasangan melakukan kontak fisik dengan lawan jenis, menghabiskan waktu dengan orang lain, karakter saingan yang memiliki nilai lebih pada penampilan, dan kemampuan inteligensi, serta perilaku saingan yang agresif terhadap pasangan. Hasil Penelitian Terkait Kecemburuan pada Pria Sampel yang digunakan adalah mahasiswa karena usia pada dewasa awal berada kisaran usia seorang mahasiswa (18-25 tahun). Survei pra-penelitian ini disebarkan pada 55 sampel pria yang sedang menjalani masa pacaran dan berusia 20-24 tahun. Dari 50 sampel pria menyatakan bahwa mereka merasa cemburu terhadap pasangannya dan 5 sampel pria menyatakan bahwa mereka tidak merasa cemburu terhadap pasangannya. Dari survei tersebut, dapat disimpulkan 90% dari sampel menyatakan bahwa seorang pria merasakan cemburu terhadap pasangannya. Hasil survei pra-penelitian ini menunjukkan beberapa alasan atau penyebab seorang pria cemburu terhadap pasangannya, baik berdasarkan karakter pasangan maupun karakter saingan. Alasan paling banyak yang membuat seorang pria cemburu berdasarkan karakter pasangan diantaranya adalah pasangannya terlalu dekat dengan lawan jenisnya. Alasan lain adalah karena pasangannya terlalu peduli dan terbuka dengan lawan jenisnya. Selain itu, seorang pria cemburu karena pasangannya selalu membicarakan lawan jenisnya atau mantan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63 kekasihnya. Beberapa orang pria juga menyatakan bahwa mereka cemburu karena pasangannya terlalu centil dengan lawan jenisnya. Hal lain yang membuat seorang pria cemburu berdasarkan karakter saingan diantaranya adalah saingannya lebih menarik dari dirinya. Kemudian, saingan lebih pintar dan kaya. Ada juga yang menyatakan bahwa saingannya lebih populer, serta jauh lebih baik dari dirinya dalam berbagai aspek sehingga menimbulkan ketidakpercayaan pada diri sendiri. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64 LAMPIRAN 2 Skala Uji Coba PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65 Skala Penelitian Saya adalah mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma yang sedang menempuh skripsi sebagai tugas akhir perkuliahan. Sehubungan dengan penelitian tugas akhir saya maka perkenankan saya untuk meminta bantuan teman-teman untuk mengisi skala berikut ini. Skala ini terdiri dari beberapa pernyataan yang berhubungan dengan relasi hubungan teman-teman dan pasangan teman-teman. Dalam mengisi skala ini, teman-teman diharapkan untuk memberikan jawaban dengan jujur dan apa adanya sesuai dengan keadaan teman-teman bersama pasangan saat ini bukan dengan pasangan sebelumnya. Hasil data ini akan digunakan untuk kepentingan akademik sehingga semua informasi diri temanteman akan terjamin kerahasiaannya. Atas perhatian, bantuan dan kerja sama teman-teman, saya ucapkan terimakasih. Hormat saya, Stenny Prawitasari / 099114049 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66 IDENTITAS DIRI Inisial :....................................................... Jenis kelamin :....................................................... Usia :......................................................... Sedang menjalani hubungan pacaran : Ya / Tidak (coret yang tidak perlu) Berpacaran dengan : … orang (jumlah pasangan saat ini) PETUNJUK PENGISIAN Skala ini terdiri dari beberapa item yang memungkinkan Anda untuk memberikan jawaban dengan memberi tanda silang “X” pada angka yang sesuai dengan keadaan Anda bersama pasangan anda saat ini. Semakin kecil angka yang Anda pilih maka semakin menyatakan ketidakcemburuan Anda pada pernyataan tersebut. Semakin besar angka yang Anda pilih maka semakin menyatakan kecemburuan Anda pada pernyataan yang tersebut. Berilah tanda “X” pada jawaban yang sesuai dengan keadaan anda saat ini No. Pernyataan Semakin Tidak Cemburu Cemburu 1 1. Semakin 2 X Pasangan anda membicarakan mengenai lawan jenisnya 3 4 5 Apabila Anda merasa bahwa jawaban yang Anda berikan masih kurang sesuai dengan keadaan Anda saat ini, maka Anda dapat mengganti jawaban Anda dengan memberikan tanda sama dengan (=) pada jawaban sebelumnya dan memberi tanda silang “X” pada jawaban yang lebih sesuai. No. Pernyataan Semakin Tidak Cemburu 1 1. pasangan saya membicarakan mengenai lawan jenisnya 2 X Semakin Cemburu 3 4 X 5 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67 * Adapun maksud dari kata orang lain atau lawan jenis dalam setiap pernyataan dalam skala ini adalah orang yang merupakan saingan anda saat anda berhubungan dengan pasangan anda saat ini. Silahkan jawab pernyataan-pernyataan berikut ini NO. PERNYATAAN Semakin Tidak Cemburu 1 1. Pasangan anda memiliki hubungan seks secara diam-diam dengan orang lain 2. Pasangan anda melakukan hubungan seks tanpa memasukkan alat kelamin dengan orang lain 3. Pasangan anda melakukan hubungan seks dengan memasukkan alat kelamin dengan orang lain 4. Pasangan anda melakukan oral seks dengan orang lain Pasangan anda jatuh cinta dengan orang lain 5. 6. Pasangan anda telanjang untuk orang lain di depan webcam 7. Pasangan anda mencium orang lain 8. Pasangan anda mengirim pesan yang memiliki unsur seksualitas dengan lawan jenisnya 9. Pasangan anda meninggalkan anda demi orang lain 10. Pasangan anda berkencan dengan orang lain 11. Pasangan anda jatuh cinta dengan orang lain yang berkomunikasi melalui internet 12. Pasangan anda melakukan phone sex dengan orang lain Pasangan anda mengirimkan surat cinta atau postcard dengan lawan jenis 13. 2 Semakin Cemburu 3 4 5 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 68 NO. PERNYATAAN Semakin Tidak Cemburu 1 14. Pasangan anda tertarik dengan orang lain 15. Pasangan anda melakukan cyber-sex atau berhubungan seks di dunia maya dengan orang lain 16. Pasangan anda mengunjungi situs seks (chat-box) 17. Pasangan anda berhubungan seks dengan komunitas virtualnya yang merupakan kehidupan kedua pasangan anda 18. Pasangan anda memiliki fantasi-fantasi secara seksual mengenai orang lain 19. Pasangan anda menyentuh lawan jenis saat melakukan percakapan 20. Pasangan anda memiliki percakapan yang menyenangkan dengan lawan jenis 21. Pasangan anda berdansa dengan lawan jenis 22. Pasangan anda berpelukan dengan orang lain 23. Pasangan anda bekerja bersama-sama secara intensif dengan lawan jenis 24. Pasangan anda menelpon lawan jenis 25. Pasangan anda menghabiskan banyak waktunya dengan lawan jenis 26. Pasangan anda terlihat tertarik dengan lawan jenis 27. pasangan anda tertarik dengan lawan jenis yang ada di televisi 2 Semakin Cemburu 3 4 5 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 69 NO. PERNYATAAN Semakin Tidak Cemburu 1 28. Pasangan anda pergi keluar tanpa anda 29. Pasangan anda memberikan hadiah kepada lawan jenis 30. Pasangan anda memiliki hubungan emisional yang kuat dengan lawan jenis 31. Pasangan anda menceritakan kepada anda mengenai lawan jenis dengan penuh kekaguman 32. Pasangan anda menggoda orang lain 33. Pasangan anda menonton film porno tanpa anda 34. Pasangan anda melihat ganbar porno atau filmfilm porno melalui internet 35. Pasangan anda melihat gambar porno di majalah 36. Pasangan anda melihat gambar model yang ada di majalah 37. Pasangan anda mengidolakan orang terkenal yang berlawanan jenis 38. Pasangan anda menceritakan perasaannya dan rahasianya dengan lawan jenis melalui obrolan (chat) atau email Pasangan anda memiliki hubungan emosional 39. yang kuat dengan seseorang yang berkomunikasi melalui internet 40. Pasangan anda mengirimkan email atau obrolan (chat) yang romantis terhadap lawan jenis 2 Semakin Cemburu 3 4 5 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 70 NO. Semakin Tidak Cemburu PERNYATAAN 1 41. Pasangan anda menceritakan tentang perasaan dan rahasianya dengan lawan jenis 42. Pasangan anda SMS-an dengan lawan jenis secara teratur Semakin Cemburu 2 3 4 5 Bagian ini bertujuan untuk melihat perasaanmu terhadap pasanganmu (pacarmu) atau terhadap hubungan pacaranmu. Kamu diminta untuk menilai setiap pernyataan sesuai dengan keadaan perasaanmu. Pada setiap pernyataan, terdapat 7 pilihan jawaban yaitu: STS TS ATS N : Sangat Tidak Setuju : Tidak Setuju : Agak Tidak Setuju : Netral AS S SS : Agak Setuju : Setuju : Sangat Setuju Berilah tanda silang (X) pada salah satu kotak pilihan jawaban yang tersedia pada setiap pernyataan. Silakan jawab dengan jujur. Tidak ada jawaban yang benar atau salah. Jawaban yang tepat adalah jawaban yang paling sesuai dengan dirimu. Selamat Mengerjakan. 1. 2. Aku takut kehilangan cinta pacarku. □ □ □ □ □ □ □ STS TS ATS N AS S SS Lebih baik aku tidak menunjukkan perasaanku yang sebenarnya pada pacarku. □ □ □ □ □ □ □ STS TS ATS N AS S SS PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 71 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Aku sering khawatir pacarku tidak mau lagi berpacaran denganku. □ □ □ □ □ □ □ STS TS ATS N AS S SS Aku merasa nyaman menceritakan pendapat dan perasaanku yang sebenarnya pada pacarku. □ □ □ □ □ □ □ STS TS ATS N AS S SS Aku sering khawatir pacarku tidak benar-benar mencintaiku. □ □ □ □ □ □ □ STS TS ATS N AS S SS Aku merasa sulit merelakan diriku bergantung pada pacarku. □ □ □ □ □ □ □ STS TS ATS N AS S SS Aku khawatir pacarku tidak memberi perhatian padaku sebesar aku memberi perhatian padanya. □ □ □ □ □ □ □ STS TS ATS N AS S SS Aku merasa sangat nyaman memiliki hubungan yang dekat dengan pacarku. □ □ □ □ □ □ □ STS TS ATS N AS S SS Aku sering berharap perasaan pacarku kepadaku sebesar perasaanku padanya. □ □ □ □ □ □ □ STS TS ATS N AS S SS Aku merasa tidak nyaman untuk terbuka pada pacarku. □ □ □ □ □ □ □ STS TS ATS N AS S SS PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 72 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. Aku sering mengkhawatirkan hubunganku dengan pacarku. □ □ □ □ □ □ □ STS TS ATS N AS S SS Aku lebih suka tidak terlalu dekat secara emosi dengan pacarku. □ □ □ □ □ □ □ STS TS ATS N AS S SS Ketika pacarku sedang tidak bersamaku, aku khawatir ia akan tertarik pada orang lain. □ □ □ □ □ □ □ STS TS ATS N AS S SS Aku merasa tidak nyaman ketika pacarku ingin hubungan kami menjadi sangat dekat. □ □ □ □ □ □ □ STS TS ATS N AS S SS Ketika aku mengungkapkan perasaanku pada pacarku, aku takut ia tidak memiliki perasaan yang sama kepadaku. □ □ □ □ □ □ □ STS TS ATS N AS S SS Mudah bagiku untuk menjalin hubungan yang dekat dengan pacar. □ □ □ □ □ □ □ STS TS ATS N AS S SS Aku jarang khawatir akan ditinggalkan oleh pacarku. □ □ □ □ □ □ □ STS TS ATS N AS S SS Tidak sulit bagiku untuk menjalin hubungan yang dekat dengan pacarku. □ □ □ □ □ □ □ STS TS ATS N AS S SS PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 73 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. Pacarku membuatku meragukan diriku sendiri. □ □ □ □ □ □ □ STS TS ATS N AS S SS Aku biasa membicarakan masalah dan beban pikiranku dengan pacar. □ □ □ □ □ □ □ STS TS ATS N AS S SS Aku jarang merasa cemas suatu saat akan ditinggalkan oleh pacarku. □ □ □ □ □ □ □ STS TS ATS N AS S SS Di saat-saat sulit, aku merasa terbantu jika pacarku dapat mendampingi. □ □ □ □ □ □ □ STS TS ATS N AS S SS Aku merasa pacarku tidak ingin memiliki kedekatan emosi seperti yang aku harapkan. □ □ □ □ □ □ □ STS TS ATS N AS S SS Aku menceritakan hampir semua hal pada pacar. □ □ □ □ □ □ □ STS TS ATS N AS S SS Kadang-kadang perasaan pacarku terhadapku berubah tanpa alasan yang jelas. □ □ □ □ □ □ □ STS TS ATS N AS S SS Aku membicarakan segala hal dengan pacar. □ □ □ □ □ □ □ STS TS ATS N AS S SS PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. Keinginanku untuk memiliki hubungan yang dekat kadang membuat orang lain tidak nyaman dan menjauh. □ □ □ □ □ □ □ STS TS ATS N AS S SS Aku gelisah ketika pacarku terlalu dekat secara emosi denganku. □ □ □ □ □ □ □ STS TS ATS N AS S SS Aku merasa takut jika suatu saat pasanganku semakin mengenalku, ia tidak menyukaiku apa adanya. □ □ □ □ □ □ □ STS TS ATS N AS S SS Aku merasa nyaman bergantung pada pacarku. □ □ □ □ □ □ □ STS TS ATS N AS S SS Aku merasa kacau ketika aku tidak mendapat perhatian dan dukungan yang aku butuhkan dari pacarku. □ □ □ □ □ □ □ STS TS ATS N AS S SS Mudah bagiku untuk bergantung pada pacarku. □ □ □ □ □ □ □ STS TS ATS N AS S SS Aku merasa khawatir tidak mampu menjadi sebaik orang lain. □ □ □ □ □ □ □ STS TS ATS N AS S SS Mudah bagiku untuk bersikap romantis dengan pacar. □ □ □ □ □ □ □ STS TS ATS N AS S SS PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 75 35. 36. Sepertinya pacarku hanya memperhatikanku ketika aku marah. □ □ □ □ □ □ □ STS TS ATS N AS S SS Pacarku benar-benar memahamiku dan kebutuhan-kebutuhanku. □ □ □ □ □ □ □ STS TS ATS N AS S SS *** Periksa kembali jawaban anda agar tidak ada yang terlewatkan *** *** TERIMAKASIH DAN TUHAN MEMBERKATI *** PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 76 LAMPIRAN 3 SKALA PENELITIAN PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77 SKALA PENELITIAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 78 KATA PENGANTAR Saya merupakan mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2009. Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir (skripsi), saya ingin meneliti mengenai relasi berpacaran yang sedang Anda jalani. Relasi yang saya maksud adalah relasi saat ini, bukan relasi-relasi sebelumnya. Penelitian ini saya lakukan dengan menyebarkan skala secara random. Oleh karena itu, saya akan membagikan skala yang berisi pernyataan dan pertanyaan berkaitan dengan tema penelitian saya. Anda diminta untuk memberikan respon terhadap pernyataan dan pertanyaan dengan cara memilih jawaban yang telah disediakan. Dalam kuesioner ini, tidak ada jawaban benar atau salah. Saya akan menjamin kerahasiaan informasi yang Anda berikan. Saya tidak akan mengungkap identitas Anda kepada siapapun. Informasi yang saya peroleh dari skala ini akan saya laporkan dalam bentuk perhitungan statistik dan kesimpulan dalam bentuk skripsi atau karya ilmiah tanpa mengungkapkan identitas Anda. Terima kasih atas partisipasi dan kesediaan Anda. Yogyakarta, 10 Juli 2013 Peneliti (Stenny Prawitasari) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79 IDENTITAS Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Saya juga menyatakan bahwa keterlibatan saya bersifat sukarela tanpa paksaan dari pihak manapun. Inisial : Usia : Jenis Kelamin : Yogyakarta, Juli 2013 Subjek Penelitian PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 80 BAGIAN 1 Bagian ini bertujuan untuk melihat perasaanmu terhadap pasanganmu (pacarmu) atau terhadap hubungan pacaranmu. Kamu diminta untuk menilai setiap pernyataan sesuai dengan keadaan perasaanmu. Pada setiap pernyataan, terdapat 7 pilihan jawaban yaitu: STS TS ATS N : Sangat Tidak Setuju : Tidak Setuju : Agak Tidak Setuju : Netral AS S SS : Agak Setuju : Setuju : Sangat Setuju PETUNJUK PENGISIAN Berilah tanda silang (X) pada salah satu kotak pilihan jawaban yang tersedia pada setiap pernyataan. Silakan jawab dengan jujur. Tidak ada jawaban yang benar atau salah. Jawaban yang tepat adalah jawaban yang paling sesuai dengan dirimu. No 1. 2. 3. 4. 5. 6 7. 8. Pernyataan Lebih baik aku tidak menunjukkan perasaanku yang sebenarnya pada pacarku. Aku merasa nyaman menceritakan pendapat dan perasaanku yang sebenarnya pada pacarku. Aku sering khawatir pacarku tidak benarbenar mencintaiku Aku merasa sulit merelakan diriku bergantung pada pacarku Aku merasa sangat nyaman memiliki hubungan dekat dengan pacarku Aku merasa tidak nyaman untuk terbuka pada pacarku Aku lebih suka tidak terlalu dekat secara emosi dengan pacarku Aku merasa tidak nyaman ketika pacarku ingin hubungan kami menjadi sangat dekat Ketika aku mengungkapkan perasaanku 9. pada pacarku, aku takut ia tidak memiliki perasaan yang sama kepadaku STS TS ATS N AS S SS PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 81 No 10. Pernyataan Tidak sulit bagiku untuk menjalin hubungan STS TS ATS N AS yang dekat dengan pacarku 11. Pacarku membuatku meragukan diriku sendiri 12. Aku biasa membicarakan masalah dan beban pikiranku dengan pacar 13. Di saat-saat sulit, aku merasa terbantu jika pacarku dapat mendampingi 14. Aku merasa pacarku tidak ingin memiliki kedekatan emosi seperti yang aku harapkan 15. Aku menceritakan hampir semua hal pada pacar 16. Kadang-kadang perasaan pacarku terhadapku berubah tanpa alasan yang jelas 17. Aku membicarakan segala hal dengan pacar 18. Aku gelisah ketika pacarku terlalu dekat secara emosi denganku 19. Aku merasa takut jika suatu saat pasanganku semakin mengenalku, ia tidak menyukaiku apa adanya 20. Aku merasa nyaman bergantung pada pacarku 21. Mudah bagiku untuk bergantung pada pacarku 22. Sepertinya pacarku hanya memperhatikanku ketika aku marah 23. Pacarku benar-benar memahamiku dan kebutuhan-kebutuhanku == Harap periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewatkan == S SS PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82 BAGIAN II PETUNJUK PENGISIAN Skala ini terdiri dari beberapa aitem yang memungkinkan Anda untuk memberikan jawaban dengan memberi tanda silang “X” pada angka yang sesuai dengan keadaan Anda saat ini. Semakin kecil angka yang Anda pilih maka semakin menyatakan ketidakcemburuan Anda pada pernyataan tersebut. Semakin besar angka yang Anda pilih maka semakin menyatakan kecemburuan Anda pada pernyataan yang tersebut. Contoh : a) Contoh 1 No. Pernyataan Semakin Tidak Cemburu Cemburu 1 Semakin 2 2. Pasangan anda membicarakan mengenai lawan jenisnya 3 4 5 X b) Contoh 2 Apabila Anda merasa bahwa jawaban yang Anda berikan masih kurang sesuai dengan keadaan Anda saat ini, maka Anda dapat mengganti jawaban Anda dengan memberikan tanda sama dengan (=) pada jawaban sebelumnya dan memberi tanda silang “X” pada jawaban yang lebih sesuai. No. Pernyataan Semakin Tidak Cemburu 1 2. pasangan saya membicarakan mengenai lawan jenisnya 2 X Semakin Cemburu 3 4 X * Adapun maksud dari kata orang lain atau lawan jenis dalam setiap pernyataan dalam skala ini adalah orang yang merupakan saingan anda saat anda berhubungan dengan pasangan anda saat ini 5 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 83 Silahkan jawab pernyataan-pernyataan berikut ini NO. PERNYATAAN Semakin Tidak Cemburu 1 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Pasangan anda melakukan hubungan seks tanpa memasukkan alat kelamin dengan orang lain Pasangan anda melakukan oral seks dengan orang lain Pasangan anda jatuh cinta dengan orang lain Pasangan anda telanjang untuk orang lain di depan webcam Pasangan anda mencium orang lain Pasangan anda mengirim pesan yang memiliki unsur seksualitas dengan lawan jenisnya Pasangan anda meninggalkan anda demi orang lain Pasangan anda berkencan dengan orang lain Pasangan anda jatuh cinta dengan orang lain yang berkomunikasi melalui internet Pasangan anda melakukan phone sex dengan orang lain Pasangan anda mengirimkan surat cinta atau postcard dengan lawan jenis 12. Pasangan anda tertarik dengan orang lain 13. Pasangan anda melakukan cyber-sex atau berhubungan seks di dunia maya dengan orang lain Pasangan anda mengunjungi situs seks (chat-box) 14. 15. Pasangan anda berhubungan seks dengan komunitas virtualnya yang merupakan kehidupan kedua pasangan anda 16. Pasangan anda memiliki fantasi-fantasi secara seksual mengenai orang lain 17. Pasangan anda menyentuh lawan jenis saat melakukan percakapan 2 Semakin Cemburu 3 4 5 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 84 PERNYATAAN Semakin Tidak Cemburu 1 18. Pasangan anda memiliki percakapan yang menyenangkan dengan lawan jenis 19. Pasangan anda berdansa dengan lawan jenis 20. Pasangan anda berpelukan dengan orang lain 21. Pasangan anda bekerja bersama-sama secara intensif dengan lawan jenis Pasangan anda menelpon lawan jenis 22. 23. Pasangan anda menghabiskan banyak waktunya dengan lawan jenis 24. Pasangan anda terlihat tertarik dengan lawan jenis 25. Pasangan anda tertarik dengan lawan jenis yang ada di televisi 26. Pasangan anda memberikan hadiah kepada lawan jenis 27. Pasangan anda memiliki hubungan emosional yang kuat dengan lawan jenis 28. Pasangan anda menceritakan kepada anda mengenai lawan jenis dengan penuh kekaguman 29. Pasangan anda menggoda orang lain 30. Pasangan anda menonton film porno tanpa anda 31. Pasangan anda melihat ganbar porno atau filmfilm porno melalui internet 32. Pasangan anda melihat gambar porno di majalah 2 Semakin Cemburu 3 4 5 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 85 PERNYATAAN Semakin Tidak Cemburu 1 33. 2 Semakin Cemburu 3 4 Pasangan anda melihat gambar model yang ada di majalah 34. Pasangan anda mengidolakan orang terkenal yang berlawanan jenis 35. Pasangan anda menceritakan perasaannya dan rahasianya dengan lawan jenis melalui obrolan (chat) atau email 36. Pasangan anda memiliki hubungan emosional yang kuat dengan seseorang yang berkomunikasi melalui internet 37. Pasangan anda mengirimkan email atau obrolan (chat) yang romantis terhadap lawan jenis 38. Pasangan anda menceritakan tentang perasaan dan rahasianya dengan lawan jenis == Harap periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewatkan == == Terima kasih == 5 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 86 LAMPIRAN 4 HASIL PENELITIAN PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 87 UJI NORMALITAS CEMBURU One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test CTOTAL N 120 Normal Parametersa Most Extreme Differences Mean 143.23 Std. Deviation 28.514 Absolute .105 Positive .067 Negative -.105 Kolmogorov-Smirnov Z 1.154 Asymp. Sig. (2-tailed) .140 a. Test distribution is Normal. UJI NORMALITAS KELEKATAN One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test LTOTAL N Normal Parametersa 120 Mean Std. Deviation Most Extreme Differences 63.22 18.248 Absolute .082 Positive .082 Negative -.057 Kolmogorov-Smirnov Z .900 Asymp. Sig. (2-tailed) .393 a. Test distribution is Normal. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 88 UJI NORMALITAS ANXIETY One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ANXIETY N 120 Normal Parametersa Most Extreme Differences Mean 18.83 Std. Deviation 6.737 Absolute .083 Positive .083 Negative -.048 Kolmogorov-Smirnov Z .904 Asymp. Sig. (2-tailed) .387 a. Test distribution is Normal. UJI NORMALITAS AVOIDANT One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test AVOIDANT N Normal Parametersa 120 Mean Std. Deviation Most Extreme Differences 44.39 13.555 Absolute .062 Positive .060 Negative -.062 Kolmogorov-Smirnov Z .683 Asymp. Sig. (2-tailed) .740 a. Test distribution is Normal. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 89 UJI LINEARITAS CEMBURU DAN KELEKATAN ANOVA Table Sum of Squares CTOTAL * Between LTOTAL Groups (Combined) Mean df Sig. 54 915.938 1.259 .187 5289.403 1 5289.403 7.270 .009 44171.247 53 833.420 1.146 .299 Within Groups 47290.817 65 727.551 Total 96751.467 119 Linearity Linearity UJI KORELASI PEARSON CEMBURU DAN KELEKATAN Correlations CTOTAL Pearson Correlation LTOTAL 1 Sig. (2-tailed) N LTOTAL F 49460.650 Deviation from CTOTAL Square Pearson Correlation -.234* .010 120 120 -.234* 1 Sig. (2-tailed) .010 N 120 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). 120 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 90 SCATTERPLOT UJI T CEMBURU DAN KELEKATAN One-Sample Statistics N Mean Std. Deviation Std. Error Mean CTOTAL 120 143.23 28.514 2.603 LTOTAL 120 63.22 18.248 1.666 One-Sample Test Test Value = 0 95% Confidence Interval of the Difference t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper CTOTAL 55.027 119 .000 143.233 138.08 148.39 LTOTAL 37.955 119 .000 63.225 59.93 66.52 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 91 UJI T ONE SAMPLE KELEKATAN One-Sample Statistics N ATTACHMENT Mean 240 Std. Deviation 31.61 Std. Error Mean 16.675 1.076 One-Sample Test Test Value = 92 95% Confidence Interval of the Difference t ATTACHMENT df -56.102 Sig. (2-tailed) 239 Mean Difference .000 Lower -60.388 Upper -62.51 -58.27 UJI T ONE SAMPLE ANXIETY One-Sample Statistics N ANXIETY Mean 120 18.83 Std. Deviation Std. Error Mean 6.737 .615 One-Sample Test Test Value = 28 95% Confidence Interval of the Difference t ANXIETY -14.906 df Sig. (2-tailed) 119 .000 Mean Difference -9.167 Lower -10.38 Upper -7.95 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 92 UJI T ONE SAMPLE AVOIDANT One-Sample Statistics N AVOIDANT Mean 120 Std. Deviation 44.39 Std. Error Mean 13.555 1.237 One-Sample Test Test Value = 64 95% Confidence Interval of the Difference t AVOIDANT df -15.847 Sig. (2-tailed) 119 Mean Difference .000 Lower -19.608 Upper -22.06 -17.16 T-TEST DEPENDENT PAIR ANXIETY DAN AVOIDANT Paired Samples Statistics Mean Pair 1 N Std. Deviation Std. Error Mean ANXIETY 18.83 120 6.737 .615 AVOIDANT 44.39 120 13.555 1.237 Paired Samples Correlations N Pair 1 ANXIETY & AVOIDANT Correlation 120 .569 Sig. .000 Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of Mean Pair 1 ANXIETY AVOIDANT -25.558 Std. Std. Error Deviation Mean 11.192 1.022 the Difference Lower -27.581 Upper Sig. (2t -23.535 -25.016 df 119 tailed) .000