MUI Harus Buat Pedoman atau Fatwa yang Berikan

advertisement
I KH
L A S B E R A M AL
b
bulletin
slam
Jurnal Kegiatan Bulanan- Edisi XXXII, Oktober 2015/DzulHijjah 1436
MUI Harus Buat Pedoman atau Fatwa
yang Berikan Kesejukan Umat Islam
(Nur Syam, Sekjen Kemenag RI)
bimasislam.kemenag.go.id
2
Profil
H. Muhamad Jamaluddin, M.Pd.i
Raut mukanya berseri bagai
sinar matahari dipagi hari,
sorotan matanya syahdu,
seakan mengirim pesan
bahwa dirinya adalah orang
yang siap bersahabat dengan
siapapun. “halo reporter
bimasislam, silahkan duduk”,
ucapnya seraya mengulurkan
tangan untuk menjabat. Di
ruang kerjanya yang sangat
rapi, sejenak kami mengulik
tentang kehidupan seorang
pejabat yang dimiliki Ditjen
Bimas Islam.
Umurnya masih tergolong muda, 45 tahun, penampilannya jauh lebih
muda dari usianya, “sering menjaga wudhu” bisiknya kepada
bimasislam. Berpengalaman dan memiliki potensi untuk terus
berkarir, itulah profil kita kali ini, menampilkan sosok pejabat eselon
IV dilingkungan Direktorat Penerangan Agama Islam, dia adalah H.
Muhammad Jamaludin. Selama resmi menjadi abdi Negara, banyak
hal telah diukir, baginya menjaga amanah merupakan tugas mulia.
Selayang Pandang
Lahir di Jakarta, pada 25 Mei 1970, usai menamatkan sekolah dasar,
Pak Jamal, begitu panggilan akrab teman kerjanya, mantap
melanjutkan pendidikan di pesantren Wali Songo, Ngabar, Ponorogo
Jawa Timur. Merasa cocok dengan model pembelajaran di Pesantren
yang tersohor dengan manajemen modern itu, dirinya melanjutkan
ke KMI Pondok Modern Darussalam, Gontor, Ponorogo. Di pesantren
inilah Jamaluddin remaja ditempa ilmu-ilmu agama, kedisiplinan dan
ilmu kemandirian.
“Santri itu dalam kehidupannya harus konsisten, taat pada syari'at
Islam dan senantiasa ada unsur mundzirul qaum yang tertanam kuat
dan abadi dalam dirinya. Makanya setiap santri Gontor pasti
tertanam falsafah hidup yang disebut dengan “Panca Jiwa Pondok.”
Panca Jiwa adalah lima prinsip dasar yang mesti tertanam dalam jiwa
siapapun yang menjadi penghuni pondok, entah itu kyai, guru
ataupun santri. Panca Jiwa Pondok tersebut adalah; Keikhlasan,
Kesederhanaan, Berdikari, Ukhuwah Islamiyah dan Kebebasan,”
demikian ungkap Pak Jamal, saat diminta menceritakan proses
belajar di Pesantren.
Setelah menamatkan pendidikan pesantren, dirinya melanjutkan
pencarian ilmu di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah,
Jakarta, di Fakultas Ushuluddin, dan terakhir menamatkan magister
Manajemen Pendidikan Islam di Universitas Islam Jakarta. Di dua
Universitas inilah, Jamaluddin mengaku belajar banyak tentang ilmu
kepemimpinan.
Menjadi abdi negara diawalinya sejak tahun 1994, sebagai Staf Tata
Usaha MTs Negeri 10 Jelambar, Jakarta. Dalam tiga tahun, dirinya
sudah dipercaya sebagai Kepala Urusan Tata Usaha MTs Negeri
Jelambar Jakarta. Kesempatan berkarir terbuka lebar kala diamanahi
sebagai Kepala Sekretariat LPTQ Nasional pada tahun 2004-2010, dan
beberapa waktu kemudian Pak Jamal juga diangkat menjadi Kepala
Seksi Penerbitan Naskah Dakwah Subdit Publikasi Dakwah dan Hari
Besar Islam Direktorat Penerangan Agama Islam.
Pengalaman menjadi kepala seksi tidak berhenti disitu, pada tahun
2011, dirinya dipercaya menjadi Kepala Seksi Pengendalian Masalah
Umat Subdit Kemitraan Umat Islam. Kepiawaian berbahasa Arab
menghantarkan dirinya diberi amanah baru yaitu menjadi Kepala
Seksi Pembinaan Qari'-qari'ah & Hafizh-hafizhah Subdit
Pengembangan Musabaqah al Qur'an dan Al Hadits selama dua
tahun setengah. Dan kini, tangan lembutnya kembali di dipercaya
untuk menjadi Kepala Seksi Pengendalian Masalah Umat Subdit
Kemitraan Umat Islam.
Menjadi pejabat tidak membuat Pak Jamal mengurangi kegiatan
kemasyarakat, menurutnya kegiatan di masyarakat memiliki nilai
lebih. ”Sejak Di Pesantren Gontor saya terbiasa aktif di kegiatan sosial
pendidikan, dan ilmu itu coba saya amalkan sampai sekarang, itu kan
ladang ibadah” ujarnya.
Beberapa pengalaman lain yang sempat terekam bimasislam, adalah,
menjadi pengurus Ikatan Persaudaraan Qari-qari'ah dan Hafizhhafizhah (IPQAH), pernah menjadi Tim Penulis Paspor Haji di Kedubes
Arab Saudi Jakarta, 1991, Guru MTs, Asisten Dosen Bahasa Arab
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta, 1990-1991 dan Juri di berbagai
Event. Selain itu, pak Jamal juga dikenal sebagai mubaligh yang kerap
menghiasi berbagai majelis keagamaan.
Sedangkan pengalaman internasional, Pak Jamal pernah dipercaya
sebagai Ketua Delegasi ke MTQ Internasional di Dubai Uni Emirat
Arab, 2003, The Head of Indonesian Delegation to Dubai International
Holy Qur'an Award, 2011 dan The Head of Indonesian Delegation to
Algeria International Competition for the Glorious Quran, 2013.
Disinggung mengenai cita-cita sebagai pejabat Kementerian Agama,
Pak Jamal menegaskan bahwa menjadi pegawai yang baik dan jujur
menjadi prioritas. “Yang penting tidak neko-neko, saya ingin menjadi
pegawai yang baik saja, jujur dan yang penting husnul khatimah,”
tegasnya.
Di akhir perbincangan, Pak Jamal bercerita tentang motto hidupnya.
Bagi dia, hidup yang hanya sekali, haruslah penuh arti. “Kalau hidup
hanya sekedar hidup, kerbau juga kan hidup tapi kita kan insan yang
diberi akal, makanya hidup harus dinamis dan bermanfaat bagi orang
lain,” imbuhnya.
Dirinya pun lantas mengutip ungkapan KH Hasan Abdullah Sahal,
pimpinan Pondok Modern Gontor “Banyak orang berfikir bagaimana
mencari hidup yang baik tapi mereka lupa bagaimana mati yang baik.
Mudah-mudahan ungkapan ini senantiasa akan menjadi renungan
bagi kita semua,” pungkas Suami dari Hj. Basanah, dan ayah dari
Muhamad Fahmi Al Kautsar, Muhamad Zaki Mubarok dan Muhamad
Ziaurrahman ini. Semoga. (sym/bimasislam)
bimasislam.kemenag.go.id
3
Masjid sebagai Pusat Peradaban? Belajarlah ke Jogokariyan
Yogyakarta,Bimasislam—NamaMasjidinitidakterdengarIslami,
tapi pengurus Masjid mengklaim justru menamakan Masjid
dengan nama daerah lebih sesuai dengan Sunnah Nabi. Masjid
Jogokariyannamanya.Arsitekturalnyasederhana,tidakse'wah'
Masjid megah nan berlapis emas dengan arsitektur memukau.
PuntaksebesarMasjidlaindiperkotaanyangdihiasiornamenornamen memikat. Masjid Jogokariyan memang hanya Masjid
kampungyangsederhanadengandualantai,tapisoalmanajemen
dan kemakmuran rumah ibadah umat Islam, Masjid yang
berlokasidijalanJogokariyan36Yogyakartainibolehdijadikan
sebagai tempat studi banding. Bayangkan, jamaah Shubuh di
MasjidiniseparuhdariJamaahJum'at!Ramaisekali.
DisaatbanyakMasjidyangsangatbergantungpadasumbangan
warga di sekitarnya, Masjid Jogokariyan merupakan satu dari
sedikit Masjid yang tidak bergantung pada infaq dan shadaqah
masyarakat. Bahkan, dengan manajemen yang profesional,
keberadaan Masjid Jogokariyan justru membantu kehidupan
ekonomi warga sekitar. Masjid Jogokariyan mampu menjadikan
ekonomiberbasisMasjidsebagaipenggerakekonomimasyarakat.
Prinsipnya, “Jika pasar mengalahkan Masjid, maka Masjid akan
mati.JikaMasjidmengalahkanpasar,makapasarakanhidup.”
ManajemenkeuanganMasjidyangberjaraksekitar30menitdari
kampusUniversitasGajahMadamenujuParangtritisinimemang
cukupunik.SaattaksedikitpengurusMasjidyangmengumumkan
saldoinfakbernilaijutaanrupiah,MasjidJogokariyanjustruselalu
berupayaagarpadatiappengumuman,saldoinfakhanyasetara
nol rupiah. Alasannya sederhana, saldo yang sangat besar akan
menyakitisaatadasebagianwargayangsakitnamuntakbisake
rumahsakitkarenatakpunyabiaya,atauadawargatakberpunya
yangtidakbisabersekolah,dansebagainya.
Gerakan Jamaah Mandiri
Awalnya, di tahun 2005 Masjid Jogokariyan mulai menginisiasi
Gerakan Jama'ah Mandiri. Jumlah biaya operasional Masjid
dihitung untuk satu tahun,
kemudiandibagi52minggu.Angka
ini kemudian dibagi lagi dengan
kapasitasMasjid,makadidapatilah
biaya per-tempat shalat. Angka
terakhirinikemudiandisampaikan
kepadaparajamaah.
Ternyata, kebutuhan operasional
Masjid akan tertutupi jika setiap
jama'ahmengeluarkaninfaksenilai
Rp 1.500,- setiap Jumat. DKM
mengumumkan jika jamaah
bersedekah RP 1.500,- itu artinya
ibadahmerekatidakdisubsidioleh
DKM. Tapi jika kurang dari Rp
1.500,- itu sama artinya ibadah
jamaah disubsidi oleh Masjid.
Gerakan Jama'ah Mandiri ini
berhasil menaikkan penerimaan
infak Masjid hingga 400 persen.
Pelaporan akuntabilitas keuangan
Masjid yang transparan
menjadikan jamaah tak sungkan
berinfaklebihdariRp1500,-.
Penerimaandanaitutidaklantasdigunakanuntukpembangunan
Masjid, melainkan disalurkan melalui pengelolaan bisnis.
Keuntunganbisnistersebutlahyangpadaakhirnyamemberikan
penghasilan bagi kemakmuran Masjid dan masyarakat sekitar.
Dari bisnis itulah kemudian dibuat berbagai program
kemasyarakatanuntukmasyarakatsekitarJogokariyan.Misalnya
program umroh untuk empat jama'ah yang paling rajin Shalat
berjama'ahdiMasjidtersebut.
Yangcukupmenarikadalah,pengurusMasjidmembagikansurat
undangan,denganbentukyangbenar-benarpersissepertisurat
undangan pernikahan, berisi ajakan untuk mendirikan shalat
Shubuh di Masjid kepada setiap masyarakat di Jogokariyan.
UndanganShubuhinidilanjutkandenganprogram-programlain
sepertikuliahShubuh,hinggaprogramsarapangratisbagijamaah
yangShalatSubuhdanlangsungmelanjutkanaktivitasdiMasjid
hinggatibajamberangkatkekantor.
Sedangkan bagi anak-anak, DKM menyediakan uang jajan bagi
anak-anak yang Shalat Subuh berjamaah dan melanjutkan
aktivitasdiMasjidsampaijamberangkatsekolahtiba.Programini
disambutantusiasolehmasyarakatJogokariyan,sehinggajumlah
jama'ah Shubuh di Masjid ini sangat ramai, mencapai setengah
dariJamaahShalatJumat.
Pemetaan Jamaah
Dalai melakukan pelayanan dakwah kepada masyarakat, DKM
Masjid Jogokariyan melakukan pemetaan yang detail sehingga
mengetahui potensi dan kebutuhan, peluang dan tantangan,
kekuatan dan kelemahan sebagai acuan dalam melakukan
pembinaan keagamaan kepada masyarakat. DKM Jogokariyan
melakukan“SensusMasjid”sebagaidatatahunanyangkemudian
dikemasdalambentukdatabasebagidakwahberbasisMasjid.
DatabaseinitidakhanyamencakupnamaKepalaKeluargadan
bimasislam.kemenag.go.id
4
warga,pendidikan,pendapatan,danlainnya,tetapisampaipada
siapa saja di antara warga yang shalat dan yang belum, yang
terbiasa berjama'ah di Masjid dan yang tidak, yang sudah
berkurbandanmembayarzakatdiBaitulMaalMasjidJogokariyan,
yangaktifmengikutikegiatandiMasjiddanbelum,namainstansi
tempat bekerja, dan seterusnya. Data ini dibuat sangat detail
sehinggaDKMJogokariyanmengetahuibahwadari1030KKatau
setara dengan 4000-an penduduk, yang belum shalat sebanyak
sekianorang.DatainidiperbaharuisetiaptahunsehinggaDKM
bisa melihat tren perkembangan dakwah pertahun. Misalnya,
pada 2010, jumlah warga yang tidak shalat sebanyak 17 orang,
padahalpadatahun2000wargaJogokariyanyangbelumshalat
ada127orang.Darisini,perkembanganda'wahselama10tahun
dapatdilihat.
DatabaseyangdiformulasikandalamPetaDakwahJogokariyan
itudibuatdenganmenggunakansimbol-simbol.Gambarsejumlah
blok di perkampungan yang rumah-rumahnya digambarkan
dalamberagamwarnamenunjukantingkatkeakrabankampung
tersebut dengan indikator-indikator Islam: hijau, hijau muda,
kuning, dan seterusnya hingga merah. Juga simbol-simbol lain
yangmenggambarkandetailindikatorsyariahpadasetiaprumah
dalamsebuah'petadakwah'.
Dari hasil sensus itu, segala kebutuhan kegiatan di Masjid
Jogokariyan juga bisa dipesan dari jamaah. DKM Masjid
Jogokariyan juga berkomitmen tidak membuat Unit Usaha agar
takbersinggungandenganjama'ahyangmemilikibisnisserupa.
Dalaihalpembinaanterhadapgenerasimuda,programyangtidak
terlewatkanadalahmembangunkarakterpemuda-pemudiyang
tumbuhbesardanmencintaiMasjid.RemajaMasjidJogokariyan
(RMJ)adalahsatuorganisasiremajaMuslim yangbernaungdi
bawahDKMJogokariyan.RMJinimemilikibanyakalumnidengan
datayangtersusunrapi.Merekatergabungdalamikatanalumni
RemajaMasjidJogokariyan.Kegiatanyangdilakukanolehremaja
Masjid Jogokariyan ini cukup intensif dan terorganisasi dengan
baik,termasukkeberhasilanmerekamendatangkanpembicarapembicaramulaidaritingkatlokalhinggatingkatnasional.(sigitbowo/bimasislam)
Subdit Halal Sosialisasikan UU JPH dan
Gemar Halal
Serang, bimasislam— Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014
tentang Jaminan Produk Halal merupakan perangkat penting
dalam implementasi penjaminan produk halal bagi konsumen muslim di Indonesia. Terkait dengan hal ini, Ditjen Bimas Islam
Kemenag RI secara intensif menyosialisasikan peraturan
dimaksudkeseluruhprovinsidiIndonesiasecarabertahap.
Pada 16 September 2015, Ditjen Bimas Islam up. Direktorat
UrusanAgamaIslamdanPembinaanSyariahmenyelenggarakan
SosialisasiUndang-undangJaminanProdukHalaldanGemarHalal
di Provinsi Banten, yang bertempat di kantor Kemenag Kota
Serang. Hadir dalam kesempatan tersebut Direktur Urais dan
Binsyar, Muchtar Ali, Kakanwil Kemenag Banten, Agus Salim,
Kasubdit Produk Halal,
Siti Aminah. Peserta
sosialisai berasal dari
unsur pejabat teknis
dibidang produk halal,
ormasislam,pelakuusaha
dan penyuluh agama. Dalam kesempatan
tersebut, Muchtar Ali
mengulas tentang
TantangandanPeluangPelaksanaanUUJaminanProdukHalal.Ali
menekankan pentingnya koordinasi lintas sektoral dalam
penyelenggaraan penjaminan pangan halal bagi masyarakat.
Seiringtantanganpasarbebasyangsemakinmeluas,baikregional
maupun global, penjaminan terhadap kehalalan pangan yang
dikonsumsi semakin dibutuhkan masyarakat. Oleh karena itu
perlu kerja keras dari semua pihak terkait untuk mewujudkan
penjaminan produk halal yang dapat memberikan ketenangan
batinbagikonsumen.(lady/bimasislam)
Ketum PBNU: Gagasan Islam Nusantara
tak Perlu Dikhawatirkan
Jakarta, Bimasislam— Ketua Umum PBNU Kyai Said Aqil Siradj
mengatakanbahwagagasanIslamNusantaratidakperludikhawatirkan.
Kampanye atas gagasan Islam Nusantara, menurutnya, merupakan
keinginan untuk menguatkan tradisi kultural Islam yang secara khas
tumbuhdanberkembangdiIndonesiaselamaberabad-abad.
“Tradisi Islam Nusantara merupakan karakter khas seperti yang
diajarkanolehpenyebarIslamdiIndonesia,misalnyaWaliSongo,dimana
Islam disebarkan tanpa bertentangan dengan adat atau kebiasaan
kulturalmasyarakatyangtelahada.”KataSaidsaatmenjadinarasumber
dalam bedah buku “Harmoni di Negeri Seribu Agama” yang digelar di
WismaMaluku,JalanKebonKacang,Jakarta,Selasa(06/10).
Lebihlanjut,priayangmenghabiskanstudisarjanahinggadoktoralnyadi
Arab Saudi itu mengatakan bahwa dialog dengan budaya lokal dalam
mendakwahkan Islam ini kemudian melahirkan tradisi kearifan yang
tidakmenentangtradisiyangtelahada,akantetapijustrumewarnainya.
“InilahyangdimaksudbahwaIslamNusantarainiramah,moderat,dan
tidakradikal.”Katanya.
AcarabedahbukuHarmonidiNegeriSeribuAgamadigelarsetengahhari
di Wisma Maluku, dihadiri sekitar 60 peserta. Selain Said Aqil, hadir
sebagaipembicarapenulisbukuAbdulJamilWahab,danGuruBesarUIN
Jakarta,Atha'Mudzhar.(ska/bimasislam)
bimasislam.kemenag.go.id
5
Terbit PMK 168, Sesditjen: Kita Bisa Bernafas Lega
Jakarta, bimasislam—PengelolaKeuanganDitjenBimasIslambisa
bernafaslegamulaiSeptemberini.PMKNo.81Tahun2012telah
diganti dengan PMK No. 168 Tahun 2015. PMK lama memahami
Bantuan diperuntukkan bagi resiko sosial, sedangkan PMK baru
memahami Bantuan dalam bentuk Belanja Barang. Hal ini
terungkapsaatkegiatan"SosialisasiPMKNo.168/PMK.05/2015"di
HotelSantikaPremiereHayamWurukJakarta,Jumat(18/9).
Dalam kesempatan itu, Sekretaris Ditjen Bimas Islam
MuhammadiyahAminberkomentar,"DenganterbitnyaPMKNomor
168 ini kita semua bisa bernafas lega. Setidaknya, mekanisme
pencarianbantuanuntukOrmasatauLSMIslambisalebihmudah."
Kalau sejak kemarin kita berharap pencarian bantuan lebih
maksimal, maka dengan regulasi baru ini kita memiliki payung
hukumnya,ujarGuruBesarUINMakassarinidihadapan50peserta
yangdiantaranya12orangperwakilandariOrmas/LSMIslam.
Hanya saja, menurut Kabag Keuangan Setditjen Bimas Islam Nur
AfwaSofia,masing-masingUnitEselon2harussecepatnyabergerak
membuat Petunjuk Teknis (Juknis) untuk menindaklanjuti PMK
Baru ini. Tanpa itu, pencairan bantuan tetap tidak akan bisa
dilakukan, imbuh Bu Evi, begitu biasanya ia akrab disapa.
Selanjutnya, secara praktis semua pihak, baik Ditjen Bimas Islam
maupun Ormas/LSM Islam, mengikuti prosedur yang telah
ditentukandalamPMKBarutersebut.
SaatditanyaapaperbedaanPMKLamadanPMKBaru,ibudaridua
anakinimenjelaskanbahwaPMKBarulebihmeringankantanggung
jawab Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di masing-masing Unit
Eselon 2 dan memudahkan teknis pelaporan pihak penerima
bantuan. Namun, ungkapnya, mekanisme monitoring dari Bimas
Islamharusmaksimal,bukanlainagarbisadihindaripenggunaan
Bantuan yang tidak sesuai prosedur dan peruntukkannya.
(Edijun/bimasislam)
Menag: Idul Adha, Momentum Merenungi Diri
Terkait Produk Halal, Dirjen Terima
Delegasi Perancis
Jakarta, bimasislam— Direktur Jenderal Bimbingan
MasyarakatIslam,Machasin,menerimakunjungandelegasi
Perancis, Nicolas Poncon, terkait regulasi produk halal di
Indonesia, terutama berkenaan dengan implementasi
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan
ProdukHalal.
Poncon diterima Dirjen yang didampingi Direktur Urusan
Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Mukhtar Ali, dan
Kasubdit Produk Halal, Aminah, di ruang kerjanya, di
GedungKementerianAgamalt.6,JalanMH.Thamrin,Jakarta
Pusat,Selasa(15/9).
PonconmengakusangattertarikdenganpenetapanUUyang
mengatur tentang peredaran produk atau barang gunaan
tersebut karena dianggap akan mempengaruhi sejumlah
produkPerancisuntukmasukpasarIndonesia.
Lebihjauh,dalampertemuansingkatituiaberharapdapat
diikutsertakandalamdiskusiyangmembahasstandarhalal
di Indonesia, mengingat terdapat sejumlah perbedaan
antarametodeproduksidansertifikasidiIndonesiadengan
Perancis.(bieb/ska/bimasislam)
Makkah, bimasislam— Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin
mengatakanbahwamomentumIdulAdha,terutamaprofesiwukuf,
merupakan sarana untuk mengenali diri sebagai hamba Tuhan.
“(Wukuf di) Arafah itu tidak hanya tahu dan paham, tetapi juga
mengantarkandiriuntukmengenalkeberadaan-Nya”KataMenag.
lebihlanjutalumniPondokPesantrenModernDarussalam,Gontor,
Ponorogo, Jawa Timur ini mengatakan, “Barangsiapa yang telah
mampu mengetahui hakikat dirinya, maka sesungguhnya ia telah
mengenaldanmengetahuihakikatTuhannya.”Ujarnya.
Karena itu, Lukman mengatakan agar Idul Adha ini menjadi
momentum untuk merenungi keberadaan diri, menginterospeksi
posisi diri sebagai hamba Tuhan, dan muhasabah terhadap
keberadaannya sebagai manusia, sehingga setelah melewati Idul
Adha, umat Islam sampai padahakikat pengenalan kepada
Tuhannya.”(ska/bimasislam)
bimasislam.kemenag.go.id
6
Tanggulangi NARKOBA, Kanwil Kemenag Gorontalo Berdayakan Penghulu dan Kepala KUA
Gorontalo, bimasislam— Dalam rangka untuk
menanggulangi penalahgunaan NARKOBA di
lingkunganinternalinstitusi,KanwilKementerian
Agama Provinsi Gorontalo menjalin kerjasama
denganBadanNarkotikaNasionalProvinsi(BNNP)
denganmemberdayakanparapenghuludanKepala
KUA. Demikian dikatakan oleh Kabid Urais dan
BinsyarKanwilKemenagGorontalo,SabaraKarim,
kepadabimasislam(1/10).
Dalam MoU tersebut disebutkan bahwa tugas
Kanwil Kementerian Agama Provinsi Gorontalo
adalah (1) mendorong terwujudnya lingkungan
bersih Narkoba di seluruh jajaran Kemenag dan
lembagapendidikan,(2)meningkatkanperanserta
penghulu dan kepala KUA, (3) melaksnakan
komunikasi sosialisasi informasi dalam upaya
pencegahan dan pemberantasan Narkoba kepada
calon pengantin, (4) mencari, memperoleh, dan
memberikan informasi tentang terjadinya penyalahgunaan
Narkoba.
RuanglingkupMoUdiantaranyapeningkatankapasitasdanperan
sertaparapenghuludankepalaKUAdalammemberikanadvokasi,
diseminasi,sosialisasi,komunikasi,informasidanedukasikepada
calonpengantin.Selainitujugamenfasilitasikepadamasyarakat
dalampelaporankorbanpenyalahgunaanNarkoba.
MoU ditandatangi oleh Kakanwil Provinsi Gorontalo, Dr. H.
Rusman Langke, MPd, dan Kepala BNNP Provinsi Gorontalo,
Kombes Pol Purwoko Edi, SE. Turut hadir dalam kesempatan
tersebutparapejabatneselonIIIKanwilKemenagdanKemenag
Kabupaten/Kota,KepalaKUA,danparapenghulu.Penandatangan
MoU dilaksanakan di Aula Kanwil Provinsi Gorontalo.
(thobib/foto:bimasislam)
Euis Sri Mulyani: Tradisi Penulisan Naskah Keagamaan Perlu Terus Dilestarikan
Jakarta,bimasislam—DirekturPeneranganAgamaIslam,EuisSri
Mulyani mengatakan, agama Islam memiliki tradisi penulisan
naskahyangsangatpanjang,terbuktidaribanyaknyakitab-kitab
karanganparaulamayangsekarangdapatdipelajari.Haltersebut
disampaikan Euis saat memberi materi pada workshop jurnalis
keagamaan yang diselenggarakan oleh Subdit Publikasi Dakwah
danHBI,diPesonnaHotelSurabaya,(30/10)malam.
Di era teknologi ini, Lanjut Euis, penulisan naskah keagamaan
dengan beragam versi dan bentuk akan menjadi media dakwah
yangefektif.Karenapemikiranyangditulisdandisebarkanmelalui
mediayangtepatakanmemilikidampakyanglebihluas.
“Tradisi penulisan naskah keagamaan perlu terus dilestarikan.
Apalagipadazamansekarangsaatmediakomunikasibegitumaju”,
ujar perempuan yang beberapa waktu lalu mendapatkan
gelarDoktordariUniversitasPersadaIndonesiaY.A.Iini.
LebihkhususEuisberharapkepadaparapenyuluhagama
yangIslamyangusianyamasihmudaagarmemaksimalkan
kemampuan menulisnya dan terus berkreatifitas. “Saya
yakin para penyuluh memiliki kemampuan untuk
melahirkansebuahkarya,buktikanlah,terutamayangmasih
muda,heruskreatif”,tegaspenciptalebihdari300lagu-lagu
religiini.
Sementaraitu,KepalaBidangPenaisdanZawaWilayahJawa
Timur,Fakhrurrozi,saatmembukaacaramengungkapkan,
saatinitantanganparapenyuluhagamaIslamsemakinberat
karena informasi yang beredar diseluruh dunia dapat
denganmudahdiaksesdenganmelaluitelephongenggam,
oleh karena itu dirinya berharap para penyuluh untuk
updateperkembanganteknologi.
“Tantangan kita sudah berubah, semakin berat, dalam rangka
melakukan optimalisasi kita harus mau dan mampu
memanfaatkanteknologiyangsudahadadidepanmata”,ujarnya.
Workshop sendiri diikuti oleh 40 peserta yang terdiri dari
PenyuluhAgamaIslam(PAI),perwakilanormasIslam,mahasiswa
dantenagapublikasikeagamaanProvinsiJawaTimur.Berlangsung
dari30Septembers.d02Oktober2015.
Selamatigahari,pesertaworkshopdibekaliilmujurnalistikdari
praktisi, diantaranya Muhammadiyah Amin (Sekretaris Ditjen
BimasIslam),AanRukmana(PenulisdariUniversitasParamadina)
danFaturradi(wartawanseniorJawaPos).(syam/foto:PHBI)
bimasislam.kemenag.go.id
7
Nur Syam: MUI Harus Buat Pedoman atau Fatwa yang Berikan Kesejukan Umat Islam
Jakarta,bimasislam—Dalamsambutanpenutuppadapengukuhan
PengurusMUIMasaKhidmat2015-2020diJakarta(29/9),Sekjen
KemenagRI,NurSyam,menyampaikanbeberapahaltentangperan
dantugasMUIkedepan.Pertama,MUImerupakanorganisasiyang
menghimpun para ulama dari berbagai organisasi keagamaan
Islam.
“MUI memiliki peran yang sangat strategis di dalam pembinaan
kehidupan umat beragama dan juga kerukunan umat beragama.
Sebagai wadah berkumpulnya para ulama, maka MUI bisa
menunjukkan perannya secara lebih aktif untuk membangun
kerukunan umat beragama. Di tengah perubahan social dan
dinamikakebangsaanyangterusbergulir,makaMUIakanmemiliki
peranstrategisuntukmerumuskanpedoman-pedomanataufatwa
yangmemberikankesejukandankedamaianbagiumatIslamdan
bahkanjugaumatberagamalainnya',tegasnya.
Kedua, lanjutnya, MUI akan dapat berperan dalam kerangka
pembangunan pendidikan dan ekonomi masyarakat. Tentu saja
yang dimainkan oleh MUI bukan dengan mendirikan lembaga
pendidikanataulainnya,akantetapiadalahperanmotivasiuntuk
kemajuandanpercepatanpembangunanpendidikandanekonomi.
Didalamkonteksini,makaMUIdapatmemberikanmotivasidan
dorongan untuk memaksimalkan peran lembaga-lembaga
pendidikan atau lembaga ekonomi syariah untuk terus
berkembangdanmemajukandirinyabagikepentinganumatIslam.
“MUI harus berperan di dalam kerangka peningkatan kehidupan
umat Islam dalam aspek
keagamaannya dan juga kehidupan
social dan ekonominya. MUI harus
merancang arah pengembangan
kehidupan beragama yang kaffah,
agamadankehidupannyamenujuarah
yang relavan dengan kesejahteraan
umatIslam.Makanya,MUIharusterus
b e r i j t i h a t u n t u k ke p e n t i n g a n peningkatankualitaskehidupanumat
Islam melalui instrument-instrumen
yangrelavandanbenar”,imbuhnya.
TantanganMUIkedepanakansangat
kompleks,misalnyamakinmerosotnya
akhlak masyarakat, makin rentannya
kehidupankeluarga,makinbanyaknya
p e n g g u n a a n n a rko t i ka , m a k i n banyaknya tawuran antar pelajar,
makinbanyaknyatawuranantardesa,
korupsi, nepotisme dan kolusi, dan
sebagainya. Seluruh tantangan ini
haruslah dijawab dengan nyata.
Makanya,harusadaactionplanterkait
dengan tujuan penguatan kehidupan
umatberagamaini.
Terakhir,mantanrektorIAINSunanAmpelinimenekankanbahwa
MUI harus lebih berperan untuk menciptakan kader ulama. Di
dalam konteks pembinaan umat beragama, maka keberadaan
ulama tentu sangat penting. MUI harus mendorong agar upaya
untuktafaqquhfiddinakandapatdilakukanpercepatan.MUIharus
menjadilokomotifbagiterciptanyabanyakulamadiIndonesia.MUI
haruslah memiliki program pendidikan kader ulama yang akan
menghasilkan ulama yang ilmuwan dan ilmuwan yang ulama.
Dengandemikian,MUIharuslahmenghasilkanulama-ulamayang
ekselendalamilmuagamaIslamdanjugamemilikiwawasanyang
baiktentangduniasekitarnya.
“UlamayangdihasilkanolehpendidikanyangdilakukanolehMUI
adalahulamayangmemilikikonserndalampengembanganagama
Islam yang memberi rahmat bagi seluruh alam dan juga yang
berkesadaran untuk membangun kehidupan masyarakat agar
setaraplebihbaik”,tuturnya.
Lebihlanjut,NurSyammengatakan,“tantangansepertiiniharus
dijawabolehsebanyak300orangpengurusMUIdipusat,dengan
agenda utama adalah bagaimana kehidupan umat Islam dan
kerukunanumatberagamamakinterjamin.Sungguhdiharapkan
bahwakehadiranMUIsebagaiwadahpengabdianparaulamaakan
dapatmenjawabtantanganzamanyangterusberubah”,tutupnya.
(thobib/foto:bimasislam)
Apabila kalbu sudah benar bersama-Nya, maka tidak ada yang sepi dari hati
dan tidak ada yang keluar daripadanya. Aku adalah inti tanpa kulit”.
(Syeh Abdul Qadir Jailani)
bimasislam.kemenag.go.id
8
Jemput Bola, Agar Pencairan Bantuan Ormas Islam Maksimal
Jakarta, bimasislam—“Kitaharusjemputbola,agarpencairandana
bantuan Ormas Islam bisa maksimal,” demikian ditegaskan
Sekretaris Ditjen Bimas Islam, Muhammadiyah Amin, saat
memberikan arahan sekaligus membuka Rapat Koordinasi
Mekanisme Pencairan Ex-Bansos pada hari Kamis (11/9) lalu di
WismaKementerianAgama,Jl.JaksaNo.30JakartaPusat.
Menurutnya, upaya jemput bola dijadikan alternatif langkah
pencairanmengingatTahunAnggaran2015initinggalmemasuki
Triwulan terakhir. Kalau sebelumnya kita hanya berkomunikasi
danmenungguOrmasIslamyangdatangkeKemenag,makamulai
saat ini harus dirubah sebaliknya, ujar Mantan Rektor IAIN
Gorontalo ini. Kita mendapatkan amanat menyampaikan hak
mereka, jangan sampai kita dikategorikan “zhalim” karena dana
tersebut tidak bisa dicairkan tahun ini, tambahnya begitu
emosional terutama kepada Pimpinan Subdit Kemitraan Umat
Islam.
Padakesempatanyangsama,salahseorangnarasumberdariDitjen
Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI, Anas, menjelaskan
pemaklumannya atas kondisi pencairan yang berlarut-larut. Di
sampingkarenamemangbelumterbiasanyaparaPengurusOrmas
atau LSM Islam dengan prosedur keuangan yang diberlakukan
padaKementerianatauLembagaPemerintahan,jugadisebabkan
adanyaperubahanPeraturanKementerianKeuangantentangDana
Bantuan Sosial. Dengan peraturan baru itu, Bantuan Pemerintah
untukOrmas.
Karena itu, ungkap Anas, Menteri Keuangan sedang terus
mengevaluasi prosedur yang lebih praktis dan efektif dalam
pelaksanaannya.Dalamkesempataniniterungkapbahwaakanada
penerbitanPeraturanMenteriKeuangan(PMK)baruyangmerevisi
PMKsebelumnyadalamwaktudekat.
Acara yang dikoordinir oleh Bagian Keuangan Sekretariat Ditjen
Bimas Islam dan Subdit Kemitraan Umat Islam ini dihadiri oleh
sepuluhperwakilanOrmasdanLSMIslamyangtelahmendapatkan
Surat Keputusan mendapatkan bantuan dari Ditjen Bimas Islam
Tahun 2015 ini. Di antaranya, Majelis Ulama Indonesia (MUI),
Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muslimat NU, juga
YayasanNurulMusthofa.Selainitu,jugahadirKasubditKemitraan
UmatIslamDirektoratPeneranganAgamaIslam,Khoiruddin,dan
KabagKeuanganSekretariatDitjenBimasIslam,NurAfwaSofia.
(Edijun/bimasislam)
Kepengurusan MUI Pusat 2015-2020 Resmi Dikukuhkan
Jakarta,bimasislam--DewanPimpinanMajelisUlamaIndonesia
(MUI) Pusat menggelar kegiatan ta'aruf dan pengukuhan
pengurus masa khidmat 2015-2020 di kantor MUI Jalan
ProklamasiMentengJakartaPusat,Selasa(29/9).
StrukturdanpersonaliadibacakanolehSekretarisMUIHAnwar
Abbas.SementarapembacaanbaiatdipimpinlangsungolehKetua
UmumMUIKHMa'rufAminyangdiikutiolehDewanPimpinan
MUIlainnya.KetuaDewanPertimbanganMUIHMDinSyamsudin
danWakilKetuaKHDidinHafiduddinjugamengikutipembacaan
baiat.
SelainDewanPimpinan,personaliapenguruskomisi-komisiMUI
masakhidmat2015-2020jugadikukuhkan.Adaduabelas(12)
komisi yang membantu kerja-kerja Dewan PimpinanPusat MUI
untukperiodeini.
Keduabelaskomisitersebutadalah1)KomisiFatwadipimpinoleh
ProfDRHHasanuddinAF;2)KomisiUkhuwahIslamiyahdipimpin
olehDrsHAdnanHarahap;3)KomisiDakwahdanPengembangan
MasyarakatdipimpinolehKHCholilNafis;4)KomisiPendidikan
danKaderisasidipimpinolehProfDrSudarnotoAbdulHakim;5)
KomisiPemberdayaanEkonomiUmatdipimpinolehDrMarsyudi
Syuhud;6)KomisiInformasidanKomunikasidpimpinolehDrsH
Masduki Baidlowi;7) Komisi Perempuan, Remaja dan Keluarga
dipimpinolehProfDrHjMarwahDaudIbrahim;8)KomisiHukum
dan Perundang-undangan dipimpin oleh Prof Dr H Muhammad
BaharunSH,MA;9)KomisiPengkajiandanPenelitiandipimpin
oleh Prof Dr H Utang Ranuwijaya MA; 10) Komisi Kerukunan
AntarUmatBeragamadpimpinolehDrsChoirulFuadYusufMA,
MSi; 11) Komisi Pembinaan Seni Budaya Islam dipimpin oleh
HabiburrahmanEl-SyiroziLc;danKomisiHubunganLuarNegeri
danKerjasamaInternasionaldipimpinolehDrSobahusSurur.
Masing-masingkomisiterdiridarilebihdari20orang.Personalia
terbanyakadadiKomisiFatwasampai67orang.Jumlahpengurus
untuk masa khidmah ini merupakan yang terbanyak sepanjang
sejarahMUI,denganjumlahtotallebihdari300perngurus.KH
Ma'rufAminmengatakan,DewanPimpinanMUImengakomodir
parapengurusdarikalanganormasIslam,kaumintelektualdan
professional.(anam-thobib/bimasislam)
bimasislam.kemenag.go.id
9
Machasin: Kesultanan Nusantara Sumbang Corak Budaya Islam Indonesia
Cirebon,bimasislam—Manusia,menurutIbn
Khaldun, mempunyai tabiat berbudaya.
Tanpa budaya, ia kehilangan ruang
tempatnyaberkembangsecaramaksimalsbg
manusia.Budayamerupakanundang-undang
kehidupan manusia yg dengannya ia
mengenalidanberhubungandenganwujudwujuddisekitarnya.Karenaitubudayajuga
merupakan jati diri manusia individual
maupunkelompok.
Demikian dikatakan oleh Dirijen Bimas Islam, Machasin
mengatakan di hadapan umat Islam yang mengahadiri Haul
Kanjeng Sinuhun Sunan Gunung Jati Maulana Syaeikh Syarif
HidayatullahdiMasjidAgungPakungwatiCiptarasa(27/9).
Machasin menambahkan, agama diamalkan manusia dalam
lingkupbudaya.Karenaitu,walaupunIslamsecaraprinsipatau
usulsatu,namunpengamalanIslamolehkaumMuslimbervariasi
sesuai dg budaya mereka. Dengan demikian, tampilan Islam di
Indonesiaberbedadalambeberapahaldgtampilannyadiwilayah
lain seperti Saudi Arabia, Mesir, Iran, Pakistan dan Amerika
Serikat.Budayalahygpalingbanyakmembuatperbedaanitu,di
samping mazhab, pemikiran dan keadaan sosial ekonomi,
katanya. Lebih lanjut mantan Kabalitbang Kemenag ini, bahwa
peringatan hari wafat Sunan Gunung Jati terkait erat dengan
budayaIslamNusantara.
“Memanghaul,ataupetingatantahunanhariwafattokoh/ulama,
dapatditemukandiberbagaitempatdidunia
Islam,namunadaygkhasdlmhauldisini,yg
tdk ditemukan di tempat lain. Salawatan dg
memukul rebana dalam dua jenis musik
(Jawa dan Arab) adalah salah satu bentuk
kekhasan. Juga dipakainya alat musik
tertentusepertidrumdanketipung,pakaian
pemain, dan pemberian anugerah jabatan
juru kunci makam. Itu tidak ditemukan di
tempatlain”,tandasnya.
“Kesultanansebagaihasilbudayapolitikdimasalalukiniberubah
menjadi penjaga kelestarian budaya. Kewibawaannya di dalam
jiwamasyarakatmemberinyaperanbesardalammenjagawarisan
budaya untk menjaga dan mengembangkan jati diri bangsa.
Agama yang diamalkan dalam tradisi lokal lebih tangguh dlm
menangkalpaham2asingygdatangdariluar”,ujarnya.
Karenaitu,harapnya,masyarakathendaknyatidakmudahtergiur
oleh ajakan manis atas nama agama untk melakukan tindakan
ataugerakanyngmenggangguharmonidiantarawargabangsa.
Itulah perlunya menjaga dan mengembangkan budaya Islam
Nusantara,pesannya.
Dalai pantauan bimasislam, hadir dalam kesempatan tersebut
r i b u a n u a m t I s l a m d a n S u l t a n S e p u h X I V. ( yo n i thobib/foto:bimasislam)
Bimas Islam Lakukan Pengawasan Penyembelihan Hewan Kurban
Jakarta,bimasislam—Berkurbanmerupakanbentukrasasyukur
kepada Allah SWT atas rezeki yang Allah berikan kepada
hambaNya yaitu dengan menyisihkan sebagian harta untuk
berkurbankepadaNya.Berbagaipersiapandilakukanmasyarakat
untuk hal itu, seperti penyiapan dana, pembentukan panitia
pelaksana, melengkapi sarana dan prasarana serta hal-hal lain
yang mendukung kegiatan penyembelihan. Idul Kurban sudah
menjadihajattahunanbagimasyarakatmuslimIndonesia.Oleh
karenaituperlupeningkatankualitaspelaksanaandaritahunke
tahunnya.
Dalam hal ini Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan penyembelihan
hewan kurban. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari
Pembekalan Tenaga Penyembelihan Hewan Kurban yang telah
dilakukan sebelumnya. Bimas Islam menurunkan 20 petugas
pengawas untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan
Bekasiuntukpenyembelihanhewankurbanpadahari
raya idul adha 1436 H ini. Pengawasan dilakukan
bersama dengan Tim Pemantau dari Direktorat
Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan,
KementerianPertanianpada24September2015.
Pengawasan meliputi aspek syariah, dimana
mencakup standar hewan yang disembelih, tenaga
p e nye m b e l i h , a l a t p e nye m b e l i h a n , p ro s e s penyembelihan dan penanganan setelah
penyembelihan. Dari pengawasan yang dilakukan
masih ditemukan cara penyembelihan yang belum
sesuai syariah, termasuk kontaminasi najis pada
daging kurban pasca penyembelihan. Kesalahan-kesalahan
dimaksud lebih banyak disebabkan karena kompetensi tenaga
penyembelih yang tidak sesuai dan pengetahuan panitia yang
minim dalam penyembelihan hewan kurban. Permasalahanpermasalahantersebutharusdiatasiagarpenyembelihanmampu
menghasilkandagingyanghalaldanbaik.
TimBimasIslammencatatperluditingkatkanbimbinganterkait
penyembelihan hewan kurban bagi juru sembelih, tukang jagal
danpanitiakurban.Terutamabimbingandapatdifokuskanpada
DewanKemakmuranMasjid(DKM)yangselamainitelahmenjadi
sentral penyelenggaraan penyembelihan hewan kurban di
masyarakat. Begitu juga dengan peningkatan peran penyuluh
agamadalammensyiarkanedukasipenyembelihanhewankurban
sesuaiaspeksyariah.(lady/bimasislam)
bimasislam.kemenag.go.id
10
Bimas Islam Jateng Genjot Capaian 100 Persen SIMBI di seluruh Unit Vertikal
Semarang, bimasislam— Untuk memaksimalkan penggunaan
aplikasi di bawah naungan Sistem Informasi Manajemen Bimas
Islam (SIMBI), khususnya SIMKAH, Bidang Bimas Islam dan
Pembinaan Syariah Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah terus
melakukan upaya untuk mencapai tingkat terbaik. Demikian
dikatakan oleh Saifullah, Kepala Bidang Urais dan Pembinaan
Syariah saat acara Workshop SIMBI dan SIMKAH di hotel Muria,
Semarang(22/9).
Sementara itu, Kasi Pemberdayaan KUA, Soeryo, mengatakan
kepada bimasislam, bahwa pihaknya terus berupaya untuk
meningkatkanpemanfaatanSIMBIsebagaimediapengelolaandata
BimasIslam.
“Jawa Tengah selama ini masih terus berupaya. Meskipun dalam
catatanserverSIMBIJatengdinilaiyangteraktif,tetapikamiterus
menggenjotagarsemuainstansivertikalBimasIslamJatengterus
melakukan entry data Bimas Islam. Kami menyadari, Jateng
memilikitigasyangmasihberat,tetapidengansemangattementemenKUAInsyaAllahakanterusmembaik”,tegasnya.
Dalaipantauanbimasislam,workshopdiikutiolehparaoperator
SIMBI dan SIMKAH, baik pada level KUA maupun Kemenag
Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah. Berbagai materi disampaikan,
khususnya terkait dengan pengoperasian aplikasi SIMBI dan
SIMKAH, serta berbagai hal yang terkait dengan kebijakan
keduanya. Hadir sebagai nara sumber diantaranya adalah Ka
Kanwil Kemenag Jawa Tengah, Kabid Urais dan Binsyar Jateng,
AriesSetiawandanwakildariBimasIslamPusat.
Menikmati Eksotika Masjid Agung Kauman, Yogyakarta
dengannuansaetnik,menjadikanpengunjungmerasahidup
ditengahzamankerajaandengandesainnyayangkhas.
Sekalipun demikian, perkembangan jaman telah membuat
bangunan masjid ini berkembang dan mengalami beberapa
perubahan. Gempa besar yang terjadi pada 1867 telah
meruntuhkanserambiMasjidGedheKauman,bagianserambi
ini kemudian diganti dengan bangunan baru yang
menggunakan material yang khusus diperuntukkan bagi
bangunankraton.DemikianjugadenganlantaidasarMasjid
yangmulanyaterbuatdaribatukali,kinitelahdigantidengan
Yogyakarta, bimasislam— Sebagai kota wisata yang “tak cukup
dikelilingidalamwaktutujuhhari,”DaerahIstimewaYogyakarta(DIY)
menyimpanbanyakdestinasiyangmenarikdansulitdilupakanoleh
para pelancong. Salah satunya adalah destinasi wisata religi yang
bersejarah,MasjidGedheKauman.JikaAndaadalahpenikmatwisata
religi, mendirikan shalat di Masjid ini adalah hal yang tidak boleh
dilewatkan.
Masjid yang juga disebut Masjid Kagungan Dalem Karaton
NgayokyakartaHadiningratinidibangunpadamasapemerintahanSri
Sultan Hamengkubuwono I sebagai pusat ibadah yang dibangun di
pusatkekuasaanKesultananyangdipimpinnya.Masjidyangberlokasi
di Jalan Alun-alun Utara, Gondomanan, Yogyakarta, ini sekaligus
menjadi poros atau pusat dari lima masjid pathok negara
Ngayogyakarta yang dibangun di empat penjuru mata angin sebagai
penandabatasterluarwilayahkesultananYogyakarta.
Masjid Kauman merupakan salah satu bangunan cagar budaya
Nasional yang dibangun pada Ahad 29 Mei 1773, hal ini sekaligus
menjadikanmenjadikanMasjidyangjugamenjadisceneutamadalam
film'SangPencerah'itusebagaisalahsatumasjidtertuadipulauJawa.
MasjidyanglekatdengansejarahdanbudayakesultananJogjainijuga
menjadi saksi tumbuh dan besarnya Gerakan Muhammadiyah yang
merupakansalahsatuorganisasiIslamtertuadanterbesarditanahair.
Sebagai bagian tak terpisahkan dari kesultanan Yogyakarta,
arsitektural Masjid Kauman sarat dengan simbol dan filosofis Jawa.
Bagian atap masjid ini menggunakan model atap bertumpang tiga
denganmustakasebagaiilustrasidaunkluwihdangadha.Modeltajug
bertumpang tiga ini mengandung makna filosofis dalam mencapai
kesempurnaan melalui tiga fase sufistik kehidupan manusia yaitu,
Syariat,MakrifatdanHakekat.BagiandalamMasjidjugasangatkental
marmeryangdidatangkandariItalia.
HallainyangmenarikdaripesonadariMasjidGedheKaumansalah
satunyaterletakpadapemasanganbatukaliputihpadadindingmasjid
yang tidak menggunakan semen dan unsur perekat lain. Selain itu
penggunaankayujatiberusialebihdari200tahunsebagaipenopang
bangunan masjid juga menjadi daya Tarik tersendiri bagi penyuka
sejarah.
Ruangan bagian dalam Masjid Kauman tidak berbeda jauh dengan
Masjid lain secara umum. Masjid Gedhe Kauman memiliki gedung
indukdengansaturuangutama.Yangmenarikdibagiankiribelakang
mihrab terdapat sebuah maksura yang dibuat dari ukiran kayu jati
berbentuk bujur sangkar. Konon fungsi bidang ini adalah untuk
melindungi raja apabila Sri Sultan mendirikan sholat berjamaah di
MasjidGedheKauman.Sementaraitubagianmihrabdilengkapidengan
ukiran berornamen tumbuh-tumbuhan dan bunga khas ukiran
Yogyakarta.
Jamaahputrimemilikiruangkhususyangdisebutdenganpawestren,
demikian juga peristirahatan para ulama dan khatib yang disebut
yakihun.Saatini,bagian-bagianlaindarikompleksMasjidterdiridari
Kantor Urusan Agama, kantor Takmir, Pagongan yang merupakan
tempat penyimpanan gamelan Sekaten, Pajagan yang pada zaman
dahulu digunakan sebagai tempat prajurit kraton, serta regol atau
gapura berbentuk Semar Tinandu sebagai gerbang utama kompleks
masjid.
Dengan arsitektural yang demikian, Masjid ini merupakan contoh
perpaduan antara agama dengan tradisi lokal Nusantara. Secara
keseluruhan,bagipenikmatwisata,MasjidGedheKaumanmerupakan
destinasi yang tepat untuk menikmati sejarah, budaya, dan juga
kedalamanagamasekaligus.(nakip-sigit/bimasislam)
bimasislam.kemenag.go.id
11
KilaS
KUA
KUA Sangkapura, yang Tak Galau Meski di Pulau
Gresik, bimasislam—Syahdan, lembaga yang mengurus Agama Islam dan
melakukan pencatatan nikah bagi pemeluk agama Islam di Kecamatan
Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, JawaTimur, sudah didirikan beberapa
tahun pasca kemerdekaan Indonesia. Bahkan, menurut cerita dari tokoh
masyarakat setempat, cikal bakal lembaga yang mengurus agama Islam ini
telah ada sejak jaman Kerajaan Mataram Islam. Hal ini cukup masuk diakal,
selain dibuktikan dengan tradisi kultural masyarakat di Pulau Bawean yang
sangat dipengaruhi tradisi Islam sejak lama, Pulau Bawean juga merupakan
bagian dari wilayah Kerajaan Mataram Islam waktu itu.
Namun demikian, secara administratif berdasarkan data yang disimpan di
KUA Sangkapura, secara de jure dokumen pencatatan nikah di pulau ini
baru dimulai pada tahun 1956. Ketika itu, wilayah Pulau Bawean dan
Daerah Gresik masih masuk dalam wilayah Kabupaten Surabaya. Jadi
Kecamatan Sangkapura adalah bagian dari Kabupaten Surabaya.
Hingga tahun 1975, wilayah Kecamatan Sangkapura di Pulau Bawean
sebenarnya mempunyai satu KUA, namun pekerjaan untuk melakukan
pencatatan nikah dibagi dalam tiga kelompok desa lantaran kondisi medan,
Manajemen Bimas Islam).
kerusakan jalan, dan tantangan transportasi laut yang sangat berat. Oleh
Sedangkan untuk pendataan harta benda wakaf, KUA yang memiliki blog
karenanya, disamping KUA yang ada di pusat Kecamatan Sangkapura, pada
dengan alamat http://kua-sangkapura.blogspot.co.id ini juga suskes
saat itu terdapat Kantor Pencatatan KUA di Desa Daun, dan Desa Suwari.
melakukan pendataan tanah wakaf secara profesional. Di Sangkapura, aset
Keberadaan kantor pencatatan KUA di dua desa tersebut menjadikan KUA
tanah wakaf tercatat seluas 75.950 m2 yang tersebar di 103 lokasi. Dari
Sangkapura seumpama memiliki semacam 'kantor perwakilan' di dua desa
lokasi sebanyak itu, 77 lokasi di antaranya sudah bersertifikat, dan 26
yang lokasinya berjauhan itu. Meskipun demikian, Kepala KUA masih
sisanya sudah memiliki akta baik berupa AIW/APAIW. Praktis, di
dipusatkan di KUA Kecamatan Sangkapura.
Sangkapura, tidak ada satupun tanah wakaf 'bodong' alias tidak dilengkapi
Bersamaan dengan pemekaran wilayah Kabupaten Surabaya menjadi
dokumen.
Kabupaten Gresik, maka urusan administrasi pencatatan nikah tidak lagi
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, KUA Kecamatan
ada kantor perwakilan tetapi langsung terpusat ke KUA Kecamatan
Sangkapura telah melaksanakan beberapa program unggulan antara lain:
Sangkapura. Hingga tahun 2011, KUA ini sudah mengalami pergantian
Pertama, Ikrar wakaf dan sertifikasi tanah wakaf missal yang bekerjasama
pimpinan hingga 11 kali.
langsung dengan kantor Pertanahan Kabupaten Gresik serta Ormas NU dan
Secara Geografis, Kecamatan Sangkapura berbatasan dengan Kecamatan
Muhammadiyah. Program ini sudah dilaksanakan paling tidak tiga kali
Tambak, Gresik, di sebelah utara. Sementara di sebelah timur, selatan, dan
selama empat tahun terakhir ini.
barat kecamatan yang terdiri dari 17 desa ini dikelilingi oleh laut Jawa. Jarak
Kedua, Pemberdayaan Unit Pengumpul Zakat (UPZ). Selama beberapa
antara Pulau Bawean dengan pesisir Gresik di daratan Jawa membentang
tahun terakhir ini UPZ Kecamatan Sangkapura tidak kurang mengumpulkan
sejauh 83 mil laut atau 130 km. Jarak tersebut bias ditempuh selama 8 jam
dana social dari zakat, infaq dan shodaqoh, paling sedikit Rp 400
perjalanan laut dengan menumpang kapal besar, atau sekitar 4 jam dengan
juta/tahun.
menumpang kapal cepat.
Ketiga, Program bantuan itsbat nikah missal dan Nikah Masal bagi keluarga
Sejauh ini, transportasi menuju kepusat kabupaten di Gresik memang
yang kurang mampu. Pada bulan Maret 2015 KUA ini member bantuan
hanya bias dilalui lewat jalur laut dengan menumpang kapal yang terjadwal
kepada 24 pasang keluarga untuk kegiatan itsbat nikah, dan Sembilan
tiga kali seminggu, dengan biaya yang cukup mahal. Bila cuaca sedang tak
pasang pengantin untuk nikah massal yang dihadiri Bupati Gresik.
bersahabat, jalur laut yang merupakan satu-satunya penghubung pun tidak
Keempat, untuk pembinaan remaja pranikah, selain pembinaan insidental
bias dilalui, dan pulau Bawean terisolir dari dunia luar untuk beberapa
dan kursus calon pengantin KUA Sangkapura mencanangkan kegiatan rutin
waktu.
Cerdas Cermat Remaja Generasi Sakinah, yang telah dilaksanakan bulan
Prestasi tak Kecil meski di Wilayah Terpencil
Februari 2015.
Namun kondisi tersebut tak membuat KUA Sangkapura surut. Satu hal yang
Tentu saja ini merupakan sebuah prestasi tersendiri dan 'perlu melahirkan
membanggakan adalah, sekalipun berada di wilayah terpencil dan
kecemburuan' dari KUA-KUA lain, khususnya yang berada di daerah
dipisahkan oleh laut lepas dari 'induk'nya di daratan Jawa, KUA yang
kepulauan. KUA yang memiliki visi ”Terwujudnya nilai-nilai agama sebagai
beralamat di Jl. Kawedanan Alun-Alun Sangkapura ini telah menerapkan
landasan kehidupan masyarakat Kecamatan Sangkapura yang agamis,
SIMKAH sejak tahun 2011. Penulisan dokumen juga telah dicetak dengan
dinamis, demokratis, aman dan sejahtera” ini hadir menjadi contoh betapa
printer Passbook, dan semua pencatatan akta nikah telah dikirim secara
letak yang terpencil tak menyebabkan prestasi yang juga kecil. Angkat topi
online dan bias dimonitor dalam aplikasi SIMBI (Sistem Informasi dan
untuk KUA Sangkapura!(sigit/bimasislam)
bimasislam.kemenag.go.id
12
Ibu dan Pangan Halal lagi Baik
O pini
Oleh: Lady Yulia
Ibu dalam keluarga, mempunyai banyak peran penting yang tidak
dapat dianggap remeh. Sederet pekerjaan yang menjadi tugas Ibu,
membuat Ibu tangguh dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Ibu
adalah kepala rumah tangga dengan tugas sebagai manajer, guru,
perawat, akuntan, desain interior, chef dan lain-lain. Dalam hal ini, Ibu
mempunyai multi peran yang mengintegrasikan berbagai karakter
dalam keluarga untuk membentuk keluarga sakinah.
Ibu sebagai pendidik dalam keluarga, mengajarkan sesuatu, melatih,
membimbing, dan memberikan teladan yang akan membentuk
karakter anak-anaknya. Ibu adalah pemimpin rumah tangga,
sebagaimana hadist Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, “Setiap
kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang
kepemimpinannya, penguasa adalah pemimpin, seorang laki-laki
adalah pemimpin atas keluarganya, wanita adalah pemimpin atas
rumah suaminya dan anak-anaknya. Jadi, setiap kalian adalah
p e m i m p i n d a n s e t i a p ka l i a n a ka n d i t a n y a t e n t a n g
kepemimpinannya.”(HR. Bukhari).
Peran besar Ibu dalam mengatur ekonomi keluarga, terutama dalam
hal penyiapan makanan berkaitan dengan pembentukan perilaku
anggota keluarga yang akan menjadi warna kepribadian keluarga.
Dalam menyiapkan pangan bagi keluarga, Ibu berperan sebagai chef
yang dituntut mampu berkreasi inovatif dalam menyiapkan makanan
dan minuman yang halal lagi baik. Terkadang Ibu harus memutar otak,
untuk menciptakan menu yang dapat memenuhi kebutuhan semua
anggota keluarga dengan keterbatasan anggaran yang ada.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam al-Qur'an;
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah diantara rizki yang baikbaik yang telah Kami berikan kepadamu. Dan bersyukurlah kepada
Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah. (QS. alBaqarah:172).
Dari ayat tersebut Allah SWT memerintahkan hambaNya agar
memakan makanan yang baik-baik dari rezeki yang telah
dianugerahkan Allah kepadanya, dan supaya mereka senantiasa
bersyukur kepadaNya atas rezeki tersebut. Dalam hal memenuhi
kebutuhan pangan keluarga, dengan mengonsumsi makanan halal
lagi baik merupakan bentuk dalam menjalankan perintahNya.
Perkembangan teknologi pangan yang senantiasa bergulir mengikuti
perubahan gaya hidup masyarakat modern, terkadang cenderung
menggeser nilai etika dan estetika mengonsumsi pangan. Aktifitas
kerja yang padat dan kompetisi yang semakin meningkat, menjadikan
waktu semakin sempit untuk hal lain. Termasuk dalam penyajian
pangan. Kecenderungan masyarakat lebih kepada hal serba praktis,
sehingga pasar pun menyikapi fenomena ini dengan sigap. Warung
jajanan sarapan pagi dapat ditemukan dimana-mana bahkan tidak
sulit mendapati restoran, rumah makan dan catering yang melayani
konsumen dalam 24 jam.
Sehing ga perkembangan
industri makanan olahan
semakin beragam, ditambah
lagi layanan delivery yang
semakin mempermudah
konsumen. Akibatnya
konsumen makin dimanjakan
dengan aneka layanan.
Namun bagi sebagian Ibu
d e n ga n p a d at a kt i f i ta s ,
fenomena diatas membuat
terjadinya pergeseran paradigma dalam menyiapkan makanan bagi
keluarga. Dampaknya, tidak semua Ibu memandang bahwa
menyiapkan makanan bagi keluarga merupakan tanggung jawabnya.
Anak-anak dapat memenuhi kebutuhan pangannya sendiri di tempat
aktifitas masing-masing. Disini Ibu tidak lagi berperan dominan dalam
menentukan setiap makanan yang dikonsumsi keluarga.
Dampak dari hal tersebut, anak-anaklah yang paling merasakan
pengaruhnya. Ketika mereka menentukan pilihan sendiri terhadap
apa yang akan dimakan, jajanan yang paling menarik menjadi
perhatian mereka. Makanan jajanan pada umumnya kurang
memperhatikan kebersihan, gizi bahkan kehalalalnya. Bahkan ada
yang menggunakan bahan tambahan zat yang berbahaya, dimana
akan berpengaruh pada gangguan kognitif, kesehatan dan perilaku
anak.Begitu juga pada risiko kekurangan dan kelebihan gizi yang akan
mempengaruhi kualitas sumber dayanya di masa depan.
Masa anak-anak adalah adalah periode yang sangat menentukan
kualitas seorang manusia dewasa nantinya. Tumbuh kembang anak
yang optimal ditentukan oleh pemberian nutrisi dengan tingkat
kelengkapan gizi dan jumlah yang memadai. Hal ini dapat dipenuhi
Ibu dengan memberikan penjaminan pangan halal dan sehat untuk
keluarga melalui masakannya. Namun tentunya Ibu perlu menambah
wawasan tentang pangan halalan thayyiban, yaitu mencakup
pengetahuan tentang pemilihan bahan baku masakan yang
berkualitas, penetapan menu yang tepat, pengolahan dan
penyimpanan makanan yang benar.
Pengetahuan tentang gizi pangan menjadi penting untuk dipelajari
sejak dini oleh setiap wanita yang menyiapkan dirinya menjadi Ibu
dimasa depan, karena Ibu sangat berperan dalam penjaminan pangan
halal dan sehat bagi keluarga guna membangun generasi berakhlak
mulia.[]
Penulis adalah Pemerhati Makanan Halal
Pengarah
M. Machasin
bimasislam.kemenag.go.id
Download