BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Dengan semakin luas dan rumitnya masalah-masalah yang ada pada perusahaan, maka ruang lingkup dan tugas yang dipikul oleh manajemen memerlukan alat bantu yang digunakan untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakannya. Salah satu alat bantu dalam melaksanakan fungsi utama manajemen yaitu fungsi perencanaan dan pengendalian adalah anggaran. Secara sederhana anggaran didefinisikan sebagai rencana keuangan yaitu suatu rencana tertulis mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Anggaran diperlukan sebagai pedoman didalam melaksanakan kegiatankegiatan perusahaan. Mengingat pentingnya anggaran bagi perusahaan, maka dalam penyusunannya harus dilakukan secara hati-hati dengan berdasarkan kepada perencanaan dan perhitungan yang matang serta melibatkan berbagai departemen tertentu. Anggaran sebagai alat bantu manajemen dalam melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian, dapat diterapkan terhadap berbagai macam bentuk badan usaha terutama pada perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya tergantung kepada skala organisasi serta rumitnya masalah yang dihadapi. Namun demikian teknik dan prosedur pelaksanaanya mempunyai banyak kesamaan karena dilandasi oleh teori yang sama 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan suatu alat didalam proses perencanaan dan pengendalian operasional keuangan dalam suatu perusahaan, baik yang bertujuan untuk mendapatkan laba maupun yang tidak bertujuan mendapatkan laba. Oleh karena itu anggaran merupakan suatu alat yang dapat membantu manajemen perusahaan. Ada beberapa pengertian tentang anggaran yang pada intinya mengandung makna yang sama hanya cara pelengkapanya yang berbeda. Menurut Gunuwan Adisaputro (1981:1) pengertian anggaran adalah sbb: “Anggaran adalah suatu pendekatan formal dan sistematis daripada pelaksanaan tanggung jawab manajemen didalam perencanaan, koordinasi, dan pengawasan”. Menurut Munandar (1994:1) pengertian anggaran adalah sebagai berikut: “Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka watu (periode) tertentu untuk masa yang akan datang”. Menurut Glenn A.Welsch (1992:1) pengertian anggaran adalah Comprehensive profit planning and control is defined as a systematic an formalized approach for performing significant phases of management planning and control functions”. Menurut Jajuk Herawati dan Sunarto (2004:2) pengertian anggaran adalah: “Anggaran adalah satuan kegiatan dan satuan uang menempati posisi penting artinya segala kegiatan akan dikuantifikasikan dalam satuan uang, dari kegiatan yang dilakukan”. Dari uraian di atas, maka definisi anggaran dapat diikhtisarkan sebagai berikut: 1. Rencana dapat diartikan sebagai penentuan (sekarang) tentang segala Sesuatu yang akan dilaksanakan pada waktu / periode yang akan datang. 2. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yaitu kegiatan-kegiatan dalam perusahaan mencakup kegiatan-kegiatan dibidang promosi, pemasaran, keuangan, personalia, dan administrasi umum. 3. Satuan moneter ialah semua aktifitas yang akan dilakasanakan dinyatakan dalam satuan “Rupiah”. 4. Waktu yang akan datang, yaitu anggaran disusun dan berlaku untuk periode yang akan datang. Periode anggaran yang lazim digunakan adalah dalam jangka panjang / jangka pendek. 2.1.2 Jenis-jenis Anggaran Menurut Ellen Cristina, M.Fuad, Sugiarto, Edy Sukarno (2001.12) dalam penyusunan anggaran dapat mengacu pada ruang lingkup intensitas penyusunan, fleksibilitas ataupun periode waktunya. 1. Berdasarkan ruang lingkup / intensitas penyusunan anggaran dibedakan menjadi: a. Anggaran parsial Yaitu anggaran yang ruang lingkupnya terbatas misalnya anggaran untuk bidang produksi atau bidang keuangan b. Anggaran komprehensif Yaitu anggaran dengan ruang lingkup menyeluruh, karena jenis kegiatan meliputi seluruh aktifitas perusahaan dibidang marketing, produksi, keuangan, personalia, dan administrasi 2. Berdasarkan fleksibilatasnya, anggaran dibedakan menjadi: a. Anggaran Tetap (Fixed Budget) Yaitu anggaran yang disusun untuk periode waktu dengan volume tertentu berdasarkan volume tersebut disusun rencana mengenai revenue, cost, dan expense b. Anggaran Kontinyu (Continues Budget) Yaitu anggaran yang disusun untuk periode waktu dengan volume tertentu berdasarkan volume tersebut diperkirakan besarnya revenue, cost dan expense, namun secara periodik dilakukan penilaian 3. Berdasarkan jangka waktu, anggaran dibedakan menjadi: a. Anggaran jangka pendek (satu tahun) Anggaran jangka pendek yaitu anggaran operasional yang menunjukkan rencana operasi kegiatan untuk satu periode akuntansi (biasanya satu tahun) yang akan datang. Anggaran ini terdiri dari anggaran penjualan, anggaran produksi, anggaran pemakaian bahan langsung, anggaran pembelian bahan baku, anggaran upah langsung, anggaran persediaan bahan baku b. Anggaran jangka panjang (lebih dari satu tahun) Anggaran jangka panjang yaitu anggaran yang menunjukkan rencana investasi dalam tahun anggaran dengan waktu lebih dari satu tahun 2.1.3 Manfaat Anggaran Anggaran sangat diperlukan terutama oleh pihak manajemen perusahaan dengan dibuatnya anggaran akan membantu perusahaan agar dapat mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya, M.Nafarin juga mengungkapkan manfaat Budget sebagai berikut: a. Segala kegiatan dapat terarah pencapaian tujuan bersama b. Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan pegawai c. Dapat memotivasi pegawai d. Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada pegawai e. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu f. Sumber daya, antara lain: tenaga kerja, peralatan dan dana dapat dimanfaatkan seefisien mungkin 2.1.4 Proses Penyusunan Anggaran Pada dasarnya prosedur penyusunan suatu anggaran akan dipengaruhi oleh jenis masing-masing perusahaan. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan aktifitas perusahaan yang menimbulkan permasalahan yang berbeda pada masing-masing perusahaan. Walaupun demikian penyusunan anggaran dalam suatu perusahaan biasa menggunakan dua prosedur: 1. Top-Down Budgeting Top-Down Budgeting adalah prosedur penyusunan anggaran dimana anggaran ditentukan oleh manajemen puncak dengan sedikit / bahkan tidak ada konsultasi dengan manajemen tingkat bawah 2. Bottom-Up Budgeting Bottom-up Budgeting adalah prosedur penyusunan anggaran dimana anggaran disiapakan oleh pihak yang akan melaksanakan anggaran tersebut, kemudian anggaran akan diberikan oleh pihak yang lebih tinggi untuk mendapatkan persetujuannya. Prosedur penyusunan anggaran ini dilakukan oleh manajemen tingkat bawah dengan pertimbangan bahwa mereka lebih mengetahui apa yang diperlukan untuk mendukung anggaran yang mereka siapkan. Kecil kemungkinan bahwa ada hal-hal yang terlewat, karena mereka lebih mengetahui hal-hal yang terjadi pada departemen, anggaran tersebut akan diserahkan pada manajer yang lebih tinggi untuk mendapatkan persetujuan. Demikianlah anggaran disusun berdasarkan prosedur ini, kemudian akan diserahkan kepada komite anggaran untuk pengkajian lebih lanjut. 2.1.5 Syarat-syarat Penyusunan Anggaran Anggaran akan sangat bermanfaat bagi perusahaan, jika anggaran tersebut dibuat dengan baik, maka anggaran yang baik memerlukan syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi, yaitu: 1. Anggaran perusahaan harus bersifat realistis 2. Bahwa suatu anggaran perusahaan tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah 3. Anggaran perusahaan harus bersifat luwes 4. Bahwa aggaran tidak terlalu kaku sehingga anggaran berpeluang untuk disesuaikan dengan perubahan keadaan 5. Perusahaan yang menunjukkan anggaran harus mampu: a. Melaksanakan sistem manajemen ilmiah b. Berkomunikasi secara efektif c. Memberikan motivasi kepada para anggota d. Mendorong tercapainya prestasi 2.1.6 Hubungan Anggaran dengan Akuntansi Secara sederhana, akuntansi diartikan sebagai suatu cara yang sistematis untuk melakukan pencatatan, peringkasan dan intern prestasi terhadap peristiwaperistiwa yang financial yang terjadi dari hari kehari secara teratur dan sistematis. Sedangkan anggaran menyajikan data taksiran-taksiran untuk jangka waktu tertentu yang akan datang. Bilamana dihubungkan maka terlibat bahwa antara anggaran dengan akuntansi memunyai hubungan erat yaitu: 1. Akuntansi menyajikan data historis yang sangat bermanfaat untuk mengendalikan taksiran (Forecasting) yang akan dituangkan dalam anggaran yang nantinya akan dijadikan sebagai pedoman kerja diwaktu yang akan datang. Dengan demikian akuntansi sangat bermanfaat didalam penyusunan anggaran dan sebagai pedoman kerja 2. Akuntansi juga melakukan pencatatan sistematis yang teratur tentang pelaksanaan anggaran itu nantinya dari hari kehari, maka akuntansi menyediakan data realisasi anggaran inilah yang nantinya dibandingkan dengan apa yang tercantum dalam taksiran anggaran itu sendiri untuk menyediakan penilaian (evaluasi kerja perusahaan) Oleh karean itu data akuntansi dapat diperlukan untuk menyusun anggaran dan sangat diperlukan sebagai bahan perbandingan dengan anggaran dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan kerja, maka semua teknis pencatatan dan sistematika yang digunakan dalam akuntansi harus sepadan dan sejalan dengan teknik yang digunakan dalam anggaran. 2.2 Anggaran Penjualan Dalam suatu perusahaan anggaran penjualan harus disusun paling awal karena merupakan dasar dalam penyusunan anggaran yang lainnya. Hal ini karena penjualan umumnya merupakan faktor kritis yang dihadapi oleh perusahaan dan juga umumnya kemampuan yang dimiliki oleh suatu perusahaan untuk menjual hasil produksi jauh lebih tinggi dibandingkan penjualannya sehingga data dikatakan bahwa anggaran penjualan merupakan dasar dilakukannya aktivitas-aktivitas yang lain, dan pada umumnya anggaran penjualan disusun paling dahulu dari anggaran lainnya. 2.2.1 Pengertian Anggaran Penjualan Menurut Munandar (1994:49) pengertian anggaran penjualan adalah “Anggaran penjualan adalah anggaran yang direncanakan secara lebih terperinci tentang penjualan perusahaan selama periode yang akan datang, didalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah barang yang akan dijual, waktu penjualan, serta tempat (daerah) penjualannya.” Dari pengertian tersebut, jelaslah bahwa anggaran hanyalah merupakan salah satu bagian saja dari seluruh rencana perusahaan dibidang pemasaran produk, yang dikeluarkan kepada konsumen dapat berupa barang atau jasa. Pada umumnya anggaran penjualan jangka pendek akan menjadi pedoman pelaksanaan penjualan produk perusahaan yang akan digunakan didalam perusahaan. Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan maka anggaran penjualan jangka pendek perlu disusun secara rinci sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang beraneka ragam, dengan rincian yang jelas manajemen perusahaan yang akan melaksanakan anggaran tersebut akan terhindar dari keragu-raguan dan kesulitan. 2.2.2 Manfaat Anggaran Penjulan 1. Secara Umum Semua budget penjualan, mempunyai tiga manfaat pokok, yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja, sebagai alat pengawasan kerja yang membantu manajemen dalam memimpin jalanya perusahaan 2. Sistem Khusus Budget penjualan berguna sebagai dasar penyusunan budget-budget dalam perusahaan yang menghadapi pasar pesaing budget penjualan harus disusun paling awal dari semua budget yang lain yang ada dalam perusahaan 2.2.3 Dasar Penyusunan Anggaran Penjualan Dasar utama penyusunan anggaran penjualan adalah hasil ramalan penjualan yang telah dilaksanankan dengan menggunakan modal yang sesuai dengan keadaan perusahaan. Dalam menetapkan jumlah penjualan yang akan dianggarkan pada periode yang akan datang, kemampuan finansial, kemampuan teknis, dan kemampuan ekonomi harus dipertimbangkan bersama oleh semua pihak manajemen perusahaan. 1. Kemampuan Finansial Kemampuan finansial adalah kemampuan perusahaan, khususnya dalam pendayagunaan dan untuk mendukung target penjualan sesuai dengan hasil ramalan penjualan yang ada, maka akan timbul kekuatan akan kekurangan modal justru akan mengurangi likuiditas perusahaan serta gangguan pelaksanaan produksi perusahan 2. Kemampuan teknis Kemampuan teknis adalah kemampuan perusahaan dilihat dari segi aspek teknis, yang disebut sebagai kapasitas yang tersedia dari hasil ramalan penjualan produk perusahaan tersebut, perlu diperhatikan apakah kapasitas yang terpasang ada didalam perusahaan jika tidak tentunya harus membatasi diri dengan kapasitas yang tersedia kecuali dapat diupayakan dengan cara lain, misalnya dengan perluasan perusahaan. 3. Untuk menentukan suatu perusahaan perlu diperluas atau perlu disusun perencanaan penjualan jangka panjang yang dapat memperpendek pertanggung jawaban perusahaan berada dalam proses berbahaya apabila menentukan perluasan dengan kondisi dimana target penjualan yang melebihi kapasitas terpanjang suatu periode, tanpa memperhatikan pada perencanaan jangka panjang yang disusun. 4. Kemampuan Ekonomis Kemampuan ekonomis adalah bahwa dengan adanya penjualan perusahaan masih bergerak dalam bidang skala ekonomis. Perubahan volume penjualan dapat menambah keuntungan perusahaan tersebut. Tetapi jika penambahan volume penjualan ini dilakukan secara terus menerus sampai saat tertentu, penambahan keuntungan ini akan terhenti dan akhirnya justru yang berada dalam tingkat produksi yang merugikan perusahaan. Manajemen dapat menentukan beberapa kebijakan khususnya hasil ramalan penjualan yang telah disusun selain memperhatikan atau mempertimbangkan kemampuan perusahaan tersebut, atas dasar permasalahan tersebut maka perencanaan penjualan yang telah ditetapkan mungkin mempunyai sedikit perbedaan dengan ramalan penjualan dapat disusun berdasarkan: 1. Sales Forecasting: Yaitu ramalan volume penjualan yang dapat dicapai pada periode yang akan datang. 2. Market Strategy: Yaitu penentuan anggaran penjualan dengan memperhatikan kebijakan perusahaan, proses indikator lainya 3. Selain sales forecasting dan market strategy dapat pula digunakan metode statistik dan korelasi serta pengalaman. 2.2.4 Faktor-faktor yang Harus Dipertimbangkan di dalam Penyusunan Budget Penjualan menurut Munandar dapat dibedakan menjadi 2 (dua) kelompok 1. Faktor-faktor Intern Yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat dalam perusahaan sendiri, faktor-faktor tersebut antara lain berupa: a. Penjualan tahun-tahun yang lalu meliputi baik kualitas, kuantitas harga, waktu maupun tempat penjualannya b. Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan seperti misalnya tentang pemilihan saluran distribusi, pemilihan media-media promosi, cara penetapan harga jual dsb. c. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan, serta kemungkinan perluasannya diwaktu yang akan datang d. Tenaga kerja yang tersedia, baik jumlahnya maupun keterampilan dan keahliannya, serta kemungkinan pengembangan diwaktu yang akan datang. e. Modal kerja yang dinilai perusahaan, serta kemungkinan perusahaan perluasannya diwaktu yang akan datang 2. Faktor-faktor Ekstern Yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat diluar perusahaan tetapi mempunyai pengaruh terhadap budget penjualan perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain: a. Keadaan persaingan dipasar b. Posisi perusahaan dalam persaingan c. Tingkat pertumbuhan penduduk d. Tingkat penghasilan masyarakat e. Agama, adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat f. Berbagai kebijakan pemerintah baik dibidang politik, ekonomi, sosial, budaya maupun keamanan g. Keadaan perekonomian nasional maupun internasional h. Kemajuan teknologi, barang-barang substitusi selera konsumen dan kemungkinan perusahaan 2.2.5 Prosedur Penyusunan Anggaran Perusahaan Dalam penyusunan anggaran penjualan, langkah yang perlu dilakukan meliputi: 1. Penentuan dasar-dasar anggaran a. Penentuan relevan variabel yang mempengaruhi penjualan b. Penentuan tujuan umum dan khusus yang diinginkan c. Penentuan strategi pemasaran yang dipakai 2. Penyusunan rencana penjualan a. Analisa ekonomi, dengan mengadakan proyeksi terdapat aspek-aspek makro seperti: - Moneter - Kependudukan - Kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah dibidang ekonomi - Teknologi b. Melakukan analisa industri Analisa ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan masyarakat menyerap sejenis produk yang dihasilkan oleh industri c. Melakukan analisa prestasi penjualan yang lalu Analisa ini dilakukan untuk mengetahui posisi perusahaan pada masa lalu. dengan kata lain untuk mengetahui market share yang dimiliki perusahaan dimasa lalu d. Analisa penentuan prestasi penjualan yang akan datang Analisa ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan perusahaan mencapai target penjualan dimasa lampau dengan memperhatikan faktor-faktor produksi seperti: - Bahan mentah - Tenaga kerja - Kapsitas produksi - Keadaan permodalan e. Menyusun forecast penjualan, yaitu meramalkan jumlah penjualan yang diharapkan dengan anggapan segala sesuatu berjalan seperti masa lalu (Forecasted sales) f. Mentukan jumlah penjualan yang dianggarkan (Budgeted Sales) g. Menghitung rugi laba yang mungkin diperoleh (Budget Profit) h. Mengkomunikasikan rencana penjualan yang telah disetujui pada pihak yang berkepentingan