BAB IV KESIMPULAN Nilai-nilai maskulinitas berbeda-beda tetapi muncul suatu keseragaman umum mengenai kriteria laki-laki maskulin, yaitu berotot, kekar dan kuat. Hal ini diakibatkan oleh pemberitaan media massa secara terus-menerus sehingga kriteria maskulin menjadi sebuah nilai alamiah laki-laki. La Meileure Part des Hommes menunjukkan bahwa gender homoseksual tidak selalu feminin karena dianggap tidak menjadi bagian maskulin hegemonik. Dominique mewakili laki-laki homoseksual maskulin dan William sebagai laki-laki homoseksual feminin. Pembagian gender terlihat dari tindakan dan penampilan mereka. Dominique lebih agresif dalam mengritisi keadaan homoseksual, sedangkan William terlihat dari penampilannya dan alasan awal menolak kampanye kondom bersifat emosional pribadi. Garcia juga membuktikan bahwa gender dapat berubah, tidak selalu tetap sama melalui tokoh William. Ketika masih berhubungan bersama Dominique, William bergender dominan feminin tetapi berubah menjadi maskulin ketika dia menyukai Bardotti. Sikapnya memilih pekerjaan bangunan dan mengirim bunga kepada Bardotti menunjukkan bahwa ada sisi maskulin dalam diri William. Hal tersebut membuktikan bahwa adanya perubahan gender yang terjadi dalam diri homoseksual. Gender tidak selalu tetap, tetapi dapat berubah sesuai dengan pengalaman dan praktek sosial. 84 Roman La Meilleure Part des Hommes karya Tristan Garcia diterbitkan pada tahun 2008 ketika homophobia mengakibatkan munculnya banyak opresi kepada para homoseksual di Prancis. Garcia menemukan homophobia sebagai pembatas antara heteroseksual dan homoseksual. Ada hierarki yang muncul dari laki-laki, yaitu hegemoni maskulin dan maskulin subordinat. Laki-laki homoseksual merupakan bagian dari maskulinitas, tetapi memiliki kedudukan lebih rendah daripada heteroseksual. Hegemoni maskulin membatasi orientasi seksual hanya pada heteroseksual dan laki-laki dengan orientasi seksual selain itu merupakan maskulin subordinat. Homophobia tidak dapat dipisahkan begitu saja dari kehidupan homoseksual. William menggambarkan orang-orang heteroseksual sebagai manusia yang kejam dengan menyerang dan berniat membunuhnya, tetapi juga menyatakan bahwa ada beberapa heteroseksual yang munafik. Mereka mengatakan tidak lagi takut terhadap homoseksual tetapi menghindari bahkan tidak mau berinteraksi. Opresi terhadap homoseksual muncul dalam banyak sektor, tetapi Garcia hanya menampilkan bentuk subordinasi melalui interaksi sosial dan stereotipe homoseksual dengan AIDS. Epidemik AIDS juga selalu diidentikkan dengan homoseksual, bahkan dikenal dengan penyakit homoseksual. Tokoh-tokoh yang diciptakan Garcia juga mengkritik tentang ketidakadilan dan ketimpangan hak yang diterima kelompok homoseksual oleh negara ataupun agama. Demokrasi yang dijadikan semangat kebebasan juga tidak menjamin bahwa homoseksual mendapatkan hak yang sama seperti yang diterima heteroseksual. Kekuasaan adalah faktor yang membedakan antara hegemoni maskulin dan maskulin subordinat, posisi negara sebagai pusat heteronormativitas 85 membuat kelompok homoseksual tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk membuat mereka dalam posisi yang sama. Dominique memiliki kesadaran akan haknya sebagai homoseksual yang tersubordinasi dengan mendirikan organisasi homoseksual bersama teman-temannya. Stand, organisasi ini memiliki misi dan visi untuk memperjuangkan hak-hak homoseksual dan meluas mengenai pencegahan AIDS. Kelompok homoseksual melakukan subversi-subversi terhadap heteronormativitas yang mengekang dan mengopresi mereka. Subversi muncul dalam berbagai macam bentuk, misalnya penulisan artikel homoseksual, penerbitan buku, pembentukan organisasi dan parade gay. Opresi dan tekanan yang diterima oleh kelompok homoseksual membuat beberapa orang homoseksual memutuskan untuk melakukan sebuah gerakan kebebasan melalui jalur politik. Pembentukan organisasi dianggap lebih efektif karena legal secara hukum dan lebih kuat daripada para homoseksual menyuarakan aspirasi mereka secara perseorangan. Gerakan kebebasan homoseksual ini mulai terpecah dengan adanya epidemik AIDS. Stand dan Dominique mulai bernegosiasi dengan pemerintah sebagai hegemoni maskulin untuk dan bekerjasama dalam kampanye penggunaan kondom untuk safe sex. Alasan Dominique setuju bekerjasama adalah jumlah homoseksual yang menjadi korban AIDS semakin banyak dan akhirnya meninggal. Dominique menyuarakan agar para homoseksual sadar akan kesehatan mereka sendiri dengan menggunakan kondom untuk kegiatan seksual yang aman. Di sisi lain, William dan beberapa orang homoseksual tidak setuju dengan penggunaan kondom. Tubuh seharusnya 86 dibiarkan bebas menentukan hal-hal yang bekaitan dengannya dan bukan diatur oleh pemerintah. Kedua tokoh ini berseteru melalui media untuk mendapatkan dukungan. Media massa merupakan salah satu cara untuk mengumpulkan simpati terhadap suatu isu yang berkembang pada masa itu. Hal tersebut menunjukkan bahwa gerakan kebebasan homoseksual tidak hanya melalui organisasi, tetapi juga melalui parade gay dan media massa yang dapat menjangkau masyarakat lebih luas. Garcia menuliskan perbedaan pendapat dan gerakan kebebasan dari tiap-tiap pihak homoseksual. Sebuah tubuh dengan orientasi seksual yang sama dijadikan sebuah arena untuk menentukan keputusan yang terbaik bagi homoseksual, bernegosiasi atau melawan aturan hegemoni maskulin. Kedua pendapat yang berbeda tersebut tetap tidak membuat homoseksual berada setara dengan heteroseksual tetapi setidaknya mengurangi opresi pada homoseksual. 87