I KH L A S B E R A M AL b bulletin slam Jurnal Kegiatan Bulanan- Edisi XXXII, Oktober 2015/DzulHijjah 1436 MUI Harus Buat Pedoman atau Fatwa yang Berikan Kesejukan Umat Islam (Nur Syam, Sekjen Kemenag RI) bimasislam.kemenag.go.id 2 Profil H. Muhamad Jamaluddin, M.Pd.i Raut mukanya berseri bagai sinar matahari dipagi hari, sorotan matanya syahdu, seakan mengirim pesan bahwa dirinya adalah orang yang siap bersahabat dengan siapapun. “halo reporter bimasislam, silahkan duduk”, ucapnya seraya mengulurkan tangan untuk menjabat. Di ruang kerjanya yang sangat rapi, sejenak kami mengulik tentang kehidupan seorang pejabat yang dimiliki Ditjen Bimas Islam. Umurnya masih tergolong muda, 45 tahun, penampilannya jauh lebih muda dari usianya, “sering menjaga wudhu” bisiknya kepada bimasislam. Berpengalaman dan memiliki potensi untuk terus berkarir, itulah profil kita kali ini, menampilkan sosok pejabat eselon IV dilingkungan Direktorat Penerangan Agama Islam, dia adalah H. Muhammad Jamaludin. Selama resmi menjadi abdi Negara, banyak hal telah diukir, baginya menjaga amanah merupakan tugas mulia. Selayang Pandang Lahir di Jakarta, pada 25 Mei 1970, usai menamatkan sekolah dasar, Pak Jamal, begitu panggilan akrab teman kerjanya, mantap melanjutkan pendidikan di pesantren Wali Songo, Ngabar, Ponorogo Jawa Timur. Merasa cocok dengan model pembelajaran di Pesantren yang tersohor dengan manajemen modern itu, dirinya melanjutkan ke KMI Pondok Modern Darussalam, Gontor, Ponorogo. Di pesantren inilah Jamaluddin remaja ditempa ilmu-ilmu agama, kedisiplinan dan ilmu kemandirian. “Santri itu dalam kehidupannya harus konsisten, taat pada syari'at Islam dan senantiasa ada unsur mundzirul qaum yang tertanam kuat dan abadi dalam dirinya. Makanya setiap santri Gontor pasti tertanam falsafah hidup yang disebut dengan “Panca Jiwa Pondok.” Panca Jiwa adalah lima prinsip dasar yang mesti tertanam dalam jiwa siapapun yang menjadi penghuni pondok, entah itu kyai, guru ataupun santri. Panca Jiwa Pondok tersebut adalah; Keikhlasan, Kesederhanaan, Berdikari, Ukhuwah Islamiyah dan Kebebasan,” demikian ungkap Pak Jamal, saat diminta menceritakan proses belajar di Pesantren. Setelah menamatkan pendidikan pesantren, dirinya melanjutkan pencarian ilmu di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, di Fakultas Ushuluddin, dan terakhir menamatkan magister Manajemen Pendidikan Islam di Universitas Islam Jakarta. Di dua Universitas inilah, Jamaluddin mengaku belajar banyak tentang ilmu kepemimpinan. Menjadi abdi negara diawalinya sejak tahun 1994, sebagai Staf Tata Usaha MTs Negeri 10 Jelambar, Jakarta. Dalam tiga tahun, dirinya sudah dipercaya sebagai Kepala Urusan Tata Usaha MTs Negeri Jelambar Jakarta. Kesempatan berkarir terbuka lebar kala diamanahi sebagai Kepala Sekretariat LPTQ Nasional pada tahun 2004-2010, dan beberapa waktu kemudian Pak Jamal juga diangkat menjadi Kepala Seksi Penerbitan Naskah Dakwah Subdit Publikasi Dakwah dan Hari Besar Islam Direktorat Penerangan Agama Islam. Pengalaman menjadi kepala seksi tidak berhenti disitu, pada tahun 2011, dirinya dipercaya menjadi Kepala Seksi Pengendalian Masalah Umat Subdit Kemitraan Umat Islam. Kepiawaian berbahasa Arab menghantarkan dirinya diberi amanah baru yaitu menjadi Kepala Seksi Pembinaan Qari'-qari'ah & Hafizh-hafizhah Subdit Pengembangan Musabaqah al Qur'an dan Al Hadits selama dua tahun setengah. Dan kini, tangan lembutnya kembali di dipercaya untuk menjadi Kepala Seksi Pengendalian Masalah Umat Subdit Kemitraan Umat Islam. Menjadi pejabat tidak membuat Pak Jamal mengurangi kegiatan kemasyarakat, menurutnya kegiatan di masyarakat memiliki nilai lebih. ”Sejak Di Pesantren Gontor saya terbiasa aktif di kegiatan sosial pendidikan, dan ilmu itu coba saya amalkan sampai sekarang, itu kan ladang ibadah” ujarnya. Beberapa pengalaman lain yang sempat terekam bimasislam, adalah, menjadi pengurus Ikatan Persaudaraan Qari-qari'ah dan Hafizhhafizhah (IPQAH), pernah menjadi Tim Penulis Paspor Haji di Kedubes Arab Saudi Jakarta, 1991, Guru MTs, Asisten Dosen Bahasa Arab Universitas Cokroaminoto Yogyakarta, 1990-1991 dan Juri di berbagai Event. Selain itu, pak Jamal juga dikenal sebagai mubaligh yang kerap menghiasi berbagai majelis keagamaan. Sedangkan pengalaman internasional, Pak Jamal pernah dipercaya sebagai Ketua Delegasi ke MTQ Internasional di Dubai Uni Emirat Arab, 2003, The Head of Indonesian Delegation to Dubai International Holy Qur'an Award, 2011 dan The Head of Indonesian Delegation to Algeria International Competition for the Glorious Quran, 2013. Disinggung mengenai cita-cita sebagai pejabat Kementerian Agama, Pak Jamal menegaskan bahwa menjadi pegawai yang baik dan jujur menjadi prioritas. “Yang penting tidak neko-neko, saya ingin menjadi pegawai yang baik saja, jujur dan yang penting husnul khatimah,” tegasnya. Di akhir perbincangan, Pak Jamal bercerita tentang motto hidupnya. Bagi dia, hidup yang hanya sekali, haruslah penuh arti. “Kalau hidup hanya sekedar hidup, kerbau juga kan hidup tapi kita kan insan yang diberi akal, makanya hidup harus dinamis dan bermanfaat bagi orang lain,” imbuhnya. Dirinya pun lantas mengutip ungkapan KH Hasan Abdullah Sahal, pimpinan Pondok Modern Gontor “Banyak orang berfikir bagaimana mencari hidup yang baik tapi mereka lupa bagaimana mati yang baik. Mudah-mudahan ungkapan ini senantiasa akan menjadi renungan bagi kita semua,” pungkas Suami dari Hj. Basanah, dan ayah dari Muhamad Fahmi Al Kautsar, Muhamad Zaki Mubarok dan Muhamad Ziaurrahman ini. Semoga. (sym/bimasislam) bimasislam.kemenag.go.id 3 Masjid sebagai Pusat Peradaban? Belajarlah ke Jogokariyan Yogyakarta,Bimasislam—NamaMasjidinitidakterdengarIslami, tapi pengurus Masjid mengklaim justru menamakan Masjid dengan nama daerah lebih sesuai dengan Sunnah Nabi. Masjid Jogokariyannamanya.Arsitekturalnyasederhana,tidakse'wah' Masjid megah nan berlapis emas dengan arsitektur memukau. PuntaksebesarMasjidlaindiperkotaanyangdihiasiornamenornamen memikat. Masjid Jogokariyan memang hanya Masjid kampungyangsederhanadengandualantai,tapisoalmanajemen dan kemakmuran rumah ibadah umat Islam, Masjid yang berlokasidijalanJogokariyan36Yogyakartainibolehdijadikan sebagai tempat studi banding. Bayangkan, jamaah Shubuh di MasjidiniseparuhdariJamaahJum'at!Ramaisekali. DisaatbanyakMasjidyangsangatbergantungpadasumbangan warga di sekitarnya, Masjid Jogokariyan merupakan satu dari sedikit Masjid yang tidak bergantung pada infaq dan shadaqah masyarakat. Bahkan, dengan manajemen yang profesional, keberadaan Masjid Jogokariyan justru membantu kehidupan ekonomi warga sekitar. Masjid Jogokariyan mampu menjadikan ekonomiberbasisMasjidsebagaipenggerakekonomimasyarakat. Prinsipnya, “Jika pasar mengalahkan Masjid, maka Masjid akan mati.JikaMasjidmengalahkanpasar,makapasarakanhidup.” ManajemenkeuanganMasjidyangberjaraksekitar30menitdari kampusUniversitasGajahMadamenujuParangtritisinimemang cukupunik.SaattaksedikitpengurusMasjidyangmengumumkan saldoinfakbernilaijutaanrupiah,MasjidJogokariyanjustruselalu berupayaagarpadatiappengumuman,saldoinfakhanyasetara nol rupiah. Alasannya sederhana, saldo yang sangat besar akan menyakitisaatadasebagianwargayangsakitnamuntakbisake rumahsakitkarenatakpunyabiaya,atauadawargatakberpunya yangtidakbisabersekolah,dansebagainya. Gerakan Jamaah Mandiri Awalnya, di tahun 2005 Masjid Jogokariyan mulai menginisiasi Gerakan Jama'ah Mandiri. Jumlah biaya operasional Masjid dihitung untuk satu tahun, kemudiandibagi52minggu.Angka ini kemudian dibagi lagi dengan kapasitasMasjid,makadidapatilah biaya per-tempat shalat. Angka terakhirinikemudiandisampaikan kepadaparajamaah. Ternyata, kebutuhan operasional Masjid akan tertutupi jika setiap jama'ahmengeluarkaninfaksenilai Rp 1.500,- setiap Jumat. DKM mengumumkan jika jamaah bersedekah RP 1.500,- itu artinya ibadahmerekatidakdisubsidioleh DKM. Tapi jika kurang dari Rp 1.500,- itu sama artinya ibadah jamaah disubsidi oleh Masjid. Gerakan Jama'ah Mandiri ini berhasil menaikkan penerimaan infak Masjid hingga 400 persen. Pelaporan akuntabilitas keuangan Masjid yang transparan menjadikan jamaah tak sungkan berinfaklebihdariRp1500,-. Penerimaandanaitutidaklantasdigunakanuntukpembangunan Masjid, melainkan disalurkan melalui pengelolaan bisnis. Keuntunganbisnistersebutlahyangpadaakhirnyamemberikan penghasilan bagi kemakmuran Masjid dan masyarakat sekitar. Dari bisnis itulah kemudian dibuat berbagai program kemasyarakatanuntukmasyarakatsekitarJogokariyan.Misalnya program umroh untuk empat jama'ah yang paling rajin Shalat berjama'ahdiMasjidtersebut. Yangcukupmenarikadalah,pengurusMasjidmembagikansurat undangan,denganbentukyangbenar-benarpersissepertisurat undangan pernikahan, berisi ajakan untuk mendirikan shalat Shubuh di Masjid kepada setiap masyarakat di Jogokariyan. UndanganShubuhinidilanjutkandenganprogram-programlain sepertikuliahShubuh,hinggaprogramsarapangratisbagijamaah yangShalatSubuhdanlangsungmelanjutkanaktivitasdiMasjid hinggatibajamberangkatkekantor. Sedangkan bagi anak-anak, DKM menyediakan uang jajan bagi anak-anak yang Shalat Subuh berjamaah dan melanjutkan aktivitasdiMasjidsampaijamberangkatsekolahtiba.Programini disambutantusiasolehmasyarakatJogokariyan,sehinggajumlah jama'ah Shubuh di Masjid ini sangat ramai, mencapai setengah dariJamaahShalatJumat. Pemetaan Jamaah Dalai melakukan pelayanan dakwah kepada masyarakat, DKM Masjid Jogokariyan melakukan pemetaan yang detail sehingga mengetahui potensi dan kebutuhan, peluang dan tantangan, kekuatan dan kelemahan sebagai acuan dalam melakukan pembinaan keagamaan kepada masyarakat. DKM Jogokariyan melakukan“SensusMasjid”sebagaidatatahunanyangkemudian dikemasdalambentukdatabasebagidakwahberbasisMasjid. DatabaseinitidakhanyamencakupnamaKepalaKeluargadan bimasislam.kemenag.go.id 4 warga,pendidikan,pendapatan,danlainnya,tetapisampaipada siapa saja di antara warga yang shalat dan yang belum, yang terbiasa berjama'ah di Masjid dan yang tidak, yang sudah berkurbandanmembayarzakatdiBaitulMaalMasjidJogokariyan, yangaktifmengikutikegiatandiMasjiddanbelum,namainstansi tempat bekerja, dan seterusnya. Data ini dibuat sangat detail sehinggaDKMJogokariyanmengetahuibahwadari1030KKatau setara dengan 4000-an penduduk, yang belum shalat sebanyak sekianorang.DatainidiperbaharuisetiaptahunsehinggaDKM bisa melihat tren perkembangan dakwah pertahun. Misalnya, pada 2010, jumlah warga yang tidak shalat sebanyak 17 orang, padahalpadatahun2000wargaJogokariyanyangbelumshalat ada127orang.Darisini,perkembanganda'wahselama10tahun dapatdilihat. DatabaseyangdiformulasikandalamPetaDakwahJogokariyan itudibuatdenganmenggunakansimbol-simbol.Gambarsejumlah blok di perkampungan yang rumah-rumahnya digambarkan dalamberagamwarnamenunjukantingkatkeakrabankampung tersebut dengan indikator-indikator Islam: hijau, hijau muda, kuning, dan seterusnya hingga merah. Juga simbol-simbol lain yangmenggambarkandetailindikatorsyariahpadasetiaprumah dalamsebuah'petadakwah'. Dari hasil sensus itu, segala kebutuhan kegiatan di Masjid Jogokariyan juga bisa dipesan dari jamaah. DKM Masjid Jogokariyan juga berkomitmen tidak membuat Unit Usaha agar takbersinggungandenganjama'ahyangmemilikibisnisserupa. Dalaihalpembinaanterhadapgenerasimuda,programyangtidak terlewatkanadalahmembangunkarakterpemuda-pemudiyang tumbuhbesardanmencintaiMasjid.RemajaMasjidJogokariyan (RMJ)adalahsatuorganisasiremajaMuslim yangbernaungdi bawahDKMJogokariyan.RMJinimemilikibanyakalumnidengan datayangtersusunrapi.Merekatergabungdalamikatanalumni RemajaMasjidJogokariyan.Kegiatanyangdilakukanolehremaja Masjid Jogokariyan ini cukup intensif dan terorganisasi dengan baik,termasukkeberhasilanmerekamendatangkanpembicarapembicaramulaidaritingkatlokalhinggatingkatnasional.(sigitbowo/bimasislam) Subdit Halal Sosialisasikan UU JPH dan Gemar Halal Serang, bimasislam— Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal merupakan perangkat penting dalam implementasi penjaminan produk halal bagi konsumen muslim di Indonesia. Terkait dengan hal ini, Ditjen Bimas Islam Kemenag RI secara intensif menyosialisasikan peraturan dimaksudkeseluruhprovinsidiIndonesiasecarabertahap. Pada 16 September 2015, Ditjen Bimas Islam up. Direktorat UrusanAgamaIslamdanPembinaanSyariahmenyelenggarakan SosialisasiUndang-undangJaminanProdukHalaldanGemarHalal di Provinsi Banten, yang bertempat di kantor Kemenag Kota Serang. Hadir dalam kesempatan tersebut Direktur Urais dan Binsyar, Muchtar Ali, Kakanwil Kemenag Banten, Agus Salim, Kasubdit Produk Halal, Siti Aminah. Peserta sosialisai berasal dari unsur pejabat teknis dibidang produk halal, ormasislam,pelakuusaha dan penyuluh agama. Dalam kesempatan tersebut, Muchtar Ali mengulas tentang TantangandanPeluangPelaksanaanUUJaminanProdukHalal.Ali menekankan pentingnya koordinasi lintas sektoral dalam penyelenggaraan penjaminan pangan halal bagi masyarakat. Seiringtantanganpasarbebasyangsemakinmeluas,baikregional maupun global, penjaminan terhadap kehalalan pangan yang dikonsumsi semakin dibutuhkan masyarakat. Oleh karena itu perlu kerja keras dari semua pihak terkait untuk mewujudkan penjaminan produk halal yang dapat memberikan ketenangan batinbagikonsumen.(lady/bimasislam) Ketum PBNU: Gagasan Islam Nusantara tak Perlu Dikhawatirkan Jakarta, Bimasislam— Ketua Umum PBNU Kyai Said Aqil Siradj mengatakanbahwagagasanIslamNusantaratidakperludikhawatirkan. Kampanye atas gagasan Islam Nusantara, menurutnya, merupakan keinginan untuk menguatkan tradisi kultural Islam yang secara khas tumbuhdanberkembangdiIndonesiaselamaberabad-abad. “Tradisi Islam Nusantara merupakan karakter khas seperti yang diajarkanolehpenyebarIslamdiIndonesia,misalnyaWaliSongo,dimana Islam disebarkan tanpa bertentangan dengan adat atau kebiasaan kulturalmasyarakatyangtelahada.”KataSaidsaatmenjadinarasumber dalam bedah buku “Harmoni di Negeri Seribu Agama” yang digelar di WismaMaluku,JalanKebonKacang,Jakarta,Selasa(06/10). Lebihlanjut,priayangmenghabiskanstudisarjanahinggadoktoralnyadi Arab Saudi itu mengatakan bahwa dialog dengan budaya lokal dalam mendakwahkan Islam ini kemudian melahirkan tradisi kearifan yang tidakmenentangtradisiyangtelahada,akantetapijustrumewarnainya. “InilahyangdimaksudbahwaIslamNusantarainiramah,moderat,dan tidakradikal.”Katanya. AcarabedahbukuHarmonidiNegeriSeribuAgamadigelarsetengahhari di Wisma Maluku, dihadiri sekitar 60 peserta. Selain Said Aqil, hadir sebagaipembicarapenulisbukuAbdulJamilWahab,danGuruBesarUIN Jakarta,Atha'Mudzhar.(ska/bimasislam) bimasislam.kemenag.go.id 5 Terbit PMK 168, Sesditjen: Kita Bisa Bernafas Lega Jakarta, bimasislam—PengelolaKeuanganDitjenBimasIslambisa bernafaslegamulaiSeptemberini.PMKNo.81Tahun2012telah diganti dengan PMK No. 168 Tahun 2015. PMK lama memahami Bantuan diperuntukkan bagi resiko sosial, sedangkan PMK baru memahami Bantuan dalam bentuk Belanja Barang. Hal ini terungkapsaatkegiatan"SosialisasiPMKNo.168/PMK.05/2015"di HotelSantikaPremiereHayamWurukJakarta,Jumat(18/9). Dalam kesempatan itu, Sekretaris Ditjen Bimas Islam MuhammadiyahAminberkomentar,"DenganterbitnyaPMKNomor 168 ini kita semua bisa bernafas lega. Setidaknya, mekanisme pencarianbantuanuntukOrmasatauLSMIslambisalebihmudah." Kalau sejak kemarin kita berharap pencarian bantuan lebih maksimal, maka dengan regulasi baru ini kita memiliki payung hukumnya,ujarGuruBesarUINMakassarinidihadapan50peserta yangdiantaranya12orangperwakilandariOrmas/LSMIslam. Hanya saja, menurut Kabag Keuangan Setditjen Bimas Islam Nur AfwaSofia,masing-masingUnitEselon2harussecepatnyabergerak membuat Petunjuk Teknis (Juknis) untuk menindaklanjuti PMK Baru ini. Tanpa itu, pencairan bantuan tetap tidak akan bisa dilakukan, imbuh Bu Evi, begitu biasanya ia akrab disapa. Selanjutnya, secara praktis semua pihak, baik Ditjen Bimas Islam maupun Ormas/LSM Islam, mengikuti prosedur yang telah ditentukandalamPMKBarutersebut. SaatditanyaapaperbedaanPMKLamadanPMKBaru,ibudaridua anakinimenjelaskanbahwaPMKBarulebihmeringankantanggung jawab Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di masing-masing Unit Eselon 2 dan memudahkan teknis pelaporan pihak penerima bantuan. Namun, ungkapnya, mekanisme monitoring dari Bimas Islamharusmaksimal,bukanlainagarbisadihindaripenggunaan Bantuan yang tidak sesuai prosedur dan peruntukkannya. (Edijun/bimasislam) Menag: Idul Adha, Momentum Merenungi Diri Terkait Produk Halal, Dirjen Terima Delegasi Perancis Jakarta, bimasislam— Direktur Jenderal Bimbingan MasyarakatIslam,Machasin,menerimakunjungandelegasi Perancis, Nicolas Poncon, terkait regulasi produk halal di Indonesia, terutama berkenaan dengan implementasi Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan ProdukHalal. Poncon diterima Dirjen yang didampingi Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Mukhtar Ali, dan Kasubdit Produk Halal, Aminah, di ruang kerjanya, di GedungKementerianAgamalt.6,JalanMH.Thamrin,Jakarta Pusat,Selasa(15/9). PonconmengakusangattertarikdenganpenetapanUUyang mengatur tentang peredaran produk atau barang gunaan tersebut karena dianggap akan mempengaruhi sejumlah produkPerancisuntukmasukpasarIndonesia. Lebihjauh,dalampertemuansingkatituiaberharapdapat diikutsertakandalamdiskusiyangmembahasstandarhalal di Indonesia, mengingat terdapat sejumlah perbedaan antarametodeproduksidansertifikasidiIndonesiadengan Perancis.(bieb/ska/bimasislam) Makkah, bimasislam— Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakanbahwamomentumIdulAdha,terutamaprofesiwukuf, merupakan sarana untuk mengenali diri sebagai hamba Tuhan. “(Wukuf di) Arafah itu tidak hanya tahu dan paham, tetapi juga mengantarkandiriuntukmengenalkeberadaan-Nya”KataMenag. lebihlanjutalumniPondokPesantrenModernDarussalam,Gontor, Ponorogo, Jawa Timur ini mengatakan, “Barangsiapa yang telah mampu mengetahui hakikat dirinya, maka sesungguhnya ia telah mengenaldanmengetahuihakikatTuhannya.”Ujarnya. Karena itu, Lukman mengatakan agar Idul Adha ini menjadi momentum untuk merenungi keberadaan diri, menginterospeksi posisi diri sebagai hamba Tuhan, dan muhasabah terhadap keberadaannya sebagai manusia, sehingga setelah melewati Idul Adha, umat Islam sampai padahakikat pengenalan kepada Tuhannya.”(ska/bimasislam) bimasislam.kemenag.go.id 6 Tanggulangi NARKOBA, Kanwil Kemenag Gorontalo Berdayakan Penghulu dan Kepala KUA Gorontalo, bimasislam— Dalam rangka untuk menanggulangi penalahgunaan NARKOBA di lingkunganinternalinstitusi,KanwilKementerian Agama Provinsi Gorontalo menjalin kerjasama denganBadanNarkotikaNasionalProvinsi(BNNP) denganmemberdayakanparapenghuludanKepala KUA. Demikian dikatakan oleh Kabid Urais dan BinsyarKanwilKemenagGorontalo,SabaraKarim, kepadabimasislam(1/10). Dalam MoU tersebut disebutkan bahwa tugas Kanwil Kementerian Agama Provinsi Gorontalo adalah (1) mendorong terwujudnya lingkungan bersih Narkoba di seluruh jajaran Kemenag dan lembagapendidikan,(2)meningkatkanperanserta penghulu dan kepala KUA, (3) melaksnakan komunikasi sosialisasi informasi dalam upaya pencegahan dan pemberantasan Narkoba kepada calon pengantin, (4) mencari, memperoleh, dan memberikan informasi tentang terjadinya penyalahgunaan Narkoba. RuanglingkupMoUdiantaranyapeningkatankapasitasdanperan sertaparapenghuludankepalaKUAdalammemberikanadvokasi, diseminasi,sosialisasi,komunikasi,informasidanedukasikepada calonpengantin.Selainitujugamenfasilitasikepadamasyarakat dalampelaporankorbanpenyalahgunaanNarkoba. MoU ditandatangi oleh Kakanwil Provinsi Gorontalo, Dr. H. Rusman Langke, MPd, dan Kepala BNNP Provinsi Gorontalo, Kombes Pol Purwoko Edi, SE. Turut hadir dalam kesempatan tersebutparapejabatneselonIIIKanwilKemenagdanKemenag Kabupaten/Kota,KepalaKUA,danparapenghulu.Penandatangan MoU dilaksanakan di Aula Kanwil Provinsi Gorontalo. (thobib/foto:bimasislam) Euis Sri Mulyani: Tradisi Penulisan Naskah Keagamaan Perlu Terus Dilestarikan Jakarta,bimasislam—DirekturPeneranganAgamaIslam,EuisSri Mulyani mengatakan, agama Islam memiliki tradisi penulisan naskahyangsangatpanjang,terbuktidaribanyaknyakitab-kitab karanganparaulamayangsekarangdapatdipelajari.Haltersebut disampaikan Euis saat memberi materi pada workshop jurnalis keagamaan yang diselenggarakan oleh Subdit Publikasi Dakwah danHBI,diPesonnaHotelSurabaya,(30/10)malam. Di era teknologi ini, Lanjut Euis, penulisan naskah keagamaan dengan beragam versi dan bentuk akan menjadi media dakwah yangefektif.Karenapemikiranyangditulisdandisebarkanmelalui mediayangtepatakanmemilikidampakyanglebihluas. “Tradisi penulisan naskah keagamaan perlu terus dilestarikan. Apalagipadazamansekarangsaatmediakomunikasibegitumaju”, ujar perempuan yang beberapa waktu lalu mendapatkan gelarDoktordariUniversitasPersadaIndonesiaY.A.Iini. LebihkhususEuisberharapkepadaparapenyuluhagama yangIslamyangusianyamasihmudaagarmemaksimalkan kemampuan menulisnya dan terus berkreatifitas. “Saya yakin para penyuluh memiliki kemampuan untuk melahirkansebuahkarya,buktikanlah,terutamayangmasih muda,heruskreatif”,tegaspenciptalebihdari300lagu-lagu religiini. Sementaraitu,KepalaBidangPenaisdanZawaWilayahJawa Timur,Fakhrurrozi,saatmembukaacaramengungkapkan, saatinitantanganparapenyuluhagamaIslamsemakinberat karena informasi yang beredar diseluruh dunia dapat denganmudahdiaksesdenganmelaluitelephongenggam, oleh karena itu dirinya berharap para penyuluh untuk updateperkembanganteknologi. “Tantangan kita sudah berubah, semakin berat, dalam rangka melakukan optimalisasi kita harus mau dan mampu memanfaatkanteknologiyangsudahadadidepanmata”,ujarnya. Workshop sendiri diikuti oleh 40 peserta yang terdiri dari PenyuluhAgamaIslam(PAI),perwakilanormasIslam,mahasiswa dantenagapublikasikeagamaanProvinsiJawaTimur.Berlangsung dari30Septembers.d02Oktober2015. Selamatigahari,pesertaworkshopdibekaliilmujurnalistikdari praktisi, diantaranya Muhammadiyah Amin (Sekretaris Ditjen BimasIslam),AanRukmana(PenulisdariUniversitasParamadina) danFaturradi(wartawanseniorJawaPos).(syam/foto:PHBI) bimasislam.kemenag.go.id 7 Nur Syam: MUI Harus Buat Pedoman atau Fatwa yang Berikan Kesejukan Umat Islam Jakarta,bimasislam—Dalamsambutanpenutuppadapengukuhan PengurusMUIMasaKhidmat2015-2020diJakarta(29/9),Sekjen KemenagRI,NurSyam,menyampaikanbeberapahaltentangperan dantugasMUIkedepan.Pertama,MUImerupakanorganisasiyang menghimpun para ulama dari berbagai organisasi keagamaan Islam. “MUI memiliki peran yang sangat strategis di dalam pembinaan kehidupan umat beragama dan juga kerukunan umat beragama. Sebagai wadah berkumpulnya para ulama, maka MUI bisa menunjukkan perannya secara lebih aktif untuk membangun kerukunan umat beragama. Di tengah perubahan social dan dinamikakebangsaanyangterusbergulir,makaMUIakanmemiliki peranstrategisuntukmerumuskanpedoman-pedomanataufatwa yangmemberikankesejukandankedamaianbagiumatIslamdan bahkanjugaumatberagamalainnya',tegasnya. Kedua, lanjutnya, MUI akan dapat berperan dalam kerangka pembangunan pendidikan dan ekonomi masyarakat. Tentu saja yang dimainkan oleh MUI bukan dengan mendirikan lembaga pendidikanataulainnya,akantetapiadalahperanmotivasiuntuk kemajuandanpercepatanpembangunanpendidikandanekonomi. Didalamkonteksini,makaMUIdapatmemberikanmotivasidan dorongan untuk memaksimalkan peran lembaga-lembaga pendidikan atau lembaga ekonomi syariah untuk terus berkembangdanmemajukandirinyabagikepentinganumatIslam. “MUI harus berperan di dalam kerangka peningkatan kehidupan umat Islam dalam aspek keagamaannya dan juga kehidupan social dan ekonominya. MUI harus merancang arah pengembangan kehidupan beragama yang kaffah, agamadankehidupannyamenujuarah yang relavan dengan kesejahteraan umatIslam.Makanya,MUIharusterus b e r i j t i h a t u n t u k ke p e n t i n g a n peningkatankualitaskehidupanumat Islam melalui instrument-instrumen yangrelavandanbenar”,imbuhnya. TantanganMUIkedepanakansangat kompleks,misalnyamakinmerosotnya akhlak masyarakat, makin rentannya kehidupankeluarga,makinbanyaknya p e n g g u n a a n n a rko t i ka , m a k i n banyaknya tawuran antar pelajar, makinbanyaknyatawuranantardesa, korupsi, nepotisme dan kolusi, dan sebagainya. Seluruh tantangan ini haruslah dijawab dengan nyata. Makanya,harusadaactionplanterkait dengan tujuan penguatan kehidupan umatberagamaini. Terakhir,mantanrektorIAINSunanAmpelinimenekankanbahwa MUI harus lebih berperan untuk menciptakan kader ulama. Di dalam konteks pembinaan umat beragama, maka keberadaan ulama tentu sangat penting. MUI harus mendorong agar upaya untuktafaqquhfiddinakandapatdilakukanpercepatan.MUIharus menjadilokomotifbagiterciptanyabanyakulamadiIndonesia.MUI haruslah memiliki program pendidikan kader ulama yang akan menghasilkan ulama yang ilmuwan dan ilmuwan yang ulama. Dengandemikian,MUIharuslahmenghasilkanulama-ulamayang ekselendalamilmuagamaIslamdanjugamemilikiwawasanyang baiktentangduniasekitarnya. “UlamayangdihasilkanolehpendidikanyangdilakukanolehMUI adalahulamayangmemilikikonserndalampengembanganagama Islam yang memberi rahmat bagi seluruh alam dan juga yang berkesadaran untuk membangun kehidupan masyarakat agar setaraplebihbaik”,tuturnya. Lebihlanjut,NurSyammengatakan,“tantangansepertiiniharus dijawabolehsebanyak300orangpengurusMUIdipusat,dengan agenda utama adalah bagaimana kehidupan umat Islam dan kerukunanumatberagamamakinterjamin.Sungguhdiharapkan bahwakehadiranMUIsebagaiwadahpengabdianparaulamaakan dapatmenjawabtantanganzamanyangterusberubah”,tutupnya. (thobib/foto:bimasislam) Apabila kalbu sudah benar bersama-Nya, maka tidak ada yang sepi dari hati dan tidak ada yang keluar daripadanya. Aku adalah inti tanpa kulit”. (Syeh Abdul Qadir Jailani) bimasislam.kemenag.go.id 8 Jemput Bola, Agar Pencairan Bantuan Ormas Islam Maksimal Jakarta, bimasislam—“Kitaharusjemputbola,agarpencairandana bantuan Ormas Islam bisa maksimal,” demikian ditegaskan Sekretaris Ditjen Bimas Islam, Muhammadiyah Amin, saat memberikan arahan sekaligus membuka Rapat Koordinasi Mekanisme Pencairan Ex-Bansos pada hari Kamis (11/9) lalu di WismaKementerianAgama,Jl.JaksaNo.30JakartaPusat. Menurutnya, upaya jemput bola dijadikan alternatif langkah pencairanmengingatTahunAnggaran2015initinggalmemasuki Triwulan terakhir. Kalau sebelumnya kita hanya berkomunikasi danmenungguOrmasIslamyangdatangkeKemenag,makamulai saat ini harus dirubah sebaliknya, ujar Mantan Rektor IAIN Gorontalo ini. Kita mendapatkan amanat menyampaikan hak mereka, jangan sampai kita dikategorikan “zhalim” karena dana tersebut tidak bisa dicairkan tahun ini, tambahnya begitu emosional terutama kepada Pimpinan Subdit Kemitraan Umat Islam. Padakesempatanyangsama,salahseorangnarasumberdariDitjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI, Anas, menjelaskan pemaklumannya atas kondisi pencairan yang berlarut-larut. Di sampingkarenamemangbelumterbiasanyaparaPengurusOrmas atau LSM Islam dengan prosedur keuangan yang diberlakukan padaKementerianatauLembagaPemerintahan,jugadisebabkan adanyaperubahanPeraturanKementerianKeuangantentangDana Bantuan Sosial. Dengan peraturan baru itu, Bantuan Pemerintah untukOrmas. Karena itu, ungkap Anas, Menteri Keuangan sedang terus mengevaluasi prosedur yang lebih praktis dan efektif dalam pelaksanaannya.Dalamkesempataniniterungkapbahwaakanada penerbitanPeraturanMenteriKeuangan(PMK)baruyangmerevisi PMKsebelumnyadalamwaktudekat. Acara yang dikoordinir oleh Bagian Keuangan Sekretariat Ditjen Bimas Islam dan Subdit Kemitraan Umat Islam ini dihadiri oleh sepuluhperwakilanOrmasdanLSMIslamyangtelahmendapatkan Surat Keputusan mendapatkan bantuan dari Ditjen Bimas Islam Tahun 2015 ini. Di antaranya, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muslimat NU, juga YayasanNurulMusthofa.Selainitu,jugahadirKasubditKemitraan UmatIslamDirektoratPeneranganAgamaIslam,Khoiruddin,dan KabagKeuanganSekretariatDitjenBimasIslam,NurAfwaSofia. (Edijun/bimasislam) Kepengurusan MUI Pusat 2015-2020 Resmi Dikukuhkan Jakarta,bimasislam--DewanPimpinanMajelisUlamaIndonesia (MUI) Pusat menggelar kegiatan ta'aruf dan pengukuhan pengurus masa khidmat 2015-2020 di kantor MUI Jalan ProklamasiMentengJakartaPusat,Selasa(29/9). StrukturdanpersonaliadibacakanolehSekretarisMUIHAnwar Abbas.SementarapembacaanbaiatdipimpinlangsungolehKetua UmumMUIKHMa'rufAminyangdiikutiolehDewanPimpinan MUIlainnya.KetuaDewanPertimbanganMUIHMDinSyamsudin danWakilKetuaKHDidinHafiduddinjugamengikutipembacaan baiat. SelainDewanPimpinan,personaliapenguruskomisi-komisiMUI masakhidmat2015-2020jugadikukuhkan.Adaduabelas(12) komisi yang membantu kerja-kerja Dewan PimpinanPusat MUI untukperiodeini. Keduabelaskomisitersebutadalah1)KomisiFatwadipimpinoleh ProfDRHHasanuddinAF;2)KomisiUkhuwahIslamiyahdipimpin olehDrsHAdnanHarahap;3)KomisiDakwahdanPengembangan MasyarakatdipimpinolehKHCholilNafis;4)KomisiPendidikan danKaderisasidipimpinolehProfDrSudarnotoAbdulHakim;5) KomisiPemberdayaanEkonomiUmatdipimpinolehDrMarsyudi Syuhud;6)KomisiInformasidanKomunikasidpimpinolehDrsH Masduki Baidlowi;7) Komisi Perempuan, Remaja dan Keluarga dipimpinolehProfDrHjMarwahDaudIbrahim;8)KomisiHukum dan Perundang-undangan dipimpin oleh Prof Dr H Muhammad BaharunSH,MA;9)KomisiPengkajiandanPenelitiandipimpin oleh Prof Dr H Utang Ranuwijaya MA; 10) Komisi Kerukunan AntarUmatBeragamadpimpinolehDrsChoirulFuadYusufMA, MSi; 11) Komisi Pembinaan Seni Budaya Islam dipimpin oleh HabiburrahmanEl-SyiroziLc;danKomisiHubunganLuarNegeri danKerjasamaInternasionaldipimpinolehDrSobahusSurur. Masing-masingkomisiterdiridarilebihdari20orang.Personalia terbanyakadadiKomisiFatwasampai67orang.Jumlahpengurus untuk masa khidmah ini merupakan yang terbanyak sepanjang sejarahMUI,denganjumlahtotallebihdari300perngurus.KH Ma'rufAminmengatakan,DewanPimpinanMUImengakomodir parapengurusdarikalanganormasIslam,kaumintelektualdan professional.(anam-thobib/bimasislam) bimasislam.kemenag.go.id 9 Machasin: Kesultanan Nusantara Sumbang Corak Budaya Islam Indonesia Cirebon,bimasislam—Manusia,menurutIbn Khaldun, mempunyai tabiat berbudaya. Tanpa budaya, ia kehilangan ruang tempatnyaberkembangsecaramaksimalsbg manusia.Budayamerupakanundang-undang kehidupan manusia yg dengannya ia mengenalidanberhubungandenganwujudwujuddisekitarnya.Karenaitubudayajuga merupakan jati diri manusia individual maupunkelompok. Demikian dikatakan oleh Dirijen Bimas Islam, Machasin mengatakan di hadapan umat Islam yang mengahadiri Haul Kanjeng Sinuhun Sunan Gunung Jati Maulana Syaeikh Syarif HidayatullahdiMasjidAgungPakungwatiCiptarasa(27/9). Machasin menambahkan, agama diamalkan manusia dalam lingkupbudaya.Karenaitu,walaupunIslamsecaraprinsipatau usulsatu,namunpengamalanIslamolehkaumMuslimbervariasi sesuai dg budaya mereka. Dengan demikian, tampilan Islam di Indonesiaberbedadalambeberapahaldgtampilannyadiwilayah lain seperti Saudi Arabia, Mesir, Iran, Pakistan dan Amerika Serikat.Budayalahygpalingbanyakmembuatperbedaanitu,di samping mazhab, pemikiran dan keadaan sosial ekonomi, katanya. Lebih lanjut mantan Kabalitbang Kemenag ini, bahwa peringatan hari wafat Sunan Gunung Jati terkait erat dengan budayaIslamNusantara. “Memanghaul,ataupetingatantahunanhariwafattokoh/ulama, dapatditemukandiberbagaitempatdidunia Islam,namunadaygkhasdlmhauldisini,yg tdk ditemukan di tempat lain. Salawatan dg memukul rebana dalam dua jenis musik (Jawa dan Arab) adalah salah satu bentuk kekhasan. Juga dipakainya alat musik tertentusepertidrumdanketipung,pakaian pemain, dan pemberian anugerah jabatan juru kunci makam. Itu tidak ditemukan di tempatlain”,tandasnya. “Kesultanansebagaihasilbudayapolitikdimasalalukiniberubah menjadi penjaga kelestarian budaya. Kewibawaannya di dalam jiwamasyarakatmemberinyaperanbesardalammenjagawarisan budaya untk menjaga dan mengembangkan jati diri bangsa. Agama yang diamalkan dalam tradisi lokal lebih tangguh dlm menangkalpaham2asingygdatangdariluar”,ujarnya. Karenaitu,harapnya,masyarakathendaknyatidakmudahtergiur oleh ajakan manis atas nama agama untk melakukan tindakan ataugerakanyngmenggangguharmonidiantarawargabangsa. Itulah perlunya menjaga dan mengembangkan budaya Islam Nusantara,pesannya. Dalai pantauan bimasislam, hadir dalam kesempatan tersebut r i b u a n u a m t I s l a m d a n S u l t a n S e p u h X I V. ( yo n i thobib/foto:bimasislam) Bimas Islam Lakukan Pengawasan Penyembelihan Hewan Kurban Jakarta,bimasislam—Berkurbanmerupakanbentukrasasyukur kepada Allah SWT atas rezeki yang Allah berikan kepada hambaNya yaitu dengan menyisihkan sebagian harta untuk berkurbankepadaNya.Berbagaipersiapandilakukanmasyarakat untuk hal itu, seperti penyiapan dana, pembentukan panitia pelaksana, melengkapi sarana dan prasarana serta hal-hal lain yang mendukung kegiatan penyembelihan. Idul Kurban sudah menjadihajattahunanbagimasyarakatmuslimIndonesia.Oleh karenaituperlupeningkatankualitaspelaksanaandaritahunke tahunnya. Dalam hal ini Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan penyembelihan hewan kurban. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Pembekalan Tenaga Penyembelihan Hewan Kurban yang telah dilakukan sebelumnya. Bimas Islam menurunkan 20 petugas pengawas untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasiuntukpenyembelihanhewankurbanpadahari raya idul adha 1436 H ini. Pengawasan dilakukan bersama dengan Tim Pemantau dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, KementerianPertanianpada24September2015. Pengawasan meliputi aspek syariah, dimana mencakup standar hewan yang disembelih, tenaga p e nye m b e l i h , a l a t p e nye m b e l i h a n , p ro s e s penyembelihan dan penanganan setelah penyembelihan. Dari pengawasan yang dilakukan masih ditemukan cara penyembelihan yang belum sesuai syariah, termasuk kontaminasi najis pada daging kurban pasca penyembelihan. Kesalahan-kesalahan dimaksud lebih banyak disebabkan karena kompetensi tenaga penyembelih yang tidak sesuai dan pengetahuan panitia yang minim dalam penyembelihan hewan kurban. Permasalahanpermasalahantersebutharusdiatasiagarpenyembelihanmampu menghasilkandagingyanghalaldanbaik. TimBimasIslammencatatperluditingkatkanbimbinganterkait penyembelihan hewan kurban bagi juru sembelih, tukang jagal danpanitiakurban.Terutamabimbingandapatdifokuskanpada DewanKemakmuranMasjid(DKM)yangselamainitelahmenjadi sentral penyelenggaraan penyembelihan hewan kurban di masyarakat. Begitu juga dengan peningkatan peran penyuluh agamadalammensyiarkanedukasipenyembelihanhewankurban sesuaiaspeksyariah.(lady/bimasislam) bimasislam.kemenag.go.id 10 Bimas Islam Jateng Genjot Capaian 100 Persen SIMBI di seluruh Unit Vertikal Semarang, bimasislam— Untuk memaksimalkan penggunaan aplikasi di bawah naungan Sistem Informasi Manajemen Bimas Islam (SIMBI), khususnya SIMKAH, Bidang Bimas Islam dan Pembinaan Syariah Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah terus melakukan upaya untuk mencapai tingkat terbaik. Demikian dikatakan oleh Saifullah, Kepala Bidang Urais dan Pembinaan Syariah saat acara Workshop SIMBI dan SIMKAH di hotel Muria, Semarang(22/9). Sementara itu, Kasi Pemberdayaan KUA, Soeryo, mengatakan kepada bimasislam, bahwa pihaknya terus berupaya untuk meningkatkanpemanfaatanSIMBIsebagaimediapengelolaandata BimasIslam. “Jawa Tengah selama ini masih terus berupaya. Meskipun dalam catatanserverSIMBIJatengdinilaiyangteraktif,tetapikamiterus menggenjotagarsemuainstansivertikalBimasIslamJatengterus melakukan entry data Bimas Islam. Kami menyadari, Jateng memilikitigasyangmasihberat,tetapidengansemangattementemenKUAInsyaAllahakanterusmembaik”,tegasnya. Dalaipantauanbimasislam,workshopdiikutiolehparaoperator SIMBI dan SIMKAH, baik pada level KUA maupun Kemenag Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah. Berbagai materi disampaikan, khususnya terkait dengan pengoperasian aplikasi SIMBI dan SIMKAH, serta berbagai hal yang terkait dengan kebijakan keduanya. Hadir sebagai nara sumber diantaranya adalah Ka Kanwil Kemenag Jawa Tengah, Kabid Urais dan Binsyar Jateng, AriesSetiawandanwakildariBimasIslamPusat. Menikmati Eksotika Masjid Agung Kauman, Yogyakarta dengannuansaetnik,menjadikanpengunjungmerasahidup ditengahzamankerajaandengandesainnyayangkhas. Sekalipun demikian, perkembangan jaman telah membuat bangunan masjid ini berkembang dan mengalami beberapa perubahan. Gempa besar yang terjadi pada 1867 telah meruntuhkanserambiMasjidGedheKauman,bagianserambi ini kemudian diganti dengan bangunan baru yang menggunakan material yang khusus diperuntukkan bagi bangunankraton.DemikianjugadenganlantaidasarMasjid yangmulanyaterbuatdaribatukali,kinitelahdigantidengan Yogyakarta, bimasislam— Sebagai kota wisata yang “tak cukup dikelilingidalamwaktutujuhhari,”DaerahIstimewaYogyakarta(DIY) menyimpanbanyakdestinasiyangmenarikdansulitdilupakanoleh para pelancong. Salah satunya adalah destinasi wisata religi yang bersejarah,MasjidGedheKauman.JikaAndaadalahpenikmatwisata religi, mendirikan shalat di Masjid ini adalah hal yang tidak boleh dilewatkan. Masjid yang juga disebut Masjid Kagungan Dalem Karaton NgayokyakartaHadiningratinidibangunpadamasapemerintahanSri Sultan Hamengkubuwono I sebagai pusat ibadah yang dibangun di pusatkekuasaanKesultananyangdipimpinnya.Masjidyangberlokasi di Jalan Alun-alun Utara, Gondomanan, Yogyakarta, ini sekaligus menjadi poros atau pusat dari lima masjid pathok negara Ngayogyakarta yang dibangun di empat penjuru mata angin sebagai penandabatasterluarwilayahkesultananYogyakarta. Masjid Kauman merupakan salah satu bangunan cagar budaya Nasional yang dibangun pada Ahad 29 Mei 1773, hal ini sekaligus menjadikanmenjadikanMasjidyangjugamenjadisceneutamadalam film'SangPencerah'itusebagaisalahsatumasjidtertuadipulauJawa. MasjidyanglekatdengansejarahdanbudayakesultananJogjainijuga menjadi saksi tumbuh dan besarnya Gerakan Muhammadiyah yang merupakansalahsatuorganisasiIslamtertuadanterbesarditanahair. Sebagai bagian tak terpisahkan dari kesultanan Yogyakarta, arsitektural Masjid Kauman sarat dengan simbol dan filosofis Jawa. Bagian atap masjid ini menggunakan model atap bertumpang tiga denganmustakasebagaiilustrasidaunkluwihdangadha.Modeltajug bertumpang tiga ini mengandung makna filosofis dalam mencapai kesempurnaan melalui tiga fase sufistik kehidupan manusia yaitu, Syariat,MakrifatdanHakekat.BagiandalamMasjidjugasangatkental marmeryangdidatangkandariItalia. HallainyangmenarikdaripesonadariMasjidGedheKaumansalah satunyaterletakpadapemasanganbatukaliputihpadadindingmasjid yang tidak menggunakan semen dan unsur perekat lain. Selain itu penggunaankayujatiberusialebihdari200tahunsebagaipenopang bangunan masjid juga menjadi daya Tarik tersendiri bagi penyuka sejarah. Ruangan bagian dalam Masjid Kauman tidak berbeda jauh dengan Masjid lain secara umum. Masjid Gedhe Kauman memiliki gedung indukdengansaturuangutama.Yangmenarikdibagiankiribelakang mihrab terdapat sebuah maksura yang dibuat dari ukiran kayu jati berbentuk bujur sangkar. Konon fungsi bidang ini adalah untuk melindungi raja apabila Sri Sultan mendirikan sholat berjamaah di MasjidGedheKauman.Sementaraitubagianmihrabdilengkapidengan ukiran berornamen tumbuh-tumbuhan dan bunga khas ukiran Yogyakarta. Jamaahputrimemilikiruangkhususyangdisebutdenganpawestren, demikian juga peristirahatan para ulama dan khatib yang disebut yakihun.Saatini,bagian-bagianlaindarikompleksMasjidterdiridari Kantor Urusan Agama, kantor Takmir, Pagongan yang merupakan tempat penyimpanan gamelan Sekaten, Pajagan yang pada zaman dahulu digunakan sebagai tempat prajurit kraton, serta regol atau gapura berbentuk Semar Tinandu sebagai gerbang utama kompleks masjid. Dengan arsitektural yang demikian, Masjid ini merupakan contoh perpaduan antara agama dengan tradisi lokal Nusantara. Secara keseluruhan,bagipenikmatwisata,MasjidGedheKaumanmerupakan destinasi yang tepat untuk menikmati sejarah, budaya, dan juga kedalamanagamasekaligus.(nakip-sigit/bimasislam) bimasislam.kemenag.go.id 11 KilaS KUA KUA Sangkapura, yang Tak Galau Meski di Pulau Gresik, bimasislam—Syahdan, lembaga yang mengurus Agama Islam dan melakukan pencatatan nikah bagi pemeluk agama Islam di Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, JawaTimur, sudah didirikan beberapa tahun pasca kemerdekaan Indonesia. Bahkan, menurut cerita dari tokoh masyarakat setempat, cikal bakal lembaga yang mengurus agama Islam ini telah ada sejak jaman Kerajaan Mataram Islam. Hal ini cukup masuk diakal, selain dibuktikan dengan tradisi kultural masyarakat di Pulau Bawean yang sangat dipengaruhi tradisi Islam sejak lama, Pulau Bawean juga merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Mataram Islam waktu itu. Namun demikian, secara administratif berdasarkan data yang disimpan di KUA Sangkapura, secara de jure dokumen pencatatan nikah di pulau ini baru dimulai pada tahun 1956. Ketika itu, wilayah Pulau Bawean dan Daerah Gresik masih masuk dalam wilayah Kabupaten Surabaya. Jadi Kecamatan Sangkapura adalah bagian dari Kabupaten Surabaya. Hingga tahun 1975, wilayah Kecamatan Sangkapura di Pulau Bawean sebenarnya mempunyai satu KUA, namun pekerjaan untuk melakukan pencatatan nikah dibagi dalam tiga kelompok desa lantaran kondisi medan, Manajemen Bimas Islam). kerusakan jalan, dan tantangan transportasi laut yang sangat berat. Oleh Sedangkan untuk pendataan harta benda wakaf, KUA yang memiliki blog karenanya, disamping KUA yang ada di pusat Kecamatan Sangkapura, pada dengan alamat http://kua-sangkapura.blogspot.co.id ini juga suskes saat itu terdapat Kantor Pencatatan KUA di Desa Daun, dan Desa Suwari. melakukan pendataan tanah wakaf secara profesional. Di Sangkapura, aset Keberadaan kantor pencatatan KUA di dua desa tersebut menjadikan KUA tanah wakaf tercatat seluas 75.950 m2 yang tersebar di 103 lokasi. Dari Sangkapura seumpama memiliki semacam 'kantor perwakilan' di dua desa lokasi sebanyak itu, 77 lokasi di antaranya sudah bersertifikat, dan 26 yang lokasinya berjauhan itu. Meskipun demikian, Kepala KUA masih sisanya sudah memiliki akta baik berupa AIW/APAIW. Praktis, di dipusatkan di KUA Kecamatan Sangkapura. Sangkapura, tidak ada satupun tanah wakaf 'bodong' alias tidak dilengkapi Bersamaan dengan pemekaran wilayah Kabupaten Surabaya menjadi dokumen. Kabupaten Gresik, maka urusan administrasi pencatatan nikah tidak lagi Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, KUA Kecamatan ada kantor perwakilan tetapi langsung terpusat ke KUA Kecamatan Sangkapura telah melaksanakan beberapa program unggulan antara lain: Sangkapura. Hingga tahun 2011, KUA ini sudah mengalami pergantian Pertama, Ikrar wakaf dan sertifikasi tanah wakaf missal yang bekerjasama pimpinan hingga 11 kali. langsung dengan kantor Pertanahan Kabupaten Gresik serta Ormas NU dan Secara Geografis, Kecamatan Sangkapura berbatasan dengan Kecamatan Muhammadiyah. Program ini sudah dilaksanakan paling tidak tiga kali Tambak, Gresik, di sebelah utara. Sementara di sebelah timur, selatan, dan selama empat tahun terakhir ini. barat kecamatan yang terdiri dari 17 desa ini dikelilingi oleh laut Jawa. Jarak Kedua, Pemberdayaan Unit Pengumpul Zakat (UPZ). Selama beberapa antara Pulau Bawean dengan pesisir Gresik di daratan Jawa membentang tahun terakhir ini UPZ Kecamatan Sangkapura tidak kurang mengumpulkan sejauh 83 mil laut atau 130 km. Jarak tersebut bias ditempuh selama 8 jam dana social dari zakat, infaq dan shodaqoh, paling sedikit Rp 400 perjalanan laut dengan menumpang kapal besar, atau sekitar 4 jam dengan juta/tahun. menumpang kapal cepat. Ketiga, Program bantuan itsbat nikah missal dan Nikah Masal bagi keluarga Sejauh ini, transportasi menuju kepusat kabupaten di Gresik memang yang kurang mampu. Pada bulan Maret 2015 KUA ini member bantuan hanya bias dilalui lewat jalur laut dengan menumpang kapal yang terjadwal kepada 24 pasang keluarga untuk kegiatan itsbat nikah, dan Sembilan tiga kali seminggu, dengan biaya yang cukup mahal. Bila cuaca sedang tak pasang pengantin untuk nikah massal yang dihadiri Bupati Gresik. bersahabat, jalur laut yang merupakan satu-satunya penghubung pun tidak Keempat, untuk pembinaan remaja pranikah, selain pembinaan insidental bias dilalui, dan pulau Bawean terisolir dari dunia luar untuk beberapa dan kursus calon pengantin KUA Sangkapura mencanangkan kegiatan rutin waktu. Cerdas Cermat Remaja Generasi Sakinah, yang telah dilaksanakan bulan Prestasi tak Kecil meski di Wilayah Terpencil Februari 2015. Namun kondisi tersebut tak membuat KUA Sangkapura surut. Satu hal yang Tentu saja ini merupakan sebuah prestasi tersendiri dan 'perlu melahirkan membanggakan adalah, sekalipun berada di wilayah terpencil dan kecemburuan' dari KUA-KUA lain, khususnya yang berada di daerah dipisahkan oleh laut lepas dari 'induk'nya di daratan Jawa, KUA yang kepulauan. KUA yang memiliki visi ”Terwujudnya nilai-nilai agama sebagai beralamat di Jl. Kawedanan Alun-Alun Sangkapura ini telah menerapkan landasan kehidupan masyarakat Kecamatan Sangkapura yang agamis, SIMKAH sejak tahun 2011. Penulisan dokumen juga telah dicetak dengan dinamis, demokratis, aman dan sejahtera” ini hadir menjadi contoh betapa printer Passbook, dan semua pencatatan akta nikah telah dikirim secara letak yang terpencil tak menyebabkan prestasi yang juga kecil. Angkat topi online dan bias dimonitor dalam aplikasi SIMBI (Sistem Informasi dan untuk KUA Sangkapura!(sigit/bimasislam) bimasislam.kemenag.go.id 12 Ibu dan Pangan Halal lagi Baik O pini Oleh: Lady Yulia Ibu dalam keluarga, mempunyai banyak peran penting yang tidak dapat dianggap remeh. Sederet pekerjaan yang menjadi tugas Ibu, membuat Ibu tangguh dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Ibu adalah kepala rumah tangga dengan tugas sebagai manajer, guru, perawat, akuntan, desain interior, chef dan lain-lain. Dalam hal ini, Ibu mempunyai multi peran yang mengintegrasikan berbagai karakter dalam keluarga untuk membentuk keluarga sakinah. Ibu sebagai pendidik dalam keluarga, mengajarkan sesuatu, melatih, membimbing, dan memberikan teladan yang akan membentuk karakter anak-anaknya. Ibu adalah pemimpin rumah tangga, sebagaimana hadist Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, “Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang kepemimpinannya, penguasa adalah pemimpin, seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya, wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya dan anak-anaknya. Jadi, setiap kalian adalah p e m i m p i n d a n s e t i a p ka l i a n a ka n d i t a n y a t e n t a n g kepemimpinannya.”(HR. Bukhari). Peran besar Ibu dalam mengatur ekonomi keluarga, terutama dalam hal penyiapan makanan berkaitan dengan pembentukan perilaku anggota keluarga yang akan menjadi warna kepribadian keluarga. Dalam menyiapkan pangan bagi keluarga, Ibu berperan sebagai chef yang dituntut mampu berkreasi inovatif dalam menyiapkan makanan dan minuman yang halal lagi baik. Terkadang Ibu harus memutar otak, untuk menciptakan menu yang dapat memenuhi kebutuhan semua anggota keluarga dengan keterbatasan anggaran yang ada. Sebagaimana firman Allah SWT dalam al-Qur'an; “Hai orang-orang yang beriman, makanlah diantara rizki yang baikbaik yang telah Kami berikan kepadamu. Dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah. (QS. alBaqarah:172). Dari ayat tersebut Allah SWT memerintahkan hambaNya agar memakan makanan yang baik-baik dari rezeki yang telah dianugerahkan Allah kepadanya, dan supaya mereka senantiasa bersyukur kepadaNya atas rezeki tersebut. Dalam hal memenuhi kebutuhan pangan keluarga, dengan mengonsumsi makanan halal lagi baik merupakan bentuk dalam menjalankan perintahNya. Perkembangan teknologi pangan yang senantiasa bergulir mengikuti perubahan gaya hidup masyarakat modern, terkadang cenderung menggeser nilai etika dan estetika mengonsumsi pangan. Aktifitas kerja yang padat dan kompetisi yang semakin meningkat, menjadikan waktu semakin sempit untuk hal lain. Termasuk dalam penyajian pangan. Kecenderungan masyarakat lebih kepada hal serba praktis, sehingga pasar pun menyikapi fenomena ini dengan sigap. Warung jajanan sarapan pagi dapat ditemukan dimana-mana bahkan tidak sulit mendapati restoran, rumah makan dan catering yang melayani konsumen dalam 24 jam. Sehing ga perkembangan industri makanan olahan semakin beragam, ditambah lagi layanan delivery yang semakin mempermudah konsumen. Akibatnya konsumen makin dimanjakan dengan aneka layanan. Namun bagi sebagian Ibu d e n ga n p a d at a kt i f i ta s , fenomena diatas membuat terjadinya pergeseran paradigma dalam menyiapkan makanan bagi keluarga. Dampaknya, tidak semua Ibu memandang bahwa menyiapkan makanan bagi keluarga merupakan tanggung jawabnya. Anak-anak dapat memenuhi kebutuhan pangannya sendiri di tempat aktifitas masing-masing. Disini Ibu tidak lagi berperan dominan dalam menentukan setiap makanan yang dikonsumsi keluarga. Dampak dari hal tersebut, anak-anaklah yang paling merasakan pengaruhnya. Ketika mereka menentukan pilihan sendiri terhadap apa yang akan dimakan, jajanan yang paling menarik menjadi perhatian mereka. Makanan jajanan pada umumnya kurang memperhatikan kebersihan, gizi bahkan kehalalalnya. Bahkan ada yang menggunakan bahan tambahan zat yang berbahaya, dimana akan berpengaruh pada gangguan kognitif, kesehatan dan perilaku anak.Begitu juga pada risiko kekurangan dan kelebihan gizi yang akan mempengaruhi kualitas sumber dayanya di masa depan. Masa anak-anak adalah adalah periode yang sangat menentukan kualitas seorang manusia dewasa nantinya. Tumbuh kembang anak yang optimal ditentukan oleh pemberian nutrisi dengan tingkat kelengkapan gizi dan jumlah yang memadai. Hal ini dapat dipenuhi Ibu dengan memberikan penjaminan pangan halal dan sehat untuk keluarga melalui masakannya. Namun tentunya Ibu perlu menambah wawasan tentang pangan halalan thayyiban, yaitu mencakup pengetahuan tentang pemilihan bahan baku masakan yang berkualitas, penetapan menu yang tepat, pengolahan dan penyimpanan makanan yang benar. Pengetahuan tentang gizi pangan menjadi penting untuk dipelajari sejak dini oleh setiap wanita yang menyiapkan dirinya menjadi Ibu dimasa depan, karena Ibu sangat berperan dalam penjaminan pangan halal dan sehat bagi keluarga guna membangun generasi berakhlak mulia.[] Penulis adalah Pemerhati Makanan Halal Pengarah M. Machasin bimasislam.kemenag.go.id