Caring, Vol.1, No.2, Maret 2015 THE INFLUENCE FACTORS TOWARD TO INSULIN TREATMENT SATISFICATION OF DIABETES MELLITUS TYPE 2 PATIENTS IN ENDOCRINOLOGY CLINIC YOGYAKARTA DR. SARJITO HOSPITAL Risya Mulyani 1 ABSTRACT Background: Diabetes melitus could cause significant life problem trough increasing risk of various complication. Satisfication therapy has an important role in Diabetic Management is optimal glucose control and it will affect in taking decision on client related with their health.Regular Assessment of treatment satisfication on Diabetic patient is useful for healt proffessional to identify potential problem on patient with current diabetes treatment. Objective: This study aimed to identify influence factors toward to insulin treatment satisfication of diabetes mellitus type 2 patients in Endocrinology Clinic Yogyakarta Dr Sardjito Hospital.. Methods: This study is a descriptive study, The pupulation were all diabetic mellitus type 2 patient with insulin therapy in Endocrinology Clinic Yogyakarta Dr Sardjito Hospita. Data were collected by purposive sampling technique, the patients with diabetes mellitus type 2in endocrinology clinic of Dr DR. Sardjito during November 2011-January 2012. The data obtained with treatment satisfaction questionnaire PSIT. Questionnaires completed by 109 respondents research subjects. Result: The results of research conducted on 109 respondents data showed that the level of satisfaction of respondents insulin-based therapy on the level of satisfaction are at 53 people (48.6%). In this study also obtained average values ± SD of the total value of the use of the convenience factor is 39.19 ± 8.74 and social comfort factor value is 16.15 ± 5:34. Based on these data can be explained that for the convenience factor of use, the respondent has demonstrated a good attitude while social comfort factor, the respondent has not shown a great attitude. Key Words: Diabetes mellitus and treatment satisfaction. Hubungan Status Gizi dan Status Imunisasi dengan Kejadian ISPA pada Balita di Puskesmas Cempaka Banjarbaru Tahun 2014 187 Caring, Vol.1, No.2, Maret 2015 FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN TERAPI 1 BERBASIS INSULIN PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI POLIKLINIK ENDOKRINOLOGI RSUP DR SARDJITO YOGYAKARTA Risya Mulyani 1 INTISARI Latar Belakang: Diabetes melitus dapat menimbulkan masalah yang signifikan terhadap kualitas hidup melalui peningkatan risiko terjadinya berbagai komplikasi. Kepuasan terapi memiliki peranan penting dalam pengelolaan DM yaitu untuk kontrol glukosa darah yang optimum dan diyakini akan memberikan pengaruh terhadap pengambilan keputusan untuk pasien yang berhubungan dengan kesehatannya. Penilaian rutin kepuasan terapi pada pasien DM berguna bagi profesional kesehatan untuk mengidentifikasi masalah potensial yang dialami pasien dengan pengobatan DM yang sedang dijalaninya. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan terapi berbasis insulin pada pasien DM tipe 2 di Poliklinik Endokrinologi RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah semua pasien DM tipe 2 dengan terapi berbasis insulin di Poliklinik Endokrinologi RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. Pengambilan data dilakukan secara prospektif dengan melakukan purposive sampling pasien DM tipe 2 di poliklinik endokrinologi RSUP DR. Sardjito selama November 2011-Januari 2012. Data kepuasan terapi diperoleh dengan kuesioner PSIT. Kuesioner diisi oleh subyek penelitian sebanyak 109 responden. Hasil : Hasil penelitian yang dilakukan pada 109 responden diperoleh data bahwa tingkat kepuasan terapi berbasis insulin responden ada pada tingkat kepuasan sedang yaitu 53 orang (48,6%). Pada penelitian ini juga diperoleh nilai rata-rata±SD dari total nilai faktor kenyamanan penggunaan yaitu 39,19±8,74 dan nilai faktor kenyamanan sosial yaitu 16,15±5.34. Berdasarkan data tersebut dapat dijelaskan bahwa untuk faktor kenyamanan penggunaan, responden sudah menunjukkan sikap yang baik sedangkan untuk faktor kenyamanan sosial, responden belum menunjukkan sikap yang baik. Kesimpulan : kepuasan terapi berbasis insulin pada pasien DM tipe 2 di Poliklinik Endokrinologi RSUP Dr Sardjito Yogyakarta ada pada tingkat kepuasan sedang. Dua faktor kunci yang berkontribusi terhadap kepuasan yaitu kenyamanan atau kemudahan penggunaan dengan sikap baik dan kenyamanan sosial belum menunjukkan sikap baik. Kata Kunci : Diabetes melitus dan kepuasan terapi. 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Banjarmasin PENDAHULUAN faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan terapi berbasis insulin pada pasien diabetes melitus tipe2 dipoliklinik endokrinologi rsup dr sardjito yogyakarta 188 Caring, Vol.1, No.2, Maret 2015 PENDAHULUAN Berbagai penelitian epidemiologi menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan angka kejadian DM tipe 2 diberbagai penjuru dunia. Diabetes melitus dapat menimbulkan masalah yang signifikan terhadap kualitas hidup melalui peningkatan risiko terjadinya berbagai komplikasi. Terjadinya komplikasi dapat dicegah dengan cara mengontrol kadar glukosa darah. Pada pengobatan DM terdapat empat pilar utama yaitu edukasi, terapi gizi medik, latihan jasmani dan intervensi farmakologi. Ketidakpuasan pasien terhadap pengobatan juga ikut berkontribusi terhadap rendahnya kontrol glukosa darah (PERKENI, 2011; Ragucci dkk, 2005). Kepuasan pasien adalah perasaan senang, lega yang merupakan suatu ekspresi keinginan dan harapan pasien terpenuhi (Kottler, 2000). Lebow (1982) juga menyatakan bahwa kepuasan pasien terhadap pengobatan telah didefinisikan sebagai sejauh mana pengobatan memuaskan keinginan dan harapan pasien. Informasi tentang kepuasan pasien terhadap pengobatan merupakan ukuran dari kualitas layanan dan efektivitas pengobatan (Hall dkk, 1993). Demikian pula dengan kronisitas gejala biasanya berhubungan dengan rendahnya kepuasan (Lehman & Zastowny, 1983). Kepuasan pengobatan semakin diakui sebagai indikator penting dari kualitas pelayanan kesehatan. Penilaian rutin terhadap kepuasan pasien sebagai hasil dari pengobatan merupakan langkah penting untuk menciptakan dan memelihara hubungan terapeutik antara pasien dan keluarga, dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang dilakukan untuk meningkatkan perilaku kepatuhan pasien dan luaran klinis pasien (Anderson dkk, 2009). Adanya hubungan yang baik antara pasien dan tenaga kesehatan sangat erat kaitannya dengan kepuasan dalam pengobatan secara umum (Hall dkk, 1988). Tujuan pengobatan dan tingkat kepercayaan pasien pada tenaga kesehatan juga telah diungkapkan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien (Dawson dkk, 2002). Tekanan psikologis juga telah terbukti mempengaruhi kepuasan pasien. Pasien yang secara psikologis tertekan lebih tinggi ketidakpuasannya daripada yang tidak tertekan (Robinson & Riley, 1999). Kepuasan pasien terhadap pengobatan memiliki peran penting dalam pengelolaan DM untuk kontrol glukosa darah yang optimal. Kepuasan terhadap pengobatan DM tidak dapat sepenuhnya dipisahkan dari kepuasan terhadap perawatan kesehatan secara keseluruhan. Kepuasan mencakup beberapa skala dari efektifitas, efek samping, kenyamanan dan harapan (Testa, 2003). Metode untuk mendapatkan tingkat kepuasan yang lebih baik dapat dilakukan dengan memberikan jenis terapi baru yang dapat memberikan luaran kesehatan yang lebih baik daripada pengobatan standar sebelumnya. Selain itu, terapi baru juga tidak menyebabkan reaksi merugikan yang dapat mengganggu aktivitas harian seseorang dan juga memiliki dampak negatif terhadap kualitas hidup. Suatu terapi yang memberikan luaran terapi yang sebanding dengan sedikit efek samping dan pembatasan gaya hidup, juga akan menghasilkan peningkatan kepuasan pasien (Testa, 2003). Mengukur kepuasan terapi memerlukan pengukuran kesenjangan antara harapan dan manfaat kesehatan yang dirasakan pasien. Pentingnya untuk menekankan bahwa harapan bersifat dinamis, dapat berubah dengan setiap terapi baru. Salah satu alat ukur yang digunakan untuk menilai kepuasan terapi pada pasien DM faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan terapi berbasis insulin pada pasien diabetes melitus tipe2 dipoliklinik endokrinologi rsup dr sardjito yogyakarta 189 Caring, Vol.1, No.2, Maret 2015 yaitu intrumen Patient Satisfaction with Insulin Therapy (PSIT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan terapi berbasis insulin pada pasien DM tipe 2 di Poliklinik Endokrinologi RSUP Dr Sardjito Yogyakarta kepuasan pasien yaitu kenyamanan atau kemudahan penggunaan dan kenyamanan sosial. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan secara prospektif selama periode bulan November 2011-Januari 2012. Populasi penelitian adalah pasien DM tipe 2 dengan terapi berbasis insulin di Poliklinik Endokrinologi RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. Pemilihan sampel ditentukan secara purposive sampling dengan kriteria inklusi yaitu pasien DM tipe 2 dengan terapi berbasis insulin yang berobat di Poliklinik Endokrinologi RSUP Dr Sardjito Yogyakarta dan bersedia mengikuti penelitian. Pada penelitian ini diperoleh jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi sebanyak 109 responden. Instrumen yang digunakan dalam Kuesioner Patient Satisfaction with Insulin Therapy (PSIT) terdiri dari 15 pertanyaan dan respon terhadap pertanyaan dikategorikan dengan menggunakan 5 skala likert yaitu sangat tidak setuju, tidak setuju, tidak tahu, setuju dan sangat setuju. Respon untuk pertanyaan nomor 1, 2, 3, 5, 6, 7, 9, 10, 14 dan 15 dikategorikan dengan nilai 1=sangat tidak setuju, 2=tidak setuju, 3=tidak tahu, 4=setuju dan 5=sangat setuju sedangkan respon untuk pertanyaan nomor 4, 8, 11, 12 dan 13 dikategorikan dengan nilai 1=sangat setuju, 2=setuju, 3=tidak tahu, 4=tidak setuju dan 5=sangat tidak setuju. Rentang nilai total kepuasan cara terapi adalah 15 sampai 75. Kategori tingkat kepuasan cara terapi dibagi menurut perhitungan rentang nilai berdasarkan nilai rata-rata dan standar deviasi yaitu kategori rendah ( , sedang penelitian ini terdiri dari dua bagian yaitu ( bagian pertama adalah pengumpulan data tinggi ( sosio-demografis yang diperoleh langsung adalah nilai rata-rata dari total skor kepuasan seluruh responden, SD adalah standar deviasi dan x adalah total skor kepuasan individu responden. METODE PENELITIAN dari pasien untuk data medis, bagian kedua adalah uji kepuasan terapi berbasis insulin yang berobat di Poliklinik Endokrinologi RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. Tingkat kepuasan terapi diukur dengan Kuesioner Patient Satisfaction with Insulin Therapy (PSIT). Kuesioner Patient Satisfaction with Insulin Therapy (PSIT) merupakan salah satu instrumen yang digunakan untuk mengukur kepuasan terapi insulin pada pasien DM. kuesioner ini menganalisis dua faktor kunci yang berkontribusi terhadap dan , dimana rata-rata Sebelum instrumen digunakan untuk pengumpulan data penelitian, dilakukan Pengukuran validitas dan relibilitas kuesioner. Uji coba instrumen dilakukan kepada 30 responden DM tipe 2 dengan terapi berbasis insulin di Poliklinik Endokrinologi RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. Uji validitas dihitung dengan analisis item, yaitu korelasi skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah skor butir. Untuk menilai validitasnya dilihat nilai corrected item-total correlation (r hitung). Hasil validitas akan semakin baik jika nilai corrected item-total faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan terapi berbasis insulin pada pasien diabetes melitus tipe2 dipoliklinik endokrinologi rsup dr sardjito yogyakarta 190 Caring, Vol.1, No.2, Maret 2015 correlation (nilai r hitung) semakin tinggi. Uji reliabilitas dilakukan dengan konsistensi (Alpha) Cronbach untuk melihat sejauh mana alat ukur tersebut bisa dipercaya atau diandalkan (reliabel) dalam mengumpulkan data responden. Kriteria yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah nilai koefisien alpha. Nilai r tabel untuk responden sebanyak 30 orang adalah sebesar 0,361. Apabila nilai r hitung > 0,361 maka butir pertanyaan dalam instrumen dinyatakan valid. Apabila nilai koefisien alpha lebih besar dari 0,600 maka alat ukur tersebut bisa dikatakan reliabel. Validitas variabel penelitian dimulai melalui item pertanyaan 1 sampai 15 yang terdapat pada kuesioner penelitian. Nilai corrected item-total correlation (r hitung) antara pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner lebih tinggi dari nilai r tabel yang artinya nilai ini sudah memenuhi rule of thumb validitas item, dengan demikian semua item skala PSIT adalah valid. Nilai uji cronbach’s alpha dari kuesioner PSIT adalah 0,959. Nilai ini menunjukkan bahwa data primer dari lapangan merupakan data yang reliabel karena melampaui nilai 0,60 yang disyaratkan. Hasil uji validitas dan reliabilitas dari kuesioner PSIT diatas menyatakan bahwa kuesioner tersebut dapat digunakan sebagai instrumen kepuasan terapi berbasis insulin. Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan karakteristik demografi dari pasien dan tingkat kepuasan terapi dalam bentuk frekuensi dan persentase serta faktor yang mempengaruhi kepuasan terapi berbasis insulin. HASIL Karakteristik responden pada penelitian ini umumnya adalah perempuan dengan rentang umur 50-59 tahun, tingkat pendidikan SLTA, penanggung biaya pengobatan terbanyak askes, jenis terapi kombinasi dan rentang durasi penyakit <5 tahun. Rincian mengenai karakteristik 191 demografi pasien dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Karakteristik demografi pasien DM tipe 2 dengan terapi berbasis insulin No 1 2 3 4 5 6 Karakteristik demografi Umur (tahun): < 50 50-59 60-69 ≥70 Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan Tingkat Pendidikan : SD SLTP SLTA PT Penanggung Biaya Pengobatan : Askes Biaya sendiri Jamkesmas Jenis Terapi : Insulin tunggal Insulin +OHO Durasi Penyakit (Tahun) : <5 5-9 10-14 ≥15 Jumlah Persentase 19 58 30 2 17,4% 53,2% 27,6% 1,8% 66 43 60,6% 39,4% 2 19 54 34 1,8% 17,5% 49,6% 31,1% 95 13 1 87,2% 11,9% 0,9% 42 67 38,5% 61,5% 57 31 14 7 52,3% 28,4% 12,9% 6,4% Hasil penelitian menunjukkan nilai ratarata±SD dari total nilai kuesioner kepuasan cara terapi responden pada terapi berbasis insulin adalah 55,34±13,76. Berdasarkan data tersebut, maka kategori kepuasan dibagi menjadi tiga yaitu kepuasan rendah (x ≤ 42), kepuasan sedang (42< x ≤69) dan kepuasan tinggi (> 69), selanjutnya seluruh data kepuasan responden dimasukkan dalam kategori tersebut. Data deskriptif tentang kepuasan responden pada cara terapi berbasis insulin dapat dilihat pada tabel 2. faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan terapi berbasis insulin pada pasien diabetes melitus tipe2 dipoliklinik endokrinologi rsup dr sardjito yogyakarta Caring, Vol.1, No.2, Maret 2015 makan Tabel 2. Kepuasan responden pada cara terapi berbasis insulin Saya merasa nyaman dengan jadwal 8 No 1 2 3 Kategori Kepuasan cara terapi Rendah Sedang Tinggi Total Jumlah (n=109) perawatan insulin saat ini Persentase 20,2% 48,6% 31,2% 100,0% melakukan perjalanan selama beberapa hari dan menggunakan Secara keseluruhan, saya puas 10 Tabel 2. menunjukkan bahwa tingkat kepuasan cara terapi responden DM tipe 2 yang berobat di Poliklinik Endokrinologi RSUP Dr Sardjito ada pada tingkat kepuasan sedang yaitu 53 orang (48,6%). kuesioner PSIT terdiri dari 15 item pertanyaan yang mencakup dua faktor kunci yang berkontribusi terhadap kepuasan yaitu kenyamanan atau kemudahan penggunaan dan kenyamanan sosial. Nilai rata-rata±SD dari masingmasing item pertanyaan dalam kuesioner PSIT dapat dilihat pada table 3. Item pertanyaan PSIT an 37 Nilai ratarata±SD 3,82±1, 08 Saya malu menggunakan 2,92 insulin bila jauh dari rumah ±1,05 Saya lebih suka tinggal dirumah daripada 12 menggunakan insulin jauh 3,46±1, 32 dari rumah 13 Keny Saya merasa sulit untuk aman menggunakan semua dosis an sosial insulin yang disarankan 14 menggunakan insulin jauh dari rumah Saya akan merasa sulit untuk 15 3,50±1, 36 dokter Saya merasa sulit untuk satisfaction items kepuas 3,51±1, dengan cara saya menggunakan 11 Tabel 3. Baseline descriptive statistics for individual No 16 semua dosis insulin saya insulin saat ini Faktor 3,75±1, Saya merasa mudah untuk 9 22 53 34 109 menggunakan insulin empat kali sehari 2,99±1, 21 3,29±0, 78 Saya merasa cara saya 1 menggunakan insulin sekarang 4,38 mudah ±0,56 Saya tidak mempunyai 2 ketidaknyamanan dengan cara saya menggunakan insulin sekarang Saya merasa nyaman dengan cara 3 saya menggunakan insulin sekarang Kenya 4 manan penggu naan Saya merasa mudah untuk menggunakan semua dosis insulin yang disarankan dokter Saya merasa waktu yang 5 dibutuhkan untuk setiap dosis dapat diterima Saya merasa bahwa jadwal makan 6 saya dapat disesuaikan dengan sedikit masalah 7 192 4,03 ±0,98 4,03±0,9 8 3,88 ±0,98 3,73±1,1 2 3,92±1,0 81 Saya tidak keberatan mengukur 4,14±0,9 gula darah saya setiap sebelum 7 Pada tabel 3 dapat dilihat bahwa dari semua item faktor kenyamanan penggunaan menunjukkan bahwa responden memberikan jawaban dengan nilai rata-rata > 3,50 atas pernyataan pada masing-masing item tersebut sedangkan faktor kenyamanan sosial, sebagian besar item pernyataannya responden memberikan jawaban dengan nilai rata-rata <3,50. Pada penelitian ini juga diperoleh nilai rata-rata±SD dari total nilai faktor kenyamanan penggunaan yaitu 39,19±8,74 sedangkan nilai rata-rata±SD dari total faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan terapi berbasis insulin pada pasien diabetes melitus tipe2 dipoliklinik endokrinologi rsup dr sardjito yogyakarta Caring, Vol.1, No.2, Maret 2015 nilai faktor kenyamanan sosial 16,15±5.34. yaitu Hubungan kepatuhan pembatasan diet dengan kenaikan berat badan interdialisis diuraikan dalam tabel analisa bivariat berikut: PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepuasan terapi berbasis insulin dengan kontrol glukosa darah pada pasien DM tipe 2 di Poliklinik Endokrinologi RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. Kuesioner Patient Satisfaction with Insulin Therapy (PSIT) merupakan salah satu instrumen yang digunakan untuk mengukur kepuasan terapi berbasis insulin pada pasien DM. Kuesioner ini menganalisis dua faktor kunci yang berkontribusi terhadap kepuasan pasien yaitu kenyamanan atau kemudahan penggunaan dan kenyamanan sosial. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Gerber dkk (2001) dijelaskan bahwa kuesioner PSIT terdiri dari 15 item pertanyaan dan respon terhadap pertanyaan dikategorikan dengan menggunakan 5 skala likert yaitu sangat tidak setuju, tidak setuju, tidak tahu, setuju dan sangat setuju, kemudian dihitung keseluruhan nilai kepuasan responden tersebut. Dari total nilai kepuasan seluruh responden dihitung nilai rata-rata±SD, selanjutnya nilai ini akan menjadi acuan dalam pembagian kategori kepuasan. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata±SD dari total nilai kuesioner kepuasan responden pada terapi berbasis insulin adalah 55,34±13,76. Berdasarkan data tersebut, maka kategori kepuasan dibagi menjadi tiga yaitu kepuasan rendah (x ≤ 42), kepuasan sedang (42< x ≤69) dan kepuasan tinggi (> 69), selanjutnya seluruh data kepuasan responden dimasukkan dalam kategori tersebut. Pada tabel 10 didapatkan hasil bahwa tingkat kepuasan cara terapi responden rata-rata ada pada tingkat kepuasan sedang. Sebuah studi yang dilakukan oleh Cappelleri dkk (2000) juga menyatakan bahwa kuesioner PSIT terdiri dari 15 item pertanyaan yang mencakup dua faktor kunci yang berkontribusi terhadap kepuasan yaitu kenyamanan atau kemudahan penggunaan dan kenyamanan sosial. Pada penelitian ini juga diperoleh nilai rata-rata±SD dari total nilai faktor kenyamanan penggunaan yaitu 39,19±8,74. Berdasarkan data tersebut dapat dijelaskan bahwa untuk faktor kenyamanan penggunaan, responden sudah menunjukkan sikap yang lebih baik. Pada 10 item faktor kenyamanan penggunaan, nilai rata-rata paling rendah adalah pada item kemudahan untuk melakukan perjalanan dengan menggunakan insulin. Pada tabel III dapat dilihat bahwa dari faktor kenyamanan sosial meliputi tentang kepercayaan diri untuk menggunakan insulin jauh dari rumah, pilihan untuk menggunakan insulin jauh dari rumah atau lebih suka tinggal di rumah, kesulitan untuk menggunakan insulin jauh dari rumah dan kesulitan untuk menggunakan insulin empat kali sehari memiliki nilai rata-rata <3,50. Hal ini menunjukkan bahwa ratarata responden memberikan jawaban tidak tahu atas pernyataan pada masing-masing item tersebut, sedangkan pada item kesulitan untuk menggunakan semua dosis insulin memiliki nilai rata-rata 3,50. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata responden memberikan jawaban relatif setuju atas pernyataan pada item tersebut. Pada penelitian ini juga diperoleh nilai rata-rata±SD dari total nilai faktor kenyamanan sosial yaitu 16,15±5.34. Berdasarkan data tersebut, dapat dijelaskan bahwa untuk faktor kenyamanan sosial, responden belum menunjukkan sikap yang baik. Pada 5 item pertanyaan faktor kenyamanan sosial, nilai rata-rata paling rendah yaitu pada item kepercayaan diri faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan terapi berbasis insulin pada pasien diabetes melitus tipe2 dipoliklinik endokrinologi rsup dr sardjito yogyakarta 193 Caring, Vol.1, No.2, Maret 2015 menggunakan insulin jauh dari rumah dan kesulitan menggunakan insulin jauh dari rumah. Berdasarkan uraian tersebut, maka dari dua faktor kunci yang berkontribusi terhadap kepuasan, nilai rata-rata yang relatif rendah terutama terdapat pada faktor kenyamanan sosial. Care: Associations with Satisfaction and General Health in a Community Clinic Setting, N C Med J; 64:58-65. Anderson, R.T., Girman, C.J., Pawaskar, M.D., Balkrishnan, R., 2009, Diabetes Medication Satisfaction Tool Focus on Treatment Regimens : Diabetes Care; 32(1):51-53. KESIMPULAN 1. Karakteristik responden pada penelitian ini umumnya adalah perempuan dengan rentang umur 50-59 tahun, tingkat pendidikan SLTA, penanggung biaya pengobatan terbanyak askes, jenis terapi kombinasi dan rentang durasi penyakit <5 tahun. Best, J.H., Boye,K.S., Rubin, R.R., Cao, D., Kim, T.H. and Peyrot, M., 2009, Improved treatment satisfaction and weight-related quality of life with exenatide once weekly or twice daily, Diabetic Medicine, 26, 722–728. 2. kepuasan terapi berbasis insulin pada pasien DM tipe 2 di Poliklinik Endokrinologi RSUP Dr Sardjito Yogyakarta ada pada tingkat kepuasan sedang yaitu 53 orang (48,6%). Cappelleri, J.C., Kourides, I.A., Gelfand, R.A., Gerber, R.A., 2000, Development and Factor Analysis of a Questionnaire to Measure Patient Satisfaction With Injected and Inhaled Insulin for Type 1 Diabetes, Diabetes Care; 23(12): 1789-1803. 3. Dua faktor kunci yang berkontribusi terhadap kepuasan yaitu kenyamanan atau kemudahan penggunaan responden sudah menunjukkan sikap baik sedangkan kenyamanan sosial belum menunjukkan sikap baik. Dawson, R., Spross, J.A., Jablonski, E.S., Hoyer, D.R., Sellers, D.E., & Solomon, M.Z., 2002, Probing the paradox of patients' satisfaction with inadequate pain management, Journal of Pain and Symptom Management , 23, 211-220. DAFTAR RUJUKAN American Diabetes Association (ADA), 2011, Standards of Medical Care in Diabetes 2011, DOI: 10.2337/dc11SO11 Diabetes Care., 34,1,S11-S61. Anderson, R.T., Camacho, F., Balkrishnan, Bell, R., Gerber, R.A., Cappelerri, J.C., Kaurides, I.A., Gelfand, R.A., 2001, Treatment Satisfaction With Inhaled Insulin in Patients With Type 1 Diabetes : A randomized controlled trial, Diabetes Care; 24(9): 1556-1559. R., Duren- Winfield, V., Goff, D., 2003, Patient- Hall, J.A., Milburn, M.A., & Epstein, A.M., 1993, A Causal Model of Health Status and Satisfaction with Centered Outcome of Diabetes Selffaktor yang berpengaruh terhadap kepuasan terapi berbasis insulin pada pasien diabetes melitus tipe2 dipoliklinik endokrinologi rsup dr sardjito yogyakarta 194 Caring, Vol.1, No.2, Maret 2015 Medical Care, Medical Care , 31, 8494. Perkumpulan Endokrinologi (PERKENI), Indonesia 2011, Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan DM Hirsch, I.B., Bergenstal, R.M., Parkin, C.G., Wright, E. and Buse, J.B., 2005, A Real-World Approach to Insulin Therapy in Primary Care Practice, Clinical Diabetes; 23(2): 78-86. Jamous, R.M., Sweileh, W.M., Abu-Taha, A.S., 2011, Adherence and Satisfaction with Oral Hypoglycemic Medications: A Pilot Study in Palestine, Int J Clin Pharm, DOI: 10.1007/s11096-011-9561-7. Joseph , C.C., Robert, A.G., Ione, A.K. and Robert A.G., 2000, Development and Factor Analysis of a Questionnaire to Measure Patient Satisfaction With Injected and Inhaled Insulin for Type 1 Diabetes, Diabetes Care 23:1799– 1803. Julio, R., Joseph, C.C., Bjorn, B. and Robert, A.G., 2004, Patient Satisfaction and Glycemic Control After 1 Year With Inhaled Insulin (Exubera) in Patients With Type 1 or Type 2 Diabetes, Diabetes Care 27:1318–1323. Lebow, J., 1982, Consumer satisfaction with mental health treatment, Psychological Bulletin , 91, 244-259. Lehman, A.F., & Zastowny, T.R., 1983, Patient satisfaction with mental health services: A meta-analysis to establish norms, Evaluation and Program Planning , 6, 265-274. Tipe 2 di Indonesia, PERKENI. Raniah , M. J., Waleed, M.S., Adham, S.A., Ansam, F.S., Sa’ed, H.Z. and Donald, E.M., 2011, Adherence and satisfaction with oral hypoglycemic medications: a pilot study in Palestine, Int J Clin Pharm, DOI 10.1007/s11096-011-9561-7. Robert, A.G., Joseph, C.C., Ione, A.K. and Robert, A.G., 2001, Treatment Satisfaction With Inhaled Insulin in Patients With Type 1 Diabetes, A randomized controlled trial, Diabetes Care 24:1556–1559. Robinson, M.E., & Riley, J.L., 1999, Role of negative emotions in pain. In: R.J., Gatchel, & D.C., Turk (Eds.), Psychosocial Factors in Pain (pp. 74 – 88) . New York: The Guilford Tekan. Rubin, R.R., Peyrot, M., 2004, Quality of Life, Treatment Satisfaction, and Treatment Preference Associated With Use of a Pen Device Delivering a Premixed 70/30 Insulin Aspart Suspension (Aspart Protamine Suspension/Soluble Aspart) Versus Alternative Treatment Strategies, Diabetes Care; 27(10): 2495-2497. Suyono,S., Waspadji, S., Soegondo, S., Soewono, P., Penatalaksanaan Terpadu, Subekti, I., Diabetes fakultas 2007, Melitus kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. Testa, M.a., 2003, Improving Diabetes Therapy: Improving Satisfaction, Diabetes Voice; 8: issue 4. faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan terapi berbasis insulin pada pasien diabetes melitus tipe2 dipoliklinik endokrinologi rsup dr sardjito yogyakarta 195 Caring, Vol.1, No.2, Maret 2015 World Health Organization (WHO), 2003, Adherence to Long-Term Therapies: Evidence for Action, http://www.who.int/chronic_condition s/en/adherence- report.pdf. faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan terapi berbasis insulin pada pasien diabetes melitus tipe2 dipoliklinik endokrinologi rsup dr sardjito yogyakarta 196