PETUNJUK TEKNIS Pewilayahan Komoditas Unggulan Daerah mendukung Pengembangan Agropolitan Kabupaten Bengkulu Tengah berdasarkan Agroecological Zone BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2013 1 PETUNJUK TEKNIS No : 26/1801.013/011/D/Juknis/2013 1. JUDUL RODHP : Pewilayahan Komoditas Unggulan Daerah mendukung Pengembangan Agropolitan Kabupaten Bengkulu Tengah berdasarkan Agroecological Zone 2. JENIS KEGIATAN : Pengkajian 3. LOKASI Kabupaten Rejang Lebong dan Lebong Provinsi Bengkulu : 4.TUJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN: Tersusunnya database kondisi biofisik dan sosial ekonomi wilayah berupa peta satuan lahan dan perwilayahan komoditas pertanian skala 1: 50.000, sebagai dasar perencanaan dan bahan pertimbangan pengambil kebijakan dalam menentukan arah pengembangan dan pembangunan sektor pertanian. 5. TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN a.Pelaksanaan Kegiatan Pengkajian ini menggunakan pendekatan desk study, survey lapang, dan laboratorium. Desk Study dilakukan pada awal kegiatan yaitu mengumpulkan bahan-bahan pendukung seperti literatur, peta-peta pendukung, dan data-data sekunder lainnya. Survey lapang dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan data tanah, iklim dan sosial ekonomi termasuk kelembagaan. Pendekatan yang ketiga adalah berupa analisa di laboratorium untuk penentuan klasifikasi tanah. Prosedur penyusunan peta pewilayahan komoditas pertanian terdiri dari empat tahapan kegiatan meliputi : 1. Penyiapan data 2. Penyiapan peralatan 3. Identifikasi lahan 4. Evaluasi lahan 5. Verifikasi lapangan 6. Penyusunan peta pewilayahan komoditas 2 b.Penyiapan data Untuk kegiatan ini diperlukan beberapa data dan bahan yang terdiri dari data spasial dan data tabular atau basis data tanah, data iklim, citra satelit, dan sosial ekonomi. (1) Data Spasial - Peta dasar yang terdiri dari peta topografi/peta rupa bumi skala 1 : 50.000, peta administrasi skala 1 : 50.000 Kabupaten Bengkulu Tengah - Citra satelit untuk Kabupaten Bengkulu Tengah - Peta tematik yang terdiri dari peta tanah, peta observasi, dan penggunaan lahan - Peta pendukung yang terdiri dari peta-peta yang tersedia seperti peta AEZ, peta tanah tinjau, peta arahan tata ruang pertanian dan peta arahan pengggunaan lahan, masing-masing skala 1 : 250.000. (2) Basis Data Tanah Basis data tanah yang dikumpulkan terdiri dari basis data morfologi tanah atau Site and Horizon (SH), basis data hasil analisa kimia tanah (SSA), dan basis data satuan peta tanah (MU). Ketiga jenis data tersebut akan digunakan untuk penilaian kesesuaian lahan dan penyusunan peta pewilayahan komoditas berdasarkan AEZ di Kabupaten Bengkulu Tengah. (3) Data Iklim Data iklim yang diperlukan berupa data curah hujan, temperatur, kecepatan angin, lama penyinaran, dan kelembaban udara. Data tersebut digunakan untuk pennilaian kesesuaian lahan. c. Persiapan Peralatan Untuk memperlancar proses penelitian, diperlukan beberapa peralatan lapang yang harus disediakan dengan spesifikasi, berupa peralatan observasi tanah di lapangan minimal bor tanah (mineral), pisau lapang, Muncell Soil Colour Chart, pH trough, kompas, abney level, altimeter dan loupe. Diperlukan juga form isian untuk pengamatan tanah dilapangan dan petunjuk pengisiannya. 3 1. Identifikasi lahan Berdasarkan data spasial dan data tabular pendukung yang telah dikumpulkan, serta hasil interpretasi dan analisis terrain dari citra satelit, peta rupa bumi, peta geologi, dan peta penggunaan lahan, telah disusun peta satuan lahan. Peta satuan lahan tersebut dijadikan peta dasar dalam identifikasi lahan di lapangan. Pengamatan biofisik lahan dan lingkungannya dilakukan secara transek yang mewakili beberapa satuan lahan. Pengamatan sifat morfologi tanah di lapang dilakukan dengan pembuatan profil yang mengacu kepada FAO (1990) dan Soil Survey Division Staff (1993), antara lain kedalaman tanah, warna tanah, tekstur, struktur, konsistensi, drainase, pH tanah, sementasi (batuan/padas), konsentrasi bahan kasar atau fragmen batuan, dan perakaran tanaman. Pengambilan contoh tanah dilaksanakan pada setiap satuan lahan, diambil dari setiap lapisan berdasarkan horisonisasi dari profil tanah, dan dianalisis di laboratorium. Sifat-sifat tanah yang dianalisis terdiri dari sifat-sifat fisika dan kimia tanah. Analisis sifat fisika kimia tanah tekstur, kandungan bahan organik (C organik, N total dan C/N), reaksi tanah (pH), kandungan P dan K potensial, P dan K tersedia, retensi P, basabasa dapat tukar (Ca, Mg, K dan Na), kapasitas tukar kation (KTK), kejenuhan basa (KB), dan kejenuhan Al. Jenis dan metode analisis tanah di laboratorium mengacu kepada Penuntun Analisis Kimia Tanah, Air, Tanaman, dan Pupuk (Sulaeman et al., 2005) yang diadopsi dari Burt (2004). Data hasil analisis tanah digunakan untuk memperbaiki klasifiaksi tanah, evaluasi kesesuaian lahan dan penyusunan peta pewilayahan komoditas pertanian. d.Evaluasi Kesesuaian Lahan Sebelum melakukan evaluasi kesesuaian lahan, terlebih dahulu dilaksanakan kegiatan yang meliputi penyiapan data, penyusunan model evaluasi, penyajian hasil evaluasi lahan. Rangkaian kegiatan ini akan dilaksanakan secara terkomputerisasi. Penyiapan data untuk keperluan evaluasi lahan dilakukan dengan menggunakan program mediator yaitu SDPLE (Soil Data Processing for Land Evaluation). Data-data yang digunakan adalah basis data morfologi tanah, Soil Sample Analysis dan Maping Unit Description. 4 Tahapan penyusunan model evaluasi lahan lahan adalah sebagai berikut : - Menetapkan tipe penggunaan lahan atau LUT (Land Use Type) - Menentukan persyaratan tumbuh tanaman atau LUT (Land Use Requirement) untuk setiap LUT - Memilih karakteristik lahan atau LC (Land Characteristic ) setiap LUR untuk masing-masing LUT - Menyusun pohon keputusan atau DT (Decision Tree) Evaluasi lahan dilakukan dengan bantuan program ALES (Automated Land Evaluation System). Terdapat dua cara dalam menyiapkan data untuk evaluasi lahan dalam ALES, yaitu data dientry secara manual dalam program ALES dan data dientry dengan bantuan pengolahan data ( MS Excel). Penyajian hasil evaluasi lahan dalam wujud spasial atau peta dilakukan dengan cara mengimport data tabulasi ke dalam format GIS (Geografical Information System). Penyajian peta kesesuaian lahan dapat dibuat berdasarkan jenis komoditas pertanian dengan menggunakan program Arc View. e. Verifikasi Lapangan Hasil penilaian evaluasi lahan baik berupa data tabular maupun peta kesesuaian lahan masing-masing komoditas, perlu diverifikasi dan validasi di lapangan. Verifikasi data sangat diperlukan, baik berupa data bio fisik lingkungan maupun data iklim. Parameter-parameter tanah yang menjadi faktor pembatas dalam evaluasi lahan perlu diperhatikan seperti kondisi terrain (lereng, torehan, keadaan batuan di permukaan dan kemungkinan bahaya banjir); media perakaran (kedalaman efektif, tekstur, drainase, struktur tanah, density dan kemasakan tanah), dan beberapa sifat fisik tanah yaitu reaksi tanah, adanya bahaya sulfidik, dan kandungan bahan organik. Apabila terdapat ketidaksesuaian antara data yang ada dengan kenyataan di lapangan, maka data tersebut perlu dilakukan perbaikan. 5 Penyusunan Peta Arahan Komoditas Untuk menyusun peta arahan komoditas diperlukan Modul Pewilayahan Komoditas Komoditas (MPK). Modul tersebut memerlukan tiga jenis data utama yaitu : (1) data hasil evaluasi lahan, (2) data peluang investasi, dan (3) data prioritas tanaman. Selain itu data penggunaan lahan saat ini (present land use) diperlukan juga sebagai salah satu faktor pertimbangan dalam pewilayahan komoditas. Data-data tersebut diperlukan untuk memperoleh pewilayahan komoditas pertanian yang sesuai secara fisik dan layak dikembangkan secara ekonomi. Hasil penyusunan peta pewilayahan komoditas disajikan dalam bentuk peta yang dilengkapi dengan legenda dan naskah laporannya. 7. Rencana Operasional NO 5. Persiapan awal: a. RPTP, seminar, ROPP, juknisdll. b. Desk study Persiapan kegiatan lapangan: a. Penyiapan peralatan b. Penyiapan peta dasar dan peta analisis Kegiatan lapangan: a. Pengumpulan data tanah b. Pengumpulan data iklim c. Pengumpulan data pertanian, dll.) Analisis data dan penyusunan peta: a. Analisis sampel tanah b. Penyusunan peta evaluasi lahan (petasatuantanah) c. Penyusunan peta pewilayahan komoditas, dll. Sosialisasi hasil/ekspose 6. Pelaporan 1. 2. 3. 4. BULAN URAIAN KEGIATAN 1 2 3 X X X X X X X X X X 4 5 6 X X X X X X 7 8 9 10 11 12 X X X X X X X X X X X X X X X X 6 X 8. PENGESAHAN No. Uraian Nama 1. Penjab Teknis Pelaksanaan Hamdan, SP,M.Si 2. Penanggung Jawab Kegiatan Hamdan,SP,M.Si 7 Tanda Tangan