1 Bunga et al., Upaya Pemeritah China Dalam Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Melalui CDM (Clean Development Mechanism) Sebagai Bentuk Implementasi Protokol Kyoto UPAYA PEMERINTAH CHINA DALAM PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA MELALUI CDM (CLEAN DEVELOPMENT MECHANISM) SEBAGAI BENTUK IMPLEMENTASI PROTOKOL KYOTO (EFFORTS OF CHINESE GOVERNMENT IN REDUCTION OF GREENHOUSE GAS EMISSION THROUGH CDM (CLEAN DEVELOPMENT MECHANISM) AS A REALIZATION OF KYOTO PROTOCOL IMPLEMENTATION) Bunga Ayu Swastika Ilmu Hubungan Internasional, FISIP, Universitas Jember (UNEJ) Jl. Kalimantan 37 Kampus Tegal Boto, Jember, Kota Pos 159 E-mail: [email protected] Abstract Air pollution is mainly caused by a relatively dense industrial area, where the gases from the industry are usually caused by coal fuel that causes excessive emissions, so that the level of air quality increasingly declines. The increase makes China the biggest source of SO2 gas pollution after the United States. Massive coal-burning made by China also makes China be a number 1 of the 20 countries that produce mercury pollutants by 25%. Therefore, in 2005, Clean Development Mechanism (CDM) under Kyoto Protocol becomes a new market based on mechanism to mark the reduction of greenhouse gas emissions (GHG). The Chinese government is committed to encouraging the development of clean technology, which will help to improve the quality of life of the citizens and reduce GHG emissions by encouraging investment and simulation technology of low carbon technology transfer. Keywords: China, emission, pollution, clean development mechanism Hal tersebut telah membuat alam mulai A. PENDAHULUAN Kondisi lingkungan hidup secara global menunjukkan kehebatannya kepada manusia saat ini sudah mengalami perubahan yang di bumi. Telah banyak terjadi bencana alam sangat signifikan. Kondisi alam saat ini tidak yang tidak terduga dan bahan sudah menelan lagi stabil seperti dahulu kala dan hal ini begitu banyak korban di berbagai negara. dikarenakan berbagai aktifitas negatif manusia Kerusakan lingkungan hidup dimulai dalam mengeksploitasi kekayaan alam secara sejak revolusi industri. Pada masa revolusi ekstrim. Aktivitas tersebut dapat mengancam industri, proses perusakan hutan semakin kerusakan meningkat lingkungan yang parah dan menyebabkan langkanya sumber daya alam. UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2014, I (1): 1-14 dan dilakukan secara lebih sistematis. Sejak saat itu, perindustrian mulai Bunga et al., Upaya Pemeritah China Dalam Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Melalui CDM (Clean Development Mechanism) Sebagai Bentuk Implementasi Protokol Kyoto berkembang pesat, terutama di negara-negara dengan barat. Proses industrialisasi, transportasi, dan bertujuan aktifitas manusia yang semakin berkembang lingkungan menimbulkan perubahan terhadap struktur mencegah dampak yang lebih parah. Pada alam. Sampai saat ini dalam proses industri pertemuan Rio di Brazil tersebut, Persrikatan penggunaan batu bara, minyak bumi, dan gas Bangsa-Bangsa (PBB) membentuk badan alam merupakan unsur terpenting. Namun khusus mengenai perubahan iklim, yaitu penggunaan bahan bakar tersebut United Nations Framework Convention on akan Penggunaan bahan bakar ini banyak digunakan untuk kegiatan industri yang menyebabkan meningkatnya jumlah emisi Gas Kaca merupakan (GRK). dampak Perubakan terjadinya iklim GRK. Perubahan iklim terjadi karena meningkatnya konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK) yang disebabkan oleh zat sisa pembakaran dari konsumsi energi yang tidak untuk dan konferensi membahas mengatasinya yang masalah untuk Climate Change (UNFCCC) (UNFCCC, menghasilkan karbondioksida (CO2). Rumah dibentuknya 2 dapat diperbaharui terutama minyak bumi dan batu 2006). Protokol Kyoto adalah sebuah persetujuan sah di mana negara-negara maju akan mengurangi emisi GRK mereka secara kolektif sebesar 5,2% (Mapleleafweb, 2010). Protokol Kyoto terdiri dari 28 pasal dan dua lampiran, serta menetapkan penurunan emisi GRK akibat kegitan manusia. Jenis GRK yang diatur karbondioksida Protokol (CO2), Kyoto metana yaitu (CH4), bara yang menyebabkan meningkatnya suhu nitrogen oksida (N2O), hidrofluorokarbon udara (HFC), perfluorokarbon (PFC), dan sulfur yang kemudian disebut sebagai pemanasan global (Global Warming). Perhatian masyarakat internasional mulai nyata saat perubahan iklim dunia mulai dirasakan sangat signifikan. Masyarakat internasional menyadari bahwa degradasi lingkungan tersebut tidak hanya terjadi pada satu negara tetapi juga melewati batas-batas negara. Upaya-upaya untuk menangani dampak negatif tersebut dilakukan yaitu UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2014, I (1): 1-14 heksaflourida (SF6) beserta sumber emisinya seperti energi proses industri dan pengolahan limbah. China meratifikasi Protokol Kyoto pada tanggal 30 Agustus 2002. Dilihat dari isi Protokol Kyoto, China dikategorikan sebagai negara berkembang yang tidak memiliki kewajiban khusus untuk memotong emisi. China telah mengambil langkah-langkah 3 Bunga et al., Upaya Pemeritah China Dalam Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Melalui CDM (Clean Development Mechanism) Sebagai Bentuk Implementasi Protokol Kyoto untuk mengatasi perubahan iklim, salah Berdasarkan dari latar belakang yang satunya adalah pemerintah China menyiapkan telah dipaparkan, tulisan ini bertujuan untuk sebuah komite untuk meneliti mekanisme mengetahui upaya-upaya apa saja yang pembangunan bersih (CDM), yang mana dilakukan oleh pemerintah China dalam mekanisme tersebut usahanya untuk menurunkan emisi GRK. adalah bagian dari Protokol Kyoto (China Daily, 2005). Dampak negatif industri ini selain berupa dari polusi yang dihasilkannya juga berasal B. KERANGKA PEMIKIRAN Tulisan ini menggunakan konsep dari energi yang digunakannya. Negara ini kebijakan publik. Kebijakan publik adalah apa telah mendorong peningkatan penggunaan yang dikatakan dan dilakukan atau tidak bahan bakar fosil dan batu bara sehingga dilakukan oleh pemerintah. Kebijakan negara meningkatkan kontribusi negara tersebut itu berupa sasaran atau tujuan dari berbagai dalam menyumbangkan emisi CO2 yang program pemerintah (Edward III, 1980:10). Kebijakan itu dapat ditetapkan secara jelas meningkatkan konsentrasi GRK. Saat ini, China adalah negara penyumbang emisi CO2 terbesar kedua setelah Amerika Serikat. Pertumbuhan ekonomi China menjadi yang tertinggi dengan tingkat kebutuhan batu bara yang meningkat dari 26% hingga 30%, sedangkan pada tahun 2005 emisi GRK meningkat sekitar 17%, dan pada tahun 2010, kebutuhan batu bara dunia meningkat sebanyak 7%, dua pertiga diantaranya adalah konsumsi China, dan diperkirakan peningkatan kemudian akan (JRC, terus mengalami 2011). Hal tersebut menjadikan China memiliki dalam berbagai peraturan perundang- undangan, atau dalam bentuk pidato pejabat pemerintah (Edward III, 1980:10) Kebijakan publik sebagai suatu taktik dan strategi yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan. Oleh karena itu, suatu kebijakan memuat tiga elemen yaitu: 1. Identifikasi dari tujuan yang ingin dicapai. 2. langkah Taktik atau strategi dari berbagai untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 3. Penyediaan berbagai input untuk signifikansi yang besar dan posisi yang memungkinkan pelaksanaan secara nyata dari penting dalam penyelesaian permasalahan taktik atau strategi (Islamy, 2007:24) lingkungan hidup. UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2014, I (1): 1-14 4 Bunga et al., Upaya Pemeritah China Dalam Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Melalui CDM (Clean Development Mechanism) Sebagai Bentuk Implementasi Protokol Kyoto Aplikasi dari landasan konseptual ini merupakan sebuah kesepakatan internasional adalah untuk menjelaskan apa saja upaya- yang mengamantakan negara-negara industri upaya yang telah dilakukan pemerintah China untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca dalam usahanya untuk menurunkan emisi (GRK) rata-rata sebesar 5,2% dari tingkat GRK melalui mekanisme CDM. emisi tahun 1990. Protokol Kyoto diratifikasi pada tahun 1997 dan disetujui sebagai mekanisme untuk mereduksi emisi GRK. C. METODE PENELITIAN Tukisan metode Sejak Protokol Kyoto di CoP 3 tahun 1997, deskriptif-analisis. Metode Deskriptif adalah sidang-sidang CoP berikutnya membahas suatu bagaimana metode ini menggunakan yang berfungsi untuk protokol tersebut mendeskripsikan atau memberi gambaran diimplementasikan. Pada tahun 2003, sudah terhadap objek yang diteliti melalui data atau 119 negara anggota PBB telah meratifikasi sampel yang telah terkumpul sebagaimana Protokol Kyoto. China sendiri meratifikasi adanya Protokol Kyoto pada tahun 2002 setelah tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk India (China Daily, 2005). umum (Sugiyono, 2009:29). Dengan kata lain penelitian deskriptif analitis mengambil Adanya kebutuhan bagi China untuk menunjukkan sikap sebagai masyarakat masalah atau memusatkan perhatian kepada internasional yang baik sebagai bentuk moral masalah-masalah sebagaimana adanya saat responsibility-nya penelitian dilaksanakan, hasil penelitian yang lingkungan yang melanda akibat tingginya kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kadar emisi GRK, terutama dengan adanya kesimpulannya. Penelitian ini menekankan tekanan-tekanan dari dunia internasional. pada usaha menjawab pertanyaan penelitian China melalui fenomena yang ada. internasional tekanan sebagai terhadap anggota dihadapkan dari permasalahan dunia masyarakat pada tekanan- internasional untuk D. HASIL PENELITIAN semakin meningkatkan kontribusinya dan 1.) Partisipasi China Dalam Protokol mengambil Kyoto Melalui Mekanisme CDM terhadap usaha-usaha penurunan emisi GRK. komitmen yang lebih kuat Protokol Kyoto dinilai sangat strategis Contoh yang tampak adalah pada CoP-17 di bagi negara seperti China untuk melakukan Durban, Afrika Selatan. Pada konferensi ini, perbaikan lingkungan hidup. Protokol Kyoto China UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2014, I (1): 1-14 menyatakan diri bersedia untuk Bunga et al., Upaya Pemeritah China Dalam Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Melalui CDM (Clean Development Mechanism) Sebagai Bentuk Implementasi Protokol Kyoto menerima sebuah komitmen yang mengikat pada reduksi emisi GRK tersebut. Infrastruktur energi di China yang banyak di dominasi menggunakan batu bara, yang memiliki dampak serius atas pemcemaran udara perkotaan, kesehatan masyarakat, lingkungan, dan pemanasan global. Pemcemaran udara terjadi akibat dilepaskannya zat pencemar dari berbagai sumber ke udara. Sumber-sumber pencemar udara dapat bersifat alami maupun akibat aktivitas manusia. Pencemaran udara dapat didefinisikan sebagai hadirnya substansi di udara dalam konsentrasi yang cukup untuk menyebabkan gangguan pada manusia, hewan, tanaman maupun material. Substansi ini bisa berupa gas, cair maupun padat. Ada lima jenis emisi, partikulat dengan diameter kurang dari 10 µm (PM), sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2), karbon 5 senyawa oksida nitrogen (NOx) dan senyawa sulfur (SOx), dan senyawa partikulat debu termasuk timbel (PB). Pencemaran udara sebagian besar diakibatkan oleh kawasan industri yang cukup padat. Di mana gas-gas dari industri tersebut biasanya disebabkan oleh bahan bakar batu bara yang menyebabkan emisi yang berlebihan sehingga tingkat kualitas udara semakin menurun. Oleh karena itu pada tahun 2005, Clean Development Mechanism (CDM) dalam Protokol Kyoto menjadi pasar baru berdasarkan mekanisme untuk pengurangan berkomitmen GRK. menandai Pemerintah untuk China mendorong pengembangan teknologi bersih, yang akan membantu untuk meningkatkan kualitas hidup warga negara dan mengurangi emisi GRK dengan mendorong investasi dan teknologi simulasi transfer teknologi rendah emisi monoksida (CO), dan timbal (PB). Gas buang karbon. sebenarnya terutama dari senyawa yang tidak membutuhkan berbahaya seperti nitrogen, karbondioksida, menghadapi permasalahan perubahan iklim, dan uap air. Akan tetapi di dalamnya dan kondisinya yang sangat rawan dalam terkandung juga senyawa lain dengan jumlah dampak perubahan iklim. Beberapa contoh yang cukup besar yang dapat membahayakan dampak tersebut adalah kekeringan sebagai kesehatan Bahan salah satu akibat dari perubahan suhu, banjir, pencemar yang terutama terdapat di dalam dan wabah penyakit. Selain itu dampak bagi emisi gas buang adalah senyawa karbon pertanian, hutan, sumber air, dan kenaikan monoksida permukaan air laut cukup signifikan. Untuk maupun (CO), lingkungan. senyawa hidrokarbon, UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2014, I (1): 1-14 Mengingat banyak China sangat bantuan dalam 6 Bunga et al., Upaya Pemeritah China Dalam Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Melalui CDM (Clean Development Mechanism) Sebagai Bentuk Implementasi Protokol Kyoto mengatasi permasalahan tersebut, dalam hal Kyoto ini untuk mengurangi pemanasan global Development pemerintah membawa keuntungan. China merupakan China Mekanisme penerapan melakukan Protokol CDM tindakan. Kyoto merupakan melalui negara dengan menerapkan Mechanism terpolusi, Clean (CDM) China akan menghadapi perjanjian tantangan lingkungan hidup yang disebabkan internasional di bidang lingkungan yang oleh pemanasan global sebagai dampak dari paling menyerap perhatian banyak negara di emisi GRK yang diakibatkan dari pencemaran awal abad 21 ini. Secara ekonomi, mekanisme yang ini dianggap lebih menguntungkan dibanding industrialisasinya. dilakukan oleh kegiatan apabila negara maju tersebut harus melakukan Negara yang terlibat dalam CDM akan upaya pengurangan emisinya sendiri. Secara mendapatkan investasi baru untuk melakukan umum program CDM bertujuan untuk: kegiatan yang dapat menurunkan emisi GRK a. Membantu negara dalam upaya memenuhi sebagian kewajibannya menurunkan emisi GRK. dan juga berkelanjutan mendukung di pembangunan negaranya. Hal ini memungkinkan pengurangan emisi, adanya b. Membantu program pembangunan proyek-proyek negara berkembang untuk berkelanjutan di negara berkembang dan memperoleh sertifikasi pengurangan emisi. berkontribusi terhadap pencapaian Konvensi CER dapat dijual, diperdagangkan dan dijual, Perubahan Iklim 1992, yaitu tercapainya dan digunakan oleh negara-negara industri penurunan emisi GRK secara signifikan untuk (CDM, 2001). pengurangan emisi mereka di bawah Protokol 2.) Faktor Pendorong China Menerapkan Kyoto. China adalah salah satu negara dengan Mekanisme CDM sumber batu bara yang melimpah dan Negara manapun dapat berpartisipasi memenuhi bagian dari target konsumsi energi terutama diandalkan pada dalam aktifitas CDM, selama negara tersebut batu bara. Jadi akan banyak telah meratifikasi Protokol Kyoto. Contohnya pengurangan emisi di industri batu bara. sekali China dan Uni Eropa menyepakati kerjasama Selain itu, melalui mekanisme CDM ini CDM sektor energi. Dalam Protokol Kyoto, China dapat mengundang negara-negara maju China tidak mempunyai kewajiban untuk untuk menyimpan investasi seperti adanya menurunkan tingkat emisi GRK seperti tambahan dana, dan juga dapat meningkatkan negara maju. Namun, ratifikasi Protokol kerjasama internasional. China juga akan UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2014, I (1): 1-14 Bunga et al., Upaya Pemeritah China Dalam Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Melalui CDM (Clean Development Mechanism) Sebagai Bentuk Implementasi Protokol Kyoto 7 mendapatkan keuntungan berupa adanya Jepang. CDM adalah upaya China untuk transfer teknologi yang dapat membantu selalu mereka diri mengurangi emisi domestik. Selain itu China menghadapi dampak yang ditimbulkan oleh juga mendapat transfer teknologi dari negara- perubahan negara untuk mempersiapkan iklim. Walaupun dampak meningkatkan maju yang teknologinya dapat guna menambah perubahan iklim bervariasi di seluruh dunia, kecanggihan teknologi negaranya. Hal ini namun China merupakan kelompok negara merupakan faktor yang mendapat dampak paling nyata dari melancarkan implementasi perubahan iklim. Ratifikasi Protokol Kyoto sebagai berikut: akan mendorong pemerintah China dan masyarakat untuk mempersiapkan diri dalam menyiapkan kelembagaan yang terkait dengan pendukung CDM, untuk yaitu a. Desulfurusasi Gas Buang Teknologi ini digunakan untuk implementasi Protokol Kyoto melalui proyek mengontrol emisi SO2 yang dipancarkan CDM. Keuntungan bagi China dengan adanya selama pembakaran. Scrubber dan proses proyek CDM adalah sebagai berikut: lainnya a. Proyek-proyek ramah lingkungan seperti proyek hemat energi, tidak mencemari lingkungan. b. Biaya relatif murah, karena pendanaannya dibantu oleh negara maju. ke dugunakan dalam metode ini. b. Pembakaran Rendah NOx Teknologi ini memungkinkan fasilitas pembakar di pembangkit batu bara mengurangi emisi nitrogen oksida hingga c. Transfer teknologi dari negara maju 40%. Ditambah dengan re-burning, NOx negara dapat dikurangi hingga 70% dan selective berkembang dengan biaya terjangkau. d. Terciptanya pembangunan yang berkelanjutan. China telah membuktikan dirinya pada catalytic reduction dapat membersihkan 90% emisi NOx. c. Ultra-Clean Coal (UCC) Teknologi pengolahan baru yang dunia bahwa sudah cukup kompeten dalam mengurangi abu di bawah 0.25% dan bidang teknologi. China tidak kalah saing belerang ke tingkat yang sangat rendah. Yang dengan negara-negara pencipta teknologi berarti lainnya seperti Jerman, Amerika Serikat, dan digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin- UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2014, I (1): 1-14 bahwa batu bara bubuk dapat Bunga et al., Upaya Pemeritah China Dalam Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Melalui CDM (Clean Development Mechanism) Sebagai Bentuk Implementasi Protokol Kyoto mesin maritim besar, dari waktu ke waktu diikuti pula oleh minyak. peningkatan jumlah polutan yang dilepaskan Setidaknya ada dua teknologi UCC dalam dari pembakaran bahan bakar tersebut. Oleh proses pengembangan (CDM, 2005). karena itu, pemerintah China menyadari menggantikan yang bahan sangat 8 bakar bahwa pentingnya melakukan upaya agar 3.) Upaya Penurunan Mekanisme Pemerintah Emisi China GRK Clean Dalam Melalui Development Mechanism (CDM) China industri batu bara masih bisa dijalankan namun dengan meminimalisir dampak yang disebabkan dari gas buang industri tersebut. Upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah China adalah sebagai berikut: merupakan negara yang ketergantungannya sangat tinggi akan batu bara, dan kebutuhan energi China yang sangat tinggi memberikan kontribusi polusi terbesar a. Menerapkan Kebijakan Upgraded Brown Coal (UBC) Pada Batu Bara Pemerintah kebijakan sumber energi yang dapat diandalkan dalam penambahan kapasitas batu bara dengan menopang kebutuhan energi dunia guna melakukan proses Upgraded Brown Coal menunjang pembangunan. (UBC) yaitu penurunannya kadar air dalam Dalam kehidupan sehari-hari, batu bara batu bara yang dilakukan dengan cara dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga tahun mengeluarkan bagi dunia. Batu bara merupakan salah satu kesinambungan pada China 2005, mengenai mekanik atau perlakuan panas. Meningkatkan listrik, nahan bakar industri semen, industri efisiensi pembangkit tenaga batu bara dengan kecil, serta rumah tangga. Batu bara juga melakukan digunakan untuk produksi bahan bakar peningkatan efisiensi sudah mencapai 69% di sintesis baik berupa cairan sebagai bahan tahun 2008. Hal ini membuat pembangkit bakar transportasi. Di lain pihak, Pembangkit batu bara memiliki tingkat efisiensi rata-rata Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu baru juga yang jauh lebih besar. Upaya meningkatkan merupakan salah satu jenis pembangkit listrik efisiensi pembangkit batu bara dilakukan yang paling banyak menghasilkan emisi dengan dukungan pendanaan dari Bank Dunia berupa debu dan gas-gas asam seperti SO2 dan NO2. Peningkatan konsumsi batu bara UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2014, I (1): 1-14 penambahan kapasitas dan melalui Global Environment Facilities (GEF) dengan bantuan dana sekitar 19,7 juta US Dollar. 9 Bunga et al., Upaya Pemeritah China Dalam Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Melalui CDM (Clean Development Mechanism) Sebagai Bentuk Implementasi Protokol Kyoto Teknologi batu bara bersih yang metode ini, batu bara diremuk terlebih dahulu dikembangkan oleh negara-negara maju dengan menggunakan crusher sampai memberikan pilihan dalam rangka mengurangi berukuran maksimum 25mm. Butiran batu dampak negatif dari pemakaian batu bara bara dijaga agar dalam posisi mengambang, yang terus meningkat. Untuk itu diperlukan dengan cara melewatkan angin berkecepatan teknologi bersih dalam proses pengurangan tertentu dari bagian bawah boliler. Kondisi ini kadar emisi dari pembakaran batu bara. akan menyebabkan pembakaran bahan bakar Teknologi bersih adalah tentang proses dan yang lebih sempurna karena posisi batu bara hasil apabila dilihat dari proses, berarti proses selalu berubah sehingga sirkulasi udara dapat pembakaran yang dimodifikasi. Teknologi berjalan dengan baik dan sempurna untuk batu bara bersih ini dilakukan dengan proses membakar batu bara di boiler atau disebut berlangsung pada suhu 800°C, agar dapat dengan Pembakaran Lapisan Mengambang mengurangi emisi NO2 yang dihasilkan. China atau Fluidized Bed Combustion (FBC), yang akan menghasilkan emisi seperti partikel SO2, NO2, dan CO2. Emisi tersebut telah pembakaran. menerapkan Pembakaran teknologi boiler ini karena teknologi ini mampu mengolah NOx pada dapat aliran gas buang yang dapat dikurangi hingga dikurangi dengan menggunakan teknologi 90%. Selain itu teknologi ini lebih ekonomis seperti dari sisi biaya pembangunan dan biaya denitrifikasi, desulfurisasi, dan electrostratic precipitator (penyaring debu). pemeliharaan. Teknologi ini telah diterapkan pada tahun 2008 pada pabrik-pabrik seperti b. Penerapan Teknologi Bersih Sebelum perusahaan-perusahaan Proses Pembakaran Terdapat dua penerapan teknologi bersih sebelum proses pembakaran, diantaranya yaitu, pertama pabrik kertas, pembangkit tenaga listrik, pada menggunakan teknologi Fluidized Bed Combustion (FBC). Sebelum melakukan denitrifikasi, desulfurisasi, dan electrostratic precipitator, batu bara harus diolah dulu dengan proses pembakaran dengan metode FBC. Pada pembakaran UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2014, I (1): 1-14 Industry Corporation seperti of Aviation China, China National Petroleum Corporation, dan Hon Hai Precision Industry. Cara ini efektif dalam mengurangi emisi dari 40% hingga 70%. Kedua, teknologi gasifikasi batu bara. Teknologi ini merupakan inovasi terbaru dalam memperbaiki metode pembakaran batu bara. Batu bara dibentuk dari padat menjadi Bunga et al., Upaya Pemeritah China Dalam Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Melalui CDM (Clean Development Mechanism) Sebagai Bentuk Implementasi Protokol Kyoto 10 gas. Perubahan bentuk ini meningkatkan denitrifikasi juga sudah diterapkan di China efisiensi yaitu dengan memperlakukan gas karena hasil gasifikasi seperti penggunaan gas alam. mengurangi emisi dengan hasil 80 – 90% dan China sudah menerapkan teknologi ini, kebanyakan teknologi ini digunakan untuk biasanya digunakan untuk industri menengah. pembangkit tenaga listrik. Kedua, proses Namun karena teknologi ini baru diterapkan, desulfurisasi. Teknologi ini digunakan untuk hasil dari penggunaan teknologi ini belum mengurangi emisi SO2. Nama yang umum nyata tingkat keberhasilannya. Namun teknologi ini sudah teruji di negara-negara maju dan dapat mengurangi emisi sekitar 8090%. melihat kemampuannya dapat untuk peralatan desulfurisasi adalah Flu Gas Desulfurization (FGD). Ada dua tipe FGD yaitu FGD basah dan FGD kering. Pada FGD basah campuran air dan kapur disemprotkan c. Penerapan Teknologi Bersih Setelah Proses Pembakaran dalam gas buang. Cara ini dapat mengurangi emisi SO2 sampai 70 – 97%. Penerapan Batu bara yang dibakar di boiler akan teknologi ini telah dilakukan dengan gas alam menghasilkan emisi seperti partikel SO2, NO2, dalam dan CO2. Emisi tersebut dapat dikurangi dibeberapa perusahaan di China. Contohnya, melalui, denitrifikasi. desulfurztation pada gas alam yang berbasis Teknologi ini digunakan untuk mengurangi hydrogen sulfide pengurangan gas alam. pertama, proses emisi NO2. Penerapannya dapat berupa perbaikan sistem boiler atau dengan memasang peralatan denitrifikasi pada saluran gas buang. Denitrifikasi dilakukan dengan menginjeksi ammonia ke dalam peralatan bidang minyak dan gas bumi Keberhasilan adsorbsi sulfur lebih dapat menyerap pada temperatur yang lebih rendah sebanyak 200 - 250°C dibandingkan dengan sulfur organik sebanyak 250 - 400°C. Ketiga, proses electrostratistic precipitator (penyaring debu). Teknologi niklir memiliki denitrifilasi. Sehingga emisi NO2 di dalam gas peran yang cukup besar dalam upaya buang ammonia pencegahan pencemaran lingkungan. Teknik sehingga emisi dapat berkurang. Dengan ini memanfaatkan radiasi dan dimanfaatkan peralatan ini, senyawa berupa NO2 dalam secara luas dalam berbagai bidang, tanpa batu bara tadi dalam gas buang dapat mengabaikan segi keselamatan dan kelestarian dikurangi sebesar 80 – 90%. Teknologi lingkungan. Salah satu peralatan berteknologi akan bereaksi dengan UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2014, I (1): 1-14 11 Bunga et al., Upaya Pemeritah China Dalam Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Melalui CDM (Clean Development Mechanism) Sebagai Bentuk Implementasi Protokol Kyoto untuk menjinakkan polutan udara adalah sebanyak 70% sehingga karbon tidak naik ke electrostratic precipitator. Prinsip kerja alat udara, tetapi karbon tersebut dilepaskan ke ini adalah menghasilkan berkas electron dari laut filament logam yang dipanaskan. China sudah mendapatkan hasil yang sempurna untuk menerapkan mengurangi emisi GRK. teknologi ini yang sudah dianalisa pada perusahaan semen, kimia, tembaga, kertas, dan baja, serta cukup efektif dari 60% - 70% mulai tahun 2006. Konsep lingkungan yang diterapkan pada teknologi penyaring debu ini dinilai sangat efektif mengurangi emisi hingga 99,9% digunakan pada proses penambangan untuk mengurangi debu yang dapat mengotori udara bersih. d. Upaya Cascading Style Sheets (CSS) atau Penangkapan dan Penyimpanan Karbon Upaya yang lain adalah Cascading Style Sheets (CSS), yaitu menyimpan menjadi karbondioksida. Cara ini e. Penutupan Pabrik-pabrik Penutupan dilakukan setidaknya pada 2.087 pabrik di China, seperti Beijing Kewei Jianye Steel Co dan Hebei Iron, serta Steel Group yang memproduksi baja, Maanshan Iron & Steel Company yang memproduksi semen dan besi, East Hope yang memproduksi aluminimum, gelas dan material lainnya. Pabrik-pabrik ini adalah pabrik yang tidak memakai teknologi Upgrade Brown Coal dan FBC, karena tidak semua dan penggunaan batu bara pada pabrik di China menangkap karbon. Di dalam upaya CSS ini menggunakan metode-metode ini. Penutupan adalah di mana karbondioksida yang dilepas pabrik-pabrik ini dilakukan untuk mengurangi dari batu bara yang terbakar ditangkap, dan aktivitas-aktivitas dibuang di bawah tanah atau laut. Di program besarnya jumlah emisi. CSS ini dilengkapi dengan tungku cerobong asap yang tertutup di mana emisi yang terdapat dari hasil pembakaran batu bara akan dilepaskan ke laut, karbondioksida tidak akan dilepaskan ke udara. Penyimpanan f. Pembatasan yang mengingkatkan Penggunaan Kantong Plastik Pada salah satu perusahaan kantong plastik terbesar di China yaitu Suiping karbondioksida ini sudah beroperasi pada Huaqiang Plastic, tutup akibat perusahaan di Beijing yaitu Beijing Liqun kebijakan pemerintah mengenai lingkungan Industrial And Trade Co.Ltd, dan berhasil yang menyangkut polusi udara, di mana dapat menangkap dan menyimpan karbon pemerintah memberlakukan sebuah pembatasan penggunaan kantong plastik untuk sejumlah UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2014, I (1): 1-14 Bunga et al., Upaya Pemeritah China Dalam Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Melalui CDM (Clean Development Mechanism) Sebagai Bentuk Implementasi Protokol Kyoto 12 tipe mulai 1 Juni 2008. Penutupan pabrik itu Pemerintah China membatasi kepemilikan juga disebabkan adanya kebijakan baru yang jumlah mobil untuk kemacetan sekaligus melarang toko menggunakan tas plastik untuk mengurangi jumlah emisi GRK yang sebagai barang belanjaan. Pada 9 Januari sudah begitu 2008, Negara sepanjang tahun jumlah kendaraan di kota larangan produksi, Beijing dibatasi menjadi 240.000 unit, di penjualan, dan produksi jenis tas “ultra-thin” mana setiab bulannya kendaraan hanya boleh (ketebalan kurang dari 0.025 mm) terhitung dijual sebesar 19.000 – 20.000 unit. Jumlah mulai 1 Juni 2008. mobil di kota Beijing pada akhir November Kantor Umum memerintahkan suatu Dewan Pemerintah telah memerintahkan ribuan 2008 telah parah. Sebagai contonya, mencapai 5.190.000 unit pabrik penghasil emisi GRK yang tinggi kendaraan. Jumlah ini naik dibanding akhir untuk mematuhi dalam mengurangi emisinya. tahun 2005 dan 2006 sebanyak 4.810.000 Pemerintah menyatakan akan sangat kecewa unit kendaraan. Pemerintah China mengambil jika tidak berhasil mengatasi masalah tersebut sejumlah langkah jaminan, yaitu dengan dan mengancam kucuran kredit kepada memperpanjang waktu operasi bus umum dan pengusaha pabrik tersebut akan dibekukan kereta bawah tanah, guna meningkatkan dan pasikan energi akan diputus. Pemerintah kemampuan operasional kendaraan umum. telah berupaya keras untuk mendapatkan Selain itu, dua rute baru subway dan satu pengakuan seputar pengurangan emisi dan jalur kereta menuju bandara pun telah dibuka. perusakan lingkungan yang terjadi di China. Kemudian Dampak dari penutupan pabrik ini adalah pengaturan untuk nomor ganjil dan genap (CDM, 2009). sementara dapat mengurangi melakukan kendaraan pemberlakuan berdasarkan plat pendapatan ekonomi karena para pekerja tidak bekerja dan alhasil mendapatkan upah yang minim. merupakan Penutupan salah Untuk menurunkan emisi gas rumah kaca langkah untuk (GRK) di China pemerintah melakukan China sedang beberapa upaya melalui penerapan Clean berupaya sebaik mungkin untuk mencapai Development Mechanism (CDM) didalam target kebijakan-kebijakannya. memperlihatkan satu pabrik-pabrik E. KESIMPULAN bahwa pengurangan emisi GRK. g. Pemberlakuan Kendaraan UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2014, I (1): 1-14 tersebut yaitu pertama, Upaya-upaya menerapkan 13 Bunga et al., Upaya Pemeritah China Dalam Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Melalui CDM (Clean Development Mechanism) Sebagai Bentuk Implementasi Protokol Kyoto kebijakan Upgraded Brown Coal (UBC) pada memberlakukan batu bara. Teknologi ini dilakukan untuk kantong plastik untuk sejumlah tipe mulai 1 menurunkan kadar air dalam batu bara Juni 2008, dan melarang toko menggunakan dengan cara mekanik atau perlakuan panas. tas plastik sebagai barang belanjaan. Ketujuh, Kedua, menerapkan teknologi batu bara pemberlakuan kendaraan. Pemerintah China bersih sebelum proses pembakaran melalui membatasi kepemilikan jumlah kendaraan Fluidized Bed Combustion (FBC). Teknologi pribadi dan lebih mengoptimalkan operasional ini dilakukan dengan membakar batu bara di kendaraan umum. Selain itu juga melakukan boiler. Pembakaran pada metode ini dapat pemberlakuan menghasilkan pembakaran batu bara yang berdasarkan plat nomor ganjil dan genap. sempurna, karena posisi batu bara selalu berubah sehingga sirkulasi udara pembatasan pengaturan penggunaan kendaraan Dengan penerapan mekanisme CDM dapat ini China bisa menurunkan emisi GRK dari berjalan dengan baik. Ketiga, menerapkan industri batu bara, dan selain itu bisa kebijakan teknologi batu bara bersih setelah memperoleh beberapa keuntungan lainnya proses yaitu banyak investor baru yang masuk, pembakaran melalui proses denitrifikasi, desulfurisasi, dan electrostratic adanya precipitator. Batu bara yang dibakar di boiler lingkungan, dan bantuan dana untuk proyek- akan menghasilkan emisi seperti partikel SO2, proyek CDM China. NO2, dan CO2. Emisi tersebut menerapkan Cascading Style Sheets (CSS) atau penangkapan dan penyimpanan karbon, di mana karbondioksida yang dilepas dari batu bara yang terbakar ditangkap, dan dibuang di bawah tanah atau laut. Kelima, penutupan pabrik-pabrik. Penutupan pabrikaktivitas-aktivitas yang mengurangi mengingkatkan besarnya jumlah emisi. Keenam, pembatasan penggunaan kantong teknologi yang ramah dapat dikurangi melalui metode ini. Keempat, pabrik ini dilakukan untuk transfer plastik. Pemerintah UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2014, I (1): 1-14 F. DAFTAR PUSTAKA Buku : Edward III, George C. 1980. Implementing Public Policy. Washington DC: Congressional Quarterly Press. Islamy, Irfan. 2007. Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Bunga et al., Upaya Pemeritah China Dalam Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Melalui CDM (Clean Development Mechanism) Sebagai Bentuk Implementasi Protokol Kyoto Internet : CDM. 2001. Clean Development Mechanism in China, dalam http://cdm.ccchina.gov.cn.english, 2 April 2014. CDM. 2005. Clean Development Mechanism in China, dalam http://cdm.ccchina.gov.cn.english, 8 May 2014. CDM. 2009. Clean Development Mechanism in China, dalam http://cdm.ccchina.gov.cn.english, 9 April 2014. JRC. 2011. Long-Term Trend In Global CO2 Emissions, 2011 Report, dalam https://www.google.com/url? sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=we b&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0C CIQFjAA&url=http%3A%2F %2Fedgar.jrc.ec.europa.eu %2Fnews_docs %2FC02%2520Mondiaal_ %2520webdef_19sept.pdf&ei=8BHJV IyyE8Pj8AX7roHYBg&usg=AFQjCN Gxfn7Zc1qQc1S6mQO6R6O6TCCllg &sig2=Xzq2-DqbcY4OPAkM1K3aPg, 16 Januari 2013. Mapleleafweb. 2010. The Kyoto Protocol on Climate Change: History & Highlights, dalam http://mapleleafweb.com/features/kyo to-protocol-climate-change-historyhighlights,15 Januari 2013. Tim Redaksi. 2005. China Meratifikasi Protokol Kyoto, dalam www.chinadaily.com.cn/english/doc/20 05, 3 Maret 2013. Tim Redaksi. 2005. Kyoto Treaty Takes Effect to Tackle Climate, dalam www.chinadaily.com.cn/english/doc/20 05-02/17/content_416947, 16 Januari 2013. UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2014, I (1): 1-14 14 UNFCCC. 2006. United Nations Framework Convention on Climate Change, dalam unfccc.int/kyoto_protocol/items/2830. php, 15 Januari 2013.